Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan
sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang
lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran
pencernaan (bahasa Inggris: gastrointestinal tract) dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses
penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses
penyerapan sari sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran
sisa sisa makanan melalui anus.
Diagram sistem
pencernaan
1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis
(bawah rahang)
4. Sublingualis (bawah
lidah)
5. Rongga mulut
6. Esofagus
7. Pankreas
8. Lambung
9. Saluran pankreas
10. Hati
11. Kantung empedu
12. duodenum
13. Saluran empedu
14. Kolon
15. Kolon transversum
16. Kolon ascenden
17. Kolon descenden
18. Ileum
19. Sekum
20. Appendiks
21. Rektum
22. Anus
Kelenjar ludah
Kelenjar liur atau kelenjar ludah pada mamalia adalah kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang
mempunyai saluran sendiri, yang memproduksi air liur. Kelenjar ini juga menyekresi amilase,
enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa. Pada organisme lain seperti serangga,
kelenjar ini sering digunakan untuk memproduksi protein yang penting secara biologis,
seperti sutra atau lem. Kelenjar liur lalat mengandung kromosom politenol yang berguna
dalam riset genetik. Kelenjar ini pada manusia terdapat di bawah lidah. Produksi air ludah
dapat terganggu apabila terjadi dehidrasi, panas dalam, atau disebabkan oleh suatu penyakit.
Esofagus
Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut
pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka
dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
Lambung
Lambung (stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa suatu kantong yang
terletak di bawah sekat rongga badan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana
makanan dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap. Lambung dapat dibagi
menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia adalah bagian atas,
daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri . Fundus adalah bagian tengah,
bentuknya membulat. Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus
12 jari atau sering disebut duodenum.
Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni mucosa, submucosa, muscularis,
dan serosa. Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti
enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar
perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang
dapat dikeluarkan. Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa
nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut. Muscularis adalah
lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3
lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam
lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak
peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu
serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis
cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh
lainnya.
Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu sel goblet
[goblet cell], sel parietal [parietal cell], dan sel chief [chief cell]. Sel goblet berfungsi untuk
memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena
enzim pepsin dan asam lambung. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung
[Hydrochloric acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel
parietal memproduksi 1.5 mol dm asam lambung yang membuat tingkat keasaman dalam
lambung mencapai pH 2. Sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim
pepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim
tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan
kematian pada sel tersebut.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan
getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan
menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI),
pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan
mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat
mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang
melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia,
berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca2+ dari susu
sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim susu yang berwujud cair akan lewat
begitu saja di dalam lambuing dan usus tanpa sempat dicerna.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti
bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur
pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah
ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya,
oto pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim.
Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka,
sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus
menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat
basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan
yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati
pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna
efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali. Pada lambung terdapat kelenjar
oksintik (oxyntic gland) yang memproduksi hormon GHS. Hormon lain yang disekresi antara
lain adalah GHIH.
Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung
dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan
bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum
Treitz.
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh
selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Nama
duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus halus. Secara
histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding usus dua belas jari
tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.
Usus dua belas jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah pemaparan. Bagian
pertama, yaitu pars suoerior dimulai dari akhir pilorus. Kemudian saluran akan membelok ke
lateral kanan. Bagian ini memiliki panjang 5 cm. Bagian terakhir, pars ascendens berbentuk
saluran menaik dan berakhir pada awal usus kosong (jejunum).
Usus besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon
menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon
sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang
sering disebut dengan kolon kanan, sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan kolon
kiri.
Secara makroskopis usus besar dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu sekum, kolon
asenden, kolon transversus, kolon desenden, sigmoid, dan rektum. Keenam bagian ini sulit
dibedakan secara histologis. Karakteristik utama pada sekum, kolon, dan rektum yaitu tidak
membentuk vili seperti usus halus, memiliki kelenjar yang panjang dan berbentuk tubuli
sederhana, tidak memiliki sel granuler asidofilik (sel Panneth), dan memiliki jumlah nodul
limfatik yang banyak.
Gambaran histologis usus besar secara umum yaitu mengandung kripta Lieberkuhn yang
lebih panjang dan lebih lurus pada tunika mukosa dibandingkan dengan usus halus. Epitel
usus besar berbentuk silinder dan mengandung jauh lebih banyak sel Goblet dibandingkan
usus halus Lamina propria usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus
limfatikus. Seperti pada usus halus, tunika muskularis mukosa pada usus besar terdiri atas
lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan longitudinal sebelah luar. Tunika mukosa terdiri
atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa
terdapat tunika muskularis eksterna dan tunika serosa. Tunika serosa ini terdiri atas
mesotelium dan jaringan ikat subserosa.
Suplai pembuluh darah untuk usus besar berasal dari arteri mesenterica inferior dan superior.
Pembagian suplai darah usus besar yaitu sebagai berikut:
1. sekum, kolon asenden, dan kolon transversus proksimal disuplai oleh cabang dari
arteri mesenterica superior,
2. kolon transversus distalis, kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum bagian atas
disuplai oleh cabang dari arteri mesenterica inferior,
3. sisa rektum disuplai oleh arteri rektalis tengah dan inferior yang merupakan cabang
dari arteri iliaca interna dan arteri pudenda interna
Peradangan pada usus besar kolitis. Beberapa indikator terjadinya peradangan pada usus yaitu
vili usus menjadi lebih panjang, dinding usus menebal, dan jumlah jaringan limfatik menjadi
lebih banyak. Berdasarkan gambaran histopatologi, pada peradangan akut terjadi edema di
lamina propia disertai infiltrasi leukosit dalam jumlah yang ringan dan didominasi neutrofil.
Selain itu, ruang antar vili dan kripta menjadi lebih lebar. Pada infeksi kronis, infiltrasi sel
radang didominasi limfosit dan sel plasma, serta penyebaran kripta menjadi lebih lebar
karena berisi leukosit dan sel debris. Dalam beberapa kasus, dapat terjadi inflamasi akut dan
kronis secara bersamaan disertai nekrosa, trombosis, dan mineralisasi
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:
Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucagon, yang menambah
kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya.
Usus Halus
Usus Halus (ileum) adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, )
ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan
berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Kantung empedu
Kantung empedu atau kandung empedu (gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang
dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap
bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu.
Rektum
Rektum (regere) adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang
berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu
sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak
terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan
kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.
Dalam anatomi, anus, dubur, atau lubang bokong (nus) adalah sebuah bukaan dari rektum ke
lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar BAB), yang merupakan fungsi
utama anus. Anus sering dianggap sebagai bagian yang tabu oleh berbagai kelompok
masyarakat.
a. Gigi
Gigi manusia terdiri dari gigi seri, taring, dan geraham. Gigi seri terletak di
depan berbentuk seperti kapak yang mempunyai fungsi memotong makanan. Di
samping gigi seri terdapat gigi taring. Gigi taring berbentuk runcing yang berguna
untuk merobek makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham yang
mempunyai fungsi menghaluskan makanan.
Setiap gigi tersusun atas bagian-bagian sbb ;
v Puncak gigi atau mahkota gigi, yaitu bagian yang tampak dari luar.
v Leher gigi, yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan merupakan batas
antara mahkota dan akar gigi.
v Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Lapisan-lapisan gigi terdiri dari email, tulang gigi, semen gigi, dan rongga gigi.
v Email
Email merupakan lapisan yang keras pada puncak gigi. Email berfungsi melindungi
tulang gigi. Jika email rusak, maka gigi akan rusak pula.
v Tulang gigi
Di lapisan berikutnya terdapat tulang gigi yang terbuat dari dentin. Dentin berupa
jaringan berwarna kekuningan.
v Semen gigi
Di lapisan luar akar gigi terdapat semen gigi atau sementum.
v Rongga gigi
Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigiatau pulpa. Rongga gigi berisi saraf dan
pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan
mengenai saraf sehingga menimbulkan nyeri.
Susunan gigi
Gigi manusia mulai tumbuh pada bayi berumur kira-kira 6-7 bulan sampai 26 bulan.
Gigi pada anak-anak di sebut gigi susu atau sulung. Setelah anak berumur 6 sampai
14 tahun gigi susu tanggal satu persatu dan digantikan dengan gigi tetap. Gigi
tersusun berderet pada rahang atas dan bawah. Gigi susu berjumlah 20 buah terdiri
atas gigi seri 8 buah, gigi taring 4 buah, dan gigi geraham 8 buah.
Gigi tetap pada orang dewasa berjumlah 32 buah yang terdiri dari gigi seri 8 buah,
gigi taring 4 buah, dan gigi geraham depan 8 buah, dan gigi geraham belakang 12
buah. Dengan demikian kalian dapat menemukan perbedaan jumlah antara gigi
susu dan gigi tetap.
b. Lidah
Lidah berguna untuk membantu mengatur letak makanan di dalam mulut
mendorong makanan masuk ke kerongkongan. Selain itu lidah lidah juga berfungsi
untuk mengecap atau merasakan makanan. Pada lidah terdapat daerah-daerah
yang lebih peka terhadap rasa-rasa tertentu, seperti asin, masam, manis, dan pahit.
Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot
lidah ini dapat digerakkan ke seluruh arah.
Lidah dibagi atas 3 bagian :
a. Radiks lingua = pangkal lidah
b. Dorsum lingua = punggung lidah
c. Apeks lingua = ujung lidah
Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup
jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan tidak masuk ke
jalan napas.
Punggung lidah ( dorsum lingua ) terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
Frenulum lingua. Merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian bawah kira-
kira ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak selaput lendir.
Flika sublingua. Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum linguadi sini terdapat
pula lipatan selaput lendir.
Pada pertengahan flika sublingua ini terdapat saluran dari glandula parotis, sub
maksilaris dan glandula sub lingualis.
Fungsi lidah yaitu mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengecap
dan menelan, serta merasakan makanan.
c. Kelenjar ludah
Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah. Kelenjar ludah tersebut
adalah kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah rahang bawah, kelenjar ludah bawah
lidah. Ludah yang dihasilkan dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke
dalam rongga mulut.
Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.enzim ptialin berfungsi
mengubah amilum menjadi gula, yaitu maltosa dan glukosa.
Kelenjar Ludah
Merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang
Duktus wartoni dan duktus stensoni.
Kelenjar ludah ada 2, yakni :
1. Kelenjar ludah bawah rahang ( kelenjar submaksilaris ), yang terdapat dibawah
tulang rahang atas pada bagian tengah.
2. Kelenjar ludah bawah lidah ( kelenjar sublingualis ) yang terdapat disebelah depan
bawah lidah.
Di bawah kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah lidah di antara
bawah lidah bagian bawah dari lidah disebut korunkula sublingualis serta hasil
sekresinya berupa kelenjar ludah ( saliva ). Kelenjar ludah ( saliva ) dihasilkan dalam
rongga mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar luda :
1. Kelenjar Parotis
Letaknya di bawah depan dari telinga diantara prosesus mastoid kiri dan kanan os
mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis
menuju rongga mulut melalui pipi ( muskulus buksinator )
2. Kelenjar Submaksilaris
Terletak di bawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus
wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
3. Kelenjar Sublingualis
Letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga
mulut.
Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.
Otot Lidah
Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah ( M. Mandibularis, os
Hioid dan Prosesus stiloid ) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman
bergabung dengan otot intrinsik yang terdapat pada lidah.
M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan
tengah bagian dalam yang menyebar sampai radiks lingua.
B. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari
bahasa yunani yaitu Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang
banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi,
disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya
dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga
mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung,
bagian media adalah bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior
adalah bagian yang sama tinggi dengan laring.
Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut
orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut
laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring
C. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan
melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Di sebelah depan
kerongkongan terdapat saluran pernapasan yang disebut trakea. Trakea
menghubungkan rongga hidung dengan paru-paru. Pada saat kita menelan
makanan, ada tulang rawan yang menutup lubang ke tenggorokan. Bagian tersebut
dinamakan epiglotis. Epiglotis mencegah makanan masuk ke paru-paru.
Kerongkongan sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani: i, oeso -
"membawa", dan , phagus - "memakan").
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut
histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
sekresi esofagus seluruhnya berkarakter mukus dan terutama memberi fungsi
pelumasan untuk menelan. Bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh beberapa
kelenjar mukus sederhana. Pada bagian ujung lambung, dan dalam jumlah kecil
pada bagian awal esofagus, terdapat juga beberapa kelenjar mukus campuran.
Mukus yang disekresi oleh kelenjar campuran pada esofagus bagian atas akan
mencegah ekskoriasi mukosa akibat makanan yang baru saja masuk, sedangkan
kelenjar campuran yang berada didekat sambungan esofagogastric akan melindungi
dinding esofagus dari pencernaan oleh asam getah lambung yang sering mengalami
refluks dari lambung kembali lagi kebagian bawah esofagus.
D. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang
keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu
Kardia
Fundus
Antrum
Lambung mempunyai dua otot lingkar, yaitu otot lingkar pardia dan otot
lingkar pilorus. Otot lingkar kardia terletak di bagian atas dan berbatasan dengan
bagian bawah kerongkongan. Fungsinya adalah untuk mencegah makanan dari
lambung agar tidak kembali ke kerongkongan dan mulut. Otot lingkar pilorus hanya
terbuka apabila makanan telah tercerna di lambung.
Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin
K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan
terjadilah diare.
J. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat
dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
K. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki
beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein
plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam
pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam
hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam
vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke
dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh
kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
L. Kandung empedu
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah
pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10
cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena
warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan
usus dua belas jari melalui saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
Pepsin, enzim peptic lambung yang penting, paling aktif pada pH 2-3 dan
tidak aktif pada pH kira-kira diatas 5. Akibatnya, agar enzim ini dapat melakukan
kerja pencernaan terhadap protein, getah lambung harus bersifat asam. Asam
hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal (oksintik) didalam kelenjar pada pH
0,8 tetapi pada saat asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama
dengan sekresi dari sel-sel kelenjar non-oksintik lambung, pH lalu berkisar antara 2-
3 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untuk aktifitas pepsin. Salah satu gambaran
penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya untuk mencerna protein kolagen,
suatu jenis protein albuminoid yang sangat sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim
pencernaan lainnya.
Kolagen merupakan unsur dasar utama dari jaringan ikat antar sel daging.
Oleh karena itu, agar enzim saluran pencernaan dapat menembus daging dan
mencerna protein daging lain, hal yang terpenting adalah mencernakan serabut-
serabut kolagen tersebut lebih dulu. Akibatnya, orang yang kekurangan pepsin
didalam getah lambung, daging yang dicerna kurang dapat ditembus oleh enzim-
enzim pencernaan lain. Oleh karena itu proses pencernaannya buruk.
Pencernaan peptida oleh peptidase didalam enterosit yang melapisi vili usus
halus
Sejumlah kecil trigliserida dicerna didalam lambung oleh lipase lingual yang
disekresikan oleh kelenjar lingual didalam mulut dan ditelan bersama dengan saliva.
Sejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigleserida adalah lipase
pankreas, terdapat dalam jumlah sangat banyak didalam getah pankreas cukup
untuk mencernakan dalan satu menit semua trigliserida yang dicapainya.
Sebagian besar trigliserida dalam makanan dipecah oleh getah pankreas menjadi
asam lemak bebas dan 2-monogliserida.
DAFTAR PUSTAKA