PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan dan minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan sangat penting
baik
untuk
pertumbuhan
maupun
mempertahankan
kehidupan.
Makanan
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui parameter fisik makanan olahan pabrik.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui ciri fisik makanan olahan pabrik
2. Untuk mengetahui perbedaan fisik antara makanan yang layak untuk
dikonsumsi dengan yang tidak layak dikonsumsi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kesehatan
No.
180/MEN.KES/PER/IV/1985
Tentang
Makanan
2. Sumber nabati. Sumber nabati ini dapat dibedakan lagi berdasarkan sifat
fisiknya, sifat kimiawi, dan biologisnya.
b. Berdasarkan sifat fisiknya sumber nabati dibagi atas 5, yaitu: Lunak: sayuran dan
buah, tekstur keras: umbi-umbian, Ulet: tebu dan rebung, Rapuh (sudah kering):
gaplek dan keripik, Kenyal/elastis: jenis buah tertentu misalnya anggur
c. Berdasarkan sifat kimiawinya
1. Protein, contohnya biji-bijian dan kacang-kacangan
2. karbohidrat, contohnya umbi-umbian dan padi-padian
3. lemak, contohnnya alvokat dan kelapa
4. mineral, contohnya sayuran dan buah-buahan
5. vitamin, contohnya sayuran dan buah-buahan
6. banyak air seperti tomat dan semangka.
7. berasam, contohnya ubi kayu (asam sianida), kecipir (asam fitat)
d. Berdasarkan sifat biologisnya
1.
2.
Perishable (mudah rusak) contohnya daging segar, ikan, sayuran dan buah
segar.
2.
Semi perishable (agak mudah rusak), contohnya tepung, kacangkacangan, buah dan sayuran kering.
3.
2.
Zat pembangun (lauk hewani dan nabati seperti tempe dan daging)
3.
g. Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, bahan makanan bisa digolongkan menjadi:
a.
b.
c.
Olahan, bahan makanan yang sudah diolah baik setengah jadi maupun
sudah jadi.
h. Berdasarkan Sumber utama
Berdasarkan sumber utama, bahan makanan bisa digolongkan menjadi:
a.
j.
yang
Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat
kecil dan pada umumnya tidak didapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu harus
didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan
dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam
tubuh. Karena vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. (Sunita,
2007).
B. Ciri-ciri makanan tidak sehat:
Mengandung formalin
Formalin adalah larutan formaldehida dalam air dan dilarang digunakan dalam
pangan sebagai pengawet. Formalin ini digunakan pada industri plastik, anti busa,
bahan konstruksi, kertas, karpet, textile, cat, mebel, dan pengawet. Formalin dapat
menyebabkan kanker. Sekitar 2 sendok makan formalin dapat menyebabkan
kematian.
Penentuan batas kadaluwarsa dapat dilakukan dengan menggunakan metodemetode tertentu. Penentuan batas kadaluwarsa dilakukan untuk menuntukan umur
simpanan (shelf life) produk. Penentuan umur simpanan didasarkan pada faktorfaktor mempengaruhi umur simpanan produk pangan. Faktor-faktor tersebut
misalnya keadaan alamiah (sifat makanan), mekanisme berlangsungnya perubahan
(misalnya kepekaan terhadap air dan oksigen), serta kemungkinan terjadinya
perubahan kimia (internal dan eksternal). Faktor lain adalah ukuran kemasan
(volume), kondisi atmosfer (terutama suhu dan kelembapan), serta daya tahan
kemasan selama transit dan sebelum digunakan terhadap keluar masuknya air, gas,
dan bau.
Dunia perdagangan mengisyaratkan jangka waktu kadaluwarsa memiliki
beberapa istilah. Istilah-istilah lain yang sering digunakan adalah : (Midian Sirait,
Pengaturan Tentang Makanan Kadaluwarsa, Makalah Disampaikan Oleh Wisnu
Katim (Direktur Pengawasan Makanan) pada seminar Daluwarsa Bahan Makanan
Olahan, 27 November 1985, hal 16-17.)
1. baik digunakan sebelum (best before). Baik digunkan sebelum memiliki
makna bahwa suatu produk pangan sebaiknya dikonsumsi sebelum tanggal
yang tercantum, karena tanggal tersebut merupakan batas optimal produsen
dapat menjami kelayakan produk untuk dikonsumsi.
2. Gunakan Sebelum (use by atau expired date), gunakan sebelum memiliki
makna bahwa produk pangan harus dikonsumsi maksimal pada tanggal yang
tercantum.
3. Batas sebelum penarikan (pull date). Batas sebelum penarikan
merupakan cara lain untuk memberikan informasi mengenai gunakan
sebelum. Kalimat Batas waktu sebelum penarikan menandakan tanggal
akhir yang dianjurkan bagi konsumen untuk membeli produk tersebut
sehingga masih mempunyai jangka waktu untuk mengkonsumsinya tanpa
produk tersebut mulai mengalami kerusakkan.
4. Tanggal dikemas (pack date), tanggal dikemas merupakan informasi
yang berupa tanggal pada saat produk dikemas, baik pengemasan oleh
produsen maupun oleh pengecer.
5. Tanggal masuk toko (sell by date), tanggal masuk toko merupakan
informasi yang berupa tanggal pada saat produk memasuki gudang
penyimpanan di toko atau tempat penjualan.
10
yang
harus
dicantumkan
pada
label
suatu
produk
adalah
11
lebih lanjut dengan dkeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 Tentang
Label dan Iklan Pangan. Dalam Pasal 2 ayat (2) PP Label ditentukan bahwa
pencantuman label dilakukan sedemikan rupa sehingga tidak mudah luntur atau
rusak, serta terletak pada bagian kemasan yang mudah dilihat atau dibaca. (Pasal 2
ayat 2 Peraturan Pemerintah No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan )
Label,Pengaruh pengemasan, tempat, suhu, kondisi udara penyimpanan, serta
faktor lain dapat berpengaruh pula pada masa simpanan bahan yang akan beimbas
pula pada batas kadaluwarsa produk. Kemasan yang baik akan dapat melindungi
kepekaan makanan terhadap udara, air dan oksigen. Disamping itu, dapat pula
membantu menahan terjadinya kerusakkan, kimia, fisik, dan mikrobiologi. (F. G.
Winarno, Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1993), hal. 382.)
Dalam peraktiknya shelf life loss tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk
utama, yaitu: (F. G. Winarno. Op cit. hal. 383-384)
1. Tipe pertama, bahan pangan dengan laju penurunan daya simpan yang
konstan atau tetap, artinya mutu bahan pangan tersebut menurun terus
berbanding lurus dengan lama penyimpanan. Jenis makanan yang termasuk
dalam kelompok ini adalah makanan segar, susu kering, berbagai kue,
minuman dalam botol, karton yang berbentuk dus, dan sebagainya.
2. Tipe kedua disebut dengan degradasi ordo pertama (firt ordo degradation),
adalah jenis makan yang pola kerusakkan mutunya tidak konstan, kurva mutu
penyimpanan tidak merupakan garis lurus tetapi kuadratik. Tipe ini digunkan
pada makanan yang memiliki daya simpan lebih lama misalnya, makanan
kaleng, susu ultra, freeze dried, pembungkusan vakumm,dan sebagainya.
3. Tipe ketiga meliputi jenis makanan yang memiliki daya simpan yang tinggi,
yang lebih laju penurunan mutunya selama penyimpanan mengikuti pola
yang spesifik. Jenis makan tersebut adalah makan beku (daging) dan wine.
Proses produksi memerlukan berbagai perhitungan untuk menjaga kwalitas
produk agar tetap baik, dengan memperhintungkan waktu dari berbagai proses
produksi, penyimpanan, pengemasan hingga sampai ke tangan konsumen, produsen
dapat menentukan jangka waktu yang aman dalam mengkonsumsi produk.
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Jadwal Praktikum
Hari, tanggal : Rabu, 13 April 2016
Jam
13
untuk dikonsumsi
- Belum habis masa pakai ( kadaluarsa).
- Tidak berbau
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri makanan olahan
pabrik yaitu terdaftar pada badan pengawas makanan dan obat-obatan, kemasan
masih baik,tidak bocor, tidak berbau, mempunyai merek yang jelas nama pabrik
pembuatnya dan belum habis masa pakainya.
Untuk sampel adem sari yang layak untuk dikonsumsi ciri-cirinya yaitu
belum habis masa pakai ( kadaluarsa), warnanya masih putih, tidak berbau, segel
penutup masih baik, kemasan tidak rusak, tidak ada butiran-butiran bewarna kuning.
14
Sedangkan yang tidak layak untuk dikonsumsi mempunyai ciri-ciri yaitu sudah lewat
tanggal kadaluarsa, warnanya sudah menguning, sudah berbau tidak sedap, segel
sudah rusak, kemasan sudah rusak, dan ada butiran bewarna kuning pada bubuk
adem sari tersebut.
4.2 Saran
Dari ciri-ciri diatas saya menghimbau kepada seluruh masyarakat bahwa,
banyak makanan dan minuman yang beredar supermarket maupun di kio-kios selama
ini kadaluarsa. Oleh karena itu, masyarakat harus teliti baik-baik sebelum membeli.
Masyarakat harus proaktif dengan melaporkan produk makanan yang
ditemukan sudah kadaluarsa ke pihak berwenang seperti BPOM atau kepolisian guna
menghindari peredaran makanan kadaluarsa lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
http://apriliasakari.blogspot.co.id/2014/04/makalah-makanan-kadaluarsa.html
diakses pada tanggal 18 April 2016
http://gbenk.blogspot.co.id/2009/12/makanan-kadaluwarsa.html diakses pada tanggal
18 April 2016
http://www.organisasi.org/1970/01/tanda-ciri-ciri-makanan-yang-tidak-bolehdimakan-dikonsumsi-manusia.html diakses pada tanggal 18 April 2016
15
16