PENDAHULUAN
MANAGEMENT PEMASARAN
MANAGEMENT PEMASARAN
BAB II
LANDASAN TEORI
MANAGEMENT PEMASARAN
Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli1949 dengan nama Djawa
Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah
bioskop diSurabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat
kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses
dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran
berbahasa Mandarin danBelanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar
tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami
kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar
saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak
80 tahun, The Chung Shenakhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia
merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya
lebih memilih tinggal diLondon, Inggris.
Sirkulasi Jawa Pos menyebar hingga ke seluruh provinsi Jawa Timur, Bali, dan
sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Jawa Pos terbit dalam beberapa edisi.
1. Jawa Pos edisi Surabaya
Jawa Pos edisi Surabaya beredar di daerah Kota Surabaya dan sekitarnya
(Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik), terbit dengan tiga seksi utama:
Jawa Pos (utama), berisi berita-berita utama, politik, ekonomi/bisnis, Jawa
Timur, nasional, internasional, dan rubrik-rubrik tematik lainnya.
Metropolis, berisi berita Kota Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo dan Gresik),
Deteksi (halaman untuk remaja, salah satunya berisi polling harian), hiburan,
kesehatan, teknologi, dan rubrik-rubrik ringan lainnya serta rubrik mingguan
Olahraga, berisi berita-berita olahraga, terutama ulasan mengenai sepak bola
dan balap (Formula 1, MotoGP). Seksi ini juga berisi iklan baris.
Deteksi berisi berita tentang kehidupan remaja, mulai dari otomotif, style, techno,
hingga anime. terdiri dari 3 halaman yang disisipkan pada bagian Metropolis.
Hingga kini deteksi Jawa Pos aktif mengadakan event seperti DetEksi Basketball
League, Dan Mading Championship. Halaman ini kini telah menjadi bacaan
wajib bagi remaja di Surabaya. Seksi ini semua crew-nya masih berstatus
mahasiswa, mulai dari reporter, editor, hingga fotografer.
DITA ANANDA SASNA
MANAGEMENT PEMASARAN
MANAGEMENT PEMASARAN
MANAGEMENT PEMASARAN
BAB III
ANALISIS
pelanggan
cenderung
menjadi
pemaksimal
nilai.
Pelanggan
yang paling
dirasakan dan bertindak berdasarkan estimasi tersebut. Apakah tawaran itu sesuai
dengan harapan pelanggan memengaruhi kepuasan pelanggan dan probabilitas
bahwa dia akan membeli produk ini lagi.
Nilai yang
diberikan
oleh
pelanggan
MANAGEMENT PEMASARAN
Nilai
Pelangg
an Total
Biaya
Pelangg
an Total
Nilai
Biaya
Moneter
Produk
Biaya
Waktu
Nilai
Pelayana
n
Biaya
Energi
Biaya
Mental
Nilai
Karyawa
n
Nilai
Citra
MANAGEMENT PEMASARAN
harus
dikeluarkan
pelanggan
untuk
mengevaluasi,
mendapatkan,
meningkatkan
nilai
tawaran
pelanggan
dengan
kombinasi
menaikkan manfaat fungsional atau emosional dan/atau mengurangi satu atau lebih
berbagai jenis biaya.
a. Menerapkan Konsep Nilai.
Gunakan teori pengambilan keputusan pembeli yang dapat membantu
meningkatkan minat si pembaca untuk dapat membeli surat kabar Jawa Pos.
teori tersebut terdapat 2 cara, Pertama Tingkatkan nilai pelanggan total dengan
memperbaiki manfaat-manfaat produk, layanan, dan/atau citranya. Kedua,
turunkan biaya non-moneter pembeli dengan menurunkan biaya waktu, tenaga
dan pikiran pembeli.
b. Pilihan dan Implikasi.
Para pembeli bertindak dengan berbagai kendala dan mereka terkadang
membuat pilihan lebih berdasarkan pada manfaat pribadinya daripada manfaat
perusahaan.
Akan tetapi nilai yang dipikirkan pelanggan merupakan kerangka kerja yang
bermanfaat yang berlaku dalam banyak situasi dan menghasilkan wawasan
yang luas. Berikut adalah beberapa implikasinya. Pertama penjual harus
DITA ANANDA SASNA
MANAGEMENT PEMASARAN
menentukan nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total tiap-tiap tawaran
pesaingnya untuk mengetahui peringkat berapa tawarannya di pikiran pembeli.
Kedua, penjual yang kalah dalam nilai pelanggan total atau menurunkan biaya
pelanggan total. Alternatif pertama memerlukan peningkatan atau penguatan
manfaat produk,layanan, karyawan dan atau citra tawaran. Alternatif kedua
mengharuskan
penurunan
biaya
pembeli,
dengan
menurunkan
harga,
memiliki
tingkat
kesetiaan
yang
sangat
beragam
pada
10
MANAGEMENT PEMASARAN
a. HARAPAN PELANGGAN
Bagaimana
para
pembeli
membentuk
ekspetasi
mereka?
Dengan
11
MANAGEMENT PEMASARAN
melaporkan tentang halhal kuat dan lemah yang dialami dalam membeli produk
perusahaan dan produk pesaing.
Untuk survey kepuasan pelanggan, penting bahwa perusahaan mengajukan
pertanyaan yang tepat. Frederick Reichheld mengemukakan bahwa barangkali
hanya satu pertanyaan yang sungguh terjadi, Apakah anda merekomendasikan
produk atau jasa ini kepada seorang teman ?. Menurut Reichheld, keinginan
seorang pelanggan untuk memberi rekomendasi kepada seorang teman
merupakan akibat dari seberapa baiknya pelanggan diperlakukan dan seberapa
bagus kualitas dari produk tersebut.
Bagi perusahaan yang berfokus pada pelanggan, kepuasan pelanggan
adalah sasaran dan sekaligus alat pemasaran. Dewasa ini perusahaan perlu
secara khusus memerhatikan tingkat kepuasan pelanggan, karena internet
menyediakan alat bagi para konsumen untuk menyebarkan cerita buruk dan
juga cerita baik kepada orang lain didunia.
Sekarang lebih banyak perusahaan mengakui pentingnya memuaskan dan
mempertahankan pelanggan. Pelanggan yang puas menetapkan modal relasi
pelanggan. Ada beberapa focus menarik yang penting untuk mempertahankan
pelanggan.
a. Mendapatkan pelanggan baru bisa menghabiskan biaya lima kali lebih besar
daripada biaya tercakup dalam memuaskan dan mempertahankan pelanggan
yang ada. Ia menuntut banyak usaha untuk membujuk pelanggan yang puas
untuk beralih dari pemasok mereka yang sekarang.
b. Rata-rata perusahaan kehilangan 10% dari pelanggannya setiap tahun.
c. Angka laba pelanggan cenderung meningkat selama masa hidup pelanggan
yang bertahan.
Philip,Kotler dan Keller,Kevin,Lane,2007; 177
12
MANAGEMENT PEMASARAN
3. Ekuitas Pelanggan
Tujuan manajemen relasi pelanggan adalah menghasilkan ekuitas pelanggan yang
tinggi. Ekuitas pelanggan adalah total nilai seumur hidup semua pelanggan
perusahaan yang didiskontokan. Yang jelas semakin setia pelanggan , maka
semakin tinggi ekuitas pelanggan . yang mempengaruhi kualitas pelanggan adalah
ekuitas nilai, ekuitas merk, ekuitas relasional.
a. Ekuitas Nilai
Ekuitas nilai adalah penilaian objektif pelanggan atas kegunaan tawaran
berdasarkan pemikirannya tentang manfaat yang kemudian dibandingkan
dengan biayanya. Ekuitas nilai sangat mendorong ekuitas pelanggan di pasar
bisnis.
b. Ekuitas Merk
Ekuitas Merk adalah penilaian subjektif dan tak berwujud pelanggan terhadap
merk, yang diluar dan melampaui nilai yang dipikirkan secara objektif.Subpendorong ekuitas merk adalah kesadaran merk pelanggan , sikap pelanggan
terhadap merk, dan pemikiran pelanggan mengenai etika merk. Perusahaan
menggunakan iklan, humas, dan alat komunikasi lain untuk mempengaruhi
sub-pendorong itu.
c. Ekuitas Rasional
Ekuitas Rasional adalah kecenderungan pelanggan untuk setia pada merk,
yang diluar melampauin penilaian objektif dan subjektif atas nilainya. Subpendorong ekuitas relasional mencakup program kesetiaan, program
pemahaman dan perlakuan khusus, progam pembentukan komunitas, dan
program pembentukan pengetahuan. Ekuitas relasional sangat penting jika
relasi pribadi banyak diperhitungkan dan jika pelanggan cenderung terus
berhubungan dengan para pemasok sepenuhnya berdasarkan kebiasaan
atau keengganan yang tidak pernah berubah.
Philip,Kotler dan Keller,Kevin,Lane,2007; 186
DITA ANANDA SASNA
13
MANAGEMENT PEMASARAN
4. Membangun Loyalitas
Berapa besar yang harus diinvestasikan oleh perusahaan untuk membangun
kesetiaan pelanggan sehingga biaya untuk itu tidk melebihi pendapatannya ?
kita perlu membedakan lima level investasi perusahaan dalam rangka
membangun relasi pelanggan seperti berikut.
a. Pemasaran Dasar. Wiraniaga menjual produknya begitu saja
b. Pemasaran reaktif. Wiraniaga menjual produknya dan mendorong
pelanggan untuk menghubunginya jika mempunyai pertanyaan, komentar,
atau keluhan.
c. Pemasaran bertanggung jawab. Wiraniaga menelepon pelanggan untuk
menanyakan
apakah
produknya
memenuhi
harapan
pelanggan.
menemukan
cara-cara
penghematan
bagi
pelanggan
atau
14
MANAGEMENT PEMASARAN
15
MANAGEMENT PEMASARAN
b. Motif Pembelian terhadap tempat atau penyalur yang menjual produk itu,
yang merupakan pertimbangan yang menyebabkan seorang konsumen
membeli produk pada tempat penyalur tertentu.
Assauri Sofjan,1987,Manajemen Pemasaran;127
pembelian
pelanggan
(buying,procurement,
supply,
management),
16
MANAGEMENT PEMASARAN
BAB IV
KESIMPULAN
17
MANAGEMENT PEMASARAN
reaktif.
Wiraniaga
menjual
produknya
dan
mendorong
pelanggan
untuk
18