Anda di halaman 1dari 29

JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,

KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah kelompok mata


kuliah Produksi Media Cetak dan Online

Dosen Pengampu: Deden Mauli Drajat, S.Sos.I, M.Sc

Disusun Oleh:

Aulia Febriyanti P 11180511000044


Tia Nurullatifah 11180511000050
Rafi Abdul Rochim 11180511000052
Shopi Sahara Dinda 11180511000066

PROGRAM STUDI JURNALISTIK


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021 M / 1442
A. PENDAHULUAN

A.1 Latar Belakang


Persaingan di dunia media cetak harian sekarang begitu ketat, sehingga untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan usaha suatu perusahaan
harus melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional secara teratur. Dalam media cetak,
komunikasi ekstemal kepada para pembaca menjadi signifikan dalam menentukan
kesuksesan sebuah media, terlebih bagi media cetak harian yang berorientasi popular
newspaper, seperti harian Jawa Pos.

Jawa Pos merupakan salah satu media cetak dalam bentuk Koran yang sudah lama
terbit di Surabaya. Hingga sekarang namanya sudah terkenal di Jawa Timur.
Pendapatan yang diperoleh dari Koran Jawa Pos bersumber pada hasil penjualan
Koran dan dari banyaknya iklan yang dimuat. Sebagai perusahaan media cetak yang
sedang berkembang pesat tidak mungkin tanpa memanfaatkan teknologi informatika
dan komunikasi, baik hardware & software.

Jawa Pos juga berhasil membendung ekspansi koran-koran terbitan Jakarta lain
yang mencoba memasuki pasar koran di Jawa Timur dengan melakukan cetak jarak
jauh, . 1 2 misalnya seperti yang dilakukan oleh harian Republika, Suara Pembantan
dan Bisnis Indonesia. Keberhasilan Jawa Pos ini, apakah bisa dikatakan sebagai
penguasa pasar media local di Indonesia?. Seiring berkemajuannya zaman, sehinggga
Jawa Pos mengembangkan sayapnya menjadi Jawa pos Koran dan Jawa pos.com.

A.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah perkembangan Jawa Pos di Indonesia?


2. Bagaimana Jawa Pos menguasai pasar media lokal di Indonesia?
3. Apa strategi jawa pos mempertahankan eksistensinya di industri media?

1
Penulisan makalah ini menggunakan pedoman penulisan Skripsi, tesis dan
disertai Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan SK
Rektor tahun 2017.1

1
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertai Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2017)

2
B. PEMBAHASAN

B.1 Sejarah Perkembangan Jawa Pos di Indonesia

Jawa Pos sendiri pada awalnya didirikan oleh The Chung Sen (Soeseno
Tedjo) pada 1 Juli 1949. Soeseno Tedjo awal mulanya adalah seorang pebisnis
yang bergerak di bidang perfilman. Untuk mendukung usahanya, dia menjalin
hubungan baik dengan beberapa penerbitan pers yang ada di Jawa Timur.
Sehingga akhirnya penciuman bisnisnya melihat bahwa berusaha di bidang
media bisa menjadi lahan baru yang bisa menjadi simbiosis mutualisme dengan
perusahaan filmnya selama ini. Pada 1 Juli tersebut, Soeseno mendirikan PT.
Perusahaan Penerbitan dan Percetakan Djava Post Concern Limited. Perusahaan
ini adalah yang pertama kali menerbitkan surat kabar harian Java Post yang
merupakan cikal bakal kelahiran Jawa Pos. Nama Java Post sendiri, mengalami
beberapa kali perubahan, pada awal berdiri Jawa Pos mempunyai nama Java Pos
kemudian berganti menjadi Djawa Pos dan terakhir bernama Jawa Pos.2
Perkembangan teknologi cetak juga kian sulit diikuti. Penurunan mulai
terjadi pada akhir 1970. Maka oplah Jawa Pos pun terus menurun. Sehingga pada
tahun 1982 lalu tinggal 6700 eksemplar setiap harinya. Pelanggan di kota
Surabaya dan kota Malang kian menurun. Sakin menurunnya sampai – sampai
kantor pusat mengurusi loper sendiri yang jumlahnya cuma 40 orang. Oleh
karena itu pada 1 April 1982, ia menjual Jawa Pos ke PT Grafiti Pers, penerbit
majalah Tempo. Eric Samola presiden direktur PT Grafiti Pers, memilih Dahlan
Iskan untuk bertanggung jawab atas Jawa Pos. Saat itu, Dahlan Iskan adalah
kepala kantor redaksi Tempo di Jawa Timur.
Eric Samola kemudian meninggal dunia tahun 2000. Di bawah naungan
Dahlan Iskan, Jawa Pos tumbuh dengan pesat. Sekarang Jawa Pos menjadi salah
satu media terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 150 media cetak dan stasiun

2
Veza Aditya Lenggawa, Strategi Jawa Pos Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Media Di Era
Revolusi Industri 4.0. Konvergensi-Vol. 01, No 01, (Universitas Paramadina: 2019), h. 45.

3
televisi.3 Strategi bisnis yang ditunjang keterbukaan pada teknologi dan IT itu
pada 1987 menghasilkan Jawa Pos News Network (JPNN). Jaringan berita
terluas di Indonesia yang hingga kini menaungi sekitar 80 media cetak baik
koran, tabloid, maupun majalah. Kesuksesan Jawa Pos menggoda beberapa
penerbit daerah untuk turut bernaung di bawah jaringan itu.
Jawa Pos pun mempunyai banyak “anak”, sebagian bersulih nama sebagian
tetap dengan nama aslinya. Jawa Pos kemudian berinovasi dengan menerbitkan
edisi khusus daerah yang memungkimkannva masuk sebagai koran utama ke
daerah-daerah, sementara masyarakat pun terpenuhi kebutuhannya akan berita
lokal. Sebagaimana semua media yang dinaungi JPNN, Jawa Pos memilah
pembentaannva menjadi 4 seksi: Jawa Pos (utama) memajang berita-berita utama
nasional, internasional, Jawa timur, dan rubrik khusus. Lalu seksi Metropolis,
berisi berita Surabaya dan kota-kota sekitarnya, anak-anak Jawa Pos di daerah-
daerah lain mengganti seksi Metropolis dengan sisipan bernama Radar yang
berisi berita daerah dan iklan lokal, halaman khusus remaja bemama Deteksi:
seksi kesehatan dan teknologi, dan seksi Olahraga, berisi olahraga. Selain sisipan
Radar yang menyatu dengan terbitan Jawa Pos, JPNN menerbitkan puluhan
koran daerah yang saling dihubungkan oleh janngan vang bisa diakses masing-
masing suratkabar.
Jawa Pos juga menyambut angin segar demokrasi dan pengakuan terhadap
etnis Tionghoa Sejak 2001, bekerjasama dengan penerbit koran Mandarin di Los
Angeles, Ted Siong, Jawa Pos menerbitkan koran berbahasa mandarin Guo Ji Ri
Bao, disusul hubungan dengan koran Ren Min Ri Bao Being dan Wes Po Hong
Kong. Guo Ji Ri Bao menjelma jadi koran berbahasa Mandamn terbesar di
Indonesia Merasa kurang dengan media cetak, Jawa Pos membentuk Institute of
Pro Otonomi yang bertujuan memantau pelaksanaan otonomi daerah dan
memberikan penghargaan bagi daerah dan kepala daerah yang melaksanakan
otonomi dengan baik.4 Pada 2002, grup Jawa Pos melirik pertelevisian. Lahirlah

3
Veza Aditya Lenggawa, Strategi Jawa Pos Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Media Di Era
Revolusi Industri 4.0. Konvergensi-Vol. 01, No 01, (Universitas Paramadina: 2019), h. 45.
4
Dian Andika Winda, Seabad Pers Kebangsaan, (Yogyakarta:Newseum Indonseia, 2007), h. 961.

4
televisi lokal seperti JTV di Surabaya, Riau TV di Pekanbaru, Batam TV, FMTV
Makassar, PTV di Palembang, dan Para hiyangan TV di Bandung. Keperkasaan
Jawa Pos juga diwujudkan lewat simbol bangunan fisik dengan Graha Pena di
Surabaya yang selesai dibangun pada 1997, disusul pembangunan Graha Pena di
Jakarta pada 2002. Seiring dengan perkembangan usia dan di tangan Dahlan
Iskan itulah Jawa Pos berkembang secara pesat dengan menciptakan beberapa
terobosan. Termasuk di antaranya adalah strategi membuat koran lokal untuk
mendukung ekpansi Jawa Pos ke berbagai daerah di Indonesia.5
Era millenial, 2015 lahir Jawapos.com yang memang terlambat dari media
lain perkembangan digital. Karena saat itu Jawapos sangat percaya diri dengan
produksi korannya, hingga saat perkembangan teknologi berjalan, kami baru
membuat sebuah cetusan baru yaitu Jawapos.com karena era disrupsi bisnis yang
akhirnya membuka platform digital. Era distrupsi tidak bisa dihindari, era
digitalpun juga tidak bisa. Namun, tahun 2017-2018 Jawapos.com mengalami
peningkatan dengan ekselerasi SDM yang cukup besar yang semula minimalis
hingga dilakukan penguatan SDM bertambah 4 kali lipat. Dilakukan peningkatan
dari jaringan-jaringan Jawapos pusat. Berawal dari 250.000 pembaca hingga saat
ini terdapat 32 juta hingga 35 juta pembaca untuk Jawapos.com.6

B.2 Strategi Jawa Pos Dalam Menguasai Pasar Media Lokal di Indonesia
Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen
pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Strategi pemasaran
merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan oleh
pengusaha untuk melayani pasarnya. Bauran pemasaran ini haruslah diatur
sedemikian rupa sehingga akan dapat berfungsi sebagai senjata yang tepat dalam
pertandingan di pasar dalam melawan pesaing-pesaingnya. Oleh karena itu maka
senjata itu harus disesuaikan dengan keadaan pasar serta kondisi persaingan yang
dihadapinya. Pemilihan strategi pemasaran yang tepat akan sangat menentukan

5
Dian Andika Winda, Seabad Pers Kebangsaan, (Yogyakarta:Newseum Indonseia, 2007), hlm.
962.
6
Wawancara dengan Ilham Safutra. Selaku Redaktur Jawapos.com, melalui Google Meet, pada
tanggal 29 Maret 2021 pukul 10.30 WIB.
keberhasilan usaha pemasaran suatu produk, terutama dalam keadaan persaingan
yang sangat ketat. Untuk itu, suatu perusahaan dituntut untuk menerapkan
strategi yang tepat bagi kegiatan pemasarannya, agar dapat bersaing dengan
pesaingnya.7 Sebagai salah satu perusahaan media cetak yang telah dikenal oleh
masyarakat dan telah lama berdiri, koran Jawa Pos berupaya memberikan sumber
informasi yang menarik, aktual, tajam, dan terpercaya untuk diminati konsumen
menengah keatas, dengan berbagai kualitas pelayanan yang maksimal dan tepat
waktu koran Jawa Pos memang disajikan kepada konsumen yang selalu
berlangganan koran Jawa Pos. Pada awalnya koran Jawa Pos memang di
pasarkan pada segmen menengah keatas dan di seluruh lapisan masyarakat
dengan tujuan untuk mempromosikan dan mendistribusikannya supaya mereka
mengetahui apabila ada hal-hal atau berita yang masuk ke daerahnya. Namun,
dibandingkan dengan produk media cetak lainnya, Koran Jawa Pos berada
pada tingkat level penjualan yang maksimal dan stabil. Karena konsumen
kalangan menengah keatas lebih memilih produk koran Jawa Pos sebagai
sumber informasi dibandingkan dengan produk media cetak lainnya, antara lain
sebagai berikut: kompas, surya, memo, serta tabloid media cetak lainnya.
Namun seiring dengan persaingannya yang ketat, koran Jawa Pos mampu
menyuplai kebutuhan konsumen segmen
menengah keatas.8
Kendala pemasaran yang secara umum dihadapi oleh perusahaan di
daerah perkotaan adanya persaingan penjualan koran Jawa Pos dengan media
cetak lainnya misalnya koran Jawa Pos dengan surya, dengan kompas, dengan
memo, serta dengan tabloid atau majalah lainya. Selain itu strategi pemasaran
yang dilakukan koran Jawa Pos di daerah perkotaan antara lain: memberikan
reward- reward kepada pelanggan yang berupa potongan harga dan souvenir
kepada pelanggan yang selalu berlangganan koran Jawa Pos.
Dengan memberikan pelayanan yang semudah mungkin kepada
pelanggan dan agen dalam mendapatkan koran jawa pos, dengan cara menyuplai
atau

7
Dimyati, Strategi Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 5.
8
Veza Aditya Lenggawa, Strategi Jawa Pos Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Media Di Era
Revolusi Industri 4.0. Konvergensi-Vol. 01, No 01, (Universitas Paramadina: 2019), h. 75.
mendistribusikan koran Jawa Pos sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Disamping itu mengadakan event-event yang melibatkan pembaca dengan cara
mengadakan acara-acara yang berkaitan deadline atau berita-berita daerah yang
menarik,meningkatkan kualitas berita dengan cara mengangkat atau menarik
topik-topik berita yang up to date. Pelaksanaan strategi pemasaran agar target
yang telah ditetapkan dapat tercapai, digunakan dalam menghadapi persaingan
serta mempertahankan pelanggan. Tujuan utama setiap perusahaan baik yang
bergerak dibidang media cetak maupun media telekomunikasi adalah untuk
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Strategi pemasaran yang digunakan oleh Koran Jawa Pos terdiri dari 5
elemen yaitu :pemilihan pasar, perencanaan produk, penetapan harga, sistem
distribusi, serta komunikasi pemasaran. Setelah memutuskan strategi pemasaran
secara keseluruhan, perusahaan harus siap untuk memulai menetapkan rincian
dari bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang
dipakai oleh perusahaan yang pada umumnya menyangkut empat aspek yang
merupakan elemen utama dari strategi pemasaran.9
Untuk melihat strategi yang digunakan oleh Koran Jawa Pos dalam
memasarkan produknya yang digunakan suatu alat analisis strategi yaitu Analisis
SWOT. Analisis SWOT merupakan suatu alat analisis kualitatif yang sifatnya
subjektif, digunakan untuk mengidentifikasi secara sistematis dari faktor-faktor
kekuatan dan kelemahan (faktor lingkunngan internal) perusahaan, peluang dan
ancaman (faktor lingkungan eksternal) yang dihadapi oleh suatu perusahaan serta
strategi yang terbaik. Analisis SWOT dilakukan berdasarkan asumsi bahwa suatu
strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta
meminimalkan kelemahandan ancaman.10 Dengan menggunakan Analisis SWOT
dapat diketahui faktor-faktor lingkungan baik internal maupun eksternal yang
mempengaruhi strategi pemasaran yang dijalankan oleh Jawa Pos.

9
Veza Aditya Lenggawa, Strategi Jawa Pos Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Media Di Era
Revolusi Industri 4.0. Konvergensi-Vol. 01, No 01, (Universitas Paramadina: 2019), h. 46.
10
Fredy, Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2001), h.15.
Ada dua faktor yang mempengaruhi pengambilan strategi pemasaran
koran jawa pos, yaitu faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal.
Faktor lingkungan internal mencakup kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weakness) yang dimiliki oleh perusahaan media Jawa Pos, sedang faktor
lingkungan eksternal mencakup peluang (oppurtunity) dan ancaman (threaths)
yang tengah dihadapi Jawa Pos dalam kegiatan pemasarannya. Berikut adalah
faktor internal dan eksternal dalam penentuan strategi pemasaran koran jawa pos
:
 Faktor Lingkungan Internal
Di dalam faktor lingkungan internal terdiri dari dua faktor utama yaitu
kekuatan dan kelemahan.
A. (Kekuatan (strength) yang di miliki oleh perusahaan Koran jawa
pos adalah)
1) Kualitas Produk Koran Jawa Pos
2) Merek terkenal
3) Harga terjangkau
4) Kendaraan
5) Ketersediaan tenaga kerja
6) Inovasi produk
7) Sifat produk koran jawa pos.
B. Kelemahan (Weakneses) antara lain:
1) Kurangnya Promosi
2) Daerah Pemasaran
3) Mitra Kerja
4) Jumlah took.
 Faktor Lingkungan Eksternal
Didalam faktor lingkungan eksternal terdiri dari dua faktor utama
yaitu peluang dan ancaman.
A. Peluang (Oppurtunity) yang dihadapi Jawa Pos antara lain
adalah:
1) Transportasi memadai,
2) Jumlah Penduduk
3) Memperluas Daearah Pemasaran
4) Mitra Kerja
5) Pelanggan Tetap
B. Ancaman (weakness) antara lain adalah:
1) Persaingan antar perusahaan media cetak
2) Pemalsuan merek
3) Selera Pelanggan
4) Harga Bahan Baku.
Alternatif Strategi Berdasarkan faktor-faktor lingkungan internal dan
faktor-faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran koran
jawa pos, dapat disusun dengan empat strategi utama, yaitu:
1) Strategi S–O Pada strategi ini dapat dimaksimalkan kekuatan yang
dimiliki perusahaan serta peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan.
Strategi yang bisa diambil antara lain:
a. Memperluas Daerah Pemasaran, dapat dilakukan dengan menambah
jalinan hubungan kerja dengan pelanggan, utamanya dengan
pelanggan tetap yang ada di luar daerah.
b. Meningkatkan kualitas produk, agar mampu menarik pelanggan.
Sehingga pelanggan tetap mampu menarik pelanggan baru untuk
melakukan pembelian.
c. Terus melakukan perluasan daerah pemasaran dengan cara mencari
kota-kota yang belum pernah dimasuki serta mencari mitra untuk
diajak kerja sama dalam menyalurkan produk koran jawa pos.
d. Terus meningkatkan kerja sama dengan mitra kerja yang dapat
mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
2) Strategi W–O Pada strategi ini dapat meminimalkan kelemahan yang
dimiliki perusahaan serta memaksimalkan peluang yang dimanfaatkan
perusahaan. Strategi yang bisa diambil antara lain :
a. Perusahaan harus dapat memikirkan kembali untuk menambah jumlah
unit agen seperti yang telah ada sekarang, sehingga menjadi
alternative bagi pelanggan jika produk yang inginkan sedang kosong
di salah satu
agen, sehingga tidak membuat pelanggan untuk berpindah pada
merek lain.
b. Perusahaan menggunakan pembukuan yang lebih terarah lagi
sehingga dapat diketahui tentang biaya-biaya yang harus dikeluarkan
untuk distribusi produk serta tingkat kemajuan perusahaan dalam
mendistribusikan produknya.
c. Meningkatkan kegiatan promosi, agar masyarakat mengetahui tentang
kualitas koran jawa pos dibandingkan produk media cetak yang lain.
d. Perusahaan melakukan inovasi terhadap produk koran jawa pos yang
selama ini telah dihasilkan. Karena pelanggan tidak merasa bosan dan
jenuh terhadap kualitas dan mutu berita-berita yang ditawarkan.
e. Peluang untuk memperluas daerah pemasaran sangatlah terbuka
perusahaan harus bekerja lebih maksimun
3). Strategi S–T Pada strategi ini dapat dimaksimalkan kekuatan yang
dimiliki perusahaan serta meminimalkan ancaman yang sedang dihadapi
perusahaan. Strategi yang dapat diambil antara lain:
a. Meningkatkan kualitas produk dan pengawasan, sehingga pelanggan
bisa mengetahui perbedaan produk asli dengan yang palsu.
b. Perusahaan memiliki alat transportasi sehingga memudahkan proses
pendisrtibusian produk.
c. Perusahaan harus memahami benar tentang selera pelanggan sehingga
tidak terjadi perbedaan antara selera pasar dengan kualitas produk.
d. Mengurangi jumlah produksi koran pada saat musim hujan, karena
mengantisipasi produk pada saat pendistribusian. Karena pada musim
penghujan koran akan sangat mudah rusak dan basah.
e. Menambah alat transportasi untuk memperlancar kegiatan distribusi,
sehingga pada saat akan mendistribusikan produk tidak tergantung
pada satu alat transportasi saja.
4). Strategi W–T Pada strategi ini meminimalkan kelemahan serta
ancaman yang ada dan tengah dihadapi oleh Perusahaan. Strategi yang
dapat diambil antara lain:
a. Melakukan hak paten terhadap merek sehingga tidak mudah untuk
adanya pemalsuan terhadap merek.
b. Perusahaan harus dapat menganalisis kondisi kompetitor yang akan
mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
c. Mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui penggunaan agen yang
berbeda dengan yang digunakan oleh produsen lain.
d. Perusahaan mencari informasi baru tentang kota yang tepat untuk
membuka pasar baru.11
Adanya fenomena persaingan yang begitu ketat yang dihadapi oleh
perusahaan dalam mengembangkan usaha media cetak koran. Hal ini menuntut
Jawa Pos untuk membuat strategi pemasaran dan melaksanakannya dengan baik
untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Untuk kisar nasional media
pemberitaan, posisi Jawapos.com berada di posisi 15 besar sekarang. Pertama
masih diisi oleh Detik dan Republika. Progress yang begitu cepat sehingga
rankingnya maju menjadi 15 besar apa yang kita lakukan ? pertama, media
online kita memperbaiki infrastrukturnya. Baik infrastruktur SDM maupun non
SDM. Infrastruktur SDM yaitu kita merekrut beberapa teman yang paham
jurnalistik dan mau bekerja. untuk posisi redaktur itu orang-orang
berpengalaman yang paham strategi yang harus kita pahami. Lalu yang kedua
adalah konten, konten mempengaruhi sekali pembaca melirik media kita.
Semakin menarik kita memproduksi konten, semakin banyak potensi kita
menarik pembaca.12
Dalam melaksanakan strategi pemasarannya Jawa Pos menggunakan bauran
pemasaran meliputi produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.. Strategi
pemasaran yang dilakukan oleh koran Jawa Pos antara lain: memberikan reward-
reward kepada pelanggan yang selalu berlangganan koran Jawa Pos. Dengan
memberikan pelayanan yang semudah mungkin kepada pelanggan dan agen,
dengan cara menyuplai atau mendistribusikan koran Jawa Pos sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Disamping itu mengadakan event-event yang melibatkan

11
Fredy, Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2001), hlm.19.
12
Wawancara dengan Ilham Safutra. Selaku Redaktur Jawapos.com, melalui Google Meet, pada
tanggal 29 Maret 2021 pukul 10.30 WIB.
pembaca, dengan cara mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan deadline
atau berita-berita daerah yang menarik. Meningkatkan kualitas berita dengan
cara mengangkat atau menarik topic-topik berita yang berkualitas dan bermutu.
Saluran distribusi yang digunakan oleh koran Jawa Pos adalah dari produsen
koran dikirim dan setelah dari agen koran didistribusikan ke pengecer dan setelah
dari pengecer koran dijualnya kepada konsumen. Maka dengan adanya agen
yang berada di dalam kota maupun di luar kota akan menambah mitra kerja bagi
perusahaan.

B.3 Strategi Jawa Pos dalam Mempertahankan Eksistensinya di Industri


Media

Jawa Pos adalah surat kabar nasional yang terbit dari Surabaya dengan
tiras mencapai lebih dari 500 ribu eksemplar per hari. Berdasarkan hasil Nielsen
Media Research 2011, Jawa Pos adalah koran nomor satu di Indonesia dalam hal
jumlah pembacanya. Selain itu, Jawa Pos juga merupakan jaringan media
terbesar di tanah air, dengan memiliki lebih dari 200 penerbitan surat kabar yang
terdiri dari koran harian, tabloid mingguan, majalah hingga jaringan televisi
lokal. Jawa Pos didirikan pada 1 Juli 1949 oleh The Chung Shen (Soeseno
Tedjo).13

Berdasarkan Survey Roy Morgan 2012 yang dilakukan di 22 kota di 17


Provinsi di tanah air, harian Jawa Pos adalah surat kabar yang memiliki jumlah
pembaca terbesar di tanah air. Harian Jawa Pos memiliki 11% pembaca atau
sebanyak 2.350.150 pembaca. Sementara survey Nielsen Media Index tahun 2011
yang dilakukan di 9 kota besar di tanah air, Jawa Pos adalah surat kabar terbesar
kedua yang memiliki 902.000 pembaca. Di posisi pertama adalah Kompas dengan
jumlah pembaca 1.199.000 pembaca. Lalu bagaimana cara Jawa Pos
mempertahankan eksistensinya di industry media ?

Berbagai strategi dilakukan oleh Jawa Pos untuk mempertahankan


keberadaannya, di tengah pertumbuhan media online yang luar biasa. Upaya
13
Jurnal Irwan Setyawan, Media Cetak Bertahan Hidup, 2014. h. 98.
mempertahankan eksistensi yang dilakukan Jawa Pos dilakukan dengan berbagai
cara, baik melalui sisi content atau perbaikan isi media, meningkatkan penjualan
koran, meraup pendapatan iklan sebesar-besarnya, sampai upaya menggelar even
dan berbagai upaya lain yang tujuannya untuk memperkuat eksistensi media itu
sendiri. Di samping itu, juga langkah atau kebijakan strategis dari pengelola media
menyangkut kebijakan yang terkait dengan berbagai hal.

Memasuki era digital, Jawa Pos melakukan regenerasi. Sejak tahun 2005,
Jawa Pos dipimpin oleh anak muda berusia 32 tahun. Dia adalah Azrul Ananda,
yang tak lain adalah putra pertama dari Dahlan Iskan yang lahir di Samarinda
pada 4 Juli 1977. Lulusan California State University ini dipercaya untuk
memimpin Jawa Pos di tengah gempuran media online. Di bawah pimpinan Azrul,
Jawa Pos mulai bergerak cepat. Di saat yang sama, perkembangan koran lain
justru melambat. Apa yang dilakukan Jawa Pos? Untuk menghadapi gempuran
media online, Jawa Pos lebih memilih meningkatkan kualitas dari media tersebut.
Dengan semangat power of youth dan slogan ‘’selalu ada yang baru’’ Jawa Pos
melakukan inovasi dan menciptakan berbagai rubrik baru. Seperti Deteksi,
Nouvelle, Evergreen, Life Begin at 50, For Her, Jawa Pos Cycling, Better
Generation, dan lainnya. Di bawah kendali Azrul, Jawa Pos juga mengembangkan
part of the show philosophy, yakni Jawa Pos harus selalu terlibat langsung dengan
masyarakat atau pembacanya. Jawa Pos menciptakan ikatan yang kuat dengan
pembacanya melalui berbagai kegiatan sosial dan lingkungan, seperti Surabaya
Green and Clean, Jawa Pos Institut of Pro Otonomy, Institut Reformasi Birokrasi
Jawa Pos, Public Safety Campaign dan lainnya. Ikatan melalui even-even itulah
yang membuat Jawa Pos selalu dekat di hati warga dan pembaca koran.

Menurut Azrul, fakta yang ada saat ini menunjukkan bahwa 35% dari
penduduk Indonesia, yaitu sekitar 100 juta jiwa di bawah umur 25 tahun. Maka
orang muda adalah target market yang sangat besar jika ingin Jawa Pos tetap eksis
di masa depan. Azrul menyadari bahwa young talent adalah kekuatan yang luar
biasa, karena orang muda tak pernah menyerah dan selalu penuh dengan
kreatifitas, sehingga tidak ada yang bisa membendung hal tersebut. Potensi pasar
anak muda
juga bisa menjadi inspirasi bagi para penjual, seperti yang dilakukan oleh Deteksi.
Komunitas anak muda adalah pasar dengan potensi yang sangat besar, karena
ketika persepsi mereka dimenangkan oleh suatu Brand, mereka akan menjadi
sarana promosi yang efektif. Terbukti, Deteksi menjadi Brand yang powerful
karena kekuatan anak muda, bahkan berdampak pada image Jawa Pos yang
menjadi lebih muda saat ini.

Selain itu, beberapa kontribusi Harian Jawa Pos sebaagai surat kabar
terpercaya tahun 1986-2000 di antaranya :

1) Kontribusi Bagi Masyarakat


Selain memberikan informasi yang lengkap mulai dari bidang
politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, hiburan/ karikatur, otomitif, berita
nasional dan internasional, Jawa Pos juga menyediakan kolom bagi
pemasangan iklan. Ini yang menjadi salah satu hal yang menguntungkan
bagi masyarakat. Dalam segi berita, Jawa Pos memang unggul karena
halamannya yang lebih luas sehingga penjelasannya bisa sangat detail dan
panjang lebar.
Dalam hal ketenaga kerjaan, Jawa Pos juga membantu untuk
menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang ingin terjun ke
dunia jurnalistik. Interaksi Jawa Pos kepada masyarakat ditunjukkan pula
dengan adanya program program TeKat SaYang yang digagas oleh Dahlan
Iskan untuk mengisi salah satu rubrik Jawa Pos pada tahun 1992. Program
ini adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk mengurangi gesekan yang
terjadi antara etnis Tionghoa dan Jawa.
2) Kontribusi Bagi Pemerintah
Jawa Pos yang sudah hadir di daerah-daerah juga turut membangun
hubungan dengan pemerintah daerah secara ekonomi karena media massa
menjadi perantara atau alat untuk menampung aspirasi masyarakat atas
segala keputusan yang akan diambil oleh pemerintah. Selain itu, media
massa dalam hal ini khususnya surat kabar memberikan informasi pula
mengenai keputusan yang akan diambil oleh pemerintah daerah tersebut.
Begitu pula dengan pers yang berfungsi sebagai media massa,
maka membutuhkan pemerintah untuk mendukung segala aktivitas yang
dilaksanakan. Pers disini sebagai media kontrol dan pengawas pemerintah.
Pers dengan terbuka harus melaporkan kondisi pemerintahan mulai dari
program yang dilaksanakan, berita tentang pelaksana-pelaksana program
apakah telah memenuhi prosedur dan aturan pemerintah atau tidak serta
beritaberita mengenai politik lainnya. Pemberitaan yang disajikan tentu
untuk masyarakat secara umum bukan hanya untuk satu kepentingan saja.
Dalam perkembangannya dari tahun 1986-2000 Jawa Pos telah
menjadi surat kabar terpercaya nasional dibuktikan dengan kontribusi yang
diberikan Jawa Pos kepada masyarakat Indonesia melalui penyediakan
berita politik, ekonomi, pendidikan, olahraga, hiburan/karikatur, otomotif,
berita nasional dan internasional. Jawa Pos juga membantu pemerintah
untuk melaporkan kondisi pemerintahan mulai dari program yang
dilaksanakan, berita tentang pelaksana-pelaksana program apakah telah
memenuhi prosedur dan aturan pemerintah atau tidak serta berita-berita
mengenai politik lainnya.
Konsep Jawa Pos untuk ada di setiap daerah dengan menghadirkan
Radar atau Post lainnya merupakan jurus jitu untuk mengambil hati
pembaca di daerah-daerah. Selain itu bisa memberikan fasilitas bagi
pengguna kolom iklan surat kabar Jawa Pos untuk memperkenalkan
produknya kepada masyarakat sekitar kota yang didistribusikan.
Perjalanan panjang yang dilalui Jawa Pos bisa dijadikan pelajaran
bagi setiap perusahaan surat kabar dan perusahaan lain bahwasanya tidak
ada yang berjalan mulus tanpa adanya perencanaan yang matang.
Digitalisasi mengenai pemberitaan menjadi salah satu opsi untuk membuat
pemberitaan tersebut semakin aktual dan menarik.14

14
Novie Kusuma Dewi, Jawa Pos Sebagai Surat Kabar Terpercaya Nasional Tahun 1986-2000,
2019.
KESIMPULAN

Jawa Pos sendiri pada awalnya didirikan oleh The Chung Sen (Soeseno
Tedjo) pada 1 Juli 1949. Soeseno Tedjo awal mulanya adalah seorang pebisnis
yang bergerak di bidang perfilman. Untuk mendukung usahanya, dia menjalin
hubungan baik dengan beberapa penerbitan pers yang ada di Jawa Timur.
Sehingga akhirnya penciuman bisnisnya melihat bahwa berusaha di bidang
media bisa menjadi lahan baru yang bisa menjadi simbiosis mutualisme dengan
perusahaan filmnya selama ini.

Strategi pemasaran yang digunakan oleh Koran Jawa Pos terdiri dari 5
elemen yaitu :pemilihan pasar, perencanaan produk, penetapan harga, sistem
distribusi, serta komunikasi pemasaran. Setelah memutuskan strategi pemasaran
secara keseluruhan, perusahaan harus siap untuk memulai menetapkan rincian
dari bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel yang
dipakai oleh perusahaan yang pada umumnya menyangkut empat aspek yang
merupakan elemen utama dari strategi pemasaran.

Berbagai strategi dilakukan oleh Jawa Pos untuk mempertahankan


keberadaannya, di tengah pertumbuhan media online yang luar biasa. Upaya
mempertahankan eksistensi yang dilakukan Jawa Pos dilakukan dengan berbagai
cara, baik melalui sisi content atau perbaikan isi media, meningkatkan penjualan
koran, meraup pendapatan iklan sebesar-besarnya, sampai upaya menggelar even
dan berbagai upaya lain yang tujuannya untuk memperkuat eksistensi media itu
sendiri. Di samping itu, juga langkah atau kebijakan strategis dari pengelola media
menyangkut kebijakan yang terkait dengan berbagai hal.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertai Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2017.
Media Cetak Bertahan Hidup. Jl Irwan Setyawan, 2014
Dewi, N. K. Jawa Pos Sebagai Surat Kabar Terpercaya Nasional, 2019.
Dimyati.. Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2010.
Fredy, R.Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2011.
Lenggawa, V. A. Strategi Jawa Pos Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Media
Di Era Revolusi Industri 4.0. Konvergensi-Vol. 01, No 01, Universitas
Paramadina, 2019.
Novie Kusuma Dewi, Jawa Pos Sebagai Surat Kabar Terpercaya
Setyawan, Jurnal Irwan Media Cetak Bertahan Hidup, 2014. h. 98.
Nasional Tahun 1986-2000, 2019.
Winda, Dian Andika Seabad Pers Kebangsaan, Yogyakarta:Newseum Indonseia,
2007.
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

Wawancara

tanggal wawancara : 15 April 2021

metode : Audio record whatsapp

waktu : 1 Hari

Identitas Narasumber

nama : Asrori S. Karni, S. Ag., M.H

jenis kelamin : laki-laki

pekerjaan : Dosen Jurnalistik UIN Jakarta

pendidikan terkahir : S-2

Hasil Wawancara

1. Media apa yang sering anda baca untuk memenuhi kebutuhan informasi
anda?
Jawab: cara saya sekarang membaca berita sedikit berubah. Pertama, saya
akan membuka googling news untuk mengetahui isu apa saja yang sedang
trending. Titik pertama yang saya lihat adalah isunya, bukan medianya. Nah,
setelah saya merasa isu ini penting saya klik. Yang kedua, saya menggunakan
monitor untuk berita yang dibantu oleh teman pada media digital. Dari situ
saya menentukan tema-tema terkait sesuai kebutuhan saya, isu, lembaga atau
sebagainya. Disitu saya diberikan gambaran bagaimana trend nya bias
menanjak. Cara saya membaca berita sudah berubah. Dulu tergantung
medianya, yang menjadi headline dan ketika saya bekerja di media Gatra.
Jawapos bacaan saya ketika SMA karena saya tinggal di Jawa Timur. Namun,
setelah saya tinggal di Jakarta bacaan saya lebih bervariatif. Dulu
ketersediaan korannya tidak banyak. Dulu
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

yang langganin Indopos, cabang dari Jawapos. Biasanya yang saya baca,
CNN, Kumparan, Kompas. Kalau yang mendalam saya biasa langganan
Tempo dan Gatra.

2. Perbedaan apa yang mencirikan setiap platform media yang anda


ketahui? Jawab: Saya tidak memperhatikan detail. . Saya lebih percaya pada
individu-individunya sekarang, seperti, Karni Ilyas, Dahlan Iskan, Najwa
Shihab, bukan media lagi. Saya hanya tau beberapa platform, seperti Kompas
pada pemberitaannya, Republika yang menjadi koran Islam,

3. Apa yang anda ketahui mengenai jawapos?

Jawab: Koran terbesar di Jawa Timur, sudah lama terbangun juga.


Sepeninggalan Dahlan Iskan, sudah tidak terlalu memperhatikan lagi. Saya
lebih memperhatikan podcast, youtube dan kolom-kolom Dahlan Iskan

4. Bagaimana perkembangan jawapos yang anda ketahui?


Jawab: Saya tidak pernah mengetahui mengenai perkembangan Jawapos.

5. Apa si yang dapat membuat media dapat mempertahankan eksistensinya


di industri media?
Jawab: Kekuatan kombinasi aspek kesehatan bisnis. Kalau bisnisnya tidak
sehat, iklannya susah ya akan susah menjalankan bisnis medianya. Yang
kedua, kekuatan redaksi, melahirkan laporan-laporan jurnalistik yang
professional, akurat dan proporsional. Kalau laporannya manipulasi, pelintiran
akan ditinggalakan orang dan kehilangan kepercayaan publik.
6. Hal apa si yang sekiranya dapat dilakukan sebuah media lokal agar bisa
menguasai pasar?
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

Jawab : Justru potensi media lokal berada saat ini, menyajikan informasi
nuansa local yang lebih diminati warga local.harus optimal dalam
penyampaian berita, ada kekhasan dalam berita tersebut.

7. Bagaimana pendapat anda tentang kelebihan dan kekurangan Jawa Pos,


dibanding koran-koran lain?
Jawab : Saya sudah lama tidak membaca Jawapos. Dulu saya menyukai
Jawapos karena saya tinggal di Jawa Timur, bagi warga Jawa Timur memiliki
ikatan emosional dari kabar-kabar setempat dan dekat dengan masyarakat
lokal. Kekurangannya, dulu saya tau sering ada masalah dengan pembaca,
misalnya masyarakat Jawa Timur mayoritas Nu, namun, dulu justru sering
memberitakan NU miring. Sehingga pernah diserbu kantornya.
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

Wawancara

tanggal wawancara : 29 Maret 2021

metode : Google meet

waktu : 10.00-12.00 WIB

Identitas Narasumber

nama : Ilham Safutra

jenis kelamin : laki-laki

pekerjaan : Redaktur Jawapos.com

pendidikan terkahir :-

Hasil Wawancara

1. Sudah berapa lama bekerja di Jawapos dan berposisi menjadi apa?


Jawab: Bermula dari Januari 2016 berawal dari Redaktur di Jawapos.com.
Kondisi Jawapos.com masih media kecil yang sangat minimalis, SDM masih
di backup oleh Jawapos grup Jawapos jaringan. Saya adalah orang pertama
yang direkrut di Jawapos.com diluar backup jaringan luar dari media lain.
Selain itu saya dimasa-masa 2017-2018 saya merangkap menjadi koordinator
liputan dan redaktur pelaksana hingga sekarang.

2. Bagaimana suka duka bekerja di Jawapos?

Jawab: Beda beda sih, karena background saya kan media cetak, sebelum di
Jawapos.com saya adalah wartawan di koran Sindo dan itu media cetak. Lalu
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

saya hijrah ke platform lain dari cetak ke online, dan juga dari reporter ke
redaktur, itu mengalami perubahan cara kerja berbeda. Walaupun saya
redaktur tapi masih turun ke lapangan untuk membantu meliput. Untuk media
cetak di level redaktur, itu mereka bekerja dalam antrian jam 3 sore sampai
jam 9 malam. Mereka me-listing semua hasil berita hasil teman-teman
lapangan dan memilih mana yang akan ditayangkan. Berbeda dengan media
online adalah tidak ada berita yang ditunggu. Berita yang didapatkan pagi,
maka harus tayang saat itu juga. Karena tidak ada space yang dihukum karena
terapkai oleh ruang iklan. Berita media online, sepanjang tidak melanggar
hukum, tidak melanggar kode etik pers dan itu layak, maka kita tayangkan.
Jadi tidak ada penyaringan seperti media cetak dan proses seleksinya tidak
terlalu panjang.

Cara kerja redaktur online bisa dikatakan seperti orang kantoran, 8 jam. Maka
untuk itu dibagi 3 shift.

3. Bagaimana menurut anda mengenai perkembangan jawapos hingga


saat ini?

Jawab: Media berbasis di Surabaya, Jawa Timur, kurang lebih 72 tahun lalu.
Berawal dari 500 cabang lokal hingga nasional. Tahun 80-an mulai
transformasi jaringan luas sampai ke Marauke. Era millenial, 2015 lahir
Jawapos.com yang memang terlambat dari media lain perkembangan digital.
Karena saat itu Jawapos sangat percaya diri dengan produksi korannya, hingga
saat perkembangan teknologi berjalan, kami baru membuat sebuah cetusan
baru yaitu Jawapos.com karena era disrupsi bisnis yang akhirnya membuka
platform digital. Era distrupsi tidak bisa dihindari, era digitalpun juga tidak
bisa. Namun, tahun 2017-2018 Jawapos.com mengalami peningkatan dengan
ekselerasi SDM yang cukup besar yang semula minimalis hingga dilakukan
penguatan SDM bertambah 4 kali lipat. Dilakukan peningkatan dari jaringan-
jaringan Jawapos pusat. Berawal dari 250.000 pembaca hingga saat ini
terdapat 32 juta hingga 35 juta pembaca untuk Jawapos.com. Mengapa
Jawapos Koran menghadirkan
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

Jawapos.com? Ini era distrupsi dan era digital, publik ingin mendapatkan
informasi secara cepat. Hari ini terjadi 2 menit harus sudah di publish. Namun
apa beda media sosial dengan media online? Media online merupakan
kekuatan hukum dan badan hukum terhadap produksi konten yang mereka
lakukan. Berbeda dengan media sosial. Media sosial pengguna personal tidak
ada badan hukum, maka dari itu media sosial kerap kali sering di kenakan UU
ITE. Namun media online memiliki berpacu pada UU Pers No.4 Tahun 1999.

4. Strategi apa sih yg mempertahankan eksistensi jawapos di industri


media?
Jawab : Menggunakan iklan di media untuk memperkuat bisnis media, dan
lincah mencari target pasar dari pembaca serta competitor baik nasional
maupun lokal daerah.
5. Bagaimana jawapos menguaasai pasar media lokal di Indonesia?
Jawab : Untuk kisar nasional media pemberitaan, posisi Jawapos.com berada
di posisi 15 besar sekarang. Pertama masih diisi oleh Detik dan Republika.
Progress yang begitu cepat sehingga rankingnya maju menjadi 15 besar apa
yang kita lakukan ? pertama, media online kita memperbaiki infrastrukturnya.
Baik infrastruktur SDM maupun non SDM. Infrastruktur SDM yaitu kita
merekrut beberapa teman yang paham jurnalistik dan mau bekerja. untuk
posisi redaktur itu orang-orang berpengalaman yang paham strategi yang
harus kita pahami. Lalu yang kedua adalah konten, konten mempengaruhi
sekali pembaca melirik media kita. Semakin menarik kita memproduksi
konten, semakin banyak potensi kita menarik pembaca. Bagaimana konten
yang menarik ? konten yang menarik adalah konten yang dibutuhkan publik.
Konten yang berurusan dengan perut, masa depan, dsb. Contoh informasi
mengenai CPNS dan SNMPTN. Terakhir yang tidak kalah penting adalah
infrastruktur engine dari mesin media itu sendiri. Engine ittu artinya software
kita lah, kecepatan server. Dan ini yang pahan adalah anak-anak IT. Selain itu,
untuk memperluas jaringan kita juga menggandeng media sosial dalam
menyampaikan informasi.
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

Melaui agen media online seluruh Indonesia seperti UCNews, Ababe, line
today dsb.
6. Prinsip apa yang digunakan Jawa Post untuk para jurnalisnya?

Jawab : Prinsipnya sama saja seperti media lain, patuh pada UU Pers dan kode
etik jurnalistik. Kita harus mengabarkan berita itu yang jernih, tidak
menyebarkan hoaks. Nah lawan dari media online itu adalah orang orang yang
memiliki akun di media sosial dan menyebarkan hoaks. Jangan sampai kita
termakan hoaks juga. Maka kita harus menyampaikan berita yang berimbang,
memenuhi unsur jurnalisme tanpa menyudutkan salah satu pihak.

7. Dibandingkan koran-koran lain, bagaimana pendapat Anda tentang


kelebihan dan kelemahan Jawa Pos?
Jawab : Jawapos.com kekuatannya sama besar dengan Jawapos koran. Karena
memiliki 1 jaringan, kelebihannya dalam tracking lebih mudah menggunakan
google analytic setiap konten dapat dilihat, dibaca berapa orang, lokasi pun
juga terbaca hingga isu apa saja yang memang menjadi daya tarik pembaca,
dan konten dalam webnya dibagi menjadi peristiwa, politik, lifestyle,
kesehatan. Namun, untuk Jawapos cetak ada nilai negatifnya yaitu harus ada
lembaga safetynya. Konten-konten yang dibaca adalah konten peristiwa,
politik, lifestyle, Kesehatan. Kenapa berita politik ? karena penyebaran berita
tentang politik kita cukup cepat dan cukup menarik. Contoh berita peristiwa
adalah saat ada ledakan bom di Makasar, itu kita langsung hadir, langsung
menjadi Garapan dan fokus kita sehingga setiap menit, jam kita pantau
perkembangannya. Lalu berita Kesehatan, ini tidak terlepas dari berita tentang
COVID-19. Setiap hari minggu, kita juga menampilkan informasi-informasi
menarik sekitar lifestyle masyarakat belakangan ini berkaitan dengan pandemi.
Kelebihannya dan kekurangan hanya bisa dinilai oleh pembaca itu sendiri.
8. Menurut anda apakah harian jawa pos sudah cukup berkontribusi
bagi masyarakat maupun pemerintah?
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

Jawab : Setiap media itu berkontribusi besar pada negara. Seperti yang kita tau
bahwa Pers merupakan pilar ke empat demokrasi. Termasuk Jawapos.com.
memberikan sebuah narasi-narasi yang kta tawarkan pada setiap program
bangsa. Informasi yang ditayangkan media itu kan sebuah tawaran bantuan
untuk public. Contoh, saat ini orang suka bercocok tanam di rumah. Dengan
beragam macamnya informasi yang kita sampaikan tentang hal tersebut, orang
akan terbantu. Public kan segala sesuatunya selain bertanya ke guru mereka
berguru ke media juga. apa yang mereka baca, itu yang mereka terapkan. Itu
bentuk kontribusi juga. Bentuk kontribusi media juga salah satunya
menyuarakan kepentingan-kepentingan publik.
Transkrip Wawancara

(Kelompok 4, JAWA POS DAN JARINGAN KORAN LOKALNYA,


KUASAI PASAR MEDIA LOKAL DI INDONESIA )

Kelas 6B 2021 (Produksi Media Cetak dan Online)

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai