PENDAHULUAN
1.1
bidang otomotif, membuat usaha di bidang ini banyak menarik investor. Semakin
meningkatnya kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi menimbulkan
kebutuhan hidup yang semakin kompleks, termasuk di dalamnya kebutuhan akan
sarana transportasi.
Perkembangan dan kemajuan industri, salah satunya dapat kita lihat
dengan adanya dunia usaha yang semakin pesat. Hal ini dapat kita lihat dengan
munculnya barang dan jasa. Kemajuan sektor industri yang pesat menimbulkan
tingkat persaingan usaha yang ketat. Demikian juga untuk sepeda motor yang
menjual barang sejenis. Dengan adanya produk sejenis yang dijual oleh dealer
yang berbeda, sedang keinginan konsumen beranekaragam membuat konsumen
menjadi bebas menentukan produk yang dapat memuaskan kebutuhannya. Oleh
karena itu perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk mengungguli
pesaingnya.
Perkembangan sarana transportasi bisa dilihat dari menjamurnya penjualan
sepeda motor dengan menjamurnya dealer-dealer sepeda motor. Hal ini sejalan
dengan banyaknya pilihan kepada konsumen akan berbagai macam merek sepeda
motor yang di tawarkan. Bandung sebagai salah satu kota besar di Jawa Barat
1
dan
dibutuhkan
konsumen.
Disamping
itu
juga
dapat
perusahaan untuk melakukan itu semua ialah dengan promosi. Tidak terkecuali
dengan HONDA, banyaknya iklan sepeda motor merek HONDA baik di media
cetak seperti Koran dan majalah, maupun media elektronik seperti televisi
menunjukan komitmen HONDA untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat
melalui salah satu bauran pemasaran yaitu promosi.
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk
tersebut.Kegiatan promosi tidak sajah berfungsi sebagai alat komunikasi antara
perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi
konsumen dalam kegiatan pembelian/penggunaan produk sesuai dengan keinginan
dan kebutuhannya. Suatu kegiatan promosi yang terdiri dari lima variable bauran
promosi yang meliputi variable periklanan (advertising), promosi penjualan (sales
promotion), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas (publicity),
penjualan pribadi (personal selling), dan pemasaran langsung (direct marketing),
jika dilaksanakan secara efektif dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membeli produk yang di promosikan itu.
Sejauh ini Honda memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai. Salah
satunya memasarkan produk sepeda motor tersebut adalah Honda Scoopy yang
merupakan produk Honda untuk segmen remaja dan orang-orang yang berjiwa
muda, dan yang menjadi bahan untuk diteliti oleh penulis lebih lanjut.
Tanda adanya penerimaan masyarakat yang baik terhadap Honda Scoopy
mulai terlihat, meski baru seminggu diperkenalkan ke publik melalui media,
pesanan skutik retro modern Honda ini sudah mencapai 3000 unit. Berdasarkan
data surat pemesanan kendaraan (SPK) yang masuk ke jaringan penjualan Honda,
hingga 27 mei 2010, sebanyak 3000 calon konsumen tercatat mengajukan
pemesanan pembelian Honda Scoopy. Sebagian besar pemesanan dilakukan oleh
konsumen yang tinggal di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta,
Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Senior General Manager Sales Division PT.Astra Honda Motor (AHM),
Sigit Kumala mengatakan besarnya animo ini menggambarkan adanya kerinduan
masyarakat terhadap model sepeda motor baru yang belum pernah dipasarkan di
Tanah Air.
Honda Scoopy ini merupakan motor retro Honda pertama di Indonesia. Dengan
desain retro-modern yang unik nampaknya memberikan jawaban. Kami optimis
Scoopy tak hanya menciptakan segmen pasar baru tapi akan memberikan
konstribusi yang baik terhadap penjualan skutik Honda.
Fenomena interaksi supply dan demand sepeda motor Scoopy di tengah
masyarakat selalu dinamis. Di bandingkan dengan tahun 2010, penjualan sepeda
motor Scoopy tahun 2011 lebih menurun.
Berdasarkan fenomena diatas, maka Honda sebaiknya melakukan
perencanaan pemasaraan secara baik atau selama ini melakukan riset pemasaran
yang telah memberikan informasi penting tentang apa keinginan, kebutuhan, dan
perilaku konsumen yang menjadi sasaran.
Kemudian penulis dapat kemukakan pula data kuantitatif mengenai jumlah
penjualan sepeda motor Honda Scoopy PT.Daya Adicipta Mustika Bandung pada
tahun 2010 sampai tahun 2011 seperti pada 1.1 di bawah ini :
Tabel 1.1
Daftar jumlah penjualan sepeda motor Honda Scoopy PT.Daya Adicipta
Mustika Bandung Tahun 2010 sampai Tahun 2011
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bulan
Oktober
2010
November
2010
Desember
2010
Januari
2011
Februari
2011
Maret
2011
Jumlah
Putih
beige
21
Putih
pink
17
Violet
putih
12
Jumlah/bulan
50
Persentase
(%)
19,68%
20
10
10
40
15,75%
33
10
20
63
24,80%
16
13
34
13,39%
19
14
34
13,39%
20
11
33
12,99%
254
100%
keuntungan atau benefit tambahan terhadap produk yang dijualnya, yang kalah
dari pesaing terdekatnya yaitu Yamaha yang saat ini gencar dalam melakukan
promo-promo dan penawaran yang menarik dalam upaya memperkenalkan
produk terbaru mereka yaitu Yamaha Fino, seperti pemberian cash back yang
menarik, undian berhadiah, dan event-event yang sering dilakukan.
Kondisi tersebut di perkuat dari hasil pra penelitian peneliti dengan
melakukan penyebaran kuesioner pendahuluan kepada beberapa responden yang
hasilnya sebagai berikut :
Tabel 1.1
Kuesioner Pendahuluan
Pernyataan
Scoopy Merupakan
Produk Yang Kualitas
Promosi Penjualan Yang
Menarik
Kualitas Pelayanan Yang
Memuaskan
Pelayanan Purna Jual
yang Memuaskan
Scoopy Memiliki Citra
Merek Baik
SS
RR
TS
STS %
0 8 72.73
8 72.73
0 2 18.18
4 36.36
5 45.45
1 9.091 7 63.64
3 27.27
1 9.091 5 45.45
4 36.36
1 9.091
1 9.091 7 63.64
3 27.27
(cash back) sebesar Rp. 400.000 sedangkan dealer lain hanya mampu memberikan
potongan harga (cash back) sebesar Rp. 550.000, yang tentunya hal ini membuat
PT. Daya Adicipta Mustika Bandung kurang memiliki daya saing (Competitive
Advantage) dibanding dengan dealer lainnya, sehingga tentunya membuat
konsumen berfikir dua kali untuk membeli produk Honda khususnya Scoopy di
PT. Daya Adicipta Mustika Bandung.
Promosi merupakan bagian yang sangat penting, karena promosi
merupakan proses komunikasi untuk dapat meyakinkan konsumen dalam
memasarkan suatu barang untuk menghadapi lingkungan yang berubah-ubah.
Maka perusahaan menggunakan teknik-teknik pemasaran yang disebut dengan
Customer Oriented yaitu melaksanakan suatu strategi yang berorientasi kepada
pasar dan langganan.
Konsep marketing tersebut lebih sistematis dan berdaya guna, sehingga
perusahaan akan dapat mengetahui prospek pasar dari produksi yang dijual atau
produksi baru yang akan disampaikan kepada konsumen, disamping itu pula akan
diketahui posisi pesaing dalam memasarkan produknya masing-masing. Tujuan
diadakannya promosi adalah untuk menarik konsumen agar mau membeli produk
yang ditawarkan, sehingga perusahaan dapat mencapai target yang diinginkannya.
Promosi produk sepeda motor Honda scoopy perlu perencanaan yang
matang, strategi yang tepat, tenaga penjual yang handal dan professional agar
mampu meyakinkan konsumen dan pada akhirnya dapat menjatuhkan keputusan
pembelian pada produk yang ditawarkan Honda. Dimana proses keputusan
pembelian konsumen adalah intervensi antara strategi pasar (seperti dipraktekkan
dalam bauran pemasaran). Ini artinya, hasil (outcomes) dari strategi pemasaran
perusahaan ditentukan oleh interaksi dengan proses keputusan pembelian
konsumen. Dengan sub variabel : Pengenalan masalah, pencarian informasi,
Evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku paska menggunakan produk.
Adapun permasalahan dari proses keputusan pembelian konsumen adalah:
(1) Pameran dagang yang ditampilkan tidak mempengaruhi keputusan pembelian,
(2) Potongan harga produk tidak mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pembelian,(3) Undian berhadiah tidak mempengaruhi konsumen untuk melakukan
pembelian, (4) Garansi produk yang diberikan tidak mempengaruhi konsumen
melakukan keputusan pembelian.
PT. Daya Adicipta Mustika Bandung merupakan main dealer yang berada
di Jawa Barat harus terus dapat mengikuti perkembangan dengan cara
meningkatkan pelayanan sesuai dengan harapan para konsumen.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba mengemukakan tentang
promosi penjualan, dimana dengan adanya promosi penjualan ini diharapkan
dapat mendongkrak penjualan produk yang selama ini menjadi target utama PT.
Daya Adicipta Mustika Bandung yang dituangkan kedalam laporan dengan judul :
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PRODUK SEPEDA MOTOR
HONDA SCOOPY TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN DI PT. DAYA ADICIPTA MUSTIKA BANDUNG
1.2
1.2.1
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang penelitian yang telah di uraikan di atas, adapun
identifikasi masalah dari latar belakang tersebut adalah : (1) penjualan sepeda
motor Honda Scoopy tersebut berfluktuatif naik turun setiap bulannya, (2)
kegiatan promosi penjualan yang di lakukan oleh Honda belum dipandang
menarik oleh responden, terutama untuk potongan harga yang ditawarkan oleh
Honda dipandang kurang menarik apabila di bandingkan dengan dealer yang lain,
PT. Daya Adicipta Mustika Bandung hanya memberikan potongan harga (cash
back) sebesar Rp. 400.000 sedangkan dealer lain hanya mampu memberikan
potongan harga (cash back) sebesar Rp. 550.000, yang tentunya hal ini membuat
PT. Daya Adicipta Mustika Bandung kurang memiliki daya saing (Competitive
Advantage) dibanding dengan dealer lainnya.
1.2.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi rumusan
10
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan-tujuan yang ingin di capai dalam penelitian-penelitian ini
1.4
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak
1.4.1
Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai referensi khususnya di bidang
kajian manajemen pemasaran terutama mengenai pengaruh promosi
11
1.4.2
Kegunaan Praktis
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini, diharapkan akan memberikan sumbangan pemikiran sebagai
bahan perbandingan dalam bidang kajian promosi penjualan serta sebagai
masukan yang bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan
pada masa yang akan datang.
b. Bagi Penulis
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
menjadi
sarana
untuk
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1
konsumen akan sesuatu, terutama sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginannya. Jadi, pemasaran bukanlah suatu proses penciptaan kebutuhan atau
keinginan dari konsumen, melainkan suatu proses penciptaan pemuasaan akan
kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
Seringkali proses (kegiatan) pemasran dianggap sama dengan proses
(kegiatan) penjualan.Sesungguhnya terdapat perbedaan yang mendasar antara
kegiatan penjualan dan kegiatan pemasaran. Kegiatan atau proses penjualan
bermula ketika suatu produk telah jadi atau dengan kata lain dapat dipakai.
Sedangkan kegiatan atau proses pemasran bermula sebelum produk jadi dengan
cara menaksir keinginan dan kebutuhan dari konsumen. Oleh karena itu, kegiatan
pemasaran adalah salah satu urat nadi dalam sebuah perusahaan, baik perusahaan
yang menghasilkan barang maupun perusahaan yang menghasilkan jasa.Karena
perkembangan dan siklus hidup dari sebuah perusahaan dipengaruhi dan tidak
terlepas dari peran aktivitas dan kegiatan pemasran.Salah satu contoh, sebuah
perusahaan ingin menghasilkan suatu bentuk barang konsumsi.Langkah pertama
12
13
14
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan perusahaan.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas, didapat hal-hal penting seperti
pemasaran adalah suatu proses sosial yaitu dengan menciptakan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain dan
pemasaran merupakan suatu system total dari kegiatan bisnis yaitu dengan
merencanakan, menerapkan harga, promosi dan mendistribusikan barang yang
mana keduanya bertujuan untuk memuaskan keinginan konsumen.
Saat ini persaingan antar perusahaan semakin ketat dalam merebut
konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan
pemasaran yang lebih baik agar dapat memenuhi apa yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen. Agar pelaksanaan kegiatan pemasaran menjadi lebih
baik,
maka
diperlukan
sebuah
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
15
pengendalian, yang mencakup barang, jasa dan gagasan, yang tergantung pada
pertukaran, dan dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang
terlibat.
Manajemen pemasaran (Marketing Management) merupakan satu dari
empat fungsi utama pengelolaan disuatu perusahaan selain manajemen produksi,
manajemen
keuangan
dan
R&D
(Research
Development/penelitian
dan
pengembangan).
16
variabel
tersebut
bersifat
controllable
atau
perusahaan
dapat
17
produknya
dan
membujuk
pasar
sasaran
untuk
Keragaman
Kualitas
Design
Ciri
Nama Merk
Kemasan
Ukuran
Pelayanan
Garansi
Imbalan
produk
Produk Tempat
Bauran
Saluran Pemasaran
Cakupan Pasar
Pengelompokkan
Lokasi
Persediaan
Transportasi
Pemasaran
Pasar
Sasaran
Daftar Harga
Rabat/Diskon
Potongan Harga
Khusus
Periode Pembayaran
Syarat kredit
Harga
Promosi
Promosi Penjualan
Periklanan
Tenaga Penjualan
Public Relation
Pemasaran Langsung
Gambar 2.1
Empat Komponen dalam Bauran Pemasaran
Sumber : Kotler dan Keller yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (Manajemen
Pemasaran, 2007:23)
18
19
2.1.3
Produk
20
Berdasarkan daya tahan dan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok :
1. Barang yang tidak tahan lama (Nondurable Goods)
Adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu
atau beberapa kali penggunaan, seperti gula, sabun.Karena barang-barang
ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah
menyediakannya di berbagai lokasi, hanya mengenakan marjin laba yang
kecil, dan memasang iklan besar-besaran guna memancing orang
mencobanya dan membangun preferensi.
2. Barang tahan lama (Durable Goods)
Adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah
digunakan bekali-kali: peralatan mesin, pakaian. Produk tahan lama
biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi,
mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih banyak
garansi dari penjual.
3. Jasa (Services)
Produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan mudah habis.
Akibatnya, produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu,
kredibilitas pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi,
contohnya: pemotongan rambut dan perbaikan barang.
Penggolongan Produk berdasarkan penggunaannya. Produk dapat dibagi
kedalam dua kategori umum.Produk-produk yang dibeli untuk memuaskan
kebutuhan pribadi dan kebutuhan keluarganya adalah produk-produk konsumen.
21
22
23
2.1.4
intensif, sebagian besar dalam jangka pendek, yang di rancang untuk merangsang
24
pembelian produk atau jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih banyak oleh para
konsumen atau perdagangan.
Sedangkan Institute of Sales Promotion, badan yang menampung para
praktisi utama promosi penjualan di inggris yang dikutip oleh Julian Cummins
(2006), memberikan definisi sebagai berikut : Promosi penjualan terdiri dari
serangkaian
teknik
yang
digunakan
untuk
mencapai
sasaran-sasaran
promosi
menurut
M.
Wahyu
Prihantoro
(2007:11)
25
2.1.5
Bauran Promosi
26
variasi
program
yang
dirancang
untuk
memperbaiki,
27
28
29
2.1.6
30
31
32
33
34
promosi,
seberapa
efektifkah
promosi
tersebut
35
2.1.7
Perilaku Konsumen
36
Respon Pembeli
Pemasaran
Produk
Harga
Tempat
Promosi
Karakteristik pembeli
Pilihan Produk
Pilihan Merek
Pilihan Penyalur
Waktu Pembelian
Jumlah Pembelian
Rangsangan lain
Ekonomi
Teknologi
Politik
Budaya
Proses Keputusan
pembeli
Gambar 2.2
Model Perilaku Konsumen
Sumber: Philip Kotler & Gary Armstrong (2008:158)
Model
perilaku
pembelian
berupa
rangsangan-tanggapan
yang
diperlihatkan pada gambar 2.2. Gambar ini memperlihatkan bahwa pemasaran dan
rangsangan lain memasuki Kotak hitam konsumen dan menghasilkan respons
tertentu. Pemasar harus menemukan apa yang ada didalam kotak hitam pembeli.
Rangsangan pemasaran terdiri dari Empat P, Produk (product),
Harga(price), tempat (place), dan promosi (promotion). Rangsangan lain meliputi
kekuatan dann faktor utama dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi,
37
politik, dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, dimana
masukan ini diubah menjadi sekumpulan respons pembeli yang dapat diobservasi:
pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah
pembelian. Pemasar ingin memahami bagaimana rangsangan itu diubah menjadi
respons didalam kotak hitam konsumen, yang mempunyai dua bagian. Pertama,
karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana pembeli menerima dan bereaksi
terhadap
rangsangan
itu.Kedua,
proses
keputusan
pembeli
itu
sendiri
Sosial
Psikologi
Kelompok referensi
Keluarga
Subbudaya
Pribadi
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Kepervayaan dan
sikap
Kelas Sosial
Gambar 2.3
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Sumber : Philip Kotler & Gary Armstrong (2008:160)
Pembeli
38
A. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku
konsumen.Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya,
subbudaya, dan kelas sosial pembeli.
a. Budaya
Budaya (culture) adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang
paling dasar.Perilaku manusia dipelajari secara luas.Tumbuh didalam
suatu masyarakat, seorang anak mempelajari nilai-nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan perilaku dari keluarga dan institusi lainnya.
b. Sub-budaya
Masing-masing budaya mengandung subbudaya (subculture) yang lebih
kecil, atau kelompok orang yang berbagai sistem nilai berdasarkan
pengalaman
hidup
dan
situasi
yang
umum.Subbudaya
meliputi
39
sistem sosial, anggota kelas yang berbeda memegang peran tertentu dan
tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.
B. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor soisal, seperti
kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen.
a. Kelompok referensi
Perilaku
seseorang
dipengaruhi
oleh
banyak
kelompok
(group)
40
dilakukan
seseorang
sesuai
dengan
orang-orang
di
41
eksekutif
membeli
pakaian
bisnis.
Pemasar
berusaha
mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas ratarata pada produk dan jasa mereka. Perusahaan bahkan mengkhususkan diri
membuat produk yang diperlukan oleh sekelompok pekerjaan tertentu.
42
c. Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar
barang-barang yang sensitif terhadap pendapatan mengamati gejala
pendapatan pribadi, tabungan, dan suku bunga. Jika indikator ekonomi
menunjukan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk
merancang ulang, mereposisi, dan menetapkan harga kembali untuk
produk mereka secara seksama.Beberapa pasar menargetkan konsumen
yang mempunyai banyak uang dan sumber daya, menetapkan harga yang
sesuai.
d. Gaya Hidup
Orang yang berasal dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama
mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Gaya hidup
(lifestyle) adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan
psikografisnya. Gaya hidup melibatkan pengukuran dimensi AIO utama
pelanggan.Activities/kegiatan (pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, acara
sosial), interest/minat (makanan, pakaian, keluarga, rekreasi), dan
opinions/pendapat (tentang diri mereka, masalah sosial, bisnis, produk).
Gaya hidup menangkap sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau
kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan profil seluruh pola
tindakan dan interaksi seseorang di dunia. Jika digunakan secara cermat,
konsep gaya hidup dapat membantu pemasar memahami nilai konsumen
yang berubah dan bagaimana gaya hidup mempengaruhi perilaku
pembelian.
43
44
b. Persepsi
Orang yang termotivasi siap beraksi. Cara orang tersebut bertindak
dipengaruhi oleh persepsi dirinya tentang sebuah situasi. Kita semua
mempelajari aliran informasi melalui lima indera kita: penglihatan,
pendengaran, penciuman, peraba, dan rasa. Meskipun demikian, masingmasing diri kita menerima, mengatur dan menginterpretasikan informasi
sensorik dalam caranya sendiri. Persepsi (perception) adalah preoses
dimana orang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi
untuk membentuk gambaran dunia yang berarti. Orang dapat membentuk
persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama karena tiga proses
perseptual (berhubungan dengan rangsangan sensorik): atensi selektif,
distorsi selektif, dan retensi selektif.
c. Pembelajaran
Ketika orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran (learning)
menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul yang
timbul dari pengalaman.Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa
perilaku manusia yang paling utama adalah belajar. Pembelajaran terjadi
melalui interaksi dorongan (drives), rangsangan, pertanda, respons, dan
penguatan (reinforcement).Dorongan adalah rangsangan internal yang kuat
dan memerlukan tindakan.Dorongan menjadi motif ketika dorongan itu
diarahkan menuju objek rangsangan tertentu.Pertanda adalah rangsangan
kecil yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana seseorang
merespons. Arti penting teori pembelajaran yang praktis bagi pemasar
45
46
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Membeli
Prilaku
Pasca
Pembelian
Gambar 2.4
Tahap Proses Pembelian
Sumber : Kotler dan keller yang dialihbahasakan oleh Benyamin Molan, (2007:235)
47
1. Pengenalan Masalah
Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli
menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang
diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri
pembeli atau dari luar.
2. Pencarian Informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi
sehubungan dengan kebutuhannya.Seberapa jauh orang tersebut mencari
informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya
informasi yang dimiliki, kemudian memperoleh informasi, tambahan dan
kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi.Biasanya jumlah
kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan
situasi pemecah masalah yang terbatas ke pemecah masalah yang maksimal.
3. Evaluasi Alternatif
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memmperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta
daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara
konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu
mengenai produk promosi dan keptusan untuk pembeli.
4. Keputusan Membeli
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri
dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-
48
alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang
akan dibeli.
5. Prilaku Pasca Pembelian
Apabila barang yang dibeli tidak memberikan keputusan yang diharapkan,
maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi
sikap negative, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila
konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk
membeli terhadap barang merek tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.
Produsen harus mengurangi pemasaran tidak senang atau perasaan negative
terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukaninformasi
yang memnenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada
orang-orang yang baru saja membeli produknya.
2.1.8
artinya, baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pihak-pihak yang memiliki
kepentingan terhadap perusahaan. Artinya dengan kegiatan pemasaran yang
memuaskan maka akan membuat pihak intern atau extern dari perusahaan percaya
terhadap perusahaan sehingga akan terjalin suatu bentuk kerja sama yang saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada umumnya tujuan seluruh pemasaran adalah meningkatkan hasil
penjualan sehingga dapat menghasilkan laba. Tercapainya hasil penjualan suatu
49
produk sesuai dengan target merupakan sesuatu yang diharapkan oleh suatu
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dengan
cara
mempromosikan
barang-barang
produksinya
dengan
menonjolkan
50
Pada
dasarnya
suatu
perusahaan
menginginkan
usahanya
tetap
2.2
Kerangka Pemikiran
Peran promosi dalam bauran pemasaran adalah menghasilkan pertukaran
yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju melalui penyampaian, informasi
51
52
53
Tujuan promosi penjualan sebagai salah satu bagian dari bauran promosi,
promosi penjualan dapat dirancang untuk memperkenalkan produk baru, dan juga
membangun merk dengan penguatan pesan iklan dan citra perusahaan.Selain itu
promosi penjualan dapat mendorong konsumen dengan segera untuk melakukan
pembelian.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan, alat-alat utama yang digunakan
dalam promosi penjualan di PT. Daya Adicipta Mustika Bandung dalam menjual
produk sepeda motor Honda Scoopy adalah sebagai berikut:
1. Pameran Dagang
2. Potongan Harga
3. Undian Berhadiah
4. Garansi
Dalam penelitian ini, diharapakan promosi penjualan yang dilakukan PT.
Daya Adicipta Mustika Bandung dalam menjual produk sepeda motor Honda
Scoopy dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Menurut Philip Kotler (2008:153) menerangkan bahwa: Proses keputusan
pembelian di pengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain, bauran
promosi yang meliputi periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, pemasaran langsung, acara khusus dan pengalaman adalah
bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variable yang dapat dikontrol
oleh perusahaan.
Sedangkan menurut Buchari Alma (2005:188) menerangkan bahwa:
Promosi penjualan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan proses
54
55
Buchari Alma
(2005:188)
X3 Undian Berhadiah
X4 Garansi
Gambar 2.5
Paradigma Penelitian
Keputusan
Pembelian
(Y)
56
2.3
Hipotesis
2.3.1
Hipotesis Utama
Sesuai dengan kerangka pemikiran di atas, maka yang menjadi Hipotesis
2.3.2
Sub Hipotesis