Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PAMEUNBGPEUK
Jalan Cilauteureun 2123 Pameungpeuk 44175
E mail : puskesmas.pameungpeuk@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE)
A. PENDAHULUAN
Penanggulangan penderita gawat darurat adalah suatu pelayanan
kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota
masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat.
Cedera bahkan kematian dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan
dapat dialami oleh siapa saja.Upaya rasional yang efektif adalah
meminimalkan dampak yang timbul akibat bencana/ cedera. Kematian
memang milik Tuhan Yang Maha Esa, akan tetapi kematian karena
sumbatan jalan napas, gangguan ventilasi paru, dan pendarahan ,
seharusnya dapat kita cegah.
Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) menjadi solusi
terpilih terbaik untuk memberi bantuan bagi seseorang dengan kriteria
gawat darurat. Pusponegoro (2005) menyatakan bahwa suatu sistem
yang baik akan tercermin dari waktu tanggap (respon time) sesaat setelah
cedera terjadi. Keberhasilan pertolongan terhadap penderita gawat
darurat itu tergantung kepada:
kecepatan ditemukannya penderita
kecepatan meminta bantuan pertolongan
kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan
Melihat ketiga faktor tersebut dapat dimengerti bahwa pertolongan
pertama di tempat kejadian (on the spot) sebaiknya dilakukan oleh penolong
yang memahami prinsip resusitasi dan stabilisasi, ekstrikasi dan evakuasi,
serta cara transfortasi penderita yang benar.
Kedudukan tenaga kesehatan di dalam SPGDT memiliki posisi sangat
strategis. Kondisi penderita yang membutuhkan jalan napas yang bersih,
ventilasi paru adekuat dan terhindar dari pendarahan lanjut serta terlindungi
dari kecacatan menjadi point penting bahwa seorang penolong pertama
harus mempunyai dasar keilmuan yang menandai tentang keterampilan
Penanggulangan Penderita Gawat Darurat(PPGD) karena :

halaman 1 dari 4

1. Keadaan gawat darurat dapat terjadi kapan saja, di mana saja dan
dapat menimpa siapa saja.
2. Keadaan gawat darurat dapat disebabkan oleh penyakit ataupun
kecelakaan.
3. Penyakit dapat berupa: serangan jantung, kejang demam,
muntaber, demam berdarah dan lain-lainnya.
4. Kecelakaan dapat berupa: kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja, bencana alam dan lain-lainya.
5. Prinsip penanganan penderita gawat darurat adalah tepat, cepat
dan cermat dalam penyelamatan jiwa dan mencegah kecacatan.
B. LATAR BELAKANG
1. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Permenkes Nomor 152/Menkes/Per/IV/2007 tentang izin praktek
kedokteran dan kedokteran gigi
3. Permenkes Nomor RI HK.02.02.

MENKES/148/2010,

tentang

registrasi dan izin praktik keperawatan.


4. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 75/Menkes/2014 tentang
puskesamas
5. Paduan PPGD Nasionaln: PPGD GELS Kemenkes edisi 2006
C. TUJUAN
a. TUJUAN UMUM
Menyelenggarakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
pada karyawan puskesmas pameungpeuk dalam kegawat daruratan
secara

profesional

dan

proforsinal

dengan

mengedepankan

kepentingan penderita tanpa mengesampingkan aspek legalitas.


b. TUJUAN KHUSUS
Tujuan yang ingin di capai dari penyelenggaraan pelatihan ini
adalah peserta di harapkan mampu :
1. Menganalisa organisasi dalam pelayanan gawat darurat
sehari-hari dan pelayanan gawat darurat dalam bencana di
wilayah kerja.
2. Mempraktekkan

keterampilan

dalam

mengidentifikasi

kebutuhan penderita gawat darurat secara cepat, tepat dan


akurat (initial assessment).
3. Mempraktekan keterampilan dalam mengupayakan jalan
napas yang bersih sekaligus memproteksi terhadap spinal
(Airway Management).
4. Memperaktekkan keterampilan dalm mengupayakan ventilasi
paru dan perfusi jaringan yang adekuat (Breathing and
Ventilatory Management).

halaman 2 dari 4

5. Memperaktekan keterampilan dalam mengatasi syok dan


mengontrol perdarahan (Circulatory Management).
6. Mempraktekkan keterampilan Bantuan Hidup Dasar
(Basic Life Support-Cardiopulmonal Rescuciation) melakukan
pijat jantung
7. Mempraktekkan keterampilan dasar gawat darurat bagi
penderita yang mengalami trauma/ injury/ cedara.
8. Mampu melakukan komunikasi ke fasilitas yang lebih tinggi.
9. Mempraktekkan keterampilan pemasangan balutan dan
pembidaian sederhana.
10. Mempraktekkan keterampilan

ekstrikasi,

evakuasi

dan

transfortasi dengan teknik yang benar.


D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan akan kami laksanakan dalam 2 sesi yaitu :
1. Teori tentang organisasi PPGD (PPGD/ harian dan PPGD/ bencana).
Dan penanganan penanggulangan kegawat daruratan
2. Praktek atau simulasi tentang penanganan tentang ke gawat
daruratan.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dalam melaksanakan kegiatan ini menjadi tanggung jawab koordinator
poli umum dan tindakan gawat darurat sebagai ketua pelaksana kegiatan
ini. Dalam pelaksanaan kegiatan ini peserta mendapat materi ke gawat
daruratan sebagai acuan selama proses mengikuti proses pendidikan
dan pelatihan.
Penyampaian materi yaitu dokter terlatih di bantu oleh perawat yang
terlatih memberikan materi/ teori secara langsung tentang kegawat
daruratan, kemudian dilanjutkan peragaan tentang cara bagaimana
penanganan kegawat daruratan. Setelah materi dan peragaan selesai
disampaikan, diadakan tanya jawab dengan peserta.
F. SASARAN
Sasaran pelatihan PPGD ini adalah perawat/ bidan serta staf
puskesmas, baik PNS, PTT maupun tenaga honorer dan magang.
Peserta pelatihan berjumlah dari 35 sampai dengan 37 orang dengan
fasilitator/ narasumber adalah dokter/ paramedis yang telah dilatih PPGD.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan jadwal pelatihan disesuaikan dengan jadwal dari dinas.
H. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PELAPORAN

halaman 3 dari 4

Penilaian atau evaluasi ini dilakukan kepada karyawan terutama


paramedis yang telah mengikuti pelatihan dan di lakukan secara berkala
yaitu 3 bulan sekali setelah mengikuti pelatihan. Selanjutnya laporan
pelaksanaan kegiatan dibuat oleh panitia dan disampaikan kepada
puskesmas.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan kegiatan dibuat oleh
ketua pelaksana kegiatan ini dan nantinya akan dilaporkan ke kepala
puskesmas. Semua pelaksanaan kegiatan ini terdokumentasi mulai
persiapan proses hingga pelaksanaanya. Evaluasi dilakukan secara
berkala yaitu 3 bulan sekali terhadap pesonil yangn telah mengikuti
kegiatan ini terutama paramedis.

Mengetahui

Pameungpeuk, januari 2016

Kepala UPTD Puskesmas Pameungpeuk

Kepala UGD

H Dadang Suryana D.SIP.,S.Kep.,Msi.,MMKes

Deden Ganjar Anugrah

NIP : 19680504 199003 1 011

halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai