Anda di halaman 1dari 3

Bab 1

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Secara garis besar hubungan antara fisika dan kesehatan adalah hal yang sangat
awam bagi seseorang yang belum tahu akan adanya hubungan fisika dan kesehatan, karena
perlu diketahui bahwa fisika tidak hanya belajar rumus-rumus suatu gaya gesekan dalam
benda saja namun fisika juga menerapkan gaya gesekan pada pelajaran yang ada di
kesehatan khususnya tentang persendian.
Dan arti dari dari persendian atau singkatnya sendi adalah suatu rangka yang terdiri
atas komponen-komponen tulang yang kaku, agar mempunyai fungsi gerakan dan fungsi
dari sendi tidak selalu memungkinkan suatu pergerakan, karena ada beberapa sendi
mempunyai efek menstabilkan atau menyangga.
Dari pemaparan singkat tentang sendi diatas yang saya akan bahas yaitu bagaimana
sendi-sendi itu bergerak sehingga tidak menimbulkan gesekan antar kedua tulang yang
satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, saya akan membahas kasus tersebut dengan
judul Synovial Fluid yaitu arti dari fluid tersebut adalah zat cair dan synovial adalah cairan
kuning. Jadi, Synovial fluid disebut juga cairan sinovial dan saya akan menjelaskan cairan
sinovial tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Synovial Fluid?
2. Bagaimana cara kerja Synovial Fluid?
1.3 Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengertian Synovial Fluid
2. Cara Kerja Synovial Fluid

Bab 2
1

Pembahasan
2.1 Pengertian Synovial Fluid
Fluid atau dalam bahasa Indonesia yaitu Fluida adalah suatu zat yang dapat
mengalir. Zat-zat fluida terdiri dari zat cair dan gas. Fluida dibagi dua yaitu, ada fluida
statis dan dinamis. Nah, cairan sinovial termasuk kedalam fluida statis. Mengapa
demikian? Karena arti dari cairan sinovial memiliki salah satu karakter dari fluida statis
yaitu cairan bening lengket yang bertindak sebagai pelumas untuk sendi dan tendon.
Cairan sinovial dilepaskan oleh membran sinovial yang terdapat pada kartilago
hialin yang melapisi permukaan sendi sinovial. Sendi sinovial jenis sendi yang
memungkinkan gerakan bebas, contohnya siku, lutut, pergelangan tangan dan pinggul.
Permukaan sendi sinovial tidak bersambungan namun berlekatan dan memiliki rongga
sendi.
Cairan sinovial juga berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi atau cedera
pada sendi dan berfungsi untuk mengurangi gesekan antar kedua tulang agar dua tulang
bergerak dengan bebas terhadap satu sama lain. Karena beberapa sendi sinovial memiliki
rentang yang lebih besar gerak daripada sendi lainnya, namun mereka semua mampu
bergerak untuk beberapa derajat. Kemampuan bergerak seperti itulah dapat mengundang
resiko, lebih mudah terluka. Dengan kata lain, gerakan semakin besar, kemungkinan
cedera juga semakin parah.
2.2 Cara Kerja Synovial Fluid
Cairan sinovial ini bekerja pada ujung-ujung tulang dan tulang rawan. Contohnya
pada lutut. Lutut adalah tempat tulang paha dan tulang kering bertemu, persimpangan
ditutupi oleh tempurung lutut, yang pada gilirannya menghubungkan ke kapsul sendi. Dan
dalam kapsul sendi, cairan sinovial yang melumasi ujung-ujung tulang dan tulang rawan
diantara mereka, agar tidak terjadi gesekan satu sama lain bisa pula mengikis satu sama
lainnya. Pelumasan ini sangat penting untuk mempermudah gerakan dan pencegahan nyeri
pada sendi.
Dan jika cairan sinovial berkurang pada sendi itu disebabkan oleh adanya
kerusakan pada membran sinovial yang mengakibatkan nyeri pada persendian. Karena
cairan sinovial dijaga oleh membran sinovial dan jika membran sinovial rusak tulak rawan
di sendi tidak akan menerima darah dan nutrisi. Jadi, tulang rawan istilahnya mati
kelaparan, karena pada kondisi ujung tulang kekurangan cairan sinovial maka akan timbul
gaya gesekan dan itu akan semakin menipis pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri
yang meningkat.

Bab 3
2

Penutup
3.1 Kesimpulan
Jadi, cairan sinovial penting sekali untuk persendian terutama sendi sinovial
tersendiri. Karena cairan sinovial berfungsi untuk melumasi ujung-ujung tulang dan tulang
rawan pada sendi sinovial tersendiri. Karena memang kita sering kali melakukan aktivitas
dengan menggunakan sendi sinovial yaitu siku, lutut, pergelangan tangan dan pinggul.
Tanpa adanya sendi sinovial terbayang kita tidak bisa bergerak dan apabila cedera pun
pasti aktivitas kita setiap harinya terganggu sekali.
3.2 Saran
Oleh karena itu, kita harus mengubah gaya hidup, jika kegemukan turunkan berat
badan, harus selalu olahraga namun tidak boleh berlebihan, jangan banyak olahraga yang
membebani lutut atau daerah yang termasuk kedalam sendi sinovial yang akan
menyebabkan terjadinya kekurangan cairan sinovial, bisa juga dengan mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan bernutrisi agar tulang kita selalu terjaga sampai usia kita tua.

Anda mungkin juga menyukai