Anda di halaman 1dari 24

Session 10

Steam Turbine
Instrumentation

Pendahuluan
Pengoperasian turbin yang terus menerus
dan kondisi yang abnormal mempengaruhi
kondisi turbin.
Instrumen dibutuhkan untuk memantau
kondisi turbin dan membantu
mendapatkan data yang berguna untuk
proses operasional dan pemeliharaan

Fungsi Instrumen
Mendeteksi kondisi yang ada pada
peralatan
Memastikan operasi pada batasan yang
aman
Memberikan peringatan jika ada
abnormalitas pada turbin

Kategori instrumen turbin uap

Supervisory instrumentation
Efficiency instrumentation
Auxiliary system instrumentation
Condition-monitoring instrumentation
Instrumentation associated with protection
and control equipment

Instrumen turbin uap


Merupakan instrumen yang dibutuhkan untuk
mengukur kondisi dari komponen yang
berputar dan diam secara terus menerus.
Instrumen ini mengukur :

Eccentricity

Differential expantion

Thrust Position

Valve position

Shaft Relative Vibration

Shell Expantion

Shaft Speed

Temperature

Eccentricity
Ukuran kelurusan
memberikan besarnya
lendutan yang terjadi pada
rotor.
Pengukuran ini juga
memberikan indikasi
besarnya bengkok pada
shaft.
Pengukuran kelurusan
memberikan informasi
untuk mempertimbangkan
keadaan aman atau tidak
untuk beroprasi.

Thrust Position
Ukuran ini menunjukkan
posisi rotor (secara axial)
Tujuan utama dari
pengukuran thrust
position adalah untuk
memonitor thrust bearing
wear dan untuk
memastikan ketahanan
terhadap pergesaran
secara ke arah axial.

OR

Shaft Relative Vibration


Intrumen ini mengukur
gerakan dinamik (radial
vibration) dari poros yang
relatif terhadap rumah bearing
(bearing housing).
Perhitungan ini memberikan
indikasi awal terjadinya
kerusakan.
Pengukuran getaran dapat
dibuat horizontal atau vertikal
terhadap shaft (X-Y).

Shaft Speed
Ukuran kecepatan putaran shaft
dituliskan dalam revolutions per
minute (rpm).
Saat start-up,
untuk meningkatkan kecepatan dengan
cepat melewati frekuensi kritis shaft,
untuk mencocokkan sinkronisasi frekuensi
secara akurat sebelum terhubung dengan
generator

Ukuran akselerasi menunjukkan


berapa cepat kecepatan naik atau
turun
Akselerasi dimonitor oleh operator
selama turbin roll up.

Rotor

Differential Expansion
Measurement
Differential expansion
adalah ukuran perbedaan
antara kenaikan termal
dari rotor dengan
kenaikan termal dari case
(casing).
Pengawasan differential
expansion sangat penting
selama turbin "cold" startup.

Shell Expansion Measurement


Pengukuran shell expansion menunjukkan
berapa besar ekspansi dari casing dari
keadaan normalnya saat dipanaskan.
Petunjuk perkembangan termal shell
secara berkelanjutan memberikan
pertimbangan pada operator untuk
mempertimbangkan dalam pemberian
beban.

Valve Position Measurement


Ukuran valve position menunjukkan
berapa besar valve membuka dan
menutup
Biasanya digunakan pada throttle valve.

Temperature Measurement
Pengukuran temperatur digunakan untuk
mengetahui temperatur pada saat turbin
beroperasi.
Temperatur yang dipantau meliputi
temperatur metal dan temperatur fluida.

Temperatur Metal
Pengukuran temperatur digunakan untuk
mengetahui temperatur bearing saat
beroperasi.
Kenaikan temperatur pada bearing
berkaitan dengan pembebanan yang
berlebihan pada bearing, clearance yang
tidak cukup, atau misalignment.

Alat Deteksi
Dalam pengukuran bagian-bagian dari
steam turbin membutuhkan peralatan atau
instrumen sebagai sensor untuk
menangkap perbedaan dan
penyimpangan yang terjadi

Eddy probe transducer


Thermocouple
RTD
Flowmeter
Pressure gauge

Alat Deteksi
Eddy Probe Transducer
Bekerja berdasarkan prinsip Eddy
Current
Komponennya terdiri dari probe,
kabel dan penghasil arus
Ujungnya terbuat dari lilitan
Arus dialirkan menuju probe dan
menghasilkan medan magnet

Alat Deteksi
Penempatan Alat Deteksi

Alat Deteksi
Thermocouple

Menggunakan prinsip efek


Seebeck untuk menghasilkan
tegangan
Tiap material akan
menghasilkan Seebeck
voltage yang berbeda

Alat Deteksi
Tipe Thermocouple
Thermocouple
Type

Conductors Positive

Conductors Negative

Platinum-30% rhodium

Platinum-6% rhodium

Nickel-chromium alloy

Copper-nickel alloy

Iron

Copper-nickel alloy

Nickel-chromium alloy

Nickel-aluminum alloy

Nickel-chromium-silicon
alloy

Nickel-silicon-magnesium
alloy

Platinum-13% rhodium

Platinum

Platinum-10% rhodium

Platinum

Copper

Copper-nickel alloy

Alat Deteksi
Resistance Temperature
Detectors

RTD menggunakan prinsip kerja tahanan elektrik


yang berubah mengikuti temperatur dan
membutuhkan sumber energi yang kecil untuk
mengoperasikannya.
RTD terdiri dari metal murni atau paduan

Alat Deteksi
Metal yang cocok
untuk RTD
Murni
Uniform quality
Stabil dalam temperatur
kerjanya

Perubahan tahanan
idealnya linier dengan
perubahan temperatur

Flowmeter

Skema Instrumen

LEGEND :
CE
K
TP1
TP2
ECC
X
Y
VP
DE

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Case Expansion
Speed dan Phase Reference
Thrust Position One
Thrust Position Two
Eccentricity
Radial Vibration, Horizontal
Radial Vibration, Vertical
Valve Position
Differential Expansion

Tabel Data Lapangan


ITEM

Unit

Normal
Range

T/H

0-238

75 154

400-480

431 455

Inlet Steam Pressure

KPa

5800-6500

5682 6190

Speed

RPM

5910-6416

Exhaust Steam Press

KPa

470-600

Exhaust Steam Temp.

208-350

Lube Oil Supply Press

KPa

140-230

<131

Lube Oil Supply Temp

40-51

>52

41.7 45

Turbine Thrust Bearing Temp

>120

85 93

Journal bearing Temp

>120

69 73

Axial Displacement Vibration (L)

mmeter

>0.5

>0.75

0.08 - 0.12

Axial Displacement Vibration (R)

mmeter

>0.5

>0.75

0.08 - 0.12

Casing/Rotor Diff. Expantion (L)

mmeter

<-1.5>+3.5

<-2.5>4.5

-0.2 0.12

Casing/Rotor Diff. Expantion (R)

mmeter

<-1.5>+3.5

<-2.5>4.5

-0.2 0.12

Steam Flow to Turbine


Inlet Steam Temperature

Alarm Set

>715

Trip Set

Data Lapangan

6598

5967 6059

>753

526 579

>350

196 230

<102

173 176

Anda mungkin juga menyukai