Quality, Health, Safety, Security, Enviromental, Safeguards Front Engineering Design
(QHSSES- FED) • Kemudahan dari desain yang direview, seringnya desain yang dibuat kadang bagus dibuat secara paper namun dukar dilakukan (Constructability review) • Constructability review untuk kemudahakn konstruksi berdasarkan keselamatan kerja agar terpenuhi • Contoh constructability review pada PLTP • Pertemuan disiplin ilmu, jika tidak dilakukan review maka memungkinkan desain akan di review saat konstruksi -> tidak efisien waktu kerja • Corrective action -> setiap temuan kesalahan harus diperbaiki • Preventive action -> mencegah terjadinya sealahan • Protection devices • Pressure safety valve: • Inspecting: pengecekan kerja valve untuk membuang tekanan berlebih Constructability Review yang diperlukan bagi engineer • Mempertimbangkan kondisi site dan pekerjaan tanah • Desain yang mengakomoridr antisipasi pada gangguan/cuaca buruk • Standarisasi dan fabrikasi berdasarkan ketentuan yg berlaku (SNI, ISO DLL) • Membuat jadwal pelaksanaan, rencana kerja syarat dan spesifikasi teknis yang pasti dan mengikat • Tim perencanaan proyek yang berasal dari perwakilan pemilik pekerjaan/multi disiplin ilmu seperti bagian MEP, Piping, Drilling, Operator, Mekanik DLL • Penggunaan metode konstruksi yang mengakomodasi pengurangan waste,recycling, dan efektivitas biaya • Melakukan studi kelayakan/ ilmiah dan saran oleh ahli sebelum melakukan design PLTP • Penjelasan dan penyajian informasi data poada design dengan kondisi lapangan dengan bantuan bantuan tekonologi terkini seperti software, AI, Dan hal lainya yang dapat dimanfaatkan Cara Kerja Komponen • Sepataror: • Berfungsi untuk memisahkan uap dan brine berdrasarkan fasanya setelahuap keluar dari sumur produksi • Cara kerjanya uap akan masuk lewat inlet yang kemudian gravitasi akan memisahkan uap dengan air (brine). • Juga dipisahkan berdasrkan densitasnya, air yan gmemiliki densitas lebih berat makan akan berada di bawah • Scrubber: • Berfungsi sebagai penyaring ulang/akhir uap untuk memastikan tidak ada residue dan kondensat yang masuk ke turbin • Cara kerjanya aliran uap yan gmasuk akan berputar menjadi vortex sehingga air yg menabrak/terhempas ke dinding akan turun jatuh ke bawah sedangkan uap akan melalui outlet dibagian atas sehingga pertikel tidak akan terbawa ke atas dan uap yang bersih bisa aman digunakan untuk menggerakkan turbin • Venting system • Berfungsi melepaskan/membuang steam temperature dan tekanan berlebih agar steam yang masuk sesuai dengan spesifikasi turbin • Cara kerjanya steam masuk melalui inlet lalu diukur suhu X tekanan steam • Rock muffler • Berfungsi sebagai peredam kebisingan(noise) juga proteksi apabila tekanan berlebihan pada saat pembuangan uap dilakukan agar tekanan buang dari uap tidak membahayakan • Cara kerjanya ada saat uap mempunyai tekanan berlebihan, valve yang menuju rock muffler akan terbuka, uap akan keluar melalui celah batu batuan sehingga tekanan uap buangan bisa ditahan • Turbin – Generator: • Menghasilkan energi mekanik yang kemudian dikonversi menjadi energi Listrik • Pengaturan elektrik: penyesuaian tekanan bergantung pada output beban yg dibutuhkan • Inspecting: Vibration, working temperature, pressure dan flow • Condensor: • Mengkondensasikan uap buang menjadi air • GRS (Gas Removal System) • Menyedot dan membuang NCG (Non condensable gas) dari kondensor ke cooling tower fan (melalui sumur panas) • Condensate Pump: • Memindahkan air kondensat dari kondensor ke cooling tower • Cooling tower: • Memindahkan Air dingin dari condenser • Menyediakan air dingin untuk kondensasi dan pendinginan
Lube Oil System
• Merupakan system yang bekerja selama turbin berputar • Sistem lubrikasi memiliki tujuan sebagai berikut: • Melumasi komponen yang bersentuhan antar akomponen statis dan dinamis sehingga tidak terjadi keausan dan meminimalisir friksi (fungsi melumaskan) • Membersihkan kotoran yang berasal dari friksi antar komponen (fungsi pembersihan) • Memindahkan panas dari komponen (bearing, shaft, dll) ke oil cooler (fungsi pendinginan) • Memisahkan/mencegah air masuk ke system kerja mesin (fungsi isoloasi) • Mencegah korosi pada komponen • Properti oli lubrikasi turbin yg perlu dimonitor antara lain • Anti rust protection • Masa pakai oli • Viskositas oli • Kebersihan oli • Tanda foaming • Warna oli • Kandungan air • Flash point • Komponen system lubrikasi sutrin • Main lube oil tank: tempat penyimpanan oli lubrikasi • Oil cooler: tempat perpindahan panas oli untuk menuruntan temperature • Oil pump: pompa oli untuk mensirkulasikan oli ke seluruh komponen turbin • Damping tank: menajga aliran tidak terganggu dan tekanan oli konstan • Valve: mengatur aliran oli, seperti flow control, pressure regulation • Oil filter: menyaring kontaminasi yang ada pada oli • Oil conditioner: membersihkan oli dari kandungan air dan partikel kontaminan • Skema system lubrikasi turbin • Lube oil disimpan pada main tube oil tank, kemudian dipompa menuju oil cooler untuk didinginkan • Lube oil yg sudah didingkan akan melewati oil filter untuk meyaring kotoran • Setelah itu, lube oil akan dialirkan ke seluruh bagian turbin yang membutuhkan pelumas seperti journal bearing, thrust bearing, generator bearing • Setelah itu oli akan keluar dri komponen dan Kembali ke main lube oil tank • Akibar underpressure pada oli • Penyebabnya berupa kerusakan komponen, oli yg terlalu cair (perlu diganti). • Kerusakan turbin generator karena kekurangan pendingin dan lubrikasi pada bearing yang berakibat vibrasi yang tinggi dan gesekkan • Bisa menyebabkan engine trip apabila kerusakan sudah besar yg mengakibatkan loss production • Akibat tekanan oli terlalu tinggi • Penyebabnya dapat berupa sumbatan pada saluran lubrikasi, penyetelan valve yang kurang sesuai atau kebocoran oli • Meningkatkan resiko kegagalan sistemover pressure jika valve gagal beroprasei • Kebocoran oli yang dapat mengakibatkan fire hazard jika oli terkena kontak turbin atau casing atau jalur pipa steam yang panas. Penurunan tekanan terjadi apabila kebocoran oli sudah bengkak Operation Excellence (OE) • Merupakan salah satu bentuk asset management berupa maintainability • OE Expectations: o Security of personel asset and assets o Facilities design and construction o Safe operations o Management of change o Reliability and efficiency o Third party services o Environmental stewardship o Product stewarardship o Incident investigasrom o Community and stackholder management o Emergency managemenet o Compiaiance assurance o Legislative and regulatory advocacy Turbin Control and protection System • Tujuan protection dan control untuk menghindari kerusakan komponen seperti elektrik dan hidrolik • Contoh protection device berupa o Electrical detection and security relay o Emergency trip device o Solenoid trip device o Emergency governor o Main stop valve and hydraulic cylinder o Main steam control and srvo motor • Untuk mencegah kerusakan dapat dilakukan dengan mematikan mesin secara otomatis • Terdapat perangkat mekanikal, elektrikal dan pengatur untuk sistem proteksi • Parameter yang digunakan: temperatur, tekanan, aliran, getaran, RPM, dan beban • Steam Strainer/ penyaring uap: • Bekerja secara mekanik untuk mencegah segala benda asing memasuki turbin • Contohnya dapat berupa Pressure release valve, strainer/penyaring, dan steam trap • Stop valve: • Merupakan protection device secara mekanikal, dengan membaca sinyal dari elektrikal yang berfungsi menyuplai uap ke turbin sampai operasi normal danmemutus pasokan uap saat saat emergency trip • Control valve • Mengatur suplai aliran uap ke turbin dengan menerima control sinyal dari electrical governor • Distribution control system (DCS) • Menunjukkan (display) parameter-parameter dari turbin untuk dikontrol secara elektrikal • BIFO: Bypas Inhibit Force Overdrive • Langkah yang diambil apabila ada perbaikan pada system proteksi tanpa harus menghentikan produksi listrik • Condenser: Mengkondensasikan secara 2 fasa uap buang dari turbin • NCG (non condensable gas) pada steam tidak dapat dikopndensasikan pada condenser • NCG akan mengendep di kondensor yang kemudian akan meingkatkan tekanan pada kondensor yang berakibat pada penurunan daya keluaran turbin • Condenser terhubung pada gas removal system (GRS) untuk membuang NCG menggunakan gas ejector/vacuum pump Ejector dan NCG Ejector • Fungsi ejector: mengeluarkan gas/ uap dari system tertutup dan menghasilkan pemvakuman. • Cara kerjanya dengan menghasilkan fluida tinggi melalui nozzle, mengubah energi tekanan menjadi kecepatan dan menghasilkan vakum pada bagian yg dilapisi • Ejector secara luas digunakan untuk minghilangkan uap yang korosif dan mengendap pada bagian kondensor • Ejector yaitu memiliki 3 komponen dasar berupa nozzle, mixing chamber/suction chamber dan difusser • Kelebihan: • Menghasilkan vakum tanpa perangkat bergerak yang dapa tmeminimalisit perawatan • Membantu mengevakuasi NCG dari system dan membantu menjaga efisiensi optimum komponen • Lebih rendah modal dan biaya pengoperasian • Kekurangan: • Tergantung pada pasokan fluida • Keterbatasan dalam mencapai vakum yang lebih tinggi untuk dapat berfungsi dengan efisien • Perawatanya lebih rumit • Memerlukan isolasi dari suara untuk menghindari gangguan NCG • NCG adalah Gas alami cairan panas bumi yang tidak dapat dkondensasikan/berubah fasa menjadi cairan selama proses kondensasi. • Kandungan NCG pada uap panas bumi adalah 0-25% NCG berasal dari salah satu sifat sumber panas bumi yang tidak dapat dikondensasikan, sehingga NCG akan menumpuk/menyumbat dan menyebabkan derajat kevakuman kondensor menurun sehingga berdampak pada penurunan kinerja turbin. • Contoh NCG berupa Nitrogen, CO2, H2S, metana, argon • Karakteristik NCG: • Memiliki titik didih rendah pada atmosfer, • inert dan tidak reaktif, • gas asam seperti Co2 dan H2S sangat larut dalam air dan berpotensi korosi pada pipa dan peralatan yan gkontak dengan uap dan kondensat • memengaruhi tekanan, • mengurangi efisiensi perpindahan panas dari kondensor dan meningkatkan tekanan operasi kondensor, kemudian mengurangi output daya turbin • mengandung energi spesifik yang lebih rendah daripada steam