Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Masalah
Undang undang Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa setiap orang mempunyai
hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
Penyelengggaraan upaya kesehatan dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari
pelayanan kesehatan yang bersifat tradisional sampai yang bersifat modern dengan
berbagai teknologi yang canggih.Pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu
bentuk pelayanan kesehatan yang sudah berkembang sejak dulu di Indonesia bahkan
sebelum keberadaan pengobatan modern. Pengobatan tradisional merupakan salah satu
upaya pengobatan dan/atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan/atau ilmu
keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengatasi kesehatan.
Permaslahan yang terjadi selama ini adalah tentang Surat Izin Pengobat
Tradisional.banyak kasus yang terjadi bahwa surat izin pengobat tradisional tidak di
miliki oleh semua masyarakat yang bekerja sebagai pengobat tradisional.sebagai contoh
kasus jumlah tenaga pengobat tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan
Laporan Kabupaten/Kota sampai dengan bulan Juni 2012 sejumlah 2025 orang dengan
jumlah akupunkturis sejumlah 48 orang. Dari 48 orang akupunkturis tersebut hanya
kurang lebih 2 5 orang yang mempunyai Surat Izin Pengobat Tradisional sebagaimana
diamanatkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Dari
jumlah tersebut pun hampir semuanya telah habis masa berlakunya dan tidak diterbitkan
kembali surat izinnya.
Hal ini menunjukan bahwa masih banyak pelanggaran yang terjadi dalam
penyelenggaran pengobatan tradisional.contoh kasus di atas menenjukan bahwa mungkin
saja bukan hanya di Yogyakarta terjadi hal seperti itu namun juga di daerah-daerah lain di
indonesia.

B. Tujuan

Tujuan review keputusun menteri nomor 1076 tahun 20013 tentang penyelenggran
pengobatan tradisional adalah untuk mengetahui apakah kebijakan ini masih dapat di
gunakan ataukah harus di amandemen dengan melihat banyak aspek termasuk keleihan
dan kekurangan saat dormulasi juga saat implemntasi.
C. Manfaat
Manfaat review keputusun menteri nomor 1076 Tahun 2003 tentang penyelenggran
pengobatan tradisional memberikan manfaat kepada saya sendiri dan lebih umum kepda
masyarakat maupun orang yang melaksanakan pengobatan tradisional untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari kebijakan ini.

BAB II
A.Ciri kebijakan

a.
Adapun ciri dari kebijakan ini adalah
1. Terdiri dari XI BAB
2. BAB I merupakan ketentuan umum,BAB II merupakan tujuan dari kebijakan
ini,BAB III mengenai cara pendaftaran,BAB IV merupakan perizinan
penyelenggaran pengobatan tradisional,BAB V merupakan penyelenggaran
pengobatan tradisional,BAB VI merupakan pengobat tradisional luar
negeri,BAB VII merupakan pengembangan sumber daya manusia (sdm)
pengobatan tradisional melalui pendidikan dan pelatihan,BAB VIII
merupakan pembinaan dan pengawasan,BAB IX merupakan Sanksi,BAB X
merupakan ketentuan peralihan,BAB XI Ketentuan penutup
3. BAB I merupakan ketentuan umum yang berisi pasal 1 yang memuat tentang
pengertian Pengobatan tradisional, pengertian Obat tradisional, pengertian
Pengobat tradisional, pengertian Pengobat tradisional asing,tentang Surat
Terdaftar Pengobat Tradisional dan Surat Izin Pengobat Tradisional serta
tentang Toko Obat Tradisional
4. BAB II memuat pasal 2 tentang peraturan penyelenggraan yang terdiri dari 3
tujuan
5. BAB III memuat pasal 3 yang berisi pengklasifikasian Pengobat tradisional
dan jenisnya serta definisi operasional klasifikasi obat,pasal 4 tentang
kewajiban

mendaftarkan

diri

kepada

Kepala

Dinas

Kesehatan

Kabupaten/Kota setempat untuk memperoleh Surat Terdaftar Pengobat


Tradisional,pasal tentang Tata cara memperoleh STPT 5,pasal 6 tentang
penerbitan Surat Terdaftar Pengobat Tradisional,pasal 7 tentang pembuatan
pembukuan pendaftaran STPT yang telah diterbitkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan pasal 8 tentang berlakunya STPT.
6. BAB IV memuat pasal 9 tentang pemberian Surat Izin Pengobat Tradisional
(SIPT) kepada Pengobat tradisional yang metodenya telah memenuhi
persyaratan, penapisan, penelitian, dan pengujian serta terbukti aman dan
bermanfaat bagi kesehatan.pasal 10 tentang skorsing penapisan,pasal 11
tentang Tata cara memperoleh SIPT
7. BAB V memuat pasal 12 terdiri atas 2 ayat,pasal 13,pasal 14 terdiri atas 2
ayat,pasal 15 terdiri atas 5 ayat ,pasal 16 2 ayat,pasal 17 1 ayat,pasal 18
terdiri atas 2 ayat,pasal 19 1 ayat,pasal 20 terdiri atas 2 ayat,pasal 21 terdiri
atas 2 ayat,pasal 22 1 ayat,pasal 23 terdiri atas 3 ayat,pasal 24 terdiri atas 3
ayat,pasal 25 terdiri atas 4 ayat,pasal 26 terdiri atas 1 ayat.

8. BAB VI

memuat pasal 27,28,29 tentang pengobatan tradisional luar

indonesia
9. BAB VII memuat pasal 30 tentang pengembangan sumber daya manusia
10.
11.
12.
13.

(sdm) pengobatan tradisional melalui pendidikan dan pelatihan


BAB VIII memuat pasal 31,32,33,34 tentang pembinaan dan pengawasan
BAB IX memuat pasal 35 merupakan Sanksi
BAB X memuat pasal 36 merupakan ketentuan peralihan
BAB XI memuat pasal 37 dan 38 tentang ketentuan penutup

b. Pasal bermasalah pasal 35 yang berbunyi Dengan tidak mengurangi


ketentuan pidana sebagaimana ditetapkan dalam Kitab Undangundang
Hukum Pidana (KUHP), Undangundang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen, pelanggaran terhadap ketentuan dalam keputusan
ini dapat dikenakan ketentuan pidana sesuai dengan ketentuan dalam
Undangundang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.di nyatakan
bermaslah karna meskipun sanksi sesuai dengan Undangundang Hukum
Pidana (KUHP) namun masih menggunakn Undangundang Nomor 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan yang seharusnya undang-undang kesehatan Nomor
36 Tahun 2009

B. Tata Nilai yang Di Hasilkan


a. Nilai religi karna dalam kebikajan ini memuat tentang penyelenggran
pengobatan tradisional melalui pendekatan agama.jelas pada BAB III
pasal 3 ayat 2 bagian c bahwa Pengobat tradisional pendekatan agama
terdiri dari pengobat tradisional dengan pendekatan agama Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, atau Budha.
b. Nilai Sosial karna dalam kebijakan ini nilai sosial sangat di
perhatikan,kesehatan dalam tradisional adalah sifat sosialisme
c. Nilai budaya ada dalam kebijakan ini karna dalam hal pengobatan
tradisional budaya yang ada dalam masyrakat sangat di perhatikan karena
pengobatan tradisional masih merupakan warisan budaya leluhur.
d. Nilai Ekonomi yang di maksudkan adalah pngobatan tradsional di
jadikan lahan untuk menjadi usaha bagi kalangan masyrakat utung
mendapatkan kentungan atau uang
C. Resistensi

Resistensi dapat diartikan sebagai sebuah sikap yang nampak atau tidak
nampak,disadari atau tidak disadari, setuju atau tidak setuju, sengaja atau
tidak sengaja yang nyata-nyata menentang kebijakan. Pihak yang resistensi
terhadap kebijakan ini adalah profesi lain yaitu farmasi yang mampu
membuat obat dan meracik obat. Mereka bisa saja merasa hak nya dalam
menentukan pekerjaan apa yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
menjadi terhalang. Pada pasal 1 Pengobatan tradisional adalah pengobatan
dan/atau perawatan dengan cara,obat dan pengobatnya yang mengacu
kepada

pengalaman,keterampilan

turun

temurun,dan/atau

pendidikan/pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku


dalam masyarakat dan seorang yang mempunyai keahlian ataupun profesi di
bidang farmasi juga memilki ketarampilan,pengalaman dan pelatihan untuk
membuat obat tradisional dan menyelenggarakan pengobatan tradisional.
D. Perilaku Positif dan negatif
Berdasarkan Keputusan Menteri no 1076 tahun 2003, perilaku yang muncul
dalam pasal ini adalah Perilaku positf yaitu berbagai bentuk mendukung dari
pihak-pihak yang merasa atas kebijakan penyelenggran kebijakan ini bahwa
penyelenggran obat tradisional dapat berjalan dengan baik dan mempunyai
dasar hukum sehingga obat tradisional dapat di kenalkan ke semua kalangan
masyrakat.

E. Kelebihan dan kelemahan saat formulasi dan saat implemntasi


a. Kelebihan saat formulasi
Kebijakan ini mempunya kelebihan saat pembuatanya yaitu semakin
terbukanya jalan bagi pengobat tradisional untuk memperkenalkan obat
tradisioanal di kalangan masyarakat.Selain itu juga memberikan
perlindungan

kepada

masyarakat

bahwa

obat

tradisional

tidak

berbahaya.selain itu indonesia sebagai Negara agraris hutan, area belum


banyak termanfaatkan untuk bahan obat alam sehingga saat kebijakan
penyelengraan obat tradisional sudah ada maka semua orang berhak
untuk mengelolah tanaman untuk di jadikan obat dan memilki izin
pengobatan tradisional

b. Kelebihaan saat Implementasi


Dengan hadirya kebijakan ini maka akan memberikan binaan bagi upaya
pengobatan tradisional yang ada sejak dulu.pembinaan ini ada dalam
pasal 31 yaitu tentang bagaimana agar pembinanaan dilakukan dapat
meningkatkan mutu obat tradisional,manfaat obat tradisional serta
kemanannya.Selain itu kelebihan kebijakan ini saat pelaksannya yaitu
dapat di ketahuinya tentang jumlah pengobat tradisional yang ada di
indonesia, jenis obat apa saja yang di izinkan untuk di perjual belikan dan
cara pengobatannya yang memenuhi standar yang tidak merugikan
masyarakat dan sesuai dengan nilai-nilai norma yang berlaku di
masyarakat serta kebudayaanya.
c. Kelemahan saat formulasi.
Saat pembuatan kebijakan ini pemerintah pernkah berfikir bahwa
Pengobatan alternatif tidak memiliki atau hanya sedikit memiliki studi
tentang efisiensi, efek samping, dan interaksinya dengan obat-obatan
konvensional.sehingaa dapat di katakan bahwa pengobatan tradisional
tidak semua dapat di pertanggung jawabkan karena hanya sedikit yang
memiliki studi tentamg bagaiamana efek samping dari obat tradisional
yang di konsumsi.serta bagaimana interkasi atau hubungan obat yang di
konsumsi dengan pbat konvensional yang lainnya.
d. Kelemahan saat implemntasi
Kelemahan dari pelaksanaan kebijakan ini adalah adalah pada
pelaksaanan pengobatan tradisional.saat ini banyak pengobatan tradsional
yag tidak sesuai syarat dan sesuai dengan kebijakan ini.misalnya
pengobatan tradisional yang tidak sesui dengan kaidah Ketuhanan yang
Maha esa dimana banyak yang atas namakan pengobatan tradisional
namun berpedoman pada ilmu hitam atau ilmu gaib.Selain itu
kelemahannya yaitu pengoabatan tradisional ada yang bertentangan
dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat.misalnya tentang
pengobatan tradisional yang mengabaukan norma kesusilaan.seperti
pengobatan yang harus melepas semua pakaian yang di tubuh agar dapat
di obati dan itu dilakukan oleh beda jenis kelamin. Selain itu
Pemahamanan yang berbeda terhadap pasal 9 yang berbunyi :

Akupunkturis

yang

asosiasi/organisasiprofesi

telah
di

lulus

bidang

uji

pengobatan

kompetensi
tradisional

dari
yang

bersangkutan dapat diberikan Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT)


berdasarkan Keputusan ini. Dalam pasal ini tidak dijelaskan secara rinci
tentang asosiasi di bidang pengobatan tradisional dan pemberian Surat
Izin Pengobat Tradisional (SIPT) di kembalikan ke Dinas Kab/Kota
setempat sehingga akan rawan terjadi yang namanya KKn.sebagai contoh
jumlah tenaga pengobat tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai
dengan Laporan Kabupaten/Kota sampai dengan bulan Juni 2012
sejumlah 2025 orang dengan jumlah akupunkturis sejumlah 48 orang.
Dari 48 orang akupunkturis tersebut hanya kurang lebih 2 5 orang yang
mempunyai Surat Izin Pengobat Tradisional.ini membuktikan bahwa
kebijakan ini tidak berjalan denga baik di masyarakat

BAB III
Penutup
A. Simpulan
Penyelenggaran pengobatan tradisional di indonesia harus lebih di awasi
lai karena dengan adanya Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan
Pengobatan tidak mejamin seutuhnya bahwa keputusan ini di jalankan
oleh semua masyrakat.sebagai bukti adalah kasus yang terjadi di
yogjakarta tentang surat izin pengobat tradisional.
B. Saran
Saran atau rekomendasi untuk kebijakan ini adalah perlunya di
amandemen menjadi yang baru karena keputusan menteri kesehatan ini
di buat tahun 2003 dan sekarang sudah tahun 2013 maka perlunya
perubahan atau amandemen kebijakan ini karena moderenisasi yang

semakin meningkat sehingga memungkin banyak hal yang terjadi dalam


pelaksanaan pengobatan tradisional.

Anda mungkin juga menyukai