A.
Nama Madrasah
MTsN Tulungagung
2.
Status
3.
Alamat Madrasah
4.
Kecamatan
Boyolangu
5.
Kabupaten
Tulungagung
6.
Nomor Telephon
( 0355 ) 321914
7.
Kode Pos
66233
8.
Waktu Belajar
Pagi Hari
9.
Tahun Berdiri
1978
SK. Akreditasi
a. Nomor
: Kw.13.4/4/PP.03.2/6024/SK/2011
b. Tanggal
: 4 Januari 2005
10. N S M
: 211351411001
a. Nomor
: Kw.13.1/2/Kp.07.6/3370/SK/2005
b. Tanggal
: 28 September 2011
63
64
2.
3.
4.
5.
6.
PPUPA
7.
PHIN
8.
65
Bentuk Lama
MIN
Bentuk Baru
MIN
2.
M Ts AIN
M Ts N
3.
M A AIN
MAN
4.
PGAPN 4 Tahun
M Ts N
5.
P G A AN 6 Tahun
PGAN
6.
PPUPA
MAN
7.
PHIN
MAN
8.
SP IAIN
MAN
Keterangan
Tidak ada perubahan
2.
66
150074892. Tanggal 30 Mei 1979 dilakukan serah terima Jabatan yaitu antara
Drs. M. Sudjai Habib, NIP. 150103377 selaku Kepala PGAN Tulungagung
dengan Drs. Jahdin, NIP. 150074892 selaku Kepala MTsN Tulungagung. Pada
saat itu seiring berjalannya tahun pelajaran 1979/1980, guru-gurunyapun berasal
dari guru PGAN Tulungagung dan dari guru tetap tersebut ditunjuklah .bapak
Abdul Manan, BA sebagai Wakil Kepala MTsN Tulungagung. Selanjutnya pada
tahun 1981 dan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor : W.m/1b/5017/Sk/1981 ditetapkannya bapak Moh. Nafi thoha, BA, NIP. 150154206
sebagai Kepala urusan Tata Usaha di MTsN Tulungagung. Sebagai tindak lanjut
kegiatan di MTsN Tulungagung, maka pihak MTsn Tulungagung mengusulkan
permohonan sebidang tanah kepada Bupati Tulungagung untuk Bangunan Gedung
MTsN Tulungagung, yang selanjutnya mendapat tanggapan dari Bupati
Tulungagung. Dengan Surat Bupati Kepala Daerah tingkat II Tulungagung
tertanggal10-11-1981 Nomor : PN.014/10712/1980 dan surat tertanggal : 21-011981 Nomor : PN. 014/703/1981 perihal Permohonan Tanah tempat
pembangunan Gedung MTsN dan MAN Tulungagung diajukanlah surat tersebut
ke DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Tulungagung untuk dimintakan
persetujuannya mengenai pengadaan Tanah bagi MTsN yang disatukan dengan
MAN Tulungagung.
Akhirnya setelah dinanti-nanti turunlah apa diharapkan yaitu Surat
Keputusan Bupati Tulungagung tertanggal 23-02-1981 Nomor 19 Tahun 1981
tentang Peminjaman tanah yang dikuasai oleh Pemda Tulungagung. Kemudian
selang beberapa tahun kemudian diterbitkannya buku SERTIFIKAT Nomor
67
Menteri
Agama
tertanggal
Maret
1988
Nomor
Nama / NIP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Periode
Jabatan
Kepala
1979 1988
1988 1999
1999 2002
2002 2003
2004 2005
2005 2011
Keteran gan
2011
Dilantik 28
Oktober 2011
68
2.
3.
Berakhlaq mulia
4.
5.
6.
7.
2. MISI
MTsN Tulungagung:
b.
c.
d.
e.
f.
69
g.
3.
h.
i.
j.
70
ketentuan
dan
aturan
sesuai
dengan
norma
Dalam kurun waktu 4 tahun kedepan tujuan yang ingin dicapai adalah:
1.
71
1.1. Semua
tenaga
pendidik
dan
kependidikan
memahami
dan
Standard Kelulusan
72
3.
4.
5.
6.
73
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pengembangan ke Humasan
E.
Strategi Pelaksanaan
1.
74
75
76
Pengembangan Ke Humasan
: 66 orang
Rincian
a.
b.
Guru Laki-laki
Guru Perempuan
Guru ekstra
Laki-laki
GuruEkstra
Perempuan
c.
d.
Jumlah seluruhnya
GTT / Guru
Non PNS
Guru PNS
Kemenag
17 orang
22 orang
-
2 orang
2 orang
-
3 orang
9 orang
7 orang
22 orang
33 orang
7 orang
4 orang
4 orang
39 orang
4 orang
23 orang
Jumlah
66 rang
77
Uraian
a.
b.
c.
Jumlah seluruhnya
1 orang
4 orang
-
Pegawai Non
PNS
1 orang
3 orang
2 orang
2 orang
7 orang
2 orang
5 orang
6 orang
11 orang
Pegawai PNS
Jumlah
: Sampuri, A.Ma
: Widyastuti
: Mulyono
: Lailatul Masroh
: Imam Safii
: Kamiati, M.Si
Penjaga Madrasah
: Samuji
78
: Santoso
3. Siswa
Kondisi Obyektif Siswa hingga saat ini adalah sebagai berikut :
Laki-laki
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
Total
102
122
128
352
Perempuan
157
143
128
428
Jumlah
Rombel
259
265
256
780
7 rombel
7 rombel
7 rombel
21 rombel
: 21 ruang
2. Ruang Perpustakaan
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
7. Ruang Guru
: 1 ruang
8. Ruang UKS
: 1 ruang
9. Ruang OSIS
: 1 ruang
10.
: 1 ruang
11.
Ruang Kepala
: 1 ruang
79
: Belum ada
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 2 ruang
: 10 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
b. Sarana
1. Alat/perlengkapan Drum Band
: 1 Unit
2. Alat/perlengkapan Kesenian
: 1 Unit
3. Alat/perlengkapan PMR
: 1 Unit
4. Alat/perlengkapan Pramuka
: 1 Unit
Luas (m2)
2.450
Halaman Madrasah
610
Dipakai lainnya
1020
80
yang harus dilakukan. Kegiatan dalam hal ini dimulai dengan melaksanakan
seminar proposal. Pelaksanaan seminar proposal harus dihadiri oleh minimal 10
orang. Yang mana masing-masing orang ini juga harus menulis absensi
kedatangannya dalam seminar proposal di berita acara yang sudah disediakan.
Setelah itu, peneliti meminta surat ijin penelitian dari pihak IAIN Tulungagung
dengan membawa persyaratan berita acara tersebut.
2)
menjadi sasaran atau tempat penelitian saya adalah suatu lembaga pendidikan
islam. Dengan berbagai pertimbangan maka lembaga yang menjadi tempat
penelitian adalah di MTs Negeri Tulungagung. Langkah awal yang peneliti
lakukan adalah mengajukan surat permohonan ijin pada pihak sekolah. Dalam
mengajukan surat permohonan ijin pada pihak sekolah, terlebih dahulu peneliti
berkonsultasi kepada wakil kepala kurikulum terkait maksud kedatangan peneliti
untuk
meminta
ijin
melakukan
penelitian.
Ternyata
peneliti
langsung
dipersilahkan untuk menemui Bapak Sampuri Ketua bagian Tata Usaha MTs
81
adalah menggali informasi terkait sampel penelitian yang akan peneliti ambil.
Berkaitan dengan judul dan tujuan dalam penelitian ini maka narasumber yang
tepat untuk mendapatkan informasi tersebut adalah guru pelajaran matematika
kelas VII. Karena kelas VII di MTs Negeri Tulunggaung terdiri dari dua kategori
kelas, yaitu kelas unggulan dan reguler maka peneliti harus memilih salah satu
dari kedua kategori kelas tersebut. Dengan berbagai pertimbangan, maka peneliti
memilih kelas unggulan dalam penelitian saya. Jumlah kelas unggulan di kelas
VII ada empat kelas.
Selanjutnya peneliti berkonsultasi dengan guru yang mengajar di kelas
unggulan untuk mendapatkan informasi terkait karakteristik dari masing-masing
kelas. Tidak mungkin saya mengambil semua kelas unggulan di kelas VII sebagai
kelas yang akan diteliti. Karena peneliti hanya membutuhkan dua kelas, maka
peneliti harus mendapatkan informasi terkait kelas yang sesuai atau cocok
menjadi sampel dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Karakteristik yang
harus dipenuhi dari dua kelas sampel penelitian ini adalah bahwa kedua kelas
tersebut harus homogen atau sejenis atau sama. Homogen disini maksudnya
adalah kedua kelas tersebut harus mempunyai kemampuan yang sama. Selain itu,
berbagai pertimbangan lain yang memungkinkan juga perlu diberlakukan.
82
Misalnya, kedua kelas tersebut sudah mendapatkan materi yang sama. Dan setelah
melalui perhitungan dan berbagai pertimbangan maka yang menjadi sampel dalam
penelitian saya adalah kelas VII A dan kelas VII C. Kelas VII A sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol.
4)
Jurnal Pembelajaran
Jurnal pembelajaran berisi catatan jadwal dan materi pokok yang
83
Daftar nilai
Daftar nilai berisi nama siswa dan nilai yang diperoleh siswa pada
sampel penelitian, yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang menerapkan
metode ekspositori dan kelas VII C sebagai kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang diberi
perlakuan dengan menerapkan metode Ekspositori adalah saya sebagai peneliti.
Sedangkan untuk kelas VII C sebagai kelas kontrol atau kelas pembanding yang
memberi perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional adalah tetap saya
sebagai peneliti.
84
Melaksanakan Tes
Dilaksanakannya tes bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil belajar
siswa dari dua kelas yang menggunakan pembelajaran yang berbeda yaitu model
85
86
Adapun data nilai yang akan diuji homogenitas adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.7 Nilai Pre Tes Kelas VIIA Sebagai Kelas Eksperimen
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
AAF
AHB
ASM
ARMM
AR
BIM
DT
HHA
HH
HA
ISS
JIZ
KSH
LRZ
MR
MA
MFZ
MFA
Nama
Nilai
77
80
65
95
100
75
65
70
85
100
67
100
88
77
85
75
80
60
No.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
MYA
NENS
NFS
NH
MNS
NFAS
NAR
NS
NDR
RSA
RAP
RAK
RK
SIL
SI
SMHN
UR
Nama
Nilai
100
75
85
60
60
55
80
80
75
60
100
60
65
75
88
95
98
Tabel. 4.8. Nilai Pre tes kelas VII C sebagai kelas kontrol
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
AP
BP
EPF
FIB
HBN
HSS
HK
HRMB
IUS
IZN
IMS
IMF
JAM
KMR
LAS
MWS
MIR
MFRQ
Nama
Nilai
65
80
100
70
70
75
85
80
55
65
75
90
95
60
70
80
90
100
No.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
MIS
MIAS
MISS
MKSP
MZA
NND
PNR
RKKU
RD
SZN
SM
SRM
SMS
VSR
WRG
ZDL
ZUN
Nama
Nilai
80
85
100
70
80
80
65
60
75
100
75
90
85
60
80
100
100
87
1.
Uji Homogenitas
a.
a. Menentukan F hitung
88
No.
1.
77
2.
5929
80
3.
6400
65
4.
4225
95
9025
5.
6.
100
75
7.
65
8.
70
9.
85
10.
100
11.
67
12.
100
13.
88
14.
77
15.
85
16.
75
17.
80
18.
60
19.
100
20.
75
21.
85
22.
60
23.
60
24.
55
25.
80
26.
80
27.
75
28.
60
29.
100
30.
60
31.
65
32.
75
33.
88
34.
95
35.
98
Jumlah
= 2755
Nilai Kontrol
10000
5625
4225
4900
7225
10000
4489
10000
7744
5929
7225
5625
6400
3600
10000
5625
7225
3600
3600
3025
6400
6400
5625
3600
10000
3600
4225
5625
7744
9025
9604
= 223489
65
4225
80
6400
100
10000
70
4900
70
4900
75
5625
85
7225
80
6400
55
3025
65
4225
75
5625
90
8100
95
9025
60
3600
70
4900
80
6400
90
8100
100
10000
80
6400
85
7225
100
10000
70
4900
80
6400
80
6400
65
4225
60
3600
75
5625
100
10000
75
5625
90
8100
85
7225
60
3600
80
6400
100
10000
100
10000
= 2790
= 228400
89
=
=
=
=
( )
1
223489 (2755) 35
35 1
223489 216857,875
34
6631,125
34
= 195,033088
=
=
=
=
( )
1
228400 (2790) 35
35 1
228400 222402,857
34
5997,143
34
= 176,386559
=
=
.
.
195,033
176,387
= 1,1057
90
1.2
1.0
Density
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
0.05
0
1.772
6. Pengambilan kepuutusan
Jika F hitung F tabel, maka H0 diterima
Jika F hitung F tabel, maka H0 ditolak
7. Kesimpulan ss
Dari nilai
empirik kurang dari F teoritik pada taraf 5%. Berdasarkan hasil analisis pada uji F
maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara kelas
91
eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga kedua kelas yang digunakan sebagai
sampel merupakan kedua kelas yang homogen atau memiliki varian yang sama.
b.
Lakukan analisis data. Pada menu bar klik Analyze>> Compare Means
>> One Way ANOVA. Setelah kotak dialog One Way ANOVA terbuka,
pindahkan variabel kelas kekolom factor dan pindahkan variabel nilai
kekolom Dependent List.
Klik OK.
Berikut ini adalah hasil output uji homogenitas dengan bantuan SPSS.
92
df1
df2 Sig.
.344
67
.560
Uji Beda
AAF
AHB
ASM
ARMM
AR
BIM
DT
HHA
HH
HA
ISS
JIZ
KSH
LRZ
MR
MA
MFZ
MFA
Nama
90
75
95
90
85
80
95
80
90
95
90
80
77
85
90
80
75
70
Nilai
No.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
MYA
NENS
NFS
NH
MNS
NFAS
NAR
NS
NDR
RSA
RAP
RAK
RK
SIL
SI
SMHN
UR
Nama
Nilai
95
87
60
90
80
85
80
95
70
75
85
100
95
90
100
100
100
93
Tabel. 4.12. Nilai Pos tes kelas VII C sebagai kelas kontrol
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
a.
AP
BP
EPF
FIB
HBN
HSS
HK
HRMB
IUS
IZN
IMS
IMF
JAM
KMR
LAS
MWS
MIR
MFRQ
Nama
70
75
95
80
80
70
65
85
80
70
90
95
75
80
70
65
90
80
Nilai
No.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
MIS
MIAS
MISS
MKSP
MZA
NND
PNR
RKKU
RD
SZN
SM
SRM
SMS
VSR
WRG
ZDL
ZUN
Nama
75
80
60
80
75
70
60
75
80
90
60
70
95
75
85
70
70
Nilai
Sebelum dilakukan analisis uji beda maka lakukan dulu uji prasyarat
normalitas.
Dalam uji normalitas akan dilakukan dengan bantuan SPSS.
Berikut langkah-langkahnya.
1. Buka Program SPSS for windows
2. Definisikan variable view sebagai berikut:
Pada kolom Name (baris pertama) ketikkan eksperimen dan biarkan
kolom yang lain isian defaut.
94
Shapiro-Wilk
Statistic
Df
Sig.
Statistic
Df
Sig.
.146
35
.057
.949
35
.107
Dari hasil analisis tersebut diperoleh nilai signifikansi pada kolmogorovsmirnov adalah 0,057. Berdasarkan analisis output uji normalitas pada SPSS nilai
signifikansi 0,057 > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kelas VII A sebagai kelas eksperimen merupakan kelas yang berdistribusi
normal.
2. Uji normalitas untuk kelas kontrol
Dalam uji normalitas akan dilakukan dengan bantuan SPSS.
Berikut langkah-langkahnya.
1. Buka Program SPSS for windows
2. Definisikan variable view sebagai berikut:
Pada kolom Name (baris pertama) ketikkan kontrol dan biarkan kolom
yang lain isian defaut.
95
Shapiro-Wilk
Df
Sig.
Statistic
df
Sig.
35
.081
.947
35
.092
96
97
x
90
75
95
90
85
80
95
80
90
95
90
80
77
85
90
80
75
70
95
87
60
90
80
85
80
95
70
75
85
100
95
90
100
100
100
Nama
AAF
AHB
ASM
ARMM
AR
BIM
DT
HHA
HH
HA
ISS
JIZ
KSH
LRZ
MR
MA
MFZ
MFA
MYA
NENS
NFS
NH
MNS
NFAS
NAR
NS
NDR
RSA
RAP
RAK
RK
SIL
SI
SMHN
UR
= 3009
Jumlah
( ) = 9054081
=
=
8100
5625
9025
8100
7225
6400
9025
6400
8100
9025
8100
6400
5929
7225
8100
6400
5625
9025
7569
3600
8100
4900
6400
7225
6400
9025
4900
5625
7225
10000
9025
8100
10000
10000
10000
= 261923
261923
3009
35
35
= 7483,514 (85,97143)
= 7483,514 7391,087
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
Nama
AP
BP
EPF
FIB
HBN
HSS
HK
HRMB
IUS
IZN
IMS
IMF
JAM
KMR
LAS
MWS
MIR
MFRQ
MIS
MIAS
MISS
MKSP
MZA
NND
PNR
RKKU
RD
SZN
SM
SRM
SMS
VSR
WRG
ZDL
ZUN
Jumlah
( ) = 7209225
x
70
75
95
80
80
70
65
85
80
70
90
95
75
80
70
65
90
80
75
80
60
80
75
70
60
75
80
90
60
70
95
75
85
70
70
= 2685
4900
5625
9025
6400
6400
4900
4225
7225
6400
4900
8100
9025
5625
6400
4900
4225
8100
6400
5625
6400
3600
6400
5625
4900
3600
5626
6400
8100
3600
4900
9025
5625
7225
4900
4900
= 209225
98
= 92,42
=
=
209225
2685
35
= 5977,857 (76,71429)
= 5977,857 5885,082
= 92,775
=
=
=
=
=
1+
85,97143 76,71429
92,427 92,775
+
35 1 35 1
9,25714
92,427 92,775
34 + 34
9,25714
2,72 + 2,65
9,25714
5,37
9,25714
2,32
= 3,96
99
Nilai t-test sebesar 3,96 disebut nilai t empirik ( ). Untuk menentukan taraf
signifikansi perbedaannya harus digunakan nilai t teoritik ( ). Untuk memeriksa
nilai t teoritik harus ditemukan dulu derajat kebebasan (db) pada keseluruhan
distribusi yang diteliti. Rumusannya db = N 2. Oleh karena jumlah keseluruhan
individu yang diteliti sebesar 70 siswa, maka db-nya sebesar 70 2 = 68.
b. Menentukan t tabel
Berdasarkan db = 68 pada taraf signifikansi 5% ditemukan nilai t teoritik
sebesar 1,668. Nilai teoritik diperoleh melalui bantuan minitab dengan hasil
sebagai beikut:
Distribution Plot
T, df=68
0.4
Density
0.3
0.2
0.1
0.025
0.0
0.025
-1.995
0
X
c. Pengambilan kepuutusan
Jika t hitung t tabel, maka H0 diterima
Jika t hitung t tabel, maka H0 ditolak
d. Kesimpulan
1.995
100
Dari nilai
teoritik pada taraf 5%. Berdasarkan hasil analisis pada uji beda maka Ho
101
3. Klik tombol Define Groups, pada group 1, isikan angka 1, dan grup 2,
isikan angka 2. Selanjutnya klik tombol Continue.
4. Klik OK, dan hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.16. Hasil uji SPSS 16.0
Kelas
Nilai
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean
kelas eksperimen
35
85.97
9.754
1.649
kelas control
35
76.71
9.773
1.652
N
35
35
Mean
85,97
76,71
Standar
Deviasi
9,754
9,773
Mean
Difference
df
Sig. (2tailed)
9,257
3,966
68
0,000
Dari hasil analisis data tersebut diperoleh nilai signifikansi t-test nya
adalah 0,000. Berdasarkan analisis data output pada SPSS, karena nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang
menggunakan metode ekspositori dengan yang menggunakan Konvensional, hal
ini juga berarti bahwa ada pengaruh penerapan metode ekspositori terhadap
prestasi belajarsiswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Tulungagung.
Dari hasil analisis tersebut sudah jelas bahwa ada perbedaan hasil belajar
matematika antara kelompok siswa yang menggunakan metode ekspositori
dengan yang menggunakan Konvensional. Untuk mengetahui perbedaan mana
yang lebih baik antara hasil belajar siswa yang menggunakan metode ekspositori
dan yang menggunakan pembelajaran konvensional, maka hal ini dapat diketahui
102
melalui rata-rata hasil belajar yang diperoleh dari masing-masing kelas yaitu
antara kelas eksperimen (yang menggunakan metode ekspositori) dan kelas
kontrol (yang menggunakan pembelajaran konvensional).
= =
= 85,97
= =
= 76,72
103
siswa belajar lebih aktif daripada metode ceramah. Siswa mengerjakan latihan
soal sendiri, mungkin juga saling bertanya dan mengerjakannya bersama dengan
temannya, atau disuruh membuatnya dipapan tulis.
Langkah-langkah metode ekspositori. Ada beberapa langkah dalam
penerapan strategi ekspositori yaitu:
1. Persiapan (Preparation)
Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima
pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang
sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
strategi ekspositori sangatlah tergantung pada langkah persiapan. Beberapa hal
yang harus dilakukan dalam langkah persiapan diantaranya adalah:
a) Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif.
b) Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai.
c) Bukalah file dalam otak siswa.
2. Penyajian (Presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai
dengan persiapan yang telah dilakukan. Yng harus dipikirkan guru dalam
penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah
ditangkap dan dipahami oleh siswa. Karena itu, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan langkah ini, yaitu:
a) Penggunaan bahasa,
b) Intonasi suara,
c) Menjaga kontak mata dengan siswa,
104
105
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan baik
secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama
seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam kenyataannya, untuk
mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan
dengan berbagai tantangan yang harus dihadap untuk mencapainya. Oleh karena
itu maka wajar jika prestasi itu pencapaiannya harus dengan keuletan kerja. Meski
pencapaian prestasi itu penuh dengan rintangan dan tantangan yang harus
dihadapi oleh seseorang, namun seseorang tidak akan pernah menyerah untuk
mencapainya. Disinilah nampaknya persaingan dalam mendapatkan prestasi
dalam kelompok terjadi secara konsisten dan persisten64.
Sebelum memberikan metode ekspositori kepada kelas eksperimen yang
dipilih untuk diberi perlakuan, peneliti terlebih dahulu memberikan perlakuan
pembelajaran dengan metode konvensional pada kedua kelas yaitu kelas kontrol
dan kelas eksperimen, pada akhir pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol
dan eksperimen peneliti memberikan tes guna memperoleh data untuk dijadikan
data awal untuk dilihat kenormalan dan kehomgenan kelas tersebut. Setelah
diperoleh data awal maka peneliti melanjutkan penelitian dengan memberikan
perlakuan
terhadap
kelas
eksperimen
yaitu
peneliti
mengajar
dengan
64
Nasional).hal, 20
106
Setelah diperoleh data awal maka peneliti melakukan uji prasyarat yaitu uji
normalitas dan homogenitas pada data awal dari kedua kelas tersebut, dan
diperoleh hasil bahwa kedua kelas tersebut normal dan homogen.
Karena uji prasyarat analisis (uji homogenitas dan uji normalitas data)
sudah terpenuhi maka dapat dilanjutkan dengan uji t.. dari uji t tes yang telah
dilakukan diatas diperoleh nilai
lebih dari t teoritik pada taraf 5%. Berdasarkan hasil analisis pada uji beda maka
Ho ditolak. Hal ini sesuai dengan teori yang djelaskan pada bab 2 yatu tentang
beberapa hasil penelitian (di Amerika serikat) menyatakan metode ekspositori
merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien. Demikian pula
keyakinan sementara ahli teori belajar mengajar. David P. Ausubel berpendapat
bahwa metode ekspositori yang baik merupakan cara mengajar yang paling efektif
dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna65.
Hal ini sejalan dengan pendapat Penelitian dari Ni Ketut Suryani yang
berjudul Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik
dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas V SMA
Negeri 1 Bangli. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Metode Pembelajaran
Ekspositori berbantuan peta tematik dan prestasi belajar memberikan pengaruh
yang lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar geografi siswa kelas X
SMA Negeri 1 Bangli66.
65
66
107
Belajar efektif dan bermakna ini ternyata juga sudah dapat dibuktikan pada
penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa ada pengaruh penerapan
metode ekspositori terhadap prestasi belajar siswa, itu bisa dilihat dari rata-rata
hasil belajarnya yakni 85,97 untuk kelas eksperimen dan 76,72 untuk kelas
kontrol.
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan metode ekspositori
terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh tersebut berupa perbedaan rata-rata
prestasi belajar matematika antara kelompok siswa yang menggunakan metode
ekspositori dengan yang menggunakan Konvensional.
108