Tinjauan kepustakaan
1. Pengertian Pertumbuhan
Yang paling umum, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran. Karena organisme
multisel, tumbuh dari zigot, pertambahan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga
dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pada banyak
kajian, pertumbuhan perlu diukur. Teorinya, semua ciri pertumbuhan yang disebutkan
tadi bisa diukur, tapi ada dua macam pengukuran yang lazim digunakan untuk
mengukur pertambahan pertambahan volume dan massa. Pertambahan volume
(ukuran) ditentukan dengan cara mengukur perbesaran ke satu atau dua arah, seperti
panjang (misalnya, tinggi batang), diameter (misalnya, diameter batang), atau luas
(misalnya, luas daun) (dalam Salisbury dan Cleon, 1995:2). Pertumbuhan pada
tanaman merupakan proses bertambahnya ukuran dari kecil hingga sampai dewasa
yang sifatnya kuantitatif , artinya dapat kita ukur yang dapat dinyatakan dengan suatu
bilangan, misalnya tanaman pare umur 1 minggu tingginya 5 cm. Selain tumbuh,
tanaman juga mengalami perkembangan yang ditandai dengan tanaman menjadi
dewasa yaitu dapat menghasilkan biji kembali. Dengan demikian, dapat dijelaskan
bahwa pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta
jumlah sel secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula (dalam
Budiyanto, 2011). Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain umur, keadaan
tanaman, faktor hereditas, dan zat pengatur tumbuh. Faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan adalah cahaya, temperature, kelembaban, nutrisi atau
garam-garam mineral, oksigen. Proses pertumbuhan akan menghasilkan produk
tanaman yaitu bagian tanaman yang dapat dipanen dalam perluasan tanah pada satuan
waktu tertentu (dalam Zulaikhah, 2011).
2 Tanaman Pare
Dewasa ini hampir semua orang mengenal pare, karena tanaman ini sudah ditanam
oleh masyarakat luas. Pare (Momordica charantia L. ) bukan tanaman asli Indonesia,
melainkan berasal dari luar negeri yang beriklim panas (tropis). Para ahli tanaman
memastikan sentrum utama tanaman pare terdapat di Asia tropis, terutama daerah
India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Belum ditemukan data atau informasi
terinci kapan tanaman pare masuk ke Indonesia. Dalam ilmu tumbuhan (botani)
kedudukan tanaman pare diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh- tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledoneae (biji berkeping dua)
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantina L.
Tanaman pare termasuk tumbuhan semusim (annual) yang bersifat menjalar atau
merambat. Struktur batangnya tidak berkayu, mempunyai sulur-sulur pembelit yang
berbentuk pilin. Batang tanaman pare dapat mencapai panjang 5 meter dan berbentuk
segi lima. Daun pare berbentuk menjari dengan permukaan atas berwarna hijau tua
dan permukaan bawah hijau muda atau hijau kekuning-kuningan. Dari ketiak daun
tumbuh tangkai dan kuntum bunga yang berwarna kuning menyala, sebagaina bunga
jantan dan sebagian merupakan bunga betina. Bunga betina dapat menjadi buah
Hipotesis
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh pemberian kadar air yang berbeda-beda terhadap pertumbuhan biji
pare.
2. Terdapat kadar air yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan biji pare.
Daftar pustaka
Tersedia
pada
http://
Populasi / sampel
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Polybag 3 buah.
b) Biji pare.
c) Gelas ukur.
d) Air bersih/air keran.
e) Pupuk kandang sapi.
f) Tanah.
g) Penggaris.
h) Pulpen.
i) Buku catatan.
Teknik Analisis
Hasil penelitian
Hari / Tanggal
Indikator Pengukuran
Panjang Batang
Panjang Daun
Jumlah Daun
08-03-2012
0cm
0cm
10-03-2012
0cm
0 cm
12-03-2012
0,2 cm
0cm
14-03-2012
2,3 cm
0,5 cm
16-03-2012
9,5 cm
2 cm
18-03-2012
12,3 cm
3,6 cm
20-03-2012
14,2 cm
Daun 1 =5cm
Daun 2 = 5cm
Daun 3 =0,8cm
Daun4=0,8cm
8
22-03-2012
15,3 cm
Daun 1&2=5cm
Daun 3&4=2cm
9
24-03-2012
18,5 cm
Daun 1&2=5cm
Daun 3&4=4cm
Daun 5= 0,9cm
10
26-03-2012
23 cm
Daun 1&2=5cm
Daun
3&4=4,5cm
Daun 5=2,7cm
Daun 6=2cm
11
28-03-2012
28 cm
Daun 1&2=5cm
Daun
3&4=4,5cm
Daun 5=4,2cm
Daun 6=4cm
Daun 7=1,5cm
Rata-rata pertambahan (cm)
5,87 cm
4,86 cm
2 daun
Hari / Tanggal
Indikator Pengukuran
Panjang Batang
Panjang Daun
Jumlah Daun
08-03-2012
0cm
0cm
10-03-2012
0cm
0 cm
12-03-2012
0,3 cm
0cm
14-03-2012
3,7 cm
0,8 cm
16-03-2012
10,5 cm
1,5 cm
18-03-2012
13 cm
2,6 cm
20-03-2012
16,4 cm
Daun 1 =3cm
Daun 2 = 3cm
Daun 3 =1,8cm
Daun4=1,8cm
8
22-03-2012
18 cm
Daun 1&2=3cm
Daun
3&4=4,5cm
9
24-03-2012
23 cm
Daun 1&2=3cm
Daun 3&4=5cm
Daun 5= 1,4cm
10
26-03-2012
30 cm
Daun 1&2=3cm
Daun 3=5,5cm
Daun 4=7cm
Daun 5=4,5cm
Daun 6=2,6cm
11
28-03-2012
36 cm
Daun 1&2=3cm
Daun 3=5,5cm
Daun 4=7,3cm
Daun 5=5,7cm
Daun 6=4,4cm
Daun 7=1,8cm
Daun 8=0,9cm
Rata-rata pertambahan (cm)
7,18 cm
4,96 cm
2 daun
Hari / Tanggal
Indikator Pengukuran
Panjang Batang
Panjang Daun
Jumlah Daun
08-03-2012
0cm
0cm
10-03-2012
0cm
0 cm
12-03-2012
0,5 cm
0cm
14-03-2012
6,5 cm
1 cm
16-03-2012
14,5 cm
3 cm
18-03-2012
15,5 cm
4,3 cm
20-03-2012
17 cm
Daun 1 =5cm
Daun 2 = 5cm
Daun 3 =2cm
Daun4=2cm
8
22-03-2012
20 cm
Daun
1&2=5,5cm
Daun 3&4=5cm
9
24-03-2012
25 cm
Daun
1&2=5,5cm
Daun 3&4=6cm
Daun 5= 2,3cm
10
26-03-2012
36,5 cm
Daun
1&2=5,5cm
Daun
3&4=6,7cm
Daun 5=5cm
Daun 6=2cm
11
28-03-2012
41 cm
Daun
1&2=5,5cm
Daun
3&4=6,8cm
Daun 5=6,1cm
Daun 6=3,9cm
Daun 7=1,7cm
Daun 8=0,8cm
Rata-rata pertambahan (cm)
8,40 cm
6,53 cm
2 daun
Tinggi tanaman dengan pemberian kadar air 50 ml dengan rata- rata = 8,40 cm lebih
tinggi dibandingkan dengan tanaman pemberian kadar air 100 ml dengan rata-rata =
7,18 cm dan 150 ml dengan rata-rata = 5,87 cm, tetapi tanaman dengan kadar air 100
ml dengan rata-rata = 7,18 cm lebih tinggi dari tanaman dengan kadar air 150 ml
dengan rata-rata = 5,87 cm. Panjang daun dengan pemberian kadar air 50 ml yaitu
rata-rata = 6,53 cm lebih panjang daripada panjang daun dengan pemberian kadar air
100 ml yaitu rata-rata = 4,96 cm dengan pemberian kadar air 150 ml yaitu rata-rata =
4,86 cm, tetapi panjang daun dengan kadar air 100 ml yaitu rata-rata = 4,96 lebih
panjang daripada panjang daun dengan kadar air 150 ml yaitu rata-rata = 4,86 cm.
Adapun hasil jumlah daun dalam pengamatan ini adalah pada dasarnya hampir sama
hanya saja berbeda pada warna daun. Pada pemberian kadar air 150 ml warna daun
lebih hijau daripada pemberian kadar air 100 ml dan 50 ml. Warna daun dengan kadar
air 100 ml lebih hijau daripada kadar air 50 ml.
Pembahasan
pemberian kadar air yang cocok dan dapat mengoptimalkan pertumbuhan biji pare
adalah pemberian kadar air 50 ml atau sedikit. Air memiliki fungsi yang vital bagi
mahluk hidup, tidak terkecuali tanaman. Hal ini erat kaitannya sebagai bahan dasar
yang akan digunakan pada proses fotosintesis yang merupakan proses fisiologi
tanaman untuk pembentukan karbohidrat (gula). Selain kadar air yang berpengaruh
pada laju pertumbuhan biji pare, intensitas cahaya atau kelembapan udara juga
berpengaruh pada laju pertumbuhan biji pare. Dalam penelitian ini juga dilatih
beberapa keterampilan proses sains, yaitu sebagai berikut:
1. Keterampilan melakukan pengamatan, yaitu dalam proses mengumpulkan
informasi berupa fakta-fakta maupun data-data yang relevan dalam penelitian. Peneliti
melakukan pengumpulan data-data seperti data tentang kadar air dan tanaman pare.
2. Keterampilan mengklasifikasi, yaitu mencari perbedaan dan persamaan atau
membandingkan yang dalam penelitian ini peneliti mencari perbedaan dan
membandingkan pemberian kadar air yang berbeda terhadap pertumbuhan biji pare.
3. Keterampilan memprediksi, yaitu kemampuan meramalkan atau memperkirakan
peristiwa yang akan terjadi yang dalam penelitian ini diwujudkan dalam bentuk
membuat hipotesis.
4. Keterampilan menginterpretasi, yaitu kemampuan mencatat hasil pengamatan,
menghubungkan hasil pengamatan, dan membuat kesimpulan. Dalam penelitian,
keterampilan ini diwujudkan dalam bentuk hasil penelitian dan pembahasan
penelitian.
5. Keterampilan eksperimen, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan melakukan
percobaan. Dalam penelitian ini diwujudkan dengan metode penelitian yang berisi
alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian serta langkah-langkah penelitian.
6. Keterampilan menyimpulkan, yaitu kemampuan untuk menarik kesimpulan dari
data yang telah terkumpul. Dalam penelitian, keterampilan ini diwujudkan dalam
bentuk simpulan yang ada pada bagian penutup.
7. Keterampilan mengkomunikasikan, yaitu kemampuan dalam membaca tabel, grafik
atau diagram, menjelaskan, dan menyampaikan laporan secara sistematis. Ini dapat
dilihat dari membuat tabel pengamatan penelitian dan meyusun laporan penelitian.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa air memiliki peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan
tanaman, khususnya tanaman pare. Karena air bersifat vital maka jika suatu tanaman
kekurangan air ataupun kelebihan air, maka akan berdampak negatif pada tanaman itu
sendiri. Dari perlakuan yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa kadar air yang dapat
mengoptimalkan dan memberikan pertumbuhan maksimal adalah perlakuan dengan
pemberian kadar air 50 ml.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu sebagai
berikut:
1. Peneliti lain, disarankan agar menggunakan pengaruh pertumbuhan biji pare selain
air, misalnya kelembapan udara atau intensitas cahaya atau dapat juga menggunakan
jenis-jenis pupuk yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan biji pare.
2. Pembaca, disarankan agar laporan penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu upaya untuk mencukupi gizi bagi rumah tangga dan bermanfaat bagi kesehatan
manusia.
3. Pembudidaya pare, disarankan agar perencanaan yang baik dan tepat, seperti teknik
yang akan digunakan, varietas yang akan dipakai, dan waktu penanaman pare akan
sangat membantu untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan budidaya
tanaman pare.
Disusun oleh:
Rezki Amelia
PGSD I / V
10540672211
No. urut 13