No. Dokumen
20
No. Revisi
0
Halaman
1/3
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIO
NAL
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
Ditetapkan,
Direktur Utama
21
No. Dokumen
Prosedur
Tetap
Prosedur
No. Revisi
0
Halaman
1/3
Tanggal Terbit
1 April 2004
2. Setiap petugas yang memberikan pelayanan
kepada pasien HIV / AIDS harus memenuhi
kriteria
2.1.Memahami tentang penyakit HIV/AIDS
2.2.Mampu
menerapkan
universal
precaution
2.3.Berkepribadian matang
2.4.Tidak hamil, menderita penyakit infeksi
dan kelainan kulit
3. Pelayanan keperawatan kepada pasien
HIV/AIDS diberikan dengan memegang
prinsip :
3.1.Pencegahan penularan penyakit melelui
kewaspadaan
universal
(universal
precaution)
3.2.Perawatan terpadu secara komprehensif
dan berkesinambungan
3.3.Tidak diskriminatif dan menghakimi.
3.4.Memegang teguh rahasia jabatan
3.5..Memberikan
asuhan
keperawatan
dengan melibatkan pasien dan keluarga
disertai dukungan psikososial secara
optimal.
4. Semua staf keperawatan tidak boleh
memberikan informasi baik lisan dan atau
tulisan mengenai diagnosis pasien HIV/AIDS
kepada pihak manapun.
5. Semua berkas rekam medik, alat perawatan,
bahan dan limbah tercemar harus diberi
tanda khusus bulatan tutup warna merah.
6. Perawat wajib membuat laporan pasien
HIV/AIDS & tim AIDS yang dirawat ke bagian
Rekam Medik dalam amplop tertutup sesuai
formulir yang disediakan.
22
Kewaspadaan Universal
(Universal Precauntion)
No. Dokumen
Prosedur
Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Tanggal Terbit
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan,
Direktur Utama
23
Prosedur
1.
Kewaspadaan Universal
(Universal Precauntion)
No. Dokumen
03.5.03.10224.
10
Prosedur
Tetap
Tanggal Terbit
1 April 2004
24
No. Revisi
0
Halaman
2/2
4
5
6
7
8
9
Unit Terkait
25
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Prosedur
Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
1 April 2004
Ditetapkan,
Direktur Utama
26
No. Dokumen
03.5.03.10224.
11
Prosedur
Tetap
Pengertian
Unit Terkait
No. Revisi
0
Halaman
2/2
Tanggal Terbit
1 April 2004
2.1.5. melakukan huknah
2.1.6. melakukan tindakan invasif seperti
memasang
infus,
catheterisasi,
suction menyuntik dll.
2.1.7. Membantu
prosedur
tindakan
medik
2.1.8. Merawat jenazah
2.2.Pengelolaan pembuangan alat tajam dan
jarum spuit disposible dengan hati-hati.
2.3.Pengelolaan dan pembuangan limbah
tercemar dengan aman.
2.4.Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
dengan
melakukan
dekontaminasi,
pembersihan dan sterilisasi.
2.5.Sarung tangan dan masker dipakai secara
disposible.
2.6.Sarung tangan rumah tangga dari karet
dapat dipakai ulang setelah melalui
proses dekontaminasi, pembersihan dan
sterilisasi.
2.7.Sarung tangan rumah tangga dipakai
pada saat membersihakan instrumen dan
alat kesehatan, ruangan, tempat tidur dll.
3. hal hal yang harus diperhatikan :
Waspada terhadap kontaminasi
SMF, IRNA, Instalasi farmasi, ISRS
27
No. Dokumen
Prosedur
Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
Tanggal Terbit
1 April 2004
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur Utama
28
No. Dokumen
Prosedur
Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur Utama
29
No. Dokumen
03.5.03.10224.
13
Prosedur
Tetap
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Tanggal Terbit
1 April 2004
Sesudah tindakan :
2.8. Lepas sarung tangan dekontaminasi
dangan klorin 0,5 % , cuci tangan dengan
larutan antiseptik.
2.9. Lepas kaca mata dibersihkan dengan air
sabun.
2.10.
Lepas topi, masker, baju kimono,
masukkan dalam kantong plastik diberi
label infeksius kirim ke bagian pencucian.
2.11.
Bersihkan sepatu dengan klorin
0,5%
2.12.
Cuci tangan.
Unit terkait
30