Anda di halaman 1dari 11

Perawatan Pasien HIV/ AIDS

No. Dokumen

20

No. Revisi
0

Halaman
1/3

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIO
NAL

Pengertian

Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Tanggal Terbit

Ditetapkan,
Direktur Utama

Merupakan kebijakan sebagai dasar pedoman


dalam memberikan pelayanan perawatan
pasien HIV / AIDS
1.
Agar
pengelola
perawatan
dapat
menyiapkan ruangan, tenaga dan peralatan
yang dibutuhkan untuk merawat pasien
HIV/AIDS
2.
Agar pelayanan perawatan dapat pasien
HIV/AIDS dapat berjalan dengan baik, aman,
tepat dan cepat.
3.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman
bagi petugas yang memberikan pelayanan
kepada pasien HIV/AIDS.
1.
Membantu program pengobatan
2.
Memperhatikan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
1. Setiap ruangan yang merawat pasien
HIV/AIDS diupayakan menyiapkan kamar
khusus HIV/AIDS yang memenuhi syarat
sebagai berikut :
1.1.Cukup penerangan dan sirkulasi yang
baik.
1.2.Ada kamar mandi, WC dan wastafel.
1.3.Alat
kedokteran
dan
perawatan
disendirikan.
1.4.Tersedia tempat sampah medik dan
linen, kotor bertutup dan injakan yang
dilapisi plastik.
1.5.Tersedia alat pelindung diri dan cairan
dekontaminasi / antiseptik.
1.6.Kasur dan bantal dilapisi plastik / vinil
1.7.Tersedia tempat pembuangan forum dan
alat tajam habis pakai yang terbuat dari
bahan tidak tembus.
1.8. Tersedia ruang dekontaminasi

Perawatan Pasien HIV/ AIDS

21

No. Dokumen

Prosedur
Tetap
Prosedur

No. Revisi
0

Halaman
1/3

Tanggal Terbit
1 April 2004
2. Setiap petugas yang memberikan pelayanan
kepada pasien HIV / AIDS harus memenuhi
kriteria
2.1.Memahami tentang penyakit HIV/AIDS
2.2.Mampu
menerapkan
universal
precaution
2.3.Berkepribadian matang
2.4.Tidak hamil, menderita penyakit infeksi
dan kelainan kulit
3. Pelayanan keperawatan kepada pasien
HIV/AIDS diberikan dengan memegang
prinsip :
3.1.Pencegahan penularan penyakit melelui
kewaspadaan
universal
(universal
precaution)
3.2.Perawatan terpadu secara komprehensif
dan berkesinambungan
3.3.Tidak diskriminatif dan menghakimi.
3.4.Memegang teguh rahasia jabatan
3.5..Memberikan
asuhan
keperawatan
dengan melibatkan pasien dan keluarga
disertai dukungan psikososial secara
optimal.
4. Semua staf keperawatan tidak boleh
memberikan informasi baik lisan dan atau
tulisan mengenai diagnosis pasien HIV/AIDS
kepada pihak manapun.
5. Semua berkas rekam medik, alat perawatan,
bahan dan limbah tercemar harus diberi
tanda khusus bulatan tutup warna merah.
6. Perawat wajib membuat laporan pasien
HIV/AIDS & tim AIDS yang dirawat ke bagian
Rekam Medik dalam amplop tertutup sesuai
formulir yang disediakan.

22

Kewaspadaan Universal
(Universal Precauntion)
No. Dokumen

Prosedur
Tetap

Pengertian
Tujuan

Kebijakan

Tanggal Terbit

No. Revisi
0

Halaman
1/2

Ditetapkan,
Direktur Utama

Merupakan pedoman yang harus dilakukan


dalam upaya pengendalian infeksi yang
diterapkan dalam pelayanan kesehatan kepada
semua pasien HIV/AIDS dan setiap waktu
1.
Untuk melindungi petugas di RS dari
infeksi HIV dan memberikan pelayanan
kepada pasien HIV/AIDS
2.
Untuk memberikan acuan kepada staf
perawatan dalam memberikan pelayanan
terhadap pasien HIV/AIDS
3.
Agar
pelayanan
terhadap
pasien
HIV/AIDS dapat diberikan dengan baik dan
aman bagi petugas pelayanan.
Memperhatikan kesehatan dan keselamatan
kerja

23

Prosedur

1.

Cuci tangan dengan sabun / antiseptik


sebelum dan sesudah melakukan tindakan
keperawatan.
2.
Penggunaan alat pelindung yang sesuai
untuk setiap tindakan meliputi : sarung
tangan, baju pelindung, APRON, masker, dan
gogle.
3.
Alat pelindung diri dipakai selama
melakukan tindakan.
3.1.Memandikan, menolong b.a.b & b.a.k
3.2.menyiapkan bahan pemeriksaan
3.3.mengganti pakaian dan alat tenun
3.4.mengukur pengeluaran urin, feses &
muntah
3.5.melakukan huknan
3.6.melakukan tindakan invasif seperti
memasang infus, catheterisasi, suction
menyuntyik dll.

Kewaspadaan Universal
(Universal Precauntion)
No. Dokumen
03.5.03.10224.
10
Prosedur
Tetap

Tanggal Terbit
1 April 2004

24

No. Revisi
0

Halaman
2/2

4
5
6
7
8
9

Unit Terkait

3.7.Membantu prosedur tindakan medik


3.8.Merawat jenazah
Pengelolaan pembuangan alat tajam dan
jarum spuit disposible dengan hati-hati.
Pengelolaan
dan
pembuangan
limbah
tercemar dengan aman.
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
dengan
melakukan
dekontaminasi,
pembersihan dan sterilisasi.
Sarung tangan dan masker dipakai secara
disposible.
Sarung tangan rumah tanggal dari karet
dapat dipakai ulang setelah melalui proses
dekontaminasi, pembersihan dan sterilisasi.
Sarung tangan rumah tangga dipakai pada
saat membersihakan instrumen dan alat
kesehatan, ruangan, tempat tidur dll.

SMF, Instalasi Farmasi, ISRS

Penggunaan Alat Pelindung Diri


( A P D ) Kasus HIV / AIDS
No. Dokumen
03.5.03.10224.
11

25

No. Revisi
0

Halaman
1/2

Prosedur
Tetap

Pengertian

Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Tanggal Terbit
1 April 2004

Ditetapkan,
Direktur Utama

Dr. Sri Endarini, MPH.


NIP. 140058832
Penggunaan
alat
pelindung
diri
untuk
memberikan rasa aman bagi petugas yang
merawat pasien dengan HIV.
Melindungi petugas dari penularan HIV dampak
yang merugikan.
1.
Memperhatikan Kesehatan dan
keselamatan kerja
2.
Digunakan oleh petugas yang akan
melakukan kontak dengan pasien HIV / AIDS
1. Persiapan
1.1. Alat :
1.1.1. sarung tangan
1.1.2. baju lengan panjang
1.1.3. topi
1.1.4. masker disposible
1.1.5. kaca mata pelindung
1.1.6. sepatu karet sampai lutut
1.1.7. kantong plastik
1.1.8. siker / spidol
2. Prosedur
2.1. Cuci tangan dengan sabun / antiseptik
sebelum
dan
sesudah
melakukan
tindakan keperawatan.
2.2. Penggunaan alat pelindung yang sesuai
untuk setiap tindakan meliputi : sarung
tangan, baju pelindung, APRON, masker,
dan gogle.
2.3. Alat pelindung diri dipakai selama
melakukan tindakan.
2.1.1. Memandikan, menolong b.a.b &
b.a.k
2.1.2. menyiapkan bahan pemeriksaan
2.1.3. mengganti pakaian dan alat tenun
2.1.4. mengukur pengeluaran urin, feses
& muntah
Penggunaan Alat Pelindung Diri
( APD )

26

No. Dokumen
03.5.03.10224.
11

Prosedur
Tetap
Pengertian

Unit Terkait

No. Revisi
0

Halaman
2/2

Tanggal Terbit
1 April 2004
2.1.5. melakukan huknah
2.1.6. melakukan tindakan invasif seperti
memasang
infus,
catheterisasi,
suction menyuntik dll.
2.1.7. Membantu
prosedur
tindakan
medik
2.1.8. Merawat jenazah
2.2.Pengelolaan pembuangan alat tajam dan
jarum spuit disposible dengan hati-hati.
2.3.Pengelolaan dan pembuangan limbah
tercemar dengan aman.
2.4.Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
dengan
melakukan
dekontaminasi,
pembersihan dan sterilisasi.
2.5.Sarung tangan dan masker dipakai secara
disposible.
2.6.Sarung tangan rumah tangga dari karet
dapat dipakai ulang setelah melalui
proses dekontaminasi, pembersihan dan
sterilisasi.
2.7.Sarung tangan rumah tangga dipakai
pada saat membersihakan instrumen dan
alat kesehatan, ruangan, tempat tidur dll.
3. hal hal yang harus diperhatikan :
Waspada terhadap kontaminasi
SMF, IRNA, Instalasi farmasi, ISRS

Pengelolaan Linen Kotor Pasien


HIV/AIDS

27

No. Dokumen

Prosedur
Tetap

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit
1 April 2004

No. Revisi
0

Halaman
1/1

Ditetapkan,
Direktur Utama

Tindakan penyimpanan dan pengiriman linen


kotor setelah dipakai oleh pasien HIV / AIDS
Mencegah penularan HIV/AIDS melelui linen
kotor yang kemungkinan terkontaminasi virus
HIV / AIDS
1.
Memperhatikan
keamanan
pasien
2.
Memperhatikan
kesehatan
dan keselamatan kerja
3.
Persiapan :
1.1.
Alat :
1.1.1. Sarung tangan
1.1.2. masker
1.1.3. baju lengan panjang
1.1.4. Ember linen kotor beralas kantong
plastik dengan label infeksius
2. Langkah - Langkah :
2.1. Pakai sarung tangan, masker, topi
2.2.Masukkan linen kotor pasca pakai
kedalam ember dengan label infeksius,
catat jumlah dan jenis linen pisahkan dari
linen kotor non infeksius
2.3.Kirim
ke
binatu,
untuk
dilakukan
dekontaminasi
linen
dengan
menggunakan klorin 0,5 % selama 10
menit
2.4.Transportasi linen dengan menggunakan
troli linen kotor dengan terpal merah.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
3.1. Selama transportasi petugas tetap
menggunakan alat pelindung diri
3.2.
Hindari
kebocoran
pada
plastik
pembungkus linen kotor.
Loundry, Rumah tangga
Pengelolaan Spesimen Darah Untuk
Pemeriksaan Laborat HIV/AIDS

28

No. Dokumen

Prosedur
Tetap

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Tanggal Terbit

No. Revisi
0

Halaman
1/1

Ditetapkan,
Direktur Utama

Tindakan untuk mengelola bahan pemeriksaan


laboratorium khususnya darah secara aman.
Melindungi petugas dari penularan HIV
Memperhatikan kesehatan dan keselamatan
kerja
1. Persiapan
1.1. Alat :
1.1.1. Formulir permintaan lab
1.1.2. Sarung tangan
1.1.3. Kaca mata
1.1.4. Tempat spesimen berisi darah
2. Langkah - langkah :
2.1. Cuci tangan
2.2. Pakai sarung tangan dan kaca mata dan
baju pelindung
2.3. Jelaskan pada pasien tetang tindakan
yang akan dilakukan
2.4. Mengambil spesimen lab (darah) sesuai
kebutuhan.
2.5. Beri label pada spesimen dan tanda
bulatan tertutupwarna merah
2.6. Masukkan
dalam
kotak
/
tempat
spesimen
2.7. Kirim ke laboratorium

Pengelolaan Spesimen Darah Untuk


Pemeriksaan Laborat HIV/AIDS

29

No. Dokumen
03.5.03.10224.
13
Prosedur
Tetap

No. Revisi
0

Halaman
1/1

Tanggal Terbit
1 April 2004

Sesudah tindakan :
2.8. Lepas sarung tangan dekontaminasi
dangan klorin 0,5 % , cuci tangan dengan
larutan antiseptik.
2.9. Lepas kaca mata dibersihkan dengan air
sabun.
2.10.
Lepas topi, masker, baju kimono,
masukkan dalam kantong plastik diberi
label infeksius kirim ke bagian pencucian.
2.11.
Bersihkan sepatu dengan klorin
0,5%
2.12.
Cuci tangan.

Unit terkait

3. Hal hal yang harus diperhatikan :


Hati - hati
Laboratoruim, Instalasi Farmasi

30

Anda mungkin juga menyukai