Anda di halaman 1dari 30

PRAKTIKUM MESIN KONVERSI ENERGI

KOMPRESOR TORAK

Disusun Oleh
KELOMPOK
I

Astri Widya Sartika

(0614 4041 0791)

Muhammad Ridho Putra

(0614 4041 0802)

Ridho Anugerah

(0614 4041 0806)

Septiani Wulandari

(0614 4041 0810)

Kelas : 5 EGB
Instruktur : Tahdid, S.T.,M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI
2016
PRAKTIKUM MESIN KONVERSI ENERGI
KOMPRESOR TORAK

Disusun Oleh
KELOMPOK
I

Astri Widya Sartika

(0614 4041 0791)

Muhammad Ridho Putra

(0614 4041 0802)

Ridho Anugerah

(0614 4041 0806)

Septiani Wulandari

(0614 4041 0810)

Kelas : 5 EGB
Instruktur : Agus Manggala, S.T.,M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI
2016
KOMPRESOR TORAK
1.1 Pengertian Kompresor
Pemampat atau kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara dengan tujuan

meningkatkan tekanan yang dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses


dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia
contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi. Dengan kata lain,
kompresor adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara
mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara
lingkungan (1atm).

Gambar 2.1 Salah Satu

Bentuk Kompresor

1.2 Komponen-Komponen Kompresor


Konstruksi kompresor jenis torak/piston antara lain meliputi :
1. Silinder Dan Kepala Silinder
Merupakan bejana kedap udara dimana torak bergerak bolak-balik untuk
menghisap dan memampatkan udara. Pada umumnya terbuat dari besi cor
dengan tekanan kurang dari 50 (4,9 MPa).
2. Torak Dan Cincin Torak
Berfungsi untuk melakukan kompresi terhadap udara/gas, sehingga torak
harus kuat menahan tekanan dan panas.
3. Katup Katup
Katup katup pada kompresor berfungsi untuk membuka dan menutup secara
otomatis tanpa mekanisme penggerak katup. Dimana pembukaan katup
tergantung dari perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dan
bagian luar silinder.
4. Poros Engkol Dan Batang Torak,
Poros engkol berfungsi untuk mengubah gerakan putar menjadi gerak bolakbalik.
5. Kotak Engkol
Berfungsi sebagai dudukan bantalan engkol yang bekerja menahan beban
inersia dari masa yang bergerak bolak-balik serta gaya pada torak.
6. Pengatur Kapasitas
Mengatur batas volume dan tekanan yang dihasilkan kompresor dengan
menggunakan alat yang biasa disebut pembebas beban (unloader).

7. Transmisi Daya, Sebagai penggerak kompresor, penggerak kompresor


berfungsi untuk memutar kompresor, sehinggakompresor dapat bekerja
secara optiomal. pada umumnya memakai motor listrik atau motor bakar
torak.
1. Motor Listrik
Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrikkebanyakan digerakkan oleh
motor listrik karena biasanya terdapat instalasilistrik dan cenderung
stasionar (tidak berpindah-pindah). Pada umumnya diklasifikasi menjadi
dua yaitu motor induksi dan motor sikron.
2. Motor Bakar
Motor bakar biasa digunakan sebagai penggerak kompresor bila tidak
tersediasumber listrik ditempat pemasangan kompresor, atau sebagai
kompressorportable. Motor bensin biasanya digunakan dengan daya s.d.
5.5 kW sedangkanuntuk daya yang lebih besar digunakan motor bakar
diesel.

Gambar 2.2 Konstruksi Kompressor

1.3 Cara Kerja Kompresor


Gambar 2.3
Langkah 1. Hisap
Udara masuk
kompresor karena
tekanan di dalam
silinder lebih
rendah dari 1 atm.

Gambar 2.4
Langkah 2.
Kompresi udara di
dalam kompresor
dikompresi,
tekanan dan
temperatur udara
naik

Gambar 2.5
Langkah 3.
Pengeluaran Karena
tekanan udara mampat,
katup keluar terbuka
dan udara mampat ke
luar silinder
1.4 Macam-Macam
Kompresor

Menurut

Pudjanarsa

(2006:150),

kompresor

dapat

diklasifikasikan

berdasarkan tekanan kerjanya. Bila untuk tekanan rendah (lebih kecil dari 15 inchi
kolom air) digunakan ventilasi udara dan kipas angin. Sedangkan bila lebih besar
dari 15 inchi, digunakan istilah blower. Klasifikasi kompresor menurut Daroini
(2011) dapat ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2.6 Klasifikasi Kompresor


2.4.1 Kompresor Kerja Positif (Positive Displacement compressor)
Kompresor jenis perpindahan merupakan kompresor yang menaikkan tekanan
dengan memperkecil dan memampatkan volume gas yang dihisap kedalam
silinder atau stator oleh torak atau sudu.
Positive Displacement compressorbekerja dengan cara memasukkan udara ke
dalam ruang tertutup, lalu pada saat yang sama volume ruangnya diperkecil,
dengan demikian tekanan di dalam dengan sendirinya akan naik.Tekanan yang
tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan
peruntukkan.
Positive Displacementcompressor ini terdiri dari Reciprocatingdan Rotary
1)

Reciprocating Compresor

Prinsip kerjanya kompresor dilengkapi piston yang bergerak naik turun atau
maju mundur, saat piston turun/mundur berarti volume ruang piston besar dan
tekanan kecil sehingga udara dari luar bisa masuk dan waktu piston bergerak
naik/maju maka volume ruang piston mengecil sehingga tekanan naik dan udara
bisa terdorong ke tabung penampung, dalam tabung penyimpanandilengkapi
dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangkitidak akan kembali
ke silinder (piston). Proses tersebut berlangsung terus-menerushingga diperoleh
tekanan udara yang diperlukan. Penggunaan yaitu pada kompresor pinggir jalan,
AC yang besar dan otomotif.

Gambar 2.7. Reciprocating Compressor


Kompresor piston memakai katup beban pegas otomatis yang hanya terbuka
ketika ada perbedaan tekanan yang cukup terjadi melintang katup. Katup masuk

membuka ketika tekanan dalam silinder sedikit berada di bawah tekanan masuk.
Katup keluaran membuka ketika tekanan di dalam silinder sedikit di atas tekanan
keluar.
Jenis-jenis Reciprocating Compressor
a. Kompresor Piston
Merupakan salah satu positive displacement compressor dengan prinsip kerja
memampatkan dan mengeluarkan udara atau gas secara intermitten (berselang)
dari dalam silinder. Pemampatan udara atau gas dilakukan didalam silinder.
Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara atau gas dinamakan
piston atau torak. Tekanan udara atau gas yang keluar merupakan tekanan
discharge yang dihasilkan oleh kompresor reciprocating.
Prinsip Kerja Kompresor Torak
Prinsip kerja kompresor torak adalah sebagai berikut:
a)

Tenaga mekanik dari penggerak mula ditransmisikan melalui poros engkol


dalam bentuk gerak rotasi dan diteruskan ke kepala silang (cross head)

dengan perantaraan batang penghubung (connecting rod).


b) Pada kepala silang gerakan rotasi diubah menjadi gerak translasi yang
c)

diteruskan ke torak melalui batang torak (piston rod).


Gerakan torak bolak balik dalam silinder mengakibatkan perubahan volume
dan tekanan sehingga terjadi proses pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

Kompresor Piston Aksi Tunggal


Terdiri dari satu ruangan silinder berisi satu piston atau berupa silinder tapi

disusun paralel. Prinsip kerja sama seperti penjelasan diatas dan biasanya
digunakan untuk tekanan (4 bar).
Kompresor

ini

dikenal

juga

dengan

kompresor

torak,

karena

dilengkapidengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal.


Pemasukanudara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang
gerakannyamenjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara di
dalamsilinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder
secaraalami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ketitik

10

mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnyadi masukkan
ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanandilengkapi dengan katup
satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangkitidak akan kembali ke silinder.
Proses tersebut berlangsung terus-menerushingga diperoleh tekanan udara yang
diperlukan. Gerakan mengisap danmengkompresi ke tabung penampung ini
berlangsung secara terus menerus,pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah
melebihi kapasitas, makakatup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak
akan mati secaraotomatis.
Gambar
2.8.

Kompresor Torak Kerja Tunggal

Kompresor Piston Aksi Ganda


Digunakan untuk tekanan lebih tinggi (15 bar), terdiri dari dua silinder dan

dua piston. Prinsip kerjanya udara masuk dikompresi piston pertama dan
didinginkan dan masuk ke piston kedua untuk dikompresi dan didinginkan
sehingga mencapai tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara
tahap kedua lebih besar, temperatureudara akan naik selama terjadi kompresi,
sehingga perlu mengalami prosespendinginan dengan memasang sistem
pendingin. Metode pendinginanyang sering digunakan misalnya dengan sistem
udara atau dengan sistemair bersirkulasi.

11

Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain,
untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan duatingkat atau
lebih tekanannya hingga 15 bar.

Gambar 2.9. Kompresor Piston Aksi Ganda


b. Kompresor tipe labirin

Gambar 2.10 Kompresor Tipe Labirin


Kompresor labirin adalah kompresor yang menggunakan piston labirin.
Piston labirin adalah rangkaian tipe piston yang dikelilingi banyak labirin yang
ditambahkan, dan menjaga kondisi kedap udara oleh efek labirin. Piston dirancang
dalam bentuk labirin yang sangat cocok dan bergerak bolak-balik menjaga gas
minimum antara silinder dan piston. Kompresor tipe piston labirin didesain untuk

12

konstruksi kedap udara dengan efek labirin dan gas dengan spesifikasi normal
dapat diperoleh pada kondisi kering sepenuhnya. Oleh karena itu kompresor jenis
ini paling cocok untuk menangani seperti gas yang benar-benar kering
sepenuhnya, (N2, dan lain sebagainya), gas dapat terbakar yang dinyalakan oleh
panas, yang dihasilkan oleh gesekan (O2, dan lain sebagainya), dan gas yang
lainnya (gas tersiklus pada pabrik poly-olefin) dapat dilakukan pencampuran
dengan kabut, debu, dan lain sebagainya.
c.

Kompresor Piston Diagfragma


Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namunletak

torak dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yangmasuk dan


keluar tidak langsung berhubungan dengan bagian-bagian yangbergerak secara
resiprokal. Adanya pemisahan ruangan ini udara akan lebihterjaga danbebas dari
uap air dan pelumas atau oli. Oleh karena itu kompresordiafragma banyak
digunakan pada industri bahan makanan, farmasi,obatobatandan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannyaterdapat
pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangkipenyimpanan udara
bertekanan. Torak pada kompresor diafragma tidaksecara langsung menghisap dan
menekan udara, tetapi menggerakkansebuah membran (diafragma) dulu. Dari
gerakan diafragma yang kembangkempis itulah yang akan menghisap dan
menekan udara ketabungpenyimpan.

Gambar

2.11

Kompresor
Tipe
Diafragma

13

2) Kompresor Putar (Rotary Compressor)


Secara eksentrik rotor dipasang berputar

dalam

rumah

yang

berbentuksilindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Baling-baling


luncur dimasukkan ke dalam lubang yangtergabung dalam rotor dan ruangan
dengan bentuk dinding silindris. Ketikarotor mulai berputar, energi gaya
sentrifugal baling-balingnya akan melawandinding. Karena bentuk dari rumah
baling-baling itu sendiri yang tidak sepusatdengan rotornyamaka ukuran ruangan
dapat diperbesar atau diperkecilmenurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
Jenis-jenis kompresor rotaryyaitu :
a. Kompresor Ulir Putar (Rotary Screw Compressor)
Prinsip kerjanya dua screw saling bertautan seperti roda gigi sehingga bisa
memampatkan udara dan mengalirkannya. Penggunaan pada PLTU.
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan ataubertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkanlainnya berbentuk
cembung, sehingga dapat memindahkan udara secaraaksial ke sisi lainnya. Kedua
rotor itu identik dengan sepasang roda gigihelix yang saling bertautan. Jika rodaroda gigi tersebut berbentuk lurus,maka kompresor ini dapat digunakan sebagai
pompa hidrolik padapesawat-pesawathidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup
harus diletakkan padarumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul
dapat menghisapdan menekan fluida.

Gambar

2.12.

Screw Rotary

b.

Kompresor
lobe / Root
Blower

(Sayap Kupu-kupu)

14

Prinsip kerjanya sepasang lempeng logam seperti sayap kupu-kupu yang


saling bertatuan sehingga bisa menyedot udara, memampatkannya dan
mengalirkannya.
Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yanglain
tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagiansisiyang
bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan denganpompa
pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapakelemahannya
adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadikarena antara balingbaling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.Berbeda jika dibandingkan
dengan pompa pelumas pada motor bakar,karena fluidanya adalah minyak
pelumas maka film-film minyak sendirisudah menjadi bahan perapat antara
dinding rumah dan sayap-sayap kupuitu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupukupu di dalam rumah pompadigerakan oleh sepasang roda gigi yang saling
bertautan juga, sehinggadapat berputar tepat pada dinding.

Gambar
2.13Kompresor
Jenis

Lobe

Rotary
c.

Sliding Vane
Kompresor

rotary
vane

sliding
memiliki

motor yang kuat


tertanam
dalam

di
silinder

jaket air, mirip sebagaimana jaket air pada silinder engine bolak-balik. Jaket air di
sekitar silinder digunakan sebagai pendingin. Rotor diisi oleh bilah yang bergerak
bebas ke dalam dan ke luar slot longitudinal di rotor. Konfigurasi bilah berkisar
antara 8 hingga 12 bilah, tergantung pabrik dan perbedaan tekanan. Bilah tersebut

15

ditekan ke dinding silinder oleh gaya gravitasi, menciptakan sel-sel gas tersendiri
yang dikompresikan oleh putaran rotor. Ketika mendekati lubang discharge, area
ini berkurang, dan gas ditekan (dikompresikan).
Prinsip kerjanya menggunakan blade pada sisi rotor, udara masuk lewat inlet
dikompresi oleh sudu-sudu dalam casing menuju outlet.

Gambar 2.14 Vane Rotary


d.

Liquid Ring
Kompresor tipe liquid memerlukan air sebagai perapat. Untuk aplikasi dunia

medis, kompresor liquid ring selalu dirapatkan dengan air, bukan oli. Suatu
impeller, yang memiliki offset, sehingga impeller tidak berada di posisi tengah
rumah pompa (pump housing). Impeller secara tipikal dibuat dari kuningan.
Ketika impeller berputar, disana terdapat kantong udara yang terjebak diantara
sudu-sudunya. Udara yang terjebak dikompresikan antara impeller dan rumah
pompa, dirapatkan dengan cincin air. Ketika udara dikompresikan, kemudian
udara didorong keluar pompa. Untuk menghindari kemungkinan kontaminan,
kompresor selalu disuplai oleh air yang baru. Dalam sistem ini, air perapat
dibuang dan digunakan hanya sekali. Sementara dalam sistem resirkulasi
sebagian, beberapa jenis pompa ada air yang disirkulasikan.

Gambar 2.15 Kompresor Liquid Ring


e. Kompresor mono screw
Kompresor mono screw terdiri dari rotor utama, satu atau lebih gate rotor, dan
rumah penutup. Proses kompresi terjadi sebagai berikut, udara masuk ke dalam

16

sebuah celah dari rotor utama dari sisi hisap. Ketika rotor utama berrotasi, udara
terjebak di area yang ditutup oleh celah rotor utama, sebuah gigi dari gate rotor,
dan di dalam permukaan rumah.
Gambar
2.16
Kompresor
Mono Screw
Ketika
rotasi

rotor

utama
berlanjut,
volume
dalam

area

tertutup
tersebut semakin mengecil dan terjadilah udara yang terkompresi. Ketika gigi dari
gate rotor mendekati akhir dari celah rotor utama, sebuah lubang output
mengalirkan gas yang telah terkompresikan tadi ke luar. Langkah kompresi ini
dilakukan di setiap celah rotor utama. Sejak gate rotor memiliki dua atau lebih
gigi menggerakkan rotor utama pada waktu yang diberikan, proses penggandaan
tingkat kompresi dilakukan secara simultan.
f.

Kompresor twin screw

Gambar 2.17 Kompresor Twin Screw

17

Kompresor sekrup ganda memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau
bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya
berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi
lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling
bertautan. Jika roda- roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat
digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi
kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar
sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.
Adapun keuntungan dan kerugian menggunakan kompresor jenis rotary yaitu :

Keuntungan
Pemakaian daya listrik lebih hemat
Bentuknya pendek, kecil dan sederhana, sehingga menghemat ruangan
Tekanannya rata
Suaranya tenang tidak berisik dan halus, getarannya kecil
Dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus menerusdengan

mantap.
Kerugian
Jika terjadi kerusakan sukar diperbaiki
Pembuatannya lebih sukar
Harganya lebih mahal

2.4.2 Jenis turbo (Dynamic compressor),


Kompresor jenis ini yaitu menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya
sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat (lift) yang
ditimbulkan oleh sudu.
Pada kompresor model dinamik, volume ruangnya tetap tapi udara yang ada
didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama
kecepatan tersebut diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada
ruang yang volumenya tetap mengalami tekanan
Jenis-jenis Dynamic compressor:
a. Kompresor sentrifugal

18

Kompresor sentrifugal termasuk dalam kelompok kompresor dinamik adalah


kompresor dengan prinsip kerja mengkonversikan energi kecepatan gas atau udara
yang dibangkit kan oleh aksi atau gerakan impeller yang berputar dari energi
mekanik Unit penggerak menjadi energi potensial (tekanan) di dalam diffuser.
Gambar

2.18

Kompresor Sentrifugal
Karakteristik
Karakteristik kompresor
sentrifugal secara umum sebagai berikut:
1) Aliran discharge uniform,
2) Kapasitas tersedia dari kecil sampai besar,
3) Tekanan discharge dipengaruhi oleh kepadatan gas atau udara,
4) Mampu memberikan unjuk kerja pada efisiensi yang tinggi dengan beroperasi
pada kisaran tekanan dan kapasitas yang besar.
Bagian Utama Dan Fungsinya
Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang lain
saling berhubungan, diantaranya adalah:
a) Bagian Statis
1) Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi sebagai
pelindung

terhadap

pengaruh

mekanik

dari

luar,

pelindung

dan

penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang bergerak, dan sebagai tempat


kedudukan nozzle suction dan discharge serta bagian diam lainnya.
Berikut contoh gambar dari tipe radial split barrel dengan bentuk selongsong dan
ditutup bagian depan-belakang (rear-front cover).
2) Inlet wall

19

Inlet wall adalah diafragma (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi
suction sebagai inlet channel dan berhubungan dengan inlet nozzle. Karena
berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus
tahan terhadap gesekan dan erosi.
3) Guide vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada
bagian suction (inlet channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan
aliran agar gas dapat masuk impeller dengan distribusi yang merata. Konstruksi
vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur (movable) posisi sudutnya dengan
tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai effisiensi dan stabilitas
yang tinggi.
4) Eye seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu
oleh inlet wall. Eye seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi
wearing ring impeller. Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang
keluar dari discharge impeller (tekanan tinggi) kembali masuk ke sisi suction
(tekanan rendah).
5) Diffuser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari
discharge impeller menjadi energi potensial (dinamis). Untuk multi stage
dipasang diantara inter stage impeller.
6) Labirinth seal
Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah:
a) Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
b) Casing dan shaft sebagai casing seal.
7) Return bend

20

Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan


arah aliran gas dari diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/impeller
berikutnya. Return bend di bentuk oleh susunan diafragma yang dipasang dalam
casing.
8)

Return channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari

return bend masuk ke dalam impeller berikutnya. Return channel ada yang
dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan memperkecil swirl (olakan aliran gas)
pada saat masuk.
9) Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi
sebagai penyekat antar stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage
seal.Dengan pemasangan diafragma secara seri, akan terbentuk tiga bagian
penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma ditempatkan
didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar
pasang.
Bagian Dinamis
1) Shaft and shaft sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan
meneruskan daya dari pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller pada
shaft di gunakan pasak (key) dan pada multi stage, posisi pasak di buat selangseling agar seimbang. Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft
sleeve, yang berfungsi sebagai pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi
dan abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk penempatan shaft seal diantara stage
impeller.
2) Impeller

21

Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar,


sehingga menimbulkan gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet
tip (eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya perubahan jari-jari dari sumbu
putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi kenaikan energi
kecepatan.
3) Bantalan (bearing)
Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk
mendukung beban radial dan aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil
gesekan dan mencegah kerusakan pada komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing, yaitu :
1)

Journal bearing, digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial


(tegak lurus poros).

2)

Thrust bearing, digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar


poros).

Aplikasi kompresor sentrifugal :

Pada saluran pengangkutan gas-alam untuk memindahkan gas dari lokasi

produksi kepada konsumen.


Pada penyulingan minyak, pabrik pemrosesan gas alam, pabrik kimia dan

petrokimia
Pada pabrik separasi udara untuk membuat hasil gas akhir yang bersih.
Pada refrigerasi dan peralatan bahan pendingin alat beredar pendingin.
Pada industri dan pabrikasi untuk menyediakan udara bertekanan untuk

semua jenis peralatan pneumatik.


Pada turbin gas dan unit daya bantu
Pada pesawat terbang bertekanan untuk menyediakan tekanan udara pada

ketinggian tertentu.
Pada mesin otomotif dan mesin diesel turbochargers.
Pada re-injection ladang minyak dari gas-alam tekanan tinggi untuk
meningkatkan pengolahan minyak.

a.

Kompresor aksial

22

Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatanoleh sudu


yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitusearah (sejajar)
dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekananudara terjadi saat rangkaian
sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat.Putaran cepat ini mutlak diperlukan
untuk mendapatkan aliran udara yangmempunyai tekanan yang diinginkan.
Kompresor aksial secara luas digunakan pada turbin gas, seperti mesin jet,
mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil. Pada turbin gas
adalah menghasilkan mekanikputar pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini
tenaga mekanik dari mesinakan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara
bertekanan.
Kompresor aksial, yang dikenal sebagai superchargers, juga telah digunakan
untuk meningkatkan kekuatan mesin reciprocating dengan menekan hisapan
udara, meskipun ini sangat jarang terjadi.
Cara kerja kompresor aksial
Kompresor aksial terdiri dari komponen berputar dan stasioner. Sebuah poros
drum drive pusat, dipertahankan oleh bantalan, yang memiliki sejumlah baris
airfoil annulus terpasang. Ini merotasi antara jumlah yang sama airfoil baris
stasioner terpasang pada casing tubular stasioner. Baris bergantian antara airfoils
yang berputar (rotor) dan stasioner airfoils (stator), dengan menanamkan rotor
energi ke fluida, dan mengkonversi stators peningkatan energi kinetik rotasi ke
tekanan statis melalui difusi. Sepasang airfoils rotasi dan stasioner disebut tahap.
Pada luas penampang antara drum rotor dan casing berkurang dalam arah aliran
untuk mempertahankan kecepatan aksial cairan yang ditekan.

23

Gambar 2.19 Kompresor Aksial


b.

Ejector
Steam ejector dimanfaatkan dalam siklus refrigerasi yang berfungsi

menggantikan kompresor mekanik untuk memompa refrigerant bersirkulasi dalam


sistem. Steam ejector terdiri dari empat bagian, yaitu :
1) Sebuah konvergen dan divergen nosel,
2) Ruang hisap (suction chamber),
3) Constant are duct atau mixing tube,
4) Sebuah diffuser.
Prosesnya dimulai dengan uap bertekanan dan temperatur tinggi dari
boiler (disebut dengan primary fluid atau motive fluid) masuk ke primary nozzle
dan keluar mencapai kecepatan supersonic sehingga akan menarik secondary
fluid yang bertekanan dan bertemperatur rendah dari suction chamber bercampur
di mixing chamber, kemudian kecepatannya akan turun menjadi subsonik seiring
laju aliran ke diffuser dan tekanan akan meningkat. Jadi peran steam ejector di
sini adalah sebagai pengganti kompresor pada siklus kompresi uap, yaitu
menaikkan tekanan aliran dari evaporator melalui suction chamber.
Steam ejector dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Jenis ini adalah jenis
ejector single stage.

Gambar
2.20Single Stage
Ejector
Jenis ejector yang lain adalah ejector multi stage. Ejector multi stage dapat
dilihat pada gambar 2.20 berikut:
Gambar

2.21Multi

Stage Ejector

24

Penggunaan Udara Kompressor


1. Pengisi udara pada ban sepeda atau ban mobil
2. Sebagai penyemprot kotoran pada bagian-bagian mesin
3. Rem pada bis dan kereta api
4. Pintu pneumatic pada bis dan kereta api
5. Pemberi udara pada aquarium
6. Kipas untuk penyejuk udara
7. Blower pada peniup tungku
8. Fan ventilator
9. Udara tekan pada pengecetan
10. Transportasi gas solid dengan pneumatic pada industri kimia
Perawatan Kompresor
Perawatan pada kompresor terbagi menjadi 2, yaitu perawatan yang terencana
dan perawatan yang tak terencana. Pada perawatan terencana terbagi kembali
menjadi perawatan pencegahan dan perawatan untuk korektif.
a. Perawatan pencegahan
Perawatan pencegahan meliputi beberapa aspek, yaitu:
1. Pemeriksaan periodik
2. Penyetelan dan perbaikan peralatan selagi penyimpangan sangat kecil
3. Tugas-tugas sangat rutin yang dilakukan secara kontinyu.
Dalam prakteknya perawatan pencegahan yang dilakukan dapatdibedakan
atas perawatan rutin dan perawatan berkala (periodik).
1. Perawatan rutin
Perawatan rutin adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang

dilakukan secara rutin misalnya setiap hal.


Contohnya: pembersihan fasilitas/peralatan, pelumasan (lubrication)
atau pengecekan olinya, serta pengecekan isi bahan bakarnya dan
pemanasan (warmingup) dan mesin-mesin selama beberapa menit
sebelum dipakai beroperasi sepanjang hari.

2. Perawatan berkala
Perawatan berkala adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan
yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu.
Misalnya setiap seminggu sekali, lalu meningkat setiap bulan sekali,
dan akhirnya setiap setahun sekali.

25

Pada perawatan pencegahan terbagi kembali menjadi running maintenance


dan shut down maintenance. Running maintenance merupakan sistem perawatan
yang dilakukan yang dilakukan pada saat engine sedang beroperasi. Cara
perwatan ini termasuk sistem perawatan yang direncanakan untuk diterapkan pada
enggine yang sedang beroperasi secara kontinu dalam melayani suatu proses
produksi. Kegiatan perawatan dapat dilakukan dengan jalan memonitoring secara
efektif.Dari hasil perawatan secara terencana dan tepat dapat diharapkan
menjamin kondisi engine yang sedang beroperasi tanpa adanya gangguan yang
menyebabkan kerusakan. Running maintenance merupakan sistem perawatan
yang dilakukan yang dilakukan pada saat engine sedang beroperasi. Cara
perwatan ini termasuk sistem perawatan yang direncanakan untuk diterapkan pada
enggine yang sedang beroperasi secara kontinu dalam melayani suatu proses
produksi. Kegiatan perawatan dapat dilakukan dengan jalan memonitoring secara
efektif. Dari hasil perawatan secara terencana dan tepat dapat diharapkan
menjamin kondisi engine yang sedang beroperasi tanpa adanya gangguan yang
menyebabkan kerusakan.
Sedangkan shut down maintenance dilakukan pada saat engine yang tidak
sedang beroperasi karena pada kondisi ini tidak dapat dilakukan proses perawatan.
Perawatan ini dapat dilakukan pada waktu yang direncanakan.Perawatan ini bisa
dilakukan untuk preventive maupun corrective maintenance.
b. Perawatan korektif
Perawatan korektif adalah perawatan yang dilakukan untuk perbaikan atau
peningkatan kondisi peralatan untuk mencapai standar yang diterima. Dalam hal
ini kegiatan maintenance ini hanya menunggu sampai kerusakan terjadi dahulu,
baru kemudian diperbaiki. Perawatan ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu breakdown
maintenance dan shut down maintenance.
Breakdown maintenance
Beberapa perawatan yang sedang beroperasi pada unit tersendiri atau terpisah
dan proses pembuatan yang tidak berhubungan Iangsung dengan jalannya
produksi.

Untuk

engine

tersebut

tidak

diperlukan

perawatan-perawatan

pencegahan, dengan alasan biaya perawatan lebih besar bila dibanding biaya

26

perbaikan saat terjadi kerusakan atau penggantian sesudah rusak lebih murah,
mudah dan cepat serta kehilangan waktu produksi lebih sedikit dibanthngkan
perawatan. pencegahan.Dalam hal ini mesin tersebut dibiarkan beroperasi sampai
terjadi kerusakan sehingga waktu produksi tidak berkurang, contoh sistem
perawatan ini dapat dilihat pada engine produksi ringan yang bila terjadi
kerusakan dapat diterapkan pada industri yang mengejar target produksi pada
waktu yang ditentukan.
Perawatan tak terencana
Perawatan ini meliputi emergency maintenance. Emergency maintenance adalah
perawatan yang dilakukan dengan tindakan yang cepat.tindakan yang dilakukan
adalah mengganti suatu komponen yang rusak pada waktu mesin sedang
beroperasi. Tindakan ini membutuhkan waktu yang seminimal mungkin dan
pengerjaan yang seakurat mungkin
Karakteristik Kompresor

A. Ratio Of Compression
o

Umumnya, gas memasuki kompresor pada suatu nilai tekanan dan


meninggalkan kompresor pada nilai tekanan yang lebih besar

Perbedaan antara tekanan suction dan discharge mewakili kerja


yang dilakukan terhadap gas, setelah dikurangi kerugian akibat
panas dan gesekan)

Perbandingan nilai kompresi, R merupakan hubungan antara


tekanan discharge dan suction, dalam nilai absolut, Pd/Ps

R menunjukkan berapa kali tekanan suction dilipat gandakan


menjadi tekanan discharge. R merupakan indicator sejumlah
tekanan yang kompresor tambahkan kepada gas

B. Capacity Of Compressor
o

Kapasitas kompresor diukur dengan jumlah volume gas yang


dipindahkan dalam satuan waktu

27

Laju kapasitas gas dalam m3/min tergantung kepada kecepatan gas


dan diameter pipa yang dilalui oleh gas

Oleh karena kompresor mengkompresi gas, volume gas yang


memasuki kompresor akan lebih besar dibandingkan dengan
volume gas yang meninggalkan kompresor

Nilai CMM atau m3/min mewakili volume gas sebelum proses


kompresi, diukur pada sisi suction kompresor

C. Joule (meter-newton) and Horsepower

Satu meter Newton adalah jumlah kerja yang dibutuhkan untuk mengangkat berat
sebesar satu Newton, pada g = 10 m/s2 sejauh satu meter (meter-newton)
Tenaga merupakan kerja yang dilakukan per satuan waktu
1

horse power (hp) = 746 W

D. Head Of Compression
o

Kerja kompresi dapat dibayangkan sebagai jarak angkat yang


mampu dilakukan terhadap berat sesuatu gas. Untuk setiap satu
kilogram berat gas yang diangkat sejauh satu meter, maka
dibutuhkan satu Newton meter kerja

Ketinggian gas yang mampu diangkat oleh kompresor tergantung


kepada kecepatan gas. Ketika kecepatan gas bertambah maka head
yang mampu dibangun oleh kompresor akan bertambah pula

Ketika kompresi dibayangkan sebagai kemampuan mengangkat


berat gas, head dalam satuan meter mewakili hasil kompresi
dalam Newton-meter(kerja) per Newton (berat) gas

Jika head bertambah, maka jumlah kerja persatuan berat akan


bertambah pula Head of compression

28

E. RPM and Horsepower


Massa jenis/density berbagai gas akan berbeda. Untuk dua buah gas yang
memiliki volume yang sama, gas dengan massa jenis yang besar akan lebih berat
dibandingkan dengan gas yang memiliki massa jenis yang lebih kecil. Gas dengan
massa jenis yang lebih besardisebut dengan denser
o

Meskipun demikian, untuk setiap rpm/kecepatan compressor,


jumlah kerja persatuan berat gas akan tetap

Tanpa memperhatikan berat gas, baik untuk gas yang berat maupun
ringan, jumlah kerja persatuan berat gas akan tetap sama

Dengan demikian, disetiap rpm, jumlah laju aliran gas akan tetap
sama. Tetapi untuk gas yang lebih berat, jumlah kilogram gas yang
dipindahkan akan jauh lebih banyak

(Meskipun kerja per satuan berat (head) sama, jumlah kilogram gas
yang dikerjakan/dikompresi dalam rentang waktu tertentu akan
bertambah untuk gas yang m Dengan bertambahnya berat gas
dalam rentang waktu yang diberikan, laju kerja kompresor akan
bertambah. Dengan demikian tenaga yang dibutuhkan oleh
kompresor akan bertambah pula emiliki massa jenis yang besar
atau denser

F. RPM, R, and BHP


o

Pada kecepatan dan laju aliran yang tetap, kompresor akan


menghasilkan head yang sama, terlepas dari seberapa besar berat
gas tersebut. Head dalam satuan meter dapat dikonversikan
kedalam tekanan, berdasarkan formula berikut:

Massa jenis gas tidak akan mempengaruhi head yang akan


dihasilkan tetapi hanya akan mempengaruhi tekanan discharge

BHP merupakan tenaga yang dibutuhkan oleh shaft kompresor

29

Karena rentang variasi massa jenis gas sangat lebar, BHP yang
dibutuhkan oleh kompresor cenderung berubah pada saat
kompresor dioperasikan

G. Surging
o

Anggap, sebuah kompresor tengah dihubungkan dengan sistem


yang membutuhkan supply udara cukup besar. Ketika kompressor
mulai dijalankan hanya akan ada sedikit tahanan pada discharge
kompresor

Dengan sedikit tahanan pada discharge, kapasitas kompresor akan


cukup besar untuk pertama kalinya. Ketika supply udara yang
hasilkan kompresor sudah cukup memadai maka kebutuhan udara
yang digunakan sistem akan berkurang. Jika kemudian sistem tidak
juga menggunakan udara tersebut sesegera mungkin maka tekanan
pada sistem akan meningkat

Dengan meningkatnya tekanan pada sistem, tahanan terhadap


discharge kompresor akan bertambah dan menyebabkan kapasitas
yang mampu dihasilkan kompresor akan berkurang

Jika secara menerus sistem hanya menggunakan sedikit udara yang


telah dihasilkan oleh kompresor maka tekanan pada sistem akan
terus meningkat, sementara head yang dibutuhkan oleh kompresor
untuk menjaga aliran udara yang konstan, akan juga semakin
bertambah. Ketika head yang dibutuhkan untuk menjaga supply
udara tersebut bertambah diatas batas maksimum head yang
diizinkan, supply udara akan terhenti

Ketika aliran udara terhenti, tekanan didalam kompresor akan


menjadi lebih rendah dibandingkan tekanan pada sistem. Hal ini
akan mengakibatkan udara pada sistem akan mengalir kembali
kedalam kompresor

30

Setelah udara mengalir kembali kedalam kompresor atau kemudian


sistem mengkonsumsi udara yang tersedia, tekanan pada sistem
akan kembali menurun. Pada saat tekanan sistem berada dibawah
batas maksimum head kompresor, kompresor akan kembali
mengirimkan udara menuju sistem

Pada saat kompresor

kembali

mulai

mengirimkan

udara,

kompresor akan beroperasi pada kapasitas yang teramat sangat


rendah dan pada tekanan atau head yang teramat tinggi
o

Jika sistem masih hanya menggunakan sedikit udara, kembali


kompresor akan mencapai batas maksimum head dan supply udara
yang dihasilkan kompresor akan kembali terhenti pula

Proses yang berlangsung secara cepat terhadap gejala aliran udara


yang terhenti dan mengakibatkan udara kembali masuk kedalam
kompresor dan kemudian kembali kompresor mengirimkan udara,
disebut dengan phenomena surging

Phenomena surging akan menghasilkan getaran yang sangat kuat


pada kompresor dan juga sistem pemipaan yang pada akhirnya
dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada kompresor

Cukup sulit untuk memisahkan antara kompresor dengan blower.


Tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa jika tekanan yang
dihasilkan melebihi 1 kg/cm2, maka mesin tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai kompresor

Kompresor dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok besar,


yakni kompresor turbo dan kompresor displacement. Tabel
dibawah memperlihatkan karakteristik dan penggunaan dari
masing-masing jenis kompresor

31

32

Anda mungkin juga menyukai