Anda di halaman 1dari 2

Saya mau ke rumah teman dulu, silaturahmi, supaya panjang umur dan mudah rezeki

Sebenarnya tidak ada masalah dan tidak perlu meributkan mana yang benar antara kata
silaturahmi atau silaturahim karena ini hanyalan masalah urf/adat berbahasa indonesia.
Karenanya berlaku kaidah


Tidak ada perdebatan dalam istilah (jika hakihatnya sama)
jika dirunut dari sumber asal serapannya yaitu bahasa Arab, mak yang lebih tepat adalah
SILATURAHIM
karena terdiri dari dua kata yaitu shilah (menyambung) dan Rahim (rahim
wanita/kekeluargaan)

bisa kita lihat dalam hadits berikut, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,





Ar-rahim itu tergantung di Arsy. Ia berkata: Barang siapa yang menyambungku, maka
Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka Allah akan memutus
hubungan dengannya.[1]

Silaturahmi yang dimaksud hadits adalah keluarga bukan sekedar teman


Disebutkan dalam hadits banyak keutamaan silaturahmi. Misalnya diluaskan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya.
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,













..




Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rizkinya serta diundur ajalnya; hendaklah ia
bersilaturrahim.[2]
Maka meninjau dari makna bahasanya, silaturahmi di sini hanya kepada keluarga saja.
Keluarga bisa meliputi keluarga inti dan keluarga yang tercakup dan terlibat dalam hal
warisan. Adapun ke rumah teman maka bahasa syariatnya adalah ziyarah. Hanya saja ini
tidak lazim dalam bahasa Indonesia tidak biasa digunakan dan lebih identik dengan kata
ziarah kubur

Jadi komentar,
Saya mau ke rumah teman dulu, silaturahmi, supaya panjang umur dan mudah rezeki
Kurang tepat secara syariat karena yang dimaksud keutamaan dalam hadits adalah
silaturahim ke keluarga bukan ke teman

Karenanya hubungan keluarga harus dijaga dan dimotivasi oleh Islam, bahkan ada ancaman
khusus bagi orang yang memutusnya.
Rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda,






Tidak akan masuk surga pemutus (silaturrahim).[3]

Demikian semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai