Anda di halaman 1dari 2

Pada abad ke 21, ada satu lagi amanah yang akan kita diskusikan sejenak.

Inilah amanah terhadap akses, kemampuan mendapatkan hal-hal yang


haram dengan mudah. 10 tahun lalu, seseorang ingin mendapatkan
sesuatu yang haram perlu usaha, kita brusaha untuk mendapatkannya,
kita perlu berjuang untuk itu, memburunya, mengejarnya. Meski begitu,
dengan hadirnya sekarang teknologi dan komunikasi massal, kita tak
perlu berusaha keras lagi.. Tangan kita mudah memperolehnya. Sekarang
hanya dengan beberapa klik, kita dapat mengakses gambar dan video
paling kotor via internet, dan sekarang untuk berkomunikasi dengan
lawan jenis, kau tak perlu melempar pesawat kertas dan berharap jatuh
tepat dibalkon rumah sang gadis, kita tak perlu menggunakan ini, kita
hanya tinggal menggunakan HP. Hanya dengan 12 digit nomor atau
dengan melihat profilnya di sosmed, dan kau punya akses pribadi dengan
orang ini kapanpun, sungguh ini suatu fitnah (ujian). Mengapa Allah
membiarkan ujian ini hadir pada kita? Untuk mengetahui siapa yang takut
kepadanya meskipun dia tiadak melihatNYA. Hati-hati saudaraku, ketika
kita menjadi teman Allah di publik, namun menjadi musuh Allah saat
dalam keadaaan sendirian. Kontradiksi ini yang ada pada kepribadian
banyak Muslim, mungkin tidak akan pernah diketahui sekarang, 30, 40, 60
tahun berlalu mungkin tidak ada seorangpun yang tau. Namun dihari
kiamat, hal ini akan diekspos, seperti diriwayatkan Imam Ibn Majjah
dengan riwayat yang shahih Syekh Nasaruddin dari Thawban
berkata
Rasullullah bersabda, Aku tahu ada sekelompok dari ummatku yang
datang pada hari kiamat memiliki kebaikan sebesar gunung, dengan
shadaqah, sholat dan lain-lainnya. Beliau bersabda, Allah akan membuat
amalan-amalan ini menjadi debu. Para sahabat ketakutan dan berkata,
ya Rasulullah katakan dan jelaskan orang-orang ini pada kami, beliau
bersabda Mereka saudara-saudaramu, dan mereka dari ras mu, dan
mereka sholat malam juga. Allahuakbar, lalu dimana salahnya? Namun
begitu, ketika mereka sedang dalam kesendirian, mereka akan melanggar
batasan dari Allah (berbuat dosa) 2x. Dengan kata lain, amanah dari
mudahnya akses terhadap dosa, tidak dipegang teguh, telah dikhianati.
Maka dari itu, kita harus sadari bersama bahwa akses dizaman sekarang
itu serius adalah ujian dan tantangan, dan ini adalah perjuang dari kita
setiap hari tanpa terkecuali. Dan kita mendengar saudara/i kita
mengeluhkan fitnah yang terjadi pada zaman ini sangat mudah untuk
diakses. Namun mengapa kita tidak beroptimis? Dan menggangap ini
sebagai kesempatan yang lebih besar untuk lebih dekat kepada Allah
dengan meninggalkan yang haram. Ini adalah sebuah kesempatan,
sebuah keistimewaan.. Dimana terdapat resiko yang besar, terdapat pula
pahala yang besar, bagi orang yang menegakkan amanah. 3 hal untuk
mengingatkan diriku untuk tetap menjaga amanah Allah ini:
1. Muroqabbatullah,
dengan
mengingat
bahwa
Allah
selalu
mengawasi, Dia maha Melihat dan malaikatnya maha mencatat, Al
Shinqiti sang ulama berkata, ulama-ulama islam telah sepakat

bahwa tidak ada hal yang paling efektif dalam membantu dirinya
dari dosa daripada muroqabbah.
2. Membaca al-Quran dan memahami maknanya, Imam Ibnu
Taimiyah berkata dalam kitab Majmuul Fatmawa ini
merupakan salah satu hal yang paling efektif untuk melindungi diri
dari dosa dengan cara membaca quran, berhenti sejenak,
merenunginya dan memaknainya,
3. Beribadah secara diam-diam, Maksmimalkan sholatmu saat tiada
orang yang melihat, shadaqah, dan doamu. Ibnu Qayyim berkata,
Dosa yang dilakukan secara tersembunyi, adalah alasan utama
mengapa seseorang bisa menjadi tersesat, dan kebaikan yang
dilakukan secara bersembunyi adalah alasan utama seseorang tetap
teguh berada di jalan islam.

Anda mungkin juga menyukai