Anda di halaman 1dari 12

TKS 4007

Matematika III

Deret Fourier
(Pertemuan XVI)

Dr. AZ
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya

Lendutan Pelat Segiempat


(Rectangular Slabs Deflection)
My
x

x
Mx

z
Persamaan umum pelat klasik :

w w
w
q
4 2 2 2
4
x
y
x y
D
4

PDP Tk. 4, linier, non homogen

Mx
My
z

Variabel terikat
Variabel bebas
Beban luar
Kekakuan lentur

: w (lendutan)
: x dan y (jarak)
: q (data)
: D (data)
2h 3 E
D
3 1 2

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Kirchhoff Love)
Persamaan umum pelat klasik :

4w 4w
4w
q

4
4
2
2
x
y
x .y
D
Dalam bentuk operator laplace 2D :

D 2 2 w q
Penyelesaian :
w( x , y ) wh ( x , y ) w p ( x , y )
dengan :
wh(x,y) = penyelesaian homogen (ruas kanan = 0)
wp(x,y) = penyelesaian khusus/integral parsial (PDP non homogen)

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Kirchhoff Love) contd
Metode KirchhoffLove adalah model matematika yang digunakan
untuk menentukan tegangan dan deformasi pada pelat tipis 2D akibat
gaya dan momen. Metode ini merupakan lanjutan dari teori balok EulerBernoulli yang dikembangkan oleh Love (Inggris) pada tahun 1888
dengan menggunakan asumsi yang diusulkan oleh Kirchhoff seperti
berikut :
Garis lurus normal ke pertengahan permukaan tetap lurus setelah
deformasi.
Garis lurus normal ke pertengahan permukaan tetap normal pada
pertengahan permukaan setelah deformasi.
Ketebalan plat tidak berubah selama deformasi.

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Kirchhoff Love) contd
Contoh :
Pelat segi empat dengan tumpuan sederhana dan beban sinusoidal.
a
x
b

y
a
Persamaan beban :

q q0 sin

x
a

sin

y
b

dengan q0 = intensitas beban di tengah pelat

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Kirchhoff Love) contd
Persamaan umum pelat menjadi :

4w
4w
4 w q0
x
y

sin
sin
4
2
2
4
x
x y
y
D
a
b
Kondisi batas untuk x = 0 dan x = a :
Lendutan,w = 0
Momen ujung, Mx = 0
Kondisi batas untuk y = 0 dan y = b :
Lendutan,w = 0
Momen ujung, My = 0

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Kirchhoff Love) contd
Persamaan lendutan pelat yang memenuhi kondisi batas :

w c sin

x
a

sin

y
b

Konstanta c harus dihitung dengan memperhatikan kondisi batas,


sehingga didapatkan :

q0
1
2
4
D 1
1

b2
a

Sehingga persamaan lendutan pelat menjadi :

q0
1
x
y
sin
sin
2
4
D 1
a
b
1
2 2
b
a

Lendutan Pelat Segiempat


(Deret Fourier Sinus)
Penyelesaian dengan deret Fourier :
Secara praktis di lapangan, beban sinusoidal tidak ada (yang ada adalah
beban merata, beban terpusat, dan beban segitiga) harus
diekspansikan dulu ke dalam deret Fourier.
beban merata
q0
beban sinusoidal

beban terpusat

beban segitiga

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Navier)
Penyelesaian dengan deret fourier ganda dikembangkan oleh Navier
(Prancis) pada tahun 1820.
Persamaan beban : q z f x , y
Persamaan beban dalam bentuk deret fourier ganda (sinus) :

f x , y Amn sin
m 1 n 1

m x
ny
sin
a
b

dengan Amn adalah koefisien Fourier yang harus dicari sesuai dengan
bentuk bebannya.

4
m x
nx
f ( x , y ) sin
sin
dxdy

ab 0 0
a
b
a b

Amn

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Navier) contd
Persamaan lendutan untuk keempat sisi tumpuan berupa sendi :

w x, y

Amn
1
m x
n y
sin
sin

4 D m 1 n 1 1 1 2
a
b
2 2
b
a

Untuk beban merata f(x,y) = P0 :


z
q0
beban merata

x/y

4
m x
nx
q0 sin
sin
dxdy

ab 0 0
a
b
a b

Amn

4q 0
ab

a b

sin
0 0

m x
nx
sin
dxdy
a
b

16q0
2 mn

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Navier) contd
Selanjutnya persamaan lendutan pelat segiempat dengan keempat
sisi tumpuan berupa sendi menjadi :

w x, y

16q0

6 D m 1 n 1

Amn
1
1
mn 2 2
a
b

sin

m x
ny
. sin
a
b

Untuk kondisi pelat segiempat dengan keempat sisi tumpuan


berupa sendi dan akibat beban merata, lendutan maksimum terjadi
di tengah bentang, pada x = a/2 dan y = b/2 :

wmax

16q
6 0
D m 1 n 1

mn
1
2

1
1
mn 2 2
b
a

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy)
Penyelesaian dengan deret fourier tunggal dikembangkan oleh Levy
(Prancis) pada tahun 1899.
Bentuk persamaan lendutan : w ( x , y )

m 1

sin

m x
a

dengan Ym = f(x,y)
x

sendi

sendi
a

Asumsi tumpuan pada x = 0 dan


x = a adalah sendi yang sejajar
sumbu,
sehingga
diperlukan
adanya
penyesuaian
sistim
koordinat.

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
Persamaan umum lendutan :

4w
4w
4w
q

2
2
2
2
x
x y
y
D

w( x, y ) w H w P
w H ( x, y) w P ( x )
Catatan :
wP adalah lendutan pelat ke arah sumbu x saja dengan asumsi tumpuan
sisi y = b/2 di x, sehingga : 4 w
q
P

x 2

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
Proses integrasi 4x dan 4c dengan kondisi batas di x = 0 dan x = a :

3wP q
x c1
x 3
D
2
wP
q 2

x c1 x c2
2
x
2D
w P
q 3 c1 2

x x c2 x c3
x
6D
2
q
c
c
wP
x 4 1 x 3 2 x 2 c 3 x c4
24 D
6
2

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
Dengan c1, c2, c3, c4 dihitung untuk kondisi batas pada x = 0 dan x = a :

q
( x 4 2ax 3 a 3 x )
24 D

wP ( x)

Selanjutnya, ekspansikan dalam deret Fourier tunggal :

w P ( x ) Am sin
m 1

m x
a

2
m x
w P ( x ) sin
dx

a0
a

4qa 4
5m 5 D

sehingga : Am

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
Maka penyelesaian wP(x) :

wP ( x)

4qa 4
5D

m 1

sin

m x
a

Penyelesaian wH(x,y) :

4wH
4wH
4wH

0
x 4
x 2 y 2
y 4

m x
w H ( x , y ) Ym sin
a
m 1
2
2 2

4 ym
m ym m 4 4 ym

4
m 1 y

a2

y 2

a4

m x
sin
0
a

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
4 ym
m 2 2 2 ym m 4 4 ym

0
y 4
a 2 y 2
a4
Persamaan diferensial biasa (ordinary differential equation) orde
4, linier, homogen dengan penyelesaian umum :

ym ( y )

qa 4
m y
m y
m y
Bm
sinh

Am cosh
D
a
a
a
m y
m y
m y
C m sinh
Dm
cosh

a
a
a

dengan : cosh y

1 y
e e y
2

dan sinh y

1 y y
e e
2

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
z

Penyederhanaan persamaan tersebut


atas dasar garis simetris sumbu z :

y
w

w(x,y) = w(x,-y) dengan w = lendutan

b
z

Untuk fungsi genap :


z
y

y
b
sendi

b
*

w(x,y) = w(x,-y)
mungkin

w(x,y)
y
sendi

Untuk fungsi ganjil :


z
y
w(x,y)

w(x,y) = -w(x,-y)
tidak mungkin

x
* simetri terhadap sumbu z, tumpuan terhadap sumbu x simetris (sendi).

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
Solusi persamaan homogen :
qa 4
m y
m y
ym ( y )

m y
m y
m y
m y
Bm
sinh
C m sinh
Dm
cosh
Am cosh

D
a
a
a
a
a
a

genap
y

Evaluasi:

genap

ganjil

ganjil

x
y = cos x genap

x
y = sin x ganjil
y

y
x
y = x ganjil

x
y=

x2

ganjil

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
Karena kondisi batas yang digunakan adalah fungsi genap, maka
persamaannya menjadi :

ym ( y )

qa 4
m y
m y
m y
Bm
sinh
Am cosh

D
a
a
a

Koefisien Am dan Bm dihitung dengan kondisi batas pada y = b/2,


tumpuan simetris terhadap sumbu x setelah digabung dengan solusi non
homogen, sehingga persamaan lendutan total adalah :

w( x , y )

qa 4
D

m y
m y
m y
m x
4
Bm
sinh
5 5 Am cosh
sinh
a
a
a
a
m

dengan m = 1,3,5

10

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
Hanya berlaku untuk fungsi genap dengan kondisi batas pada +b/2 :

w0

2w
0
y 2

dan

Persamaan tersebut diturunkan, kemudian disubstitusikan ke kondisi


batas dan ambil permisalan :

4
m b
m 5 5 Am cosh m m Bm sinh m 0
m
2a
( Am 2 Bm ) cosh m m Bm sinh m 0
sehingga :

Am

2 m tanh m 2
dan
5 m 5 cosh m

Bm

2
m cosh m
5

Lendutan Pelat Segiempat


(Metode Levy) contd
Nilai Am dan Bm disubstitusikan ke persamaan lendutan total :

w x, y

4qa 4
5D

2 y
1 m tanh m 2
1
cosh m
5
2 cosh m
b
m 1, 3 , 5 m

2 y
2y
m x
sinh m sin
2 cosh m b
b
a

Lendutan maksimum pada x = a/2 dan y = 0 :

wmax

4qa 4
5
D

m 1

( 1) 2

m5
m 1, 3 , 5

m tanh m 2
1

2 cosh m

Catatan : untuk desain, nilai m yang digunakan hanya sampai suku ke


5, sedangkan suku ke 7 dan setelahnya dapat diabaikan
pengaruhnya/nilainya kecil

11

Terima kasih
dan

Semoga Lancar Studinya!

12

Anda mungkin juga menyukai