PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
Jika ditinjau dari proses pembentukan atau ganesa dari mineral bijih,
maka secara umum klasifikasi teori pembentukan mineral bijih dapat
dibedakan menjadi dua bagian besar yakni internal processes dan surface
processes.
1. Internal Processes (Proses Internal)
Internal processes atau proses internal merupakan proses
pembentukan mineral bijih (ore) dalam kondisi bawah permukaan bumi
atau berkaitan erat dengan proses awal magma (magmatisme). Internal
processes ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian yakni sebagai berikut :
Segregasi magma (Magmatic Segregation)
Proses alamiah yang terjadi dalam proses segregasi magma yakni
Separasi akibat kristalisasi sebagian dan proses-proses lain yang
berhubungan selama diferensiasi magma. Adapun tipe endapan yang
terbentuk seperti lapisan kromit, Bushfeld complex di Afrika Selatan.
Selain itu proses alamiah yang terjadi dapat pula berupa Liquasi,
ketidakbercampuran cairan, Pelepasan sulfida, sulfida-oksida, atau lelehan
oksida dari magma yang kemudian terakumulasi di bawah lelehan silikat
atau terinjeksi ke dalam batuan samping dan dapat pula di temukan pada
erupsi dekat permukaan bumi. Adapun contoh tipe endapannya yaitu
seperti endapan Cu-Ni di Sudbury, Canada; Pechenga, USSR dan Yilgarn
Block, Australia barat.
Pada proses segregasi magma akan terjadi pengendapan logamlogam sulfida yang lebih berat dibandingkan Mineral Pembentuk Batuan
(MPB) pada bagian dasar, yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Pegmatitic Deposition
Proses alamiah yang terjadi dalam pegmatitic deposition atau
pengendapan larutan pegmatik yakni kristalisasi sebagai segregasi dari
larutan pegmatis. Adapun tipe endapan yang umum dijumpai meliputi
Lithium-Tin-Caesium Pegmaties, bikita, Zimbabwe; Uranium pegmaties,
Bancroft, Canada dan Rossing, Namibia.
Hydrothermal Processes
Proses alamiah yang terjadi secara umum merupakan proses
pengendapan dari larutan air panas, yang melalui permukaan tubuh magma
atau batuan metamorf atau sumber lainnya. Adapun tipe endapan yang
dijumpai contohnya Tin Tungsten Copper veins and stockworks,
Cornwall, UK; Molybdenum stockworks, Climax, USA; Porfiri Cu
Panguna, PNG dan Bingham, USA. Adapun proses hidrothermal ini akan
dibahas lebih lanjut pada sub pembahasan selanjutnya.
Lateral Secretion
Proses alamiah yang terjadi secara umum merupakan difusi
material bijih atau pengotor dari batuan asal ke suatu patahan atau celah
yang terbentuk akibat adanya struktur geologi. Adapun tipe endapan yang
dijumpai Contohnya Yellowknife gold deposits, Canada dan Mother Load,
USA.
Metamorphic Processesd
Proses alamiah yang terjadi secara umum merupakan endapan
pyrometasomatic (Skarn) yang terbentuk akibat adanya proses penggantian
dari batuan samping (wall rocks) akibat adanya intrusi batuan beku yang
mengandung logam dengan batuan karbonat yang menyebabkan
5
alamiah
yang
terjadi
secara
umum
adalah
Residual Processes
Proses alamiah yang terjadi secara umum berupa pencucian dari
batuan yang mengakibatkan terurainya batuan menjadi elemen kecil yang
kemudian terkonsentrasi pada suatu tempat atau zona-zona tertentu. Tipe
endapan yang dijumpai contohnya yaitu Nikel Laterite, New Caledonia;
Bauxite di Hungaria, Prancis, Jamaika dan Arkansas, USA.
Secondary or Supergene Enrichment
Proses alamiah yang terjadi secara umum ialah Pelepasan unsurunsur bernilai dari bagian atas dari suatu endapan mineral dan
terpresipitasi kembali di bagian yang lebih dalam, sehingga membentuk
konsentrasi yang lebih tinggi. Tipe endapan yang dijumpai contohnya
yaitu endapan emas-perak epitermal Pongkor/Jawa Barat; porfiri Cu-Mo
Chuquicamata/Chile.
Volcanic Exhalative
Proses alamiah yang terjadi secara umum ialah Ekshalasi larutan
hidrothermal pada permukaan, biasanya di bawah kondisi laut dan
umumnya menghasilkan tubuh bijih yang berbentuk stratiform. Tipe
endapan yang dijumpai contohnya yaitu endapan Kuroko/Jepang; Meggan,
Jerman; Silluvian, Kanada; Mount Isa, Australia dan Rio Tinto, Spanyol.
Proses volkanik exhalative ini juga dapat digolongkan ke dalam internal
processes bila dilihat dari aktivitas magmatik berupa pengaruh larutan
hidrothermal.
magma dalam bumi. Proses kristalisasi dan evolusi magma yang terdiri dari
fraksinasi kristal, asimilasi dengan batuan samping, pencampuran magma tua
(magma asal), pemisahan atau diferensiasi magma dan pencampuran dengan
gas merupakan proses magmatisme yang memiliki hubungan dengan berbagai
macam proses magmatis lainnya, termasuk proses hidrothermal atau
hydrothermal solution.
fractures atau media (channel way) lain ke tempat yang lebih dingin di dekat
permukaan. Selain itu endapan hidrothermal memiliki kandungan volatile seperti
H2S, HCl, HF, CO2, SO2 dan H2. Larutan hidrothermal dibedakan dengan larutan
pegmatit, larutan hidrotermal lebih encer dan mempunyai temperatur lebih rendah
yang berkisar antara 100 - 600 C, sedangkan pegmatit lebih kental dan memiliki
temperatur berkisar antara 600 - 700 C. Berikut ini disajikan gambar mengenai
aktivitas magma dan fluida hidrothermal.
11
12
13
14
Gula /
Sisir /
Ghost-
16
Keterangan gambar :
(a) Tekstur banding/colloform dalam urat kuarsa yang ditunjukkan oleh tanda
panah;
(b) Urat kuarsa memperlihatkan crackle breccia yang ditunjukkan oleh tanda
panah;
(c) Tekstur pejal (A) dan vuggy (B) dalam urat kuarsa;
(d) Tektur bosa/bladed calcite (tanda panah) dalam urat kuarsa.
17
18
pelapukan atau secara cepat telah digantikan oleh kuarsa untuk membentuk
tekstur bladed tersebut.
19
dominan hadir pada alterasi tipe ini adalah serisite dan Quartz, pyrite
kadang-kadang hadir bersamaan dengan mineral diatas.
c. Intermediate argilic alteration
Intermediate argilic alteration merupakan tipe alterasi yang
dicirikan dengan kehadiran mineral utama kaolin dan montmorillonite
group yang merupakan hasil alterasi dari mineral plagioklas.
d. Propylitic alteration
Propilitic alteration merupakan tipe alterasi yang paling kompleks
yang dicirikan oleh kehadiran mineral chlorite, epidote, albite, dan
karbonat (calcite, dolomite or ankerite). Kurangnya kehadiran sericite,
pyrite dan magnetite serta zeolite dan montmorillonite dalam jumlah yang
sedikit.
e. Chloritization
Chloritization merupakan tipe alterasi yang ditandai dengan
kehadiran mineral chlorite secara tunggal maupun bersamaan dengan
mineral Quartz dan tourmaline, tetapi tak jarang pula mineral propylitic
hadir.
f. Carbonatization
Dolomitization umumnya terjadi mulai dari temperatur rendah
sampai menengah pada pembentukan mineral bijih pada batugamping.
Dolomite terbentuk akibat adanya aktivitas hidrothermal (hydrothermal
solution) pada batuan karbonat yang berasosiasi dengan timah hitam dan
seng temperatur rendah seperti pada tipe mississippi valley type.
20
21
j. Tourmalinization
Tourmalinization merupakan tipe alterasi yang berasosiasi dengan
endapan ber-temperatur menengah hingga tinggi, seperti timah dan veinvein emas seperti yang dijumapai pada daerah sigma gold mine di Quebec
dan Llallagua, Bolivia.
k. Other alteration type
Selain beberapa tipe alterasi diatas, masih banyak lagi tipe alterasi
lainnya seperti alunitization, pyritization, hematitization merupakan tipe
alterasi yang berasosiasi dengan uranium, bleaching merupakan tipe
alterasi yang terjadi pada banyak kasus reduksi dari hematite,
greisenization merupakan tipe alterasi pada timah-tungsten dan berylium
deposit pada batuan beku granitik atau gneiss, fenitization merupakan tipe
alterasi yang berasosiasi dengan deposit batuan karbonat dan dicirikan
dengan kehadiran mineral nepheline, aegirine, sodium amphibole dan
alkaline feldspar. Serpentinization merupakan proses perubahan mineral
olivin menjadi mineral serpentin dan talk akibat adanya proses
hydrothermal Dan Zeolitization merupakan tipe alterasi yang ditandai
dengan kehadiran mineral stilbite, natrolite, heulandite dan lainnya,
kadang berasosiasi dengan mineralisasi native copper pada basalt
amygdaloidal calcite, prehnite, pectolite, apophyllite dan datolite yang
sangat umum dijumpai secara bersamaan.
Adapun beberapa contoh-contoh mineral yang dapat terbentuk dari
proses alterasi adalah sebagai berikut :
1. Actinolit Ca2(Mg,Fe)5Si8O22(OH)2, Mineral ini menunjukkan warna hijau
gelap, sistem kristal monoklin, belahan sempurna, kilap kaca, cerat
berwarna putih dan menunjukkan bentuk elongated. Terbentuk pada suhu
800 9000 C, dihasilkan oleh alterasi dari piroksen pada gabro dan diabas,
pada proses metamorfik green schist facies.
22
C,
C,
23
25
BAB 3
PENUTUP
26
3.1 Kesimpulan
Struktur khusus yang dibentuk oleh endapan bijih sangat dipengaruhi oleh
jenis atau sifat magma, struktur geologi yang berkembang pada suatu
daerah, dan berbagai macam proses kimia yang terjadi sepanjang
pembentukan endapan bijih tersebut.
3.2 Saran
27
28