Anda di halaman 1dari 16

SISTEM BASIS DATA

Disusun
Oleh :
Nama
NIM
Kelas
Jurusan

: RICAT MAINAKI
: 101212012
: 3 B MANAJEMEN
: S.1 manajemen

Dosen Pembimbing : Angga Hayadi, S.Kom.,M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAHMANIYAH SEKAYU


TAHUN AJARAN 2011 / 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
dengan judul SISTEM BASIS DATA,
Penulis

menyadari

bahwa

masih

banyak

kekurangan

dan

keterbtasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna
dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang
berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang
sebesar- besarnya.

Sekayu, 21 Oktober 2011

Penulis

DAFTAR ISI
Sampul ..
Kata Pengantar.
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN....
Bab II PEMBAHASAN.....
A. DEFINISI ...
B. OPERASIONAL DASAR BASIS DATA..
C. TUJUAN DASAR BASIS DATA..
D. PENERAPAN BASIS DATA..
E. MODEL BASIS DATA
Bab III SISTEM PENGELOLA BASIS DATA DATABASE
MANAGEMEN SYSTEM (DBMS)..
A. DEFINISI..
B. BAHASA QUERY (Structured Query Language (SQL))
C. APLIKASI DBMS (Databse Managemen System).
D. LANDASAN PEMILIHAN APLIKASI DBMS YANG DIGUNA
Bab IV SQL SERVER SEBAGAI APLIKASI DBMS
A. ARSITEKTUR SQL SERVERSQL.
B. KOMPONEN-KOMPONEN SQL SERVER..
C. KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN SQL SERVER.
D. FASILITAS UNGGULAN SQL SERVER.
E. CONTOH-CONTOH PENULISAN PERINTAH DML QUERY
BAB V KESIMPULAN..

BAB I
PENDAHULUAN
Data atau informasi geografi, yang diturunkan dari petapeta tematik, pengukuran pada umumnya mengandung lebih
dari satu atribut yang diasosiasikan dengan lokasi spasialnya.
Sebagai contoh, properties pemukiman yang menjadi daya tarik
adalah area, lahan, sifat kesuburan tanah, dsb. Atribut-atribut
tambahan ini disebut sebagai entities non-spasial dari basi data
spasial.
Basis data spasial mendeskripsikan sekumpulan entity baik yang
memiliki lokasi atau posisi yang tetap maupun yang tidak tetap
(memiliki kecenderungan buntuk berubah, bergerak, atau
berkembang). Tipe-tipe entity spasial ini memiliki properties
topografi dasar yang meliputi lokasi, dimensi dan bentuk
(shape). Hampir semua SIG memiliki campuran tipe-tipe entity
spasial dan non-spasial. Tetapi, tipe-tipe entity nonspasial tidak
memiliki propertiestopografi dasar lokasi.
Dengan demikian, sebelum analisis SIG dapat dilakukan,
diperlukan data tambahan untuk kemudian digabungkan ke
dalam basis data geografi.Walupun demikian, untuk mengelola
data dan informasi atribut di dalam SIG tidak semudah yang
dibayangkan. Untuk melakukannya diperlukan pemahaman yang
baik mengenai konsep-konsep sistem manajemen basi
data.Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar
hampir di semua bidang. Sebagai institusi pengelola informasi
merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi
yang berkembang dengan pesat.
Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita
lihat dari perkembangan yang selalu berkaitan dengan dengan
teknologi informasi, diawali dari manual, terautomasi, sistem
digital atau cyber system. Ukuran perkembangan banyak diukur
dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan
dari skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan,
jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya.
Kebutuhan akan TI sangat berhubungan dengan peran dari
sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi
ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang berkembang seiring

dengan menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia


akan informasi membagi rata informasi dengan cara
mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakanya
untuk umum. Penerapan teknologi informasi dapat difungsikan
dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Penerapan teknologi informasi digunakan sebagai Sistem
Informasi Manajemen.
Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan
sistem
informasi
adalah
pengadaan,
inventarisasi,
katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota,
statistik dan lain sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan
sebagai bentuk Automasi.
2. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk
menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi
ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk penerapan
TI ini sering dikenal dengan system Digital.
Kedua fungsi penerapan teknologi informasi ini dapat terpisah
maupun terintegrasi dalam suatu sistem informasi tergantung
dari kemampuan software yang digunakan, sumber daya
manusia dan infrastruktur peralatan teknologi informasi yang
mendukung keduanya.

BAB II
PEMBAHASAN
BASIS DATA
A. DEFINISI
Data adalah fakta atau hasil observasi yang masih belum
diolah dan sisajikan dalam
koneks dan ditampilkan yang bermanfaat bagi pengguna
tertentu. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah dan
dijasikan dalam koneks dan tampilan yang bermanfaat bagi
pengguna tertentu, informasi dapat disajikan dalam bentuk
tabel, grafik atau audio.
Jadi definisi dari Basis Data adalah koleksi terpadu dari
data-data yang saling berkaitan yang disimpan dalam media
elektronik untuk memenuhi berbagai kebutuhan, sedangkan
System Basis Data adalah suatu sistem yang terdiri dari
kumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan dan sekumpulan
program yang memungkinkan bebarapa pemakai / program lain
untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.
B.OPERASIONAL DASAR BASIS DATA
Basis data dianalogikan seperti lemari arsip yang memiliki
aturan / cara penyusunan dan penempatan arsip-arsip
didalamnya dengan tujuan jika kita ingin mencari dan
mengambil kembali arsip/buku dari lemari arsip tersebut dapat
dilakukan dengan mudan dan cepat.
Adapun operasi-operasi dasar yang
dengan basis data adalah sebagai berikut :

dapat

1. Create Database (Pembuatan basis data baru)


2. Drop Database (Penghapusan basis data baru)
3. Create Table (File atau pembuatan tabel)

dilakukan

4. Drop Table (Penghapusan file atau tabel dari suatu basis data)
5. Insert (Penambahan / pengisian data baru sebuah file / tabel)
6. Search / Retrieve (Pengambilan data dari sebuah file / tabel)
7. Delete (Penghapusan data dari sebuah file / tabel)
8. Display, browse (Menampilkan basis data)
9. Update, Edit (Mengubah dan meng-edit data yang terdapat di
dalam tabel basis data)
10. Menghapus data dari tabel basis data (delete, zap, pack)
11. Create Index (Membuat indeks untuk setiap tabel basis data)
C. TUJUAN DASAR BASIS DATA
Adapun tujuan dari Dasar Basis Data adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan
2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
3. Keakuratan (Accuracy)
4. Ketersediaan (Availability)
5. Kelengkapan (Completennes)
6. Keamanan (Security)
7. Kebersamaan pemakai (Sharability)
8. Mengatahui bentuk dan model database dan konsep
sederhananya
9. Memahami konsep basis data relational dan
karakteristiknya, relasi, notasi, aljabar relational, integritiy
constraint dan normalisasi.

10. Mampu memanfaatkan salah satu bahasa queri yaitu


SQL, baik kemampuan sebagai Data Definition Language
(DDL) atau Data Manipulations Language (DML)
11. Mampu mendesain dan mengoptimalkan basisi data
relational untuk permasalahan praktis.
D. PENERAPAN BASIS DATA
Penerapan Basis Data digunakan sebagai Sistem Informasi
Manajemen. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan
sistem informasi adalah pengadaan, inventarisasi, katalogisasi,
sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan anggota, statistik dan lain
sebagainya. Fungsi ini sering diistilahkan sebagai bentuk
Automasi. Penerapan teknologi informasi Basis Data sebagai
sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan
informasi ilmu pengetahuan dalam format digital. Bentuk
penerapan TI ini sering dikenal dengan system Digital.
E. MODEL BASIS DATA
Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang
tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah
struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang
paling umum ada 3 macam, yaitu :

1. Model Hirarki
Model hirarki biasa disebut model pohon, karena
menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan
pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa
sinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan
sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul
pada level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua
bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1
: M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua.
Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua
disebut anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang
tua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut
daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua
disebut cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model
hirarki, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.Pada contoh
diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan
sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat

simpul yang disebutkan belakangan ini disebut sebagai


anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan sebagai orang
tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J,
L, dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang
menggunakan model hirarki adalah IMS (Information
Management System) , yang dikembangkan oleh dua
perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation.
2. Model Basis Data Relasional Dan Sig
Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada
pendekatan
basis
data
untuk
penyimpanan
koordinatkoordinat
peta
dijital
telah
memicu
pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam
mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG.
Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan
pada model data hybrid atau terintegrasi.
3. Model Data Hybrid
Langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman
adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme
penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi
(spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal
untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data
kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files
sistem operasi direct access untuk meningkatkan
kecepatan input-output, sementara data atributnya
disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
4. Model Data Terintegrasi
Pendekatan
modael
data
terintegrasi
juga
dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan
basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak
sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya
pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabeltabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta
(titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain
yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan
di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map
feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara
otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah
dan dapat diakses melalui operasi relasioanl JOIN.

BAB III
SISTEM PENGELOLA BASIS DATA DATABASE MANAGEMEN
SYSTEM (DBMS)
A. DEFINISI
1.Entity
Yaitu objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata
atau suatu kelas atau tipe entitas yang menyatakan suatu
objek atau kejadian, pelanggan, pegawai, departemen,
pengarang, buku, barang, mata kuliah merupakan contoh
dari entity atau entitas. Pada model Relational, entitas
akan menjadi tabel.
2. Attribut
Yaitu suatu item data yang menajdi bagian dari suatu
entity atau entitas, istilah lain atribut adalah property,
nama pegawai atau NIP adalah contoh dari attribut yang
terdapat pada entity pegawai.
3. Data Value (Nilai Atau Isi Data)
Yaitu suatu fakta atau hasil observasi yang masih belum
diolah dan sisajikan dalam koneksi dan ditampilkan yang
bermanfaat bagi pengguna tertentu.
4. RecordRecord
adalah sebuah baris data yang ada dalam tabel atau
banyak data yang ada dalam subuah tabel.
5. File / Table
Yaitu sebuah data yang telah diolah yang disusun dalam
sebuah tabel yang mempunyai relasi antara tabel-tabel
sehingga file dapat diakses oleh user.
6. Database
Yaitu kumpulan informasi yang disimpan dalam suatu
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa

menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh


informasi dari basis database tersebut
7. DBMS (Database Managemen Sysem)
Yaitu suatu sistem perangkat lunak yang memungkinan
user (pengguna) untuk membuat, memlihara, mengontrol,
dan mengakses database secara praktis dan efisien.
B. BAHASA QUERY (Structured Query Language (SQL))
1. Pengertian dan Tujuan penerapan bahasa querya.
Pengertian Bahasa Query yaitu sebuah perintah tertentu
yang mempunyai kemampuan memanggil, mengubah,
memanipulasi, mendefinisikan, memodifikasi dan
menentukan kontrain sekuriti dalam sebuah aplikasi DBMS,
dalam hal ini aplikasi DBMS yang digunakan adalah SQL
Server 7.0b. Tujuan Penerapan- Memudahkan user dalam
mengakses data / informasi- Keamanan data / informasiMenghindari redudansi data / kerangkapan data- Efisiensi
dalam sebuah informasi-Keluwesan data / informasiOrientasi data- Terkontrolnya sebuah data / informasi
2. Dasar-dasar Structured Query Language (SQL)
Jenis perintah SQL dan struktur dasar penulisan
perintaha. DDL (Data Definitions Language)Kelompok
perintah ini bisa digunakan untuk melakukan pendefinisian
database dan pendefinisian tabel. Sehingga dengan
menggunakan perintah-perintah ini, kita bisa
memerintahkan untuk membuat database, membuat tabel,
mengubah strukturnya, menghapus tabel, membuat index
tabel dan lain-lain yang berhubungan dengan pendefinisian
database dan tabel. Adapun dasar penulisan perintah dari
DDL ini adalah Create, Indek, Viewb. DML (Data
Manipulation Language) Yaitu suatu data yang telah dibuat
dan telah didefinisikan untuk melakukan beberapa operasi
seprti penyaringan data, proses query, DML ini dilakukan
untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada
suatu basis data. Adapun penulisan dasar perintah dari
DML adalah Insert, Select, Update, Delete, Edit, Rename,
dan lain-lain.

C. APLIKASI DBMS (Databse Managemen System)


1. Jenis-jenis aplikasi DBMS (Database ManagemenSysem)
MySQL- SQL Server 7.0- Microsoft Access- DB2- Oracle
2. Arsitektur DBMS (Database Managemen System)
Dalam hal ini arsitektur yang kita contohkan adalah
arsitektur client/server dimana sebuah database relasional
yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan
arsitektur client/server, dimana database terdapat pada
komputer pusat yang disebut server, dan informasi
digunakan bersama-sama oleh oleh beberapa user yang
menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang
disebut dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan
integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja
dengan informasi yang sama. Melalui aturan-aturan bisnis,
kendali diterapkan kepada semua user mengenai informasi
yang ditambahkan ke dalam database.Arsitektur
client/server sangat mengurangi lalulintas network, karena
hanya memberikan data yang diminta oleh user saja,
sebagai contoh jika sebuah pencarian satu database yang
mengandung 100.000 records hanya menghasilkan 3
record, 3 record ini saja yang akan dikirimkan melalui
network kepada komputer client. Pada sistem yang
tradisional, kesemua 100.000 record akan dikirimkan
melalui network. Hal ini membantu tugas-tugas
pemeliharaan, seperti misalnya mem-beckup dan
merestorasi data menjadi lebih mudah dilakukan karena
data terletak hanya pada satu tempat.
D. LANDASAN PEMILIHAN APLIKASI DBMS YANG DIGUNAKAN

Landasan pemilihan DBMS :


1. Struktur dataJika data yang disimpan dalam database
mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari
DBMS harus dipikirkan.
2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem

Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah


terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat
mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
3. Tersedianya layanan penjual
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat
dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa
masalah sistem.

BAB IV
SQL SERVER SEBAGAI APLIKASI DBMS
A. ARSITEKTUR SQL SERVERSQL
Server adalah sebuah database relasional yang direancang
untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/server,
dimana database terdapat pada komputer pusat yang disebut
server, dan informasi digunakan bersama-sama oleh beberapa
user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang
disebtu dengan client. Arsitektur semacam ini memberikan
integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan
informasi yang sama.
B. KOMPONEN-KOMPONEN SQL SERVER
Adapun komponen-komponen SQL Server adalah sebagai berikut :

1. Database
2. Tabel
3. Database Diagram
4. Indeks
5. View
6. Storage Procedure
7. Trigger8. Full-Text Indexes
C. KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN SQL SERVER
1. Keunggulan SQL Server
- Data Oriented
- Luwes
- Terkontrolnya kerangkapan data
2. Kekurangan SQL Server

- Storage digunakan besar


- Dibutuhkan tenaga specialis yang handal
- Softwarenya mahal- Kerusakan pada system database
dapat mempengaruhi departemen lain yang terkait
D. FASILITAS UNGGULAN SQL SERVER
Adapun fasilitas unggulan yang dimiliki oleh SQL server
adalah berupa tabel, view dan elemen-elemen lain yang dapat
terlihat langsung oleh user atau pengguna.
E. CONTOH-CONTOH PENULISAN PERINTAH DML QUERY
1. Select (Pemilihan)
Select * from Nama_Table Untuk melihat semua Select
Nama_Attribut1,Nama_Attribut2 from Nama_TableUntuk
dan nama buku Select Nama_Attribut1,Nama_Attribut2
from Nama_Table Untuk melihat nama pengarang dan
tahun terbit Select right (Nama_Attribut,3) as Kanan from
Nama_TableUntuk mengambil 3 karakter dari sebelah
kanan
2. Insert (Penyisipan)
Insert tbuku values ("isi_dari_kode","data_kolom1","
data_kolom2"," data_kolom1,) Insert into nama-tabel
(Kode,Nama_Data)values
("Nama_Kode","Nama_Data_yg_akan_disisip")
3. Update (Perubahan)
Update {nama tabel} set nama kolom="isi kolom"
where nama kolom ="isi kolom"
4. Delete (Penghapusan)
Delete from [nama tabel] where [ kondisi]

BAB V
KESIMPULAN
SQL Server 7.0 merupakan aplikasi DBMS yang sangat
berguna bagi user yang memerlukan informasi dari suatu
perusahaan atau departemen tertentu yang terkait dengan
aplikasi ini.SQL Server 7.0 juga sangat bermanfaat dan sangat
efisien karena program ini dapat digunakan bersama-sama oleh
pengguna yang memakai aplikasi ini. Oleh sebab itu aplikasi ini
sangat cocok bila dipakai dalam suatu informasi seperti data
pustaka, rumah sakit, kampus dan lainlain. Unsur dan syarat
automasi ada begitu banyak. Biasanya, pengguna berharap
terlalu banyak dari sistem ini dan oleh karenannya merasa
kecewa bilamana sistem tersebut tidak bekerja seperti yang
diharapkan. Untuk memastikan adanya keberhasilan dalam
automasi ini dibutuhkan kerjasama yang optimal dan
berkelanjutan diantara pengguna sehingga tercipta kepuasan
diantara pengguna, suatu penilain mendalam mengenai
kebutuhan-kebutuhan pengguna harus dilakukan sebelum
rencana detail untuk automasi dilakukan. Perlu tersedianya staf
yang terlatih. Seluruh anggota staf harus mengerti tentang
sistem automasi ini.

Sumber :
http://bersama-agus.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=13

Anda mungkin juga menyukai