Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

TUGAS 4 MEMBACA TEKS ANEKDOT


HUKUM PERADILAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
1.
2.
3.
5.

ANA MUTIA FITRI


DINI ANANDAYANI
FAHRA MAWADDA
4. MUSDALIFAH
PUTRI ALDA TUNNISA

(KET: CANTIK SEMUA)

Tugas 4 Membaca Teks Anekdot Hukum Peradilan


(1)
Teks anekdot itu panjang, tetapi struktur teksnya sederhana dan sama dengan
struktur teks anekdot sebelumnya. Struktur teks itu adalah abstraksi ^ orientasi ^ krisis ^
reaksi ^ koda.
Untuk mengidentifikasi struktur teks anekdot tersebut, lengkapilah titik-titik pada
diagram berikut ini dengan hanya menuliskan satu atau dua kalimat pendek. Sertakan
juga nomor paragraf tempat kalimat-kalimat tersebut berasal.
Abstraksi
Pengadilan dinyatakan tidak adil.
Orientasi
Pembantu masuk penjara
Krisis
Semua yang terlibat dalam pembuatan jembatan dinyatakan tidak bersalah
Reaksi
Si tukang pedati melapor ke hakim dan meminta ganti rugi
Koda
Pedati jatuh ke sungai saat melewati jembatan yang di bangun
.
(2) Partisipan yang terlibat pada anekdot tersebut adalah partisipan manusia, seperti
yang mulia hakim. Partisipan manusia yang lain adalah:
a. Tukang pedati
b. Pembuat Jembatan
c. Tukang kayu
d. Penjual kayu
e. Pembantu penjual kayu yang tinggi, gemuk dan tidak punya uang
f. Pembantu penjual kayu yang pendek, kurus dan punya uang.
g. Pengawal.
(3)

Dalam teks anekdot itu tidak terdapat unsur lucu, tetapi menggambarkan

kekonyolan bahwa orang yang tidak bersalah dihukum dan dimasukkan ke penjara.
Mengapa si Pembantu yang kurus dan pendek dihukum dan dipenjara, tetapi si
Pembantu yang gemuk dan tinggi tidak?

Karena pembantu kurus muat untuk dimasukkan ke dalam penjara dan punya uang,
sedangkan pembantu yang gemuk dan tinggi sebaliknya :)
4) Dalam teks anekdot itu terkandung sindiran, yaitu keputusan yang tidak adil
dikatakan adil. Siapa yang disindir?

yang disindir adalah orang-orang penting, terutama para penegak hukum yang tidak
adil dalam menjatuhkan hukuman kepada pelaku.
(5)

Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian? Salah satu

pengandaian yang ditemukan dalam teks anekdot di atas adalah bahwa peradilan itu
dilaksanakan di suatu negara, bukan di negara kita. Pengandaian yang lain adalah:
a. ''Pada zaman dahulu'' , bukan zaman sekarang padahal ketidakadilan hukum seperti
yang diungkapkan dalam teks tersebut masih berlangsung
b. "Pembantu kurus'',bukan majikan
c. Masyarakat yang ada serempak menjawab adil
(6) Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata (antonim)? Dua contoh
lawan kata yang digunakan pada anekdot tersebut adalah adiltidak adil dan benar
salah. Maksudnya adalah bahwa sesuatu yang tidak adil dikatakan sebagai sesuatu
yang adil dan sesuatu yang salah dikatakan sebagai sesuatu yang benar atau
sebaliknya. Contoh lawan kata yang lain adalah sebagai berikut.
a. Bijaksana-tidak bijaksana
b. hemat-boros
c. tumbuh-mati
d. .
(7) Dalam anekdot tersebut terkandung konjungsi lalu untuk menyatakan urutan
peristiwa. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalah sebagai berikut.
a. Lalu
b. Kemudian
c. Mula mula
d. Setelah itu
(8) Dalam anekdot itu terkandung konjungsi maka untuk menyatakan akibat perbuatan
yang dilakukan oleh seorang tersangka. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu
adalah:
a. Sehingga
b. Hingga
c. Sampai
d. oleh karena itu

(9) Fungsi konjungsi dapat digantikan oleh kata-kata. Sebagai contoh, konjungsi
setelah dapat diungkapkan dengan sesampainya di hadapan hakim (paragraf 4). Katakata lain seperti itu pada teks anekdot itu adalah:
a. Maka digantikan oleh karena itu.
b. Lalu digantikan kemudian.
c. Beberapa saat kemudian digantikan setelah itu.
d.

.
(10) Dari teks anekdot tersebut, dapatkah kalian menyimpulkan bahwa orang yang
tidak dapat berdebat di sidang pengadilan akan kalah? Tunjukkan buktinya pada teks
anekdot tersebut. Apakah keadaan itu menggambarkan bahwa layanan publik di bidang
hukum belum bagus?

Menurut

cerita teks anekdot hukum peradilan, bdang hkum blum lah tgas dlam

menjalankan tgasnya karna orang yng tdak dpat brdebat blum tntulah ia bersalah...
sdangkan orang yng mahir dalam berdebat d pradilan bisa saja jstru ia lah yng slah

Anda mungkin juga menyukai