Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot merupakan sebuah karangan cerita atau kisah yang bisa jadi
berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat, pendek dan lucu tentang berbagai
topik seperti pendidkan, politik, hukum, sindiran, kritikan, dan sebagainya. Dalam teks anekdot itu
sendiri, perlu diketahui bahwa teks anekdot tidak hanya berisikan kisah-kisah cerita lucu semata
melainkan terdapat juga amanat, pesan moral, serta ungkapan tentang suatu kebenaran secara umum.

Struktur Teks Anekdot


Teks anekdot juga memiliki struktur-struktur dalam pembentukannya. Struktur teks anekdot
antara lain Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan Re-orientasi. Untuk mengetahui lebih
dalam mengenai tiap bagain struktur kalian bisa simak yang di bawah ini:

 Abstraksi, bagian ini terletak pada bagian awal paragraf, pada bagian ini berisikan gamabaran
awal tentang isi dari teks anekdot.
 Orientasi, pada bagian ini berisikan awal mula, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau
kejadian yang terjadi dalam teks.
 Event, berisikan rangkaian peristiwa yang terjadi dalam teks.
 Krisis, bagian ini berisikan tentang pemunculan permasalahan yang terjadi dalam teks anekdot.
 Reaksi, bagian ini berisikan langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis.
 Koda, pada bagian ini akan muncul perubahan yang terjadi pada tokoh dalam teks.
 Re-orientasi, bagian ini merupakan bagian akhir dari teks sekaligus sebagai penutup dari teks itu
sendiri.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah
kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini.

 Menggunakan kata keterangan waktu lampau


 Menggunakan kata penghubung
 Terdapat penggunaan kata kerja
 Urutan peristiwa berdasarkan waktu
 Menggunakan jenis pertanyaan retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan
untuk dijawab.
Contoh Teks Anekdot
Antara Pencuri Sandal dan Koruptor

Di suatu persidangan, seorang hakim memutuskan untuk menjatuhkan hukuman 5


tahun penjara terhadap Bagus, seorang pemuda berumur 23 tahun. Bagus terbukti bersalah
mencuri sepasang sandal di masjid.

Bagus: “Lho, Pak Hakim, sepasang sandal itu hanya berharga Rp 30.000 saja, mengapa saya
dihukum 5 tahun penjara? Sedangkan para koruptor lebih ringan hukumannya padahal uang
rakyat yang mereka curi jauh lebih banyak!”

Hakim: “Anda merugikan satu orang senilai Rp 30.000. Sedangkan koruptor merugikan 200
juta orang dengan korupsi sebanyak Rp 2 miliar. Jika dihitung-hitung, kerugian yang didapat
tiap orang hanya Rp 10.”

Bagus: “Lalu?”

Hakim: “Lalu apa lagi? Nilai tindakan Anda jauh lebih merugikan. Maka Anda saya hukumi
lebih berat dari koruptor!”

Bagus: (Pingsan)

Anda mungkin juga menyukai