Anda di halaman 1dari 18

BAHASA INDONESIA

PELAJARAN 4
KRITIK DAN HUMOR
DALAM
LAYANAN PUBLIK

NAMA: YOGA RATNADI


KELAS X MIPA 5
1. KEGIATAN 1 TUGAS
1
1. Betulkah setiap cerita lucu dapat digolongkan ke dalam teks anekdot?

2. Apakah teks anekdot sama dengan teks lawak?

3. Siapakah yang biasanya menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot? Apakah tokoh atau
partisipan yang dimaksud harus selalu orang yang terkenal?

4. Di media apa sajakah teks anekdot ditemukan ? Sebutkan jenis medianya dan contoh
anekdot yang dimaksud!

5. Di Bidang apa sajakah kalian dapat menemukan teks anekdot ?

Jawaban

1. Bisa , selagi masih dalam bentuk teks dan memiliki struktur seperti teks anekdot.

2. Tergantung pada struktur teks tersebut, jika Memiliki Abstraksi,


Orientasi,Krisis,Reaksi & Koda, maka teks lawak masih termasuk teks anekdot,
Jika tidak memiliki struktur maka teks lawak tersebut tidak termasuk teks anekdot.

3. Yang menjadi tokoh/partisipan boleh siapa saja,,,dalam teks anekdot tidak selalu Orang
terkenal yang menjadi tokoh/partisipan,terkadang ada orang atau nama yg tidak terkenal /
asal-asalan.

4. Di televisi,koran,artikel dll
contohnya bisa dibuat jenis karikatur di televis

5. Hukum, Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan, Lingkungan, Administrasi, dan Transportasi

TUGAS 2
1.Apakah yang membuat teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot!

Jawab : Teks KUHP termasuk anekdot karena berisi lelucon yang membuat konyol dan mengandung
unsur lucu. Dan juga memberikan kritik yang disampaikan melalui lelucon.

2.Ciri-ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot?

Jawab : Tokoh faktual, memiliki alur/plot, memiliki latar waktu, tempat dan latar suasana.

3.Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu?

Jawab : Mahasiswa dan Dosen.


4.Apakah cerita pada anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekayasa?

Jawab : Anekdot merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi
di masyarakat. Jadi ceritanya belum tentu terjadi.

5.Seandainya cerita itu betul terjadi, benarkah mahasiswa menjawab pertanyaan dosen dengan
tidak serius?

Jawab : Mungkin jika keadaan sedang santai maka bisa saja terjadi cerita tersebut, jika sedang serius
maka tidak akan terjadi.

6.Singkatan KUHP pada anekdot diatas plesetan. Apakah maksud dan pesan teks yang dikandung?

Jawab : KUHP = Kasih Uang Habis Perkara. Mungkin tentang bilamana kita terlibat dalam suatu
perkara, lalu dibayar dengan uang pasti masalah atau perkara tersebut akan selesai.

7.Diskusi secara berkelompok siapa sebenarnya yang dikritik lewat sindiran dalam teks tersebut?

Jawab : Polantas, Kejaksaan/Pengadilan, Hakim.

8.Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju?

Jawab : Jika sindiran tersebut dilihat, dibaca ataupun didengar oleh orang yang dituju maka sindiran
tersebut akan sampai kepada orang yang dikritik (orang yang dituju).

9.Tunjukan unsur-unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut!

Jawab : Ali bertanya kepada Dosen, “Apa kepanjangan KUHP?” Pak Dosen melemparkan pertanyaan
Ali kepada Ahmad. Dengan tegas Ahmad menjawab “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!”

10.Jelaskan reaksi dosen dan mahasiswa!

Jawab : Pak Dosen hanya menggelengkan kepala. Mahasiswa tercengang, berpandang-pandangan


lalu tertawa terbahak-bahak.

TUGAS 3
1. Bandingkan hasil identifikasi struktur teks anekdot "KUHP dalam Anekdot" !

2. Apakah abstraksi itu sama dengan pembukaan? Berfungsi sebagai apakah abstraksi itu?

3. Apakah orientasi berfungsi untuk membangun konteks perkuliahan?

4. Seandainya krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan,


ketidakpuasan atau kejanggalan apa yang dimaksud?

5. Setujukah kalian reaksi itu berkenaan dengan tanggapan yang diberikan oleh mahasiswa
atau dosen tentang pelesatan KUHP itu ?
6. Berikan penjelasan seandainya kalian tidak setuju bahwakoda sama dengan
penutup.pikirkan bahwa penutup menggambarkan situasi yang seimbang dengan situasi
pada orientasi

JAWABAN

1. Menurut hasil identifikasi saya, hasilnya sama dengan struktur teks yang ada di soal
tersebut.

2. Abstraksi merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel
ilmiah dan ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Menurut saya, pembukaan berbeda
dengan abstraksi itu sendiri. Pembukaan biasanya berupa rumusan dan tujuan yang ingin
dicapai dalam pembuatan artikel ilmiah.

3. Kalau menurut saya bisa jadi, karna orientasi berarti pengenalan ataupun pemahaman.
jadi dengan adanya orienstasi terlebih dahulu maka konteks perkuliahan akan lebih mudah
terbangun dan calon peserta didik tidak akan terkejut nantinya akn perkuliahan yang
sebenarnya karna telah mengenal konsep nya di masa perkuliahan

4. Yang dimaksud dengan kejanggalan/ketidakpuasan dalam menghadapi krisis adalah sesuatu


yang masih melekat dan selalu teringat dengan sesuatu hal yang tidak maksimal.

5. Setuju

6. Orientasi adalah kalimat yang menggambarkan awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa itu terjadi sedangkan Koda adalah kalimat yang menjelaskan situasi di
akhit cerita, bisa juga memberikan kesimpulan

TUGAS 4
1. Temukan bagian-bagian struktur teks (abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda) dalam
anekdot di atas!

2. Partisipan yang terlibat pada anekdot tersebut adalah partisipan manusia, seperti yang mulia
hakim. Partisipan manusia yang lain adalah:

3. Mengapa si Pembantu yang kurus dan pendek dihukum dan dipenjara, tetapi si Pembantu
yang gemuk dan tinggi tidak?

4. Dalam teks anekdot itu terkandung sindiran, yaitu keputusan yang tidak adil dikatakan adil.
Siapa yang disindir?

5. Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian? Salah satu pengandaian yang
ditemukan dalam teks anekdot di atas adalah bahwa peradilan itu dilaksanakan di suatu
negara, bukan di negara kita.
6. Betulkah sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata (antonim)? Dua contoh lawan
kata yang digunakan pada anekdot tersebut adalah adil–tidak adil dan benar–salah.
Maksudnya adalah bahwa sesuatu yang tidak adil dikatakan sebagai sesuatu yang adil dan
sesuatu yang salah dikatakan sebagai sesuatu yang benar atau sebaliknya.

7. Dalam anekdot tersebut terkandung konjungsi lalu untuk menyatakan urutan peristiwa.

8. Dalam anekdot itu terkandung konjungsi maka untuk menyatakan akibat perbuatan yang
dilakukan oleh seorang tersangka. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan itu adalah:

9. Fungsi konjungsi dapat digantikan oleh kata-kata. Sebagai contoh, konjungsi setelah dapat
diungkapkan dengan sesampainya di hadapan hakim (paragraf 4). Kata-kata lain seperti itu
pada teks anekdot itu adalah:

10. Dari teks anekdot tersebut, dapatkah kalian menyimpulkan bahwa orang yang tidak dapat
berdebat di sidang pengadilan akan kalah? Tunjukkan buktinya pada teks anekdot tersebut.
Apakah keadaan itu menggambarkan bahwa layanan publik di bidang hukum belum bagus?

1. Struktur teks dalam anekdot “Hukum Peradilan”!

abstraksi: Pada zaman dahulu di suatu negara ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun.

orientasi: Setiap pagi tukang pedati membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu
pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. Jembatan tersebut tidak kuat, tukang pedati itu
jatuh ke sungai beserta kuda dan dagangannya.

krisis: Keluarga si Tukang Pedati menuntut keadilan dan si Pembuat Jembatan pun divonis bersalah.
Si pembuat jembatan tidak menerima keputusan tersebut, Hakim pun hendak menghukum Si
Tukang Kayu. Namun Si Tukang Kayu tidak menerima keputusan tersebut, Hakim pun hendak
menghukum Si Penjual Kayu. Namun Si Penjual Kayu tidak menerima keputusan tersebut, Hakim pun
hendak menghukum Pembantu. Namun nggak jadi karena pembantu tersebut tinggi dan gemuk.
Maka hakim pun memerintahkan untuk mencari pembantu yang pendek dan kurus untuk dihukum.

reaksi: Pembantu yang pendek dan kurus tidak kuasa menolak hukuman dan masyarakat umum pun
menyetujui agar dia dihukum.

koda: Masyarakat menerima keputusan hakim yang menghukum si Pembantu yang berbadan
pendek, kurus sebagai keputusan yang adil.

2. Partisipan dalam anekdot “Hukum Peradilan” antara lain: Tukang Pedati, Tukang Kayu, Penjual
Kayu, Pembantu.

3. Pembantu yang gemuk dan tinggi tidak dipenjara karena penjaranya tidak muat karena terlalu
sempit.

4. Yang disindir adalah hakim yang gampang memutuskan seseorang bersalah tanpa pertimbangan
yang matang.

5. Pengandaian yang lain adalah:

“pada zaman dahulu”, bukan zaman sekarang padahal ketidakadilan hukum seperti yang
diungkapkan dalam teks tersebut masih berlangsung hingga kini;
“Pembantu kurus”, bukan majikan

6. Contoh lawan kata yang lain adalah: gemuk-kurus, tinggi-pendek, punya uang-tidak punya uang.

7. Konjungsi yang berfungsi sejenis dengan “lalu”, antara lain:“Akhirnya” (paragraf 1); “Kemudian”
(paragraf 2 & 3)

8. Konjungsi yang sejenis dengan “maka”, antara lain: “Oleh karena itu” (paragraf 4); “karena”
(paragraf 7); “sehingga” (paragraf 8)

9. Kata-kata lain seperti itu pada teks anekdot itu adalah:

Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, … (paragraf 6)

Beberapa menit kemudian, … (paragraf 7)

Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjara dan
uangnya disita,… (paragraf 9)

10. Pada paragraf ke-8 si pembantu langsung dikenai hukuman karena tidak berani mendebat dan
menolak.

KEGIATAN 2
TUGAS 1
JAWABAN

2. Darman dan para politisi lain memanfaatkan banjir agar mereka lebih terkenal dengan cara
blusukan dan memberi sumbangan pada korban banjir. Hal tersebut sama seperti yang dilakukan
oleh jokowi (Gubernur DKI Jakarta) dan SBY (Presiden Republik Indonesia).

3. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia
terperosok ke selokan dan terseret derasnya air.

4. Darman pingsan karena melihat doa yang tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang
tak ikhlas”. Darman sadar bahwa itu adalah doa yang ditulis seseorang untuk dirinya dan politisi yang
tidak ikhlas.

Tidak, itu merupakan peristiwa pingsan yang dialami Darman untuk pertama kalinya.

5. Layanan publik dalam teks tersebut menggambarkan bahwa politisi-politisi di Indonesia


memberikan layanan publik bukan karena mereka ikhlas dalam memberikan bantuan, tetapi agar
mereka lebih terkenal dengan memberi segala macam bantuan.

6. Bakti sosial yang seharusnya diberikan ialah seperti tempat pengungsian yang layak, sumbangan
berupa makanan yang tidak mencantumkan nama produk, hiburan bagi pengungsi agar mereka tidak
terlalu sedih akibat peristiwa yang telah menimpa mereka, serta memberikan kata-kata motivasi
bagi mereka.

7. 8) Darman pingsan setelah melihat ada tulisan: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka
yang tak ikhlas” yang menempel di dinding.

 3) Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban
banjir.

 5) Akan tetapi, Darman sial. Ia terpelosok ke selokan dan terseret oleh banjir.

 2) Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir.

 1) Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir.

 6) Darman ditolong oleh regu penyelamat.

 4) Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga.

 7) Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman.

DARMAN : “ah... Saya tidak mau kalah dengan politisi lain, Nanti saya akan berkunjung ke kampung
yang diterjang banjir itu, dengan mendatangi wartawan agar saya terlihat bahwa saya simpati
terhadap masyarakat”. Dalam hati Darman

Keesekoan harinya Darman mengunjungi kampung yang terkena banjir itu dengan membawa
wartawan untuk meliputinya dan memawa sembako untuk dibaggikan

DARMAN : “Ahh... Biar saya menjadi perhatian media mending saya menceburkan diri saja ke air”.
Dalam hati darman.

Tetapi pada saat darman menceburkan diri, ia terpeleset keselokan dan terseret derasnya air.
Darman berusaha tetapi dia takberdaya dan akhirnya dia hanyut.

REGU PENOLONG : “eh.. Liat liat ada politisi yang tercebur”. Sambil menunjuk darman

WARTAWAN : “wahh wahh politisi yang mencari simpati masyarakat itu tercebur juga”

SALAH SATU MASYARAKAT : “mending kita buat tulisan “Ya Allah, hanyutkan lah mereka yang tak
ikhlas”.masyarakat lain pun setuju.

WARTAWAN : “hahaha bagus tuh kata-katanya biar mereka sadar kalo mereka Cuma mau cari
jabatan saja, setelah dapat jabatan mereka akan lupa dengan janjinya”.

REGU PENOLONG : “yaudah tolong dulu tuh orang, nanti mati keseret banjir kan kasian juga, ayo ayo
bantu dia”.
TUGAS 2
. Bacalah teks anekdot yang berjudul “Puntung Rokok” berikut ini. Sambil membaca
identifikasilah siapa Azam itu dan dan apa yang dilakukanya di Singapura

Jawab :
Azam adalah seorang laki – laki yang sedang berlibur ke Singapura. Pada saat itu dia sedang
merokok di taman kota. Karena rokoknya hampir habis dia sengaja membuang putung rokok
itu tidak pada tempatnya

2. Apakah teks anekdot di atas menyindir orang yang tidak tertib dalam membuang sampah?

Jawab :
Iya, teks anekdot di atas menyindir orang yang tidak tertib dalam membuang sampah
sembarangan

3. Betulkah Azam mengelabui petugas? Tahukah petugas akan hal itu? Jelaskan!

Jawab :
Iya, Azam mengelabuhi petugas dengan mengambil kembali dan menghisap putung rokok
yang sudah ia buang. Petugas yang tidak tau akan hal itu dan hanya yerbelalak keheranan dan
langsung pergi meninggalkan Azam

4. Reaksi apa yang ditunjukan oleh petugas?

Jawab :
Setelah Azam membuang putung rokok, Si petugas menegur Azam dengan suara yang sangat
tegas

5. Seandainya kalian menjadi peugas seperti itu, apa yang kalian lakukan terhadap perbuatan
Azam tersebut?

Jawab :
Kami akan menegur dan memberikan sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
entah Azam engaja ataupun tidak

6. Seandainya kalian menjadi Azam, apakah yang kalian lakukan pada saat petugas menegur
kalian?

Jawab :
Yang kami lakukan saat petugas menegur adalah kami segera meminta maaf dan membuang
di tempat yang telah disediakan
7. Kalimat – kalimat yang menggambarkan cerita puntung rokok berikut ini tersusun secara
acak. Urutkanlah kalimat – kalimat tersebut untuk membentuk cerita. Kalian tinggal
membubuhkan nomor pada setiap kalimat. Nomor (1) telah dikerjakan untuk kalian sebagai
contoh.

Jawab :
4 : Dengan santai Azam merokok dan membuang puntung rokoknya begitu saja di sampingnya.
6 : Dengan spontan Azam mengambil puntung rokoknya kembali, lalu dihisapnya lagi sambil
mengucapkan kata “maaf” bahwa rokoknya terjatuh.
3 : Orang tidak boleh membuang sampah sembarangan.
5 : Perbuatan Azam diketahui oleh petugas, lalu ia ditegur dengan suara keras.
1 : Azam pergi ke Singapura untuk berlibur.
7 : Petugas terbelalak, tetapi tidak dapat berbuat apa – apa dan pergi meninggalkan Azam.
2 : Di negara itu diberlakukan peraturan kebersihan secara ketat

8. Tulis ulanglah anekdot “Puntung Rokok” tersebut dalam bentuk uraian monolog. Caranya,
ubahlah semua kalimat tidak langsung pada dialog menjadi kalimat – kalimat
langsung. Dalam menulis ualng, gunakanlah kalimat – kalimat sendiri tanpa mengutip
kalimat satupun dari teks. Pikirkanlah, pada teks anekdot yang kalian buat itu, semua tahap
yang ada tidak terlewatkan.

Jawab :
Puntung Rokok

Suatu ketika ada seorang laki – laki yang bernama Azam. Saat itu dia sedang pergi ke
Singapura untuk berlibur. Nampaknya dia tidak tahu akan peraturan yang ada di negara
Singapura itu. Dia sedang merokok sendirian sambil duduk di bangku taman. Karena
rokoknya sudah mau habis, dia membuang putung rokoknya begitu saja dan terjatuh tepat di
sisi kanan kakinya. Tanpa dia sangka ada seorang petugas yang memperhatikanya dan
kemudian menegur Azam dengan suara yang sangat tegas. Akan tetapi dia mengelak jika
putung rokok itu adalah miliknya. Petugas itu terbelalak kebingungan ketika melihat putung
rokok itu diambil Azam dan dihisap lagi. Dengan merasa keheranan petugas itu kemudian
pergi meninggalkan Azam.

TUGAS 3
JAWABAN

2. Bisa saja, karena dalam teks itu mengandung unsur humor dan sindiran.

3. Tokoh aku lirik bertindak sebagai diri sendiri. Dan yang diajak berbicara ialah pembaca/pendengar
teks itu.
4. Ya, merasa tak nyaman serta prihatin dengan kondisi lingkungan sekitar yang penuh akan sampah.
Karena dalam teks itu, tokoh aku lirik mengeluh karena banyak sekali sampah dimanapun.

5. Saya pribadi sebagai pembaca merasa lumayan tersindir, karena jujur, saya sering kali membuang
sampah dengan sembarangan.

TUGAS 4
NASKAH DRAMA :

A : kenapa saku jaket kamu gelembung kayak kantong doraemaon?


B : kantong doraemon? aku pikir kamu hamil 5 bulan, ha..ha..ha..
C : ah kalian tidak bergaul ah.
D : hubungannya apa dengan gaul, C?
C : lihat nih, ini sampah kertas dan plastik aku bawa dari rumah.
A & B & D : hah, ngapain kamu bawa-bawa sampah, emang ga ada tempat sampah dirumah?
C : ada, kan biar ga buang sapah sembarangan.
(tiba-tiba C terjatuh) Gubraaaaak.
C : aaaaaw waduh sial aku ini
A & B &D : hahahahahahaha...sama aja kamu buang sampang sembarangan juga.
TUGAS 5

2. judul yang tepat menurut saya yaitu “ SALAH SANGKA”

3. ia merasa malu karena ia salah sangka terhadap tetangganya yang sudah ia tuduh, saya tentunya
akan meminta maaf.

4. menurut saya tentu saja, karena pemilik mobil itu tidak tahu bahwa tempat yang menjadi parkiran
mobilnya itu adalah rumah orang lain sehingga orang pemilik rumah tersebut terhalangi jalan
keluarnya karena mobil yang terpakir di depan rumahnya.
5

KEGIATAN 3
TUGAS 1
 ANEKDOT HUKUM PERADILAN

Dahulu kala di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang
tukang pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi ia membawa barang dagangan ke
pasar dengan pedatinya. Suatu pagi ia melewati jembatan yang baru dibangun.
Namun, kayu yang dibuat untuk jembatan itu tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati
jatuh ke sungai beserta semua barang yang dibawa. Karena tidak terima akan
kerugiannya, keluarga si tukang pedati melaporkan kejadian itu pada hakim untuk
mengadukan si pembuat jembatan dan meminta uang ganti rugi.
Permohonan dari keluarga si tukang pedati dikabulkan oleh hakim. Hakim
memanggil si pembuat jembatan untuk diadili, tetapi si pembuat jembatan protes
dan tidak terima, si pembuat jembatan menyalahkan tukang kayu. Hakim
memanggil tukang kayu dan tukang kayu juga tidak terima atas tuduhan tersebut.
Ia menyalahkan si penjual kayu. Dipanggillah si penjual kayu, tetapi penjual kayu
malah menyalahkan pembantunya karena ia yang memilih kayu dengan kualitas
buruk. Hakim memanggil pembantu, malangnya si pembantu tidak secerdas
orang-orang yang telah dituduh sebelumnya sehingga ia tidak bisa memberikan
alasan yang memuaskan pada hakim. Akhirnya, pembantu tersebut dipenjara.
Karena badan pembantu yang besar dan tinggi, penjara yang ia tempati tidak
cukup. Selain itu, pembantu tersebut tidak mempunyai uang untuk disita sehingga
hakim mengutus pengawal untuk mencari pembantu yang kurus, pendek, dan
punya uang.
Datanglah pengawal dengan pembantu yang kurus, pendek, dan punya uang
seperti apa yang diinginkan hakim. Karena pembantu tersebut tidak cerdik, maka
ia pun tidak bisa memberikan alasan yang memuaskan hakim sehingga ia
dimasukkan ke dalam penjara dan uang yang dimilikinya disita. Lalu hakim
bertanya pada khalayak, “Saudara-saudara, bagaimana menurut pandangan
kalian? Sudah adilkah peradilan ini?” Masyarakat serempak menjawab, “Adilllll
!!!!!!!”

2. Partisipan:tukang pedati, si pembuat jembatan, hakim, penjual kayu, tukang kayu, dan
pembantu.

Ragam bahasa : bahasa sehari-hari

Konyol.

TUGAS 2
No 1

 RUMAH SAKIT

 Pada suatu hari disebuah tempat yang jauh, ada sebuah bangunan yang besar, luas,
tetapi tidak cukup megah. Bangunan tersebut adalah Rumah Sakit. Suatu hari seorang anak
bernama Agung masuk ke bangunan tersebut,karena masuk angin. Ketika Agung masuk,
keadaannya seperti layaknya Rumah Sakit. Agung bertanya pada dokter “ Dokter ,apa saya
perlu rawat inap?”. Dokter menjawab”Untuk apa?Kan kamu hanya masuk angin” . Agung
pun bertanya lagi “ Masuk angin sama saja dengan demam kan dok?”. Dokter hanya
mengangguk.

 Lalu, Agung berkata” Tetapi, anak yang berbaring di ruangan itu pun,juga demam dok.
Tadi saya sudah tanya”. Dokter pun menjawab dengan sabar, “Anak itu terkena demam
berdarah,tentu berbeda dengan demam kamu sekarang.” Agung bertanya “Demam
berdarah itu karena nyamuk kan dok?”. Dokter menjawab”Iya”. Agung pun berkata
“Tetapi,anak yang di ruangan itu mengeluh karena banyak nyamuk. Bagaimana bisa sembuh
kalau masih ada nyamuk yang menggigitnya?”. Dokter pun berbalik bertanya”Apa kamu
tahu apa itu Rumah Sakit?”.

 Agung yang lugu pun menjawab”Rumah orang sakit”. “Selain itu?”,tanya sang dokter. Agung
hanya mengangkat bahu. “Masa kamu tidak tahu?”,tanya dokter. “Entahlah dok. Memang
rumah sakit itu apa?”,tanya Agung balik. “Rumah Sakit itu , RUMAH SARANG
PENYAKIT!!”,jawab dokter dengan tegas. “Tetapi dok,kenapa banyak orang sakit untuk
dirawat disini. Padahal kata dokter Rumah Sakit itu Rumah Sarang Penyakit?”.

 Dokter pun menjawab”Kamu tahu kan di matematika negatif bertemu negatif


menjadi positif. Sama saja dengan orang sakit bertemu orang sakit menjadi orang sehat!”.
“Ooo,begitu ya dok.”,jawab Agung. “Apakah Agung sudah puas?”,tanya dokter tak sabar.
“Sudah dok. Terima kasih dokter,Agung pulang dulu ya!”,pamit Agung dengan senyum
mengembang diwajahnya. Dokter pun hanya mengelus-elus dada,setelah Agung pergi.
Agung pulang ke rumah dan bercerita kepada ibunya. Ibunya pun hanya terkekeh
mendengar cerita Agung. Sedangkan sang dokter melanjutkan pekerjaannya.

 No.2

 Sekolah SBI

 Suatu hari pada sebuah sekolah yang tidak boleh disebutkan namanya, sekolah tersebut
akan menjadi sekolah SBI (Sekolah Bertaraf Internasional.

 “Anak – anak ada kabar gembira” kata pak guru, “lah kok tumben, pak memangnya ada apa
psk ?” tanya jono, pak guru pun menjawab pertanyaan nya “sekolah kita sebentar lagi akan
menjadi sekolah SBI. Nah, untuk menyambut hal ini, pak guru ingin bertanya. jono, apa yang
akan kamu siapkan untuk menyambut hal ini ?” Belajar bahasa inggris pak agar lebih mahir
dalam berbicara bahasa inggris” jawab jono, “Bagus sekali. Kalau kamu Joko ?” tanya pak
guru, “Harus siap uang pak” jawab Joko,

 “Lho kok uang ?” tanya pak guru, “Ya Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI,
pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih sekolah SBI bayarnya sama kayak sekolah biasa ? Udah
gitu, nanti pasti diminta iuran untuk ini itu”.Jawab Joko dengan santai, “Jawabanmu kok sinis
sekali?. Begini lho, kalau sekolah bertaraf internasional artinya sekolah kita itu setara dengan
sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri”. Joko berkata “Tapi pak kalu
menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolaah Bertarif
Internasional.”

 Para teman Joko pun tertawa mendengar perkataan si Joko,

 Akhirnya guru tersebut kebingungan membalas kata kata Joko dan langsung membahas
materi, kelas pun kembali berjalan normal seperti biasanya.

TUGAS 3
KANTONG AJAIB DORAEMON
Pada suatu pagi aku berjalan-jalan di suatu desa
Pada saat berjalan-jalan aku merasa tidak nyaman dengan lingkungan di desa itu
Bagaimana tidak, sudah jalannya tidak rata, pohon-pohon sudah gersang,
sampah-sampah pun sudah menjadi gunung.
Yahhh,,,,,,,,, pemandangan yang sangat indah bagi lalat-lalat yang melintas dan
berteduh di gunung yang berbau itu
Bahkan warganya pun seperti tidak ada rasa peduli dengan lingkungan di sekitar
mereka.
Tapi tidak tau juga sihh... jika profesi mereka sebagai peternak lalat.
Sesaat aku menggumam dalam hati ”apa iya? Aku harus mempunyai kantong
ajaib seperti doraemon, jika aku punya sudah ku keluarkan alat-alat ajaib dari
kantongku, lalau kusedot sampah-sampah itu masuk kekantong ajaib.”
Ahhhh,,,,,,,,,,,,,,,,, sudahlah lupakan, warga disini saja sudah tidak peduli dengan
lingkunganya.

TUGAS 4
Pada suatu pagi yang cerah siswa kelas X ada pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu topic yang
dibahas adalah tentang puisi.

Pipit : Duhh,, gimana ya bro.. gue gak bisa baca puisi nihh.. mana disuruh maju lagii...!

Yuli : Maju aja lahh.. itung-itung amal gituh… biar gak dimarahin juga kan sama Ibu Guru??
Ayu : Judulnya juga menantang banget loh guys..

Yuli : Menantang gimana maksudnya??

Ayu : Lah ya menantang lahh,, masa judulnya “Itu Sampah Atau Apa” ..??!

Yuli : Ya gak usah natap ke muka gue keleuss..! -_-

Ayu : Hhoo.. sorry bro, gak sengajaa… abis muka lo ituuu…??!

Yuli : Iiihhhh!!! Muka gue kenapaa?!!!

Ayu : Engga lah broo.. Lo cantik kok..

Lia : Hhsssssttttt!!! Udah-udahh,, gak usah pada debat kek gitu… Udah pit, sana maju!

Pipit : Ihh,, gue tuh gak bisa.. bener dehh..

Ibu Guru : Udah cepet majuu…!!!

Pipit : Ngga bisa buu.. takutnya diketawain sama temen-temenn..

Ibu Guru : Udah maju aja,, coba duluu..!

Pipit pun maju dengan terpaksa, dan membacakan puisi tersebut. Namun sayangnya, pada saat
Pipit maju ke depan kelas, Pipit tersandung dan jatuh.

Pipit : auuww!! Sakit bangett…!

(anak-anak sekelas pun menertawakannya)

Ibu Guru : Pipit Pipiitt.. lantai mulus kaya gini kok bisa jatuhh..

Pipit : Eeee.. anu buu.. saya grogii..

Ibu Guru : Grogi kenapa Pitt??

Pipit : Itu si Edi dari tadi ngliyatin aku mulu Buu…

Yuli : Cie-ciee.. Edi suka kali Bu sama Pipitt…

Ayu : Iya Buu.. kabar-kabar juga kaya gitu :D

Ibu Guru : Diem anak-anak..!! Ya udah,, Pipit, sekarang kamu kembali ke tempat duduk kamu..
Pipit pun kembali ke tempat duduknya…

Pipit : Makasihh Buu…

Saat Pipitt di mejanyaaa………

Pipit : Gila,, malu banget gueh!

Yuli : Hahaa,, lunya juga siihh.. ngapain ngliatin Edi..!

Pipit : Ihh.. orang dia tuh nggemesin banget tauu.. hhee

Ayu : Cieehhh... Pacarin aja Pit!!

Pipit : Engga lahh.. aku mau focus ke sekolah dulu, biar gak jadi sampah manyarakat gituhh..

Yuli : Lanjutkann!!!
Lia : gue pilih Demokrat!

Yuli : Iihh.. lu pikir lagi kampanye apah??!

Ayu : Uh dasar.. dah liat depan! Hormati guru yang sedang berbicara dongg..

Lia : Iaia Ayuu….

Ibu Guru pun menjelaskan apa maksud dari Puisi tersebut.

Ibu Guru : Apakah kalian tau apa yang dimaksud sampah disitu anak-anak??

Ayu : Sampah plastik buuu..! (dengan lantangnya Ayu menjawab)

Yuli : Bukann!! Tappi sampah masyarakat tauu!!

Ibu Guru : Ya benar.. sampah yang dimaksud disini adalah sampah masyarakat. Nah sekarang
apa yang dimaksud sampah masayarakat itu anak-anak??

Pipit : Para koruptor dan napi buu..!

Ibu Guru : Apakah cumin itu Pit??

Yuli : Pemghianat cinta Bu..! Itu kan sama juga sampah!!

Ibu Guru : Hust!! Ngawur kamu Yul! Itu mah udah laen lagii..!!
Yuli : Trus apa dong Buu??

Ibu Guru : Yaa,, para pemimpin-pemimpin Negara yang selalu mengumbar janji dan tidak
pernah menepatinya..

Ayu : Tapi mengapa para koruptor tidak dihukum dengan adil bu?? Mereka hanya dihukum
5 tahun, sedangkan orang yang hanya mencuri sepasang sandal jepit dihukum sampai 3
tahunan.. itu gimana bu??

Ibu Guru : Hukum di Indonesia memang belum adil nakk.. mungkin jika diantara kalian kelak
ada yang menjadi pemimpin, bersikaplah adil terhadap rakyat semacam itu..

Pipit : Trus kita harus bagaimana menyikapi itu semua Bu??

Yuli : Eemm.. ya mungkin kita harus belajar dengan rajin agar kelak kita tidak menjadi
sampah masyarakat.. benar tidak Bu?? :/

Ibu Guru : Ya memang benar apa yang dikatakan Yuli.. Kita memang harus belajar lebih tekun
agar kita tidak menjadi sampah masyarakat.. siap anak-anak??

Yuli, Pipit, Ayu : Siap Buuu….!

Anda mungkin juga menyukai