LEMBAR PERSETUJUAN
Disetujui di Jakarta
pada tanggal
Februari 2010
TULKHAH MANSYUR
PROSEDUR TETAP
TENTANG
PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Arsip merupakan khasanah budaya yang perlu dilestarikan terutama terhadap
informasi yang terkandung didalamnya sehingga dapat didayagunakan untuk berbagai
kepentingan baik pemerintah maupun masyarakat. Di dalam arsip akan tercermin dinamika
kegiatan pemerintahan dan pembangunan serta kehidupan berbangsa dan bernegara secara
nyata, lengkap, dan benar. Agar informasi tersebut tidak rusak atau hilang karena berbagai
faktor perusak maka harus diupayakan pelestarian medianya. Salah satu media yang
digunakan untuk arsip adalah kertas yang juga dipakai sebagai bahan untuk arsip peta.
Salah satu proses pelaksanaan dan penyelamatan nilai budaya yang perlu
mendapatkan perhatian khusus adalah kegiatan perawatan, perbaikan dan pengawetan arsip
atau disebut restorasi yang menjadi salah satu bagian dari tugas pokok Arsip Nasional
Republik Indonesia pada Subdirektorat Restorasi Arsip. Restorasi arsip sangat diperlukan
untuk menjaga agar fisik arsip yang rusak dapat diperbaiki minimal mendekati kondisi fisik
semula, sehingga fisik arsip tetap utuh, kuat, dan informasinya dapat dimanfaatkan oleh
setiap pengguna arsip, baik untuk bahan dalam mendukung pelaksanaan fungsi manajemen
maupun untuk kegiatan penelitian dalam berbagai ilmu pengetahuan.
-2-
Tujuannya adalah untuk menjamin arsip yang bernilai permanen tetap terpelihara
dimana fisik arsip tetap utuh, kuat dan informasinya dapat dimanfaatkan oleh setiap
pengguna arsip, baik sebagai bahan pendukung pelaksanaan fungsi manajemen maupun
kegiatan penelitian berbagai ilmu pengetahuan.
C. Ruang Lingkup
Materi Prosedur Tetap Perbaikan Arsip Konvensional ini meliputi Prosedur
Perbaikan
Arsip
Konvensional,
Langkah-langkah
Perbaikan
Arsip
Konvensional
Leafcasting adalah proses perbaikan arsip kertas dengan cara menambal atau mengisi
bagian yang hilang atau berlubang pada arsip dengan bubur kertas (pulp).
-32.
3.
Deasidifikasi adalah cara untuk menetralkan asam pada kertas yang sedang merusak
kertas dan member bahan penahan (buffer) untuk melindungi kertas dari pengaruh
asam yang berasal dari luar.
4.
Pelaksana teknis adalah orang yang mengetahui dan melaksanakan proses perbaikan
arsip yang terdiri dari seorang operator mesin leafcasting dan ada 2 (dua) orang asisten
yang membantu dalam pelaksanaan proses.
5.
Pulp adalah campuran bahan selulosa, seperti kayu, kertas, serta kain bekas yang
dilumatkan dan dimasukkan ke dalam air untuk membuat kertas.
6.
7.
Sizing adalah proses pemberian lapisan pada naskah arsip dengan bahan perekat yang
bertujuan untuk menguatkan naskah arsip setelah ditambal dengan pulp.
8.
-4-
BAB II
PROSEDUR PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL
b.
-5-
c.
12. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional dan Arsiparis membuat laporan hasil perbaikan
yang dituangkan dalam formulir hasil perbaikan arsip konvensional (Lampiran 5).
13. Staf Seksi Restorasi Arsip Konvensional menyerahkan laporan kepada Kasi Restorasi Arsip
Konvensional.
14. Kasi Restorasi Arsip Konvensional melaporkan hasil kegiatan perbaikan arsip konvensional
kepada Kasubdit Restorasi arsip.
-6-
BAB III
PENUTUP
Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Konvensional ini dapat menjadi pedoman
dalam melaksanakan perbaikan arsip konvensional yang sangat menunjang kelancaran kegiatan
preservasi arsip untuk untuk menjamin arsip yang bernilai permanen tetap terpelihara dimana
fisik arsip tetap utuh, kuat dan informasinya dapat dimanfaatkan oleh setiap pengguna arsip, baik
sebagai bahan pendukung pelaksanaan fungsi manajemen maupun kegiatan penelitian berbagai
ilmu pengetahuan.
Prosedur Tetap tentang Perbaikan Arsip Konvensional ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan. Apabila terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
Februari 2010
DIREKTUR PRESERVASI,
KOEWATO
LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP
NOMOR 22 TAHUN 2010
TENTANG
PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL
-1-
DAFTAR LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP TENTANG PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LANGKAH-LANGKAH
PERBAIKAN
ARSIP
KONVENSIONAL
ARSIP
KONVENSIONAL
LANGKAH-LANGKAH
PERBAIKAN
LANGKAH-LANGKAH
PERBAIKAN
ARSIP
KONVENSIONAL
-2Lampiran 1
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2010
Tanggal :
Februari 2010
DIAGRAM ALIR
PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL
No
Tahap Kegiatan
Staf
Seksi
Restorasi
Arsip
Konvensional
Unit Penyelesaian
Kasi
Restorasi
Kasubdit
Arsiparis
Arsip
Restorasi
Konvensional
Arsip
Kasubdit
Penyimpanan
Arsip
Konvensional
-3-
Unit Penyelesaian
No
10
11
12
13
15
Tahap Kegiatan
Staf
Restorasi
Arsip Media
Baru
Arsiparis
Kasi
Restorasi
Arsip Media
Baru
Kasubdit
Restorasi
Arsip
DIREKTUR PRESERVASI,
KOEWATO
Kasubdit
Penyimpanan
Arsip
Konvensional
-4Lampiran 2
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2010
Tanggal :
Februari 2010
-5-
b. Periksa ketebalan hasil leafcasting, tebal dan tipisnya bubur kertas atau pulp diatur oleh
kenop fiber control dan cepat lambatnya jalan net roll diatur oleh kenop velocity (pulp
5,5 dan velocity 3,0 - 4,0). Kecepatan rol dapat disesuaikan dengan kondisi naskah,
untuk naskah yang memerlukan penanganan yang ekstra hati-hati kecepatan rol dapat
dikurangi hingga 1,0. Ketebalan bubur kertas disesuaikan dengan ketebalan arsip yang di
leafcasting.
6. Proses Sizing
Setelah naskah keluar dari mesin leafcasting, tahapan selanjutnya adalah proses sizing.
Proses ini dimaksudkan untuk menguatkan kertas arsip dengan memberi lapisan lem tipis
secara merata diatas arsip dengan menggunakan kuas halus dengan arah kuas dari bagian sisi
arsip menuju bagian tengah arsip. Apabila kondisi arsip sangat rusak maka sebelum diberi
lapisan lem, arsip dapat dilapisi dengan kozo atau japanesse tissue dengan arah kuas keluar
bidang kertas (penggunaan kozo atau japanesse tissue disesuaikan dengan warna dasar arsip)
7. Pengeringan dan pengepresan
Naskah arsip yang telah melalui proses sizing, dikering-anginkan selama 2-3 minggu, atau
hingga arsip benar-benar kering. Pengeringan dapat dipersingkat dengan penggunaan kipas
angin sebagai pengering. Setelah pengeringan, arsip disusun diatas papan (board) bebas
asam. Tiap satu papan (board) diletakkan satu lembar arsip. Arsip yang telah tersusun, dipres
dengan menggunakan mesin pres selama 24 jam atau hingga dirasakan cukup dengan
tekanan sebesar 3 Mpa.
8. Pemotongan kertas berlebih
Pemotongan bagian kertas berlebih pada pinggiran arsip dilakukan pada jarak kira-kira 5 mm
dari naskah aslinya. Namun perlu diperhatikan sehingga tidak memotong yang aslinya.
9. Pengecekan akhir
Pengecekan akhir merupakan penyusunan lembaran arsip sesuai dengan nomor halaman yang
ditandai pada proses awal pengerjaan leafcasting.
10. Pembuatan map penyimpan dokumen
Arsip yang tidak dijilid dibuatkan map penyimpan dokumen bebas asam (portepel) untuk
membungkus arsip.
-6Lampiran 3
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2010
Tanggal :
Februari 2010
-7-
c. Tempatkan arsip yang akan dienkapsulasi di atas plastik polyester dan letakkan pemberat
pada bagian tengah arsip.
d. Berilah perekat double tape kira-kira 3 mm dari bagian pinggir arsip dan beri celah kecil
pada setiap sudutnya. Perekat double tape tidak boleh menempel pada arsip karena dapat
merusak arsip.
e. Tempatkan plastik polyester penutup di atas arsip dan letakkan pemberat pada bagian
tengah arsip tersebut.
f. Lepaskan lapisan kertas pada double tape di bagian A dan B (lihat gambar 4).
Gambar 4.
-8-
g. Gunakan roll atau wiper dan tekan secara diagonal untuk mengeluarkan udara dari dalam
dan untuk merekatkan double tape pada plastik polyester (lihat gambar 5).
Gambar 5.
h. Lepaskan sisa kertas dari double tape pada bagian sisi C dan D dan gunakan rol untuk
merekatkan double tape pada keempat sisi.
i.
Potong plastik yang berlebih, kira-kira 1-3 mm dari pinggir bagian luar double tape.
Pemotongan dapat dilakukan dengan kacip (gambar 6) atau dengan menggunakan cutter
dan penggaris besi.
Gambar 6.
j.
Potong bagian sudut enkapsulasi dengan menggunakan hook cutter atau gunting kuku
sehingga bentuknya agak bundar.
Arsip
-9Lampiran 4
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2010
Tanggal :
Februari 2010
- 10 Lampiran 5
Prosedur Tetap
Nomor :
Tahun 2010
Tanggal :
Februari 2010
CONTOH FORMULIR
HASIL PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL
FORMULIR PERBAIKAN ARSIP KONVENSIONAL
SUBDIREKTORAT RESTORASI ARSIP
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
..
Jumlah
..
No.
No. Arsip
Judul
Skala
Ukuran
Warna
Edisi/Tahun
Jakarta, .
Mengetahui
Penanggung jawab
(..............................)
Petugas Perbaikan
(..............................)
Ket.