Anda di halaman 1dari 8

PRESERVASI ARSIP KONVENSIONAL

DI ARSIP UNIVERSITAS GADJAH MADA

Vinis Daya M. Zega1

Abstrak
Preservasi arsip merupakan rangkaian daur hidup arsip dalam manajemen
Kearsipan yang bertujuan melakukan pemeliharaan dan perlindungan serta
memperpanjang usia simpan fisik arsip agar informasi tetap utuh selamanya.
Preservasi arsip terdiri atas tiga bagian yaitu preventif, kuratif dan reproduksi.
Metode penulisan yang digunakan adalah meliputi observasi, wawancara, ikut
serta dalam kegiatan preservasi, dan perolehan data melalui penelusuran bahan
pustaka. Simpulan dari tulisan ini Arsip Universitas Gadjah Mada telah
melaksanakan preservasi arsip statis konvensional secara tersistem dan sesuai
manajemen preservasi arsip. Kendala yang dihadapi adalah pengadaan tisu
jepang yang harus dibeli secara kolektif melalui Arsip Nasional Republik
Indonesia(ANRI), dan peralatan restorasi yang terkadang rusak.

Kata Kunci: Arsip Konvensional, Arsip Universitas Gadjah Mada, Preservasi


Arsip Konvensional, Sarana Prasarana, dan Kendala yang
dihadapi.

Pendahuluan kemasyarakatan, dan perorangan


Arsip dapat diartikan sebagai dalam pelaksanaan kehidupan
i n f o r m a s i t e r e k a m ( re c o rd e d bermasyarakat dan bernegara.2
information) yang merupakan hasil Dalam pengertian yang lain, arsip
rekaman/ catatan dari suatu kegiatan merupakan setiap catatan tertulis baik
instansi dalam berbagai media dalam bentuk gambar ataupun bagan
perekam. Arsip adalah “Rekaman yang memuat keterangan-keterangan
kegiatan atau peristiwa dalam mengenai sesuatu subyek/ pokok
berbagai bentuk dan media sesuai persoalan ataupun perisitiwa yang
dengan perkembangan teknologi dibuat orang untuk membantu daya
3
informasi dan komunikasi yang ingat orang itu. Selain membantu
dibuat dan diterima oleh lembaga daya ingat seseorang, arsip juga
negara, pemerintahan daerah, merupakan salah satu sumber
lembaga pendidikan, perusahaan, informasi yang akurat. Arsip juga
organisasi politik, organisasi memberikan sumber fakta yang benar
1
Alumni D3 Kearsipan Sekolah Vokasi UGM
2
Undang-undang Nomor 43 tahun 2009 Tentang Kearsipan, Pasal 1 ayat 2.
3
Basir Barthos, Manajemen Kearsipan (Jakarta. Bumi Aksara, 1989), hlm. 1.

3
apa adanya tanpa unsur rekayasa. dari dalam (intrinsik) arsip itu sendiri
Pada pengertian tersebut, arsip dapat maupun faktor dari luar fisik arsip itu
4
dibedakan berdasarkan bentuk dan sendiri (ekstrinsik). Faktor intrinsik
formatnya. Media dan format tersebut adalah kerusakan yang berasal dari
dibedakan dalam dua media yaitu dalam fisik arsip itu sendiri, misalnya
media konvensional dan media baru kualitas kertas, pengaruh tinta,
( m a c h i n e re a d a b l e ) . M e d i a pengaruh lem perekat dan
konvensional merupakan media yang sebagainya. Faktor ekstrinsik adalah
sudah umum digunakan yaitu kertas kerusakan yang berasal dari luar
atau arsip tekstual yang disebut benda atau fisik arsip contohnya
sebagai human readable. lingkungan, biologis, kimiawi,
Arsip mempunyai tujuan sebagai kelalaian manusia, dan bencana
memori kolektif suatu instansi, arsip alam.5
harus dikelola dengan baik agar fisik Upaya melakukan preservasi
dan informasi arsip dapat terhindar arsip bertujuan untuk menjamin
dari segala kerusakan. Selain itu, agar keselamatan dan kelestarian arsip
informasi dalam arsip tersebut dapat statis, yang dilakukan secara
berguna sebagai bahan rujukan preventif dan kuratif. Pelaksanaan
informasi utama yang dibutuhkan preservasi preventif adalah sebagai
oleh instansi penciptanya. Oleh berikut :
karena itu, perlu dilakukan a. pemilihan jenis sarana simpan
penyelamatan arsip yang disebut b. pemilihan media simpan arsip
sebagai preservasi arsip. Preservasi
c. pengaturan suhu dan kelembaban
arsip merupakan program untuk
pemeliharaan dan perlindungan arsip. d. pemberian kamperisasi dan silica
Program ini dilakukan sebagai usaha gel
untuk memperpanjang usia simpan e. pembersihan lingkungan
arsip, dan melestarikan arsip yang f. fumigasi
masih utuh maupun arsip yang
fisiknya sudah rusak terutama pada Preservasi kuratif adalah
arsip statis yang yang terekam dalam preservasi arsip bersifat perbaikan/
media kertas atau arsip konvensional. perawatan terhadap arsip yang mulai/
Preservasi atau pelestarian arsip sudah rusak, kondisinya memburuk,
adalah proses dan kerja dalam rangka sehingga dapat memperpanjang umur
perlindungan fisik arsip terhadap arsip. Preservasi kuratif terdapat
kerusakan atau unsur perusak dan beberapa kegiatan yaitu: laminasi,
restorasi/reparasi bagian arsip yang enkapsulasi, menyambung, laminasi
rusak, yang disebabkan oleh faktor
4
Modul Preservasi Arsip Statis. ANRI, hlm. 3.
5
Agus Sugiarto, Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Modern dari konvensional ke basis komputer
(Yogyakarta: Gava Media, 2005) hlm. 84.

4
dengan kertas conqueror, dan lamatex jepang dan enkapsulasi arsip
cloth. menggunakan plastik polyster
Fokus penulisan mengenai dan double tape.
preservasi arsip statis di Arsip
Universitas Gadjah Mada adalah 1. Preservasi Preventif
pelaks anaan pres ervas i ars ip a. Pemilihan Sarana Simpan
konvensional dan kendala yang Dalam pelaksanaan
dihadapi dalam pelaksanaan penyimpanan arsip, sarana
preservasi arsip konvensional. simpan arsip statis harus
diperhatikan agar arsip dapat
Pelaksanaan Preservasi Arsip tetap terjaga dan tersimpan
Konvensional dengan baik. Sarana simpan
Program kerja preservasi arsip yang perlu diperhatikan
sepanjang tahun 2014 di Arsip UGM adalah almari arsip, boks
adalah fokus pada preservasi arsip, kertas bungkus
preventif yaitu penggantian sarana (casing) yang layak dan
simpan arsip statis seperti kertas memenuhi standar
pembungkus (casing), boks arsip, dan penyimpanan arsip statis.
perbaikan almari arsip atau roll Jenis almari arsip yang ada di
o'pack. Beberapa rencana kegiatan Arsip UGM telah memenuhi
preservasi arsip yang akan standar untuk penyimpanan
dilaksanakan pada tahun 2014 adalah arsip statis antara lain adalah
sebagai berikut: almari arsip dengan kategori
1. Pengaturan dan pencatatan suhu sebagai berikut:
dan kelembaban udara depo arsip 1) Almari besi sebanyak 3
dalam daftar cheklist unit dengan masing-
pemeliharaan setiap hari jam masing merk Brother,
kerja. Datascript, dan Alba.
2. Kamperisasi adalah kegiatan 2) Almari kayu sebanyak
pemberian kamper dan silica gel satu unit
dalam setiap boks arsip. 3) H o r i z o n t a l p l a n
3. Penggantian sarana simpan arsip sebanyak satu unit merk
seperti boks, kertas pembungkus Data Plan
(kertas casing) atau folder, paper 4) Rak besi sebanyak 10
clip besi dan pengkondisian rak unit untuk arsip inaktif
roll o'pack. dan dua unit untuk arsip
4. Laminasi arsip tekstual berupa kartografi
arsip peta tanah dan arsip statis 5) Rak kayu satu unit untuk
yang sudah rusak dengan tisu penjemuran arsip yang
dilaminasi
5
6) Roll O'Pack sebanyak 6 kemudian diikat dengan benang
unit kasur agar arsip tidak tercecer
Boks arsip dan kertas dalam boks arsip. Penggantian
pembungkus yang digunakan kertas pembungkus arsip (casing)
oleh Arsip UGM adalah merupakan kegiatan fokus utama
berdasarkan standar dan preservasi preventif yang masuk
ketentuan Standar Nasional dalam kegiatan penataan sarana
Indonesia (SNI). Selain
6
simpan depo arsip statis. Selain
ketentuan tersebut, boks arsip itu juga dilakukan penggantian
juga memiliki retensi waktu yang label dan nomor boks, laci roll
ideal untuk penggunaanya dan o'pack, dan pembenanah pada
harus dilakukan penggantian DKA (Daftar Khasanah Arsip).
boks setiap lima tahun sekali. b. Pengaturan, Pencatatan
Namun tidak tertutup Suhu dan Kelembaban
kemungkinan lebih cepat dari
Pengaturan suhu dan
jangka waktu tersebut dilakukan
kelembaban berfungsi untuk
pergantian jika boks arsip rusak
mencegah kerusakan arsip
yang disebabkan oleh sebagai
d a r i b e r b a g a i f a k t o r.
berikut:
Kelembaban dalam ruangan
1. Tekanan beban dari atas yang terlalu tinggi, dapat
2. Kekurangan isi menyebabkan udara menjadi
3. Kelebihan isi lebih dingin dan arsip
4. Tingginya intensitas akses menjadi lembab sehingga
arsip dalam boks arsip mudah sobek. Selain itu,
5. Suhu dan kelembaban udara kelembaban tinggi dapat
yang tidak stabil menyebabkan tumbuhnya
biota seperti jamur dan hama
Keamanan arsip dalam boks perusak arsip seperti tikus.
arsip diperhatikan dengan cara Sebaliknya jika kelembaban
arsip dibungkus terlebih dahulu terlalu rendah, udara dalam
untuk melindungi fisik arsip dan ruangan menjadi kering dan
menjaga kesatuan berkas arsip. menyebabkan arsip menjadi
Kertas bungkus yang digunakan kering, rapuh, ruangan
adalah kertas jenis Samson. Pada berdebu dan arsip cepat
kertas pembungkus arsip, sisi hancur. Standar suhu dan
bagian kanan atas dituliskan kelembaban udara adalah
nomor berkas dan kode berkas. tidak boleh lebih dari 27oC
Arsip yang telah dibungkus
6
Machmoed Effendhie, dkk, Panduan Pengelolaan Arsip Statis Tekstual,
(Yogyakarta: Arsip Universitas Gadjah Mada, t.t), hlm. 23

6
dan 60%. Alat pendeteksi pengontrolan keadaan depo
suhu dan kelembaban serta arsip seperti suhu yang relatif
pengatur suhu yang dingin menyebabkan
digunakan Arsip UGM kelembaban. Tikus
adalah hygrothermometer merupakan hewan pengerat
dan AC (Air Conditioner). yang menyukai tempat yang
lembab atau basah. Untuk
c. Pengaturan Cahaya dan
mengantisipasi serangan
Sirkulasi Udara
tikus tersebut, di records
Cahaya matahari yang center dan depo statis di
masuk secara langsung Arsip UGM telah
dalam depo arsip dan cahaya menyediakan alat pengusir
tambahan yang berlebihan tikus yang disebut ultrasonic
dapat merusak fisik arsip rat repeller. Sistem kerja alat
karena radiasi sinar pengusir tikus ini adalah
ultraviolet mempercepat megeluarkan suara
kekeringan kertas. Alat yang gelombang ultrasonic
digunakan untuk menjaga dengan frekuensi 10.000-
sirkulasi udara dalam depo 45.000 Hz, serta dapat diatur
arsip adalah blower (exhaust volume gelombang
fan) yang dipasang di dinding frekuensinya secara berkala
depo arsip dan dinyalakan agar tikus tidak kebal atau
selama 24 jam. Selain terbiasa dengan suara
membantu sirkulasi udara, gelombang ultrasonik yang
alat ini juga berfungsi untuk dikeluarkan. Untuk
menyaring debu dan mencegah serangan hama
mengeluarkannya dari dalam lainnya seperti kecoa, kutu
depo arsip, dan buku, silfer fish, dan
menghilangkan dan tumbuhnya jamur dilakukan
mencegah bau kertas dalam pencegahan dengan
depo arsip. Blower tersebut peletakkan kamper atau
juga membantu AC dalam kapur barus dan silica gel
penyaring udara dan dalam boks arsip, drawing
mencegah debu melekat pada tube atau tabung
boks atau rak arsip. Masing- penyimpanan arsip
masing depo arsip kartografi, dan rak/ almari
dipasangkan satu unit blower. arsip. Fungsi kamper adalah
d. P e n c e g a h a n H e w a n mengeluarkan bau untuk
Perusak Arsip mengusir hama yang
Kelalaian dalam diberikan tiga bulan sekali

7
sebanyak 3-5 butir di dalam rusak seperti sobek,
boks arsip dan drawing tube pengaruh faktor usia kertas,
pada arsip kartografi. bagian kertas dimakan
Pemberian silica gel serangga, dan sebagainya.
berfungsi untuk menyerap Selain memperbaiki fisik
kadar air yang ada dalam arsip, tujuan lain dari
boks arsip dan drawing tube laminasi arsip adalah untuk
pada arsip kartografi. mengawetkan arsip agar
tahan lama serta tetap
e. Pembersihan Lingkungan
menjaga keutuhan isi dari
Debu dapat merusak arsip tersebut. Proses
fisik arsip. Jika tidak laminasi arsip adalah
dilakukan pembersihan menambal bagian arsip yang
secara berkala dapat sobek atau rusak
menyebabkan fisik arsip menggunakan lem MC dan
kotor dan terkikis secara kertas tisu jepang pada
perlahan. Pembersihan debu bagian depan atau belakang
dalam depo arsip tekstual arsip agar lebih kuat dan
inaktif dan statis di Arsip dapat menyatu dengan
UGM dilakukan secara sempurna. Alat dan bahan
berkala yaitu dua minggu yang digunakan adalah
sekali dengan menggunakan cutter, spatula, pinset, kuas,
alat penyedot debu yang spons, gunting, sendok/
disebut Vacum Cleaner. takaran, penggaris, rakel
Penggunaan alat tersebut timbangan, kain strimin,
lebih efektif dari alat blender, spray, plastik
pembersih biasa seperti p o l y s t e r, c u t t i n g m a t ,
kemoceng karena debu hanya mangkuk, air suling/
berpindah tempat, tetapi alat aquades, alat pengepres,
Vacum Cleaner menyedot meja, kursi, kaca, rak
secara langsung debu yang pengering, kipas, tisu jepang,
melekat pada arsip maupun lem MC (methyl cellulosa),
boks arsip. dan Magnesium carbonate
(MgCO3).
2. Preservasi Kuratif b. Enkapsulasi Arsip
a. Laminasi Arsip Enkapsulasi merupakan
Laminasi arsip kegiatan perawatan arsip
merupakan kegiatan dengan menggunakan
memperbaiki atau restorasi pelindung untuk
fisik arsip konvensional yang menghindari dari kerusakan

8
yang bersifat fisik, dengan memudahkan pencarian
teknik setiap lembar arsip kembali jika terjadi
dilapisi oleh dua lembar kerusakan atau kehilangan
plastik polyster dengan fisik arsip yang asli. Pada
bantuan double tape. Arsip UGM terdapat tiga
Kegiatan enkapsulasi jenis scanner yang
merupakan kegiatan yang digunakan yaitu Canon Lide
dilakukan secara manual dan 35, HP Scanjet N8420, dan
prosesnya sangat mudah dan Plustek OpticPro A320.
cepat. Tujuan enkapsulasi
adalah hanya melindungi Kesimpulan
fisik arsip, tidak ada unsur Perlindungan dan pencegahan
lain untuk memperbaiki fisik kerusakan terhadap fisik dan isi arsip
arsip. Alat dan bahan yang merupakan program untuk
digunakan adalah gunting, pemeliharaan dan perlindungan arsip
cutter, cutting mat, plastik atau disebut preservasi. Program ini
polyster film, double tape dilakukan sebagai usaha untuk
lebar 0.5cm, pemberat, dan memperpanjang usia simpan arsip
penggaris besi. dan melestarikan fisik arsip yang
c. Reproduksi Arsip masih utuh agar informasi yang
Reproduksi arsip terekam dalam media konvensional
merupakan perawatan arsip dapat tetap terjaga dan dapat dibaca.
dengan cara melakukan Ditinjau dari teori manajemen
penciptaan ulang arsip dalam preservasi arsip, preservasi arsip di
bentuk media lain. Di Arsip Arsip UGM sudah terlaksana dengan
UGM, reproduksi arsip yang baik dan tersistem. Prasarana dan
dilakukan adalah digitalisasi sarana yang ada dan yang digunakan
arsip dengan cara scanning di Arsip UGM sudah mendukung
arsip. Digitalisasi arsip pelaksanaan kegiatan preservasi
adalah pemindaian arsip dari sesuai kebutuhan dan kondisi arsip
bentuk hard file ke dalam yang tersedia di Arsip UGM. Kendala
bentuk soft file dengan yang dihadapi adalah pengadaan tisu
menggunakan sistem operasi Jepang yang belum dapat membeli
komputer. Fungsi dari sendiri secara langsung dari Jepang
digitalisasi ini adalah sebagai karena keterbatasan anggaran
back up data untuk pencarian sehingga pembelian dengan cara
arsip melalui komputer tanpa kolektif melalui ANRI serta peralatan
harus mencari di depo arsip restorasi yang terkadang rusak.
statis. Selain itu,

9
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sugiarto, dkk. Manajemen
Kearsipan Modern. Yogyakarta: Modul. Preservasi Arsip Statis. Arsip
Gava Media. 2005. Nasional Republik Indonesia, t.t.

Basir Bartos. Manajemen Kearsipan. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun


Jakarta: Bumi Aksara. 1989. 2009 tentang Kearsipan.

Machmoed Effendhie, Panduan


Pengelolaan Arsip Statis
Tekstual. Yogyakarta: Arsip
Universitas Gadjah Mada. 2011.

10

Anda mungkin juga menyukai