Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN DAN PENATAAN ARSIP AKTIF DAN INAKTIF

Munadi
Subbag Perencanaan Anggaran dan Keuangan , Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061

ABSTRACT maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional


A file is a record of activities in a variety of Republik Indonesia dan/atau Lembaga
forms and media in accordance with the Kearsipan.
development of technology, information and Arsip dinamis meliputi arsip aktif, arsip
communication which was made and received inaktif dan arsip vital berdasarkan UU no. 43
by the person who create the files in the tahun 2009 tentang kearsipan disebutkan
implementation of social life, state and bahwa :
nation. Based on the functions and uses of a. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi
file, files can be devided into dynamic and penggunaannya tinggi dan/atau terus
static file. Improper file handling would give menerus
some effects to the process of the activities in b. Arsip inaktif adalah arsip yang
its organization or institutions. frekuensinya penggunaannya telah
The records and archieves need menurun
management’s attention, qualified human c. Arsip vital adalah arsip yang
resources and adequate place as well. File keberadaannya merupakan persyaratan
regulation in Indonesia are regulated in Law dasar bagi kelangsungan operasional
number 43 of 2009. pencipta arsip, tidak dapat diperbaharui,
dan tidak tergantikan.
Keywords: Records, Archieves, File Terkait dengan fungsi dan kegunaan arsip
yang sangat strategis tersebut, kiranya sangat
PENDAHULUAN penting dilakukan menata arsip dengan baik
Dalam Undang-undang no 43 tahun 2009 agar mudah diakses dan pergunakan bagi
tentang kearsipan disebutkan bahwa arsip pengguna yang berhak menggunakan.
adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam Menata arsip yang baik bukan sekedar
berbagai macam bentuk dan media sesuai membuat daftar arsip guna penemuan kembali
dengan perkembangan teknologi informasi arsip, tetapi juga mengolah arsip menjadi
dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh informasi yang mencerminkan keberadaan,
lembaga negera, pemerintah daerah, lembaga tugas dan fungsi pencipta arsip sehingga
pendidikan, perusahaan, orgasisasi politik, generasi berikutnya dapat mengetahui
organisasi massa, dan perorangan dalam peristiwa yang terjadi dimasa lampau melalui
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, arsip yang ada.
berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, arsip PERMASALAHAN
meliputi ; arsip dinamis dan arsip statis. Masalah yang ada dalam pengelolaan arsip
Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan adalah arsip-arsip yang diciptakan kurang ada
secara langsung oleh pencipta arsip dan perhatian, sehingga terjadi arsip kacau, hal
disimpan dalam jangka waktu tertentu, ini timbul disebabkan :
sedangkan arsip statis adalah arsip yang a. Kurangnya perhatian pimpinan Politeknik
dihasilkan oleh pencipta arsip karena Negeri Semarang
memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis b. Kurangnya SDM yang menangani arsip,
masa retensinya dan dipermanenkan yang kekurangan ini dapat berupa jumlah
telah diverifikasi baik secara langsung maupun kemampuan/kuantitas

ISSN 1411 – 4321 91


Munadi

c. Kurangnya tempat penyimpanan arsip, Dalam melakukan proses penataan arsip aktif
baik itu arsip dinamis maupun arsip statis yang perlu dilakukan adalah :
Pengelolaan arsip dinamis ( aktif dan inaktif) a. Mempersiapkan alat dan bahan antara lain
yang kurang baik yaitu : : folder, sekat, kartu tunjuk silang dan
1. Arsip dan non arsip belum dipisahkan filing cabinet
dapat mengakibatkan dalam mencari b. Mempersiapkan arsip yang akan ditata
berkas penting yang dibutuhkan tidak yaitu dengan langkah : mengecek
dapat segera ditemukan, sehingga kelengkapan fisik dan berkas arsipm,
menghambat dalam penyelesaian kegiatan membuat indek arsip
lembaga/organisasi. c. Mempersiapkan folder yang akan
2. Ruangan arsip belum memadai karena digunakan untuk penempatan arsip sesuai
semua arsip ditumpuk dalam satu ruangan dengan tab diberi tanda kode
tanpa ada pendataan yang jelas. subyek/masalah untuk subyek primer kode
3. Penyerahan/penyimpanan arsip yang sudah pada kiri atas, kemudian subyek sekunder
jarang dipakai (inaktif) masih berupa pada tengah atas, dan subyek tersier ( bila
bendel atau dalam karung/kardus. ada) kode pada kanan atas
d. Mempersiapkan sekat/guide, sekat berupa
PENGELOLAAN DAN PENATAAN kertas tebal de4ngan ukuran 15,5 X 11 cm
ARSIP AKTIF gunanya sebagai penunjuk/pemisah antara
Pengelolaan dan penataan arsip aktif satu folder dengan folder yang lain. Sekat
menghasilkan tertatanya fisik dan infromasi ini ditata dalam kotak kartu kendali dengan
arsip serta tersusunnya daftar arsip guna menuliskan kode dan subyeknya.
memudahkan penemuan/pencarian kembali e. Mempersiapkan tunjuk silang, tunjuk
arsip yang dibutuhkan. Langkah yang perlu silang ini digunakan apabila dalam berkas
dilakukan dalam pengelolaan dan penataan satu arsip berkaitan dengan berkas arsip
arsip yaitu pemberkasan arsip aktif. yang lain namun berbeda tempat
Pemberkasan arsip aktif memuat : penyimpanan karena berbeda fisik arsipnya
a. Klasifikasi arsip dan tidak bisa disatukan karena ada
b. Uraian informasi perbedaan istilah yang mempunyai subyek
c. Waktu sama
d. Jumlah f. Penataan arsip dalam folder. Arsip yang
e. Keterangan mempunyai kode sama ditempatkan dalam
Isi berkas memuat folder sesuai urutan abjad, masalah, tahun,
a. Nomor berkas bulan dan tanggal, jika indeks tanggal
b. Nomor item arsip dalam urutan angka dimulai dari angka
c. Kode klasifikasi yang yang besar ke kecil, jadi angka
d. Uraian informasi arsip 1(satu) berada diurutan paling belakang
e. Tanggal dan angka terbesar di letakkan di depan.
f. Jumlah
g. keterangan PENGELOLAAN DAN PENATAAN
Guna melakukan pemberkasan arsif aktif ARSIP INAKTIF
perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut: Pengelolaan dan penataan arsip inaktif yang
a. Mempersiapkan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan asas asal usul dan asas
pendukung ( tempat dan alat) aturan asli. Pada unit kearsipan, pengelolaan
b. Mempersiapkan arsip yang akan diberkas. dan penataan arsip inaktif dilaksanakan
melalui beberapa kegiatan yaitu : pengaturan
Proses Penataan Arsip Aktif fisik arsip, pengolahan informasi arsip dan
penyusunan daftar arsip.

92 ISSN 1411 - 4321


Munadi

Daftar arsip inaktif memuat informasi Pemberkasan dapat dilakukan menggunakan


tentang: pencipta arsip, unit pengolah, nomor prinsip aturan asli namun apabila kesulitan
arsip, kode klasifikasi, uraian informasi arsip, dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip
tingkat perkembangan, jumlah, retensi, asal-usul sehingga dapat ditentukan
keterangan. Penataan arsip inaktif dan penggolongan/pengelompokan berdasarkan
pembuatan daftar arsip inaktif menjadi series (kesamaan jenis), rubrik ( kesamaan
tanggung jawab unit kearsipan permasalahan), dosier (kesamaan
urusan/kegiatan)
Rekonstruksi Arsip Dalam praktek kerja lapangan/magang ini
Pengelolaan dan penataan arsip inaktif pada diggunakan prinsip asal-usul.
dasarnya adalah melakukan rekonstruksi c. Pendeskripsian
arsip, oleh karena itu dalam melakukan Pendeskripsian adalah kegiatan perekaman isi
rekonstruksi arsip adalah melakukan survei, informasi yang ada pada setiap berkas arsip
yaitu kegiatan pengumpulan data dan ke dalam sebuah kartu deskripsi. Kartu
informasi yang dilakukan dengan cara deskripsi berukuran 10 X 15 cm . Kartu
pengamatan terhadap arsip dengan segala deskripsi berisikan informasi : bentuk
kelengkapannya yang meliputi sistem, sarana redaksi, uraian arsip/surat, tingkat
dan prasarana, fungsi dan kegunaannya perkembangan, tanggal, bentuk luar
Tujuan survey adalah untuk mempersiapkan d. Pembuatan skema pengelompokan arsip
langkah-langkah yang perlu diambil dalam Pembuatan skema pengelompokan arsip yaitu
pembenahan arsip. Dari hasil survey ini pembuatan klasifikasi masalah sebagai dasar
diketahui kondisi arsip untuk menyusun kartu-kartu deskripsi.
Pengolahan dan penataan arsip dapat diolah Peyusunan ini bisa berdasarkan pola
berdasarkan prinsip asal usul yaitu penataan klasifikasi, struktur organisasi, tupoksi, atau
arsip sesuai dengan asal usul arsip ketika arsip kombinasi
masih aktif, maksudnya arsip tersebut harus Dalam pembuatan skema pengelompokan
tetap merupakan satu kesatuan informasi yang arsip ini bisa berdasarkan pola klasifikasi
utuh dari pencipta arsip apabila ada arsip e. Manuver kartu deskripsi
yang berada di tempat lain arsip itu Manuver kartu deskripsi adalah
dikembalikan sesuai dengan asal pencipta penggabungan kartu deskripsi berdasarkan
arsipnya. Sedangkan prinsip yang lain adalah pola klasifikasi arsip
menggunakan prinsip aturan asli yaitu f. Memberikan nomor definitif pada kartu
penataan arsip disesuaikan dengan penataan deskripsi
arsip ketika masih aktif, artinya ketika Yaitu memberikan nomor tetap pada kartu
melakukan penataan arsip aturan/struktur deskripsi. Nomor urut tersebut digunakan
arsip tetap bisa dipertahankan dan sebagai nomor penyimpanan berkas.
dipergunakan sebagai dasar penyusunan g. Manuver berkas
kembali. Manuver berkas yaitu proses penggabungan
Tahapan kegiatan dalam pengelolaan dan berkas arsip yang mempunyai kesamaan
penataan arsip inaktif adalah sebagai berikut: masalah serta disusun sesuai skema.
a. Pemilahan h. Memasukkan arsip ke dalam folder
Langkah awal pemilahan arsip adalah Berkas yang telah disusun dimasukkan
memisahkan antara arsip dengan non arsip kedalam folder dan diberi kode masalah arsip
serta duplikasi arsip yang berlebihan. Non dan nomor urut arsip.
arsip dapat berupa : formulir dan blanko i. Pembungkusan Arsip
kosong, ordner, sampul, dll. Bahan-bahan non Berkas yang telah dimasukkan ke dalam
arsip ini dapat dimusnahkan. folder dibungkus menggunakan kertas kissing
b. Pemberkasan/pengelompokan arsip

ISSN 1411 – 4321 93


Munadi

j. Memasukkan folder kedalam boks dan kepentingan pencipta arsip serta kepentingan
pelabelan boks masyarakat, bangsa dan Negara
Folder arsip yang telah dibungkus
dimasukkan kedalam boks kemudian boks PENUTUP
arsip tersebut diberi nomor sesuai nomor urut, Arsip yang tidak dikelola dapat
dan dalam setiap pokok penomoran dimulai mengakibatkan ruangan sempit, kotor, dan
dari nomor 1(satu). Setiap boks hanya berisi suasana tidak nyaman sehingga dapat
satu jenis (satu macam kode) dengan tahun mengakibatkan kinerja pegawai bahkan
yang sama. lembaga/organisasi menurun, demikian pula
Pengisian arsip dalam boks tidak boleh terlalu apabila arsip tidak ditata dengan baik maka
penuh harus ada jarak minimal 2 cm, hal ini pencarian surat/arsip menjadi sulit dan lama
untuk memudahkan dalam memasukkan dan sehingga dapat menghambat dalam proses
mengeluarkan arsip apabila dibutuhkan. pengambilan keputusan, proses pertanggung
Langkah selanjutnya boks ditata dalam rak jawaban, dan proses-proses kegiatan lain yang
secara berderet dengan urutan nomor kecil harus segera diselesaikan.
sebelah kiri dan jumlah boks dalam satu deret Pengelolaan dan penataan arsip yang baik dan
harus sama untuk memudahkan dalam sesuai dengan kaidah akan menjadikan arsip
pencarian sebagai sumber informasi dan komunikasi,
k. Membuat Daftar Arsip/Daftar Pertelaan sumber sejarah, sumber pertanggung jawaban
Arsip sehingga arsip tidak lagi dipandang sebagai
Daftar arsip dibuat sebagai sarana penemuan benda yang hanya dibendel/diberkas,
kembali arsip. Dalam penemuan kembali ada ditimbun tetapi arsip merupakan sumber
dua metode penemuan kembali arsip yaitu kekayaan yang layak dan perlu dilestarikan
metode penemuan langsung dan metode bagi masyarakat modern.
penemuan tidak langsung. Apabila dalam
sistem filing alfabetis dan subyek maka DAFTAR PUSTAKA
menggunakan metode penemuan langsung. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
Sedangkan sistem filing geografis dan tentang Kearsipan.
numeric penemuannya menggunakan metode Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
penemuan tidak langsung. Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Penggunaan metode penemuan tidak Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
langsung untuk menjaga kerahasiaan 43 Tahun 2009.
informasi arsip yang disimpan sehingga arsip Kementerian Pendidikan Nasional,
yang disimpan dalam boks dapat diketahui 2006,Peraturan Menteri Pendidikan
melaui nomor boks yang identifikasinya dapat Nasional RI Nomor 37 tahun 2006
dicari dalam daftar arsip. tentang Tata cara kearsipan di
lingkungan Departemen Pendidikan
Tujuan Pengelolaan Dan Penataan Arsip Nasional
Inaktif ANRI, 2011, Peraturan Kepala ANRI Nomor
Tujuan akhir dalan pengelolaan dan penataan 24 Tahun 2011 tentang Pedoman
arsip inaktif adalah penyusutan arsip hal ini Penyelenggaraan Kearsipan di
sesuai dengan amanah Undang-undang nomor Perguruan Tinggi.
43 tahun 2009 tentang kearsipan pasal 47 ayat Politeknik Negeri Semarang, 2010, Pedoman
(2) yang menyebutkan bahwa penyusutan Pengelolaan dan Penataan Arsip
arsip yang dilaksanakan oleh lembaga Dinamis Aktif dan Inaktif
Negara, pemerintahan daerah, perguruan UGM, 2011,Panduan Ringkas Tata Kelola
tinggi negeri, serta BUMN dan/atau BUMD Arsip Inaktif di Lingkungan
dilaksanakan dengan memperhatikan Universitas Gajah Mada,

94 ISSN 1411 - 4321


ISSN 1411 – 4321 95

Anda mungkin juga menyukai