Munadi
Subbag Perencanaan Anggaran dan Keuangan , Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof.H.Sudarto, SH, Tembalang, Kotak Pos 6199/SMS Semarang 50061
c. Kurangnya tempat penyimpanan arsip, Dalam melakukan proses penataan arsip aktif
baik itu arsip dinamis maupun arsip statis yang perlu dilakukan adalah :
Pengelolaan arsip dinamis ( aktif dan inaktif) a. Mempersiapkan alat dan bahan antara lain
yang kurang baik yaitu : : folder, sekat, kartu tunjuk silang dan
1. Arsip dan non arsip belum dipisahkan filing cabinet
dapat mengakibatkan dalam mencari b. Mempersiapkan arsip yang akan ditata
berkas penting yang dibutuhkan tidak yaitu dengan langkah : mengecek
dapat segera ditemukan, sehingga kelengkapan fisik dan berkas arsipm,
menghambat dalam penyelesaian kegiatan membuat indek arsip
lembaga/organisasi. c. Mempersiapkan folder yang akan
2. Ruangan arsip belum memadai karena digunakan untuk penempatan arsip sesuai
semua arsip ditumpuk dalam satu ruangan dengan tab diberi tanda kode
tanpa ada pendataan yang jelas. subyek/masalah untuk subyek primer kode
3. Penyerahan/penyimpanan arsip yang sudah pada kiri atas, kemudian subyek sekunder
jarang dipakai (inaktif) masih berupa pada tengah atas, dan subyek tersier ( bila
bendel atau dalam karung/kardus. ada) kode pada kanan atas
d. Mempersiapkan sekat/guide, sekat berupa
PENGELOLAAN DAN PENATAAN kertas tebal de4ngan ukuran 15,5 X 11 cm
ARSIP AKTIF gunanya sebagai penunjuk/pemisah antara
Pengelolaan dan penataan arsip aktif satu folder dengan folder yang lain. Sekat
menghasilkan tertatanya fisik dan infromasi ini ditata dalam kotak kartu kendali dengan
arsip serta tersusunnya daftar arsip guna menuliskan kode dan subyeknya.
memudahkan penemuan/pencarian kembali e. Mempersiapkan tunjuk silang, tunjuk
arsip yang dibutuhkan. Langkah yang perlu silang ini digunakan apabila dalam berkas
dilakukan dalam pengelolaan dan penataan satu arsip berkaitan dengan berkas arsip
arsip yaitu pemberkasan arsip aktif. yang lain namun berbeda tempat
Pemberkasan arsip aktif memuat : penyimpanan karena berbeda fisik arsipnya
a. Klasifikasi arsip dan tidak bisa disatukan karena ada
b. Uraian informasi perbedaan istilah yang mempunyai subyek
c. Waktu sama
d. Jumlah f. Penataan arsip dalam folder. Arsip yang
e. Keterangan mempunyai kode sama ditempatkan dalam
Isi berkas memuat folder sesuai urutan abjad, masalah, tahun,
a. Nomor berkas bulan dan tanggal, jika indeks tanggal
b. Nomor item arsip dalam urutan angka dimulai dari angka
c. Kode klasifikasi yang yang besar ke kecil, jadi angka
d. Uraian informasi arsip 1(satu) berada diurutan paling belakang
e. Tanggal dan angka terbesar di letakkan di depan.
f. Jumlah
g. keterangan PENGELOLAAN DAN PENATAAN
Guna melakukan pemberkasan arsif aktif ARSIP INAKTIF
perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut: Pengelolaan dan penataan arsip inaktif yang
a. Mempersiapkan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan asas asal usul dan asas
pendukung ( tempat dan alat) aturan asli. Pada unit kearsipan, pengelolaan
b. Mempersiapkan arsip yang akan diberkas. dan penataan arsip inaktif dilaksanakan
melalui beberapa kegiatan yaitu : pengaturan
Proses Penataan Arsip Aktif fisik arsip, pengolahan informasi arsip dan
penyusunan daftar arsip.
j. Memasukkan folder kedalam boks dan kepentingan pencipta arsip serta kepentingan
pelabelan boks masyarakat, bangsa dan Negara
Folder arsip yang telah dibungkus
dimasukkan kedalam boks kemudian boks PENUTUP
arsip tersebut diberi nomor sesuai nomor urut, Arsip yang tidak dikelola dapat
dan dalam setiap pokok penomoran dimulai mengakibatkan ruangan sempit, kotor, dan
dari nomor 1(satu). Setiap boks hanya berisi suasana tidak nyaman sehingga dapat
satu jenis (satu macam kode) dengan tahun mengakibatkan kinerja pegawai bahkan
yang sama. lembaga/organisasi menurun, demikian pula
Pengisian arsip dalam boks tidak boleh terlalu apabila arsip tidak ditata dengan baik maka
penuh harus ada jarak minimal 2 cm, hal ini pencarian surat/arsip menjadi sulit dan lama
untuk memudahkan dalam memasukkan dan sehingga dapat menghambat dalam proses
mengeluarkan arsip apabila dibutuhkan. pengambilan keputusan, proses pertanggung
Langkah selanjutnya boks ditata dalam rak jawaban, dan proses-proses kegiatan lain yang
secara berderet dengan urutan nomor kecil harus segera diselesaikan.
sebelah kiri dan jumlah boks dalam satu deret Pengelolaan dan penataan arsip yang baik dan
harus sama untuk memudahkan dalam sesuai dengan kaidah akan menjadikan arsip
pencarian sebagai sumber informasi dan komunikasi,
k. Membuat Daftar Arsip/Daftar Pertelaan sumber sejarah, sumber pertanggung jawaban
Arsip sehingga arsip tidak lagi dipandang sebagai
Daftar arsip dibuat sebagai sarana penemuan benda yang hanya dibendel/diberkas,
kembali arsip. Dalam penemuan kembali ada ditimbun tetapi arsip merupakan sumber
dua metode penemuan kembali arsip yaitu kekayaan yang layak dan perlu dilestarikan
metode penemuan langsung dan metode bagi masyarakat modern.
penemuan tidak langsung. Apabila dalam
sistem filing alfabetis dan subyek maka DAFTAR PUSTAKA
menggunakan metode penemuan langsung. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
Sedangkan sistem filing geografis dan tentang Kearsipan.
numeric penemuannya menggunakan metode Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
penemuan tidak langsung. Nomor 28 Tahun 2012 tentang
Penggunaan metode penemuan tidak Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
langsung untuk menjaga kerahasiaan 43 Tahun 2009.
informasi arsip yang disimpan sehingga arsip Kementerian Pendidikan Nasional,
yang disimpan dalam boks dapat diketahui 2006,Peraturan Menteri Pendidikan
melaui nomor boks yang identifikasinya dapat Nasional RI Nomor 37 tahun 2006
dicari dalam daftar arsip. tentang Tata cara kearsipan di
lingkungan Departemen Pendidikan
Tujuan Pengelolaan Dan Penataan Arsip Nasional
Inaktif ANRI, 2011, Peraturan Kepala ANRI Nomor
Tujuan akhir dalan pengelolaan dan penataan 24 Tahun 2011 tentang Pedoman
arsip inaktif adalah penyusutan arsip hal ini Penyelenggaraan Kearsipan di
sesuai dengan amanah Undang-undang nomor Perguruan Tinggi.
43 tahun 2009 tentang kearsipan pasal 47 ayat Politeknik Negeri Semarang, 2010, Pedoman
(2) yang menyebutkan bahwa penyusutan Pengelolaan dan Penataan Arsip
arsip yang dilaksanakan oleh lembaga Dinamis Aktif dan Inaktif
Negara, pemerintahan daerah, perguruan UGM, 2011,Panduan Ringkas Tata Kelola
tinggi negeri, serta BUMN dan/atau BUMD Arsip Inaktif di Lingkungan
dilaksanakan dengan memperhatikan Universitas Gajah Mada,