Anda di halaman 1dari 6

RESENSI

MANAJEMEN KEARSIPAN
1
Anna Riasmiati, S.E.

Judul : Manajemen Kearsipan


Penulis : Drs. Sularso Mulyono, dkk.
Cetakan : I, 2011
Penerbit : UNNES Press Semarang
ISBN : 978-602-8467-57-5
Halaman : xv + 144 halaman

Kearsipan sebagai salah satu Manajemen Kearsipan ini secara


kegiatan dalam pembinaan umum menyajikan tentang
manajemen perkantoran, merupakan pengelolaan arsip kantor, baik arsip
hal yang sangat penting dan tidak konvensional maupun arsip
mudah dalam pelaksanaannya. elektronik, dengan harapan dapat
Keterampilan mengelola arsip harus membantu para praktisi perkantoran
dimiliki tenaga pengelola untuk apabila mengalami kesulitan dalam
membantu tugasnya, serta membantu pengelolaan arsip. Buku tersebut juga
kelancaran kerja secara keseluruhan dimaksudkan untuk dapat lebih
bagi aparat instansi yang memahami cara mengelola kearsipan
bersangkutan. Pengelolaan kearsipan dengan baik sesuai dengan standar
yang baik dan benar akan membantu pengelolaan yang diharapkan,
kelancaran tugas-tugas pekerjaan sehingga bermanfaat bagi arsiparis,
selanjutnya. Karena arsip merupakan pengelola arsip, para mahasiswa
salah satu sumber pengambilan kearsipan pada khususnya, dan para
keputusan pada setiap instansi. Buku pembaca yang bergerak pada bidang

1
Arsiparis Arsip UGM

65
administrasi perkantoran. keberadaaan arsip dapat dihindarkan.
Buku ini terdiri dari 7 bab Pada Bab 2 dijelaskan
yang menguraikan beberapa hal mengenai prinsip penyimpanan arsip.
pokok yang harus diperhatikan bagi Bab ini menjelaskan tentang
pengelola kearsipan pada suatu persyaratan tempat penyimpanan
instansi atau lembaga yang ingin arsip dan petugas kearsipan. Tempat
mengelola arsip dengan baik. Bab 1 penyimpanan arsip dijelaskan bahwa
menjelaskan tentang Arsip dan arsip disimpan dengan menggunakan
Kearsipan, dipaparkan bahwa ada 5 filling cabinet. Petugas kearsipan
sistem penyimpanan arsip yang harus memiliki empat syarat sebagai
digunakan oleh berbagai organisasi ars iparis yaitu keterampilan,
baik pemerintah maupun swasta ketelitian, kerapian, dan kecerdasan.
yaitu: sistem abjad, sistem masalah, Prinsip penyimpanan yang digunakan
sistem tanggal (kronologis), sistem oleh organisasi harus dilandasi
nomor terakhir (terminal digit), beberapa ketentuan yakni keamanan,
sistem klasifikasi desimal, serta keawetan, dan keefisienan
sistem wilayah (geographic filing). pengolahan. Asas penyimpanan arsip
Terkait dengan cara peminjaman arsip dengan menggunakan asas
untuk mencegah hilangnya arsip yang sentralisasi, desentralisasi, kombinasi
dikeluarkan dari tempat penyimpanan sentralisasi-desentralisasi, kombinasi
karena dipinjam, diatur dengan desentralisasi-sentralisasi dan
adanya pencatatan semua dekonsentralisasi.
peminjaman, baik internal maupun Penilaian dan pengamanan
eksternal. peminjaman harus arsip dijelaskan dalam bab 3. Dalam
memiliki prosedur yang sama yaitu kegiatan penilaian tata kearsipan
dengan menggunakan “Kartu Pinjam harus berdasarkan prinsip yaitu:
Arsip”. Dengan demikian dapat penilaian arsip atas dasar manfaat,
dihindarkan adanya kehilangan arsip atas dasar prinsip kecepatan, dan atas
dan setidaknya ketidaktahuan dasar efisiensi. Selain alat penilaian

66
berdasarkan prinsip manfaat, prinsip Bab 4. Bab ini menjelaskan proses
kecepatan, dan prinsip atas dasar penyusutan arsip. Dalam Pasal 2
efisiensi, alat lain yang dapat Peraturan Pemerintah Nomor 34
digunakan untuk mendeteksi hal tahun 1979 disebutkan bahwa
tersebut adalah angka cermatan. penyusutan arsip adalah pengurangan
Angka cermatan ini digunakan untuk arsip dengan cara: memindahkan
menentukan keabsahan sistem yang arsip inaktif dari unit pengolah ke unit
digunakan dalam penyimpanan arsip kearsipan dalam lingkungan lembaga-
organisasi yang bersangkutan. lembaga negara atau badan-badan
Berdasarkan pasal 40 ayat 5 UU pemerintahan masing-masing;
No.43 Tahun 2009, langkah untuk memusnahkan arsip sesuai dengan
pengamanan arsip adalah penertiban ketentuan-ketentuan yang berlaku
kegiatan dan pemeliharaan arsip. untuk arsip yang sudah tidak memiliki
Kerusakan arsip terjadi karena dua nilai guna; dan menyerahkan arsip
f a k t o r, y a i t u f a k t o r i n t e r n a l statis (arsip yang mempunyai nilai
(kerusakan arsip karena kondisi arsip guna abadi) oleh unit kearsipan
berpotensi rusak) dan faktor eskternal kepada Arsip Nasional Republik
(kerusakan arsip disebabkan hal-hal Indonesia. Untuk menyusutkan dan
diluar arsip yang bersangkutan). memindahkan arsip dari unit
Pemeliharaan arsip secara fisik pengolah ke unit kearsipan perlu
dilakukan dengan cara menjaga ruang menetapkan angka pemakaian arsip,
penyimpanan tetap kering, sebab angka pemakaian arsip
penggunaan racun serangga, tindakan menunjukkan frekuensi penggunaan
preventif, mengatur tempat dan letak arsip. Penyusutan dan pemindahan
arsip dengan benar, serta menjaga arsip tersebut dilakukan berdasarkan
kondisi arsip sesuai dengan standar Jadwal Retensi Arsip (JRA). Dalam
kearsipan. pembuatan Jadwal Retensi Arsip
Proses penyusutan dan harus menentukan kebijakan dalam
pemindahan arsip dapat di baca pada menilai suatu arsip, baik atas dasar

67
jenisnya, fisiknya maupun Bab 6 membahas tentang
informasinya. Penetapan jangka Arsip Statis. Menurut Undang-
waktu penyimpanan didasarkan atas Undang No.43 Tahun 2009 tentang
nilai guna arsip tersebut, sehingga Kearsipan pasal 1 ayat 7, arsip statis
penyusutan dan pemindahan arsip tidak dipergunakan secara langsung
dapat dilakukan atas dasar jangka untuk perencanaan, pelaksanaan,
waktu penyimpanan. Waktu yang penyelenggaraan kehidupan
paling tepat untuk penyusutan dan kebangsaan pada umumnya, akan
pemindahan arsip adalah akhir tahun, tetapi dalam rangka pelaksanaan
tetapi apabila tidak dapat diatur, kehidupan kebangsaan, maka naskah-
proses pemindahan arsip pada akhir naskah, baik yang dibuat oleh badan
tahun dilaksanakan dalam jangka swasta atau perorangan dalam bentuk
waktu tertentu. corak apapun, baik dalam keadaan
Pada Bab 5 membahas tentang tunggal maupun kelompok adalah
prosedur pemusnahan arsip. Bab ini arsip yang harus dikelola. Proses
menjelaskan bahwa kegiatan yang penyerahan arsip statis dari organisasi
dilakukan adalah menetapkan atau perorangan ke Lembaga
prosedur pemusnahan arsip yang Kearsipan (ANRI) dilakukan dengan
sudah sudah habis nilai gunanya. berita acara penyerahan arsip statis.
Pemusnahan arsip harus disertai Dengan demikian apabila
dengan berita acara pemusnahan arsip dilaksanakan secara konsekuen, maka
dan daftar arsip yang dimusnahkan. arsip statis segera dapat dilacak.
Pemusnahan arsip dilakukan oleh Konsep dasar sistem
petugas dan harus disaksikan oleh dua kearsipan elektronik berbasis
pejabat bidang pengawasan atau komputer dipaparkan pada bab
pejabat di bidang hukum/perundang- terakhir. Dalam bab ini diuraikan
undangan. Pemusnahan arsip bahwa ada tiga komponen dalam
dilakukan dengan cara pembakaran, sistem kearsipan elektronik beserta
pencacahan, dan penghancuran. atributnya. Tiga komponen Sistem

68
Kearsipan Eektronik yaitu: 1) kabinet komputer adalah: 1) mudah
virtual adalah merupakan database dioperasikan; 2) tampilan yang
yang meniru bentuk dari kabinet nyata menarik; 3) fasilitas pencarian
yang dipergunakan pada sistem dokumen; 4) pencatatan lokasi fisik
kearsipan konvensional. Atribut- dokumen; 5) fasilitas gambar dan
atributnya antara lain: kode kabinet, suara, 6). keamanan data; 7) retensi
nama kabinet, fungsi kabinet, dan otomatis; 8) laporan kondisi arsip; 9)
lokasi; 2) map virtual adalah database bisa terhubung dengan jaringan
yang atribut-atributnya seperti map computer; 10) memungkinkan
yang sesungguhnya dalam sistem fasilitas OCR. Sedangkan perangkat
kearsipan konvensional. Akan tetapi yang digunakan dalam sistem
tidak seperti pada map konvensioanl kearsipan berbasis komputer yaitu:
yang memiliki kemampuan terbatas pemilihan hardware (perangkat
dalam menyimpan dokumen, map keras) dan analisis pemilihan software
virtual memiliki kemampuan tidak (perangkat lunak).
terbatas dalam penyimpanan Akhirnya, buku ini layak
dokumen. Atribut dalam map virtual dijadikan sebagai referensi bagi para
antara lain: kode map, nama map, pengelola kearsipan/administrasi bagi
lokasi map, dan keterangan. 3) instansi pemerintah maupun instansi
Lembaran arsip menjelaskan bahwa lainnya, mahasiswa, serta pembaca
lembar arsip yang tersimpan dalam yang bergerak pada bidang
map virtual, bisa berbentuk file administrasi perkantoran dalam
dokumen atau gambar. Atributnya rangka meningkatkan pemahaman
antara lain: kode arsip, nama arsip, tentang manajemen kearsipan yang
klasifikasi, tanggal arsip, tanggal baik. Tidak kalah pentingnya di
terima, pengirim, penerima, gambar, bagian akhir buku ini juga
lokasi file, dan lokasi fisik. dilampirkan Undang-undang Nomor
Kemudahan Pengelolaan Arsip pada 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,
sistem kearsipan elektronik berbasis yang semakin memudahkan pembaca

69
memahami konsep kearsipan yang Terdapat beberapa penjelasan yang
ada di Indonesia. masih kurang terkait dengan
Tidak ada gading yang tidak peraturan kearsipan, salah satunya
retak, ini menunjukkan bahwa tidak adalah proses penyerahan arsip statis
ada karya yang sempurna. Masih yang hanya diserahkan ke ANRI.
banyak penggunaan kata “warkat” Padahal, dalam Undang-Undang
yang seharusnya bisa langsung Nomor 43 Tahun 2009 tentang
dikatakan “arsip” saja. Dalam proses Kearsipan menyatakan bahwa arsip
pemindahan arsip, masih digunakan statis tidak hanya dikelola oleh ANRI
istilah “gudang penyimpanan”. Istilah saja, akan tetapi juga dikelola oleh
gudang dalam kaitannya dengan arsip lembaga kearsipan baik di daerah
mengandung makna negatif, yang kabupaten/kota, provinsi, bahkan
seharusnya dapat digunakan “unit perguruan tinggi.
kearsipan” atau “records center”.

70

Anda mungkin juga menyukai