• Berkas yang sudah Closed file maka selanjutnya adalah penentuan retensi
arsip. Penentuan retensi arsip dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai
guna arsip. Pada pasal 5 ayat (2) Peraturan Kepala ANRI No.14 Tahun 2015
tentang Tata Cara Penyusunan Pedoman Retensi Arsip, retensi arsip
ditentukan dengan masa simpan:
a. 2 (dua) tahun untuk arsip yang memiliki nilai guna administrasi;
b. 5 (lima] tahun untuk arsip yang memiliki nilai guna hukum, ilmiah, dan
teknologi; atau
c. 10 (sepuluh) tahun untuk arsip yang memiliki nilai pertanggungjawaban
keuangan, catatan keuangan, bukti pembukuan, dan data pendukung
administrasi keuangan yang merupakan bagian dari bukti keuangan.
Prinsip Dasar Penyimpanan Arsip Inaktif
• Murah
Fungsi dan frekuensi penggunaannya sudah menurun
• Luas
Ruang simpan arsip inaktif didesain luas, untuk dapat menampung
volume arsip inaktif yang relatif banyak di setiap instansi
• Aman
Penyimpanan arsip inaktif harus dapat menjamin keamanan dari
gangguan manusia yang tidak berwenang, gangguan binatang, dan
gangguan alam termasuk iklim tropis
• Mudah diakses
Penyimpanan arsip inaktif menjamin arsip dapat diakses secara cepat
dan tepat
Suhu Dan Kelembaban Ruang Arsip Inaktif
• Suhu udara tidak lebih dari 27˚ C dan kelembaban tidak lebih dari
60%
• Rak arsip yang digunakan harus dapat menjamin sirkulasi udara
yang cukup
• Menjaga langit-langit, dinding dan lantai tidak berlobang dan
tetap rapat
• Menjaga ruang agar tetap bersih dari kontaminasi gas/lingkungan
agar tidak mudah timbul jamur yang akan merusak arsip
• Tandai kondisi arsip dan peralatannya yang terkena jamur atau
korosi, untuk segera diadakan perbaikan
Note: Standar suhu dan kelembaban untuk ruang arsip aktif diatur suhu tidak lebih dari
20˚C dan kelembaban tidak lebih dari 50%
Penyusutan Arsip
• Kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit
kearsipan,pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai
guna,dan penyerahan arsip statis kepada
lembagakearsipan (UU No.43 tahun 2009). Penyusutan
arsip dilakukan oleh pencipta arsip berdasarkan Jadwal
Retensi Arsip (JRA). Dengan demikian, penyusutan arsip
dilakukan ketika arsip sudah habis masa retensinya (cut
off)
Prinsip Pemusnahan Arsip
1. Harus sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
2. Menjadi tanggung jawab pencipta arsip
3. Hanya dilakukan oleh unit kerja setelah memperoleh
persetujuan pimpinan pencipta arsip
4. Secara fisik pemusnahan dapat dilakukan di lingkungan unit
kerja atau ditempat lain dibawah koordinator/ penanggung
jawab pemusnahan arsip
5. Pemusnahan non arsip seperti: formulir kosong, amplop,
undangan dan duplikasi dapat dilaksanakan di unit masing-
masing
6. Dilakukan secara total sehingga tidak dikenal lagi baik fisik
maupun informasinya
Kriteria Arsip yang dimusnahkan
• Tidak memiliki nilai guna baik nilai guna primer maupun
nilai guna sekunder
• Telah habis retensinya dan berketerangan dimusnahkan
• Tidak ada peraturan perundang-undangan yang
melarang
• Tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu
perkara