Anda di halaman 1dari 1

INTISARI : Perkembangan teknologi bahan saat ini telah banyak mendorong banyak penelitian

untuk mencoba menggunakan material alternatif sebagai komponen dalam campuran aspal. Slag
merupakan salah satu hasil limbah pengolahan nikel PT. Aneka Tambang Pomalaa Sulawesi
Tenggara, proses peleburan bijih nikel tersebut menghasilkan limbah berupa slag/terak yang
jumlahnya sangat besar, slag/terak tersebut harus ditangani atau dimanfaatkan dengan benar
karena berpotensi menimbulkan masalah lingkungan serta fenomena sosial dimasyarakat.
Penelitian ini dilakukan dengan mengganti agregat kasar dengan slag nikel pada saringan lolos 1
sampai tetahan No.8 tanpa melalui penyetaraan volume. Variasi yang digunakan dalam
perbandingan agregat biasa : slag nikel, yaitu : (0%:100%), (25%:75%), (50%:50%), (75%:25%)
dan (100%:0%). Dengan menggunakan metode Marshall, perendaman,kepadatan mutlak dan
recycling, ditentukan kadar aspal optimum dari masing-masing variasi benda uji. Benda uji pada
kadar aspal optimum selanjutnya dilakukan perendaman selama jam (standar) dan 24 jam,
selanjutnya dilakukan pengujian Marshall, derajat kepadatan mutlak, dan uji recycling yang
dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penggunaan slag nikel berdasarkan nilai Marshall
Quotient, indeks perendaman, dan nilai Marshall Quotient setelah proses recycling. Hasil penelitian
menunjukkan kadar aspal optimum benda uji variasi slag nikel 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%
adalah 6,27%, 6,30%, 6,12%, 5,125%, dan 5,072%. Pada perendaman standar variasi slag nikel
0%, 25%, 50%, 75%, dan 100% diperoleh nilai Marshall Quotient masing-masing adalah 528
kg/mm, 409 kg/mm, 424 kg/mm, 389 kg/mm, dan 385 kg/mm. Pada hasil pengujian recycling
variasi slag nikel didapat nilai Marshall Quotient 457 kg/mm, 421 kg/mm, 402 kg/mm, 373 kg/mm,
dan 393 kg/mm. Hasil pada pengujian refusal density menunjukkan bahwa pengaruh variasi slag
nikel terhadap karateristik Marshall berupa nilai density terhadap benda uji slag berturut-turut
adalah 2,40; 2,42; 2,50; 2,60 dan 2,60. Berdasarkan hal ini menunjukkan bahwa penggunaan slag
nikel sebagai pengganti agregat kasar pada campuran beton aspal AC-BC dapat menurunkan kadar
aspal optimum, dan meningkatkan nilai stabilitas. Serta penggunaan slag nikel sebagai pengganti
agregat kasar pada campuran beton aspal AC-BC yang mencapai optimum pada kadar aspal 6,30%
dan prosentase kadar slag nikel sebesar 25%. Kata kunci : AC-BC, Slag nikel, Marshall, Recycling.

Anda mungkin juga menyukai