Anda di halaman 1dari 3

Kain flanel atau felt adalah jenis kain yang dibuat dari serat wol, tanpa ditenun.

Proses
pembuatan kain flanel disebut juga wet felting, yaitu proses pemanasan dan penguapan
sehingga menghasilkan jenis kain flanel atau felt yang beragam tekstur dan jenisnya,
tergantung dari campuran bahan pembuatnya..
Seiring berjalannya waktu , flanel semakin di kenal banyak orang. Terutama , kalangan
perajin aksesori. Salah satu hal yang manarik dari kain flanel adalah warnanya yang
beragam dan lengkap, selain itu tekstur kainnya yang lembut.
Sejarah Singkat Flanel
Flanel adalah jenis kain tertua dalam sejarah manusia, lebih tua dari kain tenun dan
rajut. Jenis kain flanel yang sangat rumit juga ditemukan dalam kondisi diawetkan di
sebuah makam di Siberia yang berasal dari tahun 600M..
Kegunaan Flanel
Digunakan untuk membuat kerajinan tangan atau handicraft. Aneka kerajinan tangan dari
flanel bisa bermacam macam, antara lain gantungan kunci, gantungan hp, tempelan
kulkas, bross krudung ,jepitan rambut, kalung, bando dsb. Untuk mendapatkan kain flanel
ada di toko-toko perlengkapan jahit. Yang menarik dari kain flanel, menurut saya adalah
warnanya yang bermacam-macam dan lembut. Dan, karena lembut itu, kain flanel aman
bagi anak-anak apabila dibuat menjadi mainan. ( Sumber : Buku Pintar Berkreasi Dengan
Kain Flanel )
Saat ini trend di masyarakat semakin berkembang. Bermacam produk yang bisa
dikombinasi dengan hiasan dari kain Flanel. Bentuk desainnya pun menjadi lebih bervariasi.
Melalui brand azizahflanel, Saya ingin memperkenalkan beragam aksesoris, dan souvenir
dengan desain unik dari kainFlanel.

polyester
Polyester adalah jenis kain sintetis yang mulai sangat populer di Indonesia dan di
dunia. Kain polyester adalah kain sintetis, yang memiliki arti serat buatan dan
tidak tersedia secara bebas di alam, seperti katun, viscose, sutera, dan kain lainnya
yang seratnya diolah dari alam
Berikut ini merupakan karakteristik bahan poliester yaitu Asal bahan: produk-produk
petroleum, Konstruksi bahan (bobot bahan bervariasi luas), Penyempurnaan warna
bahan: susah atau tidak luntur, Jatuhnya bahan: filamen yang halus, bahan rajutan
baik sekali, Tekstur bahan: variasi dan luas, Kegunaan bahan: gaun, setelan (Suits),
pakaian sport, kemeja, celana, pakaian dalam, bahan pelapis, gorden, benangbenang, isian untuk bantalan, pakaian anak-anak, Macam dan lebar bahanPoliester

termasuk serat buatan. Serat buatan terbentuk dari polimerpolimer yang berasal
dari alam maupun polimer-polimer buatan yang dibuat dengan cara kepolimeran
senyawa-senyawa kimia yang relatif sederhana. Semua proses pembuatan serat
dilakukan dengan menyemprotkan polimer yang berbentuk cairan melalui lubanglubang kecil (spinneret)
rayonPengertian kain Rayon adalah merupakan kain sintetis pertama yang dibuat oleh manusia.
Rayon terbuat dari serat yang berasal dari kayu. Pinus, hemlock, dan cemara adalah tiga jenis
pohon yang paling sering digunakan dalam proses pembuatan rayon.
Rayon dikembangkan di Perancis pertama kali pada tahun 1884 oleh seorang ilmuwan bernama
Hilaire de Chardonnet sebagai bahan pengganti untuk sutera. Pada saat itu, bahan ini disebut
sebagai 'sutera buatan' sampai tahun 1924, kemudian namanya diubah menjadi rayon untuk
menggambarkan sifat-sifat metallik atau kain yang berkilau karena memantulkan sinar matahari
(ray-on atau rays of light). Rayon adalah termasuk serat semi sintetis yang juga dikenal sebagai
serat selulosa yang diregenerasi.
Istilah rayon saat ini digunakan untuk menyebut semua serat buatan manusia yang berasal dari
selulosa.
Rayon memiliki banyak kegunaan secara komersial, industri dan domestik. Salah satu penggunaan
yang paling populer adalah untuk pakaian. Pakaian formal, celana panjang, gaun, rok, blus, jaket,
topi, pakaian olahraga, dasi dan jas semua dapat dibuat dari rayon. Produk kesehatan wanita dan
diapers juga banyak yang terbuat dari rayon. Produk medis bedah, ban, bola bowling, film fotografi
dan produk industri lainnya juga memanfaatkan serat rayon. Di rumah, kain gorden, seprei, selimut,
furnitur, slipcovers, karpet, dan tirai juga banyak ditemukan dari bahan rayon.

Sutera
Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra
yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx
mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra memiliki tekstur mulus, lembut,
namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur
seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membuat kain sutra dapat membiaskan cahaya
dari berbagai sudut.
Pemintalan benang sutra dari kepompong ulat sutra.

"Sutra liar" dihasilkan oleh ulat selain ulat sutra murbei dan dapat pula diolah. Berbagai sutra liar
dikenali dan digunakan di Cina, Asia Selatan, dan Eropa sejak dahulu, namun skala produksinya
selalu jauh lebih kecil daripada sutra ternakan. Sutra liar berbeda dari sutra ternakan dari segi warna
dan tekstur, serta kepompong liar yang dikumpulkan biasanya sudah dirusak oleh ngengat yang
keluar sebelum kepompong tersebut diambil, sehingga benang sutra yang membentuk kepompong
itu sudah terputus menjadi pendek. Ulat sutra ternakan dibunuh dengan dicelup ke dalam air
mendidih sebelum keluarnya ngengat dewasa, atau ditusuk dengan jarum, sehingga seluruh
kepompong dapat diurai menjadi sehelai benang yang tak terputus. Ini membuat sutra bisa ditenun
menjadi kain yang lebih kuat. Sutra liar biasanya juga lebih sukar dicelup warna daripada sutra
ternakan.
Sutra juga dihasilkan oleh beberapa jenis serangga lain, namun hanya jenis sutra dari ulat sutra
yang digunakan untuk pembuatan tekstil. Pernah juga dijalankan kajian terhadap sutra-sutra lain

yang menampakkan perbedaan dari aspek molekul. Sutra dihasilkan terutama oleh larva serangga
yang bermetamorfosis lengkap, tetapi juga dihasilkan oleh beberapa serangga dewasa
seperti Embioptera. Produksi sutra juga kerap dijumpai khususnya pada serangga
ordo hymenoptera (lebah, tabuhan, dan semut), dan kadang kala digunakan untuk membuat sarang.
Jenis-jenis arthropoda yang lain juga menghasilkan sutra, terutama arachnida seperti laba-laba.
Untuk kain sutra dari jaring laba-laba atau disebut Qmonos (sarang laba-laba dalam bahasa
Jepang) diklaim memiliki kekuatan tiga kali lebih kuat dari Kevlar (bahan yang biasa digunakan
untuk rompi anti peluru) serta lima kali lebih kuat dari baja.

katunKain serat kapas juga disebut serat katun, dahulu sudah dikenal kira-kira 5000 tahun
SM. Menurut para ahli, India adalah negara tertua yang menggunakan kapas (Ernawati,
Izwerni dan Weni Nelmira, 2008:156). Katun merupakan suatu bahan yang tidak tetap,
sehingga sulit untuk di ketahui sifat penampilanya. Kain katun adalah yang paling murah
dari bahan serat alami lainnya. Dahulu ada suatu pemikiran bagi pabrik-pabrik tekstil untuk
mencampur bahan katun dengan poliester, hal itu akan memberikan suatu bahan yang
memiliki tampilan serupa katun dengan perbaikan daya lentingnya. Karena ada kandungan
sintetisnya, maka akan berpengaruh juga terhadap pemilihan jenis benang jahit, serta
temperatur setrika, dan tetu saja cara pemeliharaan/ pencuciannya (Goet Poespo,
2005:69).
Kain katun memiliki sifat-sifat menguntungkan adalah sifat yang kuat dalam keadaan basah
bertambah 25%, dapat menyerap air (higroskopis), tahan panas setrika tinggi, dan tahan
obat-obat kelantang. Disamping sifatnya yang menguntungkan diatas terdapat sifat yang
kurang menguntungkan yaitu katun tidak tahan terhadap asam mineral dan asam organik
(walaupun asam organik sering digunakan untuk memperidah tenunan), katun kurang
kenyal yang menyebabkan mudah kusut, dan katun dapat susut saat dicuci, kain katun
harus disimpan dalam keadaan kering atau di tempat yang tidak lembab

Anda mungkin juga menyukai