Disusun Oleh:
I PUTU WIRYAWAN
08130375
A. PENDAHULUAN
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan bagi organisasi
pelayanan kesehatan. Saat ini adanya suatu keinginan untuk merubah sistem pemberian pelayanan kesehatan ke
sistem desentralisasi. Dengan meningkatnya pendidikan bagi perawat, diharapkan dapat memberikan arah
terhadap pelayanan keperawatan berdasarkan pada issue di masyarakat.3
Seiring dengan peningkatan kualitas asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu
model asuhan keperawatan profesional yang efektif dan efisien. Standar praktek keperawatan adalah norma
atau penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yang dirumuskan
dan digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan keperawatan serta tolak ukur dalam penampilan
kerja seorang perawat.4
Pelaksanaan keperwatan suatu rumah sakit tak akan berjalan dengan baik apabila perawat yang melaksanakan
proses keperawatan tersebut berjalan atau bertentangan dengan standar praktek keperawatan dan segala
ketentuan yang ada dalam lingkungan rumah sakit sebagai organisasi.
Dalam pelaksanaan model keperawatan profesional dikenal dengan penggunaan metode keperawatan
primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan keperawatan dimana salah satu kegiatannya adalah
ronde keperawatan, yaitu suatu metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan
yang terjadi pada klien dan kebutuhan klien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer (PP),
perawat associate (PA), kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan dengan melibatkan klien secara langsung
sebagai fokus kegiatan.3
Dalam studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kebumen
adalah salah satu rumah sakit yang telah melakukan asuhan keperawatan yang dikembangkan dengan mengacu
pada pedoman standar praktek pelaksanaan asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI) dengan melaksanakan sistem ronde keperawatan pada tahun 2011.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kasie keperawatan di RSUD Kebumen
didapatkan bahwa pelaksanaan ronde keperawatan di RS tersebut sudah dijadwalkan untuk semua bangsal
umum yang ada di sana tetapi pelaksanaannya masih belum optimal. Jumlah bangsal yang telah melakukan
ronde keperawatan secara rutin di RSUD Kebumen adalah 5 bangsal yaitu Melati, Cempaka , Dahlia,
ICU/ICCU dan Terate.
Di RSUD Kebumen masih ada 9 bangsal yang merasa belum siap untuk melakukan ronde
keperawatan dan pelaksanaannya masih belum efektif yaitu bangsal Kenanga, IGD, Peristi, Anggrek,
Bogenvil, Poliklinik, IBS, HD, dan VK. Di setiap bangsal terdapat 2 sampai 3 orang perawat dengan
pendidikan S Kep, Ns dan sisanya D3 maupun SPK. Untuk pembagian tugas perawat di masing-masing
bangsal itu disusun menurut Kepala Ruangan dan Clinical Instructure (CI) di ruangan tersebut.
Berdasarkan wawancara pada 10 orang perawat, 5 dari 10 perawat mengatakan pelaksanaan ronde
keperawatan di bangsalnya belum berjalan dengan efektif dan untuk jadwal pelaksanaannya belum pasti ada
setiap minggu. Dari observasi yang dilakukan peneliti masalah tersebut disebabkan karena perawat tersebut
belum mengerti tentang bagaimana pelaksanaan ronde keperawatan itu mulai dari pra ronde, pelaksanaan ronde
dan pasca ronde, manfaat dari ronde keperawatan serta sikap perawat yang masih menganggap ronde
keperawatan itu sebagai suatu hal yang dapat menambah pekerjaan mereka serta sosialisasi mengenai ronde
keperawatan masih belum efektif sehingga dalam pelaksanaan ronde keperawatan di bangsal tersebut belum
menjadi kebiasaan yang dilakukan secara rutin. Berdasarkan studi pendahuluan tersebut diatas maka peneliti
tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Perawat dengan Pelaksanaan
Ronde Keperawatan di RSUD Kebumen.
B. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini merupakan penelitian noneksperimen dengan menggunakan pendekatan
cross sectional, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode
waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian.1
Populasi
Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian. 5
Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat di bangsal yang telah melakukan ronde keperawatan
di RSUD Kebumen, Jawa Tengah. Jumlahnya adalah 64 orang perawat.
b.
Sampel
Sampel adalah Objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. 2 Pengambilan sampel yang
akan dilakukan dengan metode Simple Random Sampling adalah teknik acak sederhana dilakukan
seperti undian, yaitu semua individu berpeluang untuk diambil. 5 Dalam penelitian ini jumlah sampel
yang digunakan adalah sebanyak 55 perawat.
b.
4. Jenis Data
a.
Data Primer
Penelitian ini juga menggunakan data primer, yaitu data mengenai pengetahuan perawat yang didapat
dari wawancara dalam bentuk kuesioner dan pelaksanaan metode ronde keperawatan ini dikumpulkan
langsung dari sampel menggunakan pedoman observasi berupa check list.
b.
Data Sekunder
Penelitian ini juga menggunakan data sekunder yaitu berupa data mengenai jumlah bangsal yang
sudah melaksanakan ronde keperawatan dan data-data lain yang didapat di RSUD Kebumen.
b.
Analisis Data
1) Analisa Univariat
Analisis dilakukan terhadap masing-masing variabel hasil penelitian, penyajian dalam bentuk
tabel dan prosentase dari setiap variabel.
2) Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk menerangkan hubungan antar variabel.
Analisa pada penelitian ini menggunakan program komputer untuk mengetahui hubungan antara
kedua variabel yaitu hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap perawat tentang
pelaksanaan ronde keperawatan di RSUD Kebumen.
Karakteristik
Jenis kelamin
a. Pria
b. Wanita
Total
Pendidikan
a. D3
b. S1
c. S2
Total
Lama Bekerja
a. < 5 tahun
b. 5 - 10 tahun
c. 11 - 15 tahun
d. 16 - 20 tahun
e. > 20 tahun
Total
Sumber : Data primer diolah, 2012
15
40
55
27,3
72,7
100,0
44
10
1
55
80,0
18,2
1,8
100,0
26
17
7
3
2
47,3
30,9
12,7
5,5
3,6
55
100,0
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar perawat di RSUD Kebumen adalah
wanita yaitu sebanyak 40 orang (72,7%). Dengan mayoritas ini menunjukkan banyaknya perawat di
RSUD Kebumen didominasi oleh wanita. Perawat di RSUD Kebumen mayoritas tingkat pendidikan yang
dimiliki adalah D3 Keperawatan yaitu sebanyak 44 orang (80,0%), Dan kemudian jika dilihat dari lama
bekerjanya, mayoritas perawat baru bekerja tidak lebih dari 5 tahun yaitu sebanyak 26 orang (47,3%).
2.
Tinggi
f
%
11
20,0
0
0,0
3
5,5
0
0,0
14
25,5
Total
f
13
10
15
17
55
%
23,6
18,2
27,3
30,9
100,0
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan perawat tentang ronde
keperawatan dengan kategori sedang adalah sebanyak 33 responden (60,0%), tingkat pengetahuan rendah
yaitu sebanyak 8 responden (14,5%), dan tingkat pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 14 responden
(25,5%). Hal ini menunjukkan bahwa perawat di bangsal keperawatan di RSUD Kebumen mayoritas
pengetahuan tentang ronde keperawatan dengan kategori sedang.
3.
yaitu dari bangsal Dahlia, Cempaka dan Teratai sebanyak 42 responden (76,4%), pelaksanaan ronde
keperawatan dalam kategori sangat baik yaitu dari bangsal Melati sebanyak 13 responden (23,6%), dan
tidak ada pelaksanaan ronde keperawatan dalam kategori sangat tidak baik dan tidak baik.
Hal ini menunjukkan bahwa perawat telah melakukan ronde keperawatan di RSUD Kebumen
dilakukan dengan kategori baik, kondisi demikian sangat membantu pelayanan kesehatan yang ada di
RSUD Kebumen.
4.
ronde keperawatan
Hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan dengan pelaksanaan ronde
keperawatan dapat ditunjukkan pada tabel pengujian statistik dibawah ini :
Tabel 4.4 Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Pelaksanaan
Ronde Keperawatan di RSUD Kebumen
Tingkat
Pengetahuan
Total
f
8
33
14
55
%
14,5
60
25,5
100
p-value
0,649
0.000
Berdasarkan Tabel 4.4 maka dapat dijelaskan dari pengujian diatas diperoleh nilai p-value pada
hubungan antara kedua variabel tersebut sebesar 0,000. Dikarenakan nilai p-value 0,000 lebih kecil dari
nilai signifikan 0,05 atau (0,000 < 0,05), maka dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan
hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan perawat dengan pelaksanaan
ronde keperawatan di RSUD Kebumen terbukti dan diterima.
Berdasarkan hasil uji Korelasi Kendall Tau ini, dapat ditunjukkan besarnya hubungan antara
tingkat pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan dengan pelaksanaan ronde keperawatan. Besarnya
hubungan ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi, berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh nilai korelasi (r)
sebesar 0,649.
Hubungan antara tingkat pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan dengan pelaksanaan
ronde keperawatan adalah cukup tinggi.
PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah semua perawat di bangsal yang telah melakukan ronde
keperawatan di RSUD Kebumen, Jawa Tengah. Berdasarkan hasil analisis data diatas, diperoleh
sebagian besar perawat di bangsal yang telah melakukan ronde keperawatan di RSUD Kebumen
adalah wanita dengan pendidikan D3 Keperawatan, hal ini menjelaskan bahwa perawat di RSUD
Kebumen sudah memiliki pendidikan yang tinggi sehingga mendukung mereka dalam pemberian
pelayanan perawatan pada pasien. Lama kerja yang dimiliki perawat masih dibawah lima tahun,
sehingga perawat memerlukan banyak pengalaman kerja di RSUD Kebumen. Hal ini sejalan dengan
penelitian Afriandi (2010), yang menyatakan bahwa pendidikan dan lama bekerja seorang perawat
dapat mempengaruhi pengetahuan perawat tentang pelaksanaan ronde keperawatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Langsa.
Pada pelaksanaan ronde keperawatan ini telah sejalan dengan penelitian Nugroho (2008), hasil penelitian
menyatakan sebagian besar penerapan metode tim primer berada pada tingkat yang baik.
Tingkat pengetahuan perawat tentang ronde keperawatan di bangsal yang telah melakukan ronde
keperawatan di RSUD Kebumen dalam kategori sedang.
b.
Pelaksanaan ronde keperawatan para perawat di bangsal yang telah melakukan ronde keperawatan di
RSUD Kebumen dalam kategori baik.
c.
Terdapat hubungan yang signifikan dan cukup tinggi antara tingkat pengetahuan perawat tentang
ronde keperawatan dengan pelaksanaan ronde keperawatan di RSUD Kebumen dengan besar nilai
korelasi sebesar 0,649.
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
E. DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.