4. Pada contoh ini, lahan eksisting tersebut akan ditimbun setinggi elevasi 101 m. Oleh
karena itu pada data koordinat rencana saya buat elevasi 101 m.
5. Membuat layer baru untuk data rencana. Layer data eksisting sebaiknya di hidden saja
agar tidak bingung.
7. Menuju menu Terrain-Terrain Model Explorer- klik kanan terrain- Create new
surface- beri nama surface baru "rencana"
8. Pada surface rencana silahkan klik kanan pada Point file-Add point from object- PointEntity- select object point yang sudah diplot tadi. kemudian Enter. Klik kanan
surface Rencana- Build- Ok. Berarti anda sekarang mempunyai 2 surface seperti pada
9. Menuju menu Terrain- select current stratum- isikan sesuai dengan gambar di
bawah
ini.
10. Masih di menu Terrain-site definition-site setting. Isikan pengaturan semua parameter
seperti di bawah ini. Faktor M dan N adalah faktor besarannya grid yang akan digunakan
untuk menghitung volume galian dan timbunan. Pada contoh ini diisi angka M=3 dan N=
3. Faktor M dan N tergantung dari jarak rata-rata antar
koordinat.
11. Masih di menu Terrain- site definition-Define site. kemudian 1) klik pada batas kiri
bawah. 2) klik pada batas bawah kanan. 3) klik kembali di batas kiri bawah. IIkut
perintah di command. 4) klik kanan pada atas kanan.
12. Masih di menu Terrain- Grid Volume- Calculated total site volume- Pilih site-OkGrid Volume setting- isi faktor angka pemadatan pada cut & fill. Ok- buat nama
surface baru- Ok
13. Langkah terakhir adalah menampilkan hasil volume galian dan timbuna yang sudah
dihitung oleh program Land Desktop. Terrain- Volume report- site report. maka
muncul hasil hitungan galian timbunan.
Demikian artikel cara menghitung volume galian dan timbunan dengan program land desktop
secara otomatis. Semoga bermanfaat.