Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TEORI DASAR

1. KLASIFIKASI MOLUSCA

Molusca berasal dari bahasa latin, Molluscus yang artinya lunak.


Molusca adalah hewan triploblastik slomata yang bertubuh lunak. Mollusca
hidup di air laut, di air tawar, payau dan darat. Beberapa Mollusca memiliki
cangkang. Filum Mollusca merupakan filum kedua setelah Antrophoda.

Klasifikasi Mollusca :

a. Amphineura
Amphineura merupakan jenis mollusca yang masih primitif. Amphineura
memiliki tubuh simetri bilateral. Memiliki beberapa insang didalam rongga
mantelnya. Amphineura hidup disekitar pantai. Contoh : Chilton.

b. Scaphoda
Scaphoda hidup dilaut atau dipantai, memiliki cangkang yang tajam
berbentuk seperti terompet, memiliki kaki yang kecil, dikepalanya terdapat
beberapa tentakel, dan tidak memiliki insang. Contoh : Dentalium Vulgare.

c. Gastropoda
Gastropoda adalah hewan yang menggunakan perutnya sebagai kaki.
Hidupnya didarat, air tawar maupun diair laut. Umumnya gastropoda ini
memiliki cangkang. Contoh : Siput.

d. Cephalopoda
Cephalopoda adalah hewan yang menggunakan kepalanya sebagai alat
gerak. Mempunyai endoskeleton, eksoskeleton, atau tanpa keduanya. Tubuhnya
simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan badan. Contoh : Cumi-
cumi, Sotong dan lain-lain.
e. Pelecypoda (Bivalvia)
Pelecypoda memiliki bentuk kaki seperti kapak yang terletak di anterior.
Bivalvia adalah hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian. Memiliki sistem
saraf dan otak yang berkembang baik. Hidup di air tawar dan laut. Contoh :
Meleagrina (kerang mutiara), Anadonta (kijing), Ostrea (Tiram), Panope
Generosa (Kerang raksasa).

2. PENJELASAN

Cephalopoda memiliki tentakel yang berada disekitar kepalanya dan


berfungsi seperti tungkai (lengan dan kaki). Tungkai ini digunakan untuk
menangkap mangsanya. Otak Cephalopoda berkembang dengan baik dan pada
beberapa jenis dapat mengingat dengan baik. Selain itu Cephalopoda juga
memiliki mata yang berkembang dengan baik (memiliki lensa mata dan iris).

Cephalopoda memiliki lengan penangkap yang bersatu dengan


membentuk bagian leher, corong, dan sifon (sebagai jalan keluarnya air). Sifon
inilah yang berfungsi untuk menyemprotkan air. Energi penyemprotan ini yang
digunakan oleh Cephalopoda untuk bergerak di perairan. Di sebelah perut
terdapat kantung tinta. Tinta disemprotkan ketika berada dalam kondisi yang
membahayakan hidupnya.

Sistem organ pada Cephalopoda telah berkembang dengan baik. Sistem


pencernaan, respiransi serta sistem peredaran telah memiliki organ-organ
tersendiri. Cephalopoda berkembang biak dengan cara seksual.

Cephalopoda hidup dilaut pada bagian litoral sampai netritic atas.


Cephalopoda hidup secara nektonic dengan berenang bebas di perairan.

Beberapa morfologi Cephalopoda yang biasa dikenali, diantaranya :

o Kamar (Chamber) adalah ruangan yang dibatasi oleh septum, kamar


terakhir diisi oleh binatang, sedangkan kamar yang lainnya berisi udara.
o Septum adalah bidang yang membatasi kamar-kamar yang berdekatan.
o Saddle adalah bagian sutura yang cembung (convex) ke arah aperture.
o Lobe adalah bagian sutura yang cekung (concave) ke arah aperture.
o Umbilicius adalah bagian pusat coil Cephalopoda.
o Aperture adalah mulut yang berada dianterior.
o Sutura adalah suatu garis dimana ujung septa bersatu dengan bagian luar
kulit.
o Protoconch adalah garis yang menutupi embrio.
o Sifo atau Siphuncle adalah garis yang memotong septa dan kamar-kamar
secara melintang, berbentuk silinder.

Anda mungkin juga menyukai