Anda di halaman 1dari 5

SANKSI ADMINISTRASI

Setiap warga negara dan orang asing yang telah bekerja paling singkat 6
(Enam) bulan di Indonesia wajib mengikuti program jaminan sosial, sehingga
tercipta mekanisme subsidi silang dan gotong royong masyarakat dalam jaminan
kesehatan yang berdasarkan pada sistem jaminan sosial yang berbasis asuransi
sosial.

A. Sanksi atas Ketidakpatuhan dalam Kewajiban Pendaftaran


1. Kewajiban Pendaftaran
a. Pemberi kerja wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai
peserta kepada BPJS Kesehatan.
b. Setiap Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja Penerima Upah dan
Penerima Bantuan Iuran, wajib mendaftarkan dirinya dan anggota
keluarganya ke BPJS Kesehatan.
c. Warga Negara Asing yang telah bekerja paling singkat 6 (Enam)
bulan wajib mengikuti program jaminan sosial kesehatan.
2. Sanksi atas Ketidakpatuhan Pendaftaran
a. Ketidaktahuan Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dala
melakukan Pendaftaran
a) Pemberi kerja yang tidak melakukan pendaftaran dirinya dan
pekerjanya berikut anggota keluarga akan dikenai sanksi
administratif.
b) Pengenaan sanksi administratif oleh BPJS Kesehatan setelah
dilaksanakan pemeriksaan kepada pemberi kerja.
c) Sanksi administrasi, berupa :
1) Teguran Tertulis
Sanksi teguran tertulis diberikan paling banyak 2 (Dua) kali
masing-masing untuk jangka waktu paling lama 10
(Sepuluh) hari kerja.
2) Denda
Pengenaan sanksi denda sebesar 0,1 % diberikan untuk
jangka waktu paling lama 30 hari sejak berakhirnya
pengenaan sanksi teguran tertulis kedua.
3) Tidak mendapat pelayanan publik tertentu.
d) Apabila pemberi kerja selain penyelenggara negara tidak
melaksanakan kewajiban pendaftara setelah dilaksanakan
sanksi administratif, berupa teguran dan denda, BPS Kesehatan
mengusulkan sanksi administratif tidak tidak mendapatkan
pelayanan publik tertentu kepada pemerintah atau pemerintah
daerah.
e) Sanksi tidak mendapat pelayanan publik tertentu bagi pemberi
kerja selain penyelenggara negara yang tidak melaksanakan
kewajiban pendaftaran, berupa :
1) Perizinan terkait usaha.
2) Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek.
3) Izin memperkerjakan tenaga kerja asing.
4) Izin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh.
5) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
b. Ketidakpatuhan Setiap Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja
Penerima Upah dan Penerima Bantuan Iuran dalam melakukan
pendaftaran.
a) Setiap Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima
antuan Iuran yang tidak melakukan pendaftaran dirinya dan
anggota keluarga akan dikenai sanksi administratif tidak
mendapatkan pelayanan publik tertentu.
b) Sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu bagi
Setiap Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima
Bantuan Iuran yang tidak melaksanakan kewajiban pendaftaran
dikenakan dengan cara mensyaratkan kepesertaan BPJS
Kesehatan dalam memperoleh pelayanan publik tertentu,
berupa :
1) Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
2) Surat Izin Mengemudi (SIM).
3) Sertifikat tanah.
4) Paspor.
5) Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

B. Sanksi atas Ketidaktahuan dalam Penyampaian Perubahan Data dan


Memberikan Data secara Lengkap dan Benar
1. Kewajiban
Pemberi kerja selain penyelenggara negara wajib memberikan data
dirinya dan pekerjanya berikut anggota keluarga kepada BPJS
Kesehatan secara lengkap dan benar. Penyampaian data diri dan
pekerjanya dan perubahan data secara lengap dan benar, berupa :
a. Data pekerja berikut anggota keluarganya yang didaftarkan sesuai
dengan data pekerja yang dipekerjakan.
b. Data upah yang dilaporkan sesuai dengan upah yang diterima
pekerja.
c. Data kepesertaan dalam program jaminan sosial sesuai penahapan
kepesertaan.
d. Perubahan data ketenagakerjaan.
Perubahan data ketenagakerjaan paling sedikit meliputi :
1) Alamat perusahaan.
2) Kepemilikan perusahaan.
3) Kepengurusan perusahaan.
4) Jenis badan usaha.
5) Jumlah pekerja.
6) Data pekerja dan keluarganya.
7) Perubahan besarnya upah setiap pekerja.
Perubahan data sebagaimana disebutkan di atas dilaporkan oleh
Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara kepada BPJS Kesehatan
paling lambat 7 (Tujuh) hari kerja sejak terjadinya perubahan.
2. Sanksi atas Ketidakpatuhan memberikan Data secara Lengkap dan
Benar
a. Ketidakpatuhan Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara
dalam Memberikan Data secara Lengkap dan Benar.
a) Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara yang tidak
memberikan data secara lengkap dan benar dari dirinya dan
pekerjanya berikut anggota keluarga akan dikenakan sanksi
administratif.
b) Sanksi administratif akan dikenakan oleh BPJS setelah
dilaksanakan pemeriksaan kepada pemberi kerja.
c) Sanksi administratif, berupa :
1) Teguran Tertulis
Sanksi teguran tertulis diberikan paling banyak 2 (Dua) kali
masing-masing untuk jangka waktu paling lama 10
(Sepuluh) hari kerja.
2) Denda
Pengenaan sanksi denda sebesar 0,1 % diberikan untuk
jangka waktu paling lama 30 hari sejak berakhirnya
pengenaan sanksi teguran tertulis kedua.
3) Tidak mendapat pelayanan publik tertentu.
d) Apabila pemberi kerja selain penyelenggara negara tidak
melaksanakan kewajiban pendaftara setelah dilaksanakan
sanksi administratif, berupa teguran dan denda, BPS Kesehatan
mengusulkan sanksi administratif tidak tidak mendapatkan
pelayanan publik tertentu kepada pemerintah atau pemerintah
daerah.
e) Sanksi tidak mendapat pelayanan publik tertentu bagi pemberi
kerja selain penyelenggara negara yang tidak melaksanakan
kewajiban pendaftaran, berupa :
1) Perizinan terkait usaha.
2) Izin yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek.
3) Izin memperkerjakan tenaga kerja asing.
4) Izin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh.
5) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
b. Ketidakpatuhan Setiap Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja
Penerima Upah dan Penerima Bantuan Iuran dalam melakukan
pendaftaran.
a) Setiap Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima
antuan Iuran yang tidak melakukan pendaftaran dirinya dan
anggota keluarga akan dikenai sanksi administratif.
1) Sanksi Adminstratif, berupa :
(a) Teguran Tertulis
Sanksi teguran tertulis diberikan paling banyak 2 (Dua)
kali masing-masing untuk jangka waktu paling lama 10
(Sepuluh) hari kerja.
(b) Tidak mendapat pelayanan publik tertentu
2) Setelah dilaksanakan sanksi administratif berupa teguran
tertulis tidak dilaksanakan kewajiban perubahan data oleh
setiap orang selain Peberi Kerja, Pekerja Penerima Upah
dan Penerima Bantuan Iuran, BPJS Kesehatan
mengusulkan sanksi administrasi tidak mendapat pelayanan
publik tertentu kepada pemerintah atau pemerintah daerah.
3) Sanksi tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu bagi
Setiap Orang Selain Pemberi Kerja, Pekerja dan Penerima
Bantuan Iuran yang tidak melaksanakan kewajiban
pendaftaran dikenakan dengan cara mensyaratkan
kepesertaan BPJS Kesehatan dalam memperoleh pelayanan
publik tertentu, berupa :
1) Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
2) Surat Izin Mengemudi (SIM).
3) Sertifikat tanah.
4) Paspor.
5) Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

C. Sanksi atas Kewajiban Pembayaran Iuran


1. Kewajiban Pembayaran Iuran
a. Pemberi kerja wajib memungut iuran yang menjadi beban peserta
dari pekerjanya dan menyetorkannya kepada BPJS Kesehatan.
b. Pemberi kerja wajib membayar dan meyetor iuran yang menjadi
tanggung jawabnya kepada BPJS Kesehatan.
c. Peserta yang bukan pekerja dan bukan Penerima Bantuan Iuran
wajib membayar dan menyetor iuran yang menjadi tanggung
jawabnya kepada BPJS Kesehatan.
2. Sanksi Ketidakpatuahan Pembayaran Iuran
Sanksi administratif pengenaan denda atas keterlambatan pembayaran
iuran adalah sebesar 2% dari iuran yang harus dibayarkan oleh peserta
dan pemberi kerja kepada BPJS Kesehatan.

PENGHENTIAN PELAYANAN KESEHATAN

1. Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah, jika terjadi keterlambatan


pembayaran iuran lebih dari 3 (Tiga) bulan, maka pelayanan kesehatan
dihentikan sementara.
2. Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja,
jika terjadi keterlambatan pembayaran iuran lebih dari 6 (Enam) bulan,
maka pelayanan kesehatan dihentikan sementara.

Anda mungkin juga menyukai