Anda di halaman 1dari 22

LISTRIK STATIS

Listrik Statis (elektrostatik) adalah salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang
muatan-muatan listrik yang diam dalam suatu benda.
Muatan Listrik di alam adalah muatan positif dan muatan negatif.
Dua buah benda bermuatan listrik didekatkan akan terjadi interaksi:
- Jika muatan yang sejenis didekatkan, maka keduanya akan tolak-menolak.
- Jika muatan yang tak sejenis didekatkan, maka keduanya akan tarik menarik.
Untuk mengubah benda netral menjadi bermuatan adalah dengan induksi, konduksi, dan
menggosokkan dua buah permukaan benda yang memiliki perbedaan kemampuan melepas maupun
menerima elektron.
Alat yang digunakan untuk mengetahui suatu benda bermuatan atau tidak digunakan elektroskop.

A. HUKUM COULOMB (Charles Augustin de Coulomb)


Coulomb menyatakan bahwa: Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik
sebanding dengan besar muatan-muatannya dan berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak
kedua muatan. Hukum ini dikenalkan oleh Charles Augustin de Coulomb seorang ahli fisika asal
Prancis tahun 1785.
Persamaan gaya coulomb:
Keterangan:
F = gaya coulomb (N)
k = Konstanta Coulomb (
( ) 0 = permitivitas listrik di ruang hampa atau di udara
8,85. 10-12 C2/N.m2.
Q1 , Q2 = besar muatan pertama dan kedua ( C )
r = jarak antara kedua muatan yang berinteraksi (m).

Interaksi muatan-muatan dalam suatu medium selain udara, maka besar konstantanya:
= r. 0. Dengan persamaan coulombnya adalah
atau

Arah gaya Coulomb antara dua buah muatan


+ -
Q1 F12 F21 Q2

+ +
F12 Q1 Q2 F21
Contoh:
Dua buah muatan yang besarnya masing-masing adalah 24 C dan 18 C terpisah pada jarak 12 cm,
hitunglah:
a. Besar gaya coulomb jika kedua muatan berinteraksi pada ruang hampa.
b. Besar gaya coulomb jika kedua muatan berinteraksi di dalam bahan dengan permitivitas relatif 2.
Penyelesaian:
Diketahui :
Q1 = 24 C = 24 x 10-6 C.
Q2 = 18 C = 18 x 10-6 C.
r = 12 cm = 12 x 10-2 m
k = 9.109 N.m2/C2.
r = 2
Ditanyakan:
a. Fvakum = ?
b. Fbahan = ?
Jawab:
a. ( )
1
b.
Resultan Beberapa Gaya
a) Untuk gaya yang segaris:
Besarnya gaya coulomb pada suatu muatan yang dipengaruhi oleh beberapa muatan yang lain
dijumlahkan langsung secara vector:

FR = F1 + F2 + F3 + .+ Fn.

b) Untuk arah gaya yang membentuk sudut ().

F1 FR


F2
Contoh:
Titik A, B, dan C masing-masing bermuatan listrik +6 C, -6 C, dan +4 C. Ketiga titik bermuatan
tersebut membentuk suatu segitiga siku-siku seperti gambar.
Jika ketiga muatan berada pada ruang hampa, tentukan
C
gaya coulomb pada titik:
a. C
5m b. A
3m

4m
A B
Penyelesaian:
Diketahui:
qA = +6 C ; rAC = 3 m
qB = -6 C ; rAB = 4 m
qC = +4 C ; rBC = 5 m
Ditanyakan:
a. FC = ..?
b. FA = ..?
Jawab:
FCA a. Besar gaya coulomb pada titik C adalah:
FC

0
C 135
FCB

A B
( ) ( )



Jadi gaya coulomb yang dialami oleh muatan q C FC = 30,68.103 N.

2
b. Besar gaya coulomb yang dialami oleh muatan qA adalah:

FAB ( ) ( )
A B


FAC FA

Jadi gaya coulomb yang dialami oleh muatan q A FA= N.

B. MEDAN LISTRIK
Medan listrik adalah ruangan di sekitar benda bermuatan listrik, dimana jika sebuah benda bermuatan
listrik berada di dalam ruangan tersebut akan mendapat gaya coulomb.
Arah garis gaya listrik

+ -

Kuat medan listrik adalah besarnya gaya coulomb untuk tiap satuan muatan.

E= Kuat medan (N/C) ; F = gaya coulomb (N); dan q = muatan uji (C)
Sehingga medan listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan pada jarak tertentu:

dimana r = jarak muatan uji terhadap muatan sumber (m).


Kuat medan di suatu titik (muatan uji) akibat beberapa muatan sumber sama dengan jumlah vector
(resultan dari vector-vektor kuat medan listrik yang dihasilkan oleh setiap muatan sumber tersebut.
Contoh:
Titik berada di antara muatan q 1 = -5 x 10-6C dan q2 = +2 x 10-6C yang berjarak 1 meter. Jika jarak
titik P ke muatan q1 adalah 60 cm, hitunglah Kuat medan listrik di titik P!
Diketahui:
q1 = -5 x 10-6C q2 = +2 x 10-6C
r2 = 40 cm = 4 x 10-1 m
r1 = 60 cm = 6 x 10-1 m
Ditanyakan: Ep = ?
Jawab:
E2
E1
- q1 P +
q2

( )
Tanda negatif (-) menunjukkan vektor kuat medan E1 menuju q1.

( )
Vektor E1 dan E2 searah (sama-sama menuju q1)

| |

3
C. HUKUM GAUSS
Hukum Gauss Jumlah garis gaya dari suatu medan listrik yang menembus permukaan tertutup
sebanding dengan jumlah listrik yang dilingkupi oleh permukaan tersebut.
a. Fluks Listrik
Fluks Listrik merupakan ukuran yang menyatakan jumlah garis gaya dari suatu medan listrik
yang menembus suatu permukaan tertutup. Jika garis medan listrik tegak lurus berlaku;

Keterangan:
= jumlah garis medan listrik atau fluks listrik (Nm2/C atau Weber
E = kuat medan listrik (N/C)
A = luas permukaan bidang (m2)
q = muatan listrik yang terdistribusi pada bidang (C)
0 = permitivitas ruang hampa (8,85.10-12 C2/N.m2).
Jika garis medan listrik menembus permukaan dengan aras garis medan listrik membentuk sudut
() terhadap garis normal permukaan, berlaku:
dengan = sudut antara E dan garis normal
b. Rapat muatan
Rapat muatan adalah banyaknya muatan (q) yang terdistribusi tiap satuan luas (A).

D. POTENSIAL LISTRIK
Jika sebuah titik berada pada suatu medan listrik, maka titik tersebut akan mengalami potensial listrik
yang besarnya:

V = E . r atau
Dimana:
V = potensial listrik (V)
E = kuat medan listrik (N/C)
r = jarak antara muatan uji dengan muatan sumber (m)
Q = mautan sumber ( C )

Potensial listrik oleh beberapa muatan:


( )

E. Kuat medan listrik dan Potensial listrik pada Bola Konduktor bermuatan
Jika sebuah bola konduktor berjari-jari R diberi muatan Q, maka muatan tersebut akan tersebar
merata pada permukaan bola.
Besar kuat medan
- Untuk r < R (bagian dalam bola, q = 0)
+ + + E=0
+ +
+ R +
+ + - Untuk r = R, (bagian permukaan bola) dan r > R (bagian luar
+ + bola), maka
+ r
++ + + +

Potensial listrik
- Untuk r < R dan r = R
- Untuk r > R

4
F. Kuat medan listrik dan Potensial Listrik pada Konduktor dua keeping sejajar
Keterangan:
- + d = jarak antara kedua keeping sejajar (m)
- E + E = kuat medan dan arah medan listrik antara dua keeping konduktor
- + (N/C
- + Besarnya kuat medan listrik antara dua keeping sejajar adalah:
- +
- +
d
-Q +Q
G. Beda Potensial Listrik dan energi potensial listrik
Beda potensiial listrik suatu muatan yang dipindah dari satu posisi ke posisi lain dirumuskan:
keterangan
V = bedan potensial
V1 dan V2 = potensial listrik awal dan akhir
Q = muatan sumber (C).
( ) r1 dan r2 =jarak muatan uji dengan muatan pada posisi awal dan
akhir (m)
W12 = usaha untuk memindahkan muatan dari titik 1 ke titik 2 (J)

( )

H. KAPASITOR
1. Pengertian Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu
menyimpan muatan listrik yang besar untuk sementara waktu.
Sebuah kapasitor terdiri atas keeping-keping logam yang disekat satu sama lain dengan isolator.
Isolator penyekat disebut zat dielektrik.

Symbol kapaisitor:

2. Kapsitas Kapasitor (Kapasitansi)


Kapasitansi kapasitor menyatakan kemampuan kapasitor dalam menyimpan muatan listrik.
Kapasitor atau kapasitansi (lambing C) didefinisikan sebagai perbandingan antara muatan listrik
(q) yang tersimpan dalamkapasitor dan beda potensial (V) antara kedua keeping.
Keterangan:
C = kapasitas kapasitor ( F).
Q = besar muatan yang tersimpan (C).
V = beda potensial antara kedua keeping (Volt)
Kapasitas kapasitor dipengaruhi oleh:
Luas keeping konduktor

5
Jarak pisah antara keeping
Bahan dielektrik yang digunakan

3. Fungsi Kapasitor
Fungsi kapasitor dalam suatu rangkaian adalah sebagai berikut:
Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada power supply).
Sebagai filter dalam rangkaian power supply
Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna
Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon
Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada sakelar.

4. Wujud dan macam Kapasitor


Berdasarkan kegunaannya kapasitor dibagi menjadi:
a. Kapasitor tetap (nilai kapasitansinya tetap tidak dapat berubah)
b. Kapasitor elektrolit (ELCO)
c. Kapasitor variable (nilai kapasitansinya dapat berubah)
Pada kapasitor ukuran fisiknya besar umumnya nilai kapasitansinya ditulis dengan angka
yang jelas.
Pada kapasitor yang ukuran fisiknya kecil, secara umum nilai kapasitansinya ditulis
dengan dua atau tiga angka saja.
Jika dua digit angka, satuannya pF (piko Farad)
Jika ada 3 digit angka, maka angka pertama dan kedua menyatakan nilai nominal
sedangkan angka ke-3 adalah factor pengali.

5. Tipe kapasitor
Secara sederhana, kapasitor dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
a. Kapasitor elektrostatik
Adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film, dan
mika. Tersedia dari ukuran pF sampai dengan F. umumnya kelompok ini adalah nonpolar.
b. Kapasitor elektrolitik
Adalah kelompok kapasitor yang dibuat dari bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.
Umumnya kapasitor ini termasuk kapasitor polar dengan tanda (+) dan (-).
c. Kapasitor elektrokimia
Termasuk jeni batu baterai dan accumulator atau aki.
6. Kapasitansi kapasitor Keping Sejajar
Merupakan aplikasi dari konduktor keeping sejajar.
Berdasarkan hukum gauss tentang mendan listrik dan potensiial listrik pada konduktor keeping
sejajar, kapasitas kapasitor keeping sejajar dapat ditentukan sebagai berikut:
Untuk ruang hampa:
Keterangan:
C0 = kapasitas kapsitor dengan dielektrik udara (F)
Cb = kapasitas kapsitor dengan dielektrik selain udara (F)
0 = permitivitas ruang hampa
K = konstanta dielektrik
Untuk selain udara:
A = luas penampang kedua keeping (m2)
d = jarak antar keeping (m)

7. Permitivitas Relatif Bahan (r)


Permitivitas relative bahan merupakan perbandingan antara kapasitas kapasitor di udara dengan
kapasitas kapasitor dengan dielektrik selain udara.

6
Contoh:
Suatu kapasitor keping sejajar dengan luas tiap keping 1.000 cm 2, kedua keping terpisah 12 cm.
Kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. Tentukan:
a. Kapasitas kapasitor
b. Rapat tiap keping.
c. Kuat medan dalam kapasitor, dan
d. Muatan kapasitor setelah disisipkan bahan dielektrik dengan r = 3!
Penyelesaian:
Diketahui:
A = 1.000 cm2 = 10-1 m2.
d = 1 cm = 10-2 m
V = 12 Volt.
Ditanyakan:
a. C = ?
b. = ?
c. E = ?
d. q = ?

Jawab:
a. kapasitas kapasitor (C)

Jadi kapasitas kapasitor (C) = 8,85 x 10 -11 F.


b. Rapat muatan tiap keping ()

Jadi rapat muatan masing-masing keping adalah 1,062 x 10-8 N/m2.


c. Kuat medan dalam kapasitor (E)

Jadi kuat medan dalam kapasitor adalah 1.200 N/C


d. Muatan kapasitor setelah disisipkan bahan dielektrik (r = 3) adalah:
C0 = C
Cb = r . C0 = 3 x 8,85 x 10-11 = 2,655 x 10-10 Farad.

8. Energi Tersimpan dalam Kapasitor


Kapasitir dihubungkan dengan sumber tegangan akan menyimpan energi dalam bentuk medan
listrik. Besarnya energi listrik yang tersimpan dalam kapasitor sama dengan usaha yang
dilakukan untuk memindahkan muatan listrik dari sumber tegangan ke dalam kapasitor tersebut.

Dengan:
U = energi kapasitor (Joule)
Q = muatan kapasitor (C).
C = Kapasitansi kapasitor (F)
V = beda potensial pada kapasitor (V)
Contoh:
Sebuah kapasitor mempunyai kapasitas 4 F diberi potensial 25 volt. Berapakah energi yang
tersimpan dalam kapasitor tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: F = 4 F = 4 x 10-6 F V = 25 volt
Ditanyakan: W = ?
Jawab:

7
9. Rangkaian Kapasitor
Dipasaran banyak kita temui jenis kapasitor dengan berbagai ukuran. Namun pasti ada ukuran
kapasitansi kapasitor yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dapat kita penuhi dengan
membuat suatu rangkaian kapasitor sehingga menemukan kapasitansi kapasitor yang sesuai
dengan kebutuhan. Rangkaian yang bisa digunakan adalah rangkaian parallel dan rangkaian seri.
a. Rangkaian Seri
Susunan seri diperoleh dengan menghubungkan elektroda-elektroda (kaki-kaki kapasitor)
secara berurutan.
C1 C2 C3

Q1 = Q2 = Q3 = =Qn = Qs.
Vs = V1 +V2 + V3 + + Vn.

b. Rangkaian Pararel
C1 Cp = C1 + C2 + C3 + + Cn.
Qp = Q1 + Q2 + Q3 + + Qn.
C2 Vs = V2 = V3 = V4 = = Vp.
Q1 : C2 : Q3 : Qn = C1 : C2 : C3 : Cn
C3

Contoh:
1. Hitunglah kapsitas kapasitor rangkaian berikut, jika besar kapasitas kapasitor masing-masing
kapasitor adalah 4 F.
C1
a. b.
C2 C2
C1 C4
C7 C5 C6
C3
C3

C4
Penyelesaian:
Diketahui: C1 = C2 = C3 = C4 = C5 = C6 = C7 = 4 F = 4 x 10-6F
Ditanyakan: kapasitas kapasitor pengganti rangkaian = .?
Jawab:
a. Dari gambar dapat dilihat bahwa C2 dan C3 adalah rangkaian Paralel kapasitas kapasitor
penggantinya misalkan CP.
CP CS
C2 C1 C4
C1 C4
CP
C3

Cp = C2 + C 3 = 4 F + 4 F = 8 F = 8 x 10-6 F
C1, CP , dan C4 merupakan rangkaian seri.

8
Jadi kapasitas kapasitor pengganti rangkaian kapasitor tersebut adalah 1,6 x 10 -6F
b. Untuk menjawab pertanyaan kita harus memilah rangkaian yang dibentuk oleh masing-
masing kapasitor dan perlu dicermati masing-masing rangkaian pada masing-masing.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa rangkaian tersebut terdiri dari 2 buah rangkaian
paralel oleh C1 dengan C2 dan C3 dengan C4. Serta rangkaian ini terdiri dari 1 buah
rangkaian seri. Rangkaian paralel yang terbentuk oleh C1 dengan C2 kita misalkan
sebagai Cp1. Sedangkan rangkaian paralel oleh C 3 dengan C4 misalkan sebagai Cp2.
Antara Cp1 dengan Cp2 adalah rangkaian paralel sebut sebagai Cp3.
C7, Cp3 dan C5, serta C6 adalah rangkaian seri. Cp3

C7 Cp1 C5 C6
C1
Cp1
C2 Cp2
C7 C5 C6

C3
C7 Cp3 C5 C6
C4 Cp2

Sehingga dengan perhitungan matematis diperoleh:


Cp1 = .F +.F = F
Cp2 = .F +.F = F
Cp3 = .F +.F = F

Jadi kapasitas kapasitor pengganti untuk rangkaian tersebut adalah F

2. Tiga buah kapasitor masing-masing 10pF, 20 pF, dan 30 pF dirangkai paralel. Setelah
dihubungkan dengan sumber listrik, kapasitor 10pF berisi muatan 1,2 nC. Tentukan:
a. Kapasitor rangkaian
b. Tegangan sumber listrik
c. Muatan pada kapasitor 20pF dan 30pF.
Penyelesaian:
Diketahui:
C1 = 10 pF = 1 x 10-11F.
C2 = 20 pF = 2 x 10-11F.
C3 = 30 pF = 3 x 10-11F.
q1 = 1,2 nC = 1,2 x 10-9 C = 1,2 x 10-11 C
Ditanyakan:
a. Cp = ?
b. Vp = ?
c. q2 = ? q3 = ?
Jawab:
a. kapasitas kapasitor pengganti rangakaian (Cp)
Cp = C1+C2+C3 = 1 x 10-11F + 2 x 10-11F + 3 x 10-11F = 6 x 10-11F
Jadi kapasitas kapasitor pengganti rangkaian adalah 60 x 10 -11F
b. tegangan sumber listrik (Vp)
Vp = V1 = V2 = V3.

c. Muatan kapasitor;

9
1) Muatan kapasitor 2 (q2)
q2 = C2.V2 = 2 x 10-11 . 120 = 2,4 x 10-9 Coulomb.
Jadi muatan pada kapasitor 2 adalah 2,4 x 109 C
2) Muatan kapasitor 3 (q3)
q3 = C3.V3 = 3 x 10-11 . 120 = 3,6 x 10-9 Coulomb.
Jadi muatan pada kapasitor 3 adalah 3,6 x 10 -9 Coulomb.

A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!


1. Hukum Coulomb diperkenalkan oleh pada tahun .
2. Gaya Coulomb yang dihasilkan oleh muatan yang berinteraksi bergantung pada.
3. Bahan isolator yang digunakan sebagai penyekat dalam kapasitor adalah .
4. Besar energi yang tersimpan dalam suatu kapasitor ditentukan dengan persamaan .
5. Dalam power supply, yang berfungsi sebagai filter adalah.
6. Garis gaya pada muatan tidak sejenis akan tarik-menarik dengan arah gaya listrik.
7. Setiap bahan dielektrik memiliki karakteristik tersendiri yang disebut dengan.
8. Mengubah benda netral menjadi bermuatan dengan mendekatkan benda bermuatan pada benda
netral disebut .
9. Nilai kapasitas kapasitor menjadi lebih kecil jika dirangkai
B. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan jelas!
1. Sebutkan dan jelaskan tiga cara membuat sebuah benda yang bermuatan netral menjadi
bermuatan listrik!
2. Jelaskan interaksi yang terjadi apabila dua buah benda bermuatan listrik didekatkan!
3. Sebutkan bunyi Hukum Coulomb!
4. Dua buah muatan yang besarnya masing-masing adalah 0,5 mC dan 2,0 mC terpisah sejauh 15
cm, maka hitunglah Tentukan besar dan arah gaya coulombnya.
5. Tiga buah muatan terletak sejajar seperti gambar.
Dengan:
Q1 = 8 C r12 = 6 cm
Q1 Q2 Q3 Q2 = 6 C r23 = 3 cm
Q3 = 3 C
Jika ketiga muatan berada pada ruang hampa, maka:
a. Gambarkan arah gaya Coulomb pada masing-masing muatan!
b. Tentukan arah dan resultan gaya Coulomb yang dialami oleh masing-masing muatan.
c. Tentukan kuat medan yang dialami oleh sebuah titik yang terletak pada jarak 1 cm di antara
muatan Q2 dan Q3 apabila pada titik tersebut hanya dipengaruhi oleh muatan Q2 dan Q3!
6. Dua buah titik masing-masing bermuatan +q1 dan +q2 berjarak 4 meter satu sama lain. Tentukan
perbandingan muatan q1 dan q2 agar kuat medan listrik pada titik yang berjarak 1 m dari q1 =0!
7. Dua buah muatan A dan B serta titik C membentuk suatu bangun segitiga sama sisi dengan
panjang sisi 8 cm. Muatan A = -96 F dan muatan C = -64 F. Hitunglah kuat medan di titik B!
(k = 9x109 N.m2/C2.
8. Sebuah bola konduktor dengan jari-jari 12 cm diberi muatan 50C. Hitunglah:
a. Beda potensial listrik pada jarak r = 10 cm dari pusat bola.
b. Kuat medan listrik dan potensial listrik pada permukaan bola.
9. Usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan uji 2,0 . 10 -11 C menjauhi sebuah
muatan sumber 8 C adalah 240 J. Jika jarak awal muatan uji terhadap sumber adalah 4 cm, maka
tentukan jarak akhir muatan uji tersebut terhadap muatan sumber!
10. Sebutkan 5 Fungsi kapasitor!
11. Dua kapasitor 30F dan 90F disusun seri, kemudian dihubungkan dengan baterai 6 V.
Tentukan: C1 = 10 F
a. Kapasitas kapasitor rangkaian,
b. Muatan tiap-tiap kapasitor a b C3 = 10 F
c. Tegangan masing-masing kapasitor! C2 = 20F
12. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan: 30 V
a. Kapasitas penggantinya.
b. muatan pada setiap kapasitor c. potensial pada titik ab!

10
LISTRIK DINAMIS

A. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran muatan listrik melalui sebuah konduktor. Arus listrik bergerak dari potensial
tinggi ke potensial rendah atau dari kutub positif ke kutub negatif atau dari anoda ke katoda.
Berlawanan arah dengan pergerakan muatan negatif (elektron).
Kuat arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penampang
penghantar tiap satu satuan waktu. Besar arus listrik dan arah aliran arus listrik selalu tetap.

I = kuat arus listrik (Ampere)


Q = muatan listrik (C).
t = waktu (s)
Rapat arus adalah besaar arus listrik yang mengalir tiap satuan luas penghantar.
Persamaan:
I = kuat arus listrik (Ampere)
Q = muatan listrik (C).
t = waktu (s)

Contoh:
1. Selama menit dalam suatu kawat penghantar mengalir muatan sebanyak 270 C. Berapa kuat
arus yang mengalir melalui kawat tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 270 C ; t = . 60 = 45 s
Ditanyakan: I = .?
Jawab:

2. Kuat Arus listrik 2A mengalir melewati sebuah penghantar yang memiliki luas penampang
dengan jari-jari 0,7 mm. Hitunglah rapat arus dalam kawat tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui: I = 2A, r = 0,7 mm = 0,7.10-3 m.
Ditanyakan: J = .?
Jawab:
Luas penampang kawat penghantar ( )

B. Hukum Ohm
Melalui eksperimennya, George Simon Ohm menyimpulkan bahwa:
Besar kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-
ujung penghantar tersebut, dengan syarat suhu penghantar tetap
I = kuat arus listrik (Ampere)
R = hambatan atau resistor (Ohm, )
V = beda potensial atau tegangan listrik (Volt)

C. Hambatan Listrik
Besar hambatan suatu penghantar dipengaruhi oleh:
1. Jenis penghantar (hambatan jenis)
2. Panjang penghantar
3. Luas penampang penghantar
4. Perubahan suhu penghantar

11
= hambatan jenis penghantar (m)
R = hambatan atau resistor (Ohm, )
l = panjang penghantar (m)
A = luas penampang penghantar (m2)
Semakin besar hambatan jenis (m) maka semakin besar hambatan penghantarnya..

Hambatan jenis penghantar akan berubah secara linier terjadi perubahan suhu.
t = hambatan jenis penghantar setelah perubahan suhu
( ) (m)
0 = hambatan jenis penghantar mula-mula (m)
= koefisien suhu ( /0C atau 0C-1)
( ) A = luas penampang penghantar (m2)
Rt = hambatan penghantar setelah perubahan suhu ()
R0 = hambatan penghantar mula-mula ()
Contoh:
1. Seutas kawat penghantar panjangnya 20 meter dan luas penampang 1 mm 2, serta mempunyai
hambatan jenis 10-7 ohm.mm2/m. Apabila beda potensial antara kedua ujung penghantar 80 volt,
berapakah kuat arus yang mengalir melalui kawat tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
l = 20 m
A = 1 mm2 = 10-6 m2.
= 10-7 ohm.m
V = 80 volt.
Ditanyakan : I = .?
Jawab:

2. Pada suhu 1.200 0C filamen tungsten/pemanas mempunyai hambatan 180 ohm. Berapakah
hambatan tungsten/pemanas pada suhu 200C? (tungsten = 4,5 x 10-3/0C)
Penyelesaian:
Diketahui:
Rt = 180 ohm
Tt = 1.2000C
T0 = 200C
T = Tt - T0 = 1.200 20 = 1.1800C
= 4,5 x 10-3/0C
Ditanyakan: hambatan awal (R0) = .?
Jawab:
R = R0 . . T
Rt R0 = R0 . . T
180 - R0 = R0 . 4,5 x 10-3 . 1.180
180 - R0 = R0 .5,31 180 = 6,31. R0

3. Sebuah termometer hambatan platina mempunyai hambatan 40 ohm pada suhu 20 0C. Ketika
termometer tersebut dicelupkan ke dalam bejana yang berisi logam aluminium yang sedang
melebur, hambatannya menjadi 126 ohm. Berapakah titik lebur aluminium ((platina = 3,92 x 10-
3 0
/ C)
Penyelesaian:
Diketahui:
R0 = 40 ohm
Rt = 126 ohm
12
T0 = 200C
((platina = 3,92 x 10-3/0C
Jawab:
R = R0 . . T
Rt R0 = R0 . . T
126 - 40 = 40 . 3,92 x 10-3 . T 86 = 0,1568. T

T = T T0 T = T0 + T T = 20 + 548 = 5680C.
Jadi titik lebur aluminium tersebut adalah pada suhu 568 0C.

D. HUKUM I KIRCHOFF dan SUSUNAN HAMBATAN


1. Hukum I Kirchoff
Jumlah arus yang msauk pada titik percabangan sama dengan jumlah arus yang
meninggalkan/ keluar titik percabangan tersebut
Imasuk = Ikeluar .
2. Susunan Hambatan
a. Rangkaian Seri Hambatan
Rangaian seri adalah rangkaian yang disusun secara berurutan (segaris). Pada rangkaian seri,
besar kuat arus yang mengalir adalah sama pada tiap-tiap hambatan.
Rangkaian ini berfungsi untuk memperbesar nilai hambatan pengganti dalam suatu rangkaian
dan memperkecil arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Persamaan yang berlaku:
A B Rs = R1 + R2 + R3 + + Rn.
I1 = I2 = I3 = I4 = In = Is
Vs = V1 + V2 + V3 + +Vn
V1 : V2 : V3=R1 : R2 : R3

b. Rangkaian Parallel Hambatan


Hambatan parallel adalah rangkaian yang disusun secara berdapingan / berjajar. Jika
hambatan yang dirangkai parallel dihubungkan dengan sumber tegangan, maka tegangan
pada ujung-ujung tiap hambatan adalah sama. Sesuai dengan hukum kirchoff I, jumlah arus
yang mengalir pada masing-masing hambatan sama dengan kuat arus yang mengalir pada
penghantar utama.
Persamaan yang berlaku:
i1 R1
.
i2 R2
Ip = I1 + I2 + I3 + I4
i VP = V1 = V2 = V3 = Vn
V1 : V2 : V3=
c. Rangkaian Gabungan:
Rangkaian gabungan merupakan rangkaian yang terdiri atas rangkaian seri dan parallel.

3. Jembatan Wheatstone
Digunakan untuk menyederhanakan rangkaian yang tidak bisa disederhanakan dengan metode
seri ataupun parallel secara langsung

Contoh:
1. Hitunglah besar hambatan pengganti dari rangkaian berikut, jika R 1 = R4 = 3 ohm, R2 = R3 = 6
ohm, R5 = 4 ohm.

13
R3 R5
R2 B
A R4

R1
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = R4 = 3 ohm, R2 = R3 = 6 ohm, R5 = 4 ohm
Ditanyakan: Hambatan pengganti (Rtotal) = .?
Jawab:
Dari gambar dapat dicermati bahwa antara R3 paralel dengan R4 misalkan Rp1.
Rp1 seri dengan R2 dan R5 .. misalkan Rs1.
Rs1 paralel dengan R1 . RP1

R3 R5
R2 B
A R4

R1

Rs1
R5
R2 B
A Rp1

R1

Rs1
B
A
R1

2. Perhatikan gambar berikut! Hitung beda potensial pada hambatan 4 ohm!

16 1

12,5 V 8 3
5 4

14
Penyelesaian: Rp
Rs1
I1
16 I2 1 16 16
I 8
12,5 V 8 3 12,5 V Rs1 12,5 V RP

5 4 5 5

Pertama:
Rs1 = 1 ohm + 3 ohm + 4 ohm = 8 ohm
Kedua:

Ketiga:
Rs2 = Rp + 16 + 5 = 4 + 16 + 5 = 25 ohm.
Sehingga diperoleh bahwa hambatan totalnya adalah 25 ohm.
Keempat:

Kelima:
Jika dilihat dari garmbar bahwa arus total yang keluar dari sumber listrik adalah sebesar I
=0,5 Ampere. Arus ini terbagi pada titik percabangan pada hambatan 8 ohm dengan Rs1.
Besar kedua hambatan ini sama yaitu 8 ohm, dengan demikian mudah bagi kita ketahui
bahwa arus yang melalui kedua hambatan ini adalah sama yaitu:
I1 = I2 = . I = . 0,5 = 0,25 Ampere.
Keenam:
Tegangan pada hambatan 4 ohm dapat diperoleh dengan menggunakan konsep rangkaian
seri.
Arus yang mengalir pada rangkaian seri adalah besarnya sama pada masing-masing
hambatan. Tetapi tegangan yang ada pada masing-masing hambatan berbeda. Dengan
demikian untuk memperoleh hasilnya perlu diingat hukum ohm.
V4 = I1 . R4 = 0,25 A . 4 = 1 Volt.

3. Hitunglah kuat arus yang mengalir pada rangkaian jika V AB = 15 Volt.

R1 = 5
B
A
R2 =10 R5 = 1
R4 = 5
R3 = 10
Penyelesaian:
Untuk memecahkan permasalahan tersebut di atas harus menggunakan konsep jembatan
wheatstone. Konsep yang digunakan adalah:
R1 . R3 = R2 . R4
5. 10 = 10. 5 50 = 50. Memenuhi prinsip J. Wheatstone sehingga R5 bisa diabaikan.
Sehingga dengan kondisi itu dapat:
a. R1 seri dengan R4.
Rs1 = R1 + R4 = 5 + 5 = 10 ohm.
b. R2 seri dengan R3.
Rs2 = R2 + R3 = 10 +10 = 20 ohm
c. Rs1 paralel dengan Rs1.

15
d. Arus yang mengalir pada rangkaian adalah:

Jadi arus yang mengalir pada rangkaian adalah 2,25 Ampere.

E. Beda Potensial atau Tegangan Listrik


GGL Induksi ( )dan Tegangan Jepit (V)
Gaya gerak listrik adalah besar beda potensial dari suatu sumebr tegangan sebelum mengalirkan arus.

( )

Tegangan Jepit (V) adalah besar beda potensial dari suatu sumber tegangan setelah mengalirkan arus.

Rangkaian Sumber Tegangan Listrik


Rangkaian Seri.
Berlaku Persamaan:
s = n .
rs = n. r
n = I (n.r + R)
Rangkaian Parallel.
Berlaku Persamaan:
p =

( )
Contoh:
1. Beberapa buah baterai disusun paralel dan dihubungkan dengan sebuah lampu dengan hambatan
1,2 ohm. Tiap-tiap baterai mempunyai ggl 1,5 Volt dan hambatan dalam 0,2 ohm. Apabila kuat
arus yang mengalir melalui lampu sebesar 1,2 A, berapakah banyak baterai yang disusun paralel
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
Ggl baterai (E) = 1,5 V
Hambatan dalam ( r ) = 0,2 ohm
Hambatan lampu ( R ) = 1,2 ohm
Kuat arus (I) = 1,2 A
Ditanyakan: banyak baterai ( n ) = ?
Jawab:

Jadi, banyaknya elemen/baterai adalah 4 buah.


16
2. Tegangan jepit sebuah baterai 8 V ketika menyuplai arus 3 A dan tegangannya 7,5 V ketika
menyuplai arus 5 A. Tentukan hambatan dalam dan ggl baterai tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
Tegangan jepit 1 (Vk1) =8V
Kuat arus 1 (I1) =3A
Tegangan jepit 2 (Vk2) = 7,5 V
Kuat arus 2 (I2) =5A
Ditanyakan: hambatan dalam dan ggl baterai= .?
Jawab:
Vk1 = E I.r 8 = E 3. r
Vk2 = E I.r 7,5 = E 5. r _
0,5 = 2. r
r = 0,5/2 = 0,25 ohm
jadi, hambatan dalam baterai 0,25 ohm.
Vk1 = E I.r
E = Vk1 + I.r
= 8 + (3. 0,25)
= 8,75 volt
Jadi, ggl baterai 8,75 volt.

F. Hukum II Kirchoff
Di dalam suatu rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik dengan penurunan
tegangan sama dengan nol.
Persamaannya:

( )
Aturan yang harus diperhatikan penggunaan Hukum II Kirchoff adalah:
1. Pilih Loops untuk masing-masing rangkaian tertutup dengan arah tertentu.
2. Kuat arus bertanda (+) jika searah dengan loop dan bertanda (-) jika berlawanan arah dengan
loop.
3. Jika arah loop menjumpai kutub (+) dari sumber tegangan terlebih dahulu, maka besar GGL ()
bernilai (+), dan sebaliknya.
Contoh:
1. Tentukan kuat arus dan tegangan antara a dan c pada rangkaian di bawah!
E1 = 20 V R1 = 5
b

R2 = 5
a

d c
R3 = 10
Penyelesaian: E1 = 12 V
Misalnya abcd merupakan arah loop dan arah arus searah dengan arah loop. Kuat arus yang
melalui rangkaian (I):

E1 = 20 V R1 = 5 - E + E
b 1 2 + I (R1+R2+R3) = 0
- 20 + 12 + I (5 + 5 + 10 ) = 0
I - 8 + 20 I = 0
Arah putaran R2 = 5
a
loop
Jadi kuat arus yang mengalir pada rangkaian
d c adalah 0,4 A.
R3 = 10 E = 12 V
Tegangan antara a dan c1 dapat dihitung dengan dua cara yaitu dengan jalan abc dan adc.
17
Jalan abc:
Vbc = - E1 + I (R1 + R2)
= - 20 + 0,4 (5+5)
= - 20 + 4 = - 16 Volt
Jalan adc:
Vbc = - E2 I.R3 arah arus berlawanan dengan arah loop.
= -12 (0,4. 10) = - 16 volt.
Jadi tegangan antara a dan c adaah -16 Volt.

G. Pengukuran kuat arus, tegangan, dan Hambatan listrik.


Pengukuran arus listrik pada rangkaian adalah dengan meletakkan amperemeter seri terhadap
rangkaian. Pembacaan nilai arus yang tertera pada alat ukur adalah :

( )
Pengukuran tegangan listrik pada rangkaian atau suatu komponen dilakukan dengan meletakkan
voltmeter parallel dengan rangkaian, ditentukan dengan persamaan:

( )

Pengukuran hambatan sebuah resistor dapat dilakukan dengan cara:


a. Menggunakan ohm meter.
Ohmmeter adalah alat ukur hambatan listrik yang dinyatakan dengan satuan ohm. Ohmmeter ini
menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu
hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
b. Menggunakan metode voltmeter-amperemeter
c. Menggunakan prinsip jembatan wheatstone.
d. Membaca gelang warna yang terdapat pada badan komponen resistor.

H. ENERGI DAN DAYA LISTRIK


1. Energi Listrik
Adalah kemampuan suatu sumber tegangan untuk mengalirkan arus listrik pada suatu penghantar
selama selang waktu tertentu.

W = V. I. t

Dengan menggunakan persamaan hukum Ohm ( V = I. R), maka didapatkan persamaan sebagai
berikut:
Keterangan:
W = Energi listrik (J)
V = tegangan listrik (V)
I = Kuat arus listrik (A)
R = hambatan listrik ()
t = waktu (s)
satuan energi listrik dalam SI adalah Joule (1 Joule = 0,24 kalori)

2. Daya Listrik
Adalah energi listrik yang diepaskan oleh muatan listrik setiap satuan waktu (detik).
Persamaannya:

18
Keterangan:
P = daya listrik ( J/s atau Watt)
Karena v = I.R,

Contoh:
1. Sebuah lampu pijar 60 W/240 volt dipasang pada tegangan yang tepat selama 15 menit.
Hitunglah: energi listrik yang terpakai dan kalor yang timbul!
Penyelesaian:
Diketahui: daya lampu (P) = 60 W
Tegangan (V) = 240 volt
Waktu (t) = 15 menit = 900 s
Ditanyakan: energi listrik (W) =? Dan Q = .?
Jawab:
Energi listrik yang dipakai:
P = V.I

W = V.I.t = 240 . 0,25 . 900 = 54.000 Joule


Kalor yang timbul:
Karena 1 joule = 0,24 kalori, maka
Q = 0,24.V.I.t = 0,24 x 54.000 = 12.960 kalori
Jadi energi yang terpakai adalah 54.000 joule dan kalor yang timbul = 12.960 kalori.

2. Sebuah alat listrik bertuliskan 220 Volt/40 watt dipasang pada tegangan 110. Tentukan:
a. Daya lampu dan kuat arus yang mengalir
b. Kalor yang timbul selama 2 jam
Penyelesaian:
Diketahui:
Tegangan lampu (V1) = 220 Volt
Daya lampu (P1) = 40 Watt
Tegangan listrik (V2) = 110 Volt
Waktu (t) = 2 jam = 120 menit = 7.200 s.
Ditanyakan:
a. P2 =.? I2 = .?
b. Q = .?
Jawab:
a. Daya lampu yang dipakai.

( )

( )

b. Kalor yang timbul selama 2 jam.


W = 0,24 V I t (dalam kalori)
= 0,24 . 110 . 0,090 . 7200
= 17107,2 Kalori.

19
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan arus listrik searah!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kuat arus listrik!
3. Arus listrik sebesar 10 A, mengalir melalui seutas kawat penghantar selama 1,5 menit. Hitunglah
banyaknya muatan listrik yang melewati kawat penghatar tersebut!
4. Sebuah kawat konduktor setelah diberi beda potensial listrik pada kedua ujungnya. Setelah menit
kemudian ternyata jumlah muatan yang dilewatkan 4,5 x 10 4 C. Berapakah besar arus listrik dalam
kawat konduktor tersebut?
5. Sebutkan bunyi hukum Ohm!
6. Sebuah accu mobil bertegangan 12 V memberikan kuat arus sebesar 2 A pada sebuah resistor.
Hitunglah besar hambatan yang digunakan!
7. Perhatikan grafik!
Dari percobaan hubungan antara tegangan (V) dengan
V (volt) kuat arus (I) pada resistor. Jika V = 0,5 Volt, maka
3 hitung besar kuat arus yang mengalir!

A
(ampere)
0,02
8. Sebuah kawat baja yang berdiameter 3 mm dan panjang 10 meter dihubungkan dengan sumber
tegangan 220 volt. Hitunglah:
a. Besar hambatan kawat
b. Arus listrik yang mengalir
c. Rapat arus
9. Sebuah kawat terbuat dari besi mempunyai hambatan jenis 12x 10 -8 m, panjangnya 10 meter, dan
diameternya 0,5 mm.
a. Berapa tahanan kawat tersebut?
b. Berapa tahanan kawat pada suhu 1000C jika = 5 x 10-3/0C. dan suhu awalnya 200C?
c. Berapa arus listrik yang mengalir pada tahanan itu apabila kedua ujung kawat diberi tegangan
sebesar 10 V?
10. Seutas kawat besi panjangnya 20 meter dan luas penampangnya 1 mm2, serta mempunyai hambatan
jenis 10-7 mm2/m. apabila beda potensial antara kedua kawat penghantar adalah 80 volt, berapakah
kuat arus yang mengalir melalui kawat tersebut!
11. Sebutkan bunyi hukum I Kirchoff!
12. Perhatikan gambar berikut!
I1 = 5 A I2 = 3 A Tentukan besar kuat arus I4 jika:
a. Jika I4 meninggalkan percabangan
b. Jika I4 menuju percabangan.
I5 = 2 A I3 = 1 A
I4

13. Jelaskan perbedaan yang dimiliki oleh rangkaian hambatan seri dan parallel ditinjau dari segi ilmu
kelistrikannya!
14. Tiga buah hambatan yang besarnya masing-masing R1 = 4 ohm, R2 = 5 ohm, dan R3 = 2 ohm
dirangkai satu sama lain. Hitung hambatan total jika hambatan disusun:
a. Seri b. Parallel.
15. Empat buah hambatan yang besarnya sama 40 ohm dirangkai. Kemudian, diujung-ujung rangkaian
dihubungkan dengan sumber tegangan 25 volt. Hitunglah hambatan pengganti dan kuat arus yang
mengalir jika rangkaian yang dibuat adalah:
a. Seri b. Parallel
16. Diketahui rangkaian hambatan gabungan seperti pada gamgar. Hitung hambatan pengganti antara titik
A dan B untuk masing-masing rangkaian! Jika diketahui: besar hambatan masing-masing adalah
sama.

20
a. R1 R5
R2 R3
B
A

R4

b. R2
R1 R5
R3
A B
R4
c.
R1
R6 B
R2
R4

R5
R3 R7
A
R2
d.
A
R1
R3
R4 R5 B

17. Tiga buah hambatan masing-masing R1 = 4 ohm, R2 = 3 ohm, dan R3 = 6 ohm disusun parallel dan
dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt. Hitunglah:
a. Arus yang keluar dari baterai
b. Tegangan pada masing-masing hambatan
c. Kuat arus dalam masing-masing hambatan
18. Perhatikan gambar rangkaian hambatan berikut!
Pada ganbar diketahui R1 = 2 ohm, R2 = R4 = 4
R3 ohm, R5 =R7 = 10 ohm, R3 = R6 = R8 = 5 ohm.
R1 a. Tentukan hambatan penggantinya!
R7 b. Apabila ujung A dan B dihubungkan dengan sumber
R4
A B tegangan 12 Volt, tentukan arus yang mengalir pada
R1, R2, dan R5!
R5
R2 R8
R6

19. Apakah perbedaan antara tegangan Jepit dengan Gaya gerak Listrik (ggl)?
20. Tiga buah baterai dengan ggl setiap baterai 1,5 V dan hambatan dalam setiap baterai 0,2 ohm disusun
seri. Kemudian, dihubungkan dengan 2 buah lampu dengan hambatan sama besar 4 ohm yang disusun
parallel. Tentukan:
a. Kuat arus yang melalui rangkaian.
b. Tegangan jepit baterai.

21
21. Perhatikan rangkaian berikut!

a 15 b Tentukan:
4V
a. Kuat arus yang mengair melalui rangkaian.
b. Tegangan antara ab dan bd!
4V
5
2V
10
d c
22. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini!
E1 jika dikeathui E1= 16 V, E2 = 8 V, dan E3 = 10 V, serta
R\1 R1 = 12 ohm, R2 = R3 = 6 ohm.
E2 a. Hitung kuat arus yang mengalir pada rangkaian dan kemana
R2
arahnya?
R3 b. Hitung kuat arus yang mengalir pada masing-masing
E3
hambatan dan arahnya!

23. Sebuah lampu bertuliskan 10 Watt dan 220 volt. Apakah arti tulisan yang tertera pada lampu
tersebut?
24. Jelaskan apa yang dimaksud dengan energi listrik!
25. Dua buah resistor 30 ohm dan 40 ohm disusun paralel dalam rangkaian dan dihubungkan dengan
tegangan searah 60 volt. Berapakah besar daya dan energi listrik yang terpakai selama hari?
26. Jelaskan apa yang dimaksud dengan daya listrik!
27. Sebuah lampu pijar yang bertuliskan 60 watt 220 volt dipasang pada tegangan yang tepat selama 15
menit. Hitunglah:
a. Energi listrik yang dipakai
b. Kalor yang ditimbulkan.
28. Sebuah lampu pijar 40 watt 220 volt. Hitung daya lampu dan kuat arus yang mengalir jika lampu
dipasang pada tegangan 110 volt.
29. Dua buah bola lampu dengan spesifikasi berturut-turut 60 watt/120 volt dan 40 watt/120 volt.
Berapakah daya lampu jika kedua lampu dihubungkan seri pada tegangan 120 volt.
30. Pada sebuah rumah, penghuninya menggunakan pesawat listrik sebagai berikut.
a. Televise dengan daya 150 watt dinyalakan selama 10 jam/hari.
b. Radio dengan daya 25 watt dinyalakan selama 12 jam/hari.
c. Lemari es dengan daya 125 watt dinyalakan selama 24 jam/hari.
d. Pompa air dengan daya 50 watt dinyalakan selama 2 jam/hari.
e. Mesin cuci dengan daya 150 watt dinyalakan selama 1 jam/hari.
Berapakah biaya rekening listrik yang harus dibayar selama 1 bulan (30 hari), jika 1 kWh
Rp.1.000,00 dan biaya langganan Rp. 10.000,00?
Dari rangkaian lampu di samping, manakah
B nyala lampu yang:
a. Paling redup?
C D b. Paling terang?
A c. Sama?
Jelaskan jawaban anda!
G
E

22

Anda mungkin juga menyukai