Anda di halaman 1dari 7

Program Kerja Bidang Perkaderan

PW IPM Jawa Timur 2014-2016

1. Pendahuluan
Berkumpulnya dua orang atau lebih yang memiliki satu tujuan yang sama merupakan pengertian dari organisasi.
Berkaca dari pengertian tersebut maka, setiap organisasi pasti memiliki beberapa orang yang menjadi motor penggerak suatu
organisasi tersebut. Orang-orang yang menjadi penggerak suatu organisasi tentu tidak lahir begitu saja, muncul secara tiba-tiba
dan tumbuh dengan sendirinya. Mereka terlatih karena kekuatan personalnya yang kuat namun tak jarang mereka pula sengaja
diciptakan dan mereka sering disebut dengan sebutan kader.
IPM sebagai organisasi otonom muhammadiyah berperan sebagai organisasi perkaderan pertama di muhammadiyah
khususnya di kalangan pelajar muhammadiyah. IPM sadar akan kebutuhan perkaderan menjadi kebutuhan primernya, kualitas
organisasi yang baik tentu tidak lepas dari kualitas personal kader-kadernya. Allah berfirman dalam Q.S An-Nisa:4 yang
artinya Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meningggalkan di belakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. Ayat ini menjadi salah satu cerminan akan kebutuhan orang-orang
terlatih agar suatu pergerakan bisa berjalan dengan dinamis.
Dari semua gagasan di atas, bidang perkaderan PW IPM Jawa Timur menyiapkan pola perkaderan yang kelak mampu
memenuhi kebutuhan IPM yang termaktub dalam tujuan IPM yakni, terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, terampil dan
berkahlaq mulia, hingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pola-pola perkaderan yang kami siapkan
adalah pola perkaderan pemberdayaan, di mana kader tidak semata-mata sebagai object, namun kader juga berperan sebagai
subject yang berlatih membentuk dirinya sendiri (kader learning center). Di samping itu, pola perkaderan semacam ini
diharapkan mampu menjawab kebutuhan perkaderan di tiap-tiap daerah, karean setiap daerah memiliki pola perkaderan yang
tidak bisa disamakan.
2. Konsep Dasar Bidang / Renstra
Membangun kekuatan dan kualitas kader, ideologi dengan mengoptimalkan sistem kaderisasi IPM yang menyeluruh,
berkesinambungan dan berorientasi ke masa depan dengan dijiwai Islam yang berkemajuan.
3. Konsep Pengembangan Bidang
Berkembangnya kualitas anggota dan kader IPM sebagai pelaku gerakan yang memiliki keunggulan kapasitas,
komitmen ideologis, dan mampu memajukan serta menyebarluaskan peran IPM sebagai gerakan pelajar dalam
dinamika kemanusiaan, umat, bangsa, dan Muhammadiyah.
4. Garis Besar Kebijakan Program
a. Meningkatkan kualitas perkaderan dalam segala aspek, meliputi materi, pengelolaan, metode, strategi, dan orientasi
perkaderan agar lebih relevan dan kompatible dengan kepentingan dan kebutuhan para kader.
b. Meningkatkan kompetensi kader yang meliputi kompetensi akademis-keilmuan, kompetensi religiusitas-
keberagamaan, dan kompetensi sosial-kemanusiaan guna menghadapi tantangan organisasi masa depan.
c. Transformasi kader secara terarah dan kontinyu guna memberi peluang bagi kader dalam mengaktualisasikan
potensi dan kompetensinya di internal maupun eksternal IPM.
d. Menyusun dan melaksanakan perkaderan fungsional untuk mewadahi dan menyalurkan potensi anggota dan kader
yang tersebarluas di berbagai lingkungan dan seluruh lini kehidupan.
e. Identifikasi, penyusunan data base, dan pemetaan kader yang dimiliki IPM di semua lini.
f. Meningkatkan kajian-kajian perkaderan untuk pengembangan konsep, model, pendekatan, dan metode yang lebih
berkualitas dalam pelaksanaan perkaderan IPM untuk dijadikan standart operasional prosedur (SOP) kegiatan
perkaderani level masing-masing pimpinan.
g. Mengadakan hari-ber-IPM disaat momen-momen liburan sekolah atau saat milad IPM.

5. Program Kerja Bidang


Pembentukan Fasilitator Pendamping (PFP)
Pelatihan Kader Taruna Melati 3 (PKTM 3)
Kajian Ideologi.

6. Agenda Kegiatan Bidang


N
Aksi Need Assesment Indikator Verifikasi Waktu Output
o
1 Pembentukan Tersedianya Terbentuknya Desain Pelatihan Juni 2015 Lembaga
Fasilitator Sumber Daya Lembaga Fasilitator PW
Pendamping (PFP) Fasilitator PW Fasilitator yang IPM
IPM mampu
memfasilitasi
kegiatan
perkaderan

2 Pelatihan Kader Lahirnya kader Terbentuknya Opini Dan Pertama: November Penerbitan
Taruna Melati 3 paripurna IPM sumber daya kader Gagasan Ilmiah 2015 Opini Dan
(PKTM 3) paripurna yang Pelajar Kedua: April 2016 Gagasan
memiliki tradisi Ketiga: Oktober Ilmiah Di Web
ilmiah 2016 Maupun Media
Cetak
3 Kajian Ideologi Peningkatan Terbentuknya Modul Kajian dan 1 Bulan Sekali Pelaksanaan
kapasitas dan keselarasan frame Daftar Hadir Kajian
pemantapan work serta Ideologi Setiap
ideologi paradigma Bulan Sebelum
pimpinan PW berkemajuan pada Rapat Rutin
IPM diri pimpinan PW
IPM

8. Realisasi Program
No Program Waktu dan Jumlah Peserta Hasil Penanggung
. Tempat Jawab
1. Pelatihan Fasilitator dan Malang, 26 28 56 peserta 56 fasilitator dari 5 Riki Purnomo
Pendamping II Juni 2015 fokada
2. Follow Up PFP II
a. Pembentukan Komunitas Jombang, 20 peserta Terbentuknya KFP Dedik Harianto
Fasilitator dan Agustus 2015 Fokada Munawir
Pendamping (KFP) sebagai berikut:
Fokada Munawir Koord: M. Abu
Dardak
Sekrt: Nuzula K.N

b. Pembentukan Komunitas Kota Malang, 6- 2 peserta Terbentuknya KFP Dedik Harianto


Fasilitator dan 8 November Fokada Malang Raya
Pendamping (KFP) 2015 sebagai berikut:
Fokada Malang Raya dan Koord: Khusnul K.
Tapal Kuda Sekrt:

Terbentuknya KFP Rifka Fatimatuz


Fokada Tapal Kuda Zahro
sebagai berikut:
Koord: Zikron T.
Sekrt: Nabil Adi

c. Pembentukan Komunitas Bojonegoro, 15 4 peserta Terbentuknya KFP Sefti Ika


Fasilitator dan November 2015 Fokada GKT sebagai Wulansari
Pendamping (KFP) berikut:
Fokada GKT Koord: Dedi
Kurniawan
Sekrt: Rifqi
Argadianto

d. Bedah Modul KFP Fokada Jombang, 28-29 20 peserta Draf modul KFP baru Dedik Harianto
Munawir November 2015 yang telah melalui Rifka Fatimatuz
pembahasan dan Z.
evaluasi oleh tim KFP Nanda Tri K.
munawir

9. Evaluasi dan Proyeksi


Dalam 10 bulan terakhir pasca pelantikan, ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi dari proggrsivitas Bidang
Perkaderan atas aktualisasi program kerja secara umum dianggap berjalan dengan lancar. Meskipun pada kenyataan di
lapangan terdapat kendala teknis yang menjadi hambatan. Pertama, perombakan struktur internal Bidang Perkaderan pada
posisi ketua. Kedua, maksimalisasi proses dan aktualisasi RKTL PFP II Malang perlu dilakukan. Evaluasi yang ketiga,
intensitas pertemuan internal Bidang Perkaderan perlu ditingkatkan.
Akan tetapi, ada beberapa program yang pada awalnya tidak masuk daftar rancangan program kerja, juga turut masuk sebagai
prestasi bidang perkaderan. Seperti, Pembentukan komunitas Fasilitator & Pendamping (KFP) dan Pembuatan Modul
Komunitas Fasilitator & Pendamping.
Pada separuh periode yang tersisa, bidang perkaderan akan mencoba menyelesaikan beberapa program kerja primer
yang belum terlaksana seperti kajian ideologi yang dilakukan untuk internal PW IPM dan menyegerakan pelaksanaan PKTM
III. Selain itu, bidang perkaderan akan mencoba menyelesaikan beberapa program kerja sekunder yang memang dianggap
perlu, yaitu Penulisan Modul Perkaderan Komunitas Fasilitator & Pendamping sebagai pedoman dalam melakukan proses
pendampingan pada proses pelatihan dan pembuatan modul fortasi sebagai pedoman dalam melakukan proses fortasi untuk
sekolah Muhammadiyah. Pembuatan modul fortasi dirasa perlu mengingat fortasi merupakan salah satu proses kaderisasi awal
di sekolah Muhammadiyah.
Semoga, pada waktu yang tersisa Bidang Perkaderan bisa menyelesaikan amanah dengan semangat dan istiqomah.
Suksesnya pelaksanaan program yang direncana tentunya tidak terlepas dari peran dan dukungan dari Pimpinan IPM di
Daerah, Cabang ataupun Ranting. Maka dari itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran sebagai bahan evaluasi sebagai
langkah awal perbaikan atas usaha yang belum sempurna ini.

10. Penutup
"Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ada pada kesabaran kita dalam berkorban." (Umar bin Khaththab).
Semoga dalam pelaksanaannya, bidang perkaderan tetap solid, diberikan kemudahan dan kelancaran oleh Allah SWT.
Harapannya kelak semakin banyak kader-kader baru yang militan sebagai anak panah Muhammadiyah untuk melanjutkan
perjuangan dakwah di jalan Allah SWT. KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah berawal dari nilai-nilai kepekaaan,
maka dari itu, kita mulai dari sekarang untuk menjadi kader dan insan yang memiliki nilai-nilai kepekaan yang diajarkannya.

Anda mungkin juga menyukai