Anda di halaman 1dari 14

DATA WAREHOUSE

TUGAS 2

EKSTRAKSI DATABASE SUMBER KE STAGING AREA


MENGGUNAKAN AKTIF DATABASE DAN
TANPA AKTIF DATABASE

Oleh Kelompok 12:


I Gede Lanang Ari Praditha 1404505058
Pande Nengah Purnawan 1404505064
I Gede John Arissaputra 1404505066

TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
EKSTRAKSI DATABASE SUMBER KE STAGING AREA DENGAN
ACTIVE DATABASE

Pembahasan secara sederhana mengenai ekstraksi database sumber ke


staging area menggunakan aktif database adalah, metode Change Data Capture
(CDC) diimplementasikan pada Online Transactional Processing (OLTP)
menggunakan aktif database trigger. Trigger tersebut akan menangkap perubahan
data pada OLTP, mentransformasikan data tersebut, dan kemudian mengisi staging
area dalam waktu yang bersamaan[3].

Capture, Transform, dan Load


Trigger akan melakukan proses Capture, Transform, Load (CTL) sebelum
dan sesudah insert, update, dan delete terjadi pada suatu OLTP. Proses manipulasi
ini akan mempengaruhi fakta dan dimensi tabel setiap staging area[3]. Berikut
adalah contohnya, yaitu manipulasi proses insert, update, dan delete pada table
th_thesis. Proses insert tabel th_thesis melalui form terlihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Form insert pada sistem OLTP thesis

Ketika insert terjadi melalui form di atas, CTL pada tabel th_thesis akan
bekerja untuk menyisipkan baris baru ke dimensi tabel dan fakta di stage area. Ini
menyebabkan tabel dimensi akan menjadi seperti Gambar 2.
Gambar 2 Insert hasil data ke dimensi thesis

Sementara fakta tabel pengunjung_pertesis akan seperti Gambar 3.

Gambar 3 Data insert hasil ke tabel pengunjng_pertesis

Tabel fakta lain juga dipengaruhi oleh proses ini adalah tabel prodi_tesis.
Ketika CTL berhasil maka tabel akan menjadi seperti Gambar 4.

Gambar 4 Insert hasil ke prodi_tesis

Tabel fakta pengunjung_prodi juga akan mendapat beberapa perubahan


ketika proses insert ke th_tesis selesai. Hasil proses CTL pada tabel ini akan seperti
Gambar 5.

Gambar 5 Insert hasil ke tabel pengunjung_prodi pada sistem OLTP thesis

Insert ke tabel th_tesis juga akan mempengaruhi tabel fakta


pengunjung_prodi_perbulan. Proses ini akan menyebabkan tabel berubah seperti
Gambar 6.

Gambar 6 Insert hasil ke tabel pada sistem thesis

Proses update yang mana akan mempengaruhi dimensi dan fakta akan
selesai dengan dua makna: Pertama, update tabel th_thesis yang mana telah selesai
melalui form seperti Gambar 7.
Gambar 7 Form update pada sistem OLTP thesis

Update pada form ini, dilakukan untuk nama field peneliti, judul penelitian
atau field id_prodi. Hal ini akan memicu CTL untuk bekerja dan mempengaruhi
dimensi dan fakta tabel di staging area. Jika perubahan terjadi hanya pada field
nama dan judul penelitian data dimasukkan, karena itu CTL akan menyebabkan
perubahan dimensi tesis seperti Gambar 8.

Gambar 8 Update hasil pada dimensi thesis

Jika perubahan ini selesai pada field id_prodi, maka dimensi prodi akan
berubah seperti Gambar 9

Gambar 9 Update hasil field prodi pada dimensi prodi

Perubahan pada field id_prodi dapat mempengaruhi tabel fakta dan staging
area. Tabel fakta yang berubah adalah tabel pengunjung_pertesis. Perubahan ini
akan terlihat seperti Gambar 10.
Gambar 10. Update hasil pengunjung_pertesis

Setelah CTL bekerja, tabel fakta prodi_tesis akan menjadi seperti Gambar
11.

Gambar 11 Update hasil field id_prodi pada tabel prodi_tesis

Karena semua proses ini, tabel fakta pengunjung_prodi akan menjadi seperti
Gambar 12.

Gambar 12 Update hasil field tabel pengunjung_prodi pada sistem tesis

Lalu perubahan dari fakta lainadalah fg_pengunjungprodibulan yang akan


berubah seperti Gambar 13.

Gambar 13 Update hasil tabel pengunjung_prodi perbulan pada sistem thesis.

Metode update kedua ke th_thesis selesai melalui form seperti Gambar 14.
Gambar 14 Form update field lihat pada tabel thesis

Aktivitas pengguna melalui form ini, menyebabkan nilai field lihat yang
menyimpan di meja th_thesis akan berubah. Perubahan ini disebabkan CTL
bekerja, oleh karena itu tabel pengunjung_per_tesis akan seperti Gambar 15 di
bawah ini.

Gambar 15 Update hasil field lihat pada tabel pengunjung_pertesis

Tabel lain juga akan berubah karena proses ini ada tabel fakta
pengunjung_prodi. Hasil akan terlihat seperti Gambar 16.

Gambar 16 Update hasil tabel pengunjung_prodi

Proses CTL yang merupakan pemicu oleh field lihat juga mengubah tabel
pengunjung prodi perbulan. Perubahan pada tabel ini akan menjadi seperti Gambar
17.
Gambar 17 Update hasil tabel pengunjung_prodi_perbulan

Proses delete pada sistem thesis selesai melaui form seperti Gambar 18.

Gambar 18. Form delete tabel th_thesis pada siste OLTP thesis

Aktivitas delete melalui form ini, memicu proses CTL bekerja. Hal ini
membuat beberapa perubahan record beberapa tabel di dalam staging area. Tabel
pertama yang akan berubah adalah tabel dimensis thesis. Perubahan pada tabel
terlihat seperti Gambar 19.

Gambar 19 Delete hasil pada tabel dimensi thesis

Tabel lain yang juga akan berubah adalah fakta_prodi_thesis. Selama proses
ini tabel akan terlihat seperti Gambar 20.
Gambar 20 Delete hasil prodi thesis

Sementara tabel pengunjung_per_prodi akan terlihat sperti Gambar 21.

Gambar 21 Delete hasil tabel pengunjung prodi


EKSTRAKSI DATABASE SUMBER KE STAGING AREA
MENGGUNAKAN WEB SERVICE

Sekilas Mengenai Web Service


Web Service merupakan teknologi yang sesuai untuk menyediakan solusi
integrasi proses dan data. Web service saat ini terdiri dari teknologi:
1. Simple Object Access Protocol (SOAP) yang merupakan teknologi
transportasi dan pertukaran dokumen XML.
2. Web Service Definition Language (WSDL) merupakan antar muka web
service yang menyatakan parameter masukan dan keluaran untuk
pemanggilan servis secara eksternal, struktur penanda fungsi yakni cara
pemanggilan (apakah hanya pemanggilan saja, pemanggilan dan
pembalikan hasil dan sebagainya)
3. Universal Desciption, Discover, and Integration (UDDI) merupakan
direktori yang menampilkan daftar layanan disediakan. [1]

Web Services digunakan pada saat kita akan mentransformasi sebuat bisnis
logik dan object yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu (dalam
sebuah institusi), sehingga tingkat keamanan data dapat ditangani dengan baik.
Selain itu Web Service juga lebih mudah dalam proses pengembangannya, karena
tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam sistem operasi. Web Service cukup
diupload ke Web Server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang telah diberikan
otorisasi. Web Service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP,
dengan demikian mengurangi resiko terblokir oleh firewall. Kendala arsitektur
COM/DCOM adalah memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall, dan ini tidak
perlu dilakukan untuk mengakses Web Service.

Penggunaan Web Service dalam Data Warehouse


Pengunaan teknologi web service dalam data warehouse ini akan dijelaskan
melalui penelitian yang dilakukan pada jurnal ilmiah berjudul PROTOTYPE
EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM UNTUK MENDUKUNG EVALUASI
DIRI PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta). [2]
Executive Information System (EIS) adalah sistem informasi berbasis
komputer yang ditujukan untuk kebutuhan yang berkaitan dengan pencapaian
tujuan organisasi bagi pihak manajemen atau eksekutif. Untuk memberikan
informasi secara real time dari suatu sistem maka dapat digunakan model Service
Oriented Architecture (SOA). SOA akan menyediakan service yang akan selalu
memberikan data ter-update.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model prototipe data
warehouse dengan service oriented architecture (SOA) yang dapat digunakan pihak
manajemen Fakultas Teknologi Informasi untuk mendapatkan informasi eksekutif
sebagai dasar pembuatan kebijakan. Hasil penelitian berupa model prototipe data
warehouse dengan service oriented architecture (SOA).
Dengan menggunakan web service sebagai perantara antara data warehouse
dengan aplikasi pengguna, terjadi peningkatan skalabilitas dan fleksibilitas
(Pengembang EIS tidak perlu memiliki akses langsung data warehouse). [2]

Pengembangan EIS
1. Prepare Prototype
Tahap ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu prepare data dan desain tampilan.
Prepare data merupakan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk
membangun EIS. Desain tampilan merupakan membuat tampilan input output dari
EIS. [2]
2. Membangun versi prototype
Tahap ini merupakan tahap pembuatan prototype untuk versi awal. Gambar
22 berikut ini merupakan tahapan sistem informasi eksekutif yang akan
dikembangkan. [2]
Gambar 22 Tahapan Sistem Informasi Eksekutif
(http://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/download/242/227)

Class Diagram OLAP


Perancangan class diagram dari OLAP digunakan untuk mengidentifikasi
atribut dan operasi yang digunakan untuk penyajian data dari data warehouse.
Berikut Gambar 23 yang merupakan class diagram dari OLAP pada sistem
informasi eksekutif. [2]
Gambar 23 Class Diagram OLAP
(http://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/download/242/227)
Kelebihan Penggunaan Web Service
Prototype sistem informasi eksekutif yang telah dibangun mampu
menyediakan service untuk melayani proses ETL dan menampilkan ke dalam grafik
dan tabel, sehingga proses update data ke dalam data warehouse dapat dilakukan
setiap saat.

Kekurangan Penggunaan Web Service


Banyaknya sistem informasi dan query data yang terlibat dalam proses ETL
ke dalam data warehouse menimbulkan proses ETL yang membutuhkan waktu
yang lama.

Kesimpulan
Prototipe sistem informasi eksekutif ini menggunakan model SOA dengan
menyediakan service yang mampu menampilkan data dalam bentuk grafik dan tabel
yang berfungsi untuk mendukung kegiatan evaluasi diri berdasarkan borang
akreditasi BAN-PT tahun 2010. Data diperoleh dengan melakukan proses ETL
dengan menggunakan Web Service dari sistem informasi perguruan tinggi yang
meliputi: Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru, Sistem informasi
akademik, Sistem Informasi Tracer Study Alumni, Sistem Informasi Kepegawaian,
Sistem Informasi Pembimbing Akademik, Sistem informasi skripsi / tugas akhir,
Sistem Informasi LP2M, Sistem Informasi Keuangan dan Sistem Informasi
Perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Julio. 2012. Apa Itu Web Service. Diakses melalui:


http://julio.staff.ipb.ac.id/2012/apa-itu-web-service pada 26 September
2016
[2] Sopingi, Ema Utami, Armadyah. 2015. PROTOTYPE EXECUTIVE
INFORMATION SYSTEM UNTUK MENDUKUNG EVALUASI DIRI
PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta).
Diakses melalui:
http://ojs.amikom.ac.id/index.php/dasi/article/download/242/227 pada 26
September 2016
[3] Sukarsa, I Made Dkk. 2012. Change Data Capture on OLTP Staging Area
for Nearly Real Time Data Warehouse base on Database Trigger.
International Journal of Computer Applications. Diakses melalui:
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.258.8391&rep=
rep1&type=pdf

Anda mungkin juga menyukai