PENDAHULUAN
1
kemungkinan gangguan kesehatan akibat pengelolaan jasaboga yang tidak
memenuhi syarat-sayarat kesehatan.
I.2 Tujuan
BAB II
GAMBARAN UMUM
2
dalam satu area dengan rumah pemiliknya. Pabrik tahu ini merupakan usaha
keluarga yang turun-temurun diwariskan yang terus dipertahankan hingga saat ini.
Pabrik Tahu Kaliputih memiliki dua pekerja, yaitu Bapak Nunung asli
Pabuaran dan Bapak Krisun asli Sumbang. Mereka bekerja setiap harinya dari
pukul 06.00 hingga 15.00 WIB. Pabrik tahu ini merupakan satu-satunya pabrik
tahu di Kaliputih. Bahan baku yang dipergunakan dalam pembuatan tahu terdiri
dari kedelai dan air. Setiap harinya, pabrik ini mampu memproduksi 8 hingga 10
kuali dimana satu kuali menghabiskan 7 hingga 8 kg kedelai dan dalam satu kali
produksi bisa menghasilkan 350 tahu dengan berbagai ukuran. Harga tahu yang
dijual pun tergantung pada ukuran yang dihasilkan. Untuk tahu yang kecil diberi
harga Rp 350,00 dan tahu yang ukurannya lebih besar diberi hargaRp 750,00.
Hasil produksi pabrik ini sebagian besar didistribusikan ke Pasar Wage dan
sebagian lagi pembeli langsung datang ke pabrik. Tahu yang diproduksi di pabrik
ini mampu bertahan hingga satu minggu bagi tahu putih dan tiga hari bagi tahu
goreng. Hal ini dikarenakan Pabrik Tahu Kaliputih memproduksi tahu secara
alami tanpa menggunakan bahan pengawet tambahan seperti formalin.
Pabrik ini masih menggunakan alat-alat tradisional dan sederhana. Tungku
pembakaran masih sangat tradisional dengan menggunakan sekam padi sebagai
bahan baku pembakaran dan terbuat dari batu bata. Begitu pula dengan kuali
pemasakan masih terbuat dari batu serta alat penekan tahu masih menggunakan
kayu dan batu sebagai pemberatnya. Air yang digunakan berasal dari air sumur
yang terletak tidak jauh dari tempat produksi.
BAB III
PEMBAHASAN
3
Berdasarkan asap dalam
KEPUTUSAN pabrik
MENTERI Pabrik terasa
KESEHATAN panas
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR
1405/MENKES/SK/XI/20
02
Kelembapan (40-60%) Tidak Dinding
sesuai tidak
KEPUTUSAN dibangun
MENTERI dengan rapi
KESEHATAN sehinngga
REPUBLIK lembab
INDONESIA Bangunan
NOMOR yang sudah
1405/MENKES/SK/XI/20 tua
02 Tidak ada
ventilasi
Dinding (mencegah Kurang Lokasi
kebisingan) sesuai terlalu dekat
dengan jalan
raya
Dinding
tidak
menghalangi
kebisingan
jalan raya
Tidak ada
dinding yang
menghalangi
kebisingan
dari mesin
penggiling
padi
Lantai (kedap air dan Kurang Lantai
mudah dibersihkan) sesuai terbuat dari
semen
sehingga
sulit
dibersihkan
Lantai licin
Atap (kuat dan dapat Kurang Atap bocor
melindungi dari cuaca) sesuai di beberapa
sisi
Atap dari
4
bilik bambu
yang telah
rapuh
Banyak
tumpukan
debu di atap
Fasilitas pelengkap Kurang Hanya
sesuai memiliki
satu buah
pintu di
bagian depan
Ventilasi
udara kurang
sesuai
dengan luas
ruangan
(minimal
15% dari
luas lantai)
Instalasi
listrik
kurang
sesuai
dengan luas
ruangan
2 Kimia Gas Ada Terdapat gas
CO hasil
penggilingan
kedelai
Terdapat
kandungan
silika (SiO2)
dalam abu
sekam padi
Uap Ada Hasil dari
pengolahan
tahu
Debu Ada Debu ada di
setiap sudut
ruang dan
atap
Debu berada
di sekitar
lingkungan
pabrik tahu
3 Biologi Virus Berpotens Tata letak
i ada peralatan
5
kerja yang
tak rapih
berpotensi
menjadi
tempat
vektor
Sumur air
yang ada
dalam ruang
juga
berpotensi
menjadi
tempat
perkembang
an vektor
Bakteri Berpotens Ventilasi
i ada udara yang
kurang
berpotensi
menjadi
tempat
perkembang
an bakteri
yang
menyerang
pernapasan
Jamur Ada Ada di
bagian
penyimpana
n tahu
sebelum
dijual
Ruangan
yang lembab
berpotensi
menjadi
tempat
perkembang
an jamur
merugikan di
tubuh
manusia
4 Ergonomi Peralatan Cukup Alat yang
memadai digunakan
membuat
pekerja
bekerja
6
secara
dinamis
Peralatan keselamatan Kurang Pekerja
memadai belum
menggunaka
n pelindung
yang sesuai
ketentuan
dalam
bekerja
2. Sirkulasi Udara
3. Sanitasi Lingkungan
a. Dalam pabrik tahu yang dikunjungi, ada dua sumur sebagai sumber
air dalam proses pembuatan tahu yang tidak diketahui
higienitasnya (segi mineral dalam air sumur yang digunakan dalam
pembuatan tahu).
7
b. Sirkulasi udara yang kurang dikarenakan ventilasi yang minim dan
atap yang rendah sehingga menyebabkan kelembapan tinggi di
dalam Pabrik Tahu Kaliputih.
4. Sanitasi Proses
5. Limbah
8
b. Ampas tahu hasil pembuatan dapat didaur ulang menjadi makanan
ternak, contohnya sapi dan babi. Namun penempatannya juga
seperti limbah gabah padi, yaitu dekat dengan pintu masuk pabrik.
6. WC
7. Ruang
8. Waktu Perkerjaan
Waktu kerja di dalam Pabrik Tahu Kaliputih cukup lama yaitu dari
pukul 06.00 hingga pukul 15.00 ( sembilan jam), waktu jam kerja juga
tergantung pada jumlah pesanan tahu konsumen. Sedangkan untuk waktu
istirahat para pekerja, bisa dikatakan tidak ada, dikarenakan dalam proses
pembuatan tahu hanya memakan waktu yang berkisar 20 menit yang bisa
digunakan dengan mendaur ulang limbah tahu.
BAB IV
PENUTUP
9
IV.1 KESIMPULAN
10
IV.2 Saran
1. Menambah ventilasi untuk pembuangan asap sisa pembakaran.
2. Memberi bantalan untuk mengurangi kebisingan yang bersumbar dari
mesin penggiling.
3. Memberikan tempat yang layak untuk pembuangan limbah padat,
karena masih ada beberapa masyarakat yang mengkonsumsinya.
4. Membuat tempat pembuangan limbah cair, jika tidak memungkinkan
limbah bisa dibuang di sungai namun harus diuji atau diolah dahulu
agar tidak membahayakan masyarakat sekitar.
5. Memberi penutup pada kedelai yang akan digunakan, hasil
penggilingan serta pada proses-proses pembuatan yang lain
agar tidak terkontaminasi dengan agen-agen dari luar.
6. Memberikan jarak yang cukup jauh pada sari kedelai yang direbus
dengan cerobong untuk memasukkan bahan bakar agar tidak masuk
kedalam proses pembuatan
7. Memakai sarung tangan, masker dan sepatu untuk para pekerja untuk
keselamatan pekerja atau mengurangi risiko kecelakaan kerja.
Daftar Pustaka
11
Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair. Limbah.
http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Limbahtt/limbahtt.html
(diakses 12 desember 2012)
Mahasiswa ITP-FTP UB . 2006. Proses Pembuatan Tahu.
http://lordbroken.wordpress.com/2010/07/16/proses-pembuatan-tahu/
(diakses pada 12 desember 2012)
Perdan, Hendri. Pengolahan Lmbah Tahu Menjadi Biogas.http://www.hendrik-
perdana.web.id/artikel/umum/333-pengolahan-limbah-tahu-menjadi-
biogas/ (diakses 12 desember 2012)
12