Anda di halaman 1dari 15

ABORSI

Pengampu :
Dr. Hendro Boedhi H,Sp.OG
Aborsi
Pengertian :
Berakhirnya kehamilan pada kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin
kurang dari 500 gr.
Abortus dibagi 2 :
1. Ab. Spontan terjadi dengan sendirinya
(10 – 15 %)
2. Ab. Buatan /profokatus/artificial :
- Ab. Profokatus medisinalis / terapeutik
(Ab buatan a.i medik)
- Ab. Profokatus non medisinalis /
Ab. profokatus kriminalis
Aborsi berasal dari kata”Abortion” yang
berarti Ab. yg di sengaja.
Dalam bhs Ind, u/ membedakan dgn kata
abortus yg berarti abortus spontan.
Menurut UU Kesehatan, no 36 th 2009 masalah
aborsi diatur sebagai berikut :
Pasal 75 :
(1) Setiap org dilarang melakukan aborsi
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dpt dikecualikan berdasarkan :
a. indikasi kedaruratan medis yg dideteksi
sejak usia dini kehmlan, baik yang mengancam
nyawa ibu dan/atau janin, yg menderita
penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan,
maupun yg tdk dpt diperbaiki shg menyulitkan
bayi tsb hdp diluar kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yg dpt
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
(3) Tindakan sebgmn dimaksud pd ayat (2)
hy dpt dilakukan stlh melalui konseling
dan/atau penasehatan pra tindakan &
diakhiri dgn konseling pasca tind, yg di
lakukan oleh konselor yg kompeten &
berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi
kedaruratan medis & perkosaan, sebgmn
dimaksud pd ayat (2) & ayat (3) diatur
dgn Peraturan Pemerintah.
Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dlm psl 75 hy dpt
dilakukan :
a. Sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu
dihitung dari hpht, kecuali dalam hal
kedaruratan medis.
b. Oleh tenaga kesehatan yg memiliki ketrampilan
& kewenangan yg memiliki sertifikat yg
ditetapkan oleh Menteri.
c. Dengan persetujuan ibu hamil yg bersangkutan.
d. Dengan izin suami, kecuali korban perkosaan.
e. Penyedia layanan kesehatan yg memenuhi
syarat yg ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 77
Pemerintah wajib menlindungi dan
mencegah perempuan dari aborsi
sebagaimana dimaksud dlm psl 75 ayat
(2) dan (3) yang tidak bermutu, tidak
aman, dan tidak bertanggungjawab serta
bertentangan dengan norma Agama dan
ketentuan-ketentuan peraturan
perundang-undangan.
ASPEK HKM ABORSI NON MEDISINALIS

Jk ♀ tdk menghendaki khmlannya, maka ada


3 pilihan :
1. Aborsi
2. Merawat by nya tanpa ayah
3. Diberikan kpd org lain u/ diadopsi.
♀ Neg. Barat  aborsi. Jk jln yg diridhoi
hukum tdk ada, mk jln illegal.
Klinik2 gelap yg twrkan aborsi byk di neg yg tdk
melegalisir Ab, tp dgn harga tinggi  tdk
semua ♀ mampu.
♀hml ke dukun  tatacara medisnya tdk dpt
dipertanggungjwbkan  byk ♀ yg meninggal.
Unwanted pregnancy  ancaman kesehatan
kehamilan & persalinan.
Unwanted pregnancy dpt krn berbagai alasan :
1. Takut PHK
2. Perceraian
3. Khawatir akan timbulnya peny. pd bayi akibat
obat2 teratogenik yg dikons
Aborsi non medisinalis kejahatan/bukan 
kebijakan kriminal ditiap2 negara. Mis :
Singapore, China, Tunisia, melegalisasi
aborsi u/ membatasi pertumb penduduk
u/ ↑ ekonomi & standar hdp.
Swedia, Inggris & Italia aborsi legal  sosio
medik, Jepang  sosial.
Nilai moral,agama & pandangan yg bersft
filosofis  massa di st neg. terpolarisasi
ke dlm kel. pro kontra thd aborsi.
Sgt mustahil  jln tengahnya (win2
solution)
Kel. Pro thd aborsi > berdsr pd
humanitarian principle :
1. Adanya aborsi illegal ancam keshtan
massa
2. Social Juctice menuntut akses yg sama
bagi si kaya & miskin u/  aborsi
3. Menunjang hak ♀ mengontrol tbhnya
sendiri.
Sdgkan kel kontra thd legalisasi aborsi, lbh
mendsr pd hak2 janin :
1.Hak utk dilahirkan hidup
2.Hak utk dilahirkan normal
Di Indonesia, hy aborsi medisinalis yg
diblhkan, berdsrkan UU no 36 th 2009 ttg
Kesehatan. Aborsi karena alasan medik 
selamatkan jiwa Ibu biasa dilakukan o/
dokter berlindung pd psl2 penghapus pidana
dr KUHP yg sifatnya umum.
Dgn adanya UU tsb 
- Perbedaan aborsi legal & ilegal  jelas
- Prosedur pelaksanaanya jelas
- Menempatkan Indonesia sbg neg yg
melindungi hak bayi dlm kandungan.
Ada pihak yg membuka peluang bg
unwanted pregnancy u/ lakukan Ab sblm
janin mendpt rohnya. Tp, dlm pembhsan
UUK di lemb legislatif kel. Kontra msh
dominan.
Dlm KUHP, tind Ab dikel. Pd kejahatan thd
nyawa, tanpa mempersoalkan :
- usia kehmlan
- Menurut agama janin sdh mendpt roh/blm
Yg dipersoalkan :
Ab yg dilakukan o/ tng keshtan mk
hukuman nya di+ 1/3nya, & dicabut ijin
prakteknya.
Psl 80 ayat 1  siapa saja yg melakukan Ab
tdk sesuai psl 15 ayat 1&2, hukumannya :
15 th penjara & denda plg byk 500 jt.

Anda mungkin juga menyukai