Halaman 70
(1) Apakah kalian masih menemukan pantun di lingkungan tempat tinggal kalian ?
=Ya,
(2) Dalam prosesi apa saja dapt kalian temukan pantun ?
=Pernikahan,adat istiadat
(3) Tahukah kalian apa peranan pantun tersebut dalam kehidupan ?
=Sebagai media komunikasi,pemelihara bahasa,sebagai alur berpikir manusia
(4) Apakah semua golongan (tua atau muda) menggunakan pantun sebagai media
berkomunikasi ?
=Tidak
(5) Teks pantun seperti apa yang pernah kalian dengar ? Coba bacakan pantun tersebut di
depan teman kalian.
= Napuran tano-tano
Rangging marsiranggongan
Padanta padao-dao
Tonditta marsigomgoman
Tumbur ni pakkat
Tumbur ni hotang
Tusi hamu malakka
Tusi dapot panjomuan
Halaman 72
(1) Dari pantun itu,terlihat sampiran baris 1 merupakan unsur yang mengantarkan isi baris
1,sedangkan sampiran baris 2 merupakan unsure yang mengantarkan isi baris 2. Mengapa
demikian? Jelaskan.
= Karena sampiran baris 1 merupakan penyesuaian/disesuaikan dengan isi baris 1 dan memiliki
kaitan,dan begitu juga dengan sampiran baris 2 harus disesuaikan dengan isi baris 2
(2) Apakah yang menjadi cirri sampiran dan isi pada pantun diatas?
= Antara baris sampiran 1 dan isi baris 2 memiliki bunyi akhir yang sama yaitua-adan sampiran 2
dengan isi baris 2 memiliki bunyi akhir yang sama yaitu b-b.
3.
2) Untuk membuat
pakaian adat
5. Isi 1) Apa guna orang
berpantun
Tugas 2
(3) A. Dalam bait pertama dan kedua tidak ada isi tapi pada bait tiga dan empat masih dapat dijumpai
isi.
Halaman 77
(1)Bait I dan II
(2)Bait I
(3) Mahkota Raja Melayu
(4) Turun dari bukit Seguntang
(5)Bait II
(6) Turun dari bukit Seguntang
(7) Keluar dari dalam laut
(8)Bait III dan IV
(9)Bait III
(10) Hancur badan dikandung tanah
(11) Budi yang baik dikenang juga
(12) Bait IV
(13) Budi yang baik dikenang juga
(14) Khidmat bakti disanjung orang
(15)
(16)
(17) Halaman 79
(1)
(79)(80) (81)
9
(82)(83) (84)
1
(85)
2.
(1)
(1) (2) Ung (3) Makna (4) Contoh dalam
No. kapan Kalimat
(5) (6) Bes (7) Sombong (8) Pak Kader
1. ar kepala menjadi besar kepal
setelah menjadi
pejabat
(9) (10) Kaki (11) Anak buah (12) Dino setelah
2. tangan besar menjadi kaki
tangan istrinya
(13) (14) Teba (15) Tidak tau (16) Vito itu orang
3. l muka malu nya tebal muka
(17) (18) Kep (19) Keras (20) Susan
4. ala batu kepala
(21) (22) Mat (23) Orang (24) Riko adalah
5. a-mata yang ditugasi mata-mata
secara rahasia
(25) (26) Men (27) (28) Dia pandai
6. gambil mengambil hati
hati gurunya
(29) (30) Dar (31) Keturunan (32) Pino adalah
7. ah biru bangsawan orang darah biru
dari tanah Jawa
(33) (34) Bant (35) Pekerja (36) Ayah banting
8. ing keras tulang untuk
tulang mencari nafkah
(37) (38) Ring (39) Suka (40) Saya ringan
9. an menolong tangan kepada
tangan orang susah
(41) (42) Tan (43) Bertindak (44) Guru SMA itu
10. gan besi kasar bertangan besi
dalam menyuruh
siswa dalam
mengerjakan soal
(86) Halaman 82-83
(87) a.Imaji yang dilukis adalah imaji visual dan imaji taktil dimana dari
pantun di atas sangat jelas diungkapkan yaitu pada baris 1 dan 2 itu imaji
visual. Pada baris 3 dan 4 imaji taktil
(88) b.Imaji visual dan imaji taktil,dimana dalam baris 1 dan 2 itu
menggunakan imaji visual karena seolah-olah dapat dilihat,pada baris 3 dan
4 itu imaji taktil karena seolah-olah dapat dirasakan
(89) c.Imaji visual dan imaji taktil dimana dalam baris 1 dan 2 itu
menggunakan imaji visual karena seolah-olah buah itu dapat dilihat,dan 3
dan 4 itu menggunakan imaji taktil karena disana dikatakan hati risau
bercampur rindu.
(90) d.Imaji taktil,imaji audio.Imaji taktil,jelas yaitu pada baris 1 dan 2
seolah-olah dirasa,dan bari 3 dan 4 yaitu seperti terdengar menangis berarti
imaji audio.
(91) Halaman 84-85
(92) 4.a Mengurutkan kata-kata yang benar dalam setiap larik
sehingga menghasilkan rima a-b-a-b
(1) Kalau hendak pergi meramu (2) Carilah kayu berbuah lebat
(3) Jika hendak menuntut ilmu (8) Banyak sekali aral halangan
(4) Carilah ilmu yang bermanfaat (9) Menuntut ilmu tidaklah mudah
(5) Baris 3 dan 4 merupakan isi (10) Banyak sekali duri ilalang nya
(6) Baris 1 dan 2 merupakan (11) Baris 1 dan 2 merupakan
sampiran sampiran
(7) Mencabut tebu tidaklah mudah (12) Baris 3 dan 4 merupakan isi
(26)
(27) 3.Yang besar si jalar jalar
(28) Yang kecil sigama gama
(29) Yang besar disebut gelar
(30) Yang kecil disebut nama
(31) Baris 1 dan 2 merupakan sampiran
(32) Baris 3 dan 4 merupakan isi
(33)
(34)
(35) Halaman 88-90
1. Menafsirkan beberapa bait teks pantun :
- Dalam bait pertama di atas bahwa pantun tersebut mengajak orang supaya tidak
lupa berpantun namun digambarkan lewat pantun secara langsung , karena dari
pantun itu mengandung nasihat.
- Dalam bait yang kedua ini diberitahukan supaya orang patuh terhadap peraturan
dan tata tertib dan disampaikan melalui pantun.
- Membuat orang supaya rajin untu belajar atau untuk menegor orang supaya ingat
untuk belajar.
- Bait ke empat membuat orang supaya mengetahui adat istiadat masing masing
yang ada di daerah masing masing.
(36)
(37) 2. Agar kalian semakin mahir, cobalah kalian interpretasikan
lagi makna teks pantun berikut ini.
ad.
j)
p)
w)
ag)
aq)
ar) f.Embencang masak ax) 2.Mempermudah
mempelam manis ay) 3.Bersajak a-b-a-b
as) Makanan anak bidadari az) 4.Bermakna ada dua pasang
at) Bintang terisak bulan seorang kekasih yang ingin
menangis melanjutkan hubungan asmaranya
au) Hendak bertemu si matahari ke jenjang yang lebih jauh lagi,
av) tetapi ada sediktit masalah di
aw) 1.Saling berkaitan
antara percintaan mereka.
ba)
bt)
cd)
cn)
co) Halaman 97-99
cp) Tugas 3
(1)
ld) 3.Persamaan pantun dan syair adalah bahwa satu bait pantun dan syair
terdiri dari 4 baris,dan setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
lk) Kegiatan 3
ll) Tugas 2
lm)
ln) Mengabtraksi Teks Sajak
Syair
lp) Syair adalah salah satu jenis puisi lama.Ia berasal dari Persia (sekarang
Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan
Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syuur yang berarti perasaan.Kata
syuur berkembang menjadi kata syiru yang berarti puisi dalam pengertian
umum.Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara
umum.Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami
perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan
situasi yang terjadi dalam perkembangannya syair tersebut mengalami
perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu
pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam
membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara
lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
ma) 1. Seri Negeri gelaran diberi Sebuah pulau cantik berseri Bernaung
dibawah sebuah negeri Raja berdaulat Paduka Seri
mh)
mi) Fungsi/peranan syair dalam masyarakat
1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan.
2. Sebagai sumber hiburan.
3. Sebagai sumber mengisi masa lapang.
4. Sebagai sumber dakwah/penyebaran agama Islam.
5. Sebagai sumber nasihat/pengajaran/memberi kesedaran/keinsafan.
6. Sebagai sumber sejarah dan budaya.
7. Sebagai media komunikasi dalam masyarakat.
mj)
mk) Menurut Harun Mat Piah ( 1989 ), syair dalam bahasa Melayu
mempunyai beberapa variasi yang bergantung kepada bentuk rimanya
iaitu :
ml)
mm) i : Dua baris serangkap dengan rima a,b ( memerlukan beberapa
rangkap
mn) ii : Tiga baris serangkap dengan rima a,a,b
mo) iii : Empat baris serangkap dengan rima a,a,a,a
mp) iv : Empat baris serangkap dengan rima a,b,a,b
mq) v : Empat baris serangkap dengan rima a,a,b,b
mr) vi : Empat baris serangkap dengan rima a,a,a,b , c,c,c,d , d,d,d,d
dan seterusnya
ms) vii : Empat baris seirama ( monorhyme )
mt) viii : Empat baris berkait
mu)
mv) JENIS-JENIS SYAIR
mw) Menurut Harun Mat Piah ( 1989:242 ), berdasarkan isi dan tema,
syair Melayu mempunyai tujuh jenis tema yang berbentuk cerita ( naratif ) dan
bukan cerita
mx) (bukan naratif ).
my) Syair yang berupa cerita ( naratif ) :
mz) i : Syair romantis
na) ii : Syair sejarah
nb) iii : Syair keagamaan
nc)iv : Syair kiasan
nd)
ne) Syair bukan cerita ( bukan naratif ) :
nf) i : Syair agama
ng) ii : Syair nasihat
nh) iii : Tema-tema lain yang berasingan
ni)
nj) Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai
berikut :
nk)
nl) A. Syair Panji
nm) Syair Panji menceritakan tentang keaadaan yang terjadi dalam
istana dan keadaan orang-orang yang berasal dari isana. Contoh syair
panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang
putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada
Sang Ratu Kauripan.
nn)
no) B. Syair Romantis
np) Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat
pada cerita alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair
romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri
raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra
Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya, Pertemuan
pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah
membuang dirinya.
nq)
nr) C. Syair Kiasan
ns)Syair Kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-
buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap
peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk
yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat
perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk
merindukan bulan"
nt)
nu) D. Syair Sejarah
nv)Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.
Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair
sejarah adalah Syair Perang Mangkasar (dahulu bernama Syair
Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan
Belanda.
nw)
nx)E. Syair Agama
ny)Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi
empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair
riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.
nz)
oa)Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu.
Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah
syair.
ob) Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg bilang
karangan Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair
Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi.
oc)
od) Informasi tentang syair Nyanyian Anak
oe) Teks Syair Nyanyian Anak yang dibawakan oleh kelompok marhaban
ini ada sejumlah 80 bait. Teks tersebut tidak dalam bentuk tertulis, setiap
personil kelompok marhaban sudah hafal terhadap teks-teks tersebut. Dari tiga
lokasi penelitian, teks-teks syairnya nyaris sama, walaupun terkadang ada
beberapa kata yang berbeda, khususnya berkaitan dengan dialek setempat.
of) Teks syair yang menjadi acuan peneliti adalah teks syair yang
diperoleh pada lokasi upacara di Desa Lalang. Hal ini dikarenakan, kelompok
marhaban ada menuliskan teks syair tersebut dalam buku tulis biasa berhalaman
40 halaman dengan tulisan Arab Melayu atau tulisan jawi, mereka menyebutnya
sebagai arab gundul. Menurut pimpinan kelompok marhaban, M. Yatim (72
tahun), teks tersebut ditulis oleh orang tua beliau.Diperkirakan teks itu sudah
berumur 85 tahun. Akan tetapi, beberapa anggota kelompok marhaban ini sudah
menuliskannya ke dalam tulisan latin. Teks inilah yang dibawa saat ada
undangan untuk membacakan Syair Nyanyian Anak ini.Walaupun pada
prinsipnya, semua anggota kelompok marhaban sudah hafal teks syair
tersebut.Sehingga sewaktu upacara mengayun si bayi, teks disampaikan secara
lisan.Hal ini sejalan dengan pendapatBernard Arps (1992), bahwa teks sastra
tidak harus hadir dan lahir melalui pentas.
og) Unsur-unsur pentas sastra pada tradisi ini dapat dilihat, misalnya
dari segi kostum kelompok marhaban yang seragam. Teknik-teknik pembacaan
dengan melantunkannya lalu dijawab serentak oleh anggota kelompok marhaban
yang lain. Begitu juga dengan posisi berdiri kelompok marhaban.
oh) Berikut adalah teks Syair Nyanyian Anak.
oi) oj) Dengan bismillah kami on) oo)Bismillah itu mula
mulai pertama
ok)Alhamdulillah op) Zat dan sifat ada
shalawatnya nabi bersama
ol) Dengan takdir allah oq) Keadaan zat
urobbi menyertakan sama
om) Sampailah maksud or) Qidam dan baqa
yang dicintai
sedialah nama
os) ot) Setelah turun rahim ox) oy)Setelah sampai delapan
bapakmu puluh hari
ou) Ke dalam batin rahim oz) Alkah namamu pula
ibumu diberi
ov)Empat puluh hari pa) Sehingga sampai
nattefah namamu seratus dua puluh hari
ow) Di situ dimulai pb) Alkolah pula konon
pantang ibumu dinamai
pc) pd) Empat bulan ph) pi) Setelah sampai saat dan
sampailah tuan waktu
pe) Sudah menjadi kaki pj) Datanglah nyawa lalu
dan tangan bersatu
pf) Cukuplah dengan sifat pk)Di dalam tubuh tempat
sekalian nyawa itu
pg) Nyawanya lagi belum pl) Hawa dan nafsu sudah
didatangkan berlaku
pm) pn) Dikandungkan ibumu pr) ps)Tatkala engkau jatuh ke
sembilan bulan lantai
po) Nasi dan air tiada pt) Dengan segera bidan
tertelan mencapai
pp) Memperanakkan pu) Sudah dimandikan
engkau berapa kesakitan lalu dipakai
pq) Kadang bercerai pv)Tinggal ibumu lemah
nyawa di badan gemulai
pw) px)Sudah dipakai lalu diazan qb) qc)Seorang anak cinta yang
atau dikomat lama
py)Mintalah doa supaya qd) Sekarang sudah
selamat kami terima
pz)Ingatlah pesan nabi qe) Seorang anak diberi
Muhammad nama
qa) Di atas dunia qf) Kami ayunkan bersama-
mengerjakan syariat sama
qg) qh) Emas dan perak kami ql) qm) Kusmangat putraku
ayunkan tuan
qi) Anak ditaruh di dalam qn) Jangan termamang
ayunan dalam ayunan
qj) Tali ayunan kami qo) Dipanggil kami orang
pegangkan sekalian
qk)Emas dan perak kami qp) Ibu bapakmu minta
nyanyikan ayunkan
qq) qr) Dipanggil kami orang qv) qw) Syukur kepada allah
sekalian taala
qs)Oleh ibu bapakmu tuan qx)Karena mendapat intan
qt) Serta diberi minum dan gemala
makan qy)Memberi sedekah
qu) Menyertakan syukur beberapa pula
kepada tuhan qz)Dengan sekadar ada
segala
ra) rb) Dipanggil sekalian kaum rf) rg) Jauh dan dekat datang
kerabat sekalian
rc) Serta sekalian handai rh) Besar dan kecil, laki-laki
sahabat dan perempuan
rd) Segala jiran kawan ri) Setengahnya datang ada
berdekat yang berjalan
re) Semuanya datang rj) Setengahnya berjalan
dengan selamat berpayung awan
rk) rl) Ingatlah kami datang rp) rq) Jika panjang sudah
bertalu umurmu
rm) Mengunjungi engkau rr) Jasa mereka balas
hilir dan ulu olehmu
rn) Mengayun engkau rs) Wahai anakku pikir
maksud begitu olehmu
ro) Karena niat ibu bapakmu rt) Besarlah hati ibu
bapakmu
ru) rv) Ayuhai anak jangan rz) sa) Ibu bapakmu mari
dibantah dengarkan
rw)Ibumu memeliharakan sb)Anak diayun kami
terlalu susah nyanyikan
rx) Dialih ke kiri ke kanan sc) Bersama-sama kita
pun basah doakan
ry) Habis berlumur kencing sd)Harap allah minta
dan muntah perkenan
se) sf) Ayuhai anakku sudah sj) sk) Dilabuhkan tirai semut
bangsawan pun lalu
sg)Pengajaran ibumu jangan sl) Pelita dipasang dalam
dilawan kelambu
sh)Dipelihara dari ribut dan sm) Sembur dan barut
topan datang bertalu
si) Takut terkena penyakit sn)Minta jauhkan setan dan
setan hantu
so) sp)Kalau datang petir dan st) su)Ada pun anak masa
ribut kecilnya
sq)Ramuan dibakar engkau sv) Harum-haruman ibu
dibarut bapaknya
sr) Di dalam hati terlalu sw) Hingga sampai masa
takut umurnya
ss) Memeliharakan engkau sx) Tujuh tahun genap
jangan terkejut bilangannya
sy) sz) Tujuh tahun sampai td) te) Sehingga sampai
kiraan umurnya tuan
ta) Umur anak muda tf) Sepuluh tahun cukup
bangsawan bilangan
tb) Inilah anak jadi perhiasan tg) Ketika itu menjadi tulan
tc) Kepada ibu bapakmu th) Atau seteru menjadi
tuan lawan
ti) tj) Demikianlah anak kami tn) to) Dipeliharakan oleh ibu
khabarkan bapakmu
tk) Ibu bapakmu minta tp) Sehingga sampai sudah
pikirkan umurmu
tl) Carilah ilmu janganlah tq) Serahkan mengaji ke hilir
segan ke ulu
tm) Memeliharakan anak tr) Karena besar niat ibumu
serta pelajaran
ts) tt) Jikalau engkau tamat tx) ty) Jikalau engkau pandai
mengaji berkitab
tu) Hati ibumu besar sekali tz) Bahasa jawi dengannya
tv) Tiada diberi ke sana sini arab
tw)Sehingga kitab mulai ua) Baru ibumu hatinya
dikaji tetap
ub) Makan dan minum
barulah sedap
uc) ud) Kitab quran dibaca uh) ui) Jika besar cahayanya
qori mata
ue) Disuruh pula pergi ke uj) Ajarkan ilmu agama kita
haji uk)Jika ilmu tak ada di kita
uf) Pergi memijak tanah ul) Serahkan kepada alim
yang suci pendeta
ug) Supaya terbuang
kelakuan yang keji
um) un) Demikianlah anak ur) us)Jikalau anak tanda
supaya berilmu bahagia
uo) Baik dan jahat nyata ut) Di mana pesan
di situ dipegangnya juga
up) Dengan sebab uu) Walaupun miskin
demikian itu walaupun kaya
uq) Jadilah baik sebarang uv)Obatnya juga sehabis
perilaku daya
uw) ux)Jika sudah engkau nan vb) vc) Pengajaran bapakmu
besar diikut-ikut
uy)Pengajaran ibumu vd)Engkau masukan ke
hendaklah dengar dalam perut
uz)Perkataan bapakmu ve)Bawa olehmu pergi
hendaklah dengar menuntut
va)Itu menjadi kata nan vf) Mudah mendapat apa-
benar apa maksud
vg) vh)Jikalau menuntut engkau vl) vm) Jika dapat ilmu yang
mendapat setia
vi) Terpujilah engkau dunia vn)Serta engkau yakin
akhirat percaya
vj) Berhimpun sekalian vo)Di dalam akhirat tanah
handai sahabat yang mulia
vk)Mana yang jauh vp)Duduk di dalam
bertambah dekat pangkuan aulia
vq) vr) Jikalau mendapat ilmu vv) vw) Jikalau engkau pandai
yang teguh mengaji
vs) Engkau amalkan vx)Barulah engkau bersuka
bersungguh-sungguh hati
vt) Tertutuplah pintu neraka vy)Kepada tuhan engkau
yang tujuh terpuji
vu)Teranglah jalan seperti vz) Mendapatlah engkau
suluh surga yang tinggi
wa) wb) Jikalau tidak demikian wf) wg) Jika anak tiada
peri pelajaran
wc) Tentulah anak tidak wh) Halal dan haram
mengerti diserupakan
wd) Jadilah anak buta dan wi) Bersifat salah tidak
tuli berpengetahuan
we) Baik dan jahat sama wj) Akhirnya anak menjadi
sekali lawan
wk) wl) Anak melawan sudahlah wp) wq) Betapa tidak rugi
pasti demikian
wm) Ibu bapak tidak peduli wr)Dari kecilnya kita
wn) Sebab tidak kita ajari peliharakan
wo) Dunia dan akhirat kita ws) Beberapa belanja
nan rugi harta dihabiskan
wt)Sudahlah besar menjadi
lawan
wu) wv) Di dalam dunia wz) xa)Nyata kerugian ibu dan
demikian peri bapak
ww) Di akhirat azab xb)Karena tidak mengajar
diterima lagi anak
wx) Pelajaran ada tidak xc) Sebab itu janganlah
perduli tidak
wy) Anak dibiarkan xd)Ikhtiarkan sungguh
bersuka hati pelajaran anak
xe) xf) Dengan sebenarnya xj) xk)Anak demikian jikalau
pelajaran itu didapat
xg)Bolehlah baik tingkah xl) Laksana penyakit
dan laku menjadi obat
xh)Jadilah anak orang nomor xm) Demikianlah tuan
satu mula ibarat
xi) Dunia akhirat boleh xn)Maklumlah tuan karena
membantu makrifat
xo) xp)Wahai anakku yang xt) xu)Barang siapa melawan
setiawan suami
xq)Engkaulah ini anak xv)Terlalu sakit masa mau
perempuan mati
xr) Jikalau engkau ada xw) Mukanya hitam
pertemuan seperti babi
xs) Suami itu jangan dilawan xx)Di dalam neraka tempat
berhenti
xy) xz) Jikalau engkau bersuami yd) ye)Jika ada dosa kesalahan
sudah yf) Pada suamimu minta
ya)Setiap waktu suamimu maafkan
disembah yg)Jikalau suamimu tidak
yb)Perkataan suamimu memaafkan
jangan dibantah yh)Inilah menjadi dosa
yc) Walaupun benar berkepanjangan
walaupun salah
yi) yj) Jikalau anak tiada yn) yo)Wahai anakku hendaklah
mengikut ingat
yk)Nazar ibunya mukanya yp)Jangan diikut iblis laknat
kerut yq)Kerjakan olehmu amal
yl) Masa mau mati ia yang taat
terkejut yr) Engkau jauhkan sekalian
ym) Di dalam quran sudah maksiat
tersebut
ys) yt) Wahai anakku muda yx) yy)Ayuhai ibu ayuhai bapak
cemerlang yz) Demikian nasihat kami
yu)Neraka itu hangat bukan serentak
kepalang za) Harap perkenan
yv)Tersentuh ke daging janganlah tidak
sampai ke tulang zb)Mudahlah sampai barang
yw) Jerit dan tangis kehendak
diulang-ulang
zc) zd)Wahai anakku dalam zh) zi) Kami mengayun terlalu
ayunan banyak
ze) Kami berpesan engkau zj) Supaya tidurmu
ingatkan bertambah nyenyak
zf) Di atas kepala engkau zk) Engkau masukan ke
junjungkan dalam otak
zg)Di dalam hati engkau zl) Dibawa berjalan jangan
taruhkan tercampak
zm) zn)Wahai anak muda jauhari zr) zs) Wahai anak muda
zo) Pesanan kami engkau cemerlang
ingati zt) Engkau doakan malam
zp)Engkau masukan ke dan siang
dalam hati zu)Sembahyang itu jangan
zq)Jangan ditaruh di ibu kaki dibuang
zv) Dosanya besar bukan
kepalang
zw) zx) Ya allah malaikul ufrah aab) aac) Sehingga itu berhati
62.
zy) Anaknya ini besarkan sudah
tuah aad) Mengayun anak
zz) Siang dan malam makin nazam ditambah
bertambah aae) Harap selamat
aaa) Sehingga sampai ia berhati sudah
bertuah aaf) Supaya ibumu
janganlah gundah
aag) aah) Wahai anak muda aal) aam) Ya allah malikul robbi
63.
kami ayunkan aan) Limpahkan makmur
aai) Engkaulah ini kami sehari-hari
doakan aao) Sehatkan badan
aaj) Umur yang pendek terangkan hati
minta panjangkan aap) Anaklah ini murahkan
aak) Rezeki yang halal rezeki
minta murahkan
aaq) aar) Ya allah malikul zabar aav) aaw) Ya allah malikul robbi
65. 66.
aas) Anaklah ini lekaslah aax) Anaklah ini tetapkan
besar hati
aat) Jauhkan dari neraka aay) Minta kurnia pangkat
yang mungkar yang tinggi
aau) Dunia akhirat supaya aaz) Di akhirat boleh
terbesar engkau terpuji
aba) abb) Ya allah malikul abf) abg) Ya allah malikul
67.
rahman manan
abc) Anaklah ini tetapkan abh) Doalah kami minta
iman perkenan
abd) Amal ibadat minta abi) Siang dan malam
kuatkan sepanjang zaman
abe) Setan dan iblis minta abj) Bala dan fitnah
jauhkan mohon dijauhkan
abk) abl) Ya allah kholikul abp) abq) Wahai anakku
69. 70.
bakhri segeralah tidur
abm) Beri petunjuk sekalian abr) Lekaslah besar
kami supaya termasyur
abn) Iman dan taat jadikan abs) Jika anakku tidaklah
kami tidur
abo) Dunia akhirat minta abt) Ibu bapakmu menjadi
disenangi hibur
abu) abv) Ayuhai anak ingat abz) aca) Sehingga ini berarti
71. 72.
olehmu mudah
abw) Harap dibalas jasa acb) Mengayun anak
ibumu nazam ditambah
abx) Serta pula jasa acc) Nazam dimulai
bapakmu dengan bismillah
aby) Kemudian pula handai acd) Disudahi pula dengan
sahabatmu Alhamdulillah
ace) acf) Tamatlah sudah anak acj) ack) Telah selesai kami
73.
diayun nyanyikan
acg) Sanak saudara yang acl) Kami meminta serta
ada sekalian diselamatkan
ach) Serta meminta kita acm) Kami bersyair jangan
doakan dimudahkan
aci) Supaya tenang anak acn) Syair seumur hidup
budiman anak ingatkan
aco) acp) Habislah nasihat act) acu) Tamatlah syair yang
75.
tamatlah kalam hamba bacakan
acq) Syair Fatimah yang acv) Sekadar inilah yang
punya salam didapatkan
acr) Salah perkataan acw) Entah ia entah pun
tersebut kalam bukan
acs) Jangan disimpan di acx) Tiadalah dapat hamba
hati dalam ceritakan
acy) acz) Desa lalang kampung add) ade) Dari medan ke
77. 78.
mulia bukittinggi
ada) Di situlah rumah adf) Singgah bermalam di
senantiasa tebingtinggi
adb) Ditolong allah tuhan adg) Hamba seorang
yang esa bodoh sekali
adc) Tamatlah syair adh) Sudahlah nasib
selamat sentosa badan sendiri
adi) adj) Makdum konon nama adn) ado) Jikalau ada jarum
80.
yang nyata yang patah
adk) Mengarang syair adp) Jangan disimpan di
belum biasa dalam peti
adl) Duduk di rumah adq) Jikalau ada perkataan
senantiasa yang salah
adm) Karena hamba adr) Jangan disimpan di
sudahlah tua dalam hati
ads)
adt) Nilai-nilai yang dapat dipetik dari teks syair tersebut, di antaranya
berkaitan denganmitos pengukuhan (myth of concern). Misalnya penamaan
ketiga terjadi pembuahan di rahim ibu, yaitu /Empat puluh hari nattefah
namamu/ (bait 3). /Setelah sampai delapan puluh hari/, /Alkah namamu pula
diberi/, /Sehingga sampai seratus dua puluh hari/, /Alkolah pula konon
dinamai/ (bait 4). Perjalanan tentang asal kejadian manusia dalam rahim ibu ini
diyakini bahwa kita semua berasal dari tetesan air mani ayah dan ibu yang
bertemu saat terjadi perkawinan. Lalu dengan kekuasaan Allah terjadilah proses
luar biasa di luar akal sehat kita, karena itu semua merupakan kekuasan Allah
semata selanjutnya hingga menjadi bayi.
adu) Allah SWT menempatkan nuthfah (yakni air mani yang terpancar
dari laki-laki dan perempuan dan bertemu ketika terjadi jimak) dalam rahim
seorang ibu sampai waktu tertentu. Dia Yang Maha Kuasa menjadikan rahim itu
sebagai tempat yang aman dan kokoh untuk menyimpan calon
manusia.Dinyatakan dalam firman-Nya sebagai berikut, Bukankah Kami
menciptakan kalian dari air yang hina?Kemudian Kami letakkan dia dalam
tempat yang kokoh (rahim) sampai waktu yang ditentukan. (Al-Quran, Al
Mursalat: 20-22).
adv) Selanjutnya peristiwa ini juga didukung oleh hadis, Dari nuthfah,
Allah jadikanalaqah yakni segumpal darah beku yang bergantung di dinding
rahim.Dari alaqahmenjadi mudhghah yakni sepotong daging kecil yang belum
memiliki bentuk.Setelah itu dari sepotong daging bakal anak manusia tersebut,
Allah SWT kemudian membentuknya memiliki kepala, dua tangan, dua kaki
dengan tulang-tulang dan urat-uratnya.Lalu Dia menciptakan daging untuk
menyelubungi tulang-tulang tersebut agar menjadi kokoh dan kuat.Ditiupkanlah
ruh, lalu bergeraklah makhluk tersebut menjadi makhluk baru yang dapat
melihat, mendengar, dan meraba. (Tafsir Ath Thabari). Peristiwa dalam tafsir di
atas diperkuat dengan hadis Rasulullah Saw yang memperhitungkan waktu
terjadinya proses bayi, Beliau bersabda (yang artinya), Sesungguhnya setiap
kalian dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya selama 40 hari
berupa nuthfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (40
hari).Kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu pula.
Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat maka ia meniupkan ruh
kepadanya dan ditetapkan empat perkara, ditentukan rezekinya, ajalnya,
amalnya, sengsara atau bahagia. Demi Allah yang tiada illah selain Dia, sungguh
salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli surga
sehingga tidak ada di antara dia dan surga melainkan hanya tinggal sehasta,
maka telah mendahuluinya ketetapan takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli
neraka sehingga ia memasukinya. Dan sungguh salah seorang di antara kalian
ada yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan
neraka melainkan hanya tinggal sehasta.Maka telah mendahuluinya ketetapan
takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga sehingga ia memasukinya.(HR.
Bukhari 6/303 -Fathul Bari dan Muslim 2643, shahih). Berita Nubuwwah di atas
mengabarkan bahwa proses perubahan janin anak manusia berlangsung selama
120 hari dalam tiga bentuk yang tiap-tiap bentuk berlangsung selama 40 hari.
Yakni 40 hari pertama sebagai nuthfah, 40 hari kedua dalam bentuk segumpal
darah, dan 40 hari ketiga dalam bentuk segumpal daging.Setelah berlalu 120
hari, Allah perintahkan seorang Malaikat untuk meniupkan ruh dan menuliskan
untuknya 4 perkara di atas. Peristiwa yang dominan pada keterangan hadis di
atas adalah proses malaikat meniupkan ruh setelah calon bayi tadi berusia
empat bulan (120 hari) setelah memiliki bentuknya. Setelah memiliki sifat itu
ditetapkan empat perkara atas bayi itu oleh Allah. Perkara itu antara lain,
rezekinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia.
adw) Hakekat atau isi dari Syair Nyanyian Anak adalah tunjuk ajar
yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur agama, budaya, dan norma-norma
yang dianut masyarakat. Penyampaian nilai-nilai tersebut melalui suatu pentas
sastra lokal yang hadir dalam upacara akikah. Syair harus dipahami dan
dimengerti dalam konteks sosio-kultural masyarakat, bukan semata-mata pada
pilihan katanya. Untuk tujuan tersebut, ada sekian perangkat yang harus
dipersiapkan agar pemahaman yang dicapai tidak menimbulkan kesesatan, di
antaranya adalah melalui bentuk penyampaiannya yang dalam hal ini bersifat
pentas sastra.
Paling kurang ada tiga syair yang berkisah tentang cinta yang kandas, yaitu
Syair Ikan Terubuk, Syair Burung Pungguk dan Syair Burung Nuri.Syair Ikan
Terubuk merupakan syair sindiran terhadap lamaran putra raja Melaka yang
ditolak oleh putri Kerajaan Siak. Pengarang syair tidak berani menyebut terus
terang, sehingga dipakailah cara perlambangan dan kiasan. Pengarang tidak
berterus terang, mungkin hal itu menyangkut keselamatan dirinya. Tetapi yang
lebih penting, dengan memakai perlambangan Ikan Terubuk dan Ikan Puyu-puyu,
maka putra raja Melaka dan putri Siak telah tersamarkan, sehingga dapat terjaga
martabat mereka.
Syair Burung Pungguk, berkisah tentang Burung Pungguk dan Putri Bulan.
Inilah cinta yang kandas oleh jurang pemisah antara orang kebanyakan yang
hidup sederhana dengan kalangan bangsawan yang hidup mewah.Dalam syair
ini telah disamarkan pemuda yang mencintai putri istana dan juga putri istana
yang jatuh cinta kepada pemuda dari kalangan rakyat biasa.Pemuda pecinta itu
disamarkan dengan Pungguk, sedangkan putri istana tersebut diganti dengan
Putri Bulan.Percintaaan mereka malah justru menjadi membahana, karena ketika
bulan purnama biasanya burung pungguk berbunyi mendayu-dayu.Yang amat
mirip dengan kisah ini ialah novel Dibawah Lindungan Kabah karangan
Hamka.Dalam novel itu tergambar seorang pemuda miskin telah terjalin dalam
kasih-sayang dengan seorang gadis anak orang kaya.
Syair Burung Nuri (alih aksara Jumsari Jusuf, Departemen P dan K, Jakarta,
1978). Syair ini dikarang oleh Sultan Badaroedin dari Palembang. Syair ini
tersimpan dalam koleksi Bagian Naskah Museum Pusat, bernomor MI. B; 21 x 16
cm, 21 halaman, 20 baris, berhuruf Arab, tulisannya jelas dan kertasnya masih
baik. Syair ini telah menyamarkan percintaan anak manusia kalangan
bangsawan.Nuri adalah isteri seorang pembesar kerajaan yakni Bayan
Johari.Pada suatu hari seekor burung tampan lagi indah bernama Simbangan
terbang melayang, melewati Kampung Bayan Johari.Dengan tidak terduga dia
terpandang pada Nuri yang cantik.Mereka beradu pandang sejenak, tapi ternyata
pandangan itu telah membuat hati mereka saling berdebar. Mereka jatuh cinta
pada pandangan pertama:
aee)
aei)
Gurindam
aem) Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap
bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu
kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra
Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti
mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan
semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya
atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Contoh:
aet)
aeu) Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara
sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857).
Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul
Gurindam Dua Belas.
afz)
Puisi
asa)
(1) Abstraksi Syair Nyanyian Anak
Shalawat terhadap nabi, kemudian menyampaikan kabar tentang
kehadiran seorang anak yang telah lama dinantikan.
asb)
(2) Abstraksi Syair Burung Nuri
Dan syair burung nuri itu menceritakan cinta yang kandas yang dalam
syair tersebut dilambangkan dengan percintaan seekor burung yang
tidak tersampaikan rasa cintanya.
asc)
(3) Abstraksi Gurindam Dua Belas
Berisi nasihat keagamaan agar manusia selalu ingat hari kematian dan
kehidupan di akhirat. Dan gurindam merupakan sajak tentang
kehidupan.
asd)
ase) Tugas 3
asf) Buat sebait pantun untuk tiap sajak yang telah kalian
abstraksikan.
(1) Untuk syair Nyanyian Anak, kalian bisa membuat pantun
nasihat.
ask) pantun perpisahan, sebab syair ini berisi kisah kasih yang
disamarkan. Akan tetapi,syair tersebut ditutup dengan /lupakan nuri
dengan warnanya/. Hal ini bermaknabahwa kisah kasih tersebut kandas
di tengah jalan
aso)
(3) Pada Gurindam Dua Belas, kalian bisa membuat sebuah
pantun agama, sebabgurindam ini berisi wejangan atau
nasihat agama yang berguna bagi masyarakat.
ast) (4) Pada puisi Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono ingin
menyampaikan pesan
rindu yang tertahan dengan bahasanya yang sederhana, tetapi sarat
akan makna.
Pantun beriba hati dapat kalian buat dengan ide puisi ini. Hal ini
disebabkan dalam
puisi itu terlihat sebuah kemustahilan untuk menyampaikan rindu yang
terpendam,
sama mustahilnya dengan adanya hujan di bulan Juni.
asu)
asz)
ata)
atb)
atc)
atd)
ate)
atf)
atg)
ath)
ati)
atj)
atk)
atl)
atm)
atn)
ato)
atp)
atq)
aug)
auh)