Anda di halaman 1dari 53

Memahami Struktur Teks Pantun

Halaman 70

(1) Apakah kalian masih menemukan pantun di lingkungan tempat tinggal kalian ?
=Ya,
(2) Dalam prosesi apa saja dapt kalian temukan pantun ?
=Pernikahan,adat istiadat
(3) Tahukah kalian apa peranan pantun tersebut dalam kehidupan ?
=Sebagai media komunikasi,pemelihara bahasa,sebagai alur berpikir manusia
(4) Apakah semua golongan (tua atau muda) menggunakan pantun sebagai media
berkomunikasi ?
=Tidak
(5) Teks pantun seperti apa yang pernah kalian dengar ? Coba bacakan pantun tersebut di
depan teman kalian.
= Napuran tano-tano
Rangging marsiranggongan
Padanta padao-dao
Tonditta marsigomgoman

Tumbur ni pakkat
Tumbur ni hotang
Tusi hamu malakka
Tusi dapot panjomuan

Sai torop ma dakkana


Rugun dohot bulungna
Horas jala gabe hula-hula
Songoni dohot boruna

Halaman 72

(1) Dari pantun itu,terlihat sampiran baris 1 merupakan unsur yang mengantarkan isi baris
1,sedangkan sampiran baris 2 merupakan unsure yang mengantarkan isi baris 2. Mengapa
demikian? Jelaskan.
= Karena sampiran baris 1 merupakan penyesuaian/disesuaikan dengan isi baris 1 dan memiliki
kaitan,dan begitu juga dengan sampiran baris 2 harus disesuaikan dengan isi baris 2
(2) Apakah yang menjadi cirri sampiran dan isi pada pantun diatas?
= Antara baris sampiran 1 dan isi baris 2 memiliki bunyi akhir yang sama yaitua-adan sampiran 2
dengan isi baris 2 memiliki bunyi akhir yang sama yaitu b-b.

3.

N Struktur Teks Pantun


o.
1. Baris Empat baris dalam 1
rangkap
2. Kata Terdiri dari 4-8 suku kata
3. Rima Rimanya a-b-a-b
akhir
4 Sampira 1) Apa guna orang
n bertenun

2) Untuk membuat
pakaian adat
5. Isi 1) Apa guna orang
berpantun

2) Untuk member petuah


amanah
6. Ide

4. Tahukah kalian apa peranan pantun dalam kehidupan ?


= Pantun berperan dalam memperoleh wawasan pengetahuan yang lebih
luas agar terampil berpikir kritis dan kreatif serta mampu bertindak efektif
menyelesaikan permasalahan,sebagai motivasi dalam meraih cita-cita dan
memperkuat kepribadiannya,menanamkan sikap positif,merupakan cerminan
sikap dan jati diri bangsa Indonesia di lingkungan pergaulan dunia global

Tugas 2

Mengeksplorasi Struktur Teks Pantun

(1) a. Gendang gendut suara kecapi


Kenyang perut senanglah hati

b. Sudah gaharu cendana pula


Sudah tahu bertanya pula

(2) a. Perbedaannya adalah


1. Talibun Pertama
karena Talibun tersebut bersajak a b - c a b c
2. Talibun Kedua
Karena Talibun tersebut bersajak a b c d a b c - d
b. 1). Kata takut pada talibun berlarik enam,baris pertama dan kedua
2). Kata mandi pada talibunberlarik enam,baris pertama dan ketiga
3). Kata hamba pada talibunberlarik enam,baris pertama dan kedua
4). Kata patah pada talibun berlarik,baris ke lima
5). Kata bukan pada talibun berlarik enam, baris pertama dan keempat

(3) A. Dalam bait pertama dan kedua tidak ada isi tapi pada bait tiga dan empat masih dapat dijumpai
isi.

Bait II : Sampiran 1). Hancur badan dikandung


tanah
1). Daunnya luruh menelentang 2). Budi yang baik dikenang
2). Daun puan diraut-raut juga
Sampiran :
Bait IV : Sampiran
1). Gunung Daik bercabang tiga
1). Turun dari bukit Seguntang
2). Tampak jauh dari seberang
2). Keluar dari dalam laut
Isi:
Bait III : Sampiran
1). Budi yang baik dikenang
1). Pulau Pandan jauh ke tengah
2). Gunung Daik bercabang tiga juga
2). Khidmat bakti disanjung
Isi: orang

Halaman 77
(1)Bait I dan II
(2)Bait I
(3) Mahkota Raja Melayu
(4) Turun dari bukit Seguntang
(5)Bait II
(6) Turun dari bukit Seguntang
(7) Keluar dari dalam laut
(8)Bait III dan IV
(9)Bait III
(10) Hancur badan dikandung tanah
(11) Budi yang baik dikenang juga
(12) Bait IV
(13) Budi yang baik dikenang juga
(14) Khidmat bakti disanjung orang

(15)

(16)
(17) Halaman 79
(1)

(18)(19) K (20) Makna Kata Arkais


N ata
Arka
is
(21)(22) T (23) Jendela di atap,di dinding,
1 ingk dan sebagainya
ap
(24)(25) J (26) Kalau,jika (partikel)
2 ikala
u
(27)(28) L (29) Lalat besar yang suka
3 ang menghisap darah hewan
au
(30)(31) L (32) Hilang lenyap,lucut
4 esap

(33)(34) L (35) Bagian yang dalam di


5 ubu sungai
k
(36)(37) G (38) Kayu yang harum
6 ahar baunya,biasanya dari pohon
u tengkorak
(39)(40) T (41) Hasil kerajinan yang berupa
7 enu bahan (kain) yang dibuat dari
n benang
(42)(43) A (44) Pesan moral,sesuatu yang
8 man dapat ditiru
at
(45)(46) S (47) Kain (sutra) panjang
9 elen penutup leher untuk menari
dan
g
(48)(49) P (50) Pohon yang tumbuh di
1 eda hutan-hutan bakau,tingginya
da mencapai 15 m,berakar napas
yang keluar dari dalam lumpur

(51) Halamana 80-81


1.

(52)(53) Diksi (54) Makna


N Mutakhir Kata

(55)(56) Handphone (57) Telepon


1 genggam

(58)(59) Facebook (60) Media


2 social

(61)(62) Status (63) Keadaan,


3 gambaran,
perasaan
(64)(65) BBM (66) Chattingan
4 social

(67)(68) Whatsapp (69) Chattingan


5 social

(70)(71) Instagram (72) Editan foto


6

(73)(74) Path (75) Media


7 social

(76)(77) Twitter (78) Media


8 social

(79)(80) (81)
9

(82)(83) (84)
1
(85)

2.
(1)
(1) (2) Ung (3) Makna (4) Contoh dalam
No. kapan Kalimat
(5) (6) Bes (7) Sombong (8) Pak Kader
1. ar kepala menjadi besar kepal
setelah menjadi
pejabat
(9) (10) Kaki (11) Anak buah (12) Dino setelah
2. tangan besar menjadi kaki
tangan istrinya
(13) (14) Teba (15) Tidak tau (16) Vito itu orang
3. l muka malu nya tebal muka
(17) (18) Kep (19) Keras (20) Susan
4. ala batu kepala
(21) (22) Mat (23) Orang (24) Riko adalah
5. a-mata yang ditugasi mata-mata
secara rahasia
(25) (26) Men (27) (28) Dia pandai
6. gambil mengambil hati
hati gurunya
(29) (30) Dar (31) Keturunan (32) Pino adalah
7. ah biru bangsawan orang darah biru
dari tanah Jawa
(33) (34) Bant (35) Pekerja (36) Ayah banting
8. ing keras tulang untuk
tulang mencari nafkah
(37) (38) Ring (39) Suka (40) Saya ringan
9. an menolong tangan kepada
tangan orang susah
(41) (42) Tan (43) Bertindak (44) Guru SMA itu
10. gan besi kasar bertangan besi
dalam menyuruh
siswa dalam
mengerjakan soal
(86) Halaman 82-83
(87) a.Imaji yang dilukis adalah imaji visual dan imaji taktil dimana dari
pantun di atas sangat jelas diungkapkan yaitu pada baris 1 dan 2 itu imaji
visual. Pada baris 3 dan 4 imaji taktil
(88) b.Imaji visual dan imaji taktil,dimana dalam baris 1 dan 2 itu
menggunakan imaji visual karena seolah-olah dapat dilihat,pada baris 3 dan
4 itu imaji taktil karena seolah-olah dapat dirasakan
(89) c.Imaji visual dan imaji taktil dimana dalam baris 1 dan 2 itu
menggunakan imaji visual karena seolah-olah buah itu dapat dilihat,dan 3
dan 4 itu menggunakan imaji taktil karena disana dikatakan hati risau
bercampur rindu.
(90) d.Imaji taktil,imaji audio.Imaji taktil,jelas yaitu pada baris 1 dan 2
seolah-olah dirasa,dan bari 3 dan 4 yaitu seperti terdengar menangis berarti
imaji audio.
(91) Halaman 84-85
(92) 4.a Mengurutkan kata-kata yang benar dalam setiap larik
sehingga menghasilkan rima a-b-a-b

(1) 1.Siang-berkebun-bila-orang (22) Berdaun-kayu-carilah-pancang


(2) Naik-gelap-hari-ke-rumah (23) Adat-kurang-kalau-mengetahui
(3) Bila-pantun-tukang-hilang (24) Orang-berpantun-carilah-tahu
(4) Lesap-habislah-petuah-amanah (25)
(5) (26) Kalau hendak berlabuh
(6) Bila siang orang berkebun pukat
(7) Hari gelap naik ke rumah (27) Carilah pancang kayu
(8) Bila hilang tukang pantun berdaun
(9) Habislah lesap petuah (28) Kalau kurang mengetahui
amanah adat
(10) (29) Carilah orang tahu
(11) 2.Apa-bertenun-orang-guna
berpantun
(12) Baju-untuk-kain-dan-membuat
(30)
(13) Orang-apa-untuk-berpantun
(31) 4.Telurnya-hitam-putih-ayam
(14) Ilmu-menimba-untuk-berbagai
(32) di-pinggir-kali-mencari-makan
(15)
(33) Hitam-giginya-orang-putih
(16) Apa guna orang bertenun
(34) Manis-sekali-kalau-tertawa
(17) Untuk membuat kain dan
(35)
baju (36) Ayam hitam telurnya putih
(18) Untuk apa orang berpantun (37) Mencari makan di pinggir
(19) Untuk menimba berbagai
kali
ilmu (38) Orang hitam giginya putih
(20) (39) Kalau tertawa manis sekali
(21) 3.Kalau-pukat-hendak-berlabuh-

(40) b. Tentukan mana yang merupakan isi dan sampiran

(1) Kalau hendak pergi meramu (2) Carilah kayu berbuah lebat
(3) Jika hendak menuntut ilmu (8) Banyak sekali aral halangan
(4) Carilah ilmu yang bermanfaat (9) Menuntut ilmu tidaklah mudah
(5) Baris 3 dan 4 merupakan isi (10) Banyak sekali duri ilalang nya
(6) Baris 1 dan 2 merupakan (11) Baris 1 dan 2 merupakan
sampiran sampiran
(7) Mencabut tebu tidaklah mudah (12) Baris 3 dan 4 merupakan isi

(13) 3.Ditutuh betung berdekak - (19)


dekak (20) 4.Bagaimana kidung takkan
(14) Ayam berbunyi di bawah kembang
dapur (21) Hendak ke hilir ditahan kera
(15) Sungguh beruntung orang (22) Bagaimana hidung takkan
pekak kembang
(16) Meriam bunyi awak tertidur (23) Awak pandir dijadikan ketua
(17) Baris 1 dan 2 merupakan (24) Baris 1 dan 2 merupakan
sampiran sampiran
(18) Baris 3 dan 4 merupakan (25) Baris 3 dan 4 merupakan isi
isi

(26)
(27) 3.Yang besar si jalar jalar
(28) Yang kecil sigama gama
(29) Yang besar disebut gelar
(30) Yang kecil disebut nama
(31) Baris 1 dan 2 merupakan sampiran
(32) Baris 3 dan 4 merupakan isi
(33)
(34)
(35) Halaman 88-90
1. Menafsirkan beberapa bait teks pantun :
- Dalam bait pertama di atas bahwa pantun tersebut mengajak orang supaya tidak
lupa berpantun namun digambarkan lewat pantun secara langsung , karena dari
pantun itu mengandung nasihat.
- Dalam bait yang kedua ini diberitahukan supaya orang patuh terhadap peraturan
dan tata tertib dan disampaikan melalui pantun.
- Membuat orang supaya rajin untu belajar atau untuk menegor orang supaya ingat
untuk belajar.
- Bait ke empat membuat orang supaya mengetahui adat istiadat masing masing
yang ada di daerah masing masing.
(36)
(37) 2. Agar kalian semakin mahir, cobalah kalian interpretasikan
lagi makna teks pantun berikut ini.

a. Orang Sibu menunggang kuda, e. Dalam bait ini


b. Kuda ditunggang patang tulang. mengingatkan orang atau
c. Masih mau mengaku muda, menasihati orang supaya tidak
d. Padahal cucu keliling pinggang.
melakukan perselisihan s. Kayu cendana di atas batu,
padahal sudah punya keluarga. t. Sudah diikat dibawa
f. pulang.
g. Burung pipit memakan padi, u. Adat dunia memang
h. Burung enggan pergi begitu,
ke hutan. v. Benda yang buruk
i. Tidak puas di dalam memang terbuang.
hati, w. Dalam bait ini dijelaskan
j. Kalau tidak bersama bahwa orang orang tidak
tuan. berguna dan tidak penting untuk
k. Dalam bait ini dipelihara lebih baik di
dilukiskan orang yang selalu musnahkan.
merindukan kekasihnya yang x.
tidak bisa lepas dari y. Orang Bayang pergi mengaji,
kesehariannya. z. Ke Cubadak jalan ke
l. Panti.
m. Buah cempedak di luar pagar, aa. Meninggalkan
n. Ambil galah tolong jolokkan. sembahyang jadi
o. Saya budak baru belajar, berani,
p. Kalau salah tolong ab. Seperti badab tak
tunjukkan. akan mati.
q. ac. Dalam bait ini
r. Dalam bait ini dijelaskan
melukiskan mungkin ada orang
bahwa orang orang ingin diajar
yang lupa atau tidak pernah
, atau orang yang masih proses
beribadah ataupun
pembelajaran.
sembahyang.

ad.

ae. Halaman 91-92


af.Tugas 1

ag. ah.Teks Pantun ai. Klasifikasi Pantun


N
al.

am. an.Burung nuri burung dara, ar. at.


1.
ao. Terbang ke sisi taman as. [ 9 ] au.Pantun nasihat
kayangan.

ap.Cobalah cari wahai saudara,

aq.Makin diisi makin ringan.


av. aw. Elok rupanya kumbang ba. bc.
2. janti,
bb.[ 2 ] bd.Pantun Suka cita
ax. Dibawa itik pulang petang.

ay. Tidak berkata besar hati,

az. Melihat ibu sudah datang.


be. bf. Asam kandis asam gelugur, bj. bl.
3.
bg.Ketiga asam riang riang. bk.[10 ] bm. Pantun jenaka

bh.Menangis mayat di pintu


kubur,

bi. Teringat badan tidak


sembahyang.
bn. bo.Batu dibancah jangan bs. bu.
4. diungkit,
bt. [ 1 ] bv. Pantun teka
bp.Kalau diungkit kayunya teki
tumbang.

bq.Lebih parah daripada sakit,

br. Karena kekasih diambil


orang.
bw. bx.Kalau menjemput dahan cb. cd.
5. dikerat,
cc. [ 7 ] ce. Pantun nasib
by. Siapkan lidi buang miangnya.

bz. Kalau menjemput dengan


adat,

ca. Pulangkan balik dengan


lembaga.
cf. cg. Burung gelatik burung ck. cm.
6. tekukur,
cl. [ 4 ] cn. Pantun beriba
ch. Ketiga dengan burung elang. hati

ci. Adik cantik berbudi luhur,

cj. Membuat hamba mabuk


kepayang.
co. cp. Air panas bulan pun terang, ct. cv.
7.
cq. Hanyutlah sampan dari Jawa. cu. [ 6 ] cw.Pantun berkasih
kasihan
cr. Jika datang hati yang
bimbang,

cs. Bagaikan hilang rasanya


nyawa.
cx. cy. Orang Padang mandi ke dc. de.
8. gurun,
dd.[ 3 ] df. Pantun Agama
cz. Mandi berlimau bunga lada.

da.Hari petang matahari turun,

db.Dagang berurai air mata.


dg. dj. Dalam bergalah jangan dn. dp.
9. berkayuh,
do.[ 8 ] dq.Pantun
dh. dk.Kalau berkayuh bertambah perpisahan
basah.

di. dl. Kalau bersusah jangan


mengeluh,

dm. Kalau mengeluh bertambah


susah.
dr. ds. Laut merah tak dw. dy.
10 bergelombang,
dx.[ 5 ] dz. Pantun adat
dt. Ladang hijau penuh ilalang.

du.Hati siapa yang tak bimbang,

dv. Berkepala botak minta


dikepang

ea. Halaman 94-97


1. Menurut kalian bagaimana hubungan sampiran dan isi yang menjadi
struktur beberapa teks pantun berikut? Apakah secara substansi,
keduanya saling berkaitan?
2. Apakah fungsi masing-masing sampiran pada teks pantun yang ada
mempermudah pemahaman isi?
3. Dalam setiap bait teks pantun yang ada berikut, apakah sudah
memiliki rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan
menghasilkan ritme yang indah?
4. Cobalah kalian tafsirkan masing-masing makna isi teks pantun yang
ada berikut!
5. Uraikan semua jawaban kalian untuk pertanyaan butir (1), (2), (3), dan
(4) pada tempat yang tersedia di bawah ini.
eb.

a) a.Kuda perang berpacu f) 1.Tidak berkaitan karena


kencang antara sampiran dan isi tidak
b) Kuda beban berjalan pelan berhubungan
c) Maafkan aku berteriak g) 2.Tidak mempermudah
lantang h) 3.Bersajak a-b-a-b
d) Mohon maafkan segala i) 4.Bermakna mengenai
kesalahan seseorang yang meminta maaf
e) karena telah berteriak lantang.

j)

k) b.Bunga kenanga di atas o) 1.Saling berkaitan.


kubur Karena antara sampiran
l) Pucuk sari pandan jawa dan isi memiliki kaitan
m) Apa guna sombong dan atau saling berhubungan
takabur
n) Rusak hati badan binasa 2. Mempermudah
3. Bersajak a-b-a-b
4. Bermakna mengenai sifat mendatangkan kerugian bagi
takabur dan sombong yang rohani manusia.
tidak ada berguna, melainkan

p)

q) c.Asam kandis asam dan isi memiliki kaitan


gelugur atau saling berhubungan
r) Ketiga asam si riang-riang
s) Menangis mayat di pintu v) 2.Mempermudah
kubur 3. Bersajak a-b-a-b
t) Teringat badan tidak 4. Bermakna mengenai
sembahyang penyesalan yang selalu datang
terlambat.
u) 1. Saling berkaitan.
Karena antar sampiran

w)

x) d.Buah langsat kuning ae) 3.Bersajak a-b-a-b


cerah
y) Keduduk tidak berbunga af) 4.Bermakna mengenai
lagi seseorang yang mendapat
z) Sudah dapat gading sesuatu yang lebih baik
bertuah dari sebelumnya maka
aa) Tanduk tidak berguna lagi barang atau hal lain yang
ab) telah ada sebelumnya
ac) 1.Saling berkaitan. Karena tidak berguna lagi atau
antara sampiran dan isi saling kurang berguna lagi.
berhubungan
ad) 2.Mempermudah

ag)

ah) e.Berburu ke padang datar an) 2.Mempermudah


ai) Dapat rusa belang kaki ao) 3.Bersajak a-b-aa-b
aj) Berguru kepalang ajar ap) 4.Bermakna jika melakukan
ak) Bagai bunga kembang tak seseuatu tidak dengan sungguh-
jadi sungguh maka hasilnya tidak akan
al) memuaskan.
am) 1.Saling berkaitan

aq)
ar) f.Embencang masak ax) 2.Mempermudah
mempelam manis ay) 3.Bersajak a-b-a-b
as) Makanan anak bidadari az) 4.Bermakna ada dua pasang
at) Bintang terisak bulan seorang kekasih yang ingin
menangis melanjutkan hubungan asmaranya
au) Hendak bertemu si matahari ke jenjang yang lebih jauh lagi,
av) tetapi ada sediktit masalah di
aw) 1.Saling berkaitan
antara percintaan mereka.

ba)

bb) g.Pokok pakis tumbuh di bg) 1.Saling berkaitan


hutan bh) 2.Mempermudah
bc) Tumbang melepa di atas duri bi) 3.Bersajak a-b-a-b
bd) Pulau menangis kering lautan bj) 4.Bermakna bila lingkungan
be) Ikan juga menghempas diri rusak, maka makhluk di sekitarnya
bf) akan ikut terganggu.

bk) h.Kemumu di dalam semak bp) 1.Saling berkaitan


bl) Jatuh melayang seleranya bq) 2.Mempermudah
bm) Mesti ilmu setinggi tegak br) 3.Bersajak a-b-a-b
bn) Tidak sembahyang apa bs) 4.Bermakna walau setinggi
gunanya apapun ilmu seseorang tidak akan
bo) bermanfaat bila ia tidak beribadah.

bt)

bu) i.Mari kita mencari zaitun ca) 2.Mempermudah


bv) Tiada zaitun pinang pun jadi cb) 3.Bersajak a-b-a-b
bw) Tanjungpinang negeri pantun cc) 4.Bermakna sebuah
bx) Indah permai cantik berseri negeri/wilayah yang indah nan
by) permai.
bz) 1.aling berkaitan

cd)

ce) j.Kalau mengail di lubuk cj) 1.Saling berkaitan


dangkal ck) 2.Mempermudah
cf) Dapat ikan penuh seraga cl) 3.Bersajak a-b-a-b
cg) Kalau kali panjang sejengkal cm) 4.Bermakna tidak mungkin
ch) Jangan laut hendak diduga mendapat hasil yang maksimal jika
ci) usaha kurang.

cn)
co) Halaman 97-99
cp) Tugas 3

(1)

cq) cr) Sampiran cs) Isi


N
o.
ct) cu) Kalau kayu cv) Indah tangan
1. hendak berbuah karena budi
cw) cx) Telah masak cy) Siang malam selalu
2. buah mengkudu terbayang
cz) da) Hari gelap naik db) Pantun jangan
3. ke rumah dibuang-buang
dc) dd) Riga-riga di de) Bila hilang tukang
4. Pulau Angsa pantun
df) dg) Tingkap papan dh) Budi tuan saya tak
5. kayu persegi lupa
di) dj) Terbit bunga dk) Kalau Melayu
6. pucuk pun mati hendak bertuah
dl) dm) Bila siang orang dn) Hati risau
7. berkebun bercampur rindu
do) dp) Daunnya jangan dq) Habislah lesap
8. dicincang-cincang petuah amanah
dr) ds) Masak pula dt) Tinggi bangsa
9. buah kepayang karena bahasa
du) dv) Tanam dw) Sudah terpaku di
1 mumbang tumbuh dalam hati
0. kelapa
dx)

dy) dz)Bila siang orang berkebun,


(a) Teks Pantun 1 ea)Hari gelap naik ke rumah.
eb) Bila hilang tukang ef) Daunnya jangan dicincang-
pantun, cincang.
ec)Habislah lesap petuah eg) Kalau Melayu hendak
amanah. bertuah,
ed) eh) Pantun jangan dibuang-
(b) Teks Pantun 2 buang.
ee)Kalau kayu hendak berbuah,

ei) (d) Teks Pantun 4


(c) Teks Pantun 3 es) Riga-riga di Pulau Angsa,
ej) Telah masak buah et) Terbit bunga pucuk pun mati.
mengkudu, eu) Budi tuan saya tak lupa,
ek) Masak pula buah ev) Sudah terpaku di dalam
kepayang. hati.
el) Hati risau bercampur ew)
rindu, (e) Teks Pantun 5
em) Siang malam selalu ex)Tingkap papan kayu persegi,
ey) Tanam mumbang tumbuh
terbayang.
en) kelapa.
eo) ez) Indah tangan karena
ep) budi,
eq) fa) Tinggi bangsa karena
er) bahasa.

fb) Halaman 104


(1) Buatlah parafrasa dari Syair Nyanyian Anak tersebut.
fc) Bait 1
fd) Dengan mengucapkan bismillah kami memulai,
fe) Dilanjutkan Alhamdulillah selawatnya Nabi.
ff) Dengan takdir dari Allahurobbi,
fg) Sampailahsemua maksud yang dicintai.
fh)
fi) Seorang anak cinta yang sudah lama ditunggu,
fj) Sekarang dia sudah kami terima.
fk) Seorang anak yang diberi nama,
fl) Kami ayunkan secara bersama-sama.
fm)
fn) Emas dan perak sedang kami ayunkan,
fo) Anakitu ditaruh di dalam ayunan.
fp) Tali ayunan kami pegangkan dengan erat,
fq) Emas danperak turut kami nyanyikan.
fr)
fs) Dipanggil kami oleh orang sekalian,
ft) Oleh ibu dan bapakmu tuan.
fu) Serta diberi minuman dan makanan,
fv) Menyertakan syukur hanya kepada Tuhan,
fw) Syukur kepada Allah taala.
fx)
fy) Karena kami mendapat intan gemala,
fz) Memberikan sedekah beberapa pula.
ga) Dengan sekadar ada segala,
gb) Dipanggilkan sekalian kaum kerabat.
gc)
gd) Serta sekalian handai sahabatku,
ge) Segala jiran dan kawan pun berdekat.
gf) Semuanya datang dengankeadaan selamat,
gg) Jauh dan dekat pun datang sekalian.
gh) Besar dan kecil laki-laki danjuga perempuan
gi) Setengahnya datang ada yang sambil berjalan.
gj) Setengahnya berjalan berpayungkan awan,
gk) Ingatlah kami datang untuk bertalu.
gl)
gm) Kami mengunjungi engkau hilir dan hulu,
gn) Mengayunkan engkau dengan maksud begitu.
go) Karena niat ibu dan bapakmu,
gp) Jikalau panjang sudah umurmu.
gq)
gr) Jasa mereka akan dib alas olehmu,
gs) Wahai anakku pikirlah olehmu.
gt) Besarlah hati ibu dan bapakmu,
gu) Ibu dan bapakmu mari dengarkan.
gv)
gw) Anak diayun kami nanyikan sebuah lagu,
gx) Mari bersama-sama kita doakan.
gy) Harap Allah meminta perkenanan,
gz) Ada pun anak pada masa kecilnya.
ha)
hb) Harum-haruman ibu dan bapaknya,
hc) Hinggalah sampai pada umurnya.
hd) Tujuh tahun sudah genap bilangannya,
he) Kira-kira tujuh tahun sampai kiraan.
hf)
hg) Umur anak muda menjadi bangsawan,
hh) Inilah anak yang jadi perhiasan.
hi) Kepadamu ibu dan bapakmu tuan,
hj) Sehingga sampai nanti umurnya tuan.
hk)
hl) Sudah sepuluh tahun cukup bilangan,
hm) Ketika itu iamenjadi tulan.
hn) Atau seteru yang menjadi lawan,
ho) Demikianlah anak yang kami khabarkan.
hp)
hq) Ibu dan bapakmu minta dipikirkan,
hr) Carilah ilmu dan janganlah segan.
hs) Memeliharakan anak serta semua pelajaran,
ht) Jika besar nanti cahayanya menjadi mata.
hu)
hv) Ajarkan dia ilmu agama kita,
hw) Jika ilmu tak ada di dalam kita.
hx) Serahkan semua kepada alim pendeta,
hy) Demikianlah anakmu supaya berilmu.
hz)
ia) Baik dan jahat sudah nyata disitu,
ib) Dan Dengan sebab demikian itu.
ic) Jadilahorang baik sebarang laku,
id) Jikalau tidak demikianlah peri.
ie)
if) Tentulah anak tidakakan mengerti,
ig) Jadilah anakyang buta dan tuli.
ih) Yang baik dan jahat sama sekali,
ii) Jika anak tiadamendapat pelajaran.
ij)
ik) Halal dan haramitudiserupakan,
il) Bersifat salahitu tidak berpengetahuan.
im) Akhirnya anakakan menjadi lawan,
in) Anakyang melawan sudahlah pasti.
io)
ip) Ibu dan bapakmu tidak peduli,
iq) Sebab tidak kita ajari.
ir) Dunia dan akhirat kita nan rugi,
is) Betapa tidak rugi demikian.
it)
iu) Dari kecilnya kita peliharakan,
iv) Beberapa belanja harta dihabiskan.
iw) Sudahlah besar menjadi lawan,
ix) Di dalam dunia demikian peri.
iy)
iz) Di akhirat azab diterima lagi,
ja) Pelajaran ada tidak peduli.
jb) Anak dibiarkan bersuka hati,
jc) Nyata kerugian ibu dan bapak.
jd)
je) Karena tidak mengajar anak,
jf) Sebab itu janganlah tidak.
jg) Ikhtiarkan sungguh pelajaran anak,
jh) Dengan sebenarnya pelajaran itu.
ji)
jj) Bolehlah baik tingkah dan laku,
jk) Jadilah anak orang nomor satu.
jl) Dunia akhirat boleh membantu,
jm) Anak demikian jikalau didapat.
jn)
jo) Laksana penyakit menjadi obat,
jp) Demikianlah tuan mula ibarat.
jq) Maklumlah tuan karena makrifat,
jr) Ayuhai ibu ayuhai bapak.
js)
jt) Demikian nasihat kami serentak,
ju) Harap perkenan janganlah tidak.
jv) Mudahlah sampai barang kehendak,
jw) Sehingga itu berhati sudah.
jx)
jy) Mengayun anak nazam ditambah,
jz) Harap selamat berhati sudah.
ka) Supaya ibumu janganlah gundah,
kb) Wahai anakku segeralah tidur.
kc)
kd) Lekaslah besar supaya masyur,
ke) Jika anakku tidaklah tidur.
kf) Ibu bapakmu menjadi hibur,
kg) Ayuhai anak ingat olehmu.
kh)
ki) Harap dibalas jasa ibumu,
kj) Serta pula jasa bapakmu.
kk) Kemudian pula handai sahabatmu,
kl) Sehingga itu berarti mudah.
km)
kn) Mengayun anak nazam ditambah,
ko) Nazam dimulai dengan bismillah.
kp) Disudahi pula dengan Alhamdulillah,
kq) Ya Allah kholikul bakhri.
kr)
ks) Beri petunjuk sekalian kami,
kt) Iman dan taat jadikan kami,
ku) Dunia akhirat minta disenangi.
(2)Nilai yang terkandung :
kv) -Nilai agama
kw) -Nilai adat/budaya
kx) -Nilai moral
ky) -Nilai kasih saying
kz) -Nilai pendidikan
(3)Kata-kata yang tidak dipahami
la) = jiran

lb) Halaman 105


1.Syair ini telah menyamarkan percintaan anak manusia dengan kalangan
bangsawan Nurii adalah seorang pembesar kerajaan,yakni Bayon Johari.Pada suatu
masa seorang burung tampan bernama Simabang terbang melayang,melewati
kampung Bayon Johari. Dengan tidak terduga dia terpandang pada Nuri yang
cantik.Mereka beradu pandang sejenak,tapi pandangan tersebut membuat
membuat mereka saling jatuh cinta.Namun kisah kasih mereka kandas ditengah
jalan.
Pesan moral yang terkandung dalam syair tersebut adalah Jangan terlalu mudah
jatuh cinta pada orang yang baru kita kenal

lc) 2.Perbedaan pantun dan syair


*Pantun = Baris 1,2 =>sampiran
3,4 =>isi
Syair=Baris 1-4 => isi
*Pantun = sajak a-b-a-b
Syair=sajak a-a-a-a
*Pantun berasal dari Melayu
Syair berasal dari Arab

ld) 3.Persamaan pantun dan syair adalah bahwa satu bait pantun dan syair
terdiri dari 4 baris,dan setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.

le) 4.Syair dalam bahasa daerah


Tarpaima

lf) Taripar dolok peho


Sai tading doho
Di nakkokan naparjolo
Ido sai manjou ho
Asa mulak patiurhon holom
Tu tano dohot natua tua
Namangasahon nasa holong
Taripar tao petaho
Sai tading do ilu
Namnetek tu galumbang
Di topi ni solu
Ido sai manjou ho
Asa mulak asa rap hita
Di toru turpuk nigaol
Jonokhon bona ni bulu
Maknanya adalahSeorang anak yang berada di perantauan yang jauh,dan
orangtuanya menginginkan dia pulang.Karena telah merindukannya.
5.Kata yang bersifatarkais
1) Daim > Terus menerus,tak putus asa
Nur > cahaya
Kanzan > Nama bayi laki laki
Lahut >Makam Allah swt yang tidak mampu diceritakan
Jalal >Kemuliaan,keluhuran,kebesaran,mahamulia
Jamal > Keelokan,keindahan.
lg) Halaman 108-109
lh) 1.Nilai moral yang terkandung
-Kita harus selalu menjaga perasaan satu sama lain
-Saling bekerja sama dan menghormati
-Menjadi manusia yang baik sesuai kehendak Tuhan
-Memberlakukan hukum yang didasarkan HAM
2.Syair itu ditujukan kepada seorang raja atau pemimpin
3.Rangkuman dari syair tersebut adalah
Seorang raja atau pemimpin harus menjadi panutan bagi
rakyatnya.Yng memberlakuakan hukum berdasarkan HAM.Raja harus
menjadi seorang yang adil dalam memimpin rakyatnya.
4.Contoh Gurindam
-Cahari olehmuakan sahabat
yang dapat dijadikan obat

-cahari olehmu akan guru


yang mampu memberi ilmu

-cahari olehmu akan kawan


yang berbudi serta berkawan

li) -cahari olehmu nakan abadi


yang terampil serta berbudi

lj) 5.Persamaan dari gurindam dan pantun adalah merupakan


bentuk puisi lama
Perbedaan dari gurindam dan pantun adalah adalah gurindam terdiri
dari dua baris sedangkan baris kedua merupakan akibat atau
penyelesaian sedangkan pantun baris 1 dan 2 adalah sampiran dan
baris 3 dan 4 adalah isi.

lk) Kegiatan 3
ll) Tugas 2
lm)
ln) Mengabtraksi Teks Sajak

lo) Mengumpulkan informasi tentang :

Syair

lp) Syair adalah salah satu jenis puisi lama.Ia berasal dari Persia (sekarang
Iran) dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan
Islam. Kata syair berasal dari bahasa Arab syuur yang berarti perasaan.Kata
syuur berkembang menjadi kata syiru yang berarti puisi dalam pengertian
umum.Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara
umum.Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami
perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan
situasi yang terjadi dalam perkembangannya syair tersebut mengalami
perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu
pada tradisi sastra syair di negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam
membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara
lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.

lq) Ciri- ciri syair :


lr)
ls) 1).Terdiri atas 4 baris tiap bait
lt) 2).Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan
lu) 3).Tiap baris terdiri dari 4 kata (8-16) suku kata
lv) 4).Bersajak aa-aa
lw) 5).Berirama 2-2 (../..)
lx) 6).Jumlah suku kata tiap baris 8-12 kata
ly) 7).Isi syair berupa nasihat,petuah,dongeng/cerita

lz) 3 contoh syair

ma) 1. Seri Negeri gelaran diberi Sebuah pulau cantik berseri Bernaung
dibawah sebuah negeri Raja berdaulat Paduka Seri

mb) 2. Pulau lagenda dimakan sumpah Tujuh keturunan tamatlah sudah


Kini makmur melimpah ruah Semua penghuni tersenyum megah

mc) 3. Lautnya biru pantainya indah Makam Mahsuri lagenda sejarah


Puteri Melayu tak mudah menyerah Tujuh keturunan dimakan sumpah

md) 4.Wahai muda kenali dirimu

me) Inilah perahu tamsil dirimu


mf) Tiadalah berapa lama hidupmu
mg) Ke akhirat juga kekal diam mu

mh)
mi) Fungsi/peranan syair dalam masyarakat
1. Sebagai sumber ilmu pengetahuan.
2. Sebagai sumber hiburan.
3. Sebagai sumber mengisi masa lapang.
4. Sebagai sumber dakwah/penyebaran agama Islam.
5. Sebagai sumber nasihat/pengajaran/memberi kesedaran/keinsafan.
6. Sebagai sumber sejarah dan budaya.
7. Sebagai media komunikasi dalam masyarakat.
mj)
mk) Menurut Harun Mat Piah ( 1989 ), syair dalam bahasa Melayu
mempunyai beberapa variasi yang bergantung kepada bentuk rimanya
iaitu :
ml)
mm) i : Dua baris serangkap dengan rima a,b ( memerlukan beberapa
rangkap
mn) ii : Tiga baris serangkap dengan rima a,a,b
mo) iii : Empat baris serangkap dengan rima a,a,a,a
mp) iv : Empat baris serangkap dengan rima a,b,a,b
mq) v : Empat baris serangkap dengan rima a,a,b,b
mr) vi : Empat baris serangkap dengan rima a,a,a,b , c,c,c,d , d,d,d,d
dan seterusnya
ms) vii : Empat baris seirama ( monorhyme )
mt) viii : Empat baris berkait
mu)
mv) JENIS-JENIS SYAIR
mw) Menurut Harun Mat Piah ( 1989:242 ), berdasarkan isi dan tema,
syair Melayu mempunyai tujuh jenis tema yang berbentuk cerita ( naratif ) dan
bukan cerita
mx) (bukan naratif ).
my) Syair yang berupa cerita ( naratif ) :
mz) i : Syair romantis
na) ii : Syair sejarah
nb) iii : Syair keagamaan
nc)iv : Syair kiasan
nd)
ne) Syair bukan cerita ( bukan naratif ) :
nf) i : Syair agama
ng) ii : Syair nasihat
nh) iii : Tema-tema lain yang berasingan
ni)
nj) Menurut isinya, syair dapat dibagi menjadi lima golongan, sebagai
berikut :
nk)
nl) A. Syair Panji
nm) Syair Panji menceritakan tentang keaadaan yang terjadi dalam
istana dan keadaan orang-orang yang berasal dari isana. Contoh syair
panji adalah Syair Ken Tambuhan yang menceritakan tentang seorang
putri bernama Ken Tambuhan yang dijadikan persembahan kepada
Sang Ratu Kauripan.
nn)
no) B. Syair Romantis
np) Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat
pada cerita alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat. Contoh syair
romantis yakni Syair Bidasari yang menceritakan tentang seorang putri
raja yang telah dibuang ibunya. Setelah beberapa lama ia dicari Putra
Bangsawan (saudaranya) untuk bertemu dengan ibunya, Pertemuan
pun terjadi dan akhirnya Bidasari memaafkan ibunya, yang telah
membuang dirinya.
nq)
nr) C. Syair Kiasan
ns)Syair Kiasan berisi tentang percintaan ikan, burung, bunga atau buah-
buahan. Percintaan tersebut merupakan kiasan atau sindiran terhadap
peristiwa tertentu. Contoh syair kiasan adalah Syair Burung Pungguk
yang isinya menceritakan tentang percintaan yang gagal akibat
perbedaan pangkat, atau seperti perumpamaan "seperti pungguk
merindukan bulan"
nt)
nu) D. Syair Sejarah
nv)Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah.
Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan. Contoh syair
sejarah adalah Syair Perang Mangkasar (dahulu bernama Syair
Sipelman), berisi tentang perang antara orang-orang Makassar dengan
Belanda.
nw)
nx)E. Syair Agama
ny)Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi
empat yaitu: (a) syair sufi, (b) syair tentang ajaran Islam, (c) syair
riwayatcerita nabi, dan (d) syair nasihat.
nz)
oa)Perlu kita ketahui, setiap syair pasti mengandung pesan tertentu.
Pesan tersebut dapat kita simpulkan setelah memahami isi sebuah
syair.
ob) Contoh syair agama : Syair Perahu, Syair Dagang (banyak yg bilang
karangan Hamzah Fansuri, tapi para ahli membantahnya), Syair
Kiamat, Bahr An-Nisa, Syair Takbir Mimpi, Syair Raksi.
oc)
od) Informasi tentang syair Nyanyian Anak
oe) Teks Syair Nyanyian Anak yang dibawakan oleh kelompok marhaban
ini ada sejumlah 80 bait. Teks tersebut tidak dalam bentuk tertulis, setiap
personil kelompok marhaban sudah hafal terhadap teks-teks tersebut. Dari tiga
lokasi penelitian, teks-teks syairnya nyaris sama, walaupun terkadang ada
beberapa kata yang berbeda, khususnya berkaitan dengan dialek setempat.
of) Teks syair yang menjadi acuan peneliti adalah teks syair yang
diperoleh pada lokasi upacara di Desa Lalang. Hal ini dikarenakan, kelompok
marhaban ada menuliskan teks syair tersebut dalam buku tulis biasa berhalaman
40 halaman dengan tulisan Arab Melayu atau tulisan jawi, mereka menyebutnya
sebagai arab gundul. Menurut pimpinan kelompok marhaban, M. Yatim (72
tahun), teks tersebut ditulis oleh orang tua beliau.Diperkirakan teks itu sudah
berumur 85 tahun. Akan tetapi, beberapa anggota kelompok marhaban ini sudah
menuliskannya ke dalam tulisan latin. Teks inilah yang dibawa saat ada
undangan untuk membacakan Syair Nyanyian Anak ini.Walaupun pada
prinsipnya, semua anggota kelompok marhaban sudah hafal teks syair
tersebut.Sehingga sewaktu upacara mengayun si bayi, teks disampaikan secara
lisan.Hal ini sejalan dengan pendapatBernard Arps (1992), bahwa teks sastra
tidak harus hadir dan lahir melalui pentas.
og) Unsur-unsur pentas sastra pada tradisi ini dapat dilihat, misalnya
dari segi kostum kelompok marhaban yang seragam. Teknik-teknik pembacaan
dengan melantunkannya lalu dijawab serentak oleh anggota kelompok marhaban
yang lain. Begitu juga dengan posisi berdiri kelompok marhaban.
oh) Berikut adalah teks Syair Nyanyian Anak.
oi) oj) Dengan bismillah kami on) oo)Bismillah itu mula
mulai pertama
ok)Alhamdulillah op) Zat dan sifat ada
shalawatnya nabi bersama
ol) Dengan takdir allah oq) Keadaan zat
urobbi menyertakan sama
om) Sampailah maksud or) Qidam dan baqa
yang dicintai
sedialah nama
os) ot) Setelah turun rahim ox) oy)Setelah sampai delapan
bapakmu puluh hari
ou) Ke dalam batin rahim oz) Alkah namamu pula
ibumu diberi
ov)Empat puluh hari pa) Sehingga sampai
nattefah namamu seratus dua puluh hari
ow) Di situ dimulai pb) Alkolah pula konon
pantang ibumu dinamai
pc) pd) Empat bulan ph) pi) Setelah sampai saat dan
sampailah tuan waktu
pe) Sudah menjadi kaki pj) Datanglah nyawa lalu
dan tangan bersatu
pf) Cukuplah dengan sifat pk)Di dalam tubuh tempat
sekalian nyawa itu
pg) Nyawanya lagi belum pl) Hawa dan nafsu sudah
didatangkan berlaku
pm) pn) Dikandungkan ibumu pr) ps)Tatkala engkau jatuh ke
sembilan bulan lantai
po) Nasi dan air tiada pt) Dengan segera bidan
tertelan mencapai
pp) Memperanakkan pu) Sudah dimandikan
engkau berapa kesakitan lalu dipakai
pq) Kadang bercerai pv)Tinggal ibumu lemah
nyawa di badan gemulai
pw) px)Sudah dipakai lalu diazan qb) qc)Seorang anak cinta yang
atau dikomat lama
py)Mintalah doa supaya qd) Sekarang sudah
selamat kami terima
pz)Ingatlah pesan nabi qe) Seorang anak diberi
Muhammad nama
qa) Di atas dunia qf) Kami ayunkan bersama-
mengerjakan syariat sama
qg) qh) Emas dan perak kami ql) qm) Kusmangat putraku
ayunkan tuan
qi) Anak ditaruh di dalam qn) Jangan termamang
ayunan dalam ayunan
qj) Tali ayunan kami qo) Dipanggil kami orang
pegangkan sekalian
qk)Emas dan perak kami qp) Ibu bapakmu minta
nyanyikan ayunkan
qq) qr) Dipanggil kami orang qv) qw) Syukur kepada allah
sekalian taala
qs)Oleh ibu bapakmu tuan qx)Karena mendapat intan
qt) Serta diberi minum dan gemala
makan qy)Memberi sedekah
qu) Menyertakan syukur beberapa pula
kepada tuhan qz)Dengan sekadar ada
segala
ra) rb) Dipanggil sekalian kaum rf) rg) Jauh dan dekat datang
kerabat sekalian
rc) Serta sekalian handai rh) Besar dan kecil, laki-laki
sahabat dan perempuan
rd) Segala jiran kawan ri) Setengahnya datang ada
berdekat yang berjalan
re) Semuanya datang rj) Setengahnya berjalan
dengan selamat berpayung awan
rk) rl) Ingatlah kami datang rp) rq) Jika panjang sudah
bertalu umurmu
rm) Mengunjungi engkau rr) Jasa mereka balas
hilir dan ulu olehmu
rn) Mengayun engkau rs) Wahai anakku pikir
maksud begitu olehmu
ro) Karena niat ibu bapakmu rt) Besarlah hati ibu
bapakmu
ru) rv) Ayuhai anak jangan rz) sa) Ibu bapakmu mari
dibantah dengarkan
rw)Ibumu memeliharakan sb)Anak diayun kami
terlalu susah nyanyikan
rx) Dialih ke kiri ke kanan sc) Bersama-sama kita
pun basah doakan
ry) Habis berlumur kencing sd)Harap allah minta
dan muntah perkenan
se) sf) Ayuhai anakku sudah sj) sk) Dilabuhkan tirai semut
bangsawan pun lalu
sg)Pengajaran ibumu jangan sl) Pelita dipasang dalam
dilawan kelambu
sh)Dipelihara dari ribut dan sm) Sembur dan barut
topan datang bertalu
si) Takut terkena penyakit sn)Minta jauhkan setan dan
setan hantu
so) sp)Kalau datang petir dan st) su)Ada pun anak masa
ribut kecilnya
sq)Ramuan dibakar engkau sv) Harum-haruman ibu
dibarut bapaknya
sr) Di dalam hati terlalu sw) Hingga sampai masa
takut umurnya
ss) Memeliharakan engkau sx) Tujuh tahun genap
jangan terkejut bilangannya
sy) sz) Tujuh tahun sampai td) te) Sehingga sampai
kiraan umurnya tuan
ta) Umur anak muda tf) Sepuluh tahun cukup
bangsawan bilangan
tb) Inilah anak jadi perhiasan tg) Ketika itu menjadi tulan
tc) Kepada ibu bapakmu th) Atau seteru menjadi
tuan lawan
ti) tj) Demikianlah anak kami tn) to) Dipeliharakan oleh ibu
khabarkan bapakmu
tk) Ibu bapakmu minta tp) Sehingga sampai sudah
pikirkan umurmu
tl) Carilah ilmu janganlah tq) Serahkan mengaji ke hilir
segan ke ulu
tm) Memeliharakan anak tr) Karena besar niat ibumu
serta pelajaran
ts) tt) Jikalau engkau tamat tx) ty) Jikalau engkau pandai
mengaji berkitab
tu) Hati ibumu besar sekali tz) Bahasa jawi dengannya
tv) Tiada diberi ke sana sini arab
tw)Sehingga kitab mulai ua) Baru ibumu hatinya
dikaji tetap
ub) Makan dan minum
barulah sedap
uc) ud) Kitab quran dibaca uh) ui) Jika besar cahayanya
qori mata
ue) Disuruh pula pergi ke uj) Ajarkan ilmu agama kita
haji uk)Jika ilmu tak ada di kita
uf) Pergi memijak tanah ul) Serahkan kepada alim
yang suci pendeta
ug) Supaya terbuang
kelakuan yang keji
um) un) Demikianlah anak ur) us)Jikalau anak tanda
supaya berilmu bahagia
uo) Baik dan jahat nyata ut) Di mana pesan
di situ dipegangnya juga
up) Dengan sebab uu) Walaupun miskin
demikian itu walaupun kaya
uq) Jadilah baik sebarang uv)Obatnya juga sehabis
perilaku daya
uw) ux)Jika sudah engkau nan vb) vc) Pengajaran bapakmu
besar diikut-ikut
uy)Pengajaran ibumu vd)Engkau masukan ke
hendaklah dengar dalam perut
uz)Perkataan bapakmu ve)Bawa olehmu pergi
hendaklah dengar menuntut
va)Itu menjadi kata nan vf) Mudah mendapat apa-
benar apa maksud
vg) vh)Jikalau menuntut engkau vl) vm) Jika dapat ilmu yang
mendapat setia
vi) Terpujilah engkau dunia vn)Serta engkau yakin
akhirat percaya
vj) Berhimpun sekalian vo)Di dalam akhirat tanah
handai sahabat yang mulia
vk)Mana yang jauh vp)Duduk di dalam
bertambah dekat pangkuan aulia
vq) vr) Jikalau mendapat ilmu vv) vw) Jikalau engkau pandai
yang teguh mengaji
vs) Engkau amalkan vx)Barulah engkau bersuka
bersungguh-sungguh hati
vt) Tertutuplah pintu neraka vy)Kepada tuhan engkau
yang tujuh terpuji
vu)Teranglah jalan seperti vz) Mendapatlah engkau
suluh surga yang tinggi
wa) wb) Jikalau tidak demikian wf) wg) Jika anak tiada
peri pelajaran
wc) Tentulah anak tidak wh) Halal dan haram
mengerti diserupakan
wd) Jadilah anak buta dan wi) Bersifat salah tidak
tuli berpengetahuan
we) Baik dan jahat sama wj) Akhirnya anak menjadi
sekali lawan
wk) wl) Anak melawan sudahlah wp) wq) Betapa tidak rugi
pasti demikian
wm) Ibu bapak tidak peduli wr)Dari kecilnya kita
wn) Sebab tidak kita ajari peliharakan
wo) Dunia dan akhirat kita ws) Beberapa belanja
nan rugi harta dihabiskan
wt)Sudahlah besar menjadi
lawan
wu) wv) Di dalam dunia wz) xa)Nyata kerugian ibu dan
demikian peri bapak
ww) Di akhirat azab xb)Karena tidak mengajar
diterima lagi anak
wx) Pelajaran ada tidak xc) Sebab itu janganlah
perduli tidak
wy) Anak dibiarkan xd)Ikhtiarkan sungguh
bersuka hati pelajaran anak
xe) xf) Dengan sebenarnya xj) xk)Anak demikian jikalau
pelajaran itu didapat
xg)Bolehlah baik tingkah xl) Laksana penyakit
dan laku menjadi obat
xh)Jadilah anak orang nomor xm) Demikianlah tuan
satu mula ibarat
xi) Dunia akhirat boleh xn)Maklumlah tuan karena
membantu makrifat
xo) xp)Wahai anakku yang xt) xu)Barang siapa melawan
setiawan suami
xq)Engkaulah ini anak xv)Terlalu sakit masa mau
perempuan mati
xr) Jikalau engkau ada xw) Mukanya hitam
pertemuan seperti babi
xs) Suami itu jangan dilawan xx)Di dalam neraka tempat
berhenti
xy) xz) Jikalau engkau bersuami yd) ye)Jika ada dosa kesalahan
sudah yf) Pada suamimu minta
ya)Setiap waktu suamimu maafkan
disembah yg)Jikalau suamimu tidak
yb)Perkataan suamimu memaafkan
jangan dibantah yh)Inilah menjadi dosa
yc) Walaupun benar berkepanjangan
walaupun salah
yi) yj) Jikalau anak tiada yn) yo)Wahai anakku hendaklah
mengikut ingat
yk)Nazar ibunya mukanya yp)Jangan diikut iblis laknat
kerut yq)Kerjakan olehmu amal
yl) Masa mau mati ia yang taat
terkejut yr) Engkau jauhkan sekalian
ym) Di dalam quran sudah maksiat
tersebut
ys) yt) Wahai anakku muda yx) yy)Ayuhai ibu ayuhai bapak
cemerlang yz) Demikian nasihat kami
yu)Neraka itu hangat bukan serentak
kepalang za) Harap perkenan
yv)Tersentuh ke daging janganlah tidak
sampai ke tulang zb)Mudahlah sampai barang
yw) Jerit dan tangis kehendak
diulang-ulang
zc) zd)Wahai anakku dalam zh) zi) Kami mengayun terlalu
ayunan banyak
ze) Kami berpesan engkau zj) Supaya tidurmu
ingatkan bertambah nyenyak
zf) Di atas kepala engkau zk) Engkau masukan ke
junjungkan dalam otak
zg)Di dalam hati engkau zl) Dibawa berjalan jangan
taruhkan tercampak
zm) zn)Wahai anak muda jauhari zr) zs) Wahai anak muda
zo) Pesanan kami engkau cemerlang
ingati zt) Engkau doakan malam
zp)Engkau masukan ke dan siang
dalam hati zu)Sembahyang itu jangan
zq)Jangan ditaruh di ibu kaki dibuang
zv) Dosanya besar bukan
kepalang
zw) zx) Ya allah malaikul ufrah aab) aac) Sehingga itu berhati
62.
zy) Anaknya ini besarkan sudah
tuah aad) Mengayun anak
zz) Siang dan malam makin nazam ditambah
bertambah aae) Harap selamat
aaa) Sehingga sampai ia berhati sudah
bertuah aaf) Supaya ibumu
janganlah gundah
aag) aah) Wahai anak muda aal) aam) Ya allah malikul robbi
63.
kami ayunkan aan) Limpahkan makmur
aai) Engkaulah ini kami sehari-hari
doakan aao) Sehatkan badan
aaj) Umur yang pendek terangkan hati
minta panjangkan aap) Anaklah ini murahkan
aak) Rezeki yang halal rezeki
minta murahkan
aaq) aar) Ya allah malikul zabar aav) aaw) Ya allah malikul robbi
65. 66.
aas) Anaklah ini lekaslah aax) Anaklah ini tetapkan
besar hati
aat) Jauhkan dari neraka aay) Minta kurnia pangkat
yang mungkar yang tinggi
aau) Dunia akhirat supaya aaz) Di akhirat boleh
terbesar engkau terpuji
aba) abb) Ya allah malikul abf) abg) Ya allah malikul
67.
rahman manan
abc) Anaklah ini tetapkan abh) Doalah kami minta
iman perkenan
abd) Amal ibadat minta abi) Siang dan malam
kuatkan sepanjang zaman
abe) Setan dan iblis minta abj) Bala dan fitnah
jauhkan mohon dijauhkan
abk) abl) Ya allah kholikul abp) abq) Wahai anakku
69. 70.
bakhri segeralah tidur
abm) Beri petunjuk sekalian abr) Lekaslah besar
kami supaya termasyur
abn) Iman dan taat jadikan abs) Jika anakku tidaklah
kami tidur
abo) Dunia akhirat minta abt) Ibu bapakmu menjadi
disenangi hibur
abu) abv) Ayuhai anak ingat abz) aca) Sehingga ini berarti
71. 72.
olehmu mudah
abw) Harap dibalas jasa acb) Mengayun anak
ibumu nazam ditambah
abx) Serta pula jasa acc) Nazam dimulai
bapakmu dengan bismillah
aby) Kemudian pula handai acd) Disudahi pula dengan
sahabatmu Alhamdulillah
ace) acf) Tamatlah sudah anak acj) ack) Telah selesai kami
73.
diayun nyanyikan
acg) Sanak saudara yang acl) Kami meminta serta
ada sekalian diselamatkan
ach) Serta meminta kita acm) Kami bersyair jangan
doakan dimudahkan
aci) Supaya tenang anak acn) Syair seumur hidup
budiman anak ingatkan
aco) acp) Habislah nasihat act) acu) Tamatlah syair yang
75.
tamatlah kalam hamba bacakan
acq) Syair Fatimah yang acv) Sekadar inilah yang
punya salam didapatkan
acr) Salah perkataan acw) Entah ia entah pun
tersebut kalam bukan
acs) Jangan disimpan di acx) Tiadalah dapat hamba
hati dalam ceritakan
acy) acz) Desa lalang kampung add) ade) Dari medan ke
77. 78.
mulia bukittinggi
ada) Di situlah rumah adf) Singgah bermalam di
senantiasa tebingtinggi
adb) Ditolong allah tuhan adg) Hamba seorang
yang esa bodoh sekali
adc) Tamatlah syair adh) Sudahlah nasib
selamat sentosa badan sendiri
adi) adj) Makdum konon nama adn) ado) Jikalau ada jarum
80.
yang nyata yang patah
adk) Mengarang syair adp) Jangan disimpan di
belum biasa dalam peti
adl) Duduk di rumah adq) Jikalau ada perkataan
senantiasa yang salah
adm) Karena hamba adr) Jangan disimpan di
sudahlah tua dalam hati
ads)
adt) Nilai-nilai yang dapat dipetik dari teks syair tersebut, di antaranya
berkaitan denganmitos pengukuhan (myth of concern). Misalnya penamaan
ketiga terjadi pembuahan di rahim ibu, yaitu /Empat puluh hari nattefah
namamu/ (bait 3). /Setelah sampai delapan puluh hari/, /Alkah namamu pula
diberi/, /Sehingga sampai seratus dua puluh hari/, /Alkolah pula konon
dinamai/ (bait 4). Perjalanan tentang asal kejadian manusia dalam rahim ibu ini
diyakini bahwa kita semua berasal dari tetesan air mani ayah dan ibu yang
bertemu saat terjadi perkawinan. Lalu dengan kekuasaan Allah terjadilah proses
luar biasa di luar akal sehat kita, karena itu semua merupakan kekuasan Allah
semata selanjutnya hingga menjadi bayi.
adu) Allah SWT menempatkan nuthfah (yakni air mani yang terpancar
dari laki-laki dan perempuan dan bertemu ketika terjadi jimak) dalam rahim
seorang ibu sampai waktu tertentu. Dia Yang Maha Kuasa menjadikan rahim itu
sebagai tempat yang aman dan kokoh untuk menyimpan calon
manusia.Dinyatakan dalam firman-Nya sebagai berikut, Bukankah Kami
menciptakan kalian dari air yang hina?Kemudian Kami letakkan dia dalam
tempat yang kokoh (rahim) sampai waktu yang ditentukan. (Al-Quran, Al
Mursalat: 20-22).
adv) Selanjutnya peristiwa ini juga didukung oleh hadis, Dari nuthfah,
Allah jadikanalaqah yakni segumpal darah beku yang bergantung di dinding
rahim.Dari alaqahmenjadi mudhghah yakni sepotong daging kecil yang belum
memiliki bentuk.Setelah itu dari sepotong daging bakal anak manusia tersebut,
Allah SWT kemudian membentuknya memiliki kepala, dua tangan, dua kaki
dengan tulang-tulang dan urat-uratnya.Lalu Dia menciptakan daging untuk
menyelubungi tulang-tulang tersebut agar menjadi kokoh dan kuat.Ditiupkanlah
ruh, lalu bergeraklah makhluk tersebut menjadi makhluk baru yang dapat
melihat, mendengar, dan meraba. (Tafsir Ath Thabari). Peristiwa dalam tafsir di
atas diperkuat dengan hadis Rasulullah Saw yang memperhitungkan waktu
terjadinya proses bayi, Beliau bersabda (yang artinya), Sesungguhnya setiap
kalian dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya selama 40 hari
berupa nuthfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (40
hari).Kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu pula.
Kemudian diutus kepadanya seorang Malaikat maka ia meniupkan ruh
kepadanya dan ditetapkan empat perkara, ditentukan rezekinya, ajalnya,
amalnya, sengsara atau bahagia. Demi Allah yang tiada illah selain Dia, sungguh
salah seorang di antara kalian ada yang beramal dengan amalan ahli surga
sehingga tidak ada di antara dia dan surga melainkan hanya tinggal sehasta,
maka telah mendahuluinya ketetapan takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli
neraka sehingga ia memasukinya. Dan sungguh salah seorang di antara kalian
ada yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan
neraka melainkan hanya tinggal sehasta.Maka telah mendahuluinya ketetapan
takdir, lalu ia beramal dengan amalan ahli surga sehingga ia memasukinya.(HR.
Bukhari 6/303 -Fathul Bari dan Muslim 2643, shahih). Berita Nubuwwah di atas
mengabarkan bahwa proses perubahan janin anak manusia berlangsung selama
120 hari dalam tiga bentuk yang tiap-tiap bentuk berlangsung selama 40 hari.
Yakni 40 hari pertama sebagai nuthfah, 40 hari kedua dalam bentuk segumpal
darah, dan 40 hari ketiga dalam bentuk segumpal daging.Setelah berlalu 120
hari, Allah perintahkan seorang Malaikat untuk meniupkan ruh dan menuliskan
untuknya 4 perkara di atas. Peristiwa yang dominan pada keterangan hadis di
atas adalah proses malaikat meniupkan ruh setelah calon bayi tadi berusia
empat bulan (120 hari) setelah memiliki bentuknya. Setelah memiliki sifat itu
ditetapkan empat perkara atas bayi itu oleh Allah. Perkara itu antara lain,
rezekinya, ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia.
adw) Hakekat atau isi dari Syair Nyanyian Anak adalah tunjuk ajar
yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur agama, budaya, dan norma-norma
yang dianut masyarakat. Penyampaian nilai-nilai tersebut melalui suatu pentas
sastra lokal yang hadir dalam upacara akikah. Syair harus dipahami dan
dimengerti dalam konteks sosio-kultural masyarakat, bukan semata-mata pada
pilihan katanya. Untuk tujuan tersebut, ada sekian perangkat yang harus
dipersiapkan agar pemahaman yang dicapai tidak menimbulkan kesesatan, di
antaranya adalah melalui bentuk penyampaiannya yang dalam hal ini bersifat
pentas sastra.

adx) Berdasarkan kondisi pentas sastra lokal, keberadaan penuturnya


sudah sangat mengkuatirkan. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pelestariannya.
Sudah tidak banyak lagi dijumpai kelompok marhaban yang mampu
membawakan atau melantunkan Syair Nyanyian Anak ini.
ady) Penelitian ini berguna bagi para peneliti selanjutnya untuk mengkaji
Syair Nyanyian Anak dari kajian yang berbeda seperti kajian sosiologi, sejarah,
maupun psikologi.Hal ini memungkinkan sebab syair ini adalah berbentuk
anonim, dan menyangkut sejarah Islam masuk ke Indonesia, kemudian sarat
dengan nilai-nilai moral yang ingin diajarkan oleh orang tua kepada anaknya.
adz)
aea)Informasi tentang Syair Burung Nuri
aeb) Syair Burung Nuri: Cinta yang Kandas
aec) UU.HAMIDY

Cinta dan Puisi


Syair dan juga hikayat dalam dunia Melayu Nusantara sebagian telah
digubah berdasarkan peristiwa nyata dalam kehidupan.Hanya saja, karena sudah
dalam bentuk karangan seni yang dijalin dengan kekuatan imajinasi, maka
gambaran yang dipantulkannya lebih mengutamakan nilai estetik daripada nilai
kenyataan.Begitulah, beberapa kenyataan peristiwa cinta yang dialami manusia
dalam jalan hidupnya, juga sudah disyairkan.Karena masalah cinta adalah hal
yang dipandang halus dalam dunia Melayu, maka penyampaiannya lewat syair
sebagai suatu bentuk seni atau puisi, menjadi amat sanggam lagi
selaras.Peristiwa cinta itu memang lebih baik dilambangkan dan dikiaskan,
daripada diceritakan dengan kata-kata yang prosais.Sebab, didalamnya ada
tersisip harga diri yang tidak layak didedahkan kepada orang ramai.
Dengan memakai bentuk puisi seperti syair yang memakai metafor
(lambang dan kiasan) maka obyeknya jadi tersamar, sehingga terkesan halus
dan indah.Demikianlah, dalam dunia Melayu dapat dijumpai syair-syair yang
berisi percintaan.Budaya ini dapat terjadi, karena dunia Melayu belum
sepenuhnya menjalankan syariah Islam yang kaffah, dalam kehidupan
masyarakat dan kerajaan.Dunia Melayu baru sampai pada adat bersendi syarak,
yakni adat atau aturan bermasyarakat dan kerajaan yang bersendikan agama
Islam.Orang Melayu baru berusaha membuat adat bercitra Islam, atau
menyesuaikan adat dengan agama Islam.Adat Melayu diusahakan tidak
bersanggah dengan agama Islam.Hukum-hukum Islam yang kokoh dalam
Alquran dan Sunnah, belum dilaksanakan sepenuhnya. Karena itu kegiatan
kesenian Melayu belum dapat sepenuhnya terbingkai dalam agama Islam, yang
akan menuntun manusia dengan keselamatan dan martabat dari dunia menuju
akhirat.

Cinta yang Kandas

Paling kurang ada tiga syair yang berkisah tentang cinta yang kandas, yaitu
Syair Ikan Terubuk, Syair Burung Pungguk dan Syair Burung Nuri.Syair Ikan
Terubuk merupakan syair sindiran terhadap lamaran putra raja Melaka yang
ditolak oleh putri Kerajaan Siak. Pengarang syair tidak berani menyebut terus
terang, sehingga dipakailah cara perlambangan dan kiasan. Pengarang tidak
berterus terang, mungkin hal itu menyangkut keselamatan dirinya. Tetapi yang
lebih penting, dengan memakai perlambangan Ikan Terubuk dan Ikan Puyu-puyu,
maka putra raja Melaka dan putri Siak telah tersamarkan, sehingga dapat terjaga
martabat mereka.
Syair Burung Pungguk, berkisah tentang Burung Pungguk dan Putri Bulan.
Inilah cinta yang kandas oleh jurang pemisah antara orang kebanyakan yang
hidup sederhana dengan kalangan bangsawan yang hidup mewah.Dalam syair
ini telah disamarkan pemuda yang mencintai putri istana dan juga putri istana
yang jatuh cinta kepada pemuda dari kalangan rakyat biasa.Pemuda pecinta itu
disamarkan dengan Pungguk, sedangkan putri istana tersebut diganti dengan
Putri Bulan.Percintaaan mereka malah justru menjadi membahana, karena ketika
bulan purnama biasanya burung pungguk berbunyi mendayu-dayu.Yang amat
mirip dengan kisah ini ialah novel Dibawah Lindungan Kabah karangan
Hamka.Dalam novel itu tergambar seorang pemuda miskin telah terjalin dalam
kasih-sayang dengan seorang gadis anak orang kaya.
Syair Burung Nuri (alih aksara Jumsari Jusuf, Departemen P dan K, Jakarta,
1978). Syair ini dikarang oleh Sultan Badaroedin dari Palembang. Syair ini
tersimpan dalam koleksi Bagian Naskah Museum Pusat, bernomor MI. B; 21 x 16
cm, 21 halaman, 20 baris, berhuruf Arab, tulisannya jelas dan kertasnya masih
baik. Syair ini telah menyamarkan percintaan anak manusia kalangan
bangsawan.Nuri adalah isteri seorang pembesar kerajaan yakni Bayan
Johari.Pada suatu hari seekor burung tampan lagi indah bernama Simbangan
terbang melayang, melewati Kampung Bayan Johari.Dengan tidak terduga dia
terpandang pada Nuri yang cantik.Mereka beradu pandang sejenak, tapi ternyata
pandangan itu telah membuat hati mereka saling berdebar. Mereka jatuh cinta
pada pandangan pertama:

aed) Paksi Simbangan konon cinta Simbangan, malah


namanya membuat cinta Nuri makin
Cantik dan manis sekalian membara:
lakunya
Matanya intan cemerlang Berangkatlah Nuri masuk
cahayanya peraduan
Paruhnya gemala tiada Melipurkan hati yang
taranya sangat rawan
Gundah gulana tiada
Terbangnya Simbangan berketahuan
berperi-peri Seperti orang mabuk
Lintas di Kampung Bayan cendawan
Johari
Terlihatlah kepada putrinya Letih dan lesu rasa
Nuri anggauta
Mukanya cemerlang manis Gundahnya tidak lagi
berseri menderita
Hancur dan lebur di dalam
Simbangan mengerling ke cita
atas geta Rindukan Simbangan
Samalah sama berjumpa semata-mata
mata
Berkobaran arwah leburlah Terhentilah perkataan Nuri
cinta nan gundah
Letih dan lesu rasa Sehari-hari dendam tak
anggauta sudah
Mengenangkan Simbangan
Burung Simbangan tak parasnya indah
dapat lagi melupakan Dilipurkan dengan syair
peristiwa itu. Dia bagaikan dan madah
mabuk cendawan, karena
rindu kepada Nuri.Maka dia Nuri yang dimabuk cinta
mengutus Burung Murai kepayang, telah membuat
untuk menjumpai Nuri. badannya lesu dan kurus.
Kedatangan Murai Bayan Johari menyangka
menyampaikan hasrat isterinya sakit serta
menanyakan Jangan memberi hatiku
bagaimanakah sebenarnya rawan
duduk perkara sehingga Jikalau salah sekaliannya
Nuri menderita seperti kawan
itu.Bayan menanyakan, Biar kupukul siapa
apakah perlu dipanggilkan melawan
dukun.Tetapi Nuri tidak
mau berterus terang Bayan berkata
tentang rindu dendam menegangkan jari
yang dipendamnya. Dia Emasku jangan bermuram
malah meminta Bayan agar diri
menjauhinya: Jika sakit badannya Nuri
Suruhlah panggil dukun ke
Setelah malam hari nin mari
nyata
Terpasanglah tanglung Nuri berpalis menyapu
kandil pelita muka
Bayan nin datang segera Janganlah banyak madah
berkata seloka
Apakah sakit emas juita Segeralah undur dengan
seketika
Berkata benar emas Sekaliannya menambah
tempawan sakit kepala

aee)

Keadaan Nuri yang menderita dendam asmara ini, semakin tak


tertahankan. Hatinya tak mau mendengar pikirannya, tak mau sadar
bahwa dia dalam sangkar orang.Nuri mengutus Burung Punai untuk
menemui Simbangan dan meminta agar pujaan hatinya itu bersedia
datang menemuinya. Simbangan memenuhi harapan Nuri :

Unggas melayang tiada antaranya


Sampailah bangsawan dengan sigeranya
Ke kampung Nuri lintas masuknya
Bayan dan Nuri hadir menantinya

Serta terpandang paksi bestari


Turunlah sigera Bayan dan Nuri
Tabik dan hormat keris diberi
Naiklah duduk unggas johari
Seketika duduk unggas bangsawan

aef) Minuman dituang di Nuri nin sangat malu


dalam cawan rupanya
Disembahkan Bayan Kita nin tidak lagi
kepada tuan ditegurnya
Simbangan menyambut Simbangan tersenyum
manis kelakuan manis katanya
Nuri nin sakit apalah
khabarnya

aeg) Nuri, maka dengan hati


yang rawan dia mohon
aeh) Setelah Simbangan kepada Bayan dan Nurl
bertamu kepada Bayan dan pulang ke istananya:

aei)

aej) Gundah bercampurlah bestari


dengan rawan Simbangan menyahut durja
Rasanya semangat tiada berseri
berketahuan Selamat tinggal Bayan dan
Lalulah bermohon unggas Nuri
di awan
Kepada Bayan Nuri Melayanglah unggas
bangsawan bimbang dan rawan
Bertambah manis rupa
Bayan dan Nuri hormat kelakuan
berdiri
Selamat pulang unggas

aek) Diiringi paksi sekalian kawan


Seperti dewa batara di awan

Nuri memandang rawan dan pilu


Hatinya bagai dihiris sembilu
Rasanya bagai hendakkan milu
Disamarkan dengan mengeluh pening dan pilu

Beberapa saat terbang melayang dengan hati yang menanggung rindu


Simbangan pun sampai di istananya:

Berhentilah perkataan Nuri merawan


Tersebutlah Simbangan kemala mengawan
Sampailah ke istana unggas bangsawan
Kalbunya gundah cinta kepiluan

Baik peraduan merebahkan diri


Cinta terikat kepadanya Nuri
Dendam bertambah tiada terperi
Selaku-laku tiada tersamari

Ke Siam pergi membeli kici


Orang bercamat dalam perahu
Dilihat diam dikatakan benci
Dendam gelomat siapakan tahu
ael)

Gurindam

aem) Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap
bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu
kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra
Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti
mula-mula amsal, perumpamaan. Baris pertama berisikan
semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawaban nya
atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Contoh:

aen) Barang siapa tiada memegang agama,


aeo) Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
aep) Barang siapa mengenal yang empat,
aeq) Maka ia itulah orang yang marifat.
aer) Gendang gendut tali kecapi
aes) Kenyang perut senang hati

aet)

aeu) Pengarang gurindam yang terkenal adalah Raja Ali Haji, saudara
sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau (1844-1857).
Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul
Gurindam Dua Belas.

aev) Gurindam Dua Belas (Jawi: ) merupakan puisi,


hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan
Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau. Gurindam ini
ditulis dan diselesaikan di Pulau Penyengat pada tanggal 23 Rajab
1264 Hijriyah atau 1847 Masehi pada saat usianya 38 tahun. Karya ini
terdiri dari 12 Fasal dan dikategorikan sebagai Syi'r al-
Irsyadi atau puisi didaktik, karena berisikan nasihat dan petunjuk
menuju hidup yang diridhai oleh Allah SWT. Selain itu terdapat pula
pelajaran dasar Ilmu Tasawuf tentang mengenal "yang empat" :
yaitu syari'at,tarekat, hakikat dan makrifat. Diterbitkan pada
tahun 1854 dalam Tijdschrft van het Bataviaasch Genootschap No. II,
Batavia, dengan huruf Arab dan diterjemahkan dalam Bahasa
Belanda oleh Elisa Netscher.
aew)
aex)
aey) Peranan dan fungsi
Gurindam berperanan sebagai alat yang berfungsi untuk mendidik
khalayak.
Unsur-unsur pendidikan yang diketengahkannya ialah iman dan moral
yang baik.
aez)
afa) Contoh 1:
afb) Barang siapa tiada memegang agama,
afc) sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama,
afd) Barang siapa mengenal yang empat,
afe) maka dia itulah orang yang marifat.
aff) Cari olehmu sahabat,
afg) yang boleh dijadikan obat.
afh) Barang siapa mengenal diri,
afi)maka telah mengenal Tuhan yang bahri.
afj)Hendaklah memegang amanat,
afk) buanglah khianat.
afl)Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan,
afm) bukannya manusia itulah setan.
afn)
afo) Contoh 2:
afp) Kurang fikir, kurang siasat,
afq) tentu dirimu kelak tersesat.
afr) Fikir dahulu sebelum berkata,
afs) supaya terelak silang sengketa.
aft) Siapa menggemari silang sengketa,
afu) kelaknya pasti berdukacita.
afv)
afw)
afx) Informasi tentang Gurindam Duabelas
afy) Dan inilah contoh gurindam dua belas yang dibuat oleh Raja Ali Haji
seorang sejarah sastrawan sekaligus pahlawan nasional yang
meninggal di kepualuan riau.Dan dibwah ini adalah karya beliau dalam
contoh gurindam dua belas yang kami sarikan dari wikipedia.

afz)

aga) Contoh Gurindam I


agb) Barang siapa tiada memegang agama,
agc) sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
agd) Barang siapa mengenal yang empat,
age) maka ia itulah orang ma'rifat
agf) Barang siapa mengenal Allah,
agg) suruh dan tegahnya tiada ia menyalah.
agh) Barang siapa mengenal diri,
agi) maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari.
agj) Barang siapa mengenal dunia,
agk) tahulah ia barang yang terpedaya.
agl) Barang siapa mengenal akhirat,
agm) tahulah ia dunia mudarat.
agn)

Puisi

ago) Puisi (dari bahasa Yunani kuno: / (poio/poi) = I create)


adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk
tambahan, atau selain arti semantiknya.
agp) Penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja
pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan puisi
dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Pandangan
kaum awam biasanya membedakan puisi dan prosa dari jumlah huruf
dan kalimat dalam karya tersebut. Puisi lebih singkat dan padat,
sedangkan prosa lebih mengalir seperti mengutarakan cerita.
Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan
puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi
manusia, yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga
merupakan curahan isi hati seseorang yang membawa orang lain ke
dalam keadaan hatinya.
agq) Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag
dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk
menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi
satu kata/suku kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal
tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi tidak dimengerti.
Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala 'keanehan' yang
diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam
menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi
lama dan puisi baru
agr) Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber
belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi itu
sendiri yaitu 'pemadatan kata'. Kebanyakan penyair aktif sekarang baik pemula
ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi
tersebut.
ags) Di dalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu
semakin indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya
adalah sarkasme yaitu sindiran langsung dengan kasar.
agt) Di beberapa daerah di Indonesia puisi juga sering dinyanyikan
dalam bentuk pantun. Mereka enggan atau tak mau untuk melihat
kaidah awal puisi tersebut.
agu)
agv) Hal-hal membaca puisi
agw) Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai
berikut:
Ketepatan ekspresi/mimik
Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah
gerak air muka.
Kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
Kejelasan artikulasi
Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
Dinamik artinya keras lembut, tinggi rendahnya suara.
Intonasi atau lagu suara
agx)
agy) Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain
sebagai berikut :
Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting.
Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Misalnya suara tinggi
menggambarkan keriangan, marah, takjud, dan sebagainya. Suara rendah
mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa dan sebagainya.
Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.
agz)
aha) Unsur-unsur puisi
ahb)
ahc) Struktur fisik puisi
ahd)
ahe) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman
yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris
puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
ahf) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam
puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-
kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus
dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat
kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
ahg) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan
perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat
mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan
seperti apa yang dialami penyair.
ahh) Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau
lambang. Misalnya kata kongkret salju: melambangkan kebekuan cinta,
kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret rawa-rawa dapat
melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
ahi) Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa
figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak
makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun
macam-amcam majas antara
lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi,
anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro
toto,totem pro parte, hingga paradoks.
ahj) Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal,
tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
ahk) Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan
efek magis pada puisi Sutadji C.B.),
ahl) Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,
persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi
bunyi [kata], dan sebagainya
ahm) Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah,
panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam
pembacaan puisi.
ahn) Struktur batin puisi
aho) Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa
adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna
tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
ahp) Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan
yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya
dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang
pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat,
usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman
pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak
bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan
bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan,
pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.
ahq) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga
berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan
nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan
masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada
sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
ahr) Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin
disampaikan penyair kepada pembaca
ahs)
aht) Jenis-jenis puisi
ahu)
ahv) A. PUISI LAMA
ahw) Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan-
aturan itu antara lain :
ahx)
ahy) - Jumlah kata dalam 1 baris
ahz) - Jumlah baris dalam 1 bait
aia) - Persajakan (rima)
aib) - Banyak suku kata tiap baris
aic) - Irama
aid)
aie)Ciri-ciri Puisi Lama
aif)
aig) a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya
aih) b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan
aii)c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,
jumlah suku kata maupun rima.
aij)
aik) Jenis dan Contoh Puisi Lama
a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan
gaib.
ail)Contoh : Assalammualaikum putri satulung besar
aim) Yang beralun berilir simayang
ain) Mari kecil, kemari
aio) Aku menyanggul rambutmu
aip) Aku membawa sadap gading
aiq) Akan membasuh mukamu
air)
b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4
baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai
sampiran, 2 baris
ais) berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari
pantun anak, muda-mudi, agama/ nasihat, teka-teki, jenaka.
ait) Contoh : Kalau ada jarum patah
aiu) Jangan dimasukkan ke dalam peti
aiv) Kalau ada kataku yang salah
aiw) Jangan dimasukan ke dalam hati
aix)
c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
aiy) Contoh : Dahuluparang, sekarang besi (a)
aiz) Dahulu sayang sekarang benci (a)
aja)
d) Seloka adalah pantun berkait.
ajb) Contoh : Lurus jalan ke Payakumbuh,
ajc) Kayu jati bertimbal jalan
ajd) Di mana hati tak kan rusuh,
aje) Ibu mati bapak berjalan
ajf)
e) Gurindam adalah puisi yangberdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-
ajg) a-a-a, berisi nasihat.
ajh) Contoh : Kurang pikir kurang siasat (a)
aji)Tentu dirimu akan tersesat (a)
ajj)Barang siapa tinggalkan sembahyang( b )
ajk) Bagai rumah tiada bertiang ( b )
ajl)Jika suami tiada berhati lurus ( c )
ajm) Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
ajn)
f) Syair adalah puisi yang bersumberdari Arab dengan ciri tiap bait 4
baris,bersajak a-a-a-a, berisi nasihat ataucerita.
ajo) Contoh : Pada zaman dahulu kala (a)
ajp) Tersebutlah sebuah cerita (a)
ajq) Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
ajr) Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
ajs)
g) Talibun adalah pantun genap yangtiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun
10baris.
ajt) Contoh :Kalau anak pergi ke pekan
aju) Yu beli belanak pun beli sampiran
ajv) Ikan panjang beli dahulu
ajw) Kalau anak pergi berjalan
ajx) Ibu cari sanak pun cari isi
ajy) Induk semang cari dahulu
ajz)
aka) 3. Ciri-ciri dari jenis puisi lama
a) Mantra
akb) Ciri-ciri:
akc) Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
akd) Bersifat lisan, sakti atau magis
ake) Adanya perulangan
akf) Metafora merupakan unsur penting
akg) Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan
bicara) dan misterius
akh) Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata,
baris dan
aki) persajakan.
b) Pantun
akj) Ciri ciri :
akk) Setiap bait terdiri 4 baris
akl) Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
akm) Baris 3 dan 4 merupakan isi
akn) Bersajak a b a b
ako) Setiap baris terdiri dari 8 12 suku kata
akp) Berasal dari Melayu (Indonesia)
c) Karmina
akq) Ciri-ciri karmina
akr) Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
aks) Bersajak aa-aa, aa-bb
akt) Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
aku) Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
akv) Semua baris diawali huruf capital.
akw) Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
akx) Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan
perintah.
d) Seloka
aky) Ciri-ciri seloka
akz) Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,
ala) Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
e) Gurindam
alb) Ciri-ciri gurindam
alc) Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian
ald) baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau
perjanjian pada baris pertama tadi.
f) Syair
ale) Ciri-ciri syair
alf) Terdiri dari 4 baris
alg) Berirama aaaa
alh) Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair
g) Talibun
ali)Ciri-ciri:
alj) Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya
6, 8, 10 dan seterusnya.
alk) Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan
tiga isi.
all) Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan
empat isi.
alm) Apabila enam baris sajaknya a b c a b c.
aln) Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a b c d a b c d
alo)
alp)
alq) B. PUISI BARU
alr) Puisi baru bentuknya lebih bebasdaripada puisi lama baik dalam
segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
als)
alt) Ciri-ciri Puisi Baru
alu)
alv) a) Bentuknya rapi, simetris;
alw) b) Mempunyai persajakan akhir (yangteratur);
alx) c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun
ada pola yang lain;
aly) d) Sebagian besar puisi empat seuntai;
alz) e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
ama) f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku
kata.
amb) Jenis-jenis dan Contoh Puisi Baru
amc)
amd) Menurut isinya, puisi dibedakan atas :
a. Balada adalah puisi berisi kisah/ cerita.
ame) Contoh : Puisi karya Sapardi
amf) Djoko Damono yang berjudul Balada
amg) Matinya Seorang Pemberontak
b. Himne adalah puisi pujaan untukTuhan, tanah air, atau
pahlawan.
amh) Contoh : Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
ami) Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
amj) Menggeliat derita pada lekuk dan liku
amk) bawah sayatan khianat dan dusta.
aml) Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
amm) menitikkan darah dari tangan dan kaki
amn) dari mahkota duri dan membulan paku
amo) Yang dikarati oleh dosa manusia.
amp) Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
amq) dunia kehilangan sumber kasih
amr) Besarlah mereka yang dalam nestapa
ams) mengenal-Mu tersalib di datam hati.
c. Ode adalah puisi sanjungan untukorang yang berjasa.
amt) Contoh Generasi Sekarang
amu) Di atas puncak gunung fantasi
amv) Berdiri aku, dan dari sana
amw) Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
amx) Generasi sekarang di panjang masa
amy) Menciptakan kemegahan baru
amz) Pantoen keindahan Indonesia
ana) Yang jadi kenang-kenangan
anb) Pada zaman dalam dunia
d. Epigram adalah puisi yang berisituntunan/ajaran hidup.
anc) Contoh : Hari ini tak ada tempat berdiri
and) Sikap lamban berarti mati
ane) Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
anf) Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
e. Romance adalah puisi yang berisiluapan perasaan cinta
kasih.
f. Elegi adalah puisi yang berisi rataptangis/kesedihan.
ang) Contoh : Senja di Pelabuhan Kecil
anh) Ini kali tidak ada yang mencari cinta
ani) di antara gudang, rumah tua, pada cerita
anj) tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
ank) menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
anl) Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
anm) menyinggung muram, desir hari lari berenang
ann) menemubujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
ano) dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
anp) Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
anq) menyisir semenanjung, masih pengap harap
anr) sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
ans) dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
g. Satire adalah puisi yang berisisindiran/kritik.
ant) Contoh :Aku bertanya
anu) tetapi pertanyaan-pertanyaanku
anv) membentur jidad penyair-penyair salon,
anw) yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
anx) sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya,
any) dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
anz) termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
aoa)
aob) Puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:
aoc)
aod) a) DISTIKON
aoe) Contoh :
aof) Berkali kita gagal
aog) Ulangi lagi dan cari akal
aoh) Berkali-kali kita jatuh
aoi) Kembali berdiri jangan mengeluh
aoj)
aok) b) TERZINA
aol) Contoh :
aom) Dalam ribaan bahagia datang
aon) Tersenyum bagai kencana
aoo) Mengharum bagai cendana
aop) Dalam bahgia cinta tiba melayang
aoq) Bersinar bagai matahari
aor) Mewarna bagaikan sari
aos)
aot) c) QUATRAIN
aou) Contoh :
aov) Mendatang-datang jua
aow) Kenangan masa lampau
aox) Menghilang muncul jua
aoy) Yang dulu sinau silau
aoz) Membayang rupa jua
apa) Adi kanda lama lalu
apb) Membuat hati jua
apc) Layu lipu rindu-sendu
apd)
ape) d) QUINT
apf) Contoh :
apg) Hanya Kepada Tuan
aph) Satu-satu perasaan
api) Hanya dapat saya katakan
apj) Kepada tuan
apk) Yang pernah merasakan
apl) Satu-satu kegelisahan
apm) Yang saya serahkan
apn) Hanya dapat saya kisahkan
apo) Kepada tuan
app) Yang pernah diresah gelisahkan
apq) Satu-satu kenyataan
apr) Yang bisa dirasakan
aps) Hanya dapat saya nyatakan
apt) Kepada tuan
apu) Yang enggan menerima kenyataan
apv)
apw) e) SEXTET
apx) Contoh :
apy) Merindu Bagia
apz) Jika harilah tengah malam
aqa) Angin berhenti dari bernafas
aqb) Sukma jiwaku rasa tenggelam
aqc) Dalam laut tidak terwatas
aqd) Menangis hati diiris sedih
aqe)
aqf) f) SEPTIMA
aqg) Contoh :
aqh) Indonesia Tumpah Darahku
aqi) Duduk di pantai tanah yang permai
aqj) Tempat gelombang pecah berderai
aqk) Berbuih putih di pasir terderai
aql) Tampaklah pulau di lautan hijau
aqm) Gunung gemunung bagus rupanya
aqn) Ditimpah air mulia tampaknya
aqo) Tumpah darahku Indonesia namanya
aqp)
aqq) g) STANZA ( OCTAV )
aqr) Contoh :
aqs) Awan
aqt) Awan datang melayang perlahan
aqu) Serasa bermimpi, serasa berangan
aqv) Bertambah lama, lupa di diri
aqw) Bertambah halus akhirnya seri
aqx) Dan bentuk menjadi hilang
aqy) Dalam langit biru gemilang
aqz) Demikian jiwaku lenyap sekarang
ara) Dalam kehidupan teguh tenang
arb)
arc) h) SONETA
ard) Contoh :
are) Gembala
arf) Perasaan siapa ta kan nyala ( a )
arg) Melihat anak berelagu dendang ( b )
arh) Seorang saja di tengah padang ( b )
ari) Tiada berbaju buka kepala ( a )
arj) Beginilah nasib anak gembala ( a )
ark) Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
arl) Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
arm) Pulang ke rumah di senja kala ( a )
arn) Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
aro) Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
arp) Melagukan alam nan molek permai ( a )
arq) Wahai gembala di segara hijau ( c )
arr) Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
ars) Maulah aku menurutkan dikau ( c )
art)
aru)
arv) Informasi tentang puisi Hujan Bulan Juni
arw) Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono (lahir di Surakarta, 20 Maret 1940;
umur 74 tahun) adalah seorang pujanggaIndonesia terkemuka. Ia dikenal dari
berbagai puisi-puisi yang menggunakan kata-kata sederhana, sehingga beberapa
di antaranya sangat populer.

arx) Masa mudanya dihabiskan di Surakarta (lulus SMP Negeri 2


Surakarta tahun 1955 dan SMA Negeri 2 Surakarta tahun 1958). Pada masa ini ia
sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah.
Kesukaannya menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang Bahasa
Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sejak tahun 1974 ia mengajar di
Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, namun
kini telah pensiun. Ia pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar.
Pada masa tersebut ia juga menjadi redaktur pada majalah "Horison", "Basis",
dan "Kalam".Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. Pada tahun
1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga
penerima Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia adalah salah
seorang pendiri Yayasan Lontar.Ia menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai
seorang putra dan seorang putri.

ary) Sajak-sajak SDD, begitu ia sering dijuluki, telah diterjemahkan ke


dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa daerah. Ia tidak saja menulis puisi,
namun juga cerita pendek. Selain itu, ia juga menerjemahkan berbagai karya
penulis asing, menulis esei, serta menulis sejumlah kolom/artikel di surat kabar,
termasuk kolom sepak bola.Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang
yang mengenalinya, seperti Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya
pada undangan perkawinan),Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si
Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari. Kepopuleran puisi-puisi ini
sebagian disebabkan musikalisasiterhadapnya. Yang terkenal terutama adalah
oleh Reda Gaudiamo dan Tatyana (tergabung dalam duet "Dua Ibu"). Ananda
Sukarlan pada tahun 2007 juga melakukan interpretasi atas beberapa karya
SDD.
arz) Dalam mengerjakan tugas ini, kalian diminta untuk membuat
intisari beberapa
teks sajak.

asa)
(1) Abstraksi Syair Nyanyian Anak
Shalawat terhadap nabi, kemudian menyampaikan kabar tentang
kehadiran seorang anak yang telah lama dinantikan.

asb)
(2) Abstraksi Syair Burung Nuri
Dan syair burung nuri itu menceritakan cinta yang kandas yang dalam
syair tersebut dilambangkan dengan percintaan seekor burung yang
tidak tersampaikan rasa cintanya.

asc)
(3) Abstraksi Gurindam Dua Belas
Berisi nasihat keagamaan agar manusia selalu ingat hari kematian dan
kehidupan di akhirat. Dan gurindam merupakan sajak tentang
kehidupan.

(4) Abstraksi Hujan Bulan Juni


Dengan munculnya tiba-tiba laksana hujan yang turun, inilah caraNya
mempersiapkan sebuah waktu di mana kita menyeleseikannya. Tak
ada yang lebih tabahdari hujan bulan juni.

asd)

ase) Tugas 3

asf) Buat sebait pantun untuk tiap sajak yang telah kalian
abstraksikan.
(1) Untuk syair Nyanyian Anak, kalian bisa membuat pantun
nasihat.

asg) Di hutan ada bambu

ash) Di periuk ada kerak

asi) Hormatlah pada ayah ibu


asj) Tanda anak sukses kelak
(2) Dari Syair Burung Nuri, kalian bisa membuat pantun
berkasih-kasihan atau

ask) pantun perpisahan, sebab syair ini berisi kisah kasih yang
disamarkan. Akan tetapi,syair tersebut ditutup dengan /lupakan nuri
dengan warnanya/. Hal ini bermaknabahwa kisah kasih tersebut kandas
di tengah jalan

asl) jalan jalan ke Malang

asm) di Malang ada selebriti


daku pergi ke negeri orang

asn) takkan lupa saudara di sini

aso)
(3) Pada Gurindam Dua Belas, kalian bisa membuat sebuah
pantun agama, sebabgurindam ini berisi wejangan atau
nasihat agama yang berguna bagi masyarakat.

asp) Si Surti punya boneka

asq) Boneka jatuh ke tempat sampah

asr) Jauhkan diri dari dosa

ass) Sebab dosa dibenci Allah

ast) (4) Pada puisi Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono ingin
menyampaikan pesan
rindu yang tertahan dengan bahasanya yang sederhana, tetapi sarat
akan makna.
Pantun beriba hati dapat kalian buat dengan ide puisi ini. Hal ini
disebabkan dalam
puisi itu terlihat sebuah kemustahilan untuk menyampaikan rindu yang
terpendam,
sama mustahilnya dengan adanya hujan di bulan Juni.

asu)

asv) Berkeliling mencari benang


asw) Mencari sampai Bukit Tinggi

asx) Engkau pergi ke negeri orang

asy) Daku merindu disini

asz)
ata)
atb)
atc)
atd)
ate)
atf)
atg)
ath)
ati)
atj)
atk)
atl)
atm)
atn)
ato)
atp)
atq)

atr) Bahasa Indonesia


ats) D
att) I
atu) S
atv) U
atw) S
atx) U
aty) N
atz)
aua)
aub) Oleh : Sarah Dina Angelina
Sormin
auc) Kelas : XI MIA 3
aud)
aue) SMA Negeri 1 Tarutung
auf)

aug)
auh)

Anda mungkin juga menyukai