Anda di halaman 1dari 4

2.

Bagian Bagian Biji

a. Kulit Biji (Testa)

Kulit biji terletak paling luar. Testa berasal dari intergumen ovule yang
mengalami modifikasi selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh
bagian intergumen dapat berperan dalam pembentukan kulit biji. Akan
tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar dari jaringan intergumen itu
dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang lain pada biji itu. Pada
kulit biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang
secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang ruang
interseluler yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa,
lignin dan juga kitin.

Lapisan testa terdiri dari :


Sarkotesta : Lapisan terluar
Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
Endotesta : Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging

Ada bagian-bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada


masing-masing biji mempunyai bagian yang berbeda. Bagian-bagian itu
adalah:

Sayap (Ala)
Merupakan pelebaran dari kulit luar sehingga membentuk sayap.

Bulu (Coma)
Merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut
halus.

Salut Biji (Arillus)


Merupakan pertumbuhan dari tali pusar.

Salut Biji Semu (Arillodium)


Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).

Pusar Biji (Hilus)


Merupakan berkas perlekatan dengan tali pusar.

Liang Biji (Microphyle)


Liang kecil berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada
peristiwa pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan
berwarna keputih-putihan dan lunak yang disebut karankula.

Berkas-Berkas Pembuluh Pengangkutan (Chalaza)


Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan nukleus.

Tulang Biji (Raphe)


Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat pada biji yang berasal dari
bakal biji.

Pada biji-biji tertentu ada lapisan luar yang menjadi berlendir apabila
terkena air. Lendir merupakan bagian berpektin pada lapisan dinding
selnya yang akan mengembung bila terkena air dan akan memperlihatkan
tekstur bergaris garis. Lamela tengah tidak cukup elastik untuk
menampung pembengkakan sehingga menjadi robek dan lapisan dinding
luar yang berkutin tertutup kutikula, terangkat dan pecah pecah.
Dibawah epidermis terdapat 1 atau 2 lapisan sel. Dibawah lapisan sel sel
tersebut ada lapisan sel sel sklerenkim memanjang yang bernoktah.
Sklerenkim ini letaknya sejajar tegak lurus terhadap sel sel parenkim.
Sel parenkim ini mengandung banyak pati yang diserap oleh jaringan lain
selama perkembangan biji itu.

b. Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik
dalam jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak
ada Cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan
berfungsi sebagai jaringan penyimpan.

Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang


diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan
bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung
butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam
selnya.

Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum


perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembang dari pembelahan
mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet
jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder.

Cadangan makanan tersebut kaya akan zat zat makanan, yang


disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada sebagian besar
monokotil, cadangan makanan memupuk zat zat makanan yang
digunakan oleh biji setelah perkecambahan yang biasa disebut dengan
endosperm. Pada banyak dikotil, cadangan makanan diangkut ke
Cotyledon (keping biji) sebelum biji itu menyelesaikan perkembangannya
dan sebagai akibatnya biji dewasa ini tidak mengandung endosperma.
Jaringan cadangan makanan pada biji yang bertumbuh dapat terjadi dari
sel sel berdinding tipis dengan vakuola besar besar yang mengandung
substansi cadangan.

Cadangan makanan mempunyai 2 tipe dinding sel, yaitu :


Dinding tipis : cadangan makanannya disimpan didalam selnya
Dinding tebal : cadangan makanannya disimpan didindingnya

c. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet
jantan dan betina pada suatu proses tumbuhan. Embrio merupakan
sporofit muda, pada beberapa tumbuhan embrionya mempunyai kloroplas
dan berwarna hijau. Embrio dikelilingi oleh kotiledon dan endosperma
yang merupakan persediaan makanan.

Calon tumbuhan baru yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru terdiri
dari:

Radikula (akar lembaga atau calon akar)


Dikotil : berkembang menjadi akar tunggang
Monokotil : berkembang menjadi akar serabut

Cotyledon (daun lembaga)


Merupakan daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah

Cauliculus (batang lembaga)


Ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum)
Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)

3. Struktur Anatomi Biji

a.Kulit biji : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
b.Hipokotil : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
c.Radikula : bagian terminal (ujung).
d.Epikotil : bagian atas pangkal.
e.Plumula : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
f.Kotiledon : bagian cadangan makanan

Perbedaan biji monokotil dan dikotil

Biji Monokotil:
1) Berkeping satu
2) Terdapat endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma

Biji Dikotil:
1) Berkeping dua
2) Tidak ada endosperma
3) Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon

Anda mungkin juga menyukai