Anda di halaman 1dari 267

Profil ANak Indonesia

2012

KERJASAMA
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
DENGAN
BADAN PUSAT STATISTIK
PROFIL ANAK INDONESIA 2012

ISSN : 2089-3523

Ukuran Buku : 17 cm x 24 cm
Naskah : Badan Pusat Statistik (BPS)
Gambar Kulit : Badan Pusat Statistik (BPS)

Diterbitkan Oleh : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


(KPP&PA)
Dicetak Oleh : CV. Miftahur Rizky
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya.
Profil Anak Indonesia 2012

SAMBUTAN

B erdasarkan Konvensi Hak Anak yang disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) pada tanggal 20 November 1989 dan diratifikasi Indonesia pada tahun
1990, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan anak adalah setiap orang yang berusia
di bawah 18 tahun. Undang-Undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
dalam Pasal 1 juga menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18
tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Undang-undang tersebut merupakan
bentuk dari hasil ratifikasi Convention on the Rights of the Child (CRC). Konvensi ini
merupakan instrumen internasional di bidang hak asasi manusia dengan cakupan hak yang
paling komprehensif. CRC terdiri dari 54 pasal yang hingga saat ini dikenal sebagai satu-
satunya konvensi di bidang Hak Asasi Manusia khususnya bagi anak-anak yang mencakup
baik hak sipil dan politik maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Berbagai kebijakan
untuk anak juga telah dibuat oleh pemerintah diantaranya adalah Program Nasional Bagi
Anak Indonesia (PNBAI) yang didalamnya mencakup empat program besar yaitu bidang
kesehatan, pendidikan, perlindungan anak dan penanggulangan HIV/AIDS.
Anak dari sisi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah masa depan bangsa dan
generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga negara berkewajiban memenuhi hak setiap
anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi, perlindungan
dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan
orangtua, memiliki tanggung jawab terhadap perlindungan anak.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam
rangka membangun anak Indonesia. Diantaranya yang dilakukan pemerintah adalah
dengan menetapkan berbagai kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta
komitmen internasional terkait hak-hak anak dan perlindungannya, antara lain Undang-
undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, kebijakan Kota Layak Anak
dan ditetapkannya Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli, serta komitmen terhadap deklarasi
A World Fit for Children (WFC) dalam 27th United Nations General Assembly Special
Session on Children pada tahun 2001. Dalam melakukan upaya-upaya tersebut, dan untuk
mengetahui berbagai permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan dan hak-hak anak,
sangat dibutuhkan data dan informasi mengenai kondisi anak Indonesia.
Publikasi ini menyajikan data dan informasi mengenai anak Indonesia di segala bidang,
diantaranya mengenai hak sipil dan kebebasan anak, lingkungan keluarga dan pengasuhan
alternatif bagi anak, pendidikan dan kesehatan anak, serta perlindungan khusus bagi anak.
Publikasi ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun masukan bagi pemerintah dalam
perencanaan dan penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan yang peduli anak.

iii
Profil Anak Indonesia 2012

Dengan tersusunnya publikasi ini, disampaikan apresiasi dan penghargaan yang


tinggi kepada tim penyusun dan semua pihak yang berpartisipasi atas upaya dan
kerjasamanya, terutama kepada Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) beserta jajarannya.
Semoga kerjasama yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan, terutama dalam upaya
peningkatan ketersediaan data anak.

Jakarta, Oktober 2012


Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia

Linda Amalia Sari Gumelar

iv
Profil Anak Indonesia 2012

KATA PENGANTAR

Indonesia merupakan salah satu negara besar di dunia, dengan populasi mencapai 237,6
juta penduduk pada 2010, lebih dari sepertiganya adalah penduduk berusia 0-17 tahun
yaitu 34,66 persen. Pada pertemuan Millennium Summitdi tahun 2000, para pemimpin
dunia meletakkan dasar-dasar Pencapaian Pembangunan Milenium atau Millennium
Development Goals (MDG), yang diantaranya meningkatkan akses terhadap pendidikan
dasar, dan pengurangan angka kematian bayi yang harus dicapai pada tahun 2015.
Karena itulah, negara-negara maju berkomitmen tinggi untuk membantu negara-negara
berkembang dan negara miskin di dunia untuk mencapai target MDG tersebut.
Untuk memonitor kemajuan pencapaian pembangunan khususnya yang berkaitan
langsung dengan kondisi anak-anak Indonesia, maka publikasi ini dibuat sebagai salah
satu alat ukurnya. Edisi Profil Anak Indonesia 2012 ini merupakan publikasi tahun kedua.
Pada publikasi ini dicantumkan beberapa indikator yang menggambarkan pencapaian
pembangunan anak-anak sekaligus beberapa indikator yang perlu mendapat perhatian
khusus oleh pemerintah karena pencapaiannya masih belum seperti yang diharapkan.
Publikasi ini merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak dan Badan Pusat Statistik.
Kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian publikasi ini, disampaikan
penghargaan dan terima kasih. Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk
penyempurnaan publikasi ini di masa mendatang.

Jakarta, Oktober 2012


Kepala Badan Pusat Statistik

Dr. Suryamin, M.Si

v
Profil Anak Indonesia 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF

P rofil Anak Indonesia 2012 memotret keadaan anak Indonesia berumur 0-17 tahun
pada tahun 2011. Sekitar 82,5 juta (proyeksi penduduk hasil SP 2010) anak Indonesia
berumur 6-17 tahun pada tahun 2011 merupakan aset bangsa yang tidak ternilai harganya.
Aset tersebut harus disiapkan dengan baik guna menyongsong masa depan bangsa yang
lebih cemerlang. Anak Indonesia pada 2011 mencapai sepertiga dari total penduduk
Indonesia (33,9 persen). Jika dilihat menurut jenis kelamin, 51,3 persen diantaranya
adalah laki-laki dan 48,7 lainnya adalah perempuan.
Manfaat Pendidikan Anak Usia dini (PAUD) bagi anak usia 0-6 tahun telah ditunjukkan
oleh berbagai macam studi, manfaat itu bisa dalam jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Manfaat jangka pendek diantaranya adalah peningkatan kualitas kesehatan
dan perbaikan nutrisi, pencegahan terhadap tindak kekerasan dan pengabaian. Manfaat
jangka menengah adalah penurunan angka pengulangan kelas dan angka drop out.
Sedangkan keuntungan jangka panjang diantaranya adalah peningkatan pendidikan dan
peningkatan upah serta penurunan tingkat kejahatan. Sayangnya pada 2011, tercatat
baru 14,8 persen anak 0-6 tahun di seluruh indonesia yang mengikuti PAUD. Bahkan di
perdesaan tercatat hanya 12,6 persen yang mengikuti PAUD, dan di perkotaan terpaut
sedikit saja yaitu 17,1 persen. Di provinsi tertentu persentasenya sangat rendah, misalnya
di Provinsi Papua yang hanya 4,8 persen anak yang sekolah di PAUD sedangkan di DI
Yogyakarta 34,77 persen anak 0-6 tahun berpartisipasi di PAUD.
Penyebab pernikahan dibawah umur sangat kompleks, diantaranya adalah
ketidaksetaraan jender, kemiskinan, praktik agama dan nilai-nilai tradisi yang negatif,
kegagalan hukum, konflik, bencana dan keadaan darurat lainnya. Kontrasnya, praktik
pernikahan dibawah umur di Indonesia bahkan dilindungi oleh Undang-Undang No 1
Tahun 1974. Tahun 2011 tercatat 1,62 persen anak perempuan 10-17 tahun di Indonesia
berstatus kawin dan pernah kawin. Di Jawa Timur, ada 3,38 persen perempuan 10-
17 tahun berstatus kawin dan pernah kawin. Diantara anak-anak perempuan yang
berstatus kawin dan pernah kawin tersebut 40,86 persen diantaranya bahkan menikah
pada umur kurang dari 15 tahun. Konsekuensi dari hal tersebut adalah akan berakibat
terhadap terjadinya siklus kemiskinan dan ketidakberdayaan pada perempuan, mereka
juga rentan mengalami kekerasan, penganiayaan dan pemaksaan hubungan seksual,
memperburuk kesehatan seksual dan reproduksi, serta peningkatan buta huruf dan
kurangnya pendidikan.
Dalam hal kesehatan dasar, Indonesia berhasil menurunkan angka kematian balita
dari 91 per seribu kelahiran pada 1990 menjadi 35 per seribu kelahiran pada 2010.

vi
Profil Anak Indonesia 2012

Selain itu, proporsi balita dengan berat badan kurang menurun dari 38 persen pada 1990
menjadi 20 persen pada 2007.
Pada 2011, 81,25 persen balita di Indonesia lahir dengan pertolongan bidan,
dokter maupun tenaga kesehatan lainnya, sedangkan di perdesaan masih ada 25,66
persen yang balita yang proses kelahirannya dibantu oleh dukun. Dalam hal pemberian
ASI eksklusif, baru sekitar 40,25 persen anak berumur 2-4 tahun mendapatkannya.
Imunisasi lengkap pada anak berumur 1-4 tahun baru mencakup 65,25 persen.
Dalam beberapa dekade terakhir, hasil pembangunan telah dirasakan oleh
seluruh bangsa Indonesia, tidak terkecuali penduduk berusia 0-17 tahun. Keberhasilan
tersebut diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pada 2011, sekitar 80,29 persen
anak 5-17 tahun berstatus masih sekolah. Meskipun jika dilihat menurut kelompok
umur, kecenderungannya adalah semakin meningkat umur maka semakin menurun
persentase penduduk masih sekolah. Pada kelompok umur 7-12 tahun, persentase
yang masih sekolah adalah 97,58 persen dan menurun hampir 10 persen (87,78
persen) pada kelompok umur 13-15 tahun dan menurun lagi lebih dari 20 persen pada
kelompok umur 16-17 tahun menjadi hanya 67,17 persen saja. Menurut Bank Dunia,
fenomena menurunnya partisipasi sekolah di Indonesia besar kemungkinan dipengaruhi
oleh tingkat kesejahteraan rumahtangga, dimana pada kelompok masyarakat yang
lebih kaya, persentase penduduk yang masih sekolah cenderung lebih tinggi daripada
kelompok masyarakat miskin. Gambaran ini didapatkan dari penghitungan data Susenas
2004 dalam laporan yang berjudul Early Childhood Education and Development, an
Investment of a Better Life.
Angka Putus Sekolah anak berumur 7-17 tahun adalah sebesar 2,91 persen pada
tahun 2011. Angka putus sekolah pada kelompok umur 7-12 tahun sebesar 0,67 persen,
pada kelompok umur 13-15 tahun angka putus sekolah mencapai 2,21 persen dan
pada kelompok umur 16-17 tahun angka putus sekolah mencapai 2,32 persen. Hampir
separuh (49,51 persen) anak berumur 7-17 tahun yang putus sekolah disebabkan
oleh tidak adanya biaya, 9,2 persen karena bekerja, 3,05 persen karena menikah atau
mengurus rumahtangga, dan sisanya karena alasan lainnya. Selain itu, masih ada sekitar
1 persen anak berusia 16-17 tahun yang tidak mempunyai kemampuan baca tulis.
Ada sekelompok anak yang mempunyai ketidakmampuan melakukan aktifitas
normal sehari-hari. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, sekitar 0,44 persen anak
berumur 10-17 tahun sulit berkonsentrasi/berkomunikasi, dan diantara yang sulit
berkonsentrasi/ berkomunikasi itu 41,25 persen diantaranya ada di tingkat kesulitan
yang parah. Lalu ada 0,51 persen anak berumur 10-17 tahun yang masih kesulitan
mengurus dirinya sendiri, 0,18 persen kesulitan berjalan/naik tangga, 0,14 tahun
kesulitan mendengar dan 0,2 persen kesulitan melihat.

vii
Profil Anak Indonesia 2012

Di bidang ketenagakerjaan, masih ada 3,4 juta jiwa anak berumur 10-17 tahun yang
bekerja. Papua adalah propinsi dengan partisipasi anak yang bekerja tertinggi di Indonesia.
Mayoritas mereka yang bekerja hanya tamat SD yaitu 75,83 persen. Anak yang bekerja
lebih banyak terserap di sektor pertanian yaitu 49,24 persen, hampir sepertiganya (32,36
persen) di sektor jasa, dan ada 18,4 persen di sektor manufaktur. Di sisi lain, 58,16 persen
anak yang bekerja adalah pekerja keluarga tidak dibayar. Di sektor pertanian proporsi
anak yang bekerja sebagai pekerja keluarga tak dibayar mencapai 39,13 persen.

viii
Profil Anak Indonesia 2012

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab :
Drs. Razali Ritonga, MA
Drs. Wynandin Imawan, M.Sc
Ir. Lies Rosdianty, M.Si
Editor :
Gantjang Amanullah, MA
Krismawati, MA
Ir. Meity Trisnowati
Ir. Thoman Pardosi, SE, M.Si
Sumarwanto, Dip. REIS
Wachyu Winarsih, M.Si
Ir. FB. Didiek Santoso
Drs. Suprapto, MM
Sucipto, SSi
Anita Putri Bungsu, SSI
Sylvianti Angraini, SSi
Indah Lukitasari, SSi
Penulis :
Al Huda Yusuf, M.Si
Eva Yugiana, S.ST
Mariet Tetty Nuryetty, MA
Dendi Handiyatmo, M.Si
Nashrul Wajdi, M.Si
Tono Iriantono Wirananggapattie, S.Si
Ahmad Muhammad Saleh
Pengolah Data :
Al Huda Yusuf, M.Si
Eva Yugiana, S.ST
Ferandya Yoedhiandito, SE
Rida Agustina, S.ST
Sapta Hastho Ponco, S.ST
Setting :
Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan

ix
Profil Anak Indonesia 2012

AKRONIM
ABH Angka Buta Huruf
AKA Angka Kematian Anak
AKABA Angka Kematian Balita
AKB Angka Kematian Bayi
APK Angka Partisipasi Kasar
APM Angka Partisipasi Murni
APS Angka Partisipasi Sekolah
ASEAN Association of South East Asian Nations
ASI Air Susu Ibu
BA Bustanul Athfal
Bappenas Badan Perencana Pembangunan Nasional
BBLR Berat Badan Lahir Rendah
BCG Basillus Calmatto Guenin
BKB Bina Keluarga Balita
BKG Balita Kurang Gizi
BPS Badan Pusat Statistik
DI Daerah Istimewa
Dikdas Pendidikan Dasar
DKI Daerah Khusus Ibukota
DPT Difteri Pertusis Tetanus
KB Kelompok Bermain
KF Keaksaraan Fungsional
KLA Kota Layak Anak
Kemendiknas Kementerian Pendidikan Nasional
Kemendagri Kementerian Dalam Negeri
Kemenkeu Kementerian Keuangan
Kemenag Kementerian Agama
KPP dan PA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
MDGs Millenium Development Goals
MI Madrasah Ibtidaiyah
MTs Madrasah Tsanawiyah
MA Madrasah Aliyah
Menkokesra Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat
NTB Nusa Tenggara Barat
PAUD Pendidikan Anak Usia Dini
PUS Pendidikan Untuk Semua

x
Profil Anak Indonesia 2012

PMS Penyakit Menular Seksual


PNBAI Program Nasional Bagi Anak Indonesia
Posyandu Pos Pelayanan Terpadu
PPI Program Pengembangan Imunisasi
PT Perguruan Tinggi
Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat
Pustu Puskesmas Pembantu
RA Raudatul Athfal
Riskesdas Riset Kesehatan Dasar
RPJM Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Sakernas Survei Angkatan Kerja Nasional
SD Sekolah Dasar
SDKI Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
SDLB Sekolah Dasar Luar Biasa
SDM Sumber Daya Manusia
SMP Sekolah Menengah Pertama
SMPLB Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
SMA Sekolah Menengah Atas
SMK Sekolah Menengah Kejuruan
Sisdiknas Sistem Pendidikan Nasional
Susenas Survei Sosial Ekonomi Nasional
Sukma Surat Keterangan Buta Aksara
TBM Taman Bacaan Masyarakat
TK Taman Kanak-kanak
TPA Taman Penitipan Anak
UU Undang Undang
UUD Undang Undang Dasar
Wajar Wajib Belajar
WHO World Health Organization

xi
Profil Anak Indonesia 2012

DAFTAR ISI

SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR v
RINGKASAN EKSEKUTIF vi
TIM PENYUSUN ix
AKRONIM x
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Sumber Data 3
1.4 Sistematika Penyajian 3
BAB II STRUKTUR PENDUDUK USIA 0-17 TAHUN 5
2.1 Jumlah dan Komposisi Anak 5
2.2 Tren Penduduk 0-17 Tahun 7
2.3 Rasio Jenis Kelamin (RJK) 8
BAB III HAK SIPIL DAN KEBEBASAN 9
3.1 Kepemilikan Akte Kelahiran 9
3.2 Akses Terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 13
BAB IV LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF 17
4.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 17
4.2 Anak dan Keluarga yang Tinggal Bersama 21
4.3 Perkawinan Usia Dini 24
BAB V KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN 29
5.1 Penolong Kelahiran 29
5.2 Air Susu Ibu (ASI) 30
5.3 Imunisasi 33
5.4 Keluhan Kesehatan 36
5.5 Akses ke Pelayanan Kesehatan 39
5.6 Tingkat Kunjungan 40

xii
Profil Anak Indonesia 2012

BAB VI PENDIDIKAN 41
6.1 Status Sekolah 42
6.2 APS, APM dan APK 44
6.2.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) 45
6.2.2 Angka Partisipasi Murni (APM) 46
6.2.3 Angka Partisipasi Kasar (APK) 48
6.3 Angka Putus Sekolah 49
6.4 Alasan Tidak Sekolah 53
6.5 Angka Buta Huruf 55
6.6 Sarana Ke sekolah 57
BAB VII PERLINDUNGAN KHUSUS 59
7.1 Perkembangan Perlindungan Anak di Indonesia 59
7.2 Perlindungan Khusus 61
7.3 Anak Bermasalah Hukum 61
7.3.1 Anak Pelaku Tindak pidana 62
7.3.2 Anak Korban Tindak pidana 64
7.3.3 Perdagangan Anak (Trafficking) 65
7.4 Anak dengan Kesulitan Fungsional 66
7.4.1 Kesulitan Melihat 67
7.4.2 Kesulitan Mendengar 69
7.4.3 Kesulitan Berjalan/Naik Tangga 70
7.4.4 Kesulitan Mengingat/Berkonsentrasi/Berkomunikasi 71
7.4.5 Kesulitan Mengurus Diri Sendiri 73
7.5 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja 74
7.5.1 Umur Anak yang Bekerja 76
7.5.2 Anak 10-17 Tahun Bekerja menurut Provinsi 77
7.5.3 Anak 10-17 Tahun Bekerja menurut Pendidikan 79
7.5.4 Anak 10-17 Tahun Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan 80
7.5.5 Anak 10-17 Tahun Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama 82
7.5.6 Anak 10-17 Tahun Bekerja menurut Status Pekerjaan dan
Lapangan Pekerjaan Utama 83
7.5.7 Anak 10-17 Tahun Bekerja di Kegiatan Informal 86
7.5.8 Anak 10-17 Tahun Bekerja menurut Jam Kerja Pada
Pekerjaan Utama 88
7.5.9 Anak 10-17 Tahun Bekerja menurut Pendapatan/Upah/Gaji 89
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN 93

xiii
Profil Anak Indonesia 2012


DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin
(dalam juta) dan Rasio Jenis Kelamin (RJK), 2011 5
Tabel 2.2 Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur Sekolah, 2011
(dalam juta) 6
Tabel 2.3 Proyeksi Penduduk Indonesia Umur 0-17 Tahun, 2010-2015
(dalam juta) 7
Tabel 3.1 Proporsi Anak Berusia 5-17 tahun yang Mengakses Internet dalam 3
Bulan Terakhir menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011 14
Tabel 3.2 Proporsi Anak Berusia 5-17 tahun dan Masih Sekolah yang
Mengakses Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin, 2011 15
Tabel 4.1 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD
Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin, dan Kelompok Umur, 2011 19
Tabel 4.2 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD
Menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin dan Jenis PAUD, 2011 21
Tabel 5.1 Persentase Anak yang Berobat Jalan menurut Jenis Fasilitas
Kesehatan dan Tipe Daerah, 2011 39
Tabel 6.1 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Tipe Daerah, Jenis
Kelamin dan Partisipasi Sekolah, 2011 43
Tabel 6.2 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Kelompok Umur
dan Partisipasi Sekolah, 2011 44
Tabel 6.3 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Pernah/ Sedang
Sekolah menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011 50
Tabel 6.4 Angka Putus Sekolah Penduduk menurut Tipe Daerah, Jenis
Kelamin dan Kelompok Umur Sekolah, 2011 51
Tabel 6.5 Angka Putus Sekolah Penduduk Berumur 7-17 Tahun menurut Tipe
Daerah, Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan, 2011 52
Tabel 6.6 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Tidak/ Belum
Pernah Sekolah/ Tidak Bersekolah Lagi menurut Alasan Tidak/
Belum Pernah Sekolah/Tidak Bersekolah Lagi, Tipe Daerah, dan
Jenis Kelamin, 2011 53

xiv
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 6.7 Angka Buta Huruf Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Tipe Daerah,
Jenis Kelamin dan Kelompok Usia Sekolah, 2011 56
Tabel 6.8 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Masih Sekolah
menurut Sarana Angkutan ke Sekolah, Tipe Daerah, dan Jenis
Kelamin, 2011 57
Tabel 6.9 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun ke Atas yang Masih
Sekolah menurut Sarana Angkutan ke Sekolah dan Jenjang
Pendidikan, 2011 58
Tabel 7.1 Jumlah Narapidana dan Tahanan Menurut Kelompok Usia dan
Jenis Kelamin, 2011 63
Tabel 7.2 Jumlah Korban Perdagangan Orang Menurut Kelompok Umur dan
Jenis Kelamin, Tahun 2007 2011 66
Tabel 7.3 Jumlah Anak Usia 10-17 tahun menurut Jenis dan Tingkat
Kesulitan, 2010 (dalam ribuan) 67
Tabel 7.4 Persentase Anak usia 10-17 Tahun menurut Kelompok Umur dan
Tingkat Kesulitan Melihat, 2010 68
Tabel 7.5 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun menurut Kelompok Umur dan
Tingkat Kesulitan Mendengar, 2010 69
Tabel 7.6 Persentase Anak usia 10-17 tahun menurut Kelompok Umur dan
Tingkat Kesulitan Berjalan/Naik Tangga, 2010 70
Tabel 7.7 Persentase Anak usia 10-17 tahun menurut Kelompok Umur dan
Tingkat Kesulitan Mengingat/ Berkonsentrasi/Berkomunikasi, 2010 72
Tabel 7.8 Persentase Anak usia 10-17 tahun menurut Kelompok Umur dan
Tingkat Kesulitan Mengurus Diri Sendiri, 2010 73

xv
Profil Anak Indonesia 2012

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Penduduk 0-4 Tahun Menurut Kepemilikan Akte Kelahiran, 2011 10
Gambar 3.2 Persentase Penduduk 0-4 Tahun yang Memiliki Akte Kelahiran
Menurut Provinsi, 2011 11
Gambar 3.3 Persentase Penduduk 0-4 tahun yang Tidak Memiliki Akte
Kelahiran Menurut Alasan, 2011 12
Gambar 3.4 Persentase Penduduk 0-4 tahun yang Tidak Memiliki Akte
Kelahiran Menurut Alasan, 2011 13
Gambar 4.1 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD
Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011 20
Gambar 4.2 Persentase Anak yang Tinggal Serumah dengan Ibu Kandung
Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011 22
Gambar 4.3 Persentase Anak yang Tinggal Serumah dengan Ibu Kandung
Menurut Provinsi, 2011 23
Gambar 4.4 Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun yang Kawin dan
Pernah Kawin Menurut Provinsi, 2011 25
Gambar 4.5 Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun Menurut Status
Perkawinan, 2011 26
Gambar 4.6 Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun yang Berstatus Kawin
dan Pernah Kawin Menurut Umur Kawin Pertama, 2011 26
Gambar 5.1 Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran dan Tipe Daerah,
2011 30
Gambar 5.2 Persentase Balita yang Pernah Diberi ASI Menurut Jenis Kelamin
dan Tipe Daerah, 2011 31
Gambar 5.3 Rata-rata Lama Pemberian ASI (Bulan) bagi Balita Menurut Tipe
Daerah dan Jenis Kelamin, 2011 32
Gambar 5.4 Rata-rata Lama Pemberian ASI (Bulan) Tanpa Makanan Tambahan
dan ASI dengan Makanan Tambahan bagi Balita Menurut Tipe
Daerah, 2011 32
Gambar 5.5 Persentase Balita Berumur 2-4 Tahun yang Memiliki Riwayat
Mendapat ASI Ekslusif (6 Bulan) Menurut Jenis Kelamin dan
Tipe Daerah, 2011 33

xvi
Profil Anak Indonesia 2012

Gambar 5.6 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Jenis
Kelamin dan Tipe Daerah, 2011 34
Gambar 5.7 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Jenis
Imunisasi dan Jenis Kelamin, 2011 34
Gambar 5.8 Persentase Balita Berumur 1-4 Tahun yang Mendapat Imunisasi
Lengkap Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011 35
Gambar 5.9 Persentase Anak yang Sakit Menurut Tipe Daerah dan Jenis
Kelamin, 2011 36
Gambar 5.10 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Menurut
Jenis Keluhan Terbesar dan Jenis Kelamin, 2011 37
Gambar 5.11 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan
Mengobati Sendiri Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis
Kelamin, 2011 37
Gambar 5.12 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan
Penggunaan Obat menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin,
2011 38
Gambar 5.13 Tingkat Kunjungan Anak ke Fasilitas Kesehatan, 2011 40
Gambar 6.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Berumur 7-17 Tahun
menurut Jenis Kelamin, 2011 45
Gambar 6.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Berumur 7-17 Tahun
menurut Tipe Daerah, 2011 46
Gambar 6.3 Angka Partisipasi Murni (APM) Anak menurut Jenis Kelamin, 2011 47
Gambar 6.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Anak menurut Tipe Daerah, 2011 47
Gambar 6.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak menurut Jenis Kelamin, 2011 48
Gambar 6.6 Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak menurut Tipe Daerah, 2011 49
Gambar 7.1 Persentase Korban Kejahatan Selama Tahun 2011 Menurut
Kelompok Usia dan Tipe Daerah 64
Gambar 7.2 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan
Melihat menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2010 68
Gambar 7.3 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan
Mendengar menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2010 70
Gambar 7.4 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan
Berjalan/Naik Tangga menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin 71

xvii
Profil Anak Indonesia 2012

Gambar 7.5 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan
Mengingat/ Berkonsentrasi/Berkomunikasi menurut Tipe Daerah
dan Jenis Kelamin, 2010 72
Gambar 7.6 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan
Mengurus Diri Sendiri menurut Tipe Daerah dan Jenis
Kelamin, 2010 74
Gambar 7.7 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja, 2011 76
Gambar 7.8 TPAK 10-17 Tahun dan Persentase Penduduk 10-17 yang Bekerja
Menurut Provinsi, 2011 78
Gambar 7.9 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Tingkat Pendidikan, 2011 79
Gambar 7.10 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja menurut
Lapangan Pekerjaan Utama, 2011 80
Gambar 7.11 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja menurut
Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin, 2011 81
Gambar 7.12 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja menurut
Lapangan Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal, 2011 81
Gambar 7.13 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan, 2011 82
Gambar 7.14 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011 82
Gambar 7.15 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal, 2011 83
Gambar 7.16 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan dan Lapangan Uasha, 2011 83
Gambar 7.17 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan dan Lapangan Usaha (Perkotaan), 2011 84
Gambar 7.18 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan dan Lapangan (Perdesaan) 84
Gambar 7.19 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan dan Lapangan (Laki-laki), 2011 85
Gambar 7.20 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Status Pekerjaan dan Lapangan (Perempuan), 2011 85

xviii
Profil Anak Indonesia 2012

Gambar 7.21 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Sektor Formal-Informal, 2011 87
Gambar 7.22 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Sektor Formal-Informal dan Daerah Tempat Tinggal, 2011 87
Gambar 7.23 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Sektor Formal-Informal dan Jenis Kelamin, 2011 88
Gambar 7.24 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama, 2011 88
Gambar 7.25 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Jam Kerja pada Pekerjaan Utama dan Daerah tempat Tinggal,
2011 89
Gambar 7.26 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Jam Kerja pada pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin, 2011 89
Gambar 7.27 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Rata-Rata Upah/Gaji/Pendapatan, 2011 90

xix
Profil Anak Indonesia 2012

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hasil Proyeksi Sensus Penduduk 2010, pada 2011 penduduk Indonesia diperkirakan
mencapai 243,8 juta jiwa, dan sekitar 33,9 persen diantaranya adalah anak-anak usia
0-17 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa berinvestasi untuk anak adalah berinvestasi
untuk sepertiga lebih penduduk Indonesia. Gambaran kondisi anak saat ini menjadi dasar
yang penting bagi pengambilan kebijakan yang tepat bagi anak. Anak-anak merupakan
kelompok penduduk usia muda yang mempunyai potensi untuk dikembangkan agar dapat
berpartisipasi aktif dalam pembangunan di masa mendatang. Mereka adalah kelompok
yang perlu disiapkan untuk kelangsungan bangsa dan negara di masa depan.
Perwujudan anak-anak sebagai generasi muda yang berkualitas, berimplikasi
pada perlunya pemberian perlindungan khusus terhadap anak-anak dan hak-hak yang
dimilikinya sehingga anak-anak bebas berinteraksi dalam kehidupan di lingkungan
masyarakat. Sesuai dengan isi Pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Undang-undang tersebut merupakan
bentuk dari hasil ratifikasi Convention on the Rights of the Child (CRC).
Salah satu aspek penting untuk melihat kualitas anak adalah dari sisi pendidikan.
Hasil Susenas 2011 menunjukkan bahwa anak usia 5-17 tahun yang berstatus sekolah
sebesar 80,29 persen. Dan ternyata pada kelompok usia tersebut terdapat 7,36 persen
yang tidak bersekolah lagi dan yang belum pernah sekolah sebesar 12,35 persen.
Meskipun persentase anak usia sekolah yang masih bersekolah cukup tinggi, namun
kualitas dari anak tersebut juga harus ditingkatkan demi terciptanya Sumber Daya Manusia
yang berkualitas bagi bangsa dan negara di masa mendatang. Hal ini dikarenakan masih
adanya permasalahan terbatasnya akses pendidikan berkualitas bagi anak, terutama bagi
anak keluarga miskin dan di masyarakat terpencil. Dampaknya dapat terlihat dari semakin
meningkatnya kasus-kasus kekerasan, jumlah anak yang bermasalah dengan hukum,
eksploitasi (termasuk trafficking), dan diskriminasi terhadap anak.

1
Profil Anak Indonesia 2012

Dilihat dari sisi kesehatan, angka kematian bayi (AKB) pada tahun 2007 sebesar
34 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut jauh dari target MDGs (23
kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup) yang ingin dicapai pada tahun 2015. Sementara
pada tahun yang sama, Angka Kematian Balita adalah sebesar 44 per 1.000 kelahiran
hidup, sedangkan target MDGs pada tahun 2015 adalah 32 kematian balita per 1.000
kelahiran hidup. Indikator lainnya adalah status gizi anak, dimana berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, prevalensi Balita Kurang Gizi (BKG) pada tahun 2010
adalah sebesar 17,9 persen yang terdiri dari 4,9 persen gizi buruk dan 13 persen gizi
kurang.
Di samping itu, perlindungan anak dari berbagai tindak kekerasan, perdagangan
anak, eksploitasi, dan diskriminasi masih belum optimal. Hal ini antara lain terlihat
dari jumlah anak bekerja yang relatif masih tinggi. Hasil Survei Pekerja Anak (SPA) yang
merupakan kerjasama antara BPS dan ILO (International Labour Organization) pada tahun
2009 menunjukkan bahwa terdapat sekitar 4,1 juta anak usia 5-17 tahun yang bekerja.
Sedangkan berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2011, terdapat 3,4 juta anak berumur 10-
17 tahun pada 33 provinsi di Indonesia yang bekerja.
Disisi lain belum terpenuhinya hak sipil anak, dimana balita yang memiliki akte
kelahiran baru sekitar 59 persen (Susenas 2011) dan 41 persen lainnya tidak mempunyai
akte kelahiran. Hal ini mencerminkan belum terpenuhinya hak anak terhadap identitasnya
dan masih lemahnya sistem pendataan atau registrasi kelahiran. Tidak dimilikinya akta
kelahiran menyebabkan ketidakjelasan identitas anak, yang akan membawa sejumlah
implikasi seperti diskriminasi, tidak memiliki akses terhadap pelayanan dasar pendidikan
dan kesehatan, rawan menjadi korban perdagangan manusia, mudah dijadikan pekerja
anak, rawan menjadi korban kejahatan seksual, dan lain-lain.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, maka diperlukan adanya data profil anak sebagai
gambaran keadaan anak-anak di Indonesia secara menyeluruh diberbagai bidang. Oleh
karena itu KPP&PA bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik melakukan suatu kajian
analisis deskriptif mengenai situasi dan kondisi anak-anak di Indonesia. Penyusunan profil
dalam jangka pendek menjadi sangat penting untuk disusun dan dikembangkan sebagai
basis data dan masukan dalam upaya pemenuhan hak-hak anak.

1.2 Tujuan
Publikasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan informasi tentang kondisi
anak-anak Indonesia yang diamati dari aspek lingkungan keluarga, pendidikan, kesehatan,
dan perlindungan anak baik terhadap masalah sosial, hukum, kekerasan, anak bekerja
dan anak cacat.

2
Profil Anak Indonesia 2012

1.3 Sumber Data


Publikasi ini menggunakan berbagai macam sumber data yaitu:
a. Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2011
b. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2011
c. Sensus Penduduk 2010 dan Proyeksi Penduduk
d. Lembaga Pemasyarakatan Republik Indonesia
e. Bareskrim, Mabes Polri

1.4 Sistematika Penyajian


Secara sistematis publikasi ini disajikan dalam tujuh bab. Pemilihan bab dalam
penyusunan Profil Anak disesuaikan dengan lima kluster hak anak pada Konvensi Hak Anak
(KHA) yakni: hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif;
kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan
seni budaya, dan perlindungan khusus. Pengelompokan tentang isi KHA ke dalam lima
kluster oleh Komisi Hak Anak PBB dilakukan dengan pertimbangan mempermudah
pemahaman publik serta mempermudah dalam penyusunan laporan implementasinya
kepada PBB. Dalam setiap kluster telah ditentukan indikator rinci, meskipun demikian
karena keterbatasan data, tidak semua indikator tersebut disajikan dalam publikasi ini.
Bab pertama menyajikan pendahuluan yang berisi latar belakang penyusunan
publikasi, tujuan, sumber data serta sistematika publikasi. Bab ke-dua menyajikan
tentang Struktur Penduduk 0-17 tahun. Bab ke-tiga menyajikan tentang Hak Sipil dan
Kebebasan. Bab ke-empat tentang Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif, bab
ke-lima Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, Bab ke-enam Pendidikan, Pemanfaatan
Waktu Luang dan Kegiatan Seni budaya, sedangkan bab ke-tujuh Perlindungan Khusus
yang berisi tentang anak bermasalah hukum, anak bermasalah sosial, anak bekerja dan
anak cacat.

3
Profil Anak Indonesia 2012

2
STRUKTUR PENDUDUK USIA 0 -17 TAHUN

2.1 Jumlah dan Komposisi Anak


Karakteristik usia secara jelas mendefinisikan perbedaan yang memisahkan antara
anak dari orang dewasa. Anak yang dimaksud disini adalah seorang yang berusia . Anak
adalah karunia yang terbesar bagi keluarga, agama, bangsa dan negara. Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus cita-cita bagi kemajuan suatu bangsa.
Dari sudut pandang anak sebagai aset, anak merupakan salah satu modal sumber daya
manusia, jika dipenuhi semua kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan
kebutuhan sosial ekonomi lainnya. Pemenuhan kebutuhan ini akan membentuk anak
tumbuh menjadi manusia berkualitas. Sebaliknya jika kebutuhan anak tidak terpenuhi,
dikhawatirkan akan menurunkan kualitas hidup anak atau sebagian dari mereka akan
menimbulkan masalah bagi keluarga, masyarakat maupun negara.
Hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010), menunjukkan bahwa penduduk Indonesia
berjumlah 237,6 juta jiwa, yang terdiri dari 119,6 juta laki-laki dan 118,0 juta perempuan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 81,4 juta orang atau sekitar 34,26 persen diantaranya anak
berumur di bawah 18 tahun.

Tabel 2.1 Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin (dalam juta)
dan Rasio Jenis Kelamin (RJK), 2011
Laki-laki+
Kelompok Laki-laki Perempuan Rasio Jenis
Perempuan
Umur Kelamin
Jumlah % Jumlah % Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

0-17 42.332 34 ,6 40.206 33 ,2 82.572 33 ,9 105 ,3

18+ 80.146 65 ,4 81.056 66 ,8 161.268 66 ,1 98 ,9

Jumlah 122..478 100,0 121.262 100,0 243.840 100,0 101 ,0

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Berdasar Hasil SP2010

5
Profil Anak Indonesia 2012

Pada tahun 2011 penduduk Indonesia berumur 0-17 tahun mencapai 82,6 juta (Tabel
2.1) atau sebesar 33,9 persen dari keseluruhan penduduk. Apabila dilihat dari sudut
pandang ketergantungan maka sepertiga dari penduduk Indonesia masih membutuhkan
perlindungan baik oleh keluarga, masyarakat ataupun negara.
Kebutuhan dasar yang harus disiapkan oleh pemerintah untuk anak terlihat masih cukup
besar misalnya dibidang kesehatan dan pendidikan. Masih sangat dibutuhkan peran serta
orang tua untuk akses kepada pelayanan kesehatan agar mengurangi angka kesakitan dan
angka kematian pada bayi, balita dan anak. Anak bayi maupun balita membutuhkan layanan
kesehatan yang baik, sehingga mereka bisa melewati tahun kritis di awal kehidupannya
dimana kesehatannya sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit. Usaha pemerintah
meningkatkan kesehatan anak melalui layanan imunisasi, pemberian vitamin, dan makanan
tambahan berperan penting dalam menurunkan kematian bayi dan meningkatkan kualitas
kesehatannya.
Dibidang pendidikan juga tidak kalah pentingnya dimana pendidikan merupakan
sarana untuk membentuk generasi yang berkualitas. Penyediaan penyelengaraan
pendidikan oleh pemerintah mutlak diperlukan disamping pendidikan yang diberikan oleh
orang tua. Persebaran penduduk menurut usia sekolah maupun pra sekolah sebagaimana
terlihat pada Tabel 2.2. Penduduk pada kelompok usia pendidikan dasar yaitu 7-12 tahun
tercatat sebanyak 27,3 juta orang, sedangkan pada kelompok usia pendidikan pra sekolah
0-6 tahun tercatat sebanyak 32,6 juta orang, lalu pada kelompok pendidikan usia menengah
13-17 tahun tercatat sebanyak 22,4 juta orang. Besarnya jumlah penduduk muda yang
memerlukan pendidikan ini menjadi kewajiban pemerintah sebagai penyelenggara negara
untuk menyediakan akses pendidikan yang adil dan merata. Sehingga pendidikan dapat
dinikmati oleh seluruh warga negara Indonesia.

Tabel 2.2 Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur Sekolah, 2011 (dalam juta)

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan

(1) (2) (3) (4)


0-4 12.155 11.531 23.687
5-6 4.658 4.432 9.090
7-12 14.022 13.282 27.304
13-15 7.060 6.691 13.750
16-17 4.437 4.270 8.707

Jumlah 42.332 40.206 82.538

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Berdasar Hasil SP2010

6
Profil Anak Indonesia 2012

2.2 Tren Penduduk 0-17 Tahun


Dengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa berdasarkan hasil SP 2010, Indonesia
merupakan negara terbesar keempat di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat.
Pada kurun waktu 2000-2010, proporsi penduduk berusia 0-17 tahun terhadap total
penduduk telah mengalami penurunan. Sekitar 2,5 persen, dari 36,76 persen pada tahun
2000 menjadi 34,25 persen pada tahun 2010.
Sekitar satu diantara tiga penduduk Indonesia adalah anak. Ini terlihat dari proporsinya
terhadap total penduduk Indonesia yaitu sekitar 33,9 persen. Yang menarik untuk diamati
adalah adanya peningkatan proporsi penduduk berumur 0 tahun dari 4,72 persen pada
tahun 2000 menjadi 5,4 persen pada tahun 2010. Implikasi kebijakan di masa mendatang
diantaranya adalah perlunya pemerintah merevitalisasi program pengendalian penduduk.
Program pengendalian penduduk melalui Keluarga Berencana (KB) sudah terbukti
berhasil menghindarkan Indonesia dari ledakan penduduk yang tidak terkendali beberapa
dasawarsa yang lalu. Namun, lemahnya komitmen pemerintah setelah era orde baru dalam
hal pengendalian jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah penduduk usia
muda. Meskipun laju pertumbuhan penduduk secara nasional menurun, namun jumlah
pasangan usia produktif selalu meningkat, sehingga jumlah kelahiran tetap tinggi.

Tabel 2.3 Proyeksi Penduduk Indonesia Umur 0-17 Tahun, 2010-2015 (dalam juta)

Tahun
Kelompok Umur
2010 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

0-4 23,769 23,687 23,438 23,028 22,522 22,024

5-9 22,837 22,656 22,742 23,032 23,391 23,645

10-14 22,831 22,991 22,931 22,772 22,677 22,780

15-17 12,929 13,204 13,498 13,732 13,820 13,684

Jumlah 82,366 82,538 82,609 82,564 82,411 82,132

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 Berdasar Hasil SP2010

Dalam periode 2010-2015 yang diperlihatkan oleh Tabel 2.3 diproyeksikan akan
terjadi penurunan jumlah penduduk 0-17 tahun dalam periode lima tahun ke depan,
hal yang sama juga terjadi pada penduduk kelompok umur 0-4 tahun. Namun pada
penduduk kelompok memiliki pola yang sedikit acak, dimana terjadi peningkatan pada
tahun tertentu dan terjadi penurunan ditahun berikutnya. Perbedaan tren antar kelompok

7
Profil Anak Indonesia 2012

umur ini di masa akan datang harus diantisipasi oleh pemerintah dengan merencanakan
program-program yang tepat agar perubahan komposisi penduduk 0-17 tahun ini tidak
menjadi penghambat jalannya pembangunan.

2.3 Rasio Jenis Kelamin (RJK)


Pada Tabel 2.1 tampak bahwa RJK kelompok umur 0-17 tahun sebesar 105,3, yang
secara umum dapat dikatakan bahwa pada tahun 2011 penduduk berumur 0-17 lebih
banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Sedangkan pada kelompok umur
yang lebih tua, RJK sebesar 98,9 yang artinya proporsi penduduk laki-laki berkurang.
Secara alami ini berkaitan dengan angka harapan hidup laki-laki yang memang lebih
rendah daripada perempuan.
Walaupun laki-laki tercatat lebih banyak daripada perempuan, dalam mendukung
kesetaraan gender maka baik anak laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang
setara untuk memperoleh pendidikan dan layanan kesehatan yang baik.

8
Profil Anak Indonesia 2012

3
HAK SIPIL DAN KEBEBASAN

3.1 Kepemilikan Akte Kelahiran


Kepemilikan akte kelahiran juga merupakan salah satu bukti telah terpenuhinya hak
memiliki identitas sebagai anak. Pasal 9 konfensi PBB mengenai hak-hak anak menentukan
bahwa semua anak harus didaftarkan segera setelah kelahirannya dan juga harus
mempunyai nama serta kewarganegaraan. Laporan ini menghimbau agar dilaksanakan
pendaftaran kelahiran gratis bagi semua anak dan merupakan tujuan yang dapat dicapai
oleh semua negara. Konvensi itu diratifikasi oleh indonesia pada tahun 1990.
Akta kelahiran merupakan hasil pencatatan terhadap peristiwa kelahiran seseorang
di wilayah suatu negara. Sampai saat ini masih banyak anak Indonesia yang identitasnya
tidak atau belum tercatat dalam akta kelahiran, sehingga secara de jure keberadaannya
dianggap tidak ada oleh negara. Hal ini mengakibatkan anak yang lahir tersebut tidak
tercatat namanya, silsilah dan kewarganegaraannya serta tidak terlindungi keberadaanya.
Ketika tidak ada bukti diri, dikemudian hari dapat disalahgunakan dengan membuat
keterangan identitas yang dimanipulasi sehingga banyak permasalahan yang terjadi
berpangkal dari manipulasi identitas anak. Semakin tidak jelas identitas seorang anak,
maka semakin mudah terjadi eksploitasi terhadap anak, seperti anak menjadi korban
perdagangan bayi dan anak, tenaga kerja dan kekerasan.
Akta kelahiran bersifat universal, karena hal ini terkait dengan pengakuan negara
atas status keperdataan seseorang. Indonesia termasuk salah satu negara yang cakupan
pencatatan kelahirannya buruk. Banyak faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan
pencatatan kelahiran, mulai dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pencatatan kelahiran, biaya yang tinggi untuk pencatatan, prosedur yang sulit, serta
kurangnya akses terhadap pelayanan pencatatan yang biasanya berada di tingkat
kabupaten/kota.

9
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Susenas 2011

Gambar 3.1 Penduduk 0-4 Tahun Menurut Kepemilikan Akte Kelahiran, 2011

Pada Gambar 3.1, dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2011
menunjukkan masih rendahnya kepemilikan akte kelahiran untuk anak 0-4 tahun. Susenas
2011 mencatat hanya sebesar 59 persen dari penduduk 0-4 tahun yang memiliki akte
kelahiran dan terdapat 40 persen yang tidak memilki akte kelahiran, sisanya sebesar 1
persen responden yang ditanya tentang akte kelahiran anaknya menyatakan tidak tahu
tentang akte kelahiran. Rendahnya kepemilikan akte menunjukkan kepedulian tentang
hak anak oleh orang tua dan pemerintah perlu ditingkatkan. Tingkat kepedulian ini
berbeda untuk setiap provinsi sebagaimana tercermin dalam Gambar 3.2, terdapat 3
provinsi dengan angka kepemilikan akte kelahiran tertinggi yaitu Provinsi DI Yogyakarta
sebesar 89,9 persen, Kepulauan Riau sebesar 89,3 persen dan DKI Jakarta sebesar
85,3 persen. Sementara 3 provinsi dengan angka kepemilikan akte kelahiran terendah
disandang oleh provinsi Nusa Tenggara Timur dengan 29,9 persen, Papua 30,5 persen dan
Sumatera Utara 31,3 persen.
Anak dari sisi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah masa depan bangsa dan
generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga negara berkewajiban memenuhi hak setiap
anak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi, perlindungan
dari tindak kekerasan dan diskriminasi. Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan
orangtua, memiliki tanggung jawab terhadap perlindungan anak.
Realitanya keinginan sebagian penduduk untuk memiliki akta kelahiran seringkali
mendapatkan hambatan karena biaya pembuatannya yang mahal, persyaratannya
banyak, prosesnya yang panjang dan butuh waktu lama, atau hambatan yang sifatnya
menyangkut keturunan seseorang. Mencermati permasalahan dalam pencatatan
kelahiran tersebut, maka persoalan yang lebih mendasar yaitu pengetahuan orang tua
dan keluarga akan pentingnya akte kelahiran perlu ditingkatkan. Oleh karena itu akte
kelahiran juga perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan masyarakat. Tanggung

10
Profil Anak Indonesia 2012

jawab ini diemban oleh pemerintah pusat maupun daerah karena di dalam akta kelahiran
terdapat Hak Asasi Manusia (HAM) dan sesungguhnya merupakan pelaksanaan amanat
UUD 1945, UU No. 23/2002 yang berkaitan keperdataan seseorang berupa hak identitas
dan kewarganegaraan.

Sumber: Susenas 2011

Gambar 3.2 Persentase Penduduk 0-4 Tahun yang Memiliki Akte Kelahiran Menurut
Provinsi, 2011

11
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Susenas 2011

Gambar 3.3 Persentase Penduduk 0-4 tahun yang Tidak Memiliki Akte Kelahiran
Menurut Alasan, 2011

Dari Gambar 3.3, diketahui bahwa alasan orang tua yang anaknya tidak memiliki
akte kelahiran 31,7 persen diantaranya adalah karena biaya yang mahal. Masalah biaya ini
cukup bervariasi antar provinsi. Alasan jarak yang jauh disebutkan oleh responden sebesar
6,1 persen. Jarak yang menjadi kendala bagi orang tua untuk mengurus dan memperoleh
akte kelahiran, menunjukkan bahwa akses pelayanan pemerintah kepada masyarakat
masih menjadi kendala di beberapa provinsi. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah
jawaban tidak tahu sebesar 25,2 persen, baik tidak tahu cara mengurusnya maupun tidak
merasa perlu memiliki akte kelahiran, hal ini memperlihatkan pengetahuan yang kurang
pada masyarakat tentang akte kelahiran. Bagi pemerintah sangat perlu memperkenalkan
hal ini berkaitan dengan tanggung jawab dalam pemenuhan hak anak.
Pada Gambar 3.4, kendala biaya disebutkan dengan persentase terbesar di Provinsi
Banten yaitu 57,6 persen, Jawa Barat 48,9 persen dan DKI Jakarta 45,4 persen. Namun
masalah biaya tidak terlalu menjadi masalah di Papua dan Papua Barat yang menyebutkan
sebesar 5,9 dan 6,8 persen. Sementara alasan tidak tahu terbesar dicatat pada Provinsi
Papua sebesar 64,7 persen, Sulawesi Barat 37,5 persen dan Sulawesi Selatan 35,6 persen.
Untuk alasan ketidaktahuan ini persentase terendah terdapat di Provinsi DI Yogyakarta
sebesar 5,7 persen.

12
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Susenas 2011

Gambar 3.4 Persentase Penduduk 0-4 tahun yang Tidak Memiliki Akte Kelahiran
Menurut Alasan, 2011

3.2. Akses Terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu penemuan terhebat yang merubah
peradaban manusia di abad 21 adalah penemuan teknologi informasi dan komunikasi.
Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi antara satu dengan lainnya.
Interaksi antar manusia telah mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Dahulu,
orang menggunakan sarana kertas untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi

13
Profil Anak Indonesia 2012

dari satu tempat ke tempat lain melalui surat menyurat. Karena semakin meningkatmya
kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat, surat menyurat melalui media kertas
mulai ditinggalkan. Meskipun demikian, kertas sampai sekarang masih banyak digunakan
sebagai media penyampai informasi seperti majalah, koran dan sebagainya. Kemudian
muncullah media lain seperti telepon kabel, lalu telepon nirkabel dan terus berevolusi
hingga ditemukannya internet. Dengan itu, cara manusia berinteraksi antar satu dengan
yang lain telah berubah secara drastis menjadi lebih cepat dan mudah.
Internet adalah salah satu keajaiban penemuan di dunia. Penemuan internet merubah
dunia menjadi lebih dinamis dan serba cepat. Kemajuan internet telah menyentuh banyak
sisi kehidupan manusia. Kejadian di belahan dunia lain bisa kita ketahui dengan segera
melalui internet. Manusia pun saling berinteraksi melalui internet. Aktifitas perdagangan
juga berkembang pesat dengan bantuan internet. Menurut catatan Internet World Statistics,
Amerika Utara adalah pengguna akses internet terbesar di dunia dengan penetrasi mencapai
78,6 persen, Australia/Oseania 67,8 persen, Eropa mencapai 63,5 persen, Amerika Latin/
Karibia 43 persen, Timur Tengah 40,2 persen, Asia 27,5 persen, dan terakhir adalah Afrika
15,6 persen. Jumlah totalnya mencapai sekitar 2,4 milyar orang atau lebih dari sepertiga
penduduk dunia.
Di Asia, sebagai benua terbanyak populasinya di dunia memiliki pengguna
internet sebanyak 1,08 milyar pengakses internet. Sebagai bagian masyarakat dunia,
perkembangan internet di Indonesia juga berkembang pesat. Dengan jumlah penduduk
yang sangat besar yaitu 237,6 juta berdasarkan SP 2010, Indonesia merupakan pasar
internet dunia. Pengguna layanan internet di Indonesia tumbuh 18 persen pada tahun
2011 dari tahun 2010.

Tabel 3.1 Proporsi Anak Berusia 5-17 tahun yang Mengakses Internet dalam 3 Bulan
Terakhir menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan

(1) (2) (3) (4)

5-6 0,53 0,41 0,47


7-12 6,56 6,06 6,32
13-15 27,17 31,02 29,02
16-17 40,02 43,43 41,66
Total 14,76 15,88 15,30
Sumber: Susenas 2011

14
Profil Anak Indonesia 2012

Internet juga telah digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat dan kelompok umur,
termasuk anak-anak usia 5-17 tahun. Berdasarkan hasil Susenas 2011, ada sekitar 15,3
persen anak di Indonesia berusia 5-17 tahun pernah mengakses internet dalam tiga
bulan terakhir sebelum tanggal survei. Tabel 3.1 menyajikan proporsi anak-anak yang
mengakses internet. Proporsi pengguna internet semakin banyak bersamaan dengan
meningkatnya kelompok umur. Hampir separuh (44,66 persen) anak berusia 16-17
tahun pernah mengakses internet selama 3 bulan terakhir. Proporsi terkecil adalah pada
kelompok umur 5-6 tahun (0,47 persen).
Pola umum penggunaaan internet juga terlihat pada pola penggunaan internet
menurut jenis kelamin. Proporsi pengguna internet pada anak laki-laki dan perempuan
meningkat seiring dengan meningkatnya umur. Secara total proporsi anak perempuan
5-17 tahun yang menggunakan internet lebih besar daripada anak laki-laki, masing-
masing sebesar 15,88 dan 14,76 persen.

Tabel 3.2 Proporsi Anak Berusia 5-17 tahun dan Masih Sekolah yang Mengakses
Internet dalam 3 Bulan Terakhir menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Laki-Laki+Perempuan


(1) (2) (3) (4)
7-12 6,54 6,03 6,30
13-15 26,52 30,30 28,34
16-17 36,41 40,05 38,16

Total 14,02 15,18 14,57


Sumber: Susenas 2011


Pada Tabel 3.2 disajikan proporsi anak yang masih sekolah menurut kelompok umur
sekolah yang mengakses internet dalam tiga bulan terakhir. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa anak yang mengakses internet sebagian besar adalah pelajar. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa pemakaian internet di kalangan pelajar mengikuti pola umum, yaitu
penggunaan internet semakin banyak seiring dengan bertambahnya umur pelajar.
Pemakaian internet di kalangan pelajar lebih banyak pelajar perempuan daripada
pelajar laki-laki yaitu 15,18 persen berbanding 14,02 persen. Lebih banyaknya proporsi
pelajar perempuan yang mengakses internet daripada pelajar laki-laki terjadi pada pelajar
kelompok umur 16-17 tahun dan kelompok umur 13-15 tahun dengan selisih masing-
masing adalah 3,63 persen dan 3,78 persen. Sedangkan pada kelompok umur 7-12 tahun
atau usia SD, proporli pelajar laki-laki yang mengakses internet lebih banyak dibanding
perempuan dengan selisih 0,51 persen.

15
Profil Anak Indonesia 2012

4
LINGKUNGAN KELUARGA DAN
PENGASUHAN ALTERNATIF

Anak merupakan harapan bagi masa depan bangsa. Mereka terlahir sebagai generasi
penerus dan calon pemimpin di masa mendatang. Cita-cita pembangunan bangsa yang
lebih baik ke depannya dapat tercapai bila generasi penerus yang terlahir memiliki
kualitas mumpuni. Untuk itu, maka selayaknya bagi anak-anak untuk bisa memperoleh
hak-haknya sedini mungkin, sehingga tumbuh kembang anak tidak terganggu.
Salah satu aspek yang mampu memengaruhi tumbuh kembang anak ialah
pembelajaran yang diperoleh si anak dari lingkungan sekitarnya. Sementara lingkungan
terdekat yang paling memberikan pengaruh pada tumbuh kembang anak adalah
lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikannya. Untuk itu, diharapkan kepada kedua
lingkungan ini untuk dapat memberikan contoh teladan yang baik bagi anak-anak agar
cita-cita terciptanya generasi emas dapat diraih oleh bangsa di masa yang akan datang.

4.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Pada saat anak berada di usia dini, proses perkembangan fisik, motorik, intelektual,
emosional, bahasa dan sosial berlangsung dengan sangat cepat. Karena hal itu, anak-
anak lebih cenderung mampu dengan mudahnya mempraktekkan apa yang telah ia lihat
sebelumnya. Perilaku-perilaku yang diperlihatkan oleh anak-anak ialah wujud visualisasi
adegan-adegan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Usia dini pada anak-anak merupakan masa-masa emas bagi perkembangan anak
(golden age). Pada masa-masa ini, anak-anak lebih suka meniru kebiasaan-kebiasaan
orang di sekitarnya. Untuk itu, perlu diberikan pendidikan terbaik sedini mungkin kepada
anak, sebagai langkah pencegahan bagi anak untuk tidak mencontoh hal-hal yang tidak
baik. Salah satu wujud pendidikan yang dapat diberikan kepada anak-anak usia dini ialah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD dapat diberikan kepada anak-anak sebelum
mereka terjun ke jenjang pendidikan dasar. PAUD turut membantu dalam merangsang
pertumbuhan jasmani maupun rohani si anak, sehingga pribadi anak menjadi lebih siap
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Umumnya PAUD diberikan kepada
anak sejak ia lahir hingga berusia enam tahun.

17
Profil Anak Indonesia 2012

Wacana PAUD di Indonesia mulai berkembang pesat sejak tahun 2002. Pemerintah
kemudian menuangkan hal tersebut dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 28 ayat (1) dinyatakan bahwa
pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Pada pasal
28 ayat (2) dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui
jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. PAUD pada jalur pendidikan
formal dapat berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau bentuk lain
yang sederajat. Sedangkan untuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal dapat berbentuk
Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
Sementara untuk PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga
atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan seperti Bina Keluarga Balita (BKB).
Tujuan utama PAUD adalah untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu
anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga
memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi
kehidupan di masa dewasa. Sedangkan tujuan tambahannya adalah untuk membantu
menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Didalam RPJM Nasional 2010-2014 disebutkan bahwa sasaran pembangunan
pendidikan adalah meningkatnya mutu pendidikan termasuk PAUD yang antara lain
ditandai dengan meningkatnya proporsi anak yang terlayani PAUD.
Untuk keperluan menganalisis partisipasi anak dalam PAUD digunakan data
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2011. Pada tahun 2011, Susenas turut
mengumpulkan data partisipasi PAUD di seluruh Indonesia. Tabel 4.1 menyajikan
persentase anak usia 0-6 tahun yang sedang mengikuti PAUD menurut tipe daerah, jenis
kelamin, dan kelompok umur. Persentase anak yang sedang mengikuti PAUD dibagi atas
beberapa kelompok umur. Kelompok umur di sini dibedakan menjadi: 0-2 tahun, 3-4
tahun, 5-6 tahun, 3-6 tahun, dan 0-6 tahun. Untuk kelompok umur 0-6 tahun, partisipasi
anak yang mengikuti PAUD ada sebanyak 14,08 persen.
Jika rentang umurnya dipersempit menjadi 3-4 tahun, partisipasinya sedikit
membesar menjadi 15,90 persen. Jika rentang umur dipersempit lagi menjadi 5-6 tahun,
partisipasinya meningkat dua kali lipat menjadi 33,35 persen. Hal ini menandakan
partisipasi PAUD lebih banyak diikuti oleh anak kelompok umur 5-6 tahun dibanding
kelompok umur lainnya. Artinya, partisipasi PAUD lebih banyak diisi oleh anak-anak yang
berada pada kelompok umur Taman Kanak-kanak (TK) dibanding kelompok umur lainnya.

18
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 4.1 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD Menurut Tipe
Daerah, Jenis Kelamin, dan Kelompok Umur, 2011

Tipe Daerah Kelompok Umur (Tahun)

Jenis Kelamin 0-2 3-4 5-6 3-6 0-6

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Perkotaan:

Laki-laki 1,15 17,11 37,84 27,24 16,51

Perempuan 1,30 19,96 39,53 29,28 17,73

Laki-laki + Perempuan 1,22 18,49 38,64 28,22 17,10

Perdesaan:

Laki-laki 0,75 12,48 28,05 20,20 12,16

Perempuan 1,17 14,31 28,75 21,41 13,08

Laki-laki + Perempuan 0,95 13,36 28,39 20,78 12,60

Perkotaan + Perdesaan:

Laki-laki 0,94 14,76 32,81 23,65 14,29

Perempuan 1,23 17,11 33,93 25,26 15,35

Laki-laki + Perempuan 1,08 15,90 33,35 24,42 14,80


Sumber: Susenas 2011, BPS

Dari data partisipasi PAUD di seluruh Indonesia yang dihimpun melalui Susenas 2011
lalu, dapat disajikan pula gambaran mengenai angka partisipasi anak usia dini dalam kegiatan
PAUD yang dibedakan menurut jenis kelamin dan tipe daerah. Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa
baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, tingkat partisipasi PAUD anak perempuan
sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat partisipasi PAUD anak laki-laki. Di samping
itu juga tampak bahwa kegiatan PAUD di daerah perkotaan lebih tinggi daripada di daerah
perdesaan, baik bagi kelompok anak yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.
Hal ini dibuktikan dengan angka partisipasi PAUD anak perempuan dan laki-laki di daerah
perkotaan yakni masing-masing sebesar 17,73 dan 16,51 persen. Angka ini sedikit lebih tinggi
daripada angka partisipasi PAUD anak perempuan dan laki-laki di daerah perdesaan yang
berjumlah sebesar 13,08 dan 12,16 persen. Sementara secara nasional angka partisipasi PAUD
untuk anak perempuan sebesar 15,35 persen, dan untuk anak laki-laki sebesar 14,29 persen.

19
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Susenas 2011, BPS


Gambar 4.1 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD Menurut
Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011

Bila dilihat per provinsi, terdapat lima besar provinsi yang memiliki angka partisipasi
PAUD tertinggi yaitu: D.I Yogyakarta sebesar 34,77 persen, diikuti Jawa Timur sebesar
25,16 persen, Gorontalo sebesar 23,32 persen, Jawa Tengah dengan angka sebesar 19,16
persen, dan DKI Jakarta sebesar 18,50 persen. Sedangkan provinsi dengan angka partisipasi
PAUD terkecil terdapat di Provinsi Papua dengan angka sebesar 4,76 persen. Untuk uraian
persentase anak usia 0-6 tahun yang sedang mengikuti PAUD menurut tipe daerah di setiap
provinsi tahun 2011 lalu, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1.
Pada publikasi kali ini, disajikan beberapa macam jenis PAUD, diantaranya TK/RA/BA,
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Pos PAUD/PAUD Terintegrasi BKB/Posyandu,
dan satuan PAUD Sejenis Lainnya, seperti PAUD-TAAM, PAUD-PAK, PAUD-BIA, TKQ dan
PAUD Lembaga Lainnya. Pengelompokan mengacu kepada Undang-Undang (UU) Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 28 ayat (2).

20
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 4.2 Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD Menurut Tipe
Daerah, Jenis Kelamin dan Jenis PAUD, 2011

Jenis PAUD
Tipe Daerah
Pos PAUD/
Satuan
Taman PAUD Total
TK/RA/ Kelompok PAUD
Penitipan Terintegrasi
Jenis Kelamin BA Bermain Sejenis
Anak BKB/
Lainnya
Posyandu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Perkotaan:
Laki-laki 69,64 5,03 1,60 10,84 12,89 100,00
Perempuan 67,35 4,76 1,53 12,00 14,37 100,00
Laki-laki + Perempuan 68,50 4,89 1,56 11,42 13,63 100,00
Perdesaan:
Laki-laki 69,10 2,11 0,94 13,27 14,58 100,00
Perempuan 64,96 2,08 1,18 14,85 16,93 100,00
Laki-laki + Perempuan 67,04 2,09 1,06 14,06 15,75 100,00
Perkotaan + Perdesaan:
Laki-laki 69,41 3,76 1,31 11,90 13,62 100,00
Perempuan 66,31 3,59 1,37 13,24 15,48 100,00
Laki-laki + Perempuan 67,87 3,68 1,34 12,57 14,55 100,00
Sumber : Susenas 2011, BPS

Dari berbagai jenis PAUD tersebut, yang paling banyak diikuti oleh anak usia 0-6
tahun adalah TK/RA/BA yaitu sebesar 67,87 persen. Berikutnya disusul oleh Satuan PAUD
Sejenis Lainnya yang diikuti sebanyak 14,55 persen, Pos PAUD/PAUD Terintegrasi BKB/
Posyandu sebesar 12,57 persen, dan Kelompok Bermain sebesar 3,68 persen. Sementara
Taman Penitipan Anak merupakan jenis PAUD yang paling sedikit diikuti, yakni hanya
sebesar 1,34 persen.

4.2 Anak dan Keluarga yang Tinggal Bersama


Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga
atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Berdasarkan UU Nomor 23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan
derajat ketiga.

21
Profil Anak Indonesia 2012

Lingkungan keluarga merupakan salah satu lingkungan yang paling berpengaruh


pada tumbuh kembang anak. Pembelajaran awal bagi anak-anak dimulai dari lingkungan
keluarganya masing-masing. Untuk itu, penting bagi setiap orang tua untuk dapat
memberikan contoh-contoh positif agar anak dapat meniru kebiasaan baik tersebut,
sehingga hal ini penting bagi anak dalam rangka pembentukan kepribadian yang baik
ke depannya. Oleh karena itu, keberadaan kedua orang tua dalam hal ini bapak dan
ibu kandung sangatlah penting. Pada Profil Anak 2011 yang lalu, sub bab ini mengulas
mengenai anak yang tinggal dengan bapak kandung saja, anak yang tinggal dengan ibu
kandung saja, anak yang tinggal dengan bapak dan ibu kandung dan anak yang tinggal
dengan keluarga lain. Namun untuk Profil Anak 2012, sub bab ini mengulas mengenai
anak yang tinggal serumah dengan ibu kandung. Hal ini dikarenakan data yang tersedia
pada Susenas 2011 hanya data tersebut.
Anak yang tinggal serumah dengan ibu kandung di sini mencakup anak yang tinggal
serumah dengan ibu kandung saja, serta anak yang tinggal serumah dengan ibu kandung
beserta bapak kandungnya pula. Secara naluri, seorang anak akan lebih dekat dengan ibu
kandungnya, karena ibu mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk dekat dengan
anak dibanding ayahnya. Beberapa kesempatan yang dimiliki ibu (tidak dimiliki ayah)
adalah karena ibulah yang mengandung dan yang menyusui anak. Karena itu, peluang
seorang anak untuk dapat tinggal serumah dengan ibu kandungnya menjadi lebih besar.
Berdasarkan hasil Susenas 2011 diperoleh data bahwa persentase anak yang tinggal
serumah dengan ibu kandung mencapai sebesar 90,85 persen. Sementara sisanya
sebesar 9,15 persen anak tinggal tidak bersama ibu kandungnya, dengan kemungkinan
ibu kandung telah meninggal atau ibu kandung tinggal di rumah tangga yang berbeda.

Sumber : Susenas 2011, BPS


Gambar 4.2 Persentase Anak yang Tinggal Serumah dengan Ibu Kandung Menurut
Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011
Jika dilihat menurut jenis kelamin, tidak ada perbedaan yang berarti antara persentase
anak yang tinggal serumah dengan ibu kandung untuk anak laki-laki (91,14 persen) dengan
anak perempuan (90,54 persen). Hal yang sama juga terjadi bila dibedakan menurut daerah
perkotaan dan daerah perdesaan. Hal ini terbukti bahwa untuk di daerah perkotaan,

22
Profil Anak Indonesia 2012

persentase anak laki-laki dan perempuan yang tinggal serumah dengan ibu kandung
ditunjukkan dengan angka masing-masing sebesar 91,75 persen dan 90,78 persen. Keduanya
sedikit lebih besar daripada persentase anak laki-laki dan perempuan di perdesaan yang
tinggal serumah dengan ibu kandung, yaitu masing-masing 91,14 persen dan 90,54 persen.
Bila diuraikan per provinsi, tiga provinsi dengan persentase terbesar untuk anak
yang tinggal serumah dengan ibu kandung terdapat di Provinsi Kepulauan Riau (94,88
persen), Aceh (94,76 persen), dan Kalimantan Timur (94,34 persen). Tiga provinsi dengan
persentase terkecil adalah Provinsi Maluku (87,66 persen), Nusa Tenggara Barat (86,39
persen), dan Nusa Tenggara Timur (85,69 persen). Menarik untuk dikaji lebih lanjut terkait
dengan fenomena yang terjadi di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur yang
menunjukkan tingginya persentase anak yang tinggal tidak serumah dengan ibu kandung.
Apakah angka-angka tersebut disebabkan oleh maraknya para ibu yang pergi bekerja ke
luar negeri sebagai tenaga kerja wanita (TKW) atau disebabkan hal yang lain? Salah satu
cara untuk menjawab dugaan ini, dapat dibuktikan melalui penelitian yang mendalam
(indepth study) seputar masalah tersebut.

Sumber : Susenas 2011, BPS

Gambar 4.3 Persentase Anak yang Tinggal Serumah dengan Ibu Kandung Menurut
Provinsi, 2011

23
Profil Anak Indonesia 2012

4.3 Perkawinan Usia Dini


Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 pengertian perkawinan adalah ikatan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membina keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa. Dalam undang-undang perkawinan tersebut, umur menjadi salah satu syarat
dalam melaksanakan perkawinan. Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
dijelaskan bahwa perkawinan hanya diizinkan bila pihak pria mencapai umur 19 tahun
dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun.
Kebijakan pemerintah dalam menetapkan batas minimal usia perkawinan ini telah
melalui berbagai proses dan pertimbangan. Hal tersebut agar kedua pihak baik pria
maupun wanita menjadi benar-benar siap baik secara fisik, mental, ataupun psikis.
Tetapi, kenyataan yang terjadi sebenarnya masih ada perkawinan yang dilakukan sebelum
mencapai batas umur yang ditentukan baik pada pria maupun pada wanita, dan hal
tersebut dikenal dengan istilah perkawinan usia dini.
Perkawinan usia dini disebabkan oleh berbagai faktor. Ada faktor yang berasal
dari dalam diri anak maupun dari luar diri anak. Faktor yang berasal dari dalam diri
anak yaitu faktor pendidikan, faktor telah melakukan hubungan biologis, dan hamil
sebelum nikah. Faktor yang berasal dari luar diri anak yaitu faktor pemahaman agama,
faktor ekonomi, dan faktor sosial budaya. Perkawinan usia dini sangat memengaruhi
fisik ataupun psikologis anak. Hal tersebut disebabkan karena kondisi organ reproduksi
pada ibu yang menikah pada usia muda belum berfungsi secara optimal sehingga akan
berpengaruh pada kondisi anak yang dilahirkan. Selain itu, ibu yang menikah pada usia
muda pada umumnya belum siap untuk menjadi ibu dalam arti kemampuan mengasuh
anak serta dalam pengendalian emosi dan tindakannya masih rendah. Hal tersebut akan
berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak.
Perkawinan usia dini juga berdampak pada perkawinan itu sendiri dimana tingkat
kemandirian dari pasangan tersebut masih rendah, masih rawan dan masih belum
stabil sehingga dapat menyebabkan banyak terjadinya perceraian. Oleh karena itu, dari
perkawinan usia dini tersebut akan sulit untuk memperoleh keturunan yang berkualitas.
Selain itu jika dilihat dari segi kependudukan, perkawinan usia dini mempunyai tingkat
fertilitas yang tinggi sehingga kurang mendukung pembangunan di bidang kependudukan.
Pada profil anak ini, yang dimaksud dengan perkawinan usia dini adalah jika anak
wanita berumur 10-17 tahun yang berstatus kawin dan pernah kawin dengan umur
kawin pertamanya 15 tahun ke bawah. Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa
secara nasional, sebesar 1,62 persen anak perempuan berumur 10-17 tahun di Indonesia
berstatus kawin dan pernah kawin. Persentase terbesar terdapat di Provinsi Jawa Timur
yaitu sebesar 3,33 persen dan persentase terkecil terdapat pada Provinsi DKI Jakarta
sebesar 0,17 persen.

24
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Susenas 2011, BPS


Gambar 4.4 Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun yang Kawin dan Pernah Kawin
Menurut Provinsi, 2011

Jika dilihat berdasarkan tipe daerah, persentase anak perempuan berumur 10-17
tahun yang kawin dan pernah kawin di daerah perdesaan lebih banyak daripada di daerah
perkotaan. Persentase anak perempuan 10-17 tahun yang kawin dan pernah kawin
sebesar 2,34 persen untuk daerah perdesaan, sedangkan persentase sebesar 0,86 persen
untuk daerah perkotaan. Kecenderungan menikah di usia muda pada anak di daerah
perdesaan dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya ekonomi, sosial, budaya dan lain-
lain. Jika anak perempuan tidak segera menikah maka akan dianggap sebagai perawan

25
Profil Anak Indonesia 2012

tua. Selain itu, banyak orang tua menikahkan anaknya karena alasan ekonomi dalam
hal ini anak diharapkan dapat meringankan beban perekonomian keluarganya setelah
menikah sehingga mengakibatkan persentase anak perempuan berumur 10-17 tahun
yang berstatus kawin dan pernah kawin di perdesaan lebih besar daripada di perkotaan.
Rincian persentase anak perempuan berumur 10-17 tahun yang kawin dan pernah kawin
menurut provinsi dan tipe daerah dapat dilihat di Lampiran 2.

Sumber: Susenas 2011, BPS

Gambar 4.5 Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun Menurut Status Perkawinan, 2011

Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar anak perempuan berumur 10-
17 tahun berstatus belum kawin yaitu sebesar 98,38 persen. Masih ada sebagian kecil
anak perempuan berumur 10-17 tahun di Indonesia yang pernah kawin. Dari sebagian
kecil tersebut, 1,54 persen di antaranya berstatus kawin dan 0,08 persen berstatus cerai
(cerai hidup dan cerai mati). Hal ini tentunya sangat memprihatinkan, karena dalam usia
yang sangat muda anak-anak tersebut sudah mengalami perceraian baik cerai hidup
maupun cerai mati.

Sumber: Susenas 2011, BPS

Gambar 4.6 Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun yang Berstatus Kawin dan
Pernah Kawin Menurut Umur Kawin Pertama, 2011

26
Profil Anak Indonesia 2012

Jika dilihat dari umur kawin pertamanya, anak perempuan berumur 10-17 tahun yang
berstatus kawin dan pernah kawin dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu yang umur
kawin pertamanya 15 tahun ke bawah, 16 tahun, serta 17 tahun ke atas. Pada Gambar
4.6 terlihat untuk anak perempuan berumur 10-17 tahun yang umur kawin pertamanya
15 tahun ke bawah sebesar 40,86 persen. Sedangkan yang umur kawin pertamanya 16
tahun sebesar 36,85 persen dan yang umur kawin pertamanya 17 tahun ke atas sebesar
22,29 persen. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anak perempuan
berumur 10-17 tahun yang berstatus kawin dan pernah kawin melakukan perkawinan
usia dini (umur perkawinan pertama 15 tahun ke bawah).
Jika dilihat berdasarkan sebaran provinsi, maka provinsi dengan persentase
perkawinan usia dini terbesar adalah Provinsi Sulawesi Barat yaitu sebesar 76,47 persen
dan Provinsi Gorontalo dengan persentase sebesar 73,32 persen. Sedangkan provinsi
dengan persentase perkawinan usia dini terkecil adalah Provinsi Jawa Tengah dengan
persentase sebesar 18,14 persen seperti terlihat pada Tabel Lampiran 4.
Terdapat 30,73 persen anak perempuan berumur 10-17 tahun yang berstatus kawin
dan pernah kawin yang masih bersekolah. Angka putus sekolah akibat perkawinan pun
cukup tinggi yaitu sebesar 67,29 persen. Sementara itu, terdapat perbedaan fenomena
yang cukup mencolok antara daerah perkotaan dan di perdesaan, dimana anak
perempuan berumur 10-17 tahun yang berstatus kawin dan pernah kawin yang sudah
tidak bersekolah lagi di perdesaan cukup tinggi yaitu sebesar 72,12 persen. Lain halnya
di daerah perkotaan, dimana persentase anak perempuan yang tidak bersekolah lagi
sebesar 57,50 persen dan 41,33 persen anak perempuan masih bersekolah meskipun
berstatus kawin dan pernah kawin.
Perkawinan usia dini terjadi pada usia sekolah dan hal tersebut tentunya akan
memungkinkan terjadinya peningkatan putus sekolah pada anak. Masih banyaknya
perkawinan usia dini yang terjadi di Indonesia seharusnya menjadi perhatian banyak
pihak, tidak hanya dari pemerintah saja. Oleh karena itu, dengan adanya perhatian
dari segala pihak untuk menanggulangi perkawinan usia dini maka akan dapat tercipta
generasi penerus bangsa yang berkualitas, untuk membentuk negara Indonesia yang
semakin baik dan dapat bersaing dengan negara lainnya.

27
Profil Anak Indonesia 2012

5
KESEHATAN DASAR DAN KESEJAHTERAAN

Kesehatan merupakan salah satu investasi negara yang perlu diperhatikan,


karena berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia yang menentukan
nasib bangsa. Pentingnya pembangunan kesehatan ini telah menjadikannya sebagai
salah satu tujuan Millennium Development Goals (MDGs). Oleh karena itu, pemerintah
terus berupaya keras dalam meningkatkan pembangunan kesehatan dengan membuat
kebijakan-kebijakan serta penyediaan fasilitas penunjang dalam peningkatan kesehatan
masyarakat. Pemantauan kondisi kesehatan masyarakat sangat diperlukan untuk melihat
perkembangan pencapaian yang didapat serta dapat dijadikan sebagai landasan untuk
membuat kebijakan-kebijakan baru guna mendapatkan hasil yang lebih baik.
Berikut akan disajikan gambaran kondisi kesehatan masyarakat Indonesia. Namun,
pada publikasi ini, untuk sub bab tentang pelayanan antenatal dan kematian anak tidak
dapat ditampilkan dikarenakan belum tersedianya data terbaru.

5.1 Penolong Kelahiran


Penolong kelahiran merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi
tingkat keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi dalam proses persalinan. Penolong
kelahiran yang memiliki keterampilan dan kualitas yang baik, seperti dokter, bidan dan
tenaga kesehatan lain yang sudah terlatih, akan cenderung membuat proses persalinan
berjalan dengan lancar dan aman dibandingkan dengan penolong kelahiran yang bersifat
tradisional seperti dukun. Namun, tidak sedikit proses persalinan di Indonesia yang masih
ditolong oleh dukun.

29
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Susenas 2011, BPS

Gambar 5.1 Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran dan Tipe Daerah, 2011

Berdasarkan data Susenas 2011 seperti yang disajikan pada Gambar 5.1, dapat
dilihat bahwa sebagian besar kelahiran di Indonesia ditolong oleh bidan yaitu sebesar 63,71
persen, sedangkan kelahiran yang ditolong oleh dokter hanya mencapai 16,88 persen lebih
kecil dibandingkan kelahiran yang ditolong oleh dukun yang mencapai 17,34 persen. Baik di
daerah perkotaan maupun di perdesaan, penolong kelahiran terbanyak adalah bidan yaitu
sekitar 65,48 persen di daerah perkotaan dan 62,00 persen di daerah perdesaan. Selain
oleh bidan, di daerah perkotaan sebagian besar kelahirannya ditolong oleh dokter (24,86
persen), sedangkan di daerah perdesaan ditolong oleh dukun (25,66 persen).

5.2 Air Susu Ibu (ASI)


Balita merupakan calon penerus bangsa yang akan memengaruhi masa depan suatu
negara. Bila balita sehat maka akan memiliki peluang yang besar untuk membangun
negara di masa yang akan datang. Oleh karena itu, kesehatan balita menjadi hal yang
penting untuk diperhatikan.
Salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan balita adalah makanan yang
dikonsumsi sejak lahir. Makanan yang terbaik untuk bayi adalah ASI. Salah satu
kandungan ASI yang paling fenomenal adalah kolostrum yang mengandung zat kekebalan
(immunoglobulin), protein dan vitamin A yang tinggi. ASI memberikan manfaat bagi bayi
diantaranya bayi mendapat nutrisi dan enzim terbaik yang dibutuhkan, bayi mendapat
zat-zat imun, serta perlindungan dan kehangatan melalui kontak dari kulit ke kulit
dengan ibunya yang memberikan manfaat secara psikologis. Susu formula tidak akan

30
Profil Anak Indonesia 2012

bisa menyamai ASI dalam hal kandungan maupun manfaat bagi bayi (Yuliarti: 2010). Oleh
karena itu, pemberian ASI pada balita menjadi hal yang harus diperhatikan.
Persentase balita yang mendapat ASI di Indonesia sudah cukup tinggi. Ini terlihat oleh
banyaknya persentase balita yang pernah diberi ASI yaitu sebesar 94,94 persen dari seluruh
balita di Indonesia dimana persentase balita perempuan sebanyak 95,22 persen dan laki-
laki sebanyak 94,69 persen. Berdasarkan daerah, balita di daerah perdesaan lebih banyak
menerima ASI dibandingkan balita yang ada di daerah perkotaan dengan perbedaan yang
cukup signifikan dimana persentase balita di daerah perdesaan yang pernah diberi ASI ada
sekitar 96,08 persen sedangkan di perkotaan 93,77 persen (Gambar 5.2).

Sumber : Susenas 2011, BPS

Gambar 5.2 Persentase Balita yang Pernah Diberi ASI Menurut Jenis Kelamin dan Tipe
Daerah, 2011

Lama pemberian ASI berpengaruh positif terhadap kondisi kesehatan dan proses
tumbuh kembang anak balita. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama
6 bulan. Para ahli menyatakan bahwa manfaat ASI akan meningkat jika bayi hanya
diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan itu sesuai dengan
pemberian ASI eksklusif, serta lamanya pemberian ASI ditambah makanan padat setelah
bayi berumur 6 bulan. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian ASI
eksklusif selama 6 bulan didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya
tahan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan bayi. Selain pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan, standar pemberian makanan bagi balita yang lain adalah memberikan
makanan pendamping ASI setelah 6 bulan dan ASI dilanjutkan hingga 2 tahun. Jika hal
itu dilakukan maka anak tidak hanya sehat dan pandai, tetapi juga memiliki kemampuan
spiritual (SQ) dan emosional (EQ) jauh lebih tinggi (Yuliarti: 2010).

31
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Susenas 2011, BPS

Gambar 5.3 Rata-rata Lama Pemberian ASI (Bulan) bagi Balita Menurut Tipe Daerah
dan Jenis Kelamin, 2011

Dari Gambar 5.3, terlihat bahwa di Indonesia rata-rata lama pemberian ASI adalah
sekitar 16 bulan. Bila dilihat berdasarkan daerahnya rata-rata lama pemberian ASI di daerah
perkotaan lebih rendah dibanding daerah perdesaan, dimana untuk daerah perkotaan
rata-rata lama pemberian ASI adalah sekitar 15 bulan dan untuk daerah perdesaan sekitar
16 bulan. Sedangkan menurut jenis kelamin, tidak terlihat perbedaan dalam hal lamanya
pemberian ASI, bayi laki-laki menerima ASI sekitar 15,88 bulan dan bayi perempuan 16,22
bulan. Lama pemberian ASI yang lebih dari setahun tersebut mengindikasikan bahwa
kesadaran ibu-ibu akan pentingnya manfaat ASI masih cukup tinggi di Indonesia. Namun
pola pemberian ASI tanpa makanan tambahan (ASI eksklusif) masih perlu ditingkatkan
karena rata-rata lama pemberian ASI eksklusif masih dibawah 6 bulan yaitu rata-rata selama
4 bulan, baik di daerah perkotaan maupun di perdesaan (Gambar 5.4).

Sumber : Susenas 2011, BPS


Gambar 5.4 Rata-rata Lama Pemberian ASI (Bulan) Tanpa Makanan Tambahan dan ASI
dengan Makanan Tambahan bagi Balita Menurut Tipe Daerah, 2011

32
Profil Anak Indonesia 2012

Rata-rata lama pemberian ASI tanpa makanan tambahan yang hanya sekitar 4 bulan
mengindikasikan masih ada balita yang tidak mendapat ASI ekslusif. Dari Gambar 5.5 dapat
dilihat bahwa pemberian ASI ekslusif di Indonesia masih cukup rendah. Balita berumur
2-4 tahun yang memiliki riwayat mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan hanya sebesar
40,25 persen dimana balita laki-laki berumur 2-4 tahun sebanyak 39,45 persen, sedikit
lebih rendah daripada balita perempuan berumur 2-4 tahun yang mendapat ASI eksklusif.
Sementara itu, sebanyak 40,94 persen balita berumur 2-4 tahun di daerah perkotaan
mendapat ASI eksklusif, sedikit lebih banyak daripada di daerah perdesaan sebanyak
39,58 persen. Hal ini berarti lebih dari separuh balita berumur 2-4 tahun di Indonesia
tidak mendapatkan ASI eksklusif, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan
kesadaran orang tua khususnya ibu akan pentingnya ASI eksklusif bagi kesehatan dan
perkembangan balita.

Sumber : Susenas 2011, BPS

Gambar 5.5 Persentase Balita Berumur 2-4 Tahun yang Memiliki Riwayat Mendapat
ASI Ekslusif (6 Bulan) Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011

5.3 Imunisasi
Pentingnya kesehatan balita dalam menentukan masa depan bangsa, maka
pemerintah melakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesehatan balita di
Indonesia salah satunya dengan imunisasi. Program Pengembangan Imunisasi (PPI)
menganjurkan agar semua anak mendapatkan imunisasi terhadap enam penyakit utama
anak yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus
dan campak. Sesuai dengan pedoman WHO, anak dinyatakan telah di imunisasi lengkap
bila telah mendapatkan satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT, tiga kali imunisasi
polio, dan satu kali imunisasi campak (BPS, 2007).

33
Profil Anak Indonesia 2012

Pemberian imunisasi pada balita seharusnya diberikan secara lengkap dan tepat
waktu. Keseluruhan imunisasi sudah harus diberikan secara lengkap sebelum bayi
berumur 1 tahun.

Sumber : Susenas 2011, BPS


Gambar 5.6 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Jenis Kelamin
dan Tipe Daerah, 2011

Data Susenas 2011 menunjukkan bahwa balita yang pernah diberi imunisasi pada
tahun 2011 adalah sekitar 94,32 persen; dengan distribusi yang hampir sama antara
pemberian imunisasi balita laki-laki (94,11 persen) dengan balita perempuan (94,54
persen). Berdasarkan daerah tempat tinggal, persentase balita di daerah perkotaan yang
pernah diberi imunisasi lebih banyak yaitu sebesar 96,20 persen dibandingkan dengan
balita di daerah perdesaan yang hanya sekitar 92,49 persen (Gambar 5.6).

Sumber : BPS, Susenas 2011


Gambar 5.7 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi
dan Jenis Kelamin, 2011

34
Profil Anak Indonesia 2012

Berdasarkan jenis imunisasi yang diberikan, secara umum capaian imunisasi BCG,
DPT, Polio, dan Hepatitis B telah melampaui 85 persen tetapi imunisasi campak masih
dibawah 80 persen. Persentase balita yang pernah diberikan imunisasi BCG adalah sekitar
91,85 persen (laki-laki 91,69 persen dan perempuan 92,02 persen). Untuk imunisasi DPT,
sebesar 89,07 persen balita yang pernah mendapat imunisasi tersebut (88,74 persen laki-
laki dan perempuan 89,42 persen). Persentase balita yang pernah diberi imunisasi polio
ada sekitar 89,34 persen (laki-laki 88,97 persen dan perempuan 89,74 persen). Untuk
balita yang mendapat imunisasi campak persentasenya sekitar 76,88 persen (laki-laki
76,68 persen dan perempuan 77,09 persen). Balita yang diimunisasi Hepatitis B yaitu
sebesar 85,01 persen (laki-laki 84,62 persen dan perempuan 85,42 persen). Dari data
tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan jenis imunisasi yang diberikan, persentase
yang paling kecil adalah balita yang pernah diimunisasi campak (Gambar 5.7), mengingat
imunisasi campak diberikan pada saat bayi berusia 9 bulan. Jika dilihat lebih lanjut,
persentase balita berumur 1-4 tahun yang pernah diberi imunisasi campak sebesar 90,34
persen, dimana tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada balita laki-laki
(90,17 persen) dan perempuan (90,51 persen) seperti terlihat pada Tabel Lampiran 16.

Sumber : BPS, Susenas 2011

Gambar 5.8 Persentase Balita Berumur 1-4 Tahun yang Mendapat Imunisasi Lengkap
Menurut Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011

Balita berumur 1-4 tahun yang mendapatkan imunisasi DPT 3 kali sebanyak 74,24
persen, sedangkan yang mendapatkan imunisasi polio 3 kali sebanyak 76,74 persen (lihat
Tabel Lampiran 17 dan 18). Balita berumur 1-4 tahun yang mendapat imunisasi lengkap
sebanyak 65,25 persen, dimana tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara balita
laki-laki (65,28 persen) dan perempuan (65,22 persen). Sementara itu, balita berumur

35
Profil Anak Indonesia 2012

1-4 tahun di perkotaan yang mendapat imunisasi lengkap (68,40 persen) lebih banyak
daripada di perdesaan (62,20 persen). Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya
kesadaran masyarakat di perdesaan akan pentingnya imunisasi bagi anak, akses untuk
imunisasi yang masih sulit, ekonomi maupun sebab lainnya.

5.4 Keluhan Kesehatan


Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk
karena kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari.
Seseorang yang memiliki keluhan kesehatan tentunya akan menghambat aktivitas sehari-
harinya. Dalam Susenas 2011, keluhan kesehatan yang dicakup di antaranya panas,
batuk, pilek, asma/napas sesak/cepat, diare/buang-buang air, sakit kepala berulang,
sakit gigi dan lainnya. Pertanyaan mengenai keluhan kesehatan tersebut digunakan untuk
menghitung angka kesakitan (morbiditas). Seseorang dikatakan sakit jika dia mengalami
keluhan kesehatan dan terganggu aktivitas sehari-harinya.

Sumber : Susenas 2011, BPS

Gambar 5.9 Persentase Anak yang Sakit Menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011

Dari Gambar 5.9 dapat dilihat tingkat morbiditas anak Indonesia adalah sebesar
16,12 persen. Jika dilihat dari jenis kelaminnya, persentase anak yang sakit tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara anak laki-laki dan anak perempuan yaitu 16,28 persen
anak laki-laki dan 15,95 persen anak perempuan. Sementara itu jika dilihat dari tipe
daerahnya, persentase anak di daerah perdesaan yang sakit lebih banyak daripada anak
di daerah perkotaan yaitu 17,22 persen di daerah perdesaan dan 14,95 persen di daerah
perkotaan.

36
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber : Susenas 2011, BPS


Gambar 5.10 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Menurut Jenis
Keluhan Terbesar dan Jenis Kelamin, 2011

Jenis keluhan kesehatan yang akan dibahas dalam Profil Anak 2012 adalah panas,
batuk, pilek, dan lainnya (gabungan keluhan selain panas, batuk, dan pilek). Dari Gambar
5.10 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh anak di Indonesia menderita panas, batuk
dan pilek yaitu 53,88 persen menderita panas, 58,84 persen menderita batuk dan 60,23
persen menderita pilek. Sedangkan untuk keluhan kesehatan lainnya sebesar 36,35
persen. Sementara itu jika dilihat dari jenis kelamin anak, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antar jenis keluhan kesehatan yang diderita anak laki-laki dan anak perempuan.

Sumber : Susenas 2011, BPS


Gambar 5.11 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Mengobati
Sendiri Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin, 2011

37
Profil Anak Indonesia 2012

Orang-orang yang mengalami keluhan kesehatan, tidak selamanya melakukan


pengobatan ke fasilitas kesehatan, diantara mereka ada yang mengobati sendiri.
Sebanyak 61,21 persen anak yang mempunyai keluhan kesehatan mengobati sendiri
penyakitnya. Yang dimaksud dengan mengobati sendiri disini adalah termasuk anak-
anak belum mampu mengurus diri sendiri dan dirawat/diobati oleh orang tua, keluarga
atau orang dewasa lainnya. Jika dilihat dari tipe daerahnya, anak di daerah perdesaan
yang mempunyai keluhan kesehatan dan mengobati sendiri sebesar 62,51 persen, lebih
banyak daripada di daerah perkotaan (59,79 persen).

Sumber : Susenas 2011, BPS

Gambar 5.12 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Penggunaan
Obat menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011

Anak yang mengobati sendiri ketika mengalami keluhan kesehatan menggunakan


berbagai macam jenis obat, di antaranya obat modern, obat tradisional dan lainnya.
Sebanyak 92,80 persen anak di Indonesia menggunakan obat modern untuk mengobati
sendiri keluhan kesehatan yang dialaminya. Penggunaan obat tradisional sebanyak 19,27
persen, sedangkan obat lainnya sebanyak 3,74 persen. Secara garis besar, obat modern
lebih banyak digunakan daripada obat tradisional dan obat lainnya baik untuk anak
laki-laki maupun anak perempuan. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal
penggunaan ketiga jenis obat antara anak laki-laki dan anak perempuan. Sementara itu,
penggunaan obat tradisional masih cukup banyak digunakan di daerah perdesaan yaitu
24,72 persen (Tabel Lampiran 26).

38
Profil Anak Indonesia 2012

5.5 Akses ke Pelayanan Kesehatan


Akses ke pelayanan kesehatan merupakan salah satu permasalahan yang ada di
Indonesia. Adanya ketidakmerataan pelayanan kesehatan dan sulitnya akses ke pelayanan
kesehatan masih menjadi masalah yang sering terjadi. Sulitnya akses ke pelayanan
kesehatan dapat menjadi salah satu penyebab masih adanya masyarakat yang berobat ke
bukan tenaga kesehatan.

Tabel 5.1 Persentase Anak yang Berobat Jalan menurut Jenis Fasilitas Kesehatan dan
Tipe Daerah, 2011

Fasilitas Kesehatan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

(1) (2) (3) (4)


Rumah Sakit Pemerintah 3,57 3,03 3,31
Rumah Sakit Swasta 3,32 3,17 3,25
Praktek Dokter/Poliklinik 26,62 26,60 26,61
Puskesmas/Pustu 38,91 40,00 39,43
Praktek Tenaga Kesehatan 30,96 30,41 30,70
Praktek Pengobatan Trsdisional 1,72 1,20 1,47
Dukun Bersalin 0,42 0,40 0,41
Lainnya 2,00 1,71 1,86
Sumber : Susenas 2011, BPS

Dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa fasilitas kesehatan yang merupakan tenaga
kesehatan sudah menjadi pilihan masyarakat di antaranya praktek dokter/poliklinik,
puskesmas/pustu dan praktek tenaga kesehatan. Jenis fasilitas kesehatan yang paling
banyak dikunjungi oleh anak-anak adalah puskesmas/pustu (39,43 persen). Meskipun
demikian, masih ada anak yang berobat ke bukan tenaga kesehatan seperti ke praktek
pengobatan tradisional (1,47 persen), dukun bersalin (0,41 persen) dan lainnya (1,86
persen). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase anak laki-laki dan
anak perempuan yang berobat jalan ke masing-masing fasilitas kesehatan, baik tenaga
kesehatan maupun bukan. Masih adanya anak yang berobat ke bukan tenaga kesehatan
sudah seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas tenaga kesehatan serta mempermudah akses ke pelayanan kesehatan demi
terwujudnya kesehatan masyarakat.

39
Profil Anak Indonesia 2012

5.6 Tingkat Kunjungan


Tingkat kunjungan merupakan banyaknya kunjungan pasien ke salah satu fasilitas
kesehatan dibandingkan dengan jumlah seluruh kunjungan. Tingkat kunjungan anak ke
salah satu fasilitas kesehatan dapat menggambarkan jenis fasilitas kesehatan yang paling
diminati sebagai tempat untuk berobat jalan seorang anak.

Sumber : Susenas 2011, BPS

Gambar 5.13 Tingkat Kunjungan Anak ke Fasilitas Kesehatan, 2011



Dari Gambar 5.13 dapat dilihat bahwa tingkat kunjungan anak yang tertinggi adalah
tingkat kunjungan ke puskesmas/pustu 36,90 persen. Hal ini berarti dari semua kunjungan
anak yang berobat jalan ke berbagai fasilitas kesehatan, 36,90 persen di antaranya berkunjung
ke puskesmas/pustu. Tingkat kunjungan ke rumah sakit sangat rendah, baik kunjungan ke
rumah sakit pemerintah (3,65 persen) maupun rumah sakit swasta (3,39 persen).
Tingkat kunjungan ke bukan tenaga kesehatan (praktek batra, dukun bersalin dan
lainnya) masih terdapat di Indonesia. Dari total kunjungan anak yang berobat jalan, 4,46
persen di antaranya berkunjung ke bukan tenaga kesehatan. Sementara itu jika dilihat dari
sebaran provinsinya (lihat Tabel Lampiran 30), provinsi dengan tingkat kunjungan anak yang
berobat jalan ke bukan tenaga kesehatan yang tertinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat
(10,00 persen) dan yang terendah adalah Provinsi Papua Barat (1,22 persen).
Berdasarkan Survei Rumah Tangga tentang Perilaku Kesehatan Ibu dan Anak serta Pola
Pencarian Pengobatan di Tingkat Masyarakat yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan,
Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia dan didukung oleh GTZ pada tahun 2007,
besarnya tingkat kunjungan ke bukan tenaga kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor kepercayaan, masalah keuangan dan
hambatan geografis untuk mengakses petugas kesehatan. Hal ini sudah seharusnya menjadi
perhatian pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
tenaga kesehatan, memperbanyak jumlah tenaga kesehatan dan sebagainya, tidak hanya di
Provinsi Nusa Tenggara Barat akan tetapi juga di provinsi lainnya.

40
Profil Anak Indonesia 2012

6
PENDIDIKAN

Pada hakekatnya, pembangunan yang sesungguhnya adalah menjadikan


manusia sebagai tujuan akhir dalam pembangunan (BPS, Bappenas dan UNDP, 2004).
Pembangunan manusia merupakan perwujudan tujuan jangka panjang dari suatu
masyarakat, dan meletakkan pembangunan di sekeliling manusia, bukan manusia di
sekeliling pembangunan. Dalam Pembukaan UUD 1945 secara jelas disebutkan tujuan
negara antara lain memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan merupakan proses untuk mendapatkan masyarakat cerdas. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pembangunan manusia menjadi prioritas yang sangat penting.
Faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara diantaranya adalah
ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan merupakan
salah satu jalan bagi peningkatan kualitas SDM tersebut. Oleh sebab itu pemerintah
secara terus menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dimulai dengan
pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap
pendidikan terutama pada tingkat dasar hingga pada peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana pendidikan. Upaya yang saat ini masih digalakkan diantaranya
mengupayakan anggaran pendidikan sesuai dengan amanat Amandemen Undang-
Undang Dasar 1945 Pasal 31, agar program sekolah gratis minimal pada tingkat dasar di
seluruh wilayah di Indonesia dapat terwujud sehingga tidak ada hambatan dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan tersebut.
Indonesia telah menandatangani Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on The Rights
of the Child) pada tahun 1990. Dalam Konvensi Hak-Hak Anak dinyatakan bahwa setiap
negara di dunia melindungi dan melaksanakan hak-hak anak tentang pendidikan dengan
mewujudkan wajib belajar pendidikan dasar bagi semua secara bebas (Artikel 28) dan
konvensi mengenai HAM yang menyatakan Setiap orang berhak atas pendidikan. UUD
1945 juga mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia, karenanya setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan
sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang status sosial, status
ekonomi, suku, etnis, agama, dan gender.
Undang Undang No 20 Tahun 2003 Pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga
negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar (SD/sederajat dan

41
Profil Anak Indonesia 2012

SMP/sederajat). Melalui UU tersebut, Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh anak


dapat berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Sesuai dengan Undang Undang No 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak disebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum
berusia 18 (delapan belas) tahun. Sesuai dengan definisi anak tersebut, penulisan analisis
pendidikan anak menggunakan umur 5-17 tahun.

6.1 Status Sekolah


Untuk mengetahui seberapa banyak anak umur 5-17 tahun yang memanfaatkan
fasilitas pendidikan dapat dilihat dari penduduk menurut kategori partisipasi sekolah.
Seseorang dengan status masih sekolah adalah mereka yang terdaftar dan aktif mengikuti
pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal (pendidikan dasar yaitu SD/MI dan SMP/
MTs, pendidikan menengah yaitu SMA/SMK/MA dan pendidikan tinggi yaitu PT) maupun
pendidikan non formal (Paket A setara SD, paket B setara SMP dan paket C setara SMA)
yang berada di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),
Kementerian Agama (Kemenag), Instansi Negeri lain maupun Instansi Swasta.
Tabel 6.1 menyajikan persentase anak umur 5-17 tahun menurut tipe daerah, jenis
kelamin serta partisipasi sekolah untuk pendidikan formal dan non formal. Pada tahun
2011, terdapat 80,29 persen anak berumur 5-17 yang sedang bersekolah. Sedangkan
sisanya sebesar 12,35 persen belum/tidak pernah bersekolah dan sebesar 7,36 persen
sudah tidak bersekolah lagi.
Tabel 6.1 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin
dan Partisipasi Sekolah, 2011
Formal + Non Formal
Tipe Daerah/Jenis Kelamin Jumlah
Tdk/ Blm Sekolah Masih Sekolah Tdk Sekolah lagi
(1) (2) (3) (4) (5)
Perkotaan (K):
Laki-laki (L) 12,15 81,75 6,11 100,00
Perempuan (P) 11,39 82,53 6,08 100,00
L+P 11,78 82,12 6,10 100,00
Perdesaan (D):
Laki-laki (L) 13,11 77,71 9,18 100,00
Perempuan (P) 12,62 79,51 7,87 100,00
L+P 12,88 78,56 8,55 100,00
K+D:
Laki-laki (L) 12,65 79,65 7,70 100,00
Perempuan (P) 12,02 80,98 7,00 100,00
L+P 12,35 80,29 7,36 100,00
Sumber: BPS RI - Susenas 2011

42
Profil Anak Indonesia 2012

Berdasarkan tipe daerah, terlihat bahwa persentase anak umur 5-17 tahun di
perkotaan yang masih bersekolah (82,12 persen) lebih besar dibanding di perdesaan
(78,56 persen). Hal ini diduga karena akses untuk memperoleh pendidikan di perkotaan
jauh lebih baik dibanding dengan di perdesaan, serta ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan di perkotaan yang lebih lengkap dan lebih memadai dibandingkan dengan
di perdesaan. Persentase anak umur 5-17 tahun di perkotaan yang tidak/belum pernah
sekolah sebesar 11,78 persen lebih kecil dibanding di perdesaan yang sebesar 12,88
persen.
Akses masyarakat pada pendidikan juga dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin. Pada
Tabel 6.1, terlihat bahwa persentase anak perempuan umur 5-17 tahun yang tidak/belum
pernah sekolah lebih rendah dari anak laki-laki. Persentase anak perempuan umur 5-17
tahun yang tidak/belum pernah sekolah secara keseluruhan tercatat sebesar 12,02 persen,
sedangkan untuk laki-laki sebesar 12,65 persen. Kesenjangan terhadap akses pendidikan
antar jenis kelamin ditemukan baik di perkotaan maupun perdesaan. Di daerah perkotaan
persentase anak perempuan umur 5-17 tahun yang tidak/belum pernah sekolah tercatat
sebesar 11,39 persen dan laki-laki sebesar 12,15 persen. Di daerah perdesaan persentase
anak perempuan umur 5-17 tahun yang tidak/belum pernah sekolah sebesar 12,62
persen dan anak laki-laki sebesar 13,11 persen.
Faktor demografis lain yang memengaruhi akses penduduk pada pendidikan
antara lain adalah umur. Semakin tinggi kelompok usia sekolah semakin rendah tingkat
partisipasi sekolahnya. Persentase penduduk yang masih sekolah pada kelompok umur
7-12 tahun (kelompok usia SD/MI) tercatat sebesar 97,58 persen, kelompok umur 1315
tahun (kelompok usia SMP/MTs) sebesar 87,78 persen dan kelompok umur 1617 tahun
(kelompok usia SM/MA) sebesar 67,17 persen. Penurunan ini tentunya dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti akses dan ketersediaan fasilitas sekolah pada jenjang yang lebih
tinggi.
Perkembangan dalam beberapa tahun terakhir, terdapat kecenderungan orangtua
menyekolahkan anaknya untuk pertama kali pada usia yang masih muda atau sebelum
umur yang direkomendasikan. Hasil Susenas tahun 2011 menunjukkan bahwa terdapat
anak berumur 5-6 tahun yang saat ini bersekolah (25,72 persen), meskipun pada kelompok
umur ini bukan merupakan usia wajib sekolah. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur
pendidikan yang direkomendasikan yaitu 7-17 tahun, terlihat bahwa anak pada kelompok
umur 7-17 yang bersekolah sebesar 90,07 persen, anak yang tidak/belum sekolah sebesar
1,25 persen dan anak yang tidak sekolah lagi sebesar 8,68 persen.

43
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 6.2 Persentase Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Kelompok Umur dan
Partisipasi Sekolah, 2011

Formal + Non Formal


Kelompok Umur Jumlah
Tdk/Blm Sekolah Masih Sekolah Tdk Sekolah lagi
(1) (2) (3) (4) (5)
56 74,26 25,72 0,02 100,00
7 12 1,53 97,58 0,89 100,00
13 15 0,84 87,78 11,37 100,00
16 17 0,87 67,17 31,96 100,00
5 17 12,35 80,29 7,36 100,00
7 17 1,25 90,07 8,68 100,00
Sumber: BPS RI - Susenas 2011

Berdasarkan sebaran menurut provinsi (Lampiran Tabel 40), terlihat persentase


terbesar anak berumur 7-17 tahun yang tidak bersekolah berada di Provinsi Papua yaitu
sebesar 23,96 persen, kemudian di susul oleh Nusa Tenggara Timur (2,78 persen) dan
Kalimantan Barat (2,04 persen).

6.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka
Partisipasi Kasar (APK)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
menyatakan bahwa wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti
oleh semua warga negara Indonesia, pemerintah pusat dan daerah bertanggung jawab
terhadap program tersebut. Pencanangan program wajib belajar dimulai pada tahun 1984
yaitu gerakan wajib belajar 6 tahun dan ditingkatkan menjadi wajib belajar 9 tahun pada
tahun 1994. Program wajib belajar merupakan bagian dari kerangka aksi dasar pendidikan
untuk semua (PUS) atau Education for All (EFA) yang telah disepakati secara global. Untuk
mengukur partisipasi penduduk usia sekolah dalam mengikuti pendidikan berdasarkan
jenjang dan umur dapat diketahui melalui indikator Angka Partisipasi Sekolah (APS),
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK).
APS digunakan untuk melihat partisipasi sekolah penduduk menurut kelompok
usia sekolah tertentu. APS dibedakan menjadi APS 7-12 tahun, APS 13-15 tahun, APS
16-18 tahundan APS 19-24 tahun. APS 7-12 tahun berarti angka partisipasi penduduk
berumur 7-12 yang saat ini masih bersekolah di jenjang manapun. Sementara itu APM
digunakan untuk melihat partisipasi sekolah menurut kelompok usia tertentu dan jenjang
pendidikan. APM dibedakan menjadi APM SD, APM SMP, APM SM dan APM PT. APM
SD berarti angka partisipasi penduduk berumur 7-12 tahun yang masih bersekolah
di SD/Paket A. Sedangkan APK digunakan untuk melihat partisipasi sekolah penduduk

44
Profil Anak Indonesia 2012

menurut jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat umur. Seperti APM, APK dibedakan
menjadi APK SD, APK SMP, APK SM dan APK PT. Interpretasi APK SD yaitu angka partisipasi
penduduk yang masih bersekolah di jenjang SD/MI pada usia apapun.
Meskipun konsep anak dalam publikasi ini adalah penduduk yang berusia sampai
dengan 17 tahun, khusus untuk APK SM dan APM SM mengacu pada konsep Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yaitu menggunakan kelompok usia 16-18 tahun.
Hal ini dilakukan agar interpretasi yang digunakan dalam publikasi ini sama dengan yang
dikeluarkan oleh Kemdikbud. Sementara itu kelompok umur APS menyesuaikan dengan
kelompok umur anak yaitu kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-17 tahun.

6.2.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS)


Angka partisipasi sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan
terhadap penduduk usia sekolah dan sebagai indikator dasar yang digunakan untuk
melihat akses pada pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. APS adalah
gambaran penduduk yang bersekolah menurut kelompok umur. Kegiatan bersekolah
tidak saja bersekolah di jalur formal akan tetapi juga termasuk bersekolah di jalur non
formal seperti paket A setara SD/MI, paket B setara SMP/MTs dan paket C setara SM/MA.
Gambar 6.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2011 APS 7-12 tahun sebesar 97,58
persen. Hal ini berarti dari 100 anak usia 7-12 tahun, sebanyak 97 anak bersekolah dan 3
anak tidak sekolah (tidak pernah sekolah dan tidak sekolah lagi), APS 13-15 tahun sebesar
87,78 persen dan APS 16-17 tahun sebesar 67,17 persen. Jika dilihat menurut jenis
kelamin, tampak bahwa secara umum APS anak perempuan lebih tinggi dibandingkan
APS anak laki-laki. Kondisi ini terjadi pada setiap kelompok umur baik untuk anak laki-
laki maupun anak perempuan. Gambar 6.1 juga memperlihatkan bahwa semakin tinggi
kelompok usia sekolah semakin rendah persentase anak yang bersekolah.

Sumber: BPS RI - Susenas 2011


Gambar 6.1 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Berumur 7-17 Tahun menurut
Jenis Kelamin, 2011

45
Profil Anak Indonesia 2012

Dilihat menurut tipe daerah, terdapat perbedaan antara APS anak umur 7-17 tahun
daerah perkotaan dengan perdesaan. APS anak usia 7-17 tahun di perkotaan cenderung
lebih tinggi dibandingkan daerah perdesaan. Hal ini terjadi pada setiap kelompok umur,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.2. Kondisi ini sedikit memberikan gambaran
bahwa penduduk di perkotaan memiliki kesempatan yang lebih besar dalam memperoleh
pendidikan dibanding mereka yang tinggal di perdesaan. Hal ini terkait dengan lebih
maraknya jumlah sekolah di daerah perkotaan serta mudahnya akses ke sekolah
dibandingkan dengan perdesaan.

Sumber: BPS RI - Susenas 2011

Gambar 6.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Berumur 7-17 Tahun menurut
Tipe Daerah, 2011

6.2.2 Angka Partisipasi Murni (APM)


APM digunakan untuk melihat penduduk usia sekolah yang dapat bersekolah tepat
waktu. APM merupakan proporsi jumlah anak kelompok usia sekolah tertentu yang
sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah
seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan. Sebagai gambaran misalnya
APM SD adalah proporsi jumlah murid SD/Sederajat yang berusia 7 12 tahun terhadap
jumlah seluruh anak yang berusia 7 12 tahun. Bila seluruh anak usia sekolah dapat
bersekolah tepat waktu, maka APM akan mencapai 100 persen.
Sesuai dengan target MDGs, disebutkan bahwa pencapaian APM SD ditargetkan
dapat mencapai 95 persen pada tahun 2015. Sejalan dengan target secara global, dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014, diharapkan APM SD/SDLB/
MI/Paket A meningkat menjadi sebesar 96 persen. Gambar 6.3 menunjukkan bahwa pada
tahun 2011, pencapaian APM SD sebesar 91,03 persen, APM SMP sebesar 68,12 persen
dan APM SM sebesar 47,97 persen. Berdasarkan jenjang pendidikan, terlihat bahwa
semakin tinggi jenjang pendidikan maka semakin rendah besaran APM atau dengan kata
lain berbanding terbalik antara APM dan jenjang pendidikan.

46
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: BPS RI - Susenas 2011

Gambar 6.3 Angka Partisipasi Murni (APM) Anak menurut Jenis Kelamin, 2011

Dilihat menurut jenis kelamin, tampak bahwa pada jenjang yang lebih rendah (SD/
Sederajat) APM anak laki-laki lebih besar dari APM anak perempuan (APM SD anak laki-laki
sebesar 91,56 persen dan APM SD anak perempuan sebesar 90,46 persen). Sementara itu
pada jenjang yang lebih tinggi (SMP/sederajat dan SM/sederajat), APM anak perempuan
lebih tinggi dibanding APM anak laki-laki.
Secara umum, APM anak di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan
daerah perdesaan, kecuali pada jenjang SD yang persentasenya relatif hampir sama
(Gambar 6.4). Seperti halnya APS, terlihat bahwa kesenjangan APM antara anak di
perkotaan dan perdesaan semakin tinggi sejalan dengan semakin meningkatnya jenjang
pendidikan. Kondisi ini semakin mempertegas bahwa terdapat perbedaan kesempatan
bersekolah serta sarana dan prasarana antara anak yang tinggal di daerah perkotaan
dibanding anak yang tinggal daerah di perdesaan.

Sumber: BPS RI - Susenas 2011

Gambar 6.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Anak menurut Tipe Daerah, 2011

47
Profil Anak Indonesia 2012

6.2.3 Angka Partisipasi Kasar (APK)


Angka Partisipasi Kasar (APK) mengindikasikan partisipasi penduduk yang sedang
mengenyam pendidikan menurut jenjang pendidikan tanpa melihat umur. APK digunakan
untuk mengukur keberhasilan program pembangunan pendidikan yang diselenggarakan
dalam rangka memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam pendidikan.
APK SD merupakan persentase jumlah penduduk yang sedang sekolah di SD/sederajat
terhadap jumlah penduduk usia 7 12 tahun. Nilai APK bisa lebih dari 100 persen apabila
jumlah murid yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan mencakup anak di luar
batas usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan (misal anak bersekolah di
SD/sederajat berumur kurang dari 7 tahun atau lebih dari 12 tahun).
Berdasarkan Gambar 6.5 diketahui bahwa APK SD sebesar 102,58 persen, APK
SMP sebesar 89,57 persen dan APK SM sebesar 64,66 persen. Semakin tinggi jenjang
pendidikan semakin rendah APK. Penurunan APK pada jenjang pendidikan yang semakin
tinggi sejalan dengan kecenderungan penurunan APS dan APM pada usia atau jenjang
yang semakin tinggi.
APK SD sebesar 102,58 persen (lebih dari 100 persen) menunjukkan bahwa ada
sekitar 2,58 persen anak yang bersekolah di SD/sederajat berusia kurang dari 7 tahun
dan lebih dari 12 tahun. Dengan kata lain angka tersebut menunjukkan bahwa murid SD/
sederajat selain mencakup anak yang berusia 7 12 tahun, juga mencakup anak yang
berusia kurang dari 7 tahun dan lebih dari 12 tahun. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
terdapat anak yang terlambat masuk sekolah pada jenjang SD/sederajat atau sebaliknya
terdapat anak yang terlalu dini untuk bersekolah SD/sederajat.
Dilihat menurut jenis kelamin terlihat bahwa pada jenjang pendidikan SD/sederajat
APK laki-laki lebih tinggi dibanding APK anak perempuan (APK SD anak laki-laki sebesar
103,24 dan APK SD anak perempuan sebesar 101,87). Sebaliknya pada jenjang SMP/
sederajat dan SM/sederajat, APK anak perempuan lebih tinggi dibanding APK anak laki-
laki (Gambar 6.5).

Sumber: BPS RI - Susenas 2011

Gambar 6.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak menurut Jenis Kelamin, 2011

48
Profil Anak Indonesia 2012

APK anak di daerah perkotaan cenderung lebih tinggi dari daerah perdesaan, kecuali
untuk APK SD dimana persentasenya lebih tinggi daerah perdesaan dibanding daerah
perkotaan (Gambar 6.6). Di daerah perkotaan APK SMP sebesar 92,74 persen dan APK
SM sebesar 72,93 persen, sedangkan untuk daerah perdesaan APK SMP sebesar 86,66
persen dan APK SM sebesar 55,60 persen.

Sumber: BPS RI - Susenas 2011

Gambar 6.6 Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak menurut Tipe Daerah, 2011

6.3 Angka Putus Sekolah


Pendidikan merupakan hak yang sangat fundamental bagi anak untuk tumbuh dan
berkembang secara optimal dan terarah. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Bab II Pasal 9 Ayat (1) menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan
dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya
sesuai dengan minat dan bakatnya. Melalui pendidikan, terutama pendidikan di sekolah,
seorang anak tidak hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga dapat mengembangkan
kepribadiannya sehingga menjadi pribadi yang matang secara kognitif, afektif, maupun
motorik. Selanjutnya, di dalam UU No. 23 Tahun 2002 Bab IX Pasal 49 juga disebutkan
bahwa negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan. Namun, pada kenyataannya
tidak semua anak mempunyai kesempatan memperoleh pendidikan yang layak dan
seluas-luasnya hingga menyebabkan mereka putus sekolah.
Putus sekolah didefinisikan sebagai seseorang yang tidak dapat menyelesaikan
pendidikan atau berhenti bersekolah dalam suatu jenjang pendidikan sehingga belum
memiliki ijazah pada jenjang pendidikan tersebut. Dalam upaya penuntasan wajib
belajar sembilan tahun, putus sekolah masih merupakan persoalan tersendiri yang perlu
penanganan serius dalam mencapai pendidikan untuk semua (Education for All).
Tabel 6.3 menyajikan persentase penduduk berumur 7-17 tahun yang pernah/
sedang bersekolah menurut tipe daerah, jenis kelamin dan status sekolahnya. Pada tahun
2011, persentase penduduk usia 7-17 tahun yang pernah sekolah dengan status putus

49
Profil Anak Indonesia 2012

sekolah di Indonesia sebesar 2,91 persen, artinya dari setiap 1000 orang penduduk usia
7-17 tahun terdapat 29 anak yang putus sekolah. Angka ini mencerminkan anak-anak
usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang
pendidikan tertentu, dan sering digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan
pembangunan di bidang pendidikan. Bila dilihat menurut tipe daerah, anak putus sekolah
lebih banyak terjadi di perdesaan (3,51 persen) dibandingkan di perkotaan (2,28 persen).
Sementara itu, jika diamati berdasarkan jenis kelamin, putus sekolah lebih banyak dialami
oleh anak laki-laki (3,60 persen) dibanding anak perempuan (2,17 persen). Pola ini terjadi
baik di daerah perkotaan maupun perdesaan.
Tabel 6.3 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011
Pernah Sekolah
Tipe Daerah/Jenis Kelamin Masih Sekolah Total
Putus Sekolah Tamat Sekolah
(1) (2) (3) (4) (5)
Perkotaan :
Laki-laki 92,72 2,78 4,49 100,00
Perempuan 92,82 1,74 5,44 100,00
Laki-laki+Perempuan 92,77 2,28 4,95 100,00
Perdesaan :
Laki-laki 88,99 4,36 6,65 100,00
Perempuan 90,55 2,57 6,88 100,00
Laki-laki+Perempuan 89,73 3,51 6,76 100,00
Perkotaan+Perdesaan :
Laki-laki 90,79 3,60 5,61 100,00
Perempuan 91,66 2,17 6,17 100,00
Laki-laki+Perempuan 91,21 2,91 5,88 100,00
Sumber: Susenas Kor 2011, BPS

Lampiran Tabel 52 menunjukkan bahwa persentase anak berumur 7-17 tahun yang
putus sekolah antar provinsi sangat bervariasi. Wilayah yang memiliki persentase anak
putus sekolah tertinggi adalah Provinsi Gorontalo sebesar 9,0 persen, disusul kemudian
oleh Provinsi Sulawesi Barat sebesar 7,5 persen, dan Provinsi Bangka Belitung sebesar
7,3 persen. Sebaliknya, wilayah yang memiliki persentase anak putus sekolah terendah
adalah Provinsi DI Yogyakarta sebesar 0,6 persen, kemudian Provinsi Bali sebesar 1,8
persen, dan Provinsi Aceh sebesar 2,0 persen.
Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memberikan jaminan perlindungan hak
setiap anak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang nyaman diciptakan suatu
kawasan atau kota layak untuk tempat tinggal anak atau sekarang dikenal dengan Kota
Layak Anak (KLA). Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP

50
Profil Anak Indonesia 2012

dan PA) mengembangkan 31 indikator KLA yang dikelompokkan melalui 5 kluster. Salah
satu kluster menyebutkan bahwa semua anak berhak untuk memperoleh akses pendidikan
dengan indikator rinci yaitu tidak ada anak yang mengalami drop out atau putus sekolah
pada semua jenjang pendidikan. Indikator ini menjadi ukuran capaian pemenuhan hak-
hak anak dalam bidang pendidikan. Sejalan dengan masih adanya anak yang mengalami
putus sekolah, peran aktif dari berbagai pihak (stakeholder) sangat diperlukan agar tidak
ditemukan lagi adanya anak yang putus sekolah di semua jenjang pendidikan.
Hasil Susenas 2011 menunjukkan bahwa anak putus sekolah cenderung meningkat
seiring bertambahnya kelompok umur, seperti pada Tabel 6.4. Pada kelompok umur
7-12 tahun terdapat 0,67 persen anak yang putus sekolah. Selanjutnya, pada kelompok
umur 13-15 tahun sebesar 2,21 persen dan pada kelompok umur 16-17 tahun meningkat
menjadi 2,32 persen anak putus sekolah.
Tabel 6.4 Angka Putus Sekolah Penduduk menurut Tipe Daerah, Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur Sekolah, 2011
Kelompok Umur
Tipe Daerah/Jenis Kelamin
7 - 12 13 - 15 16 - 17
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan :
Laki-laki 0,50 2,36 2,38
Perempuan 0,38 1,51 1,56
Laki-laki+Perempuan 0,45 1,95 1,97
Perdesaan :
Laki-laki 1,05 3,15 3,21
Perempuan 0,66 1,75 2,46
Laki-laki+Perempuan 0,87 2,47 2,84
Perkotaan+Perdesaan :
Laki-laki 0,79 2,76 2,72
Perempuan 0,53 1,63 1,92
Laki-laki+Perempuan 0,67 2,21 2,32
Sumber: Susenas Kor 2011, BPS

Dari semua kelompok umur yang berbeda, anak yang bertempat tinggal di daerah
perdesaan lebih banyak yang mengalami putus sekolah dibandingkan anak yang berada
di daerah perkotaan. Bila dilihat menurut jenis kelamin, anak laki-laki cenderung lebih
banyak yang mengalami putus sekolah dibandingkan anak perempuan. Pola yang sama
terjadi baik pada kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun maupun 16-17 tahun. Jika dilihat
menurut provinsi pada Lampiran Tabel 53 s.d 61, anak yang mengalami putus sekolah
terdapat di semua provinsi dengan persentase yang berbeda-beda. Pada umumnya
semakin tinggi kelompok umur, semakin tinggi pula persentase anak yang putus sekolah.

51
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 6.5 Angka Putus Sekolah Penduduk Berumur 7-17 Tahun menurut Tipe Daerah,
Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan, 2011
Jenjang Pendidikan
Tipe Daerah/Jenis Kelamin
SD/Sederajat SMP/Sederajat SM/Sederajat
(1) (2) (3) (4)
Perkotaan :
Laki-laki 1,41 1,05 0,33
Perempuan 0,85 0,67 0,22
Laki-laki+Perempuan 1,14 0,87 0,27
Perdesaan :
Laki-laki 2,89 1,19 0,28
Perempuan 1,58 0,77 0,22
Laki-laki+Perempuan 2,27 0,99 0,25
Perkotaan+Perdesaan :
Laki-laki 2,18 1,12 0,30
Perempuan 1,22 0,72 0,22
Laki-laki+Perempuan 1,72 0,93 0,26
Sumber: Susenas Kor 2011, BPS

Pencanangan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun oleh pemerintah sejak
tahun 1994 menunjukkan keberhasilan jika dilihat dari angka partisipasi sekolah di semua
tingkatan (lihat Sub bab 6.2). Angka partisipasi murni SD saat ini sudah mencapai 90
persen lebih, sedangkan SMP di angka 60-an persen dengan tren membaik setiap tahun.
Meskipun angka partisipasi sekolah terus meningkat, namun masih terdapat sejumlah
siswa yang tidak mampu melanjutkan pendidikannya atau putus sekolah, terutama
di jenjang pendidikan dasar (SD-SMP). Hasil Susenas 2011 menunjukkan bahwa angka
putus sekolah masih didominasi pada jenjang pendidikan SD/sederajat yaitu sebesar 1,72
persen, kemudian disusul jenjang SMP/sederajat sebesar 0,93 persen, dan SM/sederajat
sebesar 0,26 persen (Tabel 6.5).
Bila dilihat menurut tipe daerah, anak putus sekolah yang tinggal di daerah perdesaan
lebih besar persentasenya dibandingkan dengan mereka yang tinggal di perkotaan.
Kondisi ini berlaku pada jenjang pendidikan SD dan SMP/sederajat, sedangkan pada
jenjang SM/sederajat berlaku sebaliknya. Menurut jenis kelamin, anak laki-laki memiliki
kecenderungan yang lebih tinggi untuk putus sekolah dibandingkan anak perempuan.
Pada jenjang SD/sederajat, angka putus sekolah anak laki-laki (2,18 persen) lebih tinggi
daripada anak perempuan (1,22 persen). Begitu pula pada jenjang SMP/sederajat, angka
putus sekolah anak laki-laki (1,12 persen) lebih tinggi daripada anak perempuan (0,72
persen). Pada jenjang SM/sederajat juga berlaku hal yang sama yaitu angka putus sekolah
anak laki-laki (0,30 persen) lebih tinggi daripada anak perempuan (0,22 persen).

52
Profil Anak Indonesia 2012

6.4 Alasan Tidak Sekolah


Kenyataan menunjukkan bahwa pendidikan belum dapat dinikmati oleh seluruh
anak Indonesia sehingga masih terdapat anak-anak yang tidak/belum pernah sekolah
atau tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini dapat terjadi
karena disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa alasan yang melatarbelakanginya antara
lain karena tidak ada biaya, bekerja, menikah/mengurus rumah tangga, sekolah jauh,
tidak suka/malu, tidak diterima, cacat, dan lain-lain. Alasan karena tidak ada biaya dan
bekerja umumnya berkaitan erat dengan faktor ekonomi (kemiskinan atau kemampuan
ekonomi orang tua). Alasan sekolah jauh berkaitan dengan faktor geografis seperti daerah
perbukitan, wilayah pedalaman, dan kepulauan sehingga akses sekolah sulit dijangkau
ataupun ketersediaan jumlah sekolah yang minim. Sementara untuk alasan karena
tidak suka/malu, menikah/mengurus rumah tangga, dll umumnya berkaitan dengan
faktor sosial budaya seperti tidak naik kelas, motivasi anak rendah, kurangnya perhatian
orang tua memotivasi anak, atau adanya anggapan bahwa perempuan sebaiknya tidak
bersekolah terlalu tinggi.Tabel 6.6 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang
Tidak/Belum Pernah Sekolah/Tidak Bersekolah Lagi menurut Alasan Tidak/Belum Pernah
Sekolah/Tidak Bersekolah Lagi, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2011
Tabel 6.6 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Tidak/Belum Pernah
Sekolah/Tidak Bersekolah Lagi menurut Alasan Tidak/Belum Pernah Sekolah/Tidak
Bersekolah Lagi, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2011

Alasan Tidak/Belum Pernah Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Sekolah/Tidak Bersekolah Lagi L P L+P L P L+P L P L+P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Tidak ada biaya 49,96 55,48 52,57 46,91 48,50 47,61 48,03 51,29 49,51

Bekerja/Mencari Nafkah 10,43 13,58 11,92 9,14 5,47 7,53 9,61 8,71 9,20

Menikah/Mengurus RT 0,29 4,61 2,33 0,32 7,54 3,50 0,31 6,37 3,05

Merasa Pendidikan cukup 3,30 3,24 3,27 3,51 4,75 4,06 3,44 4,15 3,76
Malu Karena Ekonomi 1,42 0,91 1,18 1,30 1,28 1,29 1,34 1,13 1,25
Sekolah Jauh 0,33 0,65 0,48 5,66 6,35 5,96 3,70 4,08 3,87
Cacat 4,97 3,50 4,27 3,35 3,37 3,36 3,95 3,42 3,71
Menunggu Pengumuman 0,83 1,42 1,11 0,18 0,45 0,30 0,42 0,84 0,61
Tidak Diterima 0,41 0,16 0,29 0,43 0,60 0,50 0,42 0,42 0,42

Lainnya 28,07 16,44 22,56 29,20 21,69 25,89 28,79 19,60 24,62

Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Sumber:BPS RI - Susenas 2011

53
Profil Anak Indonesia 2012

Dari beberapa faktor yang dikemukakan di atas, permasalahan ekonomi sangat


dominan menjadi penyebab anak tidak sekolah. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel
6.6, mayoritas anak berumur 7-17 tahun tidak/belum pernah sekolah atau tidak sekolah
lagi dengan alasan tidak ada biaya yaitu sebesar 49,51 persen. Faktor ekonomi juga bisa
menyebabkan seorang anak harus bekerja/mencari nafkah sehingga mendorong mereka
untuk tidak sekolah. Ada sebesar 9,20 persen anak yang tidak sekolah dengan alasan
bekerja/mencari nafkah. Selain itu terdapat anak yang tidak bersekolah karena alasan
sekolah jauh (3,87 persen), merasa pendidikan cukup (3,76 persen), cacat (3,71 persen),
menikah/mengurus rumah tangga (3,05 persen), malu karena ekonomi (1,25 persen),
menunggu pengumuman (0,61 persen), tidak diterima (0,42 persen), dan sisanya adalah
alasan lainnya (24,62 persen).
Peraturan Pemerintah RI No. 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar Bab VI Pasal 9 Ayat
(1) menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya
program wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Untuk menunjang program wajib belajar tersebut, pemerintah telah meluncurkan program
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang pada dasarnya bertujuan untuk meringankan
beban semua siswa dan membebaskan siswa miskin dari kewajiban membayar uang
sekolah. Namun, seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa persentase anak usia 7-17
tahun yang tidak bersekolah dengan alasan tidak ada biayarelatif masih tinggi. Kondisi
ini mencerminkan bahwa program sekolah gratis untuk tingkat pendidikan dasar yang
didengungkan pemerintah, ternyata belum sepenuhnya terealisasi dan dinikmati oleh
masyarakat luas.
Di sisi lain, juga masih ditemukan alasan anak yang tidak bersekolah karena
sekolah jauh. Di wilayah-wilayah yang secara geografis sangat luas (seperti wilayah
pedalaman) dimana sarana transportasi tidak memadai dan jumlah sekolah yang terbatas
menjadi pendorong mereka tidak/belum sekolah atau tidak bersekolah lagi. Hal ini
mengindikasikan belum meratanya fasilitas sekolah yang dapat diakses oleh penduduk
sehingga menyebabkan anak tidak dapat bersekolah.
Tabel 6.6 juga menunjukkan bahwa alasan anak yang tidak bersekolah karena tidak
ada biaya, bekerja, cacat, dan menunggu pengumuman lebih banyak dijumpai pada anak
yang tinggal di daerah perkotaan dibandingkan perdesaan. Sebaliknya, alasan karena
menikah/mengurus rumah tangga, merasa pendidikan cukup, malu karena ekonomi,
sekolah jauh, dan lainnya banyak dijumpai pada anak yang berada di daerah perdesaan.
Bila dilihat menurut jenis kelamin, proporsi anak perempuan yang tidak bersekolah
dengan alasan menikah sebesar 6,37 persen atau jauh lebih tinggi dibanding anak laki-laki
sebesar 0,31 persen. Begitu pula untuk alasan tidak ada biaya, merasa pendidikan cukup,
sekolah jauh, dan menunggu pengumuman angkanya lebih tinggi pada anak perempuan
dibanding anak laki-laki. Sebaliknya, anak laki-laki yang tidak bersekolah karena alasan

54
Profil Anak Indonesia 2012

bekerja, malu karena ekonomi, cacat, dan lainnya memiliki persentase lebih besar
dibanding anak perempuan.

6.5 Angka Buta Huruf


Buta huruf adalah ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan menulis.
Kemampuan membaca dan menulis dianggap penting karena melibatkan pembelajaran
berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut dapat mencapai tujuannya,
dimana hal ini berkaitan langsung bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan,
menggali potensinya, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih luas. Masih
tingginya jumlah penduduk yang tidak dapat membaca dan menulis dapat berakibat pada
rendahnya kualitas sumber daya manusia. Oleh karenanya perlu dilakukan pemberantasan
buta huruf secara menyeluruh, serentak dan terpadu dengan dilandasi semangat gotong
royong dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
Masalah buta huruf menjadi persoalan yang terjadi hampir di semua negara,
khususnya negara berkembang yang erat kaitannya dengan kondisi kemiskinan,
keterbelakangan, kebodohan, dan ketidakberdayaan masyarakatnya. Dalam rangka
menangani permasalahan tersebut, badan dunia seperti UNESCO, UNICEF, WHO, World
Bank dan badan-badan internasional lainnya melakukan kampanye dan sosialisasi
pentingnya pemberantasan buta huruf di seluruh dunia. UNDP menjadikan angka melek
aksara sebagai variabel dari empat indikator untuk menentukan Indeks Pembangunanan
Manusia (IPM) suatu negara, di samping rata-rata lama pendidikan, rata-rata usia harapan
hidup (indeks kesehatan) serta indeks perekonomian berupa pengeluaran per kapita.
Di Indonesia, berbagai upaya dalam pemberantasan buta huruf telah dilakukan oleh
pemerintah bahkan sejak awal kemerdekaan tahun 1945. Pada tahun 2006, Presiden
menginstruksikan kepada pemerintah pusat maupun daerah untuk mengambil langkah-
langkah yang diperlukan dalam rangka memberantas buta aksara yang tertuang dalam
Inpres No. 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Pemberantasan Buta
Aksara (GN-PPBA). Keseriusan dan komitmen pemerintah juga diimplementasikan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014 bahwa salah satu target
pembangunan pendidikan adalah menurunnya angka buta huruf penduduk 15 tahun ke
atas menjadi sekitar 4 persen pada tahun 2014.
Sebagai implementasinya pemerintah telah melakukan berbagai program seperti
program Keaksaraan Fungsional (KF) sejak tahun 2007. Program ini dimaksudkan untuk
memberantas kebutaaksaraan dengan fokus kegiatan melalui diskusi, membaca, menulis,
berhitung dan pemecahan masalah yang dihadapi dalam aktivitas yang berkaitan dengan
kebutuhan keseharian. Bentuk penghargaan atas mereka yang mengikuti kegiatan
keaksaraan dan dinyatakan lulus, pemerintah memberikan sertifikat SUKMA (Surat

55
Profil Anak Indonesia 2012

Keterangan Melek Aksara) yang dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk mengikuti
program Paket A setara SD/MI. Selain itu, guna melayani kebutuhan membaca di kalangan
masyarakat pemerintah menyediakan program Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang
diharapkan dapat ikut memberantas buta huruf dan meningkatkan minat baca masyarakat.
Tabel 6.7 Angka Buta Huruf Anak Berumur 5-17 Tahun menurut Tipe Daerah, Jenis
Kelamin dan Kelompok Usia Sekolah, 2011
Kelompok Usia Sekolah
Tipe Daerah/Jenis Kelamin
5-6 7-12 13-15 16-17 5-17
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Perkotaan :
Laki-laki 65,62 3,09 0,45 0,52 11,79
Perempuan 61,32 2,23 0,24 0,29 10,35
Laki-laki+Perempuan 63,59 2,68 0,35 0,40 11,10
Perdesaan :
Laki-laki 78,88 7,24 1,47 1,83 16,09
Perempuan 75,46 6,29 1,29 1,45 15,16
Laki-laki+Perempuan 77,24 6,79 1,39 1,65 15,65
Perkotaan+Perdesaan :
Laki-laki 72,43 5,27 0,99 1,16 14,02
Perempuan 68,66 4,36 0,79 0,83 12,82
Laki-laki+Perempuan 70,63 4,84 0,89 1,00 13,45
Sumber: BPS RI - Susenas 2011

Menurut data hasil Susenas, pada tahun 2011 angka buta huruf (ABH) anak berumur
5-17 tahun masih relatif tinggi yaitu sebesar 13,45 persen atau sekitar 8,16 juta orang
dari keseluruhan jumlah penduduk berumur 5-17 tahun (Tabel 6.7). Relatif tingginya ABH
anak tersebut disebabkan sumbangan ABH yang cukup tinggi pada kelompok usia 5-6
tahun sebesar 70,63 persen atau sekitar 6,52 juta orang. Hal ini dapat dipahami karena
anak pada kelompok umur tersebut pada umumnya belum duduk di bangku sekolah.
Pada anak kelompok usia sekolah (7-17 tahun), ABH semakin menurun dengan
meningkatnya usia sekolah. Hal ini mengindikasikan program pelaksanaan wajib belajar
berjalan dengan baik, yang salah satu hasilnya adalah pemberantasan buta huruf. Namun
terlihat adanya perbedaan ABH yang cukup signifikan antara daerah perkotaan dan
perdesaan, terutama pada anak usia 7-12 tahun yaitu ABH di perkotaan sebesar 2,68
persen, sedangkan di perdesaan jauh lebih tinggi yaitu sebesar 6,79 persen. Sementara
pada kelompok usia 13-15 dan 16-17 tahun relatif hanya terjadi sedikit perbedaan antara
ABH anak laki-laki dan perempuan.

56
Profil Anak Indonesia 2012

Jika dilihat menurut jenis kelamin, ABH anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan
ABH anak perempuan. Pola ini berlaku pada semua kelompok usia sekolah, terutama
pada kelompok usia 7-12 tahun dimana ABH anak laki-laki sebesar 5,27 persen dan ABH
anak perempuan sebesar 4,36 persen. Pola ini terjadi baik di daerah perkotaan maupun
perdesaan.

6.6 Sarana ke Sekolah


Sarana dan prasarana pendidikan merupakan penunjang penting bagi tercapainya
suatu tujuan dari pendidikan dan menjadi prasyarat awal dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan. Oleh karenanya, merupakan hal yang penting untuk mendapatkan
gambaran kondisi pemerataan sarana dan prasarana pendidikan, agar kebijakan di bidang
pendidikan khususnya di bidang sarana dan prasarana dapat lebih tepat arah dan tepat
sasaran.
Salah satu sarana pendidikan yang merupakan komponen penting dalam menunjang
keberhasilan pendidikan adalah sarana angkutan ke sekolah. Informasi mengenai sarana
ke sekolah ini sangat berguna untuk melihat sampai seberapa jauh pemerintah melakukan
upaya penyediaan sarana angkutan terutama bagi penduduk yang bertempat tinggal jauh
di pedalaman dan belum terjangkau sarana angkutan yang memadai.
Tabel 6.8 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Masih Sekolah menurut
Sarana Angkutan ke Sekolah, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin, 2011

Sarana Angkutan Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan


ke Sekolah L P L+P L P L+P L P L+P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Tanpa Kendaraan 74,43 73,12 73,79 82,94 83,00 82,97 78,74 78,09 78,43

Sepeda 5,56 4,85 5,22 5,54 5,42 5,48 5,55 5,14 5,35

Sepeda Motor Pribadi 9,69 9,69 9,69 6,66 5,79 6,24 8,15 7,73 7,95

Becak/Dokar 0,36 0,42 0,38 0,12 0,14 0,13 0,24 0,27 0,26

Kendaraan Umum dgn


6,47 7,57 7,00 2,54 3,25 2,88 4,48 5,39 4,92
Rute Tertentu
Kendaraan Bermotor
1,79 2,32 2,05 1,21 1,49 1,35 1,50 1,90 1,69
Umum Lainnya

Mobil Pribadi 0,56 0,74 0,64 0,02 0,03 0,02 0,29 0,38 0,33

Kendaraan Dinas 0,09 0,13 0,10 0,08 0,10 0,09 0,09 0,11 0,10

Lainnya 1,07 1,17 1,12 0,87 0,79 0,83 0,97 0,98 0,97

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS RI - Susenas 2011

57
Profil Anak Indonesia 2012

Hasil Susenas 2011 menunjukkan bahwa mayoritas siswa atau lebih dari tiga
perempat (78,43 persen) penduduk usia 7-17 tahun yang masih sekolah pergi ke sekolah
tanpa menggunakan kendaraan atau hanya berjalan kaki, seperti yang terlihat pada Tabel
6.8. Sementara sisanya sekitar 21,57 persen siswa pergi ke sekolah menggunakan sarana
kendaraan, yaitu berturut-turut 7,95 persen siswa menggunakan sepeda motor pribadi,
6,61 persen siswa mengunakan kendaraan umum, 5,35 persen siswa menggunakan
sepeda, dan hanya 0,69 persen siswa menggunakan mobil pribadi, becak/dokar, serta
kendaraan dinas.
Tabel 6.9 Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun ke Atas yang Masih Sekolah
menurut Sarana Angkutan ke Sekolah dan Jenjang Pendidikan, 2011

Sarana Angkutan
SD/Sederajat SMP/Sederajat SM/Sederajat Jumlah
ke Sekolah
(1) (2) (3) (4) (5)

Tanpa Kendaraan 86,81 69,22 58,52 78,43


Sepeda 4,86 8,13 2,47 5,35
Sepeda Motor Pribadi 5,06 8,48 19,60 7,95
Becak/Dokar 0,23 0,28 0,31 0,26
Kendaraan Umum dgn
1,05 9,39 13,74 4,92
Rute Tertentu
Kendaraan Bermotor
0,68 2,93 3,89 1,69
Umum Lainnya
Mobil Pribadi 0,32 0,39 0,25 0,33
Kendaraan Dinas 0,10 0,09 0,10 0,10
Lainnya 0,89 1,09 1,12 0,97

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS RI - Susenas 2011

Bila dilihat menurut jenjang pendidikan, sebagian besar siswa SD/sederajat (86,81
persen) dan SMP/sederajat (69,22 persen) pergi ke sekolah tanpa kendaraan atau dengan
berjalan kaki (Tabel 6.9). Hal ini dapat menggambarkan jarak tempuh ke sekolah yang
relatif dekat. Adanya Instruksi Presiden (Inpres) Tahun 1973, tentang pembangunan SD
di setiap desa/kelurahan memudahkan masyarakat untuk menyekolahkan anak disekitar
daerah tempat tinggal atau jarak tempuh yang jauh namun karena belum tersedia
transportasi yang memadai sehingga mereka harus berjalan kaki. Dilihat menurut sarana
ke sekolah, sarana kendaraan terutama sepeda motor pribadi dan kendaraan umum
lebih banyak digunakan oleh pelajar SM/sederajat. Hal ini dimungkinkan karena pada
umumnya sarana gedung SM/sederajat hanya tersedia di pusat kota.

58
Profil Anak Indonesia 2012

7
PERLINDUNGAN KHUSUS

7.1. Perkembangan Perlindungan Anak di Indonesia


Pelaksanaan kegiatan perlindungan anak di Indonesia hingga saat ini masih
terkesan jalan di tempat. Secara umum, rapor tentang masalah perlindungan anak
di Indonesia masih nampak buruk di mata Komite Hak Anak PBB terutama menyangkut
masalah diskriminasi pada anak berdasarkan jenis kelamin khususnya terkait dengan
usia perkawinan. Indonesia masih membedakan batas usia perkawinan, untuk laki-
laki 19 tahun sedangkan untuk perempuan 16 tahun. Ini menunjukkan bahwa negara
masih memberikan diskriminasi bagi anak perempuan, diskriminasi juga masih terlihat
pada anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dan anak-anak yang menjadi kelompok
minoritas.
Sejalan dengan penerapan Undang-Undang No. 3/1997 tentang Peradilan Anak,
maka patut menjadi perhatian kita semua bahwa anak-anak yang harus menjalani
hukuman penjara di Indonesia jumlahnya cukup signifikan. Menurut catatan UNICEF
(2009) jumlahnya telah mencapai lebih dari 4.000 orang anak per tahun. Padahal sebagian
besar dari mereka adalah melakukan kejahatan ringan. Bagi sebagian pakar hukum dan
masyarakat awam, batasan usia 8 tahun sebagai batas usia tanggung jawab kriminal
bagi anak-anak dianggap terlalu rendah. Komitmen terhadap upaya perlindungan anak
yang masih rendah juga nampak dari masih sering terjadinya kasus anak-anak pelaku
kriminalitas yang ditahan atau dimasukkan penjara bersama-sama atau dicampur dengan
orang dewasa dalam kondisi yang mengenaskan.
Indonesia telah meratifikasi Konvensi ILO 138 tentang batasan usia minimum yang
diperkenankan bagi anak-anak untuk bekerja dan Konvensi ILO 182 tentang Penghapusan
Bentuk-bentuk Terburuk Pekerjaan untuk Anak. Indonesia juga telah memiliki rencana
aksi nasional penghapusan bentuk-bentuk terburuk pekerjaan yang diperuntukan bagi
anak. Namun kenyataan tingginya jumlah anak yang bekerja baik di sektor formal maupun
informal menunjukkan masih belum teratasinya permasalahan yang terkait dengan pekerja
anak. Di lain pihak, gambaran situasi ketenaga-kerjaan ini juga menunjukkan bahwa upaya
perlindungan anak terhadap berbagai tindakan eksploitasi untuk mempekerjakan anak
belum maksimal.

59
Profil Anak Indonesia 2012

Di bagian eksploitasi seksual anak, pemerintah mengakui tidak adanya data akurat,
namun diperkirakan dari semua kasus eksploitasi seksual sekitar 60 persen korbannya adalah
anak-anak. Mayoritas korbannya adalah perempuan disamping anak laki-laki. Mengenai
eksploitasi seksual komersial anak dilaporkan bahwa semua bentuk eksploitasi komersial
anak dijumpai di Indonesia seperti anak yang dilacurkan, pelacuran anak, perdagangan
anak untuk tujuan seksual, dan pornografi anak. Diperkirakan sekitar 30 persen dari pekerja
seksual di Indonesia yang jumlahnya 30.000-70.000 adalah anak-anak. Hingga saat ini
Indonesia belum meratifikasi optional protocol Konvensi Hak Anak (protokol tambahan
PBB) tentang penjualan anak, pelacuran anak dan pornografi anak sehingga undang-undang
yang ada masih dinilai kurang efektif akibatnya anak-anak korban eksploitasi seksual sering
tidak mendapatkan perlidungan atau bantuan pemulihan yang efektif.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak secara eksplisit
menyebutkan bahwa perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. Sebagai bagian dari umat
manusia, hak-hak anak secara keseluruhan merupakan bagian dari hak asasi manusia
termasuk diantaranya adalah hak untuk menganut agama berdasarkan pilihannya dan hak
untuk memperoleh pelayan di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial.
Seperti yang diuraikan pada Bab IX Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002,
penyelenggaraan pelindungan anak dilakukan melalui berbagai mekanisme dan kegiatan,
antara lain berupa penyediaan fasilitas umum; perlakuan khusus bagi anak antara lain
adanya pengadilan anak dan lembaga pemasyarakatan anak yang khusus diperuntukkan
bagi anak-anak; bantuan pendampingan bagi anak yang bermasalah hukum dan
pelayanan cuma-cuma bagi anak dari keluarga kurang mampu. Perlindungan anak dalam
aspek keagamaan antara lain berupa jaminan bagi anak untuk memeluk agama sesuai
dengan keinginannya (Pasal 42 ayat 1). Bentuk perlindungan lainnya adalah berupa
pembinaan, bimbingan dan pengamalan ajaran agama bagi anak sesuai dengan agama
yang dipeluknya (Pasal 43 ayat 2). Perlindungan anak dalam aspek kesehatan selain
berupa penyediaan fasilitas, penyelenggaraan upaya kesehatan yang komprehensif bagi
anak (Pasal 44 ayat 1), juga berupa pelayanan cuma-cuma bagi anak yang berasal dari
keluarga kurang mampu (Pasal 44 ayat 4).
Perlindungan anak dalam aspek pendidikan mencakup kewajiban pemerintah untuk
menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak (Pasal
48). Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab menyelenggarakan pendidikan dan
atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga tidak mampu,
anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil (Pasal 53 ayat 1).
Sementara itu, perlindungan anak dalam aspek sosial antara lain berupa kewajiban
pemerintah untuk menyelenggarakan pemeliharaan dan perawatan anak terlantar, baik
dalam lembaga maupun di luar lembaga.

60
Profil Anak Indonesia 2012

7.2. Perlindungan Khusus


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak secara eksplisit
menyebutkan bahwa penyelenggaraan upaya perlindungan anak secara keseluruhan
mencakup juga perlindungan khusus. Perlindungan anak dalam rangka menjamin
terpenuhinya hak-hak anak merupakan upaya perlindungan yang diberikan untuk semua
anak tanpa kecuali. Sedangkan perlindungan khusus seperti yang disebutkan pada Bab
I Undang-Undang tersebut merupakan upaya perlindungan yang hanya diberikan bagi
anak yang mengalami situasi dan kondisi tertentu. Perlindungan tersebut antara lain
diberikan kepada anak dalam situasi darurat, anak yang bermasalah hukum, anak yang
dieksploitasi secara ekonomi atau seksual, anak korban tindak pidana, anak penyandang
cacat dan anak terlantar.
Pasal 59 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 secara rinci menyebutkan bahwa
perlindungan khusus diberikan kepada :
1. Anak dalam situasi darurat (anak pengungsi, anak korban kerusuhan, anak
korban bencana alam, dan anak dalam situasi konflik bersenjata)
2. Anak yang berhadapan dengan hukum
3. Anak dari kelompok minoritas dan terisolasi
4. Anak tereksploitasi secara ekonomi dan atau seksual
5. Anak yang diperdagangkan
6. Anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika
dan NAPZA
7. Anak korban penculikan, penjualan, dan perdagangan
8. Anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental
9. Anak korban perlakuan salah/penelantaran
10. Anak penyandang cacat.
Ulasan pada bagian ini difokuskan untuk melihat gambaran secara rinci mengenai
kondisi dan perkembangan anak-anak yang mengalami situasi dan kondisi tertentu atau
anak yang membutuhkan perlindungan khusus selama periode lima tahun terakhir. Pada
bagian ini juga akan dibahas mengenai jenis dan efektifitas perlindungan khusus yang
diberikan pada mereka. Terkait dengan masalah keterbatasan data, cakupan anak yang
memerlukan perlindungan khusus bermasalah dalam kajian ini hanya dibatasi pada anak
bermasalah hukum, anak bermasalah sosial, anak yang mengalami tindak kekerasan,
pekerja anak dan anak penyandang cacat.

7.3. Anak Bermasalah Hukum


Anak bermasalah hukum yang dimaksudkan dalam kajian ini merujuk pada konsep
anak yang berhadapan dengan hukum yang digunakan dalam Undang-Undang Nomor

61
Profil Anak Indonesia 2012

23 Tahun 2002. Pada Pasal 64 ayat (1) disebutkan bahwa anak yang berhadapan dengan
hukum meliputi anak yang berkonflik dengan hukum dan anak korban tindak pidana.
Sesuai dengan delik hukum, konflik hukum yang dialami oleh anak-anak maupun orang
dewasa, pada umumnya merupakan konsekuensi dari tindakan atau perbuatan melanggar
hukum yang dilakukannya. Atas perbuatan tersebut, pelakunya dapat diancam dengan
sanksi atau hukuman sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Dalam konteks hukum
pidana, tindakan atau perbuatan melanggar hukum tersebut dikategorikan sebagai tindak
pidana, sedangkan sanksi hukumannya disebut sebagai pidana.
Anak yang melakukan tindak pidana atau perbuatan yang dinyatakan terlarang
bagi anak dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak disebut
sebagai anak nakal. Sedangkan yang dikategorikan sebagai anak adalah mereka yang
telah mencapai umur 8 (delapan) tetapi belum mencapai umur 18 (delapan belas) tahun
dan belum pernah kawin. Klasifikasi serupa juga digunakan oleh Kepolisian Republik
Indonesia dan Lembaga Pemasyarakatan untuk menentukan kriteria anak pelaku tindak
pidana dan narapidana anak.
Sejalan dengan itu, analisis mengenai profil dan perkembangan anak bermasalah
hukum pada bagian ini dilakukan dengan menggunakan data narapidana anak/anak
pidana hasil registrasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Sedangkan analisis mengenai
profil dan perkembangan anak korban tindak pidana dilakukan dengan menggunakan
data anak korban tindak kejahatan/kriminalitas berdasarkan hasil registrasi Bareskrim
(Bagian Reserse dan Kriminalitas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

7.3.1. Anak Pelaku Tindak Pidana


Dilihat dari proses penyelesaian hukumnya, anak nakal atau anak pelaku tindak
pidana mencakup dua kriteria anak, yaitu anak didik pemasyarakatan (anak pidana) dan
tahanan anak. Sebagaimana disebutkan pada Pasal 1 (Ketentuan Umum) Butir 8 UU Nomor
12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan dijelaskan bahwa anak didik pemasyarakatan
adalah :
a. Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan menjalani pidana di
Lapas Anak paling lama sampai berumur 18 (delapan belas) tahun.
b. Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan pada
negara untuk dididik dan ditempatkan di Lapas Anak paling lama sampai berumur
18 (delapan belas) tahun.
c. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua/walinya memeroleh penetapan
pengadilan untuk dididik di Lapas Anak paling lama sampai dengan berumur 18
(delapan belas) tahun.

62
Profil Anak Indonesia 2012

Seperti dijelaskan dalam Pasal 1 (Ketentuan Umum), anak didik pemasyarakatan


apapun kriterianya baik anak pidana, anak negara, maupun anak sipil semuanya telah
menerima keputusan pengadilan. Sementara itu, sejumlah tahanan anak yang tinggal
di Rumah Tahanan Anak, Cabang Rutan Anak dan tempat-tempat tertentu masih harus
menunggu keputusan pengadilan. Sesuai dengan penjelasan pada Butir 4, Pasal 1 Bab 1
bahwa penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di Rumah Tahanan Negara,
Cabang Rumah Tahanan Negara dan tempat tertentu. Pejabat pelaksana hukum seperti
Penyelidik, Penuntut Umum dan Hakim (Hakim Pengadilan, Hakim Banding dan Hakim
Kasasi) berwenang mengeluarkan surat perintah penahanan anak untuk melaksanakan
berbagai macam kepentingan antara lain penyidikan (Pasal 44), penuntutan (Pasal 46)
dan pemeriksaan (Pasal 47, Pasal 48 dan Pasal 49).
Sesuai dengan laporan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, jumlah anak nakal atau
anak pelaku tindak pidana di seluruh Indonesia pada tahun 2011 mencapai sebanyak
54.712 anak. Dari jumlah tersebut, seperti yang disajikan pada Tabel 7.1 sebanyak 51.400
anak (94,0 persen) masih berstatus sebagai tahanan dan sebanyak 3.312 anak (6,0
persen) lainnya telah berstatus narapidana atau anak didik. Tabel 7.1 juga menunjukkan
bahwa anak laki-laki pelaku tindak pidana jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan
anak perempuan. Jumlah anak nakal seluruhnya berjumlah sebanyak 54.712 anak yang
mencakup sebanyak 52.276 anak laki-laki (sekitar 95,55 persen) dan sebanyak 2.436
anak perempuan (4, 45 persen).

Tabel 7.1 Jumlah Narapidana dan Tahanan Menurut Kelompok Usia dan
Jenis Kelamin, 2011

Kelompok Usia Status Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)


Dewasa Narapidana 82.675 4.269 86.944
Tahanan 3.226 83 3.309
Jumlah 85.901 4.352 90.253
Anak-Anak Narapidana 3.038 274 3.312
Tahanan 49.238 2.162 51.400
Jumlah 52.276 2.436 54.712
Dewasa + Anak-Anak Narapidana 85.713 4.543 90.256
Tahanan 52.464 2.245 54.709
Jumlah 138.177 6.788 144.965
Sumber : Lembaga Pemasyarakatan RI

63
Profil Anak Indonesia 2012

Jumlah dan sebaran anak nakal atau anak pelaku pidana pada masing-masing provinsi
nampak cukup bervariasi. Lima provinsi yang memiliki angka kenakalan anak atau jumlah
anak pelaku tindak pidana yang paling tinggi selama tahun 2011 berturut-turut adalah
provinsi Jambi (7.082 anak), Banten (6.566 anak), Papua Barat (6.170 anak), Lampung
(4.535) dan Bengkulu (3.382 anak). Sebaliknya, lima provinsi berikutnya yaitu provinsi
Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Tenggara memiliki jumlah anak nakal paling rendah yang berkisar antara 235 286 anak.

7.3.2. Anak Korban Tindak Pidana


Tren tindak kenakalan dan kriminalitas di kalangan anak dan remaja yang terus
meningkat ini secara faktual antara lain terlihat dari berbagai tayangan berita kriminal di
televisi dan media massa lainnya. Sejalan dengan perkembangan itu, jumlah anak yang
menjadi korban tindak pidana juga semakin meningkat. Kenakalan di kalangan anak-
anak atau remaja yang pada awalnya hanya berupa tawuran pelajar antar sekolah atau
perkelahian di dalam sekolah, saat ini semakin mengarah pada tindakan yang tergolong
sebagai tindak kejahatan atau kriminalitas, seperti pencurian, pemerkosaan dan
pemakaian narkoba. Tindak kejahatan yang dialami oleh anak juga semakin berkembang
dan beragam jenis baik, cakupan maupun kualitasnya, termasuk di antaranya adalah
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTPA), kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT), penelantaran anak dan perdagangan anak (trafficking).
Data Susenas menunjukkan bahwa anak yang menjadi korban kejahatan selama tahun
2011 jumlahnya mencapai sekitar 385,5 ribu anak. Seperti yang nampak pada Gambar 7.1,
sekitar 61,3 persen (236,5 ribu anak) dari keseluruhan anak yang menjadi korban kejahatan
selama tahun 2011 tinggal di perkotaan dan sekitar 38,7 persen lainnya (149 ribu anak)
adalah anak perdesaan. Kondisi ini juga menunjukkan indikasi bahwa wilayah perdesaan
lebih aman dibandingkan dengan wilayah perkotaan. Gambaran serupa juga dirasakan oleh
penduduk dewasa korban kejahatan. Dari Gambar 7.1 nampak bahwa sekitar 58,6 persen
(sekitar 1.523,4 ribu jiwa) dari total orang dewasa yang menjadi korban kejahatan selama
tahun 2011 adalah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan, sedangkan 41,4 persen
lainnya (sekitar 1,074,8 ribu jiwa) adalah penduduk dewasa yang tinggal di perdesaan.
Anak (< 18 Tahun) Dewasa (18 Tahun +)

Gambar 7.1 Persentase Korban Kejahatan Selama Tahun 2011 Menurut Kelompok Usia
dan Tipe Daerah

64
Profil Anak Indonesia 2012

Anak korban kejahatan selama tahun 2011 menyebar di masing-masing provinsi di


seluruh Indonesia dengan persentase berkisar antara 2,97 20,72 persen. Lima provinsi
yang memiliki angka persentase anak korban kejahatan paling tinggi selama tahun 2011
secara berturut-turut adalah provinsi Kalimantan Barat (20,7 persen), Sulawesi Utara (20,0
persen), Kepulauan Bangka Belitung (19,7 persen), Papua (19,5 persen) dan Maluku Utara
(18,6 persen). Sebaliknya, angka persentase anak korban kejahatan terkecil selama tahun
2011 berturut-turut ditemukan di provinsi Bali (3,0 persen), Sulawesi Barat (3,9 persen),
Kepulauan Riau (5,1 persen), Yogyakarta (6,5 persen) dan Kalimantan Timur (7,0 persen).

7.3.3. Perdagangan Anak (Trafficking)


Perdagangan anak (trafficking) merupakan jenis tindak pidana yang membutuhkan
perhatian dan campur tangan atau intervensi pemerintah dalam upaya penanggulangannya.
Seperti yang dijelaskan pada mukadimah Undang-Undang RI No.21 Tahun 2007 Tentang
Perdagangan Orang bahwa perdagangan orang merupakan tindakan yang bertentangan
dengan harkat dan martabat manusia dan melanggar hak asasi manusia. Selain itu
disebutkan juga bahwa tindak kejahatan perdagangan orang telah meluas dalam bentuk
jaringan kejahatan yang terorganisir secara internasional sehingga proses penanganannya
membutuhkan kerja sama antar pemerintah baik bilateral maupun multilateral.
Seperti yang diungkapkan Romli Atmasasmita (1994)1 bahwa globalisasi
mengakibatkan semakin meningkatnya lalu lintas tindak pidana lintas teritorial antara
negara satu dengan lainnya atau tindak pidana internasional. Kasus-kasus tindak pidana
internasional yang semakin sering terjadi antara lain adalah: perdagangan narkoba,
pencucian uang (money laundry), penyelundupan, terorisme dan perdagangan orang
(trafficking) yang mencakup perdagangan perempuan dan anak. Sejalan dengan pendapat
tersebut, selama lima tahun terakhir sejak diberlakukannya UU No.21 Tahun 2007, kasus-
kasus tindak pidana internasional terutama tindak pidana perdagangan narkoba dan
pencucian uang meningkat secara signifikan, sedangkan jumlah kasus tindak pidana
perdagangan orang, baik kasus perdagangan perempuan, maupun perdagangan anak
nampak fluktuatif.
Data jumlah tindak pidana perdagangan orang selama tahun 2007 2011 hasil
registrasi Polri seperti yang disajikan pada Tabel 7.2 secara umum menunjukkan indikasi
bahwa fenomena tindak pidana perdagangan orang di Indonesia sangat perlu untuk
diwaspadai. Hal ini terlihat dari jumlah kasus tindak pidana perdagangan orang yang cukup
signifikan. Seperti umumnya data yang dihasilkan Polri, data tersebut diduga lebih rendah
dari keadaan yang sebenarnya (under estimated). Namun meskipun demikian, data tersebut
dapat memberikan gambaran secara makro mengenai dinamika dan perkembangan tindak
pidana penjualan orang di Indonesia selama periode lima tahun terakhir.

65
Profil Anak Indonesia 2012

Seperti yang disajikan pada Tabel 7.2, fenomena atau kejadian tindak pidana
perdagangan orang di Indonesia nampak mempunyai pola tersendiri. Korban tindak
pidana perdagangan orang di Indonesia pada umumnya adalah kaum perempuan, baik
untuk anak-anak maupun orang dewasa. Dari Tabel 7.2 nampak bahwa jumlah korban
perempuan dewasa cenderung lebih besar dari jumlah korban laki-laki dewasa, kecuali
untuk tahun 2008. Sementara itu, nampak bahwa jumlah korban anak perempuan
cenderung lebih besar dari jumlah korban anak laki-laki.
Tabel 7.2 Jumlah Korban Perdagangan Orang Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, Tahun 2007 2011
Dewasa Anak
Tahun Jumlah
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2007 207 3 69 2 281

2008 212 307 75 13 607

2009 145 63 66 1 275

2010 70 10 50 2 132

2011 94 23 34 0 151
Sumber : Bareskrim, Mabes Polri

7.4 Anak dengan Kesulitan Fungsional


Tidak semua anak lahir akan mengalami perkembangan fisik secara normal.
Beberapa diantara mereka kemungkinan akan mengalami kesulitan/gangguan dalam
melihat, mendengar, berjalan/naik tangga, mengingat/berkonsentrasi/berkomunikasi,
dan mengurus diri sendiri. Hal ini akan menyebabkan mereka tidak dapat melakukan
aktivitas sehari-hari secara normal. Ketidakmampuan seseorang melakukan aktivitas
sehari-hari secara normal disebut sebagai Kesulitan Fungsional (functional difficulty).
Anak usia 10-17 tahun hasil pengolahan Sensus Penduduk 2010 ada sebanyak 35,5
juta jiwa. Dari jumlah tersebut sekitar 35,2 juta jiwa anak sebagai responden yang ditanyai
mengenai kesulitan fungsional, sisanya sebesar 293 ribu penduduk tidak ditanyakan
mengenai kesulitan fungsional karena mereka penghuni flat/apartemen/perumahan
sangat ekslusif, atau masyarakat terpencil (akses sangat sulit), atau rumah tangga di
kolong jembatan (bangunan sangat tidak layak huni), atau pengungsi tenda, tunawisma,
awak kapal, orang tinggal di gerbong kereta api, suku terasing, penghuni penjara dan
barak militer, serta pasien rumah sakit jiwa.

66
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 7.3 Jumlah Anak Usia 10-17 tahun menurut Jenis dan Tingkat Kesulitan,
2010 (dalam ribuan)
% Anak 10-17 Tahun
Tidak Ada Mengalami Kesulitan
Jenis Kesulitan yang Mengalami
Kesulitan Sedikit Parah Total Kesulitan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Melihat 35.106,3 58,3 11,8 70,1 0,20


Mendengar 35.127,1 28,6 20,7 49,3 0,14
Berjalan/Naik Tangga 35.111,4 33,3 31,7 65,0 0,18
Mengingat/ Berkonsentrasi/
35.022,0 90,7 63,7 154,4 0,44
Berkomunikasi
Mengurus Diri Sendiri 34.998,2 132,9 45,4 178,3 0,51
Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Tabel 7.3 menyajikan jumlah anak usia 10-17 tahun menurut jenis dan tingkat
kesulitan yang dialami. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa jenis kesulitan yang
paling banyak dialami anak usia 10-17 tahun adalah kesulitan mengurus diri sendiri,
sebanyak 132,9 ribu jiwa dengan tingkat kesulitan sedikit dan 45,4 ribu jiwa dengan
tingkat kesulitan parah. Jenis kesulitan lainnya yang dialami oleh anak adalah kesulitan
mengingat/ berkonsentrasi/ berkomunikasi (154,4 ribu jiwa), kesulitan melihat (70,1 ribu
jiwa), berjalan/naik tangga (65,0 ribu jiwa), dan kesulitan mendengar (49,3 ribu jiwa).

7.4.1 Kesulitan Melihat


Berdasarkan hasil SP2010, persentase anak usia 10-17 tahun yang mengalami
kesulitan melihat sebesar 0,20 persen (kesulitan melihat sedikit sebesar 0,17 persen dan
kesulitan melihat parah sebesar 0,03 persen). Berdasarkan kelompok umur, semakin
tinggi kelompok umur semakin tinggi persentase anak yang mengalami kesulitan melihat,
baik yang mengalami kesulitan sedikit maupun parah. Kesulitan melihat banyak dialami
oleh anak pada kelompok umur 16-17 tahun (sebesar 0,22 persen mengalami kesulitan
sedikit dan 0,04 persen mengalami kesulitan parah). Anak yang mengalami kesulitan
melihat akan mengalami hambatan terutama dalam kegiatan belajar, sehingga dalam
proses belajar perlu penggunaan tulisan braille khususnya bagi anak yang mengalami
kesulitan melihat parah.

67
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 7.4 Persentase Anak usia 10-17 Tahun menurut Kelompok Umur dan Tingkat
Kesulitan Melihat, 2010
Jumlah
Kelompok Tidak Ada Mengalami Kesulitan
Anak Usia 10-17 Tahun
Umur Kesulitan (%)
Sedikit(%) Parah(%) Jumlah(%) % N(Ribuan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

10-12 99,85 0,12 0,03 0,15 100,00 13.642,4


13-15 99,79 0,18 0,03 0,21 100,00 13.263,2
16-17 99,74 0,22 0,04 0,26 100,00 8.270,8
10-17 99,80 0,17 0,03 0,20 100,00 35.176,4
Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Berdasarkan tipe daerah, persentase anak usia 10-17 tahun di perkotaan yang
mengalami kesulitan melihat sebesar 0,26 persen, lebih tinggi dibandingkan perdesaan
sebesar 0,14 persen. Berdasarkan jenis kelamin, persentase anak perempuan usia 10-17
tahun yang mengalami kesulitan melihat (0,22 persen) lebih tinggi dibandingkan anak laki-
laki (0,18 persen). Kondisi yang sama juga terjadi di perkotaan dimana anak perempuan
yang mengalami kesulitan melihat sebesar 0,31 persen lebih tinggi dibandingkan anak
laki-laki sebesar 0,22 persen. Sedangkan di perdesaan, persentase anak usia 10-17 tahun
yang mengalami kesulitan melihat baik anak laki-laki maupun anak perempuan relatif
sama yaitu sebesar 0,14 persen.

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Gambar 7.2 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat
menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2010

68
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel lampiran 68 sampai 76 menyajikan jumlah anak usia 10-17 tahun yang
mengalami kesulitan melihat menurut provinsi dan tingkat kesulitan. Tiga provinsi yang
memiliki persentase tertinggi anak usia 10-17 tahun yang mengalami kesulitan melihat
adalah DKI Jakarta (0,57 persen), Kepulauan Riau (0,42 persen), dan Gorontalo (0,28
persen). Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa persentase anak perempuan yang
mengalami kesulitan melihat lebih tinggi dibandingkan dengan anak laki-laki. Tiga provinsi
dengan persentase tertinggi anak perempuan memiliki kesulitan melihat adalah DKI Jakarta
(0,67 persen), Kepulauan Riau (0,49 persen), dan Sumatera Barat (0,31 persen). Sedangkan
tiga provinsi dengan persentase tertinggi anak laki-laki memiliki kesulitan melihat adalah
DKI Jakarta (0,46 persen), Kepulauan Riau (0,36 persen), dan Gorontalo (0,26 persen).

7.4.2 Kesulitan Mendengar


Persentase anak usia 10-17 tahun yang mengalami sedikit kesulitan mendengar
sebesar 0,08 persen dan yang mengalami kesulitan parah sebesar 0,06 persen (Tabel 7.5).
Kondisi dalam kesulitan mendengar sama halnya dengan kesulitan melihat, semakin tinggi
kelompok umur semakin tinggi persentase anak yang mengalami kesulitan mendengar.
Kesulitan mendengar banyak dialami oleh anak pada kelompok umur 16-17 tahun,
dimana sebesar 0,09 persen mengalami kesulitan sedikit dan 0,06 persen mengalami
kesulitan parah.
Tabel 7.5 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun menurut Kelompok Umur dan Tingkat
Kesulitan Mendengar, 2010

Jumlah
Mengalami Kesulitan
Kelompok Tidak Ada Anak Usia 10-17 Tahun
Umur Kesulitan (%)
Sedikit(%) Parah(%) Jumlah(%) % N(Ribuan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


10-12 99,87 0,08 0,05 0,13 100,00 13.642,4
13-15 99,85 0,09 0,06 0,15 100,00 13.263,2
16-17 99,85 0,09 0,06 0,15 100,00 8.270,8
10-17 99,86 0,08 0,06 0,14 100,00 35.176,4
Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Berdasarkan tipe daerah, persentase anak usia 10-17 tahun di perdesaan yang
mengalami kesulitan mendengar sebesar 0,17 persen, lebih tinggi dibandingkan di perkotaan
sebesar 0,11 persen. Berdasarkan jenis kelamin, kesulitan mendengar anak usia 10-17 tahun
lebih banyak dialami oleh anak laki-laki (0,15 persen) dibandingkan anak perempuan (0,13
persen). Kondisi yang sama juga terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan.

69
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS


Gambar 7.3 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar
menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2010

Provinsi yang memiliki persentase cukup tinggi anak usia 10-17 tahun dengan
kesulitan mendengar adalah Gorontalo (0,34 persen), Nusa Tenggara Timur (0,27 persen),
dan Sulawesi Barat (0,22 persen). Bila dibandingkan antara anak laki-laki dan anak
perempuan, persentase anak laki-laki yang mengalami kesulitan mendengar lebih tinggi
dibandingkan dengan anak perempuan. Provinsi dengan persentase tertinggi anak laki-
laki yang mengalami kesulitan mendengar adalah Gorontalo (0,35 persen), Nusa Tenggara
Timur (0,30 persen), Sulawesi Tenggara (0,23 persen) dan Sulawesi Barat (0,23 persen).
Sedangkan provinsi dengan persentase tertinggi anak perempuan yang mengalami
kesulitan mendengar adalah Gorontalo (0,33 persen), Nusa Tenggara Timur (0,25 persen),
dan Sulawesi Barat (0,21 persen) (Tabel Lampiran 77 sampai 85).

7.4.3 Kesulitan Berjalan/Naik Tangga


Persentase anak yang mengalami kesulitan berjalan atau naik tangga sebesar 0,18
persen, dengan tingkat kesulitan sedikit sebesar 0,09 persen dan kesulitan parah sebesar
0,09 persen). Kesulitan berjalan atau naik tangga banyak dialami oleh anak usia 16-17 tahun,
dimana kesulitan sedikit sebesar 0,10 persen dan kesulitan parah sebesar 0,09 persen.
Tabel 7.6 Persentase Anak usia 10-17 tahun menurut Kelompok Umur dan Tingkat
Kesulitan Berjalan/Naik Tangga, 2010

Kelompok Tidak Ada Mengalami Kesulitan Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun
Umur Kesulitan (%) Sedikit(%) Parah(%) Jumlah(%) % N(Ribuan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
10-12 99,81 0,09 0,09 0,18 100,00 13.642,4
13-15 99,82 0,09 0,09 0,18 100,00 13.263,2
16-17 99,81 0,10 0,09 0,19 100,00 8.270,8
10-17 99,82 0,09 0,09 0,18 100,00 35.176,4

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

70
Profil Anak Indonesia 2012

Persentase anak usia 10-17 tahun di perkotaan yang mengalami kesulitan berjalan/
naik tangga lebih rendah dibandingkan di perdesaan (0,15 persen perkotaan dibanding
0,21 persen perdesaan). Berdasarkan jenis kelamin, kesulitan berjalan/naik tangga lebih
banyak dialami oleh anak laki-laki (0,20 persen) dibandingkan anak perempuan (0,17
persen). Kondisi yang sama juga terjadi di perkotaan maupun perdesaan.

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Gambar 7.4 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/
Naik Tangga menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2010
Provinsi yang memiliki persentase cukup tinggi anak usia 10-17 tahun dengan
kesulitan berjalan/naik tangga adalah Nusa Tenggara Timur (0,27 persen), Sulawesi Utara
(0,26 persen), dan Gorontalo (0,24 persen). Provinsi dengan persentase tertinggi anak
laki-laki yang memiliki kesulitan berjalan/naik tangga adalah Nusa Tenggara Timur (0,29
persen), Sulawesi Utara (0,29 persen), Sumatera Barat (0,26 persen) dan Gorontalo (0,26
persen). Sedangkan provinsi dengan persentase tertinggi anak perempuan yang memiliki
kesulitan berjalan/naik tangga adalah Nusa Tenggara Timur (0,25 persen), Sulawesi Utara
(0,23 persen), dan Gorontalo (0,23 persen) (Tabel Lampiran 86 sampai 94).

7.4.4 Kesulitan Mengingat/Berkonsentrasi/Berkomunikasi


Persentase anak yang mengalami kesulitan mengingat/berkonsentrasi/
berkomunikasi sebesar 0,44 persen dimana 0,26 persen anak mengalami tingkat kesulitan
sedikit dan 0,18 persen dengan tingkat kesulitan parah. Semakin tinggi kelompok umur
semakin tinggi persentase anak yang mengalami kesulitan mengingat/berkonsentrasi/
berkomunikasi.

71
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 7.7 Persentase Anak usia 10-17 tahun menurut Kelompok Umur dan Tingkat
Kesulitan Mengingat/Berkonsentrasi/Berkomunikasi, 2010

Mengalami Kesulitan Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun


Kelompok Tidak Ada
Umur Kesulitan (%)
Sedikit(%) Parah(%) Jumlah(%) % N(Ribuan)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


10-12 99,57 0,26 0,17 0,43 100,00 13.642,4
13-15 99,56 0,25 0,19 0,44 100,00 13.263,2
16-17 99,56 0,25 0,19 0,44 100,00 8.270,8
10-17 99,56 0,26 0,18 0,44 100,00 35.176,4
Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Seperti kesulitan mendengar dan berjalan/naik tangga, persentase anak laki-laki


yang mengalami kesulitan mengingat/berkonsentrasi/ berkomunikasi (0,48 persen) lebih
tinggi dibandingkan anak perempuan (0,39 persen). Kondisi ini terjadi juga di perkotaan
dan di perdesaan.

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Gambar 7.5 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2010

Provinsi dengan persentase tertinggi anak usia 10-17 tahun yang mengalami
kesulitan mengingat/berkonsentrasi/berkomunikasi adalah Nusa Tenggara Timur (0,65
persen), DI Yogyakarta (0,62 persen), dan Gorontalo (0,59 persen). Tiga provinsi dengan
persentase tertinggi anak laki-laki yang mengalami kesulitan mengingat/berkonsentrasi/

72
Profil Anak Indonesia 2012

berkomunikasi adalah DI Yogyakarta (0,71 persen), Nusa Tenggara Timur (0,71 persen),
dan Sumatera Barat (0,65 persen). Sedangkan tiga provinsi dengan persentase tertinggi
anak perempuan yang mangalami kesulitan mengingat/berkonsentrasi/berkomunikasi
adalah Nusa Tenggara Timur (0,59 persen), Gorontalo (0,55 persen), dan DI Yogyakarta
(0,53 persen) (Tabel Lampiran 95 sampai 103).

7.4.5 Kesulitan Mengurus Diri Sendiri


Persentase anak usia 10-17 tahun yang mengalami kesulitan mengurus diri sendiri
sebesar 0,51 persen, dengan 0,38 persen mengalami kesulitan sedikit dan sebesar 0,13
persen mengalami kesulitan parah. Berdasarkan kelompok umur, kesulitan mengurus diri
sendiri banyak dialami oleh anak usia 10-12 tahun, dengan 0,59 persen tingkat kesulitan
sedikit dan 0,15 persen tingkat kesulitan parah.
Tabel 7.8 Persentase Anak usia 10-17 tahun menurut Kelompok Umur dan Tingkat
Kesulitan Mengurus Diri Sendiri, 2010
Jumlah
Kelompok Tidak Ada Mengalami Kesulitan
Anak Usia 10-17 Tahun
Umur Kesulitan (%)
Sedikit(%) Parah(%) Jumlah(%) % N(Ribuan)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
10-12 99,27 0,58 0,15 0,73 100,00 13.642,4
13-15 99,60 0,28 0,12 0,40 100,00 13.263,2

16-17 99,69 0,20 0,11 0,31 100,00 8.270,8

10-17 99,49 0,38 0,13 0,51 100,00 35.176,4


Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Berdasarkan tipe daerah, persentase anak usia 10-17 tahun di perkotaan yang
mengalami kesulitan mengurus diri sendiri (0,52 persen) lebih tinggi dibandingkan dengan
di perdesaan (0,49 persen). Kesulitan mengurus diri sendiri lebih banyak dialami oleh
anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Di perkotaan, persentase anak laki-laki yang
mengalami kesulitan mengurus diri sendiri sebesar 0,54 persen lebih tinggi dibandingkan
anak perempuan yang sebesar 0,44 persen. Kondisi ini juga terjadi di perdesaan, dimana
persentase anak laki-laki yang mengalami kesulitan mengurus diri sendiri (0,56 persen)
lebih tinggi dibandingkan anak perempuan (0,47 persen).

73
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

Gambar 7.6 Persentase Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus
Diri Sendiri menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2010

Provinsi yang memiliki persentase cukup tinggi anak usia 10-17 tahun yang mengalami
kesulitan mengurus diri sendiri adalah Nusa Tenggara Timur (0,72 persen), Sulawesi Utara
(0,72 persen), dan Kalimantan Timur (0,65 persen). Provinsi dengan persentase tertinggi
anak laki-laki yang mengalami kesulitan mengurus diri sendiri adalah Sulawesi Utara
(0,80 persen), Nusa Tenggara Timur (0,78 persen), Sumatera Barat (0,71 persen) dan
Kalimantan Timur (0,71 persen). Sedangkan provinsi dengan persentase tertinggi anak
perempuan yang mengalami kesulitan mengurus diri sendiri adalah Nusa Tenggara Timur
(0,66 persen), Sulawesi Utara (0,62 persen), Kalimantan Timur (0,58 persen) dan Maluku
Utara (0,58 persen) (Tabel Lampiran 104 sampai 112).

7.5 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja


Untuk menjamin terpenuhinya hak anak, maka anak yang bekerja perlu mendapat
perlindungan. Terdapat aturan internasional dan hukum yang mengatur tentang pekerja
anak, diantaranya Konvensi ILO No. 138 tentang umur minimum pekerja anak dan
Konvensi No. 182 tentang pelarangan dan tindakan cepat untuk penghapusan segala
bentuk pekerjaan terburuk bagi anak. Namun sepertiga dari pekerja anak di seluruh
dunia hidup di negara-negara yang belum meratifikasi konvensi tersebut, artinya secara
hukum internasional mereka belum terlindungi oleh konvensi tersebut. Pada 2011 ILO
mencatat ada sekitar 215 juta pekerja anak di seluruh dunia dimana sekitar 115 juta di
antaranya bekerja pada pekerjaan yang berbahaya. Hak-hak mereka sebagai anak juga
terlanggar karena sebagian dari mereka bekerja penuh, mereka tidak sekolah, tidak
memiliki kesempatan untuk bermain bahkan mendapat perawatan dan nutrisi yang tidak
memadai (www.ILO.org).

74
Profil Anak Indonesia 2012

Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut meratifikasi konvensi ILO
tersebut. Aturan hukum tentang pekerja anak tertuang dalam Pasal 68 hingga Pasal 75
UU No. 23 Tahun 2003. Pasal 68 secara tegas menyatakan bahwa pengusaha dilarang
mempekerjakan anak. Namun pada pasal 69 tertuang beberapa pengecualian di
antaranya anak usia 13 hingga 15 tahun dapat melakukan pekerjaan ringan asalkan tidak
menganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan sosial anak. Pengusaha yang
mempekerjakan anak untuk pekerjaan ringan harus mampu memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Izin tertulis dari orang tua atau wali
b. Perjanjian kerja antara pengusaha dengan orang tua atau wali
c. Waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam
d. Dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah
e. Keselamatan dan kesehatan kerja
f. Adanya hubungan kerja yang jelas
g. Menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Ketentuan huruf a,b,f dan g tidak berlaku jika anak usia 13 hingga 15 tahun tersebut
bekerja pada usaha keluarganya.
Selanjutnya pada Pasal 74 disebutkan mengenai beberapa jenis pekerjaan yang
dilarang dilakukan oleh anak-anak :
(1) Siapapun dilarang mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan-
pekerjaan yang terburuk
(2) Pekerjaan-pekerjaan yang terburuk yang dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
a. segala pekerjaan dalam bentuk perbudakan atau sejenisnya;
b. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau menawarkan anak
untuk pelacuran, produksi pornografi, pertunjukkan porno, atau perjudian;
c. segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan, atau melibatkan anak
untuk produksi dan perdagangan minuman keras, narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif lainnya; dan/atau
d. semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau
moral anak
(3) Jenis-jenis pekerjaan yang membahayakan kesehatan, keselamatan, atau
moral anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf d ditetapkan dengan
Keputusan Menteri.
Sub bab ini membahas anak 10-17 tahun yang bekerja. Anak dianggap berkerja jika
mereka berkerja minimal satu jam secara berturut-turut dalam periode seminggu yang
lalu dan pekerjaan itu dilakukan dengan maksud untuk memperoleh atau membantu
memperoleh pendapatan dalam bentuk uang maupun barang. Tabel-tabel deskriptif
pada lampiran, anak dibedakan dalam dua kelompok umur yaitu umur 10-14 tahun dan
umur 15-17 tahun. Adapun pertimbangan yang digunakan adalah kelompok umur 10-

75
Profil Anak Indonesia 2012

14 semestinya belum terklasifikasi sebagai bagian dari Angkatan Kerja, sedangkan umur
15-17 tahun sudah terklasifikasi sebagai bagian dari Angkatan Kerja dimana persoalan
ketenagakerjaan umur 15-17 tahun juga merupakan bagian dari persoalan Youth
Employment.

7.5.1 Umur Anak yang Bekerja


Keterlibatan anak-anak dalam pekerjaan merupakan salah satu permasalahan yang
perlu menjadi perhatian pengambil kebijakan. Hasil Sakernas Agustus 2011 menunjukkan
sekitar 3,4 juta anak usia 10-17 tahun masuk dalam kelompok pekerja. Jumlah ini
mencapai sekitar 8,99 persen dari total penduduk usia 10-17 tahun (37,7 juta jiwa).
Dilihat berdasarkan jenis kelamin, persentase pekerja anak berjenis kelamin laki-
laki, lebih besar dibandingkan dengan pekerja anak yang berjenis kelamin perempuan.
Persentase pekerja anak laki-laki adalah 10,70 persen, sedangkan persentase pekerja
anak perempuan adalah 7,15 persen. Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal,
persentase pekerja anak di perdesaan hampir dua kali lipat dibandingkan dengan
persentase pekerja anak di perkotaan. Di perdesaan, dari 19,4 juta penduduk usia 10-
17 tahun terdapat 11,83 persen yang bekerja; sedangkan di perkotaan dari 18,3 juta
penduduk usia 10-17 tahun hanya 5,96 persen yang bekerja.

30,00

25,00

20,00
persen

15,00

10,00

5,00

0,00
10 11 12 13 14 15 16 17
Laki-laki 1,51 2,28 3,99 5,68 9,01 14,15 19,56 28,37
Perempuan 1,32 2,11 2,63 4,31 5,72 8,99 12,38 19,17
Total 1,42 2,20 3,32 5,01 7,40 11,70 16,13 23,89

Gambar 7.7 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja, 2011

76
Profil Anak Indonesia 2012

Distribusi pekerja anak berdasarkan umur dan jenis kelamin yang tersaji pada
Gambar 7.7 menunjukkan bahwa dominasi laki-laki untuk memasuki pasar kerja bahkan
pada usia anak-anak terlihat tinggi. Seiring meningkatnya umur, terlihat semakin tinggi
perbedaan partisipasi antara laki-laki dan perempuan di dunia kerja. Pada usia 10 tahun,
persentase pekerja laki-laki adalah 1,51 persen, sedangkan persentase pekerja perempuan
adalah 1,32 persen (selisih 0,29 persen poin), sedangkan pada usia 17 tahun, persentase
laki-laki yang bekerja adalah 29,37 persen dan 19,17 persen untuk perempuan dengan
selisih 10,19 persen poin.

7.5.2 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Provinsi


Gambar 7.8 pada halaman berikutnya merupakan ilustrasi persentase penduduk 10-
17 yang berpartisipasi di pasar kerja dan persentase penduduk usia 10-17 tahun yang
bekerja berdasarkan provinsi. Provinsi dengan tingkat partisipasi penduduk usia 10-17
tahun yang paling tinggi adalah Provinsi Papua yaitu sebesar 34,72 persen. Artinya, di
Papua dari 100 penduduk usia 10-17 tahun, terdapat sekitar 35 orang yang aktif secara
ekonomi. Dari jumlah tersebut, di Provinsi Papua terdapat sekitar 88 persen penduduk
yang terserap ke dalam pasar kerja (bekerja), sementara sisanya 12 persen menganggur.
Tingkat partisipasi untuk penduduk usia 10-17 tahun yang paling rendah berdasarkan
provinsi adalah di Provinsi Kepulauan Riau yaitu sebesar 5,60 persen. Dari jumlah tersebut
72 persen diantaranya bekerja dan 28 persen mencari kerja.
Dari sisi utilitas tenaga kerja, Provinsi Banten adalah Provinsi dengan Tingkat Ekses
Suplai tenaga kerja yang paling besar, karena di Banten terdapat sekitar 60 persen tenaga
kerja usia 10-17 tahun yang tersedia tetapi tidak terserap di pasar kerja. Padahal jika dilihat
dari Tingkat Partisipasinya terdapat 14 dari 100 penduduk yang aktif secara ekonomi
di Banten. Sedangkan provinsi dengan penyerapan tenaga kerja usia 10-17 tahun yang
paling tinggi adalah Provinsi Sulawesi Tenggara (97 persen) dimana dari 100 penduduk
usia 10-17 tahun tersedia 21 penduduk yang aktif secara ekonomi. Artinya dari 21 dari
100 penduduk yang aktif secara ekonomi, 20 orang diantaranya bekerja.

77
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.8 TPAK 10-17 Tahun dan Persentase Penduduk 10-17 yang Bekerja Menurut
Provinsi, 2011

Secara absolut, dari total 3,4 juta penduduk usia 10-17 tahun yang bekerja, 3 provinsi
utama penyumbang terbesar adalah Jawa Barat (13,03 persen), Jawa Tengah (11,41
persen) dan Jawa Timur (11,38 persen). Tetapi, dibandingkan dengan total penduduk usia
10-17 tahun, Provinsi Papua merupakan provinsi dengan proporsi tenaga kerja yang paling
besar (30,72 persen), diikuti oleh Provinsi Sulawesi Tenggara (20,46 persen) dan Provinsi
Sulawesi Barat (19,82 persen). Jawa Barat sendiri menyumbang sekitar 6,16 persen dari
total populasi penduduk 10-17 tahun, sementara Jawa Timur menyumbang sebesar 7,37
persen, sedangkan Jawa Tengah menyumbang sebesar 7,90 persen.

78
Profil Anak Indonesia 2012

7.5.3 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Pendidikan


Jumlah anak-anak (10-17 tahun) yang aktif secara ekonomi berdasarkan data
Sakernas 2011 adalah 4,7 juta orang. Dari jumlah itu terdapat 3,4 juta anak yang terserap
di pasar kerja sebagai pekerja, dimana 1,1 juta tinggal di perkotaan dan 2,3 juta tinggal di
perdesaan.
Pekerja anak yang tinggal di perkotaan secara rata-rata menempuh pendidikan
yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja anak yang tinggal di daerah perdesaan.
Persentase pekerja anak yang tidak/belum tamat SD (termasuk diantaranya yang belum
pernah sekolah sama sekali) dan tinggal di perkotaan adalah sebesar 12,62 persen.
Sementara yang tinggal di perdesaan dengan kategori yang sama, angkanya hampir dua
kali lipat (23,18 persen).
Perbedaan mencolok terlihat pada anak usia 10-14 tahun. Di perdesaan terdapat
43,58 persen anak-anak usia 10-14 tahun yang belum tamat SD (termasuk belum pernah
bersekolah), sedangkan di perkotaan terdapat 27,36 persen yang belum pernah sama
sekolah sekali.
a) Penduduk Bekerja Usia 10-14 Tahun (b) Penduduk Bekerja Usia 15-17 Tahun

(c) Penduduk Bekerja Usia 10 -17 Tahun

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011

Gambar 7.9 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut
Tingkat Pendidikan, 2011

79
Profil Anak Indonesia 2012

Berdasarkan jenis kelamin, rata-rata tingkat pendidikan pekerja laki-laki ternyata


lebih rendah dibandingkan dengan perempuan. Pekerja anak laki-laki yang belum
tamat SD adalah sebesar 21,81 persen, sedangkan untuk perempuan, persentase yang
belum tamat SD adalah sebesar 16,54 persen. Jika diperhatikan lebih dalam, perbedaan
persentase ini disebabkan karena besarnya persentase pekerja anak laki-laki yang berusia
15-17 tahun yang mengenyam pendidikan kurang dari SD (15,38 persen). Baik laki-laki
maupun perempuan pada kelompok umur 15-17 tahun, lebih dari 80 persen diantaranya
telah menamatkan pendidikan dasar (SD dan atau SMP). Tetapi, berdasarkan data
Sakernas, perempuan ternyata memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan lebih
baik daripada laki-laki. Hal ini terlihat dari persentase perempuan dengan pendidikan
tamat pendidikan menengah (tamat SD-SMP) yang lebih tinggi daripada laki-laki.

7.5.4 Anak -17 Tahun yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan


Seperti halnya tenaga kerja pada umumnya, pekerja anak juga bekerja pada lapangan-
lapangan pekerjaan yang digeluti oleh orang dewasa. Struktur lapangan pekerjaan
penduduk usia 10-17 tahun berdasarkan Sakernas 2011 dapat dilihat pada Gambar 7.10.

Gambar 7.10 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja menurut Lapangan
Pekerjaan Utama, 2011
Secara umum, terdapat 3 sektor utama yang menampung pekerja anak, yaitu 49,24
persen di sektor pertanian; 32,36 persen di sektor jasa-jasa dan sisanya 18,40 persen di
sektor industri. Pekerja anak berusia 10-14 tahun lebih dominan di pertanian dibandingkan
dengan pekerja anak berusia 15-17 tahun. Bahkan, di sektor industri, persentase pekerja
anak yang berusia 15-17 tahun yang bekerja di sektor ini hampir dua kali lipat dari pekerja
anak berusia 10-14 tahun.
Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, pekerja anak yang berjenis kelamin laki-laki
cenderung bekerja di sektor pertanian, sedangkan pekerja anak perempuan cenderung
memilih sektor jasa. Untuk pekerja anak yang bekerja di sektor industri, persentasenya
relatif berimbang antara laki-laki dan perempuan.

80
Profil Anak Indonesia 2012

Komposisi pekerja anak laki-laki berdasarkan sektor adalah 58,27 persen di


sektor pertanian; 23,36 persen di sektor jasa-jasa dan 18,37 persen di sektor industri,
sedangkan komposisi pekerja perempuan berdasarkan lapangan usaha adalah: 46,74
persen bekerja di sektor jasa-jasa; 34,82 persen di pertanian dan 18,44 persen di sektor
industri (Gambar 7.11).

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011

Gambar 7. 11 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja menurut Lapangan
Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin, 2011

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011

Gambar 7.12 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja menurut Lapangan
Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal, 2011

Berbeda dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, komposisi berdasarkan
daerah tempat tinggal menunjukkan betapa daerah perdesaan kental dengan pertanian
dan perkotaan lekat dengan sektor jasa.
Di perdesaan, 66,46 persen pekerja anak terserap di sektor pertanian; 19,48 persen
di sektor jasa dan 14,06 persen di industri. Berbeda dengan perkotaan yang hanya
menyerap 12,95 persen di sektor pertanian; tetapi dominan di jasa-jasa (59,50 persen)
dan industri (27,54 persen).

81
Profil Anak Indonesia 2012

7.5.5 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama
Anak-anak yang bekerja sebagian besar (58,16 persen) ternyata bekerja dengan
status sebagai pekerja keluarga/pekerja tak dibayar. Jika ditilik berdasarkan kelompok
umur, terdapat 78,57 persen pekerja anak yang berusia 10-14 tahun yang bekerja sebagai
pekerja keluarga, sedangkan untuk anak berusia 15-17 tahun, terdapat 41,00 persen yang
berstatus sebagai pekerja keluarga/tak dibayar.

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.13 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan, 2011
Keterangan:
1. Berusaha Sendiri, Berusaha dibantu Buruh Tetap dan Buruh Tidak Dibayar
2. Buruh/Karyawan/Pegawai
3. Pekerja bebas pertanian
4. Pekerja bebas non pertanian
5. Pekerja tak dibayar
Berdasarkan jenis kelamin, terlihat perbedaan yang nyata hanya pada status buruh/
karyawan/pegawai, dimana persentase pekerja anak perempuan yang berstatus buruh/
karyawan/pegawai lebih besar dibandingkan dengan pekerja anak laki-laki.

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.


Gambar 7. 14 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan dan Jenis Kelamin, 2011

82
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.15 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan dan Daerah Tempat Tinggal, 2011
Keterangan:
1. Berusaha Sendiri, Berusaha dibantu Buruh Tetap dan Buruh Tidak Dibayar
2. Buruh/Karyawan/Pegawai
3. Pekerja bebas pertanian
4. Pekerja bebas non pertanian
5. Pekerja tak dibayar

7.5.6 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Status Pekerjaan dan Lapangan
Pekerjaan Utama
Hasil Sakernas 2011 menunjukkan bahwa sekitar 39,13 persen pekerja anak bekerja
di sektor pertanian sebagai pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar. Terdapat sekitar 14,82
persen pekerja anak yang bekerja di sektor jasa dan berstatus pekerja keluarga/pekerja
tak dibayar, dan 12,97 persen pekerja anak yang bekerja sebagai buruh/karyawan/
pegawai di sektor jasa.

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.


Gambar 7.16 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan dan Lapangan Usaha, 2011

83
Profil Anak Indonesia 2012

Keterangan:
1. Berusaha Sendiri, Berusaha dibantu Buruh Tetap dan Buruh Tidak Dibayar
2. Buruh/Karyawan/Pegawai
3. Pekerja bebas pertanian
4. Pekerja bebas non pertanian
5. Pekerja tak dibayar
Dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, pekerja anak yang tinggal di perkotaan
27,71 persen bekerja di sektor jasa sebagai buruh/karyawan/pegawai, sementara di
perdesaan 58,83 persen pekerja anak bekerja sebagai pekerja keluarga/pekerja tak
dibayar di sektor pertanian. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, baik laki-laki maupun
perempuan didominasi oleh mereka yang bekerja di sektor pertanian dengan status
pekerja keluarga/pekerja tak dibayar (Laki-laki: 44,49 persen dan perempuan: 30,57
persen).

Gambar 7.17 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan dan Lapangan Usaha (Perkotaan), 2011

Gambar 7.18 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan dan Lapangan Usaha(Perdesaan), 2011

84
Profil Anak Indonesia 2012

Gambar 7.19 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan dan Lapangan Usaha (Laki-laki), 2011

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.20 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Status
Pekerjaan dan Lapangan Usaha (Perempuan), 2011
Keterangan:
1. Berusaha Sendiri, Berusaha dibantu Buruh Tetap dan Buruh Tidak Dibayar
2. Buruh/Karyawan/Pegawai
3. Pekerja bebas pertanian
4. Pekerja bebas non pertanian
5. Pekerja tak dibayar

85
Profil Anak Indonesia 2012

7.5.7 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja di Kegiatan Informal


Kegiatan formal dan informal dalam hal ketenagakerjaan selayaknya dikoneksikan
dengan aspek legalitas suatu kegiatan yang biasanya terkait perizinan atau payung hukum
suatu kegiatan. Mereka yang bekerja pada kegiatan formal seharusnya lebih memiliki
kepastian dalam hal aktivitas, pengupahan maupun jaminan ketenagakerjaan dari pada
mereka yang bekerja pada kegiatan informal. Namun dalam Sakernas, batasan ini tidak
sepenuhnya benar mengingat konsep sederhana yang diterapkan dalam pengukuran
kegiatan formal maupun informal. Penduduk dikategorikan sebagai bekerja pada kegiatan
formal jika mereka bekerja sebagai buruh/karyawan dan juga mereka yang berusaha
dibantu buruh/karyawan. Seperti diketahui, tidak semua buruh/karyawan bekerja pada
kegiatan yang memiliki aspek legalitas kegiatan. Sebagai gambaran, seorang pembantu
rumah tangga juga terklasifikasi sebagai pekerja formal mengingat statusnya sebagai
buruh/karyawan. Dalam ketenagakerjaan, konsep buruh/karyawan adalah mereka yang
bekerja dengan mendapatkan upah/gaji berupa uang maupun barang dari majikan yang
tetap, dalam hal ini termasuk juga pembantu rumah tangga.
Bagi seorang anak dengan sifat keluguannya, mengambil keputusan bekerja
tentunya tidak terlalu berpikir panjang apakah sifat kegiatan yang akan dijalaninya
bersifat formal maupun informal. Yang dia pikirkan cenderung sebatas ia suka beraktivitas
sekaligus untuk memperoleh pendapatan bagi dirinya maupun bagi orang-orang yang
dikasihinya. Untuk itu fungsi proteksi semestinya datang dari penduduk dewasa, orang
tua, masyarakat maupun para pengusaha. Jika Pasal 68 UU No 13 Tahun 2003 dipatuhi,
tentunya persentase anak yang bekerja pada kegiatan formal akan sedikit jumlahnya.
Kalaupun mereka bekerja pada sektor fomal, tentunya jam kerja mereka juga cenderung
rendah karena ada pembatasan maksimum jam kerja 3 jam per hari khususnya bagi
pekerja anak usia 13 hingga 15 tahun.
Pekerja anak (10-17 tahun) yang terlibat dalam kegiatan informal berdasarkan
Sakernas 2011 secara total adalah sebesar 73,45 persen. Pekerja anak berusia 10-14
tahun secara persentase lebih besar bekerja di informal dibandingkan dengan pekerja
anak usia 15-17 tahun. Dari total pekerja anak usia 10-14 tahun terdapat 88,35 persen
yang bekerja di kegiatan informal, sedangkan dari total pekerja anak usia 15-17 tahun,
terdapat 68,23 persen yang bekerja pada sektor informal.

86
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.21 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Sektor
Formal-Informal, 2011

Dirinci berdasarkan daerah tempat tinggal, meskipun secara total persentase


pekerja informal lebih banyak, tetapi jika dibandingkan, persentase pekerja di masing-
masing kegiatan (formal-informal), di daerah perkotaan persentase pekerja anak yang
bekerja di sektor formal lebih besar dibandingkan dengan yang tinggal di perdesaan
(formal perkotaan: 48,41 persen; formal perdesaan: 16,17 persen). Sedangkan jika dilihat
menurut jenis kelamin perempuan ternyata secara persentase lebih banyak dibandingkan
dengan laki-laki untuk bekerja di kegiatan formal (perempuan: 32,76 persen; laki-laki:
22,66 persen).

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.22 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Sektor
Formal-Informal dan Daerah Tempat Tinggal, 2011

87
Profil Anak Indonesia 2012

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.23 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Kegiatan
Formal-Informal dan Jenis Kelamin, 2011

7.5.8 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama
Jam kerja yang dilakoni oleh anak-anak yang bekerja merupakan salah satu
permasalahan yang menjadi perhatian pengambil kebijakan. Data Sakernas 2011
menunjukkan terdapat 38,89 persen pekerja anak bekerja selama 35 jam atau lebih
dalam seminggu. Tingginya persentase pekerja anak yang bekerja selama 35 jam lebih
dalam seminggu yang lalu disebabkan karena jam kerja pekerja anak usia 15-17 tahun
yang relatif lama, yaitu terdapat 46,35 persen pekerja anak usia 15-17 tahun yang bekerja
35 jam atau lebih, sedangkan untuk pekerja anak berusia 10-14 tahun kebanyakan (44,61
persen) bekerja sekitar 1 - 14 jam dalam seminggu.

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.24 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Jam Kerja
Pada Pekerjaan Utama, 2011

Dirinci berdasarkan daerah tempat tinggal, pekerja anak di daerah perkotaan sekitar
59,58 persen bekerja selama 35 jam atau lebih; 18,32 persen bekerja selama 1-14 jam
dan 12,65 persen untuk mereka yang bekerja selama 15-24 jam selama seminggu. Di
perdesaan 30,66 persen pekerja anak bekerja selama 1-14 jam; 30,55 persen bekerja

88
Profil Anak Indonesia 2012

selama 35 jam atau lebih dan 23,94 persen bekerja selama 15-24 jam. Berdasarkan jenis
kelamin, hampir tidak terdapat perbedaan jam kerja menurut jenis kelamin.

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.25 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Jam Kerja
Pada Pekerjaan Utama dan Daerah Tempat Tinggal, 2011

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.

Gambar 7.26 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Jam Kerja
pada Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin, 2011

7.5.9 Anak 10-17 Tahun yang Bekerja menurut Pendapatan/ Upah/Gaji


Istilah pendapatan yang digunakan pada publikasi ini merujuk pada semua jenis
penerimaan yang diterima oleh pekerja, baik dalam bentuk tunai atau lainnya dan diukur
dalam uang rupiah.
Rata-rata upah pekerja anak pada tahun 2011 adalah sebesar 623 ribu rupiah.
Rata-rata upah pekerja anak yang berusia 10-14 tahun adalah sebesar 664 ribu rupiah,
lebih besar dibandingkan dengan rata-rata upah pekerja yang berusia 15-17 tahun yang
sebesar 616 ribu rupiah. Berdasarkan daerah tempat tinggal, rata-rata upah pekerja anak
di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata upah pekerja anak yang kerja di
daerah perdesaan. Rata-rata upah pekerja anak yang tinggal di daerah perkotaan adalah
sebesar 653 ribu rupiah, sedangkan rata-rata upah pekerja anak yang tinggal di perdesaan
adalah sebesar 590 ribu rupiah. Sementara menurut jenis kelamin, rata-rata upah pekerja

89
Profil Anak Indonesia 2012

anak laki-laki adalah 664 ribu rupiah, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata upah
pekerja anak perempuan yang senilai 600 ribu rupiah.

Sumber: Diolah dari SAKERNAS Agustus 2011.


Gambar 7.27 Persentase Penduduk Usia 10-17 Tahun Yang Bekerja Menurut Rata-rata
Upah/Gaji/Pendapatan, 2011

90
Profil Anak Indonesia 2012

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2011. Data Statistik Indonesia: Demografi. Available at: http://
www.datastatistik-indonesia.com/content/view/83/115/.
Accesed on June 27th, 2011.
Badan Pusat Statistik. 2009. Pekerja Anak di Indonesia. Jakarta: BPS dan ILO.
Badan Pusat Statistik. 2008. Booklet: MDGs (Millenium Development Goals). Jakarta:
Badan Pusat Statistik, UNICEF, dan Canadian International
Development Agency.
Badan Pusat Statistik 2007. Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bengkayang
Tahun 2007. Bengkayang: Badan Pusat Statistik Kabupaten
Bengkayang.
Chang, Yunita 2006. Determinants of Child labor in Indonesia: The Roles
of Family Affluence, Bargaining Power and Parents
Educational Attainments. Department of Economics,
National University of Singapore.
International Labour Organization 2010. Facts on Child Labor 2010. Geneva: ILO.
Republik Indonesia. 1974. Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia 2003. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia 2003. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia 2002. Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak. Sekretariat Negara. Jakarta.

91
LAMPIRAN
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 1. Persentase Anak Usia 0-6 Tahun yang Sedang Mengikuti PAUD
Menurut Tipe Daerah di Setiap Provinsi 2011

Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

(1) (2) (3) (4)


Aceh 14,27 7,28 9,28
Sumatera Utara 13,05 6,95 9,96
Sumatera Barat 11,68 10,16 10,75
Riau 8,41 7,54 7,89
Kepulauan Riau 11,59 10,56 11,42
Jambi 14,32 10,77 11,86
Sumatera Selatan 10,37 5,82 7,47
Kepulauan Bangka Belitung 17,97 12,15 15,03
Bengkulu 13,34 8,21 9,77
Lampung 12,32 11,05 11,38
DKI Jakarta 18,50 - 18,50
Jawa Barat 16,38 11,83 14,82
Banten 13,55 7,48 11,53
Jawa Tengah 21,68 17,12 19,16
DI Yogyakarta 34,37 35,54 34,77
Jawa Timur 26,93 23,57 25,16
Bali 15,41 8,26 12,53
Nusa Tenggara Barat 13,25 10,82 11,84
Nusa Tenggara Timur 12,90 9,79 10,38
Kalimantan Barat 10,21 4,19 6,00
Kalimantan Tengah 14,21 7,71 9,96
Kalimantan Selatan 17,68 17,60 17,63
Kalimantan Timur 11,46 10,16 10,98
Sulawesi Utara 9,33 10,90 10,18
Gorontalo 22,94 23,51 23,32
Sulawesi Tengah 16,19 14,78 15,13
Sulawesi Selatan 12,96 10,50 11,40
Sulawesi Barat 16,90 11,77 12,94
Sulawesi Tenggara 8,67 10,45 9,97
Maluku 9,16 9,62 9,44
Maluku Utara 9,46 7,39 7,96
Papua 9,20 3,12 4,76
Papua Barat 7,59 7,50 7,53
Indonesia 17,10 12,60 14,80

Sumber: Susenas 2011, BPS

95
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 2. Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun yang Kawin dan Pernah Kawin
Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2011

Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

(1) (2) (3) (4)


Aceh 0,14 0,84 0,65
Sumatera Utara 0,27 0,26 0,26
Sumatera Barat 0,14 0,44 0,32
Riau 0,79 0,73 0,75
Kepulauan Riau 0,29 0,58 0,35
Jambi 0,34 2,36 1,75
Sumatera Selatan 0,43 2,12 1,50
Bangka Belitung 1,66 2,02 1,85
Bengkulu 0,30 1,74 1,29
Lampung 0,54 1,81 1,49
DKI Jakarta 0,17 0,17
Jawa Barat 0,81 2,67 1,46
Banten 0,90 2,81 1,53
Jawa Tengah 0,63 2,16 1,47
DI Yogyakarta 0,48 1,10 0,70
Jawa Timur 1,83 4,71 3,33
Bali 0,59 1,10 0,80
Nusa Tenggara Barat 0,76 2,44 1,75
Nusa Tenggara Timur 0,49 1,01 0,91
Kalimantan Barat 1,24 2,28 1,96
Kalimantan Tengah 1,31 2,52 2,11
Kalimantan Selatan 1,93 4,14 3,18
Kalimantan Timur 1,04 2,08 1,41
Sulawesi Utara 0,48 1,48 1,03
Gorontalo 0,75 2,40 1,88
Sulawesi Tengah 1,31 2,84 2,49
Sulawesi Selatan 1,71 2,46 2,20
Sulawesi Barat 0,93 2,45 2,12
Sulawesi Tenggara 1,79 2,08 2,01
Maluku 0,31 1,14 0,82
Maluku Utara 1,51 0,64 0,86
Papua 0,96 2,74 2,27
Papua Barat 1,34 3,07 2,56
Indonesia 0,86 2,34 1,62

Sumber: Susenas 2011, BPS

96
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 3. Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun Menurut Provinsi dan Status Perkawinan, 2011

Status Perkawinan
Provinsi Total
Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 99,35 0,64 0,01 0,00 100,00
Sumatera Utara 99,74 0,26 0,00 0,00 100,00
Sumatera Barat 99,68 0,32 0,00 0,00 100,00
Riau 99,25 0,75 0,00 0,00 100,00
Kepulauan Riau 99,65 0,35 0,00 0,00 100,00
Jambi 98,25 1,69 0,06 0,00 100,00
Sumatera Selatan 98,50 1,48 0,00 0,02 100,00
Bangka Belitung 98,15 1,61 0,11 0,12 100,00
Bengkulu 98,71 1,24 0,05 0,00 100,00
Lampung 98,51 1,44 0,05 0,00 100,00
DKI Jakarta 99,83 0,17 0,00 0,00 100,00
Jawa Barat 98,54 1,33 0,13 0,00 100,00
Banten 98,47 1,38 0,15 0,00 100,00
Jawa Tengah 98,53 1,47 0,00 0,00 100,00
DI Yogyakarta 99,30 0,70 0,00 0,00 100,00
Jawa Timur 96,67 3,24 0,10 0,00 100,00
Bali 99,20 0,73 0,07 0,00 100,00
Nusa Tenggara Barat 98,25 1,35 0,40 0,00 100,00
Nusa Tenggara Timur 99,09 0,71 0,16 0,04 100,00
Kalimantan Barat 98,04 1,93 0,03 0,00 100,00
Kalimantan Tengah 97,89 2,11 0,00 0,00 100,00
Kalimantan Selatan 96,82 3,01 0,18 0,00 100,00
Kalimantan Timur 98,59 1,32 0,08 0,00 100,00
Sulawesi Utara 98,97 0,93 0,10 0,00 100,00
Gorontalo 98,12 1,52 0,36 0,00 100,00
Sulawesi Tengah 97,51 2,49 0,00 0,00 100,00
Sulawesi Selatan 97,80 2,09 0,11 0,00 100,00
Sulawesi Barat 97,88 2,07 0,05 0,00 100,00
Sulawesi Tenggara 97,99 1,90 0,11 0,00 100,00
Maluku 99,18 0,79 0,03 0,00 100,00
Maluku Utara 99,14 0,75 0,11 0,00 100,00
Papua 97,73 2,26 0,02 0,00 100,00
Papua Barat 97,44 2,56 0,00 0,00 100,00
Indonesia 98,38 1,54 0,07 0,00 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

97
Profil Anak Indonesia 2012
Tabel 4. Persentase Anak Perempuan 10-17 Tahun yang Kawin dan Pernah Kawin Menurut Provinsi dan
Umur Perkawinan Pertama, 2011

Umur Kawin Pertama


Provinsi Total
15 16 17
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 25,05 39,23 35,72 100,00
Sumatera Utara 63,67 29,17 7,15 100,00
Sumatera Barat 34,42 33,06 32,52 100,00
Riau 25,94 43,98 30,07 100,00
Kepulauan Riau 51,17 34,78 14,04 100,00
Jambi 48,35 40,16 11,49 100,00
Sumatera Selatan 36,23 34,15 29,61 100,00
Bangka Belitung 39,02 46,67 14,31 100,00
Bengkulu 49,21 28,11 22,68 100,00
Lampung 46,46 28,98 24,56 100,00
DKI Jakarta 36,70 63,30 100,00
Jawa Barat 46,43 37,86 15,71 100,00
Banten 36,75 43,34 19,90 100,00
Jawa Tengah 18,14 44,67 37,20 100,00
DI Yogyakarta 43,01 32,54 24,45 100,00
Jawa Timur 43,55 31,58 24,86 100,00
Bali 19,80 80,20 100,00
Nusa Tenggara Barat 50,26 31,15 18,60 100,00
Nusa Tenggara Timur 43,91 43,88 12,21 100,00
Kalimantan Barat 36,33 39,73 23,93 100,00
Kalimantan Tengah 46,48 25,88 27,64 100,00
Kalimantan Selatan 46,99 36,27 16,74 100,00
Kalimantan Timur 35,82 41,44 22,74 100,00
Sulawesi Utara 26,46 57,91 15,64 100,00
Gorontalo 73,32 16,40 10,28 100,00
Sulawesi Tengah 36,27 47,52 16,21 100,00
Sulawesi Selatan 46,48 41,34 12,18 100,00
Sulawesi Barat 76.47 23,53 100,00
Sulawesi Tenggara 53,86 28,59 17,55 100,00
Maluku 35,25 58,38 6,37 100,00
Maluku Utara 41,91 46,96 11,13 100,00
Papua 51,86 33,08 15,07 100,00
Papua Barat 58,32 26,11 15,57 100,00
Indonesia 40,86 36,85 22,29 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

98
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 5. Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Terakhir 2011
Perkotaan

Penolong Kelahiran
Provinsi Tenaga Total
Famili/
Dokter Bidan Kesehatan Dukun Lainnya TT
Keluarga
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 18,85 77,55 0,31 3,15 0,14 0,00 0,00 100,00
Sumatera Utara 19,57 77,47 0,54 1,80 0,32 0,31 0,00 100,00
Sumatera Barat 26,45 70,60 0,24 2,43 0,21 0,06 0,00 100,00
Riau 27,52 65,56 0,64 5,86 0,16 0,27 0,00 100,00
Kepulauan Riau 38,21 59,99 0,10 1,41 0,27 0,03 0,00 100,00
Jambi 20,73 70,22 0,55 7,58 0,50 0,41 0,00 100,00
Sumatera Selatan 23,64 71,76 0,30 4,01 0,28 0,00 0,00 100,00
Kep Bangka Belitung 25,64 68,82 1,34 4,20 0,00 0,00 0,00 100,00
Bengkulu 24,62 72,14 0,63 2,38 0,24 0,00 0,00 100,00
Lampung 21,36 71,24 1,19 5,56 0,34 0,31 0,00 100,00
DKI Jakarta 40,86 56,96 0,28 1,67 0,00 0,22 0,00 100,00
Jawa Barat 18,36 63,49 0,51 17,51 0,05 0,08 0,00 100,00
Banten 22,95 65,04 0,63 11,28 0,00 0,10 0,00 100,00
Jawa Tengah 24,39 69,05 0,39 6,06 0,11 0,00 0,00 100,00
DI Yogyakarta 49,47 50,19 0,00 0,34 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Timur 25,44 69,98 0,38 4,09 0,05 0,05 0,00 100,00
Bali 48,15 49,25 1,12 0,98 0,22 0,27 0,00 100,00
Nusa Tenggara Barat 15,75 69,25 0,28 14,31 0,20 0,10 0,12 100,00
Nusa Tenggara Timur 23,75 53,15 0,82 15,62 6,32 0,34 0,00 100,00
Kalimantan Barat 15,98 67,88 0,35 15,78 0,00 0,00 0,00 100,00
Kalimantan Tengah 12,27 71,53 2,61 13,53 0,06 0,00 0,00 100,00
Kalimantan Selatan 16,79 73,38 0,92 8,66 0,25 0,00 0,00 100,00
Kalimantan Timur 32,00 62,72 0,67 4,19 0,41 0,00 0,00 100,00
Sulawesi Utara 49,16 41,05 0,84 8,39 0,26 0,30 0,00 100,00
Gorontalo 19,39 54,51 1,75 23,65 0,69 0,00 0,00 100,00
Sulawesi Tengah 32,48 47,67 2,17 15,75 1,94 0,00 0,00 100,00
Sulawesi Selatan 30,16 61,54 0,30 6,89 1,03 0,08 0,00 100,00
Sulawesi Barat 6,79 54,00 1,24 37,97 0,00 0,00 0,00 100,00
Sulawesi Tenggara 15,48 64,47 0,34 19,26 0,45 0,00 0,00 100,00
Maluku 14,40 55,60 2,07 24,78 3,15 0,00 0,00 100,00
Maluku Utara 21,09 62,88 0,31 14,10 1,48 0,15 0,00 100,00
Papua 27,80 60,83 2,88 3,92 4,47 0,10 0,00 100,00
Papua Barat 20,33 67,28 0,43 10,61 1,34 0,00 0,00 100,00
Indonesia 24,86 65,48 0,54 8,74 0,28 0,10 0,00 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

99
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 6. Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Terakhir 2011

Perdesaan

Penolong Kelahiran
Provinsi Tenaga Total
Famili/
Dokter Bidan Kesehatan Dukun Lainnya TT
Keluarga
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 7,06 79,23 0,46 12,83 0,35 0,08 0,00 100,00
Sumatera Utara 8,09 72,60 1,31 14,17 3,26 0,55 0,01 100,00
Sumatera Barat 15,53 71,98 0,67 10,77 0,87 0,17 0,00 100,00
Riau 9,97 65,17 0,82 23,76 0,20 0,07 0,00 100,00
Kepulauan Riau 22,90 57,65 1,04 18,41 0,00 0,00 0,00 100,00
Jambi 8,07 57,54 1,09 33,27 0,03 0,00 0,00 100,00
Sumatera Selatan 6,76 67,28 0,60 24,67 0,64 0,04 0,00 100,00
Kep Bangka Belitung 8,66 65,51 0,54 24,35 0,59 0,34 0,00 100,00
Bengkulu 10,90 69,63 0,65 18,03 0,69 0,10 0,00 100,00
Lampung 7,84 67,69 0,93 23,19 0,27 0,08 0,00 100,00
DKI Jakarta - - - - - - - -
Jawa Barat 5,42 55,12 0,48 38,72 0,14 0,12 0,00 100,00
Banten 3,14 36,91 0,38 59,57 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Tengah 12,59 73,57 0,35 13,24 0,12 0,14 0,00 100,00
DI Yogyakarta 24,99 73,09 0,66 1,26 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Timur 13,14 72,70 0,28 13,65 0,17 0,04 0,02 100,00
Bali 31,17 61,67 0,43 4,08 2,60 0,05 0,00 100,00
Nusa Tenggara Barat 5,39 70,32 0,21 23,38 0,70 0,00 0,00 100,00
Nusa Tenggara Timur 6,34 40,21 1,00 42,47 9,49 0,49 0,00 100,00
Kalimantan Barat 4,43 48,61 1,83 43,73 1,35 0,06 0,00 100,00
Kalimantan Tengah 5,67 53,65 1,25 38,95 0,43 0,05 0,00 100,00
Kalimantan Selatan 6,72 67,75 0,35 24,91 0,16 0,11 0,00 100,00
Kalimantan Timur 12,30 61,40 2,70 22,07 1,29 0,23 0,00 100,00
Sulawesi Utara 23,49 55,47 2,03 17,49 0,91 0,61 0,00 100,00
Gorontalo 9,51 41,98 1,68 46,08 0,68 0,07 0,00 100,00
Sulawesi Tengah 6,91 47,77 2,08 37,47 5,31 0,45 0,00 100,00
Sulawesi Selatan 6,20 58,47 0,58 30,35 4,24 0,16 0,00 100,00
Sulawesi Barat 4,34 38,06 1,11 50,16 6,32 0,00 0,00 100,00
Sulawesi Tenggara 4,89 43,18 0,46 50,30 1,06 0,10 0,00 100,00
Maluku 3,85 33,54 0,67 59,22 2,46 0,26 0,00 100,00
Maluku Utara 4,69 32,10 0,33 58,20 4,66 0,02 0,00 100,00
Papua 5,27 28,41 3,45 14,93 43,95 3,98 0,00 100,00
Papua Barat 12,65 39,96 5,83 27,95 12,46 1,01 0,13 100,00
Indonesia 9,15 62,00 0,78 25,66 2,18 0,23 0,00 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

100
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 7. Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Terakhir 2011
Perkotaan+Perdesaan

Penolong Kelahiran
Provinsi Tenaga Total
Famili/
Dokter Bidan Kesehatan Dukun Lainnya TT
Keluarga
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 10,50 78,74 0,42 10,00 0,29 0,05 0,00 100,00
Sumatera Utara 13,79 75,02 0,93 8,03 1,80 0,43 0,00 100,00
Sumatera Barat 19,92 71,42 0,50 7,42 0,60 0,13 0,00 100,00
Riau 16,91 65,33 0,75 16,68 0,18 0,15 0,00 100,00
Kepulauan Riau 35,61 59,59 0,26 4,30 0,22 0,02 0,00 100,00
Jambi 11,85 61,33 0,93 25,60 0,17 0,12 0,00 100,00
Sumatera Selatan 12,97 68,93 0,49 17,08 0,51 0,03 0,00 100,00
Kep Bangka Belitung 16,97 67,13 0,94 14,48 0,30 0,17 0,00 100,00
Bengkulu 15,20 70,41 0,64 13,13 0,55 0,07 0,00 100,00
Lampung 11,33 68,61 1,00 18,63 0,29 0,14 0,00 100,00
DKI Jakarta 40,86 56,96 0,28 1,67 0,00 0,22 0,00 100,00
Jawa Barat 13,91 60,61 0,50 24,81 0,09 0,09 0,00 100,00
Banten 16,25 55,52 0,55 27,62 0,00 0,07 0,00 100,00
Jawa Tengah 17,83 71,56 0,36 10,05 0,11 0,08 0,00 100,00
DI Yogyakarta 40,59 58,50 0,24 0,68 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Timur 18,95 71,42 0,33 9,14 0,11 0,05 0,01 100,00
Bali 41,48 54,14 0,85 2,20 1,15 0,19 0,00 100,00
Nusa Tenggara Barat 9,63 69,88 0,24 19,66 0,49 0,04 0,05 100,00
Nusa Tenggara Timur 9,69 42,70 0,97 37,30 8,88 0,46 0,00 100,00
Kalimantan Barat 7,99 54,55 1,37 35,11 0,93 0,04 0,00 100,00
Kalimantan Tengah 8,02 60,01 1,73 29,91 0,30 0,03 0,00 100,00
Kalimantan Selatan 11,01 70,15 0,59 18,00 0,20 0,06 0,00 100,00
Kalimantan Timur 24,96 62,25 1,40 10,58 0,72 0,08 0,00 100,00
Sulawesi Utara 35,21 48,89 1,49 13,33 0,61 0,47 0,00 100,00
Gorontalo 12,79 46,15 1,71 38,63 0,68 0,05 0,00 100,00
Sulawesi Tengah 13,34 47,75 2,10 32,01 4,46 0,34 0,00 100,00
Sulawesi Selatan 14,98 59,59 0,48 21,75 3,06 0,13 0,00 100,00
Sulawesi Barat 4,91 41,75 1,14 47,34 4,86 0,00 0,00 100,00
Sulawesi Tenggara 7,77 48,97 0,43 41,86 0,89 0,08 0,00 100,00
Maluku 7,80 41,79 1,19 46,33 2,72 0,16 0,00 100,00
Maluku Utara 9,30 40,75 0,32 45,80 3,77 0,06 0,00 100,00
Papua 11,75 37,74 3,29 11,76 32,59 2,87 0,00 100,00
Papua Barat 14,95 48,15 4,21 22,76 9,13 0,71 0,09 100,00
Indonesia 16,88 63,71 0,66 17,34 1,24 0,16 0,00 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

101
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 8. Persentase Balita yang Pernah Diberi ASI Menurut Provinsi Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Aceh 95.12 94.08 94.60 97.14 97.11 97.13 96.55 96.23 96.39
Sumatera Utara 91.32 88.66 90.04 94.81 95.27 95.02 93.11 91.92 92.55
Sumatera Barat 97.04 97.39 97.20 97.33 97.75 97.53 97.21 97.61 97.40
Riau 93.24 93.91 93.55 94.58 94.24 94.42 94.03 94.12 94.07
Kepulauan Riau 85.29 89.49 87.34 76.00 80.07 77.93 83.67 87.93 85.74
Jambi 92.12 92.77 92.42 95.38 95.29 95.34 94.40 94.54 94.47
Sumatera Selatan 91.91 91.88 91.89 95.70 96.32 96.00 94.33 94.66 94.49
Kep Bangka Belitung 88.90 91.12 90.00 89.25 88.51 88.87 89.07 89.78 89.43
Bengkulu 96.09 95.09 95.63 96.50 96.15 96.33 96.37 95.83 96.11
Lampung 93.99 94.89 94.43 95.57 96.20 95.87 95.16 95.86 95.50
DKI Jakarta 94.10 95.29 94.67 94.10 95.29 94.67
Jawa Barat 94.84 95.74 95.28 96.69 97.29 96.97 95.50 96.25 95.86
Banten 92.07 94.74 93.41 98.38 97.58 97.99 94.25 95.68 94.96
Jawa Tengah 94.96 95.67 95.30 97.45 97.24 97.35 96.32 96.56 96.44
DI Yogyakarta 96.24 96.19 96.22 96.47 97.52 97.01 96.32 96.70 96.50
Jawa Timur 92.04 93.59 92.78 93.96 95.33 94.61 93.06 94.51 93.75
Bali 90.47 91.51 90.97 93.49 95.17 94.29 91.67 92.93 92.28
Nusa Tenggara Barat 98.50 97.64 98.09 98.74 97.78 98.29 98.65 97.72 98.21
Nusa Tenggara Timur 95.86 96.22 96.03 98.59 98.55 98.57 98.05 98.11 98.08
Kalimantan Barat 87.04 85.92 86.53 93.77 94.08 93.92 91.62 91.66 91.64
Kalimantan Tengah 91.12 91.83 91.46 96.64 98.12 97.39 94.62 95.94 95.28
Kalimantan Selatan 92.92 95.43 94.12 94.88 95.90 95.38 94.04 95.71 94.84
Kalimantan Timur 92.45 93.68 93.04 96.32 94.73 95.59 93.86 94.05 93.95
Sulawesi Utara 87.74 88.22 87.97 93.05 91.99 92.55 90.62 90.28 90.46
Gorontalo 93.02 91.60 92.34 91.74 95.77 93.66 92.17 94.38 93.22
Sulawesi Tengah 90.68 90.22 90.45 94.15 93.42 93.80 93.29 92.61 92.96
Sulawesi Selatan 93.66 94.34 93.99 97.57 96.81 97.19 96.11 95.92 96.02
Sulawesi Barat 96.50 93.31 94.87 96.59 97.95 97.24 96.57 96.82 96.69
Sulawesi Tenggara 93.92 92.29 93.14 96.82 96.35 96.60 96.03 95.24 95.66
Maluku 93.71 94.09 93.91 98.47 96.83 97.67 96.74 95.77 96.26
Maluku Utara 92.79 95.01 93.77 95.40 97.12 96.21 94.64 96.55 95.53
Papua 91.42 92.84 92.09 94.78 95.05 94.90 93.84 94.39 94.09
Papua Barat 91.70 86.74 89.59 92.01 92.92 92.44 91.91 91.20 91.59
Total 93.40 94.17 93.77 95.92 96.24 96.08 94.69 95.22 94.94

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

102
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 9. Rata-Rata Lama Pemberian ASI (Bulan) Menurut Provinsi Jenis Kelamin dan Tipe Daerah, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Aceh 16.01 16.33 16.17 16.82 16.22 16.52 16.59 16.25 16.42
Sumatera Utara 13.81 14.10 13.95 14.63 14.66 14.64 14.24 14.39 14.31
Sumatera Barat 15.29 15.70 15.48 16.24 15.85 16.05 15.85 15.79 15.82
Riau 14.90 14.90 14.90 15.94 16.06 16.00 15.51 15.62 15.56
Kepulauan Riau 13.75 14.14 13.94 16.77 13.50 15.18 14.23 14.04 14.14
Jambi 15.08 15.68 15.36 16.78 16.68 16.73 16.28 16.39 16.33
Sumatera Selatan 15.87 16.34 16.10 16.59 16.65 16.62 16.33 16.54 16.43
Kep Bangka Belitung 13.86 12.69 13.27 14.15 15.41 14.78 14.01 14.06 14.04
Bengkulu 14.79 15.30 15.02 15.78 16.33 16.05 15.46 16.02 15.73
Lampung 15.38 15.10 15.24 15.13 15.89 15.50 15.19 15.69 15.43
DKI Jakarta 12.79 13.99 13.36 . . . 12.79 13.99 13.36
Jawa Barat 16.43 16.46 16.45 17.12 17.47 17.28 16.68 16.80 16.74
Banten 14.01 14.53 14.27 16.21 15.66 15.94 14.80 14.91 14.86
Jawa Tengah 16.39 16.87 16.62 17.21 18.14 17.68 16.84 17.59 17.21
DI Yogyakarta 15.64 15.79 15.71 17.38 18.40 17.91 16.24 16.80 16.51
Jawa Timur 14.85 15.53 15.18 16.80 16.90 16.85 15.89 16.26 16.07
Bali 15.37 14.92 15.15 16.35 17.27 16.79 15.77 15.86 15.81
Nusa Tenggara Barat 16.81 17.07 16.93 16.60 16.93 16.76 16.68 16.99 16.83
Nusa Tenggara Timur 16.00 16.10 16.04 16.71 16.67 16.69 16.58 16.56 16.57
Kalimantan Barat 15.72 16.14 15.91 19.06 19.50 19.27 18.04 18.56 18.29
Kalimantan Tengah 16.33 17.19 16.75 18.25 18.55 18.40 17.57 18.10 17.84
Kalimantan Selatan 15.01 16.42 15.69 17.48 17.91 17.69 16.43 17.29 16.85
Kalimantan Timur 15.16 15.34 15.25 15.91 16.51 16.18 15.44 15.75 15.59
Sulawesi Utara 14.84 14.91 14.88 15.31 15.18 15.25 15.10 15.06 15.08
Gorontalo 15.61 14.87 15.26 16.06 17.25 16.63 15.91 16.48 16.18
Sulawesi Tengah 14.05 14.59 14.32 16.94 16.70 16.83 16.24 16.18 16.21
Sulawesi Selatan 14.14 14.48 14.30 15.30 16.34 15.81 14.88 15.68 15.27
Sulawesi Barat 16.18 16.73 16.45 17.29 16.77 17.04 17.04 16.76 16.91
Sulawesi Tenggara 14.50 14.58 14.53 15.63 15.70 15.66 15.33 15.40 15.37
Maluku 12.03 12.29 12.16 13.74 13.60 13.67 13.14 13.11 13.12
Maluku Utara 14.08 13.48 13.81 14.04 14.26 14.14 14.05 14.05 14.05
Papua 13.90 15.34 14.59 17.87 17.72 17.80 16.80 17.02 16.90
Papua Barat 13.56 15.70 14.44 14.80 15.12 14.95 14.41 15.28 14.80
Indonesia 15.21 15.60 15.40 16.51 16.80 16.65 15.88 16.22 16.04

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

103
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 10. Rata-Rata Lama Pemberian ASI (Bulan) Tanpa Makanan Tambahan dan ASI dengan Makanan
Tambahan Menurut Provinsi dan Tipe Daerah, 2011

ASI tanpa Makanan Tambahan ASI dengan Makanan Tambahan


Provinsi Perkotaan+ Perkotaan+
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
Perdesaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 4.00 3.30 3.50 12.17 13.22 12.92
Sumatera Utara 4.39 4.60 4.50 9.56 10.04 9.81
Sumatera Barat 4.49 4.71 4.62 10.99 11.35 11.20
Riau 3.95 5.13 4.67 10.95 10.86 10.90
Kepulauan Riau 5.00 4.90 4.98 8.94 10.28 9.15
Jambi 4.47 4.84 4.73 10.89 11.90 11.60
Sumatera Selatan 4.58 5.02 4.87 11.52 11.59 11.57
Kep Bangka Belitung 4.36 4.26 4.31 8.91 10.53 9.73
Bengkulu 4.33 4.86 4.70 10.69 11.19 11.03
Lampung 4.49 4.30 4.35 10.75 11.20 11.08
DKI Jakarta 4.17 . 4.17 9.19 . 9.19
Jawa Barat 4.53 4.44 4.50 11.91 12.84 12.24
Banten 4.17 3.75 4.03 10.10 12.19 10.83
Jawa Tengah 3.36 3.62 3.51 13.26 14.05 13.70
DI Yogyakarta 4.28 4.25 4.27 11.43 13.66 12.24
Jawa Timur 3.90 3.89 3.89 11.28 12.96 12.17
Bali 3.48 3.37 3.44 11.67 13.42 12.38
Nusa Tenggara Barat 5.21 5.46 5.36 11.72 11.30 11.47
Nusa Tenggara Timur 4.90 5.29 5.21 11.14 11.40 11.35
Kalimantan Barat 3.77 4.69 4.42 12.13 14.58 13.87
Kalimantan Tengah 4.68 5.22 5.03 12.07 13.18 12.80
Kalimantan Selatan 3.96 4.32 4.17 11.73 13.37 12.68
Kalimantan Timur 4.57 5.63 4.95 10.68 10.56 10.64
Sulawesi Utara 4.65 4.69 4.67 10.23 10.55 10.41
Gorontalo 4.63 3.21 3.67 10.64 13.43 12.51
Sulawesi Tengah 4.16 4.19 4.18 10.15 12.64 12.03
Sulawesi Selatan 4.63 5.11 4.94 9.67 10.71 10.33
Sulawesi Barat 4.85 5.53 5.38 11.60 11.51 11.53
Sulawesi Tenggara 4.04 4.18 4.14 10.50 11.49 11.22
Maluku 4.14 4.49 4.36 8.03 9.18 8.76
Maluku Utara 3.89 4.01 3.98 9.92 10.13 10.07
Papua 5.33 5.82 5.68 9.26 11.98 11.22
Papua Barat 4.80 5.00 4.94 9.64 9.96 9.86
Indonesia 4.23 4.40 4.32 11.17 12.25 11.73

Sumber: Susenas 2011, BPS

104
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 11. Persentase Balita Berumur 2-4 Tahun yang Memiliki Riwayat Mendapat ASI Eksklusif Menurut
Provinsi Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Aceh 41,01 42,42 41,73 29,02 28,41 28,71 32,44 32,55 32,50
Sumatera Utara 36,35 35,07 35,74 37,51 41,71 39,41 36,95 38,37 37,61
Sumatera Barat 43,58 47,47 45,50 46,05 46,00 46,03 45,11 46,60 45,82
Riau 40,37 42,80 41,47 44,82 44,40 44,62 43,00 43,79 43,37
Kepulauan Riau 46,79 58,73 52,64 39,22 25,97 32,73 45,42 52,81 49,04
Jambi 44,28 36,87 40,60 40,32 43,32 41,78 41,49 41,36 41,43
Sumatera Selatan 45,94 46,07 46,01 45,07 45,67 45,35 45,38 45,83 45,60
Kep Bangka Belitung 45,97 47,08 46,49 41,82 39,62 40,76 43,84 43,19 43,53
Bengkulu 49,13 38,42 44,38 47,79 50,84 49,29 48,25 47,09 47,70
Lampung 38,75 47,88 43,51 36,27 37,38 36,82 36,89 40,24 38,56
DKI Jakarta 39,36 40,85 40,10 - - - 39,36 40,85 40,10
Jawa Barat 42,91 47,83 45,35 39,73 39,19 39,48 41,81 45,00 43,37
Banten 37,80 38,38 38,09 30,43 34,48 32,36 35,25 37,12 36,18
Jawa Tengah 24,85 29,06 26,87 29,85 31,42 30,65 27,54 30,41 28,97
DI Yogyakarta 50,98 46,55 48,96 54,27 53,63 53,91 52,02 49,47 50,76
Jawa Timur 36,69 36,76 36,72 30,55 33,54 32,00 33,52 35,05 34,25
Bali 29,60 31,65 30,58 23,54 27,35 25,48 27,34 29,91 28,60
Nusa Tenggara Barat 59,66 68,34 64,04 60,84 62,40 61,61 60,37 64,87 62,60
Nusa Tenggara Timur 56,56 55,92 56,27 59,39 59,39 59,39 58,81 58,74 58,78
Kalimantan Barat 36,70 32,21 34,70 32,12 33,35 32,73 33,59 33,03 33,32
Kalimantan Tengah 45,32 48,78 46,96 43,55 45,75 44,68 44,18 46,73 45,45
Kalimantan Selatan 44,73 38,20 41,69 41,51 34,16 38,00 42,86 35,80 39,52
Kalimantan Timur 46,53 49,51 47,92 52,51 54,60 53,49 48,73 51,39 49,97
Sulawesi Utara 46,22 45,58 45,91 40,77 44,99 42,76 43,26 45,27 44,22
Gorontalo 30,07 37,34 33,57 23,31 22,38 22,88 25,48 27,38 26,38
Sulawesi Tengah 48,04 44,99 46,47 33,04 37,24 35,07 36,58 39,24 37,88
Sulawesi Selatan 49,65 52,91 51,16 59,23 54,24 56,72 55,67 53,79 54,76
Sulawesi Barat 61,60 48,00 54,44 56,62 64,25 60,12 57,62 60,23 58,86
Sulawesi Tenggara 37,47 42,47 39,86 44,49 40,60 42,67 42,63 41,11 41,92
Maluku 41,37 40,02 40,69 42,30 39,99 41,15 41,95 40,00 40,98
Maluku Utara 34,28 37,30 35,63 33,30 37,59 35,34 33,57 37,51 35,42
Papua 46,81 57,31 52,01 40,79 42,09 41,37 42,25 46,35 44,14
Papua Barat 48,17 38,25 44,00 40,65 43,76 42,16 43,17 42,23 42,73
Indonesia 39,76 42,20 40,94 39,16 40,02 39,58 39,45 41,10 40,25

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

105
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 12. Persentase Balita yang Pernah Diimunisasi Menurut Provinsi Jenis Kelamin
dan Tipe Daerah, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Aceh 94.66 93.49 94.08 90.89 90.47 90.68 91.99 91.35 91.67
Sumatera Utara 93.10 92.75 92.93 88.10 88.34 88.21 90.54 90.57 90.55
Sumatera Barat 91.10 93.57 92.25 89.86 90.68 90.25 90.37 91.83 91.05
Riau 93.81 91.98 92.97 88.78 90.03 89.39 90.84 90.77 90.81
Kepulauan Riau 98.43 96.64 97.55 96.84 98.69 97.71 98.15 96.98 97.58
Jambi 93.97 94.47 94.20 93.49 92.71 93.12 93.63 93.23 93.44
Sumatera Selatan 97.07 97.29 97.18 91.98 93.50 92.71 93.82 94.92 94.35
Kep Bangka Belitung 95.95 94.29 95.12 91.77 87.61 89.67 93.83 90.86 92.34
Bengkulu 97.47 94.80 96.24 95.14 95.07 95.10 95.89 94.99 95.46
Lampung 95.14 95.85 95.49 95.60 95.19 95.41 95.49 95.36 95.43
DKI Jakarta 97.79 98.03 97.90 97.79 98.03 97.90
Jawa Barat 96.64 96.07 96.36 92.39 94.79 93.51 95.13 95.65 95.38
Banten 94.44 93.82 94.13 89.47 88.63 89.06 92.72 92.10 92.41
Jawa Tengah 97.56 98.09 97.81 97.74 98.21 97.97 97.66 98.16 97.90
DI Yogyakarta 99.57 99.56 99.57 97.99 100.00 99.02 99.03 99.73 99.37
Jawa Timur 97.88 97.74 97.81 93.23 94.78 93.97 95.43 96.18 95.78
Bali 99.78 98.73 99.27 98.48 99.73 99.07 99.26 99.12 99.19
Nusa Tenggara Barat 98.20 99.44 98.79 97.31 97.51 97.40 97.67 98.30 97.97
Nusa Tenggara Timur 96.27 97.55 96.87 93.33 93.85 93.58 93.91 94.54 94.21
Kalimantan Barat 90.63 93.81 92.08 89.01 90.45 89.71 89.53 91.45 90.44
Kalimantan Tengah 95.35 92.87 94.15 88.42 87.00 87.70 90.95 89.03 89.99
Kalimantan Selatan 89.14 89.60 89.36 89.51 92.35 90.88 89.35 91.19 90.24
Kalimantan Timur 95.99 97.51 96.72 95.25 96.60 95.87 95.72 97.19 96.41
Sulawesi Utara 94.62 97.01 95.75 96.97 96.71 96.85 95.90 96.85 96.35
Gorontalo 98.64 99.38 98.99 94.29 93.79 94.05 95.73 95.65 95.69
Sulawesi Tengah 94.10 91.52 92.83 84.39 87.05 85.68 86.80 88.18 87.48
Sulawesi Selatan 96.94 96.00 96.49 90.48 91.82 91.14 92.89 93.32 93.10
Sulawesi Barat 89.36 91.85 90.63 81.60 84.16 82.82 83.31 86.02 84.63
Sulawesi Tenggara 94.24 93.74 94.00 89.30 89.82 89.55 90.64 90.89 90.76
Maluku 93.89 94.59 94.25 82.89 80.03 81.49 86.88 85.64 86.26
Maluku Utara 98.25 95.84 97.18 87.69 89.79 88.68 90.77 91.42 91.07
Papua 97.30 95.45 96.42 72.31 71.87 72.11 79.25 78.93 79.10
Papua Barat 95.33 92.94 94.32 88.87 90.40 89.59 90.93 91.11 91.01
Indonesia 96.28 96.13 96.20 92.03 92.99 92.49 94.11 94.54 94.32

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

106
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 13. Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Provinsi
dan Jenis Imunisasi, 2011
Laki-laki

Jenis Imunisasi
Provinsi
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 87.20 84.60 86.84 74.67 79.99
Sumatera Utara 86.52 82.67 85.15 71.04 77.23
Sumatera Barat 87.92 84.68 85.34 71.04 80.19
Riau 87.60 84.96 85.53 73.19 80.20
Kepulauan Riau 96.22 93.28 93.98 81.68 91.02
Jambi 92.22 88.19 87.40 76.43 83.27
Sumatera Selatan 91.76 90.00 88.29 77.09 84.77
Kep Bangka Belitung 92.08 88.41 87.41 77.10 86.57
Bengkulu 94.38 91.02 89.41 78.71 89.08
Lampung 94.31 90.03 89.77 78.35 87.61
DKI Jakarta 96.29 92.14 92.20 77.84 89.31
Jawa Barat 92.70 89.97 90.28 77.53 84.39
Banten 88.89 86.65 87.50 75.44 79.73
Jawa Tengah 95.93 92.95 92.51 79.96 90.59
DI Yogyakarta 98.60 94.78 93.99 85.17 94.50
Jawa Timur 93.48 91.30 91.18 78.77 86.15
Bali 97.69 94.99 95.04 82.11 94.89
Nusa Tenggara Barat 95.64 91.98 92.98 79.36 92.94
Nusa Tenggara Timur 92.44 90.25 90.02 81.01 88.09
Kalimantan Barat 85.71 84.23 85.54 73.11 79.59
Kalimantan Tengah 87.75 85.85 86.57 75.76 82.65
Kalimantan Selatan 86.55 83.21 82.42 71.97 79.21
Kalimantan Timur 94.36 91.95 91.92 79.94 88.79
Sulawesi Utara 94.54 92.25 91.54 80.86 89.54
Gorontalo 94.38 90.07 90.18 79.15 87.78
Sulawesi Tengah 83.54 79.81 79.53 68.34 74.79
Sulawesi Selatan 90.46 86.07 85.60 72.81 82.13
Sulawesi Barat 79.67 76.24 78.26 66.27 73.94
Sulawesi Tenggara 88.40 86.05 84.87 73.20 82.76
Maluku 82.02 79.33 81.56 72.55 77.24
Maluku Utara 86.26 84.72 86.62 74.32 81.95
Papua 74.65 68.07 69.72 61.99 64.05
Papua Barat 87.74 85.49 86.19 76.19 81.12
Indonesia 91.69 88.74 88.97 76.68 84.62

Sumber: Susenas 2011, BPS

107
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 14. Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Provinsi
dan Jenis Imunisasi, 2011

Perempuan

Jenis Imunisasi
Provinsi
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 86.84 84.48 86.94 73.45 78.63
Sumatera Utara 86.40 83.66 85.29 71.64 77.96
Sumatera Barat 89.11 84.99 86.56 70.90 80.79
Riau 87.54 84.27 83.95 73.34 79.09
Kepulauan Riau 95.22 92.88 92.76 81.14 91.16
Jambi 90.69 88.05 88.43 74.81 83.60
Sumatera Selatan 92.63 89.98 89.13 78.35 85.58
Kep Bangka Belitung 89.27 84.49 84.90 69.96 82.22
Bengkulu 93.87 90.17 90.11 77.25 89.13
Lampung 94.88 91.86 90.57 81.12 88.21
DKI Jakarta 95.69 95.12 94.03 79.72 93.31
Jawa Barat 92.31 90.32 91.44 77.01 84.81
Banten 88.16 85.23 86.35 73.43 79.13
Jawa Tengah 96.75 94.08 93.91 80.40 91.39
DI Yogyakarta 99.58 96.60 96.24 87.22 96.76
Jawa Timur 93.88 91.76 91.59 78.82 87.22
Bali 98.58 94.28 94.44 82.82 94.16
Nusa Tenggara Barat 96.12 93.12 93.39 81.75 91.66
Nusa Tenggara Timur 92.80 90.93 91.23 80.12 88.16
Kalimantan Barat 88.89 86.86 87.78 75.59 83.12
Kalimantan Tengah 86.57 83.00 83.46 73.92 80.07
Kalimantan Selatan 89.06 85.76 84.71 72.23 81.14
Kalimantan Timur 95.97 94.26 93.33 83.24 91.19
Sulawesi Utara 95.58 91.01 90.65 78.03 88.66
Gorontalo 95.19 91.23 89.84 79.69 87.74
Sulawesi Tengah 84.85 80.88 81.54 70.38 77.74
Sulawesi Selatan 91.57 88.24 87.91 77.36 85.54
Sulawesi Barat 82.73 81.07 81.23 69.19 78.41
Sulawesi Tenggara 89.76 85.97 85.10 75.97 82.79
Maluku 81.07 78.67 79.72 69.97 75.84
Maluku Utara 88.04 85.77 86.65 78.25 83.26
Papua 74.65 68.94 71.46 62.40 65.99
Papua Barat 88.10 85.71 85.74 75.50 81.92
Indonesia 92.02 89.42 89.74 77.09 85.42

Sumber: Susenas 2011, BPS

108
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 15. Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Provinsi
dan Jenis Imunisasi, 2011

Laki-laki+Perempuan

Jenis Imunisasi
Provinsi
BCG DPT Polio Campak Hepatitis B
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 87.02 84.54 86.89 74.06 79.31
Sumatera Utara 86.46 83.13 85.22 71.32 77.57
Sumatera Barat 88.48 84.83 85.91 70.98 80.47
Riau 87.58 84.63 84.78 73.26 79.67
Kepulauan Riau 95.74 93.09 93.39 81.42 91.09
Jambi 91.49 88.13 87.89 75.66 83.42
Sumatera Selatan 92.18 89.99 88.70 77.70 85.16
Kep Bangka Belitung 90.67 86.44 86.15 73.51 84.38
Bengkulu 94.13 90.61 89.74 78.01 89.10
Lampung 94.59 90.91 90.15 79.69 87.90
DKI Jakarta 96.01 93.56 93.07 78.74 91.22
Jawa Barat 92.51 90.14 90.84 77.28 84.59
Banten 88.53 85.95 86.93 74.44 79.43
Jawa Tengah 96.33 93.50 93.20 80.18 90.98
DI Yogyakarta 99.08 95.67 95.08 86.17 95.60
Jawa Timur 93.67 91.52 91.37 78.79 86.66
Bali 98.12 94.65 94.75 82.45 94.54
Nusa Tenggara Barat 95.87 92.52 93.18 80.50 92.33
Nusa Tenggara Timur 92.61 90.57 90.60 80.59 88.12
Kalimantan Barat 87.22 85.48 86.60 74.29 81.26
Kalimantan Tengah 87.16 84.43 85.02 74.84 81.37
Kalimantan Selatan 87.76 84.44 83.52 72.10 80.14
Kalimantan Timur 95.12 93.04 92.59 81.49 89.92
Sulawesi Utara 95.03 91.66 91.12 79.51 89.12
Gorontalo 94.77 90.62 90.02 79.40 87.76
Sulawesi Tengah 84.18 80.33 80.51 69.34 76.23
Sulawesi Selatan 91.00 87.13 86.73 75.02 83.79
Sulawesi Barat 81.16 78.59 79.71 67.69 76.11
Sulawesi Tenggara 89.05 86.01 84.98 74.52 82.77
Maluku 81.54 79.00 80.64 71.26 76.54
Maluku Utara 87.09 85.20 86.63 76.14 82.56
Papua 74.65 68.47 70.51 62.18 64.94
Papua Barat 87.91 85.59 85.99 75.88 81.49
Indonesia 91.85 89.07 89.34 76.88 85.01

Sumber: Susenas 2011, BPS

109
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 16. Persentase Balita Berumur 1-4 Tahun yang Pernah Mendapat Imunisasi Campak
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011

Provinsi Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan

(1) (2) (3) (4)


Aceh 85,64 84,42 85,03
Sumatera Utara 83,29 84,13 83,68
Sumatera Barat 83,99 85,08 84,50
Riau 85,73 86,30 86,00
Kepulauan Riau 95,63 94,61 95,13
Jambi 91,09 88,09 89,65
Sumatera Selatan 91,40 91,03 91,21
Kepulauan Bangka Belitung 91,90 86,62 89,31
Bengkulu 95,06 93,87 94,49
Lampung 92,92 93,97 93,44
DKI Jakarta 93,21 95,58 94,34
Jawa Barat 90,81 90,95 90,88
Banten 87,26 85,70 86,49
Jawa Tengah 94,59 95,15 94,87
DI Yogyakarta 99,88 99,03 99,46
Jawa Timur 92,60 92,45 92,53
Bali 96,91 96,50 96,71
Nusa Tenggara Barat 95,58 95,80 95,69
Nusa Tenggara Timur 94,02 93,60 93,82
Kalimantan Barat 85,43 86,98 86,17
Kalimantan Tengah 85,93 84,50 85,22
Kalimantan Selatan 84,92 86,11 85,49
Kalimantan Timur 94,18 95,64 94,88
Sulawesi Utara 92,97 92,65 92,82
Gorontalo 93,53 93,41 93,47
Sulawesi Tengah 82,64 83,00 82,82
Sulawesi Selatan 88,10 90,35 89,22
Sulawesi Barat 79,10 82,21 80,61
Sulawesi Tenggara 87,74 90,17 88,90
Maluku 85,88 84,52 85,21
Maluku Utara 87,63 90,89 89,16
Papua 67,84 68,91 68,33
Papua Barat 87,99 84,85 86,53
Indonesia 90,17 90,51 90,34

Sumber: Susenas 2011, BPS

110
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 17. Persentase Balita Berumur 1-4 Tahun yang Mendapat Imunisasi DPT Sebanyak 3 Kali Menurut
Provinsi Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Aceh 68,41 72,79 70,61 59,05 62,77 60,89 61,80 65,77 63,77
Sumatera Utara 66,92 65,85 66,41 58,60 56,09 57,45 62,81 61,23 62,07
Sumatera Barat 68,26 70,41 69,28 73,90 70,51 72,33 71,63 70,47 71,09
Riau 82,84 83,80 83,27 59,68 58,29 59,00 69,57 68,27 68,95
Kepulauan Riau 83,82 83,60 83,71 80,55 80,98 80,75 83,26 83,17 83,22
Jambi 83,71 74,43 79,44 76,09 75,88 75,99 78,51 75,45 77,06
Sumatera Selatan 82,36 80,09 81,22 70,31 70,33 70,32 74,83 74,16 74,50
Kep Bangka Belitung 80,75 74,73 77,88 80,93 77,37 79,17 80,84 76,08 78,53
Bengkulu 90,48 89,03 89,81 87,78 82,76 85,38 88,66 84,70 86,79
Lampung 86,79 88,39 87,59 84,56 80,72 82,66 85,14 82,74 83,94
DKI Jakarta 77,83 73,38 75,68 77,83 73,38 75,68
Jawa Barat 68,77 68,02 68,40 61,68 58,96 60,39 66,36 65,10 65,75
Banten 67,43 63,62 65,54 47,15 47,81 47,47 60,84 58,61 59,74
Jawa Tengah 85,13 83,44 84,32 83,40 84,10 83,76 84,19 83,81 84,01
DI Yogyakarta 95,28 91,22 93,36 91,89 99,22 95,74 94,14 94,30 94,22
Jawa Timur 76,41 76,47 76,44 70,95 71,71 71,32 73,62 74,03 73,82
Bali 86,54 87,35 86,93 93,18 91,50 92,36 89,09 88,95 89,02
Nusa Tenggara Barat 85,01 84,68 84,84 82,04 81,16 81,61 83,24 82,63 82,94
Nusa Tenggara Timur 95,00 95,92 95,42 85,35 85,77 85,55 87,37 87,72 87,53
Kalimantan Barat 70,30 75,78 72,77 68,41 71,24 69,82 69,05 72,58 70,76
Kalimantan Tengah 68,61 67,78 68,22 57,22 56,41 56,80 61,63 60,36 61,00
Kalimantan Selatan 88,86 85,98 87,53 82,60 79,39 81,02 85,26 81,98 83,68
Kalimantan Timur 88,84 85,20 87,08 75,09 80,90 77,85 83,81 83,66 83,74
Sulawesi Utara 81,17 83,59 82,27 86,63 80,08 83,51 84,10 81,63 82,95
Gorontalo 93,33 93,61 93,46 83,52 79,88 81,79 86,83 84,60 85,77
Sulawesi Tengah 82,48 88,03 85,23 75,98 78,69 77,30 77,70 81,21 79,42
Sulawesi Selatan 87,75 89,22 88,46 78,67 78,40 78,53 82,21 82,33 82,27
Sulawesi Barat 93,02 78,51 85,05 81,66 85,09 83,32 84,25 83,26 83,76
Sulawesi Tenggara 94,13 89,36 91,84 89,14 91,34 90,19 90,55 90,78 90,66
Maluku 93,30 92,79 93,04 83,24 81,64 82,47 87,22 86,33 86,78
Maluku Utara 82,45 79,95 81,30 63,78 61,26 62,57 69,46 66,63 68,12
Papua 72,28 68,39 70,44 31,52 35,95 33,51 46,49 48,58 47,45
Papua Barat 85,50 82,60 84,28 68,29 65,95 67,17 74,18 70,85 72,65
Indonesia 76,90 75,57 76,25 72,20 72,18 72,19 74,57 73,89 74,24

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

111
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 18. Persentase Balita Berumur 1-4 Tahun yang Mendapat Imunisasi Polio Sebanyak 3 Kali Menurut
Provinsi Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Aceh 67,56 70,85 69,21 61,07 62,04 61,55 62,96 64,62 63,79
Sumatera Utara 67,81 68,00 67,90 60,83 62,51 61,59 64,30 65,37 64,80
Sumatera Barat 70,87 74,97 72,81 76,09 70,99 73,71 73,96 72,63 73,34
Riau 83,95 86,93 85,28 61,27 59,11 60,23 70,75 69,73 70,27
Kepulauan Riau 80,38 82,11 81,22 82,94 83,28 83,10 80,82 82,30 81,53
Jambi 81,52 73,28 77,73 76,96 77,91 77,42 78,41 76,52 77,51
Sumatera Selatan 84,11 84,82 84,47 72,85 72,41 72,64 77,10 77,33 77,21
Kep Bangka Belitung 82,03 78,18 80,17 78,85 77,21 78,04 80,45 77,69 79,11
Bengkulu 83,97 84,19 84,07 87,50 84,06 85,84 86,35 84,10 85,28
Lampung 86,07 88,59 87,33 84,00 82,54 83,28 84,53 84,13 84,33
DKI Jakarta 79,66 74,29 77,08 79,66 74,29 77,08
Jawa Barat 74,81 73,72 74,28 67,58 60,50 64,21 72,33 69,39 70,90
Banten 68,26 67,91 68,08 56,66 57,38 57,01 64,48 64,53 64,51
Jawa Tengah 87,71 86,43 87,09 85,44 86,20 85,83 86,47 86,30 86,39
DI Yogyakarta 93,43 93,04 93,25 94,38 97,85 96,20 93,75 94,89 94,31
Jawa Timur 80,34 80,66 80,49 74,91 76,26 75,55 77,54 78,41 77,96
Bali 88,99 91,74 90,32 94,51 93,86 94,19 91,10 92,56 91,80
Nusa Tenggara Barat 86,16 85,32 85,74 84,03 84,79 84,39 84,88 85,01 84,94
Nusa Tenggara Timur 94,27 93,79 94,05 85,16 86,15 85,64 87,06 87,62 87,33
Kalimantan Barat 74,76 79,00 76,69 68,07 70,07 69,07 70,28 72,69 71,45
Kalimantan Tengah 68,64 70,67 69,60 58,42 61,03 59,75 62,28 64,34 63,31
Kalimantan Selatan 87,75 85,40 86,67 84,50 82,05 83,28 85,88 83,35 84,67
Kalimantan Timur 84,82 85,19 85,00 72,89 80,33 76,43 80,46 83,44 81,89
Sulawesi Utara 78,69 80,82 79,67 81,97 76,60 79,41 80,45 78,49 79,53
Gorontalo 93,16 92,90 93,03 91,41 88,97 90,25 91,99 90,33 91,19
Sulawesi Tengah 83,24 88,60 85,87 74,62 79,07 76,79 76,86 81,56 79,16
Sulawesi Selatan 88,56 90,49 89,49 79,75 80,08 79,92 83,19 83,85 83,52
Sulawesi Barat 94,53 79,84 86,48 81,48 82,70 82,07 84,41 81,92 83,17
Sulawesi Tenggara 96,18 93,38 94,86 90,01 91,31 90,63 91,74 91,89 91,81
Maluku 92,21 91,61 91,91 82,35 81,69 82,04 86,20 85,82 86,02
Maluku Utara 82,51 81,48 82,04 67,75 66,17 66,99 72,20 70,46 71,38
Papua 71,03 68,74 69,94 33,99 37,86 35,75 47,21 49,36 48,20
Papua Barat 86,48 87,09 86,74 70,58 66,89 68,83 75,98 72,80 74,53
Indonesia 79,31 78,69 79,01 74,52 74,38 74,45 76,93 76,54 76,74

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

112
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 19. Persentase Balita Berumur 1-4 Tahun yang Mendapat Imunisasi Lengkap Menurut Provinsi
Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Aceh 59,33 62,14 60,74 49,16 51,27 50,21 52,06 54,39 53,23
Sumatera Utara 55,71 56,11 55,90 44,28 43,80 44,06 49,76 50,00 49,87
Sumatera Barat 55,23 60,66 57,76 61,76 58,20 60,11 59,13 59,19 59,16
Riau 73,16 75,27 74,11 48,01 47,66 47,84 58,26 58,12 58,19
Kepulauan Riau 75,93 76,88 76,39 68,78 73,68 71,06 74,66 76,35 75,47
Jambi 76,30 61,96 69,65 68,27 66,47 67,39 70,78 65,15 68,07
Sumatera Selatan 75,62 71,70 73,64 60,75 60,69 60,72 66,18 64,98 65,59
Kep Bangka Belitung 72,86 67,03 70,06 68,32 64,90 66,62 70,54 65,90 68,27
Bengkulu 81,56 80,80 81,21 80,80 76,40 78,68 81,05 77,73 79,47
Lampung 77,48 83,48 80,44 77,57 74,75 76,17 77,55 77,02 77,28
DKI Jakarta 68,69 65,86 67,34 - - - 68,69 65,86 67,34
Jawa Barat 62,00 60,52 61,27 50,85 49,80 50,36 58,04 56,96 57,52
Banten 56,76 53,08 54,93 36,35 39,37 37,84 49,92 48,55 49,24
Jawa Tengah 77,78 77,53 77,66 78,21 78,61 78,41 78,01 78,14 78,08
DI Yogyakarta 90,52 87,44 89,07 91,89 96,65 94,39 90,98 90,99 90,99
Jawa Timur 69,98 69,80 69,90 62,60 63,76 63,16 66,12 66,66 66,38
Bali 82,90 83,93 83,40 87,78 86,62 87,22 84,79 84,98 84,88
Nusa Tenggara Barat 80,32 81,74 81,02 76,71 76,86 76,78 78,16 78,88 78,51
Nusa Tenggara Timur 92,21 89,84 91,12 77,72 78,57 78,13 80,65 80,68 80,67
Kalimantan Barat 58,11 64,73 61,11 56,22 59,64 57,91 56,83 61,10 58,88
Kalimantan Tengah 60,07 60,05 60,06 47,31 46,07 46,67 52,02 50,74 51,38
Kalimantan Selatan 75,94 72,43 74,31 70,88 71,11 70,99 73,03 71,64 72,37
Kalimantan Timur 80,41 79,53 79,99 68,24 76,24 72,04 75,92 78,34 77,08
Sulawesi Utara 67,72 67,06 67,42 77,26 69,56 73,61 72,80 68,44 70,77
Gorontalo 89,11 89,36 89,23 76,26 72,77 74,59 80,45 78,31 79,42
Sulawesi Tengah 74,80 76,11 75,46 59,65 61,86 60,73 63,29 65,45 64,35
Sulawesi Selatan 80,64 83,73 82,12 66,00 67,78 66,90 71,41 73,32 72,36
Sulawesi Barat 80,99 70,34 75,30 62,47 65,74 64,01 66,35 66,91 66,62
Sulawesi Tenggara 82,66 82,08 82,38 78,10 80,49 79,24 79,34 80,92 80,10
Maluku 84,98 86,11 85,55 66,69 63,73 65,25 73,37 72,19 72,79
Maluku Utara 75,40 74,92 75,18 52,41 52,25 52,33 58,91 58,43 58,68
Papua 67,19 62,60 65,01 16,73 19,87 18,14 29,85 31,96 30,81
Papua Barat 75,67 70,74 73,53 56,48 53,28 54,95 62,67 58,26 60,63
Indonesia 68,86 67,92 68,40 61,82 62,61 62,20 65,28 65,22 65,25

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

113
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 20. Persentase Anak 0 - 17 Tahun yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Terganggu Aktivitas
Sehari-hari Menurut Provinsi Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 17,60 15,64 16,66 19,07 18,62 18,85 18,66 17,80 18,24
Sumatera Utara 14,45 13,20 13,85 14,63 13,15 13,93 14,54 13,18 13,89
Sumatera Barat 12,80 11,65 12,27 15,04 14,27 14,68 14,18 13,27 13,75
Riau 12,94 11,94 12,46 13,90 14,32 14,11 13,52 13,40 13,46
Kepulauan Riau 14,49 14,48 14,49 18,77 20,29 19,55 15,23 15,57 15,40
Jambi 11,77 13,29 12,48 13,13 15,44 14,23 12,71 14,80 13,70
Sumatera Selatan 12,43 10,72 11,61 12,25 12,70 12,47 12,31 12,00 12,16
Kep Bangka Belitung 15,58 15,72 15,64 13,05 11,61 12,34 14,31 13,57 13,96
Bengkulu 13,54 13,35 13,45 17,19 16,84 17,02 16,07 15,77 15,92
Lampung 12,48 11,29 11,91 16,28 15,21 15,77 15,32 14,20 14,79
DKI Jakarta 17,48 16,34 16,93 - - - 17,48 16,34 16,93
Jawa Barat 14,82 14,94 14,88 18,61 18,23 18,43 16,16 16,06 16,11
Banten 13,92 12,94 13,45 15,89 16,99 16,42 14,59 14,31 14,45
Jawa Tengah 15,70 17,08 16,36 16,99 16,41 16,71 16,40 16,71 16,55
DI Yogyakarta 18,50 16,94 17,75 20,80 17,92 19,38 19,30 17,29 18,32
Jawa Timur 14,82 14,03 14,44 18,25 17,24 17,77 16,64 15,71 16,20
Bali 18,46 18,48 18,47 25,74 27,03 26,34 21,47 21,86 21,65
Nusa Tenggara Barat 18,72 19,16 18,94 19,13 18,93 19,03 18,96 19,02 18,99
Nusa Tenggara Timur 18,73 19,49 19,11 25,94 26,12 26,03 24,61 24,84 24,72
Kalimantan Barat 12,98 12,46 12,73 16,29 18,10 17,14 15,30 16,39 15,82
Kalimantan Tengah 17,76 16,04 16,92 17,81 18,14 17,97 17,79 17,43 17,62
Kalimantan Selatan 15,29 15,15 15,22 15,71 15,49 15,60 15,53 15,35 15,44
Kalimantan Timur 12,94 12,66 12,80 14,60 16,81 15,64 13,59 14,20 13,88
Sulawesi Utara 12,73 12,93 12,82 19,96 18,02 19,04 16,74 15,72 16,26
Gorontalo 25,32 19,90 22,78 27,49 26,35 26,93 26,74 24,24 25,54
Sulawesi Tengah 19,93 21,75 20,80 23,16 21,37 22,30 22,39 21,46 21,95
Sulawesi Selatan 15,17 14,10 14,66 15,62 15,04 15,34 15,45 14,70 15,09
Sulawesi Barat 23,49 21,70 22,61 19,93 20,40 20,16 20,72 20,70 20,71
Sulawesi Tenggara 15,13 14,70 14,92 17,69 16,91 17,31 17,00 16,32 16,67
Maluku 15,05 13,02 14,00 15,51 17,14 16,29 15,35 15,55 15,45
Maluku Utara 13,19 14,94 13,99 18,24 18,85 18,52 16,87 17,83 17,32
Papua 12,35 11,94 12,15 14,25 15,21 14,68 13,78 14,35 14,04
Papua Barat 17,75 15,50 16,71 16,04 16,78 16,39 16,55 16,41 16,49
Indonesia 15,11 14,78 14,95 17,37 17,06 17,22 16,28 15,95 16,12

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

114
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 21. Persentase Anak 0 17 Tahun yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Jenis Keluhan
Terbesar Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan

Laki-Laki Perempuan
Provinsi Panas Batuk Pilek Lainnya Panas Batuk Pilek Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 66,48 59,53 61,47 28,83 65,92 60,17 63,48 29,57
Sumatera Utara 60,56 64,83 57,87 30,65 60,13 64,12 53,90 26,78
Sumatera Barat 54,49 55,19 55,16 35,65 59,80 51,76 53,30 37,71
Riau 64,04 67,66 71,24 25,18 62,96 68,02 68,74 30,90
Kepulauan Riau 58,61 63,52 69,98 27,11 56,97 67,53 64,43 27,02
Jambi 46,46 56,35 61,53 33,35 51,97 56,90 59,16 31,27
Sumatera Selatan 45,88 67,06 66,01 35,49 42,00 63,96 69,86 30,20
Kep Bangka Belitung 51,90 59,99 60,93 32,36 54,71 59,61 63,62 37,34
Bengkulu 43,48 64,69 67,17 30,69 48,46 72,61 72,85 29,64
Lampung 42,46 60,67 53,24 46,92 51,01 58,02 60,40 44,26
DKI Jakarta 47,34 69,13 68,13 27,21 46,44 72,76 70,65 27,25
Jawa Barat 51,02 56,49 58,99 34,46 53,98 57,47 60,07 35,67
Banten 49,65 58,12 63,11 35,69 47,31 60,87 63,57 35,47
Jawa Tengah 50,57 63,57 65,71 35,71 49,07 61,49 63,94 38,27
DI Yogyakarta 46,86 63,89 62,24 34,96 46,28 72,48 68,32 29,32
Jawa Timur 51,19 62,85 64,09 30,21 51,71 62,35 64,17 29,56
Bali 64,86 65,04 67,22 33,96 60,39 60,51 59,64 38,91
Nusa Tenggara Barat 59,51 59,35 57,11 41,02 60,48 56,53 60,93 38,03
Nusa Tenggara Timur 52,11 73,49 72,09 36,19 55,21 70,13 71,64 33,70
Kalimantan Barat 48,94 58,59 59,21 26,91 47,01 61,68 61,08 30,95
Kalimantan Tengah 49,82 63,07 61,84 39,16 51,36 58,32 65,00 39,09
Kalimantan Selatan 42,39 59,90 61,77 34,49 47,61 58,65 65,60 33,51
Kalimantan Timur 43,10 64,06 64,99 25,58 43,39 63,96 68,84 24,71
Sulawesi Utara 55,28 53,16 47,97 37,49 55,42 59,34 52,12 36,34
Gorontalo 76,73 51,53 29,86 29,78 68,82 46,99 34,73 35,53
Sulawesi Tengah 59,81 53,53 49,34 52,45 55,98 55,30 47,03 54,06
Sulawesi Selatan 55,38 50,86 55,14 36,30 51,64 49,12 53,84 38,10
Sulawesi Barat 55,62 44,71 50,05 45,08 53,71 41,44 52,09 56,71
Sulawesi Tenggara 55,64 42,38 43,48 52,29 49,78 43,42 39,72 50,15
Maluku 49,52 48,66 42,76 38,85 42,93 53,52 48,36 51,71
Maluku Utara 58,74 55,28 48,65 31,73 57,12 51,33 45,03 26,96
Papua 54,89 62,30 64,36 38,56 48,35 53,25 55,59 44,44
Papua Barat 51,37 61,18 57,51 49,30 46,53 61,15 47,65 52,38
Indonesia 51,84 61,04 61,95 33,49 51,96 61,23 62,33 33,99

Sumber: Susenas 2011, BPS

115
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 21 (lanjutan)

Perkotaan

Laki-laki+Perempuan
Provinsi
Panas Batuk Pilek Lainnya
(1) (10) (11) (12) (13)
Aceh 66,22 59,83 62,41 29,18
Sumatera Utara 60,36 64,50 56,04 28,87
Sumatera Barat 57,02 53,56 54,28 36,63
Riau 63,55 67,82 70,10 27,79
Kepulauan Riau 57,79 65,51 67,22 27,07
Jambi 49,26 56,63 60,32 32,29
Sumatera Selatan 43,94 65,51 67,93 32,85
Kep Bangka Belitung 53,18 59,82 62,16 34,62
Bengkulu 45,80 68,39 69,83 30,20
Lampung 46,53 59,41 56,65 45,65
DKI Jakarta 46,91 70,85 69,32 27,23
Jawa Barat 52,47 56,97 59,52 35,05
Banten 48,51 59,46 63,34 35,58
Jawa Tengah 49,85 62,56 64,86 36,95
DI Yogyakarta 46,59 67,90 65,08 32,33
Jawa Timur 51,43 62,62 64,13 29,91
Bali 62,76 62,91 63,65 36,29
Nusa Tenggara Barat 59,99 57,95 59,01 39,53
Nusa Tenggara Timur 53,71 71,75 71,86 34,90
Kalimantan Barat 48,03 60,04 60,09 28,81
Kalimantan Tengah 50,56 60,78 63,36 39,12
Kalimantan Selatan 44,89 59,30 63,61 34,02
Kalimantan Timur 43,24 64,01 66,85 25,16
Sulawesi Utara 55,35 56,14 49,97 36,93
Gorontalo 73,32 49,57 31,96 32,25
Sulawesi Tengah 57,93 54,40 48,20 53,24
Sulawesi Selatan 53,67 50,07 54,54 37,12
Sulawesi Barat 54,75 43,21 50,98 50,40
Sulawesi Tenggara 52,94 42,86 41,75 51,30
Maluku 46,13 51,16 45,64 45,47
Maluku Utara 57,97 53,39 46,92 29,44
Papua 51,74 57,94 60,13 41,39
Papua Barat 49,13 61,17 52,96 50,72
Indonesia 51,90 61,13 62,13 33,73

Sumber: Susenas 2011, BPS

116
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 22. Persentase Anak 0 17 Tahun yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Jenis Keluhan
Terbesar Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011

Perdesaan

Laki-Laki Perempuan
Provinsi Panas Batuk Pilek Lainnya Panas Batuk Pilek Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 70,55 62,20 59,55 34,54 69,71 61,47 58,88 34,98
Sumatera Utara 59,87 60,59 58,65 37,06 62,38 59,07 55,86 36,28
Sumatera Barat 58,80 52,26 51,84 42,89 58,13 54,08 55,30 45,08
Riau 58,44 57,26 53,45 33,62 60,58 58,87 57,22 35,05
Kepulauan Riau 59,33 69,87 58,16 41,37 55,75 66,99 49,51 46,52
Jambi 53,02 53,49 54,74 35,15 51,48 54,00 51,78 36,46
Sumatera Selatan 49,71 50,66 59,45 40,29 49,23 52,99 58,64 36,84
Kep Bangka Belitung 48,26 58,37 58,48 38,80 48,71 60,74 58,37 38,61
Bengkulu 48,79 54,56 55,75 36,42 50,93 56,78 59,23 37,21
Lampung 49,23 62,54 62,16 40,11 48,86 63,12 64,10 39,47
DKI Jakarta - - - - - - - -
Jawa Barat 58,49 52,22 57,42 41,02 56,67 54,18 61,78 39,44
Banten 54,49 46,28 53,52 46,57 48,99 52,46 54,86 44,47
Jawa Tengah 51,49 62,97 67,40 35,33 50,75 62,07 67,18 33,63
DI Yogyakarta 37,95 62,89 67,65 29,47 41,95 66,07 69,00 29,47
Jawa Timur 53,79 58,22 57,94 33,72 52,42 58,15 60,87 32,78
Bali 68,85 57,88 54,55 40,19 65,68 56,60 57,85 44,65
Nusa Tenggara Barat 62,33 53,52 55,31 41,36 63,15 52,06 55,16 43,14
Nusa Tenggara Timur 63,82 68,37 63,63 49,28 61,94 67,99 64,57 49,38
Kalimantan Barat 56,51 59,59 64,19 37,56 60,75 60,34 62,83 41,82
Kalimantan Tengah 54,39 53,64 57,29 33,17 52,69 55,04 64,53 28,47
Kalimantan Selatan 53,40 55,39 55,50 38,64 56,50 56,76 58,95 36,07
Kalimantan Timur 57,49 56,59 63,73 30,49 49,77 58,22 65,96 32,80
Sulawesi Utara 57,98 55,54 53,11 39,89 56,51 59,70 51,18 38,72
Gorontalo 80,69 56,11 43,96 39,77 75,47 55,63 43,98 37,29
Sulawesi Tengah 63,11 47,89 42,08 48,93 62,20 44,03 41,12 45,67
Sulawesi Selatan 53,85 38,63 38,81 45,13 54,83 39,67 42,38 43,36
Sulawesi Barat 54,60 42,92 40,95 51,48 51,73 41,57 42,61 56,87
Sulawesi Tenggara 59,75 41,96 44,90 41,26 55,69 40,46 41,84 41,10
Maluku 59,24 58,35 47,87 41,50 54,29 57,16 48,09 45,06
Maluku Utara 67,78 55,20 42,71 41,44 67,66 57,22 39,57 38,55
Papua 41,60 51,15 63,35 42,92 39,95 52,20 61,07 45,88
Papua Barat 54,56 61,59 57,44 28,19 55,50 63,54 56,28 37,86
Indonesia 56,09 56,50 57,88 38,98 55,26 57,01 59,16 38,50

Sumber: Susenas 2011, BPS

117
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 22 (lanjutan)

Perdesaan

Laki-laki+Perempuan
Provinsi
Panas Batuk Pilek Lainnya
(1) (10) (11) (12) (13)
Aceh 70,14 61,85 59,22 34,75
Sumatera Utara 61,01 59,90 57,39 36,70
Sumatera Barat 58,49 53,10 53,44 43,91
Riau 59,46 58,03 55,25 34,31
Kepulauan Riau 57,48 68,38 53,70 44,03
Jambi 52,26 53,74 53,28 35,80
Sumatera Selatan 49,47 51,81 59,05 38,59
Kep Bangka Belitung 48,47 59,49 58,43 38,71
Bengkulu 49,81 55,62 57,41 36,80
Lampung 49,06 62,81 63,08 39,81
DKI Jakarta - - - -
Jawa Barat 57,64 53,14 59,45 40,28
Banten 51,75 49,35 54,19 45,53
Jawa Tengah 51,14 62,54 67,30 34,52
DI Yogyakarta 39,83 64,39 68,29 29,47
Jawa Timur 53,14 58,19 59,33 33,28
Bali 67,39 57,29 56,08 42,25
Nusa Tenggara Barat 62,72 52,82 55,24 42,21
Nusa Tenggara Timur 62,90 68,18 64,09 49,33
Kalimantan Barat 58,57 59,96 63,52 39,64
Kalimantan Tengah 53,59 54,30 60,72 30,94
Kalimantan Selatan 54,86 56,03 57,13 37,43
Kalimantan Timur 53,68 57,40 64,83 31,64
Sulawesi Utara 57,32 57,39 52,25 39,37
Gorontalo 78,11 55,87 43,97 38,54
Sulawesi Tengah 62,69 46,09 41,63 47,41
Sulawesi Selatan 54,32 39,13 40,52 44,28
Sulawesi Barat 53,21 42,26 41,76 54,09
Sulawesi Tenggara 57,76 41,22 43,40 41,18
Maluku 56,76 57,75 47,98 43,29
Maluku Utara 67,73 56,16 41,22 40,07
Papua 40,83 51,64 62,29 44,29
Papua Barat 55,02 62,54 56,88 32,91
Indonesia 55,70 56,74 58,49 38,75

Sumber: Susenas 2011, BPS

118
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 23 Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Jenis Keluhan Terbesar
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan + Perdesaan

Laki-Laki Perempuan
Provinsi Panas Batuk Pilek Lainnya Panas Batuk Pilek Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 69,46 61,48 60,06 33,00 68,74 61,14 60,06 33,59
Sumatera Utara 60,21 62,64 58,27 33,96 61,27 61,55 54,90 31,61
Sumatera Barat 57,17 53,37 53,09 40,16 58,78 53,17 54,52 42,21
Riau 60,67 61,40 60,53 30,26 61,48 62,33 61,59 33,48
Kepulauan Riau 58,77 64,95 67,31 30,33 56,68 67,40 60,86 31,68
Jambi 51,38 54,21 56,44 34,70 51,61 54,76 53,70 35,11
Sumatera Selatan 48,18 57,21 62,07 38,38 46,29 57,45 63,20 34,15
Kep Bangka Belitung 50,27 59,27 59,83 35,24 51,92 60,14 61,18 37,93
Bengkulu 47,15 57,69 59,28 34,65 50,19 61,53 63,32 34,94
Lampung 47,86 62,16 60,36 41,49 49,31 62,07 63,34 40,46
DKI Jakarta 47,34 69,13 68,13 27,21 46,44 72,76 70,65 27,25
Jawa Barat 53,91 54,84 58,38 37,00 54,96 56,27 60,69 37,05
Banten 51,24 54,23 59,96 39,27 47,88 58,03 60,63 38,51
Jawa Tengah 51,08 63,23 66,65 35,50 49,99 61,81 65,72 35,73
DI Yogyakarta 43,62 63,53 64,21 32,96 44,68 70,12 68,57 29,38
Jawa Timur 52,61 60,31 60,72 32,14 52,11 60,01 62,33 31,36
Bali 66,60 61,92 61,71 36,67 62,65 58,84 58,88 41,36
Nusa Tenggara Barat 61,10 56,06 56,09 41,21 61,94 54,09 57,78 40,81
Nusa Tenggara Timur 61,77 69,26 65,11 46,99 60,66 68,39 65,91 46,40
Kalimantan Barat 54,39 59,31 62,80 34,59 57,09 60,69 62,36 38,92
Kalimantan Tengah 52,98 56,54 58,69 35,01 52,27 56,07 64,68 31,81
Kalimantan Selatan 48,72 57,31 58,17 36,87 52,64 57,58 61,84 34,96
Kalimantan Timur 48,70 61,16 64,50 27,50 45,94 61,67 67,69 27,94
Sulawesi Utara 57,02 54,69 51,29 39,04 56,09 59,56 51,54 37,79
Gorontalo 79,40 54,62 39,36 36,51 73,66 53,28 41,47 36,81
Sulawesi Tengah 62,38 49,14 43,69 49,72 60,71 46,74 42,54 47,69
Sulawesi Selatan 54,45 43,46 45,26 41,64 53,64 43,20 46,67 41,39
Sulawesi Barat 54,87 43,40 43,38 49,77 52,22 41,53 44,95 56,83
Sulawesi Tenggara 58,66 42,07 44,52 44,17 54,27 41,17 41,33 43,28
Maluku 56,14 55,27 46,24 40,66 50,53 55,95 48,18 47,26
Maluku Utara 65,74 55,22 44,05 39,24 65,24 55,87 40,83 35,89
Papua 44,14 53,29 63,54 42,09 41,66 52,41 59,95 45,59
Papua Barat 53,61 61,47 57,46 34,46 53,03 62,88 53,90 41,86
Indonesia 54,07 58,66 59,82 36,37 53,68 59,03 60,68 36,34

Sumber: Susenas 2011, BPS

119
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 23 (lanjutan)

Perkotaan + Perdesaan

Laki-laki+Perempuan
Provinsi
Panas Batuk Pilek Lainnya
(1) (10) (11) (12) (13)
Aceh 69,11 61,32 60,06 33,29
Sumatera Utara 60,69 62,14 56,73 32,89
Sumatera Barat 57,92 53,28 53,76 41,12
Riau 61,05 61,84 61,03 31,77
Kepulauan Riau 57,72 66,18 64,08 31,01
Jambi 51,49 54,48 55,08 34,90
Sumatera Selatan 47,25 57,33 62,63 36,28
Kep Bangka Belitung 51,03 59,67 60,46 36,49
Bengkulu 48,59 59,52 61,20 34,79
Lampung 48,54 62,12 61,76 41,00
DKI Jakarta 46,91 70,85 69,32 27,23
Jawa Barat 54,41 55,53 59,49 37,02
Banten 49,59 56,09 60,29 38,89
Jawa Tengah 50,56 62,55 66,20 35,61
DI Yogyakarta 44,12 66,62 66,25 31,28
Jawa Timur 52,38 60,17 61,47 31,77
Bali 64,75 60,48 60,38 38,86
Nusa Tenggara Barat 61,51 55,10 56,92 41,02
Nusa Tenggara Timur 61,22 68,83 65,51 46,70
Kalimantan Barat 55,69 59,98 62,59 36,68
Kalimantan Tengah 52,64 56,32 61,54 33,49
Kalimantan Selatan 50,58 57,44 59,91 35,96
Kalimantan Timur 47,35 61,41 66,06 27,71
Sulawesi Utara 56,59 56,93 51,41 38,47
Gorontalo 76,67 53,98 40,36 36,66
Sulawesi Tengah 61,59 48,01 43,15 48,76
Sulawesi Selatan 54,07 43,34 45,92 41,53
Sulawesi Barat 53,61 42,51 44,13 53,14
Sulawesi Tenggara 56,54 41,63 42,98 43,74
Maluku 53,30 55,61 47,22 44,00
Maluku Utara 65,50 55,53 42,52 37,65
Papua 42,99 52,88 61,87 43,72
Papua Barat 53,33 62,15 55,75 38,02
Indonesia 53,88 58,84 60,23 36,35

Sumber: Susenas 2011, BPS

120
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 24. Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Mengobati Sendiri
Menurut Provinsi Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 59,22 56,57 57,97 62,92 62,06 62,50 61,92 60,65 61,31
Sumatera Utara 66,76 64,47 65,71 66,81 68,40 67,53 66,79 66,47 66,64
Sumatera Barat 50,81 49,77 50,32 57,51 58,44 57,94 54,98 55,06 55,02
Riau 57,51 66,47 61,60 68,96 70,89 69,88 64,41 69,22 66,66
Kepulauan Riau 63,03 65,73 64,37 42,36 39,43 40,85 58,37 59,44 58,91
Jambi 66,49 55,11 60,72 66,84 68,98 67,90 66,75 65,37 66,06
Sumatera Selatan 74,47 74,62 74,54 66,82 71,54 69,15 69,87 72,79 71,32
Kep Bangka Belitung 61,04 59,20 60,21 70,43 64,82 67,78 65,25 61,82 63,66
Bengkulu 48,25 51,41 49,73 63,78 65,02 64,37 58,98 60,94 59,91
Lampung 57,92 52,89 55,53 67,04 67,90 67,45 65,19 64,79 65,01
DKI Jakarta 53,65 56,48 54,99 - - - 53,65 56,48 54,99
Jawa Barat 65,02 64,84 64,93 69,28 76,37 72,59 66,67 69,06 67,82
Banten 64,68 66,56 65,60 72,39 72,58 72,48 67,21 68,60 67,89
Jawa Tengah 50,98 52,04 51,49 52,11 52,07 52,09 51,61 52,06 51,82
DI Yogyakarta 49,25 46,77 48,09 44,27 37,50 41,08 47,44 43,36 45,52
Jawa Timur 54,62 54,81 54,70 53,83 56,52 55,10 54,18 55,76 54,92
Bali 45,12 42,36 43,82 38,99 38,61 38,81 42,45 40,76 41,66
Nusa Tenggara Barat 58,21 59,35 58,78 62,51 63,40 62,94 60,64 61,56 61,08
Nusa Tenggara Timur 51,97 58,04 55,11 49,61 47,35 48,50 50,02 49,38 49,70
Kalimantan Barat 63,50 61,14 62,39 69,05 71,90 70,44 67,50 69,03 68,24
Kalimantan Tengah 79,08 75,79 77,49 77,99 76,60 77,33 78,33 76,35 77,38
Kalimantan Selatan 75,13 76,46 75,77 77,51 79,58 78,49 76,50 78,23 77,32
Kalimantan Timur 64,84 56,12 60,62 60,20 65,14 62,64 63,03 59,72 61,42
Sulawesi Utara 52,90 51,00 51,98 62,13 65,72 63,73 58,85 59,99 59,38
Gorontalo 55,45 54,64 55,10 79,51 80,73 80,11 71,67 73,64 72,61
Sulawesi Tengah 64,19 63,18 63,69 72,69 71,13 71,96 70,79 69,21 70,05
Sulawesi Selatan 62,37 63,13 62,72 66,11 67,74 66,89 64,64 66,02 65,29
Sulawesi Barat 64,88 66,18 65,47 58,17 60,95 59,52 59,96 62,24 61,05
Sulawesi Tenggara 63,33 61,89 62,67 74,03 74,08 74,05 71,21 71,15 71,18
Maluku 68,39 68,80 68,60 76,71 78,51 77,61 74,06 75,30 74,68
Maluku Utara 69,22 65,06 67,23 73,13 74,11 73,60 72,25 72,03 72,15
Papua 60,90 65,02 62,89 46,20 45,49 45,87 49,01 49,48 49,23
Papua Barat 61,41 56,49 59,14 60,61 55,99 58,36 60,85 56,13 58,58
Indonesia 59,63 59,97 59,79 61,71 63,39 62,51 60,72 61,75 61,21

Sumber: Susenas 2011, BPS

121
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 25. Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Penggunaan Obat
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan

Obat Modern Obat Tradisional Lainnya


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 92,91 94,48 93,63 21,19 20,23 20,75 3,61 1,94 2,85
Sumatera Utara 93,73 92,47 93,16 14,80 17,53 16,03 3,61 3,35 3,49
Sumatera Barat 83,60 90,17 86,69 25,30 24,41 24,88 2,53 1,56 2,07
Riau 94,64 95,13 94,88 18,64 16,86 17,76 4,01 3,62 3,82
Kepulauan Riau 86,87 95,19 91,09 28,06 20,76 24,35 4,64 2,54 3,58
Jambi 99,15 95,13 97,30 14,61 15,49 15,01 1,29 1,37 1,33
Sumatera Selatan 96,26 96,73 96,50 13,06 12,71 12,89 2,39 3,76 3,07
Kep Bangka 96,00 93,64 94,94 11,20 15,21 12,99 5,59 4,21 4,97
Bengkulu 95,58 83,08 89,53 16,14 13,23 14,73 3,96 16,52 10,03
Lampung 93,60 93,95 93,76 13,74 11,68 12,81 6,29 4,01 5,26
DKI Jakarta 94,82 96,05 95,42 9,89 10,11 10,00 2,55 2,90 2,72
Jawa Barat 96,26 96,44 96,35 12,62 11,69 12,16 2,80 2,46 2,63
Banten 97,94 97,09 97,52 7,85 7,88 7,87 2,34 1,97 2,16
Jawa Tengah 95,72 94,84 95,29 10,09 12,83 11,43 3,29 2,78 3,04
DI Yogyakarta 92,72 90,81 91,85 10,47 11,81 11,08 2,45 0,73 1,67
Jawa Timur 95,01 94,79 94,90 11,63 12,92 12,23 3,94 3,72 3,84
Bali 87,53 88,24 87,85 23,69 23,93 23,80 6,69 6,73 6,70
Nusa Tenggara 88,64 89,75 89,20 21,21 16,20 18,70 4,28 2,33 3,30
Nusa Tenggara 96,96 98,07 97,56 7,50 5,95 6,66 0,79 1,63 1,25
Kalimantan Barat 95,99 94,58 95,34 13,70 20,75 16,95 6,83 2,56 4,86
Kalimantan Tengah 98,40 97,46 97,96 18,48 17,55 18,04 3,35 1,91 2,67
Kalimantan Selatan 96,81 97,15 96,97 13,68 16,34 14,97 3,71 3,74 3,72
Kalimantan Timur 92,88 94,93 93,80 14,67 11,72 13,35 2,83 1,86 2,40
Sulawesi Utara 94,03 87,32 90,85 10,03 13,36 11,61 1,96 5,14 3,47
Gorontalo 96,98 95,26 96,25 9,09 13,82 11,11 3,27 0,50 2,09
Sulawesi Tengah 94,56 93,53 94,06 9,66 9,71 9,68 3,45 1,25 2,38
Sulawesi Selatan 92,13 90,72 91,48 17,59 14,33 16,09 5,09 2,21 3,76
Sulawesi Barat 91,22 92,54 91,83 12,42 13,74 13,03 3,70 1,29 2,59
Sulawesi Tenggara 91,83 94,33 92,96 15,65 10,75 13,42 3,93 1,31 2,74
Maluku 92,12 91,27 91,68 16,95 15,71 16,31 1,94 6,86 4,48
Maluku Utara 89,59 92,23 90,81 27,36 29,66 28,42 2,56 1,48 2,06
Papua 87,32 88,13 87,72 27,98 24,44 26,22 3,65 4,53 4,09
Papua Barat 85,54 87,23 86,29 17,50 14,77 16,30 6,35 1,80 4,35
Indonesia 94,88 94,95 94,91 13,04 13,04 13,04 3,29 2,85 3,08

Sumber: Susenas 2011, BPS

122
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 26. Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Penggunaan Obat
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perdesaan

Obat Modern Obat Tradisional Lainnya


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 90,75 88,41 89,62 35,60 38,42 36,96 5,09 6,05 5,55
Sumatera Utara 91,38 93,52 92,36 23,63 22,19 22,97 4,24 2,82 3,59
Sumatera Barat 80,38 79,94 80,18 41,75 41,28 41,53 4,36 5,68 4,98
Riau 90,64 90,98 90,80 31,47 30,14 30,83 5,13 5,59 5,35
Kepulauan Riau 92,44 89,70 91,07 22,74 23,45 23,09 0,68 0,34
Jambi 93,22 93,18 93,20 34,32 27,00 30,64 4,74 3,34 4,03
Sumatera Selatan 88,56 89,02 88,80 32,30 31,01 31,64 6,38 5,87 6,12
Kep Bangka 92,99 94,55 93,69 24,26 21,67 23,09 4,79 5,05 4,91
Bengkulu 91,86 91,25 91,57 23,65 30,24 26,83 3,09 5,10 4,06
Lampung 88,73 90,58 89,60 28,25 21,42 25,02 6,73 5,88 6,33
DKI Jakarta - - - - - - - - -
Jawa Barat 94,73 95,05 94,89 19,81 18,94 19,39 2,67 3,56 3,11
Banten 95,55 95,87 95,71 17,09 18,96 18,02 6,93 5,40 6,17
Jawa Tengah 93,01 96,27 94,57 17,37 13,10 15,33 4,61 4,00 4,32
DI Yogyakarta 91,85 93,41 92,52 10,61 5,52 8,42 4,79 3,27 4,13
Jawa Timur 91,63 93,91 92,74 22,21 21,70 21,96 4,72 3,86 4,30
Bali 75,32 76,87 76,04 45,06 45,77 45,39 5,99 4,92 5,50
Nusa Tenggara 83,43 85,15 84,26 31,65 35,85 33,67 1,86 1,44 1,66
Nusa Tenggara 79,84 79,77 79,80 34,73 31,11 32,99 4,24 4,63 4,43
Kalimantan Barat 89,77 89,73 89,75 30,70 31,70 31,20 7,81 8,84 8,32
Kalimantan Tengah 94,91 96,05 95,44 22,19 18,42 20,42 5,18 5,03 5,11
Kalimantan Selatan 95,63 97,40 96,47 17,32 16,17 16,77 1,56 2,48 2,00
Kalimantan Timur 94,20 96,59 95,43 20,83 17,50 19,12 3,29 3,37 3,33
Sulawesi Utara 94,18 94,35 94,26 11,83 16,99 14,20 4,14 2,13 3,22
Gorontalo 96,36 98,37 97,36 11,35 11,79 11,57 3,13 1,58 2,36
Sulawesi Tengah 88,60 91,98 90,15 22,28 21,41 21,88 4,09 3,86 3,99
Sulawesi Selatan 89,53 88,72 89,14 30,14 31,30 30,71 2,83 2,06 2,46
Sulawesi Barat 86,25 84,19 85,23 26,79 31,30 29,03 2,58 3,81 3,19
Sulawesi Tenggara 94,25 93,90 94,08 17,92 18,69 18,30 3,78 4,76 4,26
Maluku 90,27 89,34 89,80 26,18 27,94 27,07 2,47 3,09 2,79
Maluku Utara 88,78 89,58 89,16 33,78 35,16 34,44 4,84 4,40 4,63
Papua 61,43 58,54 60,10 68,92 67,07 68,07 6,08 6,13 6,10
Papua Barat 81,38 79,50 80,50 38,62 37,72 38,20 2,20 4,21 3,14
Indonesia 90,44 91,53 90,96 25,30 24,10 24,72 4,39 4,23 4,31

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

123
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 27. Persentase Anak yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Penggunaan Obat
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011

Perkotaan + Perdesaan

Obat Modern Obat Tradisional Lainnya


Provinsi
L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 91,30 89,86 90,62 31,89 34,08 32,93 4,71 5,07 4,88
Sumatera Utara 92,52 93,02 92,74 19,36 19,97 19,63 3,93 3,07 3,54
Sumatera Barat 81,51 83,54 82,46 36,01 35,34 35,69 3,72 4,23 3,96
Riau 92,06 92,49 92,27 26,90 25,31 26,13 4,73 4,87 4,80
Kepulauan Riau 87,78 94,32 91,09 27,19 21,19 24,15 3,99 2,14 3,05
Jambi 94,70 93,61 94,16 29,39 24,48 26,97 3,87 2,91 3,40
Sumatera Selatan 91,84 92,23 92,04 24,11 23,40 23,75 4,68 4,99 4,84
Kep Bangka 94,54 94,08 94,33 17,52 18,36 17,90 5,20 4,62 4,94
Bengkulu 92,80 89,18 91,05 21,75 25,93 23,77 3,31 7,99 5,57
Lampung 89,61 91,15 90,33 25,64 19,77 22,89 6,65 5,57 6,14
DKI Jakarta 94,82 96,05 95,42 9,89 10,11 10,00 2,55 2,90 2,72
Jawa Barat 95,64 95,88 95,76 15,51 14,62 15,08 2,75 2,90 2,82
Banten 97,09 96,65 96,87 11,12 11,84 11,48 3,96 3,20 3,58
Jawa Tengah 94,21 95,62 94,89 14,16 12,98 13,59 4,03 3,45 3,75
DI Yogyakarta 92,42 91,64 92,07 10,52 9,81 10,20 3,25 1,54 2,48
Jawa Timur 93,17 94,29 93,70 17,40 17,88 17,63 4,36 3,80 4,10
Bali 82,64 83,64 83,10 32,24 32,76 32,48 6,41 6,00 6,22
Nusa Tenggara 85,61 87,17 86,37 27,27 27,24 27,26 2,87 1,83 2,36
Nusa Tenggara 82,95 83,85 83,39 29,78 25,50 27,67 3,62 3,96 3,79
Kalimantan Barat 91,41 90,87 91,15 26,23 29,11 27,64 7,55 7,36 7,46
Kalimantan Tengah 95,99 96,49 96,23 21,04 18,14 19,68 4,61 4,06 4,35
Kalimantan Selatan 96,12 97,29 96,68 15,80 16,24 16,01 2,46 3,01 2,72
Kalimantan Timur 93,37 95,65 94,45 16,96 14,24 15,67 3,00 2,52 2,77
Sulawesi Utara 94,13 92,03 93,16 11,25 15,79 13,36 3,44 3,13 3,30
Gorontalo 96,52 97,74 97,11 10,78 12,20 11,46 3,17 1,36 2,29
Sulawesi Tengah 89,80 92,32 90,97 19,74 18,84 19,32 3,96 3,29 3,65
Sulawesi Selatan 90,52 89,44 90,00 25,36 25,23 25,30 3,69 2,12 2,94
Sulawesi Barat 87,69 86,38 87,05 22,63 26,71 24,62 2,90 3,15 3,02
Sulawesi Tenggara 93,68 93,99 93,83 17,39 17,03 17,21 3,81 4,04 3,92
Maluku 90,81 89,92 90,36 23,46 24,24 23,86 2,32 4,23 3,29
Maluku Utara 88,95 90,13 89,51 32,39 34,02 33,16 4,35 3,79 4,09
Papua 67,59 66,48 67,07 59,17 55,64 57,51 5,50 5,70 5,60
Papua Barat 82,63 81,64 82,17 32,29 31,35 31,85 3,44 3,54 3,49
Indonesia 92,51 93,12 92,80 19,57 18,95 19,27 3,88 3,59 3,74

Sumber: Susenas 2011, BPS


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

124
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 28. Persentase Anak yang Berobat Jalan di Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi dan
Jenis Fasilitas Kesehatan, 2011

Perkotaan

Praktek
RS RS Puskesmas/ Praktek Praktek Dukun
Provinsi Dokter/ Lainnya
Pemerintah Swasta Pustu Nakes Batra Bersalin
Poliklinik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 10,20 1,23 21,94 46,16 27,02 1,06 - 0,92
Sumatera Utara 3,01 7,82 34,23 23,00 34,38 2,01 0,47 1,70
Sumatera Barat 5,89 3,59 21,83 35,02 34,49 3,49 0,02 1,29
Riau 5,80 8,44 40,86 27,89 20,58 - - 1,16
Kepulauan Riau 5,95 12,55 29,85 44,71 9,83 1,12 - 0,71
Jambi 7,07 3,46 38,89 36,50 21,21 0,96 0,72 2,36
Sumatera Selatan 3,53 3,53 33,50 40,05 20,72 1,92 0,30 0,73
Kep Bangka Belitung 8,96 4,70 34,48 41,25 24,75 2,37 2,07 4,76
Bengkulu 3,14 2,72 30,71 27,22 34,06 1,44 - 1,12
Lampung 2,47 2,18 35,10 30,56 32,18 1,69 - 1,20
DKI Jakarta 3,70 8,65 52,28 34,18 3,21 0,54 0,29 1,60
Jawa Barat 3,08 4,89 36,65 45,75 14,20 0,84 0,36 1,50
Banten 3,79 5,49 50,17 31,12 18,65 1,90 1,58 2,63
Jawa Tengah 2,61 3,49 32,52 35,98 29,84 0,97 0,24 1,02
DI Yogyakarta 4,94 7,60 34,26 35,79 20,98 0,60 0,31 1,66
Jawa Timur 3,05 4,30 31,98 29,43 33,89 1,10 0,15 1,31
Bali 4,08 3,76 43,82 23,80 29,43 1,05 0,18 0,75
Nusa Tenggara Barat 2,77 0,50 28,47 51,74 18,60 6,93 0,36 1,47
Nusa Tenggara Timur 7,05 4,41 20,66 67,49 4,21 - - 0,86
Kalimantan Barat 3,82 2,81 33,18 40,20 23,23 1,67 - 1,37
Kalimantan Tengah 9,60 1,83 26,54 47,58 22,72 0,45 0,19 0,74
Kalimantan Selatan 5,19 5,17 29,68 41,57 21,20 2,07 0,13 1,13
Kalimantan Timur 6,60 11,57 45,51 33,93 6,72 0,06 0,22 1,72
Sulawesi Utara 2,86 3,51 45,86 38,42 13,00 0,42 0,42 1,05
Gorontalo 2,65 0,34 33,68 52,33 17,04 1,21 1,26 1,24
Sulawesi Tengah 8,05 0,49 27,73 52,99 14,20 2,45 - 1,97
Sulawesi Selatan 6,72 0,89 23,66 58,87 11,75 0,63 0,10 1,28
Sulawesi Barat 4,85 0,30 18,30 46,05 28,01 4,49 - 0,67
Sulawesi Tenggara 7,12 3,01 24,25 54,89 11,47 0,40 - 4,12
Maluku 8,62 2,49 23,97 61,53 10,00 0,99 0,99 0,99
Maluku Utara 7,52 2,43 43,20 44,12 5,91 0,20 0,20 1,26
Papua 23,69 4,56 39,32 30,42 4,52 - 0,31 0,64
Papua Barat 16,15 5,64 32,23 44,91 3,68 - - 0,29
Indonesia 3,93 5,01 36,75 37,85 20,42 1,21 0,36 1,46

Sumber: Susenas 2011, BPS

125
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 29. Persentase Anak yang Berobat Jalan di Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi dan
Jenis Fasilitas Kesehatan, 2011

Perdesaan

Praktek
RS RS Puskesmas/ Praktek Praktek Dukun
Provinsi Dokter/ Lainnya
Pemerintah Swasta Pustu Nakes Batra Bersalin
Poliklinik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 4,13 0,25 9,24 53,90 39,54 1,07 0,04 1,25
Sumatera Utara 1,43 1,47 14,07 20,48 59,78 3,46 0,15 3,36
Sumatera Barat 2,93 0,51 11,13 34,55 52,97 4,62 0,35 1,50
Riau 2,79 2,22 21,96 39,66 32,21 0,96 0,90 5,30
Kepulauan Riau 2,66 13,85 64,40 19,06 0,69 0,13
Jambi 3,25 0,26 18,35 41,03 37,36 1,53 0,18 3,67
Sumatera Selatan 3,39 2,10 12,81 36,29 45,58 1,72 1,15 3,45
Kep Bangka Belitung 4,30 1,69 18,37 41,37 37,68 2,55 0,51 1,79
Bengkulu 3,38 0,59 16,12 28,54 52,63 2,85 0,35 1,39
Lampung 0,45 1,31 17,65 29,58 53,62 1,31 0,20 1,12
DKI Jakarta - - - - - - - -
Jawa Barat 2,88 1,56 24,49 40,08 35,62 1,31 0,62 2,35
Banten 2,29 1,11 16,72 42,10 40,94 2,15 0,16 2,28
Jawa Tengah 2,44 1,84 21,13 28,71 50,96 1,25 0,70 1,64
DI Yogyakarta 2,81 4,39 27,54 37,23 30,27 1,49 0,81
Jawa Timur 1,96 1,95 15,14 27,70 56,22 1,50 0,63 2,14
Bali 2,37 1,62 24,22 33,94 42,37 2,69 0,25
Nusa Tenggara Barat 2,81 0,31 16,58 49,44 32,74 5,74 0,68 2,01
Nusa Tenggara Timur 2,77 1,40 5,37 80,16 7,80 0,08 5,34
Kalimantan Barat 1,81 1,12 8,56 43,86 44,51 2,98 0,05 1,61
Kalimantan Tengah 3,55 10,83 65,46 22,50 0,89 0,21 1,72
Kalimantan Selatan 1,85 0,79 12,59 44,72 41,77 1,68 1,47
Kalimantan Timur 6,32 0,90 17,27 70,24 8,22 1,67
Sulawesi Utara 4,20 2,07 32,90 40,24 29,97 2,03 2,04 4,19
Gorontalo 1,85 0,14 17,43 52,34 28,11 5,31 0,12 0,66
Sulawesi Tengah 1,81 0,48 6,36 50,42 40,22 3,43 0,94
Sulawesi Selatan 3,52 0,26 9,11 62,19 25,91 1,24 0,27 2,05
Sulawesi Barat 4,00 2,36 6,92 72,12 21,73 3,95 1,92 3,61
Sulawesi Tenggara 2,76 0,79 6,13 68,23 20,55 3,45 0,38 3,49
Maluku 2,74 1,39 5,03 64,06 25,25 0,54 0,39 4,47
Maluku Utara 3,93 0,24 4,46 71,55 16,94 0,21 5,06
Papua 11,64 2,26 5,42 83,57 2,02 0,24 0,24 1,02
Papua Barat 7,05 2,44 11,44 77,77 3,79 0,12 0,12 1,11
Indonesia 2,69 1,45 16,23 41,04 41,22 1,74 0,46 2,28

Sumber: Susenas 2011, BPS

126
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 30. Persentase Anak yang Berobat Jalan di Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi dan Jenis
Fasilitas Kesehatan, 2011

Perkotaan + Perdesaan

Praktek
RS RS Puskesmas/ Praktek Praktek Dukun
Provinsi Dokter/ Lainnya
Pemerintah Swasta Pustu Nakes Batra Bersalin
Poliklinik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 5,70 0,51 12,53 51,90 36,30 1,07 0,03 1,16
Sumatera Utara 2,26 4,79 24,61 21,79 46,50 2,70 0,32 2,49
Sumatera Barat 4,12 1,75 15,45 34,74 45,51 4,17 0,22 1,42
Riau 4,18 5,08 30,66 34,24 26,85 0,52 0,49 3,39
Kepulauan Riau 5,02 8,99 25,32 50,29 12,44 1,00 0,54
Jambi 4,35 1,18 24,24 39,73 32,73 1,37 0,33 3,30
Sumatera Selatan 3,45 2,70 21,47 37,86 35,18 1,80 0,80 2,31
Kep Bangka Belitung 6,85 3,34 27,17 41,31 30,61 2,45 1,36 3,42
Bengkulu 3,30 1,29 20,94 28,10 46,50 2,39 0,23 1,30
Lampung 0,97 1,53 22,13 29,83 48,11 1,41 0,15 1,14
DKI Jakarta 3,70 8,65 52,28 34,18 3,21 0,54 0,29 1,60
Jawa Barat 3,01 3,72 32,38 43,76 21,72 1,01 0,45 1,80
Banten 3,35 4,20 40,34 34,35 25,20 1,98 1,16 2,53
Jawa Tengah 2,52 2,60 26,36 32,05 41,27 1,12 0,49 1,36
DI Yogyakarta 4,18 6,44 31,84 36,31 24,33 0,92 0,20 1,35
Jawa Timur 2,44 2,98 22,54 28,46 46,41 1,32 0,42 1,77
Bali 3,30 2,79 34,95 28,39 35,28 1,79 0,10 0,53
Nusa Tenggara Barat 2,79 0,40 21,98 50,49 26,32 6,28 0,53 1,76
Nusa Tenggara Timur 3,51 1,92 7,99 77,98 7,19 0,07 4,57
Kalimantan Barat 2,45 1,65 16,33 42,70 37,79 2,56 0,04 1,53
Kalimantan Tengah 5,72 0,66 16,48 59,03 22,58 0,73 0,20 1,37
Kalimantan Selatan 3,35 2,75 20,24 43,31 32,56 1,85 0,06 1,32
Kalimantan Timur 6,50 7,82 35,58 46,69 7,25 0,04 0,14 1,70
Sulawesi Utara 3,66 2,65 38,10 39,51 23,15 1,38 1,39 2,93
Gorontalo 2,15 0,22 23,68 52,34 23,86 3,74 0,56 0,88
Sulawesi Tengah 3,63 0,48 12,60 51,17 32,61 3,14 1,24
Sulawesi Selatan 4,84 0,52 15,09 60,83 20,09 0,99 0,20 1,73
Sulawesi Barat 4,23 1,82 9,93 65,21 23,39 4,09 1,41 2,83
Sulawesi Tenggara 4,08 1,46 11,62 64,19 17,80 2,52 0,26 3,68
Maluku 5,13 1,84 12,72 63,03 19,06 0,72 0,64 3,06
Maluku Utara 4,98 0,88 15,83 63,50 13,70 0,21 0,06 3,95
Papua 15,03 2,91 14,97 68,59 2,72 0,18 0,26 0,92
Papua Barat 9,99 3,47 18,16 67,15 3,76 0,08 0,08 0,85
Indonesia 3,31 3,25 26,61 39,43 30,70 1,47 0,41 1,86

Sumber: Susenas 2011, BPS

127
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 31. Tingkat Kunjungan Berobat Jalan Anak Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2011

Perkotaan

Praktek
RS RS Puskesmas/ Praktek Praktek Dukun
Provinsi Dokter/ Lainnya
Pemerintah Swasta Pustu Nakes Batra Bersalin
Poliklinik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 9,90 1,44 19,36 40,95 22,30 1,95 0,00 4,10
Sumatera Utara 5,55 8,84 30,19 19,35 32,25 1,76 0,47 1,59
Sumatera Barat 5,84 3,27 20,80 34,71 30,86 3,51 0,04 0,97
Riau 7,83 8,44 35,84 28,39 17,60 0,00 0,00 1,91
Kepulauan Riau 6,67 13,11 28,63 40,54 8,41 1,88 0,00 0,76
Jambi 5,97 3,04 32,58 35,44 18,06 1,12 0,96 2,85
Sumatera Selatan 3,02 5,65 31,50 35,38 20,48 2,35 0,47 1,17
Kep Bangka Belitung 7,68 3,49 28,07 34,19 19,24 1,90 1,70 3,73
Bengkulu 2,68 6,19 34,58 24,03 30,28 1,34 0,00 0,90
Lampung 2,15 1,68 31,86 29,58 31,67 2,13 0,00 0,92
DKI Jakarta 3,43 8,72 49,43 32,63 2,92 0,63 0,43 1,81
Jawa Barat 3,15 4,80 33,64 42,11 12,32 1,35 0,43 2,20
Banten 3,18 8,10 41,29 26,41 15,87 1,63 1,35 2,17
Jawa Tengah 2,64 3,39 30,94 33,77 26,79 1,02 0,24 1,20
DI Yogyakarta 4,74 7,05 32,39 35,58 18,03 0,68 0,24 1,31
Jawa Timur 2,73 4,13 29,26 29,28 31,24 1,49 0,21 1,65
Bali 4,88 4,12 38,93 21,51 26,58 3,00 0,28 0,70
Nusa Tenggara Barat 3,50 0,59 23,58 45,92 14,89 8,91 0,90 1,70
Nusa Tenggara Timur 7,17 4,12 19,14 64,91 3,99 0,00 0,00 0,67
Kalimantan Barat 5,62 2,12 30,26 38,65 20,32 2,00 0,00 1,03
Kalimantan Tengah 9,19 1,72 26,02 44,91 17,00 0,33 0,14 0,68
Kalimantan Selatan 8,40 4,14 25,26 40,23 18,70 2,33 0,10 0,85
Kalimantan Timur 6,14 10,77 39,72 33,21 8,08 0,09 0,49 1,50
Sulawesi Utara 3,38 2,95 44,89 36,32 10,85 0,32 0,32 0,96
Gorontalo 3,02 0,51 31,31 47,07 14,42 1,27 1,21 1,20
Sulawesi Tengah 9,25 0,34 23,94 46,91 14,92 3,06 0,00 1,58
Sulawesi Selatan 6,41 0,81 20,69 59,95 10,54 0,46 0,07 1,06
Sulawesi Barat 4,89 0,24 18,11 45,38 26,39 4,47 0,00 0,53
Sulawesi Tenggara 8,07 2,34 21,27 52,59 11,96 0,31 0,00 3,46
Maluku 6,39 6,86 21,94 53,64 7,31 1,29 1,29 1,29
Maluku Utara 9,15 3,41 34,41 42,62 7,43 0,30 0,30 2,38
Papua 24,86 4,43 34,59 31,75 3,66 0,00 0,24 0,48
Papua Barat 11,79 9,26 31,37 44,26 2,69 0,00 0,00 0,63
Indonesia 4,07 5,22 33,33 35,39 18,36 1,51 0,41 1,71

Sumber: Susenas 2011, BPS

128
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 32. Tingkat Kunjungan Berobat Jalan Anak Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2011

Perdesaan

Praktek
RS RS Puskesmas/ Praktek Praktek Dukun
Provinsi Dokter/ Lainnya
Pemerintah Swasta Pustu Nakes Batra Bersalin
Poliklinik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 5,59 0,21 8,72 48,86 33,59 1,79 0,05 1,20
Sumatera Utara 1,44 1,39 13,30 19,99 54,97 4,23 0,25 4,44
Sumatera Barat 3,16 0,54 10,47 31,99 45,51 6,22 0,36 1,75
Riau 3,47 2,18 21,96 35,80 30,11 0,90 1,03 4,55
Kepulauan Riau 2,13 0,00 16,45 64,16 16,19 0,97 0,00 0,10
Jambi 4,81 0,19 15,67 38,67 32,65 1,68 0,13 6,19
Sumatera Selatan 4,22 1,98 11,90 34,00 39,77 2,23 2,41 3,49
Kep Bangka Belitung 6,30 1,53 15,26 38,11 32,83 2,44 0,56 2,97
Bengkulu 3,74 0,70 14,86 26,91 48,29 3,66 0,53 1,31
Lampung 0,43 1,57 18,04 27,21 48,59 2,53 0,30 1,32
DKI Jakarta - - - - - - - -
Jawa Barat 3,09 1,87 22,85 39,10 28,89 1,53 0,69 1,99
Banten 1,87 1,37 16,92 37,78 37,67 1,93 0,23 2,22
Jawa Tengah 3,62 2,02 19,82 25,91 44,53 1,73 0,81 1,57
DI Yogyakarta 3,73 4,20 27,07 31,40 28,74 4,21 0,00 0,65
Jawa Timur 2,43 2,21 14,17 25,40 50,00 2,08 0,91 2,81
Bali 3,28 2,18 20,89 31,38 36,92 5,17 0,00 0,18
Nusa Tenggara Barat 2,87 0,22 14,75 46,55 26,87 6,13 0,58 2,02
Nusa Tenggara Timur 3,39 1,56 4,99 77,54 7,02 0,08 0,00 5,41
Kalimantan Barat 1,54 1,19 8,41 41,96 41,61 3,58 0,18 1,54
Kalimantan Tengah 5,42 0,00 9,38 61,59 21,06 0,94 0,16 1,45
Kalimantan Selatan 1,49 0,63 12,11 42,62 40,32 1,64 0,00 1,19
Kalimantan Timur 6,22 0,71 14,82 70,09 6,84 0,00 0,00 1,32
Sulawesi Utara 5,80 2,10 26,82 31,61 24,24 2,30 2,08 5,05
Gorontalo 1,58 0,10 17,70 48,92 24,41 6,31 0,24 0,74
Sulawesi Tengah 2,27 0,46 6,18 50,43 36,34 3,27 0,00 1,05
Sulawesi Selatan 5,52 0,30 9,06 56,82 24,19 1,89 0,40 1,83
Sulawesi Barat 3,00 1,74 6,33 65,40 16,94 2,67 1,30 2,61
Sulawesi Tenggara 2,39 0,63 6,58 60,59 19,24 5,10 1,06 4,41
Maluku 2,46 1,76 4,57 60,69 23,86 0,64 0,49 5,53
Maluku Utara 4,27 0,18 4,12 70,26 16,78 0,16 0,00 4,22
Papua 10,53 2,61 5,77 76,54 2,03 0,67 0,67 1,18
Papua Barat 7,55 4,51 9,55 73,82 3,06 0,18 0,18 1,16
Indonesia 3,24 1,58 15,27 38,40 36,22 2,28 0,60 2,41

Sumber: Susenas 2011, BPS

129
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 33. Tingkat Kunjungan Berobat Jalan Anak Menurut Provinsi dan Jenis Fasilitas Kesehatan, 2011

Perkotaan + Perdesaan

Praktek
RS RS Puskesmas/ Praktek Praktek Dukun
Provinsi Dokter/ Lainnya
Pemerintah Swasta Pustu Nakes Batra Bersalin
Poliklinik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 6,67 0,52 11,40 46,86 30,75 1,83 0,04 1,93
Sumatera Utara 3,63 5,35 22,28 19,65 42,89 2,92 0,36 2,92
Sumatera Barat 4,16 1,56 14,33 33,01 40,03 5,21 0,24 1,46
Riau 5,43 5,00 28,22 32,46 24,47 0,50 0,57 3,36
Kepulauan Riau 5,43 9,53 25,30 47,00 10,54 1,63 0,00 0,58
Jambi 5,17 1,07 20,91 37,67 28,13 1,50 0,39 5,15
Sumatera Selatan 3,73 3,46 19,83 34,56 31,97 2,28 1,63 2,55
Kep Bangka Belitung 7,06 2,61 22,34 35,94 25,32 2,14 1,19 3,39
Bengkulu 3,40 2,44 21,10 26,00 42,60 2,92 0,36 1,18
Lampung 0,86 1,60 21,48 27,80 44,38 2,43 0,23 1,22
DKI Jakarta 3,43 8,72 49,43 32,63 2,92 0,63 0,43 1,81
Jawa Barat 3,13 3,74 29,75 41,03 18,29 1,42 0,53 2,12
Banten 2,81 6,17 34,29 29,68 22,14 1,72 1,03 2,18
Jawa Tengah 3,18 2,64 24,83 29,45 36,54 1,41 0,55 1,40
DI Yogyakarta 4,38 6,03 30,49 34,09 21,85 1,94 0,16 1,07
Jawa Timur 2,56 3,01 20,53 27,03 42,10 1,83 0,62 2,32
Bali 4,14 3,22 30,54 26,10 31,39 4,01 0,15 0,46
Nusa Tenggara Barat 3,16 0,39 18,78 46,27 21,41 7,40 0,73 1,87
Nusa Tenggara Timur 4,01 1,98 7,29 75,49 6,53 0,06 0,00 4,64
Kalimantan Barat 2,88 1,50 15,59 40,87 34,61 3,06 0,12 1,37
Kalimantan Tengah 6,78 0,62 15,37 55,58 19,60 0,72 0,15 1,18
Kalimantan Selatan 4,70 2,27 18,22 41,51 30,27 1,96 0,05 1,03
Kalimantan Timur 6,17 7,18 30,84 46,36 7,63 0,06 0,31 1,44
Sulawesi Utara 4,92 2,41 33,37 33,31 19,39 1,58 1,44 3,57
Gorontalo 2,09 0,24 22,54 48,26 20,85 4,52 0,59 0,90
Sulawesi Tengah 4,42 0,42 11,63 49,35 29,76 3,20 0,00 1,21
Sulawesi Selatan 5,89 0,52 13,93 58,13 18,48 1,29 0,26 1,51
Sulawesi Barat 3,44 1,39 9,10 60,69 19,16 3,09 1,00 2,12
Sulawesi Tenggara 3,99 1,11 10,73 58,33 17,18 3,75 0,76 4,14
Maluku 4,10 3,89 11,82 57,75 16,95 0,91 0,82 3,76
Maluku Utara 5,77 1,17 13,40 61,79 13,92 0,20 0,09 3,66
Papua 14,20 3,08 13,14 65,09 2,44 0,50 0,56 1,00
Papua Barat 8,95 6,08 16,75 64,07 2,94 0,12 0,12 0,98
Indonesia 3,65 3,39 24,25 36,90 27,34 1,90 0,51 2,06

Sumber: Susenas 2011, BPS

130
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 34. Tingkat Kunjungan Berobat Jalan Anak Menurut Provinsi Tipe Daerah dan Kategori Fasilitas
Kesehatan, 2011

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

Provinsi Bukan Bukan Bukan


Tenaga Tenaga Tenaga
Tenaga Tenaga Tenaga
Kesehatan Kesehatan Kesehatan
Kesehatan Kesehatan Kesehatan
(1) (2) (3) (5) (6) (8) (9)
Aceh 93,95 6,05 96,96 3,04 96,20 3,80
Sumatera Utara 96,18 3,82 91,09 8,91 93,80 6,20
Sumatera Barat 95,48 4,52 91,67 8,33 93,09 6,91
Riau 98,09 1,91 93,52 6,48 95,58 4,42
Kepulauan Riau 97,36 2,64 98,93 1,07 97,79 2,21
Jambi 95,08 4,92 92,00 8,00 92,96 7,04
Sumatera Selatan 96,01 3,99 91,87 8,13 93,54 6,46
Kep Bangka Belitung 92,67 7,33 94,03 5,97 93,28 6,72
Bengkulu 97,76 2,24 94,51 5,49 95,54 4,46
Lampung 96,94 3,06 95,85 4,15 96,12 3,88
DKI Jakarta 97,14 2,86 - - 97,14 2,86
Jawa Barat 96,02 3,98 95,80 4,20 95,94 4,06
Banten 94,86 5,14 95,62 4,38 95,08 4,92
Jawa Tengah 97,53 2,47 95,90 4,10 96,63 3,37
DI Yogyakarta 97,77 2,23 95,14 4,86 96,83 3,17
Jawa Timur 96,64 3,36 94,20 5,80 95,23 4,77
Bali 96,02 3,98 94,65 5,35 95,38 4,62
Nusa Tenggara Barat 88,48 11,52 91,27 8,73 90,00 10,00
Nusa Tenggara Timur 99,33 0,67 94,51 5,49 95,29 4,71
Kalimantan Barat 96,97 3,03 94,70 5,30 95,45 4,55
Kalimantan Tengah 98,85 1,15 97,45 2,55 97,95 2,05
Kalimantan Selatan 96,72 3,28 97,18 2,82 96,97 3,03
Kalimantan Timur 97,92 2,08 98,68 1,32 98,19 1,81
Sulawesi Utara 98,39 1,61 90,58 9,42 93,41 6,59
Gorontalo 96,33 3,67 92,70 7,30 93,99 6,01
Sulawesi Tengah 95,36 4,64 95,68 4,32 95,58 4,42
Sulawesi Selatan 98,42 1,58 95,88 4,12 96,94 3,06
Sulawesi Barat 95,00 5,00 93,41 6,59 93,79 6,21
Sulawesi Tenggara 96,23 3,77 89,43 10,57 91,35 8,65
Maluku 96,14 3,86 93,34 6,66 94,51 5,49
Maluku Utara 97,02 2,98 95,62 4,38 96,05 3,95
Papua 99,29 0,71 97,48 2,52 97,94 2,06
Papua Barat 99,37 0,63 98,49 1,51 98,78 1,22
Indonesia 96,37 3,63 94,72 5,28 95,54 4,46

Sumber: Susenas 2011, BPS

131
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 35. Anak Berumur 5-17 Tahun Menurut Provinsi dan Partisipasi Sekolah Formal dan Non
Formal, 2011
Perkotaan

Tdk/Blm Masih Tdk Sekolah


Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi

(1) (2) (3) (4) (5)


Aceh 10,86 86,50 2,64 100,00
Sumatera Utara 11,15 83,69 5,16 100,00
Sumatera Barat 11,92 83,11 4,97 100,00
Riau 13,90 81,00 5,10 100,00
Jambi 12,69 82,65 4,66 100,00
Sumatera Selatan 8,88 86,14 4,98 100,00
Bengkulu 11,08 86,06 2,87 100,00
Lampung 9,81 84,15 6,04 100,00
Kep. Bangka Belitung 10,56 81,61 7,83 100,00
Kep. Riau 18,37 77,92 3,71 100,00
DKI Jakarta 13,17 80,23 6,60 100,00
Jawa Barat 12,26 79,88 7,86 100,00
Jawa Tengah 10,46 83,01 6,53 100,00
D I Yogyakarta 12,45 85,24 2,31 100,00
Jawa Timur 12,54 82,62 4,84 100,00
Banten 10,96 82,24 6,80 100,00
Bali 11,02 85,45 3,53 100,00
Nusa Tenggara Barat 13,28 81,65 5,07 100,00
Nusa Tenggara Timur 10,69 85,63 3,69 100,00
Kalimantan Barat 11,23 82,80 5,97 100,00
Kalimantan Tengah 11,85 81,70 6,44 100,00
Kalimantan Selatan 11,65 81,16 7,19 100,00
Kalimantan Timur 11,88 84,02 4,09 100,00
Sulawesi Utara 7,59 86,93 5,48 100,00
Sulawesi Tengah 11,98 82,87 5,15 100,00
Sulawesi Selatan 11,41 81,65 6,94 100,00
Sulawesi Tenggara 9,08 85,18 5,74 100,00
Gorontalo 11,69 82,00 6,31 100,00
Sulawesi Barat 12,16 81,50 6,35 100,00
Maluku 9,12 87,47 3,41 100,00
Maluku Utara 10,91 83,74 5,35 100,00
Papua Barat 13,02 81,87 5,10 100,00
Papua 12,63 83,63 3,74 100,00
Indonesia 11,78 82,12 6,10 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

132
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 36. Anak Berumur 5-17 Tahun Menurut Provinsi dan Partisipasi Sekolah Formal dan Non
Formal, 2011
Perdesaan

Tdk/Blm Masih Tdk Sekolah


Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi

(1) (2) (3) (4) (5)


Aceh 10,98 84,22 4,80 100,00
Sumatera Utara 12,13 81,62 6,24 100,00
Sumatera Barat 14,61 78,93 6,47 100,00
Riau 13,42 79,08 7,50 100,00
Jambi 12,19 79,29 8,51 100,00
Sumatera Selatan 11,57 78,29 10,14 100,00
Bengkulu 11,78 81,00 7,22 100,00
Lampung 11,24 79,27 9,50 100,00
Kep. Bangka Belitung 12,08 77,04 10,87 100,00
Kep. Riau 13,13 82,98 3,88 100,00
DKI Jakarta - - -- -
Jawa Barat 13,38 75,30 11,32 100,00
Jawa Tengah 10,56 80,16 9,28 100,00
D I Yogyakarta 9,79 86,48 3,72 100,00
Jawa Timur 12,32 78,94 8,74 100,00
Banten 11,33 78,47 10,20 100,00
Bali 13,22 81,42 5,37 100,00
Nusa Tenggara Barat 11,57 81,83 6,60 100,00
Nusa Tenggara Timur 15,13 77,79 7,08 100,00
Kalimantan Barat 14,49 75,25 10,26 100,00
Kalimantan Tengah 11,88 79,23 8,88 100,00
Kalimantan Selatan 12,75 77,29 9,96 100,00
Kalimantan Timur 13,10 82,14 4,76 100,00
Sulawesi Utara 9,05 83,21 7,73 100,00
Sulawesi Tengah 13,82 77,70 8,48 100,00
Sulawesi Selatan 11,13 79,67 9,20 100,00
Sulawesi Tenggara 11,41 81,14 7,46 100,00
Gorontalo 11,94 78,13 9,93 100,00
Sulawesi Barat 14,24 75,77 9,99 100,00
Maluku 10,67 84,78 4,55 100,00
Maluku Utara 12,20 82,53 5,27 100,00
Papua Barat 16,82 77,30 5,88 100,00
Papua 40,55 54,07 5,38 100,00
Indonesia 12,88 78,56 8,55 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

133
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 37. Anak Berumur 5-17 Tahun Menurut Provinsi dan Partisipasi Sekolah Formal dan
Non Formal, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Tdk/Blm Masih Tdk Sekolah


Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi

(1) (2) (3) (4) (5)


Aceh 10,95 84,84 4,21 100,00
Sumatera Utara 11,66 82,62 5,72 100,00
Sumatera Barat 13,59 80,51 5,90 100,00
Riau 13,61 79,82 6,57 100,00
Jambi 12,34 80,32 7,34 100,00
Sumatera Selatan 10,62 81,08 8,31 100,00
Bengkulu 11,56 82,54 5,89 100,00
Lampung 10,87 80,50 8,62 100,00
Kep. Bangka Belitung 11,34 79,27 9,39 100,00
Kep. Riau 17,40 78,86 3,74 100,00
DKI Jakarta 13,17 80,23 6,60 100,00
Jawa Barat 12,65 78,29 9,06 100,00
Jawa Tengah 10,51 81,47 8,02 100,00
D I Yogyakarta 11,52 85,67 2,80 100,00
Jawa Timur 12,42 80,67 6,90 100,00
Banten 11,08 80,97 7,95 100,00
Bali 11,92 83,80 4,28 100,00
Nusa Tenggara Barat 12,28 81,75 5,96 100,00
Nusa Tenggara Timur 14,30 79,26 6,44 100,00
Kalimantan Barat 13,52 77,49 8,99 100,00
Kalimantan Tengah 11,87 80,04 8,09 100,00
Kalimantan Selatan 12,29 78,93 8,79 100,00
Kalimantan Timur 12,36 83,29 4,35 100,00
Sulawesi Utara 8,40 84,87 6,73 100,00
Sulawesi Tengah 13,39 78,90 7,71 100,00
Sulawesi Selatan 11,23 80,38 8,39 100,00
Sulawesi Tenggara 10,78 82,22 6,99 100,00
Gorontalo 11,85 79,44 8,71 100,00
Sulawesi Barat 13,77 77,06 9,17 100,00
Maluku 10,11 85,76 4,14 100,00
Maluku Utara 11,86 82,84 5,29 100,00
Papua Barat 15,72 78,63 5,65 100,00
Papua 33,78 61,24 4,98 100,00
Indonesia 12,35 80,29 7,36 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

134
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 38. Anak Berumur 7-17 Tahun Menurut Provinsi dan Partisipasi Sekolah Formal dan
Non Formal, 2011
Perkotaan

Tdk/Blm Masih Tdk Sekolah


Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi

(1) (2) (3) (4) (5)


Aceh 0,21 96,67 3,12 100,00
Sumatera Utara 0,60 93,30 6,10 100,00
Sumatera Barat 0,63 93,59 5,78 100,00
Riau 0,62 93,21 6,18 100,00
Jambi 0,43 93,95 5,62 100,00
Sumatera Selatan 0,68 93,46 5,86 100,00
Bengkulu 0,23 96,43 3,34 100,00
Lampung 0,26 92,67 7,07 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,49 90,14 9,37 100,00
Kep. Riau 0,72 94,57 4,70 100,00
DKI Jakarta 0,81 91,37 7,82 100,00
Jawa Barat 0,68 90,07 9,25 100,00
Jawa Tengah 0,44 91,94 7,62 100,00
D I Yogyakarta 0,34 96,89 2,76 100,00
Jawa Timur 0,76 93,58 5,66 100,00
Banten 0,50 91,48 8,02 100,00
Bali 0,46 95,42 4,12 100,00
Nusa Tenggara Barat 1,06 93,04 5,89 100,00
Nusa Tenggara Timur 0,63 94,89 4,47 100,00
Kalimantan Barat 1,12 91,88 7,00 100,00
Kalimantan Tengah 0,84 91,53 7,63 100,00
Kalimantan Selatan 0,59 90,98 8,43 100,00
Kalimantan Timur 0,35 94,74 4,91 100,00
Sulawesi Utara 0,91 92,63 6,46 100,00
Sulawesi Tengah 0,48 93,30 6,22 100,00
Sulawesi Selatan 0,97 90,80 8,22 100,00
Sulawesi Tenggara 0,55 92,63 6,82 100,00
Gorontalo 0,96 91,45 7,59 100,00
Sulawesi Barat 1,11 91,32 7,57 100,00
Maluku 0,46 95,43 4,12 100,00
Maluku Utara 0,72 92,82 6,46 100,00
Papua Barat 0,90 92,95 6,15 100,00
Papua 2,08 93,51 4,41 100,00
Indonesia 0,65 92,16 7,18 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

135
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 39. Anak Berumur 7-17 Tahun Menurut Provinsi dan Partisipasi Sekolah Formal
dan Non Formal, 2011
Perdesaan

Tdk/Blm Masih Tdk Sekolah


Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi

(1) (2) (3) (4) (5)


Aceh 0,43 93,90 5,67 100,00
Sumatera Utara 1,10 91,50 7,40 100,00
Sumatera Barat 0,85 91,45 7,70 100,00
Riau 1,24 89,78 8,99 100,00
Jambi 0,69 89,25 10,06 100,00
Sumatera Selatan 0,84 87,16 12,00 100,00
Bengkulu 0,97 90,48 8,55 100,00
Lampung 0,86 88,06 11,08 100,00
Kep. Bangka Belitung 1,54 85,62 12,84 100,00
Kep. Riau 1,61 93,76 4,63 100,00
DKI Jakarta - - - -
Jawa Barat 1,25 85,44 13,30 100,00
Jawa Tengah 0,62 88,54 10,84 100,00
D I Yogyakarta 0,38 95,35 4,26 100,00
Jawa Timur 0,89 88,91 10,21 100,00
Banten 1,17 86,99 11,85 100,00
Bali 1,52 92,11 6,37 100,00
Nusa Tenggara Barat 1,15 91,15 7,70 100,00
Nusa Tenggara Timur 2,91 88,55 8,54 100,00
Kalimantan Barat 2,44 85,38 12,18 100,00
Kalimantan Tengah 0,73 88,81 10,46 100,00
Kalimantan Selatan 1,30 86,95 11,75 100,00
Kalimantan Timur 1,43 92,90 5,68 100,00
Sulawesi Utara 0,73 90,21 9,06 100,00
Sulawesi Tengah 2,13 87,68 10,19 100,00
Sulawesi Selatan 1,44 87,76 10,81 100,00
Sulawesi Tenggara 0,91 90,17 8,92 100,00
Gorontalo 1,21 87,07 11,72 100,00
Sulawesi Barat 2,07 85,97 11,96 100,00
Maluku 1,40 93,19 5,41 100,00
Maluku Utara 2,11 91,52 6,38 100,00
Papua Barat 4,28 88,58 7,14 100,00
Papua 31,03 62,49 6,49 100,00
Indonesia 1,80 88,11 10,08 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

136
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 40. Anak Berumur 7-17 Tahun Menurut Provinsi dan Partisipasi Sekolah Formal dan
Non Formal, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Tdk/Blm Masih Tdk Sekolah


Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi

(1) (2) (3) (4) (5)


Aceh 0,37 94,66 4,97 100,00
Sumatera Utara 0,86 92,37 6,77 100,00
Sumatera Barat 0,76 92,27 6,96 100,00
Riau 1,00 91,09 7,91 100,00
Jambi 0,61 90,66 8,73 100,00
Sumatera Selatan 0,78 89,41 9,81 100,00
Bengkulu 0,74 92,31 6,95 100,00
Lampung 0,71 89,22 10,07 100,00
Kep. Bangka Belitung 1,03 87,82 11,16 100,00
Kep. Riau 0,90 94,41 4,69 100,00
DKI Jakarta 0,81 91,37 7,82 100,00
Jawa Barat 0,88 88,46 10,66 100,00
Jawa Tengah 0,54 90,10 9,37 100,00
D I Yogyakarta 0,36 96,34 3,30 100,00
Jawa Timur 0,83 91,11 8,06 100,00
Banten 0,73 89,95 9,33 100,00
Bali 0,89 94,08 5,03 100,00
Nusa Tenggara Barat 1,11 91,93 6,95 100,00
Nusa Tenggara Timur 2,48 89,74 7,78 100,00
Kalimantan Barat 2,04 87,33 10,63 100,00
Kalimantan Tengah 0,76 89,70 9,54 100,00
Kalimantan Selatan 1,00 88,66 10,34 100,00
Kalimantan Timur 0,77 94,02 5,21 100,00
Sulawesi Utara 0,81 91,28 7,91 100,00
Sulawesi Tengah 1,75 88,98 9,28 100,00
Sulawesi Selatan 1,27 88,84 9,89 100,00
Sulawesi Tenggara 0,82 90,83 8,35 100,00
Gorontalo 1,12 88,53 10,35 100,00
Sulawesi Barat 1,85 87,18 10,97 100,00
Maluku 1,06 94,00 4,95 100,00
Maluku Utara 1,75 91,86 6,40 100,00
Papua Barat 3,29 89,86 6,85 100,00
Papua 23,96 70,06 5,98 100,00
Indonesia 1,25 90,07 8,68 100,00

Sumber: Susenas 2011, BPS

137
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 41. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
7-12 13-15 16-17 7-12 13-15 16-17 7-12 13-15 16-17

(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 99,04 97,13 89,28 99,36 96,28 88,56 99,19 96,71 88,96
Sumatera Utara 98,65 88,25 79,21 98,82 92,16 82,55 98,73 90,06 80,93
Sumatera Barat 98,80 87,98 78,99 98,34 94,89 83,36 98,59 91,34 80,97
Riau 98,29 89,37 74,50 98,91 93,56 80,56 98,59 91,57 77,54
Jambi 98,80 90,84 76,10 98,70 98,16 81,37 98,75 94,30 78,43
Sumatera Selatan 98,54 90,68 79,98 98,75 93,68 80,65 98,64 92,14 80,29
Bengkulu 99,18 97,19 81,01 100,00 94,26 92,64 99,58 95,81 86,80
Lampung 99,09 86,21 79,75 98,77 92,99 77,87 98,94 89,29 78,74
Kep. Bangka Belitung 97,70 84,28 65,62 96,92 92,52 71,19 97,34 88,25 68,01
Kep. Riau 98,91 94,55 66,16 98,11 98,22 83,09 98,51 96,29 73,52
DKI Jakarta 98,34 92,11 75,14 97,83 91,91 65,86 98,09 92,01 70,15
Jawa Barat 98,17 87,64 65,18 98,52 89,62 65,25 98,34 88,60 65,21
Jawa Tengah 98,59 90,15 71,64 99,07 92,19 70,94 98,82 91,11 71,31
D I Yogyakarta 99,68 98,92 87,64 99,19 97,98 88,09 99,46 98,44 87,88
Jawa Timur 97,91 94,14 81,66 98,76 92,68 75,50 98,31 93,43 78,59
Banten 98,59 91,03 75,48 99,04 90,84 66,15 98,80 90,94 70,78
Bali 99,33 94,42 85,51 99,50 95,07 79,48 99,41 94,71 82,37
Nusa Tenggara Barat 97,50 91,83 79,01 98,57 91,82 78,15 98,03 91,82 78,59
Nusa Tenggara Timur 98,24 93,32 82,98 98,30 97,63 84,15 98,27 95,55 83,61
Kalimantan Barat 98,43 88,80 72,18 98,48 91,46 72,09 98,45 90,08 72,13
Kalimantan Tengah 97,22 86,42 71,42 99,38 91,63 77,15 98,27 89,17 73,94
Kalimantan Selatan 99,03 81,95 74,93 97,58 88,67 74,34 98,34 85,13 74,61
Kalimantan Timur 98,93 93,87 80,16 99,55 94,46 78,49 99,24 94,17 79,31
Sulawesi Utara 98,31 86,77 67,39 97,89 92,88 84,88 98,12 89,80 76,66
Sulawesi Tengah 99,38 88,99 80,33 98,30 93,88 73,11 98,88 91,55 77,13
Sulawesi Selatan 97,65 84,18 69,21 98,28 90,65 74,94 97,94 87,41 72,08
Sulawesi Tenggara 96,67 88,60 77,07 98,61 90,77 82,38 97,65 89,70 79,64
Gorontalo 97,57 83,41 70,44 97,79 94,45 79,84 97,67 89,28 74,32
Sulawesi Barat 96,23 83,41 73,57 98,11 92,96 81,26 97,16 87,65 77,04
Maluku 99,20 92,99 84,33 98,35 95,63 85,02 98,75 94,32 84,70
Maluku Utara 99,00 90,57 71,98 98,10 91,21 83,31 98,60 90,89 76,98
Papua Barat 97,40 92,25 80,05 97,73 91,53 78,69 97,56 91,90 79,44
Papua 96,83 94,80 78,55 95,59 94,25 86,75 96,23 94,53 82,00
Indonesia 98,35 90,14 74,06 98,64 91,97 72,98 98,49 91,03 73,53

Sumber: Susenas 2011, BPS

138
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 42. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perdesaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
7-12 13-15 16-17 7-12 13-15 16-17 7-12 13-15 16-17

(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 98,76 91,85 76,66 99,18 94,45 79,47 98,97 93,09 78,03
Sumatera Utara 98,08 86,38 69,77 97,87 90,22 77,27 97,98 88,20 73,44
Sumatera Barat 96,99 84,14 65,07 98,69 94,27 80,75 97,80 88,58 72,35
Riau 96,85 85,12 64,63 97,53 86,13 70,61 97,19 85,62 67,68
Jambi 97,72 83,21 58,71 98,64 88,54 66,01 98,16 85,71 62,08
Sumatera Selatan 97,07 77,21 55,17 98,00 86,30 60,82 97,52 81,56 57,81
Bengkulu 97,33 85,89 65,31 98,13 91,90 67,55 97,72 88,72 66,38
Lampung 97,73 81,79 55,81 97,37 87,80 68,42 97,56 84,64 61,20
Kep. Bangka Belitung 96,19 74,98 44,13 97,27 84,28 60,06 96,72 79,28 51,79
Kep. Riau 96,42 94,98 71,96 94,20 98,46 94,17 95,18 97,04 81,43
DKI Jakarta . . . . . . . . .
Jawa Barat 97,12 79,89 50,04 96,79 80,73 44,10 96,97 80,31 47,29
Jawa Tengah 98,01 84,39 55,14 98,95 88,14 57,66 98,45 86,17 56,30
D I Yogyakarta 99,34 96,84 81,41 99,62 95,74 81,35 99,48 96,31 81,38
Jawa Timur 97,87 86,96 60,78 98,59 87,20 55,45 98,22 87,08 58,34
Banten 96,70 81,00 50,05 97,73 87,14 53,80 97,18 83,83 51,72
Bali 97,52 88,29 77,88 96,57 89,16 72,71 97,08 88,71 75,69
Nusa Tenggara Barat 97,45 91,94 70,60 97,72 90,67 61,55 97,58 91,30 66,15
Nusa Tenggara Timur 95,20 82,62 59,75 95,80 84,91 64,40 95,48 83,72 62,05
Kalimantan Barat 94,64 78,91 48,72 95,96 83,37 52,63 95,27 81,01 50,67
Kalimantan Tengah 98,25 84,74 53,28 97,76 82,97 60,59 98,02 83,94 56,56
Kalimantan Selatan 97,11 81,08 55,86 97,11 81,39 55,76 97,11 81,23 55,81
Kalimantan Timur 97,71 89,31 71,95 97,96 92,46 79,97 97,84 90,63 75,42
Sulawesi Utara 98,01 82,68 61,35 97,53 90,00 76,20 97,78 86,16 67,74
Sulawesi Tengah 95,20 78,49 60,98 96,78 85,48 59,69 95,93 81,96 60,37
Sulawesi Selatan 95,88 77,61 58,99 97,69 87,05 64,68 96,74 82,26 61,70
Sulawesi Tenggara 96,56 85,19 67,68 97,97 86,42 67,36 97,26 85,82 67,53
Gorontalo 94,35 75,95 54,08 98,70 84,46 71,61 96,48 80,02 62,89
Sulawesi Barat 94,41 79,82 58,82 95,26 78,36 64,48 94,82 79,14 61,74
Maluku 97,31 90,44 73,31 98,52 90,35 77,46 97,88 90,40 75,31
Maluku Utara 96,48 87,44 68,89 96,56 92,07 79,26 96,52 89,55 73,62
Papua Barat 92,20 87,22 68,84 94,32 86,87 69,63 93,21 87,05 69,23
Papua 66,89 64,23 44,61 65,69 62,99 39,92 66,34 63,68 42,60
Indonesia 96,47 83,27 59,16 97,07 86,46 61,42 96,76 84,79 60,21

Sumber: Susenas 2011, BPS

139
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 43. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
7-12 13-15 16-17 7-12 13-15 16-17 7-12 13-15 16-17

(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 98,84 93,24 80,55 99,23 94,95 81,96 99,03 94,07 81,22
Sumatera Utara 98,35 87,30 74,44 98,31 91,15 80,02 98,33 89,10 77,25
Sumatera Barat 97,69 85,53 70,94 98,56 94,53 81,82 98,10 89,64 75,94
Riau 97,40 86,71 68,70 98,04 89,14 74,63 97,71 87,94 71,71
Jambi 98,05 85,30 64,77 98,66 91,20 71,06 98,34 88,07 67,63
Sumatera Selatan 97,57 81,94 65,18 98,26 88,95 68,75 97,91 85,32 66,84
Bengkulu 97,89 89,24 70,37 98,71 92,60 76,09 98,29 90,82 73,14
Lampung 98,07 82,97 61,23 97,71 89,11 71,37 97,90 85,85 65,86
Kep. Bangka Belitung 96,94 79,31 55,81 97,11 88,28 65,52 97,02 83,54 60,21
Kep. Riau 98,45 94,61 67,28 97,25 98,27 85,17 97,84 96,42 75,02
DKI Jakarta 98,34 92,11 75,14 97,83 91,91 65,86 98,09 92,01 70,15
Jawa Barat 97,78 84,97 60,47 97,92 86,42 58,92 97,85 85,69 59,74
Jawa Tengah 98,27 86,99 63,16 99,00 89,95 64,21 98,62 88,39 63,65
D I Yogyakarta 99,57 98,06 85,40 99,34 97,13 86,05 99,46 97,59 85,73
Jawa Timur 97,89 90,25 70,73 98,67 89,81 65,79 98,26 90,04 68,37
Banten 97,93 87,30 67,69 98,58 89,54 62,97 98,23 88,36 65,40
Bali 98,56 92,01 82,51 98,32 92,46 77,42 98,45 92,22 80,03
Nusa Tenggara Barat 97,47 91,89 74,35 98,06 91,17 68,80 97,76 91,52 71,64
Nusa Tenggara Timur 95,70 84,46 65,47 96,25 87,36 69,92 95,96 85,88 67,72
Kalimantan Barat 95,72 81,76 56,35 96,71 85,78 59,62 96,19 83,67 58,02
Kalimantan Tengah 97,94 85,23 60,41 98,28 86,10 66,97 98,10 85,64 63,33
Kalimantan Selatan 97,90 81,46 64,25 97,31 84,45 64,53 97,62 82,89 64,39
Kalimantan Timur 98,44 91,91 76,93 98,92 93,76 78,97 98,68 92,78 77,91
Sulawesi Utara 98,14 84,47 63,77 97,69 91,32 80,53 97,93 87,79 71,74
Sulawesi Tengah 96,13 80,78 66,61 97,11 87,46 63,26 96,58 84,14 65,05
Sulawesi Selatan 96,51 79,86 62,91 97,89 88,30 68,85 97,16 84,04 65,80
Sulawesi Tenggara 96,59 86,13 70,51 98,14 87,60 71,89 97,36 86,88 71,18
Gorontalo 95,47 78,14 60,73 98,42 87,85 74,27 96,87 82,95 67,09
Sulawesi Barat 94,80 80,67 62,83 95,89 81,60 68,23 95,33 81,10 65,53
Maluku 97,92 91,38 77,48 98,46 92,44 80,70 98,18 91,89 79,10
Maluku Utara 97,14 88,17 69,87 96,93 91,83 80,50 97,04 89,89 74,67
Papua Barat 93,59 88,80 72,94 95,25 88,37 72,61 94,38 88,59 72,79
Papua 73,75 71,25 54,17 72,93 71,35 52,81 73,36 71,29 53,59
Indonesia 97,36 86,54 66,77 97,81 89,12 67,60 97,58 87,78 67,17

Sumber: Susenas 2011, BPS

140
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 44. Angka Partisipasi Murni (APM) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
SD SMP SM SD SMP SM SD SMP SM
(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 91,44 75,65 70,43 91,00 76,04 62,47 91,23 75,84 66,61
Sumatera Utara 90,03 66,16 59,65 90,33 67,65 62,68 90,17 66,85 61,20
Sumatera Barat 94,11 67,36 60,97 90,14 75,51 61,96 92,32 71,33 61,45
Riau 89,74 62,86 57,68 91,02 71,40 59,64 90,36 67,34 58,67
Jambi 91,40 64,02 59,83 89,04 76,33 59,41 90,29 69,83 59,64
Sumatera Selatan 89,35 67,52 58,72 84,07 65,63 58,89 86,77 66,60 58,80
Bengkulu 93,76 69,50 54,39 91,96 64,21 66,14 92,87 67,00 59,93
Lampung 93,14 66,09 56,89 89,76 70,36 59,01 91,56 68,02 58,00
Kep. Bangka Belitung 91,07 55,23 47,01 89,10 66,69 50,18 90,16 60,76 48,35
Kep. Riau 92,31 77,44 51,66 91,72 72,67 55,16 92,01 75,17 53,26
DKI Jakarta 91,95 71,57 52,18 87,57 65,94 46,70 89,79 68,85 49,27
Jawa Barat 92,66 72,10 48,59 90,82 70,17 46,30 91,76 71,16 47,51
Jawa Tengah 91,57 67,69 53,46 89,56 71,49 53,21 90,62 69,48 53,34
D I Yogyakarta 93,27 68,49 60,44 89,92 70,75 59,87 91,74 69,66 60,13
Jawa Timur 92,03 77,36 61,80 91,65 74,29 55,55 91,85 75,87 58,62
Banten 92,74 73,98 54,64 90,97 72,42 46,57 91,91 73,23 50,51
Bali 92,49 64,94 64,94 89,78 73,17 61,90 91,20 68,53 63,37
Nusa Tenggara Barat 92,81 78,34 61,04 93,77 78,52 62,27 93,29 78,43 61,63
Nusa Tenggara Timur 90,84 68,39 61,22 89,10 66,42 64,88 89,97 67,37 63,23
Kalimantan Barat 92,04 67,57 52,06 89,58 68,45 51,12 90,84 67,99 51,56
Kalimantan Tengah 90,21 64,08 57,01 90,28 71,33 58,72 90,25 67,91 57,81
Kalimantan Selatan 91,58 65,92 47,89 92,43 75,05 52,57 91,99 70,24 50,25
Kalimantan Timur 91,92 75,29 57,02 92,00 72,40 58,39 91,96 73,84 57,69
Sulawesi Utara 84,83 57,49 47,28 83,57 60,50 58,55 84,24 58,98 53,20
Sulawesi Tengah 89,82 62,33 59,90 86,69 61,39 53,79 88,38 61,84 56,97
Sulawesi Selatan 89,42 67,00 53,45 91,05 66,16 53,46 90,17 66,58 53,46
Sulawesi Tenggara 87,65 60,87 60,67 88,81 59,52 59,96 88,23 60,18 60,31
Gorontalo 85,91 69,35 46,62 91,42 55,66 53,11 88,38 62,07 49,45
Sulawesi Barat 86,10 58,63 59,74 91,11 66,24 55,90 88,57 62,01 57,93
Maluku 86,77 56,57 55,60 83,36 67,58 59,77 84,99 62,11 57,68
Maluku Utara 87,29 64,06 55,87 83,60 71,35 59,49 85,64 67,77 57,58
Papua Barat 90,38 68,41 61,90 86,68 65,37 64,51 88,61 66,92 63,08
Papua 87,22 67,36 60,51 87,51 71,30 60,68 87,36 69,31 60,58
Indonesia 91,70 70,59 54,94 90,19 70,59 53,14 90,97 70,59 54,05

Sumber: Susenas 2011, BPS

141
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 45. Angka Partisipasi Murni (APM) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perdesaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
SD SMP SM SD SMP SM SD SMP SM
(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 93,41 71,47 58,22 92,69 77,49 60,44 93,06 74,36 59,30
Sumatera Utara 93,09 67,91 51,09 92,14 70,25 57,80 92,63 69,01 54,34
Sumatera Barat 94,34 61,34 39,93 93,98 68,50 59,12 94,17 64,48 48,80
Riau 91,47 60,70 45,19 93,48 69,68 53,24 92,46 65,12 49,17
Jambi 93,79 61,97 41,11 93,65 69,08 45,03 93,72 65,30 42,94
Sumatera Selatan 92,11 60,54 34,13 90,57 65,18 41,05 91,36 62,76 37,23
Bengkulu 93,13 67,06 43,33 92,24 71,62 46,44 92,69 69,20 44,81
Lampung 92,72 62,71 35,37 90,05 69,75 46,68 91,43 66,04 40,31
Kep. Bangka Belitung 91,94 56,32 28,92 92,10 63,57 37,16 92,02 59,67 32,89
Kep. Riau 94,82 56,30 56,56 89,80 70,78 60,82 92,01 64,88 58,39
DKI Jakarta . . . . . . . . .
Jawa Barat 93,71 64,79 33,06 92,53 68,50 29,54 93,16 66,65 31,51
Jawa Tengah 90,52 67,99 41,27 89,07 72,21 42,02 89,84 70,00 41,62
D I Yogyakarta 88,95 66,79 60,67 96,17 70,10 56,35 92,43 68,38 58,56
Jawa Timur 92,32 66,52 41,05 91,45 70,10 38,41 91,91 68,19 39,82
Banten 92,65 66,31 31,09 92,72 68,73 40,89 92,68 67,43 35,24
Bali 90,31 67,62 61,29 87,99 72,65 48,27 89,25 70,06 55,32
Nusa Tenggara Barat 92,14 75,38 48,27 92,44 75,46 47,59 92,29 75,42 47,93
Nusa Tenggara Timur 92,65 48,99 31,19 92,51 60,15 34,50 92,58 54,37 32,80
Kalimantan Barat 92,21 53,27 26,36 93,32 56,79 30,26 92,73 54,93 28,32
Kalimantan Tengah 93,29 66,16 33,78 92,97 64,91 37,88 93,14 65,60 35,65
Kalimantan Selatan 93,42 62,25 37,94 90,44 62,77 36,70 92,02 62,50 37,34
Kalimantan Timur 92,57 67,02 46,66 92,67 74,53 52,37 92,62 70,18 49,12
Sulawesi Utara 87,94 61,59 41,41 86,47 64,63 57,46 87,22 63,03 48,27
Sulawesi Tengah 90,24 60,07 43,37 90,70 63,39 42,24 90,45 61,71 42,84
Sulawesi Selatan 89,56 60,07 44,85 88,61 69,27 43,39 89,11 64,60 44,14
Sulawesi Tenggara 89,67 66,96 47,93 88,32 64,83 49,15 89,01 65,87 48,54
Gorontalo 88,87 56,28 33,87 92,93 59,51 48,78 90,86 57,82 41,35
Sulawesi Barat 89,93 58,58 42,27 89,18 61,28 44,06 89,57 59,84 43,18
Maluku 89,29 66,58 46,49 89,90 64,71 52,10 89,58 65,70 49,25
Maluku Utara 91,76 65,92 45,85 91,01 64,56 53,60 91,40 65,30 49,29
Papua Barat 87,73 54,72 42,28 88,63 51,82 39,07 88,16 53,33 40,65
Papua 65,62 38,78 21,33 63,92 37,94 21,07 64,84 38,40 21,22
Indonesia 91,44 63,75 40,08 90,71 68,13 42,70 91,09 65,84 41,30

Sumber: Susenas 2011, BPS

142
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 46. Angka Partisipasi Murni (APM) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
SD SMP SM SD SMP SM SD SMP SM
(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 92,87 72,58 61,82 92,24 77,09 61,02 92,57 74,76 61,43
Sumatera Utara 91,61 67,05 55,34 91,30 68,99 60,35 91,46 67,96 57,83
Sumatera Barat 94,25 63,52 48,44 92,58 71,36 60,33 93,47 67,10 54,05
Riau 90,82 61,51 50,27 92,57 70,38 55,89 91,67 65,98 53,07
Jambi 93,06 62,53 47,55 92,28 71,08 49,73 92,69 66,54 48,55
Sumatera Selatan 91,17 62,99 42,97 88,33 65,34 48,10 89,79 64,12 45,34
Bengkulu 93,32 67,78 47,08 92,15 69,41 53,07 92,75 68,55 49,91
Lampung 92,83 63,61 40,45 89,98 69,90 50,46 91,47 66,56 45,06
Kep. Bangka Belitung 91,51 55,81 38,77 90,70 65,08 43,50 91,12 60,19 40,91
Kep. Riau 92,77 74,40 52,65 91,30 72,27 56,20 92,01 73,34 54,25
DKI Jakarta 91,95 71,57 52,18 87,57 65,94 46,70 89,79 68,85 49,27
Jawa Barat 93,04 69,58 43,53 91,41 69,57 41,30 92,26 69,57 42,50
Jawa Tengah 91,00 67,85 47,15 89,30 71,89 47,54 90,19 69,77 47,34
D I Yogyakarta 91,80 67,79 60,51 92,19 70,50 58,90 91,98 69,15 59,68
Jawa Timur 92,18 71,48 51,11 91,55 72,09 47,43 91,88 71,77 49,32
Banten 92,71 71,13 47,12 91,59 71,12 45,16 92,18 71,12 46,17
Bali 91,57 65,99 63,56 89,06 72,94 57,47 90,39 69,16 60,54
Nusa Tenggara Barat 92,41 76,62 53,95 92,97 76,78 53,91 92,69 76,70 53,93
Nusa Tenggara Timur 92,35 52,33 38,37 91,89 61,36 43,28 92,13 56,74 40,84
Kalimantan Barat 92,16 57,40 34,77 92,21 60,26 37,71 92,18 58,75 36,28
Kalimantan Tengah 92,38 65,55 42,34 92,11 67,24 45,80 92,25 66,35 43,93
Kalimantan Selatan 92,67 63,83 42,22 91,27 67,92 43,82 92,01 65,79 43,01
Kalimantan Timur 92,18 71,74 52,98 92,27 73,15 56,38 92,23 72,40 54,58
Sulawesi Utara 86,54 59,80 43,85 85,21 62,74 58,02 85,91 61,22 50,55
Sulawesi Tengah 90,14 60,56 48,18 89,82 62,91 45,66 89,99 61,74 46,99
Sulawesi Selatan 89,51 62,44 48,20 89,45 68,19 47,59 89,48 65,29 47,89
Sulawesi Tenggara 89,16 65,27 51,83 88,45 63,39 52,48 88,80 64,31 52,16
Gorontalo 87,84 60,11 38,94 92,46 58,20 50,24 90,04 59,17 44,33
Sulawesi Barat 89,12 58,60 46,83 89,61 62,38 46,83 89,35 60,34 46,83
Maluku 88,48 62,91 50,12 87,50 65,85 55,21 88,00 64,33 52,64
Maluku Utara 90,59 65,49 48,86 89,23 66,41 55,51 89,95 65,92 51,88
Papua Barat 88,44 59,03 49,09 88,10 56,19 46,62 88,28 57,66 47,88
Papua 70,56 45,34 32,54 69,63 46,85 32,34 70,13 46,03 32,45
Indonesia 91,56 67,01 47,64 90,46 69,32 48,31 91,03 68,12 47,97

Sumber: Susenas 2011, BPS

143
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 47. Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
SD SMP SM SD SMP SM SD SMP SM
(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 102,88 100,93 89,08 102,59 97,05 82,67 102,74 99,02 86,01
Sumatera Utara 104,10 89,06 86,62 102,08 90,20 87,68 103,16 89,59 87,16
Sumatera Barat 102,74 86,32 75,40 99,09 99,67 79,97 101,10 92,81 77,62
Riau 101,31 92,61 80,63 100,71 93,33 81,66 101,02 92,99 81,15
Jambi 104,14 86,14 83,06 99,67 103,63 84,02 102,04 94,39 83,49
Sumatera Selatan 106,82 93,80 82,35 98,00 101,00 83,61 102,51 97,31 82,96
Bengkulu 104,15 91,92 73,08 102,61 90,31 90,96 103,39 91,16 81,51
Lampung 107,39 82,81 77,44 101,89 92,88 78,60 104,82 87,38 78,05
Kep. Bangka Belitung 109,36 81,09 69,18 104,19 89,37 74,80 106,96 85,08 71,57
Kep. Riau 100,68 102,13 71,29 102,21 95,84 81,57 101,45 99,14 75,99
DKI Jakarta 102,03 88,83 73,28 93,92 92,87 70,42 98,03 90,78 71,76
Jawa Barat 101,26 90,58 61,87 100,47 91,54 64,41 100,88 91,04 63,07
Jawa Tengah 104,06 90,72 73,27 101,92 94,67 72,83 103,05 92,58 73,06
D I Yogyakarta 105,50 91,37 86,37 102,62 90,73 84,18 104,18 91,04 85,21
Jawa Timur 99,76 96,86 76,46 99,58 94,63 69,87 99,67 95,78 73,11
Banten 104,92 96,41 68,93 101,60 97,08 61,08 103,38 96,73 64,91
Bali 102,08 83,05 96,75 99,30 100,60 81,66 100,75 90,70 88,97
Nusa Tenggara Barat 100,39 93,83 76,45 103,24 91,03 77,30 101,80 92,40 76,86
Nusa Tenggara Timur 111,68 95,71 87,38 105,53 95,91 95,49 108,59 95,81 91,84
Kalimantan Barat 108,20 91,69 70,95 99,20 98,53 73,21 103,82 94,98 72,16
Kalimantan Tengah 102,26 89,15 72,60 103,26 96,28 77,20 102,75 92,91 74,75
Kalimantan Selatan 99,43 93,74 61,84 104,12 93,41 62,92 101,66 93,58 62,38
Kalimantan Timur 105,83 101,10 74,39 103,19 95,23 79,51 104,50 98,16 76,91
Sulawesi Utara 103,06 93,76 76,46 102,09 93,66 90,54 102,61 93,71 83,86
Sulawesi Tengah 104,08 92,27 80,60 99,63 88,81 85,99 102,03 90,46 83,18
Sulawesi Selatan 101,23 90,56 70,49 103,70 83,95 76,71 102,37 87,26 73,68
Sulawesi Tenggara 104,81 88,64 86,80 104,76 86,00 88,20 104,79 87,30 87,50
Gorontalo 98,37 111,89 55,40 110,33 74,74 86,89 103,72 92,14 69,13
Sulawesi Barat 98,83 83,60 82,73 104,95 87,98 78,39 101,85 85,54 80,69
Maluku 105,00 87,24 107,02 100,91 108,23 94,56 102,86 97,80 100,80
Maluku Utara 102,81 98,69 92,37 100,80 104,76 92,67 101,91 101,7 92,51
Papua Barat 105,70 98,36 87,06 98,74 94,67 86,78 102,37 96,56 86,94
Papua 101,47 99,59 85,13 103,68 97,60 87,51 102,53 98,60 86,14
Indonesia 102,60 91,97 73,01 100,67 93,56 72,85 101,68 92,74 72,93

Sumber: Susenas 2011, BPS

144
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 48. Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perdesaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
SD SMP SM SD SMP SM SD SMP SM
(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 108,73 92,37 75,70 104,43 98,91 76,34 106,65 95,51 76,01
Sumatera Utara 106,92 86,55 67,48 104,66 90,61 76,70 105,83 88,47 71,94
Sumatera Barat 106,73 78,82 52,36 104,95 91,04 75,77 105,88 84,17 63,18
Riau 105,68 83,97 60,83 105,66 90,65 69,31 105,67 87,26 65,02
Jambi 106,89 78,99 57,80 107,24 87,10 57,15 107,06 82,79 57,49
Sumatera Selatan 103,85 82,13 46,76 105,27 88,96 56,59 104,54 85,39 51,16
Bengkulu 107,93 87,09 58,49 106,46 93,90 59,26 107,22 90,29 58,85
Lampung 104,29 84,60 49,76 102,54 93,98 60,24 103,45 89,04 54,34
Kep. Bangka Belitung 104,59 72,09 44,46 107,36 82,61 53,16 105,95 76,96 48,65
Kep. Riau 115,22 87,19 83,30 98,41 104,68 96,30 105,83 97,55 88,88
DKI Jakarta . . . . . . . . .
Jawa Barat 102,35 80,13 41,86 101,51 82,12 38,21 101,95 81,13 40,25
Jawa Tengah 103,03 89,11 53,63 101,71 96,66 57,57 102,41 92,71 55,46
D I Yogyakarta 101,21 90,73 90,04 109,37 82,76 89,24 105,15 86,91 89,65
Jawa Timur 102,64 88,44 56,50 101,15 92,58 50,94 101,93 90,37 53,90
Banten 103,15 83,27 39,73 105,21 84,99 55,13 104,11 84,06 46,25
Bali 100,18 90,52 80,57 97,18 95,91 70,14 98,81 93,13 75,79
Nusa Tenggara Barat 103,33 94,91 65,80 102,86 90,21 60,75 103,10 92,56 63,31
Nusa Tenggara Timur 111,31 71,08 46,96 111,94 83,48 46,71 111,61 77,05 46,84
Kalimantan Barat 108,85 70,05 40,64 108,29 73,80 42,35 108,58 71,82 41,50
Kalimantan Tengah 106,47 88,23 44,35 105,69 87,71 48,59 106,11 88,00 46,28
Kalimantan Selatan 105,70 80,52 49,74 100,95 88,08 52,49 103,47 84,19 51,08
Kalimantan Timur 106,24 93,61 66,77 104,41 101,14 65,33 105,32 96,78 66,15
Sulawesi Utara 104,17 92,93 57,73 100,46 94,05 84,44 102,37 93,46 69,15
Sulawesi Tengah 101,50 81,92 56,26 105,71 84,74 61,65 103,45 83,32 58,80
Sulawesi Selatan 102,16 79,68 60,57 101,70 94,71 61,66 101,94 87,09 61,10
Sulawesi Tenggara 103,18 94,18 63,06 103,26 94,42 68,14 103,22 94,30 65,60
Gorontalo 102,15 78,42 46,42 107,93 83,95 64,79 104,99 81,06 55,64
Sulawesi Barat 103,42 75,21 54,31 101,35 85,58 57,22 102,43 80,04 55,78
Maluku 105,84 98,95 72,37 105,01 96,53 78,80 105,45 97,80 75,53
Maluku Utara 111,08 86,98 70,65 109,61 85,05 80,93 110,38 86,11 75,22
Papua Barat 104,51 84,06 57,47 106,34 82,80 56,77 105,38 83,46 57,12
Papua 80,47 59,77 34,48 77,44 57,77 29,43 79,07 58,88 32,33
Indonesia 103,81 84,09 54,08 102,96 89,47 57,36 103,40 86,66 55,60

Sumber: Susenas 2011, BPS

145
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 49. Angka Partisipasi Kasar (APK) Anak Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan


Provinsi
SD SMP SM SD SMP SM SD SMP SM
(1) (2) (3) (4)) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 107,12 94,63 79,64 103,94 98,40 78,16 105,59 96,46 78,92
Sumatera Utara 105,56 87,79 76,98 103,46 90,42 82,44 104,56 89,02 79,69
Sumatera Barat 105,18 81,54 61,69 102,82 94,57 77,56 104,08 87,49 69,18
Riau 104,02 87,21 68,88 103,83 91,74 74,42 103,93 89,49 71,64
Jambi 106,06 80,95 66,49 104,99 91,67 65,92 105,55 85,98 66,23
Sumatera Selatan 104,86 86,23 59,56 102,77 93,28 67,27 103,84 89,62 63,12
Bengkulu 106,79 88,52 63,43 105,26 92,83 69,92 106,04 90,55 66,51
Lampung 105,06 84,12 56,30 102,38 93,70 65,86 103,78 88,61 60,71
Kep. Bangka Belitung 106,94 76,28 57,93 105,88 85,89 63,70 106,43 80,82 60,53
Kep. Riau 103,35 99,98 73,71 101,37 97,72 84,28 102,33 98,86 78,48
DKI Jakarta 102,03 88,83 73,28 93,92 92,87 70,42 98,03 90,78 71,76
Jawa Barat 101,66 86,98 55,35 100,83 88,15 56,59 101,26 87,56 55,92
Jawa Tengah 103,50 89,84 63,11 101,81 95,77 65,09 102,70 92,65 64,04
D I Yogyakarta 104,04 91,10 87,50 105,07 87,71 85,57 104,52 89,40 86,50
Jawa Timur 101,30 92,29 66,19 100,42 93,55 60,91 100,88 92,89 63,61
Banten 104,30 91,53 59,60 102,87 92,82 59,61 103,63 92,14 59,61
Bali 101,28 85,99 90,64 98,45 98,53 77,91 99,95 91,71 84,34
Nusa Tenggara Barat 102,14 94,46 70,54 103,01 90,56 67,87 102,57 92,49 69,24
Nusa Tenggara Timur 111,37 75,32 56,62 110,78 85,88 60,80 111,09 80,47 58,72
Kalimantan Barat 108,66 76,30 50,56 105,59 81,16 53,37 107,20 78,60 52,00
Kalimantan Tengah 105,22 88,50 54,76 104,91 90,81 59,46 105,08 89,59 56,92
Kalimantan Selatan 103,12 86,21 54,95 102,27 90,32 57,16 102,72 88,18 56,04
Kalimantan Timur 105,99 97,88 71,42 103,67 97,32 74,79 104,83 97,62 73,00
Sulawesi Utara 103,67 93,29 65,53 101,16 93,87 87,58 102,47 93,57 75,95
Sulawesi Tengah 102,07 84,17 63,34 104,37 85,70 68,86 103,13 84,94 65,96
Sulawesi Selatan 101,82 83,40 64,43 102,39 90,97 67,93 102,09 87,15 66,17
Sulawesi Tenggara 103,60 92,64 70,33 103,66 92,12 74,32 103,63 92,38 72,33
Gorontalo 100,83 88,23 49,99 108,67 80,82 72,21 104,57 84,56 60,60
Sulawesi Barat 102,44 77,20 61,73 102,15 86,11 62,18 102,30 81,30 61,95
Maluku 105,57 94,65 86,17 103,50 101,15 85,20 104,56 97,80 85,69
Maluku Utara 108,91 89,70 77,18 107,50 90,42 84,74 108,25 90,04 80,61
Papua Barat 104,83 88,56 67,74 104,28 86,63 65,68 104,57 87,63 66,74
Papua 85,28 68,91 48,98 83,79 68,42 45,95 84,59 68,69 47,69

Indonesia 103,24 87,85 63,72 101,87 91,44 65,69 102,58 89,57 64,66

Sumber: Susenas 2011, BPS

146
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 50. Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 97,0 1,2 1,8 100 96,8 0,8 2,4 100 96,9 1,1 2,1 100
Sumatera Utara 93,2 3,1 3,7 100 94,6 2,1 3,3 100 93,9 2,6 3,5 100
Sumatera Barat 93,0 4,5 2,5 100 95,5 2,5 1,9 100 94,2 3,6 2,2 100
Riau 92,8 3,9 3,3 100 94,8 1,7 3,5 100 93,8 2,8 3,4 100
Jambi 92,9 3,0 4,2 100 96,1 1,3 2,7 100 94,4 2,2 3,5 100
Sumatera Selatan 93,6 3,4 3,0 100 94,6 2,5 2,9 100 94,1 3,0 2,9 100
Bengkulu 96,0 1,8 2,2 100 97,3 1,1 1,5 100 96,7 1,5 1,9 100
Lampung 92,5 3,4 4,1 100 93,3 2,1 4,6 100 92,9 2,8 4,3 100
Bangka Belitung 89,1 6,2 4,7 100 92,3 3,5 4,2 100 90,6 4,9 4,5 100
Kepulauan Riau 93,3 1,6 5,2 100 97,4 1,1 1,6 100 95,3 1,3 3,4 100
DKI Jakarta 93,5 2,4 4,1 100 90,7 1,4 7,9 100 92,1 1,9 6,0 100
Jawa Barat 90,4 3,2 6,3 100 91,0 1,9 7,1 100 90,7 2,6 6,7 100
Jawa Tengah 92,1 2,1 5,8 100 92,7 1,1 6,3 100 92,3 1,6 6,0 100
DI Yogyakarta 97,5 0,6 1,9 100 97,0 0,6 2,5 100 97,2 0,6 2,2 100
Jawa Timur 95,1 1,6 3,3 100 93,4 1,8 4,8 100 94,3 1,7 4,0 100
Banten 93,0 2,8 4,3 100 90,8 1,4 7,8 100 91,9 2,1 5,9 100
Bali 96,4 0,8 2,8 100 95,3 0,9 3,8 100 95,9 0,9 3,3 100
Nusa Tenggara Barat 94,1 2,6 3,3 100 94,0 1,3 4,7 100 94,0 2,0 4,0 100
Nusa Tenggara Timur 94,8 2,6 2,6 100 96,2 1,6 2,3 100 95,5 2,1 2,4 100
Kalimantan Barat 93,1 3,9 3,0 100 92,7 2,5 4,8 100 92,9 3,2 3,9 100
Kalimantan Tengah 90,8 4,1 5,1 100 93,9 1,4 4,7 100 92,3 2,8 4,9 100
Kalimantan Selatan 91,4 4,0 4,6 100 91,7 3,2 5,1 100 91,5 3,6 4,9 100
Kalimantan Timur 95,1 2,8 2,1 100 95,1 2,0 2,9 100 95,1 2,4 2,5 100
Sulawesi Utara 92,0 4,9 3,1 100 95,1 2,6 2,3 100 93,5 3,8 2,8 100
Sulawesi Tengah 93,9 3,5 2,7 100 93,6 2,2 4,2 100 93,7 2,9 3,4 100
Sulawesi Selatan 90,7 4,8 4,5 100 92,8 2,7 4,5 100 91,7 3,8 4,5 100
Sulawesi Tenggara 91,9 4,9 3,2 100 94,4 2,1 3,5 100 93,1 3,5 3,3 100
Gorontalo 90,6 5,6 3,8 100 94,3 2,2 3,5 100 92,3 4,0 3,6 100
Sulawesi Barat 90,0 6,4 3,5 100 94,9 1,9 3,2 100 92,3 4,3 3,4 100
Maluku 95,7 1,9 2,4 100 96,0 1,7 2,3 100 95,9 1,8 2,4 100
Maluku Utara 92,7 2,9 4,4 100 94,4 3,2 2,4 100 93,5 3,0 3,5 100
Papua Barat 93,5 4,7 1,8 100 94,1 3,6 2,2 100 93,8 4,2 2,0 100
Papua 94,8 2,1 3,1 100 96,3 1,4 2,3 100 95,5 1,8 2,7 100
Indonesia 92,7 2,8 4,5 100 92,8 1,7 5,4 100 92,8 2,3 5,0 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

147
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 51. Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 93,6 2,3 4,1 100 95,1 1,0 3,9 100 94,3 1,7 4,0 100
Sumatera Utara 91,3 4,7 4,0 100 93,9 2,5 3,6 100 92,5 3,7 3,8 100
Sumatera Barat 89,3 6,8 3,9 100 95,6 1,8 2,6 100 92,2 4,5 3,3 100
Riau 90,4 4,2 5,5 100 91,4 3,2 5,4 100 90,9 3,7 5,4 100
Jambi 88,4 5,5 6,1 100 91,5 2,9 5,6 100 89,9 4,3 5,9 100
Sumatera Selatan 85,9 6,3 7,8 100 90,0 3,3 6,7 100 87,9 4,8 7,3 100
Bengkulu 90,1 5,7 4,2 100 92,7 1,9 5,4 100 91,4 3,9 4,7 100
Lampung 86,6 4,5 8,9 100 91,4 2,1 6,6 100 88,8 3,4 7,8 100
Bangka Belitung 84,4 8,3 7,2 100 89,7 4,9 5,5 100 87,0 6,7 6,4 100
Kepulauan Riau 94,1 4,9 1,1 100 96,3 3,3 0,4 100 95,3 4,0 0,7 100
DKI Jakarta
Jawa Barat 86,9 4,1 9,1 100 86,1 2,9 10,9 100 86,5 3,5 10,0 100
Jawa Tengah 88,1 3,0 8,9 100 90,2 1,2 8,6 100 89,1 2,2 8,7 100
DI Yogyakarta 95,9 0,6 3,6 100 95,6 0,2 4,3 100 95,7 0,4 3,9 100
Jawa Timur 90,0 2,7 7,4 100 89,4 2,1 8,5 100 89,7 2,4 7,9 100
Banten 86,7 3,0 10,3 100 89,5 1,7 8,8 100 88,0 2,4 9,6 100
Bali 93,9 3,1 3,0 100 93,1 2,0 4,9 100 93,5 2,6 3,9 100
Nusa Tenggara Barat 92,7 3,8 3,4 100 91,7 3,8 4,6 100 92,2 3,8 4,0 100
Nusa Tenggara Timur 90,6 6,3 3,1 100 91,8 3,6 4,5 100 91,2 5,0 3,8 100
Kalimantan Barat 86,6 7,2 6,2 100 88,5 4,4 7,1 100 87,5 5,9 6,6 100
Kalimantan Tengah 89,4 4,7 5,8 100 89,5 3,5 7,0 100 89,5 4,2 6,4 100
Kalimantan Selatan 88,4 4,9 6,7 100 87,8 3,1 9,1 100 88,1 4,0 7,9 100
Kalimantan Timur 93,1 3,6 3,2 100 95,5 2,0 2,5 100 94,2 2,8 2,9 100
Sulawesi Utara 88,8 8,0 3,3 100 93,2 4,3 2,5 100 90,9 6,2 2,9 100
Sulawesi Tengah 88,6 6,3 5,1 100 90,7 3,5 5,8 100 89,6 5,0 5,5 100
Sulawesi Selatan 87,3 6,4 6,3 100 90,9 3,0 6,1 100 89,0 4,7 6,2 100
Sulawesi Tenggara 90,5 5,4 4,1 100 91,5 4,3 4,2 100 91,0 4,8 4,2 100
Gorontalo 85,1 10,7 4,2 100 91,3 5,7 3,0 100 88,1 8,3 3,6 100
Sulawesi Barat 87,3 7,9 4,8 100 88,3 5,1 6,6 100 87,8 6,5 5,7 100
Maluku 93,8 3,5 2,7 100 95,3 1,9 2,8 100 94,5 2,8 2,7 100
Maluku Utara 92,1 4,0 3,9 100 95,1 2,9 2,0 100 93,5 3,5 3,0 100
Papua Barat 92,4 4,4 3,2 100 92,7 4,0 3,3 100 92,5 4,2 3,3 100
Papua 90,4 5,0 4,6 100 90,8 4,1 5,1 100 90,6 4,6 4,8 100
Indonesia 89,0 4,4 6,7 100 90,5 2,6 6,9 100 89,7 3,5 6,8 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

148
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 52. Persentase Penduduk Berumur 7-17 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 94,5 2,0 3,5 100 95,5 1,0 3,5 100 95,0 1,5 3,5 100
Sumatera Utara 92,2 4,0 3,8 100 94,2 2,3 3,4 100 93,2 3,2 3,7 100
Sumatera Barat 90,8 5,9 3,4 100 95,6 2,1 2,3 100 93,0 4,1 2,9 100
Riau 91,3 4,0 4,6 100 92,7 2,6 4,7 100 92,0 3,3 4,6 100
Jambi 89,8 4,7 5,5 100 92,8 2,4 4,7 100 91,2 3,6 5,1 100
Sumatera Selatan 88,7 5,3 6,1 100 91,6 3,0 5,4 100 90,1 4,2 5,7 100
Bengkulu 91,9 4,5 3,6 100 94,2 1,7 4,2 100 93,0 3,1 3,9 100
Lampung 88,1 4,2 7,7 100 91,9 2,1 6,0 100 89,9 3,2 6,9 100
Bangka Belitung 86,8 7,3 6,0 100 90,9 4,2 4,9 100 88,7 5,8 5,4 100
Kepulauan Riau 93,4 2,1 4,5 100 97,1 1,5 1,3 100 95,3 1,8 2,9 100
DKI Jakarta 93,5 2,4 4,1 100 90,7 1,4 7,9 100 92,1 1,9 6,0 100
Jawa Barat 89,2 3,5 7,3 100 89,3 2,2 8,4 100 89,2 2,9 7,8 100
Jawa Tengah 89,9 2,6 7,5 100 91,3 1,2 7,5 100 90,6 1,9 7,5 100
DI Yogyakarta 96,9 0,6 2,5 100 96,5 0,4 3,1 100 96,7 0,5 2,8 100
Jawa Timur 92,4 2,2 5,5 100 91,3 1,9 6,8 100 91,9 2,1 6,1 100
Banten 90,8 2,8 6,4 100 90,4 1,5 8,1 100 90,6 2,2 7,2 100
Bali 95,4 1,8 2,9 100 94,4 1,3 4,2 100 94,9 1,6 3,5 100
Nusa Tenggara Barat 93,3 3,3 3,4 100 92,6 2,8 4,6 100 93,0 3,1 4,0 100
Nusa Tenggara Timur 91,4 5,6 3,0 100 92,7 3,2 4,1 100 92,0 4,4 3,5 100
Kalimantan Barat 88,5 6,2 5,2 100 89,8 3,8 6,4 100 89,1 5,1 5,8 100
Kalimantan Tengah 89,8 4,6 5,6 100 91,0 2,8 6,2 100 90,4 3,7 5,9 100
Kalimantan Selatan 89,6 4,6 5,8 100 89,5 3,1 7,4 100 89,6 3,9 6,6 100
Kalimantan Timur 94,3 3,1 2,6 100 95,2 2,0 2,8 100 94,8 2,6 2,7 100
Sulawesi Utara 90,2 6,6 3,2 100 94,0 3,5 2,4 100 92,0 5,1 2,8 100
Sulawesi Tengah 89,8 5,6 4,6 100 91,4 3,2 5,4 100 90,6 4,5 5,0 100
Sulawesi Selatan 88,5 5,8 5,7 100 91,6 2,9 5,5 100 90,0 4,4 5,6 100
Sulawesi Tenggara 90,9 5,3 3,9 100 92,3 3,7 4,0 100 91,6 4,5 3,9 100
Gorontalo 87,0 9,0 4,1 100 92,3 4,6 3,1 100 89,5 6,9 3,6 100
Sulawesi Barat 87,9 7,5 4,5 100 89,8 4,4 5,8 100 88,8 6,0 5,2 100
Maluku 94,5 3,0 2,6 100 95,6 1,8 2,6 100 95,0 2,4 2,6 100
Maluku Utara 92,2 3,7 4,1 100 94,9 3,0 2,1 100 93,5 3,4 3,1 100
Papua Barat 92,7 4,5 2,8 100 93,1 3,9 3,0 100 92,9 4,2 2,9 100
Papua 91,7 4,1 4,1 100 92,6 3,2 4,2 100 92,1 3,7 4,1 100
Indonesia 90,8 3,6 5,6 100 91,7 2,2 6,2 100 91,2 2,9 5,9 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

149
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 53. Persentase Penduduk Berumur 7-12 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 99,5 0,4 0,2 100 99,5 0,0 0,5 100 99,5 0,2 0,3 100
Sumatera Utara 99,2 0,5 0,3 100 99,7 0,3 0,0 100 99,4 0,4 0,1 100
Sumatera Barat 99,2 0,7 0,1 100 99,3 0,7 0,1 100 99,2 0,7 0,1 100
Riau 99,1 0,7 0,2 100 99,8 0,0 0,2 100 99,4 0,3 0,2 100
Jambi 99,3 0,5 0,2 100 99,6 0,4 0,0 100 99,4 0,5 0,1 100
Sumatera Selatan 99,5 0,3 0,2 100 99,4 0,6 0,1 100 99,4 0,4 0,1 100
Bengkulu 99,9 0,0 0,1 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100
Lampung 99,6 0,4 0,0 100 99,3 0,7 0,0 100 99,5 0,5 0,0 100
Bangka Belitung 98,2 1,8 0,0 100 97,7 2,3 0,0 100 97,9 2,1 0,0 100
Kepulauan Riau 99,1 0,1 0,8 100 99,8 0,2 0,0 100 99,4 0,2 0,4 100
DKI Jakarta 99,3 0,6 0,1 100 99,0 0,5 0,5 100 99,2 0,6 0,3 100
Jawa Barat 99,3 0,6 0,1 100 99,2 0,4 0,3 100 99,3 0,5 0,2 100
Jawa Tengah 99,3 0,4 0,3 100 99,5 0,3 0,1 100 99,4 0,4 0,2 100
DI Yogyakarta 100,0 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100
Jawa Timur 99,5 0,3 0,2 100 99,4 0,4 0,2 100 99,4 0,3 0,2 100
Banten 99,3 0,4 0,3 100 100,0 0,0 0,0 100 99,6 0,2 0,1 100
Bali 99,9 0,0 0,1 100 99,9 0,0 0,1 100 99,9 0,0 0,1 100
Nusa Tenggara Barat 98,8 0,9 0,2 100 99,6 0,0 0,4 100 99,2 0,5 0,3 100
Nusa Tenggara Timur 98,8 0,9 0,4 100 99,6 0,4 0,0 100 99,2 0,6 0,2 100
Kalimantan Barat 99,7 0,3 0,0 100 99,3 0,7 0,0 100 99,5 0,5 0,0 100
Kalimantan Tengah 99,0 1,0 0,0 100 99,5 0,5 0,0 100 99,3 0,7 0,0 100
Kalimantan Selatan 99,5 0,5 0,0 100 98,7 0,8 0,4 100 99,1 0,7 0,2 100
Kalimantan Timur 99,4 0,6 0,0 100 99,8 0,0 0,2 100 99,6 0,3 0,1 100
Sulawesi Utara 99,2 0,8 0,0 100 98,3 0,6 1,1 100 98,8 0,7 0,5 100
Sulawesi Tengah 99,5 0,5 0,0 100 98,5 0,7 0,7 100 99,1 0,6 0,3 100
Sulawesi Selatan 98,8 0,9 0,3 100 99,1 0,8 0,1 100 98,9 0,8 0,2 100
Sulawesi Tenggara 97,6 2,4 0,0 100 99,3 0,3 0,5 100 98,4 1,3 0,2 100
Gorontalo 98,9 0,2 0,9 100 98,5 0,0 1,5 100 98,7 0,1 1,2 100
Sulawesi Barat 98,2 1,8 0,0 100 99,3 0,7 0,0 100 98,7 1,3 0,0 100
Maluku 99,5 0,5 0,0 100 98,8 0,9 0,4 100 99,1 0,7 0,2 100
Maluku Utara 100,0 0,0 0,0 100 99,2 0,8 0,0 100 99,6 0,4 0,0 100
Papua Barat 98,2 1,8 0,0 100 99,9 0,1 0,0 100 99,0 1,0 0,0 100
Papua 99,7 0,1 0,2 100 98,8 1,0 0,2 100 99,3 0,5 0,2 100
Indonesia 99,3 0,5 0,2 100 99,4 0,4 0,2 100 99,4 0,4 0,2 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

150
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 54. Persentase Penduduk Berumur 7-12 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 99,1 0,6 0,2 100 99,7 0,2 0,0 100 99,4 0,4 0,1 100
Sumatera Utara 99,3 0,7 0,1 100 99,3 0,6 0,1 100 99,3 0,6 0,1 100
Sumatera Barat 98,2 1,8 0,1 100 99,7 0,2 0,1 100 98,9 1,0 0,1 100
Riau 98,6 1,0 0,4 100 98,9 0,9 0,2 100 98,8 0,9 0,3 100
Jambi 99,2 0,7 0,1 100 99,2 0,7 0,1 100 99,2 0,7 0,1 100
Sumatera Selatan 98,1 1,6 0,3 100 98,8 1,1 0,0 100 98,5 1,4 0,2 100
Bengkulu 98,7 1,3 0,0 100 99,5 0,4 0,1 100 99,1 0,9 0,1 100
Lampung 98,7 0,8 0,6 100 98,9 0,7 0,4 100 98,8 0,7 0,5 100
Bangka Belitung 97,8 2,2 0,0 100 98,6 1,2 0,2 100 98,2 1,7 0,1 100
Kepulauan Riau 99,1 0,9 0,0 100 95,7 4,3 0,0 100 97,2 2,8 0,0 100
DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -
Jawa Barat 98,6 0,9 0,5 100 98,7 0,8 0,5 100 98,7 0,9 0,5 100
Jawa Tengah 98,9 0,9 0,3 100 99,4 0,3 0,2 100 99,1 0,6 0,3 100
DI Yogyakarta 99,3 0,7 100 100,0 0,0 0,0 100 99,6 0,4 100
Jawa Timur 99,1 0,5 0,4 100 99,3 0,3 0,4 100 99,2 0,4 0,4 100
Banten 98,7 1,1 0,1 100 99,0 0,5 0,5 100 98,9 0,9 0,3 100
Bali 99,1 0,8 0,2 100 98,5 1,2 0,3 100 98,8 1,0 0,2 100
Nusa Tenggara Barat 98,7 1,2 0,1 100 99,0 0,8 0,2 100 98,8 1,0 0,2 100
Nusa Tenggara Timur 98,4 1,4 0,2 100 99,1 0,7 0,2 100 98,8 1,1 0,2 100
Kalimantan Barat 98,0 1,9 0,1 100 98,8 1,0 0,2 100 98,4 1,5 0,2 100
Kalimantan Tengah 99,3 0,4 0,3 100 98,4 1,0 0,6 100 98,9 0,7 0,4 100
Kalimantan Selatan 98,6 1,0 0,3 100 98,5 0,7 0,8 100 98,6 0,9 0,5 100
Kalimantan Timur 99,9 0,1 0,0 100 99,2 0,7 0,1 100 99,5 0,4 0,1 100
Sulawesi Utara 98,4 1,1 0,5 100 98,0 1,7 0,3 100 98,2 1,4 0,4 100
Sulawesi Tengah 97,7 2,1 0,2 100 99,2 0,5 0,3 100 98,4 1,4 0,2 100
Sulawesi Selatan 97,6 1,8 0,6 100 98,6 0,7 0,7 100 98,1 1,3 0,7 100
Sulawesi Tenggara 97,8 1,8 0,3 100 98,7 0,8 0,5 100 98,3 1,3 0,4 100
Gorontalo 96,7 2,7 0,6 100 99,2 0,8 0,0 100 97,9 1,8 0,3 100
Sulawesi Barat 96,5 3,2 0,3 100 97,1 2,2 0,8 100 96,8 2,7 0,6 100
Maluku 98,9 0,9 0,2 100 99,8 0,1 0,2 100 99,3 0,5 0,2 100
Maluku Utara 98,8 0,9 0,2 100 99,2 0,6 0,2 100 99,0 0,8 0,2 100
Papua Barat 98,1 1,9 0,0 100 98,4 1,6 0,0 100 98,2 1,8 0,0 100
Papua 97,5 2,0 0,5 100 98,3 1,4 0,3 100 97,9 1,7 0,4 100
Indonesia 98,6 1,1 0,3 100 99,0 0,7 0,3 100 98,8 0,9 0,3 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

151
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 55. Persentase Penduduk Berumur 7-12 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 99,2 0,6 0,2 100 99,7 0,2 0,2 100 99,4 0,4 0,2 100
Sumatera Utara 99,2 0,6 0,2 100 99,5 0,5 0,0 100 99,3 0,5 0,1 100
Sumatera Barat 98,6 1,4 0,1 100 99,6 0,4 0,1 100 99,0 0,9 0,1 100
Riau 98,8 0,9 0,3 100 99,2 0,6 0,2 100 99,0 0,7 0,3 100
Jambi 99,2 0,7 0,1 100 99,3 0,6 0,1 100 99,2 0,7 0,1 100
Sumatera Selatan 98,6 1,2 0,3 100 99,0 1,0 0,1 100 98,8 1,1 0,2 100
Bengkulu 99,0 0,9 0,0 100 99,6 0,3 0,1 100 99,3 0,6 0,0 100
Lampung 98,9 0,7 0,4 100 99,0 0,7 0,3 100 99,0 0,7 0,4 100
Bangka Belitung 98,0 2,0 0,0 100 98,2 1,7 0,1 100 98,1 1,9 0,1 100
Kepulauan Riau 99,1 0,2 0,7 100 98,9 1,1 0,0 100 99,0 0,7 0,3 100
DKI Jakarta 99,3 0,6 0,1 100 99,0 0,5 0,5 100 99,2 0,6 0,3 100
Jawa Barat 99,1 0,7 0,2 100 99,1 0,6 0,4 100 99,1 0,6 0,3 100
Jawa Tengah 99,0 0,6 0,3 100 99,5 0,3 0,2 100 99,3 0,5 0,3 100
DI Yogyakarta 99,8 0,0 0,2 100 100 0,0 0,0 100 99,9 0,0 0,1 100
Jawa Timur 99,3 0,4 0,3 100 99,3 0,4 0,3 100 99,3 0,4 0,3 100
Banten 99,1 0,7 0,2 100 99,6 0,2 0,2 100 99,4 0,5 0,2 100
Bali 99,6 0,3 0,1 100 99,3 0,5 0,2 100 99,5 0,4 0,1 100
Nusa Tenggara Barat 98,8 1,1 0,2 100 99,2 0,5 0,3 100 99,0 0,8 0,2 100
Nusa Tenggara Timur 98,5 1,3 0,2 100 99,2 0,6 0,1 100 98,8 1,0 0,2 100
Kalimantan Barat 98,4 1,5 0,1 100 99,0 0,9 0,2 100 98,7 1,2 0,1 100
Kalimantan Tengah 99,2 0,6 0,2 100 98,7 0,9 0,4 100 99,0 0,7 0,3 100
Kalimantan Selatan 99,0 0,8 0,2 100 98,6 0,8 0,7 100 98,8 0,8 0,4 100
Kalimantan Timur 99,6 0,4 0,0 100 99,6 0,3 0,2 100 99,6 0,3 0,1 100
Sulawesi Utara 98,8 1,0 0,3 100 98,1 1,3 0,6 100 98,5 1,1 0,4 100
Sulawesi Tengah 98,1 1,8 0,1 100 99,1 0,6 0,4 100 98,5 1,2 0,2 100
Sulawesi Selatan 98,0 1,5 0,5 100 98,8 0,7 0,5 100 98,4 1,1 0,5 100
Sulawesi Tenggara 97,8 2,0 0,2 100 98,9 0,6 0,5 100 98,3 1,3 0,4 100
Gorontalo 97,4 1,9 0,7 100 99,0 0,6 0,5 100 98,2 1,3 0,6 100
Sulawesi Barat 96,8 2,9 0,3 100 97,6 1,8 0,6 100 97,2 2,4 0,4 100
Maluku 99,1 0,8 0,2 100 99,4 0,4 0,2 100 99,2 0,6 0,2 100
Maluku Utara 99,1 0,7 0,2 100 99,2 0,7 0,1 100 99,2 0,7 0,2 100
Papua Barat 98,1 1,9 0,0 100 98,8 1,2 0,0 100 98,4 1,6 0,0 100
Papua 98,1 1,5 0,4 100 98,5 1,2 0,3 100 98,3 1,4 0,3 100
Indonesia 99,0 0,8 0,2 100 99,2 0,5 0,3 100 99,1 0,7 0,3 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

152
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 56. Penduduk Berumur 13-15 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah


Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 99,3 0,2 0,5 100 96,7 1,3 2,0 100 98,0 0,8 1,2 100
Sumatera Utara 95,6 3,5 0,9 100 95,3 3,4 1,3 100 95,5 3,5 1,1 100
Sumatera Barat 95,1 4,6 0,3 100 98,3 0,4 1,2 100 96,8 2,5 0,8 100
Riau 94,8 2,1 3,1 100 96,9 0,4 2,7 100 96,0 1,1 2,9 100
Jambi 97,8 1,8 0,4 100 99,5 0,0 0,5 100 98,7 0,9 0,5 100
Sumatera Selatan 95,5 2,8 1,7 100 98,0 1,4 0,6 100 96,6 2,2 1,2 100
Bengkulu 99,0 1,0 0,0 100 96,4 0,6 2,9 100 97,8 0,8 1,4 100
Lampung 92,3 3,6 4,0 100 94,2 2,3 3,5 100 93,2 3,0 3,8 100
Bangka Belitung 94,6 4,0 1,4 100 96,1 2,7 1,2 100 95,4 3,3 1,3 100
Kepulauan Riau 98,6 0,0 1,4 100 99,3 0,7 0,0 100 98,9 0,3 0,7 100
DKI Jakarta 96,5 1,9 1,6 100 95,3 1,9 2,8 100 95,9 1,9 2,2 100
Jawa Barat 94,0 2,8 3,3 100 94,6 1,9 3,5 100 94,3 2,4 3,4 100
Jawa Tengah 95,9 1,4 2,8 100 96,1 0,3 3,6 100 96,0 0,8 3,2 100
DI Yogyakarta 98,8 1,2 0,0 100 98,9 0,0 1,1 100 98,9 0,6 0,6 100
Jawa Timur 97,2 1,9 1,0 100 96,1 1,5 2,3 100 96,7 1,7 1,6 100
Banten 95,5 2,4 2,0 100 94,0 1,7 4,3 100 94,8 2,1 3,1 100
Bali 98,1 0,3 1,6 100 98,5 0,0 1,5 100 98,3 0,2 1,6 100
Nusa Tenggara Barat 94,2 4,1 1,8 100 96,4 0,8 2,8 100 95,3 2,4 2,3 100
Nusa Tenggara Timur 97,0 1,8 1,2 100 99,2 0,8 0,0 100 98,1 1,3 0,6 100
Kalimantan Barat 96,9 2,6 0,6 100 95,6 2,3 2,0 100 96,3 2,5 1,3 100
Kalimantan Tengah 95,8 1,3 3,0 100 96,5 0,1 3,4 100 96,2 0,7 3,2 100
Kalimantan Selatan 97,0 1,8 1,2 100 93,3 2,2 4,5 100 95,1 2,0 2,9 100
Kalimantan Timur 97,9 1,4 0,7 100 95,2 1,8 3,0 100 96,6 1,6 1,9 100
Sulawesi Utara 91,3 5,9 2,8 100 97,6 1,4 1,0 100 94,4 3,7 1,9 100
Sulawesi Tengah 93,8 2,7 3,5 100 96,1 1,1 2,8 100 95,0 1,9 3,2 100
Sulawesi Selatan 93,1 2,7 4,2 100 94,7 1,6 3,7 100 93,9 2,2 3,9 100
Sulawesi Tenggara 92,4 3,0 4,6 100 92,4 3,4 4,1 100 92,4 3,2 4,4 100
Gorontalo 92,5 6,7 0,8 100 97,7 1,3 1,0 100 94,9 4,2 0,9 100
Sulawesi Barat 92,1 6,5 1,4 100 96,3 0,0 3,7 100 94,0 3,5 2,5 100
Maluku 93,2 2,6 4,2 100 96,9 0,9 2,2 100 95,2 1,7 3,1 100
Maluku Utara 96,1 2,5 1,4 100 94,8 2,4 2,8 100 95,4 2,4 2,1 100
Papua Barat 95,6 4,4 0,0 100 92,2 4,9 3,0 100 93,9 4,6 1,4 100
Papua 96,5 2,7 0,8 100 99,1 0,2 0,7 100 97,8 1,4 0,8 100
Indonesia 95,5 2,4 2,1 100 95,7 1,5 2,8 100 95,6 1,9 2,5 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

153
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 57. Persentase Penduduk Berumur 13-15 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 96,2 2,3 1,5 100 97,2 0,6 2,2 100 96,7 1,5 1,9 100
Sumatera Utara 93,4 4,9 1,7 100 96,2 1,7 2,1 100 94,7 3,4 1,9 100
Sumatera Barat 93,4 4,6 2,1 100 97,9 0,6 1,5 100 95,4 2,8 1,8 100
Riau 95,8 2,0 2,3 100 96,8 1,6 1,6 100 96,3 1,8 1,9 100
Jambi 93,8 3,8 2,4 100 96,6 1,1 2,3 100 95,2 2,5 2,4 100
Sumatera Selatan 93,2 3,2 3,6 100 96,7 1,2 2,1 100 94,9 2,2 2,9 100
Bengkulu 93,7 4,9 1,4 100 98,2 0,3 1,5 100 95,8 2,7 1,5 100
Lampung 91,6 4,0 4,4 100 91,3 1,2 7,6 100 91,4 2,6 6,0 100
Bangka Belitung 94,2 4,3 1,5 100 93,9 2,0 4,0 100 94,1 3,2 2,7 100
Kepulauan Riau 100,0 0,0 0,0 100 99,6 0,4 0,0 100 99,8 0,2 0,0 100
DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -
Jawa Barat 92,6 3,4 4,0 100 92,6 2,6 4,7 100 92,6 3,0 4,4 100
Jawa Tengah 92,0 2,5 5,5 100 94,2 0,5 5,3 100 93,1 1,5 5,4 100
DI Yogyakarta 96,7 3,3 100 95,0 5,0 100 95,9 4,1 100
Jawa Timur 94,5 2,6 2,9 100 93,2 2,7 4,1 100 93,9 2,6 3,5 100
Banten 93,5 2,6 3,9 100 96,0 0,7 3,3 100 94,7 1,7 3,6 100
Bali 96,6 1,8 1,6 100 96,6 0,7 2,7 100 96,6 1,2 2,1 100
Nusa Tenggara Barat 97,0 1,6 1,4 100 96,9 1,6 1,5 100 96,9 1,6 1,5 100
Nusa Tenggara Timur 94,1 4,5 1,4 100 95,4 2,1 2,5 100 94,8 3,2 2,0 100
Kalimantan Barat 94,1 2,9 3,0 100 96,2 1,4 2,4 100 95,1 2,2 2,7 100
Kalimantan Tengah 96,1 2,9 1,0 100 93,7 3,2 3,0 100 95,0 3,0 1,9 100
Kalimantan Selatan 94,4 4,1 1,5 100 93,1 3,7 3,3 100 93,7 3,9 2,4 100
Kalimantan Timur 97,5 2,5 0,0 100 97,0 2,5 0,5 100 97,3 2,5 0,2 100
Sulawesi Utara 92,0 6,3 1,7 100 95,7 3,5 0,9 100 93,7 5,0 1,3 100
Sulawesi Tengah 92,1 3,8 4,1 100 93,3 4,1 2,6 100 92,7 3,9 3,4 100
Sulawesi Selatan 92,5 3,5 4,0 100 94,6 1,7 3,6 100 93,6 2,6 3,8 100
Sulawesi Tenggara 94,2 3,5 2,3 100 93,9 2,2 3,9 100 94,1 2,8 3,1 100
Gorontalo 90,0 4,1 6,0 100 91,2 3,2 5,6 100 90,6 3,6 5,8 100
Sulawesi Barat 95,3 1,6 3,1 100 96,9 1,7 1,4 100 96,1 1,7 2,3 100
Maluku 97,8 1,9 0,3 100 97,7 1,9 0,4 100 97,7 1,9 0,4 100
Maluku Utara 97,0 2,2 0,8 100 96,2 3,4 0,4 100 96,6 2,8 0,6 100
Papua Barat 93,2 6,4 0,5 100 94,4 4,7 0,9 100 93,8 5,6 0,6 100
Papua 94,2 3,7 2,1 100 95,1 2,4 2,6 100 94,6 3,1 2,3 100
Indonesia 93,6 3,2 3,2 100 94,6 1,8 3,7 100 94,1 2,5 3,4 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

154
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 58. Persentase Penduduk Berumur 13-15 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 97,0 1,7 1,3 100 97,1 0,8 2,1 100 97,0 1,3 1,7 100
Sumatera Utara 94,5 4,2 1,3 100 95,8 2,5 1,7 100 95,1 3,4 1,5 100
Sumatera Barat 94,1 4,6 1,4 100 98,1 0,5 1,4 100 96,0 2,6 1,4 100
Riau 95,4 2,0 2,6 100 96,8 1,1 2,1 100 96,2 1,5 2,3 100
Jambi 94,9 3,3 1,9 100 97,5 0,8 1,8 100 96,1 2,0 1,8 100
Sumatera Selatan 94,1 3,1 2,9 100 97,2 1,3 1,6 100 95,6 2,2 2,3 100
Bengkulu 95,2 3,8 1,0 100 97,7 0,4 1,9 100 96,4 2,2 1,4 100
Lampung 91,8 3,9 4,3 100 92,0 1,5 6,5 100 91,9 2,7 5,4 100
Bangka Belitung 94,4 4,1 1,5 100 95,0 2,4 2,6 100 94,7 3,2 2,1 100
Kepulauan Riau 98,8 0,0 1,2 100 99,4 0,6 0,0 100 99,1 0,3 0,6 100
DKI Jakarta 96,5 1,9 1,6 100 95,3 1,9 2,8 100 95,9 1,9 2,2 100
Jawa Barat 93,5 3,0 3,5 100 93,9 2,2 4,0 100 93,7 2,6 3,7 100
Jawa Tengah 93,7 2,0 4,3 100 95,1 0,4 4,5 100 94,3 1,2 4,4 100
DI Yogyakarta 97,9 0,7 1,3 100 97,4 0,0 2,6 100 97,7 0,3 2,0 100
Jawa Timur 95,8 2,3 1,9 100 94,6 2,1 3,2 100 95,3 2,2 2,6 100
Banten 94,8 2,5 2,7 100 94,7 1,4 4,0 100 94,8 1,9 3,3 100
Bali 97,5 0,9 1,6 100 97,7 0,3 2,0 100 97,6 0,6 1,8 100
Nusa Tenggara Barat 95,7 2,7 1,6 100 96,7 1,2 2,1 100 96,2 2,0 1,8 100
Nusa Tenggara Timur 94,7 3,9 1,4 100 96,2 1,9 2,0 100 95,5 2,8 1,7 100
Kalimantan Barat 95,0 2,8 2,2 100 96,0 1,7 2,3 100 95,5 2,3 2,2 100
Kalimantan Tengah 96,0 2,4 1,6 100 94,8 2,1 3,2 100 95,4 2,3 2,3 100
Kalimantan Selatan 95,5 3,1 1,4 100 93,1 3,0 3,9 100 94,3 3,0 2,6 100
Kalimantan Timur 97,7 1,8 0,4 100 95,9 2,0 2,1 100 96,8 1,9 1,2 100
Sulawesi Utara 91,7 6,2 2,1 100 96,5 2,6 0,9 100 94,0 4,4 1,5 100
Sulawesi Tengah 92,4 3,6 4,0 100 93,9 3,4 2,6 100 93,2 3,5 3,3 100
Sulawesi Selatan 92,7 3,2 4,1 100 94,7 1,7 3,7 100 93,7 2,4 3,9 100
Sulawesi Tenggara 93,8 3,3 2,9 100 93,5 2,5 3,9 100 93,6 2,9 3,4 100
Gorontalo 90,8 4,9 4,2 100 93,2 2,6 4,2 100 92,0 3,8 4,2 100
Sulawesi Barat 94,5 2,8 2,7 100 96,8 1,3 2,0 100 95,6 2,1 2,3 100
Maluku 96,2 2,1 1,6 100 97,4 1,5 1,1 100 96,8 1,8 1,4 100
Maluku Utara 96,8 2,3 0,9 100 95,8 3,1 1,1 100 96,3 2,7 1,0 100
Papua Barat 94,1 5,7 0,3 100 93,6 4,8 1,7 100 93,8 5,2 0,9 100
Papua 95,0 3,4 1,7 100 96,7 1,5 1,8 100 95,8 2,5 1,7 100
Indonesia 94,6 2,8 2,7 100 95,1 1,6 3,3 100 94,8 2,2 3,0 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

155
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 59. Persentase Penduduk Berumur 16-17 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 98,3 0,5 1,2 100 95,8 0,5 3,7 100 97,1 0,5 2,4 100
Sumatera Utara 93,2 2,8 4,0 100 94,9 2,2 2,9 100 94,1 2,5 3,4 100
Sumatera Barat 94,1 3,0 2,9 100 95,3 1,7 3,0 100 94,6 2,4 3,0 100
Riau 94,3 2,0 3,7 100 91,9 4,0 4,1 100 93,0 3,1 3,9 100
Jambi 94,1 1,7 4,2 100 96,0 0,0 4,0 100 95,0 0,9 4,1 100
Sumatera Selatan 94,8 3,4 1,8 100 96,4 0,2 3,4 100 95,6 1,9 2,6 100
Bengkulu 94,7 1,8 3,5 100 96,5 2,3 1,1 100 95,7 2,1 2,2 100
Lampung 96,3 1,3 2,4 100 96,2 1,2 2,6 100 96,2 1,3 2,5 100
Bangka Belitung 91,7 2,5 5,8 100 94,3 0,0 5,7 100 92,9 1,3 5,7 100
Kepulauan Riau 80,3 1,1 18,6 100 96,4 0,5 3,2 100 87,8 0,8 11,5 100
DKI Jakarta 91,6 3,9 4,5 100 90,4 0,9 8,7 100 91,0 2,4 6,6 100
Jawa Barat 93,3 2,1 4,5 100 94,2 0,9 4,8 100 93,8 1,6 4,7 100
Jawa Tengah 94,9 1,7 3,4 100 94,5 1,0 4,5 100 94,7 1,3 4,0 100
DI Yogyakarta 94,1 2,8 3,1 100 97,6 0,0 2,4 100 95,9 1,3 2,7 100
Jawa Timur 95,6 2,6 1,8 100 95,1 2,8 2,1 100 95,3 2,7 2,0 100
Banten 94,3 2,6 3,0 100 94,7 0,0 5,3 100 94,5 1,4 4,1 100
Bali 96,9 0,8 2,3 100 94,1 1,5 4,4 100 95,4 1,2 3,4 100
Nusa Tenggara Barat 96,1 0,9 2,9 100 96,0 3,6 0,4 100 96,1 2,3 1,7 100
Nusa Tenggara Timur 95,6 1,6 2,8 100 94,4 1,4 4,2 100 94,9 1,5 3,6 100
Kalimantan Barat 95,0 3,7 1,2 100 94,9 1,5 3,6 100 95,0 2,6 2,5 100
Kalimantan Tengah 94,6 1,0 4,4 100 99,3 0,0 0,7 100 96,7 0,6 2,7 100
Kalimantan Selatan 95,6 1,1 3,3 100 97,0 1,8 1,2 100 96,4 1,5 2,1 100
Kalimantan Timur 92,5 5,1 2,3 100 91,2 3,9 4,8 100 91,8 4,5 3,7 100
Sulawesi Utara 86,6 3,3 10,1 100 92,8 1,5 5,7 100 90,2 2,3 7,5 100
Sulawesi Tengah 94,2 5,1 0,7 100 84,9 5,8 9,3 100 90,0 5,4 4,6 100
Sulawesi Selatan 91,5 2,1 6,4 100 92,6 4,2 3,1 100 92,1 3,2 4,7 100
Sulawesi Tenggara 92,5 2,0 5,5 100 88,8 2,1 9,1 100 90,6 2,0 7,4 100
Gorontalo 88,5 2,8 8,7 100 89,6 6,5 3,9 100 89,0 4,4 6,7 100
Sulawesi Barat 100,0 0,0 0,0 100 99,3 0,0 0,7 100 99,7 0,0 0,3 100
Maluku 96,8 0,0 3,2 100 92,9 0,3 6,8 100 94,7 0,1 5,2 100
Maluku Utara 78,9 3,5 17,7 100 88,8 2,8 8,4 100 83,2 3,2 13,6 100
Papua Barat 91,6 2,1 6,3 100 90,6 5,2 4,2 100 91,1 3,5 5,3 100
Papua 90,1 1,9 8,0 100 99,5 0,5 0,0 100 94,0 1,3 4,6 100
Indonesia 93,9 2,4 3,7 100 94,3 1,6 4,2 100 94,1 2,0 3,9 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

156
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 60. Persentase Penduduk Berumur 16-17 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 94,1 1,9 4,0 100 95,0 1,3 3,7 100 94,6 1,6 3,8 100
Sumatera Utara 92,4 4,5 3,1 100 94,3 2,9 2,8 100 93,4 3,7 2,9 100
Sumatera Barat 95,8 3,7 0,5 100 96,4 1,8 1,8 100 96,1 2,7 1,2 100
Riau 95,9 2,7 1,4 100 95,6 2,3 2,1 100 95,8 2,5 1,7 100
Jambi 91,2 5,4 3,4 100 93,3 2,6 4,2 100 92,2 4,0 3,8 100
Sumatera Selatan 94,1 3,1 2,8 100 92,3 2,2 5,5 100 93,1 2,6 4,2 100
Bengkulu 93,3 2,6 4,1 100 92,3 1,1 6,6 100 92,8 1,8 5,4 100
Lampung 93,0 1,9 5,1 100 92,4 1,8 5,8 100 92,7 1,8 5,5 100
Bangka Belitung 84,5 3,8 11,7 100 98,5 0,2 1,3 100 92,2 1,8 6,0 100
Kepulauan Riau 100,0 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100
DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -
Jawa Barat 94,0 2,7 3,3 100 96,4 1,6 2,0 100 95,1 2,2 2,7 100
Jawa Tengah 92,6 3,6 3,9 100 92,1 1,4 6,4 100 92,4 2,5 5,1 100
DI Yogyakarta 100,0 0,0 0,0 100 95,4 4,6 100 97,8 0,0 2,2 100
Jawa Timur 96,4 1,6 2,0 100 93,5 2,9 3,5 100 95,1 2,2 2,7 100
Banten 98,2 0,0 1,8 100 93,0 1,8 5,2 100 95,6 0,9 3,5 100
Bali 94,9 3,1 2,0 100 94,6 3,3 2,1 100 94,8 3,2 2,1 100
Nusa Tenggara Barat 91,1 6,4 2,5 100 90,2 4,5 5,3 100 90,7 5,5 3,9 100
Nusa Tenggara Timur 94,1 4,4 1,6 100 93,6 2,7 3,7 100 93,8 3,5 2,7 100
Kalimantan Barat 93,1 3,7 3,2 100 93,4 5,4 1,2 100 93,3 4,6 2,1 100
Kalimantan Tengah 88,4 5,3 6,3 100 91,5 2,8 5,8 100 89,8 4,1 6,1 100
Kalimantan Selatan 91,9 3,1 5,0 100 91,0 2,3 6,7 100 91,5 2,7 5,9 100
Kalimantan Timur 90,8 6,0 3,2 100 99,0 1,0 100 94,8 3,6 1,6 100
Sulawesi Utara 84,0 10,8 5,2 100 90,5 2,1 7,4 100 87,2 6,5 6,3 100
Sulawesi Tengah 92,1 5,1 2,8 100 85,7 4,5 9,7 100 89,0 4,8 6,2 100
Sulawesi Selatan 92,3 4,6 3,1 100 90,7 4,1 5,2 100 91,5 4,4 4,1 100
Sulawesi Tenggara 94,3 2,1 3,6 100 90,3 6,0 3,7 100 92,3 4,1 3,6 100
Gorontalo 93,4 1,1 5,5 100 93,2 3,9 2,9 100 93,3 2,8 3,9 100
Sulawesi Barat 93,6 4,7 1,7 100 90,0 4,1 6,0 100 91,6 4,4 4,0 100
Maluku 95,9 1,4 2,7 100 90,4 4,4 5,2 100 92,9 3,0 4,1 100
Maluku Utara 91,4 2,2 6,4 100 96,2 1,4 2,4 100 93,8 1,8 4,4 100
Papua Barat 94,6 2,9 2,5 100 100,0 0,0 0,0 100 97,4 1,4 1,2 100
Papua 88,3 6,0 5,6 100 95,6 2,8 1,7 100 91,2 4,7 4,0 100
Indonesia 93,7 3,2 3,1 100 93,3 2,5 4,2 100 93,5 2,8 3,7 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

157
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 61. Persentase Penduduk Berumur 16-17 Tahun yang Pernah/Sedang Sekolah
Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan+Perdesaan

Laki-Laki Perempuan Laki-Laki + Perempuan


Provinsi Jum Jum Jum
1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*) 1*) 2*) 3*)
lah lah lah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Aceh 94,1 1,9 4,0 100 95,0 1,3 3,7 100 94,6 1,6 3,8 100
Sumatera Utara 92,4 4,5 3,1 100 94,3 2,9 2,8 100 93,4 3,7 2,9 100
Sumatera Barat 95,8 3,7 0,5 100 96,4 1,8 1,8 100 96,1 2,7 1,2 100
Riau 95,9 2,7 1,4 100 95,6 2,3 2,1 100 95,8 2,5 1,7 100
Jambi 91,2 5,4 3,4 100 93,3 2,6 4,2 100 92,2 4,0 3,8 100
Sumatera Selatan 94,1 3,1 2,8 100 92,3 2,2 5,5 100 93,1 2,6 4,2 100
Bengkulu 93,3 2,6 4,1 100 92,3 1,1 6,6 100 92,8 1,8 5,4 100
Lampung 93,0 1,9 5,1 100 92,4 1,8 5,8 100 92,7 1,8 5,5 100
Bangka Belitung 84,5 3,8 11,7 100 98,5 0,2 1,3 100 92,2 1,8 6,0 100
Kepulauan Riau 100,0 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100 100,0 0,0 0,0 100
DKI Jakarta - - - - - - - - - - - -
Jawa Barat 94,0 2,7 3,3 100 96,4 1,6 2,0 100 95,1 2,2 2,7 100
Jawa Tengah 92,6 3,6 3,9 100 92,1 1,4 6,4 100 92,4 2,5 5,1 100
DI Yogyakarta 100,0 0,0 0,0 100 95,4 4,6 100 97,8 0,0 2,2 100
Jawa Timur 96,4 1,6 2,0 100 93,5 2,9 3,5 100 95,1 2,2 2,7 100
Banten 98,2 0,0 1,8 100 93,0 1,8 5,2 100 95,6 0,9 3,5 100
Bali 94,9 3,1 2,0 100 94,6 3,3 2,1 100 94,8 3,2 2,1 100
Nusa Tenggara Barat 91,1 6,4 2,5 100 90,2 4,5 5,3 100 90,7 5,5 3,9 100
Nusa Tenggara Timur 94,1 4,4 1,6 100 93,6 2,7 3,7 100 93,8 3,5 2,7 100
Kalimantan Barat 93,1 3,7 3,2 100 93,4 5,4 1,2 100 93,3 4,6 2,1 100
Kalimantan Tengah 88,4 5,3 6,3 100 91,5 2,8 5,8 100 89,8 4,1 6,1 100
Kalimantan Selatan 91,9 3,1 5,0 100 91,0 2,3 6,7 100 91,5 2,7 5,9 100
Kalimantan Timur 90,8 6,0 3,2 100 99,0 1,0 100 94,8 3,6 1,6 100
Sulawesi Utara 84,0 10,8 5,2 100 90,5 2,1 7,4 100 87,2 6,5 6,3 100
Sulawesi Tengah 92,1 5,1 2,8 100 85,7 4,5 9,7 100 89,0 4,8 6,2 100
Sulawesi Selatan 92,3 4,6 3,1 100 90,7 4,1 5,2 100 91,5 4,4 4,1 100
Sulawesi Tenggara 94,3 2,1 3,6 100 90,3 6,0 3,7 100 92,3 4,1 3,6 100
Gorontalo 93,4 1,1 5,5 100 93,2 3,9 2,9 100 93,3 2,8 3,9 100
Sulawesi Barat 93,6 4,7 1,7 100 90,0 4,1 6,0 100 91,6 4,4 4,0 100
Maluku 95,9 1,4 2,7 100 90,4 4,4 5,2 100 92,9 3,0 4,1 100
Maluku Utara 91,4 2,2 6,4 100 96,2 1,4 2,4 100 93,8 1,8 4,4 100
Papua Barat 94,6 2,9 2,5 100 100,0 0,0 0,0 100 97,4 1,4 1,2 100
Papua 88,3 6,0 5,6 100 95,6 2,8 1,7 100 91,2 4,7 4,0 100
Indonesia 93,7 3,2 3,1 100 93,3 2,5 4,2 100 93,5 2,8 3,7 100

Sumber : Susenas 2011, BPS


Catatan : 1 - Masih Sekolah
2 - Putus Sekolah
3 - Tamat Sekolah

158
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 62. Persentase Anak Usia 7-17 Tahun yang Tidak/Belum Pernah Sekolah/Tidak
Bersekolah Lagi Menurut Alasan Tidak/Belum Pernah Sekolah/Tidak Bersekolah
Lagi, Provinsi dan Jenis Kelamin, 2011
Perkotaan
Laki Laki
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 43,2 14,0 0,7 0,0 0,0 0,0 8,3 3,9 1,4 28,3 100.0
Sumatera Utara 52,6 6,4 0,1 4,6 2,9 0,5 4,5 0,5 0,2 27,9 100.0
Sumatera Barat 37,0 14,3 0,0 1,0 0,0 0,7 4,2 0,0 1,9 41,0 100.0
Riau 40,8 6,9 0,7 5,3 2,0 0,0 8,5 1,4 0,0 34,3 100.0
Jambi 51,5 6,5 3,3 9,1 0,0 0,0 1,7 2,2 0,0 25,7 100.0
Sumatera Selatan 34,2 10,3 0,0 8,3 0,4 0,9 8,3 0,0 0,0 37,5 100.0
Bengkulu 39,2 23,6 0,0 8,5 2,0 0,0 2,0 0,0 0,0 24,7 100.0
Lampung 45,4 1,3 0,9 2,1 5,1 0,0 1,8 1,8 2,3 39,3 100.0
Bangka Belitung 30,8 12,2 0,0 2,3 3,6 0,0 1,8 0,0 0,0 49,3 100.0
Kepulauan Riau 30,7 28,8 0,0 2,7 0,3 0,0 3,4 4,7 0,0 29,3 100.0
DKI Jakarta 58,4 9,4 0,0 2,6 1,2 0,0 9,2 0,0 1,7 17,5 100.0
Jawa Barat 55,0 12,2 0,3 2,4 2,2 0,2 3,7 0,5 0,0 23,5 100.0
Jawa Tengah 53,7 8,0 0,2 3,9 0,6 0,2 5,0 0,0 1,0 27,4 100.0
DI Yogyakarta 34,6 11,0 0,0 6,1 0,0 0,0 0,0 3,7 0,0 44,6 100.0
Jawa Timur 45,0 7,2 0,0 5,8 0,4 0,7 8,0 1,4 0,1 31,4 100.0
Banten 63,0 6,1 0,0 1,3 0,0 0,0 3,8 0,7 0,0 25,1 100.0
Bali 55,8 8,8 0,0 0,3 0,0 4,1 9,1 1,0 0,0 20,8 100.0
Nusa Tenggara Barat 36,8 13,4 0,0 0,9 0,0 0,0 6,8 2,5 0,6 39,1 100.0
Nusa Tenggara Timur 33,4 4,4 0,0 0,0 0,0 2,2 3,4 0,8 0,0 55,7 100.0
Kalimantan Barat 33,2 18,0 0,9 8,9 1,9 0,0 0,8 0,0 0,0 36,3 100.0
Kalimantan Tengah 42,8 16,4 0,0 5,2 1,3 2,2 8,2 2,5 0,0 21,3 100.0
Kalimantan Selatan 34,8 16,0 0,0 4,9 2,2 0,6 2,1 0,7 0,6 38,1 100.0
Kalimantan Timur 44,7 17,3 4,1 2,4 0,0 0,8 5,4 0,8 0,0 24,5 100.0
Sulawesi Utara 37,1 10,3 0,3 1,5 0,0 0,0 2,7 2,8 0,0 45,4 100.0
Sulawesi Tengah 38,3 8,7 1,9 2,7 0,0 1,6 3,5 0,0 0,0 43,3 100.0
Sulawesi Selatan 37,7 18,6 0,0 1,1 1,0 0,6 5,2 3,4 1,1 31,4 100.0
Sulawesi Tenggara 41,6 3,1 0,0 0,0 4,7 0,0 3,8 1,8 1,1 43,7 100.0
Gorontalo 18,9 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,9 2,1 0,0 57,1 100.0
Sulawesi Barat 29,0 25,3 0,0 1,7 3,3 0,0 7,5 0,0 0,0 33,2 100.0
Maluku 39,7 4,6 4,1 5,2 0,0 2,0 3,5 0,0 0,0 40,9 100.0
Maluku Utara 46,8 6,7 0,0 0,0 0,0 0,0 3,5 10,3 0,0 32,7 100.0
Papua Barat 48,7 5,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 1,0 37,1 100.0
Papua 35,9 12,2 0,3 13,2 3,9 0,0 2,8 0,0 2,9 28,8 100.0
Indonesia 50,0 10,4 0,3 3,3 1,4 0,3 5,0 0,8 0,4 28,1 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

159
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 62. (Lanjutan)


Perkotaan
Perempuan
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 40,2 7,0 6,0 7,0 0,0 0,0 5,8 7,9 0,0 26,2 100.0
Sumatera Utara 53,0 4,0 1,3 5,7 1,8 0,2 6,9 2,0 0,0 25,3 100.0
Sumatera Barat 42,1 7,0 1,5 1,8 0,3 0,0 4,6 3,4 0,4 38,9 100.0
Riau 48,6 0,7 1,3 7,1 0,0 0,0 5,7 4,3 1,1 31,2 100.0
Jambi 52,2 21,0 2,6 0,0 8,9 0,0 4,9 0,0 0,0 10,5 100.0
Sumatera Selatan 42,5 11,5 2,6 1,3 0,4 0,0 7,2 0,5 0,0 34,0 100.0
Bengkulu 31,1 25,4 8,0 0,0 16,0 0,0 8,1 0,0 0,0 11,4 100.0
Lampung 65,1 9,7 2,5 0,9 0,0 0,0 2,2 2,5 1,1 15,9 100.0
Bangka Belitung 28,0 7,6 11,7 12,6 0,0 1,3 4,9 0,0 0,0 33,9 100.0
Kepulauan Riau 17,6 17,4 4,0 2,2 0,6 9,8 14,0 3,5 0,0 30,9 100.0
DKI Jakarta 55,2 21,0 0,4 3,0 1,4 0,9 4,5 0,7 0,0 12,8 100.0
Jawa Barat 62,1 15,9 2,8 3,0 0,7 0,8 2,0 0,9 0,0 11,8 100.0
Jawa Tengah 58,1 12,9 3,3 5,6 0,4 0,0 4,0 1,2 0,4 14,2 100.0
DI Yogyakarta 29,4 28,0 10,2 0,0 0,0 0,0 7,4 0,0 0,0 25,0 100.0
Jawa Timur 54,3 11,4 12,2 1,6 0,5 0,0 2,5 0,8 0,3 16,3 100.0
Banten 60,9 15,3 2,2 4,1 1,0 0,0 2,6 1,9 0,0 12,1 100.0
Bali 61,9 16,6 3,4 1,4 0,0 0,0 5,9 5,1 0,0 5,6 100.0
Nusa Tenggara Barat 64,1 1,1 6,6 0,0 0,0 0,0 1,8 0,0 0,0 26,3 100.0
Nusa Tenggara Timur 33,3 17,4 0,0 0,0 5,0 2,5 7,9 2,6 1,6 29,7 100.0
Kalimantan Barat 47,2 18,1 3,4 2,4 1,3 1,5 3,4 2,5 0,0 20,3 100.0
Kalimantan Tengah 51,4 12,5 11,6 4,8 2,8 0,6 1,8 0,0 0,0 14,4 100.0
Kalimantan Selatan 34,5 12,9 11,7 1,9 0,7 1,5 4,5 1,1 0,0 31,3 100.0
Kalimantan Timur 49,3 12,1 14,1 2,9 0,0 2,9 4,8 3,1 0,0 11,0 100.0
Sulawesi Utara 51,7 2,0 5,3 3,5 3,3 0,0 8,0 0,9 0,0 25,4 100.0
Sulawesi Tengah 32,6 5,0 19,4 6,7 0,0 2,6 2,6 11,0 0,0 20,2 100.0
Sulawesi Selatan 37,8 13,6 9,5 1,6 1,2 4,3 5,3 2,7 0,0 24,0 100.0
Sulawesi Tenggara 37,6 2,7 15,0 3,2 4,2 0,0 5,3 4,0 0,9 27,0 100.0
Gorontalo 44,3 9,6 11,6 0,0 8,2 0,0 0,0 5,7 0,0 20,8 100.0
Sulawesi Barat 32,5 11,2 6,3 1,5 6,3 0,0 13,1 0,0 0,0 29,2 100.0
Maluku 39,4 2,7 4,2 1,2 5,4 1,2 1,1 10,4 0,0 34,5 100.0
Maluku Utara 39,3 0,0 17,7 3,3 0,0 0,0 3,6 0,0 0,0 36,1 100.0
Papua Barat 26,3 0,9 10,8 5,5 0,0 4,9 7,2 4,4 0,0 40,0 100.0
Papua 40,3 5,3 8,0 2,9 1,4 1,1 4,8 0,0 2,8 33,4 100.0
Indonesia 55,5 13,6 4,6 3,2 0,9 0,7 3,5 1,4 0,2 16,4 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

160
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 62. (Lanjutan)


Perkotaan
Laki-Laki + Perempuan
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 41,8 10,7 3,2 3,3 0,0 0,0 7,1 5,8 0,8 27,3 100.0
Sumatera Utara 52,7 5,3 0,6 5,1 2,4 0,3 5,5 1,1 0,1 26,8 100.0
Sumatera Barat 38,9 11,6 0,6 1,3 0,1 0,4 4,3 1,3 1,3 40,2 100.0
Riau 44,1 4,3 0,9 6,1 1,2 0,0 7,4 2,6 0,4 33,0 100.0
Jambi 51,7 11,5 3,1 6,0 3,0 0,0 2,8 1,5 0,0 20,5 100.0
Sumatera Selatan 37,9 10,8 1,1 5,2 0,4 0,5 7,8 0,2 0,0 36,0 100.0
Bengkulu 36,2 24,3 2,9 5,4 7,1 0,0 4,2 0,0 0,0 19,8 100.0
Lampung 54,3 5,1 1,6 1,5 2,8 0,0 2,0 2,1 1,8 28,7 100.0
Bangka Belitung 29,7 10,4 4,5 6,3 2,2 0,5 3,0 0,0 0,0 43,4 100.0
Kepulauan Riau 26,3 25,0 1,3 2,6 0,4 3,2 6,9 4,3 0,0 29,8 100.0
DKI Jakarta 56,5 16,1 0,3 2,8 1,3 0,5 6,5 0,4 0,7 14,8 100.0
Jawa Barat 58,3 13,9 1,5 2,7 1,5 0,5 2,9 0,7 0,0 18,1 100.0
Jawa Tengah 55,7 10,2 1,6 4,7 0,5 0,1 4,5 0,5 0,7 21,5 100.0
DI Yogyakarta 31,7 20,3 5,6 2,7 0,0 0,0 4,1 1,6 0,0 33,8 100.0
Jawa Timur 49,9 9,4 6,4 3,6 0,5 0,3 5,1 1,1 0,2 23,4 100.0
Banten 61,9 11,1 1,2 2,8 0,6 0,0 3,1 1,4 0,0 18,0 100.0
Bali 59,1 13,0 1,8 0,9 0,0 1,9 7,4 3,2 0,0 12,7 100.0
Nusa Tenggara Barat 49,9 7,5 3,2 0,5 0,0 0,0 4,4 1,3 0,3 33,0 100.0
Nusa Tenggara Timur 33,3 10,4 0,0 0,0 2,3 2,4 5,5 1,6 0,7 43,7 100.0
Kalimantan Barat 40,1 18,0 2,1 5,7 1,6 0,7 2,1 1,2 0,0 28,4 100.0
Kalimantan Tengah 46,0 15,0 4,3 5,1 1,8 1,6 5,9 1,6 0,0 18,8 100.0
Kalimantan Selatan 34,7 14,5 5,7 3,4 1,5 1,1 3,3 0,9 0,3 34,8 100.0
Kalimantan Timur 47,0 14,7 9,0 2,6 0,0 1,9 5,1 1,9 0,0 17,8 100.0
Sulawesi Utara 42,5 7,2 2,1 2,2 1,2 0,0 4,6 2,1 0,0 37,9 100.0
Sulawesi Tengah 35,5 6,9 10,6 4,7 0,0 2,1 3,0 5,4 0,0 31,8 100.0
Sulawesi Selatan 37,8 16,5 3,9 1,3 1,1 2,1 5,3 3,1 0,6 28,3 100.0
Sulawesi Tenggara 40,0 3,0 6,1 1,3 4,5 0,0 4,4 2,7 1,1 36,9 100.0
Gorontalo 27,1 13,2 3,8 0,0 2,7 0,0 4,7 3,3 0,0 45,3 100.0
Sulawesi Barat 30,1 20,8 2,0 1,6 4,2 0,0 9,3 0,0 0,0 32,0 100.0
Maluku 39,5 3,6 4,1 3,1 2,7 1,6 2,3 5,3 0,0 37,6 100.0
Maluku Utara 43,8 4,0 7,2 1,3 0,0 0,0 3,6 6,1 0,0 34,1 100.0
Papua Barat 38,1 3,1 5,1 2,6 0,0 2,3 3,4 6,3 0,5 38,5 100.0
Papua 37,9 9,1 3,7 8,7 2,8 0,5 3,7 0,0 2,9 30,8 100.0
Indonesia 52,6 11,9 2,3 3,3 1,2 0,5 4,3 1,1 0,3 22,6 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

161
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 63. Persentase Anak Usia 7-17 Tahun yang Tidak/Belum Pernah Sekolah/Tidak
Bersekolah Lagi Menurut Provinsi Jenis Kelamin dan Alasan Tidak/Belum Pernah
Sekolah/Tidak Bersekolah Lagi, 2011
Perdesaan
Laki Laki
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 57,0 9,3 0,6 2,3 0,6 2,6 4,9 1,7 0,7 20,2 100.0
Sumatera Utara 41,8 10,2 0,0 4,2 1,9 3,1 1,8 0,6 0,6 35,8 100.0
Sumatera Barat 41,3 4,3 0,0 0,8 1,7 3,8 2,7 0,3 0,4 44,8 100.0
Riau 35,6 9,5 0,4 3,4 0,9 7,2 2,4 0,0 1,6 38,9 100.0
Jambi 39,4 10,9 0,4 6,5 0,8 3,0 2,1 0,4 0,0 36,5 100.0
Sumatera Selatan 42,4 16,3 0,0 5,1 2,7 4,4 2,3 0,2 0,3 26,3 100.0
Bengkulu 41,2 4,4 1,5 4,5 3,1 2,5 3,5 0,4 1,1 37,8 100.0
Lampung 56,1 9,9 0,0 2,6 1,7 4,2 3,2 0,0 0,4 21,8 100.0
Bangka Belitung 30,0 7,5 0,0 3,0 1,6 4,4 2,8 0,0 0,8 50,0 100.0
Kepulauan Riau 33,9 17,6 0,0 0,0 0,0 7,3 0,0 0,0 0,0 41,3 100.0
DKI Jakarta -
Jawa Barat 60,1 5,0 0,5 4,7 0,5 2,3 3,0 0,0 0,9 23,0 100.0
Jawa Tengah 57,7 9,1 0,2 4,9 1,2 1,3 2,6 0,1 0,3 22,6 100.0
DI Yogyakarta 39,0 8,7 0,0 2,7 0,0 9,1 11,8 0,0 0,0 28,7 100.0
Jawa Timur 50,6 8,7 0,6 6,0 0,9 2,0 5,2 0,2 0,3 25,5 100.0
Banten 67,3 3,9 0,0 0,7 0,7 1,9 2,4 0,3 0,0 22,7 100.0
Bali 41,8 2,9 0,0 2,1 1,1 8,1 7,9 0,0 0,0 36,1 100.0
Nusa Tenggara Barat 52,8 4,7 0,0 1,2 5,3 1,0 2,2 0,1 0,0 32,7 100.0
Nusa Tenggara Timur 33,4 6,7 0,4 1,2 2,0 3,8 7,2 0,0 0,5 44,7 100.0
Kalimantan Barat 36,3 15,0 0,9 1,7 1,5 13,0 2,5 0,1 0,1 28,9 100.0
Kalimantan Tengah 34,5 23,5 1,5 5,0 0,0 8,9 2,5 0,2 0,0 23,9 100.0
Kalimantan Selatan 25,4 16,0 0,0 2,5 1,8 11,2 2,9 0,0 0,7 39,5 100.0
Kalimantan Timur 43,3 12,9 0,5 1,1 1,4 7,5 9,1 0,2 0,3 23,9 100.0
Sulawesi Utara 43,6 11,8 0,1 1,9 2,3 4,4 4,7 0,0 0,2 30,9 100.0
Sulawesi Tengah 32,5 12,0 1,0 1,2 0,8 11,2 5,3 0,5 0,0 35,4 100.0
Sulawesi Selatan 33,0 16,4 0,1 2,4 2,0 5,4 4,7 0,3 0,8 34,9 100.0
Sulawesi Tenggara 35,1 8,3 0,1 0,8 1,5 9,6 2,7 0,0 0,7 41,1 100.0
Gorontalo 25,4 6,3 0,4 0,4 0,6 4,5 3,5 1,2 0,4 57,3 100.0
Sulawesi Barat 29,9 11,2 0,7 1,9 1,7 19,7 4,6 0,0 0,8 29,4 100.0
Maluku 34,0 5,3 0,5 2,8 5,6 4,1 5,4 0,0 0,0 42,3 100.0
Maluku Utara 29,5 5,3 0,0 3,3 1,8 7,8 4,9 0,0 0,0 47,4 100.0
Papua Barat 28,0 9,6 0,0 0,0 1,7 22,7 2,4 0,0 0,0 35,6 100.0
Papua 34,9 6,2 0,2 0,8 0,2 26,4 0,4 0,1 0,0 30,8 100.0
Indonesia 46,9 9,1 0,3 3,5 1,3 5,7 3,4 0,2 0,4 29,2 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

162
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 63. (Lanjutan)


Perdesaan
Perempuan
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 54,9 1,3 6,0 2,3 2,2 2,1 6,9 0,8 1,3 22,2 100.0
Sumatera Utara 46,2 9,9 1,7 4,1 1,8 4,1 4,8 1,3 0,9 25,1 100.0
Sumatera Barat 43,8 3,5 3,1 1,8 0,5 2,6 6,1 0,2 2,4 36,1 100.0
Riau 38,7 4,1 4,7 3,3 0,8 7,9 1,7 0,2 0,0 38,5 100.0
Jambi 44,7 4,0 10,1 7,3 0,8 3,7 3,9 0,8 0,6 24,1 100.0
Sumatera Selatan 44,8 8,6 10,2 4,0 1,3 10,6 3,1 0,1 0,7 16,5 100.0
Bengkulu 48,9 0,0 8,3 4,6 0,7 5,7 4,7 2,2 2,9 22,0 100.0
Lampung 51,3 2,0 5,6 7,1 2,3 5,9 4,4 0,8 0,3 20,2 100.0
Bangka Belitung 39,8 3,4 5,8 3,0 1,5 7,5 2,4 0,0 0,0 36,6 100.0
Kepulauan Riau 16,5 0,0 4,3 0,0 0,0 7,0 1,3 0,0 0,0 70,9 100.0
DKI Jakarta
Jawa Barat 60,0 6,0 5,2 4,6 0,9 3,0 2,6 0,0 0,8 16,9 100.0
Jawa Tengah 57,7 5,8 6,5 7,1 1,2 1,2 2,9 1,0 1,4 15,3 100.0
DI Yogyakarta 68,7 0,0 0,0 13,0 0,0 0,0 4,4 0,0 0,0 13,9 100.0
Jawa Timur 48,0 5,7 15,6 9,3 1,2 2,3 2,7 0,0 0,0 15,1 100.0
Banten 62,2 5,4 7,8 2,2 0,0 2,7 3,4 0,0 0,0 16,2 100.0
Bali 51,3 6,0 6,7 3,6 1,5 6,1 7,6 0,6 0,0 16,6 100.0
Nusa Tenggara Barat 50,1 4,9 5,5 3,3 0,5 3,4 5,0 0,0 0,0 27,4 100.0
Nusa Tenggara Timur 48,4 3,3 4,3 0,9 1,2 3,7 6,1 0,0 1,2 30,9 100.0
Kalimantan Barat 37,5 10,4 5,4 1,7 1,9 13,9 2,6 0,0 0,2 26,4 100.0
Kalimantan Tengah 45,2 5,2 14,8 5,4 0,6 9,0 1,7 0,4 0,0 17,8 100.0
Kalimantan Selatan 32,5 3,9 10,2 6,5 1,3 16,2 3,8 0,6 0,0 25,1 100.0
Kalimantan Timur 35,5 3,3 19,3 4,4 0,0 8,2 9,6 0,0 0,0 19,6 100.0
Sulawesi Utara 35,4 3,6 4,6 3,4 2,2 6,6 3,8 1,2 0,0 39,2 100.0
Sulawesi Tengah 41,5 1,9 9,7 4,1 0,7 11,1 5,1 1,2 0,3 24,3 100.0
Sulawesi Selatan 36,3 5,1 10,5 2,3 3,6 9,0 5,7 2,1 1,2 24,1 100.0
Sulawesi Tenggara 35,5 4,7 8,0 0,7 1,8 12,0 4,7 1,2 0,0 31,5 100.0
Gorontalo 22,9 2,0 8,6 0,0 5,2 5,6 4,1 0,7 0,0 50,8 100.0
Sulawesi Barat 47,8 2,1 5,4 0,9 1,4 16,2 4,7 1,1 0,0 20,5 100.0
Maluku 41,4 3,4 9,1 3,2 2,5 6,2 6,2 1,1 0,8 25,9 100.0
Maluku Utara 36,3 2,7 5,8 6,9 1,3 6,7 6,0 0,0 0,0 34,2 100.0
Papua Barat 28,3 3,2 9,5 1,6 4,5 15,8 3,8 0,0 0,0 33,4 100.0
Papua 34,6 6,3 2,6 0,6 0,5 22,6 0,2 0,0 0,3 32,3 100.0
Indonesia 48,5 5,5 7,5 4,7 1,3 6,4 3,4 0,4 0,6 21,7 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

163
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 63. (Lanjutan)


Perdesaan
Laki-Laki + Perempuan
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 56,1 5,9 2,9 2,3 1,3 2,4 5,8 1,3 1,0 21,0 100.0
Sumatera Utara 43,7 10,1 0,7 4,2 1,9 3,5 3,0 0,9 0,8 31,3 100.0
Sumatera Barat 42,0 4,1 0,9 1,1 1,3 3,4 3,6 0,3 1,0 42,3 100.0
Riau 37,0 7,0 2,4 3,4 0,9 7,6 2,1 0,1 0,9 38,7 100.0
Jambi 41,5 8,2 4,2 6,8 0,8 3,3 2,8 0,6 0,2 31,6 100.0
Sumatera Selatan 43,4 13,2 4,1 4,7 2,2 6,9 2,6 0,2 0,5 22,3 100.0
Bengkulu 44,4 2,6 4,4 4,6 2,1 3,8 4,0 1,1 1,9 31,2 100.0
Lampung 54,3 6,9 2,1 4,3 2,0 4,8 3,7 0,3 0,3 21,2 100.0
Bangka Belitung 33,7 5,9 2,2 3,0 1,5 5,6 2,6 0,0 0,5 44,9 100.0
Kepulauan Riau 26,5 10,2 1,8 0,0 0,0 7,1 0,5 0,0 0,0 53,8 100.0
DKI Jakarta - -
Jawa Barat 60,0 5,5 2,8 4,7 0,7 2,7 2,8 0,0 0,8 20,0 100.0
Jawa Tengah 57,7 7,7 2,8 5,8 1,2 1,2 2,7 0,5 0,8 19,5 100.0
DI Yogyakarta 53,1 4,6 0,0 7,6 4,8 8,2 0,0 0,0 21,7 100.0
Jawa Timur 49,4 7,3 7,7 7,6 1,1 2,2 4,0 0,1 0,1 20,6 100.0
Banten 65,3 4,5 3,1 1,3 0,5 2,3 2,8 0,2 0,0 20,1 100.0
Bali 46,4 4,4 3,3 2,8 1,3 7,1 7,7 0,3 0,0 26,6 100.0
Nusa Tenggara Barat 51,3 4,8 2,9 2,3 2,7 2,3 3,7 0,1 0,0 29,8 100.0
Nusa Tenggara Timur 40,2 5,2 2,1 1,1 1,7 3,8 6,7 0,0 0,8 38,4 100.0
Kalimantan Barat 36,8 12,9 2,9 1,7 1,7 13,4 2,5 0,1 0,1 27,8 100.0
Kalimantan Tengah 39,2 15,4 7,4 5,2 0,3 9,0 2,1 0,3 0,0 21,2 100.0
Kalimantan Selatan 28,9 10,0 5,0 4,4 1,5 13,7 3,4 0,3 0,3 32,4 100.0
Kalimantan Timur 40,4 9,3 7,5 2,3 0,9 7,7 9,3 0,1 0,2 22,3 100.0
Sulawesi Utara 40,6 8,9 1,7 2,4 2,3 5,2 4,4 0,4 0,2 33,8 100.0
Sulawesi Tengah 36,4 7,7 4,7 2,5 0,7 11,2 5,2 0,8 0,1 30,6 100.0
Sulawesi Selatan 34,3 12,0 4,2 2,4 2,6 6,8 5,1 1,0 0,9 30,6 100.0
Sulawesi Tenggara 35,3 6,6 3,8 0,7 1,6 10,7 3,6 0,6 0,4 36,6 100.0
Gorontalo 24,5 4,8 3,3 0,2 2,2 4,9 3,7 1,0 0,3 55,1 100.0
Sulawesi Barat 38,3 6,9 2,9 1,4 1,6 18,0 4,6 0,5 0,4 25,2 100.0
Maluku 37,2 4,5 4,2 3,0 4,3 5,0 5,7 0,5 0,4 35,3 100.0
Maluku Utara 32,1 4,3 2,2 4,7 1,6 7,4 5,3 0,0 0,0 42,3 100.0
Papua Barat 28,2 6,7 4,3 0,7 2,9 19,6 3,1 0,0 0,0 34,6 100.0
Papua 34,7 6,2 1,3 0,7 0,4 24,7 0,3 0,0 0,1 31,5 100.0
Indonesia 47,6 7,5 3,5 4,1 1,3 6,0 3,4 0,3 0,5 25,9 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

164
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 64. Persentase Anak Usia 7-17 Tahun yang Tidak/Belum Pernah Sekolah/Tidak
Bersekolah Lagi Menurut Provinsi Jenis Kelamin dan Alasan Tidak/Belum Pernah
Sekolah/Tidak Bersekolah Lagi, 2011
Perkotaan+Perdesaan
Laki Laki
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 54,8 10,0 0,7 1,9 0,5 2,2 5,5 2,1 0,8 21,5 100.0
Sumatera Utara 46,4 8,6 0,0 4,4 2,3 2,0 2,9 0,5 0,4 32,5 100.0
Sumatera Barat 40,0 7,2 0,0 0,9 1,2 2,9 3,1 0,2 0,8 43,7 100.0
Riau 37,2 8,7 0,5 4,0 1,3 5,0 4,3 0,4 1,1 37,5 100.0
Jambi 41,9 10,0 1,0 7,0 0,7 2,4 2,0 0,8 0,0 34,2 100.0
Sumatera Selatan 40,7 15,0 0,0 5,8 2,3 3,7 3,6 0,1 0,2 28,6 100.0
Bengkulu 40,9 7,3 1,3 5,1 3,0 2,1 3,3 0,3 1,0 35,8 100.0
Lampung 54,5 8,6 0,1 2,5 2,3 3,5 3,0 0,3 0,7 24,5 100.0
Bangka Belitung 30,3 9,3 0,0 2,7 2,3 2,7 2,4 0,0 0,5 49,7 100.0
Kepulauan Riau 31,3 26,7 0,0 2,2 0,2 1,4 2,8 3,8 0,0 31,6 100.0
DKI Jakarta 58,4 9,4 0,0 2,6 1,2 0,0 9,2 0,0 1,7 17,5 100.0
Jawa Barat 57,2 9,1 0,4 3,4 1,5 1,1 3,4 0,3 0,4 23,3 100.0
Jawa Tengah 56,3 8,7 0,2 4,6 1,0 0,9 3,5 0,1 0,6 24,3 100.0
DI Yogyakarta 36,8 9,9 0,0 4,4 0,0 4,5 5,8 1,8 0,0 36,7 100.0
Jawa Timur 48,9 8,2 0,4 6,0 0,8 1,6 6,1 0,6 0,2 27,3 100.0
Banten 65,2 5,0 0,0 1,0 0,4 1,0 3,1 0,5 0,0 23,9 100.0
Bali 47,9 5,5 0,0 1,3 0,6 6,3 8,4 0,4 0,0 29,4 100.0
Nusa Tenggara Barat 46,6 8,0 0,0 1,1 3,3 0,6 4,0 1,0 0,2 35,2 100.0
Nusa Tenggara Timur 33,4 6,5 0,3 1,1 1,8 3,7 6,9 0,1 0,5 45,7 100.0
Kalimantan Barat 35,7 15,5 0,9 3,0 1,6 10,7 2,2 0,1 0,1 30,2 100.0
Kalimantan Tengah 36,9 21,4 1,0 5,1 0,4 7,0 4,1 0,9 0,0 23,1 100.0
Kalimantan Selatan 28,6 16,0 0,0 3,3 1,9 7,6 2,6 0,2 0,6 39,0 100.0
Kalimantan Timur 43,9 15,0 2,2 1,7 0,7 4,3 7,3 0,5 0,2 24,1 100.0
Sulawesi Utara 41,2 11,2 0,2 1,8 1,5 2,8 4,0 1,0 0,2 36,2 100.0
Sulawesi Tengah 33,2 11,6 1,1 1,4 0,7 10,0 5,1 0,4 0,0 36,4 100.0
Sulawesi Selatan 34,3 17,0 0,1 2,0 1,7 4,0 4,8 1,2 0,9 33,9 100.0
Sulawesi Tenggara 36,6 7,1 0,1 0,6 2,3 7,4 3,0 0,4 0,8 41,7 100.0
Gorontalo 23,7 8,5 0,3 0,3 0,4 3,4 4,4 1,4 0,3 57,3 100.0
Sulawesi Barat 29,8 13,9 0,6 1,9 2,0 16,0 5,2 0,0 0,7 30,1 100.0
Maluku 35,4 5,1 1,4 3,4 4,2 3,6 4,9 0,0 0,0 41,9 100.0
Maluku Utara 33,3 5,6 0,0 2,5 1,4 6,1 4,6 2,3 0,0 44,1 100.0
Papua Barat 32,1 8,7 0,0 1,3 18,2 2,0 1,6 0,2 35,9 100.0
Papua 34,9 6,5 0,2 1,5 0,4 25,0 0,5 0,1 0,2 30,7 100.0
Indonesia 48,0 9,6 0,3 3,4 1,3 3,7 3,9 0,4 0,4 28,8 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

165
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 64. (Lanjutan)


Perkotaan+Perdesaan
Perempuan
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 52,2 2,3 6,0 3,2 1,8 1,7 6,7 2,1 1,1 22,9 100.0
Sumatera Utara 49,1 7,4 1,5 4,8 1,8 2,4 5,7 1,6 0,5 25,2 100.0
Sumatera Barat 43,1 4,8 2,5 1,8 0,4 1,6 5,5 1,4 1,6 37,2 100.0
Riau 41,4 3,2 3,8 4,3 0,6 5,8 2,8 1,3 0,3 36,5 100.0
Jambi 46,0 7,0 8,8 6,0 2,2 3,0 4,0 0,7 0,5 21,7 100.0
Sumatera Selatan 44,3 9,3 8,4 3,4 1,1 8,1 4,1 0,2 0,6 20,6 100.0
Bengkulu 46,7 3,3 8,3 4,1 2,6 5,0 5,1 1,9 2,5 20,6 100.0
Lampung 54,1 3,5 5,0 5,9 1,9 4,8 4,0 1,1 0,5 19,4 100.0
Bangka Belitung 35,2 5,0 8,1 6,8 0,9 5,1 3,3 0,0 0,0 35,5 100.0
Kepulauan Riau 17,3 12,8 4,1 1,7 0,4 9,1 10,7 2,6 0,0 41,4 100.0
DKI Jakarta 55,2 21,0 0,4 3,0 1,4 0,9 4,5 0,7 0,0 12,8 100.0
Jawa Barat 61,1 11,4 3,9 3,7 0,8 1,8 2,3 0,5 0,4 14,1 100.0
Jawa Tengah 57,9 8,6 5,2 6,5 0,9 0,7 3,3 1,1 1,0 14,8 100.0
DI Yogyakarta 45,9 16,2 5,9 5,5 0,0 0,0 6,1 0,0 0,0 20,4 100.0
Jawa Timur 50,3 7,8 14,4 6,5 1,0 1,5 2,6 0,3 0,1 15,5 100.0
Banten 61,4 11,6 4,3 3,4 0,7 1,0 2,9 1,2 0,0 13,6 100.0
Bali 56,5 11,2 5,1 2,6 0,8 3,2 6,7 2,8 0,0 11,3 100.0
Nusa Tenggara Barat 54,7 3,6 5,9 2,2 0,3 2,3 3,9 0,0 0,0 27,0 100.0
Nusa Tenggara Timur 47,0 4,7 3,8 0,8 1,6 3,6 6,3 0,2 1,2 30,7 100.0
Kalimantan Barat 39,5 12,0 5,0 1,9 1,8 11,3 2,7 0,5 0,2 25,1 100.0
Kalimantan Tengah 46,6 6,9 14,0 5,3 1,1 7,0 1,7 0,3 0,0 17,0 100.0
Kalimantan Selatan 33,2 6,9 10,7 4,9 1,1 11,3 4,0 0,8 0,0 27,1 100.0
Kalimantan Timur 43,9 8,6 16,1 3,5 0,0 5,0 6,7 1,8 0,0 14,4 100.0
Sulawesi Utara 41,7 2,9 4,9 3,4 2,6 4,1 5,4 1,1 0,0 33,9 100.0
Sulawesi Tengah 40,1 2,4 11,2 4,5 0,6 9,7 4,7 2,8 0,3 23,7 100.0
Sulawesi Selatan 36,8 7,7 10,2 2,1 2,9 7,6 5,6 2,3 0,8 24,1 100.0
Sulawesi Tenggara 35,9 4,3 9,3 1,2 2,2 9,6 4,8 1,8 0,2 30,6 100.0
Gorontalo 28,0 3,8 9,3 0,0 5,9 4,3 3,2 1,9 0,0 43,7 100.0
Sulawesi Barat 46,1 3,1 5,5 1,0 1,9 14,4 5,6 1,0 0,0 21,4 100.0
Maluku 40,8 3,2 7,6 2,6 3,4 4,7 4,6 4,0 0,6 28,6 100.0
Maluku Utara 37,0 2,1 8,7 6,0 1,0 5,1 5,5 0,0 0,0 34,7 100.0
Papua Barat 27,9 2,7 9,7 2,4 3,5 13,5 4,5 0,9 0,0 34,8 100.0
Papua 34,8 6,2 2,9 0,8 0,6 21,6 0,4 0,0 0,4 32,3 100.0
Indonesia 51,3 8,7 6,4 4,1 1,1 4,1 3,4 0,8 0,4 19,6 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

166
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 64. (Lanjutan)


Perkotaan+Perdesaan
Laki-Laki + Perempuan
Meni Menu
Bekerj Merasa Malu
Provinsi Tidak kah/ Sekol nggu Tidak
a/men pendidi karena Lainn
ada meng ah Cacat peng diteri Total
cari kan ekono ya
biaya urus jauh umu ma
nafkah cukup mi
rt man
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Aceh 53,7 6,7 3,0 2,5 1,1 2,0 6,0 2,1 0,9 22,1 100.0
Sumatera Utara 47,5 8,1 0,7 4,6 2,1 2,2 4,1 1,0 0,5 29,4 100.0
Sumatera Barat 41,0 6,5 0,8 1,2 0,9 2,5 3,9 0,6 1,1 41,6 100.0
Riau 39,1 6,2 1,9 4,1 1,0 5,3 3,7 0,8 0,7 37,1 100.0
Jambi 43,5 8,8 4,0 6,6 1,3 2,6 2,8 0,8 0,2 29,4 100.0
Sumatera Selatan 42,2 12,7 3,4 4,8 1,8 5,5 3,8 0,2 0,4 25,4 100.0
Bengkulu 43,2 5,7 4,2 4,7 2,8 3,3 4,0 0,9 1,6 29,6 100.0
Lampung 54,3 6,6 2,0 3,8 2,1 4,0 3,4 0,6 0,6 22,5 100.0
Bangka Belitung 32,2 7,7 3,1 4,3 1,8 3,6 2,8 0,0 0,3 44,3 100.0
Kepulauan Riau 26,4 21,8 1,4 2,0 0,3 4,1 5,5 3,4 0,0 35,0 100.0
DKI Jakarta 56,5 16,1 0,3 2,8 1,3 0,5 6,5 0,4 0,7 14,8 100.0
Jawa Barat 59,1 10,2 2,1 3,6 1,2 1,4 2,9 0,4 0,4 18,9 100.0
Jawa Tengah 56,9 8,6 2,4 5,4 0,9 0,8 3,4 0,5 0,8 20,2 100.0
DI Yogyakarta 41,5 13,2 3,1 5,0 0,0 2,2 6,0 0,9 0,0 28,3 100.0
Jawa Timur 49,6 8,0 7,3 6,2 0,9 1,5 4,4 0,4 0,2 21,5 100.0
Banten 63,4 8,2 2,0 2,1 0,5 1,0 3,0 0,8 0,0 19,0 100.0
Bali 52,2 8,4 2,6 2,0 0,7 4,7 7,6 1,6 0,0 20,2 100.0
Nusa Tenggara Barat 50,8 5,8 3,0 1,7 1,8 1,5 4,0 0,5 0,1 31,0 100.0
Nusa Tenggara Timur 39,6 5,7 1,9 1,0 1,7 3,6 6,6 0,2 0,8 38,9 100.0
Kalimantan Barat 37,5 13,9 2,7 2,5 1,7 11,0 2,5 0,3 0,1 27,9 100.0
Kalimantan Tengah 41,0 15,3 6,5 5,2 0,7 7,0 3,1 0,6 0,0 20,6 100.0
Kalimantan Selatan 30,8 11,5 5,2 4,1 1,5 9,4 3,3 0,5 0,3 33,2 100.0
Kalimantan Timur 43,9 12,2 8,3 2,5 0,4 4,6 7,0 1,1 0,1 19,9 100.0
Sulawesi Utara 41,3 8,2 1,9 2,4 1,9 3,3 4,5 1,0 0,1 35,4 100.0
Sulawesi Tengah 36,2 7,6 5,6 2,8 0,6 9,9 4,9 1,5 0,1 30,8 100.0
Sulawesi Selatan 35,3 13,3 4,1 2,1 2,2 5,5 5,1 1,6 0,8 30,0 100.0
Sulawesi Tenggara 36,3 5,8 4,3 0,8 2,3 8,4 3,8 1,0 0,5 36,7 100.0
Gorontalo 25,2 6,9 3,4 0,2 2,3 3,7 4,0 1,6 0,2 52,6 100.0
Sulawesi Barat 37,1 9,0 2,8 1,5 2,0 15,3 5,4 0,4 0,4 26,2 100.0
Maluku 37,8 4,3 4,2 3,0 3,8 4,1 4,8 1,8 0,3 35,9 100.0
Maluku Utara 34,8 4,2 3,4 3,9 1,2 5,7 4,9 1,4 0,0 40,4 100.0
Papua Barat 30,2 6,0 4,4 1,1 2,3 16,1 3,1 1,3 0,1 35,4 100.0
Papua 34,9 6,4 1,4 1,1 0,5 23,4 0,5 0,0 0,3 31,4 100.0
Indonesia 49,5 9,2 3,1 3,8 1,2 3,9 3,7 0,6 0,4 24,6 100.0

Sumber: Susenas 2011, BPS

167
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 65. Angka Buta Huruf Anak Usia 5-17 Tahun Menurut Provinsi dan Kelompok Umur,
2011
Laki-laki

Kelompok Umur Jumlah Jumlah


Penduduk Penduduk
Provinsi
5-6 7-12 13-15 16-17 5-17 7-17 5-17 7-17
Tahun Tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 82,13 7,61 0,37 0,22 17,12 4,49 667.141 558.590
Sumatera Utara 71,30 4,57 0,43 0,53 13,60 2,82 1.971.597 1.661.233
Sumatera Barat 86,43 6,95 1,01 0,43 16,42 4,32 725.970 618.934
Riau 71,94 4,58 0,63 0,72 15,43 3,02 805.556 660.565
Jambi 77,33 3,55 0,46 1,15 14,40 2,34 439.146 368.518
Sumatera Selatan 73,26 5,21 0,64 0,89 14,40 3,29 1.036.110 871.651
Bengkulu 77,15 6,38 0,13 2,07 15,35 4,05 240.321 203.197
Lampung 74,69 4,43 0,54 0,35 12,81 2,68 1.034.266 888.724
Bangka-Belitung 70,09 5,46 1,29 0,81 14,46 3,65 163.636 137.007
Kepulauan Riau 61,49 3,92 0,32 0,33 14,78 2,51 195.532 154.857
DKI Jakarta 57,63 1,58 0,58 0,53 10,83 1,14 1.004.116 831.740
Jawa Barat 71,48 4,03 0,64 0,62 13,10 2,61 5.840.412 4.950.606
Jawa Tengah 70,66 2,92 0,44 0,59 11,56 1,86 4.020.852 3.453.974
DIY 58,55 0,14 0,00 1,09 8,45 0,28 345.051 296.636
Jawa Timur 68,73 2,82 0,52 0,93 11,34 1,90 4.330.373 3.718.744
Banten 63,53 4,94 0,16 0,25 11,71 2,96 1.502.406 1.285.367
Bali 67,76 2,70 0,49 2,32 12,02 2,07 469.258 398.172
Nusa Tenggara Barat 87,98 9,27 0,69 1,26 17,90 5,75 609.345 519.305
Nusa Tenggara Timur 85,02 12,86 2,40 2,46 22,05 8,96 771.843 638.981
Kalimantan Barat 80,12 7,71 1,04 1,83 17,56 5,16 647.515 540.368
Kalimantan Tengah 73,79 6,04 1,01 0,22 13,86 3,92 315.667 270.769
Kalimantan Selatan 70,42 3,37 0,12 0,26 12,53 2,12 477.221 404.438
Kalimantan Timur 66,14 4,31 1,00 0,17 13,42 2,81 476.888 396.980
Sulawesi Utara 61,84 3,08 0,31 0,86 11,35 2,04 299.887 253.209
Sulawesi Tengah 80,82 11,57 1,97 1,52 19,80 7,92 398.552 333.608
Sulawesi Selatan 77,79 7,90 2,04 2,19 16,64 5,53 1.144.382 968.490
Sulawesi Tenggara 81,23 11,20 1,57 0,63 19,63 7,27 347.507 289.415
Gorontalo 81,20 9,15 0,54 4,14 17,61 6,26 154.133 130.797
Sulawesi Barat 89,44 14,70 1,70 1,93 22,56 9,43 188.298 157.404
Maluku 69,50 6,46 1,17 1,21 15,30 4,47 243.908 203.277
Maluku Utara 78,60 9,31 0,74 1,18 18,40 5,85 170.290 140.909
Papua Barat 79,43 17,51 1,72 3,67 23,12 11,90 117.426 97.909
Papua 87,39 32,40 20,57 24,13 37,87 28,19 500.273 418.409
Indonesia 72,43 5,27 0,99 1,16 14,02 3,50 31.654.877 26.822.784

Sumber: Susenas 2011, BPS

168
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 66. Angka Buta Huruf Anak Usia 5-17 Tahun Menurut Provinsi dan Kelompok Umur,
2011
Perempuan

Kelompok Umur Jumlah Jumlah


Penduduk Penduduk
Provinsi
5-6 7-12 13-15 16-17 5-17 7-17 5-17 7-17
Tahun Tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 82,76 8,05 0,38 0,46 16,25 4,79 607.076 517.848
Sumatera Utara 71,38 4,67 0,98 0,58 13,80 3,00 1.805.383 1.520.261
Sumatera Barat 83,39 4,93 0,17 0,96 15,78 3,06 633.351 533.052
Riau 67,99 3,77 0,33 0,35 12,66 2,34 767.765 647.093
Jambi 71,81 3,29 0,25 0,43 13,19 2,05 389.498 327.307
Sumatera Selatan 68,99 5,02 0,50 0,96 12,88 3,20 951.951 811.859
Bengkulu 74,43 4,34 0,63 0,59 13,45 2,81 223.389 190.221
Lampung 68,44 4,04 0,07 0,51 12,14 2,42 931.739 794.586
Bangka-Belitung 61,48 3,56 0,51 0,93 11,50 2,40 145.273 122.902
Kepulauan Riau 56,92 2,90 0,06 0,26 12,68 1,92 191.479 154.038
DKI Jakarta 58,87 1,21 0,00 0,00 8,79 0,67 961.262 827.144
Jawa Barat 63,38 3,26 0,49 0,08 11,00 2,02 5.398.629 4.608.712
Jawa Tengah 63,84 2,31 0,52 0,35 10,66 1,50 3.607.828 3.077.902
DIY 50,05 0,50 0,23 0,00 8,35 0,32 330.370 277.006
Jawa Timur 66,48 2,01 0,33 0,37 10,88 1,30 3.956.033 3.374.627
Banten 67,26 3,46 0,10 0,14 11,89 2,01 1.350.952 1.146.421
Bali 61,42 2,09 0,24 0,55 10,24 1,39 411.566 350.903
Nusa Tenggara Barat 83,46 6,90 0,79 0,72 16,04 4,30 603.433 513.983
Nusa Tenggara Timur 78,89 11,18 1,75 1,79 20,15 7,54 733.803 604.096
Kalimantan Barat 80,94 6,11 0,99 1,91 15,12 4,16 586.356 502.638
Kalimantan Tengah 74,08 4,06 0,10 0,30 14,75 2,54 284.941 236.310
Kalimantan Selatan 63,31 1,84 0,24 1,13 10,51 1,33 442.688 377.175
Kalimantan Timur 65,38 2,78 0,46 0,35 12,05 1,86 455.396 382.335
Sulawesi Utara 60,31 2,63 1,10 0,24 10,08 1,87 270.673 232.631
Sulawesi Tengah 76,55 9,96 0,76 1,98 18,77 6,48 361.599 298.142
Sulawesi Selatan 76,18 5,73 0,55 2,16 14,55 3,77 1.051.639 895.190
Sulawesi Tenggara 80,69 8,39 0,46 0,86 17,24 5,31 340.732 286.802
Gorontalo 77,08 6,42 0,19 2,13 16,22 4,15 144.604 120.659
Sulawesi Barat 90,32 11,54 2,63 2,46 21,49 7,95 174.071 145.450
Maluku 63,58 4,84 1,30 0,47 13,24 3,37 234.169 195.811
Maluku Utara 78,06 8,07 0,72 0,82 17,73 5,10 148.829 123.069
Papua Barat 83,10 15,66 1,33 3,13 23,82 10,51 108.941 88.970
Papua 85,54 33,12 20,73 25,82 39,07 29,04 428.466 352.407
Indonesia 68,66 4,36 0,79 0,83 12,82 2,86 29.033.883 24.637.552

Sumber: Susenas 2011, BPS

169
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 67. Angka Buta Huruf Anak Usia 5-17 Tahun Menurut Provinsi dan Kelompok Umur,
2011
Laki-Laki+Perempuan

Kelompok Umur Jumlah Jumlah


Penduduk Penduduk
Provinsi
5-6 7-12 13-15 16-17 5-17 7-17 5-17 7-17
Tahun Tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aceh 82,41 7,82 0,38 0,34 16,71 4,64 1.274.216 1.076.438
Sumatera Utara 71,34 4,62 0,69 0,55 13,69 2,91 3.776.979 3.181.495
Sumatera Barat 84,96 6,01 0,62 0,67 16,13 3,74 1.359.322 1.151.986
Riau 70,15 4,19 0,48 0,53 14,08 2,69 1.573.321 1.307.659
Jambi 74,74 3,42 0,36 0,82 13,83 2,20 828.644 695.825
Sumatera Selatan 71,30 5,11 0,58 0,92 13,67 3,25 1.988.061 1.683.511
Bengkulu 75,87 5,38 0,36 1,35 14,43 3,45 463.710 393.418
Lampung 71,66 4,24 0,32 0,42 12,49 2,56 1.966.005 1.683.310
Bangka-Belitung 66,16 4,55 0,92 0,86 13,07 3,06 308.909 259.909
Kepulauan Riau 59,30 3,40 0,19 0,30 13,74 2,22 387.012 308.894
DKI Jakarta 58,17 1,40 0,30 0,24 9,84 0,91 1.965.378 1.658.884
Jawa Barat 67,67 3,67 0,57 0,37 12,09 2,33 11.239.041 9.559.318
Jawa Tengah 67,37 2,63 0,48 0,48 11,14 1,69 7.628.681 6.531.876
DIY 54,09 0,31 0,11 0,54 8,41 0,30 675.421 573.641
Jawa Timur 67,63 2,43 0,43 0,66 11,12 1,62 8.286.406 7.093.371
Banten 65,34 4,25 0,13 0,20 11,79 2,51 2.853.358 2.431.789
Bali 64,84 2,42 0,38 1,46 11,19 1,75 880.824 749.076
Nusa Tenggara Barat 85,73 8,09 0,74 1,00 16,97 5,03 1.212.778 1.033.288
Nusa Tenggara Timur 81,99 12,05 2,08 2,12 21,13 8,27 1.505.645 1.243.076
Kalimantan Barat 80,48 6,95 1,02 1,87 16,40 4,68 1.233.871 1.043.005
Kalimantan Tengah 73,94 5,11 0,58 0,26 14,28 3,28 600.608 507.080
Kalimantan Selatan 67,05 2,64 0,17 0,71 11,56 1,74 919.909 781.613
Kalimantan Timur 65,78 3,54 0,74 0,26 12,75 2,35 932.284 779.316
Sulawesi Utara 61,16 2,86 0,69 0,57 10,75 1,96 570.560 485.841
Sulawesi Tengah 78,71 10,83 1,36 1,74 19,31 7,24 760.151 631.750
Sulawesi Selatan 77,03 6,87 1,31 2,18 15,64 4,69 2.196.021 1.863.680
Sulawesi Tenggara 80,97 9,81 1,00 0,74 18,45 6,29 688.239 576.217
Gorontalo 79,11 7,85 0,37 3,20 16,94 5,25 298.737 251.457
Sulawesi Barat 89,86 13,17 2,13 2,20 22,05 8,72 362.368 302.854
Maluku 66,63 5,67 1,23 0,83 14,29 3,93 478.077 399.088
Maluku Utara 78,35 8,73 0,74 1,02 18,09 5,50 319.120 263.978
Papua Barat 81,29 16,63 1,53 3,42 23,46 11,24 226.367 186.879
Papua 86,50 32,74 20,65 24,85 38,43 28,58 928.740 770.816
Indonesia 70,63 4,84 0,89 1,00 13,45 3,19 60.688.760 51.460.336

Sumber: Susenas 2011, BPS

170
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 68. Jumlah Anak Didik (Narapidana Anak) dan Tahanan Anak Menurut Provinsi Bulan Desember
2011

ISI LAPAS/RUTAN/CABRUT
NO
KANWIL
. ANAK DIDIK TAHANAN (ANAK) JUMLAH

L P L+P L P L+P L P L+P


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Aceh 62 1 63 501 8 509 563 9 572
2 Sumatera Utara 351 16 367 433 26 459 784 42 826
3 Sumatera Barat 64 1 65 2.427 51 2.478 2.491 52 2.543
4 Riau 160 2 162 393 37 430 553 39 592
5 Jambi 37 - 37 472 24 496 509 24 533
6 Sumatera Selatan 61 1 62 6.910 110 7.020 6.971 111 7.082
7 Bengkulu 241 2 243 135 2 137 376 4 380
8 Lampung 17 - 17 569 87 656 586 87 673
Kepulauan Bangka
9 110 2 112 4.248 175 4.423 4.358 177 4.535
Belitung
10 Kepulauan Riau 59 - 59 3.170 153 3.323 3.229 153 3.382
11 DKI Jakarta 179 3 182 6.115 269 6.384 6.294 272 6.566
12 Jawa Barat 31 3 34 843 46 889 874 49 923
13 Jawa Tengah 265 10 275 1.308 69 1.377 1.573 79 1.652
14 DI Yogyakarta 12 - 12 529 19 548 541 19 560
15 Jawa Timur 240 5 245 1.450 67 1.517 1.690 72 1.762
16 Banten 260 202 462 528 16 544 788 218 1.006
17 Bali 75 1 76 1.539 107 1.646 1.614 108 1.722
18 Nusa Tenggara Barat 49 2 51 181 8 189 230 10 240
19 Nusa Tenggara Timur 89 1 90 143 3 146 232 4 236
20 Kalimantan Barat 94 7 101 1.118 31 1.149 1.212 38 1.250
21 Kalimantan Tengah 56 2 58 648 25 673 704 27 731
22 Kalimantan Selatan 31 3 34 723 29 752 754 32 786
23 Kalimantan Timur 47 - 47 219 4 223 266 4 270
24 Sulawesi Utara 130 5 135 90 10 100 220 15 235
25 Sulawesi Tengah 12 - 12 1.622 58 1.680 1.634 58 1.692
26 Sulawesi Selatan 44 1 45 232 9 241 276 10 286
27 Sulawesi Tenggara 27 1 28 2.068 114 2.182 2.095 115 2.210
28 Gorontalo 34 - 34 727 15 742 761 15 776
29 Sulawesi Barat 83 - 83 666 51 717 749 51 800
30 Maluku 16 - 16 558 39 597 574 39 613
31 Maluku Utara 23 1 24 790 58 848 813 59 872
32 Papua Barat 62 2 64 1.976 196 2.172 2.038 198 2.236
33 Papua 17 - 17 5.907 246 6.153 5.924 246 6.170
3.3 49.23 2.16 51.40 52.27 2.43 54.71
JUMLAH 3.038 274
12 8 2 0 6 6 2

Sumber : Direktorat Jendral Pemasyarakatan


Catatan : L=Laki-Laki, P=Perempuan

171
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 69. Persentase Penduduk Yang Menjadi Korban Kejahatan Selama Tahun 2011 Menurut Provinsi dan
Klasifikasi Daerah

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


Provinsi
Anak Dewasa Total Anak Dewasa Total Anak Dewasa Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 9,30 90,70 100 18,77 81,23 100 15,71 84,29 100
Sumatera Utara 22,59 77,41 100 10,85 89,15 100 18,27 81,73 100
Sumatera Barat 4,23 95,77 100 14,68 85,32 100 9,78 90,22 100
Riau 17,22 82,78 100 17,08 82,92 100 17,14 82,86 100
Jambi 9,22 90,78 100 10,09 89,91 100 9,78 90,22 100
Sumatera Selatan 10,65 89,35 100 10,14 89,86 100 10,35 89,65 100
Bengkulu 6,01 93,99 100 13,27 86,73 100 11,47 88,53 100
Lampung 15,89 84,11 100 12,67 87,33 100 13,72 86,28 100
Kepulauan Bangka
17,94 82,06 100 22,28 77,72 100 19,70 80,30 100
Belitung
Kepulauan Riau 2,91 97,09 100 18,73 81,27 100 5,14 94,86 100
DKI Jakarta 13,76 86,24 100 13,76 86,24 100
Jawa Barat 12,92 87,08 100 10,11 89,89 100 12,03 87,97 100
Jawa Tengah 9,93 90,07 100 11,74 88,26 100 10,78 89,22 100
DI Yogyakarta 4,80 95,20 100 13,32 86,68 100 6,54 93,46 100
Jawa Timur 14,96 85,04 100 11,29 88,71 100 13,58 86,42 100
Banten 16,93 83,07 100 14,87 85,13 100 16,22 83,78 100
Bali 3,94 96,06 100 1,67 98,33 100 2,97 97,03 100
Nusa Tenggara Barat 11,52 88,48 100 6,03 93,97 100 8,56 91,44 100
Nusa Tenggara Timur 10,85 89,15 100 7,93 92,07 100 8,65 91,35 100
Kalimantan Barat 12,39 87,61 100 27,18 72,82 100 20,72 79,28 100
Kalimantan Tengah 0,71 99,29 100 18,32 81,68 100 11,14 88,86 100
Kalimantan Selatan 17,46 82,54 100 17,84 82,16 100 17,68 82,32 100
Kalimantan Timur 5,08 94,92 100 18,80 81,20 100 7,02 92,98 100
Sulawesi Utara 16,30 83,70 100 23,58 76,42 100 20,04 79,96 100
Sulawesi Tengah 8,22 91,78 100 14,12 85,88 100 12,30 87,70 100
Sulawesi Selatan 11,91 88,09 100 14,98 85,02 100 13,18 86,82 100
Sulawesi Tenggara 16,46 83,54 100 11,94 88,06 100 13,95 86,05 100
Gorontalo 24,26 75,74 100 10,88 89,12 100 16,29 83,71 100
Sulawesi Barat 2,84 97,16 100 4,46 95,54 100 3,89 96,11 100
Maluku 11,84 88,16 100 4,34 95,66 100 9,05 90,95 100
Maluku Utara 3,08 96,92 100 22,31 77,69 100 18,64 81,36 100
Papua Barat 8,60 91,40 100 10,12 89,88 100 9,45 90,55 100
Papua 23,04 76,96 100 16,14 83,86 100 19,51 80,49 100
INDONESIA 13,44 86,56 100 12,18 87,82 100 12,92 87,08 100

Sumber : Diolah dari raw data Susenas 2011 (tidak termasuk korban pembunuhan)

172
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 70. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 96.049 126 22 96.197 0,15 1.491 97.688
Sumatera Utara 515.376 753 178 516.307 0,18 3.935 520.242
Sumatera Barat 151.098 337 87 151.522 0,28 1.136 152.658
Riau 165.086 331 59 165.476 0,24 1.330 166.806
Jambi 69.705 134 19 69.858 0,22 1.555 71.413
Sumatera Selatan 204.628 406 85 205.119 0,24 1.374 206.493
Bengkulu 42.633 85 10 42.728 0,22 350 43.078
Lampung 150.917 173 45 151.135 0,14 662 151.797
Kep. Bangka Belitung 40.230 62 12 40.304 0,18 75 40.379
Kep. Riau 74.332 270 26 74.628 0,40 88 74.716
DKI Jakarta 560.567 2.353 249 563.169 0,46 4.969 568.138
Jawa Barat 2.128.440 3.659 681 2.132.780 0,20 6.413 2.139.193
Jawa Tengah 1.071.284 1.310 304 1.072.898 0,15 14.534 1.087.432
D I Yogyakarta 134.454 226 61 134.741 0,21 543 135.284
Jawa Timur 1.180.923 2.217 435 1.183.575 0,22 37.184 1.220.759
Banten 520.714 1.115 137 521.966 0,24 2.442 524.408
Bali 150.676 236 64 150.976 0,20 312 151.288
Nusa Tenggara Barat 146.945 164 66 147.175 0,16 2.321 149.496
Nusa Tenggara Timur 77.780 85 43 77.908 0,16 831 78.739
Kalimantan Barat 103.670 250 59 103.979 0,30 402 104.381
Kalimantan Tengah 55.140 61 17 55.218 0,14 135 55.353
Kalimantan Selatan 107.630 143 37 107.810 0,17 2.167 109.977
Kalimantan Timur 152.986 347 44 153.377 0,25 1.575 154.952
Sulawesi Utara 73.249 114 33 73.396 0,20 573 73.969
Sulawesi Tengah 49.655 83 13 49.751 0,19 45 49.796
Sulawesi Selatan 227.250 300 62 227.612 0,16 1.007 228.619
Sulawesi Tenggara 49.254 67 25 49.346 0,19 199 49.545
Gorontalo 27.432 56 15 27.503 0,26 20 27.523
Sulawesi Barat 22.102 18 7 22.127 0,11 27 22.154
Maluku 47.715 38 12 47.765 0,10 186 47.951
Maluku Utara 21.791 22 7 21.820 0,13 39 21.859
Papua Barat 17.789 16 5 17.810 0,12 4 17.814
Papua 55.484 86 16 55.586 0,18 405 55.991
Indonesia 8.492.984 15.643 2.935 8.511.562 0,22 88.329 8.599.891

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

173
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 71. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 92.480 149 31 92.660 0,19 1.404 94.064
Sumatera Utara 496.319 1.098 171 497.588 0,26 5.125 502.713
Sumatera Barat 147.473 554 90 148.117 0,43 1.053 149.170
Riau 158.324 548 53 158.925 0,38 1.482 160.407
Jambi 68.400 178 18 68.596 0,29 1.402 69.998
Sumatera Selatan 198.658 631 108 199.397 0,37 1.425 200.822
Bengkulu 42.301 139 16 42.456 0,37 514 42.970
Lampung 149.859 337 51 150.247 0,26 848 151.095
Kep. Bangka Belitung 38.367 73 12 38.452 0,22 69 38.521
Kep. Riau 70.808 356 37 71.201 0,55 58 71.259
DKI Jakarta 572.730 3.600 271 576.601 0,67 4.726 581.327
Jawa Barat 2.045.126 5.013 644 2.050.783 0,28 5.097 2.055.880
Jawa Tengah 1.028.174 1.837 248 1.030.259 0,20 12.813 1.043.072
D I Yogyakarta 130.462 289 51 130.802 0,26 454 131.256
Jawa Timur 1.142.163 3.414 365 1.145.942 0,33 43.791 1.189.733
Banten 502.701 1.526 157 504.384 0,33 2.720 507.104
Bali 143.165 355 42 143.562 0,28 161 143.723
Nusa Tenggara Barat 143.000 224 52 143.276 0,19 2.432 145.708
Nusa Tenggara Timur 79.305 119 35 79.459 0,19 819 80.278
Kalimantan Barat 104.459 376 39 104.874 0,40 483 105.357
Kalimantan Tengah 54.516 103 30 54.649 0,24 82 54.731
Kalimantan Selatan 102.568 179 32 102.779 0,21 1.905 104.684
Kalimantan Timur 145.202 481 57 145.740 0,37 1.490 147.230
Sulawesi Utara 71.021 140 36 71.197 0,25 413 71.610
Sulawesi Tengah 49.718 134 14 49.866 0,30 0 49.866
Sulawesi Selatan 222.981 417 82 223.480 0,22 396 223.876
Sulawesi Tenggara 48.574 76 23 48.673 0,20 26 48.699
Gorontalo 27.356 84 11 27.451 0,35 32 27.483
Sulawesi Barat 21.868 25 8 21.901 0,15 0 21.901
Maluku 45.988 97 11 46.096 0,23 28 46.124
Maluku Utara 21.078 46 6 21.130 0,25 4 21.134
Papua Barat 16.757 24 3 16.784 0,16 0 16.784
Papua 49.856 87 12 49.955 0,20 249 50.204
Indonesia 8.231.757 22.709 2.816 8.257.282 0,31 91.501 8.348.783

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

174
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 72. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Persentase Tidak Jumlah
Kesulitan Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 188.529 275 53 188.857 0,17 2.895 191.752
Sumatera Utara 1.011.695 1.851 349 1.013.895 0,22 9.060 1.022.955
Sumatera Barat 298.571 891 177 299.639 0,36 2.189 301.828
Riau 323.410 879 112 324.401 0,31 2.812 327.213
Jambi 138.105 312 37 138.454 0,25 2.957 141.411
Sumatera Selatan 403.286 1.037 193 404.516 0,30 2.799 407.315
Bengkulu 84.934 224 26 85.184 0,29 864 86.048
Lampung 300.776 510 96 301.382 0,20 1.510 302.892
Kep. Bangka Belitung 78.597 135 24 78.756 0,20 144 78.900
Kep. Riau 145.140 626 63 145.829 0,47 146 145.975
DKI Jakarta 1.133.297 5.953 520 1.139.770 0,57 9.695 1.149.465
Jawa Barat 4.173.566 8.672 1.325 4.183.563 0,24 11.510 4.195.073
Jawa Tengah 2.099.458 3.147 552 2.103.157 0,18 27.347 2.130.504
D I Yogyakarta 264.916 515 112 265.543 0,24 997 266.540
Jawa Timur 2.323.086 5.631 800 2.329.517 0,28 80.975 2.410.492
Banten 1.023.415 2.641 294 1.026.350 0,29 5.162 1.031.512
Bali 293.841 591 106 294.538 0,24 473 295.011
Nusa Tenggara Barat 289.945 388 118 290.451 0,17 4.753 295.204
Nusa Tenggara Timur 157.085 204 78 157.367 0,18 1.650 159.017
Kalimantan Barat 208.129 626 98 208.853 0,35 885 209.738
Kalimantan Tengah 109.656 164 47 109.867 0,19 217 110.084
Kalimantan Selatan 210.198 322 69 210.589 0,19 4.072 214.661
Kalimantan Timur 298.188 828 101 299.117 0,31 3.065 302.182
Sulawesi Utara 144.270 254 69 144.593 0,22 986 145.579
Sulawesi Tengah 99.373 217 27 99.617 0,24 45 99.662
Sulawesi Selatan 450.231 717 144 451.092 0,19 1.403 452.495
Sulawesi Tenggara 97.828 143 48 98.019 0,19 225 98.244
Gorontalo 54.788 140 26 54.954 0,30 52 55.006
Sulawesi Barat 43.970 43 15 44.028 0,13 27 44.055
Maluku 93.703 135 23 93.861 0,17 214 94.075
Maluku Utara 42.869 68 13 42.950 0,19 43 42.993
Papua Barat 34.546 40 8 34.594 0,14 4 34.598
Papua 105.340 173 28 105.541 0,19 654 106.195
Indonesia 16.724.741 38.352 5.751 16.768.844 0,26 179.830 16.948.674

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

175
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 73. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 278.076 304 126 278.506 0,15 2.066 280.572
Sumatera Utara 602.640 545 202 603.387 0,12 2.231 605.618
Sumatera Barat 255.669 369 95 256.133 0,18 701 256.834
Riau 276.687 284 76 277.047 0,13 1.659 278.706
Jambi 166.412 169 65 166.646 0,14 1.739 168.385
Sumatera Selatan 376.962 321 103 377.386 0,11 753 378.139
Bengkulu 94.930 75 39 95.044 0,12 185 95.229
Lampung 459.623 352 126 460.101 0,10 2.529 462.630
Kep. Bangka Belitung 46.666 60 18 46.744 0,17 148 46.892
Kep. Riau 21.220 42 11 21.273 0,25 11 21.284
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.206.560 1.174 349 1.208.083 0,13 2.256 1.210.339
Jawa Tengah 1.317.899 1.199 391 1.319.489 0,12 4.174 1.323.663
D I Yogyakarta 74.996 89 33 75.118 0,16 22 75.140
Jawa Timur 1.334.020 1.447 526 1.335.993 0,15 24.295 1.360.288
Banten 335.764 224 76 336.064 0,09 3.415 339.479
Bali 106.854 117 44 107.015 0,15 10 107.025
Nusa Tenggara Barat 217.440 251 85 217.776 0,15 283 218.059
Nusa Tenggara Timur 340.891 450 214 341.555 0,19 982 342.537
Kalimantan Barat 253.920 346 97 254.363 0,17 347 254.710
Kalimantan Tengah 114.731 122 44 114.897 0,14 63 114.960
Kalimantan Selatan 162.357 140 42 162.539 0,11 243 162.782
Kalimantan Timur 102.650 126 35 102.811 0,16 896 103.707
Sulawesi Utara 94.731 162 49 94.942 0,22 8 94.950
Sulawesi Tengah 160.261 188 79 160.528 0,17 953 161.481
Sulawesi Selatan 425.376 427 174 425.977 0,14 835 426.812
Sulawesi Tenggara 143.856 158 45 144.059 0,14 462 144.521
Gorontalo 60.083 124 34 60.241 0,26 3 60.244
Sulawesi Barat 79.831 97 25 79.953 0,15 233 80.186
Maluku 88.815 103 32 88.950 0,15 115 89.065
Maluku Utara 67.665 69 14 67.748 0,12 61 67.809
Papua Barat 44.625 52 12 44.689 0,14 242 44.931
Papua 216.156 273 41 216.470 0,15 2.976 219.446
Indonesia 9.528.366 9.859 3.302 9.541.527 0,14 54.896 9.596.423

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

176
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 74. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 265.297 318 85 265.700 0,15 2.175 267.875
Sumatera Utara 567.333 603 153 568.089 0,13 2.474 570.563
Sumatera Barat 243.046 477 86 243.609 0,23 837 244.446
Riau 257.715 314 59 258.088 0,14 1.448 259.536
Jambi 156.494 129 43 156.666 0,11 1.981 158.647
Sumatera Selatan 353.517 301 88 353.906 0,11 732 354.638
Bengkulu 88.516 87 19 88.622 0,12 211 88.833
Lampung 424.007 393 103 424.503 0,12 2.713 427.216
Kep. Bangka Belitung 43.920 69 16 44.005 0,19 83 44.088
Kep. Riau 19.591 44 5 19.640 0,25 4 19.644
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.121.449 1.187 332 1.122.968 0,14 2.296 1.125.264
Jawa Tengah 1.217.942 1.207 323 1.219.472 0,13 4.172 1.223.644
D I Yogyakarta 69.387 94 25 69.506 0,17 24 69.530
Jawa Timur 1.244.003 1.636 521 1.246.160 0,17 29.539 1.275.699
Banten 300.694 215 56 300.965 0,09 3.316 304.281
Bali 96.906 137 32 97.075 0,17 1 97.076
Nusa Tenggara Barat 206.631 190 59 206.880 0,12 309 207.189
Nusa Tenggara Timur 317.572 409 183 318.164 0,19 665 318.829
Kalimantan Barat 238.402 338 81 238.821 0,18 199 239.020
Kalimantan Tengah 105.846 117 36 105.999 0,14 26 106.025
Kalimantan Selatan 152.044 136 29 152.209 0,11 40 152.249
Kalimantan Timur 93.893 120 27 94.040 0,16 819 94.859
Sulawesi Utara 86.297 171 30 86.498 0,23 0 86.498
Sulawesi Tengah 149.314 198 58 149.570 0,17 783 150.353
Sulawesi Selatan 403.826 411 120 404.357 0,13 904 405.261
Sulawesi Tenggara 135.238 140 44 135.422 0,14 511 135.933
Gorontalo 57.488 128 28 57.644 0,27 0 57.644
Sulawesi Barat 75.393 69 21 75.483 0,12 165 75.648
Maluku 81.666 85 20 81.771 0,13 59 81.830
Maluku Utara 62.092 70 11 62.173 0,13 33 62.206
Papua Barat 40.833 50 13 40.896 0,15 61 40.957
Papua 176.884 231 28 177.143 0,15 1.895 179.038
Indonesia 8.853.236 10.074 2.734 8.866.044 0,14 58.475 8.924.519

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

177
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 75. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 543.373 622 211 544.206 0,15 4.241 548.447
Sumatera Utara 1.169.973 1.148 355 1.171.476 0,13 4.705 1.176.181
Sumatera Barat 498.715 846 181 499.742 0,21 1.538 501.280
Riau 534.402 598 135 535.135 0,14 3.107 538.242
Jambi 322.906 298 108 323.312 0,13 3.720 327.032
Sumatera Selatan 730.479 622 191 731.292 0,11 1.485 732.777
Bengkulu 183.446 162 58 183.666 0,12 396 184.062
Lampung 883.630 745 229 884.604 0,11 5.242 889.846
Kep. Bangka Belitung 90.586 129 34 90.749 0,18 231 90.980
Kep. Riau 40.811 86 16 40.913 0,25 15 40.928
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 2.328.009 2.361 681 2.331.051 0,13 4.552 2.335.603
Jawa Tengah 2.535.841 2.406 714 2.538.961 0,12 8.346 2.547.307
D I Yogyakarta 144.383 183 58 144.624 0,17 46 144.670
Jawa Timur 2.578.023 3.083 1.047 2.582.153 0,16 53.834 2.635.987
Banten 636.458 439 132 637.029 0,09 6.731 643.760
Bali 203.760 254 76 204.090 0,16 11 204.101
Nusa Tenggara Barat 424.071 441 144 424.656 0,14 592 425.248
Nusa Tenggara Timur 658.463 859 397 659.719 0,19 1.647 661.366
Kalimantan Barat 492.322 684 178 493.184 0,17 546 493.730
Kalimantan Tengah 220.577 239 80 220.896 0,14 89 220.985
Kalimantan Selatan 314.401 276 71 314.748 0,11 283 315.031
Kalimantan Timur 196.543 246 62 196.851 0,16 1.715 198.566
Sulawesi Utara 181.028 333 79 181.440 0,23 8 181.448
Sulawesi Tengah 309.575 386 137 310.098 0,17 1.736 311.834
Sulawesi Selatan 829.202 838 294 830.334 0,14 1.739 832.073
Sulawesi Tenggara 279.094 298 89 279.481 0,14 973 280.454
Gorontalo 117.571 252 62 117.885 0,27 3 117.888
Sulawesi Barat 155.224 166 46 155.436 0,14 398 155.834
Maluku 170.481 188 52 170.721 0,14 174 170.895
Maluku Utara 129.757 139 25 129.921 0,13 94 130.015
Papua Barat 85.458 102 25 85.585 0,15 303 85.888
Papua 393.040 504 69 393.613 0,15 4.871 398.484
Indonesia 18.381.602 19.933 6.036 18.407.571 0,14 113.371 18.520.942

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

178
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 76. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 374.125 430 148 374.703 0,15 3.557 378.260
Sumatera Utara 1.118.016 1.298 380 1.119.694 0,15 6.166 1.125.860
Sumatera Barat 406.767 706 182 407.655 0,22 1.837 409.492
Riau 441.773 615 135 442.523 0,17 2.989 445.512
Jambi 236.117 303 84 236.504 0,16 3.294 239.798
Sumatera Selatan 581.590 727 188 582.505 0,16 2.127 584.632
Bengkulu 137.563 160 49 137.772 0,15 535 138.307
Lampung 610.540 525 171 611.236 0,11 3.191 614.427
Kep. Bangka Belitung 86.896 122 30 87.048 0,17 223 87.271
Kep. Riau 95.552 312 37 95.901 0,36 99 96.000
DKI Jakarta 560.567 2.353 249 563.169 0,46 4.969 568.138
Jawa Barat 3.335.000 4.833 1.030 3.340.863 0,18 8.669 3.349.532
Jawa Tengah 2.389.183 2.509 695 2.392.387 0,13 18.708 2.411.095
D I Yogyakarta 209.450 315 94 209.859 0,19 565 210.424
Jawa Timur 2.514.943 3.664 961 2.519.568 0,18 61.479 2.581.047
Banten 856.478 1.339 213 858.030 0,18 5.857 863.887
Bali 257.530 353 108 257.991 0,18 322 258.313
Nusa Tenggara Barat 364.385 415 151 364.951 0,16 2.604 367.555
Nusa Tenggara Timur 418.671 535 257 419.463 0,19 1.813 421.276
Kalimantan Barat 357.590 596 156 358.342 0,21 749 359.091
Kalimantan Tengah 169.871 183 61 170.115 0,14 198 170.313
Kalimantan Selatan 269.987 283 79 270.349 0,13 2.410 272.759
Kalimantan Timur 255.636 473 79 256.188 0,22 2.471 258.659
Sulawesi Utara 167.980 276 82 168.338 0,21 581 168.919
Sulawesi Tengah 209.916 271 92 210.279 0,17 998 211.277
Sulawesi Selatan 652.626 727 236 653.589 0,15 1.842 655.431
Sulawesi Tenggara 193.110 225 70 193.405 0,15 661 194.066
Gorontalo 87.515 180 49 87.744 0,26 23 87.767
Sulawesi Barat 101.933 115 32 102.080 0,14 260 102.340
Maluku 136.530 141 44 136.715 0,14 301 137.016
Maluku Utara 89.456 91 21 89.568 0,13 100 89.668
Papua Barat 62.414 68 17 62.499 0,14 246 62.745
Papua 271.640 359 57 272.056 0,15 3.381 275.437
Indonesia 18.021.350 25.502 6.237 18.053.089 0,18 143.225 18.196.314

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

179
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 77. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 357.777 467 116 358.360 0,16 3.579 361.939
Sumatera Utara 1.063.652 1.701 324 1.065.677 0,19 7.599 1.073.276
Sumatera Barat 390.519 1.031 176 391.726 0,31 1.890 393.616
Riau 416.039 862 112 417.013 0,23 2.930 419.943
Jambi 224.894 307 61 225.262 0,16 3.383 228.645
Sumatera Selatan 552.175 932 196 553.303 0,20 2.157 555.460
Bengkulu 130.817 226 35 131.078 0,20 725 131.803
Lampung 573.866 730 154 574.750 0,15 3.561 578.311
Kep. Bangka Belitung 82.287 142 28 82.457 0,21 152 82.609
Kep. Riau 90.399 400 42 90.841 0,49 62 90.903
DKI Jakarta 572.730 3.600 271 576.601 0,67 4.726 581.327
Jawa Barat 3.166.575 6.200 976 3.173.751 0,23 7.393 3.181.144
Jawa Tengah 2.246.116 3.044 571 2.249.731 0,16 16.985 2.266.716
D I Yogyakarta 199.849 383 76 200.308 0,23 478 200.786
Jawa Timur 2.386.166 5.050 886 2.392.102 0,25 73.330 2.465.432
Banten 803.395 1.741 213 805.349 0,24 6.036 811.385
Bali 240.071 492 74 240.637 0,24 162 240.799
Nusa Tenggara Barat 349.631 414 111 350.156 0,15 2.741 352.897
Nusa Tenggara Timur 396.877 528 218 397.623 0,19 1.484 399.107
Kalimantan Barat 342.861 714 120 343.695 0,24 682 344.377
Kalimantan Tengah 160.362 220 66 160.648 0,18 108 160.756
Kalimantan Selatan 254.612 315 61 254.988 0,15 1.945 256.933
Kalimantan Timur 239.095 601 84 239.780 0,29 2.309 242.089
Sulawesi Utara 157.318 311 66 157.695 0,24 413 158.108
Sulawesi Tengah 199.032 332 72 199.436 0,20 783 200.219
Sulawesi Selatan 626.807 828 202 627.837 0,16 1.300 629.137
Sulawesi Tenggara 183.812 216 67 184.095 0,15 537 184.632
Gorontalo 84.844 212 39 85.095 0,29 32 85.127
Sulawesi Barat 97.261 94 29 97.384 0,13 165 97.549
Maluku 127.654 182 31 127.867 0,17 87 127.954
Maluku Utara 83.170 116 17 83.303 0,16 37 83.340
Papua Barat 57.590 74 16 57.680 0,16 61 57.741
Papua 226.740 318 40 227.098 0,16 2.144 229.242
Indonesia 17.084.993 32.783 5.550 17.123.326 0,22 149.976 17.273.302

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

180
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 78. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Melihat Menurut Provinsi dan
Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 731.902 897 264 733.063 0,16 7.136 740.199
Sumatera Utara 2.181.668 2.999 704 2.185.371 0,17 13.765 2.199.136
Sumatera Barat 797.286 1.737 358 799.381 0,26 3.727 803.108
Riau 857.812 1.477 247 859.536 0,20 5.919 865.455
Jambi 461.011 610 145 461.766 0,16 6.677 468.443
Sumatera Selatan 1.133.765 1.659 384 1.135.808 0,18 4.284 1.140.092
Bengkulu 268.380 386 84 268.850 0,17 1.260 270.110
Lampung 1.184.406 1.255 325 1.185.986 0,13 6.752 1.192.738
Kep. Bangka Belitung 169.183 264 58 169.505 0,19 375 169.880
Kep. Riau 185.951 712 79 186.742 0,42 161 186.903
DKI Jakarta 1.133.297 5.953 520 1.139.770 0,57 9.695 1.149.465
Jawa Barat 6.501.575 11.033 2.006 6.514.614 0,20 16.062 6.530.676
Jawa Tengah 4.635.299 5.553 1.266 4.642.118 0,15 35.693 4.677.811
D I Yogyakarta 409.299 698 170 410.167 0,21 1.043 411.210
Jawa Timur 4.901.109 8.714 1.847 4.911.670 0,22 134.809 5.046.479
Banten 1.659.873 3.080 426 1.663.379 0,21 11.893 1.675.272
Bali 497.601 845 182 498.628 0,21 484 499.112
Nusa Tenggara Barat 714.016 829 262 715.107 0,15 5.345 720.452
Nusa Tenggara Timur 815.548 1.063 475 817.086 0,19 3.297 820.383
Kalimantan Barat 700.451 1.310 276 702.037 0,23 1.431 703.468
Kalimantan Tengah 330.233 403 127 330.763 0,16 306 331.069
Kalimantan Selatan 524.599 598 140 525.337 0,14 4.355 529.692
Kalimantan Timur 494.731 1.074 163 495.968 0,25 4.780 500.748
Sulawesi Utara 325.298 587 148 326.033 0,23 994 327.027
Sulawesi Tengah 408.948 603 164 409.715 0,19 1.781 411.496
Sulawesi Selatan 1.279.433 1.555 438 1.281.426 0,16 3.142 1.284.568
Sulawesi Tenggara 376.922 441 137 377.500 0,15 1.198 378.698
Gorontalo 172.359 392 88 172.839 0,28 55 172.894
Sulawesi Barat 199.194 209 61 199.464 0,14 425 199.889
Maluku 264.184 323 75 264.582 0,15 388 264.970
Maluku Utara 172.626 207 38 172.871 0,14 137 173.008
Papua Barat 120.004 142 33 120.179 0,15 307 120.486
Papua 498.380 677 97 499.154 0,16 5.525 504.679
Indonesia 35.106.343 58.285 11.787 35.176.415 0,20 293.201 35.469.616

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

181
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 79. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 96.061 68 68 96.197 0,14 1.491 97.688
Sumatera Utara 515.733 309 265 516.307 0,11 3.935 520.242
Sumatera Barat 151.266 160 96 151.522 0,17 1.136 152.658
Riau 165.279 103 94 165.476 0,12 1.330 166.806
Jambi 69.768 45 45 69.858 0,13 1.555 71.413
Sumatera Selatan 204.921 107 91 205.119 0,10 1.374 206.493
Bengkulu 42.693 17 18 42.728 0,08 350 43.078
Lampung 150.967 88 80 151.135 0,11 662 151.797
Kep. Bangka Belitung 40.253 29 22 40.304 0,13 75 40.379
Kep. Riau 74.551 46 31 74.628 0,10 88 74.716
DKI Jakarta 562.612 312 245 563.169 0,10 4.969 568.138
Jawa Barat 2.130.362 1.404 1.014 2.132.780 0,11 6.413 2.139.193
Jawa Tengah 1.071.550 790 558 1.072.898 0,13 14.534 1.087.432
D I Yogyakarta 134.544 101 96 134.741 0,15 543 135.284
Jawa Timur 1.182.111 825 639 1.183.575 0,12 37.184 1.220.759
Banten 521.453 308 205 521.966 0,10 2.442 524.408
Bali 150.726 132 118 150.976 0,17 312 151.288
Nusa Tenggara Barat 146.942 134 99 147.175 0,16 2.321 149.496
Nusa Tenggara Timur 77.770 81 57 77.908 0,18 831 78.739
Kalimantan Barat 103.825 80 74 103.979 0,15 402 104.381
Kalimantan Tengah 55.153 39 26 55.218 0,12 135 55.353
Kalimantan Selatan 107.660 76 74 107.810 0,14 2.167 109.977
Kalimantan Timur 153.200 112 65 153.377 0,12 1.575 154.952
Sulawesi Utara 73.285 57 54 73.396 0,15 573 73.969
Sulawesi Tengah 49.695 35 21 49.751 0,11 45 49.796
Sulawesi Selatan 227.281 190 141 227.612 0,15 1.007 228.619
Sulawesi Tenggara 49.275 43 28 49.346 0,14 199 49.545
Gorontalo 27.419 57 27 27.503 0,31 20 27.523
Sulawesi Barat 22.091 17 19 22.127 0,16 27 22.154
Maluku 47.712 37 16 47.765 0,11 186 47.951
Maluku Utara 21.787 19 14 21.820 0,15 39 21.859
Papua Barat 17.791 11 8 17.810 0,11 4 17.814
Papua 55.528 38 20 55.586 0,10 405 55.991
Indonesia 8.501.264 5.870 4.428 8.511.562 0,12 88.329 8.599.891

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

182
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 80. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 92.564 49 47 92.660 0,10 1.404 94.064
Sumatera Utara 497.092 284 212 497.588 0,10 5.125 502.713
Sumatera Barat 147.904 126 87 148.117 0,14 1.053 149.170
Riau 158.793 68 64 158.925 0,08 1.482 160.407
Jambi 68.538 36 22 68.596 0,08 1.402 69.998
Sumatera Selatan 199.214 103 80 199.397 0,09 1.425 200.822
Bengkulu 42.427 13 16 42.456 0,07 514 42.970
Lampung 150.101 87 59 150.247 0,10 848 151.095
Kep. Bangka Belitung 38.410 24 18 38.452 0,11 69 38.521
Kep. Riau 71.137 40 24 71.201 0,09 58 71.259
DKI Jakarta 576.118 246 237 576.601 0,08 4.726 581.327
Jawa Barat 2.048.816 1.138 829 2.050.783 0,10 5.097 2.055.880
Jawa Tengah 1.029.157 615 487 1.030.259 0,11 12.813 1.043.072
D I Yogyakarta 130.628 89 85 130.802 0,13 454 131.256
Jawa Timur 1.144.684 699 559 1.145.942 0,11 43.791 1.189.733
Banten 503.993 224 167 504.384 0,08 2.720 507.104
Bali 143.359 119 84 143.562 0,14 161 143.723
Nusa Tenggara Barat 143.068 118 90 143.276 0,15 2.432 145.708
Nusa Tenggara Timur 79.338 73 48 79.459 0,15 819 80.278
Kalimantan Barat 104.741 67 66 104.874 0,13 483 105.357
Kalimantan Tengah 54.579 47 23 54.649 0,13 82 54.731
Kalimantan Selatan 102.684 52 43 102.779 0,09 1.905 104.684
Kalimantan Timur 145.622 68 50 145.740 0,08 1.490 147.230
Sulawesi Utara 71.126 40 31 71.197 0,10 413 71.610
Sulawesi Tengah 49.821 28 17 49.866 0,09 0 49.866
Sulawesi Selatan 223.191 161 128 223.480 0,13 396 223.876
Sulawesi Tenggara 48.622 28 23 48.673 0,10 26 48.699
Gorontalo 27.376 58 17 27.451 0,27 32 27.483
Sulawesi Barat 21.866 17 18 21.901 0,16 0 21.901
Maluku 46.048 24 24 46.096 0,10 28 46.124
Maluku Utara 21.097 21 12 21.130 0,16 4 21.134
Papua Barat 16.776 3 5 16.784 0,05 0 16.784
Papua 49.915 29 11 49.955 0,08 249 50.204
Indonesia 8.248.805 4.794 3.683 8.257.282 0,10 91.501 8.348.783

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

183
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 81. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-Laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 188.625 117 115 188.857 0,12 2.895 191.752
Sumatera Utara 1.012.825 593 477 1.013.895 0,11 9.060 1.022.955
Sumatera Barat 299.170 286 183 299.639 0,16 2.189 301.828
Riau 324.072 171 158 324.401 0,10 2.812 327.213
Jambi 138.306 81 67 138.454 0,11 2.957 141.411
Sumatera Selatan 404.135 210 171 404.516 0,09 2.799 407.315
Bengkulu 85.120 30 34 85.184 0,08 864 86.048
Lampung 301.068 175 139 301.382 0,10 1.510 302.892
Kep. Bangka Belitung 78.663 53 40 78.756 0,12 144 78.900
Kep. Riau 145.688 86 55 145.829 0,10 146 145.975
DKI Jakarta 1.138.730 558 482 1.139.770 0,09 9.695 1.149.465
Jawa Barat 4.179.178 2.542 1.843 4.183.563 0,10 11.510 4.195.073
Jawa Tengah 2.100.707 1.405 1.045 2.103.157 0,12 27.347 2.130.504
D I Yogyakarta 265.172 190 181 265.543 0,14 997 266.540
Jawa Timur 2.326.795 1.524 1.198 2.329.517 0,12 80.975 2.410.492
Banten 1.025.446 532 372 1.026.350 0,09 5.162 1.031.512
Bali 294.085 251 202 294.538 0,15 473 295.011
Nusa Tenggara Barat 290.010 252 189 290.451 0,15 4.753 295.204
Nusa Tenggara Timur 157.108 154 105 157.367 0,16 1.650 159.017
Kalimantan Barat 208.566 147 140 208.853 0,14 885 209.738
Kalimantan Tengah 109.732 86 49 109.867 0,12 217 110.084
Kalimantan Selatan 210.344 128 117 210.589 0,12 4.072 214.661
Kalimantan Timur 298.822 180 115 299.117 0,10 3.065 302.182
Sulawesi Utara 144.411 97 85 144.593 0,13 986 145.579
Sulawesi Tengah 99.516 63 38 99.617 0,10 45 99.662
Sulawesi Selatan 450.472 351 269 451.092 0,14 1.403 452.495
Sulawesi Tenggara 97.897 71 51 98.019 0,12 225 98.244
Gorontalo 54.795 115 44 54.954 0,29 52 55.006
Sulawesi Barat 43.957 34 37 44.028 0,16 27 44.055
Maluku 93.760 61 40 93.861 0,11 214 94.075
Maluku Utara 42.884 40 26 42.950 0,15 43 42.993
Papua Barat 34.567 14 13 34.594 0,08 4 34.598
Papua 105.443 67 31 105.541 0,09 654 106.195
Indonesia 16.750.069 10.664 8.111 16.768.844 0,11 179.830 16.948.674

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

184
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 82. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 277.948 314 244 278.506 0,20 2.066 280.572
Sumatera Utara 602.281 649 457 603.387 0,18 2.231 605.618
Sumatera Barat 255.651 300 182 256.133 0,19 701 256.834
Riau 276.628 237 182 277.047 0,15 1.659 278.706
Jambi 166.325 175 146 166.646 0,19 1.739 168.385
Sumatera Selatan 376.775 369 242 377.386 0,16 753 378.139
Bengkulu 94.878 90 76 95.044 0,17 185 95.229
Lampung 459.381 380 340 460.101 0,16 2.529 462.630
Kep. Bangka Belitung 46.647 55 42 46.744 0,21 148 46.892
Kep. Riau 21.219 33 21 21.273 0,25 11 21.284
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.206.313 1.043 727 1.208.083 0,15 2.256 1.210.339
Jawa Tengah 1.317.340 1.207 942 1.319.489 0,16 4.174 1.323.663
D I Yogyakarta 74.952 93 73 75.118 0,22 22 75.140
Jawa Timur 1.333.803 1.218 972 1.335.993 0,16 24.295 1.360.288
Banten 335.629 273 162 336.064 0,13 3.415 339.479
Bali 106.793 123 99 107.015 0,21 10 107.025
Nusa Tenggara Barat 217.352 255 169 217.776 0,19 283 218.059
Nusa Tenggara Timur 340.448 710 397 341.555 0,32 982 342.537
Kalimantan Barat 253.801 330 232 254.363 0,22 347 254.710
Kalimantan Tengah 114.688 133 76 114.897 0,18 63 114.960
Kalimantan Selatan 162.255 149 135 162.539 0,17 243 162.782
Kalimantan Timur 102.654 90 67 102.811 0,15 896 103.707
Sulawesi Utara 94.682 166 94 94.942 0,27 8 94.950
Sulawesi Tengah 160.125 248 155 160.528 0,25 953 161.481
Sulawesi Selatan 425.095 497 385 425.977 0,21 835 426.812
Sulawesi Tenggara 143.684 220 155 144.059 0,26 462 144.521
Gorontalo 60.014 164 63 60.241 0,38 3 60.244
Sulawesi Barat 79.751 129 73 79.953 0,25 233 80.186
Maluku 88.761 132 57 88.950 0,21 115 89.065
Maluku Utara 67.585 112 51 67.748 0,24 61 67.809
Papua Barat 44.635 30 24 44.689 0,12 242 44.931
Papua 216.255 161 54 216.470 0,10 2.976 219.446
Indonesia 9.524.348 10.085 7.094 9.541.527 0,18 54.896 9.596.423

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

185
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 83. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 265.248 246 206 265.700 0,17 2.175 267.875
Sumatera Utara 567.304 451 334 568.089 0,14 2.474 570.563
Sumatera Barat 243.217 231 161 243.609 0,16 837 244.446
Riau 257.812 164 112 258.088 0,11 1.448 259.536
Jambi 156.465 122 79 156.666 0,13 1.981 158.647
Sumatera Selatan 353.456 275 175 353.906 0,13 732 354.638
Bengkulu 88.498 74 50 88.622 0,14 211 88.833
Lampung 423.943 295 265 424.503 0,13 2.713 427.216
Kep. Bangka Belitung 43.918 43 44 44.005 0,20 83 44.088
Kep. Riau 19.603 23 14 19.640 0,19 4 19.644
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.121.532 857 579 1.122.968 0,13 2.296 1.125.264
Jawa Tengah 1.217.809 948 715 1.219.472 0,14 4.172 1.223.644
D I Yogyakarta 69.383 75 48 69.506 0,18 24 69.530
Jawa Timur 1.244.335 992 833 1.246.160 0,15 29.539 1.275.699
Banten 300.638 191 136 300.965 0,11 3.316 304.281
Bali 96.896 113 66 97.075 0,18 1 97.076
Nusa Tenggara Barat 206.568 174 138 206.880 0,15 309 207.189
Nusa Tenggara Timur 317.301 543 320 318.164 0,27 665 318.829
Kalimantan Barat 238.396 247 178 238.821 0,18 199 239.020
Kalimantan Tengah 105.780 149 70 105.999 0,21 26 106.025
Kalimantan Selatan 152.009 116 84 152.209 0,13 40 152.249
Kalimantan Timur 93.902 73 65 94.040 0,15 819 94.859
Sulawesi Utara 86.299 116 83 86.498 0,23 0 86.498
Sulawesi Tengah 149.292 177 101 149.570 0,19 783 150.353
Sulawesi Selatan 403.661 427 269 404.357 0,17 904 405.261
Sulawesi Tenggara 135.155 162 105 135.422 0,20 511 135.933
Gorontalo 57.442 132 70 57.644 0,35 0 57.644
Sulawesi Barat 75.315 98 70 75.483 0,22 165 75.648
Maluku 81.623 99 49 81.771 0,18 59 81.830
Maluku Utara 62.071 65 37 62.173 0,16 33 62.206
Papua Barat 40.856 29 11 40.896 0,10 61 40.957
Papua 176.967 140 36 177.143 0,10 1.895 179.038
Indonesia 8.852.694 7.847 5.503 8.866.044 0,15 58.475 8.924.519

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

186
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 84. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 543.196 560 450 544.206 0,19 4.241 548.447
Sumatera Utara 1.169.585 1.100 791 1.171.476 0,16 4.705 1.176.181
Sumatera Barat 498.868 531 343 499.742 0,17 1.538 501.280
Riau 534.440 401 294 535.135 0,13 3.107 538.242
Jambi 322.790 297 225 323.312 0,16 3.720 327.032
Sumatera Selatan 730.231 644 417 731.292 0,15 1.485 732.777
Bengkulu 183.376 164 126 183.666 0,16 396 184.062
Lampung 883.324 675 605 884.604 0,14 5.242 889.846
Kep. Bangka Belitung 90.565 98 86 90.749 0,20 231 90.980
Kep. Riau 40.822 56 35 40.913 0,22 15 40.928
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 2.327.845 1.900 1.306 2.331.051 0,14 4.552 2.335.603
Jawa Tengah 2.535.149 2.155 1.657 2.538.961 0,15 8.346 2.547.307
D I Yogyakarta 144.335 168 121 144.624 0,20 46 144.670
Jawa Timur 2.578.138 2.210 1.805 2.582.153 0,16 53.834 2.635.987
Banten 636.267 464 298 637.029 0,12 6.731 643.760
Bali 203.689 236 165 204.090 0,20 11 204.101
Nusa Tenggara Barat 423.920 429 307 424.656 0,17 592 425.248
Nusa Tenggara Timur 657.749 1.253 717 659.719 0,30 1.647 661.366
Kalimantan Barat 492.197 577 410 493.184 0,20 546 493.730
Kalimantan Tengah 220.468 282 146 220.896 0,19 89 220.985
Kalimantan Selatan 314.264 265 219 314.748 0,15 283 315.031
Kalimantan Timur 196.556 163 132 196.851 0,15 1.715 198.566
Sulawesi Utara 180.981 282 177 181.440 0,25 8 181.448
Sulawesi Tengah 309.417 425 256 310.098 0,22 1.736 311.834
Sulawesi Selatan 828.756 924 654 830.334 0,19 1.739 832.073
Sulawesi Tenggara 278.839 382 260 279.481 0,23 973 280.454
Gorontalo 117.456 296 133 117.885 0,36 3 117.888
Sulawesi Barat 155.066 227 143 155.436 0,24 398 155.834
Maluku 170.384 231 106 170.721 0,20 174 170.895
Maluku Utara 129.656 177 88 129.921 0,20 94 130.015
Papua Barat 85.491 59 35 85.585 0,11 303 85.888
Papua 393.222 301 90 393.613 0,10 4.871 398.484
Indonesia 18.377.042 17.932 12.597 18.407.571 0,17 113.371 18.520.942

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

187
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 85. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 374.009 382 312 374.703 0,19 3.557 378.260
Sumatera Utara 1.118.014 958 722 1.119.694 0,15 6.166 1.125.860
Sumatera Barat 406.917 460 278 407.655 0,18 1.837 409.492
Riau 441.907 340 276 442.523 0,14 2.989 445.512
Jambi 236.093 220 191 236.504 0,17 3.294 239.798
Sumatera Selatan 581.696 476 333 582.505 0,14 2.127 584.632
Bengkulu 137.571 107 94 137.772 0,15 535 138.307
Lampung 610.348 468 420 611.236 0,15 3.191 614.427
Kep. Bangka Belitung 86.900 84 64 87.048 0,17 223 87.271
Kep. Riau 95.770 79 52 95.901 0,14 99 96.000
DKI Jakarta 562.612 312 245 563.169 0,10 4.969 568.138
Jawa Barat 3.336.675 2.447 1.741 3.340.863 0,13 8.669 3.349.532
Jawa Tengah 2.388.890 1.997 1.500 2.392.387 0,15 18.708 2.411.095
D I Yogyakarta 209.496 194 169 209.859 0,17 565 210.424
Jawa Timur 2.515.914 2.043 1.611 2.519.568 0,15 61.479 2.581.047
Banten 857.082 581 367 858.030 0,11 5.857 863.887
Bali 257.519 255 217 257.991 0,18 322 258.313
Nusa Tenggara Barat 364.294 389 268 364.951 0,18 2.604 367.555
Nusa Tenggara Timur 418.218 791 454 419.463 0,30 1.813 421.276
Kalimantan Barat 357.626 410 306 358.342 0,20 749 359.091
Kalimantan Tengah 169.841 172 102 170.115 0,16 198 170.313
Kalimantan Selatan 269.915 225 209 270.349 0,16 2.410 272.759
Kalimantan Timur 255.854 202 132 256.188 0,13 2.471 258.659
Sulawesi Utara 167.967 223 148 168.338 0,22 581 168.919
Sulawesi Tengah 209.820 283 176 210.279 0,22 998 211.277
Sulawesi Selatan 652.376 687 526 653.589 0,19 1.842 655.431
Sulawesi Tenggara 192.959 263 183 193.405 0,23 661 194.066
Gorontalo 87.433 221 90 87.744 0,35 23 87.767
Sulawesi Barat 101.842 146 92 102.080 0,23 260 102.340
Maluku 136.473 169 73 136.715 0,18 301 137.016
Maluku Utara 89.372 131 65 89.568 0,22 100 89.668
Papua Barat 62.426 41 32 62.499 0,12 246 62.745
Papua 271.783 199 74 272.056 0,10 3.381 275.437
Indonesia 18.025.612 15.955 11.522 18.053.089 0,15 143.225 18.196.314

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

188
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 86. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 357.812 295 253 358.360 0,15 3.579 361.939
Sumatera Utara 1.064.396 735 546 1.065.677 0,12 7.599 1.073.276
Sumatera Barat 391.121 357 248 391.726 0,15 1.890 393.616
Riau 416.605 232 176 417.013 0,10 2.930 419.943
Jambi 225.003 158 101 225.262 0,11 3.383 228.645
Sumatera Selatan 552.670 378 255 553.303 0,11 2.157 555.460
Bengkulu 130.925 87 66 131.078 0,12 725 131.803
Lampung 574.044 382 324 574.750 0,12 3.561 578.311
Kep. Bangka Belitung 82.328 67 62 82.457 0,16 152 82.609
Kep. Riau 90.740 63 38 90.841 0,11 62 90.903
DKI Jakarta 576.118 246 237 576.601 0,08 4.726 581.327
Jawa Barat 3.170.348 1.995 1.408 3.173.751 0,11 7.393 3.181.144
Jawa Tengah 2.246.966 1.563 1.202 2.249.731 0,12 16.985 2.266.716
D I Yogyakarta 200.011 164 133 200.308 0,15 478 200.786
Jawa Timur 2.389.019 1.691 1.392 2.392.102 0,13 73.330 2.465.432
Banten 804.631 415 303 805.349 0,09 6.036 811.385
Bali 240.255 232 150 240.637 0,16 162 240.799
Nusa Tenggara Barat 349.636 292 228 350.156 0,15 2.741 352.897
Nusa Tenggara Timur 396.639 616 368 397.623 0,25 1.484 399.107
Kalimantan Barat 343.137 314 244 343.695 0,16 682 344.377
Kalimantan Tengah 160.359 196 93 160.648 0,18 108 160.756
Kalimantan Selatan 254.693 168 127 254.988 0,12 1.945 256.933
Kalimantan Timur 239.524 141 115 239.780 0,11 2.309 242.089
Sulawesi Utara 157.425 156 114 157.695 0,17 413 158.108
Sulawesi Tengah 199.113 205 118 199.436 0,16 783 200.219
Sulawesi Selatan 626.852 588 397 627.837 0,16 1.300 629.137
Sulawesi Tenggara 183.777 190 128 184.095 0,17 537 184.632
Gorontalo 84.818 190 87 85.095 0,33 32 85.127
Sulawesi Barat 97.181 115 88 97.384 0,21 165 97.549
Maluku 127.671 123 73 127.867 0,15 87 127.954
Maluku Utara 83.168 86 49 83.303 0,16 37 83.340
Papua Barat 57.632 32 16 57.680 0,08 61 57.741
Papua 226.882 169 47 227.098 0,10 2.144 229.242
Indonesia 17.101.499 12.641 9.186 17.123.326 0,13 149.976 17.273.302

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

189
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 87. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mendengar Menurut Provinsi
dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 731.821 677 565 733.063 0,17 7.136 740.199
Sumatera Utara 2.182.410 1.693 1.268 2.185.371 0,14 13.765 2.199.136
Sumatera Barat 798.038 817 526 799.381 0,17 3.727 803.108
Riau 858.512 572 452 859.536 0,12 5.919 865.455
Jambi 461.096 378 292 461.766 0,15 6.677 468.443
Sumatera Selatan 1.134.366 854 588 1.135.808 0,13 4.284 1.140.092
Bengkulu 268.496 194 160 268.850 0,13 1.260 270.110
Lampung 1.184.392 850 744 1.185.986 0,13 6.752 1.192.738
Kep. Bangka Belitung 169.228 151 126 169.505 0,16 375 169.880
Kep. Riau 186.510 142 90 186.742 0,12 161 186.903
DKI Jakarta 1.138.730 558 482 1.139.770 0,09 9.695 1.149.465
Jawa Barat 6.507.023 4.442 3.149 6.514.614 0,12 16.062 6.530.676
Jawa Tengah 4.635.856 3.560 2.702 4.642.118 0,13 35.693 4.677.811
D I Yogyakarta 409.507 358 302 410.167 0,16 1.043 411.210
Jawa Timur 4.904.933 3.734 3.003 4.911.670 0,14 134.809 5.046.479
Banten 1.661.713 996 670 1.663.379 0,10 11.893 1.675.272
Bali 497.774 487 367 498.628 0,17 484 499.112
Nusa Tenggara Barat 713.930 681 496 715.107 0,16 5.345 720.452
Nusa Tenggara Timur 814.857 1.407 822 817.086 0,27 3.297 820.383
Kalimantan Barat 700.763 724 550 702.037 0,18 1.431 703.468
Kalimantan Tengah 330.200 368 195 330.763 0,17 306 331.069
Kalimantan Selatan 524.608 393 336 525.337 0,14 4.355 529.692
Kalimantan Timur 495.378 343 247 495.968 0,12 4.780 500.748
Sulawesi Utara 325.392 379 262 326.033 0,20 994 327.027
Sulawesi Tengah 408.933 488 294 409.715 0,19 1.781 411.496
Sulawesi Selatan 1.279.228 1.275 923 1.281.426 0,17 3.142 1.284.568
Sulawesi Tenggara 376.736 453 311 377.500 0,20 1.198 378.698
Gorontalo 172.251 411 177 172.839 0,34 55 172.894
Sulawesi Barat 199.023 261 180 199.464 0,22 425 199.889
Maluku 264.144 292 146 264.582 0,17 388 264.970
Maluku Utara 172.540 217 114 172.871 0,19 137 173.008
Papua Barat 120.058 73 48 120.179 0,10 307 120.486
Papua 498.665 368 121 499.154 0,10 5.525 504.679
Indonesia 35.127.111 28.596 20.708 35.176.415 0,14 293.201 35.469.616

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

190
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 88. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 96.045 64 88 96.197 0,16 1.491 97.688
Sumatera Utara 515.536 367 404 516.307 0,15 3.935 520.242
Sumatera Barat 151.163 173 186 151.522 0,24 1.136 152.658
Riau 165.218 130 128 165.476 0,16 1.330 166.806
Jambi 69.733 63 62 69.858 0,18 1.555 71.413
Sumatera Selatan 204.808 150 161 205.119 0,15 1.374 206.493
Bengkulu 42.661 27 40 42.728 0,16 350 43.078
Lampung 150.894 115 126 151.135 0,16 662 151.797
Kep. Bangka Belitung 40.240 34 30 40.304 0,16 75 40.379
Kep. Riau 74.523 52 53 74.628 0,14 88 74.716
DKI Jakarta 562.405 352 412 563.169 0,14 4.969 568.138
Jawa Barat 2.129.202 1.781 1.797 2.132.780 0,17 6.413 2.139.193
Jawa Tengah 1.070.944 915 1.039 1.072.898 0,18 14.534 1.087.432
D I Yogyakarta 134.457 112 172 134.741 0,21 543 135.284
Jawa Timur 1.181.322 1.119 1.134 1.183.575 0,19 37.184 1.220.759
Banten 521.234 395 337 521.966 0,14 2.442 524.408
Bali 150.677 141 158 150.976 0,20 312 151.288
Nusa Tenggara Barat 146.889 160 126 147.175 0,19 2.321 149.496
Nusa Tenggara Timur 77.742 87 79 77.908 0,21 831 78.739
Kalimantan Barat 103.790 86 103 103.979 0,18 402 104.381
Kalimantan Tengah 55.119 55 44 55.218 0,18 135 55.353
Kalimantan Selatan 107.609 91 110 107.810 0,19 2.167 109.977
Kalimantan Timur 153.154 101 122 153.377 0,15 1.575 154.952
Sulawesi Utara 73.227 82 87 73.396 0,23 573 73.969
Sulawesi Tengah 49.677 39 35 49.751 0,15 45 49.796
Sulawesi Selatan 227.240 186 186 227.612 0,16 1.007 228.619
Sulawesi Tenggara 49.251 55 40 49.346 0,19 199 49.545
Gorontalo 27.435 38 30 27.503 0,25 20 27.523
Sulawesi Barat 22.098 15 14 22.127 0,13 27 22.154
Maluku 47.714 24 27 47.765 0,11 186 47.951
Maluku Utara 21.786 10 24 21.820 0,16 39 21.859
Papua Barat 17.786 12 12 17.810 0,13 4 17.814
Papua 55.512 41 33 55.586 0,13 405 55.991
Indonesia 8.497.091 7.072 7.399 8.511.562 0,17 88.329 8.599.891

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

191
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 89. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 92.559 49 52 92.660 0,11 1.404 94.064
Sumatera Utara 496.995 297 296 497.588 0,12 5.125 502.713
Sumatera Barat 147.852 130 135 148.117 0,18 1.053 149.170
Riau 158.748 93 84 158.925 0,11 1.482 160.407
Jambi 68.519 36 41 68.596 0,11 1.402 69.998
Sumatera Selatan 199.105 139 153 199.397 0,15 1.425 200.822
Bengkulu 42.396 23 37 42.456 0,14 514 42.970
Lampung 150.059 98 90 150.247 0,13 848 151.095
Kep. Bangka Belitung 38.404 27 21 38.452 0,12 69 38.521
Kep. Riau 71.121 40 40 71.201 0,11 58 71.259
DKI Jakarta 576.030 280 291 576.601 0,10 4.726 581.327
Jawa Barat 2.047.876 1.420 1.487 2.050.783 0,14 5.097 2.055.880
Jawa Tengah 1.028.781 705 773 1.030.259 0,14 12.813 1.043.072
D I Yogyakarta 130.584 92 126 130.802 0,17 454 131.256
Jawa Timur 1.144.211 897 834 1.145.942 0,15 43.791 1.189.733
Banten 503.811 276 297 504.384 0,11 2.720 507.104
Bali 143.308 106 148 143.562 0,18 161 143.723
Nusa Tenggara Barat 143.029 123 124 143.276 0,17 2.432 145.708
Nusa Tenggara Timur 79.321 70 68 79.459 0,17 819 80.278
Kalimantan Barat 104.709 83 82 104.874 0,16 483 105.357
Kalimantan Tengah 54.568 39 42 54.649 0,15 82 54.731
Kalimantan Selatan 102.646 70 63 102.779 0,13 1.905 104.684
Kalimantan Timur 145.564 92 84 145.740 0,12 1.490 147.230
Sulawesi Utara 71.079 60 58 71.197 0,17 413 71.610
Sulawesi Tengah 49.802 31 33 49.866 0,13 0 49.866
Sulawesi Selatan 223.201 138 141 223.480 0,12 396 223.876
Sulawesi Tenggara 48.610 36 27 48.673 0,13 26 48.699
Gorontalo 27.395 26 30 27.451 0,20 32 27.483
Sulawesi Barat 21.861 17 23 21.901 0,18 0 21.901
Maluku 46.037 27 32 46.096 0,13 28 46.124
Maluku Utara 21.104 17 9 21.130 0,12 4 21.134
Papua Barat 16.763 11 10 16.784 0,13 0 16.784
Papua 49.894 38 23 49.955 0,12 249 50.204
Indonesia 8.245.942 5.586 5.754 8.257.282 0,14 91.501 8.348.783

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

192
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 90. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 188.604 113 140 188.857 0,13 2.895 191.752
Sumatera Utara 1.012.531 664 700 1.013.895 0,13 9.060 1.022.955
Sumatera Barat 299.015 303 321 299.639 0,21 2.189 301.828
Riau 323.966 223 212 324.401 0,13 2.812 327.213
Jambi 138.252 99 103 138.454 0,15 2.957 141.411
Sumatera Selatan 403.913 289 314 404.516 0,15 2.799 407.315
Bengkulu 85.057 50 77 85.184 0,15 864 86.048
Lampung 300.953 213 216 301.382 0,14 1.510 302.892
Kep. Bangka Belitung 78.644 61 51 78.756 0,14 144 78.900
Kep. Riau 145.644 92 93 145.829 0,13 146 145.975
DKI Jakarta 1.138.435 632 703 1.139.770 0,12 9.695 1.149.465
Jawa Barat 4.177.078 3.201 3.284 4.183.563 0,16 11.510 4.195.073
Jawa Tengah 2.099.725 1.620 1.812 2.103.157 0,16 27.347 2.130.504
D I Yogyakarta 265.041 204 298 265.543 0,19 997 266.540
Jawa Timur 2.325.533 2.016 1.968 2.329.517 0,17 80.975 2.410.492
Banten 1.025.045 671 634 1.026.350 0,13 5.162 1.031.512
Bali 293.985 247 306 294.538 0,19 473 295.011
Nusa Tenggara Barat 289.918 283 250 290.451 0,18 4.753 295.204
Nusa Tenggara Timur 157.063 157 147 157.367 0,19 1.650 159.017
Kalimantan Barat 208.499 169 185 208.853 0,17 885 209.738
Kalimantan Tengah 109.687 94 86 109.867 0,16 217 110.084
Kalimantan Selatan 210.255 161 173 210.589 0,16 4.072 214.661
Kalimantan Timur 298.718 193 206 299.117 0,13 3.065 302.182
Sulawesi Utara 144.306 142 145 144.593 0,20 986 145.579
Sulawesi Tengah 99.479 70 68 99.617 0,14 45 99.662
Sulawesi Selatan 450.441 324 327 451.092 0,14 1.403 452.495
Sulawesi Tenggara 97.861 91 67 98.019 0,16 225 98.244
Gorontalo 54.830 64 60 54.954 0,23 52 55.006
Sulawesi Barat 43.959 32 37 44.028 0,16 27 44.055
Maluku 93.751 51 59 93.861 0,12 214 94.075
Maluku Utara 42.890 27 33 42.950 0,14 43 42.993
Papua Barat 34.549 23 22 34.594 0,13 4 34.598
Papua 105.406 79 56 105.541 0,13 654 106.195
Indonesia 16.743.033 12.658 13.153 16.768.844 0,15 179.830 16.948.674

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

193
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 91. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 277.833 362 311 278.506 0,24 2.066 280.572
Sumatera Utara 601.974 735 678 603.387 0,23 2.231 605.618
Sumatera Barat 255.420 376 337 256.133 0,28 701 256.834
Riau 276.521 279 247 277.047 0,19 1.659 278.706
Jambi 166.283 184 179 166.646 0,22 1.739 168.385
Sumatera Selatan 376.574 442 370 377.386 0,22 753 378.139
Bengkulu 94.787 135 122 95.044 0,27 185 95.229
Lampung 459.086 527 488 460.101 0,22 2.529 462.630
Kep. Bangka Belitung 46.651 45 48 46.744 0,20 148 46.892
Kep. Riau 21.226 18 29 21.273 0,22 11 21.284
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.205.475 1.349 1.259 1.208.083 0,22 2.256 1.210.339
Jawa Tengah 1.316.487 1.435 1.567 1.319.489 0,23 4.174 1.323.663
D I Yogyakarta 74.880 98 140 75.118 0,32 22 75.140
Jawa Timur 1.332.746 1.678 1.569 1.335.993 0,24 24.295 1.360.288
Banten 335.475 334 255 336.064 0,18 3.415 339.479
Bali 106.665 175 175 107.015 0,33 10 107.025
Nusa Tenggara Barat 217.266 273 237 217.776 0,23 283 218.059
Nusa Tenggara Timur 340.487 569 499 341.555 0,31 982 342.537
Kalimantan Barat 253.712 360 291 254.363 0,26 347 254.710
Kalimantan Tengah 114.646 147 104 114.897 0,22 63 114.960
Kalimantan Selatan 162.174 204 161 162.539 0,22 243 162.782
Kalimantan Timur 102.576 127 108 102.811 0,23 896 103.707
Sulawesi Utara 94.628 168 146 94.942 0,33 8 94.950
Sulawesi Tengah 160.148 198 182 160.528 0,24 953 161.481
Sulawesi Selatan 424.987 536 454 425.977 0,23 835 426.812
Sulawesi Tenggara 143.724 193 142 144.059 0,23 462 144.521
Gorontalo 60.080 94 67 60.241 0,27 3 60.244
Sulawesi Barat 79.778 110 65 79.953 0,22 233 80.186
Maluku 88.786 78 86 88.950 0,18 115 89.065
Maluku Utara 67.643 57 48 67.748 0,15 61 67.809
Papua Barat 44.645 22 22 44.689 0,10 242 44.931
Papua 216.268 142 60 216.470 0,09 2.976 219.446
Indonesia 9.519.631 11.450 10.446 9.541.527 0,23 54.896 9.596.423

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

194
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 92. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 265.183 277 240 265.700 0,19 2.175 267.875
Sumatera Utara 567.055 582 452 568.089 0,18 2.474 570.563
Sumatera Barat 243.078 304 227 243.609 0,22 837 244.446
Riau 257.658 261 169 258.088 0,17 1.448 259.536
Jambi 156.405 143 118 156.666 0,17 1.981 158.647
Sumatera Selatan 353.296 348 262 353.906 0,17 732 354.638
Bengkulu 88.437 97 88 88.622 0,21 211 88.833
Lampung 423.737 389 377 424.503 0,18 2.713 427.216
Kep. Bangka Belitung 43.940 35 30 44.005 0,15 83 44.088
Kep. Riau 19.597 25 18 19.640 0,22 4 19.644
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.120.812 1.093 1.063 1.122.968 0,19 2.296 1.125.264
Jawa Tengah 1.217.142 1.136 1.194 1.219.472 0,19 4.172 1.223.644
D I Yogyakarta 69.339 68 99 69.506 0,24 24 69.530
Jawa Timur 1.243.564 1.336 1.260 1.246.160 0,21 29.539 1.275.699
Banten 300.518 273 174 300.965 0,15 3.316 304.281
Bali 96.816 133 126 97.075 0,27 1 97.076
Nusa Tenggara Barat 206.510 189 181 206.880 0,18 309 207.189
Nusa Tenggara Timur 317.311 428 425 318.164 0,27 665 318.829
Kalimantan Barat 238.279 299 243 238.821 0,23 199 239.020
Kalimantan Tengah 105.750 152 97 105.999 0,23 26 106.025
Kalimantan Selatan 151.905 175 129 152.209 0,20 40 152.249
Kalimantan Timur 93.845 115 80 94.040 0,21 819 94.859
Sulawesi Utara 86.254 126 118 86.498 0,28 0 86.498
Sulawesi Tengah 149.266 169 135 149.570 0,20 783 150.353
Sulawesi Selatan 403.532 478 347 404.357 0,20 904 405.261
Sulawesi Tenggara 135.150 154 118 135.422 0,20 511 135.933
Gorontalo 57.507 83 54 57.644 0,24 0 57.644
Sulawesi Barat 75.334 87 62 75.483 0,20 165 75.648
Maluku 81.623 80 68 81.771 0,18 59 81.830
Maluku Utara 62.084 51 38 62.173 0,14 33 62.206
Papua Barat 40.849 25 22 40.896 0,11 61 40.957
Papua 176.967 116 60 177.143 0,10 1.895 179.038
Indonesia 8.848.743 9.227 8.074 8.866.044 0,20 58.475 8.924.519

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

195
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 93. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 543.016 639 551 544.206 0,22 4.241 548.447
Sumatera Utara 1.169.029 1.317 1.130 1.171.476 0,21 4.705 1.176.181
Sumatera Barat 498.498 680 564 499.742 0,25 1.538 501.280
Riau 534.179 540 416 535.135 0,18 3.107 538.242
Jambi 322.688 327 297 323.312 0,19 3.720 327.032
Sumatera Selatan 729.870 790 632 731.292 0,19 1.485 732.777
Bengkulu 183.224 232 210 183.666 0,24 396 184.062
Lampung 882.823 916 865 884.604 0,20 5.242 889.846
Kep. Bangka Belitung 90.591 80 78 90.749 0,17 231 90.980
Kep. Riau 40.823 43 47 40.913 0,22 15 40.928
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 2.326.287 2.442 2.322 2.331.051 0,20 4.552 2.335.603
Jawa Tengah 2.533.629 2.571 2.761 2.538.961 0,21 8.346 2.547.307
D I Yogyakarta 144.219 166 239 144.624 0,28 46 144.670
Jawa Timur 2.576.310 3.014 2.829 2.582.153 0,23 53.834 2.635.987
Banten 635.993 607 429 637.029 0,16 6.731 643.760
Bali 203.481 308 301 204.090 0,30 11 204.101
Nusa Tenggara Barat 423.776 462 418 424.656 0,21 592 425.248
Nusa Tenggara Timur 657.798 997 924 659.719 0,29 1.647 661.366
Kalimantan Barat 491.991 659 534 493.184 0,24 546 493.730
Kalimantan Tengah 220.396 299 201 220.896 0,23 89 220.985
Kalimantan Selatan 314.079 379 290 314.748 0,21 283 315.031
Kalimantan Timur 196.421 242 188 196.851 0,22 1.715 198.566
Sulawesi Utara 180.882 294 264 181.440 0,31 8 181.448
Sulawesi Tengah 309.414 367 317 310.098 0,22 1.736 311.834
Sulawesi Selatan 828.519 1.014 801 830.334 0,22 1.739 832.073
Sulawesi Tenggara 278.874 347 260 279.481 0,22 973 280.454
Gorontalo 117.587 177 121 117.885 0,25 3 117.888
Sulawesi Barat 155.112 197 127 155.436 0,21 398 155.834
Maluku 170.409 158 154 170.721 0,18 174 170.895
Maluku Utara 129.727 108 86 129.921 0,15 94 130.015
Papua Barat 85.494 47 44 85.585 0,11 303 85.888
Papua 393.235 258 120 393.613 0,10 4.871 398.484
Indonesia 18.368.374 20.677 18.520 18.407.571 0,21 113.371 18.520.942

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

196
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 94. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010

Perkotaan+Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 373.878 426 399 374.703 0,22 3.557 378.260
Sumatera Utara 1.117.510 1.102 1.082 1.119.694 0,20 6.166 1.125.860
Sumatera Barat 406.583 549 523 407.655 0,26 1.837 409.492
Riau 441.739 409 375 442.523 0,18 2.989 445.512
Jambi 236.016 247 241 236.504 0,21 3.294 239.798
Sumatera Selatan 581.382 592 531 582.505 0,19 2.127 584.632
Bengkulu 137.448 162 162 137.772 0,24 535 138.307
Lampung 609.980 642 614 611.236 0,21 3.191 614.427
Kep. Bangka Belitung 86.891 79 78 87.048 0,18 223 87.271
Kep. Riau 95.749 70 82 95.901 0,16 99 96.000
DKI Jakarta 562.405 352 412 563.169 0,14 4.969 568.138
Jawa Barat 3.334.677 3.130 3.056 3.340.863 0,19 8.669 3.349.532
Jawa Tengah 2.387.431 2.350 2.606 2.392.387 0,21 18.708 2.411.095
D I Yogyakarta 209.337 210 312 209.859 0,25 565 210.424
Jawa Timur 2.514.068 2.797 2.703 2.519.568 0,22 61.479 2.581.047
Banten 856.709 729 592 858.030 0,15 5.857 863.887
Bali 257.342 316 333 257.991 0,25 322 258.313
Nusa Tenggara Barat 364.155 433 363 364.951 0,22 2.604 367.555
Nusa Tenggara Timur 418.229 656 578 419.463 0,29 1.813 421.276
Kalimantan Barat 357.502 446 394 358.342 0,23 749 359.091
Kalimantan Tengah 169.765 202 148 170.115 0,21 198 170.313
Kalimantan Selatan 269.783 295 271 270.349 0,21 2.410 272.759
Kalimantan Timur 255.730 228 230 256.188 0,18 2.471 258.659
Sulawesi Utara 167.855 250 233 168.338 0,29 581 168.919
Sulawesi Tengah 209.825 237 217 210.279 0,22 998 211.277
Sulawesi Selatan 652.227 722 640 653.589 0,21 1.842 655.431
Sulawesi Tenggara 192.975 248 182 193.405 0,22 661 194.066
Gorontalo 87.515 132 97 87.744 0,26 23 87.767
Sulawesi Barat 101.876 125 79 102.080 0,20 260 102.340
Maluku 136.500 102 113 136.715 0,16 301 137.016
Maluku Utara 89.429 67 72 89.568 0,16 100 89.668
Papua Barat 62.431 34 34 62.499 0,11 246 62.745
Papua 271.780 183 93 272.056 0,10 3.381 275.437
Indonesia 18.016.722 18.522 17.845 18.053.089 0,20 143.225 18.196.314

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

197
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 95. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010

Perkotaan+Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 357.742 326 292 358.360 0,17 3.579 361.939
Sumatera Utara 1.064.050 879 748 1.065.677 0,15 7.599 1.073.276
Sumatera Barat 390.930 434 362 391.726 0,20 1.890 393.616
Riau 416.406 354 253 417.013 0,15 2.930 419.943
Jambi 224.924 179 159 225.262 0,15 3.383 228.645
Sumatera Selatan 552.401 487 415 553.303 0,16 2.157 555.460
Bengkulu 130.833 120 125 131.078 0,19 725 131.803
Lampung 573.796 487 467 574.750 0,17 3.561 578.311
Kep. Bangka Belitung 82.344 62 51 82.457 0,14 152 82.609
Kep. Riau 90.718 65 58 90.841 0,14 62 90.903
DKI Jakarta 576.030 280 291 576.601 0,10 4.726 581.327
Jawa Barat 3.168.688 2.513 2.550 3.173.751 0,16 7.393 3.181.144
Jawa Tengah 2.245.923 1.841 1.967 2.249.731 0,17 16.985 2.266.716
D I Yogyakarta 199.923 160 225 200.308 0,19 478 200.786
Jawa Timur 2.387.775 2.233 2.094 2.392.102 0,18 73.330 2.465.432
Banten 804.329 549 471 805.349 0,13 6.036 811.385
Bali 240.124 239 274 240.637 0,21 162 240.799
Nusa Tenggara Barat 349.539 312 305 350.156 0,18 2.741 352.897
Nusa Tenggara Timur 396.632 498 493 397.623 0,25 1.484 399.107
Kalimantan Barat 342.988 382 325 343.695 0,21 682 344.377
Kalimantan Tengah 160.318 191 139 160.648 0,21 108 160.756
Kalimantan Selatan 254.551 245 192 254.988 0,17 1.945 256.933
Kalimantan Timur 239.409 207 164 239.780 0,15 2.309 242.089
Sulawesi Utara 157.333 186 176 157.695 0,23 413 158.108
Sulawesi Tengah 199.068 200 168 199.436 0,18 783 200.219
Sulawesi Selatan 626.733 616 488 627.837 0,18 1.300 629.137
Sulawesi Tenggara 183.760 190 145 184.095 0,18 537 184.632
Gorontalo 84.902 109 84 85.095 0,23 32 85.127
Sulawesi Barat 97.195 104 85 97.384 0,19 165 97.549
Maluku 127.660 107 100 127.867 0,16 87 127.954
Maluku Utara 83.188 68 47 83.303 0,14 37 83.340
Papua Barat 57.612 36 32 57.680 0,12 61 57.741
Papua 226.861 154 83 227.098 0,10 2.144 229.242
Indonesia 17.094.685 14.813 13.828 17.123.326 0,17 149.976 17.273.302

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

198
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 96. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Berjalan/Naik Tangga Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan - Laki-laki+Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 731.620 752 691 733.063 0,20 7.136 740.199
Sumatera Utara 2.181.560 1.981 1.830 2.185.371 0,17 13.765 2.199.136
Sumatera Barat 797.513 983 885 799.381 0,23 3.727 803.108
Riau 858.145 763 628 859.536 0,16 5.919 865.455
Jambi 460.940 426 400 461.766 0,18 6.677 468.443
Sumatera Selatan 1.133.783 1.079 946 1.135.808 0,18 4.284 1.140.092
Bengkulu 268.281 282 287 268.850 0,21 1.260 270.110
Lampung 1.183.776 1.129 1.081 1.185.986 0,19 6.752 1.192.738
Kep. Bangka Belitung 169.235 141 129 169.505 0,16 375 169.880
Kep. Riau 186.467 135 140 186.742 0,15 161 186.903
DKI Jakarta 1.138.435 632 703 1.139.770 0,12 9.695 1.149.465
Jawa Barat 6.503.365 5.643 5.606 6.514.614 0,17 16.062 6.530.676
Jawa Tengah 4.633.354 4.191 4.573 4.642.118 0,19 35.693 4.677.811
D I Yogyakarta 409.260 370 537 410.167 0,22 1.043 411.210
Jawa Timur 4.901.843 5.030 4.797 4.911.670 0,20 134.809 5.046.479
Banten 1.661.038 1.278 1.063 1.663.379 0,14 11.893 1.675.272
Bali 497.466 555 607 498.628 0,23 484 499.112
Nusa Tenggara Barat 713.694 745 668 715.107 0,20 5.345 720.452
Nusa Tenggara Timur 814.861 1.154 1.071 817.086 0,27 3.297 820.383
Kalimantan Barat 700.490 828 719 702.037 0,22 1.431 703.468
Kalimantan Tengah 330.083 393 287 330.763 0,21 306 331.069
Kalimantan Selatan 524.334 540 463 525.337 0,19 4.355 529.692
Kalimantan Timur 495.139 435 394 495.968 0,17 4.780 500.748
Sulawesi Utara 325.188 436 409 326.033 0,26 994 327.027
Sulawesi Tengah 408.893 437 385 409.715 0,20 1.781 411.496
Sulawesi Selatan 1.278.960 1.338 1.128 1.281.426 0,19 3.142 1.284.568
Sulawesi Tenggara 376.735 438 327 377.500 0,20 1.198 378.698
Gorontalo 172.417 241 181 172.839 0,24 55 172.894
Sulawesi Barat 199.071 229 164 199.464 0,20 425 199.889
Maluku 264.160 209 213 264.582 0,16 388 264.970
Maluku Utara 172.617 135 119 172.871 0,15 137 173.008
Papua Barat 120.043 70 66 120.179 0,11 307 120.486
Papua 498.641 337 176 499.154 0,10 5.525 504.679
Indonesia 35.111.407 33.335 31.673 35.176.415 0,18 293.201 35.469.616

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

199
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 97. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-Laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 95.815 190 192 96.197 0,40 1.491 97.688
Sumatera Utara 514.324 1.134 849 516.307 0,38 3.935 520.242
Sumatera Barat 150.649 472 401 151.522 0,58 1.136 152.658
Riau 164.867 339 270 165.476 0,37 1.330 166.806
Jambi 69.538 161 159 69.858 0,46 1.555 71.413
Sumatera Selatan 204.236 527 356 205.119 0,43 1.374 206.493
Bengkulu 42.565 95 68 42.728 0,38 350 43.078
Lampung 150.537 371 227 151.135 0,40 662 151.797
Kep. Bangka Belitung 40.110 110 84 40.304 0,48 75 40.379
Kep. Riau 74.372 143 113 74.628 0,34 88 74.716
DKI Jakarta 561.230 1.116 823 563.169 0,34 4.969 568.138
Jawa Barat 2.124.256 5.056 3.468 2.132.780 0,40 6.413 2.139.193
Jawa Tengah 1.067.777 3.078 2.043 1.072.898 0,48 14.534 1.087.432
D I Yogyakarta 133.867 515 359 134.741 0,65 543 135.284
Jawa Timur 1.178.176 3.315 2.084 1.183.575 0,46 37.184 1.220.759
Banten 520.214 1.094 658 521.966 0,34 2.442 524.408
Bali 150.325 354 297 150.976 0,43 312 151.288
Nusa Tenggara Barat 146.526 362 287 147.175 0,44 2.321 149.496
Nusa Tenggara Timur 77.556 180 172 77.908 0,45 831 78.739
Kalimantan Barat 103.454 286 239 103.979 0,50 402 104.381
Kalimantan Tengah 54.998 140 80 55.218 0,40 135 55.353
Kalimantan Selatan 107.311 269 230 107.810 0,46 2.167 109.977
Kalimantan Timur 152.734 368 275 153.377 0,42 1.575 154.952
Sulawesi Utara 73.056 188 152 73.396 0,46 573 73.969
Sulawesi Tengah 49.496 115 140 49.751 0,51 45 49.796
Sulawesi Selatan 226.612 553 447 227.612 0,44 1.007 228.619
Sulawesi Tenggara 49.120 137 89 49.346 0,46 199 49.545
Gorontalo 27.348 74 81 27.503 0,56 20 27.523
Sulawesi Barat 22.033 53 41 22.127 0,42 27 22.154
Maluku 47.612 90 63 47.765 0,32 186 47.951
Maluku Utara 21.750 37 33 21.820 0,32 39 21.859
Papua Barat 17.759 27 24 17.810 0,29 4 17.814
Papua 55.394 128 64 55.586 0,35 405 55.991
Indonesia 8.475.617 21.077 14.868 8.511.562 0,42 88.329 8.599.891

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

200
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 98. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 92.385 143 132 92.660 0,30 1.404 94.064
Sumatera Utara 496.150 825 613 497.588 0,29 5.125 502.713
Sumatera Barat 147.471 366 280 148.117 0,44 1.053 149.170
Riau 158.458 276 191 158.925 0,29 1.482 160.407
Jambi 68.392 119 85 68.596 0,30 1.402 69.998
Sumatera Selatan 198.741 381 275 199.397 0,33 1.425 200.822
Bengkulu 42.308 82 66 42.456 0,35 514 42.970
Lampung 149.753 299 195 150.247 0,33 848 151.095
Kep. Bangka Belitung 38.307 82 63 38.452 0,38 69 38.521
Kep. Riau 71.010 115 76 71.201 0,27 58 71.259
DKI Jakarta 575.173 822 606 576.601 0,25 4.726 581.327
Jawa Barat 2.044.248 3.917 2.618 2.050.783 0,32 5.097 2.055.880
Jawa Tengah 1.026.384 2.242 1.633 1.030.259 0,38 12.813 1.043.072
D I Yogyakarta 130.188 344 270 130.802 0,47 454 131.256
Jawa Timur 1.141.668 2.627 1.647 1.145.942 0,37 43.791 1.189.733
Banten 503.060 818 506 504.384 0,26 2.720 507.104
Bali 143.041 278 243 143.562 0,36 161 143.723
Nusa Tenggara Barat 142.716 305 255 143.276 0,39 2.432 145.708
Nusa Tenggara Timur 79.186 146 127 79.459 0,34 819 80.278
Kalimantan Barat 104.504 188 182 104.874 0,35 483 105.357
Kalimantan Tengah 54.467 112 70 54.649 0,33 82 54.731
Kalimantan Selatan 102.448 187 144 102.779 0,32 1.905 104.684
Kalimantan Timur 145.344 221 175 145.740 0,27 1.490 147.230
Sulawesi Utara 70.940 136 121 71.197 0,36 413 71.610
Sulawesi Tengah 49.658 111 97 49.866 0,42 0 49.866
Sulawesi Selatan 222.739 368 373 223.480 0,33 396 223.876
Sulawesi Tenggara 48.517 78 78 48.673 0,32 26 48.699
Gorontalo 27.328 66 57 27.451 0,45 32 27.483
Sulawesi Barat 21.810 45 46 21.901 0,42 0 21.901
Maluku 45.959 74 63 46.096 0,30 28 46.124
Maluku Utara 21.070 38 22 21.130 0,28 4 21.134
Papua Barat 16.743 26 15 16.784 0,24 0 16.784
Papua 49.798 117 40 49.955 0,31 249 50.204
Indonesia 8.229.964 15.954 11.364 8.257.282 0,33 91.501 8.348.783

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

201
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 99. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-Laki+Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 188.200 333 324 188.857 0,35 2.895 191.752
Sumatera Utara 1.010.474 1.959 1.462 1.013.895 0,34 9.060 1.022.955
Sumatera Barat 298.120 838 681 299.639 0,51 2.189 301.828
Riau 323.325 615 461 324.401 0,33 2.812 327.213
Jambi 137.930 280 244 138.454 0,38 2.957 141.411
Sumatera Selatan 402.977 908 631 404.516 0,38 2.799 407.315
Bengkulu 84.873 177 134 85.184 0,37 864 86.048
Lampung 300.290 670 422 301.382 0,36 1.510 302.892
Kep. Bangka Belitung 78.417 192 147 78.756 0,43 144 78.900
Kep. Riau 145.382 258 189 145.829 0,31 146 145.975
DKI Jakarta 1.136.403 1.938 1.429 1.139.770 0,30 9.695 1.149.465
Jawa Barat 4.168.504 8.973 6.086 4.183.563 0,36 11.510 4.195.073
Jawa Tengah 2.094.161 5.320 3.676 2.103.157 0,43 27.347 2.130.504
D I Yogyakarta 264.055 859 629 265.543 0,56 997 266.540
Jawa Timur 2.319.844 5.942 3.731 2.329.517 0,42 80.975 2.410.492
Banten 1.023.274 1.912 1.164 1.026.350 0,30 5.162 1.031.512
Bali 293.366 632 540 294.538 0,40 473 295.011
Nusa Tenggara Barat 289.242 667 542 290.451 0,42 4.753 295.204
Nusa Tenggara Timur 156.742 326 299 157.367 0,40 1.650 159.017
Kalimantan Barat 207.958 474 421 208.853 0,43 885 209.738
Kalimantan Tengah 109.465 252 150 109.867 0,37 217 110.084
Kalimantan Selatan 209.759 456 374 210.589 0,39 4.072 214.661
Kalimantan Timur 298.078 589 450 299.117 0,35 3.065 302.182
Sulawesi Utara 143.996 324 273 144.593 0,41 986 145.579
Sulawesi Tengah 99.154 226 237 99.617 0,46 45 99.662
Sulawesi Selatan 449.351 921 820 451.092 0,39 1.403 452.495
Sulawesi Tenggara 97.637 215 167 98.019 0,39 225 98.244
Gorontalo 54.676 140 138 54.954 0,51 52 55.006
Sulawesi Barat 43.843 98 87 44.028 0,42 27 44.055
Maluku 93.571 164 126 93.861 0,31 214 94.075
Maluku Utara 42.820 75 55 42.950 0,30 43 42.993
Papua Barat 34.502 53 39 34.594 0,27 4 34.598
Papua 105.192 245 104 105.541 0,33 654 106.195
Indonesia 16.705.581 37.031 26.232 16.768.844 0,38 179.830 16.948.674

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

202
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 100. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 276.932 909 665 278.506 0,57 2.066 280.572
Sumatera Utara 600.432 1.728 1.227 603.387 0,49 2.231 605.618
Sumatera Barat 254.366 1.026 741 256.133 0,69 701 256.834
Riau 275.594 943 510 277.047 0,52 1.659 278.706
Jambi 165.790 493 363 166.646 0,51 1.739 168.385
Sumatera Selatan 375.522 1.070 794 377.386 0,49 753 378.139
Bengkulu 94.519 292 233 95.044 0,55 185 95.229
Lampung 457.812 1.300 989 460.101 0,50 2.529 462.630
Kep. Bangka Belitung 46.494 133 117 46.744 0,53 148 46.892
Kep. Riau 21.140 83 50 21.273 0,63 11 21.284
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.202.287 3.417 2.379 1.208.083 0,48 2.256 1.210.339
Jawa Tengah 1.312.009 4.329 3.151 1.319.489 0,57 4.174 1.323.663
D I Yogyakarta 74.496 365 257 75.118 0,83 22 75.140
Jawa Timur 1.328.732 4.438 2.823 1.335.993 0,54 24.295 1.360.288
Banten 334.637 942 485 336.064 0,42 3.415 339.479
Bali 106.337 406 272 107.015 0,63 10 107.025
Nusa Tenggara Barat 216.730 586 460 217.776 0,48 283 218.059
Nusa Tenggara Timur 338.920 1.586 1.049 341.555 0,77 982 342.537
Kalimantan Barat 252.796 951 616 254.363 0,62 347 254.710
Kalimantan Tengah 114.329 336 232 114.897 0,49 63 114.960
Kalimantan Selatan 161.619 524 396 162.539 0,57 243 162.782
Kalimantan Timur 102.201 399 211 102.811 0,59 896 103.707
Sulawesi Utara 94.257 410 275 94.942 0,72 8 94.950
Sulawesi Tengah 159.527 609 392 160.528 0,62 953 161.481
Sulawesi Selatan 423.762 1.170 1.045 425.977 0,52 835 426.812
Sulawesi Tenggara 143.187 486 386 144.059 0,61 462 144.521
Gorontalo 59.839 251 151 60.241 0,67 3 60.244
Sulawesi Barat 79.507 243 203 79.953 0,56 233 80.186
Maluku 88.583 211 156 88.950 0,41 115 89.065
Maluku Utara 67.464 189 95 67.748 0,42 61 67.809
Papua Barat 44.584 56 49 44.689 0,23 242 44.931
Papua 216.086 288 96 216.470 0,18 2.976 219.446
Indonesia 9.490.490 30.169 20.868 9.541.527 0,53 54.896 9.596.423

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

203
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 101. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 264.439 711 550 265.700 0,47 2.175 267.875
Sumatera Utara 565.896 1.244 949 568.089 0,39 2.474 570.563
Sumatera Barat 242.294 747 568 243.609 0,54 837 244.446
Riau 257.019 720 349 258.088 0,41 1.448 259.536
Jambi 156.032 362 272 156.666 0,40 1.981 158.647
Sumatera Selatan 352.447 866 593 353.906 0,41 732 354.638
Bengkulu 88.195 239 188 88.622 0,48 211 88.833
Lampung 422.687 1.001 815 424.503 0,43 2.713 427.216
Kep. Bangka Belitung 43.782 118 105 44.005 0,51 83 44.088
Kep. Riau 19.549 47 44 19.640 0,46 4 19.644
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.118.236 2.748 1.984 1.122.968 0,42 2.296 1.125.264
Jawa Tengah 1.213.784 3.228 2.460 1.219.472 0,47 4.172 1.223.644
D I Yogyakarta 69.066 262 178 69.506 0,63 24 69.530
Jawa Timur 1.240.378 3.464 2.318 1.246.160 0,46 29.539 1.275.699
Banten 299.805 757 403 300.965 0,39 3.316 304.281
Bali 96.544 319 212 97.075 0,55 1 97.076
Nusa Tenggara Barat 206.025 504 351 206.880 0,41 309 207.189
Nusa Tenggara Timur 316.100 1.194 870 318.164 0,65 665 318.829
Kalimantan Barat 237.528 770 523 238.821 0,54 199 239.020
Kalimantan Tengah 105.451 329 219 105.999 0,52 26 106.025
Kalimantan Selatan 151.472 459 278 152.209 0,48 40 152.249
Kalimantan Timur 93.569 306 165 94.040 0,50 819 94.859
Sulawesi Utara 86.009 291 198 86.498 0,57 0 86.498
Sulawesi Tengah 148.790 463 317 149.570 0,52 783 150.353
Sulawesi Selatan 402.574 989 794 404.357 0,44 904 405.261
Sulawesi Tenggara 134.774 382 266 135.422 0,48 511 135.933
Gorontalo 57.303 190 151 57.644 0,59 0 57.644
Sulawesi Barat 75.086 215 182 75.483 0,53 165 75.648
Maluku 81.492 156 123 81.771 0,34 59 81.830
Maluku Utara 61.933 164 76 62.173 0,39 33 62.206
Papua Barat 40.800 58 38 40.896 0,23 61 40.957
Papua 176.863 219 61 177.143 0,16 1.895 179.038
Indonesia 8.825.922 23.522 16.600 8.866.044 0,45 58.475 8.924.519

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

204
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 102. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 541.371 1.620 1.215 544.206 0,52 4.241 548.447
Sumatera Utara 1.166.328 2.972 2.176 1.171.476 0,44 4.705 1.176.181
Sumatera Barat 496.660 1.773 1.309 499.742 0,62 1.538 501.280
Riau 532.613 1.663 859 535.135 0,47 3.107 538.242
Jambi 321.822 855 635 323.312 0,46 3.720 327.032
Sumatera Selatan 727.969 1.936 1.387 731.292 0,45 1.485 732.777
Bengkulu 182.714 531 421 183.666 0,52 396 184.062
Lampung 880.499 2.301 1.804 884.604 0,46 5.242 889.846
Kep. Bangka Belitung 90.276 251 222 90.749 0,52 231 90.980
Kep. Riau 40.689 130 94 40.913 0,55 15 40.928
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 2.320.523 6.165 4.363 2.331.051 0,45 4.552 2.335.603
Jawa Tengah 2.525.793 7.557 5.611 2.538.961 0,52 8.346 2.547.307
D I Yogyakarta 143.562 627 435 144.624 0,73 46 144.670
Jawa Timur 2.569.110 7.902 5.141 2.582.153 0,51 53.834 2.635.987
Banten 634.442 1.699 888 637.029 0,41 6.731 643.760
Bali 202.881 725 484 204.090 0,59 11 204.101
Nusa Tenggara Barat 422.755 1.090 811 424.656 0,45 592 425.248
Nusa Tenggara Timur 655.020 2.780 1.919 659.719 0,71 1.647 661.366
Kalimantan Barat 490.324 1.721 1.139 493.184 0,58 546 493.730
Kalimantan Tengah 219.780 665 451 220.896 0,51 89 220.985
Kalimantan Selatan 313.091 983 674 314.748 0,53 283 315.031
Kalimantan Timur 195.770 705 376 196.851 0,55 1.715 198.566
Sulawesi Utara 180.266 701 473 181.440 0,65 8 181.448
Sulawesi Tengah 308.317 1.072 709 310.098 0,57 1.736 311.834
Sulawesi Selatan 826.336 2.159 1.839 830.334 0,48 1.739 832.073
Sulawesi Tenggara 277.961 868 652 279.481 0,54 973 280.454
Gorontalo 117.142 441 302 117.885 0,63 3 117.888
Sulawesi Barat 154.593 458 385 155.436 0,54 398 155.834
Maluku 170.075 367 279 170.721 0,38 174 170.895
Maluku Utara 129.397 353 171 129.921 0,40 94 130.015
Papua Barat 85.384 114 87 85.585 0,23 303 85.888
Papua 392.949 507 157 393.613 0,17 4.871 398.484
Indonesia 18.316.412 53.691 37.468 18.407.571 0,50 113.371 18.520.942

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

205
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 103. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesan -Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 372.747 1.099 857 374.703 0,52 3.557 378.260
Sumatera Utara 1.114.756 2.862 2.076 1.119.694 0,44 6.166 1.125.860
Sumatera Barat 405.015 1.498 1.142 407.655 0,65 1.837 409.492
Riau 440.461 1.282 780 442.523 0,47 2.989 445.512
Jambi 235.328 654 522 236.504 0,50 3.294 239.798
Sumatera Selatan 579.758 1.597 1.150 582.505 0,47 2.127 584.632
Bengkulu 137.084 387 301 137.772 0,50 535 138.307
Lampung 608.349 1.671 1.216 611.236 0,47 3.191 614.427
Kep. Bangka Belitung 86.604 243 201 87.048 0,51 223 87.271
Kep. Riau 95.512 226 163 95.901 0,41 99 96.000
DKI Jakarta 561.230 1.116 823 563.169 0,34 4.969 568.138
Jawa Barat 3.326.543 8.473 5.847 3.340.863 0,43 8.669 3.349.532
Jawa Tengah 2.379.786 7.407 5.194 2.392.387 0,53 18.708 2.411.095
D I Yogyakarta 208.363 880 616 209.859 0,71 565 210.424
Jawa Timur 2.506.908 7.753 4.907 2.519.568 0,50 61.479 2.581.047
Banten 854.851 2.036 1.143 858.030 0,37 5.857 863.887
Bali 256.662 760 569 257.991 0,52 322 258.313
Nusa Tenggara Barat 363.256 948 747 364.951 0,46 2.604 367.555
Nusa Tenggara Timur 416.476 1.766 1.221 419.463 0,71 1.813 421.276
Kalimantan Barat 356.250 1.237 855 358.342 0,58 749 359.091
Kalimantan Tengah 169.327 476 312 170.115 0,46 198 170.313
Kalimantan Selatan 268.930 793 626 270.349 0,52 2.410 272.759
Kalimantan Timur 254.935 767 486 256.188 0,49 2.471 258.659
Sulawesi Utara 167.313 598 427 168.338 0,61 581 168.919
Sulawesi Tengah 209.023 724 532 210.279 0,60 998 211.277
Sulawesi Selatan 650.374 1.723 1.492 653.589 0,49 1.842 655.431
Sulawesi Tenggara 192.307 623 475 193.405 0,57 661 194.066
Gorontalo 87.187 325 232 87.744 0,63 23 87.767
Sulawesi Barat 101.540 296 244 102.080 0,53 260 102.340
Maluku 136.195 301 219 136.715 0,38 301 137.016
Maluku Utara 89.214 226 128 89.568 0,40 100 89.668
Papua Barat 62.343 83 73 62.499 0,25 246 62.745
Papua 271.480 416 160 272.056 0,21 3.381 275.437
Indonesia 17.966.107 51.246 35.736 18.053.089 0,48 143.225 18.196.314

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

206
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 104. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 356.824 854 682 358.360 0,43 3.579 361.939
Sumatera Utara 1.062.046 2.069 1.562 1.065.677 0,34 7.599 1.073.276
Sumatera Barat 389.765 1.113 848 391.726 0,50 1.890 393.616
Riau 415.477 996 540 417.013 0,37 2.930 419.943
Jambi 224.424 481 357 225.262 0,37 3.383 228.645
Sumatera Selatan 551.188 1.247 868 553.303 0,38 2.157 555.460
Bengkulu 130.503 321 254 131.078 0,44 725 131.803
Lampung 572.440 1.300 1.010 574.750 0,40 3.561 578.311
Kep. Bangka Belitung 82.089 200 168 82.457 0,45 152 82.609
Kep. Riau 90.559 162 120 90.841 0,31 62 90.903
DKI Jakarta 575.173 822 606 576.601 0,25 4.726 581.327
Jawa Barat 3.162.484 6.665 4.602 3.173.751 0,36 7.393 3.181.144
Jawa Tengah 2.240.168 5.470 4.093 2.249.731 0,43 16.985 2.266.716
D I Yogyakarta 199.254 606 448 200.308 0,53 478 200.786
Jawa Timur 2.382.046 6.091 3.965 2.392.102 0,42 73.330 2.465.432
Banten 802.865 1.575 909 805.349 0,31 6.036 811.385
Bali 239.585 597 455 240.637 0,44 162 240.799
Nusa Tenggara Barat 348.741 809 606 350.156 0,40 2.741 352.897
Nusa Tenggara Timur 395.286 1.340 997 397.623 0,59 1.484 399.107
Kalimantan Barat 342.032 958 705 343.695 0,48 682 344.377
Kalimantan Tengah 159.918 441 289 160.648 0,45 108 160.756
Kalimantan Selatan 253.920 646 422 254.988 0,42 1.945 256.933
Kalimantan Timur 238.913 527 340 239.780 0,36 2.309 242.089
Sulawesi Utara 156.949 427 319 157.695 0,47 413 158.108
Sulawesi Tengah 198.448 574 414 199.436 0,50 783 200.219
Sulawesi Selatan 625.313 1.357 1.167 627.837 0,40 1.300 629.137
Sulawesi Tenggara 183.291 460 344 184.095 0,44 537 184.632
Gorontalo 84.631 256 208 85.095 0,55 32 85.127
Sulawesi Barat 96.896 260 228 97.384 0,50 165 97.549
Maluku 127.451 230 186 127.867 0,33 87 127.954
Maluku Utara 83.003 202 98 83.303 0,36 37 83.340
Papua Barat 57.543 84 53 57.680 0,24 61 57.741
Papua 226.661 336 101 227.098 0,19 2.144 229.242
Indonesia 17.055.886 39.476 27.964 17.123.326 0,39 149.976 17.273.302

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

207
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 105. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengingat/
Berkonsentrasi/Berkomunikasi Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 729.571 1.953 1.539 733.063 0,48 7.136 740.199
Sumatera Utara 2.176.802 4.931 3.638 2.185.371 0,39 13.765 2.199.136
Sumatera Barat 794.780 2.611 1.990 799.381 0,58 3.727 803.108
Riau 855.938 2.278 1.320 859.536 0,42 5.919 865.455
Jambi 459.752 1.135 879 461.766 0,44 6.677 468.443
Sumatera Selatan 1.130.946 2.844 2.018 1.135.808 0,43 4.284 1.140.092
Bengkulu 267.587 708 555 268.850 0,47 1.260 270.110
Lampung 1.180.789 2.971 2.226 1.185.986 0,44 6.752 1.192.738
Kep. Bangka Belitung 168.693 443 369 169.505 0,48 375 169.880
Kep. Riau 186.071 388 283 186.742 0,36 161 186.903
DKI Jakarta 1.136.403 1.938 1.429 1.139.770 0,30 9.695 1.149.465
Jawa Barat 6.489.027 15.138 10.449 6.514.614 0,39 16.062 6.530.676
Jawa Tengah 4.619.954 12.877 9.287 4.642.118 0,48 35.693 4.677.811
D I Yogyakarta 407.617 1.486 1.064 410.167 0,62 1.043 411.210
Jawa Timur 4.888.954 13.844 8.872 4.911.670 0,46 134.809 5.046.479
Banten 1.657.716 3.611 2.052 1.663.379 0,34 11.893 1.675.272
Bali 496.247 1.357 1.024 498.628 0,48 484 499.112
Nusa Tenggara Barat 711.997 1.757 1.353 715.107 0,43 5.345 720.452
Nusa Tenggara Timur 811.762 3.106 2.218 817.086 0,65 3.297 820.383
Kalimantan Barat 698.282 2.195 1.560 702.037 0,53 1.431 703.468
Kalimantan Tengah 329.245 917 601 330.763 0,46 306 331.069
Kalimantan Selatan 522.850 1.439 1.048 525.337 0,47 4.355 529.692
Kalimantan Timur 493.848 1.294 826 495.968 0,43 4.780 500.748
Sulawesi Utara 324.262 1.025 746 326.033 0,54 994 327.027
Sulawesi Tengah 407.471 1.298 946 409.715 0,55 1.781 411.496
Sulawesi Selatan 1.275.687 3.080 2.659 1.281.426 0,45 3.142 1.284.568
Sulawesi Tenggara 375.598 1.083 819 377.500 0,50 1.198 378.698
Gorontalo 171.818 581 440 172.839 0,59 55 172.894
Sulawesi Barat 198.436 556 472 199.464 0,52 425 199.889
Maluku 263.646 531 405 264.582 0,35 388 264.970
Maluku Utara 172.217 428 226 172.871 0,38 137 173.008
Papua Barat 119.886 167 126 120.179 0,24 307 120.486
Papua 498.141 752 261 499.154 0,20 5.525 504.679
Indonesia 35.021.993 90.722 63.700 35.176.415 0,44 293.201 35.469.616

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

208
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 106. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 95.753 306 138 96.197 0,46 1.491 97.688
Sumatera Utara 513.673 1.957 677 516.307 0,51 3.935 520.242
Sumatera Barat 150.558 638 326 151.522 0,64 1.136 152.658
Riau 164.664 597 215 165.476 0,49 1.330 166.806
Jambi 69.536 212 110 69.858 0,46 1.555 71.413
Sumatera Selatan 203.928 919 272 205.119 0,58 1.374 206.493
Bengkulu 42.589 88 51 42.728 0,33 350 43.078
Lampung 150.474 482 179 151.135 0,44 662 151.797
Kep. Bangka Belitung 40.182 78 44 40.304 0,30 75 40.379
Kep. Riau 74.351 192 85 74.628 0,37 88 74.716
DKI Jakarta 559.515 2.781 873 563.169 0,65 4.969 568.138
Jawa Barat 2.120.841 9.142 2.797 2.132.780 0,56 6.413 2.139.193
Jawa Tengah 1.068.372 3.131 1.395 1.072.898 0,42 14.534 1.087.432
D I Yogyakarta 133.995 494 252 134.741 0,55 543 135.284
Jawa Timur 1.175.944 5.931 1.700 1.183.575 0,64 37.184 1.220.759
Banten 518.680 2.737 549 521.966 0,63 2.442 524.408
Bali 150.277 477 222 150.976 0,46 312 151.288
Nusa Tenggara Barat 146.534 455 186 147.175 0,44 2.321 149.496
Nusa Tenggara Timur 77.610 177 121 77.908 0,38 831 78.739
Kalimantan Barat 103.389 414 176 103.979 0,57 402 104.381
Kalimantan Tengah 54.899 254 65 55.218 0,58 135 55.353
Kalimantan Selatan 107.366 273 171 107.810 0,41 2.167 109.977
Kalimantan Timur 152.445 706 226 153.377 0,61 1.575 154.952
Sulawesi Utara 72.947 327 122 73.396 0,61 573 73.969
Sulawesi Tengah 49.488 195 68 49.751 0,53 45 49.796
Sulawesi Selatan 226.343 941 328 227.612 0,56 1.007 228.619
Sulawesi Tenggara 49.151 135 60 49.346 0,40 199 49.545
Gorontalo 27.370 87 46 27.503 0,48 20 27.523
Sulawesi Barat 22.068 36 23 22.127 0,27 27 22.154
Maluku 47.643 80 42 47.765 0,26 186 47.951
Maluku Utara 21.693 103 24 21.820 0,58 39 21.859
Papua Barat 17.745 46 19 17.810 0,36 4 17.814
Papua 55.254 282 50 55.586 0,60 405 55.991
Indonesia 8.465.277 34.673 11.612 8.511.562 0,54 88.329 8.599.891

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

209
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 107. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 92.275 290 95 92.660 0,42 1.404 94.064
Sumatera Utara 495.503 1.627 458 497.588 0,42 5.125 502.713
Sumatera Barat 147.443 496 178 148.117 0,46 1.053 149.170
Riau 158.270 496 159 158.925 0,41 1.482 160.407
Jambi 68.406 144 46 68.596 0,28 1.402 69.998
Sumatera Selatan 198.444 757 196 199.397 0,48 1.425 200.822
Bengkulu 42.319 90 47 42.456 0,32 514 42.970
Lampung 149.701 397 149 150.247 0,36 848 151.095
Kep. Bangka Belitung 38.355 65 32 38.452 0,25 69 38.521
Kep. Riau 70.994 153 54 71.201 0,29 58 71.259
DKI Jakarta 573.655 2.297 649 576.601 0,51 4.726 581.327
Jawa Barat 2.041.457 7.158 2.168 2.050.783 0,45 5.097 2.055.880
Jawa Tengah 1.026.666 2.485 1.108 1.030.259 0,35 12.813 1.043.072
D I Yogyakarta 130.283 323 196 130.802 0,40 454 131.256
Jawa Timur 1.139.890 4.791 1.261 1.145.942 0,53 43.791 1.189.733
Banten 501.745 2.187 452 504.384 0,52 2.720 507.104
Bali 143.011 359 192 143.562 0,38 161 143.723
Nusa Tenggara Barat 142.767 357 152 143.276 0,36 2.432 145.708
Nusa Tenggara Timur 79.228 137 94 79.459 0,29 819 80.278
Kalimantan Barat 104.434 307 133 104.874 0,42 483 105.357
Kalimantan Tengah 54.386 210 53 54.649 0,48 82 54.731
Kalimantan Selatan 102.433 254 92 102.779 0,34 1.905 104.684
Kalimantan Timur 145.083 506 151 145.740 0,45 1.490 147.230
Sulawesi Utara 70.792 307 98 71.197 0,57 413 71.610
Sulawesi Tengah 49.664 144 58 49.866 0,41 0 49.866
Sulawesi Selatan 222.421 817 242 223.480 0,47 396 223.876
Sulawesi Tenggara 48.515 113 45 48.673 0,32 26 48.699
Gorontalo 27.353 71 27 27.451 0,36 32 27.483
Sulawesi Barat 21.847 23 31 21.901 0,25 0 21.901
Maluku 45.983 70 43 46.096 0,25 28 46.124
Maluku Utara 21.010 110 10 21.130 0,57 4 21.134
Papua Barat 16.725 48 11 16.784 0,35 0 16.784
Papua 49.671 247 37 49.955 0,57 249 50.204
Indonesia 8.220.729 27.836 8.717 8.257.282 0,44 91.501 8.348.783

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

210
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 108. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 188.028 596 233 188.857 0,44 2.895 191.752
Sumatera Utara 1.009.176 3.584 1.135 1.013.895 0,47 9.060 1.022.955
Sumatera Barat 298.001 1.134 504 299.639 0,55 2.189 301.828
Riau 322.934 1.093 374 324.401 0,45 2.812 327.213
Jambi 137.942 356 156 138.454 0,37 2.957 141.411
Sumatera Selatan 402.372 1.676 468 404.516 0,53 2.799 407.315
Bengkulu 84.908 178 98 85.184 0,32 864 86.048
Lampung 300.175 879 328 301.382 0,40 1.510 302.892
Kep. Bangka Belitung 78.537 143 76 78.756 0,28 144 78.900
Kep. Riau 145.345 345 139 145.829 0,33 146 145.975
DKI Jakarta 1.133.170 5.078 1.522 1.139.770 0,58 9.695 1.149.465
Jawa Barat 4.162.298 16.300 4.965 4.183.563 0,51 11.510 4.195.073
Jawa Tengah 2.095.038 5.616 2.503 2.103.157 0,39 27.347 2.130.504
D I Yogyakarta 264.278 817 448 265.543 0,48 997 266.540
Jawa Timur 2.315.834 10.722 2.961 2.329.517 0,59 80.975 2.410.492
Banten 1.020.425 4.924 1.001 1.026.350 0,58 5.162 1.031.512
Bali 293.288 836 414 294.538 0,42 473 295.011
Nusa Tenggara Barat 289.301 812 338 290.451 0,40 4.753 295.204
Nusa Tenggara Timur 156.838 314 215 157.367 0,34 1.650 159.017
Kalimantan Barat 207.823 721 309 208.853 0,49 885 209.738
Kalimantan Tengah 109.285 464 118 109.867 0,53 217 110.084
Kalimantan Selatan 209.799 527 263 210.589 0,38 4.072 214.661
Kalimantan Timur 297.528 1.212 377 299.117 0,53 3.065 302.182
Sulawesi Utara 143.739 634 220 144.593 0,59 986 145.579
Sulawesi Tengah 99.152 339 126 99.617 0,47 45 99.662
Sulawesi Selatan 448.764 1.758 570 451.092 0,52 1.403 452.495
Sulawesi Tenggara 97.666 248 105 98.019 0,36 225 98.244
Gorontalo 54.723 158 73 54.954 0,42 52 55.006
Sulawesi Barat 43.915 59 54 44.028 0,26 27 44.055
Maluku 93.626 150 85 93.861 0,25 214 94.075
Maluku Utara 42.703 213 34 42.950 0,58 43 42.993
Papua Barat 34.470 94 30 34.594 0,36 4 34.598
Papua 104.925 529 87 105.541 0,58 654 106.195
Indonesia 16.686.006 62.509 20.329 16.768.844 0,49 179.830 16.948.674

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

211
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 109. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 276.749 1.296 461 278.506 0,63 2.066 280.572
Sumatera Utara 600.293 2.267 827 603.387 0,51 2.231 605.618
Sumatera Barat 254.202 1.412 519 256.133 0,75 701 256.834
Riau 274.811 1.835 401 277.047 0,81 1.659 278.706
Jambi 165.786 606 254 166.646 0,52 1.739 168.385
Sumatera Selatan 375.303 1.557 526 377.386 0,55 753 378.139
Bengkulu 94.557 310 177 95.044 0,51 185 95.229
Lampung 457.930 1.561 610 460.101 0,47 2.529 462.630
Kep. Bangka Belitung 46.536 143 65 46.744 0,44 148 46.892
Kep. Riau 21.193 54 26 21.273 0,38 11 21.284
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.201.781 4.690 1.612 1.208.083 0,52 2.256 1.210.339
Jawa Tengah 1.313.619 3.904 1.966 1.319.489 0,44 4.174 1.323.663
D I Yogyakarta 74.627 314 177 75.118 0,65 22 75.140
Jawa Timur 1.327.274 6.688 2.031 1.335.993 0,65 24.295 1.360.288
Banten 334.108 1.574 382 336.064 0,58 3.415 339.479
Bali 106.403 416 196 107.015 0,57 10 107.025
Nusa Tenggara Barat 216.845 668 263 217.776 0,43 283 218.059
Nusa Tenggara Timur 338.581 2.139 835 341.555 0,87 982 342.537
Kalimantan Barat 252.512 1.448 403 254.363 0,73 347 254.710
Kalimantan Tengah 114.226 521 150 114.897 0,58 63 114.960
Kalimantan Selatan 161.844 477 218 162.539 0,43 243 162.782
Kalimantan Timur 101.930 711 170 102.811 0,86 896 103.707
Sulawesi Utara 94.037 703 202 94.942 0,95 8 94.950
Sulawesi Tengah 159.705 569 254 160.528 0,51 953 161.481
Sulawesi Selatan 423.810 1.525 642 425.977 0,51 835 426.812
Sulawesi Tenggara 143.482 394 183 144.059 0,40 462 144.521
Gorontalo 59.899 249 93 60.241 0,57 3 60.244
Sulawesi Barat 79.698 160 95 79.953 0,32 233 80.186
Maluku 88.572 269 109 88.950 0,42 115 89.065
Maluku Utara 67.318 347 83 67.748 0,63 61 67.809
Papua Barat 44.532 117 40 44.689 0,35 242 44.931
Papua 215.913 449 108 216.470 0,26 2.976 219.446
Indonesia 9.488.076 39.373 14.078 9.541.527 0,56 54.896 9.596.423

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

212
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 110. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri Menurut
Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 264.357 1.032 311 265.700 0,51 2.175 267.875
Sumatera Utara 565.776 1.685 628 568.089 0,41 2.474 570.563
Sumatera Barat 242.159 1.095 355 243.609 0,60 837 244.446
Riau 256.347 1.459 282 258.088 0,67 1.448 259.536
Jambi 156.058 430 178 156.666 0,39 1.981 158.647
Sumatera Selatan 352.403 1.129 374 353.906 0,42 732 354.638
Bengkulu 88.246 246 130 88.622 0,42 211 88.833
Lampung 422.794 1.242 467 424.503 0,40 2.713 427.216
Kep. Bangka Belitung 43.844 106 55 44.005 0,37 83 44.088
Kep. Riau 19.570 43 27 19.640 0,36 4 19.644
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 1.118.189 3.497 1.282 1.122.968 0,43 2.296 1.125.264
Jawa Tengah 1.214.924 3.015 1.533 1.219.472 0,37 4.172 1.223.644
D I Yogyakarta 69.154 219 133 69.506 0,51 24 69.530
Jawa Timur 1.238.896 5.588 1.676 1.246.160 0,58 29.539 1.275.699
Banten 299.413 1.248 304 300.965 0,52 3.316 304.281
Bali 96.606 313 156 97.075 0,48 1 97.076
Nusa Tenggara Barat 206.100 542 238 206.880 0,38 309 207.189
Nusa Tenggara Timur 315.783 1.684 697 318.164 0,75 665 318.829
Kalimantan Barat 237.337 1.147 337 238.821 0,62 199 239.020
Kalimantan Tengah 105.399 469 131 105.999 0,57 26 106.025
Kalimantan Selatan 151.645 409 155 152.209 0,37 40 152.249
Kalimantan Timur 93.309 618 113 94.040 0,78 819 94.859
Sulawesi Utara 85.925 422 151 86.498 0,66 0 86.498
Sulawesi Tengah 148.919 467 184 149.570 0,44 783 150.353
Sulawesi Selatan 402.689 1.196 472 404.357 0,41 904 405.261
Sulawesi Tenggara 134.964 299 159 135.422 0,34 511 135.933
Gorontalo 57.349 218 77 57.644 0,51 0 57.644
Sulawesi Barat 75.253 136 94 75.483 0,30 165 75.648
Maluku 81.472 212 87 81.771 0,37 59 81.830
Maluku Utara 61.806 301 66 62.173 0,59 33 62.206
Papua Barat 40.766 96 34 40.896 0,32 61 40.957
Papua 176.639 409 95 177.143 0,28 1.895 179.038
Indonesia 8.824.091 30.972 10.981 8.866.044 0,47 58.475 8.924.519

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

213
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 111. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perdesaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 541.106 2.328 772 544.206 0,57 4.241 548.447
Sumatera Utara 1.166.069 3.952 1.455 1.171.476 0,46 4.705 1.176.181
Sumatera Barat 496.361 2.507 874 499.742 0,68 1.538 501.280
Riau 531.158 3.294 683 535.135 0,74 3.107 538.242
Jambi 321.844 1.036 432 323.312 0,45 3.720 327.032
Sumatera Selatan 727.706 2.686 900 731.292 0,49 1.485 732.777
Bengkulu 182.803 556 307 183.666 0,47 396 184.062
Lampung 880.724 2.803 1.077 884.604 0,44 5.242 889.846
Kep. Bangka Belitung 90.380 249 120 90.749 0,41 231 90.980
Kep. Riau 40.763 97 53 40.913 0,37 15 40.928
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 2.319.970 8.187 2.894 2.331.051 0,48 4.552 2.335.603
Jawa Tengah 2.528.543 6.919 3.499 2.538.961 0,41 8.346 2.547.307
D I Yogyakarta 143.781 533 310 144.624 0,58 46 144.670
Jawa Timur 2.566.170 12.276 3.707 2.582.153 0,62 53.834 2.635.987
Banten 633.521 2.822 686 637.029 0,55 6.731 643.760
Bali 203.009 729 352 204.090 0,53 11 204.101
Nusa Tenggara Barat 422.945 1.210 501 424.656 0,40 592 425.248
Nusa Tenggara Timur 654.364 3.823 1.532 659.719 0,81 1.647 661.366
Kalimantan Barat 489.849 2.595 740 493.184 0,68 546 493.730
Kalimantan Tengah 219.625 990 281 220.896 0,58 89 220.985
Kalimantan Selatan 313.489 886 373 314.748 0,40 283 315.031
Kalimantan Timur 195.239 1.329 283 196.851 0,82 1.715 198.566
Sulawesi Utara 179.962 1.125 353 181.440 0,81 8 181.448
Sulawesi Tengah 308.624 1.036 438 310.098 0,48 1.736 311.834
Sulawesi Selatan 826.499 2.721 1.114 830.334 0,46 1.739 832.073
Sulawesi Tenggara 278.446 693 342 279.481 0,37 973 280.454
Gorontalo 117.248 467 170 117.885 0,54 3 117.888
Sulawesi Barat 154.951 296 189 155.436 0,31 398 155.834
Maluku 170.044 481 196 170.721 0,40 174 170.895
Maluku Utara 129.124 648 149 129.921 0,61 94 130.015
Papua Barat 85.298 213 74 85.585 0,34 303 85.888
Papua 392.552 858 203 393.613 0,27 4.871 398.484
Indonesia 18.312.167 70.345 25.059 18.407.571 0,52 113.371 18.520.942

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

214
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 112. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan - Laki-laki

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 372.502 1.602 599 374.703 0,59 3.557 378.260
Sumatera Utara 1.113.966 4.224 1.504 1.119.694 0,51 6.166 1.125.860
Sumatera Barat 404.760 2.050 845 407.655 0,71 1.837 409.492
Riau 439.475 2.432 616 442.523 0,69 2.989 445.512
Jambi 235.322 818 364 236.504 0,50 3.294 239.798
Sumatera Selatan 579.231 2.476 798 582.505 0,56 2.127 584.632
Bengkulu 137.146 398 228 137.772 0,45 535 138.307
Lampung 608.404 2.043 789 611.236 0,46 3.191 614.427
Kep. Bangka Belitung 86.718 221 109 87.048 0,38 223 87.271
Kep. Riau 95.544 246 111 95.901 0,37 99 96.000
DKI Jakarta 559.515 2.781 873 563.169 0,65 4.969 568.138
Jawa Barat 3.322.622 13.832 4.409 3.340.863 0,55 8.669 3.349.532
Jawa Tengah 2.381.991 7.035 3.361 2.392.387 0,43 18.708 2.411.095
D I Yogyakarta 208.622 808 429 209.859 0,59 565 210.424
Jawa Timur 2.503.218 12.619 3.731 2.519.568 0,65 61.479 2.581.047
Banten 852.788 4.311 931 858.030 0,61 5.857 863.887
Bali 256.680 893 418 257.991 0,51 322 258.313
Nusa Tenggara Barat 363.379 1.123 449 364.951 0,43 2.604 367.555
Nusa Tenggara Timur 416.191 2.316 956 419.463 0,78 1.813 421.276
Kalimantan Barat 355.901 1.862 579 358.342 0,68 749 359.091
Kalimantan Tengah 169.125 775 215 170.115 0,58 198 170.313
Kalimantan Selatan 269.210 750 389 270.349 0,42 2.410 272.759
Kalimantan Timur 254.375 1.417 396 256.188 0,71 2.471 258.659
Sulawesi Utara 166.984 1.030 324 168.338 0,80 581 168.919
Sulawesi Tengah 209.193 764 322 210.279 0,52 998 211.277
Sulawesi Selatan 650.153 2.466 970 653.589 0,53 1.842 655.431
Sulawesi Tenggara 192.633 529 243 193.405 0,40 661 194.066
Gorontalo 87.269 336 139 87.744 0,54 23 87.767
Sulawesi Barat 101.766 196 118 102.080 0,31 260 102.340
Maluku 136.215 349 151 136.715 0,37 301 137.016
Maluku Utara 89.011 450 107 89.568 0,62 100 89.668
Papua Barat 62.277 163 59 62.499 0,36 246 62.745
Papua 271.167 731 158 272.056 0,33 3.381 275.437
Indonesia 17.953.353 74.046 25.690 18.053.089 0,55 143.225 18.196.314

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

215
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 113. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 356.632 1.322 406 358.360 0,48 3.579 361.939
Sumatera Utara 1.061.279 3.312 1.086 1.065.677 0,41 7.599 1.073.276
Sumatera Barat 389.602 1.591 533 391.726 0,54 1.890 393.616
Riau 414.617 1.955 441 417.013 0,57 2.930 419.943
Jambi 224.464 574 224 225.262 0,35 3.383 228.645
Sumatera Selatan 550.847 1.886 570 553.303 0,44 2.157 555.460
Bengkulu 130.565 336 177 131.078 0,39 725 131.803
Lampung 572.495 1.639 616 574.750 0,39 3.561 578.311
Kep. Bangka Belitung 82.199 171 87 82.457 0,31 152 82.609
Kep. Riau 90.564 196 81 90.841 0,30 62 90.903
DKI Jakarta 573.655 2.297 649 576.601 0,51 4.726 581.327
Jawa Barat 3.159.646 10.655 3.450 3.173.751 0,44 7.393 3.181.144
Jawa Tengah 2.241.590 5.500 2.641 2.249.731 0,36 16.985 2.266.716
D I Yogyakarta 199.437 542 329 200.308 0,43 478 200.786
Jawa Timur 2.378.786 10.379 2.937 2.392.102 0,56 73.330 2.465.432
Banten 801.158 3.435 756 805.349 0,52 6.036 811.385
Bali 239.617 672 348 240.637 0,42 162 240.799
Nusa Tenggara Barat 348.867 899 390 350.156 0,37 2.741 352.897
Nusa Tenggara Timur 395.011 1.821 791 397.623 0,66 1.484 399.107
Kalimantan Barat 341.771 1.454 470 343.695 0,56 682 344.377
Kalimantan Tengah 159.785 679 184 160.648 0,54 108 160.756
Kalimantan Selatan 254.078 663 247 254.988 0,36 1.945 256.933
Kalimantan Timur 238.392 1.124 264 239.780 0,58 2.309 242.089
Sulawesi Utara 156.717 729 249 157.695 0,62 413 158.108
Sulawesi Tengah 198.583 611 242 199.436 0,43 783 200.219
Sulawesi Selatan 625.110 2.013 714 627.837 0,43 1.300 629.137
Sulawesi Tenggara 183.479 412 204 184.095 0,33 537 184.632
Gorontalo 84.702 289 104 85.095 0,46 32 85.127
Sulawesi Barat 97.100 159 125 97.384 0,29 165 97.549
Maluku 127.455 282 130 127.867 0,32 87 127.954
Maluku Utara 82.816 411 76 83.303 0,58 37 83.340
Papua Barat 57.491 144 45 57.680 0,33 61 57.741
Papua 226.310 656 132 227.098 0,35 2.144 229.242
Indonesia 17.044.820 58.808 19.698 17.123.326 0,46 149.976 17.273.302

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

216
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 114. Jumlah Anak Usia 10-17 Tahun yang Mengalami Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
Menurut Provinsi dan Tingkat Kesulitan, 2010
Perkotaan+Perdesaan - Laki-laki + Perempuan

Mengalami Jumlah
Tidak Kesulitan Persentase Tidak Jumlah
Kol (2)
Provinsi ada Kesulitan Ditany Kol (5) +
s/d Kol
kesulitan Sedikit Parah Melihat akan Kol (7)
(4)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 729.134 2.924 1.005 733.063 0,54 7.136 740.199
Sumatera Utara 2.175.245 7.536 2.590 2.185.371 0,46 13.765 2.199.136
Sumatera Barat 794.362 3.641 1.378 799.381 0,63 3.727 803.108
Riau 854.092 4.387 1.057 859.536 0,63 5.919 865.455
Jambi 459.786 1.392 588 461.766 0,43 6.677 468.443
Sumatera Selatan 1.130.078 4.362 1.368 1.135.808 0,50 4.284 1.140.092
Bengkulu 267.711 734 405 268.850 0,42 1.260 270.110
Lampung 1.180.899 3.682 1.405 1.185.986 0,43 6.752 1.192.738
Kep. Bangka Belitung 168.917 392 196 169.505 0,35 375 169.880
Kep. Riau 186.108 442 192 186.742 0,34 161 186.903
DKI Jakarta 1.133.170 5.078 1.522 1.139.770 0,58 9.695 1.149.465
Jawa Barat 6.482.268 24.487 7.859 6.514.614 0,50 16.062 6.530.676
Jawa Tengah 4.623.581 12.535 6.002 4.642.118 0,40 35.693 4.677.811
D I Yogyakarta 408.059 1.350 758 410.167 0,51 1.043 411.210
Jawa Timur 4.882.004 22.998 6.668 4.911.670 0,60 134.809 5.046.479
Banten 1.653.946 7.746 1.687 1.663.379 0,57 11.893 1.675.272
Bali 496.297 1.565 766 498.628 0,47 484 499.112
Nusa Tenggara Barat 712.246 2.022 839 715.107 0,40 5.345 720.452
Nusa Tenggara Timur 811.202 4.137 1.747 817.086 0,72 3.297 820.383
Kalimantan Barat 697.672 3.316 1.049 702.037 0,62 1.431 703.468
Kalimantan Tengah 328.910 1.454 399 330.763 0,56 306 331.069
Kalimantan Selatan 523.288 1.413 636 525.337 0,39 4.355 529.692
Kalimantan Timur 492.767 2.541 660 495.968 0,65 4.780 500.748
Sulawesi Utara 323.701 1.759 573 326.033 0,72 994 327.027
Sulawesi Tengah 407.776 1.375 564 409.715 0,47 1.781 411.496
Sulawesi Selatan 1.275.263 4.479 1.684 1.281.426 0,48 3.142 1.284.568
Sulawesi Tenggara 376.112 941 447 377.500 0,37 1.198 378.698
Gorontalo 171.971 625 243 172.839 0,50 55 172.894
Sulawesi Barat 198.866 355 243 199.464 0,30 425 199.889
Maluku 263.670 631 281 264.582 0,34 388 264.970
Maluku Utara 171.827 861 183 172.871 0,60 137 173.008
Papua Barat 119.768 307 104 120.179 0,34 307 120.486
Papua 497.477 1.387 290 499.154 0,34 5.525 504.679
Indonesia 34.998.173 132.854 45.388 35.176.415 0,51 293.201 35.469.616

Sumber: Sensus Penduduk 2010, BPS

217
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 115. Penduduk Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Kelompok Umur, 2011

Perkotaan Perdesaan
Provinsi
Kelompok umur Kelompok umur
Total Total
10 - 14 15 - 17 10 - 14 15 - 17
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 135.821 74.264 210.085 347.038 209.161 556.199
Sumatera Utara 699.709 418.237 1.117.946 723.503 448.815 1.172.318
Sumatera Barat 204.713 105.110 309.823 323.607 206.509 530.116
Riau 229.700 137.107 366.807 356.612 215.802 572.414
Jambi 95.801 58.322 154.123 216.499 129.587 346.086
Sumatera Selatan 266.184 168.586 434.770 477.515 287.025 764.540
Bengkulu 54.758 31.146 85.904 122.126 72.069 194.195
Lampung 200.014 107.785 307.799 578.294 320.636 898.930
Bangka-Belitung 55.762 36.425 92.187 57.500 30.130 87.630
Kepulauan Riau 108.179 70.626 178.805 22.419 15.987 38.406
DKI Jakarta 701.866 575.052 1.276.918 - - -
Jawa Barat 2.808.014 1.833.352 4.641.366 1.466.267 1.042.060 2.508.327
Jawa Tengah 1.363.018 851.386 2.214.404 1.616.866 1.055.471 2.672.337
DIY 169.796 105.444 275.240 85.720 107.769 193.489
Jawa Timur 1.527.737 899.085 2.426.822 1.678.698 1.123.754 2.802.452
Banten 735.823 478.779 1.214.602 362.286 268.560 630.846
Bali 201.003 103.916 304.919 132.803 94.479 227.282
Nusa Tenggara Barat 193.722 97.758 291.480 270.701 181.924 452.625
Nusa Tenggara Timur 107.740 58.308 166.048 449.053 252.642 701.695
Kalimantan Barat 139.578 91.812 231.390 322.531 186.153 508.684
Kalimantan Tengah 72.656 48.131 120.787 144.251 96.635 240.886
Kalimantan Selatan 143.202 96.121 239.323 197.380 121.873 319.253
Kalimantan Timur 210.602 134.263 344.865 128.589 72.342 200.931
Sulawesi Utara 95.258 48.916 144.174 115.480 81.063 196.543
Sulawesi Tengah 67.461 32.179 99.640 209.836 110.808 320.644
Sulawesi Selatan 309.258 157.378 466.636 533.869 328.288 862.157
Sulawesi Tenggara 68.745 37.172 105.917 182.660 118.580 301.240
Gorontalo 38.347 19.962 58.309 74.461 47.445 121.906
Sulawesi Barat 31.105 17.040 48.145 104.905 54.524 159.429
Maluku 66.795 36.474 103.269 113.212 70.895 184.107
Maluku Utara 31.677 14.333 46.010 85.156 55.105 140.261
Papua Barat 24.287 15.961 40.248 56.873 38.190 95.063
Papua 90.941 47.077 138.018 244.617 152.432 397.049
Indonesia 11.249.272 7.007.507 18.256.779 11.801.327 7.596.713 19.398.040

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

218
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 116. Penduduk Menurut Provinsi Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, 2011

Laki-Laki Perempuan
Provinsi
Kelompok umur Kelompok umur
Total Total
10 - 14 15 - 17 10 - 14 15 - 17
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 247.738 145.997 393.735 235.121 137.428 372.549
Sumatera Utara 731.648 431.635 1.163.283 691.564 435.417 1.126.981
Sumatera Barat 271.395 154.447 425.842 256.925 157.172 414.097
Riau 301.996 188.168 490.164 284.316 164.741 449.057
Jambi 160.203 96.251 256.454 152.097 91.658 243.755
Sumatera Selatan 381.296 244.624 625.920 362.403 210.987 573.390
Bengkulu 90.734 54.326 145.060 86.150 48.889 135.039
Lampung 399.965 215.544 615.509 378.343 212.877 591.220
Bangka-Belitung 58.017 37.355 95.372 55.245 29.200 84.445
Kepulauan Riau 67.375 44.270 111.645 63.223 42.343 105.566
DKI Jakarta 356.847 298.448 655.295 345.019 276.604 621.623
Jawa Barat 2.191.426 1.499.733 3.691.159 2.082.855 1.375.679 3.458.534
Jawa Tengah 1.531.841 1.043.964 2.575.805 1.448.043 862.893 2.310.936
DIY 131.466 110.188 241.654 124.050 103.025 227.075
Jawa Timur 1.644.369 1.036.244 2.680.613 1.562.066 986.595 2.548.661
Banten 567.072 392.572 959.644 531.037 354.767 885.804
Bali 172.617 95.874 268.491 161.189 102.521 263.710
Nusa Tenggara Barat 237.753 132.171 369.924 226.670 147.511 374.181
Nusa Tenggara Timur 286.820 160.388 447.208 269.973 150.562 420.535
Kalimantan Barat 236.931 142.800 379.731 225.178 135.165 360.343
Kalimantan Tengah 111.636 73.542 185.178 105.271 71.224 176.495
Kalimantan Selatan 175.617 118.048 293.665 164.965 99.946 264.911
Kalimantan Timur 175.020 105.249 280.269 164.171 101.356 265.527
Sulawesi Utara 108.835 67.679 176.514 101.903 62.300 164.203
Sulawesi Tengah 142.886 73.918 216.804 134.411 69.069 203.480
Sulawesi Selatan 432.973 243.314 676.287 410.154 242.352 652.506
Sulawesi Tenggara 129.644 79.576 209.220 121.761 76.176 197.937
Gorontalo 57.651 34.479 92.130 55.157 32.928 88.085
Sulawesi Barat 70.168 33.581 103.749 65.842 37.983 103.825
Maluku 93.314 53.505 146.819 86.693 53.864 140.557
Maluku Utara 60.652 35.599 96.251 56.181 33.839 90.020
Papua Barat 42.390 30.577 72.967 38.770 23.574 62.344
Papua 183.272 116.041 299.313 152.286 83.468 235.754
Indonesia 11.851.567 7.590.107 19.441.674 11.199.032 7.014.113 18.213.145

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

219
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 117. Penduduk 10-14 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perkotaan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 963 456 120.142 1.583 12.677 135.821
Sumatera Utara 21.972 4.946 599.587 17.650 55.554 699.709
Sumatera Barat 6.387 1.652 188.979 1.827 5.868 204.713
Riau 6.999 572 213.269 2.827 6.033 229.700
Jambi 2.886 137 90.393 1.144 1.241 95.801
Sumatera Selatan 3.227 1.339 253.477 2.466 5.675 266.184
Bengkulu 990 427 51.716 795 830 54.758
Lampung 3.524 706 191.198 2.520 2.066 200.014
Bangka-Belitung 1.149 785 52.375 1.110 343 55.762
Kepulauan Riau 817 276 104.252 1.275 1.559 108.179
DKI Jakarta 10.805 2.018 674.074 3.992 10.977 701.866
Jawa Barat 43.118 27.855 2.619.564 18.278 99.199 2.808.014
Jawa Tengah 21.456 5.693 1.292.534 16.020 27.315 1.363.018
DIY 3.724 164.778 724 570 169.796
Jawa Timur 16.213 6.616 1.453.211 14.214 37.483 1.527.737
Banten 11.531 6.049 685.714 6.129 26.400 735.823
Bali 7.796 519 187.512 2.452 2.724 201.003
Nusa Tenggara Barat 6.270 76 175.420 2.822 9.134 193.722
Nusa Tenggara Timur 3.283 380 102.831 494 752 107.740
Kalimantan Barat 3.651 1.717 129.448 1.478 3.284 139.578
Kalimantan Tengah 2.176 300 64.822 1.102 4.256 72.656
Kalimantan Selatan 4.239 316 93.674 8.937 36.036 143.202
Kalimantan Timur 3.526 349 197.297 2.064 7.366 210.602
Sulawesi Utara 941 481 90.889 476 2.471 95.258
Sulawesi Tengah 3.204 207 21.563 14.238 28.249 67.461
Sulawesi Selatan 12.467 1.892 216.476 18.070 60.353 309.258
Sulawesi Tenggara 3.561 268 39.907 9.787 15.222 68.745
Gorontalo 1.044 417 13.448 7.492 15.946 38.347
Sulawesi Barat 3.005 670 2.186 9.296 15.948 31.105
Maluku 1.831 40 63.049 939 936 66.795
Maluku Utara 726 13.749 9.501 7.701 31.677
Papua Barat 263 23.237 90 697 24.287
Papua 2.595 872 86.343 554 577 90.941
Indonesia 216.339 68.031 10.277.114 182.346 505.442 11.249.272

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

220
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 118. Penduduk 15-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perkotaan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 4.347 1.527 58.102 5.330 4.958 74.264
Sumatera Utara 46.363 24.646 279.991 18.061 49.176 418.237
Sumatera Barat 14.841 13.306 71.301 3.781 1.881 105.110
Riau 18.982 8.207 102.784 6.165 969 137.107
Jambi 7.214 647 47.264 1.824 1.373 58.322
Sumatera Selatan 15.621 18.319 125.626 2.610 6.410 168.586
Bengkulu 4.223 912 23.989 1.380 642 31.146
Lampung 12.589 14.729 67.796 6.717 5.954 107.785
Bangka-Belitung 6.007 873 26.612 1.463 1.470 36.425
Kepulauan Riau 4.979 2.521 58.607 3.740 779 70.626
DKI Jakarta 70.153 64.547 412.256 12.205 15.891 575.052
Jawa Barat 228.382 162.154 1.282.602 70.447 89.767 1.833.352
Jawa Tengah 120.252 65.534 587.971 34.750 42.879 851.386
DIY 11.416 3.763 83.136 3.928 3.201 105.444
Jawa Timur 108.796 35.951 691.503 28.242 34.593 899.085
Banten 54.880 112.306 280.895 7.494 23.204 478.779
Bali 16.446 4.908 78.582 2.079 1.901 103.916
Nusa Tenggara Barat 17.474 2.229 70.732 4.403 2.920 97.758
Nusa Tenggara Timur 6.044 924 49.861 1.307 172 58.308
Kalimantan Barat 14.365 5.439 70.534 932 542 91.812
Kalimantan Tengah 7.778 1.643 34.354 2.400 1.956 48.131
Kalimantan Selatan 14.596 10.449 34.576 14.133 22.367 96.121
Kalimantan Timur 14.420 27.149 86.471 3.785 2.438 134.263
Sulawesi Utara 5.127 5.951 33.987 3.021 830 48.916
Sulawesi Tengah 3.268 1.455 9.644 10.801 7.011 32.179
Sulawesi Selatan 20.392 10.478 86.019 17.197 23.292 157.378
Sulawesi Tenggara 6.090 561 10.067 11.681 8.773 37.172
Gorontalo 3.165 1.359 5.605 5.614 4.219 19.962
Sulawesi Barat 3.396 5 982 9.078 3.579 17.040
Maluku 3.491 2.932 28.781 1.008 262 36.474
Maluku Utara 1.865 437 7.256 3.258 1.517 14.333
Papua Barat 1.449 748 12.027 705 1.032 15.961
Papua 4.001 652 40.782 1.485 157 47.077
Indonesia 872.412 607.261 4.860.695 301.024 366.115 7.007.507

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

221
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 119. Penduduk 10-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perkotaan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 5.310 1.983 178.244 6.913 17.635 210.085
Sumatera Utara 68.335 29.592 879.578 35.711 104.730 1.117.946
Sumatera Barat 21.228 14.958 260.280 5.608 7.749 309.823
Riau 25.981 8.779 316.053 8.992 7.002 366.807
Jambi 10.100 784 137.657 2.968 2.614 154.123
Sumatera Selatan 18.848 19.658 379.103 5.076 12.085 434.770
Bengkulu 5.213 1.339 75.705 2.175 1.472 85.904
Lampung 16.113 15.435 258.994 9.237 8.020 307.799
Bangka-Belitung 7.156 1.658 78.987 2.573 1.813 92.187
Kepulauan Riau 5.796 2.797 162.859 5.015 2.338 178.805
DKI Jakarta 80.958 66.565 1.086.330 16.197 26.868 1.276.918
Jawa Barat 271.500 190.009 3.902.166 88.725 188.966 4.641.366
Jawa Tengah 141.708 71.227 1.880.505 50.770 70.194 2.214.404
DIY 15.140 3.763 247.914 4.652 3.771 275.240
Jawa Timur 125.009 42.567 2.144.714 42.456 72.076 2.426.822
Banten 66.411 118.355 966.609 13.623 49.604 1.214.602
Bali 24.242 5.427 266.094 4.531 4.625 304.919
Nusa Tenggara Barat 23.744 2.305 246.152 7.225 12.054 291.480
Nusa Tenggara Timur 9.327 1.304 152.692 1.801 924 166.048
Kalimantan Barat 18.016 7.156 199.982 2.410 3.826 231.390
Kalimantan Tengah 9.954 1.943 99.176 3.502 6.212 120.787
Kalimantan Selatan 18.835 10.765 128.250 23.070 58.403 239.323
Kalimantan Timur 17.946 27.498 283.768 5.849 9.804 344.865
Sulawesi Utara 6.068 6.432 124.876 3.497 3.301 144.174
Sulawesi Tengah 6.472 1.662 31.207 25.039 35.260 99.640
Sulawesi Selatan 32.859 12.370 302.495 35.267 83.645 466.636
Sulawesi Tenggara 9.651 829 49.974 21.468 23.995 105.917
Gorontalo 4.209 1.776 19.053 13.106 20.165 58.309
Sulawesi Barat 6.401 675 3.168 18.374 19.527 48.145
Maluku 5.322 2.972 91.830 1.947 1.198 103.269
Maluku Utara 2.591 437 21.005 12.759 9.218 46.010
Papua Barat 1.712 748 35.264 795 1.729 40.248
Papua 6.596 1.524 127.125 2.039 734 138.018
Indonesia 1.088.751 675.292 15.137.809 483.370 871.557 18.256.779

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

222
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 120. Penduduk 10-14 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perdesaan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 6.162 2.039 302.572 6.386 29.879 347.038
Sumatera Utara 86.393 5.047 564.156 17.544 50.363 723.503
Sumatera Barat 16.533 1.426 295.397 3.012 7.239 323.607
Riau 11.817 2.404 323.847 8.321 10.223 356.612
Jambi 9.426 2.331 196.375 2.722 5.645 216.499
Sumatera Selatan 20.433 4.981 432.827 9.160 10.114 477.515
Bengkulu 4.379 270 113.495 1.798 2.184 122.126
Lampung 38.082 9.104 503.352 12.646 15.110 578.294
Bangka-Belitung 3.731 235 50.209 1.697 1.628 57.500
Kepulauan Riau 337 52 20.797 446 787 22.419
DKI Jakarta
Jawa Barat 26.191 18.098 1.334.121 24.327 63.530 1.466.267
Jawa Tengah 46.303 9.015 1.471.971 29.280 60.297 1.616.866
DIY 1.462 824 81.223 729 1.482 85.720
Jawa Timur 48.125 10.435 1.539.672 13.687 66.779 1.678.698
Banten 6.169 5.491 317.518 6.479 26.629 362.286
Bali 25.326 104.859 880 1.738 132.803
Nusa Tenggara Barat 23.193 743 229.864 4.470 12.431 270.701
Nusa Tenggara Timur 32.310 1.690 398.680 7.727 8.646 449.053
Kalimantan Barat 16.363 5.599 288.328 4.536 7.705 322.531
Kalimantan Tengah 5.659 340 127.700 1.131 9.421 144.251
Kalimantan Selatan 12.051 1.005 95.953 22.003 66.368 197.380
Kalimantan Timur 2.034 1.016 116.794 3.480 5.265 128.589
Sulawesi Utara 5.958 1.258 103.246 2.314 2.704 115.480
Sulawesi Tengah 18.162 1.642 73.422 39.390 77.220 209.836
Sulawesi Selatan 48.355 4.791 326.115 41.373 113.235 533.869
Sulawesi Tenggara 26.414 294 44.396 49.800 61.756 182.660
Gorontalo 5.024 236 41.865 6.115 21.221 74.461
Sulawesi Barat 14.779 863 29.475 18.016 41.772 104.905
Maluku 5.123 119 95.963 3.892 8.115 113.212
Maluku Utara 5.514 719 59.411 4.533 14.979 85.156
Papua Barat 3.883 207 50.543 507 1.733 56.873
Papua 86.112 14.161 127.751 2.331 14.262 244.617
Indonesia 661.803 106.435 9.861.897 350.732 820.460 11.801.327

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

223
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 121. Penduduk 15-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perdesaan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 31.910 8.505 141.102 8.900 18.744 209.161
Sumatera Utara 141.950 17.459 250.448 15.352 23.606 448.815
Sumatera Barat 35.975 6.588 145.111 7.390 11.445 206.509
Riau 42.578 7.203 143.545 14.579 7.897 215.802
Jambi 20.356 6.626 90.669 6.788 5.148 129.587
Sumatera Selatan 70.914 15.268 166.333 22.788 11.722 287.025
Bengkulu 18.243 1.064 46.072 4.433 2.257 72.069
Lampung 79.529 18.485 185.593 24.415 12.614 320.636
Bangka-Belitung 7.590 1.352 18.171 2.302 715 30.130
Kepulauan Riau 2.587 600 11.096 1.464 240 15.987
DKI Jakarta
Jawa Barat 143.060 143.575 552.310 67.604 135.511 1.042.060
Jawa Tengah 197.876 84.315 619.086 65.566 88.628 1.055.471
DIY 11.987 2.429 87.680 1.225 4.448 107.769
Jawa Timur 212.018 53.800 720.046 64.039 73.851 1.123.754
Banten 31.259 34.613 144.695 19.320 38.673 268.560
Bali 26.196 1.678 61.312 3.905 1.388 94.479
Nusa Tenggara Barat 31.989 5.595 124.113 15.984 4.243 181.924
Nusa Tenggara Timur 65.630 6.189 160.664 13.298 6.861 252.642
Kalimantan Barat 55.707 8.639 105.869 11.433 4.505 186.153
Kalimantan Tengah 24.162 1.782 61.559 5.598 3.534 96.635
Kalimantan Selatan 41.612 12.143 32.874 16.736 18.508 121.873
Kalimantan Timur 11.853 11.837 42.002 3.100 3.550 72.342
Sulawesi Utara 10.264 4.439 55.389 8.145 2.826 81.063
Sulawesi Tengah 42.491 4.785 19.928 27.899 15.705 110.808
Sulawesi Selatan 87.578 31.752 122.532 55.785 30.641 328.288
Sulawesi Tenggara 47.233 1.278 27.240 29.074 13.755 118.580
Gorontalo 12.541 1.969 12.625 9.018 11.292 47.445
Sulawesi Barat 19.963 851 15.082 10.197 8.431 54.524
Maluku 14.406 3.278 44.287 4.685 4.239 70.895
Maluku Utara 13.176 891 32.085 7.516 1.437 55.105
Papua Barat 8.534 1.842 26.047 1.101 666 38.190
Papua 71.674 5.723 66.635 3.638 4.762 152.432
Indonesia 1.632.841 506.553 4.332.200 553.277 571.842 7.596.713

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

224
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 122. Penduduk 10-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perdesaan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 38.072 10.544 443.674 15.286 48.623 556.199
Sumatera Utara 228.343 22.506 814.604 32.896 73.969 1.172.318
Sumatera Barat 52.508 8.014 440.508 10.402 18.684 530.116
Riau 54.395 9.607 467.392 22.900 18.120 572.414
Jambi 29.782 8.957 287.044 9.510 10.793 346.086
Sumatera Selatan 91.347 20.249 599.160 31.948 21.836 764.540
Bengkulu 22.622 1.334 159.567 6.231 4.441 194.195
Lampung 117.611 27.589 688.945 37.061 27.724 898.930
Bangka-Belitung 11.321 1.587 68.380 3.999 2.343 87.630
Kepulauan Riau 2.924 652 31.893 1.910 1.027 38.406
DKI Jakarta - - - - - -
Jawa Barat 169.251 161.673 1.886.431 91.931 199.041 2.508.327
Jawa Tengah 244.179 93.330 2.091.057 94.846 148.925 2.672.337
DIY 13.449 3.253 168.903 1.954 5.930 193.489
Jawa Timur 260.143 64.235 2.259.718 77.726 140.630 2.802.452
Banten 37.428 40.104 462.213 25.799 65.302 630.846
Bali 51.522 1.678 166.171 4.785 3.126 227.282
Nusa Tenggara Barat 55.182 6.338 353.977 20.454 16.674 452.625
Nusa Tenggara Timur 97.940 7.879 559.344 21.025 15.507 701.695
Kalimantan Barat 72.070 14.238 394.197 15.969 12.210 508.684
Kalimantan Tengah 29.821 2.122 189.259 6.729 12.955 240.886
Kalimantan Selatan 53.663 13.148 128.827 38.739 84.876 319.253
Kalimantan Timur 13.887 12.853 158.796 6.580 8.815 200.931
Sulawesi Utara 16.222 5.697 158.635 10.459 5.530 196.543
Sulawesi Tengah 60.653 6.427 93.350 67.289 92.925 320.644
Sulawesi Selatan 135.933 36.543 448.647 97.158 143.876 862.157
Sulawesi Tenggara 73.647 1.572 71.636 78.874 75.511 301.240
Gorontalo 17.565 2.205 54.490 15.133 32.513 121.906
Sulawesi Barat 34.742 1.714 44.557 28.213 50.203 159.429
Maluku 19.529 3.397 140.250 8.577 12.354 184.107
Maluku Utara 18.690 1.610 91.496 12.049 16.416 140.261
Papua Barat 12.417 2.049 76.590 1.608 2.399 95.063
Papua 157.786 19.884 194.386 5.969 19.024 397.049
Indonesia 2.294.644 612.988 14.194.097 904.009 1.392.302 19.398.040

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

225
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 123. Penduduk 10-14 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Laki-Laki

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 4.195 1.794 216.041 1.300 24.408 247.738
Sumatera Utara 61.204 6.054 592.661 8.926 62.803 731.648
Sumatera Barat 16.558 2.056 240.980 2.450 9.351 271.395
Riau 9.855 1.161 275.261 3.602 12.117 301.996
Jambi 9.384 2.002 143.833 701 4.283 160.203
Sumatera Selatan 16.020 3.568 348.606 1.983 11.119 381.296
Bengkulu 3.186 589 83.943 873 2.143 90.734
Lampung 31.192 4.387 349.088 3.834 11.464 399.965
Bangka-Belitung 3.524 75 52.335 658 1.425 58.017
Kepulauan Riau 949 52 64.378 279 1.717 67.375
DKI Jakarta 3.802 1.535 343.061 614 7.835 356.847
Jawa Barat 36.719 30.529 2.028.025 8.688 87.465 2.191.426
Jawa Tengah 42.338 8.810 1.409.533 13.300 57.860 1.531.841
DIY 3.310 824 125.410 182 1.740 131.466
Jawa Timur 36.387 8.780 1.533.737 7.716 57.749 1.644.369
Banten 9.100 6.316 509.904 5.540 36.212 567.072
Bali 15.431 413 151.744 1.616 3.413 172.617
Nusa Tenggara Barat 18.109 345 202.636 1.952 14.711 237.753
Nusa Tenggara Timur 21.892 1.054 255.456 1.896 6.522 286.820
Kalimantan Barat 13.263 3.374 213.036 483 6.775 236.931
Kalimantan Tengah 4.766 323 98.823 401 7.323 111.636
Kalimantan Selatan 8.571 263 101.167 5.377 60.239 175.617
Kalimantan Timur 3.908 818 162.237 1.357 6.700 175.020
Sulawesi Utara 3.885 611 99.763 1.107 3.469 108.835
Sulawesi Tengah 12.373 661 49.100 16.933 63.819 142.886
Sulawesi Selatan 39.519 3.222 276.101 8.588 105.543 432.973
Sulawesi Tenggara 16.310 333 43.874 21.331 47.796 129.644
Gorontalo 4.213 653 26.436 4.281 22.068 57.651
Sulawesi Barat 11.632 922 16.677 6.766 34.171 70.168
Maluku 5.146 97 80.194 2.281 5.596 93.314
Maluku Utara 3.670 167 39.049 5.733 12.033 60.652
Papua Barat 2.319 116 38.027 260 1.668 42.390
Papua 48.772 7.494 117.662 843 8.501 183.272
Indonesia 521.502 99.398 10.288.778 141.851 800.038 11.851.567

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

226
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 124. Penduduk 15-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Laki-Laki

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 22.376 7.210 98.254 2.559 15.598 145.997
Sumatera Utara 107.405 17.851 247.484 1.924 56.971 431.635
Sumatera Barat 37.774 13.936 88.949 3.323 10.465 154.447
Riau 43.921 9.214 127.409 737 6.887 188.168
Jambi 20.793 5.021 66.215 4 4.218 96.251
Sumatera Selatan 57.788 20.304 144.667 6.410 15.455 244.624
Bengkulu 15.736 1.401 34.212 150 2.827 54.326
Lampung 72.468 19.281 103.825 6.655 13.315 215.544
Bangka-Belitung 9.809 847 24.701 129 1.869 37.355
Kepulauan Riau 5.528 2.066 35.898 216 562 44.270
DKI Jakarta 29.343 51.095 207.190 5.788 5.032 298.448
Jawa Barat 197.973 178.325 971.808 12.921 138.706 1.499.733
Jawa Tengah 190.728 77.975 652.274 24.800 98.187 1.043.964
DIY 8.396 2.770 89.762 3.026 6.234 110.188
Jawa Timur 207.712 38.416 715.525 15.393 59.198 1.036.244
Banten 49.466 100.978 201.579 1.811 38.738 392.572
Bali 19.750 2.839 71.199 952 1.134 95.874
Nusa Tenggara Barat 33.550 4.219 86.688 2.958 4.756 132.171
Nusa Tenggara Timur 44.203 4.143 103.242 4.140 4.660 160.388
Kalimantan Barat 44.162 7.269 86.338 559 4.472 142.800
Kalimantan Tengah 21.737 1.910 46.075 964 2.856 73.542
Kalimantan Selatan 36.531 14.256 35.594 3.963 27.704 118.048
Kalimantan Timur 18.477 30.725 52.433 875 2.739 105.249
Sulawesi Utara 11.068 4.954 46.372 3.233 2.052 67.679
Sulawesi Tengah 32.868 3.011 15.474 10.115 12.450 73.918
Sulawesi Selatan 79.849 28.268 88.177 8.867 38.153 243.314
Sulawesi Tenggara 39.634 590 15.592 7.436 16.324 79.576
Gorontalo 11.325 1.635 9.123 2.876 9.520 34.479
Sulawesi Barat 17.004 392 3.765 4.617 7.803 33.581
Maluku 10.143 3.867 34.582 1.340 3.573 53.505
Maluku Utara 9.185 581 19.472 4.196 2.165 35.599
Papua Barat 5.730 1.782 21.978 57 1.030 30.577
Papua 47.241 1.255 63.275 1.601 2.669 116.041
Indonesia 1.559.673 658.386 4.609.131 144.595 618.322 7.590.107

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

227
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 125. Penduduk 10-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Laki-Laki

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 26.571 9.004 314.295 3.859 40.006 393.735
Sumatera Utara 168.609 23.905 840.145 10.850 119.774 1.163.283
Sumatera Barat 54.332 15.992 329.929 5.773 19.816 425.842
Riau 53.776 10.375 402.670 4.339 19.004 490.164
Jambi 30.177 7.023 210.048 705 8.501 256.454
Sumatera Selatan 73.808 23.872 493.273 8.393 26.574 625.920
Bengkulu 18.922 1.990 118.155 1.023 4.970 145.060
Lampung 103.660 23.668 452.913 10.489 24.779 615.509
Bangka-Belitung 13.333 922 77.036 787 3.294 95.372
Kepulauan Riau 6.477 2.118 100.276 495 2.279 111.645
DKI Jakarta 33.145 52.630 550.251 6.402 12.867 655.295
Jawa Barat 234.692 208.854 2.999.833 21.609 226.171 3.691.159
Jawa Tengah 233.066 86.785 2.061.807 38.100 156.047 2.575.805
DIY 11.706 3.594 215.172 3.208 7.974 241.654
Jawa Timur 244.099 47.196 2.249.262 23.109 116.947 2.680.613
Banten 58.566 107.294 711.483 7.351 74.950 959.644
Bali 35.181 3.252 222.943 2.568 4.547 268.491
Nusa Tenggara Barat 51.659 4.564 289.324 4.910 19.467 369.924
Nusa Tenggara Timur 66.095 5.197 358.698 6.036 11.182 447.208
Kalimantan Barat 57.425 10.643 299.374 1.042 11.247 379.731
Kalimantan Tengah 26.503 2.233 144.898 1.365 10.179 185.178
Kalimantan Selatan 45.102 14.519 136.761 9.340 87.943 293.665
Kalimantan Timur 22.385 31.543 214.670 2.232 9.439 280.269
Sulawesi Utara 14.953 5.565 146.135 4.340 5.521 176.514
Sulawesi Tengah 45.241 3.672 64.574 27.048 76.269 216.804
Sulawesi Selatan 119.368 31.490 364.278 17.455 143.696 676.287
Sulawesi Tenggara 55.944 923 59.466 28.767 64.120 209.220
Gorontalo 15.538 2.288 35.559 7.157 31.588 92.130
Sulawesi Barat 28.636 1.314 20.442 11.383 41.974 103.749
Maluku 15.289 3.964 114.776 3.621 9.169 146.819
Maluku Utara 12.855 748 58.521 9.929 14.198 96.251
Papua Barat 8.049 1.898 60.005 317 2.698 72.967
Papua 96.013 8.749 180.937 2.444 11.170 299.313
Indonesia 2.081.175 757.784 14.897.909 286.446 1.418.360 19.441.674

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

228
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 126. Penduduk 10-14 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perempuan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 2.930 701 206.673 6.669 18.148 235.121
Sumatera Utara 47.161 3.939 571.082 26.268 43.114 691.564
Sumatera Barat 6.362 1.022 243.396 2.389 3.756 256.925
Riau 8.961 1.815 261.855 7.546 4.139 284.316
Jambi 2.928 466 142.935 3.165 2.603 152.097
Sumatera Selatan 7.640 2.752 337.698 9.643 4.670 362.403
Bengkulu 2.183 108 81.268 1.720 871 86.150
Lampung 10.414 5.423 345.462 11.332 5.712 378.343
Bangka-Belitung 1.356 945 50.249 2.149 546 55.245
Kepulauan Riau 205 276 60.671 1.442 629 63.223
DKI Jakarta 7.003 483 331.013 3.378 3.142 345.019
Jawa Barat 32.590 15.424 1.925.660 33.917 75.264 2.082.855
Jawa Tengah 25.421 5.898 1.354.972 32.000 29.752 1.448.043
DIY 1.876 120.591 1.271 312 124.050
Jawa Timur 27.951 8.271 1.459.146 20.185 46.513 1.562.066
Banten 8.600 5.224 493.328 7.068 16.817 531.037
Bali 17.691 106 140.627 1.716 1.049 161.189
Nusa Tenggara Barat 11.354 474 202.648 5.340 6.854 226.670
Nusa Tenggara Timur 13.701 1.016 246.055 6.325 2.876 269.973
Kalimantan Barat 6.751 3.942 204.740 5.531 4.214 225.178
Kalimantan Tengah 3.069 317 93.699 1.832 6.354 105.271
Kalimantan Selatan 7.719 1.058 88.460 25.563 42.165 164.965
Kalimantan Timur 1.652 547 151.854 4.187 5.931 164.171
Sulawesi Utara 3.014 1.128 94.372 1.683 1.706 101.903
Sulawesi Tengah 8.993 1.188 45.885 36.695 41.650 134.411
Sulawesi Selatan 21.303 3.461 266.490 50.855 68.045 410.154
Sulawesi Tenggara 13.665 229 40.429 38.256 29.182 121.761
Gorontalo 1.855 28.877 9.326 15.099 55.157
Sulawesi Barat 6.152 611 14.984 20.546 23.549 65.842
Maluku 1.808 62 78.818 2.550 3.455 86.693
Maluku Utara 2.570 552 34.111 8.301 10.647 56.181
Papua Barat 1.827 91 35.753 337 762 38.770
Papua 39.935 7.539 96.432 2.042 6.338 152.286
Indonesia 356.640 75.068 9.850.233 391.227 525.864 11.199.032

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

229
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 127. Penduduk 15-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perempuan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 13.881 2.822 100.950 11.671 8.104 137.428
Sumatera Utara 80.908 24.254 282.955 31.489 15.811 435.417
Sumatera Barat 13.042 5.958 127.463 7.848 2.861 157.172
Riau 17.639 6.196 118.920 20.007 1.979 164.741
Jambi 6.777 2.252 71.718 8.608 2.303 91.658
Sumatera Selatan 28.747 13.283 147.292 18.988 2.677 210.987
Bengkulu 6.730 575 35.849 5.663 72 48.889
Lampung 19.650 13.933 149.564 24.477 5.253 212.877
Bangka-Belitung 3.788 1.378 20.082 3.636 316 29.200
Kepulauan Riau 2.038 1.055 33.805 4.988 457 42.343
DKI Jakarta 40.810 13.452 205.066 6.417 10.859 276.604
Jawa Barat 173.469 127.404 863.104 125.130 86.572 1.375.679
Jawa Tengah 127.400 71.874 554.783 75.516 33.320 862.893
DIY 15.007 3.422 81.054 2.127 1.415 103.025
Jawa Timur 113.102 51.335 696.024 76.888 49.246 986.595
Banten 36.673 45.941 224.011 25.003 23.139 354.767
Bali 22.892 3.747 68.695 5.032 2.155 102.521
Nusa Tenggara Barat 15.913 3.605 108.157 17.429 2.407 147.511
Nusa Tenggara Timur 27.471 2.970 107.283 10.465 2.373 150.562
Kalimantan Barat 25.910 6.809 90.065 11.806 575 135.165
Kalimantan Tengah 10.203 1.515 49.838 7.034 2.634 71.224
Kalimantan Selatan 19.677 8.336 31.856 26.906 13.171 99.946
Kalimantan Timur 7.796 8.261 76.040 6.010 3.249 101.356
Sulawesi Utara 4.323 5.436 43.004 7.933 1.604 62.300
Sulawesi Tengah 12.891 3.229 14.098 28.585 10.266 69.069
Sulawesi Selatan 28.121 13.962 120.374 64.115 15.780 242.352
Sulawesi Tenggara 13.689 1.249 21.715 33.319 6.204 76.176
Gorontalo 4.381 1.693 9.107 11.756 5.991 32.928
Sulawesi Barat 6.355 464 12.299 14.658 4.207 37.983
Maluku 7.754 2.343 38.486 4.353 928 53.864
Maluku Utara 5.856 747 19.869 6.578 789 33.839
Papua Barat 4.253 808 16.096 1.749 668 23.574
Papua 28.434 5.120 44.142 3.522 2.250 83.468
Indonesia 945.580 455.428 4.583.764 709.706 319.635 7.014.113

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

230
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 128. Penduduk 10-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011
Perempuan

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 16.811 3.523 307.623 18.340 26.252 372.549
Sumatera Utara 128.069 28.193 854.037 57.757 58.925 1.126.981
Sumatera Barat 19.404 6.980 370.859 10.237 6.617 414.097
Riau 26.600 8.011 380.775 27.553 6.118 449.057
Jambi 9.705 2.718 214.653 11.773 4.906 243.755
Sumatera Selatan 36.387 16.035 484.990 28.631 7.347 573.390
Bengkulu 8.913 683 117.117 7.383 943 135.039
Lampung 30.064 19.356 495.026 35.809 10.965 591.220
Bangka-Belitung 5.144 2.323 70.331 5.785 862 84.445
Kepulauan Riau 2.243 1.331 94.476 6.430 1.086 105.566
DKI Jakarta 47.813 13.935 536.079 9.795 14.001 621.623
Jawa Barat 206.059 142.828 2.788.764 159.047 161.836 3.458.534
Jawa Tengah 152.821 77.772 1.909.755 107.516 63.072 2.310.936
DIY 16.883 3.422 201.645 3.398 1.727 227.075
Jawa Timur 141.053 59.606 2.155.170 97.073 95.759 2.548.661
Banten 45.273 51.165 717.339 32.071 39.956 885.804
Bali 40.583 3.853 209.322 6.748 3.204 263.710
Nusa Tenggara Barat 27.267 4.079 310.805 22.769 9.261 374.181
Nusa Tenggara Timur 41.172 3.986 353.338 16.790 5.249 420.535
Kalimantan Barat 32.661 10.751 294.805 17.337 4.789 360.343
Kalimantan Tengah 13.272 1.832 143.537 8.866 8.988 176.495
Kalimantan Selatan 27.396 9.394 120.316 52.469 55.336 264.911
Kalimantan Timur 9.448 8.808 227.894 10.197 9.180 265.527
Sulawesi Utara 7.337 6.564 137.376 9.616 3.310 164.203
Sulawesi Tengah 21.884 4.417 59.983 65.280 51.916 203.480
Sulawesi Selatan 49.424 17.423 386.864 114.970 83.825 652.506
Sulawesi Tenggara 27.354 1.478 62.144 71.575 35.386 197.937
Gorontalo 6.236 1.693 37.984 21.082 21.090 88.085
Sulawesi Barat 12.507 1.075 27.283 35.204 27.756 103.825
Maluku 9.562 2.405 117.304 6.903 4.383 140.557
Maluku Utara 8.426 1.299 53.980 14.879 11.436 90.020
Papua Barat 6.080 899 51.849 2.086 1.430 62.344
Papua 68.369 12.659 140.574 5.564 8.588 235.754
Indonesia 1.302.220 530.496 14.433.997 1.100.933 845.499 18.213.145

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

231
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 129. Penduduk 10-14 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 7.125 2.495 422.714 7.969 42.556 482.859
Sumatera Utara 108.365 9.993 1.163.743 35.194 105.917 1.423.212
Sumatera Barat 22.920 3.078 484.376 4.839 13.107 528.320
Riau 18.816 2.976 537.116 11.148 16.256 586.312
Jambi 12.312 2.468 286.768 3.866 6.886 312.300
Sumatera Selatan 23.660 6.320 686.304 11.626 15.789 743.699
Bengkulu 5.369 697 165.211 2.593 3.014 176.884
Lampung 41.606 9.810 694.550 15.166 17.176 778.308
Bangka-Belitung 4.880 1.020 102.584 2.807 1.971 113.262
Kepulauan Riau 1.154 328 125.049 1.721 2.346 130.598
DKI Jakarta 10.805 2.018 674.074 3.992 10.977 701.866
Jawa Barat 69.309 45.953 3.953.685 42.605 162.729 4.274.281
Jawa Tengah 67.759 14.708 2.764.505 45.300 87.612 2.979.884
DIY 5.186 824 246.001 1.453 2.052 255.516
Jawa Timur 64.338 17.051 2.992.883 27.901 104.262 3.206.435
Banten 17.700 11.540 1.003.232 12.608 53.029 1.098.109
Bali 33.122 519 292.371 3.332 4.462 333.806
Nusa Tenggara Barat 29.463 819 405.284 7.292 21.565 464.423
Nusa Tenggara Timur 35.593 2.070 501.511 8.221 9.398 556.793
Kalimantan Barat 20.014 7.316 417.776 6.014 10.989 462.109
Kalimantan Tengah 7.835 640 192.522 2.233 13.677 216.907
Kalimantan Selatan 16.290 1.321 189.627 30.940 102.404 340.582
Kalimantan Timur 5.560 1.365 314.091 5.544 12.631 339.191
Sulawesi Utara 6.899 1.739 194.135 2.790 5.175 210.738
Sulawesi Tengah 21.366 1.849 94.985 53.628 105.469 277.297
Sulawesi Selatan 60.822 6.683 542.591 59.443 173.588 843.127
Sulawesi Tenggara 29.975 562 84.303 59.587 76.978 251.405
Gorontalo 6.068 653 55.313 13.607 37.167 112.808
Sulawesi Barat 17.784 1.533 31.661 27.312 57.720 136.010
Maluku 6.954 159 159.012 4.831 9.051 180.007
Maluku Utara 6.240 719 73.160 14.034 22.680 116.833
Papua Barat 4.146 207 73.780 597 2.430 81.160
Papua 88.707 15.033 214.094 2.885 14.839 335.558
Indonesia 878.142 174.466 20.139.011 533.078 1.325.902 23.050.599

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

232
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 130. Penduduk 15-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 36.257 10.032 199.204 14.230 23.702 283.425
Sumatera Utara 188.313 42.105 530.439 33.413 72.782 867.052
Sumatera Barat 50.816 19.894 216.412 11.171 13.326 311.619
Riau 61.560 15.410 246.329 20.744 8.866 352.909
Jambi 27.570 7.273 137.933 8.612 6.521 187.909
Sumatera Selatan 86.535 33.587 291.959 25.398 18.132 455.611
Bengkulu 22.466 1.976 70.061 5.813 2.899 103.215
Lampung 92.118 33.214 253.389 31.132 18.568 428.421
Bangka-Belitung 13.597 2.225 44.783 3.765 2.185 66.555
Kepulauan Riau 7.566 3.121 69.703 5.204 1.019 86.613
DKI Jakarta 70.153 64.547 412.256 12.205 15.891 575.052
Jawa Barat 371.442 305.729 1.834.912 138.051 225.278 2.875.412
Jawa Tengah 318.128 149.849 1.207.057 100.316 131.507 1.906.857
DIY 23.403 6.192 170.816 5.153 7.649 213.213
Jawa Timur 320.814 89.751 1.411.549 92.281 108.444 2.022.839
Banten 86.139 146.919 425.590 26.814 61.877 747.339
Bali 42.642 6.586 139.894 5.984 3.289 198.395
Nusa Tenggara Barat 49.463 7.824 194.845 20.387 7.163 279.682
Nusa Tenggara Timur 71.674 7.113 210.525 14.605 7.033 310.950
Kalimantan Barat 70.072 14.078 176.403 12.365 5.047 277.965
Kalimantan Tengah 31.940 3.425 95.913 7.998 5.490 144.766
Kalimantan Selatan 56.208 22.592 67.450 30.869 40.875 217.994
Kalimantan Timur 26.273 38.986 128.473 6.885 5.988 206.605
Sulawesi Utara 15.391 10.390 89.376 11.166 3.656 129.979
Sulawesi Tengah 45.759 6.240 29.572 38.700 22.716 142.987
Sulawesi Selatan 107.970 42.230 208.551 72.982 53.933 485.666
Sulawesi Tenggara 53.323 1.839 37.307 40.755 22.528 155.752
Gorontalo 15.706 3.328 18.230 14.632 15.511 67.407
Sulawesi Barat 23.359 856 16.064 19.275 12.010 71.564
Maluku 17.897 6.210 73.068 5.693 4.501 107.369
Maluku Utara 15.041 1.328 39.341 10.774 2.954 69.438
Papua Barat 9.983 2.590 38.074 1.806 1.698 54.151
Papua 75.675 6.375 107.417 5.123 4.919 199.509
Indonesia 2.505.253 1.113.814 9.192.895 854.301 937.957 14.604.220

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

233
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 131. Penduduk 10-17 Tahun Menurut Jenis Kegiatan Seminggu yang Lalu, 2011

Mengurus
Pengang
Provinsi Bekerja Sekolah Rumah Lainnya Jumlah
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 43.382 12.527 621.918 22.199 66.258 766.284
Sumatera Utara 296.678 52.098 1.694.182 68.607 178.699 2.290.264
Sumatera Barat 73.736 22.972 700.788 16.010 26.433 839.939
Riau 80.376 18.386 783.445 31.892 25.122 939.221
Jambi 39.882 9.741 424.701 12.478 13.407 500.209
Sumatera Selatan 110.195 39.907 978.263 37.024 33.921 1.199.310
Bengkulu 27.835 2.673 235.272 8.406 5.913 280.099
Lampung 133.724 43.024 947.939 46.298 35.744 1.206.729
Bangka-Belitung 18.477 3.245 147.367 6.572 4.156 179.817
Kepulauan Riau 8.720 3.449 194.752 6.925 3.365 217.211
DKI Jakarta 80.958 66.565 1.086.330 16.197 26.868 1.276.918
Jawa Barat 440.751 351.682 5.788.597 180.656 388.007 7.149.693
Jawa Tengah 385.887 164.557 3.971.562 145.616 219.119 4.886.741
DIY 28.589 7.016 416.817 6.606 9.701 468.729
Jawa Timur 385.152 106.802 4.404.432 120.182 212.706 5.229.274
Banten 103.839 158.459 1.428.822 39.422 114.906 1.845.448
Bali 75.764 7.105 432.265 9.316 7.751 532.201
Nusa Tenggara Barat 78.926 8.643 600.129 27.679 28.728 744.105
Nusa Tenggara Timur 107.267 9.183 712.036 22.826 16.431 867.743
Kalimantan Barat 90.086 21.394 594.179 18.379 16.036 740.074
Kalimantan Tengah 39.775 4.065 288.435 10.231 19.167 361.673
Kalimantan Selatan 72.498 23.913 257.077 61.809 143.279 558.576
Kalimantan Timur 31.833 40.351 442.564 12.429 18.619 545.796
Sulawesi Utara 22.290 12.129 283.511 13.956 8.831 340.717
Sulawesi Tengah 67.125 8.089 124.557 92.328 128.185 420.284
Sulawesi Selatan 168.792 48.913 751.142 132.425 227.521 1.328.793
Sulawesi Tenggara 83.298 2.401 121.610 100.342 99.506 407.157
Gorontalo 21.774 3.981 73.543 28.239 52.678 180.215
Sulawesi Barat 41.143 2.389 47.725 46.587 69.730 207.574
Maluku 24.851 6.369 232.080 10.524 13.552 287.376
Maluku Utara 21.281 2.047 112.501 24.808 25.634 186.271
Papua Barat 14.129 2.797 111.854 2.403 4.128 135.311
Papua 164.382 21.408 321.511 8.008 19.758 535.067
Indonesia 3.383.395 1.288.280 29.331.906 1.387.379 2.263.859 37.654.819

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

234
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 132. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Status Formal-Informal Berdasarkan
Provinsi, 2011
Perkotaan

Kelompok Umur
Provinsi 10-14 Tahun 15-17 Tahun
Formal Informal Jumlah Formal Informal Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 33 930 963 2.179 2.168 4.347
Sumatera Utara 2.857 19.115 21.972 19.743 26.620 46.363
Sumatera Barat 725 5.662 6.387 6.106 8.735 14.841
Riau 885 6.114 6.999 10.055 8.927 18.982
Jambi 825 2.061 2.886 2.029 5.185 7.214
Sumatera Selatan 1.900 1.327 3.227 6.966 8.655 15.621
Bengkulu 274 716 990 1.428 2.795 4.223
Lampung 576 2.948 3.524 6.000 6.589 12.589
Bangka-Belitung 345 804 1.149 4.504 1.503 6.007
Kepulauan Riau 817 817 3.671 1.308 4.979
DKI Jakarta 6.125 4.680 10.805 44.970 25.183 70.153
Jawa Barat 16.233 26.885 43.118 138.279 90.103 228.382
Jawa Tengah 7.932 13.524 21.456 67.252 53.000 120.252
DIY 3.724 3.724 6.334 5.082 11.416
Jawa Timur 4.063 12.150 16.213 47.790 61.006 108.796
Banten 3.879 7.652 11.531 39.237 15.643 54.880
Bali 1.228 6.568 7.796 10.379 6.067 16.446
Nusa Tenggara Barat 332 5.938 6.270 3.519 13.955 17.474
Nusa Tenggara Timur 595 2.688 3.283 3.019 3.025 6.044
Kalimantan Barat 1.439 2.212 3.651 9.189 5.176 14.365
Kalimantan Tengah 799 1.377 2.176 4.233 3.545 7.778
Kalimantan Selatan 278 3.961 4.239 9.292 5.304 14.596
Kalimantan Timur 784 2.742 3.526 6.027 8.393 14.420
Sulawesi Utara 207 734 941 2.235 2.892 5.127
Sulawesi Tengah 269 2.935 3.204 1.171 2.097 3.268
Sulawesi Selatan 2.259 10.208 12.467 8.452 11.940 20.392
Sulawesi Tenggara 11 3.550 3.561 1.683 4.407 6.090
Gorontalo 194 850 1.044 1.387 1.778 3.165
Sulawesi Barat 421 2.584 3.005 1.253 2.143 3.396
Maluku 1.831 1.831 886 2.605 3.491
Maluku Utara 726 726 482 1.383 1.865
Papua Barat 263 263 561 888 1.449
Papua 2.595 2.595 1.291 2.710 4.001
Indonesia 55.468 160.871 216.339 471.602 400.810 872.412

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

235
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 133. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Status Formal-Informal Berdasarkan
Provinsi, 2011
Perdesaan

Kelompok Umur
Provinsi 10-14 Tahun 15-17 Tahun
Formal Informal Jumlah Formal Informal Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 119 6.043 6.162 4.507 27.403 31.910
Sumatera Utara 2.088 84.305 86.393 22.013 119.937 141.950
Sumatera Barat 891 15.642 16.533 5.547 30.428 35.975
Riau 707 11.110 11.817 11.316 31.262 42.578
Jambi 1.310 8.116 9.426 6.393 13.963 20.356
Sumatera Selatan 2.463 17.970 20.433 13.674 57.240 70.914
Bengkulu 103 4.276 4.379 2.650 15.593 18.243
Lampung 1.902 36.180 38.082 13.737 65.792 79.529
Bangka-Belitung 1.023 2.708 3.731 3.419 4.171 7.590
Kepulauan Riau 89 248 337 1.426 1.161 2.587
DKI Jakarta - - - - - -
Jawa Barat 9.445 16.746 26.191 56.133 86.927 143.060
Jawa Tengah 8.804 37.499 46.303 57.647 140.229 197.876
DIY 163 1.299 1.462 2.855 9.132 11.987
Jawa Timur 4.260 43.865 48.125 39.155 172.863 212.018
Banten 924 5.245 6.169 9.170 22.089 31.259
Bali 432 24.894 25.326 3.400 22.796 26.196
Nusa Tenggara Barat 398 22.795 23.193 2.995 28.994 31.989
Nusa Tenggara Timur 394 31.916 32.310 3.124 62.506 65.630
Kalimantan Barat 2.184 14.179 16.363 11.672 44.035 55.707
Kalimantan Tengah 726 4.933 5.659 8.270 15.892 24.162
Kalimantan Selatan 930 11.121 12.051 6.980 34.632 41.612
Kalimantan Timur 313 1.721 2.034 3.751 8.102 11.853
Sulawesi Utara 621 5.337 5.958 2.704 7.560 10.264
Sulawesi Tengah 1.076 17.086 18.162 5.144 37.347 42.491
Sulawesi Selatan 4.117 44.238 48.355 10.913 76.665 87.578
Sulawesi Tenggara 443 25.971 26.414 7.096 40.137 47.233
Gorontalo 286 4.738 5.024 2.737 9.804 12.541
Sulawesi Barat 623 14.156 14.779 2.759 17.204 19.963
Maluku - 5.123 5.123 153 14.253 14.406
Maluku Utara - 5.514 5.514 1.318 11.858 13.176
Papua Barat - 3.883 3.883 743 7.791 8.534
Papua - 86.112 86.112 843 70.831 71.674
Indonesia 46.834 614.969 661.803 324.244 1.308.597 1.632.841

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

236
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 134. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Status Formal-Informal Berdasarkan
Provinsi, 2011
Laki-Laki

Kelompok Umur
Provinsi 10-14 Tahun 15-17 Tahun
Formal Informal Jumlah Formal Informal Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 152 4.043 4.195 5.912 16.464 22.376
Sumatera Utara 3.663 57.541 61.204 27.267 80.138 107.405
Sumatera Barat 1.453 15.105 16.558 8.129 29.645 37.774
Riau 1.061 8.794 9.855 11.598 32.323 43.921
Jambi 1.937 7.447 9.384 6.263 14.530 20.793
Sumatera Selatan 2.956 13.064 16.020 14.592 43.196 57.788
Bengkulu 377 2.809 3.186 2.261 13.475 15.736
Lampung 1.992 29.200 31.192 13.131 59.337 72.468
Bangka-Belitung 939 2.585 3.524 5.195 4.614 9.809
Kepulauan Riau 24 925 949 3.581 1.947 5.528
DKI Jakarta 1.555 2.247 3.802 13.641 15.702 29.343
Jawa Barat 15.920 20.799 36.719 82.113 115.860 197.973
Jawa Tengah 8.988 33.350 42.338 56.311 134.417 190.728
DIY 163 3.147 3.310 1.299 7.097 8.396
Jawa Timur 4.780 31.607 36.387 44.912 162.800 207.712
Banten 1.843 7.257 9.100 22.507 26.959 49.466
Bali 786 14.645 15.431 4.287 15.463 19.750
Nusa Tenggara Barat 654 17.455 18.109 4.325 29.225 33.550
Nusa Tenggara Timur 492 21.400 21.892 3.554 40.649 44.203
Kalimantan Barat 2.147 11.116 13.263 13.210 30.952 44.162
Kalimantan Tengah 1.325 3.441 4.766 9.973 11.764 21.737
Kalimantan Selatan 1.208 7.363 8.571 10.163 26.368 36.531
Kalimantan Timur 941 2.967 3.908 6.573 11.904 18.477
Sulawesi Utara 775 3.110 3.885 3.837 7.231 11.068
Sulawesi Tengah 742 11.631 12.373 5.484 27.384 32.868
Sulawesi Selatan 4.418 35.101 39.519 13.073 66.776 79.849
Sulawesi Tenggara 454 15.856 16.310 6.500 33.134 39.634
Gorontalo 296 3.917 4.213 2.748 8.577 11.325
Sulawesi Barat 673 10.959 11.632 2.759 14.245 17.004
Maluku 5.146 5.146 215 9.928 10.143
Maluku Utara 3.670 3.670 1.064 8.121 9.185
Papua Barat 2.319 2.319 1.156 4.574 5.730
Papua 48.772 48.772 1.182 46.059 47.241
Indonesia 62.714 458.788 521.502 408.815 1.150.858 1.559.673

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

237
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 135. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Status Formal-Informal Berdasarkan
Provinsi, 2011
Perempuan

Kelompok Umur
Provinsi 10-14 Tahun 15-17 Tahun
Formal Informal Jumlah Formal Informal Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 2.930 2.930 774 13.107 13.881
Sumatera Utara 1.282 45.879 47.161 14.489 66.419 80.908
Sumatera Barat 163 6.199 6.362 3.524 9.518 13.042
Riau 531 8.430 8.961 9.773 7.866 17.639
Jambi 198 2.730 2.928 2.159 4.618 6.777
Sumatera Selatan 1.407 6.233 7.640 6.048 22.699 28.747
Bengkulu 2.183 2.183 1.817 4.913 6.730
Lampung 486 9.928 10.414 6.606 13.044 19.650
Bangka-Belitung 429 927 1.356 2.728 1.060 3.788
Kepulauan Riau 65 140 205 1.516 522 2.038
DKI Jakarta 4.570 2.433 7.003 31.329 9.481 40.810
Jawa Barat 9.758 22.832 32.590 112.299 61.170 173.469
Jawa Tengah 7.748 17.673 25.421 68.588 58.812 127.400
DIY 1.876 1.876 7.890 7.117 15.007
Jawa Timur 3.543 24.408 27.951 42.033 71.069 113.102
Banten 2.960 5.640 8.600 25.900 10.773 36.673
Bali 874 16.817 17.691 9.492 13.400 22.892
Nusa Tenggara Barat 76 11.278 11.354 2.189 13.724 15.913
Nusa Tenggara Timur 497 13.204 13.701 2.589 24.882 27.471
Kalimantan Barat 1.476 5.275 6.751 7.651 18.259 25.910
Kalimantan Tengah 200 2.869 3.069 2.530 7.673 10.203
Kalimantan Selatan 7.719 7.719 6.109 13.568 19.677
Kalimantan Timur 156 1.496 1.652 3.205 4.591 7.796
Sulawesi Utara 53 2.961 3.014 1.102 3.221 4.323
Sulawesi Tengah 603 8.390 8.993 831 12.060 12.891
Sulawesi Selatan 1.958 19.345 21.303 6.292 21.829 28.121
Sulawesi Tenggara 13.665 13.665 2.279 11.410 13.689
Gorontalo 184 1.671 1.855 1.376 3.005 4.381
Sulawesi Barat 371 5.781 6.152 1.253 5.102 6.355
Maluku 1.808 1.808 824 6.930 7.754
Maluku Utara 2.570 2.570 736 5.120 5.856
Papua Barat 1.827 1.827 148 4.105 4.253
Papua 39.935 39.935 952 27.482 28.434
Indonesia 39.588 317.052 356.640 387.031 558.549 945.580

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

238
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 136. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Status Formal-Informal Berdasarkan
Provinsi, 2011

Kelompok Umur
Provinsi 10-14 Tahun 15-17 Tahun
Formal Informal Jumlah Formal Informal Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 152 6.973 7.125 6.686 29.571 36.257
Sumatera Utara 4.945 103.420 108.365 41.756 146.557 188.313
Sumatera Barat 1.616 21.304 22.920 11.653 39.163 50.816
Riau 1.592 17.224 18.816 21.371 40.189 61.560
Jambi 2.135 10.177 12.312 8.422 19.148 27.570
Sumatera Selatan 4.363 19.297 23.660 20.640 65.895 86.535
Bengkulu 377 4.992 5.369 4.078 18.388 22.466
Lampung 2.478 39.128 41.606 19.737 72.381 92.118
Bangka-Belitung 1.368 3.512 4.880 7.923 5.674 13.597
Kepulauan Riau 89 1.065 1.154 5.097 2.469 7.566
DKI Jakarta 6.125 4.680 10.805 44.970 25.183 70.153
Jawa Barat 25.678 43.631 69.309 194.412 177.030 371.442
Jawa Tengah 16.736 51.023 67.759 124.899 193.229 318.128
DIY 163 5.023 5.186 9.189 14.214 23.403
Jawa Timur 8.323 56.015 64.338 86.945 233.869 320.814
Banten 4.803 12.897 17.700 48.407 37.732 86.139
Bali 1.660 31.462 33.122 13.779 28.863 42.642
Nusa Tenggara Barat 730 28.733 29.463 6.514 42.949 49.463
Nusa Tenggara Timur 989 34.604 35.593 6.143 65.531 71.674
Kalimantan Barat 3.623 16.391 20.014 20.861 49.211 70.072
Kalimantan Tengah 1.525 6.310 7.835 12.503 19.437 31.940
Kalimantan Selatan 1.208 15.082 16.290 16.272 39.936 56.208
Kalimantan Timur 1.097 4.463 5.560 9.778 16.495 26.273
Sulawesi Utara 828 6.071 6.899 4.939 10.452 15.391
Sulawesi Tengah 1.345 20.021 21.366 6.315 39.444 45.759
Sulawesi Selatan 6.376 54.446 60.822 19.365 88.605 107.970
Sulawesi Tenggara 454 29.521 29.975 8.779 44.544 53.323
Gorontalo 480 5.588 6.068 4.124 11.582 15.706
Sulawesi Barat 1.044 16.740 17.784 4.012 19.347 23.359
Maluku 6.954 6.954 1.039 16.858 17.897
Maluku Utara 6.240 6.240 1.800 13.241 15.041
Papua Barat 4.146 4.146 1.304 8.679 9.983
Papua 88.707 88.707 2.134 73.541 75.675
Indonesia 102.302 775.840 878.142 795.846 1.709.407 2.505.253

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

239
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 137. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama
Berdasarkan Provinsi, 2011

Perkotaan

Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama


Provinsi
0*) 1-14 15-24 25-34 35+ Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 1.319 797 1.145 2.049 5.310
Sumatera Utara 511 17.240 14.292 6.222 30.070 68.335
Sumatera Barat 6.450 4.275 2.260 8.243 21.228
Riau 5.746 3.035 2.676 14.524 25.981
Jambi 1.955 1.371 1.157 5.617 10.100
Sumatera Selatan 297 3.616 2.120 965 11.850 18.848
Bengkulu 771 1.547 257 2.638 5.213
Lampung 2.207 2.755 1.309 9.842 16.113
Bangka-Belitung 422 669 891 184 4.990 7.156
Kepulauan Riau 95 964 295 796 3.646 5.796
DKI Jakarta 40 7.593 7.698 3.860 61.767 80.958
Jawa Barat 3.932 33.287 23.736 21.011 189.534 271.500
Jawa Tengah 3.049 30.187 19.919 7.452 81.101 141.708
DIY 4.980 2.505 751 6.904 15.140
Jawa Timur 717 28.183 19.413 11.851 64.845 125.009
Banten 1.512 5.599 2.421 5.170 51.709 66.411
Bali 9.211 3.105 1.367 10.559 24.242
Nusa Tenggara Barat 256 8.146 3.410 3.276 8.656 23.744
Nusa Tenggara Timur 38 2.373 1.213 2.133 3.570 9.327
Kalimantan Barat 1.985 2.004 2.537 11.490 18.016
Kalimantan Tengah 1.717 1.197 967 6.073 9.954
Kalimantan Selatan 381 3.265 2.380 1.239 11.570 18.835
Kalimantan Timur 3.467 2.142 2.144 10.193 17.946
Sulawesi Utara 176 863 1.061 561 3.407 6.068
Sulawesi Tengah 47 1.524 808 271 3.822 6.472
Sulawesi Selatan 1.118 6.502 5.117 3.294 16.828 32.859
Sulawesi Tenggara 78 3.213 1.925 1.382 3.053 9.651
Gorontalo 683 626 439 2.461 4.209
Sulawesi Barat 159 2.799 636 947 1.860 6.401
Maluku 1.414 2.005 489 1.414 5.322
Maluku Utara 785 394 417 995 2.591
Papua Barat 171 486 553 48 454 1.712
Papua 296 2.076 1.282 2.942 6.596
Indonesia 12.999 199.495 137.722 89.859 648.676 1.088.751

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

240
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 138. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama
Berdasarkan Provinsi, 2011

Perdesaan

Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama


Provinsi
0*) 1-14 15-24 25-34 35+ Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 372 14.496 12.343 3.887 6.974 38.072
Sumatera Utara 1.872 92.704 61.944 26.064 45.759 228.343
Sumatera Barat 1.263 21.545 12.159 4.582 12.959 52.508
Riau 17.311 13.273 12.578 11.233 54.395
Jambi 223 7.082 7.498 4.547 10.432 29.782
Sumatera Selatan 298 27.684 20.045 19.265 24.055 91.347
Bengkulu 5.133 5.198 3.840 8.451 22.622
Lampung 337 44.466 22.811 16.495 33.502 117.611
Bangka-Belitung 85 1.443 2.139 2.059 5.595 11.321
Kepulauan Riau 199 341 374 2.010 2.924
DKI Jakarta
Jawa Barat 5.693 21.772 31.725 18.466 91.595 169.251
Jawa Tengah 966 57.358 50.191 25.916 109.748 244.179
DIY 8.437 852 1.060 3.100 13.449
Jawa Timur 1.117 80.873 58.567 26.995 92.591 260.143
Banten 7.937 5.209 4.234 20.048 37.428
Bali 353 26.651 14.811 3.915 5.792 51.522
Nusa Tenggara Barat 25.256 13.361 8.746 7.819 55.182
Nusa Tenggara Timur 245 35.560 26.081 15.837 20.217 97.940
Kalimantan Barat 285 13.103 20.102 13.981 24.599 72.070
Kalimantan Tengah 146 3.682 7.113 5.108 13.772 29.821
Kalimantan Selatan 996 9.053 15.244 11.127 17.243 53.663
Kalimantan Timur 160 1.600 3.137 3.064 5.926 13.887
Sulawesi Utara 4.779 3.871 2.075 5.497 16.222
Sulawesi Tengah 637 18.825 15.161 12.556 13.474 60.653
Sulawesi Selatan 3.221 47.764 33.993 17.355 33.600 135.933
Sulawesi Tenggara 1.031 29.149 19.330 7.990 16.147 73.647
Gorontalo 86 2.975 3.490 3.078 7.936 17.565
Sulawesi Barat 17.210 9.032 3.253 5.247 34.742
Maluku 5.993 7.055 2.103 4.378 19.529
Maluku Utara 7.044 5.296 3.297 3.053 18.690
Papua Barat 2.774 2.840 3.997 2.806 12.417
Papua 43.603 45.126 33.558 35.499 157.786
Indonesia 19.386 703.461 549.338 321.402 701.057 2.294.644

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

241
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 139. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama
Berdasarkan Provinsi, 2011

Laki-Laki

Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama


Provinsi
0*) 1-14 15-24 25-34 35+ Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 203 8.238 7.683 3.888 6.559 26.571
Sumatera Utara 854 60.154 43.243 15.770 48.588 168.609
Sumatera Barat 407 19.131 14.359 4.973 15.462 54.332
Riau 14.596 12.336 10.593 16.251 53.776
Jambi 223 6.980 6.836 3.853 12.285 30.177
Sumatera Selatan 297 18.160 17.017 13.527 24.807 73.808
Bengkulu 3.878 4.019 2.459 8.566 18.922
Lampung 37.680 18.652 15.146 32.182 103.660
Bangka-Belitung 257 1.306 2.269 1.843 7.658 13.333
Kepulauan Riau 997 429 1.170 3.881 6.477
DKI Jakarta 40 6.573 5.096 2.908 18.528 33.145
Jawa Barat 5.266 25.645 31.192 25.399 147.190 234.692
Jawa Tengah 2.408 57.909 48.472 21.164 103.113 233.066
DIY 8.600 418 208 2.480 11.706
Jawa Timur 1.834 63.851 55.374 22.932 100.108 244.099
Banten 8.900 4.021 6.754 38.891 58.566
Bali 18.117 8.822 3.064 5.178 35.181
Nusa Tenggara Barat 256 21.749 10.464 8.715 10.475 51.659
Nusa Tenggara Timur 283 23.733 15.073 11.471 15.535 66.095
Kalimantan Barat 126 8.858 13.735 9.971 24.735 57.425
Kalimantan Tengah 146 2.714 4.787 3.346 15.510 26.503
Kalimantan Selatan 648 6.595 10.711 8.161 18.987 45.102
Kalimantan Timur 160 2.697 3.135 3.001 13.392 22.385
Sulawesi Utara 176 2.708 3.463 1.898 6.708 14.953
Sulawesi Tengah 585 11.486 9.732 10.538 12.900 45.241
Sulawesi Selatan 2.988 38.389 26.883 14.898 36.210 119.368
Sulawesi Tenggara 1.109 19.383 15.209 5.157 15.086 55.944
Gorontalo 2.225 2.749 2.097 8.467 15.538
Sulawesi Barat 159 12.754 7.412 2.415 5.896 28.636
Maluku 3.197 6.145 2.094 3.853 15.289
Maluku Utara 4.346 3.045 2.568 2.896 12.855
Papua Barat 171 1.580 1.577 2.369 2.352 8.049
Papua 24.651 30.234 19.864 21.264 96.013
Indonesia 18.596 547.780 444.592 264.214 805.993 2.081.175

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

242
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 140. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama
Berdasarkan Provinsi, 2011

Perempuan

Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama


Provinsi
0*) 1-14 15-24 25-34 35+ Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 169 7.577 5.457 1.144 2.464 16.811
Sumatera Utara 1.529 49.790 32.993 16.516 27.241 128.069
Sumatera Barat 856 8.864 2.075 1.869 5.740 19.404
Riau 8.461 3.972 4.661 9.506 26.600
Jambi 2.057 2.033 1.851 3.764 9.705
Sumatera Selatan 298 13.140 5.148 6.703 11.098 36.387
Bengkulu 2.026 2.726 1.638 2.523 8.913
Lampung 337 8.993 6.914 2.658 11.162 30.064
Bangka-Belitung 250 806 761 400 2.927 5.144
Kepulauan Riau 95 166 207 1.775 2.243
DKI Jakarta 1.020 2.602 952 43.239 47.813
Jawa Barat 4.359 29.414 24.269 14.078 133.939 206.059
Jawa Tengah 1.607 29.636 21.638 12.204 87.736 152.821
DIY 4.817 2.939 1.603 7.524 16.883
Jawa Timur 45.205 22.606 15.914 57.328 141.053
Banten 1.512 4.636 3.609 2.650 32.866 45.273
Bali 353 17.745 9.094 2.218 11.173 40.583
Nusa Tenggara Barat 11.653 6.307 3.307 6.000 27.267
Nusa Tenggara Timur 14.200 12.221 6.499 8.252 41.172
Kalimantan Barat 159 6.230 8.371 6.547 11.354 32.661
Kalimantan Tengah 2.685 3.523 2.729 4.335 13.272
Kalimantan Selatan 729 5.723 6.913 4.205 9.826 27.396
Kalimantan Timur 2.370 2.144 2.207 2.727 9.448
Sulawesi Utara 2.934 1.469 738 2.196 7.337
Sulawesi Tengah 99 8.863 6.237 2.289 4.396 21.884
Sulawesi Selatan 1.351 15.877 12.227 5.751 14.218 49.424
Sulawesi Tenggara 12.979 6.046 4.215 4.114 27.354
Gorontalo 86 1.433 1.367 1.420 1.930 6.236
Sulawesi Barat 7.255 2.256 1.785 1.211 12.507
Maluku 4.210 2.915 498 1.939 9.562
Maluku Utara 3.483 2.645 1.146 1.152 8.426
Papua Barat 1.680 1.816 1.676 908 6.080
Papua 19.248 16.968 14.976 17.177 68.369
Indonesia 13.789 355.176 242.468 147.047 543.740 1.302.220

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

243
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 141. Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama
Berdasarkan Provinsi, 2011

Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama


Provinsi
0*) 1-14 15-24 25-34 35+ Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 372 15.815 13.140 5.032 9.023 43.382
Sumatera Utara 2.383 109.944 76.236 32.286 75.829 296.678
Sumatera Barat 1.263 27.995 16.434 6.842 21.202 73.736
Riau 23.057 16.308 15.254 25.757 80.376
Jambi 223 9.037 8.869 5.704 16.049 39.882
Sumatera Selatan 595 31.300 22.165 20.230 35.905 110.195
Bengkulu 5.904 6.745 4.097 11.089 27.835
Lampung 337 46.673 25.566 17.804 43.344 133.724
Bangka-Belitung 507 2.112 3.030 2.243 10.585 18.477
Kepulauan Riau 95 1.163 636 1.170 5.656 8.720
DKI Jakarta 40 7.593 7.698 3.860 61.767 80.958
Jawa Barat 9.625 55.059 55.461 39.477 281.129 440.751
Jawa Tengah 4.015 87.545 70.110 33.368 190.849 385.887
DIY 13.417 3.357 1.811 10.004 28.589
Jawa Timur 1.834 109.056 77.980 38.846 157.436 385.152
Banten 1.512 13.536 7.630 9.404 71.757 103.839
Bali 353 35.862 17.916 5.282 16.351 75.764
Nusa Tenggara Barat 256 33.402 16.771 12.022 16.475 78.926
Nusa Tenggara Timur 283 37.933 27.294 17.970 23.787 107.267
Kalimantan Barat 285 15.088 22.106 16.518 36.089 90.086
Kalimantan Tengah 146 5.399 8.310 6.075 19.845 39.775
Kalimantan Selatan 1.377 12.318 17.624 12.366 28.813 72.498
Kalimantan Timur 160 5.067 5.279 5.208 16.119 31.833
Sulawesi Utara 176 5.642 4.932 2.636 8.904 22.290
Sulawesi Tengah 684 20.349 15.969 12.827 17.296 67.125
Sulawesi Selatan 4.339 54.266 39.110 20.649 50.428 168.792
Sulawesi Tenggara 1.109 32.362 21.255 9.372 19.200 83.298
Gorontalo 86 3.658 4.116 3.517 10.397 21.774
Sulawesi Barat 159 20.009 9.668 4.200 7.107 41.143
Maluku 7.407 9.060 2.592 5.792 24.851
Maluku Utara 7.829 5.690 3.714 4.048 21.281
Papua Barat 171 3.260 3.393 4.045 3.260 14.129
Papua 43.899 47.202 34.840 38.441 164.382
Indonesia 32.385 902.956 687.060 411.261 1.349.733 3.383.395

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

244
Profil Anak Indonesia 2012

Tabel 142 Rata-rata Upah/gaji/pendapatan Anak 10-17 Tahun yang Bekerja Menurut
Provinsi, 2011

Provinsi Perkotaan Perdesaan Laki-Laki Perempuan Total


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 608.083 661.785 699.255 410.471 646.206
Sumatera Utara 552.751 652.674 626.846 566.220 607.756
Sumatera Barat 592.141 725.019 702.728 507.594 667.313
Riau 621.140 705.000 680.224 667.253 675.696
Jambi 458.869 786.858 729.063 534.410 687.367
Sumatera Selatan 545.872 760.145 802.499 360.147 685.054
Bengkulu 529.292 632.201 622.817 562.669 603.417
Lampung 568.721 565.642 590.050 486.185 566.386
Bangka-Belitung 785.004 1.007.430 996.394 659.084 891.903
Kepulauan Riau 1.079.665 1.017.258 1.126.254 909.219 1.060.895
DKI Jakarta 517.779 - 589.572 489.548 517.779
Jawa Barat 639.491 620.671 626.153 640.094 632.469
Jawa Tengah 543.953 469.263 524.120 479.202 503.820
DIY 634.075 592.097 609.886 622.496 619.185
Jawa Timur 533.081 517.017 516.606 538.608 524.181
Banten 1.388.813 426.594 1.405.153 739.919 1.092.922
Bali 725.145 495.410 753.993 570.674 637.358
Nusa Tenggara Barat 480.815 488.376 558.580 363.888 485.163
Nusa Tenggara Timur 319.301 400.927 389.803 334.094 373.103
Kalimantan Barat 710.297 702.302 789.835 524.502 705.298
Kalimantan Tengah 980.131 987.801 1.048.299 693.260 984.965
Kalimantan Selatan 751.979 571.010 730.841 526.736 663.272
Kalimantan Timur 725.685 1.056.720 893.996 764.327 860.954
Sulawesi Utara 668.421 678.105 731.909 520.024 674.586
Sulawesi Tengah 471.491 732.663 756.980 257.028 697.212
Sulawesi Selatan 514.119 510.878 559.394 405.508 511.838
Sulawesi Tenggara 530.062 526.917 556.437 400.000 527.395
Gorontalo 509.497 419.017 482.701 300.787 439.775
Sulawesi Barat 393.486 474.648 489.038 366.163 455.084
Maluku 474.468 897.870 958.712 553.440 765.331
Maluku Utara 811.411 796.285 883.407 628.534 798.801
Papua Barat 549.262 706.878 644.841 585.000 639.683
Papua 909.411 1.053.769 986.486 971.229 980.799
Indonesia 653.457 591.529 663.899 559.079 622.685

Sumber: Sakernas Agustus 2011, BPS

245
Profil Anak Indonesia 2012

246

Anda mungkin juga menyukai