NOMOR :
TANGGAL :
PEDOMAN
PEMERIKSAAN ATAS
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang . 1
B Tujuan . 2
C Lingkup . 2
D Pengguna . 2
F Sistematika Penulisan . 3
A Pengantar . 4
A Pengantar . 8
BAB IV PENUTUP
A Pemberlakuan Pedoman . 14
B Pemuktahiran Pedoman . 14
C Pemantauan Pedoman . 14
GLOSARIUM
LAMPIRAN
i
DAFTAR LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 Bagan Alir Proses Pemeriksaan Atas LPJ Bantuan Keuangan Partai Politik
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
01. Partai politik (parpol) merupakan pilar penting dalam Parpol Sebagai Pilar
konsolidasi demokrasi karena memainkan peran Demokrasi
representasi dan sekaligus penghubung antara
pemerintah dengan warga negara. Secara umum, parpol
memiliki fungsi sebagai (a) sarana komunikasi politik,
(b) sosialisasi politik, (c) sarana rekruitmen politik, dan
(d) pengatur konflik1.
02. Untuk mengemban fungsi tersebut, parpol membutuhkan Sumber Keuangan Parpol
dukungan biaya yang cukup besar. Berdasarkan ketentuan
yang ada sumber keuangan partai politik yaitu iuran
anggota, sumbangan yang sah menurut hukum, serta
bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara/Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBN/APBD).
03. Bantuan keuangan kepada parpol yang bersumber dari Bantuan Keuangan Kepada
APBN/APBD diberikan setiap tahun anggaran kepada Parpol
parpol yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan
Rakyat/Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR/DPRD)
dimana jumlah bantuan dihitung secara proporsional
berdasarkan perolehan suara masing-masing parpol.
05. Menindaklanjuti hal tersebut, BPK telah menetapkan Peraturan BPK Terkait
Peraturan BPK No. 2 Tahun 2015 tentang Pemeriksaan Banparpol
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bantuan Keuangan
Partai Politik (Banparpol). Peraturan tersebut
mengamanatkan BPK untuk melaksanakan pemeriksaan
atas LPJ partai politik. Lebih lanjut, Pasal 17 menyatakan
bahwa Tata Cara Pemeriksaan LPJ Atas Banparpol diatur
1
Miriam Budiardjo, Pengantar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 2000
1|Halaman
dengan Keputusan BPK.
B. Tujuan
C. Lingkup
07. Pedoman ini mengatur mengenai pemeriksaan atas LPJ Lingkup Pedoman
banparpol mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan pemeriksaan.
D. Pengguna
09. Pedoman pemeriksaan ini ditujukan untuk pelaksana BPK. Pengguna Pedoman
10. Dasar hukum penyusunan pedoman adalah sebagai Dasar Hukum Penyusunan
berikut: Pedoman
2|Halaman
Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan
Partai Politik
e. Peraturan BPK Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
f. Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Pemeriksaan Laporan Pertanggungjawaban
Bantuan Keuangan Partai Politik
g. Keputusan BPK No. 5/K/I-XIII.2/10/2015 tentang
Pedoman Manajemen Pemeriksaan
h. Permendagri Nomor 77 Tahun 2014 tentang
Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran
dalam APBD, dan Tertib Administrasi Pengajuan,
Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.
F. Sistematika Penulisan
11. Pedoman ini menjelaskan secara umum mengenai konsep Sistematika Penulisan
banparpol dan pengelolaannya serta tata cara
pelaksanaan pemeriksaan atas LPJ banparpol.
Pedoman disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab IV : Penutup
Glosarium
Lampiran
3|Halaman
BAB II
BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK SERTA PENGELOLAANNYA
A. Pengantar
01. Banparpol yang dimaksud di pedoman ini adalah bantuan Definisi Banparpol
keuangan yang bersumber dari APBN/APBD yang diberikan
secara proporsional kepada parpol yang mendapatkan kursi di
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
kabupaten/kota yang penghitungannya didasarkan atas
jumlah perolehan suara, dengan prioritas penggunaan untuk
pendidikan politik bagi anggota parpol dan masyarakat.
04. Sesuai ketentuan yang berlaku, pengelola banparpol harus Tanggung Jawab Pengelola
bertanggung jawab secara material atas kebenaran Banparpol
pertanggungjawaban penggunaan banparpol, antara lain
dengan menguji kebenaran material dan meneliti kebenaran
dokumen yang menjadi bukti pengeluaran. Untuk itu,
pengelola banparpol harus memiliki pengendalian internal
yang memadai.
06. Berdasarkan ketentuan yang berlaku, mekanisme banparpol Bisnis Proses Berdasarkan
serta pengelolaannya mencakup penghitungan, Peraturan yang Berlaku
penganggaran, pengajuan, verifikasi kelengkapan
administrasi, penyaluran, penggunaan, dan
pertanggungjawaban banparpol. Bagan alir mekanisme
pengajuan sampai dengan pertanggungjawaban banparpol
serta pengelolaannya dapat dilihat pada Gambar 1.
5|Halaman
Gambar 1. Bagan Alir Mekanisme Pengajuan Sampai Dengan Pertanggungjawaban Banparpol
6|Halaman
08. LPJ banparpol terdiri dari: Isi LPJ Banparpol
09. LPJ tersebut dilampiri dengan dokumen bukti pendukung yang Surat Pernyataan
lengkap dan sah serta surat pernyataan tanggung jawab Tanggung Jawab
(Representation Letter, yang ditandatangani Ketua
DPP/DPD/DPC).
11. DPP/DPD/DPC wajib menyampaikan LPJ banparpol secara berkala Penyampaian LPJ
satu tahun sekali kepada Pemerintah melalui Menteri Dalam Banparpol
Negeri/Gubernur/Bupati/Walikota dan BPK sesuai
kewenangannya.
7|Halaman
BAB III
PEMERIKSAAN ATAS
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANPARPOL
A. Pengantar
01. UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik jo. UU No. 2 Tahun Dasar Hukum Pemeriksaan
2011 tentang Perubahan atas UU No. 2 Tahun 2008 Pasal 34A Banparpol
menyatakan bahwa:
(1) Partai Politik wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran yang
bersumber dari dana bantuan APBN dan APBD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf c kepada BPK secara
berkala satu tahun sekali untuk diperiksa paling lambat satu
bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Pemeriksaan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
(3) Hasil pemeriksaan atas laporan pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) disampaikan kepada partai politik paling lambat satu
bulan setelah diperiksa.
02. UU No.15 Tahun 2004 Pasal 24 antara lain menyatakan Ancaman Pidana Bagi Pihak
Terperiksa
a. Ayat 1: Setiap orang yang dengan sengaja tidak menjalankan
kewajiban menyerahkan dokumen dan/atau menolak
memberikan keterangan yang diperlukan untuk kepentingan
kelancaran pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 6
(enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000, 00
(lima ratus juta rupiah).
b. Ayat 4: Setiap orang yang dengan sengaja memalsukan atau
membuat palsu dokumen yang diserahkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
03. Standar yang digunakan dalam pemeriksaan atas banparpol Standar Pemeriksaan Atas
meliputi Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), Panduan Banparpol
Manajemen Pemeriksaan (PMP), serta Petunjuk Pelaksanaan
(Juklak) Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) dan
8|Halaman
Petunjuk Teknis terkait.
04. Dalam pemeriksaan dikenal adanya hubungan tiga pihak, yaitu: Hubungan Tiga Pihak Dalam
pemeriksa, entitas terperiksa, dan pengguna. Dalam hal ini, Pemeriksaan
pemeriksa adalah BPK; entitas terperiksa adalah lembaga negara;
dan pengguna yang dituju adalah lembaga perwakilan, masyarakat,
dan pihak lain yang berkepentingan atas laporan BPK.
05. Belanja banparpol merupakan bagian dari akun yang diperiksa Pemeriksaan Atas LPJ
dalam pemeriksaan LKKL/LKPD. Namun berdasarkan amanat UU, Banparpol
BPK juga melakukan pemeriksaan atas LPJ banparpol. Untuk
mengakomodir hal tersebut, pedoman ini memberikan panduan
pemeriksaan atas LPJ banparpol. Jika pemeriksa membutuhkan
referensi mengenai pemeriksaan atas akun belanja banparpol
dalam rangka pemeriksaan LKKL/LKPD, pedoman ini menyajikan
juga tata cara pemeriksaan tersebut sebagai suplemen.
06. Penjelasan umum UU No. 15 Tahun 2004 Poin C menyatakan BPK Dasar Hukum Pemeriksaan
memiliki kebebasan dan kemandirian dalam ketiga tahap Atas LPJ Banparpol
pemeriksaan, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil
pemeriksaan. Kebebasan dalam tahap perencanaan mencakup
kebebasan dalam menentukan objek yang diperiksa, kecuali
pemeriksaan yang objeknya telah diatur tersendiri dalam undang-
undang. UU No.2 Tahun 2008 jo. UU No.2 Tahun 2011 mewajibkan
BPK untuk melakukan pemeriksaan langsung kepada parpol, dhi.
LPJ Banparpol.
07. Pemeriksaan atas LPJ Banparpol bertujuan untuk memberikan Tujuan Pemeriksaan
simpulan atas kesesuaian pertanggungjawaban penerimaan dan
pengeluaran dana banparpol yang bersumber dari APBN/APBD
dengan ketentuan yang berlaku.
08. Pemeriksaan atas LPJ Banparpol adalah Pemeriksaan Dengan Jenis Pemeriksaan
Tujuan Tertentu (PDTT) dalam bentuk pemeriksaan kepatuhan.
09. Pemeriksaan atas LPJ banparpol dilakukan untuk masing-masing Objek Pemeriksaan
partai politik. Pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap LPJ yang
telah diterima oleh BPK paling lambat satu bulan setelah tahun
anggaran berakhir. LPJ yang diterima melebihi batas akhir
penyampaian diperiksa pada tahun anggaran berikutnya.
10. Pemeriksaan atas LPJ banparpol disesuaikan dengan ketentuan Waktu Pemeriksaan
yang berlaku.
9|Halaman
11. Dalam pemeriksaan atas LPJ banparpol, pemeriksa menguji: Hal-hal yang Diuji Dalam
Pemeriksaan
a. Apakah banparpol diterima melalui nomor rekening kas
umum parpol atau rekening parpol
b. Apakah jumlah banparpol yang dilaporkan di dalam LPJ
sama dengan jumlah banparpol yang diterima (disalurkan
dari pengelola banparpol)
c. Apakah jumlah banparpol yang dipergunakan sama dengan
jumlah banparpol yang diterima (disalurkan dari pengelola
banparpol)
d. Apakah bukti pendukung yang dilampirkan dalam LPJ
lengkap dan sah
e. Apakah banparpol digunakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
12. Dalam hal diperlukan, pemeriksa dapat melakukan konfirmasi, Teknik Pemeriksaan
wawancara, pengujian dokumen, atau prosedur pemeriksaan
lainnya sesuai dengan SPKN yang berlaku dan pedoman lain yang
ditetapkan oleh BPK.
13. Unsur temuan pemeriksaan atas LPJ banparpol cukup terdiri dari Temuan Pemeriksaan
kondisi dan kriteria. Temuan pemeriksaan atas LPJ banparpol
tersebut menjadi dasar dalam menilai kecukupan SPI atas belanja
banparpol yang akan diperiksa dalam pemeriksaan atas
LKPD/LKKL. Contoh temuan pemeriksaan atas LPJ banparpol
dapat dilihat pada Lampiran 3.1.
14. Simpulan hasil pemeriksaan atas LPJ banparpol dapat berupa: Simpulan Hasil Pemeriksaan
10 | H a l a m a n
atas pengelolaan banparpol.
18. BPK menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas LPJ banparpol Penerima LHP
kepada lembaga perwakilan, DPP/DPD/DPC atau sebutan lain, dan
Menteri Dalam Negeri/Gubernur/Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah
Terima (BAST). Format BAST pada Lampiran 3.2
19. Bagan alir pemeriksaan atas LPJ banparpol dapat dilihat pada
Gambar 2.
12 | H a l a m a n
Gambar 2. Bagan Alir Pemeriksaan Atas LPJ Banparpol
13 | H a l a m a n
BAB IV
PENUTUP
A. Pemberlakuan Pedoman
01. Pedoman pemeriksaan ini mulai berlaku untuk setiap Pemberlakuan Pedoman
pemeriksaan atas LPJ banparpol sejak Surat Keputusan
BPK tentang pedoman pemeriksaan ini ditetapkan.
Penerapan lebih awal dari tanggal efektif pemberlakuan
surat keputusan ini diizinkan.
B. Pemutakhiran Pedoman
C. Pemantauan Pedoman
14 | H a l a m a n
GLOSARIUM
K
Keuangan partai politik : semua hak dan kewajiban parpol yang dapat dinilai dengan uang,
berupa uang, atau barang serta segala bentuk kekayaan yang
dimiliki dan menjadi tanggung jawab parpol.
L
Laporan : laporan atas penerimaan dan pengeluaran yang dibuat oleh parpol
pertanggungjawaban atas bantuan keuangan dan terdiri dari laporan pertanggungjawban
Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan
Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
O
Operasional sekretariat : biaya-biaya yang berkaitan dengan:
parpol
a. administrasi umum
b. berlangganan daya dan jasa
c. pemeliharaan data dan arsip
d. pemeliharaan peralatan kantor.
P
Partai politik : organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok
warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela
kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
15 | H a l a m a n
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara
Indonesia dalam membangun etika dan budaya politik
pengkaderan anggota parpol secara berjenjang dan
berkelanjutan.
16 | H a l a m a n
Lampiran 2. 1 Contoh Pengeluaran yang Diperbolehkan Menggunakan Banparpol
Ilustrasi Bentuk Kegiatan dan Pengeluaran Pendidikan Politik dan Operasional Sekretariat
Partai Politik
(Berdasarkan Paparan Sosialisasi Pengelolaan Banparpol dari Kemendagri dan Peraturan Dalam Negeri
Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Kerja Sama Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Dengan Organisasi
Kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba Lainnya Dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri)
Jenis pengeluaran yang diperbolehkan dalam rangka fasilitasi kegiatan pendidikan politik adalah:
a. Pengeluaran untuk honor dan transport berupa:
honor narasumber, moderator, petugas dirigen, notulis, pembaca doa, panitia, tenaga
keamanan, dan tenaga kebersihan
bantuan transport dalam kota untuk undangan dan peserta.
b. Pengeluaran untuk akomodasi dan konsumsi berupa:
akomodasi narasumber yang berasal dari luar kota
biaya konsumsi rapat persiapan dan pelaksanaan kegiatan.
c. Pengeluaran untuk ATK, penggandaan, dan penjilidan berupa:
seminar kit
penggandaan materi
cetak spanduk, piagam, sertifikat, dan plakat kegiatan
penjilidan laporan kegiatan
dokumentasi kegiatan
alat tulis kantor
d. Pengeluran lain berupa:
sewa ruang pertemuan/gedung
sewa sound system dan infocus
cinderamata untuk narasumber luar kota
17 | H a l a m a n
tiket perjalanan untuk narasumber luar kota
Standar biaya yang dijadikan acuan adalah standar biaya masukan yang berlaku.
18 | H a l a m a n
Lampiran 2.2 Format LPJ Banparpol
TAHUN ANGGARAN
Mengetahui :
KETUA UMUM / KETUA, BENDAHARA UMUM / BENDAHARA,
( .) ()
19 | H a l a m a n
Lampiran 2.3 Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab
Kepada Yth.
[Ketua BPK/Kepala Perwakilan Prov. ]
Badan Pemeriksa Keuangan RI
Jl.
Kami memberikan surat representasi ini sehubungan dengan pemeriksaan Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPKRI) terhadap Laporan Pertanggungjawaban Partai Politik atas
Bantuan Keuangan yang diterima oleh DPP/DPD/DPC*) Partai XXX
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota*) Tahun 20XX yang bersumber dari APBN/APBD*), yang terdiri
atas:
a. Rekapitulasi realisasi penerimaan dan belanja Bantuan Keuangan Partai Politik (Parpol) dan
rincian realisasi belanja dana Bantuan Keuangan Parpol per kegiatan
b. Rekapitulasi barang inventaris modal (fisik), barang persediaan pakai habis, dan
penggunaan jasa yang dibiayai dari dana bantuan keuangan parpol.
Kami menegaskan bahwa kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan
Pertanggungjawaban tersebut sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pedoman Tata Cara
Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik yang
dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Kami menegaskan bahwa berdasarkan keyakinan dan pengetahuan kami yang terbaik, representasi
berikut ini telah kami buat kepada BPK-RI selama pemeriksaan:
1. Laporan Pertanggungjawaban tersebut telah kami sajikan sesuai dengan format yang telah
diatur dalam peraturan terkait Tata Cara Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik.
2. Kami telah menyediakan semua data dan informasi yang diperlukan kepada BPK-RI.
3. Seluruh transaksi yang sumber dananya berasal dari APBN/APBD*) telah dicatat dan
dilaporkan dalam Laporan Pertanggungjawaban.
4. DPP/DPD/DPC*) Partai XXX Provinsi/Kabupaten/Kota*) memiliki hak penuh atas
pengelolaan aset, baik yang dimiliki sendiri maupun yang disewa untuk operasional partai
politik.
5. Bantuan Keuangan Partai Politik yang diperoleh DPP/DPD/DPC*) Partai XXX
Provinsi/Kabupaten/Kota*) dipergunakan untuk pengeluaran Pendidikan Partai Politik dan
Operasional Sekretariat.
6. Sampai dengan saat ini kami tidak mengetahui adanya tindakan pelanggaran terhadap
hukum dan peraturan yang dampaknya perlu diungkapkan dalam Laporan
Pertanggungjawaban kami.
20 | H a l a m a n
7. Tidak terdapat kecurangan material (kesalahan disengaja, penghilangan jumlah atau
pengungkapan dalam Laporan Pertanggungjawaban, dan penyalahgunaan dana Bantuan
Keuangan Partai Politik yang dapat berdampak terhadap Laporan Pertanggungjawaban).
8. Kami telah menilai efektifvitas sistem pengendalian intern dalam hal:
a. Keandalan Laporan Pertanggungjawaban: transaksi-transaksi telah dicatat,
diproses, dan diringkas secara memadai untuk memungkinkan penyusunan laporan
pertanggung jawaban sesuai dengan prinsip yang berlaku umum.
b. Ketaatan pada peraturan yang berlaku: transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berdampak langsung
terhadap Laporan Pertanggungjawaban.
9. Kami bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan pengelolaan Bantuan Keuangan Partai
Politik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian surat representasi ini dibuat sebagai penjelasan kepada BPK-RI atas Laporan
Pertanggungjawaban penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik yang bersumber dari
APBN/APBD*)
Provinsi/Kabupaten/Kota*)
Ketua,
( )
)
* coret yang tidak perlu
21 | H a l a m a n
Lampiran 3. 1 Contoh LHP Atas LPJ Banparpol
ATAS
PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
DANA BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DARI APBN/APBD *)
TAHUN ANGGARAN 20XX
Nomor : ....
Tanggal :
22 | H a l a m a n
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
23 | H a l a m a n
BAGIAN I
UMUM
A. Dasar pemeriksaan
1. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara;
2. Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;
B. Tujuan
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan simpulan atas kesesuaian pertanggungjawaban
penerimaan dan pengeluaran bantuan keuangan partai politik yang bersumber dari
APBN/APBD*) dengan ketentuan yang berlaku.
C. Lingkup pemeriksaan
Pemeriksaan ini dilakukan atas Laporan Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran
Bantuan Keuangan DPP/DPD/DPC Partai TA
D. Standar pemeriksaan
1. Peraturan BPK RI No. 1 Tahun 2017 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.
2. Keputusan BPK RI No. 2/K/I-XIII.2/2/2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu.
3. Keputusan BPK RI No. tentang Pedoman Pemeriksaan Atas Pengelolaan Bantuan
Keuangan Partai Politik
E. Gambaran umum tentang pengelolaan bantuan keuangan partai politik
24 | H a l a m a n
BAGIAN II
HASIL PEMERIKSAAN
25 | H a l a m a n
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERWAKILAN PROVINSI
Jl. [alamat]
Telepon Faksimili
[tempat], [tanggal]
Nomor : ...
Lampiran : Satu berkas
Perihal : Hasil Pemeriksaan atas Laporan Yth. Ketua DPP/DPD/DPC
Pertanggungjawaban Bantuan Partai ..
Keuangan Partai Politik TA 20xx Di
[tempat]
Kepala Perwakilan,
[nama]
[NIP]
Tembusan:
1. Anggota .. BPK
2. Menteri Dalam Negeri
3. Gubernur/Bupati/Walikota Provinsi/Kabupaten/Kota
4. Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota
5. Auditor Utama Keuangan Negara .. BPK
6. Inspektur Utama BPK
7. Kepala Direktorat Utama Revbang BPK
8. Inspektur Provinsi/Kabupaten/Kota
26 | H a l a m a n
Lampiran 3.2 Format BAST
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
JL. GATOT SUBROTO NO. 31
JAKARTA PUSAT *)
Nomor :
Kepada Yth.
Ketua DPP/DPD/DPC Partai
XXX
Di
[tempat]
LEMBAR PENGANTAR SURAT
No PENJELASAN JUMLAH KETERANGAN
1 Nomor : [Nomor LHP] 1 berkas Disampaikan dengan hormat
Tanggal [Tanggal LHP] kepada yang bersangkutan.
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Lembar Pengantar ini setelah
Bantuan Keuangan Partai Politik yang bersumber dari Dana APBN/APBD TA YYYY pada ditandatangani harap dikirim
DPP/DPD/DPC Partai di [tempat] kembali
[tempat], [tanggal]
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Diterima/Tgl : . Kepala Sub Bagian Pengurusan Surat dan
Nama : . PD**)
Tanda Tangan : .
Telephon/HP : .
Stempel Dinas : . [Nama Lengkap]
[NIP]
Keterangan
*) Disesuaikan dengan nama dan alamat kantor perwakilan
**) Disesuaikan dengan jabatan yang berwenang di kantor perwakilan
0
Lampiran 3. 3 Suplemen
Pemeriksaan atas akun banparpol sebagai bagian dari pemeriksaan atas LKKL/LKPD
01. Sesuai Pasal 18 ayat 2 UU No. 1 Tahun 2004, pengelola panparpol Kewenangan dan Tanggung
berwenang menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai Jawab Pengelola Banparpol
hak pihak penagih. Kemudian, Pasal 18 ayat 3 menyatakan Pejabat
yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang
berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas
beban APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material
dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.
05. Pemeriksaan atas belanja banparpol merupakan bagian dari Fokus dan Waktu
pemeriksaan LKKL/LKPD. Pemeriksaan atas belanja banparpol Pemeriksaan
menekankan pada kecukupan pengendalian internal yang dimiliki
pengelola banparpol atas kepatuhan terhadap ketentuan terkait
belanja banparpol.
06. Hal pokok yang diperiksa adalah belanja banparpol pada pengelola Objek Pemeriksaan
banparpol.
10. Temuan pemeriksaan atas belanja banparpol harus memuat Hubungan Temuan
penyebab dari permasalahan yang ditemukan pada pemeriksaan Pemeriksaan Atas LPJ Parpol
atas LPJ parpol dari sisi pengelola banparpol. Secara umum, Dengan Temuan
temuan pemeriksaan pada LPJ parpol menunjukan kelemahan Pemeriksaan Atas Belanja
pengendalian internal pada sisi pengelola banparpol. Banparpol
11. Belanja banparpol material secara kualitatif karena diatur secara Materialitas kualitatif
khusus dalam undang-undang.
2
Peraturan BPK no. 2 tahun 2015 pasal 4 ayat 2
12. Pemeriksa menyajikan hasil pemeriksaan sesuai dengan Pedoman Penyajian Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Keuangan yang berlaku. Hasil pemeriksaan atas
pengelolaan banparpol menjadi satu kesatuan dengan hasil
pemeriksaan atas LKKL/LKPD.
13. Rekomendasi diberikan jika dan hanya jika pemeriksa memiliki Rekomendasi
keyakinan dan pengetahuan yang memadai mengenai
permasalahan dan seluruh unsur temuan. Fokus rekomendasi
adalah perbaikan atas kelemahan pada sistem pengendalian
internal belanja banparpol.
14. Penerima hasil pemeriksaan atas belanja banparpol sama dengan Penerima Hasil Pemeriksaan
penerima hasil pemeriksaan atas LKKL/LKPD, yaitu: lembaga
perwakilan serta Menteri/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
15. Bagan alir pemeriksaan atas belanja banparpol dapat dilihat pada
Gambar 3.