Anda di halaman 1dari 5

DZIKRULLAH

Oleh : Ust. Suherman, S.Ag. Al Hafizh

I. PENTINGNYA BERDZIKIR

Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-
banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang . (QS. Al Ahzab : 41-42)

Berdzikir adalah suatu amal shaleh yang teramat mudah dilakukan, karena ia adalah amalan lisan.
Berdzikir bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun, bahkan pada saat sedang sakit sekalipun. Dzikir
juga menjadi salah satu amalan yang dilakukan para salafush shalih untuk menjaga keimanan dan
menjadi benteng dari godaan syetan. Dzikir juga mampu membentuk karakter seorang muslim yang
senantiasa ingat akan Allah swt karena dzikir adalah salah satu sarana tazkiyatun nafs.

Rasulullah saw sebagai qudwah kita, memberikan banyak contoh dzikir yang biasa beliau baca.
Dzikir-dzikir yang biasa dan sering beliau baca disebut dzikir-dzikir yang matsur. Ada dzikir yang
Rasul saw baca pada waktu, tempat dan tata cara yang baku seperti dzikir bada shalat, dzikir saat
berhaji, dan lainnya. Ada pula dzikir yang tidak terikat tempat dan waktu seperti dzikir dengan
ucapan Subhanalloh, Alhamdulillah, Allohu Akbar dan Laa ilaaha Illalloh. Imam Nawawi menyusun
sebuah kitab yang berisi khusus dzikir-dzikir matsur Rasulullah saw dengan nama Kitab Al Adzkar
dan juga beberapa terdapat dalam kitab Riyadhush Shalihin. Selain Imam Nawawi, banyak pula para
ulama lain yang menuliskan dzikir-dzikir matsur Rasulullah saw dalam kitab-kitab mereka seperti
Imam Ibnu Qayyim, Imam Al Mundziri, dan para ulama shalihin lainnya.

II. KEUTAMAAN BERDZIKIR

Dzikir memiliki keutamaan yang sangat banyak yang disebutkan dalam Al Quran dan hadits Nabi
saw. Bahkan Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam kitab Al Waabil Ash Shayyib menuliskan lebih
dari 70 keutamaan berdzikir. Diantara beberapa keutamaan berdzikir adalah :

1. Allah akan mengingat orang yang selalu berdzikir

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al Baqarah : 152)

2. Menghidupkan hati

Dzikrullah-Ust. Suherman 1

Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana
orang yang hidup dengan orang yang mati. ( HR. Bukhari, Fathul Bari : 11/208)

3. Mendapat ampunan dan pahala yang besar dari Allah swt

laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Ahzab : 35)

4. Terlindung dari bisikan syetan

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka
ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. (QS. Al
Araaf : 201)

5. Dzikir adalah salah satu tanaman syurga


Barangsiapa membaca Subhanalloohhil Azhiim wabihamdihi, , berarti ia telah menanam
sebuah pohon kurma di syurga (HR. Tirmidzi)

6. Terhindar dari sifat munafik

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan
mereka, dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah
kecuali sedikit sekali. (QS. An Nisaa : 142)

7. Diangkat derajatnya oleh Allah swt




: .
Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan
paling mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik

Dzikrullah-Ust. Suherman 2
bagimu daripada bertemu dengan musuhmu kemudian kamu memenggal lehernya atau mereka
memenggal lehermu?. Para shahabat berkata: Mau (wahai Rasulullah)!. Beliau saw bersabda:
Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi. ( HR. Tirmidzi : 5/459, Ibnu Majah : 2/1245)

8. Terhindar dari penyesalan di akhirat kelak



Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di
dalamnya, maka mereka bagaikan berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan
mereka (di hari Kiamat). (HR. Abu Dawud : 4/264, Ahmad : 2/389)

9. Allah akan menyebut orang yang berdzikir dalam majelis-Nya yang lebih baik

:




Allah Taala berfirman, Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, Aku bersamanya
(dengan ilmu dan rahmat) jika dia ingat Aku. Jika dia mengingat-Ku dalam dirinya, Aku
mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia menyebut nama-Ku dalam suatu majelis, Aku
menyebutnya dalam majelis yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku
sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku
mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku
mendatanginya dengan berlari. (HR. Bukhari : 8/171)

10. Orang yang berdzikir akan terhindar dari adzab




Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya,
pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu
tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah. (HR. Abu
Dawud : 4/264)





Apabila suatu kaum duduk di majelis dan tidak berdzikir kepada Allah serta tidak membaca
shalawat kepada Nabi-Nya, pasti mereka merasakan. Maka jika Allah menghendaki (mereka akan
mendapatkan) adzab, dan (jika Allah menghendaki) maka Allah mengampuni mereka. (HR.
Tirmidzi : 3/140)

11. Allah swt akan memberi keuntungan atau kesuksesan kepada ahlu dzikir

Dzikrullah-Ust. Suherman 3

Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan berzikirlah kepada Allah banyak-banyak agar kalian beruntung/sukses. (QS. Al
Jumuah : 10)

12. Dzikir akan mengendalikan hati di saat meraih keberhasilan agar tidak ujub dan takabur

Apabila Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk
agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan
mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima taubat. (QS. An Nashr : 1-3)

13. Berdzikir adalah salah satu ciri para ulul albab

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah
sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran :
190-191)

14. Berdzikir adalah salah satu tanda orang mumin

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan Hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al Anfaal : 2)

Dzikrullah-Ust. Suherman 4
15. Memberatkan timbangan kebaikan di akhirat
"Ada dua kalimat yang sangat ringan diucapkan oleh lisan, sangat disukai oleh Ar Rahman
(Allah) dan sangat berat dalam timbangannya, yaitu: "Subhanalloh wabihamdihi, subhanallohil
azhiim" (Maha Suci Allah Yang Maha Agung)." (HR. Bukhari, Muslim)

III. ADAB MEMBACA DZIKIR DAN MACAM-MACAM DZIKIR

Banyak para ulama yang menyebutkan dan menuliskan adab-adab dalam berdzikir, diantaranya
adalah Syekh Hasan Al Banna. Beliau menyebut beberapa adab berdzikir yaitu :

1. Suci pakaian, badan dan tempat saat berdzikir.


2. Bersikap khusyu dan tadhorru saat berdzikir.
3. Berdzikir dengan penuh kesungguhan.
4. Menghadirkan hati saat berdzikir, sehingga mampu mengaplikasikan makna dzikir tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.

Dzikir secara umum, dzikir difahami oleh ummat islam adalah dzikrullisan, namun sebetulnya dzikir
tidak terbatas hanya dengan lisan saja. Berbagai macam dzikir diantaranya :

1. Dzikir dengan memuji Allah swt, menyucikan dan mengagungkan-Nya. Lafazh-lafazhnya sudah
sangat masyhur seperti Subhanalloh, Alhamdulillah, Allohu Akbar, Laa ilaaha illalloh, dan lafazh-
lafazh lainnya.
2. Dzikir dengan menyebut asma dan shifat Allah swt, seperti dalam rangkaian hadits tentang
Asmaaul Husna.
3. Dzikir dengan cara mengingat akan perintah dan larangan Allah swt, baik yang tercantum dalam
Al Quran maupun dalam hadits Nabi-Nya.
4. Dzikir dengan cara mengingat nikmat, kebaikan dan rahmat dari Allah swt

Maroji :

1. At Targhib wat Tarhib, Al Mundziiri, Darul Maktabah Al Hayah, Beirut, 1411 H/1990 M
2. Hishnul Muslim, Said bin Ali Al Qahtani, Yayasan Al Sofwa Jakarta, www.alsofwah.or.id
3. Keakhwatan 4 : Tarbiyah RuhiahMenumbuhkan Potensi Fitrah Memberdayakan Potensi
Iman, Cahyadi Takariawan dan Wahid Ahmadi, Era Intermedia, Cetakan Ketiga, Rabiul akhir
1429 H/April 2008
4. Takhrij Riyadhush Shalihin, Takhrij Syekh Nashiruddin Al Albani, Al Maktab Al Islami, Alih
Bahasa Indonesia : Takhrij Riyadhush Shalihin Syaikh Albani, Penerjemah Agus Hasan Bashori
Lc dan Muhammad Syueb Al Faiz Lc, 1422 H.

Dzikrullah-Ust. Suherman 5

Anda mungkin juga menyukai