Anda di halaman 1dari 10

Pertumbuhan bayi balita

Pertumbuhan (growth) ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau keseluruhan. Bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
mempergunakan satuan panjang dan berat.
Penilaian pertumbuhan dan perkembangan anak
Penilaian tumbuh kembang anak secara medis atau secara statistik diperlukan
untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dan berkembang normal atau
tidak. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal apabila
diberikan lingkungan bio-fisiko-psikososial adekuat.
Parameter ukuran antropometrik yang dipakai pada penilaian pertumbuhan
fisik, antara lain tinggi badan, berat badan, lingkaran kepala, lingkaran dada, lipatan
kulit, lingkaran lengan atas, panjang lengan (arm span), proporsi tubuh/perawakan,
dan panjang tungkai. Penilaian pertumbuhan dimulai dengan memplot hasil
pengukuran tinggi badan, berat badan pada kurva standar (misalnya NCHS,
Lubschenko, Harvard, dan lain sebagainya), sejak dalam kandungan (intra uterin)
hingga remaja.
Sedangan penilaian perkembangan anak pada fase awal umumnya dibagi menjadi 4
aspek kemampuan fungsional, yaitu motorik kasar, motorik halus dan penglihatan,
berbicara, bahasa dan pendengaran serta sosial emosi dan perilaku. Salah satu alat
untuk skrining yang dipakai secara internasional, yaitu DDST (Denver
Developmental Screening Test) disebut sebagai Denver II dengan
menggunakan pass-fail ratings pada 4 ranah perkembangan, yaitu personal-social,
fine motor adaptive, language, dan gross motor untuk anak sejak lahir sampai usia
6 tahun.
KMS (Kartu Menuju Sehat) merupakan alat yang penting untuk memantau tumbuh
kembang anak. Aktifitasnya tidak hanya menimbang dan mengukur saja, tetapi
harus menginterpretasikan tumbuh kembang anak kepada ibunya. KMS yang ada di
Indonesia pada saat ini berdasarkan standar Harvard, dimana 50 persentil baku
Harvard dianggap 100%. Seminar Antropometri di Ciloto 1991 merekomendasikan
untuk menggunakan baku NCHS untuk menggantikan baku Harvard yang secara
internasional mulai berkurang penggunaannya.
Berikut rumus untuk memperkirakan berat badan dan tinggi badan normal pada
bayi dan anak:
Berat Badan
(Kilogram)
Beberapa ukuran yang perlu diketahui
Lahir 3,25
sebagai patokan:
3-12 bulan Usia (bulan) + 9 2 Berat badan (BB)
1-6 tahun Usia (tahun) x 2 + 8 Rata-rata lahir normal 3.000-
7-12 tahun Usia (tahun) x 7 5 2 3.500 gr

Tinggi Badan Umur 5 bulan 2x

(Centimeter) berat badan lahir


Umur 1 tahun 3x
Lahir 50
berat badan lahir
1 tahun 75
Umur 2 tahun 4x
berat badan lahir
2-12 tahun Usia (tahun) x 6 + 77 Kenaikan berat badan pada tahun
pertama kehidupan:
- 700-1000 gram/bulan pada
triwulan I
- 500-600 gram/bulan pada triwulan II
- 350-450 gram/bulan pada triwulan III
- 250-350 gram/bulan pada triwulan IV

Pada masa pra sekolah kenaikan BB rata-rata 2 kg/tahun.


Tinggi badan (TB)
Rata-rata lahir normal 50 cm
Umur 1 tahun 1,5 x TB lahir
Umur 4 tahun 2 x TB lahir
Umur 6 tahun 1,5 x TB setahun
Umur 13 tahun 3 x TB lahir
Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB setahun)

Faktor yang mempengaruhi


Secara umum ada dua factor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita
2-5 tahun, yaitu
1. Faktor Biologis
a. Faktor genetic
Faktor genetic menjadi penentu bentuk suatu individu yang dapat diartikan sebagai
factor bawaan dari ayah dan ibunya. Factor genetic merupakan modal dasar
menentukan hasil akhir proses tumbuh kembang. Yang termasuk factor genetic
antara lain berbagai factor bawaan yang normal dan patologik. Potensi genetic yang
bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara posit sehingga
diperoleh hasil akhir yang optimal. Ada suatu penelitian yang menemukan bahwa
faktor keturunan mempengaruhi setengah dari variasi IQ serta beragam karakter
personal lainnya seperti sosialisasi dan keinginan untuk berbeda dengan yang lain.
b. Faktor endokrin
- Growth Hormon dan Insulin-like Growth factors
Efek GH terutama diperantarai oleh IGF (insulin-like Growth Factor), tapi GH juga
memiliki efek langsung. GH mengakibatkan resisten insulin dan merupakan
hormone diabetagonik yang meninggikan kadar gula darah dan juga bersifat
lipolisis. Pengukuran konsentrasi IGF membantu diagnosis defisiensi GH dalam
pertumbuhan, hal ini disebabkan karena sulitnya menentukan status fisiologi GH.
Defisiensi Gh mengakibatkan konsentrasi IGF-1 rendah, sementara GH berlebih
mengakibatkan peningkatan IGF-1. selama masa defisiensi nutrisi, IGF-1 akan
menunjukkan keadaan pertumbuhan buruk atau gizi buruk.
- Hormon Tiroid
Kelenjar tiroid mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan.
Ketiadaan kelenjar tiroid menyebabkan keterlambatan perkembangan mental dan
fisik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta muncul retardasi mental dan
kecebolan. Sebaliknya sekresi tiroid yang berlebihan akan mengakibatkan badan
menjadi kurus, gelisah, tremor, dan kelebihan pembentukan panas. Hormon tiroid
sangat penting untuk pertumbuhan dan pematangan tulang yang normal.
Bayi yang baru lahir tidak dapat diketahui jika mengalami hipotiroid jika dilihat dari
postur tubuh yang sama dengan normal. Akan tetapi semakin lama, mereka akan
menglami pertumbuhan yang buruk karena pertumbuhan tulang yang melambat
jika tidak diterapi (kemungkinan retardasi mental). Hipotiroidisme dapat
menyebabkan penurunan kecepatan pertumbuhan secara nyata, pertumbuhan
tulang akan sangat terlambat.
- steroid seks
steroid adrenal dan gonadal berlebihan akan menyebabkan peningkatan tajam
kecepatan pertumbuhan seperti perkembangan tanda-tanda seks sekunder. Bila hal
tersebut tidak berkurang, peningkatan steroid adrenal dan gonadal menyebabkan
peningkatan usia skeletal, fusi epifisis premature, dan postur pendek pada usia
dewasa.
- Glukokortikoid
Glukokortikoid bertentangan dengan somatotropin, tiroksin, Karena memiliki efek
anti-anabolik. Jika jumlahnya berlebih maka meyebabkan terhentinya pertumbuhan
dan dapat mengakibatkan terjadinya osteoporosis serta sindrom Cushing yang
ditandai dengan penyusutan protein akibat katabolisme protein yang berlebih.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan menjadi factor yang sangat menentukan tercapainya atau tidak suatu
potensi bawaan. Lingkungan yang baik akan memungkinkan tercapainya potensi
bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Salah satu contohnya
bahwa dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak
yaitu peran ibu sebagai para genetic factor, maksudnya yaitu pengaruh
biologisnya terhadap pertumbuhan saaat janin dan pengaruh psikologisnya
terhadap pertumbuhan balita dan perkembangan kepribadian.
Lingkungan yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang balita dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :
a. Lingkungan biologis
- Ras/suku bangsa
Pertumbuhan somatic juga dipengaruhi oleh ras dan suku bangsa, bangsa kulit
putih mempunyai pertumbuhan lebih tinggi dan cepat disbanding dengan bagsa
Asia.
- Umur
Umur balita merupakan yang paling rawan karena masa itu sering terjadi
kekurangan gizi serta masa pembentukan kepribadian anak sehingga perlu
perhatian khusus.
- Gizi
Makanan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan balita dan
kebutuhan balita juga berbeda dengan orang dewasa.
- Perawatan kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur seperti promotif, preventif, kuratif, dan
rehailitatif merupakan suatu penunjang tumbuh kembang anak
- Penyakit
Anak yang memiliki penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembang dan
pendidikannya, serta akan berakibat kestresan yang berkepanjangan pada balita.
b. Lingkungan Fisik
- Cuaca, musim, keadaan geografis daerah.
Musim kemarau maupun hujan dapat berdampak buruk seperti masalah
ketersediaan makanan, banyak timbul penyakit, dan sebagainya. Selain itu,
masalah gondok banyak ditemukan di daerah pegunungan karena air tanahnya jauh
dari laut (kurang yodium).
- Sanitasi
Sanitasi memegang peranan penting dalamm tumbuh kembang karena dengan
sanitasi buruk dapat memicu timbulnya penyakit.
c. Lingkungan Psikososial
- Stimulasi
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat
berkembang disbanding dengan anka yang kurang mendapat stimulasi.
- Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat diciptakan sejak dini dengan memberikan lingkungan yang
kondusif untuk belajar maupun bermain.
- Gangguan atau hukuman yang wajar
Jika anak berbuat yang benar maka diberikan reward, seperti pujian, ciuman,
tepukan, sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar jika anak berbuat
salah
- Stress
Stress dapat menghambat tumbuh kembang anak, misalnya anak akan menarik
diri, rendah diri, terlambat bicara, atau nafsu makan menurun.
- Kualitas anak dan orang tua
Interaksi yang baik antara anak dan orang tua akan menimbulkan keakraban dalam
keluarga sehingga komunikasi berjalan dua arah. Hal ini juga dapat menunjukkan
kasih sayang antara orang tua dan si anak.

Tahap perkembangan bayi dan balita

Urutan Tahap Perkembangan Bayi dan Balita

Usia 1 bulan

o Tangan dan kaki bergerak aktif

o Kepala menoleh ke samping kanan dan kiri

o Bereaksi terhadap bunyi-bunyian

o Menatap wajah orangtua atau orang lain

Usia 2 bulan

o Mengangkat kepala dan leher ketika sedang tengkurap

o Tersenyum ketika mendengar suara orangtua atau orang lain

o Mata dapat mengikuti gerakan orang lain

Usia 3 bulan

o Menggenggam benda /objek / mainan

o Tersenyum pada orang lain

o Mulai membuat suara dengan mulutnya (cooing), tertawa bahkan


berteriak

Usia 4 bulan

o Dapat mengangkat kepalanya dengan tegak

o Mulai mengeluarkan suara yang mirip dengan kata -kata (babbling)


o Tertawa bila diajak berkomunikasi

o Senang bermain dengan orang lain dan menangis bila permainan


dihentikan

o Senang meniru suara -suara

o Meniru mimik muka orang lain seperti cemberut atau tersenyum

o Mulai mengenal orang tua dari kejauhan

o Menggerakan tangan ke mulut

Usia 6 bulan

o Mengenali mana wajah yang dikenal mana yang asing

o Berguling dari perut ke punggung, lalu dari punggung ke perut

o Memindahkan benda / objek dari tangan yang satu ke tangan yang


lainnya

o Menaruh benda / objek ke dalam mulut

o Senang bermain dengan orang lain terutama orangtua

o Memperlihatkan rasa penasaran terhadap objek yang jauh dari


jangkauannya dan mencoba mengambilnya

o Mulai belajar duduk

o Merespon bila dipanggil namanya

o Menemukan benda / objek yang tidak kelihatan dari pandangannya

Usia 9 bulan

o Mulai takut kepada orang asing

o Tergantung pada orangtua (tidak mau dengan orang lain)

o Mempunyai mainan favorit

o Mengerti tidak

o Menunjuk sesuatu menggunakan jari


o Posisi duduk tanpa dibantu

o Berdiri dengan berpegangan

o Mulai merangkak

o Dapat mengatakan mama atau papa atau dada

Usia 12 bulan

o Menangis bila orangtua tidak ada

o Menunjukkan rasa takut atau malu pada orang asing

o Menggelengkan kepala untuk menunjukkan tidak mau

o Berjalan tanpa alat bantu (misalnya berpegangan ke dinding)

o Mengatakan / berbicara minimal satu kata

o Senang meniru perilaku orang lain

o Minum dari gelas

Usia 18 bulan

o Dapat menunjukkan kemarahan

o Berjalan tanpa alat bantu dan bantuan orang lain

o Mengatakan / berbicara minimal 15 kata

o Menunjuk bagian hal yang ia sukai

o Menunjuk bagian tubuhnya sendiri

o Mengetahui benda -benda sederhana seperti sikat gigi, sendok, gelas

o Mulai senang mencoret -coret

Usia 2 tahun

o Mengetahui nama / panggilan orang yang familiar atau anggota tubuh

o Berlari dan melompat

o Berjinjit
o Menendang bola

o Mulai belajar berlari

o Berbicara / mengatakan kalimat yang terdiri dari 2 kata

o Mengikuti / menuruti instruksi sederhana

o Bermain peran

o Dapat membedakan benda berdasarkan warna dan bentuk

Usia 3 tahun

o Menunjukkan perhatian pada teman sebaya

o Menunjukkan beragam emosi

o Mulai dapat berpisah dari orangtua

o Memakai baju sendiri

o Mengetahui nama teman

o Memanjat

o Berbicara / mengatakan kalimat yang terdiri dari banyak kata

Usia 4 tahun

o Senang melakukan hal baru

o Lebih senang bermain dengan teman sebaya disbanding dengan diri


sendiri

o Bekerjasama dengan anak lain

o Dapat bernyanyi dengan lirik yang familiar seperti Balonku

o Dapat bercerita

o Menggambar lingkaran dan persegi

o Mengendarai sepeda roda 3

o Anak usia 3 -4 tahun adalah tahap perkembangan bayi dan balita yang
menginjak fase keras kepala
Usia 5 tahun

o Lebih mentaati dan mengerti peraturan

o Senang bernyanyi dan menari

o Mengerti mengenai perbedaan gender

o Menunjukkan kemandirian (misalnya dapat pergi ke rumah tetangga


sendirian)

o Dapat berhitung lebih dari 10 benda / objek

o Dapat menggambar orang dengan minimal 6 anggota tubuh

o Dapat menulis angka dan huruf

o Dapat ke toilet mandiri dan tanpa bantuan

o Ngompol merupakan hal yang wajar hingga anak mencapai usia 4 -5


tahun

o Mengetahui dan memberitahu namanya sendiri dan alamat sendiri

Perlu diingat bahwa tidak semua anak akan mengikuti panduan tahapan
perkembangan bayi seperti di atas. Perkembangan banyak dipengaruhi oleh faktor
lain. Misalnya saja kepribadian anak. Anak yang penakut dan kurang aktif atau
senang melakukan pengamatan objek secara mendetail biasanya dapat berjalan
lebih lambat. Anak yang tidak penakut dan selalu aktif akan dapat berjalan lebih
cepat.

Orangtua dan orang rumah pun turut menjadi faktor di tahapan perkembangan
bayi. Orangtua yang lebih sering mengajak anaknya bicara akan membuat anak
berkembang lebih baik di bidang bahasanya. Maka sangatlah penting untuk selalu
merangsang bayi Anda berbahasa dengan mengajaknya berinteraksi. Orangtua pun
hendaknya merangsang anak untuk melakukan gerakan seperti duduk, berdiri dan
berjalan.

Mengetahui tahapan perkembangan bayi dan balita memang hal yang


menguntungkan. Sebab Anda dapat menjadikan panduan ini sebagai pertimbangan
dasar dari penilaian perkembangan anak Anda. Jangan lupa untuk membawanya ke
dokter bila anak telah terlambat 4 bulan dari waktu panduan ini.

Anda mungkin juga menyukai