Anda di halaman 1dari 48

U R O L O G I 1 4 5

B A B

UROLOGI

T R A U M A SALURAN KEMIH
Iwan Asmara Achmad

P E N D A H U L U A N - jatuh dari ketinggian

Trauma saluran kemih merupakan keadaan daru- - cedera olahraga

rat yang perlu mendapat pertolongan segera. - berkelahi

Sering bersamaan dengan cedera sistem yang 2. Trauma tajam:


lain seperti abdomen, kepala dan fraktur tulang. - tusuk/tikam
Diagnosa dini perlu ditegakkan segera, supaya - tembak
dapat dikerjakan penanganan yang optimal,
Klasifikasi:
sehingga komplikasi dapat dicegah.
1. Cedera minor:
- kontusio ginjal
T R A U M A G I N J A L
- laserasi parenkim superfisial
Merupakan trauma saluran kemih yang paling
2. Cedera mayor:
sering dijumpai.
- laserasi korteks dan medula tanpa ekstrava-
Penyebab: sasi urina
1. Trauma tumpul: - laserasi korteks dan medula dengan ekstra-
- kecelakaan lalu lintas ( K L L ) vasasi urina
1 4 6 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

- cedera vaskuler . 2. Hematuria merupakan tanda yang amat pen-


- avulsi ting dan merupakan kecurigaan adanya
- trombosis trauma ginjal yang sering merupakan satu-
satunya gejala. Berat ringannya hematuria
Trauma tumpul pada umumnya lebih sering
tidak menentukan berat ringannya cedera
dijampai daripada trauma tajam.
ataupun indikasi untuk melakukan operasi.

Diagnosa: 3. Pada kasus-kasus cedera vaskuler (avulsi/


trombosis) kadang-kadang tidak didapatkan
1. Anamnesa:
hematuria. H a l serupa juga didapatkan pada
- riwayat trauma
kasus-kasus trauma tajam.
- mekanisme
4. Indikasi untuk melakukan pemeriksaan B N O -
- kencing berdarah (gross hematuria)
I V P adalah trauma daerah ginjal dengan
- nyeri/jejas di daerah pinggang
hematuria atau pun tanpa hematuria.
2. Pemeriksaan fisik
5. Bila hasil B N O - I V P kurang informatif, maka
Umum:
perlu dilakukan pemeriksaan CT-Scan abdo-
- apakah ada syok
men. Arteriografi renal makin berkurang
- cedera ikutan:
peranannya, dan dikerjakan bila fasilitas C T -
-CNS
Scan tidak ada, atau bila terdapat non visua-
- toraks
lisasi ginjal pada B N O - I V P , dimana terda-
- abdomen
pat kecurigaan cedera vaskuler.
- fraktur
Urologis: pinggang: Pengelolaan
- jejas, hematoma, luka Indikasi operasi:
- massa 1. terdapat ekstravasasi kontras pada B N O -
- nyeri tekan I V P / CT-Scan/arteriografi renal
3. Laboratorium: urina sedimen: - hematuria 2. cedera vaskuler
4. Radiologis: 3. pada eksplorasi laparotomi terdapat hema-
- BNO-IVP tom daerah ginjal yang meluas.
- CT-Scan 4. parenkim ginjal yang "non viable"
- Arteriografi ginjal
Komplikasi:
Catatan: Early, empat minggu pertama setelah trauma:
1. Bila terdapat syok, maka pasien segera diren- 1. delayed bleeding
canakan untuk operasi, tanpa pemeriksaan 2. ekstravasasi urina
radiologis. 3. abses
U R O L O G I 1 4 7

S K E M A

TRAUMA GINJAL

gYOK(+) SYOK (-)

RESUSITASI

SYOK (+) SYOK{-) BNO-IVP

OPERASI KURANG INFORMATIF

i
CT-SCAN - > OBSERVASI

OPERASI ARTEFUOQRAR

4. sepsis 1. Iatrogenik: pada operasi-operasi ginekolo-


5. fistel urina gik, endoskopi saluran kemih dan operasi-

6. hipertensi . operasi daerah pelvis.

Late: 2. Trauma tajam:

1. hipertensi - luka tusuk


2. A - V fistel - luka tembak
3. hidronefrosis
Trauma tumpul pada ureter jangan dilupakan,
4. batu
meskipun frekuensinya sangat kecil. Trauma
5. P N C
ureter dapat menyebabkan terputusnya ureter,
terikatnya ureter yang bila total menyebabnya
T R A U M A U R E T E R sumbatan, atau bocor yang bisa menyebabkan
urinoma atau fistula urina. Bila kebocoran ter-
Pendahuluan
jadi intraperitoneal akan dapat menyebabkan
Trauma ureter jarang dijumpai, dan rnenurut tanda-tanda peritonitis.
penyebabnya dibagi menjadi:
14 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

GEJALA-GEJALA KLINIS - Ekstravasasi kontras pada daerah trauma

1. Bila ureter terikat total atau sebagian, maka dapat dilihat pada foto lambat ("late foto").

pasca bedah bisa didapati gejala-gejala fibris, 2. R P G : lebih memastikan lokasi obstruksi
nyeri pinggang yang sering bersama-sama atau ekstravasasi
gejala ileus paralitik seperti mual, muntah. 3. USG:
2. Fistula ureterovaginal atau ke kulit dapat - dapat memperlihatkan hidroureter atau
terjadi pada hari kesepuluh bedah karena urinoma
kebocoran urin.
- cara ini adalah cara non invasif yang paling
3. Anuria pasca bedah bisa terjadi, bila kedua sederhana dan dapat dipakai untuk me-
ureter terligasi total. nyingkirkan cedera ureter pasca bedah.

4. Kecurigaan cedera ureter harus dipikirkan


KOMPLIKASI
pada luka tusuk/tembak daerah retroperi-
toneal, dimana daerah ureter y tengah paling 1. Striktura ureter dan hidronefrosis

sering terkena. Untuk memastikan cairan 2. Urinoma.yang dapat menjadi abses


fistel adalah benar-benar urin, dengan peme- 3. Infeksi
riksaan kreatinin pada cairan tersebut atau
menyuntikkan zat warna indigo carimine PENGELOLAAN
yang mengubah warna cairan menjadi biru. 1. Bila diagnosa ditegakkan saat terjadinya ope-
rasi, maka dilakukan repair segera.
LABORATORIUM
2. Bila diagnosa ditegakkan dalam 7-10 hari
1. Urin: mikroskopik hematuria kadang dida-
pasca trauma, dan tidak terdapat tanda-
patkan.
tanda infeksi, abses atau penyulit yang lain,
2. Darah: kreatinin bisa meninggi, bila ada obs- maka dilakukan eksplorasi dan repair.
truksi bilateral.
3. Bila diagnosa lambat ditegakkan atau terda-
pat penyulit, maka drainage berupa nefros-
RADIOLOGIS
tomi harus dikerjakan, sedangkan repair ure-
1. BNO-IVP:
ter dikerjakan belakangan.
- bisa didapatkan massa dengan densitas
4. Tergantung lokasi cedera ureter, maka tek-
yang meninggi pada daerah pelvis atau
nik yang dipilih adalah sebagai berikut:
retroperitoneal pada foto polos.
a. ureter distal:
- setelah penyuntikan kontras bisa dida-
patkan ekskresi yang terlambat dengan - uretero-ureterostomi

hidronefrosis. - inplantasi ke buli-buli


U R O L O G I 1 4 9

b. ureter tengah: Gejala-gejala klinis


- uretero-ureterostomi 1. Tanda-tanda fraktur pelvis mudah didiagnosa

- transuretero-ureterostomi dengan pemeriksaan fisik dimana didapatkan


nyeri tekan dan krepitasi daerah fraktur.
c. ureter proksimah
2. Retentio urine atau pun gross hematuria
- uretero-ureterostomi
biasanya kita dapatkan.
- nefrektomi
3. Tanda-tanda abdomen akut biasanya ditemu-
- autotransplantasi
kan pada kasus-kasus ruptura intraperito-
5. Double J Stent sebaiknya dipasang untuk neal.
3-4 minggu, dan dapat diangkat secara
Laboratorium
endoskopik dari buli-buli.
1. Kateterisasi dikerjakan, bila klinis tidak ter-
dapat darah menetes dari uretra. Bila ter-
T R A U M A BULI-BULI
dapat darah menetes dari uretra, harus dibuat
Pendahuluan uretrogram retrograde lebih dulu untuk

Trauma buli-buli sering disebabkan rudapaksa memastikan adanya ruptura uretra.

dari luar, dan sering didapatkan bersama fraktur 2. Pada kateterisasi sering didapatkan gross he-

pelvis. Penyebab lain adalah trauma iatrogenik, maturia.


seperti operasi ginekologik dan operasi daerah
Radiologis
pelvis atau akibat tindakan endoskopik, seperti
1. B N O - I V P : dibuat imtuk memastikan trauma
operasi transuretral.
ginjal dan uretra, bila terdapat hematuria.
Patologi dan Patogenesis 2. Sistogram: dibuat foto waktu pengisian kon-

1. Terdapat dua jenis ruptura buli-buli yaitu tras dan yang lebih penting dibuat foto lagi

ruptura ekstraperitoneal dan ruptura intra- setelah pengosongan.

peritoneal. Komplikasi
2. Ruptura ekstraperitoneal biasanya terjadi 1. Abses pelvik, bila urina terinfeksi
oleh karena fragmen dari fraktur pelvis me-
2. Inkontinensia parsial: bila laserasi sampai
nusuk buli-buli sehingga terjadi perforasi.
ke leher buli-buli.
3. Ruptura intraperitoneal terjadi bila buli-
3. Peritonitis
buh dalam keadaan penuh dan terjadi trauma
langsung pada daerah abdomen bawah (direct Pengelolaan
blow). Pada kasus ini, akan terjadi gejala- Bila terdapat syok, dilakukan resusitasi, dan ope-
gejala peritonitis. rasi dikerjakan dengan insisi mediana suprapu-
1 5 0 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

bik. Pada ruptur ekstraperitoneal, setelah buli- 3. Bila terjadi trauma tumpul yang menyebab-
buli dibuka, dilakukan repair. Dilakukan juga kan fraktur daerah tersebut, maka uretra
insoeksi rongga peritonium untuk memastikan pars membranasea akan terputus pada daerah
adakah cairan berdarah, yang merupakan indi- apeks prostat pada prostato membranaeous
kasi untuk eksplorasi rongga peritonium lebih junction.
laniut. Luka ditutup dengan meninggalkan sis-
Patogenesis & Patologi
tostomi suprapubik dan juga dipasang kateter
1. Trauma uretra posterior biasanya disebab-
uretra. Pada ruptura intraperitoneal operasi dila-
kan oleh karena trauma tumpul dan fraktur
kukan dengan langsung membuka peritonium,
pelvis.
dan repair buli-buli dilakukan juga dengan mem-
2. Uretra biasanya terkena pada bagian prok-
buka buli-buli.
simal dari diafragma U . G . dan terjadi per-
ubahan posisi prostat ke arah superior (pros-
T R A U M A U R E T R A
tat terapung = floating prostat) dengan ter-
Pendahuluan bentuknya hematoma periprostat dan peri-
Trauma uretra biasanya terjadi pada pria dan vesical.
jarang pada wanita. Sering ada hubungan dengan
Gejala Klinik
fraktur pelvis dan "straddle injury". Uretra pria
1. Pasien biasanya mengeluh tidak bisa ken-
terdapat dua bagian yaitu anterior yang terdiri
cing dan sakit pada daerah perut bagian
dan uretra pars glanularis, pars pendulans, pars
bawah.
bulbosa dan posterior yang terdiri dari pars
2. Darah menetes dari uretra adalah gejala yang
mejnbranasea dan pars prostatika.
paling penting dari ruptur uretra dan sering
merupakan satu-satunya gejala, yang meru-
T R A U M A U R E T R A P O S T E R I O R
pakan indikasi untuk membuat uretrogram
Etiologi retrograde. Kateterisasi merupakan kontrain-
1. Uretra pars membranasea adalah bagian dikasi oleh karena dapat menyebabkan
uretra yang melewati diafragma urogenita- infeksi periprostatika dan perivesika hema-
lis (diafragma U . G . ) dan merupakan bagian toma serta dapat menyebabkan laserasi yang
yang paling mudah terkena trauma, bila ter- partial menjadi total.
jadi fraktur pelvis. 3. Tanda-tanda fraktus pelvis dan nyeri supra-
2. Diafragma U . G . yang mengandung otot- pubik dapat dijumpai pada pemeriksaan
otot yang berfungsi sebagai sphincter uretra fisik.
melekat/menempel pada daerah os pubis 4. Pada pemeriksaan colok dubur, bisa dida-
bagian bawah. patkan prostat mengapung (floating prostate)
U R O L O G I 1 5 1

pada ruptura total dari uretra pars mem- hasil, kateter dipertahankan kurang lebih
branasea oleh karena terputusnya ligamen empat minggu (kateter silikon).
puboprostatika.
T R A U M A U R E T R A A N T E R I O R
Laboratorium
Etiologi
1. Anemia
Straddle injury dan iatrogenik, seperti instru-
2. Urina, kadang-kadang tidak bisa diperiksa
mentasi atau tindakan endoskopik.
bila ada retensi.
Patogenesis & Patologi
Radiologis
1. Kontusio:
1. Fraktura pelvis
- tidak terdapat robekan, hanya terjadi
2. Retrograd uretrogram, akan menunjukkan
memar.
ekstravasasi.
- hematoma perineal biasanya menghilang
tanpa komplikasi.
Komplikasi
2. Laserasi:
1. Striktura uretra, impotensi dan inkontinen-
"Straddle injury" yang berat dapat menye-
sia.
babkan robeknya uretra dan terjadi ekstra-
2. Komplikasi akan tinggi bila dilakukan repair
vasasi urina yang bisa meluas ke skrotum,
segera, dan akan menurun bila kita mela-
sepanjang penis dan ke dinding abdomen
kukan hanya sistostomi suprapubik dan
yang bila tidak ditangani dengan baik ter-
repair dilakukan belakangan.
jadi infeksi dan sepsis.

Pengelolaan Gejala Klinik


1. Kateterisasi uretra merupakan kontraindi- 1. Riwayat jatuh dari tempat yang tinggi dap
kasi pada pasien ruptura uretra. terkena daerah perineum atau riwayat instru-
2. Setelah kegawatan dapat diatasi, maka dipa- mentasi disertai adanya darah menetes dari
sang sistostomi suprapubik dengan mem- uretra yang merupakan gejala penting.
buka buli-buli dan melakukan inspeksi buli- 2. Nyeri daerah perineum dan kadang-kadang
buli secara baik untuk meyakinkan ada/ ada hematoma perineal.
tidaknya laserasi buli-buli. 3. Retensio urin bisa terjadi dan dapat diatasi
3. Dalam minggu pertama setelah dipasang sis- dengan sistostomi suprapubik untuk semen-
tostomi suprapubik, pemasangan kateter tara, sambil menunggu diagnosa pasti. Pema-
uretra dapat dicoba dengan bantuan endos- sangan kateter uretra merupakan kontra-
kopi dalam narkose. Bila tindakan ini ber- indikasi.
1 5 2 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

Radiologis K E P U S T A K A A N
Utetrogram retrograd akan menunjukkan gam- 1. Blandy, J.: The Kidney Trauma, Lecture
baran ekstravasasi, bila terdapat laserasi uretra, Notes on Urology, E d . 3th.
seclangkan pada kontusio uretra tidak tampak 2. Mc Aninch, J.W.: Trauma Management.
adanya ekstravasasi. Bila tidak tampak adanya Vol. n.
ekstravasasi, maka kateter uretra boleh dipasang. 3. Peters P . C . M D . , Sagalowsky A . I . M . D . :
Genitourinary Trauma, Campbell's Urologi,
Kcm plikasi
Vol. m, E d . 6th.
Pe -darahan, infeksi/sepsis dan striktura uretra.
4. Smith' D . R . , Tanagho, E . A . : M c Aninch,

Pengelolaan J.W.: General Urology. E d . 13th.

Eksplorasi segera pada daerah ruptura dan dila-


kukan repair uretra.

STRIKTUR URETRA
Rochani

Definisi Strilttur Uretra Uretra posterior dibagi menjadi prostat uretra


dan membranasea uretra. Uretra posterior terle-
Striktura uretra adalah berkurangnya diameter
tak di posterior tulang pubis di anterior rektum,
dan atau elastisitas uretra yang disebabkan oleh
terdapat spinkter internus dan eksternus sehingga
jar.ngan uretra diganti jaringan ikat yang kemu-
kalau memerlukan operasi atau reparasi sulit.
dian mengerut menyebabkan lumen uretra me-
Dalam keadaan normal lumen uretra laki-
ngecil.
laki 24 ch dan wanita 30 ch, anak-anak -i- 1 ch.
(Kalau 1 ch = 0,3 mm maka lumen uretra nor-
A N A T O M I U R E T R A
mal laki-laki 7,2 m m dan wanita 9 mm).
Uretra dibagi menjadi dua bagian yaitu anterior
dan posterior. Uretra anterior dibagi lagi men-
B I O M E K A N I K S T R I K T U R A
jadi meatus uretra, pendulans uretra dan bulbus
U R E T R A
uretra. Uretra anterior ini berupa tabung yang
lurus, terletak bebas di luar tubuh, sehingga kalau Dalam ilmu fisika dikenal hukum Boyle-Gay-
memerlukan operasi atau reparasi relatif mudah. Lussac
U R O L O G I 1 5 3

P X V = CR. terjadi trabekulasi pada fase kompensasi, setelah


P : tekanan itu pada fase dekompensasi timbul sakulasi dan
C : konstanta divertikel. Perbedaan antara sakulasi dan diver-
V : volume tikel adalah penonjolan mukosa buli-buli pada
R :tahanan sakulasi masih di dalam otot buli-buli sedangkan

Juga dikenal tahanan berbanding terbalik dengan divertikel menonjol di luar buli-buli, jadi diver-

diameter. Pada striktura uretra lumen uretra tikel buli-buh adalah tonjolan mukosa keluar

mengecil, sehingga tahanan naik. Kalau tahanan buli-buli tanpa dinding otot.

naik, maka untuk mempertahankan volume


Residu urin
sesuai dengan H u k u m Boyle-Gay-Lussac tekanan
harus naik. Jadi pada striktura uretra pada waktu Pada fase kompensasi di mana otot buli-buli ber-
kencing kandung kencing harus menaikkan te- kontraksi makin kuat tidak timbul residu. Pada
kanan. fase dekompensasi maka akan timbul residu.

Dalam ilmu fisika dikenal dua macam aliran Residu adalah keadaan di mana setelah kencing

benda cair, aliran strimline dimana aliran cairan masih ada urin dalam kandung kencing. Dalam

dengan kecepatan yang sama, dan aliran turbu- keadaan normal residu ini tidak ada.

len dengan kecepatan yang berbeda-beda. Pada


Refluks vesiko ureteral
striktura uretra yang terjadi adalah arus turbu-
len dimana kecepatan urin berbeda-beda. H a l ini Dalam keadaan normal pada waktu buang air
menyebabkan aliran urin disamping kecil karena kecil urin dikeluarkan buli-buli melalui uretra.
lumen mengecil juga bercabang, urin yang kece- Pada striktura uretra di mana terdapat tekanan
patannya tinggi jauh jatuhnya dibandingkan intravesika yang meninggi maka akan terjadi
dengan yang rendah kecepatannya. refluks, yaitu keadaan di mana urin dari buli-
buli akan masuk kembali ke ureter bahkan sam-
pai ke ginjal.
P A T O F I S I O L O G I
S T R I K T U R A U R E T R A
Infeksi saluran kemih dan gagal ginjal
Trabekulasi, sakulasi dan divertikel Dalam keadaan normal, buli-buli dalam keadaan
Pada striktura uretra kandung kencing harus steril. Salah satu cara tubuh mempertahankan
berkontraksi lebih kuat, sesuai dengan H u k u m buli-buli dalam keadaan steril adalah dengan jalan
Starling. Maka otot kalau diberi beban akan ber- setiap saat mengosongkan buli-buli waktu buang
kontraksi lebih kuat sampai pada suatu saat air kecil. Dalam keadaan dekompensasi maka
kemudian akan melemah. Jadi pada striktura akan timbul residu, akibatnya maka buli-buli
uretra otot buli-buli mula-mula akan menebal mudah terkena infeksi.
1 5 4 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

Adanya kuman yang berkembang biak di Gejala yang lain adalah iritasi dan infeksi seperti
buli-buli dan timbul refluks, maka akan timbul frekuensi, urgensi, disuria, kadang-kadang dengan
pielonefritis akut maupun kronik yang akhir- infiltrat, abses dan fistel. Gejala lanjut adalah
nya timbul gagal ginjal dengan segala akibatnya. retensio urin.

INFILTRAT URIN, ABSES


P E M E R I K S A A N FISIK
DAN FISTULASI
Adanya sumbatan pada uretra, tekanan intra- 1. Anamnesa:

vesika yang meninggi maka bisa timbul inbibisi Untuk mencari gejala dan tanda adanya strik-

urin ke luar buli-buli atau uretra proksimal dari tura uretra juga untuk mencari penyebab

striktur. U r i n yang terinfeksi ke luar dari buli- striktura uretra.


buli atau uretra menyebabkan timbulnya infil- 2. Pemeriksaan'fisik umum dan lokal:
trat urin, kalau tidak diobati infiltrat urin akan Untuk mengecek keadaan penderita juga
timbul abses, abses pecah sehingga timbul fistel untuk meraba fibrosis di uretra, infiltrat,
di supra pubis atau uretra proksimal dari strik- abses atau fistula.
tur. 3. Pemeriksaan pembantu:
a. Laboratorium:
Etiologi striktura uretra
- urin dan urin kultur untuk melihat
1. Striktura uretra bisa terjadi secara konge-
adanya infeksi.
nital, misalnya kongenital meatus stenosis,
- ureum dan kreatinin untuk melihat faal
klep uretra posterior.
ginjal.
2. Striktura uretra yang didapat bisa terjadi
b. Radiologi:
akibat uretritis gonorrhoika atau non gonor-
- diagnosa pasti dapat dibuat dengan ure-
rhoika, akibat ruptura uretra anterior mau-
trografi.
pun posterior, iatrogenik seperti ruptura
- retrograde uretrografi untuk melihat
uretra akibat instrumentasi, pemasangan
kateter lama sehingga menyebabkan nekro- uretra anterior.

sis tekanan di daerah penoskrotal. - antegrade uretrograf untuk melihat ure-


tra posterior.
3. D i RS D r . Cipto Mangunkusumo penyebab
- bipoler uretrografi adalah kombinasi
terbanyak adalah karena ruptura uretra ante-
dari pemeriksaan antegrade dan retro-
rior maupun posterior.
grade uretrografi.
Gejala dan tanda - dengan pemeriksaan ini diharapkan di
Gejida dari striktura uretra yang khas adalah samping dapat dibuat diagnosis strik-
pancaran buang air seni kecil dan bercabang. tura uretra juga dapat ditentukan pan-
U R O L O G I 1 5 5

I jang striktura, ini penting untuk peren- U R E T R O P L A S T I


canaan terapi/operasi. Indikasi untuk uretroplasti adalah penderita
c. Uretroskopi:
dengan striktura uretra panjang lebih 2 cm
- pemeriksaan dengan endoskopi untuk atau dengan fistel uretro-kutan atau penderita
melihat secara langsung adanya strik- residif striktur pasca Uretrotomi Sachse .
tura.
Operasi uretroplasti ini bermacam-macam,
d. Uroflometri:
pada umumnya setelah daerah striktur di eksisi,
Uroflometri adalah pemeriksaan untuk uretra diganti dengan kulit preputium atau
menentukan jumlah urin yang dipancar- kulit penis dan dengan free graft atau pedikel
I kan per detik, normal flow maksimum graft yaitu dibuat tabung uretra baru dari
laki-laki adalah 15 ml/det wanita 25 m l / kulit preputium atau kulit penis dengan me-
det. nyertakan pembuluh darahnya.

T E R A P I
B E D A H E N D O S K O P I
Kalau penderita datang dengan retensio urin
Setelah dibuat diagnosis striktura uretra diten-
maka pertolongan pertama dengan sistostomi
tukan lokasi dan panjang striktura.
kemudian baru dibuat pemeriksaan uretro-
Indikasi untuk melakukan bedah endoskopi
grafi untuk memastikan adanya striktura ure-
dengan alat Sachse adalah striktura uretra ante-
tra.
rior atau posterior masih ada lumen walau-
Kalau penderita datang dengan infiltrat urin
pun kecil dan panjang tidak lebih 2 cm serta
atau abses, dilakukan insisi infiltrat dan abses
tidak ada fistel kateter dipasang selama 2-3
dan dilakukan sistostomi baru kemudian dibuat
hari pasca tindakan.
uretrografi.
Setelah penderita dipulangkan, penderita masih
harus kontrol setiap minggu sampai satu bulan
T R U K A R S I S T O S T O M I E
kemudian. Tiap bulan sampai 6 bulan dan
Kalau penderita datang dengan retensio urin
tiap 6 bulan seumur hidup. Pada waktu kon-
atau infiltrat urin, dilakukan sistostomie. trol dilakukan pemeriksaan uroflowmetri
Tindakan sistostomie dilakukan dengan tru- kalau Q max < 10 dilakukan Bouginasi.
kar, dilakukan dengan lokal anestesi, satu jari
di atas pubis di garis tengah, tusukan mem-
O T I S U R E T R O T O M I E
buat sudut 4 5 . Setelah trukar masuk, dima-
sukkan kateter dan trukar dilepas, kateter Tindakan otis uretrotomi dikerjakan pada
difiksasi dengan benang sutera ke kulit. striktura uretra anterior terutama bagian dis-
1 5 6 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

til dari pendulans uretra dan fossa manicu- oleh wanita di atas 40 tahun dengan sindroma
laris. sistitis berulang yaitu disuria, frekuensi dan

C>tis uretrotomi ini juga dilakukan pada wanita urgensi.

dengan striktura uretra. Diagnosa striktura uretra dibuat dengan bougie


aboul'e, tanda khas dari pemeriksaan bougie

S T R I K T U R A U R E T R A aboul'e adalah pada waktu dilepas terdapat


flik/hambatan.
P A D A W A N I T A
Pengobatan dari striktura uretra pada wanita
Etiologi striktura pada wanita berbeda dengan
dengan dilatasi, kalau gagal dengan otis ure-
laki-laki, etiologi striktura uretra pada wanita
tromi.
alcibat dari radang kronis. Biasanya diderita

BATU TRAKTUS URINARIUS


David Manuputty

Batu traktus urinarius sudah dijumpai pada nya substansi ini memungkinkan terjadi kris-
penemuan-penemuan arkeologis yang berusia talisasi.
lebih dari 4800 tahun SM, dokter Yunani dan Ketiga faktor ini mempengaruhi pembentukan
Roraawi kuno sudah membuat catatan mengenai batu, pembentukan batu disebabkan oleh lebih
simptom dan pengobatan batu. dari satu faktor pada urin yang mengalami super-
saturasi:

Teori pembentukan batu:


Hiperkalsiuria dapat disebabkan oleli:
A. Teori inti (nukleus); kristal dan benda asing - hiperkalsiuria absorbtif; gangguan metabo-
merupakan tempat pengendapan kristal pada lisme yang menyebabkan absorpsi usus yang
urin yang sudah mengalami supersaturasi. berlebihan juga pengaruh dari vitamin D dan
B. Teori matriks; matriks organik yang berasal hiperparatiroid
dari serum atau protein-protein urin mem- - hiperkalsiuria renal; kebocoran pada gin-
berikan kemungkinan pengendapan kristal. jal.
C. Teori inhibitor kristalisasi; beberapa sub-
stansi dalam urin menghambat terjadi kris- Hiperoksaluria:
talisasi, konsentrasi yang rendah atau absen- - primer
U R O L O G I 1 5 7

- oral dan inhalasi, pemakaian vitamin C dosis G E J A L A D A N T A N D A


tinggi dalam waktu yang lama, methoxyflu-
rane (obat bins). Batu Ginjal

- hiperoksaluria enternik Gejala

Sakit pada sudut C V A , sakit berupa pegal


Hiperurikusuria:
(akibat distensi parenkim dan kapsul ginjal),
- makanan yang banyak mengandung purine
kolik (hiperkristaltik otot polos pada kaliks
- pemberian sitostatika pada pengobatan neo-
dan pelvis ginjal), rasa sakit tidak sebanding
plasma
dengan bendungan yang terjadi tetapi tergan-
- dehidrasi kronis
tung dari bendungan yang terjadi secara tiba-
- obat-obatan; thiazide (diuretik), salisilat. tiba atau perlahan-lahan.

Untuk menegakkan diagnosis perlu anamnesis Nausea, muntah-muntah disertai distensi abdo-
yang teliti serta pemeriksaan radiologis dan peme- men disebabkan oleh ilius paralitik.

riksaan tambahan yang tepat, karena pemerik- Hematuria makroskopik (5-10%), hematuria
saan fisik pada umumnya tidak banyak mem- mikroskopi (90%).
bantu untuk menegakkan diagnosis, jangan mela- Infeksi, bila terjadi sepsis penderita akan
kukan pemeriksaan tambahan yang berlebihan demam, menggigil dan apatis.
sehingga merugikan penderita karena harus mem-
bayar lebih mahal. Tanda-tanda
Riwayat keluarga perlu ditanyakan secara Biasanya tidak ditemukan kelainan, kadang-
teliti antara lain: intake cairan, diet (susu, keju, kadang dapat ditemukan adanya nyeri tekan,
purine), obat-obatan (alkali, analgesik, vitamin nyeri ketok pada sudut C V A , bila terjadi hidro-
D , kemoterapi), immobilisasi yang lama, gout, nefrosis dapat teraba adanya massa.
atau pernah mengeluarkan batu.
Batu Ureter
Riwayat keluarga mengenai stone formation
(yang disebabkan oleh hiperoksaluria, hiperkal- Rasa sakit yang mendadak disebabkan oleh
semia, hiperuricemia, dan Iain-lain), tidak semua batu yang lewat, rasa sakit berupa pegal di su-
penderita dapat menceritakan riwayat keluarga dut C V A (distensi parenkim dan kapsul gin-
dengan jelas, bila dapat menceritakan riwayat- jal) atau kolik (hiperkristaltik otot polos), kolik
nya maka kita dapat menduga jenis batu apa ini menjalar ke perut bagian bawah sesuai
yang dideritanya dan pada foto B N O dapat dengan lokasi batu dalam ureter, pada pria
diduga apa batu itu bersifat radioopak atau radio- rasa sakit sampai ke testis (batu ureter proksi-
lusen. mal), pada wanita rasa sakit terasa sampai ke
1 5 8 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

vulva dan pada pria rasa sakit pada skrotum Hanya pada batu yang besar dapat diraba
(Isatu ureter distal). secara bimanual.
C jejala traktus digestifus seperti pada batu ginjal Pada pria di atas 50 tahun biasanya ditemukan

Edla batu sudah menetap di ureter hanya dite- pembesaran prostat.

mukan rasa pegal pada sudut C V A karena


Batu Uretra
bendungan.
Gejala
Tanda-tanda
Kencing lancar tiba-tiba berhenti disertai rasa
F ada saat akut penderita tampak gelisah, kulit sakit yang hebat (glans penis, batang penis, peri-
basah dan dingin kadang-kadang terdapat tanda- neum dan rektum) terjadi retensi urin (total atau
tanda syok ringan. parsial).
fJyeri tekan dan nyeri ketok pada sudut C V A ,
Tanda-tanda
sjjasme otot-otot abdomen, testis hipersensitif
Rasa sakit dapat membimbing ke arah lokasi di
(l^atu ureter proksimal), skrotum hipersensi-
tif (batu ureter distal). mana batu tertahan di dalam uretra:

Pada batu ureter yang sudah lama menetap - glans penis fosa navikularis

hanya ditemukan nyeri tekan dan nyeri ketok - uretra anterior -> lokasi batu
pada sudut C V A atau tidak ditemukan ke- - perineum dan rektum bulbus uretra
lainan sama sekali. dan uretra pars prostatika.
batu pada bulbus uretra dapat diraba
Batu Buli-buli
dengan R T .
Gejala
K.encing lancar tiba-tiba terhenti terasa sakit Laboratorium
yang menjalar ke penis bila pasien mengubah
Urin
posisi dapat kencing lagi, pada anak-anak
mereka akan berguling-guling dan menarik- p H > 7,6 biasanya ditemukan kuman urea

narik penis. splitting organisme dapat terbentuk batu mag-


nesium amonium prostat.
Kalau terjadi infeksi ditemukan tanda sistitis,
p H yang rendah menyebabkan pengendapan
kadang-kadang terjadi hematuria.
batu asam urat (organik)
Tanda-tanda Sidimen; sel darah merah meningkat (90%)
Adanya nyeri tekan suprasimpisis karena ditemukan pada penderita dengan batu, bila
infeksi atau teraba adanya urin yang banyak terjadi infeksi maka sel darah putih akan
(letensi). meningkat.
U R O L O G I 1 5 9

Biakan urin. Tidak semua penderita dengan batu ginjal


C C T untuk melihat fungsi ginjal. memberikan keluhan sehingga seringkaU mereka
Ekskresi C a , fosfor, asam urat dalam urin 24 datang dalam keadaan lanjut seperti hidrone-
jam untuk melihat apakah terjadi hiperekskresi. frosis yang hebat sehingga ginjal tidak dapat
diselamatkan.
Darah
Ini disebabkan antara lain:
hemoglobin; akan terjadi anemia pada gang-
rasa sakit terjadi bila batu itu menyumbat
guan fungsi ginjal kronis.
secara mendadak (menimbulkan rasa pegal
lekositosis terjadi karena infeksi.
atau kolik), bila batu itu menyumbat secara
ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal. perlahan-lahan maka penderita tidak akan
C a , fosfor dan asam urat. merasa adanya perasaan sakit. Derajat rasa

Radiologis sakit tidak sebanding dengan derajat ben-


dungan.
Foto B N O - I V P untuk melihat lokasi batu,
hematuria makroskopik, hanya dijumpai
besarnya batu, apakah terjadi bendungan atau
pada 5-10% dari penderita sedangkan hema-
tidak.
turia mikroskopik dijumpai pada 90% dari
Pada gangguan fungsi ginjal maka I V P tidak
penderita, bila penderita melakukan check
dapat dilakukan; pada keadaan ini dapat dila-
up rutin hematuria mikroskopik dapat ter-
kukan retrograd pielografi atau dilanjutkan
deteksi, sedangkan penderita yang tidak
dengan antegrad pielografi, bila hasil retro-
pernah melakukan check up kesehatan,
grad pielografi tidak memberikan informasi
hematuria ini tidak akan terdeteksi.
yang memadai.
Pada foto B N O batu yang dapat dilihat dise- Bila penderita datang dengan gangguan fungsi

but sebagai batu radio-opak sedangkan batu ginjal, foto I V P tidak dapat dilakukan, pada foto

yang tidak tampak disebut sebagai batu radio- B N O batu radio-opak dapat terlihat, sedangkan

lusen, berikut ini adalah urutan batu menurut batu radiolusen tidak tampak, pada kasus seperti

densitasnya, dari yang paling opak hingga ini perlu dilakukan pemeriksaan retrograd pie-

yang paling bersifat radiolusen; kalsium fos- lografi, tetapi tidak semua rumah sakit memiliki

fat, kalsium oksalat, magnesium amonium fos- alat endoskopi, bila retrograd pielografi belum

fat, sistin, asam urat, xantine. memberikan informasi yang memuaskan sebaik-
nya dilakukan pemeriksaan antegrad pielografi.

Ultrasonografi
Pemeriksaan U S G merupakan pemeriksaan yang
Pengobatan
non invasif yang sangat membantu, dapat dipa- Dapat dilakukan dengan melakukan; operasi ter-
kai untuk melakukan antegrad pielografi. bv^a, operasi endoskopi atau E S W L (non-invasif).
1 6 0 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

Operasi terbuka (open surgery) dapat dilaku- E S W L (Extra Corporeal Shockwave Litho-
kan pada batu ginjal, batu ureter dan batu tripsy), litotripsi non-invasif.
buli-buli.
Batu yang dikeluarkan perlu dianalisa untuk me-
Operasi endoskopik dapat dilakukan pada batu nentukan pengobatan dan pencegahan untuk
ginjal ( P C N ) , batu ureter, batu buli-buli dan menghindari pembentukan batu residif.
batu uretra, dengan melakukan litotripsi (Lito-
tripsi mekanik, litotripsi elektronik; hidro-
elektrik, ultrasonik, laser).

PROSTAT HIPERTROFI
Djoko Rahardjo

Prostat hipertrofi merupakan kelainan yang rapa teori, misalnya teori sel Stem (Isaacs), ber-
sering dijumpai di klinik urologi di Indonesia. dasarkan teori ini pada keadaan normal kelenjar
D i Jakarta prostat hipertrofi merupakan kelainan periuretral dalam keadaan keseimbangan antara
keclua tersering setelah batu saluran kemih. Ber- yang tumbuh dengan yang mati (steadystate). Sel
dasarkan pengalaman kami di Jakarta, prostat baru biasanya tumbuh dari sel stem. Oleh
hipertrofi menyita hampir setengah dari waktu karena sesuatu sebab seperti faktor usia, gang-
pat a ahli urologi. guan keseimbangan hormonal, atau faktor pen-
Di Rumah sakit D r . Cipto Mangunkusumo cetus yang lain, maka sel Stem tersebut dapat
(RSCM), Subbagian Urologi, setiap tahun dite- berproliferasi lebih cepat, sehingga terjadi hiper-
mukan antara 200 sampai 300 penderita baru plasi kelenjar periuretral.
dengan prostat hipertrofi. Istilah hipertrofi sebe- Teori kedua ialah teori Reawakening dari
narnya kurang tepat oleh karena sebenarnya jaringan kembali seperti perkembangan pada masa
yang terjadi ialah hiperplasi dari kelenjar peri- tingkat erribriologik, sehingga jaringan periure-
uretral yang kemudian mendesak jaringan pros- tral dapat tumbuh lebih cepat dari jaringan seki-
tat yang asli ke perifer dan menjadi kapsul bedah tarnya. Teori ini pernah dikemukakan oleh M c
(surgical capsule). Neal, yang juga membagi prostat menjadi
bagian zona sentral, zona periferal dan zona per-
ETIOLOGI alihan.

Mengapa kelenjar periuretral dapat mengalami Teori lain mengatakan bahwa hiperplasi dise-
hiperplasi, pada umumnya dikemukakan bebe- babkan oleh karena terjadinya perubahan kese-
U R O L O G I 1 6 1

imbangan antara testosteron dan estrogen. Tes- tosteron dan juga terjadinya konversi testoste-
tosteron sebagian besar dihasilkan oleh kedua ron menjadi estrogen pada jaringan adiposis di
testis, sehingga timbulnya pembesaran prostat daerah perifer dengan pertolongan enzim aroma-
memerlukan adanya testis yang normal (Huggins, tase. Estrogen inilah yang kemudian menyebab-
Moore). Testosteron dihasilkan oleh sel Leydig kan terjadinya hiperplasi stroma, sehingga tim-
atas pengaruh hormon Luteinizing H o r m o n bul dugaan bahwa testosteron diperlukan untuk
(LH), yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Kelen- inisiasi terjadinya proliferasi sel tetapi kemudian
jar hipofisis ini menghasilkan L H atas rangsangan estrogen yang akan berperan untuk perkem-
Luteinising Hormon Releasing Hormon ( L H R H ) . bangan stroma. Kemungkinan lain ialah per-
Di samping testis kelenjar anak ginjal juga meng- ubahan konsentrasi relatif testosteron dan estro-
hasilkan testosteron atas pengaruh A C T H yang gen akan menyebabkan produksi dan potensiasi
juga dihasilkan oleh hipofisis. Jumlah testoste- faktor pertumbuhan lain yang dapat menyebab-
ron yang dihasilkan oleh testis kira-kira 90% kan terjadinya pembesaran prostat. Berdasarkan
dari seluruh produksi testosteron, sedang yang angka otopsi di luar negeri, perubahan mikros-
10% dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Sebagian kopik pada prostat sudah dapat diidentifikasi
besar testosteron dalam tubuh berada dalam pada pria usia 30-40 tahun. Perubahan mikros-
keadaan terikat dengan protein dalam bentuk kopik ini bila terus berkembang akan menjadi
Senmi Binding Hormon (SBH). Hanya sekitar perubahan patologik anatomik, yang pada pria
2% testosteron berada dalam keadaan bebas dan usia 50 pada otopsi ternyata angka kejadiannya
testosteron bebas inilah yang memegang peranan
sekitar 50%, dan pada usia 80 tahun angka ter-
dalam proses terjadinya inisiasi pembesaran pros-
sebut mencapai sekitar 80%. Sekitar 50% dari
tat. Testosteron bebas ini dengan pertolongan
angka tersebut di atas akan berkembang men-
enzim 5-alfa reduktase akan dihidrolise menjadi
jadi penderita pembesaran prostat yang manifes.
Dihidro Testosteron (DHT). Dalam bentuk D H T
inilah yang kemudian akan diikat oleh reseptor
yang berada di dalam sitoplasma sel prostat EFEK P A T O L O G I K
sehingga membentuk DHT-Reseptor kompleks. P E M B E S A R A N P R O S T A T
DHT-Reseptor kompleks ini kemudian akan
Oleh karena proses pembesaran prostat terjadi
masuk ke dalam inti sel dan akan mempengaruhi
secara perlahan-lahan maka efek terjadinya per-
asam Ribo Nukleat ( R N A ) untuk menyebabkan
ubahan pada traktus urinarius juga terjadi secara
terjadinya sintesis protein sehingga dapat terjadi
perlahan-lahan. Perubahan patofisiologik yang
proliferasi sel (McConnel).
disebabkan pembesaran prostat sebenarnya di-
Dengan bertambahnya usia akan terjadi per- sebabkan oleh kombinasi resistensi uretra
ubahan keseimbangan Testosteron-Estrogen, hal daerah prostat, tonus trigonum dan leher vesika,
ini disebabkan oleh berkurangnya produksi tes- dan kekuatan kontraksi detrusor. Secara garis
1 6 2 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

besar detrusor dipersarafi oleh sistem para miksi sulit ditahan (urgensi), dan nyeri pada waktu
simpatis sedang trigonum dan leher vesika dan miksi (disuria). Gejala obstruktif disebabkan oleh
prostat oleh sistem simpatis (Hieble, Caine, karena detrusor gagal berkontraksi dengan cukup
dkk). Pada taraf awal setelah terjadinya pem- kuat atau gagal berkontraksi cukup lama sehingga
besaran prostat akan terjadi resistensi yang kontraksi terputus-putus, sedangkan gejala irita-
ber;ambah pada leher vesika dan daerah pros- tif disebabkan oleh karena pengosongan yang
tat, kemudian detrusor akan mencoba meng- tidak sempurna pada saat miksi atau pembesaran
atasi keadaan ini dengan jalan kontraksi lebih prostat menyebabkan rangsangan pada vesika,
kuat. sehingga vesika sering berkontraksi meskipun

!>ebagai akibatnya serat detrusor akan men- belum penuh, keadaan membuat sistem skoring

jadi lebih tebal dan penonjolan serat detrusor ke untuk menentukan beratnya keluhan klinik

d a k m mukosa buli-buli akan terlihat sebagai penderita prostat hipertrofi. D i samping skoring

balok-balok yang tampak apabila dilihat dari menurut Boyarsky, dikenal juga sistem skoring

dahm vesika dengan sistoskopi, mukosa vesika lain misalnya menurut Madsen dan Iversen,

dapat menerobos ke luar di antara serat detrusor Fowler dan kawan-kawan, skoring Denmark

sehingga terbentuk tonjolan mukosa yang apa- (Haid dkk), skoring American Urological Asso-

bila kecil dinamakan sakula dan apabila besar ciation ( A U A ) . Derajat berat gejala klinik pros-

disebut divertikel. Fase penebalan detrusor ini tat hipertrofi ini dipakai untuk menentukan

disebut fase kompensasi yang apabila berlanjut derajat berat keluhan subyektif, yang ternyata

detiusor akan menjadi lelah dan akhirnya akan tidak selalu sesuai dengan besarnya volume pros-

mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi tat. Gejala iritatif yang sering dijumpai ialah

untuk kontraksi sehingga akan terjadi retenti bertambahnya frekuensi miksi yang biasanya

urin total. lebih dirasakan pada malam hari. Sering miksi


pada malam hari disebut nokturia, hal ini dise-
babkan oleh menurunnya hambatan kortikal
G E J A L A D A N P A T O F I S I O L O G I selama tidur dan juga menurunnya tonus sfing-
ter dan uretra. Gejala obstruksi biasanya lebih
Boyarsky dan kawan-kawan membagi gejala pros-
disebabkan oleh karena prostat dengan volume
tat hipertrofi menjadi gejala obstruktif, yaitu
besar. Apabila vesika menjadi dekompensasi,
gejala harus menunggu pada permulaan miksi
maka akan terjadi retensi urin sehingga pada
(hesitency), miksi terputus (intermittency), mene-
akhir miksi masih ditemukan sisa urin di dalam
tes pada akhir miksi (terminal dribbling), pan-
vesika, hal ini menyebabkan rasa tidak tuntas
caran miksi menjadi lemah, rasa belum puas
pada akhir miksi. Jika keadaan ini berlanjut
sehz.bis miksi dan gejala iritatif yaitu bertam-
pada suatu saat akan terjadi kemacetan total.
bahiya frekuensi miksi (frekuensi), nokturia.
U R O L O G I 1 6 3

sehingga penderita tidak mampu lagi miksi. Oleh bagian atas kadang-kadang ginjal dapat teraba
karena produksi urin akan terus terjadi maka dan apabila sudah terjadi pielonefritis akan
pada suatu saat vesika tidak mampu lagi menam- disertai sakit pinggang dan nyeri ketok pada
pung urin sehingga tekanan intravesika akan pinggang. Vesika urin dapat teraba apabila sudah
naik terus dan apabila tekanan vesika akan naik terjadi retensi total daerah inguinal harus pula
terus dan apabila tekanan vesika menjadi lebih diperhatikan untuk mengetahui adanya hernia.
tinggi daripada tekanan sfingter akan terjadi Genitalia eksterna harus pula diperiksa untuk
inkontinensia paradoks (overflow incontinence). melihat adanya kemungkinan sebab yang lain
Retensi kronik dapat menyebabkan terjadinya yang dapat menyebabkan gangguan miksi seperti
refluks vesiko uretral dan menyebabkan dila- batu di fosa nafikulare atau uretra anterior,
tasi ureter dan sistem pelvio kalises ginjal dan fibrosis daerah uretra, fimosis, kondiloma di
akibat tekanan intravesikal yang diteruskan ke daerah meatus. Pemeriksaan colok dubur atau
ureter dan ginjal maka ginjal akan rusak dan Digital Rectal Examination ( D R E ) merupakan
terjadi gagal ginjal. Proses kerusakan ginjal dapat pemeriksaan yang sangat penting. D R E dapat
dipercepat apabila disertai adanya infeksi. D i memberikan gambaran tonus sfingter ani mukosa
samping kerusakan traktus urinarius bagian atas rektum, adanya kelainan lain seperti benjolan di
akibat dari obstruksi kronik penderita harus dalam rektum dan tentu saja meraba prostat.
selalu mengedan pada waktu miksi tekanan intra Pada perabaan prostat harus diperhatikan kon-
abdomen dapat menjadi meningkat dan lama- sistensi yang pada pembesaran prostat jinak kon-
kelamaan akan menyebabkan terjadinya hernia, sistensinya kenyal, adakah asimetri, adakah nodul
hemorrhoid. Oleh karena selalu terdapat sisa
pada prostat, apakah batas atas dapat diraba dan
kencing di dalam vesika maka dapat terbentuk
apabila batas atas masih dapat diraba biasanya
batu endapan di dalam vesika dan batu ini dapat
berat prostat diperkirakan kurang dari 60 gram.
menambah keluhan iritasi dan menimbulkan
Tentu saja perkiraan berat prostat dengan D R E
hematuri. D i samping pembentukan batu retensi
tidak akurat. Sebaliknya D R E merupakan cara
kronik dapat pula menyebabkan terjadinya
pemeriksaan yang cukup baik untuk mengeta-
infeksi sehingga terjadi sistitis dan apabila terjadi
hui adanya keganasan prostat. Pada adenocar-
refluks dapat terjadi juga pielonefritis.
cinoma prostat pada D R E akan teraba prostat
dengan konsistensi keras atau adanya benjolan
G A M B A R A N K L I N I K (nodul) yang konsistensinya lebih keras dari seki-
P R O S T A T H I P E R T R O F I tarnya atau adanya asimetri dengan bagian yang

Prostat hipertrofi biasanya ditemukan pada pria lebih keras. Dengan D R E dapat pula diketahui

usia di atas 50 tahun. Pemeriksaan fisik apabila adanya batu prostat yaitu apabila dapat diraba

sudah terjadi kelainan pada traktus urinarius adanya krepitasi.


1 6 4 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

P E M E R I K S A A N L A B O R A T O R I U M melebihi kapasitas normal vesika. Sisa urin lebih


dari 100 cc biasanya dianggap sebagai batas indi-
Perieriksaan urin dapat memberi keterangan
kasi untuk melakukan intervensi pada penderita
adanya kelainan lain yang penting yang harus
prostat hipertrofi. Derajat berat obstruksi dapat
diperhatikan dalam penanganan penderita selan-
pula diukur dengan mengukur pencaran urin
jutnya, seperti adanya diabetes melitus, protein-
pada waktu miksi, cara pengukuran ini disebut
uria yang dapat memberi petunjuk adanya gang-
uroflowmetri. Untuk dapat melakukan peme-
guan pada ginjal, lekositosuria yang harus dipi-
riksaan uroflow dengan baik diperlukan jumlah
kirkan adanya infeksi, hematuria mikroskopik
urin minimal di dalam vesika 125 sampai 150 ml.
yang harus dipikirkan adanya batu atau kega-
Angka normal untuk flow rata-rata (average
nas:m. Kadar ureum atau Blood Urea Nitrogen
flow rate) 10 sampai 12 ml/detik dan flow mak-
(BLI), kreatinin dan elektrolit pada darah dapat
simal sampai sekitar 20 ml/detik. Pada obstruksi
memberi gambaran mengenai fungsi ginjal.
ringan flow rate dapat menurun sampai average
Sehin itu biakan kuman urin dan test sensi-
flow antara 6-8 ml/detik, sedang maksimal flow
tivitas dapat memberi keterangan adanya infeksi
menjadi 15 mm/detik atau kurang. Dengan peng-
dan sekaligus identifikasi kuman dan pemilihan
ukuran flow rate tidak dapat dibedakan antara
antibiotika yang tepat.
kelemahan destrusor dengan obstruksi infrave-
sikal.

P E N G U K U R A N D E R A J A T
B E R A T O B S T R U K S I P E M E R I K S A A N P E N C I T R A A N

Derajat berat obstruksi dapat diukur dengan Pada saat sekarang pencitraan prostat dapat dila-
menentukan jumlah sisa urin setelah penderita kukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
miksi spontan. Sisa urin dapat ditentukan dengan pemeriksaan radiologik seperti Foto Polos Perut
pengukuran langsung yaitu dengan mengukur dan Pyelografi Intra Vena yang sangat terkenal
sisa kencing sehabis miksi dengan melakukan dengan istilah B N O dan IVP. Cara pemeriksaan
kateterisasi ke dalam vesika urin dan mengukur ini dapat memberi keterangan adanya penyakit
berapa sisa urin yang masih dapat keluar dengan ikutan misalnya batu saluran kemih, sumbatan
kateterisasi tadi, sisa urin dapat pula diketahui ginjal (hidronefrosis), adanya divertikel pada
dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi buh, dan kalau dibuat foto post miksi akan dapat
vesika setelah penderita kencing atau dengan dilihat adanya sisa urin, sedang adanya pembe-
membuat foto post voiding pada waktu mem- saran prostat dapat dilihat sebagai "filling defect"
buat IVP. pada dasar vesika yang sering juga disebut ada-
Pada orang normal sisa urin biasanya kosong, nya identasi prostat. Secara tidak langsung pem-
sedjing pada retensi urin total sisa urin dapat besaran prostat dapat pula diperkirakan apabila
U R O L O G I 1 6 5

dasar buli-buli pada gambaran sistogram tampak di x d2 X d3, bila kita anggap bahwa bentuk
terangkat atau ujimg distal ureter membelok ke prostat elipsoid dan d adalah jarak panjang, lebar
atas sehingga berbentuk seperti mata kail (fish (pada potongan transversal), dan panjang pros-
hook appearance). Apabila fungsi ginjal jelek tat pada potongan sagital.
sehingga ekskresi ginjal kurang baik atau pen-
Pencitraan lain yang dapat juga dibuat ialah
derita sudah dipasang kateter menetap maka
pencitraan dengan CT-Scanning dan Magnetic
dapat dibuat pemeriksaan sistogram retrograd
Resonance Imaging (MRI), tetapi oleh karena
yang dapat pula memberi gambaran indentasi
cara pemeriksaan ini mahal dan keterangan yang
prostat.
diperoleh tidak terlalu banyak dibandingkan

Cara pencitraan yang lain ialah pemeriksaan dengan cara yang lain maka cara ini dalam prak-

Ultrasonografi (USG). Cara pemeriksaan ini tek jarang dipakai.

untuk prostat hipertrofi dianggap sebagai peme- Pemeriksaan tambahan lain yang sering diker-
riksaan yang baik oleh karena ketepataimya dalam jakan ialah pemeriksaan sistoskopi. Sistoskopi
mendeteksi pembesaran prostat, tidak ada bahaya sebaiknya dilakukan apabila pada anamnese dite-
radiasi dan juga relatif murah. Pemeriksaan U S G mukan adanya hematuri atau pada pemeriksaan
dapat dilakukan secara trans abdominal atau trans- urin ditemukan adanya mikrohematuri, untuk
rektal ( T R U S = Tran Rectal Ultrasonografi). mengetahui adanya kemungkinan tumor di dalam
T R U S dianggap lebih baik untuk pemeriksaan vesika atau sumber perdarahan dari atas yang
kelenjar prostat apalagi bila menggunakan trans- dapat dilihat apabila darah datang dari muara
ducer yang "biplane". Selain untuk mengetahui ureter, atau adanya batu kecil yang radiolusen di
adanya pembesaran prostat pemeriksaan U S G dalam vesika. Selain itu sistoskopi dapat juga
dapat pula mendeteksi volume buli-buli, meng- memberi keterangan mengenai besarnya prostat
ukur sisa urin, dan patologi lain seperti diver- dengan mengukur panjangnya uretra pars pros-
tikel, tumor buli-buli yang besar, batu buli-buli. tatika dan melihat penonjolan prostat ke dalam
T R U S dapat pula mengukur besarnya prostat uretra.
yang diperlukan untuk menentukan jenis terapi
yang tepat yaitu apabila besarnya lebih dari 60
gram digolongkan besar sehingga kalau akan D I A G N O S E D E F E R E N S I A L
dilakukan operasi dipilih operasi terbuka. Per- Oleh karena sebenarnya proses miksi tergan-
kiraan besarnya prostat dapat pula dilakukan tung kepada kekuatan detrusor berkontraksi,
dengan U S G suprapubik atau trans uretral tetapi elastisitas leher vesika, dan resistensi uretra, maka
cara trans uretral dianggap terlalu invasif. Peng- setiap kesulitan miksi dapat disebabkan oleh
ukuran volume prostat sering disebut volumetri ketiga faktor penyebab tersebut. Kelemahan de-
dan biasanya memakai rumus volume = 0,52 x trusor dapat disebabkan oleh kelainan saraf (neu-
166 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

rogenic bladder), misalnya pada lesi medula spi- vatif misalnya dengan diberikan alfa blocker
nalis, neuropati diabetikum, sehabis operasi sebaiknya yang selektif untuk ( a i ) misalnya Pra-
radikal yang mengorbankan persarafan di daerah zosin, Terazosin 1 sampai 5 mg setiap hari. Pem-
peh'is, alkoholisme, penggunaan obat penenang, berian obat ini dapat menyebabkan penurunan
ganglion blocking agant, dan obat parasimpa- tekanan darah. Pada penderita dengan derajat
tolitik. Kekakuan leher vesika dapat disebabkan dua sebenarnya sudah ada indikasi untuk mela-
oleh proses fibrosis [bladder neck contyracture), kukan intervensi operatif, dan yang sampai seka-
sedang resistensi uretra dapat disebabkan oleh rang masih dianggap sebagai cara terpilih ialah
kan^na pembesaran prostat jinak atau ganas, Trans Uretral Resection ( T U R P). Cara peng-
turn or di leher vesika, batu di uretra atau strik- obatan ini meskipun masih memerlukan pem-
tur uretra. Kelainan-kelainan tersebut dapat dili- biusan dan merupakan tindakan yang invasif
hat bila dilakukan sistoskopi. D i samping itu masih dianggap aman dan menurut pengalaman
meskipun di Indonesia jarang obstruksi infra- di Jakarta mortalitas T U R P sekitar 1% dan
vesikal dapat pula disebabkan oleh gangguan morbiditas sekitar 7-8%. Kadang-kadang derajat
fungsi misalnya dissynergia destrusor sfingter. dua penderita masih belum mau dilakukan ope-
rasi, dalam keadaan seperti ini masih bisa dicoba
dengan pengobatan konservatif.
P E N G O B A T A N

Prostat hipertrofi yang telah memberikan kelu- Pada penderita derajat 3, T U R P masih dapat

han klinik biasanya akan menyebabkan pende- dikerjakan oleh ahli urologi yang cukup ber-

rita datang kepada dokter. Secara klinik biasa- pengalaman melakukan T U R oleh karena biasa-
nya derajat berat gejala klinik dibagi menjadi nya pada derajat 3 ini besar prostat sudah lebih
empat gradasi yaitu: Derajat satu, apabila dite- dari 60 gram. Apabila diperkirakan prostat sudah
mukan keluhan prostatismus, pada D R E dite- cukup besar sehingga reseksi diperkirakan tidak
mukan penonjolan prostat dan sisa urin kurang akan selesai dalam satu jam maka sebaiknya dila-
dari 50 ml. Derajat dua apabila ditemukan tanda kukan operasi terbuka. Operasi terbuka dapat
dan gejala seperti pada derajat satu, prostat lebih dilakukan melalui route transvesikal yaitu dengan
menonjol, batas atas masih teraba dan sisa urin membuka vesika dan prostat dinukleasi dari
lebih dari 50 ml tetapi kurang dari 100 ml. dalam vesika. Keuntungan teknik ini dapat seka-
Derajat tiga seperti derajat dua, hanya batas atas ligus untuk mengangkat batu vesika atau diver-
prostat tidak teraba lagi dan sisa urin lebih dari kulektomi apabila ada divertikel yang cukup
100 ml, sedang derajat empat apabila sudah ter- besar. Kerugian cara ini oleh karena harus mem-
jadi retensi total. Pada penderita dengan derajat buka vesika sehingga memerlukan memakai
satu biasanya belum memerlukan tindakan ope- kateter lebih lama sampai luka pada dinding
rasi, dapat diberikan pengobatan secara konser- vesika sembuh. Cara operasi terbuka yang lain
U R O L O G I 1 6 7

ialah cara retropubik menurut Terence Millin diusahakan pengobatan konservatif. Oleh karena
yaitu route retropubik dengan jalan membuka penyebab obstruksi pada penderita prostat hiper-
kapsel prostat tanpa membuka vesika dan kemu- trofi salah satunya disebabkan oleh karena keka-
dian prostat dienukleasi dari retropubik. Cara kuan leher vesika, maka salah satu cara peng-
ini mempunyai keunggulan tanpa membuka obatan konservatif ialah dengan memberikan
vesika sehingga pemasangan kateter tidak usah obat alfa blocker dan biasanya dipilih yang spe-
selama bila membuka vesika, kerugiannya tentu sifik penghambat a i misalnya Prazosin, Terazo-
saja cara ini tidak dapat dipakai kalau diperlukan sin dengan dosis 1-5 mg setiap hari. Pengobatan
tindakan lain yang harus dikerjakan dari dalam dengan penghambat alfa ini pertamakali dilaku-
vesika. Kedua cara operasi terbuka tersebut diban- kan oleh Caine dan kawan-kawan yang dilapor-
dingkan dengan cara T U R P masih kalah di kan pada tahun 1976. Dengan pengobatan cara
dalam morbiditas yang lebih lama dan ada bekas ini ditemukan perbaikan sekitar 30-70% pada
sayatan, tetapi dapat dikerjakan tanpa memer- symptom skore dan kira-kira 50% pada flow
lukan alat-alat yang istimewa, cukup dengan alat- rate. Efek samping dari obat ini ialah efek hipo-
alat bedah yang standar. Cara pengobatan secara tensi seperti pusing, lemas, palpitasi dan merasa
endoskopik lain yang lebih ringan dari T U R P lemah.
ialah Trans Uretral Incision Prostat ( T U I P). Cara pengobatan konservatif dengan obat yang
Cara pengobatan ini juga secara endoskopik lain ialah dengan pemberian obat-obat anti
yaitu dengan menyayat memakai alat seperti androgen yang dapat mulai pada tingkat hipo-
yang dipakai pada T U R P tetapi memakai alat fisis, misalnya dengan pemberian G n - R H analo-
pemotong yang menyerupai alat penggaruk. gue sehingga menekan produksi L H , yang menye-
Sayatan dimulai dari dekat muara ureter sampai babkan produksi Testosteron oleh sel Leydig
dekat ke verumontanum dan harus cukup dalam berkurang. Cara ini tentu saja menyebabkan
sampai tampak kapsel prostat. T U I P ini mem- penurunan libido oleh karena penurunan kadar
punyai keuntungan lebih cepat daripada T U R P. testosteron darah. Pada tingkat yang lebih ren-
Hipertrofi derajat empat tindakan pertama yang dah dapat pula diberikan obat anti androgen
harus segera dikerjakan ialah membebaskan pen- yang mekanisme kerjanya mencegah hidrolise
derita dari retensi urin total, dengan jalan mema- testosteron menjadi D H T dengan memberikan
sang kateter atau memasang sistostomi setelah penghambat 5 - a reductase inhibitors, sehingga
itu baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk jumlah D H T berkurang tetapi jumlah T tidak
melengkapi diagnostik, kemudian terapi defini- berkurang, sehingga libido juga tidak menurun.
tif dapat dengan T U R P satu operasi terbuka. Contoh obat tersebut ialah Finesteride, Proscar.
Untuk penderita yang oleh karena keadaan umum- Obat anti androgen lain yang juga bekerja pada
nya tidak memungkinkan dilakukan operasi dapat tingkat prostat ialah obat yang mempunyai meka-
1 6 3 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

nistne kerja sebagai inhibitor kompetitif terha- ini biasanya memberikan perbaikan yang ber-
dap reseptor D H T sehingga D H T tidak dapat sifat sementara.
membentuk kompleks DHT-Reseptor. Obat ini Pada perkembangan akhir-akhir ini dicoba
juga tidak menurunkan kadar T pada darah, pula ablasi prostat yang membesar dengan meng-
sehingga libido tidak menurun. Kesulitan peng- gunakan Laser. Roth dan Aretz (1991) mempo-
obatan konservatif ini ialah menentukan berapa pulerkan Transuretral Ultrasound Guided Laser
lama obat harus diberikan dan efek samping dari Induced Prostatectomy ( T U L I P ) , yang kemudian
ohiX. Pengobatan lain yang juga minimal inva- disempurnakan dengan dibuatnya alat deflek-
sif ialah pengobatan dengan memanaskan pros- tor sinar laser 90 derajat sehingga sinar laser dapat
tat dengan gelombang ultrasonik atau gelom- diarahkan ke arah kelenjar prostat yang mem-
bar g radio kapasitif yang disalurkan ke kelenjar besar.
prostat melalui antene yang dipasang pada ujung
Pemasangan stent, pada uretra pars prosta-
kateter proksimal dari balon. Pemanasan ini dila-
tika merupakan cara mengatasi obstruksi infra-
kukan sampai suhu 45 sampai 47 derajat Celsius
vesikal yang juga kurang infasif, yang merupa-
selama 1 sampai 3 jam. Efek dari pemanasan ini
kan alternatif sementara apabila kondisi pende-
akan menyebabkan terjadinya vakuolisasi pada rita belum memungkinkan untuk mendapatkan
jaringan prostat dan penurunan tonus jaringan terapi yang lebih infasif.
seh ngga tekanan uretra menurun sehingga ob-
Akhir-akhir ini dikembangkan juga stent yang
strtksi berkurang. Dengan cara pengobatan ini
dapat dipertahankan lebih lama misalnya Porges
dengan mempergunakan alat T H E R M E X II kami
Urospiral (Parker dkk.) atau Wallstent (Hording,
memperoleh hasil perbaikan kira-kira 70-80%
AL. Paulsen).
pada symptom obyektif dan kira-kira 50-60%
perljaikan pada flow rate maksimal. Mekanisme
yang pasti mengenai efek pemanasan prostat ini K E P U S T A K A A N
belum semuanya jelas. Salah satu teori yang masih 1. Caine, M . : Alpha adrenergic blocker for the
harus dibuktikan ialah bahwa dengan pemanasan treatment of B P H . U r o l . CUn, of North
aka:i terjadi perusakan pada reseptor alfa yang Am., 17: 641.
berada pada leher vesika dan prostat. Cara peng- 2. Christensen, M.M.; Bruskewitz, R.C.: Clini-
obatan lain yang juga kurang infasif ialah dilatasi cal manifestation of B P H and indication of
uret ra di daerah prostat dengan memakai balon therapeutic intervention. Urol. Clin, of North
yang dikembangkan di dalamnya. Cara ini dike- Am. 17: 509.
nal sebagai Trans Uretral Baloon Dilatation
3. de Voogt, H.J.; Soloway, M.S.: Prostate cancer
(TL BD), dan pelopor cara ini di antaranya Bur-
emphasis on new treatment modalities. Hohst
hen ne, Castaneda, Reddy dan Hubert. T U B D
Medication up-date.
U R O L O G I 1 6 9

4. Dowd, J.B.; Smith, J.J.: Balloon dilatation of 9. Nordling, J.; Poulsen, AL.: Prostatic stents:
the prostate. U r o l . C l i n of North A m . 17: Indications techniques and clinical result of
671. prostatic coil.
5. Ekman, P.: B P H epidemiology and risk 10. Orandi, A : T U R P vs Transuretral incision
factors. The prostate supplement 2: 23-31. of the prostate. U r o l . Clin, of North A m .
Alan R., Liss, Inc. 17: 601.
6. Isaac, J.T.; Coffey, S.: Etiology and disease 11. Rahardjo, D.: Pembesaran prostat jinak. P I T
process of BPH. The prostate supplement, 2: I K A B I : Perkembangan hipertrofi prostat,
33-50. Alan R. Liss Inc. Semarang.
7. Iskandar, Rinaldi; Subagja, I . G . ; Rahardjo, 12. Paelang, B.V.: Diagnostic assessment of BPH.
D.: Populasi kasus bedah urologi di R S C M . The prostate supplement 2: 51-68. Alan R.
8. McNael, J.: Pathology of BPH; Insight into Liss Inc.
etiology. U r o l . Clin, of North Am. 17:477. 13. Schroder, F.H.; Blow, J . H . M . : Natural his-
tory of B P H . The prostate supplement 2:
17-22. Alan R. Liss Inc.

T U M O R G A N A S D A L A M BIDANG UROLOGI
Rainy Umbas

Pendahuluan

Keganasan pada kelenjar prostat, buli-buli, dan ureter, uretra, skrotum, epididimis dan vesicula
ginjal merupakan yang tersering dijumpai dalam seminalis sangat jarang dijumpai.
bidang urologi. Penyakit-penyakit ini pada
umumnya tidak menimbulkan keluhan atau
Manifestasi keluhan dan gejala
gejala sehingga sering didiagnosa pada stadium
lanjut. Keganasan pada testis bersifat cepat tum- Hematuri: Adanya hematuri yang nyata atau-
buh dan tersering mengenai penderita-penderita pun mikroskopik sering dijumpai pada kega-
berusia muda. Keganasan penis walaupun jarang nasan mengenai pelvis renis, ureter, dan buli-
dijumpai di negara-negara barat, insidennya cukup buli. Namun demikian keadaan ini juga dapat
tinggi di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia ter- dijumpai pada penyakit-penyakit bukan kega-
masuk di Indonesia. Adapun keganasan pada nasan di saltu-an kemih seperti batu saluran kemih.
1 7 0 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

pembesaran prostat jinak, dan infeksi. Khusu- spontan ke dalam tumor ini, maka dapat
snya di Indonesia, di mana insiden batu saluran menimbulkan rasa nyeri yang menyerupai
kemih dan pembesaran prostat jinak merupakan nyeri pada keadaan bukan keganasan seperti
yang tertinggi dalam bidang urologi, dan masih torsio testis atau radang testis akut.
tinj^ginya angka infeksi spesifik ( T B C ) menye-
Disuria: Biasanya dijumpai pada penyakit-
babikan kita untuk tidak melupakan hal-hal ter-
penyakit infeksi buli-buli, pembesaran prostat
sebut pada saat melakukan diagnosa. Manifestasi
jinak atau batu buli-buli. Akan tetapi, tumor
keganasan urologi dapat terdiri dari hal-hal ter-
ganas buli-buli yang tumbuh pada atau di dekat
sebut di bawah ini.
muara uretra interna akan menyebabkan hal
Nyeri: Terjadinya rasa nyeri dapat dihubung- yang sama.
kan dengan lokasi keganasan dan dapat diurai-
Kelainan-kelainan pada kulit: Tumor atau tukak
kan sebagai berikut:
pada umumnya dapat terjadi pada tumor jinak,
a. Nyeri pinggang dapat terjadi pada tumor
tumor ganas, maupun radang pada penis. H a l ini
ganas ginjal yang disebabkan oleh peregangan
menyebabkan perlunya dilakukan biopsi dan
kapsul ginjal. H a l ini juga dapat dijumpai
pemeriksaan histopatologi terhadap setiap tumor
pada tumor ganas ureter yang menyumbat
atau tukak pada penis.
total sehingga terjadi dilatasi ureter dan
hidronefrosis. Kolik juga dapat terjadi bila
ada bekuan darah atau gumpalan jaringan
M a s a yang teraba:
nekrotik yang menyumbat ureter.
b. Nyeri buli-buli pada uniumnya disebabkan a. Tumor ganas ginjal umumnya tidak menim-

karena radang yang terjadi di buli-buli ber- bulkan keluhan atau gejala sampai diraba-

samaan dengan adanya tumor ganas. Rasa nya massa tumor, baik oleh penderita sen-

nyeri suprapubik yang menetap dan mening- diri atau oleh dokter pemeriksa. Massa tumor

kat pada saat berkemih akan terjadi pada ini dapat dikelirukan dengan kista ginjal,

tumor ganas yang tumbuh keluar dari buli- hidronefrosis, atau bahkan pembesaran limpa.

buli. b. Adanya massa tumor dalam rongga perito-


c. Nyeri pada tulang khususnya tulang bela- neal menandakan kemungkinan adanya
kang dan panggul pada penderita lanjut usia metastasis ke kelenjar limfe para-aorta dari
menandakan adanya kemungkinan metasta- tumor ganas testis. Akan tetapi adaAya massa
sis tulang yang berasal dari tumor ganas tumor di perut bagian bawah umumnya
prostat. disebabkan oleh tumor saluran pencernaan
d. Nyeri testis pada keganasan testis sebenar- atau tumor kandungan/kebidanan, sedang-
nya jarang terjadi, tetapi bila ada perdarahan kan tumor ganas buli-buli sendiri umum-
U R O L O G I 1 7 1

nya baru dapat diraba secara pemeriksaan satunya teihuan yang didapat pada tumor ganas
bimanual pada penderita yang dibius. ginjal atau testis. Terabanya kelenjar limfe para-
c. Massa tumor berkonsistensi keras pada pros- aorta pada penderita laki-laki muda dapat berarti
tat menandakan kemungkinan besar ada- adanya tumor ganas testis. Udem pada satu atau
nya keganasan prostat. Kemungkinan lain kedua tungkai bawah dapat disebabkan karena
adalah adanya batu dalam kelenjar prostat, penekanan terhadap pembuluh-pembuluh balik
fibrosis prostat, atau radang prostat spesi- iliaka oleh pembesaran kelenjar limfe yang
fik. Untuk itu, satu-satunya cara untuk men- mengandung sel-sel tumor dari tumor ganas buli-
dapatkan diagnosa pasti adalah melakukan buli atau prostat.
biopsi prostat.
P a r u - p a r u : Tumor ganas ginjal, prostat dan tes-
d. Terabanya massa tumor pada testis tanpa
tis sering menyebabkan penyebaran ke paru-paru.
disertai rasa nyeri harus selalu dipikirkan
sebagai suatu keganasan sampai dapat dibuk- T u l a n g : Metastasis ke tulang sering dijumpai
tikan sebaliknya. pada keganasan prostat dan ginjal. H a l ini me-
nyebabkan keluhan nyeri, patah tulang yang
D e m a m : Tumor ganas ginjal kadang-kadang tidak
terjadi secara spontan atau manifestasi kelainan
menimbulkan gejala selain demam. Ttmior-tumor
saraf karena metastasis ke tulang belakang.
lain yang menyebabkan sumbatan pada saluran
kemih juga dapat menimbulkan gejala demam H e p a r : Tumor ganas ginjal sangat sering meng-
oleh karena adanya sepsis. adakan metastasis ke hepar. Pada keadaan lanjut
dapat menyebabkan terjadinya jaundice.
A n e m i : Dengan adanya tumor ganas lanjut pada
saluran kemih, maka adanya anemi sudah dapat S u s u n a n saraf pusat: Tumor ganas ginjal atau
diduga walaupun tanpa disertai perdarahan. H a l prostat dapat mengadakan metastasis ke sistem
ini terutama dapat terjadi pada tumor ganas pros- saraf pusat, sehingga menyebabkan keluhan atau
tat yang sudah bermetastasis ke tulang sehingga gejala gangguan sistem saraf.
mengurangi jumlah sumsum tulang. Selanjutnya akan diuraikan mengenai kega-
nasan urologi yang sering dijumpai yaitu tumor
Keluhan dan tanda-tanda metastasis ganas ginjal (renal cell carcinoma dan nefroblas-

Seperti sudah diuraikan sebelumnya, tumor ganas toma), buli-buli, prostat, testis, dan penis.

urologi seringkali tidak menimbulkan keluhan


lokal atau tanda-tanda yang jelas. Manifestasi R E N A L C E L L C A R C I N O M A
klinis yang terjadi hanya berasal dari metastasis. ( A D E N O C A R C I N O M A G I N J A L )

K e l e n j a r l i m f e : Pembesaran kelenjar limfe su- Dilaporkan pertama kah oleh Grawitz pada tahun
praclavicular kiri mungkin merupakan satu- 1883 sehingga dikenal juga dengan nama tumor
17)2 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

G r i w i t z . Sering juga disebut sebagai hiperne- Salah satu tanda yang khas pada keadaan lan-
froma atau clear cell carcinoma. Oleh karena jut adalah terabanya masa di daerah pinggang
tumor ganas ini berasal dari sel-sel epitel tubulus yang ditemukan pada kira-kira sepertiga dari
proksimal, maka nama yang tepat adalah renal penderita.
cell carcinoma atau adenocarcinoma ginjal. Adanya trias yang terdiri dari hematuri, nyeri
Tumor ini tersering mengenai penderita pada pinggang, dan terabanya massa pernah dipakai
usia enam puluhan dan dua atau tiga kali lebih sebagai tanda-tanda dan gejala klasik untuk pe-
senng dijumpai pada penderita laki-laki. nyakit ini. Tetapi belakangan ini diketahui bahwa
Penyebab pasti dari tumor ganas ini belum trias tersebut dijumpai pada tidak lebih dari 50%
diketahui walaupun secara eksperimen dilapor- penderita.
kan adanya hubungan dengan cycasin, aflatoxin, Selain itu, dapat juga dijumpai adanya pening-
antibiotika, zat-zat kimia (timah dan cadmium), gian tekanan darah yang disebabkan oleh pening-
radiasi, dan virus. Baru-baru ini juga dilaporkan katan kadar renin dalam darah, dan varicocele
babwa pada penderita-penderita dengan hemo- yang disebabkan oleh penekanan tumor terha-
dialisa kronis dijumpai adanya kista ginjal dan dap vena spermatika.
kadang-kadang terdapat tumor ganas ginjal.
Namun demikian hubungan yang pasti belum-
Laboratorium

lah diketahui. Pada pemeriksaan urinalisa dapat dijumpai ada-


nya hematuri. Tetapi harus diingat bahwa tidak
Gejala adanya hematuri tidaklah dapat menyingkirkan
Rasa nyeri adalah keluhan yang sering dijumpai kemungkinan adanya tumor ganas ginjal.
walaupun yang disebabkan oleh tumor primer Pada pemeriksaan darah dapat dijumpai ada-
hanyalah dijumpai pada 50% dari penderita. nya anemi, gangguan fungsi hepar, dan hiper-
Keluhan umum berupa kelemahan, penurunan kalsemia. Peninggian laju endap darah juga sering
berat badan, dan tanda-tanda anemi merupakan dijumpai.
gejala-gejala yang paling awal dijumpai.
Radiologi
Tarda Pemeriksaan radiologi pertama adalah foto polos
Hematuri merupakan tanda yang utama pada abdomen, di mana dapat dijumpai adanya pem-
penyakit ini, dapat berupa mikroskopik hema- besaran bayangan ginjal dan kadang-kadang ada-
turi tetapi lebih sering berupa hematuri yang nya kalsifikasi pada daerah ginjal. Selanjutnya,
nyata, hilang timbul, dan tidak disertai rasa sakit pada pemeriksaan pielografi intravena dapat dite-
kecuali kolik yang disebabkan oleh turunnya mukan adanya perubahan bentuk pada collec-
bekuan darah ke dalam ureter. Sayangnya, ting system yang merupakan tanda utama ada-
hematuri biasanya terjadi pada keadaan lanjut. nya tumor dalam ginjal. Apabila ginjal yang ter-
U R O L O G I 1 7 3

kena tidak berfungsinya pada pemeriksaan ini, Stadium


perlu dilakukan pemeriksaan retrograd pielo- Sebagai patokan, dipakai cara stadium yang di-
grafi untuk melihat perubahan bentuk terse- anjurkan oleh U I C C yaitu:
but.
Tl: T u m o r berukuran < 2,5 cm, masih ter-
Arteriografi ginjal masih merupakan langkah
batas dalam ginjal.
diagnostik yang penting pada persangkaan ada-
T 2 : T u m o r berukuran > 2,5 cm, masih ter-
nya tumor ganas ginjal, dan tanda yang khas
batas dalam ginjal.
yaitu adanya neovascularisasi.
T3: Tumor sudah tumbuh ke luar dari kap-
Selain itu, untuk mencari adanya metastasis,
sul ginjal atau mengenai vena renalis
perlu dilakukan pemeriksaan foto toraks dan
tetapi masih belum menembus kapsul
bone survey.
Gerota.
Ultrasonografi T4: T u m o r sudah tumbuh ke luar dari kap-

Apabila terdapat keraguan antara kista ginjal sul Gerota.

dan tumor padat ginjal, maka pemeriksaan yang


Pengobatan
tersederhana dan murah adalah pemeriksaan
Pengobatan pilihan untuk tumor yang belum
ultrasonografi.
menunjukkan tanda-tanda metastasis adalah radi-
C T scan kal nefrektomi yaitu pengangkatan en bloc gin-

Untuk tambahan ketepatan dalam membeda- jal beserta tumornya dan kapsul Gerota secara

kan antara kista atau tumor padat, dapat dila- intak. Tindakan ini dapat dilakukan melalui

kukan pemeriksaan C T scan. Nilai tambahan sayatan torakoabdominal atau transabdominal,

dari pemeriksaan ini adalah ketepatan dalam dan sebelum melakukan pengangkatan ginjal,
didahului dengan kontrol terhadap pembuluh
melakukan staging. Pemeriksaan ini dapat juga
(arteri dan vena) ginjal. Pada pembedahan ini,
dilakukan untuk melihat adanya sisa tumor sete-
dapat sekaligus dilakukan pengangkatan kelen-
lah pembedahan atau adanya rekurensi tumor
jar supra renal dan kelenjar getah bening, tetapi
pasca bedah.
perlu atau tidaknya kedua hal ini dilakukan masih
Diagnosa banding diperdebatkan.
Pada renal cell carcinoma, diagnosa bandingnya Apabila sudah ada metastasis maka peng-
adalah setiap pembesaran ginjal atau adanya obatan yang dianjurkan adalah nefrektomi dengan
massa dalam ginjal yang disebabkan oleh tumor harapan akan memperpanjang harapan hidup,
jinak. Hal-hal ini biasanya dapat dibedakan mengurangi lesi metastasis, meninggikan efek-
dengan pemeriksaan ultrasonografi, arteriografi, tivitas pengobatan tambahan lainnya, mengu-
dan C T scan. rangi keluhan setempat, dan mengurangi penga-
1 7 4 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

ruh kejiwaan terhadap adanya keganasan. Namun tahun 11 bulan, tetapi dapat pula terjadi pada
demikian, karena angka mortaHtas operasi pada penderita dewasa muda atau dewasa, dan fre-
tumor yang sudah ada metastasis relatif tinggi, kuensinya sama untuk kedua jenis kelamin.
malca operasi ini hanya dianjurkan bila harapan Tumor ini diduga merupakan kelainan bawa-
hidap diperkirakan akan lebih dari 6 bulan. Tin- an, mengingat adanya campuran unsur-unsur
dakan lainnya adalah embolisasi arteri renalis, embrional, dan dapat dijumpai bersamaan dengan
sedangkan radioterapi dapat diberikan sebagai kelainan kongenital lainnya.
pengobatan paliatif untuk keluhan sakit akibat
Gejala
mel astasis ke tulang.
Rasa nyeri dapat dijumpai pada 20-30% dari
Follow-up penderita tumor ini, sedangkan kurang napsu
makan, mual, dan muntah pada 15% penderita.
Pemeriksaan pada follow-up meliputi pemerik-
Demam dapat terjadi pada 10-20% penderita.
saan fisik untuk mendeteksi adanya rekurensi
setempat, pembesaran kelenjar limfe abdominal Tanda
dan tanda-tanda metastasis lainnya. Laborato-
Adanya massa tumor di abdomen adalah yang
rium darah dilakukan untuk menilai fungsi hepar
tersering dijumpai, biasanya berupa massa tumor
dan fungsi ginjal. Pemeriksaan foto toraks diper-
yang sangat besar, padat, dan tidak dapat digerak-
lukan untuk melihat ada tidaknya metastasis ke
kan. Peninggian tekanan darah dapat dijumpai
paru-paru.
pada 60% penderita, dan hematuri yang nyata
pada sekitar 10% penderita. Tanda-tanda sekun-
Prognosis
der karena penekanan tumor yang besar seperti
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosa
udema kaki dan varicocele juga dapat dijumpai.
pada penyakit ini seperti: keadaan klinis, sta-
dium, derajat histologi dan ukuran tumor, laju Laboratorium
endap darah, dan kelamin penderita. Secara Pada pemeriksaan urin dapat dijumpai adanya
umum, persentase harapan hidup 5 tahun untuk hematuri. Anemia dapat ditemukan khususnya
stadium I adalah 79%, untuk stadium I I 40%, bila terjadi perdarahan ke dalam tumor.
untuk stadium I I I 24%, dan untuk stadium FV Pemeriksaan kadar vanilmandelic acid (VMA)
8%. dilakukan untuk membedakan dengan neuro-
blastoma, di mana kadar V M A normal, pada

N E F R I B L A S T O M A Wilms' tumor meningkat.

( W I L M S ' T U M O R ) Radiologi
Tumor ganas ini terutama didapat pada pende- Dengan pemeriksaan foto polos abdomen dapat
rita anak-anak dengan usia rata-rata (median) 2 dijumpai adanya massa tumor jaringan lunak
U R O L O G I 1 7 5

dan pendesakan organ-organ abdomen lain- Prognosis


nya oleh massa tumor ini. Kalsifikasi dapat dite- Faktor yang mempengaruhi harapan hidup pada
mukan pada sekitar 10% kasus, biasanya berupa penyakit ini adalah jenis histologi, keterlibatan
titik-titik atau cincin. Pada pemeriksaan pielo- kelenjar limfe, dan stadium.
grafi intravena dapat ditemukan tanda yang
khas yaitii pendesakan collecting system ke T U M O R G A N A S BULI-BULI
arah kranial oleh massa intrarenal. Pemeriksaan Tumor ganas buli-buli lebih sering mengenai
ini juga dapat menilai fungsi ginjal kontralate- penderita laki-laki daripada wanita dengan per-
ral. bandingan 2 : 1 . Biasanya dijumpai sebagai tumor
Karena tingginya insiden metastasis ke paru- yang superfisial dan pada umumnya belum

paru maka pemeriksaan foto toraks wajib dila- disertai metastasis, tetapi tumor ganas ini mem-

kukan pada penderita ini. punyai sifat rekuren yang tinggi. Terjadinya
tumor ini banyak dihubungkan dengan kebia-

Diagnosis banding saan merokok, pemakaian zat pemanis buatan,


dan kontak lama dengan zat-zat kimia pewarna,
Hidronefrosis dan kista ginjal merupakan diag-
bahan-bahan karet dan kulit.
nosa banding pada tumor ini dan dapat dibe-
Jenis histologi yang terbanyak adalah transi-
dakan dengan pemeriksaan ultrasonografi atau-
tional cell carcinoma, sedangkan jenis lain yaitu
pun C T scan.
adenocarcinoma dan squamous cell carcinoma
Tumor ganas lainnya yang menyerupai Wilms jarang dijumpai.
ttunor adalah neuroblastoma. Untuk itu dapat
Gejala
dibedakan dengan melakukan pemeriksaan kadar
V M A dan pielografi intravena di mana pada Keluhan yang paling utama adalah hematuri mi-

neuroblastoma, collecting system biasanya akan kroskopik maupun makroskopik tanpa disertai

terdesak ke arah kaudal. rasa nyeri. Selain itu dapat juga dijumpai adanya
keluhan disuria dan tanda-tanda iritasi buli-buli

Pengobatan lainnya atau obstruksi saluran kemih bagian


bawah bila tumor menyumbat muara uretra
Pengobatan pilihan untuk Wilms tumor adalah
interna. Rasa nyeri pinggang dapat terjadi bila
nefrektomi dan deseksi kelenjar limfe bersama
tumor menyumbat muara ureter sehingga ter-
dengan kapsul Gerota yang intak. Pemberian
jadi hidronefrosis.
radioterapi biasanya dilakukan pada penderita
dengan stadium lanjut. Selain kedua jenis peng- Tanda
obatan ini, pemberian kemoterapi juga dianjur- Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak dijumpai
kan pada Wilms tumor. kelainan karena umumnya tumor ini berupa
17(1 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

mmor superfisial. Adanya masa tumor dalam Sistoskopi dan biopsi


buli-buli baru dapat dijumpai bila tumor sudah Pada persangkaan adanya tumor buli-buli maka
tumbuh ke luar dinding buli-buli. pemeriksaan sistoskopi adalah mutlak dilaku-
Pemeriksaan fisik lainnya ditujukan untuk kan. Dengan ini dapat dilihat adanya tumor dan
me.'igetahui ada tidaknya metastasis ke kelenjar sekaligus dapat dilakukan biopsi atau reseksi
limfe atau ke hepar. tumor yang juga merupakan tindakan pengobatan
pada tumor-tumor superfisial.
Laboratorium
Stadium
Biasanya tidak dijumpai kelainan selain dari ada-
Secara umum, untuk menentukan stadium dipa-
nya hematuria. Anemia dapat dijumpai bila ter-
kai sistem U I C C yaitu:
jadi perdarahan yang umumnya dijumpai pada
tumor yang sudah lanjut, sedangkan gangguan Ta: Tumor terbatas pada epitelium.

fungsi ginjal dapat dijumpai bila tumor menyum- Tis: Carcinoma in situ.

bat kedua muara ureter. Tl: Tumor sampai dengan lapisan subepi-
telium.
Radiologi ' T2: Tumor sampai dengan lapisan otot

Sampai sekarang, pemeriksaan pielografi intra- superfisial.

vena masih dipakai sebagai pemeriksaan baku T3a: Tumor sampai dengan lapisan otot
pada penderita dengan persangkaan tumor buli- dalam.
buli. Dengan pemeriksaan ini sekaligus dapat T3b: Tumor sampai dengan lapisan lemak
dinilai keadaan ginjal, ureter, dan buli-buli sen- perivesica.
diri yaitu berupa adanya gangguan fungsi eks- T4: Tumor sampai dengan jaringan di luar
kresi ginjal, hidronefrosis, hidroureter, dan filling buli-buli: prostat, uterus, vagina, din-
defect pada buli-buli. Pemeriksaan foto toraks ding pelvis, dan dinding abdomen.
diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya me-
Stadium Ta, Tis, dan T l digolongkan sebagai
tastasis ke paru-paru. Pemeriksaan limfografi
tumor superfisial, sedangkan stadium T 2 sampai
dilakukan apabila sudah didapat diagnosa pasti
dengan T 4 digolongkan sebagai tumor invasif.
untuk menilai metastasis ke kelenjar limfe.
Pengobatan
C T scan dan Magnetic Resonance
Secara garis besar pengobatan pada penyakit ini
Imaging (MRI)
dibagi sesuai dengan stadium tumor. Pada tumor
Kedua pemeriksaan ini dapat membantu dalam superfisial tanpa disertai adanya metastasis ke
menentukan stadium klinik yang diperlukan kelenjar limfe atau metastasis jauh, berupa trans-
untuk menentukan jenis tindakan. uretral resection ( T U R ) dan dilanjutkan dengan
U R O L O G I 1 7 7

pengobatan instilasi kemoterapi intravesica khu- dari stadium dan derajat histologi tumor. Pada
susnya pada stadium T l dan Tis atau stadium T a umumnya penderita dengan tumor superfisial
yang residif berulang kali. Apabila dengan cara mempunyai harapan hidup 5 tahun yang cukup
pengobatan ini masih juga terjadi rekurensi, maka baik sedangkan penderita dengan tumor yang
dianjurkan untuk melakukan radikal sistektomi sudah tumbuh sampai ke lapisan otot dalam mem-
selama belum ada metastasis. punyai angka harapan hidup 5 tahun sekitar
Pada tumor invasif yang belum disertai dengan 40-50%. Pada stadium T 4 tanpa metastasis, angka
metastasis pilihan pertama adalah radikal sistek- harapan hidup 5 tahun berkisar antara 10-17%,
tomi walaupun angka harapan hidup pada sta- sedangkan bila sudah terjadi metastasis maka
dium T 4 sangat rendah. Alternatif lain adalah sangat sedikit penderita yang dapat bertahan
pemberian radioterapi. hidup lebih dari 5 tahun.

Pada tumor yang sudah disertai dengan metas-


tasis, maka pengobatan pilihan adalah pembe- A D E N O K A R S I N O M A P R O S T A T
rian kemoterapi kombinasi, sedangkan sistek-
Tumor ganas prostat merupakan tumor ganas
tomi hanya dilakukan sebagai tindakan paliatif
tersering pada laki-laki khususnya di dunia barat
untuk mengurangi keluhan atau mengatasi per-
dan insidennya meningkat pada usia lebih dari
darahan. Harus disadari bahwa tindakan sistek-
50 tahun dengan puncaknya pada usia dekade ke
tomi akan diikuti dengan diversi urin melalui
delapan. Penyebab pasti tumor ini belum dike-
stoma ke kulit atau cara lain yang tentunya
tahui walaupun beberapa kemungkinan seperti:
mengurangi kualitas hidup penderita.
faktor genetika, hormonal, diet, zat kimia karsi-
Follow-up nogenesis, dan virus tertentu pernah dilaporkan.

Pada penderita tumor superfisial yang hanya


Gejala
chlakukan pengobatan dengan T U R (disertai atau
tidak disertai pemberian kemoterapi intravesica), Tidak ada keluhan yang khas untuk tumor ini

maka kontrol sistoskopi berkala mutlak diker- selain adanya gejala obstruksi saluran kemih

jakan mengingat angka rekuren yang tinggi, yaitu bagian bawah seperti ditemukan pada pembe-

mencapai 75-80%. Selain itu juga dilakukan kon- saran prostat jinak. Keluhan lain adalah yang
disebabkan karena adanya metastasis ke tulang
trol foto toraks berkala pada penderita pasca
yang menimbulkan rasa nyeri.
radikal sistektomi untuk mengetahui adanya
metastasis ke paru-paru.
Tanda
Prognosis Ditemukannya perabaan prostat yang keras atau
Penyakit ini mempunyai prognosis yang sangat adanya asimetri pada pemeriksaan colok dubur
bervariasi walaupun secara umum tergantung sangat mencurigakan adanya keganasan prostat.
17fl K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

Diagnosa pasti hanya dapat ditegakkan dengan saan bone survey untuk melihat metastasis ke
melakukan biopsi dan pemeriksaan histopato- tulang.
logi- .
CT scan
Metastasis ke tulang dapat ditandai dengan
adanya nyeri tekan pada daerah tulang yang ter- Apabila. diagnosa sudah ditegakan, maka perlu

kena metastasis, dan kadang-kadang pembesaran dilakukan pemeriksaan C T scan untuk melihat

kelenjar limfe inguinal atau supraclavicular dapat apakah ada tanda-tanda metastasis ke kelenjar

ditemukan. limfe regional maupun para-aorta.

Laboratorium Bone scan

Pada pemeriksaan laboratorium umum tidak Juga dilakukan setelah ada diagnosa pasti untuk
ditemukan kelainan yang khas, mungkin dijum- mengetahui adanya metastasis ke tulang.
pai peninggian kadar ureum dan kreatinin darah
Diagnosa banding
bila sudah terjadi obstruksi saluran kemih bagian
ba-wah yang kronis. Fosfatase asam prostat akan Terabanya nodul keras pada prostat mengarah-

meningkat bila sudah terdapat metastasis. Enzim kan ke beberapa diagnosa banding selain karsi-

lainnya adalah Prostatic Specific Antigen (PSA), noma prostat yaitu: tuberkulosis, prostatitis gra-

yang bersama dengan pemeriksaan colok dubur nulomatosis, dan batu dalam kelenjar prostat.

dapat dipakai untuk pemeriksaan penyaring pada Untuk itu, selain pemeriksaan radiologi, mutlak
penyakit ini. dilakukan biopsi prostat.

Ultrasonografi Stadium dan derajat tumor

Bersama dengan pemeriksaan colok dubur dan Untuk menentukan stadium dipakai sistem

PS/v., ultrasonografi prostat secara transrektal U I C C yaitu:

sangat membantu dalam menegakkan diagnosis. Tl: Tumor tidak teraba pada pemeriksaan

Dengan bantuan alat ini pula dapat dilakukan colok dubur, diketahui secara insiden-

biopsi prostat transrektal untuk memastikan diag- til dari pemeriksaan jaringan pasca pro-
nosLS. statektomi pembesaran prostat yang di-
diagnosa sebagai tumor jinak.
Radiologi T l a : Dijumpai < 3 fokus karsinoma secara
Dilakukan pemeriksaan foto polos abdomen dan mikroskopik.
pielografi intravena untuk menilai kedua ginjal T i b : Dijumpai > 3 fokus karsinoma secara
dan juga untuk melihat ada tidaknya indentasi mikroskopik.
pada dasar buU-buli. Foto toraks dilakukan untuk T2: Tumor teraba tetapi masih terbatas di
melihat metastasis ke paru-paru, dan pemerik- dalam kelenjar prostat.
U R O L O G I 1 7 9

T2a: T u m o r berukuran < 1,5 cm. dilakukan tindakan Trans Uretral Resection ( T U R )

T2b: T u m o r berukuran > 1,5 cm, atau di- prostat.

jumpai pada lebih dari satu lobus.


Follow-up
T3: Tumor tumbuh ke luar dari kapsul
Pada penderita yang dilakukan radikal prosta-
prostat, mengenai leher buli-buli atau
tektomi maka pemeriksaan kadar P S A secara
vesicula seminalis tetapi masih bebas
berkala sangat penting untuk mengetahui ada
digerakkan.
tidaknya kekambuhan. Sedangkan pada pende-
T4: Tumor sudah terfiksir ke jaringan seki- rita yang diobati dengan cara lain, follow-up
tar atau tumbuh ke dalam jaringan selain dapat dilakukan dengan pemeriksaan P S A dan
yang tersebut pada T 3 . bone scan untuk melihat efektivitas pengobatan.

Derajat tumor pada umumnya ditentukan dengan


Prognosis
memakai sistem Gleason.
Perjalanan penyakit a:denocarcinoma prostat
Pengobatan sangat bervariasi sehingga penderita-penderita
dengan stadium dan derajat tumor yang sama
Untuk tumor-tumor yang masih terbatas dalam
belum tentu mempunyai prognosis yang serupa.
prostat ( T l dan T2) tanpa disertai metastasis
Sampai saat ini belum ditemukan adanya petanda
maka pengobatan pilihan adalah radikal prosta-
tumor yang dapat meramalkan prognosis penya-
tektomi.
kit ini.
Sedangkan pada tumor yang sudah tumbuh
ke luar jaringan prostat (T3 dan T4), atau pada
T U M O R G A N A S T E S T I S
tumor yang sudah disertai metastasis dapat dibe-
( S E M I N O M A D A N
rikan pengobatan hormonal atau kombinasi hor-
monal dan radioterapi. Tujuan pengobatan hor- N O N - S E M I N O M A )
monal adalah mengurangi atau meniadakan Lebih dari 90% tumor ganas testis merupakan
pengaruh hormon androgen ke jaringan prostat. germ cell tumor yang terdiri dari seminoma
Hal ini dapat dicapai dengan jalan melakukan murni dan non-seminoma (embrional carcinoma,
bilateral subcapsular orchydectomy atau dengan teratoma, choriocarcinoma, dan campuran) sesuai
pemberian medikamentosa. Pengobatan radio- dengan pembagian histopatologi. Walaupun
terapi selain ditujukan pada tumor primer dapat tumor ini dapat terjadi pada semua usia, tetapi
pula digunakan sebagai pengobatan paliatif ter- pada umumnya mempunyai predileksi terhadap
hadap lesi-lesi metastasis di tulang untuk mengu- usia tertentu. Embrional karsinoma termasuk
rangi rasa nyeri. Apabila terdapat obstruksi saluran yolk sac tumor tersering dijumpai pada kelom-
kemih bagian bawah oleh tumor prostat, dapat pok usia balita sedangkan seminoma, teratoma
180> K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

dan choriocarcinoma tersering pada kelompok gonadotropin). Serum SFP akan meningkat secara
usia dewasa muda. bervariasi pada non-seminoma tetapi tidak pernah
l^enyebab tumor ganas ini belum diketahui dijumpai pada tumor seminoma. Serum P - h C G
tetapi penderita dengan maldesensus testis mem- pada umumnya akan meningkat pada penderita
punyai risiko lebih tinggi untuk terkena penya- dengan tumor non-seminoma dan pada sebagian
kit ini. Namun demikian orchydopexy sendiri kecil penderita tumor seminoma.
tidaklah mengecilkan risiko tersebut tetapi akan
mempermudah diagnosis bila tumor ganas ini Diagnosis banding
terjadi di kemudian hari. Kelainan testis yang sering dikelirukan dengan
tumor ganas testis adalah epididimitis atau epidi-
Gejala dimo-orchitis. Selain itu, hidrokel merupakan
Kel ahan yang tersering dijumpai adalah pembe- diagnosa banding kedua yang sering dilaporkan.
saran testis tanpa disertai rasa nyeri, sedangkan
bila terjadi perdarahan akut dalam tumor mung-
Stadium
kin disertai rasa nyeri. Keluhan lain dapat disebab- Dilakukan menurut sistem M.D. Anderson yaitu:
kan oleh metastasis ke kelenjar limfe para-aorta Stadium I : T u m o r terbatas dalam testis,
benipa keluhan nyeri pun^;ung, atau adanya sesak tidak ada metastasis.
napas dan batuk karena metastasis ke paru-paru. Stadium I I : T u m o r sudah bermetastasis ke
Kuiang lebih 8% penderita tidak mempunyai ke- kelenjar limfe retroperitoneal.
luhan sehingga penyakit ini baru diketahui secara n A : ukuran kelenjar < 10 cm.
kebetulan pada pemeriksaan kesehatan berkala. lEB: ukuran kelenjar > 10 cm.
Stadium I I I : Sudah terdapat metastasis ke
Tanda kelenjar limfe supradiafragma
Pada pemeriksaan fisik dijumpai adanya pem- atau ke organ-organ visceral.
besaran testis dengan konsistensi padat yang biasa-
nya tidak nyeri tekan. Dapat pula dijumpai ada- Pengobatan
nya hidrokel sekunder. Pada pemeriksaan fisik Tindakan pertama adalah melakukan orchydec-
juga dapat ditemukan adanya pembesaran kelen- tomy melalui sayatan inguinal, dan selanjutnya
jar limfe intraabdominal maupun supraclavicu- secara umum dibagi menurut histopatologi yaitu
lar yang menandakan bahwa penyakit ini sudah seminoma atau non-seminoma. Pada tumor semi-
mencapai stadium lanjut. noma yang ternyata disertai komponen non-
seminoma, maka dianggap sebagai tumor non-
Laboratorium seminoma.
Yang terpenting adalah pemeriksaan serum alfa Seminoma stadium I dan H A : Selain orchydec-
fetoprotein (APP) dan P - h C G (human chorionic tomy, diberikan tambahan radioterapi. Sedang-
U R O L O G I 1 8 1

kan untuk stadium IIB dan I I I diberikan peng- Tanda


obatan kemoterapi. Pada pemeriksaan dapat dijumpai adanya lesi
Pada penderita non-seminoma stadium I dan kecil berupa ulkus atau benjolan yang kadang-
IIA, selain orchydectomy juga dilakukan operasi kadang teraba di bawah pimosis, sampai dengan
yaitu retroperitoneal lymph node dissection ulkus luas di mana batang penis sudah hilang
( R P L N D ) , sedangkan pada stadium IIB dan I I I sebagian atau bahkan seluruhnya.
diberikan kemoterapi setelah dilakukan orchy- Pada lebih dari separuh penderita, biasanya
dectomy. dapat diraba adanya pembesaran kelenjar hmfe

Follow-up inguinal baik unilateral maupun bilateral.

Perlu dilakukan pemeriksaan berkala untuk me-


Laboratorium
ngetahui ada tidaknya kekambuhan atau metas-
Tidak ada yang khas, tetapi dapat dijumpai ada-
tasis ke kelenjar limfe atau paru-paru.
nya lekositosis yang menandakan adanya infeksi
Prognosis kronis dari lesi tersebut.
Saat ini tumor ganas testis mempunyai prog-
Radiologi dan CT scan
nosis terbaik di antara tumor-tumor ganas uro-
logi. Secara umum, harapan hidup (30 bulan) Pada pemeriksaan ini dapat dijumpai adanya

pada penderita tumor seminoma mencapai 92%, pembesaran kelenjar limfe, sudah tentu pemerik-

dan 79% sampai 9 1 % untuk penderita dengan saan C T scan lebih non-invasif.

tumor non-seminoma.
Diagnosa banding
Lesi yang disebabkan karena infeksi bakteri atau
T U M O R G A N A S P E N I S
virus (condylomata acuminata) harus dibedakan
Walaupun jarang dijumpai di negara barat, insi-
dengan biopsi.
den tumor ganas penis cukup tinggi di Amerika
selatan, Afrika, dan Asia termasuk Indonesia. Stadium
Penyebab pasti belum diketahui, namun demi- Yang umum dipakai adalah sistem menurut
kian, adanya pimosis dan akumulasi smegma Jackson yaitu:
dilaporkan mempunyai hubungan dengan ter-
Stadium I : Lesi terbatas pada glans atau pre-
jadinya tumor ganas penis. Jenis histopatologi
putium.
yang tersering adalah squamous cell carcinoma.
Stadium I I : Lesi mengenai batang penis.
Gejala Stadium I I I : Metastasis ke kelenjar limfe yang
Yang tersering dikeluhkan adalah adanya ben- masih dapat dioperasi.
jolan pada penis atauulkus yang kadang-kadang Stadium FV: Metastasis jauh atau tumor me-
disertai perdarahan. luas ke jaringan sekitar.
18:! K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

Pengobatan E . A . Tanagho dan J.W. McAninch (eds),

Yang terbaik adalah melakukan operasi yang Smith's General Urology, hal. 341-358. Con-

dapat berupa eksisi luas untuk tumor yang kecil necticut: Prentice-Hall International Inc.

sampai dengan parsial ataupun total penektomi. 2. Dreicer, R., and Williams, R . D . Renal paren-

Selain ini, dianjurkan untuk melakukan biopsi chymal neuplasms. I n : E . A . Tanagho dan

terhadap kelenjar sentinel dan apabila terdapat J.W. McAninch (eds). Smith's General Uro-

metastasis, maka dilakukan deseksi kelenjar ingui- logy, hal. 359-377. Connecticut: Prentice-
Hall International Inc.
nal. Penggunaan kemoterapi kombinasi pada
kasus-kasus dengan metastasis dapat dianjurkan 3. Narayan, P. Neoplasms of the prostate gland.

walaupun belum ada penelitian dengan follow In: E . A . Tanagho dan J.W. McAninch (eds).

up yang lama terhadap hal ini. Smith's General Urology, hal. 378-412.
Connecticut: Prentice-Hall International Inc.
Prognosis 4. Presti, J . C , and Herr, H . W . Genital tumors.
Prognosis pada penderita stadium I dan I I masih In: E . A . Tanagho dan J.W. McAninch (eds).
cukup baik yaitu harapan hidup 5 tahun men- Smith's General Urology, hal. 413-425. Con-
cap li 65-90%, tetapi bila diikuti dengan metas- necticut: Prentice-Hall International Inc.
tasis ke kelenjar limfe, menurun sampai 30- 5. U I C C (Union Internationale contre Le Can-
50/). Bila sudah ada metastasis jauh maka harapan cer). T N M atlas. Illustrated guide to the T N M /
hidup 5 tahun adalah nihil. pTNM-classification of Malignant tumours.
Third edition. Berlin: Springer-Verlaq.

K E P U S T A K A A N

1. Carrol, P.R. Urothelial carcinoma: cancers


of the blandder, ureter, & renal pelvis. I n :

IMPOTENSI SEKSUAL
Akmal Tahir

Impotensi seksual atau sering disebut dengan Untuk sebagian pasangan, kelainan ini hanya
disf ingsi seksual adalah ketidakmampuan untuk berlangsung sementara yang dapat ditanggulangi
mencapai atau mempertahankan ereksi yang dengan istirahat, tetapi pada sebagian besar yang
cukup untuk melakukan hubungan seksual. lain dapat berlangsung lama bahkan menetap.
U R O L O G I 1 8 3

Angka kejadian impotensi di Indonesia belum ngerti walaupun darah yang ke penis bertam-
dapat ditentukan, tetapi di Amerika lebih dari bah, tetapi bila darah tersebut tidak tertahan di
10% populasi pria terkena impotensi. Angka ini penis (terjadi kebocoran), ereksi tidak terjadi
akan bertambah pada populasi medis tertentu atau lemah.
seperti halnya diabetes, hipertensi.
c. Kelainan pada hantaran saraf
,1
Penyakit-penyakit yang menimbulkan gangguan
I. P E N Y E B A B atau memuttxskan persyarafan penis akan menim-

1. Penyebab fisik: bulkan impotensi; misalnya: kencing manis,


stroke, trauma tulang belakang, ataupun kecan-
a. Obat-obatan dan zat kimia
duan alkohol.
Beberapa obat tertentu dapat merupakan penye-
bab yang cukup sering untuk terjadinya impo- d. Kelainan hormon
tensi. Sebagai contoh dapat disebutkan: obat- Kelainan hormon jarang menyebabkan impo-
obat penenang, obat darah tinggi, alkohol, niko- tensi. Kelainan ini lebih sering mempengaruhi
tin dan Iain-lain. Sudah tentu tidak semua jenis libido. Penyakit atau obat yang mengganggu
obat-obatan di atas akan menyebabkan impo- -keseimbangan hormon misalnya penyakit ginjal
tensi. Lamanya pemakaian obat hingga timbul- dengan cuci darah, penyakit hati menahun dan
nya impotensi juga bervariasi. kecanduan alkohol.

b. Kelainan aliran darah


2. P e n y e b a b psikis/kejiwaan
Penyakit yang mengurangi aliran darah ke penis
(pembultih darah nadi) dapat menimbulkan impo- Beberapa keadaan kejiwaan diketahui mempe-

tensi. Termasuk di sini pengerasan dan penyem- ngaruhi potensi seks. Secara ringkas keadaan ter-

pitan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, sebut adalah sebagai berikut:

kencing manis. Faktor risiko untuk kelainan ini


a. Depresi
dapat dibandingkan dengan risiko untuk terjadi-
Keadaan depresi akan mengurangi gairah seks.
nya penyakit jantung koroner. Faktor lain yang
Penderita tidak dapat ereksi yang selanjutnya
tampaknya juga berperan adalah kadar koles-
akafa memperburuk depresinya. Sebelum impo-
terol yang tinggi.
tensinya diobati, sebaiknya depresi dan penye-
Masih ada kelainan pembuluh darah yang babnya ditanggulangi lebih dahulu.
lain yaitu kebocoran pada pembuluh vena. Untuk
menjamin terjadinya ereksi, tidak saja dibutuh- b. Stres
kan aliran darah ke penis yang meningkat, tetapi Hal ini merupakan penyebab yang sering. Sema-
juga berkurangnya aliran darah balik. Bisa dime- kin seseorang mencoba untuk ereksi semakin
1 8 4 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

sul;t baginya untuk ereksi. Stres menyebabkan Genitalia diperiksa secara teliti. Pengerasan
imjjotensi dan pada gilirannya menambah stres- pada korpus kavernosum terdapat pada penya-
nya. kit Peyronie. Testis yang atropi membuka ke-
mungkinan gangguan hormonal.
c. Salah informasi
Pengertian atau anggapan yang salah tentang Laboratorium
kehidupan seksual dapat menyebabkan stres, Pemeriksaan ini terutama untuk melihat adanya
kegelisahan dan pada akhirnya impotensi. diabetes melitus, hiperkolesteremia dan penya-
kit yang dicurigai berhubungan dengan impo-

il. D I A G N O S I S tensi. Pemeriksaan hormon hanya dilakukan


pada kecurigaan gangguan hormonal dan bukan
Anijmnesa
rutin dilakukan. Selain mahal, sedikit sekali impo-
Tahap pertama dalam penegakan diagnosis ada- tensi yang disebabkan oleh gangguan hormonal.
lah anamnesa tentang riwayat penyakit dan sek-
sua. yang lengkap. Selalu lebih baik mengikut- Pemeriksaan khusus
sertakan isteri penderita dalam menelaah pro- Bila faktor psikis diduga sebagai penyebab pri-
blem impotensi. Pemakaian obat-obatan seperti mer, sebaiknya dilakukan konsultasi kepada ahli
ant: hipertensi, sedatif, alkohol dan merokok jiwa.
dapat merupakan faktor atau memperberat impo- Adanya ereksi nokturnal menyingkirkan ke-
ten-si. lainan organik, walaupun tidak adanya ereksi
Penilaian terhadap faktor psikis penderita tersebut tidak memastikan adanya kelainan orga-
sangat penting dilakukan, juga pada penderita di nik.
mana penyebab organik ditemukan. Impotensi
Kavernosografi dilakukan pada penderita
mengakibatkan rasa percaya diri yang kurang,
dengan kecurigaan kebocoran vena, sementara
juga rasa bersalah, takut, malu, dan bahkan putus
arteriografi pudenda interna diperlukan untuk
asa. Pengenalan problem seperti di atas sangat
mengetahui adanya dan letak sumbatan arterial.
penting karena akan mempunyai konsekuensi
terapi.
III. P E N A N G G U L A N G A N
Pemeriksaan fisik umum Impotensi seksual dapat ditanggulangi dengan
Ditujukan untuk mencari kelainan yang secara menggunakan obat-obatan, pembedahan dan atau
tidak langsung dapat mempengaruhi potensi terapi kejiwaan (psikoterapi). Walaupun tidak
seperti penyakit hati, ginjal dan Iain-lain. Hiper- selalu bisa, cara yang akan dipilih sebaiknya
tensi merupakan risiko faktor yang penting untuk ditujukan untuk menghilangkan penyebabkan
terjadinya impotensi. (pengobatan kausal). Oleh karena itu usaha untuk
U R O L O G I 1 8 5

mengetahui penyebab impotensi menjadi sangat nadi yang baru juga sudah mengalami penyem-
penting, tetapi perlu diingat bahwa usaha-usaha pitan atau proses penyempitan berlangsimg terus.
tersebut harus disesuaikan dengan pengobatan Lebih dari itu, untuk membuktikan dan menge-
yang kemudian akan diambil. tahui letak penyempitan harus melalui proses

Pengobatan kausal, sampai saat ini, hanya yang cukup rumit, yaitu dengan menyemprot-

mungkin dilakukan untuk kelainan pembuluh kan zat kontras ke pembuluh darah dan kemu-

darah, dan kelainan kejiwaan serta yang disebab- dian dibuat foto dengan sinar tembus (arterio-

kan oleh obat-obatan tertentu. Belum didapat grafi). Untuk penderita yang tidak bersedia untuk

cara untuk menyembuhkan kelainan persarafan. dioperasi tidak perlu dilakukan pemeriksaan
yang rumit tersebut dan kepada mereka ditawar-
Suatu hal yang pasti, impotensi sangat sering
kan cara lain (misalnya pemasangan protesis atau
memerlukan penanganan multidisiplin.
injeksi intrapenis).

7. Operasi untuk kelainan pembuluh darah Bila terjadi kebocoran pada pembuluh darah
Bila terjadi kelainan pembuluh nadi penis berupa balik, dilakukan pengikatan terhadap pembuluh
terputusnya atau tersumbatnya pembuluh darah darah tersebut (ligasi vena penis). Kebocoran
tersebut (karena kecelakaan) dapat dilakukan dapat diketahui dengan melakukan kavernoso-
operasi guna mengganti pembuluh darah ter- grafi. Keberhasilan operasi ini sekitar 60% karena
sebut dengan pembuluh darah nadi dari dinding sering kelainan ini disertai juga dengan kelainan
perut (arterialisasi). Keberhasilan operasi ini pembuluh darah nadi dan otot polos korpus
cukup besar (lebih dari 80%), karena biasanya kavernosum.
penderita berumur muda di mana belum terjadi
penyempitan pembuluh darah. Faktor yang mem- 2 . Terapi kejiwaan dan atau terapi seks
perkecil keberhasilan operasi ini adalah terda- Bila pemeriksaan fisik tidak menunjukkan suatu
patnya gangguan persarafan yang menyertai kelainan maka faktor kejiwaan merupakan fak-
gangguan pembuluh darah. tor yang secara primer menyebabkan impotensi.

Tapi kebanyakan kelainan pembuluh darah D i sini peran psikiater atau psikolog sangat pen-

nadi penis disebabkan bukan oleh kecelakaan ting. Konsultasi akan mengembalikan potensi

melainkan oleh penyempitan atau kekakuan seksual penderita melalui pembetulan salah

karena ketuaan atau sklerosis. Untuk penderita informasi tentang seks, terapi seksual, dan pe-

ini operasi tersebut di atas tidak mempunyai nanggulangan masalah kejiwaan (stres dan de-

angka keberhasilan yang cukup (30-45%) dan presi).

setelah beberapa tahun terjadi lagi penyempitan Selain cara-cara di atas ada beberapa penang-
sehingga angka keberhasilannya makin menu- gulangan impotensi yang tidak secara langsung
run. H a l ini mungkin karena pembuluh darah ditujukan terhadap penyebabnya.
1 8 6 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

3 . Pompa vakum dapat disuntikan langsung ke dalam jaringan penis

Walaupun terdapat berbagai macam pompa (vasoactive agent). Zat yang disuntikan tersebut

vakum, tetapi prinsipnya semua bekerja dengan mengakibatkan pembesaran pembuluh darah dan

cara yang sama. Tekanan negatif di buat di sekitar relaksasi otot polos korpus kavernosum selan-

penis vmtuk "menarik" darah lebih banyak meng- jutnya menimbulkan ereksi. Mekanisme ini me-

alir ke penis. H a l ini akan menyebabkan ereksi nyerupai proses terjadinya ereksi normal. Oleh

dan keadaan ini dipertahankan dengan meling- karena itu cara ini juga dipakai sebagai alat diag-

karkan gelang karet di pangkal penis guna men- nostik. Kadang-kadang setelah 2-3 bulan penyun-

ceg.ah ahran balik darah dari penis. tikan, didapat perbaikan potensi seksual. Angka
keberhasilan cara ini cukup tinggi yaitu sekitar
Secara teoritis cara ini dapat digunakan pada
70-85%.
seriua jenis impotensi dengan keberhasilan di
Injeksi intra penis diindikasikan pada keadaan-
atas 70%, tetapi pada kenyataannya tidak semua
keadaan sebagai berikut:
penderita menyukai cara ini dipakai.
impotensi yang disebabkan penyempitan pem-
4. Obat-obatan buluh darah nadi atau kebocoran pembuluh
Pemakaian obat-obatan untuk penanggulangan darah balik yang tidak begitu parah.
impotensi sudah lama digunakan orang. Yang semua kasus yang disebabkan oleh kelainan
menjadi masalah adalah banyak obat yang dika- saraf
takan memperbaiki ereksi sebenarnya adalah sebagian kasus yang disebabkan oleh masalah
hormon yang lebih berperan menambah libido. kejiwaan (sebagai terapi pembantu)
Keinginan untuk melakukan hubungan seksual sebagian penderita yang telah menjalani pem-
. beitambah, sementara potensi seksual tidak ber- bedahan (sebagai terapi tambahan)
tambah.
Di samping ditemukannya berbagai obat baru
Salah satunya obat oral yang sudah lama dipa- yang masih dalam berbagai taraf penelitian, pros-
kai adalah Yohimbin, walaupun terdapat perbe- taglandin E l dan campuran papaverin dan phen-
daiin hasil penelitian mengenai efektivitas obat ini. tolamin merupakan obat-obatan yang paling
Hal ini terjadi karena cara kerja obat ini tidak sering digunakan saat ini. Cara ini juga mem-
seluruhnya dimengerti dan sering obat ini dibe- punyai kekurangan berupa efek samping atau
rikan dalam bentuk campuran dengan obat lain. komplikasi. Ereksi yang berkepanjangan meru-
Lebih dari itu obat ini tidak dapat dipakai pada pakan komplikasi yang timbul terutama pada
penderita gangguan kecemasan, karena untuk pemakaian papaverin. Prostaglandin E l jarang
yang rentan dapat menimbulkan reaksi panik. mengakibatkan komplikasi di atas; sayangnya
Salah satu kemajuan penting dalam peng- obat ini menimbulkan rasa sakit waktu disun-
obatan impotensi adalah ditemukannya zat yang tikan pada 7-17% penderita.
U R O L O G I 1 8 7

5. Penanaman prostesa penis matogenesis, patensi saluran reproduksi pria, dan


Dengan cara ini prostesa ditanam di dalam keadaan spermatozoa. Walaupun ada pemerik-
jaringan penis melalui tindakan operasi. Saat ini saan khusus untuk sperma yang cukup rumit,
bahan prostesa adalah bahan sintetik dan prostesa pada kebanyakan kasus analisis semen sudah dapat
tersebut dapat dibengkokkan bahkan lebih jauh memberikan gambaran yang memadai.

lagi dapat dikembangkan (inflatable); sehingga Seperti layaknya menghadapi suatu kelainan,

mirip dengan mekanisme ereksi alamiah. Setelah anamnesa yang teliti, pemeriksaan penunjang

terpasang, 90% penderita menyatakan kepuasan- yang sesuai akan membawa pada diagnosa dan

nya. | terapi yang tepat.

Kendala yang terdapat pada cara ini adalah


cukup besarnya angka operasi ulang (sekitar I. E t i o l o g i
15%) yang disebabkan oleh kegagalan mekanis Untuk memudahkan pengertian, etiologi infer-
dan infeksi. Penanggulangan impotensi secara tilitas dibagi atas:
mekanis seperti ini dapat digunakan pada semua - gangguan pada tingkat testis (spermatoge-
jenis impotensi sehingga sering digunakan bila nesis)
cara-cara lain gagal atau tidak dapat diterima - gangguan pada tingkat setelah testis:
oleh penderita. - transportasi sperma
- gangguan motilitas atau fungsi sperma.

G A N G G U A N FERTILITAS
Gangguan fungsi testis
P A D A P R I A
Pada dasarnya semua gangguan yang menyang-
Pasangan suami istri dinamakan infertil bila keha- kut hormon F S H , L H ataupun testosteron akan
milan tidak terjadi setelah dua tahun perkawinan menyebabkan gangguan pada spermatogenesis;
tanpa penggunaan kontrasepsi. sehingga semua kelainan di hipotalamus, hipo-
Keadaan ini didapat pada 10-15% pasangan fise maupun organ lain yang mengakibatkan
dan kurang lebih setengahnya disebabkan karena gangguan hormon tersebut harus dicari.
kelainan yang terdapat pada pria. Dari data ini Kadar testosteron merupakan gambaran fungsi
terlihat bahwa evaluasi keadaan fertilitas pria sel Leydig yang akan penting artinya bila ada
sama pentingnya dengan wanita dan hal ini mem- riwayat pubertas terlambat, penurunan libido
bantah anggapan lama bahwa wanita-lah yang maupun impotensi.
bertanggung jawab bila suatu pasangan tidak Rendahnya kadar F S H dan L H menyokong
berhasil mempunyai keturunan. adanya hipogonadotropik hipogonadism. Tinggi-
Penilaian yang teliti terhadap semen mem- nya kadar F S H dan L H dapat merupakan kom-
berikan informasi penting tentang keadaan sper- pensasi terhadap gangguan fungsi testis primer.
1 8 8 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

walaupun biasanya perubahan kadar L H lebih batkan oleh diabetes melitus atau obat-obatan
sedikit. Bagaimana F S H hampir selalu mening- golongan phenoksibenzamin, metildopa dan gue-
kat bila terdapat penurunan jumlah sperma yang nitidin.
ms.tang; lebih dari itu kenaikan kadar F S H sam-
Gangguan motilitas/fungsi sperma
pai 2 atau 3 kali di atas normal merupakan tanda
Sindroma silia imotil ditemukan pada sekum-
tidak langsung dari kegagalan fungsi testis pri-
pulan kelainan yang ditandai oleh buruknya moti-
mer yang tidak reversibel dan tidak dapat diper-
htas sperma. Kelainan ini secara struktur hanya
baiki.
dapat dibuktikan dengan mikroskop elektron.
Beberapa kelainan dapat menyebabkan gang-
Problem motihtas juga dikaitkan dengan defi-
guim fertilitas pada tingkat testis. D i antaranya
siensi enzim karboksilmetilase yang terdapat pada
merupakan kelainan bawaan seperti varikokel,
ekor sperma yang dibutuhkan untuk pergerakan
anorkhia bilateral, aplasia sel germinal, kriptor-
sperma.
khismus, kelainan kromosom. Sementara bebe-
Jumlah sperma yang normal disertai dengan
rapa kelainan yang didapat adalah tratmaa, penya-
buruknya motihtas yang ditemukan setelah vaso-
kit sistemik, orkhitis, obat-obatan.
vasostomi dapat disebabkan oleh gangguan fungsi

Gangguan transportasi sperma epididimis. Tekanan kronik intratubular menye-


babkan gangguan fungsi epididimis yang meng-
Kadang-kadang ditemukan bahwa duktus defe-
akibatkan spermatozoa tidak mencapai kema-
rens tidak ada. Tidak adanya vesikula semina-
tangan yang normal dan motilitas yang cukup.
lis biasanya dihubungkan dengan azoospermia
Infeksi bakteri E . Coli dan C . trachomatis
dengan tes fruktosa yang negatif.
selain dapat mengakibatkan obstruksi epididi-
Infeksi bakteri seperti E . coli atau C . tracho-
mis dapat juga mengurangi motilitas sperma.
matis dapat secara akut atau kronik mengenai
epididimis yang pada gilirannya mengakibatkan
II. G a m b a r a n klinik
pembentukan jaringan ikat dan obstruksi. D i
Indonesia sering ditemukan sumbatan yang di- A. Anamnesa:
akibatkan oleh granuloma karena infeksi spesi- Merupakan hal yang sangat penting pada pena-
fik (tuberkulosis).
nganan pria yang infertil. Penyakit pada masa
Operasi pada daerah pelvis dan abdomen dapat kanak-kanak seperti kriptorkhismus, orkhitis,
mengakibatkan trauma pada sistem saraf sim- dan trauma atau torsio pada testis harus diketa-
patis yang berakhir dengan gangguan peristaltik hui.
dulctus deferens, ejakulasi retrograd yang dise- Pemakaian obat-obatan yang berpengaruh ter-
babkan oleh kegagalan penutupan leher buli- hadap spermatogenesis penting diketahui. Ter-
buli. Gangguan persarafan ini juga dapat diaki- masuk di sini anabolik steroid, cimetidine dan
U R O L O G I 1 8 9

spironolactone yang kesemuanya dapat mempe- ketiak), disproporsi tulang yang eunochoid (ratio
ngaruhi siklus reproduksi. Nitrofurantoin dan bagian bawah dan atas badan kurang dari satu),
sulfasalazine dan nitrofurantoin dapat mempe- kecilnya genitalia (penis, testis dan prostat serta
ngaruhi motilitas sperma. Konsumsi alkohol yang skrotum yang tidak berkembang). Tetapi harus
dihubungkan dengan penurunan jumlah sperma diingat bahwa sering dijumpai pria infertil dengan
dan gangguan hormonal. Merokok juga dikait- tanda seks sekunder yang betul-betul sempurna,
kan dengan penurunan kualitas semen. malah terkesan "jantan".

Riwayat penyakit terdahulu, termasuk yang Pemeriksaan terhadap testis merupakan bagian

melibatkan tindakan operatif, perlu diketahui. yang penting. Besar testis dan konsistensi testis.

Penyakit tuberkulosis yang dapat mengenai juga Ukuran testis normal mempunyai ukuran ber-

saluran reproduksi pria, penyakit hati menahun kisar 4,5 cm X 2,5 cm dengan volume rata-rata 18

yang mengakibatkan gangguan hormonal ada- ml.

lah contoh keadaan yang jelas mempengaruhi Selanjutnya diperiksa keadaan epididimis; ire-

fertilitas. Operasi hernia dapat mencederai vas gularitas menunjukkan adanya infeksi dengan ke-

deferens maupun suplai pembuluhan darah tes- mungkinan terjadinya sumbatan. Setiap kelainan

tis, sedangkan operasi pada daerah leher kandung pada penis misalnya hipospadia, fimosis dan

kencing bisa mengakibatkan ejakulasi retrograd. penis yang bengkok harus diperhatikan. Organ
dalam skrotum diperiksa dalam keadaan berba-
Ejakulat tidak dipengaruhi sampai 3 bulan
ring dan berdiri. Banyak varikokel baru diketa-
dari kejadian karena pematangan sperma mema-
hui bila pasien berdiri dan mengedan. Adanya
kan waktu 2 bulan. Jadi kejadian yang penting
kedua vas deferens harus dibuktikan dengan pera-
adalah 3-6 bulan sebelumnya.
baan. .
Kebiasaan seksual menyangkut frekuensi,
jenis ejakulasi, pengertian tentang siklus ovulasi C . Pemeriksaan laboratorium
harus didiskusikan. Termasuk juga di sini riwa-
yat pemeriksaan dan pengobatan serta perka- Analisa semen
winan sebelumnya. Berkurangnya libido dapat Ejakulat harus diperiksa dalam jangka waktu
menandakan gangguan hormonal penderita. 1 jam setelah ejakulat dengan didahului dengan
tiga hari abstinens. Volume ejakulat normal ber-
B. Pemeriksaan fisik kisar antara 2-6 ml dengan p H sekitar 7,2-7,8.
Setelah keadaan umum dan gizi penderita, harus Jumlah sperma dianggap normal bila lebih
diperhatikan secara khusus adanya tanda-tanda dari 20 juta/ml dengan lebih dari 50% di antara-
"hypogonadism". Akan didapat perkembangan nya bergerak spontan. Bentuk sperma juga mem-
tanda seks sekunder yang terhambat; tidak ada- pengaruhi tingkat fertilitas. Bentuk kepala oval
nya distribusi rambut yang normal (pubis, muka, dengan badan dan ekor normalnya terdapat pada
10 K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

60% sperma. Adanya fruktosa dalam cairan semen menawarkan hasil yang paling menggembira-
membuktikan adanya dan tidak tersumbatnya kan. Perbaikan kualitas sperma didapat pada dua
vesika seminalis, dan biasanya tes ini hanya dila- pertiga penderita dengan angka kehamilan seki-
kukan pada penderita azoospermia. Fruktosa tar 40%. Yang dilakukan pada varikokelektomi
merupakan sumber energi bagi sperma dalam pada prinsipnya adalah pengikatan vena sper-
ejakulat. matika interna. H a l ini dapat dilakukan di daerah
Istilah normospermia dipakai untuk meng- skrotum, inguinal (prosedur Ivanissevicth) atau
garabarkan ejakulat yang memenuhi seluruh kea- retroperitoneal (prosedur Palomo).
daan di atas. Beberapa istilah yang menunjuk-
kan keadaan patologis perlu diketahui. Vaso-vasostomi
Asjjermia: tidak adanya cairan Kebanyakan dilakukan pada penderita yang sebe-
semen. lumnya telah dilakukan vasektomi. Keberhasilan
Hipospermia: - volume semen kurang tindakan ini tergantung pada lamanya vasek-
dari 2 ml. tomi sudah dilakixkan. Pada 7-8 tahun setelah
Hijjerspermia: volume semen lebih vasektomi, keberhasilan penyambungan yang
dari 6 ml. dibuktikan dengan adanya sperma di ejakulat
Azoospermia: - tidak ada sperma dalam adalah sekitar 80%, dengan angka kehamilan
ejakulat. 50-60%. Gagalnya vaso-vasostomi diakibatkan
Ohgozoospermia: j u m l a h sperma kurang oleh stenosis anastomosis, gangguan fungsi epi-
dari 20 juta/ ml. didimis atau penyebab imunologik.
Polizoospermia: jumlah sperma lebih
dari 250 juta/ml. Epididirr)ovasostomi
Asthenozoospermia: j u m l a h sperma motil
Bila terdapat sumbatan soliter pada epididimis
kurang dari 50%.
yang disebabkan oleh granuloma dapat dilaku-
Teiatozoospermia: j u m l a h sperma dengan
kan epididimovasostomi (pembuatan pintasan
bentuk abnormal lebih
dari epididimis ke vas deferens). Tindakan ini
dari 40%.
jauh lebih suht dari vaso-vasostomi dengan angka
keberhasilan kurang dari 30%.
III. Pengobatan
Reseksi duktus ejakulatorius
A. Terapi Bedah
Pada penderita yang telah dibuktikan mengalami
Varikokelektomi obstruksi di duktus ejakularotius dapat dila-
Data yang terkumpul akhir-akhir ini menun- kukan reseksi duktus tersebut secara transure-
jukkan bahwa tindakan bedah pada varikokel tral.
U R O L O G I 1 9 1

6. Terapi medik nesis. Setelah 3-4 bulan terapi dihentikan, diha-


rapkan adanya "reboimd phenomen" berupa sper-
Terapi liorrrional
matogenesis dengan kualitas sperma yang lebih
Angka insiden invertilitas yang primer disebab-
baik. Selain ini masih ada beberapa obat lain
kan oleh gangguan hormonal kurang dari 3%
yang digunakan dalam usaha meningkatkan kua-
dan jarang terbatas pada penderita dengan jum-
litas sperma misalnya, gonadotropin, G n R H dan
lah sperma kurang dari 5 juta/ml; tetapi bila
Iain-lain.
kelainan ini dapat didiagnosa, terapi hormonal
yang spesifik akan membuahkan hasil yang baik. Terapi imunologik
Untuk hipogonadisme primer (gangguan ter-
Cara yang pertama kali digunakan adalah dengan
dapat pada level testis), yang ditandai dengan
pemakaian kondom jangka lama (6-12 bulan),
peningkatan F S H atau L H atau keduany^, jarang
untuk menurunkan kadar antibodi terhadap
didapat hasil yang baik. Termasuk dalam kelom-
sperma. Terapi optimal untuk saat ini adalah
pok kelainan ini kelainan kromosom dan semua
pemberian kortikosteroid.
kelainan yang menyebabkan gangguan testis
Sudah tentu terdapat terapi medik lain yang
seperti tersebut di atas. Lain halnya dengan hipo-
hasilnya masih menunggu evaluasi jangka pan-
gonadisme sekunder di mana kelainan diakibat-
jang.
kan oleh gangguan hipotalamus atau hipofise;
koreksi hormonal lebih memberikan harapan
yang baik. Pemberian h C G , F S H atau L H dise- R E T E N S I O U R I N
suaikan dengan kelainan yang ditemukan. Ter-
Merupakan kelainan di mana terjadi gangguan
masuk dalam kelompok ini sindroma Kalmann,
pengosongan urin dari kandung kencing.
Isolated L H defisiensi, hiperprolaktinemia dan
Terdapat retensio urin yang akut, di mana
Iain-lain.
gangguan terjadi secara tiba-tiba.

Terapi em pi rik Retensio urin kronik terjadi secara perlahan-

Sekitar 40% pria infertil tidak diketahui penye- lahan dan dalam waktu yang lama.

babnya. U n t u k mereka dilakukan pemberian Ada pula yang membagi berdasarkan reten-
terapi empirik. Ada beberapa cara yang digo- sio urin total, di mana penderita sama sekali
longkan dalam terapi jenis ini. Anti estrogen tidak dapat mengeluarkan urin; sedangkan pada
digunakan karena melalui sistem umpan balik retensio urin yang sebagian, penderita masih bisa
estrogen akan meningkatkan gonadotropin relea- mengeluarkan urin tetapi terdapat sisa kencing
sing hormone yang pada akhirnya akan mening- yang cukup banyak di kandung kencing. Sehari-
katkan kadar testosteron dan spermatogenesis. hari istilah retensio urin dipakai untuk retensio
Injeksi testosteron akan menekan spermatoge- urin yang total.
19:> K U M P U L A N K U L I A H I L M U B E D A H

Penyebab Pertama-tama dicoba melakukan kateterisasi

1. Disebabkan oleh obstruksi infra-vesikal (dis- melalui uretra dengan kaliber 16F biasanya mema-

tal dari kandung kencing) seperti: dai. Bila gagal dicoba dengan kahber kateter
yang lebih kecil. Pada keadaan tersebut dipikir-
- stenosis meatus uretra, pimosis, tumor
kan beberapa keadaan seperti, striktur uretra,
penis
batu uretra, atau pemasangan kateter yang tidak
- striktur uretra, batu uretra, trauma ure-
benar. Perlu diketahui, kegagalan kateterisasi
tra
uretra sering gagal hanya karena pelicin atau
- hipertropi prostat, kanker prostat, pros-
jelly yang kurang banyak dipakai. Pelicin terse-
tatitis
but (yang ideal adalah xylocain jelly 2%) sebaik-
- sklerosis leher kandung kencing (bladder nya dimasukkan ke dalam uretra dengan meng-
neck sclerosis) gunakan semprit, jadi tidak hanya dioleskan pada
2. Gangguan fungsional kontraksi otot kan- kateter. Lebih dari itu, pemakaian pelicin ber-
dung kencing pada keadaan: manfaat untuk mengurangi trauma pada uretra.
- neurogenic bladder Bila katerisasi melalui uretra gagal, dilakukan
- faktor kejiwaan pungsi kandung kencing atau pemasangan sis-
- obat-obatan: antikohnergik, antagonis kal- tostomi.
sium, psikofarmakologi, alkohol dan Iain-
lain.

Geiala dan tanda


I'ada anamnesa terdapat kesulitan buang air
kecil atau miksi.
I'ada yang akut terdapat rasa sakit daerah supra-
pubik dan bila penderita tidak terlalu gemuk
akan terlihat atau teraba benjolan di daerah
suprapubik. Perkusi yang pekak pada daerah
ini dapat menjadi tanda untuk menentukan
adanya buli-buli yang penuh pada penderita
yang gemuk.

Terapi
Pada dasarnya retensio urin harus dianggap kega-
watan, dan harus segera dilakukan usaha pengo-
songan kandung kencing.

Anda mungkin juga menyukai