Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Artikel yang ditulis oleh Caroline Andrew dan Michael Goldsmith dengan judul
Pemerintah Lokal untuk Pemerintahan Lokal-dan Luar (1998: 101-107) menjelaskan tentang
studi pemerintah daerah mengenai perkembangan daerah yang dipengaruhi oleh lingkungan,
seperti globalisasi, politik, perubahan kelembagaan, dan demografi. Artikel ini menjelaskan
perubahan yang dialami pemerintah daerah dengan melakukan gerakan menuju Pemerintahan
Lokal (local governance). Proses perubahan yang dialami pemerintah lokal selama ini kurang
lebih mendapat pengaruh dari lingkungan eksternal, misalnya peningkatan ekonomi yang saling
ketergantungan, proses globalisasi, perubahan teknologi serta perubahan musim. Perubahan ini
membuat negara mengambil beberapa keputusan, yaitu privatisasi, restrukturisasi sistem lokal,
dan perbaikan hubungan antar pemerintah. Berdasarkan ulasan tersebut, ada 3 hal yang menjadi
pembahasan artikel ini yaitu: Pertama, mengkaji perubahan yang mempengaruhi pemerintah
lokal; Kedua, mengulas perubahan yang dialami lokal pemerintah hingga memunculkan ide baru
bagi lokal pemerintah; Ketiga, mencari jawaban mengenai jenis pemerintah lokal yang
membutuhkan perubahan dan penyelesaiannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penulisan ini adalah:

1. Bagaimanakah perubahan yang dapat mempengaruhi pemerintah lokal?


2. Bagaimanakah penyelesaian pemerintah lokal dalam mengatasi perubahan?
3. Bagaimana jenis pemerintah lokal yang membutuhkan perubahan?
C. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif dengan
jenis studi pustaka. Menurut A. Furchan (2004), metode deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang
berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Studi pustaka merupakan metode
pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat
mendukung dalam proses penulisan. Penulis melakukan review artikel dengan menggambarkan
fenomena-fenomena yang menjadi fokus pembahasan penulis dengan mengambil sumber-
sumber pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai bahasan pemerintah lokal.

BAB II

PEMBAHASAN

Pada sub bab Perubahan Sosial dan Lingkungan Ekonomi menjelaskan bahwa faktor utama
yang mampu membentuk perubahan adalah globalisasi, dimana terjadi perubahan pusat kekuatan
manufaktur di seluruh dunia. Tiga perubahan yang dialami adalah munculnya pemilik industri
utama dalam skala besar; terjadi perubahan dalam struktur dan operasi perdagangan hingga
munculnya pusat kota perbelanjaan mal, super dan hypermart, serta yang dominan adalah
kelompok eceran; terjadi perubahan sektor keuangan yang berkaitan dengan deregulasi pasar
keuangan, dimana perusahaan dan bank membeli dan menjual produk yang sejenis dan
berkonsentrasi pada peningkatan kepemilikan di sebuah wilayah regional. Sebagai contoh,
British Aerospace dan Aerospatialie di Inggris dan Perancis, atau Volvo dan Bofors di Swedia
telah melakukan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan di bidang militer dan sipil penerbangan
dengan memproduksi rudal dan amunisi. Perubahan sosial terjadi dengan ditandai oleh
peningkatan migrasi dan mobilitas masyarakat, serta gerakan-gerakan yang dilakukan. Hal ini
menunjukkan proses dari ekonomis globalisasi yang saling ketergantungan dengan segala
konsekuensi yang diterima pemerintah lokal. Salah satu konsekuensi yang diterima adalah
sebuah penilaian yang menunjuk daerah pemenang dan pecundang.

Hal yang harus diperhatikan dalam mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi adalah
menjadikan pemerintah lokal yang fleksibel, inovatif dan adaptif. Proses Reinveinting
Government (Osborne dan Gaebler, 1992) menjadi pilihan di beberapa daerah untuk mencapai
efisiensi dan efektivitas dengan menerapkan nilai-nilai yang sesuai dengan kelembagaannya
masing-masing. Legitimasi daerah menjadi salah satu hal penting untuk mendukung keputusan-
keputusan pemerintah dengan segala tindakan yang dipilih. Dua poin perlu diperhatikan oleh
pemerintah lokal yaitu:. Pertama, pemerintahan lokal bukanlah hal yang baru, yang memiliki
jenis-jenis badan dengan fungsi layanan lokal yang berbeda; Kedua, ada model yang berbeda-
beda dari pelayanan di banyak negara. Misalnya, publik atau mitra swasta mitra. Kesempatan
yang muncul untuk pemerintah daerah terpilih adalah untuk belajar berinovasi dalam
kelembagaan; melakukan upaya yang berkonsentrasi pada masalah-masalah tertentu; serta
bergerak ke arah kontraktor dan privatisasi layanan, serta wajib tender yang kompetitif,
memungkinkan untuk tugas, kontrak, dan ukuran kinerja harus jelas ditentukan. Nyatanya,
pemerintahan lokal memiliki sejumlah kelemahan juga, dengan adanya fakta bahwa sistem
penyediaan layanan lokal dari pemerintahan lokal umumnya jauh lebih rumit daripada sistem
keagenan tunggal sebelumnya. Banyaknya jenis-jenis badan yang disediakan menjadi sulit
dipahami oleh masyarakat. Pemerintah lokal dapat melakukan peningkatan akuntabilitas dengan
berbagai badan yang melakukan pelayanan lokal, yang nantinya akan memperkuat masalah
koordinasi dan arah strategis dari setiap badan yang berbeda.

Kontribusi Goldsmith pada Eropa dalam menjelaskan perbedaan penting antara lokalisme
hukum dan lokalisme politik. Menggunakan perbedaan ini, Goldsmith menunjukkan bahwa
kelompok utara (termasuk negara-negara Skandinavia, Inggris dan Belanda) mencerminkan
bentuk lokalisme hukum dimana ada kepercayaan umum dalam nilai diri pemerintah daerah dan
desentralisasi. Keyakinan ini telah memberikan pemerintah daerah sebagai lembaga peran
penting dalam bagaimana pelayanan publik yang dibentuk dan disampaikan. Sedangkan
kelompok selatan (Belgia, Perancis, Spanyol, Italia, dan Yunani) dijelaskan bahwa segala bentuk
stres lokalisme politik, dengan nilai-nilai komunitarianisme menjadi representasi yang kuat dan
teritorial dalam berbagai bentuk dan menjadi fitur utama dan esensial. Sebagian nilai-nilai seperti
ini mencerminkan rasa komunalitas dan kolektivitas yang besar, sehingga menimbulkan praktik
telistic dan kemungkinan korupsi, serta terjadi kontras yang kuat dengan kelompok utara.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam negara modern berkembang, dengan ragam bentuk kelembagaan dan praktek
(governance), dan di dunia yang terus-saling bergantung, waktu yang tepat untuk peninjauan
kembali atas peran demokrasi lokal oleh pemerintah daerah. Perubahan-perubahan yang
dialami oleh pemerintah lokal dipengaruhi oleh lingkungan eksternal seperti perubahan
sosial, ekonomi, dan politik. Hal yang paling utama adalah karna adanya globalisasi.
Perubahan ini mengakibatkan pemerintah lokal harus melakukan beberapa perkembangan,
salah satunya adalah restrukturisasi. Pendapat para ahli menjelaskan bahwa pemerintah lokal
harus mampu berinovasi dan kreatif dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam
kelembagaan.

B. Saran

Pemerintah Daerah harus melakukan peninjauan kembali atas nilai-nilai yang ada melalui
peningkatan kewarganegaraan dan partisipasi individu. Konsep kewarganegaraan lokal
membantu masyarakat untuk menjalin keterikatan tiap orang pada komunitas lokal mereka dan
bagaimana cara memperkuat ikatan tersebut. Dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan
yang mampu menggoyahkan pemerintahan lokal maka ide-ide kreatif dan inovasi yang baru
sangat diperlukan dalam menciptakan pemerintahan lokal yang mampu melayani masyarakat
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai