Anda di halaman 1dari 390

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
SIAPKAN TEKNISI
INDUSTRI MODERN
Profil SMK Rujukan Bidang Teknologi dan Rekayasa

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Direktorat JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2016
i
SIAPKAN TEKNISI
INDUSTRI MODERN
Profil SMK Rujukan Bidang Teknologi dan Rekayasa

Pengarah
Hamid Muhammad (Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah)

Penanggung Jawab
M. Mustaghfirin Amin(Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan)

Ketua Tim Penulis


Arie Wibowo Khurniawan (Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi)

Editor
Chrismi Widjajanti (Kepala Seksi Program)

Anggota
Drs. Saiful Anam
Dipo Handoko
Mukti Ali
Arien T.W
Rauhanda Riyantama
Ahmad Fauzi Ramdani
Tri Haryani
Pipin Dwi Nugraheni
Meidhi Alkibzi

Desain dan Tata Letak


Dipo Handoko

Desain Cover
Ari
Karin Faizah Tauristy

Cetakan I, November 2016

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk
dan dengan cara apa pun tanpa ijin tertulis dari penulis

ISBN: 978-602-74778-7-2

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung E Lt 12-13 Kompleks Kemdikbud Senayan
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat - 10270
Email: program.psmk@kemdikbud.go.id

DIREKTORAT PEMBINAAN Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2016 ii
iii
Sambutan
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

P
uji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, yang
senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunia-Nya kepada
kita yang berkecimpung di dunia pendidikan dan kebudayaan. Berkat
rahmat, nikmat, dan kemurahan-Nya pula, buku ini bisa selesai tepat
waktu.

Sebagaimana saya sampaikan dalam berbagai kesempatan, Presiden RI Joko


Widodo telah mengamanatkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melaksanakan tiga program prioritas, yakni Program Indonesia Pintar (PIP) yang
dilaksanakan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), penajaman pendidikan vokasi,
dan penguatan pendidikan karakter. Tiga Fokus tersebut perlu kita dorong agar
dapat terlaksana dengan tepat dan cepat.

Khusus terkait penajaman pendidikan vokasi, yang tugas pokoknya diemban


oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Presiden telah mengeluarkan
Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Indonesia. Melalui Inpres tersebut, Presiden secara khusus
menugaskan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk: a) membuat
peta jalan pengembangan SMK; b) menyempurnakan dan menyelaraskan
kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link
and match); c) meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga
kependidikan SMK; d) meningkatkan kerjasama dengan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/industri; e) meningkatkan akses sertifikasi
lulusan SMK dan akreditasi SMK; f) membentuk Kelompok Kerja Pengembangan
SMK. Keenam tugas dari Presiden itu kini kita jadikan prioritas serius agar kita
tidak terlambat mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang terampil
sehingga siap bersaing di pasar internasional.

Kita menyadari bahwa SMK menduduki posisi sangat strategis dalam menyiapkan
tenaga kerja terampil untuk menghadapi persaingan di era global dewasa
ini. Pada tahun 2030, Indonesia memerlukan 58 juta tenaga kerja terampil.

iv
Sedangkan di Asean, sampai tahun 2025 akan membuka 14 juta lapangan tenaga kerja. Ini
merupakan peluang sekaligus tantangan. Oleh sebab itu, Nawacita dari Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla secara eksplisit menyebut SMK sebagai salah satu yang harus
dipertajam dan diperkuat.

Berbahagialah anak-anak sekarang yang pada tahun 2045 nanti akan berusia relatif masih muda.
Tepat pada tahun itu kita akan memperingati satu abad kemerdekaan Republik Indonesia, dan
anak-anak kita sekarang ini akan berada pada puncak usia produktif.

Maka yang mendesak untuk dilakukan adalah segera beranjak dari zona nyaman. Jangan cepat
puas dengan keunggulan komparatif dari sumber daya alam kita. SMK harus bisa lebih kerja
keras lagi. Persoalan-persoalan keterbatasan jumlah dan kompetensi guru, minimnya sarana
dan prasarana, kurang sesuainya kondisi geografis dengan program keahlian yang dimiliki,
tidak selarasnya kompetensi lulusan SMK dengan dunia usaha dan dunia industri, harus segera
diatasi. Segala kekuatan harus kita kerahkan untuk menjamin penyiapan Generasi Emas yang
unggul dan kompetitif. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi salah satu tumpuan
harapan untuk menyiapkan Generasi Emas di tahun 2045.

Jika semua tekad kita itu laksanakan, insya Allah pada tahun 2030 ekonomi kita akan masuk
peringkat 7 dunia dengan tambahan 58 juta pekerja yang handal (skilled workers). Potensi negeri
kita yang melimpah akan semakin maju pesat dengan prioritas pengembangan SMK terutama
di bidang-bidang kemaritiman, pariwisata, pertanian dan industri kreatif. Saya yakin dengan
gotong royong semua lapisan masyarakat kita akan dengan mudah mencapai semua harapan
itu.

Saya menyampaikan penghargaan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
yang telah memprakarsai penerbitan buku ini. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa
meridhoi niat mulia kita. Amin.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Muhadjir Effendy

v
Sambutan
DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

P
uji syukur kita panjatkan ke hadlirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang tak
henti-hentinya melimpahkan rahmat, nikmat, dan berbagai kemudahan
kepada kita dalam menjalankan tugas sehari-hari di bidang pendidikan
dan kebudayaan. Berkat rahmat dan kemudahan itu pula, buku yang
diterbitkan Direktorat Pembinaan SMK ini bisa sampai di tangan pembaca.
Sebagaimana kita ketahui bersama, saat ini bangsa kita tengah memasuki abad
21, yang antara lain bercirikan semakin ketatnya kompetisi antar bangsa dalam
berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam perebutan pasar kerja. Persaingan
tenaga kerja semakin terbuka seiring dengan pemberlakuan Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) sejak 1 Januari 2016.
Dengan berlakunya MEA, maka persaingan antar negara ASEAN dalam perebutan
pasar kerja semakin meningkat. Seluruh negara ASEAN didorong untuk membuka
pintu seluas-luasnya terhadap masuknya berbagai produk ekonomi maupun
tenaga kerja asing. Oleh karena itu, Indonesia harus memperkuat posisinya dalam
persaingan tersebut. Maka, tuntutan untuk mencetak tenaga kerja siap pakai,
terampil, dan profesional tidak bisa ditunda lagi. Ini menjadi tugas, tantangan,
sekaligus peluang bagi SMK untuk menghasilkan lulusan yang terampil dan siap
kerja.
Terkait hal itu, maka tepat kiranya amanat Presiden RI Joko Widodo agar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di bawah Mendikbud, Prof. Dr.
Muhadjir Effendy, MAP memprioritaskan penguatan pendidikan vokasi sebagai
salah satu dari tiga program prioritas, selain Program Indonesia Pintar (PIP) dan
penguatan pendidikan karakter. Bahkan khusus penguatan pendidikan vokasi ini,
Presiden telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan
Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Menindaklanjuti amanat Presiden tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
telah memulai langkah-langkah konkrit untuk memperkuat SMK, di antaranya
memperbaiki kurikulum SMK agar menekankan sistem pembelajaran yang
berorientasi kerja, memprioritaskan empat Bidang Keahlian (pariwisata,
kemaritiman, pertanian, dan industri kreatif) karena sektor-sektor itu mampu

vi
menyerap cukup banyak tenaga kerja. Oleh karena itu peningkatan kualitas layanan SMK,
pendidik dan tenaga kependidikan, hingga lebih intensif menjalin kerjasama dengan dunia
usaha/dunia industri baik dalam rangka memperkuat praktek kerja maupun memasarkan
lulusan SMK mutlak diperlukan.
Hingga kini, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen, telah melakukan beragam cara
untuk memperluas dan memeratakan akses, meningkatkan mutu maupun memperkuat
relevansi pendidikan SMK. Program pengembangan SMK rujukan merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan mutu, dengan menghadirkan praktek-praktek terbaik (best practices) bagi
sekolah-sekolah lain di sekitarnya. Kita tentu berharap, SMK bisa menjadi solusi bagi penyediaan
kebutuhan tenaga kerja terampil sekaligus ikut berperan dalam mengurangi pengangguran usia
produktif.
Saya menyambut baik terbitnya buku ini, sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Direktur
Pembinaan SMK, tim penulis, dan pihak-pihak lain yang ikut terlibat. Semoga buku ini dapat
menjadi bagian dari upaya kita meningkatkan akses, mutu, dan relevasi pendidikan SMK.

Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah

Hamid Muhammad

vii
Pengantar
DIREKTUR PEMBINAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

K
ita menyadari bahwa saat ini bangsa Indonesia tengah memasuki
persaingan sengit dalam perebutan pasar kerja, terutama sejak
berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tanggal 1 Januari 2016.
Oleh karena itu, sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
serta Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, saat ini Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan fokus pada pengembangan empat
sektor unggulan, yakni kemaritiman (mencakup perikanan dan kelautan),
pertanian (ketahanan pangan), pariwisata, dan industri kreatif. Sesuai dengan
nawa cita Presiden R.I, empat sektor ini diprioritaskan karena menyerap banyak
tenaga kerja.

Selain empat sektor unggulan tersebut, Direktorat Pembinaan SMK juga tetap
mengembangkan SMK bidang keahlian teknologi dan rekayasa. Juga memperluas
dan memeratakan akses melalui fasilitasi pendirian dan pengembangan SMK
berbasis komunitas/pondok pesantren.

Tantangan cukup berat yang dihadapi SMK saat ini antara lain minimnya jumlah
guru produktif. Saat ini, jumlah guru produktif SMK baru sekitar 22% dari total
jumlah guru SMK. Padahal, guru produktif dengan jumlah dan kualitas yang
memadai, menjadi kunci penting bagi mutu lulusan SMK yang terampil dan
kompeten. Oleh karena itu, Direktorat Pembinaan SMK, Ditjen Dikdasmen,
bersama dengan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), menjalin kerjasama
sinergis untuk bersama-sama meningkatkan jumlah dan kompetensi guru-guru
SMK.

Penerbitan buku profil SMK rujukan ini juga merupakan salah satu bagian dari
upaya meningkatkan mutu SMK. Dengan menampilkan tempat praktik-praktik
terbaik (best practices) dan hasil/produk terbaik dari SMK dalam berbagai program

viii
keahlian, diharapkan dapat menjadi acuan bagi sekolah-sekolah lain dalam meningkatkan
mutunya.

Pada buku ini, terdapat 15 SMK rujukan teknologi dan rekayasa yang ditampilkan, yakni SMKN 1
Percut Sei Tuan, Deli Serdang (Sumatera Utara), SMKN 2 Palembang (Sumatera Selatan), SMKN 1
Cimahi (Jawa Barat), SMKN 26 Jakarta Timur (DKI Jakarta), SMKN 7 Semarang (Jawa Tengah), SMK
Tunas Harapan, Pati (Jawa Tengah), SMK Muhammadiyah Mungkid, Magelang (Jawa Tengah),
SMKN 2 Surakarta (Jawa Tengah), SMKN 2 Klaten (Jawa Tengah), SMKN 2 Depok, Sleman (DI
Yogyakarta), SMKN 5 Surabaya (Jawa Timur), SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten
Malang (Jawa Timur), SMKN 1 Tuban (Jawa Timur), SMKN 5 Banjarmasin (Kalimantan Selatan),
dan SMKN 5 Makassar (Sulawesi Selatan).

Saya ucapkan terima kasih kepada tim penulis dan pihak-pihak lain yang ikut terlibat dalam
penyusunan buku ini. Semoga bermanfaat.

Direktur Pembinaan SMK

Mustaghfirin Amin

ix
Daftar isi
SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ......................................................................... iv

SAMBUTAN DIRJEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH ................................................................... vi

PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN SMK .......................................................................................... viii

PENDAHULUAN ......................................................................... ...................................................................... 2

SMKN 1 Percut Sei Tuan, Deli Serdang MENDONGKRAK CITRA SEKOLAH DAN MUTU LULUSAN ................... 18

SMKN 2 Palembang TAK ADA KERAGUAN HADAPI MEA .......................................................................................... 44

SMKN 26 Jakarta Timur LAHIR SEBAGAI SEKOLAH PERINTIS PEMBANGUNAN ....................................................... 72

SMKN 1 Cimahi KONTROL PROSES PAKET KEAHLIAN SATU-SATUNYA DI INDONESIA .................................................. 94

SMKN 7 Semarang TAMATAN EMPAT TAHUN YANG TUNTAS DAN ANDAL .............................................................. 118

SMK Tunas Harapan, Pati SIAPKAN LULUSAN MENANGKAN PERSAINGAN ........................................................ 150

SMK Muhammadiyah Mungkid, Kab. Magelang LULUSAN BERMUTU DENGAN SMART DAN ACTION ........... 178

SMKN 2 Surakarta INOVASI KEMBANGKAN MOBIL PEDESAAN .............................................................................. 200

SMKN 2 Klaten PROGRAM INDUSTRI LAHIRKAN GENERASI KREATIF...................................................................... 222

SMKN 2 Depok, Sleman BANYAK DIINCAR INDUSTRI PERTAMBANGAN ......................................................... 242

SMKN 5 Surabaya MENGKADER JAWARA SEJAK DINI ...................................................................................... 262

SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kab. Malang TAMPIL INOVATIF TUK JADI UNGGULAN ....................... 284

SMKN 1 Tuban LARIS MANIS DI DUNIA INDUSTRI .................................................................................................. 308

SMKN 5 Banjarmasin GELIAT MENUJU SEKOLAH BERKARAKTER ........................................................................... 336

SMKN 5 Makassar DARI BELMO BERUBAH UNTUK MAJU ..................................................................................... 358

x
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

1
PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

K
ementerian Pendidikan dan Kebudayaan dewasa ini
tengah menggulirkan tiga program prioritas yang
diamantakan oleh Presiden RI Joko Widodo, yakni
percepatan Program Indonesia Pintar (PIP) yang
dilaksanakan melalui sarana Kartu Indonesia Pintar
(KIP), penajaman pendidikan vokasi, dan penguatan pendidikan
karakter. Khusus terkait program pendidikan vokasi, Presiden
Joko Widodo bahkan telah menerbitkan Instruksi Presiden
(Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan
Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

2
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Inpres tersebut menugaskan kepada sejumlah Menteri, Kepala Badan
Sertifikasi Profesi, dan para Gubernur untuk mengambil langkah-langkah
yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk
merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber
daya manusia Indonesia. Selain itu, Presiden juga meminta mereka untuk
menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sesuai tugas,
fungsi, dan kewenangan masing-masing dengan berpedoman pada peta jalan
pengembangan SMK.
Khusus kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Presiden Joko
Widodo menugaskan untuk: a) membuat peta jalan pengembangan SMK; b)
menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi
sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link and match); c) meningkatkan jumlah
dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; d) meningkatkan
kerjasama dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia

3
PENDAHULUAN

usaha/industri; e) meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi


SMK; f) membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK. Keenam tugas dari
Presiden itu kini dijadikan prioritas serius oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan agar tidak terlambat dalam mempersiapkan sumber daya manusia
Indonesia yang terampil sehingga siap bersaing di pasar internasional.
Penguatan pendidikan vokasi itu merupakan bagian dari implementasi
sembilan agenda prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla yang dikenal dengan Nawacita, khususnya nomor 6
yang berbunyi, Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama
bangsa-bangsa Asia lainnya.
Salah satu upaya yang akan dilakukan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk mewujudkan Nawacita nomor 6 itu adalah membangun
sejumlah science park dan techno park di daerah-daerah, politeknik, dan SMK-
SMK dengan sarana dan prasarana dengan teknologi terkini. Hal ini penting
karena pendidikan vokasi saat ini sangat diperlukan untuk menjawab kebutuhan
pasar kerja, sekaligus untuk menghadapi sengitnya kompetisi antarnegara,

FOTO: republika.co.id

4
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

FOTO: psmk.kemdikbud.go.id

khususnya di kawasan Asean sejak berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean


(MEA) mulai Januari 2016.
Pendidikan vokasi merupakan penggabungan antara teori dan praktik
secara seimbang dengan orientasi pada kesiapan kerja lulusannya. Kurikulum
dalam pendidikan vokasi terkonsentrasi pada sistem pembelajaran keahlian
(apprenticeship of learning) pada kejuruan-kejuruan khusus (specific trades).
Karena itu Presiden Jokowi melihat pendidikan vokasi/kejuruan sangat penting
untuk mempersiapkan SDM Indonesia dalam menghadapi persaingan global.
Keseriusan pemerintah dalam penguatan pendidikan vokasi salah satunnya
dibuktikan dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Jerman untuk mengetahui
keberhasilan Jerman dalam pendidikan vokasi. Fokus kunjungan kerja Presiden
ke Jerman adalah menjalin kerja sama dan mendapat dukungan pemerintah
Jerman dalam pengembangan pendidikan kejuruan atau vokasi di Indonesia.
Jerman dianggap sebagai negara yang sangat bagus dalam mengembangkan
sistem pendidikan kejuruan, sehingga generasi mudanya memiliki keterampilan
yang memadai sejak dini.Hal itu pula yang membuat angka pengangguran di
Jerman sangat rendah.

5
PENDAHULUAN

Saat kunjungan kerja di Jerman, Presiden Jokowi meninjau Pusat Pelatihan


Pendidikan Vokasi Profesional di Siemenstadt, yaitu semacam sekolah dan
tempat pelatihan berbagai bidang kejuruan yang sangat berkembang di Jerman.
Di Siemenstadt, Presiden mendapatkan informasi umum terkait pendidikan
kejuruan dual training di Jerman. Pendidikan kejuruan dual training adalah
pendidikan yang berorientasi kerja dan mengharuskan para siswa/peserta
belajar di dua tempat pembelajaran, yaitu di sekolah dan di industri, sehingga
terjadi sinergi antara pembelajaran di sekolah dengan pembelajaran di industri.
Hingga kini, terjadi kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan
jumlah dan kualitas output lulusan SK. Perbandingan kebutuhan dan lulusan
SMK dapat dilihat pada infografis berikut.

Perbandingan Kebutuhan Tenaga Kerja dengan Lulusan SMK 2016

6
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Karena terjadi kesenjangan yang cukup serius antara kebutuhan


tenaga kerja dengan lulusan SMK, maka Direktorat Pembinaan
SMK merancang sejumlah kebijakan, program, dan kegiatan untuk
mengembangkan SMK pada periode lima tahun yang akan datang.
Adapun sejumlah kebijakan dan program strategis yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut.

7
PENDAHULUAN

1. Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang tua, dan


Aparatur Institusi Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan Kejuruan
Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini
melalui Penerapan pendidikan karakter di sekolah. Strategi ini bertujuan untuk:

a. Memotivasi pihak sekolah dan Pemda setempat dalam pengembangan


mental dan akhlak mulia para siswa melalui kegiatan dan pelatihan yang
nantinya diharapkan dapat
menyebar luaskan ke siswa
SMK dilingkungan daerahnya
masing-masing.
b. Menumbuhkan disiplin
dan tanggungjawab terhadap
kegiatan di sekolah maupun
di luar sekolah.
c. Terciptanya generasi
muda yang tangguh dan siap
menuju ke kehidupan yang
lebih baik di masyarakat.
d. Memiliki budi pekerti yang
baik dan berahklak mulia.
e. Berkembangnya rasa
kerjasama dan kebersamaan
sebagai upaya untuk
menggalang persatuan dan
kesatuan generasi muda mendatang.

2. Peningkatan akses pendidikan kejuruan


Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini
melalui:
a. Kartu Indonesia Pintar. Tujuan yang akan dicapai melalui strategi ini adalah
meningkatkan jumlah dan kualitas peserta didik SMK, meringankan biaya
pendidikan siswa SMK, dan mencegah siswa miskin SMK putus sekolah.
Strategi ini diharapkan dapat membantu lebih dari 2 juta anak miskin dan
rentan miskin untuk dapat mengakses pendidikan menengah kejuruan.

8
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

b. Bantuan Operasional Sekolah. Sejalan dengan penetapan WAJAR 12 tahun


penyediaan Bantuan Operasional Sekolah atau BOS tetap menjadi andalan
pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat untuk dapat membiayai
pendidikan menengah bagi anak-anaknya.
c. Peningkatan daya tampung SMK. Peningkatan kapasitas SMK sangat
mendesak mengingat kapasitas SMK saat ini hanya dapat menampung
78.94% pendaftar. Strategi yang diterapkan adalah:
i. Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB). Unit Sekolah Baru diprioritaskan
untuk membangun SMK di kecamatan yang belum memiliki SMK yang
dapat diberikan untuk pendirian SMK Negeri maupun Swasta. Dana
digunakan untuk pembangunan gedung pembelajaran (ruang teori, ruang
praktik dan ruang penunjang beserta selasarnya), pengadaan peralatan
praktik siswa, pembangunan kamar mandi/WC, pengadaan perabot
ruang pembelajaran (ruang teori dan ruang praktik), biaya perencanaan,
pengawasan pembangunan, pengelolaan administrasi dan biaya
pengadaan guru.
ii. Penyediaan Ruang Kelas Baru (RKB). Bantuan ini diutamakan untuk
menambah ruang kelas baru bagi SMK yang memiliki jumlah pendaftar
yang meningkat dan siswa yang ada melebihi daya tampung.
iii. Afirmasi khusus Pada Daerah 3 T. Bantuan ini ditujukan untuk
meningkatkan kapasitas SMK yang berada di berada di Provinsi Papua
dan Papua Barat, berada di Daerah Khusus, dan berada di Daerah yang
tergolong Tertinggal, Terluar, Terdepan (3T). Selain itu dikembangkan pula
Sekolah Garis Depan (SGD) pada daerah terluar Indonesia.

3. Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada


pembentukan karakter dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini
melalui:
a. Penerapan Kurikulum Nasional. Untuk mewujudkan ketercapaian
pelaksanaan implementasi Kurikulum Nasional Peminatan SMK diperlukan
adanya dukungan dari semua pihak baik yang bersifat teknis maupun
non teknis. Kegiatan teknis berupa pemberian pelatihan, pembinaan dan
asistensi ke sekolah oleh petugas pusat, propinsi, dan kab/kota serta
kegiatan non teknis berupa penyediaan buku panduan untuk guru, panduan
penyusunan silabus dan buku panduan untuk siswa.berupa penyediaan

9
PENDAHULUAN

buku panduan untuk guru, panduan penyusunan silabus dan buku panduan
untuk siswa.
b. Pengembangan Technopark di SMK. Technopark adalah suatu tempat di
SMK untuk mengaplikasikan teknologi terkini secara terus-menerus dengan
melibatkan masyarakat industri. Tujuan technopark adalah untuk membuat
link yang permanen antara akademisi, pelaku indsutri/bisnis/finansial, dan
Pemerintah. Technopark mencoba menggabungkan ide, inovasi, know-
how, dari dunia akademik, dan kemampuan finansial (dan marketing) dari
dunia bisnis. Di dalam Technopark tersebut dilaksanakan kerjasama-
kerjasama, riset, penerapan inovasi teknologi terkini, transfer informasi dan
pengetahuan, proses bisnis, dll. Sampai dengan tahun 2019, Dit. PSMK akan
mendukung pembangunan 38 technopark.

c. Pemenuhan sarana dan prasarana SMK yang menunjang peningkatan


kualitas pembelajaran. Penyediaan sarana dan prasarana mencakup:
i. Ruang Praktik Siswa/Laboratorium
ii. Bantuan Peralatan Praktik SMK
iii. Rehabilitasi Ruang Belajar
iv. Pembangunan Perpustakaan Pendukung Pembelajaran
v. Bantuan Peralatan E-Pembelajaran (E-Sabak)

d. SMK Perikanan dan Kelautan, SMK Pertanian, dan SMK Pariwisata. Secara
umum usaha yang dilakukan untuk mengembangkan SMK bidang ini
adalah dengan memberikan bantuan dalam rangka mendukung Kebijakan
Pemerintah dalam mengembangkan Poros Maritim Indonesia dan
membangun ketahanan pangan. Adapun jenis bantuan yang akan diberikan
diantaranya :
i. Bantuan Pengembangan SMK Perikanan dan Kelautan diberikan kepada
SMK lingkup Bidang Studi Keahlian Perikanan dan Kelautan, dapat
digunakan untuk pembangunan fisik/bangunan baik struktur maupun
infrastruktur serta peralatan pendidikan termasuk Pembangunan
Unit Sekolah Baru. Direktorat PSMK mentargetkan dapat membangun
minimal 400 SMK perikanan dan kelautan unggulan pada tahun 2019.
ii. Bantuan Pengembangan SMK Pertanian ditujukan untuk mendukung
kebijakan pemerintah menuju ketahanan pangan nasional. Bantuan
diberikan kepada SMK yang membuka Bidang Keahlian Agrobisnis dan
10
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Agroteknologi dan digunakan untuk pembangunan fisik/bangunan baik


struktur maupun infrastruktur serta peralatan pendidikan termasuk
untuk pembangunan unit sekolah baru. Direktorat PSMK mentargetkan
dapat membangun minimal 600 SMK pertanian unggulan pada tahun
2019.
FOTO: Dok. SMK Bina Prestasi
iii. B a n t u a n
Pengembangan
SMK Pariwisata
dilakukan
dengan cara
memberikan
b a n t u a n
dalam bentuk
dana untuk
pembangunan
ruang dan/atau
i n f ra s t r u k t u r
serta peralatan
bagi SMK
Bidang Studi
Keahlian lingkup
Pariwisata yang
ditunjuk.
e. Pengembangan Mutu melalui Cluster SMK Rujukan. SMK Rujukan adalah
SMK yang unggul dalam berbagai aspek sehingga bisa dijadikan acuan/
rujukan/referensi bagi SMK-SMK lain. SMK rujukan yang akan dikembangkan
merupakan bagian dari program peningkatan mutu pendidikan berbasis
wilayah (propinsi, kab/kota). SMK Rujukan juga akan menjadi leader dalam
mengembangkan mutu SMK dan setidaknya memiliki 3 SMK aliansi yang
akan dibina. Setiap SMK Rujukan Menyusun SDP (School Development
Plan) dan dibina secara bertahap pencapaian SNP serta memiliki fasilitas
bersama yang meliputi bengkel unggul, sumber belajar/ materi ajar online,
website dan informasi kebekerjaan, perpustakaan termasuk e-library,
jaringan internet yang cukup, tempat pendampingan/ pelatihan guru,
teaching factory, testing center untuk kompetensi, produk dan jasa , serta
ruang pamer produk/jasa SMK, dan hubungan industri.
f. Pengembangan teaching factory di SMK. Teaching Factory (TEFA) adalah
pembelajaran yang berorientasi bisnis dan produksi. Atau suatu proses
keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan
11
PENDAHULUAN

produk yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. Tujuan TEFA
adalah sebagai wadah pelatihan dan praktik berbasis produksi secara
langsung bagi siswa SMK yang berorientasi pada pasar. Sampai dengan
tahun 2019, Direktorat Pembinaan SMK akan mendukung pengembangan
minimal 200 teaching factory di SMK.
g. Harmonisasi Kompetensi Kejuruan dengan Kebutuhan Industri dan Review
Paket Kejuruan.
Strategi ini bertujuan untuk membangun kerjasama industri dan
penyelarasan kejuruan. Strategi ini meliputi:
i. Pengembangan SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah. SMK Berbasis
Industri/ Keunggulan Wilayah berfungsi sebagai pusat pengembangan
unit produksi/teaching factory/ industrial based education berbasis
keunggulan wilayahnya. Untuk menjadi SMK Berbasis Industri, SMK
harus mampu menyelenggarakan usaha bisnis/perusahaan dan dituntut
menjalankan fungsi-fungsi baku perusahaan, yaitu manajemen produksi,
manajemen pemasaran, manajemen personalia, manajemen keuangan,
manajemen peralatan dan perbekalan, prinsip-prinsip akuntansi, dan
inti manajemen (general manager). Dengan pembelajaran seperti ini,
diharapkan lulusannya langsung dapat bekerja di Industri.
ii. Pengembangan SMK di Kawasan Industri Nasional dan Kawasan

12
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Berikat. SMK di kawasan industri harus


menyelenggarakan pendidikan yang benar-
benar berbasis dunia kerja (experiential
education/work based learning/hand-on
experience) utamanya adalah production
based learning (belajar membuat barang
jadi yang marketable) yaitu belajar melalui
kerja yang sungguhan seperti yang terjadi
di dunia kerja bisnis dan bukan belajar yang
sifatnya tiruan (artifisial).
iii. Kerjasama Industri Regional dan
Internasional yang bertujuan untuk:
a) memproyeksi kebutuhan industri
terhadap lulusan pendidikan kejuruan/
vokasi berdasarkan bidang keahlian; b)
menanggulangi kekurangan guru mata
pelajaran produktif; c) menyedikan tempat
praktik yang memadai; dan d) meningkatkan mutu proses pembelajaran
di pendidikan kejuruan/ vokasi yang sangat memerlukan pengalaman
kerja melalui pemagangan di industri/perusahaan.
iv. Penyelarasan kejuruan melalui aktifitas: a) pengembangan standar
Pola Penyelarasan Kejuruan di SMK; b) pembentukan Majelis Kemitraan
Pendidikan Kejuruan Indonesia (MKPI); dan c) pengembangan rumusan
KKNI kejuruan SMK

h. Standardisasi, Sertifikasi, dan Penjaminan Mutu Lulusan SMK. Strategi ini


dilaksanakan melalui aktifitas berikut:
i. Penyusunan SKL berdasar SKKNI
ii. Pelatihan Assesor SMK
iii. Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan, Proses Pembelajaran dan lulusan
i. Pemenuhan Guru Produktif melalui: a) kolaborasi dengan Lembaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan; b) Pengadaan Guru Produktif oleh
Pemerintah (Pusat+Daerah); dan c) Recognition Prior Learning (RPL).
j. Pengembangan SMK Berbasis Pesantren/Komunitas. Bantuan diberikan
kepada SMK yang berada di Pondok Pesatren/Komunitas dan memiliki
siswa yang bermukim di asrama Pesantren/ Komunitas. Pemanfaatan
dana ditujukan untuk: a) pengembangan/Pembangunan/rehabilitasi

13
PENDAHULUAN

gedung pembelajaran Teori/ Ruang Praktik Siswa beserta perabotnya; b)


pembangunan/ rehabilitasi asrama; c) pengadaan Peralatan Praktik; dan d)
Biaya perencanaan, pengawasan, dan pengelolaan administrasi.
k. Kemitraan Direktorat dengan Institusi/Lembaga terdiri dari: a) Kerjasama
dengan Kementerian/Institusi Dalam Negeri; b) Kemitraan dalam rangka
Pengembangan, Penguatan, dan Pendampingan Pembinaan SMK;
c) Kunjungan Rintisan Kerjasama Antar Lembaga Luar Negeri; d)
Seminar/Workshop Internasional; e) Pengiriman Expert ke Luar Negeri; f)
Kerjasama TVET Program; g) Kerjasama Pengembangan Pendidikan Kejuruan
Indonesia-Negara Asia; h) Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat; dan i)
Pertukaran Siswa Luar Negeri.
l. Pemasaran Tamatan SMK sebagai wahana mediator yang menjembatani
antara Pencari Kerja tamatan SMK dengan Penyedia Kerja untuk formasi
tenaga kerja tingkat menengah. Salah satunya dengan mengaktifkan
kembali Bursa Kerja Khusus di setiap SMK dengan bekerja sama dengan
industri/instansi/kementerian terkait lainnya
m. Beasiswa prestasi, ajang kompetisi siswa SMK, dan Pameran Produk Kreatif
Siswa SMK.
Dit. Pembinaan SMK memotivasi siswa SMK untuk selalu berprestasi
melalui:
i. Beasiswa Prestasi dan Program Keahlian Khusus. Program Beasiswa
prestasi bertujuan mendukung tercapainya pendidikan siswa yang
belajar di SMK dan merupakan bentuk penghargaan bagi siswa-siswa
yang berprestasi akademik pada bidangnya masing-masing pada tingkat
Kabupaten antara lain Lomba LKS, O2SN, OSTN, Lomba Debat Bahasa,
Lomba Seni dll, sehingga kualitas siswa di SMK mempunyai daya pikir
yang sama dengan siswa-siswa yang masuk di sekolah menengah
lainnya.
ii. Lomba Kompetensi dan Sains. Lomba Kompetensi dan Sains terdiri dari:
a) LKS merupakan salah satu sarana untuk menseleksi siswa untuk
mengikuti lomba tingkat internasional World Skill Competition (WSC),
maupun tingkat asia Asean Skill Competition (ASC), yang dilaksanakan
setiap dua tahun sekali; dan b) OSTN merupakan Olimpiade Sains Terapan
untuk mengembangkan kemampuan siswa bidang sains terapan.
iii. Lomba Seni dan Olahraga. Lomba ini terdiri atas terdiri dari 2 kegiatan
yaitu: a) Lomba Olimpiade Olah Raga Siswa SMK Tingkat Nasional (O2SN);
dan Festifal Lomba Seni Siswa SMK Tingkat Nasional (FLS2N).
iv. Pameran Produk Kreatif Siswa SMK

14
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

4. Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan


melibatkan publik
Arah kebijakan yang diterapkan dalam melaksanakan tujuan strategis ini
melalui:
a. Pengelolaan data pokok pendidikan menengah kejuruan
b. Perencanaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kinerja
lembaga
c. Penyediaan layanan informasi kebijakan
d. Pengembangan e-Bantuan. Implementasi e-bantuan SMK untuk proses
penyaluran bantuan dan pelaporannya dengan melibatkan ekosistem
sekolah, disdik prov/kab/kota dan masyarakat.

15
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

16
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN


Kabupaten Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utara

17
SMKN 1 Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara

MENDONGKRAK
CITRA SEKOLAH
dan Mutu Lulusan

D
alam lima tahun terakhir, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMKN) 1 Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara terlihat benar-benar menggeliat. Terdapat penataan di
sudut-sudut sekolah dengan penambahan beberapa fasilitas
yang membuat para pelajar di sekolah itu kian merasa nyaman.
Sebut saja ruang green house yang ada di beberapa sudut taman menambah
keindahan lingkungan sekolah. juga penataan akses wifi dengan kekuatan
cukup kencang di beberapa titik, salah satunya di halaman tengah sekolah
dengan bangunan melingkar berbentuk joglo, dulunya tempat ini hanyalah
kubangan sampah, kini berubah menjadi ruang istirahat yang cukup menawan.
Di beberapa area antar gedung juga terlihat di tutup fiber dan disediakan kursi-
kursi. Saat jam istirahat, para siswa sering menghabiskan waktu di sini untuk
istirahat dan menjelajah internet.
FOTO: Muk

18
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

FOTO: Mukti Ali

19
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

FOTO-FOTO: Mukti Ali

Sekolah ini juga menggeliat dengan even tahunan, seperti KIPAS atau
Kompetisi Inspirasi Paskibra Satuan. Dalam KIPAS ini peserta diinapkan di
lingkungan sekolah selama tiga hari. Juga ada even FBI atau Festival Budaya
Islam se- Sumatera Utara. Dalam FBI ini pesertanya adalah para pelajar dari
sekolah-sekolah SMP, ada juga yang dari SD se-Sumatera Utara. Peringatan
Hari Kemerdekaan RI di SMKN 1 Percut Sei Tuan tak kalah menariknya.
Dikemas cukup meriah, layaknya acara level kabupaten. Mengundang
pejabat kabupaten, camat, hingga unsur tentara dan kepolisian Kecamatan
Percut Sei Tuan. Mengundang pula sejumlah tokoh masyarakat kelurahan
tempat sekolah berada.
Berdiri di atas lahan yang kurang lebih 4 hektare, SMKN 1 Percut Sei Tuan
memiliki fasilitas cukup memadai. Pantaslah kiranya sekolah ini menjadi salah
satu rujukan bagi SMK-SMK lain khususnya di Sumatera Utara. Di dalamnya
berjajar bangunan ruang teori dan bengkel berskala besar. Di antaranya ruang
praktikTeknik Bangunan, Teknik Pemesinan, Teknik Mekanik Otomotif, Teknik
Audio Video, Teknik Pendingin dan Tata Udara, Teknik Instalasi Tenaga Listrik
dan Teknik Komputer Jaringan. Tersedia juga ruang laboratorium bahasa,
ruang gambar bangunan Auto CAD, serta ruang laboratorium komputer, dan
ruang telekoncerence. Berkat kerjasama dengan Yamaha, sekolah ini juga
memiliki ruang praktik Yamaha yang sangat memadai.
Sekolah ini memiliki pula aula sangat luas dan megah. Konon Aula ini
beberapa waktu silam nyaris tak terurus. Tetapi kini telah disulap menjadi
sarana pertemuan dan kegiatan yang sangat representatif, bahkan sering
digunakan acara-acara pelatihan guru tingkat kecamatan atau kabupaten.

20
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

FOTO-FOTO: Mukti Ali

Juga masjid sekolah yang cukup besar yang biasa digunakan sholat duha
ataupun sholat berjamaah saat lohor tiba. Pelajaran agama biasanya
berlangsung di masjid ini. Lapangan olah raga juga tak kalah menariknya, ada
lapangan basket, bola voli yang berkeramik, area tenis meja hingga lapangan
futsal yang cukup bagus. Sekolah ini juga telah memiliki area pojok baca yang
sangat nyaman selain perpustakaan yang cukup representatif.
Yang menarik dari penataan fisik sekolah ini adalah hampir tidak ada sudut
sekolah yang tak tersentuh, tiap lahan selalu ada tanaman bertumbuh di sana,
dan terlihat bersih dari sampah. Kian asri dengan bunga-bunga di pinggir jalanan
sekolah dan di aera taman sekolah. Berpadu padan dengan air mancur kian
menambah keindahan lingkungan sekolah ini. Tak heran jika sekolah ini pernah
meraih penghargaan adiwiyata tingkat nasional dan tengah berupaya meraih
penghargaan Adiwiyata Mandiri, penghargaan sebagai sekolah sehat juga
pernah diraihnya.

21
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

Mendongkrak Citra dan Sosialisasi Sekolah


Penataan lingkungan dan kegiatan-kegiatan seperti KIPAS serta FBI
tampaknya sangat mendongkrak pencitraan SMKN 1 Percut Sei Tuan. Nama
sekolah ini tidak hanya kian moncer di Deli Serdang dan Medan saja, tetapi
hingga se- Sematera Utara dan propvinsi lain di sekitarnya bahkan nasional.
Penciptaan lingkungan sekolah yang nyaman dan asri sangat bermanfaat bagi
kami, khususnya guru dan anak didik kami. Bagaimana pun kami bertanggung
jawab terhadap penciptaan suasana sekolah yang menyenagkan. Begitu pula
dengan menyelenggarakan kegiatan besar tahunan, anak-anak kami tentu
harus belajar bagaimana bersikap sebagai tuan rumah. Kami memang bekerja
keras untuk membangun citra positif sekolah, paradigma miring tentang SMK
yang dulu dikenal STM harus terpatahkan. Sudah saatnya SMK ini bangkit
menjadi primadona lulusan SMP juga menjadi incaran industri untuk merekrut
tenaga kerja handal, terang Kasni, M.Pd., Kepala SMKN 1 Percut Sei Tuan, Deli
Serdang, Sumatera Utara.
Kasni menambahkan, kegiatan tersebut sengaja dirancang dengan harapan
berimbas pada bertumbuhnya karakter peserta didik. Pendidikan karakter,
katanya, tidak cukup hanya disampaikan dalam ucapan-
ucapan semata tetapi harus ada pendidikan yang
dilakukan dalam tindakan nyata. Dengan KIPAS,
yang pesertanya menginap, anak didik kami

FOTO-FOTO: Mukti Ali

Kasni, M.Pd.,
Kepala SMKN 1 Percut Sei Tuan, Deli Serdang

22
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

juga turut menjaga toleransi, keamanan serta kenyamanan. Kami yakin hal-hal
ini dapat menurunkan tingkat kenakalan pelajar, khususnya pelajar SMK yang
dulunya adalah STM. STM zaman dulu dikenal gudang pelajar laki-laki yang nakal
dan suka tawuran. Pandangan itu harus kita rubah, lanjut Kasni menandaskan.
Senada dengan KIPAS, digelarnya Festival Budaya Islam juga untuk
menumbuhkan bakat dan karakter peserta didik. Melalui FBI ini kami ingin
mengenalkan sekolah lebih dekat ke anak-anak SMP bahkan SD. Kita tidak
hanya datang ke sekolah dengan berceramah dan bagi-bagi brosur, tapi kami
undang kemari. Dengan datang langsung di sini, sejak dini anak-anak itu sudah
mengenal SMKN 1 Percut Sei Tuan. Mereka bisa keliling sekolah, melihat
fasilitas yang kami punya, dan anak-anak didik kami otomatis akan bersikap
ramah dan sopan. Dengan melihat langsung insyallah nanti ada minat untuk
sekolah di SMK khususnya di SMKN 1 Percut Sei Tuan, Kasni menjelaskan.

Bermula dari Sekolah Guru Pendidikan Teknik


SMKN 1 Percut Sei Tuan beralamat di Jl.
Kolam No. 3 Medan Estate, Kecamatan
Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara. Kawasan berdirinya
sekolah ini sedikit masuk dari
jalan raya. Tetapi posisinya cukup
strategis, lantaran tidak jauh dengan
kawasan perkantoran dan perguruan
tinggi, yakni Universitas Medan Area
yang berada di Jl. Kolam 1 Percut Sei
Tuan. Kata Medan Estate bukanlah
kawasan perumahan elite sebagaimana
kerap terdengar. Medan Estate adalah nama
kelurahan tempat SMKN 1 Percut berada.
Berdiri pada tahun 1995 silam hingga
sekarang telah beberapa kali mengalami
pergantian nama. Awal berdirinya dulu,
tahun 1955 hingga tahun 1964 bernama
SGPT (Sekolah Guru Pendidikan Teknik).

23
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG
FOTO-FOTO: Mukti Ali

Pada
tahun 1964
hingga 1971 berganti menjadi STM
Instruktur. Kemudian pada tahun
1971 hingga 1977 bernama STM
Negeri 4 Medan, dan pada tahun
1997 sampai sekarang berganti
nama menjadi SMKN 1 Percut Sei
Tuan. Pada awal berdirinya dulu,
sekolah ini dikepalai seorang warga
negara Belanda, bernama JM Peter.
Kasni adalah generasi ke 11 yang
mengepalai SMKN 1 Percut Sei Tuan
dan dipercaya memimpin sekolah ini
sejak tahun 2011 lalu.
SMKN 1 Percut yang sejak
awal berbasis teknik ini memiliki
visi Berkomitmen tinggi dalam
menyelenggarakan pendidikan dan
latihan untuk menghasilkan sumber
daya manusia (SDM) yang menguasai

24
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

25
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG
FOTO: Mukti Ali

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta berakhlaq


mulia dan mampu bersaing mengisi pasar kerja secara
global.
Sedangkan misinya, meliputi:
a. Melaksanakan kebijakan pemerintah untuk
mewujudkan SMK yang mempunyai nilai-nilai
karakter bangsa guna menghasilkan tamatan
yang memiliki kemampuan, kompetensi sesuai
pasar kerja, penguasaan Bahasa Inggris dengan
Pola TOEIC 300, berdisiplin, jujur, loyal, patuh
dan mempunyai etos kerja yang baik serta berjiwa
wirausaha, menjadi warga negara yang produktif,
adaptif, kreatif dan inovatif, mendapat sertifikat
kompetensi berstandar nasional dan industri.
b. P
eningkatan kompetensi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan.
c. Peningkatan pelayanan prima terhadap pelanggan.
d. P
eningkatan hubungan kerja sama dengan Dunia
Usaha/ Dunia Industri dalam melaksanakan praktik
industri dan pemasaran tamatan.
e. M
ewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, hijau,
tertib, aman dan kondusif.
f. M
emaksimalkan pemanfaatan fasilitas praktikuntuk kegiatan unit produksi
dan pelatihan siswa dan mahasiswa.
g. P
eningkatan pembinaan siswa dalam kegiatan Lomba Keterampilan Siswa
tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional dan Internasional.
h. P
eningkatan pembinaan siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, paskibra,
palang merah dan lain-lain.
Pada tahun 2008 SMKN 1 Percut Sei Tuan ditetapkan menjadi SMK Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Juga memperoleh sertifikat Quality

26
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Management System ISO 9001 : 200 pada tanggal 7 Mei 2008 dan ISO 9001
: 2008 pada tanggal 18 April 2009 dari URS Jakarta. Melalui sistem manajemen
mutu SMKN 1 Percut Sei Tuan telah memiliki prosedur standar/manajemen yang
sesuai dengan standar nasional. Dengan menyandang predikat sekolah RSBI dan
memiliki sertifikat ISO 9001 : 2008, sekolah ini kian bertekad menjadi sekolah
unggulan dan sekolah panutan bagi warga Sumatera Utara khususnya maupun
Indonesia pada umumnya. Beberapa predikat, termasuk RSBI meskipun kini
sudah tidak ada lagi, dan kemudian sekolah ini menjadi sekolah rujukan adalah

27
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

bentuk target atau capaian yang harus bisa diwujudkan. Dengan target
tersebut kami bisa bekerja keras membenahi dan memperbaiki segala
bentuk layanan yang dirasa sudah harus diperbaiki. Termasuk diraihnya
ISO 9001:2008 sangat berimplikasi pada upaya penguatan pendidikan
karakter bagi semua SDM sekolah ini, terang Kasni.

Membuka 14 Paket Keahlian


SMKN 1 Percut Sei Tuan mengembangkan tujuh Program Keahlian
dengan 14 paket keahlian. Tujuh program keahlian tersebut meliputi:

FOTO-FOTO: Mukti Ali

28
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Teknik Bangunan, Teknik Pemesinan, Teknik Ketenagalistrikan, Teknik Audio
Video, Teknik Pendingin dan Tata Udara, Teknik Mekanik dan Otomotif,
serta Teknik Informatika. Ke 14 Paket Keahlian tersebut terinci sebagai
berikut: Teknik Sipil Arsitektur, Teknik Geomatika, Teknik Furnitur, Teknik
Jaringan Tenaga Listrik, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pendingin
dan Tata Udara, Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan, Fabrikasi Logam,
Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Audio
Video, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Komputer dan Jaringan
(TKJ).
Dari 14 paket keahlian tersebut, SMKN 1 Percut Sei Tuan juga membuka
Unit Produksi (UP) untuk melayani masyarakat sekitar serta sebagai
bentuk kerjasama dengan dunia industri. Beberapa UP tersebut antara
lain, paket keahlian pemesinan dengan membuka pekerjaan bubutan,
roda gigi, dan pengelasan. Paket keahlian otomotif melayani pengerjaan
tune up, overhaul, engine stand dan doorsmer. Sedangkan paket keahlian
komputer dan jaringan melayani pengerjaan install komputer, service
komputer serta jaringan LAN. Semua tenaga pengerjaannya dilakukan
oleh siswa.
Pada saat berkeliling dan melihat-lihat tiap bengkel di sekolah ini,
sampailah pada bengkel Teknik Furnitur. Teknik Furnitur, terang Kasni
baru dibuka tahun 2016 ini. Paket Keahlian Teknik Furnitur ini kami buka
kembali setelah sekian lama vakum. Dulu mungkin peminatnya kian
menurun pada akhirnya jurusan ini ditutup, dan bengkelnya tidak terurus
dengan baik. Belakangan kami lihat dunia perkayuan khususnya mebel
prospeknya cukup bagus. Gedung ini tidak terpakai, sangat senyap dan
pengap. Sementara fasilitasnya masih ada, guru-gurunya juga ada. Dari
hal-hal tersebutlah kami memutuskan untuk kembali membuka paket
keahlian Teknik Furnitur, katanya.
Sebagai paket keahlian baru, jumlah peminat Teknik Furnitur tidak
begitu membludak seperti jurusan-jurusan lain yang sudah dibuka sejak
lama. Dari 14 paket keahlian, jurusan paling favorit dan diburu siswa
adalah Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Kendaraan Ringan, Rekayasa
Perangkat Lunak dan Teknik Gambar Bangunan. Secara umum, SMKN
1 Percut Sei Tuan memang cukup favorit bagi para lulusan SMP. Tiap
tahunnya jumlah pendaftar ke sekolah ini terus meningkat, sementara
daya tampung tak mencukupi.
Tahun pelajaran 2016/2017 jumlah pendaftar mencapai 1.500-an
lulusan SMP, tetapi daya tampung kelas X hanya 850-an anak untuk
mengisi 14 paket keahlian yang terbagi dalam beberapa rombel. Secara
keseluruhan jumlah rombel di sekolah ini sebanyak 79 rombel dengan

29
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

jumlah total peserta didiknya mencapai 2.329 anak dan khusus kelas X jumlah
rombongan belajarnya mencapai 29 rombel.
Untuk menunjang kelancaran praktik sebagai bagian pembelajaran di SMK,
sekolah ini telah melengkapi sarana prasarana cukup memadai. Tersedianya
bengkel tiap paket keahlian yang di dalamnya dilengkapi berbagai peralatan
memadai terlihat cukup membuat siswa sangat enjoy melaksakan kegiatan
praktik. Kepada anak-anak kita tanamkan rasa memiliki, sehingga mereka
peduli terhadap lingkungan sekolah dan peralatan praktik yang ada di bengkel.
Tidak bisa sembarangan ambil dan meletakkan begitu saja kalau sudah
selesai. Semua ada aturannya. Ruang briefing atau persiapan menjelang
praktik di bengkel juga diupayakan bersih dari sampah. Meja kursi yang telah
dipakai ditaruh kembali di atas mejai, dan lantai harus dibersihkan, ujar Ridwan
Nurmansyah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana.
Secara umum, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana membantu
kepala sekolah dalam hal pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada
standar sarana dan prasarana, melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap
tingkat kelas di sekolah dan di bengkel-bengkel sekolah. Juga bertugas
memenuhi kelengkapan fasilitas sekolah sehingga sekolah tersebut menjadi
lebih nyaman dan lebih baik, dan lain sebagainya.
Fasilitas praktik di bengkel-bengkel
dan laboratorium di SMKN 1 Percut Sei
Tuan, kata Ridwan, cukup lengkap dan
memadai. Tidak ada bengkel yang miskin
alat hingga satu alat dikeroyok siswa satu
kelas. Hanya masalahnya banyak peralatan
yang kami rasa perlu diperbarui agar lebih
layak, katanya.

Semakin Kekurangan Guru Produktif


Semilir udara beradu dengan deru kenda-
raan bermotor yang menuju gerbang SMKN 1
Percut Sei Tuan, Deli Serdang di pagi hari. Sejak
pukul 06.00 WIB sudah mulai tampak kedatangan
siswa di sekolah ini, makin mendekati pukul 7.00
WIB suasana makin ramai. Terlihat di sana sekumpul

Ridwan Nurmansyah.,
WKS Bidang Sarana Prasarana

30
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Sukirman.,
WKS Bidang Kurikulum

an guru menyambut ke-


datangan siswa. Bagi yang
berkendaraan bermotor, tepat
di depan gerbang sekolah mo-
tor dimatikan, selanjutnya dipapah
hingga parkir sekolah. Mereka mema-
suki gerbang dengan bersalaman kepada
sekumpulan guru tersebut, saling sapa dan
mengurai senyum. Sekumpulan guru tersebut
adalah kepala sekolah, guru BK beserta tim.
Tepat pukul 07.15 WIB bel masuk berbunyi, saat itu
tak ada siswa berkeliaran di luar sekolah. Dan tepat pukul
07.30 WIB kegiatan belajar mengajar sudah harus dimulai.
Kegiatan pembelajaran berakhir pukul 14.30 WIB. Setelah bel
pulang berbunyi, banyak siswa yang masih bertahan di sekolah.
Mereka melakukan berbagai aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.
Sebelum memulai pelajaran, guru dan siswa berdoa bersama dipimpin
oleh salah seorang siswa kemudian mengucapkan salam kepada guru.
Setelah berdoa, siswa dan guru menyanyikan salah satu lagu wajib
nasional untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan cinta
tanah air, terang Sukirman, Wakil Kepala Sekolah Bidang Ketenagaan.
Setiap hari Senin diadakan upacara bendera diikuti oleh seluruh
warga sekolah dengan pembina upacara adalah guru yang telah
ditunjuk secara bergantian. Dalam upacara ini, juga kerap diundang
tamu pembina dari luar sekolah, baik yang berasal dari kepolisian,
Badan Penanggulangan Narkoba, lembaga perguruan tinggi, alumni
yang telah berhasil di dunia kerja dan lain-lain. Tujuannya untuk
menambah wawasan atau pun motivasi bagi siswa siswi SMK Negri
1 Percut Sei Tuan. Khusus di hari Jumat, seluruh warga sekolah
dikumpulkan di lapangan upacara sebelum KBM dimulai, untuk

31
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

32
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

mendengarkan briefing pagi terkait dengan


info terkini ataupun temuan-temuan terbaru
yang dijumpai dalam seminggu terakhir ini.
Briefing disampaikan oleh team guru BK,
wakil kepala sekolah atau pun ketua jurusan
secara bergiliran, ujar Sukirman.
Jumlah guru yang ada di SMKN 1 Percut
Sei Tuan sebanyak 274 guru. Sebanyak 156
guru berstatus PNS dan sisanya honorer.
Dari sekian banyak guru PNS tersebut
sebagian besar adalah guru produktif.
Hanya saja, seperti SMK-SMK Negeri
pada umumnya kebanyakan dari mereka
rata-rata sudah menjelang pensiun. Itu
permasalahan yang ada pada kami, saya rasa
hampir semua SMK Negeri begitu, semakin
kekurangan guru produktif karena tidak ada
pengangkatan, sementara guru yang ada
sudah mau pensiun. Sebagai solusi, kami
merekrut guru honorer yang kami anggap
kompetensinya mumpuni, terang Sukirman.
Kurikulum pembelajaran teori dan praktik
di sekolah ini menggunakan kurikulum 2013
revisi, dan SMKN 1 Percut Sei tuan telah
menerapkan sebelum kurikulum tersebut
mengalami revisi. Kami termasuk salah satu
yang paling awal menerapkan, di tahun 2013
lalu, ujar Sukirman. Pembelajaran di SMKN
1 Percut Sei Tuan memiliki perbandingan,
30% teori dan 70% praktik. Semua
SMK dengan mengacu kurikulum 2013
menekankan 30 persen teori dan 70 persen
praktik, tujuannya untuk meningkatkan
kemandirian SMK. Dan di sini juga ditunjang
adanya unit produksi atau teaching factory
sebagai wahana pelatihan produksi dan
kewirausahaan, Sukirman menambahkan.

33
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

Hindari Komentar Buruk Terhadap Siswa


Dalam mendongkrak hasil belajar siswa, SMKN 1 Percut Sei Tuan, khususnya
meningkatkan hasil belajar siswa yang kurang mampu, dilakukan dengan
menghindari penggunaan ancaman dan berbagai komentar buruk pada siswa.
Hal ini dilakukan untuk menghindarai rasa takut dan tidak percaya diri siswa di
dalam kelas. Ini selalu di tekankan dan diingatkan oleh kepala sekolah, jangan
sampai memarahi anak yang nilainya kurang. Kenapa, agar anak tetap percaya
diri, tidak takut, dan agar tetap mencintai pelajaran. Sebagai guru, kita harus
bisa menumbuhkan rasa cinta siswa kepada setiap mata pelajaran, dengan
begitu lambat laun anak itu akan semakin semangat mempelajarinya, termasuk
pelajaran yang nilainya kurang, terang Selamat Ariadi, S.Si, Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum.
Selain itu, lanjut Selamat, guru juga kerap memberi tugas dengan penye
lesaian melalui diskusi kelompok di luar jam pelajaran, agar dapat saling ker-
jasama khususnya anak yang pandai dan kurang pandai. Tugas tambahan juga
disesuaikan dengan batas kemampuan tiap siswa. Bagi siswa yang nilai ujiannya
kurang bagus atau di bawah rata-rata, diberikan kesempatan untuk melakukan
pengulangan ujian atau remidial. Di sekolah ini juga ada les tambahan di luar jam
pelajaran, les ini dikhu-
suskan bagi siswa
yang lemah dalam pe-
lajaran tertentu. Tetapi
pembinaan dan pengawal
an yang kami lakukan tak
lepas dari upaya membangun
sikap disiplin. Karena kedisi
plinan menjadi parameter ketika
kerja di industri nanti selain skill-
nya. Kedisiplinan ini dapat kita lihat
mulai siswa masuk hingga berproses di
sini sampai pulang, katanya.

Selamat Ariadi.,
WKS Bidang Kurikulum

34
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Enam Bulan di Industri


Sebagai sekolah kejuruan yang membekali siswanya dengan keahlian
keterampilan tertentu, SMKN 1 Percut Sei Tuan mematangkan siswanya dengan
proses memagangkan di industri, atau lebih dikenal dengan Praktek Kerja
Industri (Prakerin). Prakerin dilangsungkan selama enam bulan, tiga bulan pada
kelas XI semester genap dan tiga bulan pada kelas XII semeeter ganjil. Pihak
Sekolah membekali kompetensi siswa agar sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja dengan cara kerja sama dengan institusi pasangan untuk menselaraskan
kurikulum serta berperan aktif dalam pengembangan sekolah.
Hingga saat ini terdapat kurang lebih 112 perusahaan besar dan kecil
yang menjalin kerjasama dengan SMKN 1 Percut Sei Tuan. Akan tetapi pihak
sekolah masih terus berupaya melakukan penjaringan dan penjajajakn terhadap
perusahaan baru. Bagi kami, semakin banyak perusahaan yang bekerjasama
akan semakin bagus. Tidak hanya untuk distribusi anak-anak prakerin tetapi
juga untuk rekrutmen tenaga kerja. Karena ada beberapa perusahaan yang
biasanya memesan dulu tenaga kerja pada kami. Dia direkrut biasanya setelah
melihat kinerja selama magang bagus, ada yang memang pesan karena percaya
pada kami, terang Muhammad Khairi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan
Masyarakat.
Sebelum diberang-
katkan prakerin, terlebih
dahulu para siswa diberi
pembekalan oleh pihak seko-
lah. Pembekalan ini untuk me-
mastikan kesiapan anak-anak
terjun di industri. Kami beri gamba-
ran bagaimana dunia industri yang se
sungguhnya dan selalu kami tekankan,
agar anak-anak ini bersikap jujur, disiplin
dan menunjukkan kinerja yang bagus. Kami
juga melakukan evaluasi dengan mendatangi
tepat Prakerin untuk memastikan anak-anak
bekerja dengan baik, juga dalam rangka menggali

Muhammad Khairi
WKS Bidang Humas

35
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

masukan, saran dan usulan dari pihak industri, ujar Drs. Rianton Saragi, Kepala
Progam Studi Teknik Pemesinan.
Tuntutan dunia industri, semakin hari semakin tinggi, demikian juga
era globalisasi dan yang terdekat adalah Masyarakat Ekonomi Asia. Dalam
menghadapi MEA, ada beberapa strategi yang dilakukan di SMKN 1 Percut Sei
Tuan. Di antaranya adalah sosialisasi terpadu terhadap seluruh warga sekolah,
stakeholder dan komite sekolah, penanaman nilai dan semangat enterpreuner
sejati, penajaman kompetensi pada program keahlian masing-masing serta
penguatan kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris, ujar Effi
Ramadhani, guru Fisika yang juga Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu.

Kelas Khusus Yamaha


Untuk mempertajam kompetensi lulusan, SMKN 1 Percut Sei Tuan juga
memiliki mitra spesial, dia adalah Yamaha, produsen kendaraan bermotor
asal negeri Bunga Sakura, Jepang. Kerjasama dengan Yamaha ini melalui
Alfa Scorpii, diler utama wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Alfa Scorpii telah
menjalin kerjasama kurang lebih dengan 49 SMK sebagai sekolah binaan dalam
menciptakan lulusan siap pakai.
Alfa Scorpii di SMKN 1 Percut Sei Tuan disediakan bengkel khusus, di
dalamnya terdapat seperangkat alat-alat bengkel yang super komplit, sama
persis dengan bengkel-bengkel Yamaha di tempat umum. Kerjasama ini
diwujudkan dengan membuka kelas khusus, dan dikenal dengan nama Kelas

Effi Ramadhani dan Rianton


Saragi, guru SMKN 1 Percut
Sei Tuan

36
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Khusus Yamaha. Peserta


didiknya diseleksi sejak
kelas X atau awal masuk.
Cukup ketat seleksinya
dengan tim penyeleksi
berasal dari tim Yamaha.
Hingga saat ini Kelas Khusus
Yamaha di SMKN 1 Percut Ir. Zaenal Arifin
Manajer Edukasi PT Alfa
Sei Tuan telah dibuka 3 kelas Scorpii Sumatera Utara
yang tiap kelas berisi 32 siswa.
Kerjasama ini tentu didasari saling
menguntungkan, kalau keuntungan finansial s e c a r a
langsung pada kami rasanya tidak ada. tetapi keuntungannya adalah kami bisa
merekrut karyawan dari Kelas Khusus Yamaha ini, dan mereka bisa ditempatkan
di dealer Yamaha di manapun di seluruh Indonesia. Karena sertifikat yang
dikeluarkan berstandar Yamaha, terang Ir. Zaenal Arifin H, Manajer Edukasi PT
Alfa Scorpii Sumatera Utara.

37
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

Bagi SMK, lanjut Zaenal, juga akan sangat diuntungkan. Lantaran


siswanya yang masuk di Kelas Khusus Yamaha sudah terjamin lapangan
kerjanya. Edukasi untuk siswa-siswa SMK ini merupakan bentuk kepedulian
Yamaha dalam ikut membangun dan mencerdaskan bangsa. Tidak hanya
edukasi, juga ada donasi sepeda motor dan FI tools dan lain sebagainya,
katanya.
Zaenal juga mengatakan, bahwa Alfa Scorpii tidak hanya menjamah SMK
dalam bentuk bantuan infrastuktur saja, tetapi juga melakukan standardisasi
kurikulum yang disesuaikan dengaan UN (Ujian Nasional). Agar pemahaman
kurikulum di industri yang terus berkembang teknologinya khususnya
Teknologi Blue Core bisa diikuti oleh siswa SMK. Sehingga lulusan SMK lebih
siap pakai tanpa harus melakukan training tambahan yang biasa dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan, tandas Zaenal.
Untuk lebih memperkenalkan teknologi Blue Core kepada masyarakat
luas, lanjut Zaenal, Yamaha melakukan edukasi teknologi Blue Core ke
semua jaringan resmi Yamaha. Tidak hanya itu, Yamaha juga telah melakukan
edukasi teknologi blue core ke seluruh SMK Binaan Yamaha. Aktivitas
campaign blue core diawali dengan kegiatan seminar blue core, dengan
aktivitas tersebut para siswa dan guru bisa mengenal lebih jauh mengenai
teknologi Blue Core dari Yamaha. Setelah itu dilanjutkan dengan aktivitas
Eco Riding Competition, aktivitas ini menjadi ajang pembuktian keiritan
Sanggam TOhap MH.,
Kaprodi Teknik Otomotif New Mio M3 125 Blue Core yang 50% lebih irit dan dilengkapi ECO Drive
Indicator menjadi lebih irit.
Di lain kesempatan, Sanggam
Tohap Marudut Hasibuan, Kepala
Program Studi Teknik Otomotif
mengatakan dirinya dan seluruh
SDM di sekolah tersebut
bersyukur sekali dengan adanya
Yamaha yang telah menjalin
kerjasama dengan membuka
kelas khusus. Yamaha telah
mempercayai sekolah ini, dan
kami melihat Yamaha cukup
besar andilnya dalam proses
alih teknologi di industri kepada
siswa SMK, katanya.

38
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Pentingnya Pembaruan Alat-Alat Praktik


Dalam pandangan pengawas, SMKN 1 Percut Sei Tuan memang merupakan
sekolah yang sangat layak dan cukup bagus di Sumatera Utara. Kalau kami,
pengawas melihat sekolah ini memang cukup bagus. Dari awal berdiri dulu
memang sudah bagus, tetapi dengan hadirnya Pak Kasni memimpin di sini kami
lihat bertambah bagus. Baik dari sisi penataan lingkungan, penataan ruang
teori, bengkel dan lain sebagainya juga cukup bagus. Sekolah ini juga semakin
berkembang, dapat dilihat dengan prestasi dan mitra kerjanya. Manajemen
juga bagus, kepemimpinan sekolah ini lebih bagus lagi, kata Drs. Hartoyo, M.Pd,
Pengawas SMK Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Namun demikian, ma-
Sanggam Tohap MH., sih kata Hartoyo, sebagai
Kaprodi Teknik Otomotif sekolah kejuruan paling
penting adalah pembaru-
an peralatan praktik yang
harus dilakukan. Kami
melihat, peralatan di
bengkel memang sangat
memadai, tetapi banyak
di antaranya yang sudah
produksi lama, sudah
kurang sesuai dengan
industri terkini yang alat-
alatnya lebih canggih.
Sebagai contoh, di beng-
kel otomotif mungkin di
sana masih ada mesin mobil-mobil atau sepeda motor lama, padahal industri
yang kekinian sudah jauh lebih canggih. Ini tidak hanya terjadi di SMKN 1 Percut
Sei Tuan saja, tapi hampir di semua SMK, karena SMK ini menekankan kompe-
tensi keterampilan siswa harus matching dengan industri, ujar Hartoyo, finalis
ajang Pemilihan Pengawas SMK Berprestasi Nasional 2014.
Hartoyo juga berujar, bahwa menghidupi SMK itu membutuhkan biaya tinggi.
Makanya tidak jarang jika ada SMK-SMK baru muncul tetapi tidak lagi terdengar
kabar beritanya, alias telah mati. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah, jika
ingin memperkuat keberadaan SMK harus disadari bahwa SMK itu berbiaya
sangat tinggi, listriknya saja sudah berapa tiap bulan harus dibayarkan,
sementara banyak SMK yang menggratiskan siswanya termasuk untuk praktik.

39
SMKN 1 PERCUT SEI TUAN
DELI SERDANG

Ini tak lepas dari peran regulasi yang ada baik regulasi dari pusat ataupun
regulasi pemerintah daerah, kata lelaki yang pernah menjabat kepala SMK
Bina Satria, Medan selama 12 tahun itu. Di Deli Serdang, terdapat 124
SMK, 9 SMK di antaranya berstatus negeri. Sedangkan jumlah pengawas
SMK sebanyak 16 orang, rata-rata tiap pengawas bertugas mengawasi
7 sekolah.

Sekolah Yang Menyenangkan


SMKN 1 Percut Sei Tuan, bagi kalangan siswa adalah sekolah idaman.
Mereka mau menghabiskan masah mudanya di sekolah ini dengan
harapan ketika lulus dapat memiliki keterampilan mumpuni yang bisa
digunakan bekerja di perusahaan atau membuka wirausaha. Beberapa
siswa yang sempat memberi komentar adalah Ilham, siswa kelas 3 ini
berujar SMKN 1 Percut Sei Tuan adalah sekolah yang diincar sejak di
bangku SMP. Sudah sejak SMP saya mengincar bisa sekolah di sini,
banyak yang bilang sekolahnya juga bagus, dan bengkelnya sangat wah
gitu. Maka saya mendaftar di sini dengan seleksi yang menurutku sangat
ketat karena banyak pendaftar yang tidak lolos tes, kata siswa jurusan
Teknik Pengelasan ini.
Ilham, dan salah pelajar pandai, beberapa kali meraih ranking di
kelasnya. Karenanya pula, saat Prakerin ia diminta untuk Prakerin di
sekolah. Di sini ada unit produksi, saya magang di sana juga membantu
di bengkel pengelasan. Sangat senang saat magang karena mungkin
hobi juga untuk pekerjaan las. Tetapi setelah lulus nanti saya masih agak
bingung apa kuliah atau kerja. Belum ada gambaran pasti, inginnya bisa
kerja sambil kuliah. Saat Prakerin saya bisa mengukur diri saya, ternyata
masih banyak keterampilan yang belum saya kuasai, dari situ inginnya
bisa menambah sekolah ke tingkat lebih tinggi,katanya.
Demikian pula dengan M. Fachrul Amin. Siswa kelas XII jurusan Teknik
Mesin Produksi ingin segera lulus adan mendapat pekerjaan tetapi ingin
juga bisa kuliah. Ingin cepat kerja, syukur-syukur jika ada kemampuan dan
waktu bisa lanjut kuliah. Tetapi kerja prioritas saya, katanya. Mungkin
kerja dulu dua tahun setelah itu baru kerja, imbuhnya.
M. Fachrul yang juga ranking di kelasnya itu sangat berkesan selama
sekolah di SMKN 1 Percut Sei Tuan. Bagi saya sekolah in sangat baik,
terutama guru-gurunya dan kepala sekolah. Pak Kasni itu sangat ramah,
tidak segan mengajak siswa untuk ngobrol di mana pun kalau pas ketemu.
Anak-anak merasa sangat segan dan hormat ke beliau, katanya.

40
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Lain halnya dengan Dimas Darmansyah, pelajar kelas XI jurusan Ilham, Fachrul, Ati dan
Teknik Kendaraan Ringan ini mengaku ingin fokus mendalami Dimas, siswa SMKN 1 Percut
Sei Tuan
materi sekolah dulu. Beluma ada gambaran pasti setelah lulus
kelak. Bahkan gambaran industri sebagai tempat kerja sama
sekali tak terlintas di pikirannya. Saya ingin fokus sekolah dulu,
mungkin kelas XII nanti mulai berpikir ke arah sana, lanjut kuliah
apa kerja. Tetapi sepertinya kuliah, katanya.

41
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

42
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 2 PALEMBANG


Provinsi Sumatera Selatan

43
SMK Negeri 2 Palembang

TAK ADA
KERAGUAN
Hadapi MEA

P
alembang punya ragam makanan yang
cukup dikenal, ada pempek, kemplang
serta kerupuk berbahan ikan. Ada pula
makanan berkuah ciri khas kota ini, yakni
pindang. Makanan dengan kuah kuning
dilengkapi irisan nanas ini paling kesohor adalah
pindang ikan patin. Di kota ini pula ada jembatan
bersejarah yang sangat dikenal di seantero Indonesia.
Membelah kota dan membentang di atas Sungai Musi.
Dialah Jembatan Ampera, yang letaknya berdekatan
dengan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II. Paling
indah menikmati suasana jembatan ini disarankan
malam hari. Lampu warna-warni menghiasi jembatan

44
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


ini menjadikan suasana sangat elok. Di sekitarnya terdapat area wisatawan
untuk menikmati pemandangan dan berfoto dengan latar belakang jembatan.
Tak lama lagi kota ini bakal dikenal pula dengan Light Rail Transit (LRT)-nya.
LRT ini membentang mulai Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga pusat
Kota Palembang. Proyek yang tengah dikebut pengerjaannya itu direncanakan
tuntas dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2017. Saat itulah Palembang
benar-benar siap sebagai tuan rumah gelaran Asian Games 2018.
Di bidang pendidikan, Palembang tidak hanya dikenal dengan Universitas
Sriwijaya saja. Ternyata di kota ini ada pula sekolah kejuruan cukup besar dan
luas. Bangunannya bagus dengan beragam fasilitas sangat lengkap. Jumlah

45
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

siswanya cukup membludak hingga mendekati angka


3.000. Ialah SMK Negeri 2 Palembang. Pantaslah sekolah
satu ini ditetapkan sebagai salah satu SMK rujukan.
Beralamat di Jl. Demang Lebar Daun, 20 ilir D, Ilir Timur
I, Kota Palembang, sekolah dengan lahan 4,3 hektare ini
merupakan sekolah terluas di seantero Palembang. Juga
sekolah terbesar dan terbaik dengan fasilitas paling
lengkap di antara SMK-SMK lain di Bumi Sriwijaya.
Melihat lebih dekat geliat sekolah ini, di bagian depan
berdiri dengan megah gedung berlantai dua yang di
atasnya terpampang nama SMK Negeri 2 Palembang.
Gedung ini adalah kantor pusat, berdampingan dengan ruang teori berlantai
tiga. Di gerbang masuk, ada pos jaga. Ada dua satpam berseragam warna biru,
lengkap dengan beragam atribut dan helm PKD (Petugas Keamanan Dalam).
Satpam sekolah ini sangat sigap dan ramah, siap menyambut setiap tamu yang
bertandang. Apakah itu seorang pejabat, wali murid, atau siapa saja. Tak peduli
berpakaian rapi atau tidak, bersepatu atau hanya bersandal jepit, bahkan tak
beralas kaki pun akan dilayani dengan baik. Asalkan, si tamu idatang dengan
maksud dan tujuan yang jelas.
Begitu memasuki gedung tersebut langsung disambut petugas resepsionis
di sebelah kiri pintu masuk. Tepat di belakangnya ada sebuah ruangan dan
tertulis Ruang Kepala Sekolah. Sekolah ini dipimpin seorang lelaki yang dua
bulan lagi akan pensiun. Dialah H. Syaifullah Sofuan, ST., M.Si. Lelaki berumur
ini menyambut hangat dan ramah kedatangan kami. Ruang kerjanya cukup luas,
tertata rapi, bersih dan berpendingin udara. Ada meja rapat lengkap dengan
kursi-kursi, ada sofa untuk menyambut tamu, serta ada meja kerja kepala
sekolah. Sebagai pelengkap, di ruangan tersebut tersedia pula televisi, almari
buku dan kamar mandi atau toilet cukup luas dan bersih.
Bergeser ke bagian belakang saat mengitari lingkungan sekolah, di
pojok belakang ada lapangan olah raga. Dan berderet beragam bengkel dan
laboratorium. Secara umum, lingkungan sekolah ini cukup terpelihara, banyak
pohon dan bunga yang tumbuh rapi dan tertata. Bangunannya besar-besar,
terlihat belum lama dibangun. Di bagian area lain ada beberapa bangunan lama,
tetapi sangat terawat dan suasananya sejuk, lantaran diteduhi pepohonan tua

46
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

nan besar.
Bengkel-bengkel di SMK Negeri 2 Palembang ini sangat lengkap dan
berukuran besar. Peralatan untuk praktik pun sangat bagus dengan jumlah
cukup memadai. Peralatan tersebut dirancang untuk praktikum siswa, idealnya
satu alat untuk dua siswa, di sekolah ini satu alat digunakan untuk lima siswa.
Meski demikian situasinya masih sangat terkontrol.

Berawal STM Swasta Dipimpin Orang Belanda


Menelusuri sejarah SMK Negeri 2 Palembang, tercatat bahwa sekolah ini
dulunya bernama Sekolah Teknologi Menengah (STM) yang berstatus sekolah
swasta. Didirikan tahun 1957 dan dikepalai oleh seorang berkebangsaan
Belanda bernama A.J. Frietman. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1959,
melalui Surat Keputusan Dirjen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 1290/B.3/KEDJ/1959 sekolah ini berubah menjadi STM Negeri 1
Palembang.
Pada tahun 1978 lokasi pembelajaran siswanya mencakup dua tempat
yakni, proses pembelajaran teori berlangsung di Jalan Demang Lebar Daun,
sedangkan proses pembelajaran praktik berlangsung di Balai Latihan Pendidikan
Teknik (BLPT) yang terletak di Jalan Basuki Rahmat Palembang. Syaifullah dalam
kariernya, sesungguhnya ia tercatat sebagai pegawai negeri yang dtugaskan di

47
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

SMK Negeri 2 Palembang. Tetapi karena ia guru produktif dan banyak mengajar
praktikum maka ia ditempatkan di lokasi praktik di BLPT tersebut. Saya aslinya
memang ditugaskan di SMK Negeri 2 Palembang ini, tetapi karena lokasi
praktiknya di BLPT saya ya berada di sana karena saya guru produktif. Namun
demikian saya tetap ke sini sebulan sekali untuk urusan gaji, katanya. Dan saya
diangkat menjadi kepala sekolah sini baru tahun pelajaran 2014/2015.
Tahun 1997, berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI, STM Negeri 1 Palembang berganti nama SMK
Negeri 2 Palembang. Kemudian, pada tahun pelajaran 2003-2004 SMK Negeri
2 ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Sejak tahun 2002 SMK
Negeri 2 Palembang berkeinginan menjadi SMK Mandiri yang melakukan proses
pembelajaran teori dan praktik secara terpadu. Keinginan ini dicantumkan dalam
visi misi sekolah. Untuk itu, mulai tahun 2005 proses pembelajaran praktik yang
semula dilaksanakan di BLPT, selanjutnya dialihkan ke bengkel-bengkel yang ada
di SMK Negeri 2 Palembang. Pengalihan pembelajaran praktik ini dimaksudkan
untuk menjadikan SMKN 2 Palembang menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kejuruan Terpadu. Perkembangan SMK Negeri 2 Palembang pada tahun-tahun
berikutnya antara lain: memperoleh Akreditasi A untuk 6 program keahlian
(2006); memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 (2008); ditetapkan sebagai
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasinal (2008); ditetapkan sebagai salah satu
SMK Unggulan Kota Palembang (2010); memperoleh sertifikat ISO 9001:2008
(2010). Di tahun 2010, sekolah juga meraih Akreditasi A untuk 7 paket keahlian.

48
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Sekolah Plasma Berwawasan Lingkungan


Sebagai lembaga pendidikan, SMK Negeri 2 Palembang selalu berkonsentrasi
untuk menjaga dan merawat lingkungan. Hal ini dilakukan agar sekolah ini menjadi
tempat yag kondusif untuk pelaksanaan pendidikan. Komitmen untuk menjaga
lingkungan ini mendapat respons baik seluruh warga sekolah dan pemerintah
dan mulai ditancapkan tahun 2000-an. Pada tahun 2002 dan 2003 sekolah ini
mendapat penghargaan sebagai Sekolah Bersih di Kota Palembang. Pada tahun
2005 SMKN 2 Palembang ditetapkan sebagai pemenang pertama Pemilihan
Sekolah Berbudaya Lingkungan oleh Depdiknas RI. Untuk memperoleh
penghargaan sebagai Sekolah Berbudaya lingkungan tidaklah sulit, tapi perlu
kerja keras dan dukungan semua pihak yang ada di sekolah. Ini tantangannya.
Yang sulit itu adalah mempertahankan prestasi tersebut, ujar Syaifullah.
SMK Negeri 2 Palembang tahun 2007 juga menjadi sekolah plasma binaan
PT Toyota, dan direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan Kota Palembang dan
Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel mengikuti Lomba Toyota Eco Youth (TEY) 3
dengan tema "Limbah di Sekolahku dan Bagaimana Aku Mengatasinya". Berawal
dari kegiatan inilah, komitmen menjadi sekolah berwawasan lingkungan semakin
kuat. Prestasi sebagai juara 3 TEY tahun 2007 berlanjut pada Lomba TEY Youth
IV tahun 2008 pada Program TEY Sustainability yang meraih juara 3.
Pembenahan lingkungan terus dipertahankan dan ditingkatkan. Tahun 2007
sekolah ini meraih penghargaan Adiwiyata. Penghargaan ini terus dipertahankan
sampai penghargaan Adiwiyata Mandiri dapat diraih di tahun 2012. Dengan
prestasi di bidang lingkungan ini, tentu saja membuat seluruh warga
sekolah bangga. Kebanggaan ini dirasa bermanfaat bila pihak sekolah dapat

49
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

Dra. Rahma Aini,


Koordinator Adiwiyata

mengimbaskan kegiatan yang telah dilakukan


kepada sekolah lain ataupun masyarakat
sekitar sekolah, ujar Dra. Rahma Aini,
Koordinator Adiwiyata sejak 2011 sampai
sekarang.
Oleh karena itu sampai saat ini SMKN
2 Palembang selalu terbuka kepada
siswa dan guru dari sekolah-sekolah
lain di Palembang khususnya yang ada
di sekitar sekolah untuk bersama-
sama memelihara lingkungan sekolah
agar kondusif sebagai tempat pelaksanaan pendidikan, lanjut Aini yang
juga guru Kimia itu.
Kegiatan lingkungan bertajuk Toyota Eco Youth disponsori dengan
peran dan bantuan PT Toyota berupa dukungan dana dan kegiatan
mentoring oleh para ahli lingkungan dari Yayasan Kirai Indonesia dan Institut
Teknologi Bandung. "Sungguh ini telah membuka mata warga sekolah
untuk memahami kondisi lingkungan dan cara mencegah dan mengatasi
kerusakannya. Apalagi dengan tekad PT Toyota untuk menjadikan sekolah
plasma binaan, menyebabkan SMKN 2 Palembang terus berbenah dalam
mengelola lingkungan, ujar Aini.
Kegiatan-kegiatan pengelolaan lingkungan terus ditingkatkan,
peningkatan kegiatan lingkungan di SMKN 2 Palembang yang dilakukan
sejak mengikuti Program Toyota Eco Youth meliputi: mengubah visi misi
menjadi sekolah berwawasan lingkungan; berkomitmen untuk terus
meningkatkan kualitas lingkungan dengan mencantumkan komitmen
dalam dokumen kebijakan mutu; mengintegrasikan pendidikan lingkungan
hidup ke dalam kurikulum; masalah perawatan dan penjagaan lingkungan
juga dicantumkan dalam tata tertib siswa; mendirikan kegiatan
ekstrakurikuler clean and green club untuk mewadahi kreativitas siswa
dalam mencintai lingkungan hidup; menyediakan dana untuk kegiatan
lingkungan di sekolah; mendirikan kegiatan ekstrakurikuler clean and
green club untuk mewadahi kreativitas siswa dalam mencintai lingkungan
hidup dan menyediakan dana untuk kegiatan lingkungan di sekolah.

50
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Tak Ada Keraguan Hadapi MEA


SMK Negeri 2 Palembang memiliki visi Menjadi pusat pendidikan dan
pelatihan teknologi tingkat menengah kejuruan yang berwawasan lingkungan
(Clean, Green, Healthful) berbudaya, berkarakter bangsa dan mampu bersaing
di era global. Dari visi tersebut, telah dirumuskan beberapa misi sekolah,yakni:
mengembangkan sistem pendidikan menengah kejuruan sebagai pusat
pendidikan kejuruan terpadu (PPKT); mewujudkan pusat informasi dan publikasi
model pembelajaran berbasis teknologi informasi; mewujudkan sumber daya
manusia yang berkarakter bangsa dan berjiwa enterpreneurship; berperan
aktif memelihara alam dan lingkungan; meningkatkan kerjasama pendidikan
sistem ganda dengan dunia usaha/dunia industri berskala nasional, regional,
dan internasional; mewujudkan lulusan agar mampu berkomunikasi global,
peduli kelestarian alam dan lingkungan hidup yang clean, green and healthful
/bersih, hijau dan sehat (Berjasa) serta mampu bersaing di tingkat nasional
regional, dan internasional.
Selain visi misi tersebut, SMK Negeri 2 Palembang juga memiliki sasaran
mutu yang meliputi: guru mata pelajaran produktif menggunakan pengantar
Bahasa Inggris dalam proses be-
lajar mengajar minimal 80 pers-
en di setiap kompetensi, proses
pembelajaran mata pelajaran
ujian nasional plus satu mata
pelajaran produktif setiap kom-
petensi menggunakan media
pembelajaran e-learning minimal
80%, Peserta didik
mem-

Saifullah Sofuan, ST, M.Si


Kepala SMKN 2 Palembang

51
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

52
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

53
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

peroleh pelayanan yang memuaskan dari guru dalam proses belajar mengajar
mencapai 95 persen, dan peserta didik lulus ujian nasional dengan nilai re-
rata; Bahasa Indonesia 6.0, Bahasa Inggris 6.0, Matematika 6,0 dan Produktif
7,50 minimal 90 persen dar jumlah peserta ujian. Sasaran mutu lainnya adalah
prestasi bidang lingkungan, mencapai penghargaan Internasional minimal satu
kali, mengadakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan DU/DI luar
negeri/internasional minimal satu industri, dan prestasi ektrakurikuler menca-
pai tingkat nasional minimal dua kegiatan, terang Saefullah.
Dan sasaran mutu itu, sebagian besar sudah kita lakukan. Kami punya guru
dan tenaga kependidikan berprestasi meskipun tidak selalu tingkat nasional
tetapi ada, juga siswa berprestasi yang membanggakan. Bahkan saat ini sedang
dalam persiapan dan pematangan untuk tim robotik yang akan berlaga di level
asia, di Malaysia atau China nanti bulan Desember 2016. Tim robotik ini sudah
juara nasional, seleksinya di Jakarta pada Oktober lalu, lanjut Saefullah.
Prestasi yang ditorehkan guru maupun siswa tersebut, masih kata Saefullah,
menjadi indikasi sekolah yang dipimpinnya siap menyabut kehadiran tantangan
global termasuk Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Sudah lama kita mendengar
globalisasi dan kita sudah siap, apalagi menjelang hadirnya MEA kami tak ada
keraguan sedikit pun menghadapinya. Karena tuntutan zaman sekolah ini harus
bisa melahirkan lulusan yang siap bersaing secara global. Hanya untuk bahasa
asing saja yang akan lebih kita genjot. Kita sedang persiapkan pembelajaran
dengan menggunakan bilingual atau dua bahasa, katanya.

Berkembang dengan Delapan Paket Keahlian


Dari yang semula bergerak dengan tujuh paket keahlian, SMKN 2 Palembang
kini telah berkembang dengan delapan. Paket-paket keahlian tersebut, meliputi:
Teknik Mekatronika, Teknik Gambar Bangunan, Teknik Instalasi Pemanfatan
Tenaga Listrik (TIPTL), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Kendaraan
Ringan (TKR), Teknik Pemesinan (TPM), Teknik Sepeda Motor (TSM), dan Teknik
Survei dan Pemetaan (TSP).
Paket keahlian Teknik Mekatronika membekali siswanya perihal dasar-dasar
elektronika teknik digital, elektronika dasar, pengukuran alat dan ukur, sistem
mikroposessor dan mikrokontroller, pneumatik dan hidrolik dan lain sebagainya.
Pada Paket Keahlian inilah SMK Negeri 2 Palembang telah memiliki bengkel baru
yang sangat bagus dengan kelengkapan alat praktek sangat memadai dan
dapat diandalkan. Tim robotik juga lahir dari paket keahlian ini, yang tahun ini
cukup sukses kompetisi nasional dan hendak berlaga di tingkat Asia akhir tahun

54
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

mendatang. Dari jurusan Mekatronika ini kami melahirkan tim


Robotik yang mampu menorehkan prestasi nasional, dan
seperti disampaikan Pak Syaifullah, mereka kini tengah
dalam persiapan untuk bertanding di even Asia akhir
tahun nanti, ujar Asrowi, S.Pd, guru Teknik Mekatronika.
Pada Teknik Gambar dan Bangunan menyiapkan
siswanya sebagai teknisi bidang konstruksi bangunan
secara profesional. Siswa dari paket ini ditunjang
adanya bengkel gambar manual maupun digital/
autocad. Paket keahlian ini membekali siswa
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar
kompeten melakukan pekerjaan sebagai
Juru Gambar dalam pekerjaan perencanaan
bangunan juga pekerjaan pelaksanaan
bangunan serta jasa penggambaran bangunan Asrowi, S.Pd.,
secara mandiri/berwirausaha di Studio Gambar, Heru Eko Pramono, S.Pd., Ketua Prodi Teknik Mekatronika
M.Si, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Pada paket keahlian ini
siswa dibekali perihal pemeliharaan dan pemasangan instalasi listrik,
motor-motor listrik, sistem pengendali listrik dan lain lain. Lulusan paket
keahlian ini dapat menjadi teknisi instalasi penerangan dan tenaga, menjadi
teknisi dan operator mesin produksi, dan lain sebagainya. Teknik Komputer
dan Jaringan (TKJ) membekali siswa mahir dala isntalasi jaringan lokal, Heru Eko Pramono, SPd, MSi,
WKS Bidang Kurikulum
konfigurasi jaringan komputer lokal, sistem operasi jaringan,
administrasi server dala jaringan, web data base, perancangan
area network, dan lain sebagainya.
Sedangkan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) membekali
siswa dengan ketrampilan perawatan dan Perbaikan Motor
Otomotif, Perawatan dan Perbaikan Sistem Pemindah
Tenaga, Perawatan dan Perbaikan Chasis dan Suspensi
Otomotif, dan Perawatan dan Perbaikan Sistem
Kelistrikan Otomotif. Jurusan TKR ini yang beberapa
kali mengharumkan SMK Negeri 2 Palembang. Sudah
tiga kali juara nasional dalam ajang Lomba Krativitas
Siswa, dan pernah juga mewakili Indonesia dalam
Asean Skills Contest di Malaysia dan mendapat
Juara 4, ujar Yadino, S.Pd., M.Si, Kepala Program
Studi Teknik Kendaraan Ringan.

55
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

56
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

57
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

Sama halnya dengan paket keahlian lainnya, di paket keahlian TKR,


kata Yadino selalu ditekankan untuk bekerja secara disiplin. Saya
kira itu kunci bisa bersaing selain skilnya mumpuni. Dan selalu saya
tekankan ke anak-anak ketika hendak magang bahwa segala peraturan
di industri itu wajib diikuti tak bisa ditawar, perilaku
kurang baik yang dilakukan anak kami di industri akan
berdampak kurang baik pula pada kerjasama yang
telah terjalin. Hal ini tidak hanya untuk TKR saja
tetapi untuk semua paket keahlian yang ada di
sekolah ini. Alhamdulillah sampai hari ini belum
pernah kita menemukan masalah yang sangat
fatal, katanya.
Teknik Pemesinan mendidik siswa agar
kompeten dalam bidang operasional mesin-
mesin produksi. Dalam paket keahlian
ini dipelajari materi produktif mengenai
pengoprasian, perbaikan, setting,
perhitungan, dan keselamatan kerja dari
Yadino, SPd, MSi, mesin-mesin perkakas. Contoh-contoh
Kaprodi Teknik Kendaraan Ringan
mesin perkakas yaitu, mesin gergaji, mesin bubut, mesin bor, mesin
bubut, mesin sekraf, mesin gerinda, mesin frais dan lain sebagainya.
Sswa juga akan mempelajari bagaimana cara membuat gambar teknik,
teknik kerja bangku, dan mempelajari tentang bahan-bahan
baku benda kerja dan alat-alat kerja.
Teknik Sepeda Motor (TSM) siswa dibekali keterampilan
dan pengetahuan bidang perawatan dan perbaikan motor
(engine)/tune up, juga perawatan dan perbaikan sistem
peminda tenaga. Selain itu juga dibekali kemampuan
perawatan chasis dan suspensi serta perawatan dan
perbaikan sistem kelistrikan. Sedangkan Teknik Survei dan
Pemetaan membekali siswa kajian keilmuan dan rekayasa
yang pada pendekatan terpadu dari kegiatan mengukur,
menganalisis, mengelola, menyimpan dan menyajikan
deskripsi dan lokasi dari data berbasis muka bumi
(georeferenced) atau yang sering disebut sebagai data
spasial.
Dari beberapa paket keahlian tersebut, yang paling
banyak diminati siswa itu TKR, TSM, TKJ, padahal setelah
lulus dalam pandangan kami jurusan itu agak kurang prospek,

58
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

bukan sulit mencari lapangan kerja. Namun, jika dibandingkan dengan juruan
Survei dan Pemetaan, Gambar Bangunan prospeknya kalah jauh. Dua jurusan
ini sangat bagus peluang kerjanya, dan biasanya mereka mencari ke sini untuk
direkrut sebagai karyawan. Orang masih cenderung melihat jurusan Gambar
Bangunan itu nanti menjadi kuli bangunan kasar, timpal Heru.

Berdayakan Guru Produktif Pensiun


SMKN 2 Palembang dengan fasilitas dan lokasi yang memadai melihat jumlah
siswa yang sekolah di sini masih perlu penambahan. Target yang hendak dicapai
sekolah ini dapat menampung siswa sebanyak 3.000 anak. Sedangkan saat
ini jumlah siswa keseluruhan dan tersebar di delapan paket keahlian tersebut
sebanyak 2.800-an. Tinggal sedikit lagi dapat mencapai target. Capaian target
itu bukan semata kita ingin banyak menampung siswa, tetapi kami lihat juga
kemampuan internal kami. Target ini kami tacapkan, karena fasilitas praktik
dan ruangan teori serta fasiitas lain kami pandang masih mencukupi. Cukup
3.000 saja targetnya, malah Pak Mustaghfirin, Direktur Pembinaan SMK pernah
menyampaikan sekolah ini harus bisa membina siswa sebanyak 5.000 anak,
terang Syaifullah.
Siswa SMKN 2 Palembang memulai jam pelajaran pada pukul 7 pagi dan
berakhir pada jam 2 siang. Aktivitas siswa di sekolah berlanjut dengan kegiatan
ekstrakurikuler, jam 17.00 tepat semua kegiatan di sekolah harus tidak ada.

59
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

60
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

61
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

Dan siswa sudah harus pulang. Guru-guru dan satpam ada yang menyisir
semua lingkungan sekolah, memastikan anak-anak sudah pada pulang, Heru
menimpali.
Dengan jumlah siswa sebanyak 2.800 anak, SMKN 2 Palembang memiliki
guru sebanyak 250 orang. Sebanyak 180 di antaranya berstatus PNS, dan
sisanya adalah guru honorer. Keberadaan guru di sekolah ini sama halnya dengan
SMK lainnya, mengalami krisis guru produktif. Minimnya guru produktif di SMK

juga kami rasakan, tetapi bukan berarti kami tidak ada solusi. Guru produktif
yang sudah pensiun, kami tawari lagi untuk membantu sekolah ini. Tentu yang
kami pandang kompeten, masih sehat dan bersedia. Kami juga merekrut guru
honorer dengan catatan kompetensinya bagus, kata Heru.
Konon, pada tahun 2016 ini pemerintah akan membuka program alih fungsi
untuk mengtasi kekurangan guru honorer. Alih fungsi itu solusi, tetapi berapa
lama pelatihannya, katanya hanya tiga bulan saja. Zaman kami dulu tiga tahun

62
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

dibina di P4TK merasa masih kurang. Kalau hanya tiga bulan dapat apa
mereka nanti. Kalau dulu zamannya saya ini kan ada ikatan dinas, mereka
yang angkatan dinas ini sudah pada mau pensiun. Mungkin 2018 sudah
habis, kata Heru.

Asah Kompeteni Siswa dengan Menggandeng Industri


Dalam memacu kompetensi siswa agar siap bersaing menghadapi
MEA, SMKN 2 Palembang telah menjalin kerjasama dengan industri.
Sebanyak 174 industri dan instansi telah menyepakati kerjasama dengan
sekolah tersebut. Industri-industri itu lebih banyak disiapkan sebagai
tempat prakerin atau magang. Akta kesepahaman dengan industri, kata
Suripto, selalu di-update dalam waktu yang berbeda. Ada industri yang
tiga tahun atau empat tahun memperbarui kerjasama, ada yang dua tahun
ada yang hanya tiap tahun. Tetapi rata-rata jarang yang hanya setahun.
Dan kami juga masih terus menjajaki industri-industri lain terutama yang
berskala besar untuk menjadi mitra, katanya. Selama masa belajar di
SMK Negeri 2 Palembang, kegiatan Prakerin berlangsung selama tiga
bulan dan dilaksanakan pada kelas XI semester genap.
Selain dengan memagangkan siswa di industri, juga ada sertifikat
kompetensi yang bisa didapatkan siswa sebagai bekal mencari kerja. Drs Suripto, MSi,
Sertifikt itu dikeluarkan oleh industri dengan penguji juga dari industri. WKS Bidangan Humas dan
Hubungan Industri
Sejauh ini ada beberapa peket keahlian yang sudah kerjasama dengan
industri yang mengeluarkan sertifikat. Kalau surat keterangan
magang itu ada di semua industri. Tetapi bekal mencari
kerja kan tidak hanya itu, yang penting sertifikat
kompetensinya. Sebenarnya kami tengah menunggu
kabar terbaru Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Kami sudah dikunjungi beberapa waktu lalu, segala
persyaratan sudah kami laksanakan, katanya sudah OK,
tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut, target kami
tahun depan sudah bisa melaksanakan, kata
Suripto.

Kelas Industri Auto 2000


Dalam menyiapkan lulusan yang
kompeten dan kompetitif, SMK Negeri 2
Palembang juga membuka kelas industri.
Kelas ini dibuka berkat kerjasama dengan

63
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

Auto 2000. Nama programnya adalah T-TEP atau Toyota Technical


Education Program. Siswa bisa masuk kelas ini ketika awal duduk di bangku
kelas XI dan harus mengikuti seleksi yang diselenggarakan oleh Auto
2000. Saat ini SMK Negeri 2 Palembang
memiliki dua kelas saja khusus anak-anak
yang ikut program T-TTEP ini. Kerjasama
ini saya kira menguntungkan dua pihak. Dari
pihak kami tentu tidak lagi kesulitan mencari
tenaga kerja karena suda kita siapkan sejak
dini. Sekolah pun juga merasa diuntungkan,
dengan kerjasama ini terjadi transfer
keterampilan ke siswa, terang Rudimanjaya,
instruktur local training wilayah Sumbagsel
(Sumatera Bagian Selatan).
Dalam kelas industri T-TEP ini siswa harus
mondar-mandir antara sekolah dan industri. Harus
bolak balik. Sebulan di sekolah sebulan di industri.
Rudimanjaya, Dulu seminggu di sekolah seminggu di industri. Kami
Instruktur Local Training lihat kalau seminggu kesiapan siswa masih kurang, lanjut lelaki yang biasa
Auto 2000 Wilayah Sumbagsel disapa Rudi ini.
Rudi yang tak lain adalah alumni SMKN 2 Palembang ini juga berbagi
cerita perihal sekolahnya tersebut. Sekolah ini sudah sangat berbeda dan
jauh lebih maju. Delu masih STM dan saya anak biasa saja, namanya juga
anak STM. Tapi pandangan sekarang sudah sangat berbeda. Pendidikan
SMK menunjukkan berkelas, katanya. Tetapi harus ada kerja keras untuk
terus menyelaraskan dengan dunia industri, lanjutnya.

Didukung Perpustakaan Resik dan Apik


Sekolah besar dan bagus tentu memiliki fasilitas penunjang yang
memadai. Di SMKN 2 Palembang salah satu fasilitas tersebut adalah
perpustakaan. Luasnya 85 x 130 meter persegi. Perpustakaan ini terlihat
sangat elok dan nyaman, dilengkapi pendingin udara, ada area baca meja
kursi dan lesehan. Penataannya juga sangat rapi, dan mengoleksi 3000
judul bacaan. Perpustakaan itu kan jantungnya sekolah, sangat penting
untuk menjaga kesehetan dan merawatnya. Kadang perpustakaan
dikesampingkan begitu saja, sangat disayangkan. Perlu perjuangan dan
kepedulian menjadikan perpustakan ini seperti ini, saya rasa cukup nyaman
untuk siswa, terang Erni Hestiani, M.Pd., guru Bahasa Indonesia, sekaligus
kepala perpustakaan SMKN 2 Palembang.

64
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Erni Hestiani, MPd


Guru Bahasa Indonesia

Erni, demikian biasa ia disapa, selain mengelola perpustakaan di


SMKN 2 Palembang ia juga punya kesibukan menjadi pemateri. Biasanya
ia berbagi perihal perjuangan sekolah-sekolah khususnya tenaga
perpustakaan menjadikan perpustakannya lebih baik dan dipandang.
Dedikasi dan pengabdiannya telah membawa perpustakaan SMKN 2
meraih juara 3 tingkat nasional tahun 2015.

Semakin Besar Sekolah Semakin Berat Supervisinya


Drs. Ismail, MM
Dalam pandangan pengawas, SMKN 2 Palembang sebagai sekolah Pengawas SMK Palembang
induk dan sekaligus SMK terbaik di Palembang sangat
diharapkan mampu menjadi contoh bagi SMK-SMK lainnya. Ini
kan sekolah induk, namanya juga induk maka sekolah ini harus
bisa berbagi dan membantu sekolah lain yang kurang maju,
kata Drs. Ismail, MM, pengawas SMK Kota Palembang.
Di Kota Palembang terdapat 11 orang pengawas
SMK, terbagi tugas menjadi 4 pengawas manajerial dan
7 pengawas akademik. Ketujuh pengawas ini bertugas
mengawasi 7 sekolah yang dua di antaranya sekolah
berstatus negeri. Sangat beragam sekolah-
sekolah itu. Apalagi supervisi di SMK 2 ini semakin
lama waktunya, bukan sulit. Karena semakin
besar sekolah semakin banyak pula aspek yang
kita supervisi, lanjut Ismail.

65
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

66
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

67
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

Terimakasih Bapak dan Ibu Guru Kami


Beragam harapan diretas para siswa SMKN 2 Palembang setelah lulus nanti.
Meskipun ini SMK menyiapkan tenaga siap kerja, tapi kenyataannya banyak juga
yang melanjutkan kuliah. Mungkin ingin mematangkan skillnya. Di data lulusan
kami, 20% melanjutkan kuliah, 10 % masuk TNI dan Polri, 20 % berwirausaha,
sisanya 50 % terserap industri, terutama teknik gambar bangunan hampir
semuanya terserap industri, terang Suripto.
Seperti halnya seorang siswa perempuan satu ini. Ia bernama Devany
Lumanauw, gadis berdarah Manado tetapi kelahiran Palembang ini mengaku
ingin menjadi polisi. Di sekolah ia duduk di kelas XI Jurusan Teknik Survei dan
Pemetaan. Inginnya mendaftar ke Polisi. Polisi itu bagus lah dilihat dari cara
berpakaian dan seragamnya sangat menarik, ujar mantan penurus osis dan tim
Paskibraka Sulawesi Selatan ini.
Kebiasaan ikut ektrakurikuler Paskibraka tampaknya menjadikan Devali
kepincut profesi Polisi. Sebenarnya bukan, saya suka polisi sejak SMP,
kemudian mendalaminya dengan ikut Paskibraka, katanya. Di Tim Paskibraka
ini, ia pernah dikirim ke Jakarta mengikuti Kawah Kepemimpinan Nasional. ia
seorang diri dari SMKN 2 Palembang dan bergabung dengan delapan orang
lainnya mewakili Sumatera Selatan. Jika gagal masuk Polisi, Devali berencana
melanjutkan kuliah di STPN (Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional) di Yogyakarta.
Sama halnya dengan Cahya Ikhsan, siswa kelas XII Jurusan Teknik Komputer
dan Jaringan ini juga berkeinginan menjadi seorang polisi. Saya tidak tahu ke-
napa suka polisi,
mungkin gagah
aja ya, kebetul
an ayah saya
seorang Satpam.
Dari sana mung-
kin ada keinginan
menjadi polisi, kata
Cahya.

Devaly Lumanauw
Siswa Kelas XII Teknik Survei dan Pemetaan

68
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Cahya Ikhsan
Siswa Kelas XII Teknik Komputer dan Jaringan

Cahya sungguh-sungguh
mempersiapkan diri. Dalam
kesehariannya lelaki yang
juga tim Paskibraka SMKN
2 Palembang ini disibuk-
kan dengan kegiatan
Tapak Suci. Bahkan ia
telah menjadi pelatih
di salah satu ranting.
Selama sekolah di
SMKN 2 Palembang
Cahya merasa ban-
yak ilmu yang telah diperoleh.
Rasanya senang sudah sedikit punya keterampilan, membekali saya hidup.
Kelau tidak diterima polisi mungkin membuka usaha mandiri, seperti buka wa-
rung internet. Kalau ada uang insyallah kuliah, katanya. Keterampilan bidang
TKJ pernah ia terapkan ketika ia Prakerin di Universitas Bina Dharma Medan. Di
sana saya membantu kepala laboratorium, terkadang pernah menggantikannya
mengajar, tapi mengajar praktik. Ternyata menyenangkan bisa menerapkan ilmu
yang sudah saya dapat. Terimakasih Bapak dan Ibu Guru yang telah membim
bing kami, ujarnya.

69
SMK NEGERI 2
PALEMBANG

70
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 26 JAKARTA TIMUR


Provinsi DKI Jakarta

71
SMK Negeri 26 Jakarta Timur

LAHIR SEBAGAI
SEKOLAH
Perintis
Pembangunan

S
eorang pemuda Indonesia berusia 18 tahun
telah menciptakan inovasi teknologi yang cukup
mengagumkan. Pemuda bernama Muhammad
Rizqy Fauzan itu berhasil menciptakan prototipe
drone, alias pesawat tak berawak,
tanpa baling-baling. Fauzan, demikian ia akrab
disapa, mengikutsertakan karyanya yang
mengundang decak kagum itu pada ajang
Google Science Fair 2016 dan Habibie
Festival 2016, pertengahan tahun 2016.
Inovasi teknologi karya Fauzan memang luar biasa, karena
selama ini drone memang terbang dengan digerakkan oleh
tenaga propeler alias baling-baling. Bagaimana Fauzan bisa

72
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


menciptakan tenaga alternatif selain propeler untuk menerbangkan prototipe
pesawat tanpa awak itu? Muhammad Rizqy Fauzan belum mau memberikan
penjelasan rinci. Sebab, karya inovasinya itu katanya masih sedang dalam
proses pendaftaran untuk mendapatkan hak paten.
"Drone ini sedang dalam proses pendaftaran paten. Tapi prinsipnya, drone
ini memanfaatkan teknik air pressure (tekanan udara) untuk memancing udara
di atas drone supaya mengalir ke bawah melalui frame (rangka) yang dirancang
secara khusus," tutur Fauzan, seperti dikutip situs The Daily Oktagon, Agustus
2016. Fauzan menuturkan bahwa ia menciptakan terobosan teknologi itu
termotivasi ketika drone miliknya rusak pada komponen baling-balingnya. Saya
juga berpikir, baling-baling drone bisa menimbulkan bahaya, katanya. Karena

Muhammad Rizky Fauzan


Alumni SMKN 26 Jakarta

73
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

itulah ia mencoba merancang drone tanpa baling-baling namun mampu terbang


secepat dan setinggi drone yang telah diciptakan saat ini.
Muhammad Rizqy Fauzan adalah pemuda yang baru saja lulus dari Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 26 Jakarta. Fauzan mengakui bahwa
kemampuannya membuat drone ia peroleh semasa bersekolah di SMKN 26
Jakarta. "Saya lulus dari SMK Negeri 26 Jakarta, Jurusan Listrik. Itulah latar
belakang pengetahuan teknik saya dalam menciptakan drone," ujar Fauzan.

Sekolah Berorientasi Industri


Kecerdasan Muhammad Rizqy Fauzan menciptakan teknologi drone terbaru
tentu saja membanggakan para guru SMKN 26 Jakarta. Kepala SMKN 26
Jakarta, Drs. Anas Rosich M.Pd., tak menyembunyikan perasaan bangganya.
Menurut dia, Fauzan adalah salah satu siswa yang telah mengangkat nama baik
almamaternya.
Semasa bersekolah di SMKN 26 Jakarta, Fauzan juga telah berhasil
membuat sebuah aplikasi yang sangat efektif digunakan dalam perhitungan
jumlah barang, dan berhasil meraih juara satu tingkat nasional dalam sebuah
kompetisi. Dia berhasil mengalahkan peserta lain di final, yang adalah seorang
mahasiswa, papar Anas Rosich.
Harapan kami, anak-anak kami, para siswa SMKN 26 Jakarta memang

74
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Drs. Anas Rosich, M.Pd


Kepala SMKN 26 Jakarta

mampu
menguasai
teknologi terbaru yang
terus berkembang, katanya. Dalam
menyelenggarakan pendidikannya, SMKN 26 Jakarta
menjalin kerjasama dengan dunia industri, sehingga sekolah ini
memang menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada industri,
dengan segala perkembangan teknologinya.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 26 Jakarta yang berlokasi di
Jalan Balai Pustaka Baru I, Rawamangun, Jakarta Timur, adalah merupakan salah
satu SMK tertua di Jakarta. Semula, sekolah yang menempati areal seluas 2,6
hektar ini, bernama Sekolah Teknologi Menengah (STM) Negeri Pembangunan
Jakarta. Sekolah ini merupakan bagian dari delapan proyek Perintis Sekolah
Teknologi Menengah Pembangunan dengan lama belajar empat tahun, yang
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1 Juli 1971.
Kini SMKN 26 Jakarta merupakan salah satu sekolah favorit di Jakarta.
SMKN 26 hingga kini tetap menerapkan sistem pendidikan yang berlaku
sejak awal dengan lama pendidikan 4 tahun. Tiga tahun ditempuh para siswa
di sekolah, dan setahun sisanya ditempuh dalam bentuk praktek lapangan di
industri. Dengan demikian, begitu lulus mereka sudah siap terjun ke dunia kerja.
Kepala SMKN 26 Jakarta, Drs. Anas Rosich M.Pd., mengatakan bahwa

75
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

sistem pendidikan 4 tahun ini diterapkan sejak sekolah ini berdiri, 45 tahun
silam. Namun dalam perkembangannya, SMKN 26 Jakarta tentu menerapkan
sistem belajar yang terus mengikuti perkembangan kurikulum dan teknologi
terbaru dengan mengintegrasikan antara teori, praktek dan praktek kerja di
industri.
SMKN 26 Jakarta yang bermotto "Belajar, Bekerja, Membangun" ini juga sudah
meraih banyak prestasi baik akademik maupun non akademik, di tingkat provinsi
maupun nasional. Prestasi yang telah diperoleh antara lain: tiap tahun selalu
meraih juara LKS SMS Tingkat Wilayah, Provinsi, dan Nasional, serta rutin meraih
juara-juara kegiatan ekstra kurikuler tingkat wilayah dan tingkat provinsi. Pada
Ujian Nasional tingkat SMK tahun 2009, SMKN 26 juga menduduki peringkat
I se-DKI Jakarta. Sedangkan untuk memupuk jiwa entrepreneur, SMKN 26
tergabung dalam Student Company Bionic 26 bahkan selalu mendapat predikat
terbaik dalam ajang yang diselenggarakan oleh "Prestasi Junior Indonesia" itu.
SMKN 26 Jakarta saat ini memiliki sekitar 1.300 pelajar, yang sebagian besar
adalah laki-laki, dengan jumlah guru mencapai sekitar 70 orang. Visi sekolah ini
adalah menjadi yang terbaik dengan keunggulan prestasi dan berakhlak mulia.
Sedangkan misinya ada empat. Pertama, menerapkan sistem manajemen
mutu dengan ISO 9001:2008. Kedua, meningkatkan profesionalisme SDM
melalui pendidikan dan pelatihan. Ketiga, meningkatkan mutu pembelajaran
berbasis kompetensi bekerjasama dengan dunia usaha dan industri. Keempat,
menanamkan kemandirian dan profesionalisme kepada seluruh peserta didik
melalui pembinaan yang optimal.

Lahir Pada Awal Repelita


Ketika program pembangunan lima tahunan atau yang belakangan dikenal
sebagai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dirancang pada tahun
1969. Pemerintah berniat melakukan pembaharuan pada sistem pendidikan
nasional, khususnya pada lembaga pendidikan yang diarahkan untuk siap
mencetak tenaga kerja. Maka dibentuklah Sekolah Teknologi Menengah (STM)
dengan jenjang pendidikan 3-4 tahun. Pada tahun 1970 dan 1971, Menteri
Pendidikan mencanangkan pembentukan 12 instalasi Pendidikan Teknik secara
bertahap. Lembaga-lembaga pendidikan itu didirikan di sejumlah kota.
Maka, STM Negeri Pembangunan Jakarta pun didirikan sebagai lembaga
pendidikan kejuruan yang bertugas meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang sesuai dengan kebutuhan industri. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden
Soeharto di Jakarta pada 1 Juli 1971, disusul dengan peresmian sekolah yang
sama di Semarang pada 7 Juni 1971, dan Yogyakarta pada 29 Juli 1972.

76
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Pada tahun 1973 juga telah selesai dibangun 5 Proyek Perintis STM
Pembangunan di Surabaya, Ujung Pandang, Bandung, Pekalongan, dan
Temanggung (Jawa Tengah). Dengan demikian terbentuklah delapan
Proyek Perintis STM Pembangunan di Indonesia. Kedelapannya adalah; STM
Pembangunan Jakarta, STM Pembangunan Semarang, STM Pembangunan
Yogyakarta, STM Pembangunan Surabaya, STM Pembangunan Ujung Pandang,
STM Pembangunan Bandung, STM Pembangunan Pekalongan, dan STM
Pembangunan Temanggung. Di luar itu, pada 1974 juga selesai dibangun 4
sekolah teknik lainnya di Jember (Jawa Timur), Boyolali (Jawa Tengah), dan
Tanggerang (Banten), yang disebut dengan Sekolah Menengah Teknologi
Pertanian dengan lama belajar 3 tahun.
Hingga tahun 1985, SMKN 26 Jakarta masih menggunakan nama Proyek
Perintis Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan. Namun, pada tahun
1986 status Proyek tidak dipakai lagi dan diubah menjadi Sekolah Teknologi

77
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

78
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

79
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

Menengah Negeri Pembangunan (STMN Pembangunan) Jakarta. Selanjutnya,


berdasarkan Surat Edaran Sekjen Depdikbud tanggal 3 April 1997, STM Negeri
Pembangunan Jakarta berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
(SMKN) 26 Jakarta.

Program Studi dan Fasilitasnya


SMK Negeri 26 Jakarta saat ini menyelenggarakan pendidikan dengan 6
program studi keahlian atau jurusan. Keenam jurusan itu adalah: Jurusan Teknik
Gambar Bangunan, Elektronika Komunikasi, Komputer Jaringan, Otomasi Industri

80
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

(Listrik), Permesinan, dan Kendaraan Ringan (Otomotif). Kepala SMK Negeri 26


Jakarta, Drs. Anas Rosich M.Pd., mengatakan bahwa lembaga pendidikannya
bertugas meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengacu pada
kebutuhan Industri dan Masyarakat, sesuai dengan amanat yang diberikan pada
awal pendiriannya.
Berbagai fasilitas juga telah dimiliki sekolah ini baik fasilitas akademika
maupun fasilitas umum sekolah. Antara lain: pada Jurusan Gambar Bangunan
terdapat bengkel mesin kayu, Bengkel Kerja Beton, Ruang Gambar, Lab Komputer
CAD, Unit Pengukuran dan Pemetaan. Pada Jurusan Elektronika Komunikasi
terdapat fasilitas komputer prakteik, ruang praktik elektronika, ruang audio
video, lab LG Elektronik, dan lain-lain. Pada Juruan Komputer Jaringan terdapat
Lab WAN dan Linux, komputer praktik, ruang praktek server, alat praktik jaringan,
teaching factory advan SMK, dan sebagainya.
Pada Jurusan Listrik terdapat, lab komputer, bengkel mesin listrik, bengkel
instalasi listrik, bengkel teknik kontrol dan lain-lain. Pada Jurusan Permesinan
terdapat bengkel mesin bubut, mesin prais, mesin sekrap, gerinda dan bor. Ada
juga bengkel las, bengkel kerja bangku dan plat, bengkel computer numerical
control (CNC0, bengkel pengecoran logam, bengkel pengukuran/pengujian,
dan lab komputer. Pada Jurusan Otomotif terdapat bengkel motor bensin dan
diesel, bengkel casis dan body, bengkel kelistrikan otomotif, serta peralatan
hitech bantuan dari PT Toyota Astra Motor. Sedangkan fasilitas umum yang
dimiliki antara lain: jalur pedestrian (khusus untuk pejalan kaki di sekolah),
Pendopo, jalur evakuasi, tempat pengolahan sampah, masjid besar, map
denah SMKN26, hotspot, Wall Climbing, FingerPrint Absensi, Mobil Komite,
Aula, Ruang Piket, Kantin, UKS, perangkat alat musik Gamelan dan Angklung,
Lapangan Basket, Lapangan Futsal, Mushola akhwat, jogging track, dan taman
Tanaman Hidroponik.

Praktek Industri
Kepala SMKN 26 Jakarta, Drs. Anas Rosich M.Pd., menuturkan bahwa SMKN
26 Jakarta lahir di tengah-tengah cita-cita pemerintah membangun bangsa
pada awal tahun 1970-an. Kala itu kan pemerintah kita mulai merancang
pembangunan nasional. Nah saat itu, butuh tenaga terampil menengah. Tapi
lulusan-lulusan SMK atau dulu namanya STM belum siap kerja. Maka kemudian
didirikanlah STM baru, termasuk STM Pembangunan Jakarta, yang akhirnya
menjadi SMKN 26 Jakarta, papar Anas Rosich.
Menurut Anas, sistem pendidikan di STM Pembangunan lebih ketat
daripada di STM lainnya. Begitu masuk sekolah, anak-anak langsung

81
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

digembleng, disiapkan, dibekali keterampilan-keterampilan. Kemudian proses


pematangannya dilakukan di industri selama setahun, tutur Anas. Dan saat itu
kebijakannya, begitu lulus harus langsung siap kerja. Sistem ini kita terapkan
sampai sekarang ini, Anas menambahkan. Para siswa SMKN 26 Jakarta
yang telah lulus pendidikan selama 3 tahun di sekolah kemudian diharuskan
menyelesaikan praktek lapangan selama setahun, atau minimal 6 bulan, di
industri.
Pola kita, tiga tahun menempuh basis pengetahuan kompetensi di sekolah,
dan kemudian pematangannya di industri selama satu tahun atau secepat-
cepatnya enam bulan, tutur Anas. Karena itu, menurut Anas, SMKN 26 telah
menjalin kerja sama dengan industri untuk mengombinasikan kurikulum
pendidikan yang diterapkan di sekolah dengan kebutuhan di industri. Jadi,
setelah menyelesaikan kelas tiga di sekolah, para siswa mengikuti Ujian
Nasional. Setelah itu mereka menyelesaikan praktik di industri, katanya.
Para siswa kemudian diwajibkan membuat laporan praktek industri. Laporan
itu dituangkan dalam sebuah buku, dan dipaparkan dalam sebuah presentasi
di depan guru-guru dan teman-temannya, seperti sidang skripsi di perguruan
tinggi. Penilaiannya dilakukan baik oleh pihak sekolah maupun industri. Pola
ini mungkin tidak di lakukan sekolah-sekolah yang lain, yang umumnya hanya
melakukan praktik biasa, kata Anas.
Di SMKN 26 Jakarta, kata Anas, para siswa ditempa supaya mereka memiliki
jiwa membangun yang harus dikembangkan di manapun berada. Karena itu, di
SMKN 26 Jakarta ada yel-yel yang berbunyi: Kalau kau mau pintar lakukanlah,
belajar. Kalau kau mau kaya lakukanlah, bekerja. Kalau kau mau hebat lakukanlah,
membangun. Kalau kau mau pintar, kalau kau mau kaya, kalau kau mau hebat
lakukanlah, belajar, bekerja, membangun.
Anas Rosich menjabat Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta sejak 2008.
Sebelumnya ia juga menjadi kepala sekolah di beberapa SMK di Jakarta. Anas
selalu menekankan pentingnya disiplin dan pembentukan karakter di sekolah
mana pun yang ia pimpin. Di SMKN 26 Jakarta ia pun melakukan hal yang sama.
Saya melihat karakter anak-anak di sini sungguh luar biasa, katanya. Para
siswa sudah datang di sekolah pada pukul 06:00, tak ada yang terlambat.
Usai jam sekolah pada pukul 15:00, para siswa tidak langsung pulang. Tradisi
akademik terlihat jelas di sini. Mereka melakukan kegiatan diskusi kelompok
sambil bersantai. Mereka mendiskusikan apa saja, seperti kegiatan OSIS,
tugas pelajaran dari guru dan lain-lain. Mereka mencari tempat yang enak
untuk berdiskusi, tutur Anas. Ada juga para siswa yang memilih berolahraga di

82
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

lapangan, atau melakukan kegiatan keagamaan di masjid. Pada pukul


17.00 barulah mereka pulang, dan sekolah ditutup, kata Anas.

Kebanggaan Guru dan Orang Tua


Para pengajar SMKN 26 Jakarta tentu saja merasa bangga menjadi
pendidik sekolah ini. Apalagi jika anak-anak didik yang mereka bina
dinilai mampu kebutuhan dunia kerja pada bidangnya masing-masing
sesuai dengan harapannya. Tiap jurusan di SMKN 26 Jakarta
telah menjadi incaran dunia usaha yang memburu para
lulusannya.
Lulusan Jurusan Elektonika Komunikasi
misalnya, dicari oleh hampir semua
perusahaan telekomunikasi. Ketua
Jurusan Elektronika Komunikasi,
Agus Rusmantoro, ST., mengatakan
bahwa lulusan Jurusan Elektronika
Komunikasi banyak diminta oleh
perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang elektronika bidang
komunikasi seperti Indosat, Lintas Arta,
PSM, Lima Wira, Rumbung Riang, dan
sebagainya. Perusahaan-perusahaan itu
selalu memesan lulusan kita. Kadang mereka
harus antre, karena kami cuma punya dua kelas
dengan jumlah siswa 360 orang, kata Agus. Agus
mengungkapkan bahwa untuk bidang elektronika, sekolahnya
Agus Rusmantoro, ST
telah bermitra dengan sekitar 20 perusahaan. Ketua Jurusan Elektronika

Agus Rusmantoro menuturkan bahwa jurusan Elektronika sudah


terbentuk sejak SMKN 26 berdiri tahun 1971. Dulu namanya Jurusan
Elektronikasi. Kemudian kami membuka Jurusan Telekomunikasi
Komunikasi. Namun, waktu kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan) dibuat, jurusan Elektronika Komunikasi tidak tercantum.
Karena itu, jurusan kami gabung ke Jurusan Elektronika Industri, tutur
Agus. Namun, Jurusan Elektronika Komunikasi kemudian dibentuk
kembali sekitar 4 tahun lalu. Jurusan Elektronika Industri justru
kemudian ditutup dan dijadikan Jurusan Teknik Komputer Jaringan.

83
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

84
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

85
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

Agus juga bangga dengan


prestasi yang telah diraih para
siswanya. Prestasi terakhir
yang diraih adalah nilai ter-
tinggi yang dicapai salah satu
siswanya dalam ujian nasional
tahun 2015 untuk Jurusan
Elektronika, untuk tingkat DKI
Jakarta. Secara keseluruhan,
kita di DKI ini memang salah
satu bagian dari SMK yang
memberikan kontribusi di
kompetisi-kompetisi nasional.
Tahun kemarin kita ikut kom-
petisi di sepuluh mata lomba,
sebelumnya ikut delapan
mata lomba, dan tahun 2009
lalu kita sam-
pai dapat
lima medali
emas. Tidak
ada sekolah
Kiri-kanan: Arnol Manutuh, M.MPd lain yang melebihi rekor kita, papar Agus.
(WKS Humas dan DU/DI), Nursiswan-
to, MPd (WKS Kesiswaan) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
SMKN 26 Jakarta, Nursiswanto, S.Pd, M.Pd.,
mengatakan semua prestasi yang diraih
para siswanya antara lain berkat pendidikan
karakter dan disiplin yang tinggi. Para
siswa digembleng supaya memiliki budi
pekerti yang luhur. Di sini bisa dilihat,
setiap ketemu guru-gurunya para siswa
selalu cium tangan. Tak terlihat sama sekali
wajah-wajah angker yang sering dikesankan
para siswa SMK, kata Nursiswanto. Selain
itu, jiwa nasionalisme juga terus dipupuk. Di
sini kami mengajarkan, apa pun yang sedang
dilakukan siswa, jika mendengar lagu Indonesia
Raya mereka harus bersikap tegap. Dan kalau
melihat bendera merah putih dinaikkan mereka

Eviati Agus, S.Pd.


86 Guru Bahasa Indonesia
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

akan melakukan hormat, papar Nursiswanto.


Eviati Agus, S.Pd., guru Bahasa Indonesia SMKN 26 Jakarta, menambahkan
bahwa pendidikan karakter pada anak-anaknya menekankan antara lain pada
karakter jujur, disiplin, dan mandiri. Kita semuanya ingin anak-anak menjadi
anak-anak yang hebat. Yang punya prestasi dan masa depan yang baik. Karena
itu, pendidikan pekerti ini sangat penting, katanya. Menurut Eviati, semua
siswa SMKN 26 Jakarta diperlakukan sama di sekolah, tanpa melihat asal usul
keluarganya, tanpa memandang kelas sosial keluarganya.
Pentingnya pendidikan karakter ini juga disampaikan Drs. Arnol Manutuh,
M.MPd., Wakil Kepala SMKN 26 Jakarta Bidang Hubungan Masyarakat dan Dunia
Usaha/Dunia Industri. Kami dari pihak sekolah sudah mengondisikan semuanya
untuk bersinergi dalam menjalankan sistem di sekolah kita ini, terutama dalam
membentuk karakter anak didik, katanya. SMKN 26 itu adalah suatu sekolah
yang boleh dikatakan sebagai pilot project dari pemerintah yang dikondisikan
untuk mempersiapkan peserta didik untuk siap bekerja. Dan, ternyata program
sekolah empat tahun itu memang sangat cocok.
Arnol telah menjalin hubungan dengan DU/DI sebagai tempat pendidikan
terakhir para siswa sebelum lulus. Jadi anak-anak yang telah selesai di bidang
akademisnya selama dari kelas 10 sampai kelas 12, atau kelas 1 sampai kelas
3, nanti diberi pembekalan untuk persiapan pra kerja industri (prakerin) sampai Drs. Nurman
mereka selesai melaksanakan tugas akhirnya itu, papar Arnol. Ketua Komite Sekolah

Peran Komite Sekolah


Para orang tua pun senang menyekolahkan
anak-anaknya di SMKN 26 Jakarta, yang
menyelenggarakan sistem pendidikan 4 tahun.
Hal itu dikatakan Ketua Komite Sekolah Drs.
Nurman. SMKN 26 Jakarta menjadi incaran
para orang tua yang ingin menyekolahkan
anak-anaknya ke lembaga pendidikan
yang mencetak lulusannya untuk siap
bekerja. Soal lama pendidikan 4 tahun tidak
menjadi soal, kata Nurman yang menjabat
sebagai Ketua Komite Sekolah sejak tahun
2007 itu. Para orang tua siswa memahami
dan menerima sistem pendidikan 4 tahun yang
diterapkan di sekolah ini, malah mereka berpesan
agar sistem ini tidak diubah, Nurman menambahkan.

87
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

Menurut Nurman, SMKN 26 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang


patut dicontoh oleh SMK lain. Bukan kami mengecilkan teman-teman SMK lain
yang pendidikannya tiga tahun. Tapi dengan sistem pendidikan 4 tahun yang
dilaksanakan di SMK 26 ini telah berhasil mendidik anak kami dari sisi akademik
dan perilaku juga, katanya.
Menurut Nurman, SMKN 26 Jakarta adalah sekolah berprestasi. Untuk
masuk kemari saja itu sulitnya bukan main. Persaingannya ketat, katanya. Pihak
orang tua pun, kata Nurman, selalu menjalin komunikasi yang intens dengan
pihak sekolah demi kemajuan sekolah. Saya selaku Komite Sekolah adalah
menjembatani antara orang tua dengan sekolah. Kita menyampaikan usulan
atau masukan dari orang tua. Kemudian kita juga memberi masukan kepada
orang tua tentang bagaimana pendidikan di SMKN 26, katanya.
Bahkan katanya, komite sekolah juga ikut serta dalam mencari dana
pemerintah untuk membangun fasilitas SMKN 26. Contohnya seperti untuk
renovasi sekolah, dulu komite sekolah pernah dilibatkan dan memang kami bisa
membantu mendapatkan pendanaan, kata Nurman. Komite Sekolah, lanjut
Nurman, juga ikut memberi masukan dalam kegiatan praktek kerja industri
dengan ikut memantau pelaksanaannya, agar lancar sesuai dengan harapan
semua pihak.

Kebanggaan Para Siswa


Para siswa SMKN 26 Jakarta juga mengaku bangga bersekolah di sini. Wahyu
Jati Wiguna, siswa Kelas 3 Jurusan Listrik mengatakan bahwa ia memilih
SMKN 26 Jakarta karena sekolah ini jadi sekolah
yang paling diunggulkan. Saya juga tahu dari
teman-teman saya, dari orang tua saya
bahwa sekolah ini bagus. Saya waktu
SMP pernah ikut kompetisi di sini,
dan saya melihat saat itu waktu
olahraga itu dari cara barisnya
saja sudah rapi. Nah dari situ saya
mulai tertarik, tutur siswa yang
beralamat di Pondokkopi, Duren
Sawit Jakarta Timur itu.
Selain itu ia memilih Jurusan
Listrik, katanya karena didorong
ayahnya yang dulu juga lulusan
Jurusan Listrik dari SMK yang lain.

88
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Beliau bilang kalau listrik itu pasti dibutuhkan di


mana pun. Tanpa ada listrik pasti aktivitas kita
menjadi terhambat, untuk prospek kerja itu
pasti dibutuhkan sekali, apalagi sekarang
Indonesia lagi mau meluncurkan yang
35.000 kilowatt itu untuk pelosok.
Jadi untuk ke depannya menurut saya,
keahlian di listrik itu sangat dibutuhkan,
kata Wahyu Jati Wiguna.
Wahyu juga mengaku bangga karena
sekolahnya benar-benar telah membentuk
karakternya. Saya merasa telah berubah
drastis kalau dibandingkan dengan saat SD dan
SMP. Saya dilatih tentang waktu, disiplin, kerapian,
cara mengatur waktu juga. Jadi saya benar-benar tidak
salah masuk sekolah ini, katanya.
Siswa lainnya, Jabar Hady Wijaya, mengatakan bahwa ia memilih
Searah jarum jam: Wahyu Jati
SMKN 26 Jakarta karena sekolah ini dianggapnya sebagai sekolah Wiguna, Jabar Hady Wijaya, dan
bergengsi. Ini sudah berdasarkan pilihan-pilihan dari saudara- Muhammad Zaky Aonillah

saudara saya. Saudara-saudara saya mengatakan kalau SMKN


26 adalah sekolah yang bagus, karena ada saudara saya juga yang
pernah sekolah di sini dan sekarang sudah sukses, tutur siswa kelas
3 Jurusan Teknik Gambar Bangunan itu. Hady Wijaya mengaku
memilih Jurusan Teknik Gambar Bangunan atas
rekomendasi dari kakaknya. Kebutuhan manusia
itu sandang, pangan, papan (perumahan). Yang
namanya papan tidak akan pernah habis,
tidak akan pernah mati dan mengikuti
perkembangan terus, kata siswa yang
tinggal di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Muhammad Zaky Aonillah, siswa kelas
3 Jurusan Elektronika Komunikasi juga
mengaku senang dan bangga masuk
SMKN 26 Jakarta. Masuk sekolah ini
keinginan saya dari awal. Saya ingin masuk
SMK karena ingin cepat bekerja supaya orang
tua tidak harus membiayai saya terus, katanya.
Saya didorong orang tua masuk SMK 26, karena
biasanya orang-orang dari sekolah ini katanya sukses.

89
SMK NEGERI 26
JAKARTA SELATAN

Alhamdulillah sesuai dengan cita-cita saya dari SMP yang memang ingin masuk
ke STM Pembangunan ini, kata Zaky.
Para siswa mengaku senang dengan pendidikan disiplin yang ketat di
sekolahnya. Saya malu dengan diri saya sendiri kalau saya sampai telat datang
ke sekolah, kata Jabar Hadi Wijaya. Dan di sini memang hampir tak pernah ada
yang terlambat. Kami dibimbing terus mulai dari fisik, mental dan segala macam.
Jadi, benar-benar mengerti dan terpacu serta tertanamkan dalam diri, ternyata
inilah karakter SMK 26, ia menambahkan.

Mengundang Perusahaan Mitra


SMKN 26 Jakarta melakukan terobosan dengan mengundang perusahaan-
perusahaan mitranya dari dunia industri untuk memberikan masukan-masukan
secara terus menerus kepada pihak sekolah mengenai kebutuhan industri.
Salah satu yang diundang adalah PT Astra Internasional Toyota Sales Operation
yang berkantor pusat di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Perusahaan ini pun
mengutus seorang pegawainya, Isbaidillah.
Isbaidillah, karyawan Toyota yang membidangi technical skill itu, mengatakan
bahwa ia ditugaskan perusahaannya untuk memberikan masukan atau ilmu

90
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

pengetahuan yang berkaitan dengan teknologi otomotif terbaru. Teknologi


otomotif itu berkembang sangat pesat. Pihak sekolah harus mengikuti
perkembangan ini. Karena itu, bila tidak ada kerja sama antara SMK dengan
kalangan industri, maka akan terjadi ketimpangan yang sangat jauh, katanya.
Sebab, menurut Isbaidillah, pihak industri pada prinsipnya mengharapkan
lulusan SMK siap pakai.
Isbaidillah menyatakan setuju dengan langkah SMKN 26 Jakarta melakukan
terobosan dengan mengundang pihak industri sebagai pemberi masukan. Ia
bahkan menyarankan sekolah-sekolah lain mengikuti langkah SMKN 26 Jakarta.
Selain itu, para siswa memang disarankan untuk rajin melakukan praktek kerja
industri. Sebab, di sekolah mereka dihadapkan pada alat peraga yang ada saja.
Ketika di industri itulah mereka berhadapan dengan teknologinya sudah Hi
Tech, katanya.
SMK adalah sekolah yang memang
didirikan dengan konsep yang
berorientasi kerja, karena itu materi
pendidikan yang diberikan senantiasa
harus mengikuti perkembangan
kebutuhan dunia kerja. Langkah SMKN
26 Jakarta yang selalu berhubungan
dengan industri untuk mengikuti segala
perkembangannya merupakan langkah
tepat, dan layak diikuti sekolah-sekolah
kejuruan lainnya.

Isbaidillah
Astra Internasional Toyota,Jakarta

91
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

92
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 1 KOTA CIMAHI


Provinsi Jawa Barat

93
SMK Negeri 1 Kota Cimahi

KONTROL
PROSES
Paket Keahlian
Satu-satunya
di Indonesia

L
agi, Sekolah Teknologi Menengah (STM)
Pembangunan dapat bertahan dan menjadi
salah satu sekolah teknik unggulan serta favorit
di Indonesia. Satu di antaranya adalah STM
Pembangunan Bandung yang di era Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) berganti nama menjadi SMK
Negeri 1 Kota Cimahi. Dalam sejarahnya, SMKN 1 Cimahi
merupakan bagian dari Proyek Perintis STM Pembangunan.
Proyek Perintis ini lahir dari awal Program Pembangunan Lima
(PELITA ) I yang dimulai tahun 1969. Program ini bertujuan
menciptakan sekolah teknik tingkat menengah, dengan nama
Proyek Perintis Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan.

94
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Menurut Drs. H. Ermizul ,M.Pd., Kepala SMKN 1 Cimahi, sekolahnya


merupakan salah satu SMK di Jawa Barat yang menyelenggarakan
program pendidikan kejuruan empat tahun. Pendidikan empat tahun
merupakan ciri khas STM Pembangunan di masa lalu, begitu juga yang
diselenggarakan STM Pembangunan di Semarang, Jakarta, Yogyakarta,
Pekalongan, Temanggung, Surabaya dan Makassar. Pembangunan fisik
SMKN 1 Cimahi dimulai sejak tahun 1969, di atas tanah seluas 3,4
hektare. Penerimaan siswa baru dibuka pada tahun 1974 dengan nama
STM Negeri Pembangunan Bandung. Sekolah resmi dibuka pada tanggal
24 Maret 1977.

95
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

Drs. Ermizul, M.Pd.


Kepala SMK Negeri 1 Kota Cimahi

Dalam perkembangannya, pada tahun ajaran 1995/1996, STM Pembangunan


Bandung berganti nama menjadi SMKN 1 Kabupaten Bandung. Sejalan dengan
status Cimahi sebagai kota otonom pada tahun 2001, namanya pun berubah
menjadi SMKN 1 Kota Cimahi. Baru di tahun palajaran 2001/2002 namanya
menjadi SMK Negeri 1 Kota Cimahi hingga saat ini, ujar Ermizul, 59 tahun, yang
menjabat Kepala SMKN 1 Cimahi sejak tahun 2006.
Secara geografis, SMKN 1 Cimahi terletak di kawasan industri, tepatnya di
Jalan Mahar Martanegara Nomor 48, Leuwigajah Utama, Kecamatan Cimahi
Selatan, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. Posisi ini menguntungkan sekolah,
karena memudahkan SMKN 1 Cimahi menjalin kemitraan dengan banyak DU/
DI yang berada di kawasan seputar Kabupaten Bandung dan sekitarnya, serta
kawasan industri di sepanjang pantai utara Jawa Barat.

Jurusan Langka dan Satu-satunya


Hingga memasuki angkatan ke-43, SMKN 1 Cimahi tetap kebanjiran
peminat. Tahun ajaran 2016/2017 ini, jumlah siswanya mencapai 2.485, terdiri
dari 1.713 siswa laki-laki dan 772 siswa perempuan. Mereka terbagi dalam 72
rombongan belajar (rombel).

96
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Pada 2010 hingga 2013, SMKN 1 Cimahi pernah menyandang predikat


Sekolah Bertaraf Internasional Indonesia Vocational Education Strengthening
(SBI Invest), yakni sekolah yang menyelenggarakan pendidikan bertaraf
internasional dengan penguatan pada peningkatan manajemen dan sumber
daya manusia, peningkatan kegiatan belajar mengajar, peningkatan hubungan
industri serta peningkatan kewirausahaan.
Menurut Ermizul, SMKN 1 Cimahi memiliki beberapa program keahlian yang
terbilang langka dan satu-satunya di Indonesia. Paket keahlian langka tersebut
adalah Kontrol Proses, dan Teknik Pendinginan dan Tata Udara. "Dengan
langkanya jurusan tersebut, lulusannya cepat terserap oleh industri," katanya.
SMKN 1 Cimahi menyelenggarakan 9 paket keahlian, yakni Teknik
Elektronika Industri, Teknik Elektronika Komunikasi, Teknik Otomasi Industri;
Teknik Pendinginan dan Tata Udara; Kontrol Proses; Kontrol Mekanik; Rekayasa
Perangkat Lunak; Teknik Komputer dan Jaringan; serta Teknik Produksi dan
Penyiaran Program TV.
Siswa paket keahlian kontrol proses diharapkan memiliki kompetensi
meliputi: menguasai konsep dasar kelistrikan dan elektronika; pekerjaan mekanik
dan elektrik; menguasai konsep dasar pengukuran listrik dan elektronika;
gambar teknik instrumentasi; mengoperasikan power supply pneumatic;
menguasai teknik elektronika analog; teknik elektronika digital; pengukuran
besaran proses; menganalisis besaran-besaran proses; mengkalibrasi dan
menginstalasi komponen kontrol proses; mengaplikasikan mikrokontroler pada
sistem kontrol proses; menguasai teknik pengendalian
PLC; mengkonstruksi dan menginstalasi serta
mengoperasikan sistem kontrol proses;
merawat dan memperbaiki komponen
sistem kontrol proses; menggambar
dan merencanakan sistem kontrol
proses.
Sutoyo Indarjito, MT, guru
Elektronika Industri menjelaskan,
sebagai sekolah yang memiliki
jurusan langka persaingan masuk
ke SMKN 1 Cimahi terbilang sangat
sulit. Selain karena ada batasan
mengenai kuota peserta didik dari

Sutoyo Indarjito, MT.


Guru Elektronika Industri

97
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

98
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

99
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

luar dan dalam kota setiap tahunnya siswa yang ingin masuk
ke SMKN 1 Cimahi sangat besar. Untuk tahun pelajaran
2016/2017 saja, siswa yang mendaftar lebih dari
1900-an, padahal sekolah hanya menampung
sebanyak 680 siswa, tambah Sutoyo, yang
alumni angkatan tahun 1981.
Akibatnya, banyak orangtua siswa yang
berasal dari luar kota mengeluhkan hal
ini, karena anak-anaknya hanya bersaing
dengan siswa yang berasal dari luar kota
yang kuotanya hanya sekitar 7 orang
per kelas. Mungkin karena persaingan
saat masuk yang cukup ketat. Siswa
yang masuk seleksi dari luar kota, rata-rata
mampu unggul di kelasnya, tambah Sutoyo
Indarjito.
Rizky Maulana Akbar siswa kelas XII Teknik
Elektronika Industri yang berasal dari Kabupaten Bandung
Rizki Maulana Akbar,
siswa kelas XII Elektronika Industri (atas) Barat menerangkan, keinginannya masuk ke SMKN 1 Cimahi
Fahmi Muhammad Syaban karena lulusan di SMKN 1 Cimahi cepat terserap oleh industri.
siswa kelas XII Rekayasa Perangkat lunak
Selain itu, ia termotivasi oleh kakaknya Riyan Rachman yang
merupakan alumni SMKN 1 Cimahi, dapat cepat mendapat
kerja. Ketika ia mendaftar ke SMKN 1 Cimahi kesulitan yang
dihadapi adalah tes masuknya. Untuk masuk SMKN 1
Cimahi ada tes, tidak hanya NEM seperti sekolah
lain. Jadi sebelum tes, selama lima hari saya
belajar. Hal ini karena sebelumnya saya tidak
tahu apa itu elektronika, ujar Rizky.
Berbeda dengan Fahmi Muhammad
Syaban, siswa kelas XII Rekayasa
Perangkat Lunak. Keinginannya masuk
ke SMKN 1 Cimahi adalah pilihan kedua.
Sebelum masuk ke SMKN 1 Cimahi, ia
bercita-cita untuk bisa masuk ke satu
sekolah favorit di Kota Bandung. Namun
karena kuota penerimaan warga luar Kota
Bandung yang hanya 10%, siswa asli Cimahi
ini memutuskan untuk mendaftarkan diri ke SMKN

100
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

1 Cimahi. Keputusan saya juga atas arahan Ibu karena


sekolah ini bagus. Selain itu paman juga alumni
tahun 2004 mendorong saya untuk sekolah
di sini, ujar Fahmi.

Peraturan Wali Kota Cimahi


Drs. H Ejon Sujana MPd., Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
menjelaskan, ada beberapa jalur
untuk masuk ke SMKN 1 Cimahi.
Salah satunya adalah melalui program
afirmasi berdasarkan dengan prestasi
akademik dan nonakademik yang diraih
oleh siswa. Selain itu, ada juga melalui
nilai pendaftaran secara online yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan
Olahraga Kota Cimahi.
Penerimaan ini dilakukan secara serentak
bersama sekolah lain baik itu swasta atau negeri yang
Drs. Ejon Sujana, MPd.
berada di wilayah Kota Cimahi. Seleksi Penerimaan Peserta Didik Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Baru (PPDB) di Kota Cimahi berdasarkan nilai UN serta hasil seleksi
produktif yang tinggi. Dengan nilai masuk siswa yang cukup tinggi
merupakan potensi yang lebih mudah dalam pengembangan karena
kemampuan yang dimiliki siswa dapat memudahkannya dalam
penyerapan pengetahuan dan keterampilan yang harus mereka
terima di sekolah, ujar Ejon.
Berdasarkan Peraturan Walikota Cimahi Nomor 20 Tahun 2015
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru di Kota Cimahi Tahun
Pelajaran 2015/2016, PPDB dilakukan secara serentak oleh seluruh
sekolah negeri dan swasta melalui seleksi online. Berdasarkan
Perwal (Peraturan Walikota) kuota siswa dari luar kota sejak dua
tahun ini hanya 10%. Sisanya 90% harus berasal dari dalam kota,
ujarnya.
Padahal, menurut Ejon, animo siswa dan orangtua untuk
memasukkan anaknya yang berasal dari luar kota ke SMKN 1 Cimahi
sangat tinggi. Banyak siswa datang dari luar Kota Cimahi yang
mendaftar. Selain itu, dibandingkan dengan siswa yang berasal dari

101
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

Kota Cimahi, siswa yang berasal dari luar kota memiliki daya rantau yang sangat
tinggi dan lulusannya banyak yang bekerja di luar kota atau luar Jawa.
Menurut Ejon, daya rantau siswa berasal dari Kota Cimahi cukup rendah.
Oleh karenanya, saat ini para siswa di SMKN 1 Cimahi terbentur oleh kondisi
sosial dan budaya. Banyak siswa menolak ketika ditawarkan untuk mengikuti
program Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk ke luar Pulau Jawa. Siswa dari
Cimahi ingin melaksanakan PKL di wilayah yang dekat dengan rumah. Kondisi
ini juga dikeluhkan oleh industri dalam melakukan penyerapan kerja, padahal
peluang di sana sangat besar sekali, kata Juara I Guru SMK Berprestasi Tingkat
Nasional Tahun 2012 ini.

Hal ini menyebabkan sekolah tak mampu memenuhi permintaan tenaga kerja
dari perusahaan yang berada di luar kota apalagi luar Pulau Jawa. Kesulitan kami
saat ini, siswa enggan untuk merantau karena tidak ingin jauh dari orangtua.
Berbeda dengan siswa yang berasal dari luar kota, mereka tidak takut untuk
merantau jauh, ujar Ejon.

102
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Penjaringan Siswa
Setelah calon siswa mendaftar lewat internet pada laman http://cimahi.
siap-ppdb.com, siswa diharuskan membawa berkas ke sekolah untuk veriifkasi.
Meski saat melakukan pendaftar PPDB ulang tersebut siswa menyertakan
dokumen keterangan berbada sehat dari dokter. Namun pihak sekolah secara
rutin melakukan cek fisik tubuh calon siswa untuk melihat adakah tato atau
tindikan pada siswa. Setelah calon siswa mendaftarkan diri, mereka diharuskan
menjalani cek fisik. Siswa laki-laki diperiksa oleh guru laki-laki, siswa perempuan
diperiksa oleh guru perempuan di ruang terbuka, kata Tedi.
Selain itu, siswa juga diperiksa tes buta warna dan kesehatan mata serta
ditanya riwayat kesehatan. Mereka satu persatu secara bergantian diperiksa
oleh tim dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi dengan dibantu oleh petugas Palang
Merah Remaja (PMR) SMKN 1 Cimahi. Nantinya siswa yang memiliki masalah
pada matanya kami lakukan pencegahan dengan memberikan rujukan untuk
menggunakan kacamata, katanya.

103
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

Program Peningkatan Mutu Siswa


Pada tahun pelajaran 2016/2017, SMKN 1 Cimahi telah merumuskan
beberapa program untuk meningkatkan kompetensi siswa. Sekolah berusaha
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa untuk menyiapkan mereka
sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik, dan profesional,
serta mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Sekolah berusaha meningkatkan kemampuan intelektual siswa untuk
merespons tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Siswa juga
dituntut untuk meningkatkan kompetensi dasar produktif dan kompetensi-
kompetensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan daya saing siswa
dalam memasuki dunia kerja. Ada juga pengembangan kecerdasan emosional
melalui kegiatan-kegiatan yang bermuatan kecepatan berpikir atau kecepatan

104
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

mengambil keputusan, dan melatih kerjasama dalam tim serta


berlomba meraih prestasi dalam nuansa sportivitas, tambah Kepala
SMKN 1 Cimahi.
Hal ini bertujuan agar kompetensi tamatan SMK akan tergambar
ketika mereka masuk ke dalam dunia kerja. Di mana siswa memiliki
akhlak dan budi pekerti yang luhur dan dapat menguasai pengetahuan
dan informasi yang sesuai dengan bidangnya.
Ermizul menambahkan, secara rutin SMKN 1 Cimahi melakukan
kegiatan open house sebagai sarana untuk berbagi manfaat teknologi
dan informasi kepada masyarakat umum. Acara yang dilaksanakan di
sekolah ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran kepada para
siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya di SMKN 1 Cimahi. Para
siswa bekesempatan untuk hadir dan meyakinkan diri tentang jurusan
atau program keahlian yang kelak akan dipilih. Para siswa tersebut
diharapkan dapat menyaksikan, menanyakan dan berdiskusi sebaik
mungkin mengenai pilihannya, katanya.
Dari pihak sekolah sendiri, open house berimbas kepada nilai
kreativitas siswa dan tugas-tugas siswa untuk menjadi lebih inovatif.
Kegiatan ini menuntutkami untuk kreatif, inovatif untuk menciptakan
suatu karya teknologi tambahnya.
Selain itu, dengan adanya berbagai
kegiatan pelatihan dari luar yang sering
dilakukan di sekolah memudahkan
sekolah berhubungan dengan dunia
usaha dan dunia industri juga dalam
mengadopsi kemajuan teknologi
yang saat ini berkembang dengan
pesat. Sekolah sebagai pusat
pelatihan, juga mendorong
kualitas guru dan manajemen
sekolah berusaha menjadi lebih
baik.
Untuk peningkatan karakter
siswa, Drs. Tedi Ahmad Santosa, MT,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
menambahkan, sekolah melakukan pembi-
naan fisik dan mental. Program ini berawal dari Drs. Tedi Ahmad Santosa, MT
permintaan industri untuk meningkatkan kemampuan fisik dan men- Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
tal siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas siswa ketika

105
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

masuk ke dunia kerja. Karena meskipun kemampuan kinerja siswa sangat baik,
namun ketika di perusahaan, siswa sering terbentur oleh kondisi fisik dan men-
tal siswa.
Menurut Tedi, kegiatan ini dilaksanakan dua minggu sekali selama tiga
bulan. Siswa dibina guru, alumni dan guru tamu atau instruktur. Untuk membina
mereka, kami mendatangkan instruktur dari instansi kepolisian dan TNI. Hal ini
agar siswa lebih disiplin dan segan ketika dilatih oleh aparat, terang Tedi.
Sedangkan untuk alumni, mereka mendapat ruang untuk berbagi
pengalaman dan pengetahuannya kepada siswa dalam prestasi dan dunia kerja.
Hal ini bertujuan untuk memacu keinginan siswa untuk meningkatkan kualitas
dirinya dalam upaya menghadapi persaingan kerja yang saat ini terjadi. Kegiatan
alumni ini biasanya dilaksanakan setiap Sabtu sesuai dengan organisasi atau
ekskulnya masing, tambahnya.

106
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Disiplin Berkendara dengan Stiker Sepeda Motor


Penyelenggaraan pendidikan di SMKN 1 Cimahi dilaksanakan pada pukul
6.45 sampai pukul 15.15. Satu jam pelajaran selama 45 menit. Kegiatan ekstra
kurikuler dibatasi hingga pukul 17.00. Hal ini untuk mencegah siswa pulang
terlambat atau malam. Dengan menggunakan pengeras suara, setiap jam
lima sore kami himbau para siswa agar menghentikan semua aktivitas ekstra
kurikuler dan segera meninggalkan sekolah, ujar Tedi.
Menurut Tedi, kebijakan sekolah itu dilakukan agar siswa bisa segera
berkumpul dengan keluarga dan tidak pulang larut malam. Tedi juga sering
mendapatkan keluhan orangtua siswa mengenai jadwal pulang anak-anaknya
di sekolah. Orangtua banyak yang khawatir karena anak-anaknya betah di
sekolah, tambahnya.

107
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

108
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Animo siswa mengikuti kegiatan organisasi siswa dan ekstra


kulikuler (ekskul) juga membuahkan banyak prestasi, baik tingkat
kota, provinsi, hingga nasional. Saat ini ada 25 kegiatan ekskul dari
mulai eksul bahasa, bela diri, olahraga, organisasi siswa, kesenian,
pecinta alam kelompok ilmiah, ujar Tedi.
Untuk menjaga kedisplinan siswa, secara rutin sekolah
melaksanakan tata tertib, dari soal berpakaian hingga kerapihan
rambut. Di sini panjang rambut siswa harus tiga dua satu. Maksudnya
tiga centimeter depan, dua centi samping dan satu centi belakang,
kata Tedi.
Sekolah sedang mendata kendaraan siswa. Sebagian siswa
belum cukup umur untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Setidaknya sekolah mewajibkan siswa yang membawa kendaraan
harus memiliki surat-surat sah, seperti STNK dan BPKB. Sepeda motor
juga harus dalam kondisi aman digunakan.
Setelah didata, nanti kami berikan stiker untuk ditempel di sepeda
motor. Striker warna merah untuk kendaraan siswa, sedangkan yang
hijau untuk guru dan staf TU, ujar Tedi. Pemberian stiker ini agar para
siswa dapat termonitor ketika menggunakan motor di luar sekolah.
Selain itu, juga untuk meminimalkan tindakan kriminal yang membawa-
bawa nama SMKN 1 Cimahi.
Kegiatan sosial juga dilakukan sekolah dengan melibakan siswa,
khususnya yang tergabung dalam organisasi siswa. "Setiap tiga bulan,
program kerja Palang Merah Remaja Wira SMKN 1 Cimahi melakukan
kegiatan donor darah," kata Dra Pratiwi Nur Irianti.
Kegiatan donor darah yang dilaksanakan di aula sekolah ini
bekerjasama dengan PMI Kabupaten Bandung dan Persatuan
Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung dalam rangka sosialisasi
jurusan dan bakti sosial. Dalam pelaksanaan donor darah tahun
ini, SMKN 1 Cimahi mengumpulkan sebanyak 160 kantong. Bahkan
kantong yang tersedia tidak dapat memenuhi banyaknya siswa yang
ingin mendonorkan darahnya, ujar Pratiwi.

109
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

Membangun Bersama
Drs. H. Muhajir, M.Pd., Ketua Komite SMK Negeri 1
Cimahi mengungkapkan, komite dan orangtua siswa
bersama sekolah bahu membahu membangun dan
mendukung semua program yang dijalankan sekolah
agar tercipta kondisi nyaman untuk kemajuan
sekolah. Setiap awal tahun kami mengajak orangtua
siswa untuk membahas dan mendukung program
sekolah, ujar Muhajir, yang menjabat Ketua Komite
Sekolah sejak tahun 2008.
Sejak awal, Komite Sekolah selalu
diikutsertakan dalam rapat
pembahasan penyusunan
anggaran yang diajukan
oleh sekolah. Secara
rutin di tahun ajaran
baru Komite Sekolah
bersama sekolah
melakukan rapat
untuk penggalangan
dana dengan
orangtua siswa
tambahnya.
Pada tahun 2009,
sekolah mendapatkan bantuan dari Asia
Development Bank (ADB) SBI Invest, yang mulai
beroperasional pada tahun 2010. Pembangunan
dilaksanakan sepenuhnya Komite Sekolah. Dananya pun
Drs. Muhajir, MPd
Ketua Komite Sekolah langsung masuk ke rekening komite sekolah. Amanah itu kami laksanakan
dengan rekan-rekan sehingga bisa menciptakan kondisi pembelajaran dan
fasilitas di SMKN 1 Cimahi bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, ujar
Muhajir.
Di luar pembangunan fisik sekolah, komite juga selalu dilibatkan oleh
sekolah untuk mengunjungi tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa
yang berada di luar kota, seperti Cilegon dan Jakarta. Tujuannya agar
orangtua siswa memiliki tambahan pengetahuan apa saja yang dilakukan
siswa pada kegiatan PKL.

110
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Selain itu sekolah bersama komite juga menggalang dana untuk memberikan
beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan tidak mampu. Bentuknya bisa
berupa potongan biaya dan beasiswa penuh. Untuk yang tidak mampu, kami
terlebih dahulu melakukan negoisasi kepada orangtua siswa apa mampu
membayar biaya sekolah. Kami kemudian melakukan kunjungan untuk melihat
kondisi mereka di rumah, ujar Muhajir.
Anggaran beasiswa SMKN 1 Cimahi didapat dari dana bantuan Corporate
Social Responsibility (CSR) dan bantuan ikatan alumni. Kami mendapatkan
bantuan dari perusahaan Ristex (Tekstil) untuk 50 siswa. Siswa yang mendapat
beasiswa bebas SPP sebesar 125 ribu rupiah per bulan, tambahnya.

111
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

Bantuan Pemerintah Hingga Alumni


SMKN 1 Cimahi memiliki luas tanah 3,4 hektare dengan luas bangunan
mencapai 9.964 m. Sejumlah fasilitas sekolah meliputi Ruang Teori, Ruang
Gambar, Ruang Praktek (Bengkel), Laboratorium dan Sarana Olah Raga, 28 ruang
teori, 12 ruang laboratorium dan 46 ruang praktik. Ruang praktik terdiri dari 5
ruang praktik teknik elektronika komunikasi, 8 ruang praktik elektronika industri,
4 ruang praktik listrik industri, 5 ruang kontrol proses, 6 ruang kontrol mekanik, 4
ruang rekayasa perangkat lunak, 5 ruangan teknik komputer dan jaringan, serta
5 ruang praktik teknik produksi program penyiaran tv. Laboratorium terdiri dari 6
Laboratorium Komputer, 1 Laboratorium Bahasa, 2 Lab Gambar, 1 Lab bersama,
2 lab fisika dan kimia, dan 1 lab kesenian.
"Seluruh program keahlian telah memiliki peralatan tingkat advance
workshop. Seluruh jurusan menerima hibah alat-alat baru dari industri sehingga
lulusan jauh lebih mudah diserap industri," kata Drs. H Halim Badri MPd., Wakil
Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana. Alat terbaru yang dimiliki sekolah
di antaranya radio link (wimax) untuk teknik elektronika komunikasi, dan trainer
arduino untuk teknik elektronika industri.
"Secara berkala sekolah mendapatkan bantuan pengadaan peralatan.
Pada tahun 2015, sekolah mendapatkan bantuan peralatan dari Direktorat
Pembinaan SMK untuk jurusan Elektronika Industri, Elektronika Komunikasi,
Kontrol Proses, dan Kontrol Mekanik sebesar 600 juta rupiah, kata Halim.
Halim berharap pengadaan sarana praktik siswa jumlahnya dapat meningkat
Peralatan advance workshop yang ada saat ini sangat sedikit, beberapa
bahkan kondisinya di bawah standar peralatan industri, kata Halim. Selain itu,
sekolah juga pernah mendapatkan sumbangan dari orangtua murid sekaligus
alumni SMKN 1 Cimahi berupa mesin atau alat yang menunjang sarana praktik
siswa. Mereka yang bekerja di industri menawarkan kami peralatan tersebut
untuk sekolah. Perusahaan yang sedang ada peremajaan mesin, atas bantuan
alumni peralatan bekas diberikan ke sekolah, ujar Halim.

Praktik dan Direkrut Magang


Dra. Dwi Sulistyawati, M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri
memaparkan, masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa SMKN 1 Cimahi di
dilakukan selama 4 bulan di awal tahun pelajaran kelas XIII. Namun banyak siswa
yang langsung direkrut atau dimintai untuk melakukan PKL lebih dari masa yang
ditetapkan oleh sekolah. Jika anaknya mau bahkan ada yang sampai dua tahun,
maka kami persilakan tapi dengan kontrak. Tetapi nanti siswa harus kembali ke

112
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

sekolah untuk mengikuti ujian sekolah, sidang dan ujian kompetensi. Jadi semua
syarat akademik dan administrasi siswa untuk lulus dapat terpenuhi, ujar Dwi.
Menurut Dwi, dengan melaksanakan PKL di kelas XIII kemampuan siswa jauh
lebih efektif karena para siswa telah matang dalam menguasai teori dan praktik
kerja. Secara kualitas siswa jauh lebih mumpuni dalam bekerja dibandingkan
dengan memberangkatkan PKL dari siswa kelas XI atau XII, tambah Dwi.
Daya serap lulusan di DU/DI hingga saat ini terbilang bagus. Banyak
permintaan tenaga kerja dari industri di luar Jawa Barat belum mampu dipenuhi
sekolah. Pasalnya, lulusan jarang yang mau merantau jauh. Selain itu, mereka
juga sudah direkrut perusahaan ketika melaksanakan PKL. Dari Samsung ada
permintaan 30 lulusan untuk direkrut, tapi yang mendaftar hanya 15 orang,
kata Dewi.

113
SMK NEGERI 1
KOTA CIMAHI

Dra. Liah Mariah, guru Koordinator Bimbingan Konseling (BK)


menuturkan, saat ini terjadi fenomena peningkatan minat siswa
melanjutkan pendidikan tinggi. Hal ini karena ada keinginan orangtua
untuk meningkatkan latar belakang pendidikan anak-anaknya.
Menurut Liah, sebenarnya lulusan SMK diarahkan pada tiga hal
atau dikenal dengan singkatkan BMW, yakni bekerja, wirausaha, dan
melanjutkan. Kondisi ini tak bisa kami mungkiri. Namun di sisi lain
sekolah juga bangga karena mereka dapat diterima di universitas
favorit di Bandung, tambahnya.

Meningkatkan Kompetensi Guru


Drs. Didin Saefudin, MT., Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen
Mutu menyatakan sekolah berusaha selalu meningkatkan kompetensi
para guru. Saat ini SMKN 1 Cimahi sedang berupaya agar para guru
mampu meningkatkan kemampuan dan keahlian di bidangnya. SMKN
1 Cimahi didukung sebanyak 162 guru, terdiri dari 51 guru kelompok

114
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

A dan B atau normatif dan adaptif, 5


guru bimbangan konseling (BK), dan
106 guru kelompok C atau guru
produktif.
Oleh karenanya sekolah
memberikan pelatihan melalui
dengan program guru magang yang
diikuti guru-guru produktif. Sekolah
juga mendukung dan mendorong
para guru dalam mengikuti berbagai
kegiatan serta perlombaan. Baik lomba
guru berprestasi maupun guru berinovasi, kata
Drs. Didin Saefudin, MT
Didin. Hasilnya beberapa guru dapat meraih juara dalam ajang Wakil Kepala Sekolah Bidang
perlombaan dari tingkat kota hingga nasional. Di antaranya, Ejon Manajemen Mutu

Sujana meraih Juara I Guru SMK Berprestasi Tingkat Nasional


tahun 2012.

115
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

116
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 7 SEMARANG


Provinsi Jawa Tengah

117
SMK Negeri 7 Kota Semarang

TAMATAN 4
TAHUN
yang TUNTAS
dan ANDAL

P
erkembangan cetak tiga dimensi (3D) semakin
menunjukkan hasil luar biasa. Printer 3D bikinan 3D
Systems, Leuven, Belgia, sudah mampu mencetak
rahang palsu yang kemudian ditanamkan kepada
penderita infeksi tulang kronis (2012). Indonesia
pun punya Johanes Djauhari yang memanfaatkan teknologi
open source, mampu membuat printer 3D dengan kemampuan
mencetak dokumen digital menjadi benda tiga dimensi (2013).
Awal tahun 2015 lalu, 17 siswa SMK Negeri 7 Semarang juga
mampu membuat mesin cetak 3D. Meski bukan yang pertama,
namun jempol dua patut disematkan kepada sekelompok siswa
SMKN 7 Semarang ini. Bahan cetakannya dapat berupa polylactic
acid (PLA) dari biji jagung yang mudah terurai, atau acrylonitrile

118
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


butadiene styrene (ABS), seperti yang dipakai mainan lego dan casing
ponsel namun lama terurai. Mesin cetak SMKN 7 Semarang mampu
mencetak benda ukuran kecil, yakni 12 cm x 12 cm x 12 cm. Sejumlah
benda yang berhasil mereka cetak di antaranya holder ponsel, dan action
figure berbentuk hewan.
Kreativitas siswa SMKN 7 Semarang berlanjut lagi dengan karya CNC
Wood Craft, yang mampu menghasilkan ukiran-ukiran di media kayu.
Hasil kerjasama dengan Retro Kreasi Machinery, Semarang, perusahaan
CNC Rooter, yang mampu
menghasilkan ukiran di
retrofit mesin perkakas, ini sebenarnya untuk menyiasati kebutuhan media kayu, merupakan karya
praktek menggunakan mesin CNC yang mahal harganya, berkisar Rp 300- siswa SMKN 7 Semarang,
bekerja sama dengan Retro
400 juta. Sementara CNC Rooter karya SMKN 7 Semarang hanya sekitar Kreasi Machinery, Semarang,
Rp 30- 35 juta. perusahaan retrofit mesin.

119
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Direktur Pembinaan SMK Nama SMKN 7 Semarang juga menjadi ngetop berkat alumni-
Mustaghfirin Amin, didampingi alumni yang sudah menjadi orang penting. Banyak kisah menarik para
Kepala SMK Negeri 7 Semarang
alumni yang dilansir di media web kamisetembang.com,milik Keluarga
Sudarmanto, meresmikan
Gedung Teori, Praktek dan Alumni STM Pembangunan (SMK Negeri 7 ) Semarang. Di antaranya,
Perpustakaan SMKN 7 Semarang, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi atau familiar dipanggil Mas Wig. Mas
pada 30 Januari 2016.
Wig yang menjabat Chief Executive Officer (CEO) pada delapan
anak perusahaan milik Bakrie Groups adalah lulusan Elektronika
Komunikasi tahun 1981 (sekarang Teknik Elektronika Industri).
Mas Wig juga pernah menjabat Ketua Masyarakat Telekomunikasi
Indonesia (Mastel).
Ada juga Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA, Direktur Pembinaan
SMK, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, yang merupakan alumni Stembase.
Pejabat lainnya adalah Dr. Totok Prasetyo, B.Eng., M.T., Direktur
Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Ditjen Pendidikan Tinggi,
Kementerian Ristek dan Dikti.

120
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Alumni generasi muda, ada Arfi'an Fuadi, 29 tahun, lulusan Teknik


Pemesinan 2005, yang mendunia dengan karya-karyanya. Bersama
adiknya, M. Arie Kurniawan, lulusan SMKN 2 Salatiga, mereka
menggeluti bisnis desain teknik dengan bendera DTech
Engineering, sejak 2009.
Kakak beradik itu mendunia ketika menyabet Juara
1 3D Printing Challenge yang diadakan General Electric,
April 2014. Karya Arfi'an dan Arie mengalahkan 700
rancangan insinyur-insinyur dari 56 negara. Satu di
antaranya adalah doktor lulusan Oxford University
asal Swedia yang bekerja di Airbus. Desain mereka, jet
engine bracket, komponen untuk mengangkat mesin
pesawat terbang, hanya seberat 327 gram, jauh lebih ringan
dari komponen asli produk GE yang mencapai 2.033 gram.
Keberhasilan Arfi'an itu membuahkan pengharaan Pahlawan Inovasi dan Arfi'an Fuadi, alumni SMKN
Teknologi 2016 yang dianugerahkan MNC, pada 10 November 2016. 7 Semarang, yang mendunia
karena karyanya menjadi
Juara 1 3D Printing Challenge
yang diselenggarakan General
Pendidikan Karakter Ala Alumni Electric. DTech Engineering,
perusahaan desain teknik yang
Benny Martha Dinata, S.Ikom, S.Kom, SE, MM, 38 tahun, lulusan Teknik dibangun bersama adiknya, M.
Arie Kurniawan (alumni SMKN
Otomotif Stemba tahun 1997 ini juga patut menjadi contoh keberhasilan
2 Salatiga) juga sudah mampu
dalam berkarier dan tetap tekun belajar hingga meraih magister. Setamat menembus pasar dunia.
tahun 1997, Benny pernah bekerja di PT Buanatama Metalindo, Tangerang
(1997), PT Krakatau Engineering, Cilegon (1997-2000), PT New Ratna
Motor, Semarang (2001-2008), hingga yang terakhir sebagai Assistant
Service Section Head Nasmoco Pemuda, Semarang, sejak 2010 hingga
sekarang.
Di tengah kesibukannya, Benny juga berhasil meneruskan pendidikan
tinggi. Ia meraih Sarjana Komunikasi Universitas Terbuka (2007), Sarjana
Informatika Universitas Stikubank (2007), Sarjana Ekonomi Universitas
Terbuka (2016) dan Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Semarang (2016).
Masa sekolahnya dulu, Benny dikenal aktif di kegiatan dan organisasi
sekolah. Tercatat ia pernah meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah 1995
dan Juara 2 Lomba Karya Ilmiah Remaja tingkat Jawa Tengah (1996).
Di kegiatan organisasi sekolah, Benny adalah Wakil Ketua Paling Merah
Remaja (1994-1995), Sekretaris Koperasi Siswa Widya Dinamika (1994-
1995), dan Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Kelas OSIS (1996-1997).

121
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

"Setiap hari saya bergelut dengan teman-teman


dengan SMKN 7 Semarang, baik yang sedang
PKL atau teman sesama alumni," kata
Benny.
Menurut Benny, semua lulusan
bidang otomotif, khususnya
Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan, secara prinsip
semua lulusan yang kelak menjadi
teknisi harus dibekali kemampuan
dasar servis berkala. Kompetensi
ini memang mutlak harus sesuai
dengan kebutuhan DU/DI bidang
kendaraan ringan. Di Toyota sendiri,
teknisi dibedakan menjadi empat level,
yakni Toyota Technician, Pro technician,
Diagnostic Technician, Diagnostic Master
Technician. Lulusan SMK ketika masuk
Toyota berada pada level Toyota
Technician, yang dituntut memiliki
kompetensi perawatan mobil secara
berkala.
SMKN 7 Semarang termasuk institusi yang
sudah menjalin kerjasama dengan Toyota melalui
Toyota Technical Education Program (T-TEP).
Benny Martha Dinata, T-TEP merupakan program kerjasama antara Toyota Motor Corporation
lulusan SMKN 7 Semarang
tahun 1997, yang rajin (TMC), PT Toyota Astra Motor, dealer resmi Toyota, dan pemerintah
menyambangi almamaternya dalam mengembangkan dan mempersiapkan sumber daya manusia SMK
karena tergerak untuk
yang lebih siap memasuki industri otomotif. T-TEP berupaya mendorong
mendarmabaktikan dirinya
untuk kemajuan SMKN 7 peningkatan mutu pembelajaran dengan memberikan beberapa fasilitas
Semarang. di SMK terpilih sebagai institusi T-TEP. Fasilitas untuk institusi T-TEP,
antara lain, training manual, pengembangan kurikulum, pelatihan untuk
guru, buku panduan teknis Toyota, kesempatan latihan kerja di Toyota,
serta fasilitas alat peraga berupa kendaraan Toyota.
"Materi di SMKN 7 Semarang sudah sinkron dengan keinginan Toyota.
Perubahan kurikulum dari kami diharapkan bisa diserap seluruh SMK di
Indonesia, agar kelak mampu bersaing di industri otomatif," kata Benny.
Siswa SMKN 7 Semarang yang menjalani PKL di Bengkel Nasmoco,
secara umum sudah bagus. Memang, tidak bisa 100% semua bagus.

122
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

"Dulu ada kasus yang melibatkan siswa dan alumni SMKN 7 Semarang," kata
Benny. Kejadiannya tahun 2005, ketika itu ada siswa SMKN 7 Semarang yang
ketahuan mencuri sisa-sisa komponen Nasmoco. Ternyata setelah dilusuri
siswa tersebut disuruh teknisi Nasmoco. "Semenjak itu, terpatri dalam diri saya
untuk kembali ke sekolah memberikan pemahaman tentang etos kerja. Sebab
di DU/DI, yang dibutuhkan pertama adalah atitude, baru skill, dan knowledge,"
kata Benny.
Di tahun 2010, Benny juga mendapati teman sesama lulusan SMKN
7 Semarang yang kedapatan mencuri spion di bengkel Nasmoco. "Secara
keterampilan, teman tersebut bagus, sayangnya attitude-nya tidak bagus. Inilah
dua noktah buruk yang berkaitan dengan SMKN 7. Selain kejadian itu siswa dan
lulusan SMKN 7 berprestasi tinggi. Sejak kasus tersebut sampai sekarang tidak
ada kasus lagi. Kami selalu melakukan perbaikan internal," katanya.
Nasmoco sendiri pernah memasukkan SMK ke daftar hitam karena siswanya
kedapatan melakukan pelanggaran kriminal. Di antaranya, kejadian seorang
siswa SMK swasta di Semarang yang ketahuan mencuri ponsel teman sesama
PKL. "Setelah ketahuan, kami kembalikan siswa tersebut ke sekolah. Kami juga
mem-black list SMK tersebut," katanya.

Benny Martha Dinata


dari Nasmoco Semarang,
menyerahkan buku
panduan pelatihan bagi
siswa SMKN 7 Semarang,
yang diterima Netty
Pietersina Engel, S.Pd.,
M.Kom., Wakil Kepala
Sekolah Bidang Hubungan
Masyarakat dan Industri.

123
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

124
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

125
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Sebuah SMK lain yang masuk daftar hitam disebabkan kasus siswa mereka
menukar wear pack pinjaman Nasmoco yang dipakainya dengan yang dikenakan
temannya. Baju yang dipakai sudah kotor dan tidak dicuci. "Itu juga sudah
pelanggaran berat. Attitude yang salah. Kami kembalikan siswa tersebut dan
kami black list SMK-nya," kata Benny.
Untuk almamaternya, Benny tak segan mendarmabatikan kemampuannya
untuk adik-adik kelasnya. Setidaknya ada tiga jalur yang ia jalani. Pertama,
menjadi guru tamu, di mana ia berbagi ilmu dan pengalaman tentang penerapan
di industri, juga tentang perkembangan teknologi di DU/DI. Benny tak sendiri.
Ia juga mengajak rekan-rekannya dari berbagai kompetensi untuk ikut
berpartisipasi menjadi guru tamu.
Jalur kedua, ketika diundang sekolah memberikan pembekalan industri.
Sesuai bidanya, Benny memberikan pembekalan bagi siswa jurusan TKR
yang akan menjalani PKL. Langkah ketiga adalah penguatan soft skill, yakni
pendekatan melalui kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Benny
sebagai aktivis semasa sekolahnya dulu, punya pengalaman segudang soal
berorganisasi, bahkan hingga sekarang.
Menurut Benny, era sekarang generasinya memang sudah sangat
berbeda dengan masanya. "Dulu kami banyak memiliki kendala dan berusaha
memecahkannya dengan berusaha keras. Kalau anak sekarang lebih pragmatis,

126
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

pemecahan masalahnya dicari melalui gadget, melalui google," kata Benny yang
juga menjabat Wakil Ketua 2 Keluarga Alumni STM Pembangunan (SMK Negeri
7) Semarang (Kamisetembang).
Di masanya, Benny juga biasa mengambil waktu selepas pulang sekolah,
untuk magang di bengkel sepeda motor. "Setiap pulang sekolah, jam setengah
dua saya sudah magang ke Yamaha Motor, Suzuki. Dapat izin seminggu sudah
senang, apalagi jika sampai tiga bulan. Ketika libur, juga dipakai untuk magang.
Ketika itu, prinsip kami, sekolah itu untuk kerja," katanya.
Benny berharap penguatan karakter, terutama kedisiplinan harus lebih
keras lagi diberikan. Menurutnya, senioritas masih sangat diperlukan untuk
membimbing dan memperkuat pendidikan karakter adik-adik kelas. "Tentunya
senioritas untuk mendidik disiplin. Membentak, bahkan memukul asal untuk
kedisiplinan tidak apa. Sebab penanaman karakter intinya adalah disiplin, dan
harus dipaksa," katanya.

127
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Benny masih bersyukur, Ketahanan Sekolah atau Hansek tetap dilestarikan


keberadaannya. Hansek mendatangkan instruktur dari Kodim 0733/BS
Semarang yang memberikan materi kedisiplinan, tanggung jawab, dan materi
pendidikan karakter lainnya. Hansek dilakukan dua kali, yakni saat kelas X dan
kelas XI, masing-masing selama 10 hari kerja. Kegiatan lain di SMKN 7 Semarang
untuk melatih kepemimpinan adalah Latihan Dasar Kedisiplinan (LDK). "Dengan
disiplin kepada waktu, disiplin pada tugas, orang juga jadi menghargai teman,
atasan. Prosesnya memang panjang," kata Benny, yang juga anggota Komite
Sekolah bidang Pengendalian Kualitas Pelayanan Pendidikan.

Kebijakan Mutu Sekolah


Cikal bakal SMKN 7 Semarang adalah Proyek Perintis Sekolah Teknologi
Menengah Pembangunan yang ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
berdasarkan amanah program Pembangunan Lima Tahun (Pelita) I. Presiden
Soeharto memerintahkan pendirian 12 instalasi pendidikan teknik secara
bertahap. Lama pendidikan hingga 4 tahun.
Di Ibu Kota Jakarta, Proyek Perintis STM Pembangunan
diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal 1
Juli 1971. Sebulan sebelumnya, Presiden
meresmikan lebih dahulu Proyek Perintis
STM Pembangunan Semarang pada
7 Juni 1971. Kemudian berturut-
turut diresmikan juga di Yogyakarta,
Surabaya, Makassar, Bandung,
Pekalongan, dan Temangung. Tahun
1974, diresmikan pula empat
Sekolah Menengah Teknologi
Pertanian di Jember, Boyolali,
Tangerang dan Metro, Lampung,
dengan lama pendidikan tiga
tahun. .

Drs. Sudarmanto, M.Pd.


Kepala SMK Negeri 7 Semarang.

128
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Pada tahun 1982, delapan Proyek Perintis STM Pembangunan Drs. Sudarmanto, M.Pd.
berubah menjadi STM Pembangunan. Di era Sekolah Menengah Kepala SMK Negeri 7 Semarang,
memberikan piala kepada siswa
Kejuruan (SMK), nama yang dipakai hingga sekarang adalah SMK Negeri pemenang .lomba
7 Semarang. Sekolah menempati lahan seluas 3,5 hektare. Siswa
baru Tahun Ajaran 2016/2017 ini sebanyak 683 anak. Total siswa
tahun ajaran ini sejumlah 2.492 anak. Mereka tersebar di sembilan
kompetensi keahlian, meliputi Teknik Gambar Bangunan, Teknik Batu
dan Beton, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik
Kendaraan Ringan, Teknik Elektronika Industri, Teknik Audio Video,
Teknik Mekatronika, serta Teknik Komputer dan Jaringan.
Meski sudah bersalin nama menjadi SMK Negeri 7 Semarang,
namun nama sohor Stembase atau STM Pembangunan Semarang
tetap melegenda hingga sekarang. Hingga 2016 ini, SMKN 7
Semarang sudah meluluskan angkatan ke-45. Semua lulusan pun

129
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

hapal di luar kepala angkatan ke berapa. "Saya angkatan ke-22," kata Benny.
"Kalau saya ditanya, ya tetap hapal angkatan kesembilan," kata Netty Pietersina
Engel, menimpali.
Bagi Drs. Sudarmanto, M.Pd., Kepala SMKN 7 Semarang, sekolah yang
dipimpinnya menjadi unggulan dan favorit tidak mempunyai arti apa pun bila
tanpa peserta didik dan penyedia lapangan kerja bagi lulusan bermutu. "Oleh
sebab itu, sekolah bertekad menempatkan permintaan, harapan, keinginan
peserta didik dan penyedia lapangan kerja bagi lulusan pada prioritas pertama
yang harus dipenuhi," kata Sudarmanto.
Terobosan yang dilakukan adalah melakukan perbaikan berkelanjutan
sistem manajemen mutu dan berusaha keras memenuhi, bahkan melebihi,
permintaan, harapan, dan keinginan siswa dan penyedia lapangan kerja bagi
lulusan SMK N 7 Semarang. Tamatan yang hendak dicapai adalah yang TUNTAS
dan berkepribadian ANDA.
TUNTAS meliputi: "Tangguh" dalam menghadapi tantangan; "Unggul" dalam
penguasaan kompetensi; "Normatif" senantiasa menjunjung tinggi budaya
bangsa; "Tanggap" mampu mengantisipasi setiap perubahan; "Adaptif" mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan; dan "Serasi" dalam kata dan tindakan.
Kepribadian yang ANDAL bermakna "Agamis", menjalankan norma agama;
"Nasionalis", mengutamakan kepentingan bangsa dan negara; "Demokratis",
menerapkan asas musyawarah dan mufakat; "Amanah" dapat dipercaya dalam
perkataan maupun tindakan, dan "Lugas" bersifat apa adanya (sederhana).
Tamatan yang TUNTAS dan berkepribadian yang ANDAL itu didukung dengan
kebijakan sekolah meliputi:
1. Memasang personal yang kompeten;
2. Menyediakan sarana yang memadai;
3. Menyediakan prasarana/lingkungan yang mendukung;
4. Menerapkan metode pengajaran yang baik;
5. Melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang efisien dan
efektif; dan
6. Membangun relasi mutualistis dengan peserta didik, penyedia lapangan
kerja bagi lulusan, pemasok dan pihak lain yang berkepentingan.

130
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

131
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Sasaran mutu yang hendak dicapai sekolah meliputi:


1. Memperoleh Sertifikat SMM ISO 9001:2015.
2. Minimal 80% lulusan memperoleh nilai ujian nasional Bahasa Inggris,
Bahasa Indonesia dan Matematika 8,00.
3. Minimal 90% tenaga pendidik menggunakan teknologi informasi dalam
proses belajar mengajar
4. Minimal memiliki 110 institusi pasangan.
5. Minimal dapat mengirimkan tujuh mata lomba berskala nasional dan 6
(enam) juara nasional.
6. Memiliki enam lap komputer untuk pelaksanaan Ujian Nasional berbasis
komputer / Computer Based Test (CBT).
7. Minimal 60% guru produktif memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga
sertifikasi profesi.
8. Minimal 60% tenaga pendidik lulus Uji Kompetensi Guru (UKG).
9. Minimal 30% tenaga pendidik memiliki kualifikasi akademis S2.

132
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

10. Memiliki pusat pelayanan informasi dan manajemen terpadu satu pintu /
terintegrasi
11. Mengoptimalkan fungsi 20 titik CCTV (Closed Circuit Television)
12. Minimal dua orang tenaga pendidik menjuarai lomba akademik/non
akademik tingkat nasional
13. Mengoptimalkan fungsi lima tempat uji kompetensi bersertifikat nasional
14. Mengoptimalkan fungsi lima Teaching Factory.
15. Mengoptimalkan konten dan penggunaan Website.
16. Minimal 30% dari jumlah lulusan bersertifikat kompetensi LSP.
17. Minimal 90% nilai kompetensi keahlian 8,10.
18. Minimal 89% lulusan yang terserap pada dunia kerja sesuai dengan
kompetensi keahliannya.
19. Minimal 15 siswa atau lulusan magang keluar negeri.
20. Menghasilkan minimal dua teknologi tepat guna/inovasi hasil kreativitas
siswa tingkat nasional.

133
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Kompetensi Keahlian Siswa


Vira Amalia Andarista, siswa kelas XII Teknik Gambar Bangunan, awalnya
tidak mendapat restu dari orangtuanya, Sandi Widiatmoko dan Anik Handayani.
Tak lain karena ia sebagai perempuan, sulung dari tiga bersaudara, bersekolah
di SMK, apalagi memilih jurusan gambar bangunan. Dunia bangunan, di mata
orangtua adalah dunia laki-laki. Di kelasnya, memang hanya ada 14 siswi dari
total 36 anak. Di rombongan belajar lainnya, siswinya juga cuma 12 anak, dari
total 36 siswa.
Namun hal itu tak menyurutkan langkahnya tetap mendaftar dan diterima
di SMKN 7 Semarang. Pilihan Vira terbukti tepat. Hari-harinya menurutnya
selalu diisi kebanggaan dan kesenangan bisa bersekolah di SMK unggulan.
Meski awalnya merasakan kesulitan lambat laun Vira bisa banyak memahami
jurusannya. Orangtua Vira pun akhirnya mendukung
pilihan sekolahnya.
"Di sini bagus sekali. Tidak ada
senioritas kakak kelas, hubungan
kami dengan kakak kelas juga baik.
Selama ini yang senior hanya
meneruskan tradisi kemarin-
kemarin, memang tidak ada
senioritas," kata Vira, 17
tahun.
Menurut Vira, guru-
gurunya sudah bagus,
dengan kompetensi dan
latar belakang pendidikan
yang bagus. "Yang jelas, guru-
guru mengajar kami telaten.
Awalnya saya memang kurang
ada gambaran tentang jurusan
gambar bangunan, namun sekarang
sudah paham apa saja kompetensi yang
harus dimiliki siswa," kata Vira. Memang
ada, menurutnya, gurunya yang kurang banyak
Kiat Ichlasul Amal, siswa kelas XII Teknik memberi penjelasan, yang cenderung hanya menilai dari
Elektronika Industri dan Vira Amalia Andarista, laporan tugas-tugas. "Pelajaran Teknik Beton, saya masih
siswa kela XII Teknik Gambar Bangunan
merasa kurang mendapat ilmu tentang beton."

134
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan, menuntut lulusan memiliki


sjeumlah kompetensi meliputi:
a. Menghitung statika bangunan secara sederhana
b. K
ompetensi merencana dan menggambar konstruksi bangunan satu lantai
berikut perspektif
c. K
ompetensi merencana dan menggambar konstruksi bangunan dua lantai
menggunakan autocad 2 dimensi
d. K
ompetensi merencana dan menggambar konstruksi bangunan dua lantai
menggunakan autocad 3 dimensi dan pembuatan maket.

135
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Seluk beluk teknik beton


memang bukan kompetensi
keahlian yang wajib dimiliki Vira.
Kompetensi keahlian teknik
beton menjadi spesifikasi ilmu
siswa di jurusan Teknik Konstruksi
Batu Beton. Kompetensi keahlian
yang wajib dimiliki siswa dan
lulusannya, meliputi:
a. Kompetensi pelaksana
pekerjaan dasar konstruksi batu beton
b. K
ompetensi perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan
gedung satu lantai
c. K
ompetensi perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi bangunan
gedung dua lantai
d. K
ompetensi merencana dan menggambar konstruksi bangunan dua lantai
menggunakan autocad 3 dimensi dan pembuatan maket.

136
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Siswa dan lulusan dengan


Kompetensi Keahlian Teknik
Audio Video, wajib memiliki
kompetensi meliputi:
a. Mampu menerapkan kompo-
nen elektro
nika analog dan
digital
b. M
ampu merencanakan dan
merekayasa rangkaian elek-
tronika pada sistim audio dan
trouble shooting
c. M
ampu merencanakan dan
merekayasa rangkaian elek-
tronika pada sistim Antena,
Radio Komunikasi, dan trou-
ble shooting
d. M
ampu merencanakan dan
menerapkan rangkaian elek-
tronika pada sistim video dan
trouble shooting
e. M
ampu merencanakan dan
menginstalisasi CCTV dan
trouble shooting

137
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Siswa dan lulusan dengan Kompetensi Keahlian Teknik Elektronika Industri,


wajib memiliki kompetensi meliputi:
a. Mengoperasikan peralatan industry berbasis peralatan elektronik
b. Mengoperasikan peralatan proses kontrol berbasis elektronik
c. Melakukan trouble shooting peralatan proses control berbasis elektronik

Kiat Ichlasul Amal, 17 tahun, siswa kelas XII Teknik Elektronika Industri,
sudah dari kecil memang menyukai dunia elektronika. Ketika SMP pun cita-
citanya adalah masuk SMK dengan jurusan elektronika. Kiat amat senang ketika
diterima di SMKN 7 Semarang yang merupakan sekolah favorit. "Selain karena
keinginan sendiri, saya juga melihat lulusan SMKN 7 Semarang itu banyak yang
sukses dan menduduki posisi
tinggi," kata Ketua OSIS SMKN
7 Semarang ini.
Kiat menilai sistem
pendidikan di sekolahnya
bagus. Orangtuanya pun
senang dan mendukung penuh
keputusannya memilih SMK,
bukan SMA. Kakaknya, Fatuh
Hidayatullah, yang dulu lulusan
SMA, kini meneruskan kuliah di
Sekolah Tinggi Meteorologi dan
Geofisika, menyarankan Kiat
masuk SMK.
Kiat juga termotiviasi belajar
karena sering mendapatkan
dukungan, motivasi, dan
inspirasi dari guru-gurunya
tentang dunia elektronika
industri. "Guru-guru di sini
kreatif.Selain pandai, juga
banyak mengajarkan tentang
sikap. Sikap di dunia industri
itu nomor satu, sementara
keterampilan menjadi nomor
sekian. Jadi guru-guru lebih
condong mengajarkan tentang

138
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

sikap dalam bekerja nanti," kata Kiat yang ingin langsung bekerja di Perum Peruri
atau PLN, setamat nanti.
Disiplin pada tugas juga menjadi sarapan harian Kiat dan kawan-kawannya.
"Di kelas kami ada sanksi tegas bagi yang tidak mengumpulkan tugas-tugas,
yakni tidak boleh mengikuti ulangan. Selama ini memang tidak ada yang berani
melanggarnya," kata Kiat yang juga rajin di kegiatan Kerohanian Islam, kelompok
diskusi debat, dan paskibra sekolah.
Teman Kiat di kelas Kompetensi Keahlian Teknik Pemanfaatan Instalasi
Tenaga Listrik wajib memiliki kompetensi meliputi:
a. Kompetensi merancang, merakit dan memasang, menginspeksi, meng
operasikan memelihara :
b. I nstalasi listrik tegangan menengah dan rendah untuk bangunan kampus,
gedung olahraga dan kantor
c. Instalasi elektro pneumatic dan elektro hidrolik
d. Instalasi elektronik PLC dan SCADA

Siswa dan lulusan dengan Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Dan Jarin-
gan wajib memiliki kompetensi meliputi:
a. Level kualifikasi sebagai teknisi komputer harus memahami algoritma
b. Level kualifikasi sebagai teknisi jaringan: memasang perangkat local area
network (LAN)

139
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

c. Level kualifikasi sebagai administrator jaringan: mengadministrasi dan


mengontrol keamanan jaringan
d. L evel kualifikasi sebagai administrator: merancang bangun wide area
network (WAN)

Siswa dan lulusan dengan Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan wajib


memiliki kompetensi meliputi:
a. Kompetensi membuat alat tangan sederhana: mengetahui dasar teknik
b. Kompetensi merencana dan membuat alat mesin sederhana
c. K
ompetensi membuat komponen presisi menggunakan mesin konvensional
dan CNC
d. K
ompetensi merencana, melaksanakan perawatan dan membuat peralatan
teknik

Siswa dan lulusan dengan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan


(Otomotif) wajib memiliki kompetensi meliputi:
a. L evel kualifikasi sebagai pelaksana muda adalah:membaca dan memahami
gambar teknik
b. L evel kualifikasi sebagai pelaksana madya adalah: melaksanakan
pemeliharaan/servis komponen
c. L evel kualifikasi sebagai pelaksana utama adalah melakukan perbaikan
ringan pada sistem kelistrikan
d. L evel kualifikasi sebagai supervisor adalah merawat, memperbaiki
kerusakan, menentukan alokasi waktu pengerjaan dan merencanakan
anggaran biaya.

Siswa dan lulusan dengan Kompetensi Keahlian Teknik Mekatronika wajib


memiliki kompetensi meliputi:
a. Menguasai teori dasar elektronika
b. Melakukan pekerjaan pemesinan dasar
c. Melakukan pekerjaan pemesinan lanjut, CNC dan PLC
d. Merencanakan dan merancang instalasi sistem otomasi elektronik

140
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Albasori, S.Pd.,
Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum

Menurut Albasori, S.Pd.,


Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum, sebelum siswa
memulai pembelajaran, seko-
lah mengenalkan siswa baru
dengan dunia SMK. Sekolah
memiliki Program Pengenalan
Sekolah dan Industri ( PPSI). Ta-
hun ajaran 2016/2017 ini, seluruh
siswa baru sebanyak 684 anak di 9
paket keahlian mengunjungi PT Nasmoco,
PT Sriyex, dan PT Trans Marga Jateng.
"Anak di TKR dikenalkan dengan pekerjaannya kelak dengan mengunjungi
Nasmoco. Di sana juga bertemu dengan alumni yang sudah bekerja. Anak dike-
nalkan tentang goal -nya di jurusannya apa, untuk kerja ke depannya bagaima-
na," kata Albasori, guru Paket Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik .
Siswa kelas X di awal pembelajaran juga dikenalkan dengan Kerja Bangku,
yang lebih untuk menanamkan sikap, attitude, disiplin, dan cara kerja. "Kerja

141
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

bangku itu ilmunya tidak ada. Namun ini sebagai awal, transisi dari dunia siswa
memasuki dunia vokasi," kata Basori. Kerja bangku mengajarkan akan sikap
tanggung jawab, hasilnya presisi, bersih alat dan tempat.
Di kelas akhir, ketika siswa menyusun Tugas Akhir, siswa dituntut secara
individu mengaplikasikan pengetahuan selama belajar empat tahun di sekolah.
Hasilnya bisa jasa, produk, atau karya berupa gambar bangunan. Hasil akhir
tersebut juga benar-benar diuji oleh industri, bukan sekolah. "Yang lebih
istimewa, siswa kami lulus di usia 18-19 tahun, di usia yang sudah lebih matang.
secara psikologis. Apalagi dengan adanya aturan tenaga kerja minimal harus
sudah 18 tahun," katanya.

Merasa Open dan Hutang Budi


Imam Supaat, 49 tahun, anggota Komite Sekolah, menilai SMKN 7 Semarang
kinerjanya sudah sangat bagus. Imam sudah punya pengalaman banyak karena
anak-anaknya bersekolah di sana. Anak sulungnya, Raju Pramuwinata, yang
lulus tahun 2008, dan sekarang bekerja di Krakatau Steel, Cilegon, sembari
meneruskan kuliah di Teknik Informatika Universitas Serang Raya. Anak kedua,
Febrian Dwi Pramudita, masih kelas XIII dan magang di Madukismo Yogyakarta.
Anak ketiga dan keempat, kembar, yakni Muhammad Arigo Sakti dan Muhammad
Ariko Sakti, keduanya masih kelas X.
"Keempat anak saya belajar di bidang kelistrikan semua. Alhamdulillah
mereka pintar semua. Saya hanya mendorong dan memberi
motivasi," kata anggota Direktorat Reserse Kriminal
Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Imam pun
merasa banyak berhutang budi dengan sekolah
karena semua anaknya mendapat pendidikan
terbaik di SMKN 7 Semarang.
Imam berharap ada pengawasan yang
lebih dari sekolah, mengingat siswa-
siswa mengerjakan tugas sekolah hingga
malam. "Perlu tambahan pengawasan,
takutnya ada risiko karena di sekolah
hingga malam," katanya.

Imam Sufaat,
anggota Komite Sekolah

142
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Pembinaan SMK di Jawa Tengah
Perkembangan SMKN 7 Semarang dari tahun ke tahun,
menurut Drs. Pandoyo Edi Hartomo, MPd., Pengawas
SMK Dinas Pendidikan Kota Semarang, memang
masih di atas SMK-SMK lain. "SMKN 7 Semarang
sudah menjadi SMK jujukan atau tujuan karena
prestasinya. SMK yang difavoritkan, lulusannya
juga banyak diterima di DU/DI. Ide-ide siswanya
juga bagus. Banyak produk karya siswa,
seperti printer tiga dimensi merupakan
prestasi tersendiri," katanya.
Kekurangan SMKN 7 Semarang, menurut
Pandiyo, soal lahan yang terbatas, sehingga
untuk mengembangkan sarpras, jadi terbatas
juga. Keuntungannya, sekolah berada di tengah
kota. "Sarpras sekolah sebenarnya sudah cukup
baik. Namun perlu peningkatan peralatan lab dan
bengkel. SMKN 7 Semarang kan sekolah lama," kata
Pandoyo yang sebelum menjadi guru olahraga di SMKN 3
Semarang.
Drs. Pandoyo Edi Hartono, MPd
Pembinaan SMK di Kota Semarang selama ini menggunakan sistem Pengawas SMK

subrayon. Saat ini ada 8 pengawas SMK, 2 di antaranya baru diangkat,


yang bertugas membina 91 SMK. "Saya sendiri membina 14 SMK," kata
Pandoyo, yang menjadi pengawas sekolah sejak tahun 2011.

143
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Sementara Drs. Nur Hadi Amiyanto, M.Ed., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah, mencermati jumlah SMK yang semakin banyak namun tidak
diimbangi dengan kualitas. Sejak dicanangkannya Provinsi Jawa Tengah sebagai
Provinsi Vokasi tahun 2008 lalu, kini sudah ada 1.541 SMK.
Ada booming pendirian SMK. Namun tentu saja tidak sekadar jumlahnya
yang sudah lebih dari 70%. Harus diimbangi dengan menjadikan SMK beneran.
Jangan sampai siswa paket keahlian Teknik Pemesinan, lulusnya menjadi
tekniksi sastra mesin. Artinya selama belajar di sekolah dulu hanya banyak
membaca dan melihat gambar mesin, belum praktek sebagai calon tekniksi
atau ahli bidang mesin, kata Nur Hadi Amiyanto.
Nur Hadi berharap SMK benar-benar mampu menyelenggarakan pendidikan
untuk menyiapkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
DU/DI. Di Jateng memang banyak SMK bagus, namun SMK yang jelek-jelek juga
banyak, katanya.
Persoalan menonjol dengan banyaknya jumlah SMK adalah komposisi
SMK swasta-negeri yang tidak imbang. Saat ini jumlah SMK swasta di
Jateng sekitar 85%. Ini sangat tidak sehat. Sebab tujuan pendirian SMK
swasta, adalah membantu pemerintah melayani mendidikan. Lantas di mana
kehadiran pemerintah dalam penyelenggaraan SMK. Berbeda dengan jumlah
sekolah negeri di SMA yang mencapai 40%. Di tingkat SMP, jumlah sekolah
negerinya semakin mayoritas, kata Nur Hadi, yang
pernah menjadi guru Fisika di SMA
Negeri 1 Magelang.
Kebijakan pengalihan ke-
wenangan pengelolaan
SMA/SMK ke Pemerintah
Provinsi, kata Nur Hadi,
prosesnya di Jawa Te
ngah sudah selesai. Ber-
kas tentang prasarana,
pembiayaan, personel
dan dokumennya sudah

Drs. Nur Hadi Amiyanto, M.Ed.,


Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah

144
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Gubernur Jawa Tengah


Ganjar Pranowo meninjau
karya SMKN 7 Semarang,
mesin ukir kayu berbasis
komputer pada Pameran
Produk Inovatif Jawa
Tengah.

diselesaikan. Kebijakan ini sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, karena hanya


memindah sekarang ini kami di provinsi menjadi petugas pencatatnya, katanya.
Kebijakan pengalihan kewenangan pengelolaan SMA/SMK ke provinsi,
justru membuat Pemerintah Provinsi Jateng punya banyak Pekerjaan Rumah. Di
antaranya menyangkut aset-aset sekolah yang ternyata bermasalah. Tercatat
ada 32 SMK yang lahan tanahnya merupakan tanah bengkok, milik pemerintah
desa.
Mungkin dulu pemerintah kabupaten/kota agak membabi buta dalam
mensupport pendirian SMK baru. Sehingga tidak memperhatikan persoalan
aset sekolah yang bermasalah. Kami berharap Pemerintah Pusat dapat
memperhatikan juga persolaan seperti tanah sekolah yang masih bermasalah
ini, katanya.
Persoalan lainnya yang sudah menjadi perbincangan hangat adalah adanya
politisasi kepala sekolah, dan guru-gurunya. InsyaAllah ketika nanti dipegang
Provinsi, kami akan membenahi dan menghapus politisasi.

145
SMK NEGERI 7
KOTA SEMARANG

Tantangan ke depan, seluruh SMK, terutama SMK swasta yang


jumlahnya banyak, harus diimbangi mutu. SMK swasta yang tidak benar
penyelenggaraannya, kami tidak akan support. Kalau mereka sendiri tidak punya
keinginan memperbaiki mutu, tidak ada mendisiplinkan siswa mereka. Mereka
harus berusaha meningkatkan mutu, katanya.
Nur Hadi juga berharap masyarakat dan penyelenggara SMK mengubah
paradigma tentang pendidikan. Sekolah didirikan untuk melakukan pelayanan,
bukan untuk lahan bisnis. SMK swasta didirikan bukan karena mengharap dapat
bantuan dari pemerintah. Sekali lagi tujuan mendirikan SMK swasta itu untuk
membantu pemerintah melayani pendidikan, bukan lahan mencari uang. Kasihan
siswa miskin tidak akan bisa di sekolah bagus, katanya.
Namun, pemerintah memang tidak boleh menutup mata terhadap SMK
swasta yang memiliki visi misi bagus, dukungan terhadap layanan pendidikan
juga bagus. Pemerintah harus memberikan bantuan, misalnya beasiswa untuk
siswa miskin, atau bantuan lainnya.
SMK sebenarnya diuntungkan dengan adanya banyaknya DU/DI yang bisa
dijadikan mitra untuk praktek siswa. SMK idealnya memang memiliki teaching

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara simbolis


bantuan sepeda motor dan peralatan praktek di 20 SMK
binaan PT Astra Honda Motor.

146
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

factory/industry sebagai wahana siswa praktek sesungguhnya seperti keadaan


di industri. Di Jateng sendiri baru sekitar 6 persen SMK yang memiliki teaching
factory.
Keberadaan DU/DI yang banyak, misalnya bidang sepeda motor, bisa
dimanfaatkan SMK sebagai mitra praktek siswa. Bengkel Pelayanan Sepeda
Motor Yamaha, Honda, Suzuki membutuhkan banyak teknisi. Mereka juga
membuka kelas industri, di mana DU/DI menitipkan kurikulum ke sekolah.
Dinas Pendidikan Jateng juga sudah menjalin kerja sama dengan Astra
Honda Motor. Hasilnya memang tidak langsung dirasakan industri. Namun
mindset anak, orangtua tua, warga sekolah lainnya, akan ke Honda. Ketika butuh
teknisi, mereka juga tidak perlu melakukan training, karena lulusan SMK sudah
siap menjadi teknisi mereka, katanya. Nota kesepahaman Astra Honda Motor
dan Dinas Pendidikan Jawa Tengah, di antaranya, ditetapkannya 75 SMK binaan
Honda, 7 SMK menjadi sekolah percontohan.
Mengenai SMK di pesantren, menurutnya sudah bagus. Anak-anak yang
belajar di pesantren sudah dibekali hablum minallah, artinya ilmu agamanya
bagus. Dengan adanya SMK di pesantren, anak bertambah bekal untuk
mengarungi kehidupan dengan keterampilan. "Kalau anak-anak hanya dibekali
hablum minallah, kurang hablum minannas, jadi tidak imbang. Sebab memang
kemiskinan, dapat mendekatkan kepada kekufuran," katanya.
Di Provinsi Jawa Tengah terdapat 150 SMK berbasis pesantren. Meski
jumlahnya cukup banyak, namun beberapa juga sudah ada yang bangkrut dan
tutup karena tidak dapat menjaring siswa baru. Pesantren yang sudah memiliki
MTs diuntungkan karena sudah memiliki calon siswa untuk melanjutkan ke SMK.
"Tapi kalau jumlah SMK pesantren swastanya terlalu banyak, saya tidak setuju.
Pemerintah tidak bisa lepas tangan. Kalau penyelenggaraan PAUD memang
diharapkan peran serta masyarakat. Kalau SMK memang masih menjadi
tanggung jawab pemerintah," katanya.

147
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

148
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK TUNAS HARAPAN


KABUPATEN PATI
Provinsi Jawa Tengah

149
SMK Tunas Harapan Kabupaten Pati

SIAPKAN
LULUSAN
Menangkan
Persaingan

26
tahun silam. Ada 176 siswa SMK Tunas
Harapan Pati sebagai angkatan pertama
tahun ajaran 1990/1991. Mereka
tersebar di lima kelas, dengan jurusan
Teknik Mesin, Teknik Otomotif dan
Teknik Listrik. Di tahun kedua siswa bertambah menjadi 9 kelas.
Piala pertama yang diraih sekolah adalah Juara 1 Lomba Lari
4000 m yang dicapai Sunarto. Sejarah sekolah juga mencatat,
Suyatman sebagai peraih Juara 1 Lomba Promosi Keterampilan
Siswa (PKS) 1991 Tingkat Karesidenan Pati Bidang Otomotif.
Roni meraih Juara 2 di PKS Bidang Mesin dan Slamet A menjadi
Juara 2 PKS Bidang Listrik.

150
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Era gemilang SMK Tunas Harapan ketika ada pergantian kepala sekolah pada
1 Juli 1993. Yayasan Tunas Harapan mengangkat Ir. Eny Wahyuningsih, MPd.,
menjadi kepala sekolah yang menjabat hingga sekarang. Di awal kepemimpinan
Eny, jumlah siswa sudah meningkat menjadi 1.080 anak. Prestasi siswa sudah
mampu merambah tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tercatat prestasi siswa yang
ditorehkan adalah Juara 2 Skill Contest se-Jateng dan DIY Bidang Otomotif dan
Juara 1 Desain Elektro Jateng-DIY.
Kini di tahun ke-26, SMK Tunas Harapan telah menjelma menjadi SMK
unggulan dan favorit di Jawa Tengah, bukan hanya bagi warga di "Bumi Mina

Direktur Pembinaan SMK Mustaghfirin Amin dan Bupati


Pati Haryanto, didampingi Kepala SMK Tunas Harapan
Eni Wahyuningsih mengoperasikan lengan robot
sekaligus meresmikan bengkel mesin, pada perayaan 25 151
Tahun SMK Tunas Harapan Pati
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

Ir. Eny Wahyuningsih, MPd.


Kepala SMK Tunas Harapan Pati

Tani". Bangunan sekolah seluas lebih


dari 11.300 m2, plus area terbuka
seperti taman dan lapangan upacara
dan lapangan olahraga seluas lebih
dari 38.600 m2. Tak kurang 4 hektare
lainnya masih berupa lahan kosong.
Jumlah siswanya juga sudah mencapai
2.624 anak yang tersebar di delapan
kompetensi keahlian, meliputi: Teknik
Pemesinan, Teknik Las, Teknik Kendaraan
Ringan, Teknik Otomasi Industri, Teknik
Komputer dan Jaringan, Teknik Produksi
dan Penyiaran Program Pertelevisian,
Animasi,dan Kimia Analisis. Mereka
diampu oleh 104 guru dibantu 25 tenaga
kependidikan dan karyawan.
Bagi Eny, perkembangan SMK Tunas
Harapan yang amat berkesan adalah
di tahun 2006, ketika ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). "SMK Tunas Harapan
Pati saat itu merupakan satu-satunya sekolah swasta secara nasional yang
mendapat predikat. Kami belum mengetahui dasar acuan yang digunakan dalam
menentukan predikat sebagai RSBI, sehingga keraguan terhadap prestasi
tersebut selalu muncul saat itu," katanya.
Meski kebijakan RSBI sudah dihapus, SMK Tunas Harapan tetap berupaya
mengembangkan dan membenahi semua lini. Mulai pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan, menerapkan model sekolah unggul di negara maju,
pembelajaran berbahasa Inggris, dan pengembangan guru berpendidikan S-2.
Di tahun 2006 itu juga, SMK Tunas Harapan juga sudah meraih standar mutu
sistem Manajemen ISO 9001:2000 dengan no sertifikasi 390981000063.
Peringatan 25 tahun SMK Tunas Harapan, yang puncaknya digelar pada 5
September 2015 lalu, dihadiri Bupati Pati Haryanto dan Direktur Pembinaan
SMK Mustaghfirin Amin. Keduanya meresmikan bengkel mesin, secara vitual
multimedia dengan pemotongan pita oleh robot lengan. Ketika itu, SMK
Tunas Harapan juga menerima sertifikat ISO 14000:2004 sebagai sekolah

152
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

berwawasan lingkungan. Sebelumnya, sebagai pelengkap kado ultah adalah


predikat SMK Rujukan Nasional dan Sekolah Adiwiyata.

Menjaga Keunggulan dan Keistimewaan


Prestasi mengilap mereka tak lepas dari pembinaan sekolah dari awal
seleksi. Langkah sekolah dalam menyiapkan calon jawara, meliputi pencarian
bibit unggul, seleksi, pelatihan rutin, dan bimbingan. "Jumlah peserta didik yang
jumlahnya banyak merupakan lahan yang bagus untuk memilih bibit-bibit unggul.
Untuk menetapkan bibit unggul kami melaksanakan seleksi dari kandidat
yang diplih dari pembimbing dari masing-masing kompetensi keahlian. Untuk
menentukan kandidat tentunya perlu pengamatan yang jeli pada diri peserta
didik, baik dari pengetahuan, skill, karakter, kedisiplinan, dan daya juang siswa
dalam mewujudkan cita-cita," kata Eny. .
Kandidat yang sudah terpilih sesuai dengan kreteria yang telah ditentukan,
mengikuti seleksi dengan materi sesuai kisi-kisi mata lomba. Dari hasil seleksi
ditetapkan yang terbaik di bidang pengetahuan, keterampilan, dan karakter.
Mereka yang terpilih menjalani latihan rutin. Selain itu, siswa terpilih juga
mendapat bimbingan mental dan motivasi, serta bimbingan eksternal dengan
mendatangkan dari lembaga lain.
"Dengan kerja keras peserta didik kami, setiap tahun kami tidak pernah
absen menyandang gelar juara, baik juara tingkat kabupaten, provinsi, dan
juara nasional," kata Eny. Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah prestasi siswa, di
antaranya, Juara I Welding (2014 dan 2015), Juara I Mobile Robotic (2014 dan
2015), Juara I OSTN Matematika Terapan (2014), Juara I OSTN KimiaTerapan
(2014). Torehan jawara paling gres di tahun 2016 adalah Juara I Web Desain,
Juara I Desain Grafis, Juara I Networking Support.
Selain jempolan dalam akademis dan keterampilan, siswa SMK Tunas Harapan
juga terseleksi dari sisi kepribadian. Saat mereka mendaftar semua melalui tes
kepribadian, yang mengungkap pembiasaan-pembiasaan yang kurang baik di
bangku SMP dan di rumah. Hasil tes kepribadian sebagai pertimbangan bila
kelak peserta didik diterima sebagai siswa. "Tes kepribadian menjadi pondasi
untuk memberi pelayanan bimbingan bila kepribadian peserta didik yang kurang
bagus itu muncul saat mereka mengikuti pendidikan di sekolah yang baru," kata
Eny.

153
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

Selain melaksanakan tes kepribadian, calon


peserta didik diwajibkan melaksanakan tes
kemampuan. Materi tes kemampuan meliputi materi
dasar matematika dan fisika dengan jumlah soal 30
soal pilihan ganda dikerjakan selama 20 menit. Hasil
tes kemampuan digunakan dasar untuk menetukan

154
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

calon peserta didik diterima atau tidak.


Seleksi berlapis calon siswa merupakan upaya SMK Tunas
Harapan menjaga keunggulan dan keistimewaan yang selama
lebih dari seperempat abad dibangun. Fasilitas dan sarana
prasarana sekolah di sana sudah cukup representatif. Sejumlah
laboratorium sudah ada, meliputi lab Teknik Komputer dan Jaringan
(TKJ), Lab Multimedia, Lab Broadcast, Lab Editing, Lab Animasi,
Lab Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI),
Lab IPA, Lab Fisika, Lab Kimia, Lab Bahasa, Bengkel Kerja Bangku,
Bengkel Pemesinan, Bengkel Pengelasan, Bengkel Kendaraan
Ringan, Bengkel Pemesinan Baru, dan Bengkel Otomasi Industri.
"Kami sedang membangun Bengkel Otomasi Industri. Ke
depan kami berharap bisa membangun semacam gedung
olahraga. Selama ini olahraga hanya bisa pagi, sementara
tempatnya terbatas. Kalau dpindah jadwalnya siang kan panas.
GOR juga dapat dipakai untuk pengembangan bakat siswa di
olahraga. Semoga sekolah mampu, syukur-syukur dapat bantuan
dari Direktorat Pembinaan SMK," kata Eny.
Lingkungan sekolah juga terbilang sangat bersih untuk SMK
dengan program keahlian teknik. Sistem drainase, air bersih, dan
pembuangan limbah sudah dikelola dengan baik. Lokasi sekolah
yang di pinggiran kota menjadikan udara masih bersih dan tak
tercemar polusi.
Kedisiplinan juga menjadi salah satu keistimewaan SMK Tunas
Harapan. Sejak menerapkan manajemen ISO 9001:2000 pada
tahun 2006, kedisiplinan menjadi unsur utama yang ditegakkan.
"Siswa terlambat lima menit saja kami panggil orangtuanya,"kata
Eny. Di masa lalu, pendisiplinan bahkan lebih keras. Misalnya, siswa
diminta push up 100 kali, masa dulu sudah biasa. "Tapi iklimnya
sekarang sudah berbeda, harus disesuaikan dengan kondisi anak-
anak sekarang."
Menurut Eny, tingkat disiplin yang tinggi menjadikan
masyarakat semakin percaya dengan SMK Tunas Harapan. Mengawali tahun
pelajaran baru, semua kelas X wajib mengikuti pendidikan karakter yang dipandu
Kodim Pati dengan materi baris berbaris selama 10 hari. Siswa kelas X juga
mengikuti Latihan Dasar Kepempinan dan Kedisiplinan.
Program peningkatan mutu juga terus konsisten dilakukan manajemen
sekolah. Sejumlah kebijakan sekolah dalam menjaga mutu, meliputi penerapan

155
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

manajemen Mutu ISO 9001:2008, manejemen lingkungan ISO 14001:2004,


Sekolah Adiwiyata Mandiri, dan membentuk Kelas Industri Evercoss. Siswa
kelas XII mengikuti Uji Kompetensi Industri.
"Untuk meningktkan mutu guru kami memberikan beasiswa belajar S-2
bagi guru. Khusus untuk Wakil Kepala Sekolah semua harus S-2. Semua guru
yang akan melanjutkan S-2 akan dibantu sekolah. Sekolah juga memberikan
pelatihan guru produktif dan normatif adatif, sertifikasi keahlian guru berupa Uji
Kompentensi Guru Produktif," kata Eny.
Seluruh Wakil Kepala Sekolah (WKS) memang sudah S-2. WKS Bidang
Kurikulum dijabat Drs. I Made Sudarta, M.Pd, WKS Bidang Kesiswaan dijabat Drs.
Hartono, M.Pd; WKS Bidang Hubungan Industri dijabat Joko Suranto, M.Pd; serta
WKS Bidang Sarana Prasarana diemban oleh Ryza Agriseptianto, S.Kom., yang
tengah merampungkan Magister Sistem Informasi Universitas Diponegoro,
Semarang.

Ada banyak jalur hijau di sekolah yang diperuntukkan bagi


siapa saja untuk melangkah di jalur tersebut. Selain untuk
ketertiban juga untuk menjaga keselamatan.

156
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Siswa berjalan tertib ketika masuk dan keluar lingkungan


sekolah. Pengendara sepeda motor baru boleh
menghidupkan mesin saat di luar gerbang sekolah.

Jalur Hijau di Sekolah


Pemandangan mencolok di lingkungan sekolah, selain lingkungan yang
bersih adalah adanya jalur hijau yang membentang di sepanjang jalanan di
lingkungan kampus. Begitu juga ada jalur hijau di bengkel-bengkel tempat
pembelajaran. Jalur hijau memang menjadi ciri khas di sana, di mana setiap
pejalan kaki diwajibkan melangkah di jalur hijau.
"Memanfaatkan jalur hijau juga melatih siswa fokus terhadap satu tujuan.
Melatih rapi dalam memanfaatkan jalan dan saling menghormati antara
pengguna jalan, yang satu dengan lainnya, sehingga dapat menciptakan
suasana nyaman dan selalu menjaga keselamatan di jalan," kata Eny.
Di pagi dan siang hari, juga ada pemandangan tak biasa dibanding sekolah-
sekolah lain. Kalau soal siswa bersalaman dengan para guru tentunya sudah
biasa. Di SMK Tunas Harapan, siswa yang mengendarai sepeda motor ketika
masuk dan hendak keluar gerbang sekolah, wajib mematikan sepeda motor dan
ditutuntun. Tak ada suara bising lebih dari seribuan sepeda motor siswa di pagi
hari dan jam pulang sekolah.
Pembiasaan unik lainnya di sana adalah olahraga pemanasan bagi siswa
yang akan melakukan pembelajaran di laboratorium. "Sepuluh menit sebelum bel

157
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

158
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

masuk dibunyikan peserta didik melaksanakan pemanasan. Bentuk pemanasan


yang sering dilakukan antara lain, lari memutar lapangan, push up, sit up, dan
senam. Pemanasan dipimpin peserta didik dan diawasi bapak ibu guru yang
mengapu mata pelajaran saat itu," katanya.
Ketertiban juga menjadi ciri khas siswa SMK Tunas Harapan. Di sekolah lain
mungkin masih biasa melihat siswa berkeliaran di lingkungan sekolah ketika
jam pelajaran. Di sana tidak ada. Setiap jam pergantian pelajaran, di mana siswa
harus berpindah kelas, laboratorium, atau ke bengkel, juga dilakukan dengan
sangat tertib.
"Peserta didik meninggalkan kelas dengan minta doa restu kepada guru
dengan berjabat tangan satu per satu. Hanya lima menit waktu bagi siswa
berjalan dari ruang satu ke ruang berikutnya. Peserta didik sudah ditunggu
oleh guru di ruang lain. Siswa masuk ruang disambut guru juga dengan berjabat
tangan. Setiap pergantian jam pelajaran selalu melakukan aktivitas yang sama
sampai siswa pulang di akhir jam pelajaran," kata Eny. Siswa yang telat masuk
kelas pada pergantian jam harus meminta surat keterangan masuk kelas
kepada guru BK. Aturan ini memotivasi siswa menjadi lebih disiplin.
Di akhir jam pelajaran, semua siswa sudah mendapat jatah melakukan
aksi kebersihan. Siswa piket wajib melaksanakan piket kebersihan lingkungan
kelas. Piket kebersihan kelas diatur sesuai kesepakatan di kelas. Setelah kelas,
bengkel atau lab dinyatakan bersih oleh guru barulah siswa disiapkan untuk
berdoa dan mengakhiri pembelajaran.

159
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

160
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

"Sebelum pulang siswa membangkitkan semangat dengan melantunkan


yel yel. Guru melepas kepulangan dengan sentuhan kasih sayang melalui jabat
tangan," kata Eny menambahkan. Pembentukan kepribadian yang baik juga
dilandasi nilai-nilai Islam, di antaranya mengucapkan Asmaul Husna sebelum
mengawali pembelajaran dan doa bersama di awal dan akhir pembelajaran.

Peran Orangtua
SMK Tunas Harapan menyadari keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari
tiga unsur pokok yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keberhasilan peserta
didik tidak bisa lepas dari peran serta orangtua. Ada beberapa kebijakan sekolah
yang melibatkan peran orangtua dalam proses pendidikan.
Pertama, pemahaman sistem pembelajaran. Di awal tahun pelajaran
orangtua dihadirkan ke sekolah mengikuti sosialisasi sistem pembelajaran.
Wakil Kepala Selolah Bidang Kurikulum yang dijabat Drs. I Made Sudarta,
M.Pd, ditugasi menyampaikan sistem jadwal pelajaran, cara menyelesaikan
tugas pembelajaran, persiapan menghadapi ujian tengah semester atau ujian
semester dan lain sebagainya.
Kedua, dalam hal tata tertib siswa. Orangtua juga wajib memahami aturan
tata tertib siswa. Misalnya, bila peserta didik terlambat datang ke sekolah
orangtua harus dipanggil ke sekolah. Jika peserta didik tidak masuk sekolah
tanpa keterangan orangtua juga dipanggil ke sekolah.
Ketiga, penyelesaian permasalahan siswa. Sekecil apa pun permasalahan
siswa proses penyelesaiannya melibatkan orang tua. Misalnya, aturan mengenai
rambut, seragam siswa yang tidak standar, juga berdampak pada pemanggilan
orangtua siswa. Bahkan orangtua diminta memotong rambut anaknya yang
gondrong di depan guru BK atau pembimbing akademik.
Siswa yang membolos juga menjadikan orangtua siswa dipanggil dan
bertemu dengan guru mapel. Orangtua siswa juga akan dipanggil ke sekolah
ketika siswa belum menyelesaikan tugas, dan siswa terlambat mengikuti ujian.
Keempat, keterlibatan orangtua siswa, melalui Komite Sekolah, dalam
penyusunan Rencana Anggaran dan Kegiatan Sekolah (RAKS) dan pelaksanaan
program magang atau praktik industri. Kehadiran orangtua siswa sendiri tanpa
ada permasalahan anak-anak, sebenarnya hanya pada rapat rutin triwulan.
Sekolah melaporkan kepada orangtua siswa perkembangan siswa setiap
triwulan.

161
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

Kepala SMK Tunas Harapan, Eny Sekolah bukan hanya menegakkan disiplin dalam aturan
Wahyuningsih, didampingi WKS mengenai pelanggaran. Sekolah juga "tertib" memberikan
Bidang Kesiswaan Drs Hartono, MPd
(kiri), dan WKS Bidang Kurikulum Drs. penghargaan kepada siswa yang berprestasi di bidang akademik
I Made Sudarta MPd (kanan) atau bidang non akademik. "Wujud reward tersebut bisa berupa
uang pembinaan atau bebas uang pendidikan pada jumlah
tertentu. Penghargaan berupa uang dari kejuaraan yang siswa
dapatkan semuanya juga menjadi hak siswa," kata Eny.
Setiap kejuaraan yang diraih para siswa juga selalu diumumkan
di depan semua siswa ketika upacara. Tujuannya agar peserta
didik lain termotivasi menjadi juara. Siswa berprestasi didampingi
pembimbingnya tampil di depan, sehingga menjadi kebanggaan
tersendiri bagi mereka.
Sekolah juga memberikan penghargaan bagi peserta didik
berkarakter baik. Mereka secara otomatis mendapat predikat
nilai sikap terbaik dibandingkan yang lain. Bahkan bagi mereka
yang berkarater terbaik mendapat penghormatan sebagai
tokoh dalam segala kegiatan karena memang mereka layak
menjadi panutan. Misalnya menjadi pengurus organisasi sekolah,
dan ditunjuk mengikuti lomba di even-even tertentu.

162
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Aris Supriyanto, 48 tahun, orangtua siswa yang juga anggota Komite


Sekolah, menilai kinerja sekolah sudah baik. "SMK Tunas Harapan itu yang
terbaik di Kabupaten Pati, mungkin juga terbaik se-Karesidenan Pati. Tolok
ukurnya, sebagian besar lulusan cepat mendapatkan pekerjaan. Hal ini
sesuai harapan masyarakat menyekolahkan anak mereka di sini, tujuan
utamanya adalah bisa cepat bekerja setelah lulus," kata Aris.
Aris sudah dua kali mengantar anak-anaknya mengikuti seleksi siswa
baru. "Saya menunggu proses seleksi sampai seharian. Peminatnya banyak
sekali," kata Aris. Anak sulungnya, Ristina Rahma Sintadewi, adalah lulusan
Kimia Analisis angkatan 2012, yang sekarang meneruskan kuliah di Stikes,
Sedangkan putra keduanya, Yongki Rahma Darmawan, sekarang duduk di
kelas X Teknik Pemesinan.
Sebagai wiraswastawan kecil, Aris menilai sekolah sangat membantu
dia juga dan orangtua siswa yang kebanyakan dari golongan ekonomi
menengah ke bawah. Masyarakat Pati, kata Aris, beda dengan Kudus,
tetangga dekat mereka yang dinilai lebih banyak berada di tingkat ekonomi
menengah ke atas. "Di sini saya bersyukur, uang pendidikan anak saya
besarnya Rp 8,1 jutaan untuk satu tahun, sudah meliputi semua biaya,
seperti SPP, seragam, biaya praktek, tes semesteran," katanya.
Aris Supriyanto, orangtua
Meski biaya pendidikan terbilang besar, Aris menilai kebijakan sekolah siswa, yang juga anggota
sangat memberikan kelonggaran. Pembayaran awal yang wajib disetor Komite Sekolah

sebesar Rp 3,5 juta. Sisanya diangsur tiga kali selama


setahun. "Tapi kenyataannya banyak orangtua
melunasinya lebih dari tiga kali. Kalau ada orangua
masih belum bisa melunasi, kami dari komite
akan membicarakannya dengan sekolah."
Ketika siswa menjalani PKL, banyak
orangtua siswa yang menanyakan
mengapa tempat PKL anaknya sampai
ke luar kota yang jauh dari Pati. "Saya
hanya menyampaikan bahwa sekolah
sudah memilihkan tempat PKL sesuai
dengan kemampuan siswa. Tempat PKL
di Pati saja tidak cukup untuk membekali
siswa ketika lulus nanti,
Kegembiraan orangtua siswa tercermin
ketika dalam obrolan antarmereka, sangat
jarang terdengar ada anak-anak mereka yang masih

163
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

menganggur. "Selalu kalau ada yang nanya bagaimana kabar anak mereka,
jawabannya sudah bekerja. Saya bangga anak-anak bisa bersekolah di SMK
terbaik," katanya.

Pembelajaran Interaktif
Sistem pembelajaran semua kelas sudah menggunakan Kurikulum 2013
dengan pendekatan keilmuan, di mana proses pembelajaran diselenggarakan
secara interaktif, menyenangkan, inspiratif, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat serta kemampuan dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Siswa juga menerima pembelajaran spesial dari guru-guru tamu yang
didatangkan dari DU/DI mitra sekolah. Kerjasama yang sudah terwujud
di antaranya adalah PT Jaya Kencana Electric yang
memberikan pelatihan kepada siswa dalam standarisasi
pembuatan panel listrik industri. PT Zirang Daihatsu
Kudus memberikan pelatihan dan magang guru
untuk menjadi technician junior. Universitas
Bina Nusantara memberikan pelatihan siswa
dalam kompetensi desain grafis, networking,
software aplikasi, dan web design. Kemitraan
dengan DU/DI juga terjalin melalui Uji
Kompetensi Industri, di antaranya, SIM
Kudus, Nasmoco Semarang, PT PAL
Surabaya, PT. Festo Jakarta, PT
Pancamanunggal Semarang, PT
Laju Perdana Indah Pakis, TVRI
Jakarta, dan PT Desnet Semarang.
Baud Widodo, S.Pd, Ketua
Kompetensi Keahlian Pengelasan,
menilai SMK Tunas Harapan adalah
sekolah yang mempunyai visi dan misi
yang kuat untuk mencerdaskan anak
bangsa dalam bidang pengetahuan dan
keterampilan maupun karakter anak.

Baud Widodo, SPd, Ketua Kompetensi Keahlian


Pengelasan (kiri) tengah menjelaskan teknik pengelasan
kepada siswanya.
164
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

165
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

"Sekolah ini juga berorientasi pada kualitas dengan harapan tamatan


mampu bersaing di DU/DI maupun mampu untuk meningkatkan jenjang
pendidikan lulusannya. Sekolah yang selalu melengkapi diri dengan sarpras
yang menunjang dan mendukung akan kebutuhan siswa agar dapat
bersaing di dunia kerja," kata Baud.
Dalam melakukan pembelajaran Baud punya strategis khusus. Ia
melakukan analisis kurikulum, kemudian menyusun rencana pembelajaran
dan kelengkapannya, menyusun job sheet sesuai kebutuhan kurikulum
maupun DU/DI, melaksanakan kegiatan belajar yang bermutu dengan
mengacu pada standar hasil yang sesuai dengan tuntutan DUI/DI,
melakukan uji kompetensi pada anak didik dengan lembaga yang kompeten
sebagai wujud tanggung jawab; serta melakukan evaluasi dan tindaklanjuti
sesuai dengan rekomendasi dari hasil evaluasi
Menurut Drs. Sukaryo, Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan, siswa-siswanya sudah mendapat bekal kompetensi yang cukup
selama di sekolah. "Setidaknya setiap tahun siswa kami sudah menguasai
kompetensi penting. Kelas X naik ke kelas XI, mereka mampu menguasai
alat ukur. Kelas XI sudah mampu tune up konvensional. Sedangkan kelas
XII, di semua jurusan, kompetensi mereka dibuktikan dengan ijazah di
kelas, ada sertifikat praktek industri dan uji kompetensi industri. Lulusan
kami insyaAllah rajin, mumpuni, tidak banyak mengeluh," kata Sukaryo.
SMK Tunas Harapan memang menginginkan, mutu lulusannya dapat
dikontrol melalui hasil-hasil ujian. Untuk mapel normatif adaptif dikontrol
melalui Ujian Nasional, sedangkan kontrol terhadap kemampuan mapel
produktif melalui Uji Kompetensi Industri. "Guru-guru di sini boleh dibilang
tidak bisa nyaman, bebas semaunya. Ketika ada mapel nilainya turun, kami
dipanggil," kata Sukaryo, yang sudah 23 tahun mengajar di SMK Tunas
Harapan. .
Tak heran jika para guru bekerja melebih syarat minimal jam tatap
muka 24 jam/pekan. Di sana guru mengajar 36 jam tatap muka/pekan itu
sudah biasa. tak sedikit pula yang mengajar hingga 42 jam tatap muka.
Penghargaan sekolah terhadap kesejahteraan guru sudah lebih dari
cukup. Penghasilan mereka dihitung dari jam tatap muka/pekan dikalikan
Rp 56.000, masih ditambah uang transport dan tunjangan-tunjangan.
"Ibaratnya jika ditawari mengajar di sekolah lain, saya sudah senang
mengajar di sini," katanya.

166
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Banyak Lulusan SMK di Dua Kelinci


Dua Kelinci, perusahaan produsen makanan berbasis kacang yang berada
di Pati, sudah amat akrab dengan SMK Tunas Harapan Pati. Sudah cukup lama
mereka menjalin kerjasama khususnya dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) siswa kelas XI SMK Tunas Harapan. Selain itu, tak sedikit pula
lulusan SMK Tunas Harapan yang diterima bekerja di Dua Kelinci.
"Siswa SMK Tunas Harapan memang banyak sekali yang PKL di sini. Rata-rata
sampai 30-an anak setiap tahunnya. Mereka yang PKL dari paket keahlian kimia
industri, pemesinan, listrik, dan pengelasan," kata Sofwan, staf administrasi
HRD Dua Kelinci, yang bertugas menerima siswa PKL.

167
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

Menurut Sofwan, anak-anak SMK Tunas rata-rata sudah mampu bekerja.


Sepanjang penyelenggaraan PKL dari Tunas Harapan, tidak ada keluhan dari
teknisi di lapangan. Namun ada yang beda dibanding SMK lain. Siswa SMK Tunas
Harapan sudah dibimbing para guru sebelum mengikuti PKL. Selama PKL pun,
guru pembimbing juga rutin memantau dan mendampingi siswa. Sementara
siswa SMK lain ada yang kurang dalam pembimbingan oleh guru-guru mereka.
"Kalau dari sisi sikap, rata-rata sudah baik, begitu juga dari SMK Tunas
Harapan. Saya rasa semua siswa berusaha bekerja dengan baik, karena mereka
juga ingin mendapat nilai baik dari kami," kata Ir. Ika Rahmatika, MSi, Kepala HRD
Dua Kelinci.
Misalnya, ada siswa PKL yang tingkah lakunya kurang baik, Dua Kelinci
langsung mengonsultasikan ke guru pembimbing. "Kalau ada teguran biasanya
soal melanggar absensi, atau telat. Kalau tiga kali mereka telat, saya suruh
pulang atau dianggap alpa. Kami memberikan sanksi sebatas teguran, dan
peringatan bahwa mereka bisa mendapat nilai jelek, jika terus melanggar
kedisiplinan," kata Sofwan menambahkan.
Dua Kelinci sendiri menugaskan personel khusus yang ditugaskan
membimbing siswa PKL. Jumlah siswa yang diterima PKL disesuaikan dengan
kebutuhan. Perusahaan berusaha menempatkan satu siswa
mendampingi dan membantu satu pekerja. "Jadi si
sini tidak ada siswa PKL yang menggerembol.
Nanti malah mengganggu pekerjaan," kata
Sofwan.
Dua Kelinci juga sering meminta
bantuan siswa SMK Tunas Harapan
ketika perusahaan membutuhkan
tenaga tambahan, ketika mereka
menerima proyek khusus yang
harus diselesaikan dalam waktu
singkat. "Kami tentunya tidak
mungkin merekrut tenaga kerja
baru karena hanya untuk beberapa
bulan sehingga kami meminta SMK
Tunas Harapan untuk mengirimkan

Ir. Ika Rahmatika, MSI, Kepala HRD Dua Kelinci (kanan)


didampingi Sofwan, staf HRD.

168
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

siswanya yang bisa membantu pekerja kami," kata Sofwan.


Dua Kelinci juga banyak merekrut tenaga kerja lulusan SMK Tunas
Harapan. Kebijakan perusahaan memang mengutamakan masyarakat
Pati dibanding dari luar Pati. Sekitar 60% adalah warga dari Pati dan
sekitarnya.

Menyusun Peningkatan Mutu Plus


Menurut Drs. Riadi Nugroho, MPd, Pengawas SMK
Dinas Pendiidkan Kabupaten Pati, SMK Tunas Harapan
merupakan sekolah yang merintis kemajuan tidak
sekonyong-konyong. "Sekolah ini membangun
kemajuan dengan proses panjang," kata Riadi
Nugroho, yang mendapat tugas membina tujuh
SMK.
Dinas Pendidikan Kabupaten Pati menugaskan
10 orang pengawas SMK untuk membina 45 SMK.
Karena hanya dua orang yang berlatar belakang
kepala sekolah, sebagian besar pengawas di sana
fokus sebagai pengawas mapel. Pengawas satuan
pendidikan diemban Riadi dan dua orang lainnya. Sisanya
adalah pengawas mapel produktif dan pengawas BK. Meski
pengawas mapel lebih fokus pada pembinaan guru-guru, namun tugas
supervisi manajerial tetap dijalankan. Sebaliknya pengawas manajerial Drs. Riadi Nugroho, MPd,
Pengawas SMK Dinas Pendidikan Pati
lebih fokus pada pembinaan kepala sekolah, namun tugas membina
guru juga dijalankan.
Riadi menggunakan pola in-on-in dalam melakukan supervisi
akademik dan manajerial. Artinya, pendampingan kepada guru dan
kepala sekolah bukan hanya wacana, melainkan juga sampai pada
tahap pelaksanaan (tahap on) dan menyusun lamporannya (tahap in
kedua). "Ini yang disebut pendampingan tuntas. Baik pendampingan
akademik, juga pembinaan manajerial untuk meningkatkan unggulan
sekolah. Di SMK Tunas Harapan, sekolah bukan hanya menyusun
Evaluasi Diri Sekolah, namun juga pemenuhan delapan Standar
Nasional Pendidikan, sebagai bahan menyusun RencanaanAggaran
dan Kegiatan Sekolah, dari tahunan, hingga menengah," kata Riadi
Nugroho yang pernah menjadi Kepala SMKN 3 Pati..

169
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

Aktivitas siswa di Lab. Kimia Analisis. Jurusan Kimia Aktivitas siswa Teknik Komputer dan
Analisis dipimpin oleh Endang Sawitri, ST. Jaringan (TKJ). Kompetensi Keahlian
TKJ di bawah koordinasi Suparno,
M.Kom.

Satu poin plus dari SMK Tunas Harapan, kata Riadi, sekolah juga menyusun
peningkatan mutu lainnya, atau Rencana Kerja Plus. Di antaranya, peningkatan
mutu melalui prestasi unggulan di semua jurusan, lingkungan sekolah, olahraga,
dan seni. "Mereka punya tim prestasi unggulan, yang implemetasinya dengan
menjalin kerjasama dengan banyak pihak," kata Riadi.
SMK Tunas Harapan tidak lagi hanya meluluskan tamatan yang mampu
bersaing. Tapi levelnya sudah didorong memenangkan persaingan. Jika dulu
masih menawarkan lulusan ke DU/DI, kini sudah banyak permintaan dari luar.
Sudah banyak seleksi tenaga kerja yang diprakarsai SMK Tunas Harapan, atas
permintaan dari DU/DI, misalnya Astra, Suzuki, dan Telkom. "Harusnya visi
Direktorat PSMK adalah menjadikan lulusan SMK memenangkan kompetisi,
bukan hanya sekadar bisa bekerja," kata Riadi.
Yang menarik lagi, kata Riadi, pemasaran tamatan SMK Tunas Harapan
tidak lagi membidik mereka menjadi teknisi, mekanik, atau karyawan bisa.
"Sejak 2010, saya mendorong sekolah menuangkan rencana agar tamatan
menjadi supervisor, kepala mekanik, posisi di atas karyawan biasa. Levelnya
bukan upah UMK, namun level di atasnya," kata Riadi. Apalagi tantangan
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), semua SMK harus memiliki visi
memenangkan persaingan. Sebab bosnya kelak bukan orang Indonesia, namun
dari luar negeri. Harapannya, lulusan SMK jangan sampai menjadi budak di negeri
sendiri.

170
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Aktivitas siswa jurusan animasi. Kompetensi


Keahlian Animasi di bawah koordinasi Arif
Jumarwanto, ST.

SMK Tunas Harapan


juga sudah memiliki konsep
budaya sekolah yang mampu
memengaruhi masyarakat,
khususnya para orangtua
siswa. Pembinaan karakter
dan budaya sekolah yang kuat,
seperti budaya teknologi,
budaya santun, budaya
hormat, dapat mempengaruhi
budaya masyarakat menjadi
lebih baik. "Orangtua siswa di
sini justru mendorong anak-
anak mereka punya kegiatan
banyak di sekolah karena
semakin lama di sekolah mereka merasakan karakter siswa yang lebih baik,"
katanya .
Riadi juga menggulirkan pembinaan manajerial dengan teknik yang diberi
nama Pentas Opera Berbasis Ide. "Pentas" merupakan kependekan dari
pendampingan tuntas. Opera adalah "orientasi, pendampingan, evaluasi,
revisi, dan terakreditasi A". Sedangkan "berbasis Ide" bermakna menggunakan
"input data pendukung berbasis program Microsoft Excel. Riadi sudah
mengimplementasikannya di tiga sekolah. Hasilnya,sekolah A, yang tadinya

171
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

Mat Jais, ST, Ketua Kompetensi Keahlian Teknik


172 Pemesinan (paling kiri) berpose dengan guru-guru
Teknik Pemesinan.
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


berakreditasi A dengan nilai 86 naik menjadi
90. Sekolah B yang berakreditasi B, naik
menjadi A. Sedangkan sekolah C, yang belum
terakreditasi langsung meraih A. "Best
practices ini akan saya terapkan di sini,
yang baru tahun depan diakreditasi di dua
kompetensi keahlian," kata Riadi yang pernah
menjadi Juara 1 Pengawas SMK Berprestasi
Nasional Tahun 2012 ini.
Sementara untuk pembinaan terhadap
guru, Riadi berupaya berperan dalam tiga jalur
pembinaan, yakni melalui MGMP sekolah,
MGMP kabupaten, dan pembinaan yang
dilakukan Kemdikbud dan Dinas Provinsi.
Khusus pembinaan MGMP sekolah dan MGMP
kabupaten, Riadi melakukan pembinaan juga
dengan pola in-on-in. "Yang paling efektif
adalah pembinaan melalui MGMP sekolah.
Kepala sekolah juga bertugas membina guru-
guru," kata Riadi yang juga pengembang diklat
supervisi akademik nasional.
Riadi juga akan melakukan pelatihan
supervisi secara daring yang dikembangkan
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan
Kepala Sekolah (LPPKS). Implementasinya,
Riadi menggandeng Pustekkom. "Dengan
adanya supervisi online ini, pembinaan
pengawas sekolah kepada sekolah tidak

Baud Widodo, S.Pd, Ketua Kompetensi Keahlian


Pengelasan (paling kanan) berpose dengan guru-
guru Teknik Pengelasan.

173
SMK TUNAS HARAPAN
KABUPATEN PATI

terpancang waktu harus bertemu. Materi sudah saya susun dalam bentuk
online. Semua tinggal mendaftar. Polanya juga in-on -in," kata Riadi.
Untuk kemajuan SMK Tunas Harapan ke depan, Riadi berharap sekolah
dapat melakukan sejumlah terobosan. Pertama, meluluskan banyak SDM level
menengah dan harus mampu memenangkan kompetisi. "Sekolah ini punya
modal besar, di mana guru-guru dapat meningkatkan kompetensi diri tanpa
harus dibimbing, sudah memiliki kemandirian. Saat ini 11 orang guru berijazah
S-2, delapan lainnya sedang menempuh pendidikan S-2," kata Riadi.
Riadi berkaca pada pengalamannya studi banding ke sekolah-sekolah di
Broklyn, New York, Amerika Serikat. Di sana, murid dapat memilih sendiri guru-
guru mereka. Guru yang dipilih adalah yang mereka sukai, yang dipandang pandai
agar bisa menjadikan mereka hebat. Kalau murid bisa memilih guru hebat,
dengan sendirinya guru akan terseleksi.
"Hal ini masih belum bisa dilakukan di Indonesia. Guru harus menyadari
bahwa hanya guru hebat yang mampu menghasilkan murid hebat," katanya.
Guru hebat bukan hanya mampu mengajar baik, namun juga membuat siswa
menemukan sesuatu, konsep, cara, teknik, metode, yang bermanfaat bagi

174
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


siswa menghadapi permasalahan di luar sekolah. "Tidak semua guru mampu
mengajarkan pemecahan masalah. Padahal lulusan menghadapi masalah di luar
sana, bukan soal-soal."
Kedua, SMK Tunas Harapan hendaknya mengembangkan bakat minat
siswa lebih fokus dan spesifik. Sekolah harus memaksimalkan siswa sehingga
dapat berkarya. Di SMK Tunas Harapan, sudah ada pelatihan berbasis produksi,
melalui unit-unit produksi. SMK Tunas Harapan biasa membuat pameran produk
3-4 kali dalam setahun. "Produk teknologi di sini yang menonjol, siswa sudah
mampu merakit mobil Esemka. Persoalannya, mobil Esemka tidak dapat
dipasarkan karena terbentur kebijakan perdagangan. Namun sekolah sudah
mengembangkan kerjasama dengan pabrik-pabrik dengan memproduksi
suku cadang pemesinan. Sudah banyak suku cadang yang dibuat siswa untuk
pesanan Dua Kelinci, misalnya," kata Riadi.
Ketiga, SMK Tunas Harapan sudah saatnya membidik banyak lagi siswa
dari luar Pulau Jawa, dan sudah layak menerima siswa internasional. Saat ini
sudah ada 70 siswa berasal dari luar Pulau Jawa. "Saya harap sekolah sudah
siap jika ada siswa dari luar negeri. SMK Tunas Harapan adalah sekolah standar
internasional. Label internasional itu bukan pemberian dari pemerintah tapi
diberikan dari masyarakat," katanya.

175
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

176
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID


KABUPATEN MAGELANG
Provinsi Jawa Tengah

177
SMK Muhammadiyah Mungkid, Kabupaten Magelang

LULUSAN
BERMUTU
dengan
Smart Action

C
ap siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) suka
tawuran memang belum bisa hilang seratus persen.
Label anak SMK slengekan dan ugal-ugalan juga
masih saja ada, meski hanya dialamatkan kepada
sejumlah siswa dan SMK. Satu di antaranya kabar
tak menggembirakan di media massa yang memuat ulah sejumlah
siswa di bawah pengelolaan Pengurus Daerah Muhammadiyah
Kabupaten Magelang, yang terlibat perkelahian, beberapa waktu
lalu.
Namun perkelahian atau tawuran tidak ada dalam kamus
Risma Andi Setiawan, Didi Santoso, Fajar Wisnu Saputra, Danang
Wahyu Saputro, Fina Salsa Bella, Eka Anggreyani, dan Eko Priyo

178
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Nugroho, siswa kelas XII SMK Muhammadiyah (SMKM) Mungkid, Kabupaten
Magelang. Mereka tegas menyatakan tidak akan pernah terlibat perkelahian
dan tawuran. Apalagi selama hampir tiga tahun mereka bersekolah di sana,
tidak ada tradisi senioritas dan perundungan di antara kawan-kawan mereka.
"Kalau di sekolah terlibat perkelahian sudah pasti dilaporkan kepada guru.
Secara kasat mata di sekolah tidak ada perkelahian, kalau di luar sekolah kita
memang tidak tahu," kata Didi Santoso, siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga
Listrik (TITL). Didi sendiri memilih untuk bisa serius di sekolah, lulus, dan bisa
membuka usaha servis peralatan listrik.
Didi sudah merasakan susahnya mencari uang. Setamat SMP, ia sudah

179
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

180
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

pernah bekerja di minimarket hingga dua tahun. Ia dipertemukan Kiri ke kanan: Risma Andi Setiawan, Didi
dengan seorang teman yang sekolah di SMKM Mungkid. Santoso, Eka Anggreyani Pratiwi, Fajar
Wisnu Saputra, Fina Salsa Bella, Danang
"Teman saya cerita, kalau di SMK Muhammadiyah Mungkid bisa Wahyu Saputro, dan Eko Priyo Nugroho,
dapat beasiswa, sekolah gratis, syaratnya tinggal di asrama di siswa-siswa SMK MuhammadiyahMungkid,
Kabupaten Magelang.
pondok pesantren di sini. Hanya membayar Rp 50.000 untuk
pendaftaran," kata Didi, yang berasal dari keluarga petani kecil.
SMKM Mungkid juga membuka Pondok Pesantren Darul
Muttaqin, sekitar 200 meter dari sekolah. Meski dibuka untuk
umum, namun lebih diprioritaskan untuk siswa SMKM Mungkid.
"Di awal sekolah lagi saya merasakan kesulitan belajar. Begitu
juga belajar di pondok. Saya awalnya pun tidak bisa baca Al Quran.
Namun berkat bimbingan bapak ibu guru dan juga bantuan teman-
teman, alhamdulillah saya sudah bisa memahami kompetensi
keahlian yang harus dipunyai di jurusan saya," kata Didi.

181
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

Didi Santoso dan Eka Anggreyani Pratiwi,


siswa kelas XII Teknik Komputer dan
Jaringan

Di pesantren Didi juga mengikuti program


pendidikan tiga tahun berbasis Kuliyatul
- Mu'alimin Al Islamiyyah. Kurikulumnya
menitikberatkan pada kemampuan
membaca kitab. Mata pelajaran yang
dipelajari meliputi: Tahfizhul - Qur'an,
Akhlaqul Karimah, Kemuhammadiyahan,
Kewirausahaan, Manhaj Tarjih,
Muhadatsahusbu'iyyah (Bahasa Arab
dan Inggris), Muhadharah, Tajwid dan
Tahsin Quran, Komputer, Khat/ Seni Tulis
Arab, Hizbul Wathan, dan Tapak Suci.
Teman-temannya, Risma, Fajar, Priyo,
Danang, Fina, dan Eka tertarik masuk ke
SMKM Mungkid karena tertarik lulusannya
banyak yang sukses bekerja di berbagai DU/DI.
Risma kini kelas XI Teknik Sepeda Motor. Fajar, kelas XII
Teknik Pemesinan, Priyo di kelas XII Teknik Kendaraan
Ringan (TKR). Danang dan Fina, sama-sama kelas
XII Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), serta
Eka yang memilih belajar di jurusan TITL.
Danang sempat bingung ketika lulus
SMP dulu. Ia sebenarnya sudah diterima
di SMK Muhammadiyah 2 Borobudur,
Magelang. "Namun saya tidak sreg,
karena melihat situasi di sana.
Melihat anak-anaknya sepertinya
nakal. Akhirnya saya memutuskan
mendaftar di SMKM Mungkid. Terbukti
sekolah di sini nyaman," kata Danang.
Seperti Didi, Fina Salsa Bella, juga
kelas X dulu pernah mondok di Pesantren
Darul Muttaqin. Ia mendaftar di SMKM Mungkid,

Danang Wahyu Saputro dan Fina Salsa Bella,


siswa kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik

182
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

karena saudaranya, yang juga dari pengasuh Pesantren Darul Muttaqin,


KH. Sumiri Habibulloh, S.Ag., untuk bersekolah dan mondok di asrama
SMKM Mungkid. "Sekolah di sini senang. Di jurusan saya ada yang nakal,
atau terlibat perkelahian,"katanya.
Eka Anggreyani Pratiwi, sebenarnya juga punya sejumlah pilihan
setemat dari MTsN Secang, Magelang. Sulung dari dua bersaudara
ini sudah mendapat beasiswa dari SMK Islam Secang. Ia juga tertarik
mendaftar ke LPK Prima Husada, Purworejo, namun tak diizinkan ibunya
karena tebilang jauh dari Magelang. "Jodoh saya di SMKM Mungkid. Ada
teman yang saya kenal waktu acara jambore dulu, menyarankan sekolah
ke SMKM Mungkid. Orangtua mengizinkan. Saya juga dapat beasiswa
100% dan tinggal di asrama," kata Eka.

183
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

Eko Priyo Nugroho


siswa kelas XII Teknik Kendaraan Ringan

Priyo, begitu lulus SMP Syubbanul Wathon,


Tegalrejo, memang ingin melanjutkan ke SMK
yang sesuai kecintaannya pada otomotif. SMK
Syubbanul Wathon kebetulan tidak membuka
jurusan otomotif. "Orangtua juga setuju saya
bersekolah di sini. Prospek bersekolah di sini juga
bagus. Sudah banyak alumni yang bekerja di tempat
yang bagus," kata Priyo.

Daya Tarik Lulusan Langsung Kerja


Daya tarik siswa bersekolah di SMKM Mungkid, satu di antaranya karena
daya serap lulusan yang terbilang bagus. Lulusan paket keahlian TKR, misalnya,
paling tinggi daya serapnya. Tahun ajaran 2013/2014, dari 138 lulusan, 90%
di antaranya tercatat bekerja, berwirausaha dan melanjutkan kuliah. Mereka
yang bekerja tercatat 112 anak. Di tahun lalu, memang ada sedikit penurunan
jumlah lulusan, yakni sebanyak 92 anak, 56 di antaranya bekerja dan 10 lainnya
membuka usaha.

184
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Paket keahlian Teknik Sepeda Motor yang baru dibuka tahun ajaran
2013/2014 juga tinggi daya serapnya. Lulusan pertama di tahun 2016
ini, 66 anak, 47 di antaranya bekerja. Begitu juga paket keahlian TKJ
yang baru dibuka bersamaan dengan TSM. Tahun 2016 ini, meluluskan
17 anak, 11 di antaranya tercatat sudah bekerja, 2 berwirausaha dan
seorang lainnya melanjutkan kuliah.
Secara keseluruhan, rata-rata lulusan dalam tiga tahun terakhir, lebih
dari 82% terserap bekerja, wirausaha atau melanjutkan kuliah. Total
lulusan tahun 2016 sebanyak 354 anak, sebanyak 237 di antaranya
sudah bekerja, 40 membuka usaha, dan 3 lainnya melanjutkan kuliah.
Mereka yang terserap di dunia kerja, beberapa di antaranya industri
bonafid, seperti Grup Astra Motor, Toyota, dan Wings Food. Mereka
yang melanjutkan kuliah, di antaranya di Universitas Negeri Yogyakarta,
Universitas Negeri Semarang, Universitas UPN Veteran Yogyakarta, dan
Universitas Muhammadiyah Magelang.
Tatik Sumiati, orangtua siswa Eko Priyo Nugroho, ketika
menyetujui keinginan anaknya mendaftar di SMKM Mungkid,
karena melihat tetangganya yang alumni di sini. " Saya
ikut senang melihat anak tetangga dari keluarga
tidak mampu. Dia begitu lulus dari sini, sudah
bekerja, bisa sukses membantu kehidupan
orangtuanya, dan membiayai adiknya sekolah di
sini," kata Tatik.
Pertimbangan lainnya, Tatik merasa lebih
tenang menyekolahkan anaknya di sekolah yang
dikelola lembaga agama, yakni Muhammadiyah.
"Dulu waktu sekolah SMP Syubbanul Wathon,
Tegalrejo, juga sekaligus mondok di pesantren. Satu
sisi karena sekolah mengajarkan basis agama yang
bagus. Yang kedua, karena di SMKM membuka jurusan
yang sangat diminati Priyo, yakni kendaraan," katanya.
Selama sekolah di SMKM Mungkid, Tatik melihat banyak perubahan Tatik Sumiati
pada anaknya. Di antaranya adalah disiplin, santun, sopan, lebih terbuka orangtua siswa

dan jujur terhadap banyak hal. "Kepeduliannya juga tinggi untuk membantu
teman. Misalnya membantu memperbaiki sepeda motor teman. Kalau
servis sepeda motor dia sudah menguasai, dan bisa. Sekarang dia bilang
sudah bisa servis berkala untuk mobil," katanya.

185
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

186
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

187
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

Meski bersekolah di SMK swasta, Tatik merasa tidak keberatan


dengan biaya pendidikannya. Di kelas X dulu, biaya pengembangan
sekolah sebesar Rp 1.800.000, sudah termasuk SPP dua bulan,
seragam, sepatu, dan uang praktek. "Membayarnya juga bisa diangsur.
SPP bulanan berikutnya hanya Rp 50.000," katanya.
Namun karena suaminya sedang sakit stroke selama dua tahun
terakhir, Tatik berharap Priyo bisa langsung bekerja setelah lulus nanti.
"Inginnya sih melihat dia melanjutkan kuliah. Namun kalau belum ada
rezeki, Priyo bisa membuka usaha sendiri. Cita-citanya memang ingin
membuat bengkel sendiri, membuka lapangan kerja," kata Tatik.

Menguasai 80 Persen Kompetensi


Nur Fuadi, staf di bengkel Kantor Pusat Armada International
Motor, Magelang, menilai siswa SMKM Mungkid sudah
memiliki kompetensi yang memadai. "Siswa SMKM
Mungkid yang PKL di sini disiplinnya bagus. Secara
kompetensi sudah 80% menguasai pekerjaan,
terutama mengenai perawatan berkala," kata
Nur.
Problem biasa pada mobil, menurut Nur,
sudah mampu ditangani siswa SMK. Hanya
perlu jam terbang di dunia industri untuk
lebih menguasai berbagai spesifikasi produk
tertentu. Misalnya tipe-tipe mesin Daihatsu
tidak semuanya dikuasai anak. Antara merek
Daihatsu, Suzuki, Toyota, pada dasarnya sama dalam
hal perawatan berkala. "Diperdalamnya memang saat di
industri, ketika lulusan sudah bekerja," kata Nur, yang lulusan SMK
Nur Fuadi Negeri 1 Magelang tahun 1990.
Staf New Armada
International Motor Di New Armada, siswa PKL juga mendapat tambahan kelas training,
atau Basic Service Training, sepekan sekali. "Kami juga punya kepedulian
untuk membina siswa, memberikan motivasi masa depan mereka akan
ke mana," kata Nur menambahkan.
Siswa PKL yang diterima disesuaikan dengan kebutuhan. Artinya satu
mekanik hanya didampingi satu siswa PKL. "Kita hindari jangan sampai

188
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

ada anak bergerombol. Pada dasarnya, siswa PKL sudah bisa


dilepas sendiri mengerjakan servis berkala setelah mengerjakan
ketiga, keempat. Tapi tetap saja per bagian kita supervisi," kata
Nur.
Armada International Motor, di bagian servis memang tidak
banyak membutuhkan mekanik. Berbeda dengan divisi karoseri
yang banyak menyerap tenaga kerja, yang 80% di antaranya
adalah lulusan SMK. "Kalau di bengkel rekrutmennya tidak
banyak. Pertimbangannya disesuaikan dengan kebutuhan servis.
Patokannya satu mekanik mengerjakan dua unit mobil dalam
satu hari. Jika kebutuhan servis meningkat, baru kami merekrut
tambahan mekanik," katanya.

189
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

Drs. Paino, MPd.,


Kepala SMK
Kebijakan Mutu Smart Action
Muhammadiyah
Mungkid bersama
Drs. Paino, MPd, Kepala SMKM Mungkid, merasa bangga dengan
sejumlah guru
pencapaian siswa dan lulusan dalam tiga tahun terakhir. SMKM Mungkid
yang didirikan pada tahun 1983, awalnya kurang mendapat respons
bagus bahkan dari masyarakat sekitar sekolah. Kawasan sekitar sekolah,
yang lebih populer dengan nama Jembakan, sebagian besar masyarakat
berpendikan rendah. Jembakan sohor namanya karena waktu itu banyak
tanaman jembak.

190
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

"Dulu sekolah masih masuk pagi dan sore. Jembakan


konotasinya juga masyarakat yang belum terdidik. Kami mulai
memberikan pemahaman tentang visi misi SMK Muhammadiyah.
Kami juga berupaya memberdayakan potensi orangtua siswa,"
kata Drs. Syamsudin, 58 tahun, guru Pendidikan Agama Islam,
yang sebelumnya pernah menjabat Kepala SMKM Mungkid
Magelang . "Yang paling ampuh sekolah mempromosikan jika
masuk SMKM Jembakan pasti dicarikan kerja."
Secara bertahap sekolah mulai
meningkatkan kualifikasi dan kompetensi
guru-guru. Sekolah memberikan
beasiswa kepada lulusan SMK
hingga meraih D-3 hingga S-1.
"Sekolah setidaknya membantu
biaya SPP kuliah. Kami juga
banyak mengikutkan guru-
guru ke pelatihan. Sekolah
juga bekerja sama dengan
SMK Negeri 2 Depok untuk
pembinaan guru-guru, dan SMK
Negeri 2 Salatiga untuk BKK,
sehingga kami mampu membuka
BKK sendiri karena permintaan dari
DU/DI," katanya.
Dari jumlah siswa yang berkisar 500-an,
meningkat menjadi 700-an, dan kini tercatat memiliki siswa Drs. Syamsudin
1300 anak. "SMKM Mungkid kini menjadi SMK terbesar di Guru Pendidikan
Agama Islam
Kabupaten Magelang dan terbaik untuk beberapa ranking.
Sejak awal didirikan, SMK Muhammadiyah Mungkid merupakan
tempat belajar generasi muda dengan budaya dan bahasa
lokalnya masing-masing," kata Paino, 55 tahun.
Paino, didukung 77 guru dan 19 tenaga kependidikan,
bahu membahu melakukan terobosan peningkatan mutu
siswa dengan kebijakan berlabel SMART dan ACTION. SMART
bermakna Skill (terampil), Motivation (semangat), Attitude
(berkepribadian), Religious (agamis), dan Talented (berbakat).

191
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

Drs. Paino, MPd, "Dengan lulusan yang SMART, turut andil menjadikan peminat semakin
Kepala SMK Muhammadiyah banyak. Jumlah siswa pun bertambah," kata Paino.
Mungkid, Magelang (kanan)
berbincang santai dengan siswa- Sedangkan sekolah juga membangun ACTION yang bermakna
siswanya.
Aware (kesadaran), Competency (keahlian), Trust (kepercayaan),
Innovative (kreativitas), On time (disiplin), dan Normative (etika).
pada setiap unsur organisasi. Hal ini membuat suasana belajar di SMK
Muhammadiyah Mungkid terasa nasional Indonesia.
"Dengan kekayaan disiplin yang ada di SMK Muhammadiyah
Mungkid, siswa mempunyai pilihan program studi yang sangat banyak
dan bervariasi. Hal ini sekaligus memberikan kesempatan kepada para
siswa untuk memperkaya ilmu pengetahuan, pengalaman penelitian
dan pendekatan interdisciplinary di SMK Muhammadiyah Mungkid,"
kata Paino.

192
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Nilai plus lainnya dari SMKM Mungkid adalah merupakan sekolah binaan
Daihatsu, menjalin kerjasama dengan Yamaha Educational School, dan
mendapatkan lisensi resmi dari Microsoft untuk penggunaan peranti lunak
komputer.
"SMK Muhammadiyah Mungkid juga sudah berpengalaman dalam
bekerjasama dengan sesama lembaga pendidikan, lembaga riset, pemerintah,
lembaga non-pemerintah dan industri, membuat kami mampu untuk
memfasilitasi kerjasama yang intensif," katanya. .
Kenyamanan dan dukungan fasilitas di dalam sekolah ini juga didukung
oleh lingkungan sekolah yang kondusif. Berlokasi di Kecamatan Mungkid yang
merupakan kota pendidikan, kaya peninggalan sejarah dan kaya akan warisan
budaya, para siswa akan memperoleh pengayaan pengetahuan dan pengalaman.
Lokasi kampus SMK Muhammadiyah Mungkid juga cukup dekat dengan dua
candi terkemuka di dunia, yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Sukanto, SPd., Ketua Komite Sekolah, menilai kinerja sekolah cukup bagus
dan transparan dan akuntabel. Program yang dibuat dan dirancang dapat
dilaksanakan dengan baik, meskipun cukup perlu ada pembenahan terutama
yang berkaitan dengan pondok pesantren. "Pesantren sudah menjadi
program unggulan sekolah," kata Sukanto, yang juga guru di
SMP Muhammadiyah Sawangan, Magelang.
Jumlah siswa yang semakin banyak, menurut
Sukanto, membuktikan kepercayaan masyarakat
di Kabupaten Magelang dan sekitarnya semakin
besar. Namun sekolah harus meningkatkan
pelayanan dan purnapelayanan. "Lulusan kan
belum punya jaringan kerja yang banyak. Sekolah
harus mencarikan pekerjaan, mendekatkan
dengan DU/DI biar ada link and match," katanya.
Mengelola siswa yang banyak, juga perlu
didukung pengajar dan tenaga kependidikan yang
berkualitas. "Saya berharap guru-guru muda kami bisa
sering mendapatkan banyak pelatihan yang menunjang
kompetensi guru," katanya.
Sukanto juga menilai, sekolah perlu menambah lahan sekolah terutama Sukanto, SPd
untuk praktek siswa. "Sarpras pembelajaran perlu ditingkatkan, baik perangkat Ketua Komite Sekolah
lunak juga keras. Kegiatan ekstra kurikuler juga perlu mendapat pelayanan
untuk menggali potensi siswa," katanya.

193
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

Tetap Menonjolkan Ismubaris


Muhammad Tohirin, Sekretaris Majelis Dikdasmen Pengurus Daerah
Muhammadiyah Magelang, menekankan bahwa SMK-SMK Muhammadiyah, juga
sekolah di bawah Muhammadiyah, selain unggul di ilmu pengetahuan umum,
harus menonjolkan juga Ismubaris, yakni Al Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa
Arab dan Bahasa Inggris.
"Dalam Rakor Majelis Dikdasmen PDM Muhammadiyah Magelang, Ismubaris
harus tetap menonjol. Mengapa ada Bahasa Inggris? Karena agar lulusan
SMK Muhammadiyah tidak hanya mampu unggul di daerah, namun juga bisa
berprofesi ke luar negeri," katanya.
Misi kemuhamadiyahan sendiri harus memawarnai lulusan SMK, yakni
selain cerdas, harus berakhlak. "Ibadah praktis juga menjadi prioritas. Selain
siswa memahami ilmunya harus juga praktek ibadahnya. Siswa dengan

194
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

195
SMK MUHAMMADIYAH MUNGKID
KABUPATEN MAGELANG

196
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Intelektual tinggi, harus diimbangi akhlak, karakter


Muhammadiyahannya ada," kata Tohirin. Meski
pun kompetensi guru bahasa Arab tidak
ada dalam sertifikasi profesi guru, namun
sekolah-sekolah Muhammadiyah tetap
wajib mengajarkan di sekolah
Pelajaran Ismubaris sendiri tidak
hanya wajib buat siswa, namun juga
dipahami oleh para guru. "Setiap sepekan
sekali, ada yang setiap Jumat, sekolah
melakukan pembinaan kepada guru-guru
dan tenaga kependidikan. Materinya dari
ibadah, akhlak, kemuhammadiyahan. Tentu
saja, guru-guru yang sudah punya kompetensi
khusus seperti guru produktif di SMK, tidak
harus semendalam guru Pendidikan Agama Islam.
Harapannya semua guru bisa mengaitkan, pelajaran
umum atau produkti dengan agama. Istilahnya Islamisasi Muhammad Tohirin
ilmu pengetahuan," kata Tohirin. Sekretaris Majelis Dikdasmen
Pengurus Daerah Muhammadiyah
Kabupaten Magelang

197
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

198
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 2 KABUPATEN KLATEN


Provinsi Jawa Tengah

199
SMK Negeri 2 Kabuapten Klaten

INOVASI
KEMBANGKAN
Mobil Pedesaan

S
iapa yang tak kenal dengan Esemka, sebuah
mobil hasil rakitan siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang digadang-gadang sebagai
embrio mobil nasional. Kali ini, inovasi serupa
kembali digebrak oleh siswa SMK Negeri 2 Klaten.
Meski memiliki keserupaan program, yakni pembuatan mobil.
Kendaraan roda empat karya siswa SMK Negeri 2 Klaten
ini memiliki beberapa perbedaan dengan pendahulunya,
Esemka. Jika Esemka dikembangkan oleh sejumlah sekolah
kejuruan di Klaten dan Solo pada era Joko Widodo saat
menjabat Wali Kota Solo, buah karya siswa SMKN 2 Klaten ini
memiliki segmen lokal, yaitu pedesaan.

200
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Menurut Hardono, S.Pd., guru produktif Teknik Pemesinan, ide awal
pembuatan mobil pedesaan tersebut adalah kondisi geografis wilayah
Kabupaten Klaten yang sebagian besar merupakan pertanian. Ditambah, lokasi
SMK Negeri 2 Klaten dikelilingi areal persawahan. Inisiatifnya melihat potensi
yang bisa dikembangkan di pedesaan. Fungsinya pun disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat pedesaan, khususnya petani, kata Hardono.
Terdapat dua prototipe yang dikembangkan, yaitu mobil angkutan atau
pick up yang dilengkapi dengan bak hidrolik dan mobil perontok padi. Pada
model awal, mobil dapat difungsikan sebagai pengakut hasil panen dan tidak
memerlukan tenaga besar saat menurunkan angkutan di belakangnya cukup
dengan menaikkan bak yang telah dilengkapi dengan piston hidrolik. Sedangkan
pada model kedua, mobil dimungkinkan menjangkau areal persawahan dan

201
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

Hardono, SPd.
Guru Teknik Pemesinan

digunakan untuk merontokkan padi yang


baru saja dipanen oleh petani.
Kami melihat adanya mobil yang
mengangkut mesin perontok padi lalu
lalang di pedesaan. Dari hal ini, muncul
ide untuk menggabung dua fungsi
pada satu unit mobil, sehingga tidak
repot menaikturunkan mesin perontok
padinya. Namun kami tidak ingin
berhenti di situ ke depannya, ungkap
Hardono.
Hardono mengatakan, dengan menyasar
pasar pedesaan, apabila sudah diproduksi
massal, satu unit mobil pedesaan dibandrol kurang
dari Rp 100 juta. Kendati relatif murah, mobil pedesaan
rencananya akan didukung dengan mesin berkapasitas 1.500 cc sehingga
memiliki tenaga dan daya angkut yang besar. Harapannya dengan harga yang
terjangkau, mobil karya siswa SMK Negeri 2 Klaten ini bisa mendukung kelompok
tani maupun pemerintah desa untuk meningkatkan produksi pertanian.

Komitmen Lahirkan Siswa Kreatif


Karya inovasi para siswa dengan mengembangkan mobil ke segmen
yang berbeda, tentu sangat membanggakan. Kepala SMK Negeri 2 Klaten,
Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd., merasa kagum dengan hasil kreativitas para
siswanya. Menurut dia, mobil Esemka memang sudah lama tenar sebagai pionir
mobil nasional. Tetapi dengan merambah pasar yang berbeda, produk siswa
SMKN 2 Klaten bisa menjawab kebutuhan di lini yang lain.
Saya berharap, para siswa SMKN 2 Klaten terus memiliki kreativitas tinggi
dalam menciptakan karya inovasi-inovasi terbaru, khususnya bidang teknologi,
katanya. Dalam menyelenggarakan pendidikan, SMKN 2 Klaten bertekad untuk
memenuhi persyaratan dan meningkatkan kepuasan stakeholder sebagai
prioritas utama. Salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan dunia
industri untuk membentuk siswa dan tamatan yang unggul, kompeten, dan
mandiri.

202
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


SMK Negeri 2 Klaten yang berlokasi di Desa Senden, Kecamatan Ngawen,
Klaten, merupakan salah satu SMK tertua di Klaten. Mulanya, sekolah yang
menempati lahan seluas 26.220 m2, bernama Sekolah Teknik Menengah
(STM) Klaten yang berstatus swasta. Berdirinya sekolah ini dipelopori oleh
Hadi Sanyoto, Y. Rukido, dan Parjimin, dan secara resmi dibuka pada tanggal 1
Agustus 1961.
Kini, SMK Negeri 2 Klaten merupakan salah satu sekolah idaman di Klaten.
Sekolah ini awalnya menerapkan program pendidikan tiga tahun, kemudian
pada tanggal 6 Agustus 2002 melalui SK Direktrur Dikmenjur No. 1519/C5.3/
MN/2002 tentang pengembangan SMK tiga tahun menjadi SMK dengan
program diklat empat tahun. Tiga tahun ditempuh para siswa di sekolah, dan
setahun sisanya ditempuh dalam bentuk praktek lapangan di industri. Dengan
begitu, mereka yang sudah lulus langsung siap kerja.
Wardani mengatakan bahwa sistem pendidikan empat tahun ini diterapkan
tidak hanya mencetak siswa siap pekerja. Tetapi juga menanamkan jiwa
enterpreneur, sebagai jawaban akan permasalahan kekurangan
lapangan pekerjaan yang terjadi dewasa ini.
SMK Negeri 2 Klaten yang memiliki visi menjadi SMK bertaraf
internasional yang unggul, cerdas, bermartabat, dan cinta
lingkungan ini juga sudah meraih banyak prestasi akademik
maupun nonakademik di tingkat provinsi maupun nasional.
Prestasi yang telah diperoleh antara lain: penghargaa Rekor
MURI tentang Pemrakarsa dan Penyelenggara Pembuatan
Logo PMI terbesar dari Rangkaian Botor Air Mineral pada
Mei 2013. Tahun 2014 meraih juara1 Popda Kabupaten
Klaten cabang sepak bola dan bulutangkis. Tahun 2015
juara 2 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) bidang lomba
brick laying tingkat Provinsi Jawa Tengah. Juara 1
Olimpiade Sains Terapan bidang matematika tingkat
Kabupaten Sleman. Dan baru-baru ini, tahun 2015
meraih terpilih sebagai Paskibraka Nasional atas
nama Rizman Warno Suhendro.
SMK Negeri 2 Klaten saat ini memiliki 1.859
siswa, yang sebagian besar adalah laki-laki dengan
jumlah 1.549 orang, sedangkan perempuannya
berjumlah 310 orang. Mereka diampu oleh 122 guru
PNS dan 23 guru honorer. Misi sekolah ada lima.

Dr. Wardani Sugiyanto, MPd.


Kepala SMK Negeri 2 Klaten

203
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

204
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

205
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

Pertama, mewujudkan tamatan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
berbudi pekerti luhur, cerdas, cinta lingkungan, dan memiliki kompetensi sesuai
bidang keahlian. Kedua, mewujudkan SMM ISO 9001:2008 dengan suplemen
ISO 9004:2000 dan ISO 14000 secara konsisten. Ketiga, melaksanakan
pembelajaran berbasis ICT dengan pendekatan CBT (Competency Based
Training), PBT (Production Based Training), dan teaching factory. Keempat,
menjalin kerja sama dengan DU/DI, perguruan tinggi, instansi terkait untuk
mewujudkan pengembangan pendidik, tenaga kependidikan, kurikulum
implementatif, prakerin, dan pemasaran tamatan. Kelima, mengembangkan
sarana prasarana yang memadai dan berwawasan lingkungan untuk mendukung
proses pembelajaran yang berkualitas.
Sedangkan tujuan didirikannya sekolah ini ada tiga. Pertama, terselenggaranya
pendidikan keimanan dan ketaqwaan, kepribadian dan karakter bangsa
secara komprehensif. Kedua, terselenggaranya pendidikan kejuruan berbasis
kompetensi dengan mengembangkan kecerdasan secara komprehensif yang
meliputi cerdas spiritual, intelektual, emosional, sosial, dan kinestetis. Ketiga,
terwujudnya pengelolaan pengembangan organisasi dan manajemen sekolah
dengan menerapkan SMM ISO 9001:2008 dengan suplemen ISO 9004.

Lahir di Beberapa Lokasi


STM Klaten yang berstatus swasta, yang dipelopori Hadi Sanyoto, Y. Rukido,
dan Parjimin secara resmi dibuka pada tanggal 1 Agustus 1961. Awalnya
berlokasi di Jalan Merapi No. 11 Klaten. STM Klaten semula hanya memiliki 2
jurusan yaitu Jurusan Mesin dan Jurusan Bangunan. Berdasarkan SK Penegerian
dari Direktorat Pendidikan Teknik No. 54/Dirpt/B.2/65, STM Klaten secara resmi
dikukuhkan sebagai Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri pada tanggal 1
Januari 1965, dan bertambah satu jurusan lagi, yaitu Jurusan Listrik dengan
menempati gedung baru di Jalan Kalimantan No. 11 Klaten.
Pada tahun 1991 STM Negeri Klaten mendapat bantuan Bank Asia
Depelopment Bank Loan 715 dengan menempati lokasi baru di Desa Senden,
Kecamatan Ngawen, Klaten. Di lokasi ini bertambah lagi dua jurusan yakni
Jurusan Otomotif dan Jurusan Audio Video. Kemudian pada tahun 1997
berubah nama lagi menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Klaten
berdasarkan Kepmen Dikbud RI No. 036/0/1997.
Pada tanggal 6 Agustus 2002, melalui SK Direktur Dikmenjur No. 1519/
C5.3/MN/2002 tentang pengembangan SMK tiga tahun menjadi SMK dengan
program diklat 4 Tahun. Mengingat Klaten terkenal sebagai industri pengecoran,
maka untuk mendukung program daerah dibuka Jurusan Teknik Pengecoran
Logam pada tahun 2003.

206
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Pada tanggal 30 Juni 2008, sesuai surat Kepala Dinas P dan K


Kabupaten Klaten No. 421.5/2040/13 tentang Penetapan dan
Pembukaan Program Baru menambah dua program baru lagi, yakni
Teknik Gambar Bangunan dan Teknik Komputer Jaringan. Hingga
saat ini SMK Negeri 2 Klaten memiliki delapan jurusan yaitu: Teknik
Konstruksi Batu Beton (TKBB), Teknik Audio Video (TAV), Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik (TPTL), Teknik Pemesinan (TP), Teknik
Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Pengecoran Logam (TPL), Teknik
Gambar Bangunan (TKJ), dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Pasca
SMK RSBI, SMK Negeri 2 Klaten melalui Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 80 tanggal 25 Januari 2013, mendapat Program
Bantuan Pengembangan SMK Rujukan/Model.

207
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

208
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

209
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

Menjalin Kerjasama di Dalam dan Luar Negeri


Wardani Sugiyanto menuturkan sistem pendidikan di SMK Negeri 2 Klaten
lebih ketat dari sekolah lainnya. Sejak pertama masuk sekolah, masuk kelas
1, calon-calon pemimpin bangsa ini kita gembleng dan didik secara ketat. Baik
dari aturan masuk pukul 6.45, pulang sekolah wajib ikut ekstrakurikuler, serta
ketertiban berpakaian dan berpenampilan, kata Wardani. Selain itu, para siswa
diwajibkan menyelesaikan program magang selama setahun, atau sekurang-
kurangnya enam bulan, sebagai bentuk pembinaan karakter siap kerja,
bertanggung jawab, dan membangun mental mereka.
Sistem pendidikan empat tahun memang tak banyak sekolah yang
mengadaptasi. Oleh sebab itu, siswa kami memiliki keahlian lebih dari pada
siswa lain. Tiga tahun sudah digembleng di sekolah, dan satu tahun selanjutnya
dimatangkan di dunia industri, tutur Wardani. Oleh sebab itu, SMK Negeri
2 Klaten telah menjalin kerja sama dengan industri untuk menyingkronkan
kurikulum pendidikan yang diterapkan di sekolah dengan kebutuhan di industri.
Saat ini kami sudah menjalin kerja sama dengan 20-an industri yang tersebar
di seputar Jabodetabek, hingga Jepang dan Cina, ungkapnya, yang pada tahun
2014 berhasil meraih juara 1 Kepala Berprestasi Tingkat Nasional.
Wardani mengatakan, misalnya PT Dae Baik Cikarang, perusahaan Korea yang
bergerak di bidang maker die (pembuatan cetakan logam) untuk memproduksi
komponen elektronika dan otomotif, menjadi tempat magang siswa-siswa SMK
Negeri 2 Klaten sejak tahun 2012. Setiap tahunnya perusahaan ini menerima 40
siswa untuk magang minimal enam bulan. Bahkan perusahaan ini menyediakan
penginapan/mess, memberi uang saku Rp 700.000 per bulan, lembur per tiga
jam Rp 15.000, makan tiga kali sehari, dan transpor.
SMK Negeri 2 Klaten juga menjalin kemitraan dengan PT Isuzu Astra Motor
Indonesia Jakarta dengan program Kelas Isuzu. Kemitraan ini diharapkan dapat
mengatasi kesenjangan perkembangan teknologi industri, khususnya mesin
diesel. Selain itu, untuk mengaplikasikan kurikulum Isuzu Basic dan menyiapkan
Isuzu Bank Mechanic. Dengan tujuan akhir menyiapkan mekanik Isuzu dari siswa
pilihan di SMK Negeri 2 Klaten.
Bentuk kerja sama dari program ini adalan bantuan peralatan dan bahan
pembelajaran berupa Basiz Training Manual, Engine 4JA1, Engine 4HK1,
Transmission MYY5T, SST Engine 4HK1, SST Engine 4JA1, Paket SST N-series
senilai Rp 500 juta, serta magang guru dan siswa secara gratis.
Tak hanya dari perusahaan dalam negeri, tahun 2014 SMK Negeri 2 Klaten
mulai bekerja sama dengan PT Minori, perusahaan asal Jepang, dalam program
magang ke Jepang untuk jurusan TKBB, TGB, dan TPL. Kemitraan lainnya, dengan

210
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

PT Tanaka Jepang lewat LPK ASA Course (tempat kursus bahasa Jepang)
Klaten yang telah merekrut delapan tamatan SMK Negeri 2 Klaten yang memiliki
kompetensi keahlian Mesin CNC.
SMK Negeri 2 Klaten juga berhasil menjalin kerja sama dengan enam
perguruan tinggi di Cina, khususnya dalam memberikan beasiswa bagi lulusan
yang berminat kuliah di Cina. Perguruan tinggi tersebut antara lain Beijing
Institure of Technology, Jiangsu of Commerce, Nanjing Institute of Railway,
University of Information Science and Technology, Jiansi Animal Husbandry and
Agricultutre College, dan Wuxi Institute of Technology.
Di SMK Negeri 2 Klaten, kata Wardani, para siswanya juga ditanamkan karakter
kebangsaan, utamanya agar mereka bangga dengan almamaternya. Karena itu,
di SMK Negeri 2 Klaten ada lagu mars yang berbunyi Bersama melangkah dan
berderap maju, membangun semangat tuk berilmu. Keluarga besar SMK Negeri
2 di kota Klaten tercinta. Jadikan putra putri cerdas, mandiri yang terampil, dan
berbudi pekerti. Amalkan Pancasila dan melaksanakan Undang-Undang Dasar
Empat Lima. SMK Negeri 2 pilihan kita membantu mewujudkan cita kita menuju
standar mutu yang internasional. Majulah SMK Negeri 2.

211
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

Sekolah Incaran Industri


Para pengajar SMK Negeri 2 Klaten sudah pasti bangga menjadi bagian dari
warga sekolah. Ditambah lagi apalagi jika para siswa yang mereka didik mampu
terserap di dunia kerja sesuai bidangnya masing-masing. Bahkan, tiap jurusan
di SMK Negeri 2 Klaten sudah memiliki langganan tetap untuk menyerap para
lulusannya.
Warsono, S.Pd., guru Jurusan Teknik Pemesinan mengatakan, para lulusan
jurusan ini telah banyak diincar oleh perusahaan-perusahaan skala nasional
seperti, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Showa, PT Rekagriya, PT Dharma Poliplast,
PT AT Indonesia, PT Nasmoco, PT Bhineka Cipa Karya, PT Excel Metal Industry,
dan lain lain. Kesemuanya itu rata-rata terletak di seputar Jakarta, Bekasi,
Karawang, hingga Cikarang.

212
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Khusus untuk PT Unilever Indonesia, datang langsung ke SMK Negeri 2


Klaten untuk melaksanakan rekrutmen. Sasarannya adalah siswa kelas 4 yang
telah melaksanakan Ujian Nasional dan magang, walaupun mereka belum
memiliki ijazah SMK. Para siswa tersebut dijanjikan mendapat gaji sesuai UMR,
yaitu Rp 2.800.000 dan tunjangan lainnya, termasuk lembur kerja.
Warsono menuturkan bahwa prestasi yang diraih para siswanya ini
merupakan buah dari kerja keras para pendidik dan segenap civitas akademik
lainnya, serta pendidikan karakter dan disiplin tinggi. Tanpa sinergi yang kuat
mustahil mampu melahirkan siswa yang handal dan berkompetensi tinggi.
Selain itu juga ditunjang dengan model pembelajaran teaching factory dan
teaching industry, serta memiliki unit produksi berupa bussines center.
Untuk melahirkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja, dan siap
menciptakan lapangan kerja, SMK Negeri 2 Klaten menerapkan model
pembelajaran teaching factory. Program teaching factory ini adalah program
bantuan APBD I Provinsi. Sistem pengelolaan program ini yakni pengajaran
produktif berbasis industri sehingga produk yang dihasilkan punya nilai jula
sesuai standar industri, kata Warsono. Program ini hampir sama dengan
teaching industry, yang tujuannya untuk meningkatan kompetensi guru dan
siswa, terciptanya budaya industri di sekolah, sebagai wadah kreativitas
dan inovasi, sarana pengembangan enterpreneurship di sekolah, dan
menjadi alternatif tempat magang siswa.
Hasil dari program teaching factory ini adalah siswa mendirikan
unit usaha di dalam sekolah dalam bentuk Unit Produksi Jurusan
untuk mendukung proses pembelajaran. Produknya bisa
berupa barang dan jasa. Dalam unit usaha itu, siswa
melakukan praktik kerja sesuai dengan program studi
keahliannya. Misalnya, Jurusan Teknik Pemesinan
menghasilkan produk engine stand mesin EFI,
trainer sistem kelistrikan bodi, sistem pengapian,
dan modifikasi mesin sepeda motor Tossa menjadi
mobil smart. Untuk Jurusan Teknik Pengecoran
Logam menghasilkan produk mesin tekuk plat
untuk membuat boks, rajangan singkong dan bawang/
brambang, pintu pagar dengan remote control dan alarm,
serta hiasan dan lampu hias produk pengecoran aluminium.
Sedangkan Jurusan Teknik Audio Video menghasilkan produk
speaker aktif.

Warsono, SPd.
Guru Teknik Pemesinan
213
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

214
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

215
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

Selain itu, SMK Negeri 2 Klaten juga menerapkan model pembelajaran


teaching industry. Dalam konsep teaching industry, SMK Negeri 2 Klaten
bekerjasama dengan industri menyediakan tempat produksi dan sinkronisasi
kurikulum sesuai tuntutan industri. Dalam kegiatan itu, industri melakukan
transfer knowledge kepada SMK Negeri 2 Klaten. Kemudian menghasilkan
berupa produk, papar Warsono. Produk yang dihasilkan berupa 20 mesin
CNC Lathe kerjasama dengan PT Kawan Lama Jakarta, 12 mesin CNC Milling
kerjasama dengan PT Focus Toolsindo Cikarang, dan modifikasi atau retrotif
empat mesin bubut konvensional menjadi CNC kerjasama dengan PT Tosuro
Bekasi.
Menurut Warsono, proses pembelajaran ini memberikan banyak manfaat,
antara lain: pertama, sebagai pengenalan atmosfer industri bagi seluruh
civitas akademi. Kedua, sebagai latihan praktik siswa disediakan oleh industri
sejak material, energi dan teknologi. Ketiga, sebagai sumber pendapatan siswa,
karena biaya pendidikan tidak dibebankan sepenuhnya kepada orangtua siswa.
Keempat, benda kerja latihan dari industri dapat sebagai umpan balik untuk
Curiculum Improvement menggantikan belajar mencoba. Kelima, instruktur
(guru praktek) akan selalu tertantang untuk memperbaiki dan mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan mereka. Keenam, pengendalian prestasi dan
attitude siswa dapat dilakukan langsung oleh sekolah melalui penilaian sikap.
Selain model pembelajaran teaching factory dan teaching industry, SMK
Negeri 2 Klaten juga memiliki bussines center
sebagai pusat pendidikan, pengembangan
sains, dan menciptakan desain rekayasa
teknologi baru. Melalui business
center, para siswa
dituntut untuk

216
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

menghasilkan produk sebagai akibat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan,


mampu menghasilkan produk unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
industri, dan mengembangkan SDM yang berjiwa wirausaha yang tertumpu
pada 3 K, komitmen, kompeten, dan konsisten.
Produk yang dihasilkan berupa merakit laptop kerjasama dengan PT Intech
Anugerah Indonesia, merakit mesin CNC kerjasama dengan PT. Sigata Cikarang,
dan produk pengecoran logam kerjasama dengan PT Fajar Mulia Pradipta Ceper
Klaten. Pengembangan unit produksi ini pun bertujuan untuk melatih sisi
kewirausahaan siswa, karena bagaimanapun, peluang kerja tak hanya berada di
dunia industri dengan bekerja di perusahaan saja, melainkan juga dapat dapat
berwirausaha mandiri, kata Warsono.

217
SMK NEGERI 2
KABUPATEN KLATEN

Miftahul Rohim (kiri) dan Candra Palupi,


keduanya siswa kelas 3 Teknik Gamba Bangunan

Sekolah Idaman
Siswa
Dengan berbagai
prestasi yang diraih
SMK Negeri 2 Klaten,
sehingga menjadi incaran
banyak para lulusan SMP.
Miftahul Rohim, salah satunya, siswa kelas 3
Jurusan Teknik Gambar Bangunan mengaku ingin masuk di
SMK Negeri 2 Klaten sejak belum lulus dari SMP-nya. Saya ingin masuk sekolah
ini karena tahu bahwa sekolah ini bagus dan banyak menghasilkan lulusan
siap kerja, ungkapnya. Sedangkan masuk Jurusan TGB karena memang suka
menggambar. Harapan saya begitu masuk di sekolah ini keahlian gambar saya
semakin terasah dan berkembang. Dan setelah lulus nanti bisa bekerja di
perusahaan besar, imbuhnya.
Rohim, demikian nama akrabnya, setelah masuk di SMK Negeri 2 Klaten
mengalami perubahan perilaku yang sangat signifikan. Karena sekolah ini
telah membentuk karakternya. Saya merasa telah berubah drastis kalau
dibandingkan dengan saat SD dan SMP. Saya dilatih tentang waktu, disiplin,
kerapian, cara mengatur waktu juga. Jadi saya benar-benar tidak salah masuk
sekolah ini, katanya.
Siswa lainnya, Candra Palupi, mengatakan bahwa ia memilih SMK Negeri
2 Klaten karena dianggap sebagai sekolah prestisius. Setelah saya timbang-
timbang, ternyata dari sekolah di seputar Klaten, hanya SMK Negeri 2 Klaten
saja yang sangat bagus. Dan saya juga mendapat referensi dari ponakan yang
pernah sekolah di SMK Negeri 2 Klaten yang sekarang sudah sukses, tutur
siswa kelas 3 Jurusan Teknik Gambar Bangunan itu.

218
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Selain itu, Candra memilih sekolah ini karena ingin cepat bekerja supaya tidak
lagi memberatkan orangtuanya. Saat lulus nanti saya ingin langsung bekerja,
supaya orangtua tidak harus membiayai saya, katanya. Saya juga bercita-cita
bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri yang bergengsi, imbuhnya,
yang ingin melanjutkan kuliah di UGM ini.
Candra juga mengaku senang dengan pendidikan disiplin yang diterapkan
sekolah. Bagi saya kedisiplinan menjadi nomor satu dalam pembinaan karakter.
Jika sudah disiplin, maka yang lain akan mudah dibentuk, kata Candra. Candra
senang dengan bimbingan yang diterapkan sekolah, mulai dari fisik, mental,
kejujuran. Jadi saya tahu bahwa pendidikan itu seharusnya seperti apa, tidak
hanya berangkat sekolah kemudian pulang, di lain sisi ada makna yang lain,
sekolah salah satu wadah menciptakan sebuah kebudayaan, ia menambahkan.

219
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

220
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 2 KOTA SURAKARTA


Provinsi Jawa Tengah

221
SMK Negeri 2 Kota Surakarta

PROGRAM
INDUSTRI
Lahirkan
Generasi Kreatif

M
obil Esemka karya siswa SMK Negeri 2
Surakarta sempat menjadi viral beberapa
tahun lalu. Pasalnya, mobil jenis sport
utility vehicle (SUV) Esemka 1.500 cc
dijadikan mobil dinas Wali Kota Solo era
Joko Widodo (Jokowi). Rakitan mobil Esemka generasi
pertama dikerjakan beberapa sekolah, termasuk pionernya
adalah SMK Negeri 2 Surakarta, yang kemudian melibatkan
beberapa sekolah lain, di antaranya SMK Negeri 5 Surakarta,
SMK Warga Surakarta, SMK Muhammadiyah 2 Borobudur, dan
SMK Singosari Malang, di bawah bimbingan Sukiyat, pemilik
Bengkel Kiat Motor, yang menjadi mentor siswa SMK.

222
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Menurut Dwi Budhi Martono, ST., guru Program Keahlian Teknik Pemesinan,
projek ini bermula tahun 2008 saat Direktorat Pembinaan SMK menggulirkan
program pembelajaran berbasis produksi manufaktur, di antaranya Laptop,
LCD Projektor, LED TV, CNC Milling, dan otomotif. Kebetulan SMK 2 Surakarta
awalnya mendapat bagian otomotif karena memiliki Program Keahlian Otomotif.
Kemudian kami diberikan media berupa komponen mobil. Tapi, komponen itu
tidak hanya dirakit, tetapi belajar bagaimana membuat sasis, bodi, dan mesin,
katanya.
Dari proses perakitan tersebut, siswa bisa belajar membuat komponen yang
kemudian menjadi bahan produksi massal. Keinginan mewujudkan mobil Esemka
menjadi produk massal yang bisa bersaing di pasar dalam negeri mendapat
dukungan dari Pemerintah Kota Solo. Hal itu ditandai dengan pembentukan PT
Solo Manufaktur Kreasi (SMK) oleh sejumlah pengusaha dan gabungan koperasi
SMK di Solo dan sekitarnya.

223
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

Dwi Budi Martono, ST


Guru Teknik Mesin

Martono mengatakan, setelah mobil jadi, meskipun awalnya bentuknya


tidak begitu mingsro (bagus), diikutkan dalam even tahunan di Surakarta
yang bertajuk Kreasso (Karya Inovasi Anak-Anak SMK/SMA). Kemudian Pak
Jokowi lihat, dan mengatakan kalau hendak memakai mobil ini untuk kegiatan
operasional Wali Kota, katanya. Kita pun meng-iya-kan, tetapi perwajahannya
kita betulkan dulu. Akhirnya kita kirim 18 siswa untuk belajar membuat bodi dan
mengecat ke Kiat Motor selama 3 bulan. Hingga akhirnya keluar produk yang
dipakai Wali Kota saat itu, lanjutnya.
Selain menggandeng perusahaan lokal Surakarta, kata Martono, pembuatan
mobil Esemka juga bermitra dengan produsen skala nasional. Hanya saja
persentasenya lebih sedikit, komponen lokal yang diperbanyak. Mobil Esemka
yang siap dipasarkan, kandungan lokal mencapai 60 persen. Tahun 2008-
2010 kita bekerja sama dengan PT Agro Inti Kencanamas (AIK) untuk membuat
mesin, engine block bekerja sama dengan PT NK, cylinder head dan komponen
aluminiumnya bekerja sama dengan PT Auto Aska Indonesia. Jadi selama tiga
tahun, kita belajar mulai dari cetak biru hingga produksi mesinnya, ungkap
Martono.

224
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Produksi massal mobil Esemka untuk mobil jenis SUV dan pick-up (minitruk)
yang dikembangkan di banyak SMK, menurut Martono, siap dilaksanakan PT
SMK. Proses perizinan telah diurus dari kepolisian, Kementerian Perhubungan,
dan Kementerian Perindustrian. Hingga akhirnya mobil Esemka dinyatakan layak
jalan pada Agustus 2012.
Martono mengatakan, SMK Negeri 2 Surakarta tengah mengembangkan
prototipe mobil Esemka SUV dan pick-up yang lebih baik dari yang pernah dirakit.
Bersama Universitas Muhammadiyah Surakarta, sasis mobil Esemka didesain
monocoque (kerangka dan bodi menjadi satu), lebih ringan, tetapi tetap kuat.
Minitruk yang hendak diproduksi massal berkapasitas 1.100 cc dan mampu
mengangkat beban seberat 1 ton. Martono menuturkan, sekolah juga bermitra
dengan sejumlah UKM di daerah lain sekitar Solo untuk membuat komponen-
komponen mobil yang sudah bisa dilokalkan. Dalam bidang ini, selain siswa
otomotif, bisa dilibatkan siswa mesin dan elektronika.
Program keahlian otomotif sampai saat ini tinggi peminatnya. Masyarakat
melihat peluang kerja yang terbuka lebar, termasuk peluang wirausaha dalam
jasa perawatan. Lulusan SMKN Negeri 2 Surakarta pun banyak diburu berbagai
perusahaan otomotif dan perusahaan komponen mobil. Mereka tersebar di
Solo, Yogyakarta, hingga Jakarta.

Sekolah dengan Seleksi Ketat


Berkat prestasi tersebut, banyak
siswa yang tertarik untuk bersekolah
di SMK Negeri 2 Surakarta. Tetapi,
menurut Suratno, S.Pd, M.Pd., yang baru
delapan bulan menjabat sebagai
kepala sekolah, untuk masuk
ke sekolah ini tidak semudah
yang mereka bayangkan.
Sebab sekolah menerapkan
seleksi ketat. Selain
harus lolos tes seleksi
akademik, calon siswa
harus lolos tes psikologi,
tes peminatan, dan tes
fisik (tidak buta warna, tidak
bertato dan bertindik, serta
tidak cacat fisik).

Suratno, SPd, MPd


Kepala SMKN 2 Surakarta 225
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

Ikhsan Saputro, siswa kelas


3 Teknik Kendaraan Ringan
(kedua dari kanan)
dan Bagus Rasyid Hamdani,
siswa kelas 3 Pemesinan
(kedua dari kiri).
Tengah: Budi Santoso,
pemilik PT Jala Yatra Teknika
Ikhsan Saputro, siswa kelas XII Teknik Kendaraan Ringan menuturkan, untuk
masuk ke SMK Negeri 2 Surakarta sangatlah sulit. Ia harus bersaing dengan
ribuan calon pendaftar lainnya. Saat itu saya harus mengikuti berbagai tes,
salah satunya tes peminatan dan bakat. Kebetulan saya mendapatkan nilai
paling tinggi, kemudian disarankan untuk masuk Program KeahlianTeknik
Pemesinan, ungkapnya.
Remaja kelahiran Solo, 23 Desember 1998 ini mengaku, bangga bisa
diterima di sekolah ini. Lebih lagi saat itu lagi gempar-gemparnya produk mobil
Esemka karya siswa SMK Negeri 2 Surakarta. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas sekolah ini tidak diragukan lagi kualitasnya. Sepintas yang saya tahu
projek ini merupakan program pertama pemerintah yang melibatkan siswa SMK
untuk membuat mobil nasional. Oleh sebab itu saya kepengen banget sekolah
di sini, kata peraih juara II LKS mata lomba Mould Making tingkat Kota Surakarta
tahun 2016 itu.
Ikhsan, demikian nama panggilannya, menuturkan bahwa kebanggaannya
terhadap sekolah semakin berlipat juga menerapkan disiplin yang ketat. Siswa
diwajibkan datang ke sekolah sebelum pukul 07.00. Jika ada yang terlambat
satu menit saja, pasti langsung disuruh pulang, katanya. Selain disiplin waktu,

226
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

juga menerapkan disiplin kerja. Jadi setiap melaksanakan jam produktif siswa
harus mengenakan baju kerja dan perlengkapan safety lainnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Bagus Rasyid Hamdani, siswa kelas XII Teknik
Pemesinan. Menurutnya, SMK Negeri 2 Surakarta menerapkan pendidikan
seperti di industri. Mulai dari disiplinnya, cara kerja, dan pembiasaan sehari-
harinya. Contoh simpelnya, di sekolah telah menyediakan jalur pedestrian. Jalur
ini dikhususkan bagi pejalan kaki jika hendak berpindah tempat dari kelas satu
ke kelas lainnya. Jadi mereka wajib melintasi jalur tersebut. Jika ketahuan ada
yang melanggar diberikan hukuman, ungkapnya.
Pembiasaan seperti ini merupakan contoh nyata di industri. Bahwa setiap
pekerjanya wajib menaati peraturan yang telah ditetapkan. Selain itu, siswa juga
dilarang berambut gondrong dan bersepatu di luar warna hitam. Hal ini semata-
mata bertujuan untuk menerapkan kekompakan
kepada seluruh siswa SMK Negeri 2
Surakarta.
Drs. Wakid Rusyanto,
Kapro Teknik Komputer Jaringan Rasyid mengetahui SMK
Negeri 2 Surakarta dari
pamannya yang dulu pernah
menyekolahkan anaknya di
sana. Ia beranggapan bahwa
alumni sekolah ini memiliki
kompetensi yang cukup
bagus. Buktinya, anak dari
pamannya itu berhasil
bekerja di perusahaan
besar di Jakarta.

Perakitan Komputer
Tak hanya dikenal mampu
membuat mobil hingga ke tingkat
nasional, SMK Negeri 2 Surakarta juga
dilibatkan dalam perakitan laptop, netbook,
komputer tablet, personal komputer, dan proyektor
LCD. Hebatnya, buatan para siswa SMK ini memikat produsen komputer
terbesar di Indonesia yang bermerek Zyrek.
Drs. Wakid Rusyanto, Kepala Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan,
mengatakan, produk netbook, personal komputer, hingga proyektor LCD rakitan
siswa SMK Negeri 2 Surakarta sudah dikenal luas melalui pameran-pameran.

227
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

Kini, SMK Negeri 2 juga digunakan sebagai pusat pelatihan perakitan komputer
bagi SMK berbasis terknologi informasi.
Guru dan siswa dari sekolah lain, biasanya tidak membeli yang sudah dirakit
siswa. SMKN 2 merekomendasikan peserta untuk membeli komponen siap
rakit dari vendor yang dikenal sekolah. Lalu, siswa dan guru dari sekolah lain
ini belajar merakit sendiri di bawah bimbingan SMKN 2. Semakin banyak SMK
lain yang bisa merakit komputer, kami senang. Kita tidak saling bersaing, tetapi
saling berbagi supaya sama-sama maju, kata Wakid.
Dalam program perakitan, siswa kelas 1 TKJ bertugas merakit. Adapun siswa
kelas 2 bertanggung jawab pada pengawasan kualitas, yakni saat instalasi dan
pengecekan, sedangkan kelas 3 pada pemeliharaan.
Wakid mengatakan, siswa kelas 1 Program Keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan ini mampu merangkai komponen-komponen laptop yang masih
terpisah hanya dalam waktu 30 menit. Kemudian uraian komponen menjadi
satu unit laptop utuh dan siap pakai. "Komponen-komponen itu berasal dari
perusahaan komputer merek Mugen dan Zyrek. Awalnya siswa untuk merangkai
membutuhkan waktu lebih dari satu jam, tetapi kini hanya 30 menit setiap satu
unit netbook," ujarnya.

228
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Selain merakit komponen-komponen netbook yang meliputi processor


Intel Atom N455, hardisk 310 Giga, dan memori 1 Giga DDR 3, juga menerima
pemasangan komponen fasilitas tambahan, seperti kamera, wi-fi, dan card
reader.
Menurut Wakid, kualitas netbook rakitan siswa SMK Negeri 2 Surakarta
tidak kalah bagus dengan kualitas netbook merek terkemuka. Selama tahun
2011, disebutkan Wakid, telah berhasil merangkai netbook sebanyak 1.982
unit. Sedangkan rakitan LCD Proyektor mencapai 414 unit, dan PC sebanyak
764 unit. "Netbook, LCD Proyektor, dan PC pesanan dari beberapa perusahaan
komputer seperti Zyrek, Mugen, dan Relion," katanya.
Selain kondang dengan modil Esemka dan perakitan computer, SMK Negeri
2 Surakarta juga juga mengajarkan perakitan mesin Computer Numeric Control
(CNC) Milling kepada siswa. Khusus mesin ini sekolah mengembangkannya
dengan memasukkan komponen lokal. Misalnya, dalam pembuatan mesin CNC
bermerek Focus Esemka, komponen lokal bisa mencapai 60 persen. Mesin
yang harga di pasaran 600 juta rupiah bisa dibuat lebih murah sekitar 200 juta
rupiah, turun 30 persen dari harga jual di pasaran.
Perakitan dengan memasukkan komponen-komponen yang bisa diproduksi
lokal terus dikembangkan sebagai bagian pendidikan berbasis produksi. Cara

229
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

ini diyakini bisa menginspirasi siswa berinovasi dan mengembangkan industri


komponen yang bisa dikerjakan di tingkat SMK dan UKM.
Selain teknik otomotif, permesinan, dan teknik komputer dan informatika
yang mampu berkembang dalam skala industri, sekolah ini menguatkan
pendidikan dalam program keahlian lain seperti teknik konstruksi kayu, teknik
konstruksi batu dan beton, teknik gambar bangunan, teknik instalasi tenaga
listrik, dan teknik audio video.

Termasuk Sekolah Tua


SMK Negeri 2 Solo termasuk sekolah tua. Awal mula sekolah ini bernama
Sekolah Teknik Mesin (STM) Solo, yang didirikan pada 1 Juli 1952 oleh lima
orang, yaitu Ir Frederik Lovis Van Olden, Ir. Soediro, R. T. Djojo Soeparno, R.
Soemardi Djati Sworo, dan Lefta Soejonno, BA. Lokasi awal sekolah ini berada di
Gendengan, Kecamatan Lawean, Surakarta (sekarang menjadi SMPN 24 dan 25
Surakarta). Program studi yang dibuka kala itu hanya ada tiga, Teknik Bangunan,
Teknik Mesin, dan Teknik Listrik.
Pada tanggal 22 Juli 1952 terbit surat Keputusan Menteri Pengajaran dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 3095/B, yang menyatakan bahwa STM Solo
berganti nama menjadi STM Negeri Solo yang dikepalai oleh Ir. Federik Camalius
Lovis Olden (akrab disapa Ir. Olden, warga keturunan Belanda).

230
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Hanya saja era kepemimpinan Ir. Olden tak berjalan lama. Tahun 1956, STM
Negeri Solo memperoleh tanah seluas 25.150 m2 dari pemerintah daerah di
Jalan Adisucipto No. 3 Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, dengan kepala
sekolah Bapak Soedirman. Kemudian tahun 1966 berubah nama menjadi STM
Negeri 1 Surakarta dengan Kepala Sekolah Bapak RM. Soekarso Atmodipuro.
Tak berselang lama, tahun 1971 STM Negeri 1 Surakarta mendapat proyek
pertama untuk membangun ruang/bengkel kerja mesin. Kepala Sekolah saat itu
Bapak Iskandar Isman Djojo Hasmoro. Berdasarkan SK Dikemjur tertanggal 6
Januari 1977, STM Negeri 1 Surakarta ditunjuk untuk melaksanakan Kurikulum
1967 (STM 3 tahun), dengan menambah Program Studi
Teknik Elektronika dan Teknik Otomotif.
Di bawah pimpinan Bapak Soeparno, BE., tahun 1986
SK Dikmenjur tertanggal 4 Desember 1986 menetapkan
STM Negeri 1 Surakarta melaksanakan Program Studi
Teknik Bangunan (paket keahlian: Bangunan Gedung
dan Gambar Bangunan), Program Studi Elektronika
(paket keahlian: Elektronika Komunikasi), Program Studi
Teknologi Pengerjaan Logam (paket keahlian: Mesin
Produksi), dan Program Studi Otomotif (paket keahlian:
Mekanik Otomotif). Selain itu, juga melaksanakan
Kurikulum 1984 dan melaksanakan program
Pengembangan Sekolah Seutuhnya (PSS).
Sejarah pun tak berhenti mencatat, pada tahun
1994 STM 1 Surakarta memiliki 5 Program Studi
dengan 6 paket keahlian. Pertama, Program Studi
Teknik Bangunan (paket keahlian: Bangunan Gedung
dan Gambar Bangunan). Kedua, Program Studi Elektronika (paket keahlian:
Elektronika Komunikasi). Ketiga, Program Studi Teknik Listrik (paket keahlian:
Listrik Pemakaian). Keempat, Program Studi Teknologi Pengerjaan Logam (paket
keahlian: Mesin Produksi). Kelima, Program Studi Otomotif (paket keahlian:
Mekanik Otomotif). Serta melaksanakan Kurikulum 1994 dan beban spesifik
pendidikan Sistem Ganda.
Memasuki tahun ajaran 1997/1998, nama STM Negeri 1 Surakarta berubah
lagi menjadi SMK Negeri 2 Surakarta. Program keahlian yang dibuka pun semakin
bertambah. Pertama, Program Keahlian Bangunan (paket keahlian: Teknik
Perkayuan, Teknik Konstruksi Bangunan, dan Teknik Gambar Bangunan). Kedua,
Program Keahlian Elektronika (paket keahlian: Teknik Audio Video dan Listrik
Pemakaian). Ketiga, Program Keahlian Teknik Mesin (paket keahlian: Mesin
Perkakas dan Mekanik Otomotif).

231
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

232
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

233
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

Memasuki tahun 2003, yang dipimpin oleh Drs. Suwardi. SMK Negeri 2
Surakarta menambah Program Studi Teknologi Informasi dengan Paket Keahlian
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dan masih melaksanakan program
Pendidikan Sistem Ganda.
Kini, SMK Negeri 2 Surakarta menyelenggarakan pendidikan dengan
sembilan program keahlian. Antara lain Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu
dan Beton, Program Keahlian Teknik Gambar & Bangunan, Program Keahlian
Geomatika, Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Program Keahlian
Teknik Audio Video, Program Keahlian Teknik Pemesinan, Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan, Program Keahlian Komputer & Jaringan, dan Program
Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak. Menurut Suratno, Kepala SMK Negeri 2
Surakarta, pendirian Program Keahliantersebut mengacu pada visi sekolah
dalam mencetak generasi yang unggul dalam pengetahuan, berintegritas,
berkahlak mulia, jujur, peduli, dan berbudaya lingkungan di era global.
Berbagai fasilitas juga telah dimiliki SMK Negeri 2 Surakarta, baik fasilitas
masing-masing bengkel maupun fasilitas sekolah pada umumnya. Antara lain
pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan terdapat bengkel engine,

234
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

bengkel chassis, bengkel listrik otomotif, bengkel otomotif dasar, bengkel kerja
las, dan bengkel kerja bangku. Pada Program Keahlian Teknik Geomatika terdapat
fasilitas ruang teori, bengkel kerja batu, bengkel kerja kayu, bengkel ukur tanah,
dan lab komputer AutoCad. Pada Program Keahlian Teknik Pemesinan terdapat
bengkel CNC, bengkel kerja bangku, bengkel las, lab AutoCad, lab pengukuran
dan pengujian logam, mesin uji tarik, mikroskop, mesin uji pukul takik, small hole
gauge, telescoping gauge, dial indicator, dan high gauge.
Pada Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik terdapat, lab
komputer, bengkel instalasi tenaga listrik, bengkel pengendali magnetik,
pneumatic, module PLC, bengkel perawatn dan perbaikan mesn listrik. Pada
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan terdapat ruang teori, lab computer
AutoCad, ruang gambar manual, bengkel ilmu ukur tanah, dan mesin cetak
(plotter). Pada Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak terdapat lab
software development and engineering, lab hardware and computer network,
lab local are network and insternet access, local E-learning LMS and LMS, dan
CISCO IT essential sertification. Sedangkan Program Keahlian Komputer &
Jaringan terdapat lab computer dasar, lab local area network (LAN), lab wide
area network (WAN), lab information and communication technology (ICT), dan
bussines center.
Sedangkan fasilitas umum yang dimiliki antara lain jalur pedestrian (khusus
untuk pejalan kaki di sekolah), jalur evakuasi, tempat pengolahan sampah,
masjid besar, hotspot, finger print absensi, mobil komite, aula, ruang piket,
kantin, uks, perangkat alat musik gamelan dan angklung, lapangan basket,
lapangan futsal, mushola akhwat, jogging track, dan taman tanaman hidroponik.
SMK Negeri 2 Surakarta memiliki 1.535 siswa. Mereka selain berasal dari
Surakarta, sebagian berasal dari Jawa Timur. Siswa SMKN 2 Surakarta rata-rata
dari keluarga menengah ke bawah.

Kebanggaan Para Guru


Tenaga pengajar SMK Negeri 2 Surakarta sangat bangga dengan capaian
yang telah diraih selama ini. Apalagi jika para alumni yang mereka bina berhasil
menjawab kebutuhan dunia kerja pada bidangnya masing-masing. Bahkan tiap
program keahlian di SMK Negeri 2 Surakarta telah mendapat tempat bagi
tersendiri di dunia usaha.
Lulusan Program Keahlian Teknik Pemesinan misalnya, banyak dicari oleh
perusahaan otomotif. Ketua Program Keahlian Elektronika Komunikasi, Joko
Darmanto, S.Pd., mengatakan bahwa lulusan Teknik Pemesinan banyak diminta
oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang otomotif seperti PT

235
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

Joko Darmanto, S.Pd.,


Ketua Program Keahlian Elektronika Komunikasi

Indomobil Group, PT Nissan Indo


Mobil, Astra Group, PT Musashi
Auto Part, PT Showa Indonesia,
dan sebagainya. Perusahaan-
perusahaan itu selalu memesan
lulusan kita. Kadang mereka
harus antre, karena jumlah siswa
yang sangat terbatas, hanya ada
4 kelas dalam satu angkatan,
sekitar 140 siswa, kata Joko.
Joko mengungkapkan bahwa untuk
bidang Pemesinan, sekolahnya
telah bermitra dengan sekitar 30
perusahaan.
Joko menuturkan bahwa
Program Keahlian Teknik Pemesinan sudah terbentuk sejak sekolah ini berdiri,
tahun 1952. Joko juga bangga dengan prestasi yang telah diraih para siswanya.
Prestasi terakhir yang diraih adalah menjadi dalam Lomba Kompetensi Siswa
(LKS) tahun 2015 bidang Production Machine tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Secara keseluruhan, kita di Surakarta termasuk salah satu pemasok siswa
untuk berlaga kompetisi-kompetisi tingkat provinsi, bahkan tak jarang hingga
nasional. Tahun kemarin kita ikut 3 cabang kompetisi, dan tiga-tiganya siswa
dari sekolah kita ini, papar Joko.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Drs. Mohamad Hidayat Arif
mengatakan, segala prestasi yang diraih para siswanya tentu berkat pendidikan
karakter dan disiplin yang tinggi. Para siswa digembleng agar mempunyai budi
pekerti yang luhur. Bisa dilihat, wajah-wajah rupawan dengan penuh senyuman
menghiasi penjuru sekolah ini. Tak tercermin wajah angker yang selama ini
dianggap, kata Hidayat. Selain itu, jiwa nasionalisme juga terus dipupuk. Di sini
kami selalu menyetel lagu-lagu nasional, seperti Bagimu Negeri, Bangun Pemudi
Pemuda, Berkibarlah Benderaku saat jam istirahat. Kemudian ketika mendengar
lagu Indonesia Raya mereka harus dalam sikap tegap. Dan kalau melihat bendera
merah putih dinaikkan mereka akan melakukan hormat, papar Hidayat.

236
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Dra. Diah Maharani, M.Pd., guru Bimbingan Konseling, menambahkan
bahwa pendidikan karakter lebih ditekankan pada kejujuran,
disiplin, tanggung jawab, dan bertakwa. Tentunya sebagai
guru, kita ingin melihat anak-anak ini nantinya
sukses. Baik prestasi keduniaannya maupun
keagamaannya. Karena jika yang hebat soal
ilmu dunia saja, kelak nanti tidak akan berguna
apa-apa. Lebih baik seimbang antara ilmu
agama dan ilmu dunia, katanya. Menurut
Diah, semua siswa SMK Negeri 2 Surakarta
diperlakukan sama, tidak pandang bulu,
mau anak pejabat atau anak orang biasa.
Karena ini termasuk pendidikan karakter.

Peran Strategi Pengawas Sekolah


Dalam mewujudkan sekolah yang berkualitas,
juga diperlukan peran aktif dari civitas akademika
lain, di antaranya Pengawas Sekolah. Drs. Sigit Martopo,
M.Pd., Pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Surakarta, mengatakan Dra.Dian Maharani, MPd,
bahwa tugas pengawas Guru Bimbingan Konseling
sebagai perwakilan dari
dinas pendidikan memiliki
peran untuk selalu mengingatkan
kepada sekolah-sekolah bawahannya
untuk tidak bosan-bosan mendidik
siswa dengan karakter yang bagus.
Salah satunya yang paling penting
adalah tentang kejujuran dan disiplin.
Ketika sejak sekolah anak
dibiasakan berbuat baik
maka di masyarkat akan baik
juga. Sekolah merupakan
awal untuk menempuh
pendidikan yang lebih
tinggi hingga menuju
dunia kerja, sehingga
memerlukan kemampuan
dan integritas yang tinggi,
tegasnya.
Drs. Sigit Martopo, MPd,
Pengawas SMK

237
SMK NEGERI 2
KOTA SURAKARTA

Bagi Sigit, semua guru yang telah berlabel sarjana sudah memiliki kecakapan
dalam mengajar. Tetapi belum tentu semuanya menguasai pedagogik.
Bagaimana mengajak siswa untuk mau belajar dengan ikhlas sehingga datang
ke sekolah betul-betul niat untuk mencari ilmu. Mari kita mengingatkan kepada
anak-anak ketika pergi ke sekolah jangan hanya jalan tetapi pikiran ke mana-
mana. Tetapi mengajak berpikir untuk memperoleh apa yang dia bawa pulang
setelah akhir pelajaran. Jangan sampai tidak mengerti materi apa yang telah
diberikan guru di kelas. Itulah kesulitan yang pernah saya rasakan selama kurang
lebih 24 tahun sebagai guru, ungkapnya.
Berdasarkan penelitian, siswa yang bermasalah di sekolah itu berawal
dari keluarga dan lingkungan sekitarnya yang kurang baik. Sebab keluarga dan
lingkungan merupakan sekolah pertama untuk membangun karakter anak.
Ketika orangtua enggan mendidik anaknya maka yang akan terjadi anak tersebut
kebanyakan akan brutal atau tidak bisa diatur.
Oleh sebab itu pihak sekolah, melalui komite berperan untuk menyadarkan
orangtua-orangtua semacam itu. Bahwa pendidikan tidak bisa hanya diserahkan

238
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

ke sekolah tanpa dukungan yang baik dari orangtua. Jadi antara sekolah,
orangtua, dan masyarakat harus bekerja sama menciptakan ekosistem yang
mendukung anak untuk terus mau belajar dan belajar. Karena pendekatan yang
diterapkan orangtua dan sekolah tentunya memiliki perbedaan yang mendasar.

Mengundang Perusahaan Mitra


Salah satu kunci keberhasilan pendidikan bagi sekolah kejuruan adalah
bagaimana sekolah tersebut mampu bekerjasama dengan dunia usaha/dunia
industri (DU/DI). Hal itulah yang diterapkan SMK Negeri 2 Surakarta dalam upaya
untuk peningkatan kualitas sekolah.
Simak penuturan Budi Santoso, pemilik PT Jala Yatra Teknika, perusahaan
yang terjun di bidang perbengkelan, khususnya mesin bubut. Ia bekerjasama
dengan SMK Negeri 2 Surakarta baru berjalan satu tahun. Kebetulan
perusahaan kami baru berdiri empat tahun lalu. Karena siswa sekolah ini terkenal
bagus maka kami menawarkan untuk bekerja sama, ungkapnya.
Pekerjaan utama perusahaannya mengerjakan pesanan spare part mesin
industri. Pelanggan utamanya PT Tirta Investama, produsen minuman kemasan
Aqua dan PT Sarihusada, produsen susu merek SGM.
Budi mengatakan, siswa di industri mempraktekkan ilmu yang telah
didapatkan di sekolah. Pada umumnya siswa banyak memperoleh teori
ketimbang praktiknya. Mungkin karena terkendala alat praktik. Kalau sudah
praktik sudah kayak buruh sendiri. Kita nggak mau tahu anak itu prakerin atau
tidak. Yang penting masuk ke sini ikuti aturan kita, ujarnya.
Sesuai dengan ketentuan dari sekolah, siswa magang selama tiga bulan.
Untuk tahun ini sekolah mengirimkan dua orang siswa. Setelah selesai magang
di sini, siswa kami berikan sertifikat. Dengan tujuan agar kompetensi mereka
terjamin, tidak ada unsur karangan, kata Budi Santoso.

239
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

240
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN


Provinsi DI Yogyakarta

241
SMK Negeri 2 Depok, Kabupaten Sleman

BANYAK
DIINCAR
Industri
Pertambangan

M
enyadari potensi dan kekayaan mineral di
Indonesia, SMK Negeri 2 Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
membuka program keahlian geologi
pertambangan sejak 1972. Tingginya
kebutuhan terhadap sumber daya manusia dunia pertambangan
membuat lulusan sekolah ini menjadi incaran kalangan industri.
Sebelum lulus sekolah, mayoritas siswa geologi
pertambangan sudah habis dipesan oleh mitra industri yang
sebagian besar beroperasi di luar Jawa. Beasiswa pendidikan,
praktik kerja, dan jaminan untuk bekerja di industri setelah
lulus menjadi komitmen yang diberikan industri. Oleh karena
itulah jurusan ini menjadi favorit banyak lulusan SMP dari luar
Yogyakarta.

242
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Kepala SMKN 2 Depok Drs. Aragani Mizan Zakaria, M.Pd. mengatakan,


sejak awal dibuka, program studi geologi pertambangan tidak pernah sepi
peminat karena ada jaminan lapangan pekerjaan. Faktor penghasilan yang
tinggi di perusahaan tambang juga menjadi penarik yang kuat. Posisi tertinggi
yang sudah dipegang alumni adalah manajer. Mereka sekolah lagi dan punya
spesialisasi sehingga bisa menjadi manajer. Padahal, standar kompetensinya
berdasarkan ijazah seharusnya di posisi mandor, kata Aragani.
Sesuai dengan kebutuhan industri, sekolah yang berlokasi di Mrican,
Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, itu memiliki kurikulum spesifik.
Harapannya, siswa akan memiliki keahlian dalam pemetaan topografi dan
geologi, pemetaan geologi, pengeboran, geotek, dan analisis fosil, batuan,
serta bahan galian.
Prospek kerja yang tersedia di industri antara lain tenaga survei sumber
daya energi, penilai, peninjau sumur, juru bor, juru ledak, juru gambar, dan tenaga
di laboratorium. Karena memiliki kurikulum yang spesifik, banyak guru geologi
pertambangan yang diminta mengajar di SMK lain di sejumlah daerah.

243
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

Drs. Aragani Mizan Zakaria, MPd.,


Kepala SMK Negeri 2 Depok, Sleman

Setiap tahun kami kerja sama dengan 25-30 industri. Untuk mengetahui
secara persis kebutuhan industri, praktik siswa tidak hanya di Pulau Jawa,
tetapi juga di luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Maluku, dan Kalimantan. Ketika
praktik, semua biaya ditanggung industri dan siswa mendapat uang saku, kata
Aragani.

Potensi Jurusan Lain


Selain unggul di jurusan geologi pertambangan, sekolah ini memiliki jurusan
lain yang prestasinya juga patut dibanggakan, seperti jurusan elektronik industri,
teknik komputer jaringan, permesinan, otomotif, kimia industri, dan kimia analis.
Sebagai sekolah yang dipersiapkan pemerintah pusat untuk menjadi sekolah
model atau percontohan, Margareta Endah Titisari, S.Pd. guru produktif Jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan menceritakan, sekolahnya kerap mendapat
tawaran kegiatan pembelajaran atau bermodel sesuai lini industri (teaching
factory) di semua program keahlian. Namun, tidak semua tawaran bisa
ditindaklanjuti. Salah satunya perakitan sepeda motor dan mobil. Alasannya,
luas lahan bengkel laboratorium untuk bidang otomotif tidak mencukupi.

244
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Meski demikian, sejak tiga tahun lalu Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan,
menerima tawaran pemerintah untuk merakit laptop SMK Mugen, laptop SMK
Zyrex, personal computer (PC) SMK Relion, liquid crystal display (LCD), in focus
SMK Zyrex, dan mesin computer numerical control (CNC). Sampai sekarang
perakitan laptop dan PC tetap berlanjut serta telah dirakit lebih dari 2.000
laptop. Selain untuk memenuhi kebutuhan SMK lain di Yogyakarta, Jawa Tengah,
dan Jawa Timur, sekolah juga menerima pesanan dari pihak luar.
Karena sudah sering merakit laptop, kata Endah, siswa kelas XI dan XII
hanya membutuhkan waktu 12-15 menit untuk merakit satu laptop. Namun, itu
dikerjakan secara berkelompok dengan anggota 3-4 siswa per kelompok.
Siswa program keahlian lain juga tak mau kalah dalam berprestasi.
Misalnya saja, siswa jurusan otomotif membuat alat penekan emisi bensin
yang keluar dari knalpot sepeda motor. Inovasi ini memenangi Lomba Karya
Ilmiah Remaja Nasional yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. Biaya produksinya hanya Rp 129.000 dan dapat digunakan selama
satu tahun. Sebetulnya banyak industri yang mau memroduksi massal, tetapi
belum ditindaklanjuti karena hak paten siswa harus dilindungi. Sampai saat ini
pun masih dalam tahap pengembangan desain, kata Drs. Totok Wisnutoro,
guru Teknik Kendaraan Ringan (TKR). TKR sedang menggagas mobil berciri
khas Yogyakarta, seperti taksi London, Inggris. Mereka akan menggandeng
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Pentingkan Karakter
Untuk memperoleh
bibit unggul sesuai dengan
kebutuhan, mitra-mitra
industri sudah mulai
berburu SDM di sekolah
pada Desember-Januari.
Lima tahun lalu mitra
industri umumnya mencari

Margareta Endah Titisari, SPd., guru Teknik


Komputer dan Jaringan (kanan) dan
Erma Ade Susmonowati, SPd., guru Bahasa Inggris

245
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

siswa yang terampil. Namun, kebutuhan itu lalu bergeser. Kini mitra industri
lebih mengedepankan SDM yang memiliki karakter. Alasannya, lebih mudah
meningkatkan keahlian daripada membentuk karakter siswa.
Bobot nilai untuk karakter sekarang 70 persen, sementara keahlian dan
pengetahuan hanya 30 persen. Alasan industri, siswa diberi pendidikan dan
pelatihan 2-3 minggu saja sudah terampil. Tetapi, untuk membuat karakter yang
baik, satu tahun pun belum tentu bisa, kata Aragani, Kepala SMKN 2 Depok.
Dalam menerapkan pendidikan karakter, kata Aragani, siswa diwajibkan untuk
masuk ke sekolah sebelum pukul 6.45 pagi. Alasannya agar bisa melaksanakan
upacara pada hari Senin, yang dilanjutkan doa bersama. Jika pada hari selain
senin, siswa diwajibkan doa bersama yang dilanjutkan salat dhuha berjamaah
di masjid. Tapi praktiknya saat ini masih bergantian, karena masjid dengan
kapasitas besar masih dalam tahap renovasi, katanya.
Targetnya, setelah jadi masjid tersebut juga digunakan untuk salat dhuhur
dan salat asar berjamaah bagi siswa yang beragama Islam. Sementara yang
beragama nonmuslim melaksanakan doa yang dibimbing guru agamanya
masing-masing. Kita tidak menampik perbedaan tersebut. Sekolah ini selalu
menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama. Tidak ada yang namanya
bullying, kata Aragani, yang lahir di Pekalongan, 3 Februari 1963 itu.
Selain karakter religius, para siswa SMKN 2 Depok juga dibiasakan hidup
disiplin dan tanggung jawab. Mereka tidak diperkenankan masuk terlambat,
rambut gondrong, merokok, bertato, bertindik, dan memakai sepatu selain
warna hitam serta seragam harus lengkap. Peraturan ini semata-mata untuk
membentuk mental kompak dan berjiwa adil.
Apabila ada yang terlambat sekali, misalnya, siswa tersebut diberikan
peringatan dan pengurangan poin. Artinya jika semakin banyak membuat
pelanggaran poin semakin berkurang dan ada potensi untuk dikeluarkan dari
sekolah. Terlambat yang kedua, diberikan hukuman tidak boleh mengikuti jam
pelajaran pertama hingga selesai. Dan terlambat ketiga kalinya, orangtua
dipanggil ke sekolah kemudian dicari penyebabnya dan solusi untuk
memecahkan masalah tersebut.
Begitu juga dengan ketertiban seragam. Setiap pagi selalu ada guru piket
yang sudah menunggu di depan gerbang. Fungsinya untuk melihat siapa saja
yang tidak menggunakan kelengkapan yang sudah diwajibkan. Gurunya ada
empat, dari kesiswaan dua orang dan dari BK dua orang. Mereka bisa tahu
karena siswa begitu masuk gerbang sekolah harus copot jaket dan menuntun
sepedanya, kata Aragani.

246
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Khusus untuk yang bertato dan bertindik, pihak sekolah sudah


mengantisipasi sejak awal. Karena sekolah ini banyak dicari orang,
maka seleksi yang diterapkan sangat ketat. Selain harus lolos
nilai NUM dan tes tertulis, calon siswa dilaksanakan tes fisik, baik
ketahanan fisiknya maupun keutuhan badannya. Jika yang bertato
atau bertindik maka saya anggap tidak sempurna, ungkap Aragani.
Aragani mengatakan, pembinaan karakter juga diterapkan melalui
Kesamaptaan dengan mengundang anggota TNI ke sekolah. Tetapi
mengudang TNI secara langsung ke sekolah saat ini sudah tidak lagi,
terakhir dua tahun lalu. Kini kita menggunakan mantan anggota TNI
yang telah direkrut sebagai tenaga pengajar olahraga. Pelaksanaan
program Kesamaptaan sebelum matapelajaran olahraga dimulai,
ungkapnya.

247
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

Lahirnya Stembayo
Atas segala raihan prestasi tersebut, kini SMKN 2 Depok menjadi salah satu
sekolah favorit di Yogyakarta. Salah satu faktor lain adalah hingga kini tetap
menggunakan sistem pendidikan lama dengan menerapkan pendidikan empat
tahun. Tiga tahun awal ditempuh di sekolah, dan satu tahun sisanya digembleng
di industri dalam bentuk magang atau praktik kerja.
Aragani, kepala sekolah yang menjabat sejak tahun 2010 itu mengatakan,
sistem pendidikan empat tahun diterapkan sejak sekolah ini berdiri tahun
1972, atau 44 tahun lalu. Tetapi seiring berjalannya waktu, SMKN 2 Depok
menerapkan kurikulum sesuai anjuran pemerintah, yaitu Kurikulum 2013, yang
bersinergi antara teori, praktik, dan praktik kerja di dunia industri/dunia usaha.
SMKN 2 Depok yang menempati lahan seluas 42.077 m2, saat ini memiliki
2.073 siswa dan guru sebanyak 164 orang, yang terdiri atas lulusan S2 dan S3
sebanyak 40 orang dan sisanya lulusan S1. Selain itu didukung dengan tenaga
kependidikan berjumlah 47 orang. Visi sekolah ini adalah terwujudnya sekolah
unggul penghasil sumber daya manusia yang berbudi pekerti luhur dan kompeten.
Sedangkan misinya ada enam. Pertama, melaksanakan proses pendidikan dan
pelatihan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berbudi pekerti
luhur, kompeten, memiliki jiwa kewirausahaan, dan berwawasan lingkungan.
Kedua, melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan
Kurikulum yang dikembangkan di SMKN 2 Depok. Ketiga, menyediakan dan
mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Keempat, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler sebagai
sarana mengembangkan bakat, minat, prestasi, dan budi pekerti peserta didik.
Kelima, membangun dan mengembangkan jaringan teknologi informasi dan
komunikasi serta kerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder) baik
nasional maupun internasional. Keenam, meningkatkan kualitas pendidik dan
tenaga kependidikan yang profesional.
Jika menengok ke belakang, SMKN 2 Depok lahir pada masa program
Pembangunan Lima Tahun Kesatu (Pelita I) yang digulirkan pemerintah sebagai
bentuk pembaharuan pada sistem pendidikan nasional, khususnya pada
lembaga pendidikan yang diarahkan untuk siap mencetak tenaga kerja. Maka
dibentuklah suatu proyek dengan nama Proyek Perintis Sekolah Teknologi
Menengah Pembangunan dengan masa studi lebih lama dibanding standar
SMU atau SMK lainnya, yaitu butuh waktu 4 tahun untuk bersekolah di STM
Pembangunan.
Pada tahun 1970-1973, pemerintah mendirikan STM Perintis Pembangunan,
yakni, STM Pembangunan Jakarta (SMKN 26 Jakarta, 1971), STM Pembangunan
Semarang (SMKN 7 Semarang), STM Pembangunan Yogyakarta (SMKN 2

248
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

249
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

Depok, Sleman Yogyakarta), STM Pembangunan Surabaya (SMKN 5


Surabaya), STM Pembangunan Ujung Pandang (SMKN 5 Makassar),
STM Pembangunan Bandung (SMKN 1 Cimahi), STM Pembangunan
Pekalongan (SMKN 3 Pekalongan), dan STM Pembangunan
Temanggung (SMKN 1 Temanggung). Kemudian tahun 1974 dibangun
empat sekolah menengah dengan nama STM Teknologi Menengah
Pertanian yang berlokasi di Jember (Jawa Timur), Boyolali (Jawa
Tengah), dan Tangerang (Banten), dengan lama belajar tiga tahun.
Pembukaan SMKN 2 Depok diresmikan pada tanggal 29 Juni
1972 oleh Presiden Soeharto. Ketika itu ada lima jurusan, yaitu Mesin
Umum dan Konstruksi, Listrik Arus Kuat dan Lemah, Sipil Basah dan
Bangunan, Kimia Industri, serta Geologi Tambang. Bangunan sekolah
belum rampung, sehingga pembelajaran angkatan pertama masih
numpang di STM Negeri 1 Jetis, Yogyakarta.
Nama Stembayo tercetus pada tahun kedua, atau tahun 1973.
Untuk keperluan kegiatan ekstrakurikuler pada saat itu sekelompok
siswa pecinta alam mendirikan perkumpulan Camille Papasektembayo
(Putra Pecinta Alam STM Pembangunan Yogyakarta) yang selanjutnya
secara lebih mudah mereka menyebut Pecinta Alam Stembayo. Nama
ini diketahui oleh pengelola sekolah, sehingga istilah Stembayo lebih
dikenal dan familiar untuk sebutan STM Pembangunan Yogyakarta
hingga sekarang. Organisasi sejenis diantaranya Pepeal Stembayo.
Bersamaan dengan tercetusnya nama Stembayo, diciptakan juga lagu
Mars STM Pembangunan yang saat ini dikenal yang diciptakan oleh almarhum
Sudarto, SPd. setelah terpilih dalam lomba cipta lagu mars STM Pembangunan
yang diikuti oleh perwakilan STM Pembangunan seluruh Indonesia. Almarhum
Sudarto, S.Pd. adalah alumni angkatan ke-2 (1973).

Program Studi dan Sarana Penunjang


SMKN 2 Depok merupakan sekolah kejuruan dengan jurusan terbanyak di
Yogyakarta, yaitu 11 jurusan. Kesebelas jurusan itu adalah: Teknik Audio Video,
Teknik Perbaikan Bodi Otomotif, Teknik Permesinan, Teknik Gambar Bangunan,
Teknik Komputer dan Jaringan, Geologi Pertambangan, Kimia Industri, Kimia
Analisis, Teknik Otomasi Industri, Teknik Pengolahan Migas dan Petrokimia, dan
Teknik Kendaraan Ringan.
Berbagai fasilitas juga telah dimiliki sekolah ini, baik fasilitas tiap jurusan
maupun fasilitas umum lainnya. Misalnya, pada Jurusan Gambar Bangunan

250
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

terdapat bengkel batu beton, bengkel kayu mesin, lab ukur tanah, lab komputer
CAD, bengkel plumbing, lab material tes, dan lab gambar manual. Pada Jurusan
Teknik Komputer Jaringan terdapat fasilitas lab hardware, lab LAN, WAN, dan
pemrograman, serta lab jaringan. Pada Jurusan Teknik Audio Video terdapat
bengkel elektronika dasar, bengkel mekanik elektronika, las komputer, dan
bengkel elektronika audio video.

251
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

Pada Jurusan Teknik Otomasi Industri terdapat bengkel listrik dasar,


bengkel mesin listrik, lab elektronika, lab komputer dan PLC. Pada Jurusan
Teknik Permesinan terdapat bengkel pemesinan dan kerja bangku, bengkel
sheet metal, bengkel computer numerically aided drawing and desing (CADD),
bengkel computer numerically controlled (CNC), dan lab pengukuran. Pada
Jurusan Teknik Perbaikan Bodi Otomotif dan Teknik Kendaraan Ringan terdapat
bengkel body repair, bengkel body paint, ruang colour matching, bengkel general,
bengkel listrik, serta bengkel chasis dan pemindah tenaga.
Pada Jurusan Kimia Industri dan Kimia Industri terdapat lab kimia utara, lab
kimia tengah, lab kimia selatan, lab fisika, dan lab analisa kimia. Pada Jurusan
Teknik Pengelolaan Minyak dan Petrokimia terdapat tiga buah lab minyak bumi,
seperangkat peralatan pengujian produk minyak bumi, dan simulator kontrol
proses (pengendalian level). Pada Jurusan Teknik Geologi Pertambangan
terdapat lab fosil dan batuan, pemboran, batuan dan galian, perpetaan, ukur
tanah, lab paleontologi, dan lab mekanika tanah.
Sedangkan fasilitas umum yang dimiliki antara lain auditorium, show room,
lapangan olahraga, ruang ICT, lab bahasa Inggris, lab KKPI, 26 ruang teori,
perpustakaan, ruang UKS, ruang OSIS, ruang BK, gudang, ruang multimedia,
tempat pengolahan sampah, masjid besar, dan map denah sekolah.

252
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Menurut Aragani, SMKN 2 Depok telah menjalin kerja sama dengan 30


industri untuk mengombinasikan kurikulum pendidikan yang diterapkan di
sekolah dengan kebutuhan di industri. Jadi, setelah menyelesaikan kelas
tiga di sekolah, para siswa mengikuti Ujian Nasional. Setelah itu mereka
menyelesaikan praktik di industri, katanya.

Bersinergi dengan Komite Sekolah


Para orangtua pun bangga bisa menyekolahkan anak-anaknya di SMKN 2
Depok Sleman. Hal itu dikatakan Ketua Komite Sekolah Drs. Dulpranoto. SMKN
2 Depok menjadi buruan banyak orangtua yang ingin menyekolahkan anak-anak
mereka. Menurut saya, ini satu-satunya sekolah yang tak hanya menyiapkan
siswanya siap kerja, tetapi juga menanamkan jiwa wirausaha. Dengan mereka
bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri, kata Pranoto, yang menjabat
sebagai Ketua Komite sejak tahun 2000 itu.

253
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

254
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

255
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

Menurut Pranoto, SMKN 2 Depok juga sekolah yang patut diteladani sekolah
lain. SMK di Yogyakarta sepatutnya memiliki kualitas sekolah yang sama bagus,
bahkan kalau bisa semua menjadi sekolah percontohan nasional. Saya tidak
merendahkan sekolah lain, tetapi setidaknya mereka bisa mencontoh proses
pendidikan dan pembiasaan-pembiasaan baik untuk diterapkan di sekolah lain,
harap pensiunan guru itu.
SMKN 2 Depok, menurut Pranoto, memiliki pamor baik. Untuk bisa masuk
ke sekolah ini calon siswa harus mengikuti berbagai serangkaian tes yang
cukup sulit, dan persaingannya pun cukup ketat. Orangtua, kata Pranoto, selalu
berkomunikasi dengan pihak sekolah untuk kemajuan dan perkembangan
sekolah menjadi lebih baik lagi.
Kami tidak boleh puas dengan prestasi dan gapaian yang membanggakan
lainnya. Kami terus berusaha menjadi lebih baik lagi demi masa depan anak
bangsa. Saya pun selaku ketua komite, juga sebagai penyambung lidah orangtua
dengan sekolah, selalu menyampaikan masukan/saran dan keluh kesah dari
orangtua. Begitu pun sebaliknya, sekolah menyosialisasikan program dan
target yang hendak dicapai, katanya.
Komite dilibatkan dalam membantu pembangunan fasilitas sekolah seperti
renovasi gedung dan pembangunan masjid baru. Tetapi ini sifatnya bukan
pungli atau tagihan yang memaksa. Kebanyakan
orangtua siswa di sekolah ini paham betul
tentang pendidikan. Bahwa pendidikan yang
berkualitas tak lepas dari sumber dana atau
anggaran yang lancar, katanya. Jika ada
yang tidak mampu, ya tidak bayar ndak
papa. Bahkan sekolah memberikan
beasiswa asal prestasinya pun bagus.

Drs. Dulpranoto,
Ketua Komite SMK Negeri 2 Depok, Sleman

256
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Kebanggaan Para Siswa


Pun juga dirasakan oleh siswa -siswa SMKN 2 Depok, di antaranya, Titanika,
siswa kelas XII Kimia Analisis dan Yola Pramudiana, Teknik Pengolahan Migas dan
Petrokimia. SMKN 2 Depok merupakan sekolah unggulan. Oleh sebab itu saya
memilih sekolah di sini. Cita-cita itu tercetus sejak saya masih SMP, tuturnya.
Selain itu, ia memilih Jurusan Kimia Analisis karena sejak SMP ia menyukai
matapelajaran Kimia. Maka ia bercita-cita untuk memperdalam ilmu tersebut di
SMK dengan program kejuruan Kimia Analisis.
Titanika juga merasa senang dengan pembentukan karakter yang diterapkan
sekolah. Dulu saya termasuk anak yang ogah-ogahan. Tetapi semenjak sekolah
di sini telah berubah drastis. Karena sekolah mewajibkan masuk pagi, tidak
boleh terlambat, seragam harus lengkap, juga tanggung jawab. Jadi saya tidak
pilih masuk sekolah ini, katanya
Menurut Yola Pramudiana, ia memiliki SMKN 2 Depok karena ada saudara
yang pernah sekolah di sini dan sukses. Pun juga dikuatkan dengan kabar
sekolah ini menerapkan disiplin yang ketat. Dengar kabar itu saya pun semakin
tertantang untuk berlomba-lomba bisa sekolah di sini. Dengan kedisiplinan
yang diterapkan, saya rasa
perubahan yang lebih baik
akan tercipta, tutur Yola.
Pilihannya di Jurusan
Teknik Pengolahan Migas dan
Petrokimia atas rekomendasi
dari kakaknya. Sekarang
ini kebutuhan ahli di bidang
pengolahan migas semakin
menipis. Oleh sebab itu
jurusan ini pasti prospek

Yola Pramudiana, siswa kelas 3 Teknik


Pengolahan Migas dan Petrokimia (kiri) dan
Titanika, siswi KImia Analis (kanan)

257
SMK NEGERI 2 DEPOK
KABUPATEN SLEMAN

ke depannya sangat bagus, kata Yola, yang pernah meraih juara 2 Lomba
Debat Bahasa Inggris tingkat Provinsi DIY tahun 2016 itu. Saya ingin
masuk SMK karena ingin cepat bekerja supaya orangtua tidak harus
membiayai saya terus, katanya. Saya didorong orangtua masuk SMKN 2
Depok, karena biasanya orang-orang dari sekolah ini katanya sukses.

Satu-Satunya di Yogyakarta
Pengawas SMK dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Dra. Sigit Sri
Hartati mengatakan bahwa SMKN 2 Depok memang sejak dulu menjadi
sekolah favorit yang diburu banyak peminat, juga terkenal melahirkan siswa
yang siap kerja dengan lama studi empat tahun Apalagi program keahlian
atau jurusan yang ditawarkan berbeda dari yang lain. Seperti, Geologi
Pertambangan, Teknik Pengolahan Minyak dan Petrokimia. Tentunya
cukup menyita perhatian banyak calon siswa. Hingga akhirnya peminatnya
membludak, karena lapangan kerjanya terbuka luas, kata Hartati.
Di Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman jumlah
SMK sebenarnya banyak, tapi cuma satu yang
memiliki jurusan pertambangan, yakni
SMKN 2 Depok. Hartati sendiri membina
delapan SMK dari 53 SMK di Kabupaten
Sleman. Tetapi yang berstatus
negeri hanya delapan SMK.
Banyak SMK bermunculan tanpa
memperhatikan kualitas. Tapi
karena sudah menjadi kebutuhan,
jadi dinas mengeluarkan izin,
katanya.

Dra. Sigit Sri Hartini,


Pengawas SMK Dinas Pendidikan Sleman

258
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Hartati memulai kariernya sebagai guru di SMA Negeri 1 Depok tahun 1992.
Kemudian tahun 2006 menjadi pengawas SMK di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sleman. Selama menjadi pengawas SMK, ia pernah menjadi Pengawas
Berprestasi Tingkat Kabupaten Sleman tahun 2013 sampai 2015, secara
berturut-turut.
Kini ia menjadi pengawas untuk 15 SMK di Kabupaten Sleman, khususnya
matapelajaran Bahasa Indonesia atau matapelajaran kelompok bahasa, dan
juga menjadi pengawas manajerial di beberapa sekolah. Yang paling banyak di
sini adalah Kompetisi Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Komputer Jaringan.
SMKN 2 Depok adalah satu-satunya SMK pertambangan yang saya bina, kata
Hartati. Menurut dia, SMK pertambangan sangat diminati, karena luasnya
lapangan kerja di bidang ini. Buktinya, beberapa alumni SMKN 2 Depok yang
bekerja sampai ke Qatar dan Abu Dhabi, katanya.

259
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

260
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 5 SURABAYA


Provinsi Jawa Timur

261
SMK Negeri 5 Kota Surabaya

MENGKADER
JAWARA
Sejak Dini

"P
ara siswa kami yang melaksanakan prakerin
tak hanya di wilayah di Pulau Jawa saja, tapi
juga sampai ke luar pulau, bahkan hingga
Timor Leste. Industri bahkan tak keberatan
memberangkatkan mereka secara gratis,
mengurusi parport siswa, menyediakan pemondokan, makan
gratis, pakaian dicucikan, bahkan para siswa ini pun masih diberi
uang saku lumayan, kata Tatik Kustini, Kepala SMK Negeri 5
Surabaya.
SMK Negeri 5 Surabaya memang sangat istimewa. Banyak
industri mengakuinya. Yang menjadikan sekolah ini istimewa
adalah karena sekolah ini terbukti mampu menghasilkan sumber
daya manusia siap kerja yang sangat kompeten dan memiliki

262
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


mental siap kerja kriteria paling utama yang sangat dibutuhkan oleh para
pihak dunia industri. Tak mengherankan jika para lulusan SMK Negeri 5 Surabaya
ini menjadi favorit di dunia industri untuk buru-buru merekrut mereka bahkan
sebelum mereka benar-benar dinyatakan lulus sekolah.
Berdiri pada tanggal 22 Mei 1975, SMK Negeri 5 Surabaya ini dulunya
dikenal sebagai STM Pembangunan Negeri Surabaya. Sekolah yang berlokasi di
Jalan Mayjend Prof. Dr. Moestopo No. 167 169 Surabaya ini menggunakan
sistem pembelajaran selama 4 tahun, bahkan hingga saat ini. Karena durasi
pembelajaran yang lebih lama, tak heran jika sumber daya yang dihasilkan
pun lebih berkompeten karena para siswa mendapat bekal praktek kerja atau
prakerin selama enam bulan hingga satu tahun di dunia industri, selain bekal
teori yang juga mencukupi.

263
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

Prakerin Sampai ke Timor Leste


SMK Negeri 5 Surabaya yang berbasis teknik saat ini memiliki tujuh
kompetensi keahlian, antara lain Teknik Gambar Bangunan, Teknik Audio Video,
Teknik Instalansi Tenaga Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan,
Teknik Kimia Industri dan Teknik Kimia Analisis. Karena berbasis teknik, nyaris 80
persen siswanya adalah laki-laki. Sedangkan siswa perempuan sebagian besar
memilih jurusan Teknik Kimia Analisis. Sekolah yang memiliki luas 4,8 hektare ini
kini memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 80 rombel.
Menurut Tatik Kustini, dalam dua tahun terakhir ini, jurusan yang paling
banyak diminati adalah Teknik Gambar Bangunan maupun Teknik Kendaraan
Ringan. Meski nyaris semua jurusan di SMK Negeri 5 Surabaya memiliki grade
yang tinggi. Satu hal yang membuat Teknik Gambar Bangunan begitu diinginkan
adalah karena jurusan ini memiliki kesempatan bagi siswa untuk magang hingga
luar Pulau Jawa, bahkan sampai ke negara Timor Leste, pun mendapat uang
saku dalam jumlah yang menggiurkan.
Dulu, masyarakat beranggapan bahwa jurusan Teknik Gambar Bangunan ini
hanya akan melahirkan kuli atau buruh bangunan. Namun lambat laut penilaian
tersebut terkikis, dan kini Teknik Gambar Bangunan justru sangat diminati
karena mereka telah melihat sendiri bahwa jurusan
ini pun melahirkan generasi-generasi
kompeten yang memiliki
peluang sangat

Dra. Tatik Kustini, S.Pd., MM


Kepala SMK Negeri 5 Surabaya

264
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

265
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

besar di dunia kerja profesional, jelas kepala sekolah yang pernah meraih
penghargaan sebagai guru berprestasi ini.
Saat ini, SMK Negeri 5 Surabaya merupakan sekolah menengah kejuruan
terfavorit dan unggulan di Surabaya untuk bidang teknik. Oleh karena itu, tiap
penerimaan siswa baru, berbondong-bondong calon siswa mendaftarkan diri di
sekolah ini, baik itu karena minat pribadi ataupun dorongan dari keluarga. Namun
demikian, kuota siswa baru di SMK Negeri 5 Surabaya hanya sekitar 700 siswa,
sedangkan jumlah para pendaftar jauh lebih banyak. Untuk pendaftar dari luar
kota dibatasi dengan kuota 1 persen, sehingga umumnya para pendaftar dari
luar kota memiliki nilai Ujian Nasional yang sangat tinggi karena persaingan yang
sangat ketat. Jumlah total siswa tahun ajaran 2016/2017 mencapai 2.500
siswa.
Rahma Safitri, siswi kelas XII Jurusan Kimia Analis
juga sempat merasakan tingginya kompetisi saat
ia hendak mendaftarkan diri untuk bersekolah
di SMK Negeri 5 Surabaya. Namun demikian,
ia tak pantang mundur dan tetap berusaha
percaya diri. Ia merasa sangat bersyukur Rahma Safitri
karena diterima menjadi siswi SMK Siswa kelas XII Kimia Ana

Negeri 5 Surabaya. Saya ingin sekolah


di sini sejak saya masih kecil. Kakak
saya sering bercerita mengenai
prestasi-prestasi dan peluang-peluang
dari sekolah ini, sehingga hal itu
semakin memotivasi saya untuk masuk
di SMK Negeri 5 Surabaya, kata siswi
yang juga menjadi ketua OSIS ini.
Kini, ia merasa sangat bersyukur telah
menjadi bagian dari SMK Negeri 5 Surabaya. Ia
merasa optimis nantinya ia akan meraih peluang-
peluang bagus, misalnya segera mendapat pekerjaan
yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

266
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Sarana Pendukung yang Memadai


Dari sisi kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana, SMK
Negeri 5 Surabaya pun tak kalah dan sekolah menengah kejuruan
lainnya. Masing-masing kompetensi keahlian telah memiliki
bengkel maupun laboratorium praktek masing-masing. Sejauh
ini, salah satu kendala yang masih dirasakan adalah
kurangnya jumlah ruang kelas. Namun
demikian, sekolah dapat menyiasati
kekurangan tersebut melalui
pengaturan jam pelajaran.
Misalnya, untuk pelajaran
olahraga dapat dilakukan
di lapangan olahraga,
sedangkan pelajaran
agama dapat dilakukan
di masjid sekolah, selain
untuk memodifikasi
Safitri pembelajaran supaya
elas XII Kimia Analis
siswa tidak lekas bosan.
Selain itu, sekolah pun
kerap mendapat bantuan
CSR dari berbagai perusahaan
atau korporasi, misalnya dari
Pertamina. Sekolah pun pernah
mendapatkan beberapa mobil dari
Toyota untuk media praktik siswa.
Soal kompetensi guru-gurunya, sumber
daya manusia di SMK Negeri 5 Surabaya pun tak kalah
berkualitas meski menurut Tatik, sekolah sebenarnya masih Drs Adi Agiandi
membutuhkan tenaga guru tambahan untuk beberapa bidang Guru Teknik Gambar Bangunan
studi dan jurusan. Saat ini jumlah tenaga pendidik di SMK Negeri
5 Surabaya sebanyak 169 orang, sedangkan jumlah tenaga
kependidikannya sebanyak 29 orang.

267
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

Drs. Eko Budi Purnomo


Guru Kimia Industri

Drs. Adi Agiandi,


guru untuk Jurusan
Teknik Gambar
Bangunan yang
telah mengabdi
selama 28 tahun
di SMK Negeri 5
Surabaya ini pun
giat meningkatkan
kompetensi dirinya,
baik dengan cara belajar
sendiri maupun mengikuti
berbagai pelatihan, baik di
tingkat nasional maupun kota.
Guru juga ditantang untuk harus
selalu mengetahui perkembangan trend terkini dan harus dapat
menyesuaikan dengan kondisi global. Oleh karena itu, guru tidak boleh sekadar
puas dengan ilmu yang telah diperolehnya, katanya.
Sementara itu, Drs. Eko Budi Purnomo, guru di Jurusan Kimia Industri yang
telah mengajar selama 22 tahun ini berbagi mengenai strategi mengajarnya
supaya para siswa menjadi lebih kompeten. Anak anak seringkali membutuhkan
tantangan, oleh karena itu, kita harus banyak-banyak memberi mereka
kesempatan untuk praktek, katanya. Sejauh ini, sebagai guru, ia merasa selalu
bersemangat dan termotivasi karena para siswanya pun berupaya untuk selalu
kreatif melalui berbagai praktek yang dilaksanakan, misalnya para siswa berhasil
membuat kue jamur untuk menganalisa materi yang ada dalam kue tersebut,
atau membuat aquades dari tetesan air di air conditioning. Selama kreativitas
siswa selalu didukung, maka siswa akan berhasil menampilkan sisi terbaiknya.

268
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

269
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

270
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

271
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

Kreatif Berinovasi
Tak seperti sekolah menengah kejuruan lainnya yang juga
mengembangkan unit produksi sebagai sarana pembelajaran
entrepreneurship, SMK Negeri 5 Surabaya juga sedikit merasa kesulitan
dalam mengembangkan unit produksi sekolah. Pasalnya, sebagian besar
keuntungan yang didapat sekolah harus disetor kepada Pemerintah Kota
Surabaya sehingga ini pun mempengaruhi semangat para pengelola unit
produksi.
Meski demikian, hal tersebut tak pula mematahkan semangat para
siswa SMK Negeri 5 Surabaya untuk terus berkarya. Bahkan para siswa
sudah beberapa kali berhasil membuat produk-produk inovatif yang
sebenarnya bernilai jual tinggi atau memiliki manfaat yang cukup tinggi.
Siswa pernah berhasil membuat beberapa unit sepeda inovatif yang
dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus. Kami berikan pada
mereka yang membutuhkan. Direktorat PSMK juga pernah meminta kami
kembali memproduksi sepeda ini, kisah Tatik.
Produk inovasi lainnya yang dibuat siswa SMK Negeri
5 Surabaya antara lain pupuk kompos, yang terdiri dari
pupuk cair dan pupuk padat. Bahkan karena produk ini,
sekolah pernah memenangkan kejuaraan Ecopreneur
dan dimuat di Harian Jawa Pos. Di sini kan daun banyak
sekali, sehingga oleh anak anak diolah menjadi pupuk,
kata Tatik.
Achmad Alfiyansyah adalah siswa yang
beruntung mendapatkan gelar Eco
Student Of The Year 2016, terutama
berkat kiprahnya dalam mengolah
pupuk kompos di sekolah. Sekolah
ini punya banyak pohon, maka daun-
daunnya pun bisa dimanfaatkan
untuk membuat pupuk kompos.
Tak hanya daun, kami juga biasa

Achmad Alfiyansyah
Siswa

272
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

memanfaatkan buah-buahan dan juga ada tanaman langka. Kami menggunakan


buah yang sudah jatuh dari pohonnya atau kami mencari di pasar-pasar. Bahan
ini kemudian diolah untuk menjadi pupuk kompos. Selain digunakan sendiri,
kami juga berinisiatif untuk menjualnya, terang siswa yang juga aktif di
kegiatan ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja ini. Ia merasa sangat senang dan
bersemangat karena dapat mengangkat citra baik sekolah melalui kreativitas
yang dibuatnya bersama rekan-rekannya, yakni menggalakkan ecopreneur,
wirausaha berbasis lingkungan.
Salah satu hal menyenangkan lainnya mengenai bersekolah di SMK Negeri
5 Surabaya adalah adanya program sekolah gratis. Para siswa yang bersekolah
di sini tak perlu membayar uang sekolah bahkan hingga mereka lulus karena
sekolah sudah mendapat bantuan operasional pendidikan daerah (BOPDA) dari
Pemerintah Kota Surabaya. Jumlahnya sebesar 152.500 rupiah per siswa per
bulan. Bahkan untuk kegiatan prakerin pun sekolah berupaya untuk menjaring
Du/Di yang bersedia membiayai siswa, setidaknya untuk transportasi, dan lain
sebagainya. Kami mencari perusahaan yang seperti itu dan kami akan membuat
MoU dengan mereka. Biasanya, bahkan untuk gurunya yang kontrol pun dapat
tiket pesawat, hotel, dan sebagainya, tambahnya.

Laris Sebelum Lulus


Menurut Tatik, keterserapan lulusan ke industri mencapai lebih dari 80
persen. Bahkan sebelum siswa lulus, mereka sudah banyak direkrut oleh industri
meski ijazah mereka belum terbit. Adakalanya sekolah kehabisan stok lulusan,
padahal permintaan dari industri cukup tinggi.
Umumnya para pihak industri merasa amat puas dengan kompetensi
dan performance dari lulusan SMK Negeri 5 Surabaya. Semenjak sekolah
menerapkan sistem pembelajaran 4 tahun, hal ini pun mempengaruhi output
sekolah, yang juga dirasakan oleh pihak dunia industri. Dulu kami pernah
mencoba berubah menjadi pembelajaran tiga tahun. Setelah meluluskan siswa,
saya mendapat keluhan dari pihak du/di yang katanya merasakan perbedaan,
terutama dari tingkat kedewasaan lulusan-lulusan ini. Akhirnya kami pun kembali
menjadi sistem pembelajaran 4 tahun, hingga sekarang, jelas Tatik.
PT. Haleyora Power, anak perusahaan PT PLN adalah salah satu DU/DI yang
menjalin kerjasama dengan SMK Negeri 5 Surabaya. Haleyora Power selama
ini menangani manajemen proyek untuk pekerjaan operasi dan pemeliharaan
(O&M) jaringan transmisi tegangan menengah, tegangan rendah dan jaringan
distribusi. Kerjasama Haleyora Power, Region Jawa Timur di Surabaya dan SMKN

273
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

Aninta Febrasanda Matulu,


Supervisor Bagian Nonteknik PT Haleyora Power

5 Surabaya dalam hal rekrutmen tenaga kerja,


asesor dalam uji kompetensi, hingga pengadaan
guru tamu.
Aninta Febrasanda Matulu, Supervisor
Bagian Nonteknik
PT. Haleyora Po
wer, mengatakan
bahwa sejauh ini pe-
rusahaan tempatnya
bekerja lebih senang
merekrut siswa SMK,
terutama dari SMK Negeri 5 Surabaya. Anak SMK itu lebih mudah dibentuk,
masih muda, mudah diarahkan, dan kebanyakan masih belum menikah sehingga
konsentrasinya hanya untuk pekerjaan, karena kalau sudah masuk d sini harus
siap ditempatkan di mana saja, jelasnya.
Menjadi karyawan di PT. Haleyora Power, terutama yang bagian teknik,
adalah sebuah tantangan tersendiri, namun juga merupakan peluang yang
bagus untuk mengembangkan diri maupun menjaring pengalaman. Di sini,
untuk karyawan baru akan kami ikutkan dalam kegiatan In House Training tahap I
yang juga merupakan test skill. Mereka harus berani naik di ketinggian dan juga
harus tangkas karena itu adalah tuntutan pekerjaan di lapangan. Kegiatan In
House Training ini diadakan setiap 6 bulan sekali untuk semua karyawan, dan
sertifikasi kita adakan tiap tahun sekali untuk para teknisi. Jadi, pengalaman
bekerja di sini akan mendapat banyak nilai lebih, tutur Anin, sapaan Aninta.
Dalam rangka kepedulian pada sektor pendidikan PT. Haleyora Power
juga acapkali menggelar kegiatan pelatihan bersama untuk guru-guru SMK
di Surabaya, terutama untuk materi kelistrikan. Dengan demikian, para guru
SMK mendapat tambahan pengetahuan, terutama mengenai perkembangan
teknologi maupun keilmuan yang ada di dunia industri, sehingga guru dapat
mengidentifikasi kebutuhan DU/DI.

274
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Sejauh ini, ada lebih dari 100 pihak dunia usaha/industri yang telah bekerja
sama dengan SMK Negeri 5 Surabaya. Bentuk kerjasama yang terjalin dapat
berupa kegiatan tempat prakerin siswa, rekruitmen karyawan, guru tamu, hingga
asesor dalam uji kompetensi. Kegiatan prakerin di SMK Negeri 5 Surabaya
dilaksanakan saat siswa menginjak bangku kelas XIII atau kelas empat selama
6 12 bulan.
Dalam hal kerjasama dengan dunia industri, SMK Negeri 5 Surabaya juga
termasuk dalam 50 SMK di Indonesia yang menjalin kerjasama dengan Jepang.
Sekolah juga berencana untuk menerapkan kurikulum Jepang untuk jurusan
Kimia Analis. Sebenarnya ada dua jurusan yang ingin menggunakan Kurikulum
Jepang, yakni Teknik Permesinan dan Kimia Analis. Dalam hal ini Teknik Mesin
digabung dengan Teknik Kendaraan Ringan. Tapi jurusan Teknik Kendaraan
Ringan di Jepang dengan di Indonesia itu berbeda. Kalau di Indonesia lebih
terfokus pada sistemnya perawatannya, namun di Jepang lebih terfokus pada

275
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

cipta produknya. Makanya, kami ambil Jurusan Kimia Analisnya saja. Nanti
bekerja sama dengan perusahaan yang ada di Jepang, anak-anak kami kirim ke
sana terlebih dahulu, terang Tatik.
Selain mengandalkan kinerja BKK SMK Negeri 5 Surabaya dalam membina
hubungan dengan DU/DI, ikatan alumni SMK Negeri 5 Surabaya atau Ikastemba
pun memiliki peran dan pengaruh yang cukup penting dalam menyukseskan
hubungan dengan berbagai pihak DI/DI. Sebagai sekolah yang telah berusia
lebih dari 40 tahun, SMK Negeri 5 Surabaya telah melahirkan banyak sekali
generasi-generasi sukses di masyarakat. Ada alumni yang punya perusahaan
di Tangerang. Ada juga yang telah menjadi orang kepercayaan di industri-industri
besar. Saya pernah bertemu dengan salah seorang alumni yang mengatakan
pada saya, bahwa sebenarnya produk brand Miyako dan Shimizu itu adalah
buatan alumni SMKN 5 Surabaya. Saya pikir itu dari Jepang atau Cina, cerita
Tatik.
Meski banyak lulusan SMK Negeri 5 Surabaya yang telah sukses bekerja
hingga meraih posisi penting di tempatnya bekerja, Tatik salalu menyarankan
mereka untuk kemudian melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi,
misalnya ke universitas. Dengan pendidikan yang lebih tinggi, maka hal itu pun
akan meningkatkan martabat, posisi, hingga nilai tawar seseorang.

276
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Sekolah Pencetak Prestasi


Boleh dikatakan bahwa SMK Negeri 5 Surabaya adalah sekolah pencetak
prestasi. Bukan lantaran sekolah ini telah memiliki bibit-bibit unggulan, namun
juga tak lepas dari peran serta seluruh pihak dan sistem yang telah terbina
dengan baik. Dalam kejuaraan LKS saja, setiap tahun SMK Negeri 5 Surabaya
selalu berhasil memborong piala untuk berbagai kategori, bahkan hingga
di tingkat nasional. Bahkan Jurusan Teknik Kendaraaan Ringan pun pernah
menembus hingga tingkat dunia, di ajang World Skill Competition 2013 di
Jerman.
Kiat dan strategi yang digunakan di SMK Negeri 5 Surabaya dalam mencetak
generasi berprestasi adalah dengan cara mengkader siswa sejak masih duduk
di bangku kelas X, atau pembinaan berjenjang. Bagian kesiswaan siswa telah
membuat program pembibitan para juara ini sejak dini sehingga ketika tiba
waktu lomba, para siswa yang sudah dikader untuk berkompetisi ini langsung
siap.

277
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

278
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

279
SMK NEGERI 5
KOTA SIURABAYA

Sejak kelas X, bidang kesiswaan sekolah menyampaikan kepada seluruh


siswa mengenai program pencarian bibit untuk kompetisi LKS. Para siswa yang
berminat dapat mengajukan diri dan mengikuti pembinaan. Namun demikian,
sekolah juga terus memantau perkembangan siswa melalui nilai-nilai mereka.
Nanti mereka akan diseleksi bagaimana kesiapannya, baik mental, fisik,maupun
kompetensi akademiknya. Mengikuti LKS itu tak sekadar pintar saja, namun

juga harus punya mental juara, kata Tatik. Para siswa yang mengikuti pembinaan
tersebut akan mendapat tambahan materi di luar jam belajar sekolah sehingga
tidak mengganggu kegiatan sekolah.
Menjelang lomba, para siswa yang siap bertarung ini mendapat pembinaan
yang semakin intensif. Bahkan adakalanya para kader ini diikutkan dalam
berbagai try out untuk membiasakan mereka dengan atmosfer kompetisi.
Target kami bukan juara, tapi hanya untuk mempersiapkan mental mereka
terlebih dahulu,Tatik menjelaskan. Pada saat siswa mengikuti lomba, adik

280
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

kelasnya pun diikutsertakan ke lokasi lomba meski hanya sekadar menyertai.


Harapannya, supaya dia dapat memahami kondisi lomba, tambahnya.
Selain itu, sekolah juga melibatkan pihak industri untuk membantu siswa
yang hendak berkompetisi untuk semakin mengasah kemampuan yang akan
dilombakan. Tak hanya industri, sekolah juga mengundang para alumni yang
pernah menang dalam lomba untuk memberikan motivasi kepada siswa. Di
SMK Negeri 5 Surabaya, para alumni yang pernah mengikuti lomba LKS bahkan
membuat komunitas atau ikatan sendiri, dan peran mereka adalah sebagai
motivator bagi adik-adik mereka dan juga membantu sekolah manakala
dibutuhkan. Setiap Sabtu, para alumni ini memiliki jadwal datang ke sekolah
untuk memberikan motivasi kepada para siswa, kata Tatik.
Strategi ini terbukti sangat berhasil, karena SMK Negeri 5 Surabaya telah
dikenal sebagai pemborong jawara dalam berbagai kompetisi, utamanya dalam
LKS. Untuk LKS tingkat Kota Surabaya saja kami mengikutikan 14 siswa, 13
siswa berhasil meraih juara, hanya satu siswa yang tidak mendapat juara.
Selain konsisten dalam program pembelajaran, SMK Negeri 5 Surabaya
juga memfasilitasi para siswa dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler
yang mengasah minat dan bakat mereka. Ada kurang lebih 15 kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat dipilih siswa, mulai dari kegiatan olahraga, kesenian,
keagamaan, maupun penelitian. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari
Sabtu karena pada hari Senin Jumat untuk kegiatan pembelajaran sekolah.
Para siswa sangat antusias dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, tak
heran jika sekolah selalu ramai setiap hari hingga menjelang sore. Salah satu
ekstrakurikuler andalan SMK Negeri 5 Surabaya adalah Basket. Bahkan tim
basket SMK Negeri 5 Surabaya ini sangat disegani, terutama di wilayah Jawa
Timur, karena kerap menorehkan prestasi gemilang.
Di antara sekian banyak sekolah menengah kejuruan, terutama di wilayah
Jawa Timur, nama besar SMK Negeri 5 Surabaya memang telah bergaung
sebagai salah satu SMK Teknik terbaik. Dengan prestasi dan pencapaian yang
selama ini telah berhasil diraih, SMK Negeri 5 Surabaya berharap dapat menjadi
inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk terus maju bersama dan melahirkan
generasi-generasi penerus bangsa yang unggulan.

281
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

282
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK MUHAMMADIYAH 7
GONDANGLEGI, KABUPATEN MALANG
Provinsi Jawa Timur

283
SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Kabupaten Malang

TAMPIL
INOVATIF
Tuk Jadi Unggulan

D
ulu, tak ada yang menyangka jika sekolah yang
terletak di tengah-tengah perkebunan tebu ini
akan menjadi sekolah maju yang penuh prestasi
dan disegani. Tak pula ada yang menyangka bahwa
sekolah ini ternyata mampu membangun gedung
megah yang dinobatkan sebagai gedung SMK tertinggi se-
Indonesia. Kini, sekolah ini telah menjadi buah bibir di masyarakat.
SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, atau biasa disingkat
menjadi SMK MUTU Gondanglegi, berdiri sejak tahun 1994.
Awalnya, sekolah menengah kejuruan yang beralamat di Jalan
KH. Ahmad Dahlan No.20, Putat Kidul, Gondanglegi, Malang, Jawa
Timur ini hanya memiliki dua kompetensi keahlian saja, yakni
Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Instalasi Tenaga Listrik.

284
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Namun kini, sekolah yang berada di bawah bendera Muhammadiyah ini telah
memiliki 10 kompetensi keahlian. Tahun depan, sekolah akan menambah lagi
kompetensi keahlian baru.
Kompetensi keahlian SMK MUTU Gondanglegi meliputi Teknik Ototronik,
Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Sepeda
Motor, Teknik Komputer dan Jaringan, Administrasi Perkantoran, Perbankan,
Keperawatan, Farmasi, dan Perhotelan. Semua kompetensi keahlian tersebut
telah terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN). Jumlah siswa
keseluruhan pada tahun ajaran 2015/2016 mencapai 2.300 siswa. Jumlah
siswa terbanyak se-Kabupaten Malang. Oleh karena banyaknya jumlah siswa,
untuk mensiasati kecukupan rombongan belajar, sekolah menerapkan sistem
pembelajaran dalam dua shift. Siswa pada shift pertama belajar pada pukul
07.00- 12.00 wib. Siswa pada shift kedua belajar pada pukul 12.30 17.30.

285
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

Pahri, S.Ag., MM
Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Malang

Bukan perkara mudah membuat


sekolah yang awalnya dipandang
sebelah mata menjadi sekolah yang
besar dan mendapat kepercayaan
dari masyarakat. Sekolah yang
kini dipimpin oleh H. Pahri, S.Ag.,
MM. Ini telah mengalami banyak
perubahan dan perkembangan
dengan perjuangan yang tidak
mudah. Dibutuhkan komitmen
yang sangat tinggi dari sumber daya
manusianya, bahwa sekolah memiliki visi
misi yang membangun untuk masa depan yang
lebih besar. Kita perkuat dulu internalnya, begitu pula
dengan pelayanannya. Kami harus buktikan terlebih dahulu
bahwa kami juga dapat mendulang prestasi, dan yang terpenting mampu
mencetak generasi unggulan penerus bangsa, kata Pahri.
Kini, SMK MUTU Gondanglegi terkenal sebagai sekolah yang sarat prestasi
dan penuh inovasi. Berbagai prestasi yang pernah diraih antara lain memperoleh
penghargaan dari Presiden RI sebagai Teladan Nasional Energi Prakarsa tahun
2015, memperoleh penghargaan Energi Nasional tahun 2015 dari Menteri
ESDM, menjadi Juara Umum Pameran Teknologi SMK Se-Indonesia pada
tahun 2015 dari Kemendikbud dan Kemenpora, memperoleh penghargaan
Best Practice dari PP Muhammadiyah dan Excellent School 2015 dari PWM
Jawa Timur, dan lain sebagainya. Kini, SMK Mutu Gondanglegi telah dinobatkan
sebagai SMK Rujukan Nasional oleh Kemendikbud.
Menurut Pahri, ada tiga strategi yang dilakukan SMK MUTU dalam
pengembangan prestasi dan reputasi. Pertama, penelusuran bakat dan minat
siswa sejak dini. Tim pemandu bakat dan minat melakukan pantauan terhadap
siswa SMP/MTs berprestasi. Kedua, pembinaan yang profesional. SMK MUTU
berupaya untuk menyalurkan, mewadahi, membimbing dan membina potensi-
potensi luar biasa dari para siswa. Oleh karena itu, sekolah pun mengoptimalkan
keberadaan kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Pembinaan ini dilakukan
secara profesional, intensif, terstruktur, dan konsisten. Ketiga, kesempatan

286
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Nurul Faiza
Siswa kelas XI Perbankan

untuk tampil mengekspresikan diri. Unjuk bakat dan minat siswa


dalam keikutsertaan pada perlombaan atau pertandingan, baik
skala regional, nasional, dan internasional. Sekolah memberi
kesempatan seluas-luasnya untuk tampil dan berkompetisi,
seperti dalam ajang Goes to School yang bekerja sama dengan
Radar Malang Jawa Pos, program class meeting pada setiap
akhir semester, pentas malam seni, pekan lomba keterampilan
siswa, dan pamer produk teknologi.
Nurul Faiza, siswi kelas XI Jurusan Perbankan merupakan
salah satu aset SMK MUTU Gondanglegi yang telah banyak
meraih prestasi. Ia merasa senang bersekolah di SMK MUTU
karena bakat dan kemampuannya dapat tersalurkan dengan baik
hingga menuai prestasi. Saya pernah mendapatkan juara III LKS
Matematika non teknik di tahun 2015, dan pada saat itu saya masih
baru kelas X. Saya ingin membuktikan bahwa ilmu itu bukan tentang
usia, tapi bagaimana kita belajar lebih. Saat pengumuman juara,
Alhamdulillah saya mendapat juara III, kisahnya.
Selain itu, siswi kelahiran 22 April 2000 ini juga pernah mendapatkan
prestasi masuk dalam 10 besar award dalam kompetisi ME Award
bidang ismu in English. Setiap tahun, semua sekolah Muhammadiyah
di Indonesia mengadakan event, yakni Muhammadiyah Education Awards.
Saya diberikan tantangan untuk berpartisipasi di dalamnya.
Selama tiga minggu, saya saya belajar materi kelas X, XI,
dan XII. Alhamdulillah saya bisa masuk ranking 20
teratas dari total 160an siswa, yang sebagian
besar adalah siswa kelas XII. Saat pengumuman,
sasya benar-benar bangga dinobatkan sebagai
pemenang 10 besar, katanya.
Sedangkan Khoiroh Yeroh, siswi kelas
XI Keperawatan, adalah salah satu siswi
yang pernah mendapatkan prestasi juara
I Business Plan. Dalam penampilannya,
ia mengetengahkan tentang salah satu

Khoiroh Yeroh
Siswa kelas XI Keperawatan

287
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

inovasi sekolah, yakni es krim yang terbuat dari buah mengkudu. Mengkudu
kan biasanya dianggap sebagai jamu dan rasanya tidak enak. Di sini kami
mengubahnya menjadi makanan yang enak sehingga masyarakat mau
mengonsumsinya. Alhamdulillah kami bisa mendapatkan juara I, katanya. Di
samping berprestasi, Khoiroh pun merasa sangat menikmati pembelajaran
di SMK MUTU Gondanglegi. Ia menilai bahwa para guru yang mengajar cukup
menyenangkan, kreatif, dan menjadi teladan.
Selain berbagai prestasi yang di antaranya telah tersebutkan di atas, SMK
MUTU juga dikenal sebagai sekolah yang penuh inovasi. Salah satu produk
inovasi yang paling membanggakan adalah terciptanya mobil bertenaga surya
yang murni dibuat oleh tim SMK MUTU Gondanglegi. Mobil bertenaga surya
tersebut diberi nama Suryawangsa I, yang di-launching pada tahun 2012, dan
Suryawangsa II yang di-launching pada tahun 2014.

288
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Suryawangsa, Mobil Bertenaga Surya


Suryawangsa I adalah mobil bertenaga matahari yang diciptakan oleh SMK
MUTU Gondanglegi. Mobil ini digarap untuk memberikan solusi kelangkaan
energi dan kerusakan lingkungan akibat gas buang alat transportasi. Mobil
bertenaga matahari ini benar-benar didesain berdasarkan kebutuhan otomotif
di masa depan yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Mobil Suryawangsa I ini bertipe city car, mulai digarap pada tahun 2011 dan
dilaunching pada tahun 2012. Pembuatan mobil Suryawangsa I ini melibatkan
ITS Surabaya dan Koryou High School, Jepang, yang pada saat itu diakui
sebagai satu-satunya mobil bertenaga matahari buatan SMK. Tahun 2013,
Menteri BUMN ketika dijabat Dahlan Iskan, meminta SMK MUTU untuk bekerja
sama dengan Kementerian BUMN dalam mengembangkan mobil angkut
bertenaga matahari dengan kapasitas 610 penumpang. Menindaklanjuti
ide dan pemikiran Dahlan Iskan tersebut, maka SMK MUTU Gondanglegi pun
menciptakan Suryawangsa II.
Pada launching dan test drive Suryawangsa menghadirkan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan yang saat itu dijabat Anies Baswedan. Hadir
pula Ketua Umum PP Muhammadiyah saat itu Din Syamsuddin, Ketua Majelis
Dikdasmen PP Muhammadiyah Prof. Dr. Baedhowi, dan staf ahli Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

289
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

Proyek mobil Suryawangsa II ini dikerjakan dalam waktu enam bulan,


melibatkan siswa dari lima kompetensi keahlian, yakni Teknik Kendaraan
Ringan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Ototronik, Teknis Instalasi Tenaga Listrik,
dan Teknik Komputer dan Jaringan, serta berkolaborasi dengan Laboratorium
Power System Operation and Control Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya, dan guru besar Rekayasa Energi Listrik ITS Surabaya, Prof. Dr.
Eng. Imam Robandi. Mobil berbentuk mikrobus ini juga dibuat sebagai prototipe
angkutan massal. Pembuatan mobil dengan kapasitas lima tempat duduk ini
memakan biaya Rp 107 juta termasuk riset.
Sedangkan mengenai nama mobil, Achmad Muhtadi, kepala proyek
pembuatan mobil listrik SMK MUTU Gondanglegi mengatakan bahwa nama yang
disematkan pada mobil tersebut pun bukanlah asal nama, melainkan memiliki
makna. Nama Suryawangsa II itu sendiri berasal dari penggabungan dua kata,
surya yang memiliki arti matahari, dan wangsa yang berarti dinasti. Jadi, makna
dari Suryawangsa adalah keluarga matahari (Muhammadiyah). Nama ini sengaja
diambil karena mewakili lambang dari Muhammadiyah yakni matahari. Sedangkan
angka dua di depan Suryawangsa memberikan petunjuk bahwa ini merupakan
proyek mobil listrik kedua, setelah sebelumnya, SMK Muhammadiyah 7 telah
meluncurkan mobil listrik dua penumpang pada 2012. Arjuna 4.0 diambil dari
nama gunung tertinggi di Jawa timur, sedangkan angka 4.0 mengartikan daya
motor yang digunakan mobil asal Malang ini, yaitu 4 ribu watt.

290
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Beberapa keunggulan mobil Suryawangsa antara lain adalah pemanfaatan


energi terbarukan, yakni menyerap energi sinar matahari dari lingkungan sekitar
saat driving oleh photovaltic (sel surya), sehingga tidak lagi tergantung pada
bahan bakar minyak. Mobil ini memiliki teknologi transportasi ramah lingkungan
dan tidak menghasilkan emisi gas buang, dan juga mampu menyediakan listrik
pada setiap putaran mesin. Sedangkan kendaraan berbahan bakar minyak hanya
sekitar 20 persen dari energi kimia dalam bensin yang akan dikonversi menjadi
energi mekanik pada pembakaran internal. Selain itu, mobil ini memiliki teknologi
pendingin ruangan non CFC yang menggunakan TEC-12706 Thermo Electric
Peltier Cooler adalah teknologi pendingin yang memanfaatkan sisi dingin dari
efek peltier, juga memiliki pendingin motor penggerak dengan memanfaatkan
efek dingin dari perpaduan TEC Thermo Electric dengan hembusan udara dingin
yang dihasilkan oleh pendinginan. Mobil ini juga dilengkapi dengan kamera
belakang yang aktif saat kendaraan mundur, yang membantu pengemudi ketika
melakukan parkir.
Pembuatan Suryawangsa II diklaim menggunakan bahan dari lokal.
Komponen lokalnya bahkan mencapai 90 persen dan dikerjakan secara manual
atau handmade. Bahan utama untuk bodi yaitu lapisan galvanis. Sementara
yang mesti diimpor yaitu baterai untuk menggerakkan mobil.

Latih Entrepreneurship
Sejak semester 1 sampai dengan semester 6, siswa di SMK MUTU
Gondanglegi dibekali dengan ilmu entrepreneur melalui mata pelajaran
kewirausahaan. Selain itu, mereka juga dibekali dengan keterampilan hidup
seperti mengelas, servis elektronik, servis komputer, servis sepeda motor,
service mobil, praktek perbankan di mina bank sekolah, serta praktek membuat
makanan dan minuman kesehatan (tata boga) dan tata busana.
Untuk mengasah keterampilan hidup, siswa melakukan praktek kerja di
unit produksi dan jasa (UPJ) yang dimiliki SMK MUTU, seperti UPJ Bengkel Mutu
Prima yang bekerja sama dengan Pertamina, UPJ Bank MUTU yang bekerja
sama dengan BNI Syariah, UPJ Otomotif Mobil Bertenaga Matahari yang bekerja
sama dengan BAIC Beijing China, UPJ Apotik Mutu Prima, UPJ Las Mutu, dan UPJ
Elektronika Mutu.
UPJ SMK MUTU, selain berorientasi pada edukasi, proses pembelajaran
kewirausahaan secara langsung, juga berorientasi pada profit dan menjadi
sumber pendapatan bagi sekolah. Pengelolaan UPJ yang profesional dan
bermutu akan memberikan sumbangan pendapatan bagi institusi sehingga
dapat membantu meringankan beban biaya pendidikan siswa.

291
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

Direkrut Kerja
Banyak pihak risau dengan MEA dan khawatir lulusan SMK kalah bersaing.
Namun tidak demikian dengan sekolah yang dihiasi berbagi torehan prestasi
nasional dan internasional ini. MEA adalah peluang sekaligus tantangan. Lulusan
SMK Mutu telah teruji dalam persaingan dunia kerja global. Setiap tahun
2% s/d 5% lulusannya bekerja di Malaysia, Singapura dan Jepang. Sekolah
menjembatani kepentingan alumni dan industri, maka sejak tahun 2009 Bursa
Kerja Khusus (BKK) kembali diaktifkan.
BKK SMK Mutu membuka akses kerjasama yang luas dengan dunia
usaha/industri (DU/DI. Bentuk kerjasama tersebut meliputi kerjasama untuk
rekruitmen, sebagai guru tamu, tempat pelaksanaan prakerin, asesor dalam
uji kompetensi, dan lain sebagainya. Melalui kerjasama, sekolah berupaya
memberikan kesempatan dan peluang kerja bagi siswa dan alumni sesuai
dengan bidang kompetensi-nya masing-masing. Ada 87 dunia usaha dan
dunia industri, baik dalam maupun luar negeri yang menjalin kerjasama dengan
sekolah yang tengah merintis pabrikasi otomotif ini.
Target pokok BKK melakukan rekrutmen kerja di sekolah 15 sampai 25 kali
dalam setahun, dan melayani siswa dan alumni agar sebelum atau sesudah

292
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Muhammad Syaiful Hadi


Manajer Pelayanan Yamaha, PT. Roda Sakti
Yamaha, Kabupaten Malang

lulus mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai


kompetensinya. Layanan yang diberikan berupa,
bimbingan karier, diklat rekrutmen kerja, informasi
lowongan kerja, pengurusan kartu kuning, rekrutmen
kerja, orientasi pengenalan kerja (pasca test),
informasi dan layanan alumni ke tempat kerja serta
jalinan komunikasi di dunia usaha dan dunia industri.
Sejauh ini, siswa telah laris direkrut oleh pihak DU/
DI bahkan sebelum mereka diwisuda dalam kelulusan.
Bahkan tiap kali kami mengadakan rekruitmen kerja,
para siswa ini sudah tak ada yang tersisa, sampai-
sampai kami pun menawarkannya ke sekolah lain,
kata Pahri. Berdasarkan mapping siswa kelas dua
belas selama ini, 83% siswa direkrut kerja sebelum
lulus, 10% siswa melanjutkan ke perguruan tinggi,
dan 7% berwirausaha dan masa tunggu.
Umumnnya, pihak DU/DI merasa puas dengan kompetensi maupun karakter
para siswa dari SMK MUTU Gondanglegi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh
Muhammad Syaiful Hadi, ST., Service Manager Yamaha yang bertugas di Main
Dealer PT. Roda Sakti Yamaha, Kabupaten Malang. Ia mengatakan bahwa
kerjasama Yamaha dengan SMK MUTU Gondanglegi telah dimulai sejak tahun
2010. PT Roda Sakti Malang merupakan diler utama Yamaha yang bergerak di
bidang distributor sepeda motor Yamaha yang meliputi plat N.
Menurut Saiful, demikian ia akrab disapa, menjalin kerjasama dan
berpartisipasi di dunia pendidikan merupakan salah satu agenda perusahaan.
Kami ingin mengembangkan informasi teknologi sepeda motor karena
teknologi semakin tahun semakin berkembang. Harapan kami, supaya generasi
muda nantinya ketika sudah lulus SMK, mereka bisa bersaing karena telah
memiliki bekal ilmu yang paling tidak sama dengan dunia industri, katanya.
Bentuk kerjasama yang digalang Yamaha pun memiliki beberapa tahapan,
mulai dari kerjasama grade C, grade B, hingga grade A. Dibuat demikian karena
kami juga ingin tahun bagaimana motivasi sekolahnya, jelas Saiful. Saat baru
menjalin kerjasama, maka terlebih dahulu masuk pada tahapan grade C. Dalam
kerjasama ini, hal-hal yang dilakukan oleh pihak Yamaha terhadap sekolah adalah
memberikan informasi atau mengadakan seminar teknologi. Ketika bentuk

293
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

kerjasama telah sampai di grade B, maka pihak Yamaha selain memberikan


informasi maupun seminar teknologi, juga mulai mensupport alat praktek untuk
sekolah. Sedang untuk grade kerjasama yang paling tinggi adalah grade A,
dimana pihak Yamaha mulai menyeting workshop, ruang kelas, mensupport alat,
hingga mensinkronikasi materinya ke dalam kurikulum pembelajaran. Saat ini,
bentuk kerjasama pihak Yamaha dengan SMK MUTU Gondanglegi telah sampai
pada grade A.
PT Roda Sakti Malang juga menjadi tempat prakerin bagi siswa SMK MUTU
Gondanglegi. Menurut Saiful, kinerja dan kompetensi siswa dari SMK MUTU
Gondanglegi selama masa prakerin tiga bulan cukup memuaskan. Rata rata
mereka disiplin dan bersih, katanya. Sejauh ini, telah ada beberapa lulusan yang
telah bergabung dengan Yamaha.
Selain itu, Yamaha juga memiliki program pendidikan, yakni Yamaha
Engineering School (YES). Untuk ini, Yamaha menjalin kerjasama dengan
beberapa SMK, termasuk salah satunya adalah SMK MUTU Gondanglegi.

294
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Program ini ditujukan untuk siswa yang tidak mampu tetapi berprestasi. Setelah
mereka lulus dan melampaui tes yang diselenggarakan Yamaha, mereka berhak
atas pendidikan gratis yang diadakan Yamaha setara D-1 dan setelah lulus
langsung bergabung dengan Yamaha.
Selain Yamaha, pihak du/di lainnya yang juga telah menjalin kerjasama dengan
SMK MUTU Gondanglegi adalah BNI Syariah Cabang Kepanjen, Malang. Bentuk
kerjasama yang dijalin antara lain penempatan siswa prakerin hingga guru tamu.
Imam Taufik, SE., pimpinan cabang BNI Syariah Cabang Kepanjen mengatakan
bahwa sejauh ini, siswa SMK MUTU Gondanglegi cukup bagus dan memuaskan.
Anak-anak disini cukup baik, dapat diajak berkomunikasi. Sepertinya mereka
sudah mendapat materi dari gurunya, jadi ketika kita mengajar perbankan
secara riil, mereka sudah memiliki gambarannya, katanya.
Taufik pun sangat mengapresiasi keberadaan bank mini SMK MUTU
Gondanglegi. Dengan adanya mini bank, mereka bisa berlatih. Tinggal
pengembangan di sistemnya saja, sehingga saat mereka terjun ke dunia kerja,
setidaknya mereka sudah memiliki bekal yang mendukung, ulasnya.
Selama menjadi guru tamu, Taufik tak hanya mengajarkan ilmu-ilmu
perbankan saja, namun juga pengetahuan tentang profesionalisme dalam
dunia kerja kepada para siswa. Saya mengajarkan
service of excellence di bank dan materi tentang
profesionalisme di dunia kerja, misalnya tentang
bagaimana berkomunikasi dengan atasan, antar teman,
pelanggan, dan sebagainya. Itu akan sangat diperlukan
para siswa. Namun yang terpenting adalah kepribadian,
dan terutama kejujuran. Apapun kondisinya, kalau ingin
memiliki prestasi yang bagus di dunia perbankan, ya
harus jujur, jelasnya.

Imam Taufik, SE
Pimpinan Cabang BNI Syariah Cabang
Kepanjen, Kabupaten Malang

295
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

Siap Saing
Menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir Desember
2015 mendatang, SMK Mutu menyiapkan berbagai program
unggulan. Di antaranya, kelas RSBI dengan sertifikat internasional;
TOEC, TOEFEL, SISCO, SERTIFOT, dan LSP. Kelas Industri seperti
Kelas SuryaTek, Kelas YAMAHA, Kelas Daihatsu, Kelas Banking,
dan Kelas Hybrid Solar Car.
Sekolah juga mengembangkan program sister school dengan;
Brevet Technician Superiour (BTS) Marsaille Prancis, Koryou High
School Japan, Haihe Educatioan Park Tianjin China, SMK Aminuddin
Baki Malaysia dan Aljunaid Islamic School Singapore. Melalui
Program Seamolec Dit PSMK, tahun 2014 Guru Teknik SMK Mutu
berkesempatan belajar di Singapore. Berdasar hasil seleksi tahun
ini satu orang guru dan satu orang siswa belajar teknologi di BTS
Prancis.
Di bidang akademik, SMK yang beralamat di Jalan KH Ahmad
Dahlan 20 Gondanglegi Malang ini, dipercaya Kemdikbud
melaksanakan Kurikulum 2013, dan pilot project Ujian Nasional
Computer Bast Test (CBT) 2015. Menerapkan model pembelajaran
mutakhir yang berbasis pada tekhnologi; IT Learning, Proces
Learning dan Competency Learning. Demikian pula pada metode
pembelajaran, mengembangkan pendekatan saintific dan
authentic asesment. Tahun ini SMK Mutu telah menerapkan UH,
UTS dan UAS berbasis CBT. Semuanya serba paper lass (tanpa
kertas) dan berbasis IT mutakhir, kata Pahri memaparkan program
IT-nya.
Mendukung pencapaian prestasi akademik, sekolah terus
berbenah diri dengan meningkatkan kualitas PTK. Bekerjasama
dengan Asean-China Community (ACC) yang berpusat di Beijing
dan Votech Seamolec yang bermarkas di Singapura dalam program
Teacher Exchange. Di bidang bakat dan minat siswa, SMK Mutu menerapkan
program kaderisasi modern leadership, olah raga dan seni, English Day dan
English Area, proyek Smart Education Hybrid Solar Car, Air Robotic Student
Club,dan Entrepreneur.

296
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Dari MSG hingga Talent Day


Budaya sekolah yang telah menjadi identitas SMK MUTU Gondanglegi adalah
kedisiplinan. Nilai-nilai kedisiplinan tak hanya diterapkan kepada siswa, namun
juga para pendidik maupun tenaga kependidikan. Salah satu budaya sekolah
yang dilakukan oleh para guru sebelum mengajar setiap harinya adalah MSG
(Morning Spiritual Gathering). Para guru berkumpul, berdiri menghadap pintu
gerbang sekolah pada pukul 06.50 wib. Kami melakukan pengajian bersama
selama kurang lebih 10 menit, kemudian kepala sekolah memberikan motivasi
kurang lebih selama 5 menit. Kegiatan ini setidaknya untuk mengantisipasi

297
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

guru terlambat. Karena jika guru terlambat, maka dia akan terlihat di pintu
gerbang, karena kami semua menghadap pintu gerbang. Dia pasti akan merasa
canggung. Harapannya, dia tidak akan mengulanginya lagi, jelas Pahri.
Di samping itu, para guru pun memiliki jadwal pengajian di rumah para
guru maupun tenaga kependidikan secara bergantian atau bergiliran. Dengan
demikian, kegiatan ini dapat menambah rasa keakraban dan kekeluargaan di
antara para guru dan staf.
Dalam hal kedisiplinan siswa, sekolah telah menyusun aturan yang cukup
ketat. Mulai dari penampilan siswa, misalnya mengenai seragam, panjang
rambut, model celana, sepatu, dan lain sebagainya telah memiliki ketentuan
sendiri. Siswa juga tidak diharapkan membawa telepon genggam saat
pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, seksi kesiswaan sekolah sewaktu-waktu
mengadakan sidak ke kelas-kelas.

298
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Para siswa juga diwajibkan membawa Al Wuran ke sekolah. Sebelum pelajaran


pertama dimulai, para siswa mengaji bersama. Jika siswa tidak membawa
Alquran, mereka akan mendapatkan sanksi, misalnya menghapal beberapa
surat dalam Alquran. Di SMK Mutu Gondanglegi, nilai-nilai keislaman benar-benar
diterapkan.
Untuk mewadahi dan menyalurkan minat serta bakat siswa, sekolah memiliki
program Talent Day, yang dilaksanakan pada setiap Sabtu. Pada hari Sabtu,
siswa tetap pergi ke sekolah, tapi mereka tidak belajar, melainkan beraktivitas
mengembangkan bakat mereka. Kami memiliki sekitar 30 bidang ekstrakurikuler
yang bisa dipilih siswa, mulai dari seni, olahraga, akademis, keterampilan, dan
lain-lain.

299
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

The Titanium Building dan Teaching Factory


Untuk menunjang pembelajaran yang baik, sekolah yang menempati lahan
seluas 23.000 m2 ini telah melengkapi diri dengan fasilitas yang memadai.
Sepanjang tahun, SMK MUTU terus membangun. Laboratorium dan ruang
praktek siswa untuk masing-masing kompetensi keahlian telah mencukupi.
Dua proyek fisik tuntas di Tahun 2015, yakni The Titanium Building 7 Lantai
dan Teaching Factory 5 Lantai. Kedua bangunan itu masing-masing menempati
areal 10.000 m2 dan 2.000 m2. The Titanium Building 7 Lantai telah menelan
dana hingga Rp 25 miliar, dan Teaching Factory menghabiskan dana hingga Rp
4,5 miliar. Kedua gedung tersebut dimanfaatkan untuk pusat layanan siswa dan
pabrikasi karya dan produk SMK.
The Titanium Building adalah gedung tertinggi dan termegah katagori SMK
Indonesia. Menurut Pahri, awal gagasan membangun The Titanium Building
disangsikan banyak pihak. Pertanyaan yang seringkali mengemuka, dari mana
dananya? Dan bangunan ini tidak cocok untuk sekolah di desa? Terlalu megah
dan mewah? Berkat keseriusan, kesungguhan, kekompakan dan kebersamaan
guru, karyawan dan yayasan, kekuatiran dan kesulitan itu dijawab dengan kerja
keras dan kerja nyata.
Pengawas SMK Kabupaten Malang, Drs. M. Singgih Winoto, M.Pd.,
mengatakan bahwa melengkapi sekolah dengan berbagai fasilitas yang
modern dan memadai kini telah menjadi sebuah kebutuhan dan keharusan
seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yag
menginginkan yang terbaik untuk putera-puterinya. Sekarang masyarakat
sudah sangat kritis. Kalau sekolah tidak memberikan yang terbaik, maka sekolah
akan diabaikan. Selain itu, sekolah juga harus bersedia open house kepada
calon wali murid supaya wali murid dapat melihat apa saja yang ditawarkan oleh
sekolah, katanya.
Di Kabupaten Malang sendiri ada sebanyak 127 SMK, baik negeri dan swasta.
Dengan banyaknya SMK, maka persaingan antar sekolah pun cukup tinggi. Oleh
karena itu, kelengkapan fasilitas sekolah menurut Singgih merupakan poin plus
bagi sekolah tersebut untuk meningkatkan citranya di mata masyarakat.
Mengenai SMK MUTU Gondanglegi, Singgih menilai bahwa sekolah ini
merupakan salah satu sekolah swasta andalan tak hanya di Kabupaten Malang,
namun juga di Jawa Timur, bahkan di tingkat nasional. Oleh karena itu, SMK MUTU
Gondanglegi merupakan SMK rujukan nasional. Tak heran jika sekolah ini sering
kali menerima banyak kunjungan dan studi banding, baik dari sekolah-sekolah
lainnya di berbagai penjuru Indonesia maupun instansi-instansi terkait. SMK

300
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

MUTU Gondanglegi menurut Singgih benar-


benar layak menjadi sekolah rujukan karena
SMK MUTU memiliki tata kelola manajemen
yang bagus, budaya sekolah yang baik,
fasilitas yang modern dan memadai, serta
aset sumber daya manusia yang unggulan.
Hal senada juga diungkapkan oleh Masturin,
anggota komite SMK MUTU Gondanglegi dari
unsur Perserikatan Muhammadiyah. Menurutnya,
yang menjadikan SMK MUTU Gondanglegi favorit di
mata masyarakat adalah karena poin kedisiplinannya
yang bagus. Umumnya,masyarakat ingin menyekolahkan

Masturin
Komite Sekolah

301
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

anaknya di SMK MUTU karena ingin anaknya lebih aman dari berbagai pengaruh
buruh. Bahkan ada pula orangtua yang kewalahan menangani anaknya dan
berpikir bahwa menyekolahkan anaknya di SMK MUTU adalah sebuah solusi
yang tepat, katanya.
Peran komite sekolah terhadap sekolah pun cukup besar. Selain membantu
sekolah dalam menyosialisasikan kebijakan-kebijakan sekolah kepada wali
murid, komite juga acapkali mengadakan kegiatan-kegiatan yang menunjang
pembelajaran dan pembimbingan karakter siswa. Terutama dalam kegiatan-
kegiatan yang menyentuh keagamaan, seperti peringatan hari raya Islam dan
sebagainya, sekolah dan komite saling bahu membahu dalam balutan kegiatan.
Kadangkala kami juga berinisiatif mendatangkan konsultan atau peneliti yang
juga merupakan anggota perserikatan, untuk memotivasi para orangtua siswa,
biasanya saat momen pengambilan raport, kata Masturin.

302
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Studi Banding ke Luar Negeri


Selain fasilitas sekolah, sumber daya manusia juga menjadi poin utama
dalam pembangunan dan pengembangan sekolah. Terutama guru, dituntut
harus memiliki komitmen dan kinerja yang tinggi. Jumlah total guru di SMK MUTU
Gondanglegi sebanyak 82 orang, yang terdiri dari guru tetap dan guru tidak
tetap. Kedisiplinan juga berlaku di kalangan guru maupun tenaga kependidikan,
pun sekolah memiliki format evaluasi dan penilaian.
Untuk memotivasi kinerja para guru dan tenaga kependidikan, sekolah tak
segan untuk memberikan reward ataupun apresiasi. Misalnya, untuk guru yang
dianggap berprestasi, maka sekolah tak segan untuk memberangkatkannya
ke luar negeri untuk studi banding. Di samping itu, guru yang berprestasi juga
akan memiliki kesempatan untuk diikutkan dalam program sekolah, yakni
program pertukaran guru dan siswa dengan sekolah-sekolah di luar negeri
seperti Malausia, Jepang, Singapura, dan lain-lain. Penilaian guru dan tenaga
kependidikan biasanya diumumkan pada akhir semester saat rapat evaluasi.
Sekolah juga sangat memperhatikan peningkatan kualitas guru. Salah
satu strategi meningkatkan kualitas guru adalah mendorong guru untuk
aktif di MGMP sekolah. Menurut Pahri, salah satu kendala SDM di SMK MUTU
Gondanglegi adalah kurangnya guru produktif. DI antara 10 kompetensi
keahlian, menurut Pahri yang paling susah penyediaan tenaga pendidiknya
adalah di jurusan farmasi atau keperawatan. Di Universitas Negeri Malang yang
notabene adalah pencetak tenaga guru masih belum ada jurusan kesehatan.
Maka itu, guru untuk jurusan ini sulit dicari. Umumnya tenaga di bidang ini adalah
profesional di dunia industri dan tidak memiliki keinginan untuk menjadi guru,
katanya.
Dalam mengajar, guru juga dituntut untuk menggunakan metode
pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Guru harus senantiasa memiliki
minat untuk mengembangkan metode pembelajarannya supaya siswa tak
bosan dan memiliki minat belajar yang tinggi. Seperti yang dilakukan oleh Titis
Wahyuningsih, S.Pd., guru Bahasa Indonesia di SMK MUTU Gondanglegi, ia
senantiasa mengembangkan metode pembelajarannya dari waktu ke waktu.
Saya selalu berusaha untuk mengikuti zaman, misalnya dengan menggunakan
LCD maupun komputer. Guru tidak melulu mengajar ceramah di depan kelas
karena itu bisa membuat siswa mengantuk dan bosan. Apalagi saya mengajar
Bahasa Indonesia, di mana siswa dituntut untuk banyak membaca, padahal
siswa kebanyakan malas membaca. Sebagai guru, tantangan saya adalah
bagaimana membuat siswa mau membaca dan tidak mengantuk. Sebelum
masuk ke materi, biasanya saya putarkan video lucu untuk membangkitkan
semangat mereka. Belajar di luar ruangan juga sering saya lakukan. Kadang, saya

303
SMK MUHAMMADIYAH 7 GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

mengajak mereka untuk belajar di


perpustakaan, ulasnya.
Sedangkan Irwan Sugiyatmo,
S.Pd., guru Jurusan Teknologi
Komputer dan Jaringan pun
memiliki strategi tersendiri
dalam membangkitkan minat
siswa dalam belajar. Menurutnya,
hal itu sudah menjadi tuntutan
bagi guru karena acapkali guru
dihadapkan oleh kondisi siswa yang
tidak termotivasi.
Sekarang, banyak siswa yang masuk di jurusan
TKJ tak tidak punya komputer di rumah sehingga ia sangat
Irwan Sugiyatmo, SPd kurang praktek. Fasilitas di sekolah sudah cukup memadai,
Guru Teknologi Komputer dan Jaringan
namun acapkali motivasi anak-siswa untuk mengembangkan
itu kurang. Akhirnya kami menemukan konsep yakni bersaing
di semua lini. Kami membuat klub-klub hobi dan menjaring

304
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

semua siswa mulai dari kelas X. Ada delapan bidang yang ingin kami kembangkan
di klub, mulai dari desain web, desain grafis, animasi, fotografi, operasi drone,
hardware, software, jaringan, dan lain sebagainya, jelasnya.
Sejauh ini, menurut Irwan, strategi tersebut cukup membuahkan hasil. Ia
mulai banyak menemukan potensi-potensi yang siap untuk dikembangkan.
Asalkan sekolah selalu menggali potensi dan membuka peluang untuk maju,
SMK Mutu Gondanglegi optimis akan dapat selalu mempertahankan citra dan
prestasinya sebagai sekolah unggulan dan rujukan di Indonesia.

305
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

306
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 1 KABUPATEN TUBAN


Provinsi Jawa Timur

307
SMK Negeri 1 Kabupaten Tuban

LARIS MANIS
di Dunia Industri

S
aat menginjakkan kaki ke SMK Negeri 1 Tuban,
suasana yang pertama kali tertangkap adalah rindang
dan sejuk. Pepohonan banyak tertanam, dan tiap-tiap
sudut dimanfaatkan sebagai lahan untuk keindahan.
Terdapat kolam ikan dengan berbagai jenis ikan, dan
yang paling unik dari sekolah ini, bahkan terdapat pula sangkar-
sangkar hewan yang jarang dijumpai, mulai dari aneka burung,
kelelawar, musang, dan lain-lain, mirip seperti di kebun bintang.
Menurut Drs. Basuki, M.Pd., kepala SMK Negeri 1 Tuban, segala
apa yang ada di sekolah, termasuk kolam ikan dan kebun binatang
mini adalah sarana pembelajaran bagi siswa, tak sekadar soal
keindahan.

308
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Berdiri sejak tahun 1965, SMK Negeri 1 Tuban dulunya bernama STM Negeri
Tuban. Sekolah ini merupakan sekolah menengah kejuruan berbasis teknik yang
memiliki 10 bidang kompetensi keahlian, antara lain Teknik Konstruksi Batu
Beton, Teknik Gambar bangunan, Teknik Otomasi industri, Teknik Instalasi Tenaga
Listrik, Teknik Komputer dan Jaringan, Teknik Multimedia, Teknik Pemesinan,
Teknik Kendaraan Ringan, Kimia Industri, dan Kimia Analis. Pada tahun ajaran
2015/2016, jumlah total siswa mencapai 1.296 siswa, yang terbagi dalam 42
rombongan belajar. Jumlah siswa baru di tahun ajaran 2015/2016 sebanyak
448 siswa, padahal yang mendaftar sebanyak 4.317 siswa.

309
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

Drs. Bsuki, M.Pd


Kepala SMK Negeri 1 Tuban

Sekolah yang beralamat di Jalan Mastrip No. 2, Tuban, Jawa Timur ini memang
merupakan sekolah menengah kejuruan terfavorit, terutama di kota Tuban. Hal
ini dikarenakan citra dan prestasi SMK Negeri 1 Tuban telah menjadi buah bibir
di kalangan masyarakat. Banyak pula alumni SMK Negeri 1 Tuban yang telah
menjadi sosok yang sangat sukses di dunia kerja, sehingga hal ini pun menjadi
inspirasi bagi masyarakat. Peminat tertinggi ada di Jurusan Teknik Pemesinan,
kemudian Teknik Instalasi Listrik.
Sistem penerimaan siswa baru di SMK Negeri Tuban cukup unik. Siswa yang
mendaftar diperbolehkan untuk memilih tiga jurusan. Nantinya, sekolah akan
menyaring ke manakah siswa tersebut akan ditempatkan, berdasarkan nilai
nun, tes dari sekolah, dan hasil wawancara. Sistem demikian bertujuan untuk
menghindari siswa yang masuk ke jurusan yang salah atau tidak sesuai dengan
minat maupun kemampuannya.

310
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Tingkatkan Pelayanan dan Fasilitas Sekolah
Hal yang menjadi fokus inovasi SMK Negeri 1 Tuban adalah tentang
manajemen sekolah. Menurut Basuki, Kepala SMK Negeri 1 Tuban yang sudah
menjabat sejak tahun 2012, dengan melakukan penataan manajemen yang
bermutu dalam segala aspek proses pengadministrasian dan pengajaran,
sekolah akan berjalan seperti yang diharapkan. Pelaksanaan manajemen mutu
di SMK Negeri 1 Tuban berdasarkan ISO 9001:2008, di samping implementasi
FMIS dan EMIS, serta manajemen lain berbasis IT.
Dari sisi fasilitas, sekolah yang memiliki luas 40.870 m2 ini tergolong cukup
memadai. Sekolah pun dilengkapi dengan akses wifi gratis untuk memberikan
kesempatan kepada siswa mengakses beragam informasi yang dibutuhkan di
internet. Sekolah pun tidak melarang siswa membawa laptop pribadi asalkan
untuk tujuan baik, membantu proses pembelajaran. Dengan adanya fasilitas
ini, menurut Basuki, siswa menjadi betah di sekolah. Acapkali mereka bahkan
belum ingin pulang ke rumah meskipun jam sekolah telah usai, karena mereka
ingin berlama-lama memanfaatkan fasilitas wifi gratis di sekolah.
Dengan fasilitas yang memadai dan suasana sekolah yang
menyenangkan, siswa dapat selalu termotivasi
untuk belajar dengan baik. Bahkan tak jarang
para guru pun memanfaatkan berbagai
fasilitas dan suasana pembejaran
dengan cara-cara kreatif mereka.
Misalnya, seperti yang dilakukan
Drs. Sudarto, guru Bahasa
Indonesia yang mengajar di SMK
Negeri 1 Tuban sejak tahun 1996.
Ketika saya mengajar sastra
atau membaca puisi, kadang saya
ajak anak-anak belajar di taman
atau di bawah pohon. Juga ketika
mereka belajar pidato, maka saya
ajak mereka belajar di luar, karena jika
belajar di luar itu tantangannya adalah
dilihat orang banyak, dan ini merupakan
pembelajaran yang bagus untuk melatih
mental keberanian dan kepercayaan diri mereka,
katanya.
Drs. Sudarto,
Guru Bahasa Indonesia

311
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

312
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

313
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

SMK Negeri 1 Tuban pun telah akrab menggunakan


teknologi informasi dalam pembelajaran. Sistem ujian
sudah menggunakan UNBK, komputer untuk praktek
pun sudah memadai. Bahkan ujian nasional perbaikan
tingkat kabupaten dan UKG pun dilaksanakan di sini,
kata Basuki.

314
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Teknik Pemesinan yang Favorit
Di antara 10 kompetensi keahlian di SMK Negeri 1 Tuban, Teknik Pemesinan
merupakan yang paling banyak diminati masyarakat. Reputasinya sudah cukup
kuat. Keterserapan lulusan ini di dunia kerja atau industri cukup baik, bahkan pada
umumnya tak sampai menunggu lebih dari tiga bulan setelah lulus, siswa telah
mendapat pekerjaan. Di samping itu, sebagian besar masyarakat beranggapan
bahwa Teknik Pemesinan adalah jurusan paling mudah jika harus berwirausaha
mandiri dengan bekal kompetensi yang diperoleh di sekolah.
Sejak SMK Negeri 1 Tuban menjadi sekolah rujukan, kompetensi keahlian
Teknik Pemesinan menjadi pilihan untuk lebih dikembangkan. Revitalisasi
peralatan menjadi fokus pengembangan, diikuti dengan pembenahan
manajemen bengkel sebagai layanan TUK (Tempat Uji Kompetensi). Kompetensi
instruktur pun dikembangkan agar guru mendapat sertifikat asesor lebih banyak.
Sekolah juga meningkatkan dan memperluas hubungan kerjasama dengan

315
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

Riko Adin Pratama,


siswa kelas XII Teknik Instalasi Listrik

industri untuk meningkatkan keterserapan


lulusan. Selain itu, sekolah
juga menjalin kerjasama
dengan sekolah lainnya,
utamanya yang menjadi
binaan agar bersama-
sama meningkatkan
layanan pendidikan dan
memanfaatkan sumber
daya yang ada di SMK Negeri
1 Tuban.
Kompetensi keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
menempati urutan kedua sebagai
jurusan terfavorit di SMK Negeri 1 Tuban.
Jika jumlah pendaftar diprosentasi,
maka Teknik Instalasi Tenaga Listrik ini
menyedot hingga 18 persen dari jumlah
pendaftar. Hal ini dikarenakan hanya SMK
Negeri 1 Tuban, satu-satunya sekolah
yang memiliki kompetensi keahlian ini.
Faktor lainnya adalah karena keterserapan
lulusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik ke
dunia industri cukup tinggi, terlebih perkembangan dunia industri di Kabupaten
Tuban dan sekitarnya sedang marak-maraknya, dan rata-rata membutuhkan
tenaga terampil jurusan listrik. Faktor ketiga karena ketersediaan daya dukung
pembelajaran di SMK Negeri 1 Tuban cukup lengkap, serta institusi pasangan
yang mendukung kegiatan prakerin pun sangat banyak.
Pengembangan kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK
Negeri 1 Tuban antara lain meliputi berbagai aspek, di antaranya pengembangan
manajemen bengkel agar menjadi TUK (tempat uji kompetensi) yang berlisensi
BNSP, peremajaan alat praktik sebagai upaya memberikan layanan maksimal
pada siswa untuk mendapat keterampilan sesuai dengan kebutuhan DU/DI,
peningkatan kompetensi instruktur melalui jalur diklat dan workshop maupun In
House Training sebagai upaya menjamin kualitas lulusan, dan mengembangkan
sumber belajar berbasis multimedia.

316
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Roberto Pandelluhan, S.Kom,


guru Multimedia

Riko Adin Pratama, siswa


kelas XII Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik
mengaku merasa bangga
menjadi siswa di SMK Negeri 1
Tuban, yang notabene adalah
sekolah favorit di Kabupaten
Tuban. Menurutnya, para
siswa di SMK Negeri 1 Tuban
sangat mudah untuk diajak
maju dan bekerja sama. Guru-
gurunya juga sangat ramah,
dan kepala sekolahnya sangat
bagus dalam memimpin dan
mengatur kegiatan, katanya.
Riko berpikir bahwa dengan
bersekolah di Jurusan Teknik
Instalasi Tenaga Listrik, ia
akan memiliki peluag kerja
yang lebih besar di masa
depan.
Jurusan lain yang juga
menjadi favorit adalah Kompetensi Keahlian Multimedia maupun Teknik
Komputer Jaringan. Peminat untuk kompetensi keahlian ini cukup besar, padahal
pagu sekolah untuk jurusan ini cukup terbatas. Banyak hal yang Dari sisi fasilitas
sekolah seperti perlengkapan komputer, sekolah telah menyediakannya. Namun
demikian, banyak pula siswa yang memilih untuk membawa laptop sendiri dari
rumah. Ini menunjukkan keantusiasan mereka pada bidang kompetensi ini,
dimana mereka merasa perlu belajar lebih banyak dan mengembangkan diri tak
hanya di lingkup sekolah saja.
Roberto Pandelluhan, S.Kom., guru di Jurusan Multimedia mengatakan
sebagian besar siswa lulusan Multimedia bekerja di bidang broadcasting
maupun berwirausaha. Banyak pula yang meneruskan ke jenjang S-1 dengan
kompetensi keahlian yang sam, katanya.

317
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

Menjelang prakerin, para siswa biasanya magang di beberapa kantor


atau instansi, dimana adakalanya mereka ditugaskan untuk membuat
iklan perusahaan atau instansi tersebut. Ada pula yang prakerin di
perusahaan Evercoss di Jakarta selama 6 bulan. Usai prakerin, siswa
akan mendapat sertifikat, dimana sertifikat ini sangat berharga sekali
sebagai referensi kerja mereka.

Membina SMK Rintisan


Sejak tahun 2007, SMK Negeri 1 Tuban telah diminta untuk membina
beberapa pondok pesantren di wilayah Tuban dan sekitarnya yang
hendak mendirikan SMK. Ada sekitar empat pondok pesantren yang
berada di bawah binaan SMK Negeri 1 Tuban, antara lain Ponpes Wali
Sembilan, Ponpes Al Mustawa, Ponpes Bani Banna, dan Ponpes Mambail
Putus. Dengan menjadi binaan SMK Negeri 1 Tuban, maka otomatis SMK
yang dibangun di wilayah pondok tersebut pun menggunakan nama
SMK Negeri 1 Tuban. Kita membantu mengelola manajemennya, hingga
menyiapkan guru-guru dari sini yang belum dapat diperoleh Pondok,
terutama untuk guru produktifnya. Bahkan kalau pondok belum memiliki
alat dan ruang praktek, kita persilakan praktek di sini, kata Basuki.
Seiring waktu, pondok pesantren pun dapat berdiri sendiri secara
Ahmad Kholil, S.Pd.I, (tengah)
Kepala SMK Kehutanan Wali mandiri setelah mendapat banyak pembinaan dari SMK Negeri 1 Tuban.
Sembilan. SMK ini merupakan Dengan kemampuannya untuk mandiri, maka SMK Negeri 1 Tuban pun
binaan SMKN 1 Tuban.

318
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


mempersilakan SMK-SMK pondok tersebut untuk berdiri mandiri, lepas dari
SMK Negeri 1 Tuban. Namun Basuki mengatakan bahwa jikalau SMK-SMK binaan
tersebut memerlukan bantuan sewaktu-waktu, SMK Negeri 1 Tuban selalu siap
sedia membantu.
Salah satu SMK pondok pesantren yang telah siap mandiri adalah SMK
Kehutanan yang dikelola oleh Pondok Pesantren Wali Sembilan, Tuban, dengan
Ahmad Kholil, S.Pd.I, sebagai kepala sekolahnya. Saat kami masih menginduk
pada SMK Negeri 1 Tuban, jurusan yang kami miliki hanya Agribisnis Kultur
Jaringan Tanaman, yang berbasis pada pertanian. Namun seiring perkembangan,
kami mengubah diri menjadi SMK berbasis kehutanan, karena selain lokasi
kami berada di hutan, kami juga telah mengadakan kerjasama dengan Dinas
Kehutanan maupun Perhutani, jelas Kholil.
Saat ini, SMK Kehutanan Wali Sembilan ini memiliki dua kompetensi keahlian,
yakni Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, serta Pemetaan dan Pengukuran Hutan.
Sebagai sekolah menengah kejuruan yang telah siap mandiri, SMK Kehutanan
Wali Sembilan pun telah memiliki beberapa guru produktif yang benar-benar
sesuai dengan kompetensinya, berkat kerjasama dengan Kementerian
Kehutanan di bawah Pusdiklat Bogor. Total gurunya saat ini berjumlah 25
orang. Karena sekolah ini berada dalam pengelolaan pondok pesantren, maka
sebagian besar siswanya pun adalah para santri pondok pesantren, meski ada
pula sebagian kecil dari masyarakat umum. Jumlas siswanya saat ini sebanyak
230 anak, dengan jumlah total rombongan belajar sebanyak 5 rombel. Para
siswa yang lulus segera disalurkan untuk menjadi tenaga kerja di unit-unit
Kementerian Kehutanan, antara lain sebagai penyuluh kehutanan atau bertugas
di hutan lindung, mulai dari wilayah Sabang hingga Merauke.

Karakter yang Utama


Di SMK Negeri 1 Tuban, hal paling utama yang ditanamkan pada siswa adalah
penguatan karakter siswa. Dengan karakter yang baik, Basuki optimis bahwa
kompetensi dan keterampilan pun akan mengikuti. Untuk membina karakter
siswa, sekolah telah membuat budaya karakter yang diterapkan oleh seluruh
warga sekolah. Siswa dibuat untuk merasa nyaman, aman, dan termotivasi de
ngan tujuannya bersekolah. Saat siswa tiba di sekolah, dia sudah harus mu-
lai belajar karakter. Guru harus menyambut anak di bagian depan sekolah, di-
beri sapaan dan senyuman. Oleh karena itu, kami ada jadwal piketnya. Dengan
demikian, siswa akan merasa diterima dengan baik. Siswa bisa belajar dengan
baik kalau suasananya nyaman, tutur Basuki.
Pembelajaran berikutnya adalah ketika berada di tempat parkir sekolah. Di
sini, siswa dituntut untuk memarkir sepedanya dengan baik dan rapi, karena

319
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

320
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

321
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

SMKN 1 Tuban memiliki green house yang selain untuk


penghijauan, juga dipakai untuk pembelajaran siswa.
Pembelajaran juga tidak melulu di kelas. Acapkali guru
mengajar di luar kelas. (foto bawah).

jika tidak demikian, maka hal


itu akan merugikan teman-
temannya yang lain karena tidak
mendapatkan tempat parkir.
Tempat parkir kami terbatas,
namun kami sudah hitung untuk
dapat memuat semua kendaraan
yang parkir asal diparkir dengan
benar. Kalau siswa memarkir
sepedanya dengan rapi, maka
pasti semua kendaraan dapat
terparkir dengan baik, jelas
Basuki.
Saat pembelajaran di dalam kelas pun siswa telah melaksanakan anjuran
program kegiatan sebelum pembelajaran dimulai, misalnya menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan lagu wajib nasional maupun budaya membaca sebelum
memulai pelajaran. Salah satu budaya positif yang unik di SMK Negeri 1 Tuban
adalah guru yang mendoakan siswa-siswanya. Basuki menyadari bahwa
jika guru mendoakan siswanya, maka akan terbangun perasaan yang lebih
tulus dan ikhlas dalam mengajar. Siswa pun menjadi segan dan semakin

322
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


menyayangi gurunya. Ikatan inilah
yang hendak dibangun Basuki demi
menyukseskan pembelajaran.
Setiap Senin sebelum
mengajar, bapak ibu guru saya
kumpulkan semua setelah upacara,
untuk mendoakan siswa-siswanya,
katanya. Bahkan adakalanya
Basuki memutar lagu Tas Merah
untuk diperdengarkan seantero
sekolah saat jam istirahat sekolah.
Tujuannya, melalui lagu tersebut, ia
berharap dapat membetik perasaan
siswa untuk mencintai guru-
gurunya, demikian pula sang guru,
supaya termotivasi untuk selalu
memberikan yang terbaik bagi
siswa-siswanya.
Jumlah tenaga pendidik di SMK
Negeri 1 Tuban saat ini sebanyak
108 orang, yang terdiri dari 68 guru berstatus PNS, dan 40 guru berstatus
guru tidak tetap. Sebagian besar guru telah bersertifikasi S1. Menurut Basuki,
hampir 100 persen guru telah mendapatkan kesempatan dalam meningkatkan
pemahaman dan keterampilannya untuk mendukung keberhasilan pembelajaran.
Di samping workshop ataupun diklat Kurikulum 2013, upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan kompetensi guru dilakukan melalui jalur In House Training
dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

Entrepreneurship melalui Karya


Untuk menunjang minat dan bakat siswa, sekolah telah menyediakan 24
kegiatan ekstrakurikuler yang bisa diikuti oleh siswa; mulai dari kegiatan seni,
olahraga, keagamaan, dan lain sebagainya. Bahkan sekolah pun memiliki set
perlengkapan gamelan, dan para siswa yang memainkan gamelan tersebut
kerap diundang ke berbagai acara hingga tingkat Kabupaten. Sekolah juga
memiliki beberapa set mesin jahit dan perlengkapannya, terutama untuk
mengakomodir minat bakat para siswi. Di SMK Negeri 1 Tuban, siswa wajib
memilih dua kegiatan, yakni kegiatan Pramuka yang merupakan ektrakurikuler
wajib, dan satu kegiatan pilihan yang menjadi minat bakatnya. Kami menyadari
bahwa kadangkala jurusan siswa tidak selalu menentukan masa depan siswa,

323
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

karena adakalanya siswa/alumni mendapatkankesempatan di


bidang yang berbeda dengan apa yang telah dipelajarinya di
sekolah. Oleh karena itu, kami berupaya untuk memberikan bekal
sebanyak-banyaknya kepada siswa, katanya.
Di samping itu, sekolah pun membina dan mengembangkan
sisi entrepreneurship siswa melalui berbagai kegiatan praktek
dan unit produksi. Siswa lulusan SMK juga diupayakan untuk
menjadi pengusaha meski dalam lingkup kecil. Misalnya, siswa
dari Jurusan Kimia Industri itu diajari untuk memproduksi sabun,
tempe, jahe instan, dan lain-lain. Tapi jika hal itu tidak dibarengi
oleh motivasi entrepreneur dan pelatihan-pelatihan pendukung
semisal pelatihan packing, maka tidak akan laku jual. Oleh karena
itu, kami fasilitasi semuanya,jelas Basuki.

324
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Ada pula produk ciptaan SMK Negeri 1 Tuban yang menjadi
kebanggaan, misalnya traktor yang ramah lingkungan, mesin pipil
jagung, Surya Cell, dan lain sebagainya. Menurut keterangan dari
BKK, jumlah siswa yang memilih menjadi entrepreneur setelah
lulus SMK sebanyak 4,4 persen pada tahun 2015.
Dengan memberikan fasilitas yang sebaik-baiknya dan men-
dukung minat bakat mereka, siswa justru semakin termotivasi
untuk juga berprestasi di minat-minat yang disukainya. Terbukti,
SMK Negeri 1 Tuban pun telah menelorkan banyak prestasi, mis-
alnya dalam berbagai kejuaraan di ajang O2SN, lomba KIR Tingkat
Nasional, maupun kejuaraan-kejuaraan lainnya. Dalam kejuaraan
LKS pun SMK Negeri 1 Tuban kerap memborong juara bahkan
hingga tingkat nasional. SMK Negeri 1 Tuban
juga telah meraih penghargaan seb-
agai sekolah Adiwiyata Mandiri.
Latif Wahyudi, siswa
kelas XI Kimia Industri,
merupakan siswa yang
mengharumkan nama
sekolah melalui
prestasi Juara I
Lomba KIR Nasional
2016. Bersama
teman kelompok
KIR sekolah, M.
Yusuf Aldi dan Siti
Nur Amin, keduanya
kelas XI Kimia Analis,
berhasil meraih juara I
melalui temuannya Brikat,
yakni memanfaatkan kulit
buah siwalan, buah yang banyak
ditemui di Tuban, menjadi briket.
Kebetulan kami mengirim dua produk, dan
Latif Wahyudi,
kami menjadi SMK satu-satunya yang mengirimkan dua produk. siswa kelas XI Kimia Industri, yang mer-
Alhamdulillah produk kita yang kedua, yang diberi nama Absorben, aih Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Remaja
2016. bersama kelompok KIR sekolah,
juga mendapat prestasi, yakni juara harapan satu, kisahnya.
Yusuf Aldi dan Siti Nur Amin.

325
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

326
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

327
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

Tingginya Permintaan DU/DI


Salah satu pendukung kesuksesan sekolah menengah kejuruan adalah
bagaimana sekolah membina hubungan dengan dunia usaha/industri. Sejauh
ini SMK Negeri 1 Tuban telah membina kerjasama dengan pihak industri/usaha.
Ada sekitar 130 pihak DU/DI yang telah bekerjasama dengan SMK Negeri 1
Tuban, baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional. Bentuk kerjasama
tersebut tak hanya mengenai tempat untuk prakerin saja, namun kerjasama
juga dalam bentuk rekruitmen pegawai, guru tamu, dan lain sebagainya. SMK
Negeri 1 Tuban memiliki tim BKK yang cukup aktif dan solid dalam membina
hubungan dengan pihak DU/DI.
Menurut Basuki, salah satu strategi untuk menjaring DU/DI atau
mendapatkan kepercayaan adalah dengan terlebih dahulu memperbaiki mutu
sekolah. Sekolah dengan mutu yang baik akan menjadi alat promosi yang sangat
ampuh di dunia industri. Perbaikan mutu sekolah tersebut tentunya meliputi
perbaikan fisik sekolah maupun peningkatan kompetensi siswa.

328
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Salah satu industri yang bekerja sama dalam hal perekrutan pegawai adalah
PT UIP (Unit Induk Proyek), sebuah perusahaan kontraktor kelistrikan. Baru-
baru ini, PT UIP menawarkan peluang kerja bagi alumni SMK Negeri 1 Tuban
dengan posisi sebagai tenaga terampil. Sehubungan dengan adanya proyek
besar PT. UIP memng sedang membutuhkan banyak tenaga kerja, antara lain
tenaga terampil sebanyak 800 orang, supervisor sedikitnya 200 personil,
dan tenaga kasar sejumlah 1200 tenaga. Bagi peserta yang lolos akan dididik
terlebih dahulu di home base perusahaan yang berlokasi di Semarang Jawa
Tengah. Sedangkan penempatan kerja setelah selesai pelaksanaan diklat lebih
difokuskan pada pekerjaan pemasangan jaringan kabel, pemasangan tower
listrik dan pembangunan pondasi bore pile yang sebagian besar berada di
kawasan Sumatera. Seluruh proses rekruitmen dilaksanakan di SMKN 1 Tuban
mulai dari Tes Tulis, Psikotest, Uji Ketahanan fisik dan lainnya.

329
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

Beberapa perusahaan lain yang rutin membutuhkan karyawan dari lulusan


SMK Negeri 1 Tuban antara lain PT. Denso Group, Dealer Honda, ADITEAM, PLTU
Tanjung Awar-awar Tuban, PT Exxon Mobile Power, dan lain sebagainya. Bahkan,
biasanya para siswa tersebut telah dipinang oleh perusahaan sebelum mereka
lulus sekolah karena perusahaan sangat puas dengan kinerja siswa pada saat
melaksanakan prakerin. Kegiatan prakerin di SMK Negeri 1 Tuban dilaksanakan
pada saat siswa duduk di bangku kelas XI. Proses prakerin dilaksanakan antara
3 6 bulan, tergantung dari kesepakatan MoU perusahaan dengan sekolah.
Di samping itu, sekolah juga mengadakan kegiatan Job Fair di SMK Negeri
1 Tuban. BKK sekolah bertugas menjaring dan mendaftar industri-industri yang
berminat mengikuti job fair. Adakalanya dalam kegiatan Job Fair, industri ingin
merekrut siswa dalam jumlah besar, misalnya hingga 200 orang. Oleh karena
itu, sekolah pun dapat berkolaborasi dengan sekolah lain yang menjadi rekanan
SMK Negeri 1 Tuban demi mencukupi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan
industri.
Salah satu hal yang menjadi kendala SMK Negeri 1 Tuban yang sekaligus
banyak dikeluhkan industri adalah, adakalanya siswa memilih pekerjaan lain,

330
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Padahal ia sudah diterima di perusahaan. Hal inilah yang kemudian dapat


membuat perusahaan mem-blacklist SMK Negeri 1 Tuban untuk beberapa
saat. Untuk mengantisipasi kekecewaan industri, kadangkala industri dan
sekolah bekerjasama untuk membuat surat pernyataan yang ditandatangi oleh
orangtua siswa untuk mengikat siswa.
Basuki sendiri mengatakan bahwa sekolah tidak berniat untuk membatasi
siswa. Siswa diperkenankan untuk mendaftar di berbagai perusahaan yang dia
inginkan. Masalahnya, kadang pengumuman dari satu perusahaan itu cukup
lama, sehingga ini membuat anak melamar ke perusahaan lainnya. Ketika
ternyata anak diterima, dia sudah memilih bekerja di tempat lain, katanya.
Meski demikian baik BKK maupun tim guru BK pun senantiasa memberikan
pengertian dan pembekalan kepada para siswa mengenai orientasi masa
depan, apakah akan terjun ke dunia kerja, melanjutkan ke jenjang kuliah, atau
memilih pilihan lainnya. Yang jelas, sekolah berupaya semaksimal mungkin untuk
memberikan pilihan dan kemudahan bagi siswa mengenai masa depan mereka.

331
SMK NEGERI 1
KABUPATEN TUBAN

Selain kerjasama rekruitmen pegawai, hubungan kerjasama sekolah dan


industri juga berupa pengadaan guru tamu dari industri. Ajang ini merupakan
ajang yang bagus untuk pembelajaran siswa maupun guru supaya selalu
selaras dengan perkembangan yang ada di dunia industri. Kegiatan guru tamu
ini dijadwalkan rutin oleh sekolah. Tak hanya dari satu industri saja, namun
dari berbagai industri ataupun instansi, semisal dari Dinas Perekonomian dan
Pariwisata.
Tak hanya dengan industri, sekolah juga menjalin kerjasama dengan
perguruan tinggi atau universitas. Misalnya dari LP3I, mereka pernah
menawarkan pelatihan kepada kami, mungkin sekalian sambil promosi juga,kata
Basuki. Sekolah pun penah menerima para mahasiswa dari Universitas Negeri
Malang untuk proyek mengajar di SMK Negeri 1 Tuban. Proyek ini dinilai sangat
bagus, terutama untuk menyiasati kekurangan guru produktif di SMK.
Selain dari universitas, sekolah juga menerima seorang sukarelawan guru
dari Amerika Serikat untuk mengajar Bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Tuban.
Guru sukarelawan ini telah menandangani kontrak mengajar selama dua tahun.
Bagi SMK Negeri 1 Tuban, keberadaan native speaker sangat membantu para
siswa, terutama dalam menguasai bahasa Inggris. Guru sukarelawan tersebut
pun dapat belajar bahasa Indonesia dan kebudayaan-kebudayaan yang ada di
Indonesia.
SMK Negeri 1 Tuban juga telah menjalin kerjasama dengan perusahaan
raksasa bidang telematika khususnya device (perangkat), networking dan
aplikasi yaitu Evercoss melalui program DNA Initiative. DNA INITIATIVE adalah
kerjasama yang diinisiasi oleh PT Aries Indo Global (Prinsipal Perangkat Mobile
EVERCOSS) dan PT Mervotura Rekantara (MERUVIAN), sebuah perusahaan
nasional, pengembang platform MERUVIAN. Kerjasama ini meliputi pelaksanaan
prakerin bagi siswa Jurusan Multimedia dan Teknik Komputer Jaringan di
perusahaan EVERCROSS Service Center di Jakarta. Selama pelaksanaan
prakerin, siswa diberi fasilitas mesh, uang makan dan uang saku jika mereka
setuju dan orangtua tidak keberatan maka waktu pelaksanaan prakerin
diperpanjang menjadi 6 bulan.
Berkat adanya kerjasama yang baik dan harmonis dari berbagai pihak industri,
sekolah pun banyak mendapat keuntungan bahkan hingga bantuan, misalnya
melalui program CSR perusahaan. Sebagai contoh, sekolah mendapatkan
bantuan ruang praktek dari Pertamina. Sebagai sekolah rujukan, SMK Negeri 1
Tuban memiliki komitmen untuk terus mengembangkan diri dan menyesuaikan
diri sesuai dengan majunya zaman. Hubungan dengan para stakeholder pun
menjadi fokus prioritas untuk terus ditingkatkan. SMK Negeri 1 Tuban berharap
dapat selalu menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan di Indonesia.

332
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

333
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

334
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 5 KOTA BANJARMASIN


Provinsi Kalimantan Selatan

335
SMK Negeri 5 Kota Banjarmasin

GELIAT MENUJU
Sekolah
Berkarakter

D
i wilayah yang tersohor dengan sebutan kota
sungai, berdiri sekolah yang tampak gagah
dengan prestasi dan kiprahnya di dunia pendidikan
kejuruan. Adalah SMK Negeri 5 Banjarmasin, yang
kini menjadi idola masyarakat, terutama semenjak
didaulat menjadi sekolah rujukan sejak tahun 2015 lalu.
SMK Negeri 5 Banjarmasin merupakan sekolah kejuruan yang
menyiapkan para siswanya siap kerja, melalui sembilan program
keahlian, yang terdiri dari 15 paket keahlian. Pertama, Teknik
Bangunan (dengan paket keahlian: Teknik Konstruksi Batu dan
Beton, Teknik Gambar Bangunan). Kedua, Geomatika. Ketiga,
Teknik Ketenagalistrikan (dengan paket keahlian: Teknik Instalasi

336
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Pemanfaatan Tenaga Listrik). Keempat, Teknik Mesin (dengan paket keahlian:


teknik pemesinan dan teknik pengelasan. Kelima, Teknik Grafika (dengan paket
keahlian: Persiapan Grafika). Keenam, Teknik Otomotif (dengan paket keahlian:
Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor, dan Teknik Alat Berat. Ketujuh,
Teknik Perkapalan (dengan paket keahlian: Teknik Pengelasan Kapal). Kedelapan,
Teknik Elektronika (dengan paket keahlian: Teknik Audio Video, Teknik Elektronika
Industri, dan Teknik Mekatronika). Kesembilan, Teknik Komputer & Jaringan.
Sekolah yang terletak di Jalan Mayjend Sutoyo 5, No. 330 Banjarmasin,
Kalimantan Selatan ini berdiri sejak tahun 1969. Dulunya, merupakan sekolah
swasta yang dijalankan yayasan dengan nama STM Hastemsin. Berdasarkan
Surat Keputusan Mendiknas No. 298 Tahun 1978 bertanggal 15 September
1979, STM Hastemsin berganti status menjadi STM Negeri Banjarmasin.

337
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

Sejak perubahan status menjadi STM Negeri Banjarmasin, mendapatkan


bantuan dari pemerintah atas kerjasama dengan Asian Development Bank
(ADB), yang meliputi peralatan-peralatan praktik dan juga tenaga-tenaga
pendidik/guru professional. Pada tahun 1982/1983 dimulailah pembangunan
fisik sekolah dan sarana lainnya. Tahun 1985/1986 pembangunan selesai
dan berdiri jurusan Program Studi Otomotif dengan Paket Keahlian Studi
Mekanik Otomotif. Kemudian pada tahun 1988 dibuka program keahlian baru
yaitu Elektronika, sehingga menjadi sekolah yang terlengkap dan terbesar di
Kalimantan Selatan.
Pada tahun 1991 s/d 1994 dipercaya melaksanakan Program Pengembangan
Sekolah Seutuhnya (PSS) di bawah binaan Pusat Pengembangan Penataran
Guru Teknologi (PPPG Teknologi) Bandung. Pada tahun pelajaran 1994/1995
mulai melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di 54 Dunia Usaha/Dunia
Industri baik di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah maupun di IPTN Bandung.
Lantas pada tahun 1997 STM Negeri Banjarmasin berganti nama menjadi SMK
Negeri 5 Banjarmasin.
Setelah melalui perjuangan sebagai sekolah yang memenuhi Standar
Nasional, tahun 2009 s/d 2013 SMK Negeri 5 Banjarmasin kembali memperoleh
kepercayaan pemerintah menjadi salah satu dari 90 SMK se-Indonesia dan
memperoleh bantuan-bantuan baik untuk perbaikan dan pembangunan fisik
gedung, pengadaan peralatan, dan juga pengembangan-pengembangan
kemampuan pendidik dan kesiswaan.
Di usianya yang telah mencapai 47 tahun, sekolah ini bertekad untuk
semakin meningkatkan dan menjaga kualitas untuk tetap menjadi yang
terbaik. Oleh karena itu, visi yang dilaksanakan adalah menciptakan insan
cerdas yang beriman, bertaqwa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta mampu berkompetisi di dunia global. Sedangkan visinya ada empat.
Pertama, menyelenggarakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan. Kedua, menyelenggarakan manajemen dengan standar
internasional dengan menerapkan system manajemen ISO 9001:2008 secara
konsisten. Ketiga, membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan,
dan teknologi yang sesuai dengan tantangan global. Keempat, mewujudkan
pendidikan yang menghasilkan lulusan cerdas spiritual, cerdas emosional, dan
cerdas intelektual.
Tujuan pendirian sekolah ini adalah: pertama, memenuhi 100% standar
nasional pendidikan. Kedua, menghasilkan lulusan yang mampu mandiri dan
dapat mengisi lapangan pekerjaan dunia usaha dan industri, serta mampu

338
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ketiga, menghasilkan lulusan


yang mampu menguasai teknologi. Keempat, menghasilkan manajemen sekolah
sesuai dengan prinsip Total Quality Control dan Total Quality Management.

Pertahankan Mutu
Saat ini, SMK Negeri 5 Banjarmasin dipimpin oleh Drs. Syahrir, MM., yang
baru menjabat selama sepuluh bulan. Sebelumnya, ia juga kepala di sekolah
ini, tetapi tahun 2014 sempat dipindahkan untuk menjadi kepala SMK Negeri
4 Banjarmasin selama 20 bulan. Kini, sejak didapuk kembali sebagai kepala
sekolah, Syahrir siap menularkan semangat prestasi dengan pengalamannya
sebagai kepala di beberapa sekolah bergengsi di Banjarmasin.
Syahrir mengatakan, salah satu upaya menjaga mutu sekolah adalah
dengan terus berkomitmen mencetak para lulusan yang terampil dan siap kerja.
Fasilitas sekolah juga harus lengkap sebagai sarana penunjang keberhasilan
proses pendidikan yang diterapkan. Selain itu, dibarengi dengan kinerja guru
yang optimal.

Drs. Syahrir, MM
Kepala SMK Negeri 5 Banjarmasin.

339
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

Saat ini, jumlah guru di SMK Negeri 5 Banjarmasin sebanyak 95 orang,


dengan 59 di antaranya berstatus guru PNS. Menurut Syahrir, dengan guru
sebanyak itu tidak terlalu sulit untuk mengarahkan agar sejalan dengan visi
misi sekolah. Karena, bisa dikatakan iklim kekeluargaan menjadi nomor satu di
sekolah ini. Meskipun sikap profesinalitas sebagai guru tetap dijaga.
Kualitas guru selalu menjadi prioritas utama di SMK Negeri 5 Banjarmasin.
Oleh karena itu, sekolah senantiasa mendukung program peningkatan
kompetensi guru dengan memberikan kesempatan bagi para guru, misalnya
untuk mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek), baik itu yang diadakan oleh
pemerintah pusat ataupun provinsi. Kesempatan-kesempatan ini selalu ada
setiap tahun bagi semua guru SMK Negeri 5 Banjarmasin. Guru pun dimotivasi
untuk aktif dalam MGMP.
Motivasi lainnya dari sekolah adalah memberikan apresiasi kepada guru-
guru yang meraih keberhasilan, baik itu dalam kompetisi maupun dalam
pembinaan siswa-siswanya. Salah satu bentuk apresiasi tersebut antara lain
mengikutsertakan guru sekaligus siswa berprestasi untuk studi banding ke luar
sekolah. Beberapa sekolah telah dikunjungi tim dari SMK Negeri 5 Banjarmasin,
baik itu yang diluar Provinsi Kalimantan Selatan, luar pulau, bahkan ke luar negeri,
seperti Thailand dan Malaysia.

340
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Namun, satu kendala yang masih dirasakan sampai saat ini adalah minimnya
guru produktif yang berstatus PNS. Terutama guru Program Studi Geomatika,
Teknik Elektronika, Teknik Otomotif, dan Teknik Komputer dan Jaringan. Untuk
menyiasatinya, SMK Negeri 5 Banjarmasin pun merekrut guru-guru honorer,
biasanya adalah mereka yang sebelumnya memiliki pengalaman kerja di dunia
industri ataupun lulusan universitas dengan bidang tertentu.
Kiat lainnya untuk mengatasi keterbatasan guru adalah dengan
memanfaatkan guru tamu yang berasal dari dunia usaha/industri. Ini pun
merupakan strategi unggulan sekolah, terutama untuk menjaga kualitas
sekolah, supaya perkembangan keilmuannya selalu beriringan dengan
perkembangan dunia industri. Sekolah cukup rutin mengundang guru tamu,
setidaknya dua kali dalam satu minggu, terutama guru-guru tamu yang berasal
dari DU/DI di sekitarnya. Guru tamu tersebut mengajar di kelas sesuai dengan
bidang keahliannya. Salah satu guru tamu yang pernah diundang ke sekolah
antara lain pihak dari PT. Wira Megah Profitamas untuk memberikan pengarahan
dan pelatihan, terutama pada guru Program Keahlian Teknik Otomotif.

Hadirkan DU/DI ke Sekolah


Agus Mianto, selaku service manager PT Wira Megah
Profitamas yang merupakan anak perusahaan
Toyota mengatakan, sejak tahun 90-an
bekerjasama dengan SMK Negeri 5
Banjarmasin. Jalinan kerjasama ini
bertujuan untuk menyinkronkan
ilmu antara sekolah dengan
industri. Kita rutin per dua
bulan atau tiga bulan sekali
ke sekolah. Tujuannya untuk
meng-update keilmuan.
Karena teknologi otomotif
saat ini sangat berkembang
pesat, katanya.
Agus memandang
kerja sama ini menjadi hal
positif untuk SMK, apapun

Agus Mianto
Service Manager PT Wira Megah Profitamas

341
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

342
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

343
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

jurusannya ketika mengundang praktisi ke sekolah anak-anak akan lebih


refresh tentang ilmu di dunia kerja. Sebab para praktisi mempunyai sifat lebih
update terkait dunia industri. Katakanlah saya berbicara tentang mesin.
Teknologi mesin itu perkembangannya sangat cepat. Mungkin ada beberapa
guru yang masih mengajarkan mobil atau motor dengan karburator, sedangkan
saat ini sudah menggunakan teknologi injeksi. Ketika anak-anak tidak dibekali
pengetahuan teranyar, maka ilmunya pun masih jadul. Kemudian ketika dilepas
saat PKL mereka akan kaget, ungkapnya.
Sangat penting memang ada sinergi antara sekolah dengan dunia industri.
Atau secara personal oleh praktisi yang masih aktif datang ke sekolah. Agus
menuturkan, salah satu kendala siswa SMK Negeri 5 Banjarmasin adalah
kekurangaktifan siswa dalam menerima materi. Mereka hanya diam saja,
padahal dari materi yang disampaikan pasti ada beberapa yang belum paham,
katanya. Untuk itulah fungsi sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri,
yakni saling mengisi.
Namun, sejauh ini kompetensi siswa SMK Negeri 5 Banjarmasin sangat
memuaskan. Agus sama sekali belum pernah menjumpai masalah yang vatal
terkait kinerja mereka. Mungkin karena sudah lama melaksanakan on the job
training (OJT), saya belum menemukan masalah, baik skill, knowledge, maupun
attitude mereka, ungkapnya. Tahun ini ada enam orang siswa yang sedang
melaksanakan Prakerin.

344
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Sekolahkan Guru ke Luar Daerah


Strategi lain dalam rangka meningkatkan kualitas guru adalah
melalui program guru belajar. Dalam program ini, para guru di SMK
Negeri 5 Banjarmasin memiliki kesempatan untuk belajar
ke dunia usaha/industri. Mereka dapat mencari tempat
untuk magang secara mandiri atau dengan yang telah
diajukan sekolah. Selain itu, guru juga diberi kesempatan
untuk mengikuti workshop ataupun seminar demi
meningkatkan bidang keahlian dan kompetensinya.
Hendra Eka Kurniawan, S.Pd., Kepala Program Studi
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik ini pernah
mendapat kesempatan untuk mengikuti seminar dan
workshop di Jakarta selama satu bulan. Ia merasa senang
mendapatkan kesempatan itu, karena menurut Hendra,
guru memang perlu diberikan kesempatan sebesar-
besarnya untuk terus meningkatkan dan mengembangkan
kompetensinya.
Sebagai guru, Hendra tak hanya mementingkan
kompetensi dan kualitas keahlian siswa saja.
Tetapi yang paling penting adalah karakter anak.
Sebab goal-nya mereka kerja di industri yang
membutuhkan karakter dan mental yang kuat.
Karena guru sebagai suri tauladan, yang saya Hendra Eka Kurniawan, SPd
Kaprodi Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
utamakan diri sendiri dulu. Dengan memberikan
Listrik (atas) dan Muhammad Taufik, ST, guru
contoh yang baik kepada anak. Kalau gurunya Teknik Bangunan (bawah)
saja sudah memberikan contoh yang jelek,
bagaimana nanti sikap anak-anak ini?
Pasti jauh lebih jelek, tegasnya. Ia juga
menekankan bahwa sikap termasuk
penilaian dalam akademik siswa.
Berbeda halnya dengan
Muhammad Taufiq, ST., guru
Program Studi Teknik Bangunan
ini sempat mencicipi pelatihan
ke Jepang pada tahun 2013 lalu.
Pelatihan tersebut bertajuk Teacher
Training Program selama satu tahun
enam bulan, termasuk mes gartis

345
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

346
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


dan belajar bahasa Jepang. Dari pengalaman ini saya belajar banyak tentang
jurusan Teknik Bangunan. Teknologi di sana sudah berkembang pesat. Misalnya
mencetak batu bata, sudah tidak lagi membutuhkan waktu lama. Cukup dengan
mesin ini, dalam waktu satu jam sudah bisa memproduksi 1.500-2.000 bata,
ungkapnya.
Sejauh ini, menurut Taufiq, kendala yang sering dihadapi adalah masalah
penguasaan bahasa asing. Padahal, seharusnya penguasaan bahasa asing
menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kualitas seorang guru. Ddi era
globalisasi seperti ini, penguasaan bahasa asing sudah menjadi salah satu
syarat mutlak bagi sekolah bertaraf internasional.
Agar permasalahan tersebut tidak berkelanjutan. SMK Negeri 5 Banjarmasin
memfasilitasi para siswanya dengan pembelajaran bahasa Jepang, Bahasa
Jerman, Bahasa Inggris. Saat ini SMK Negeri 5 Banjarmasin juga menerima
seorang sukarelawan guru tamu native speaker dari Korea Selatan berkat
kerjasama bilateral antara Korea Selatan dan Indonesia. Guru tamu ini mengajar
selama 30 jam pelajaran, dengan dua jam pelajaran setiap pertemuan. Kontrak
kerja kerjanya hanya berlangsung selama dua tahun.

Bekerja Sebelum Lulus


Dari berbagai macam metode tersebut, terbukti ampuh meningkatkan
kualitas siswa SMK Negeri 5 Banjarmasin. Bahkan selama anak menjalankan
program magang selama tiga bulan, telah mendapatkan
tawaran untuk bekerja. Sejauh ini, pihak sekolah
telah bekerja sama dengan lebih 65 perusahaan
yang tersebar di Banjarmasin, Balikpapan,
hingga ke Papua.
Berikut penuturan Ramadhani,
atau akrab disapa Rama ini. Siswa
siswa kelas XII Paket Keahlian Teknik
Alat Berat ini mengaku bangga
bersekolah di sini. Di samping
karena sekolah ini unggulan,
tentu juga jurusan yang ia ambil
prospeknya jelas. Mau masuk sini
harus melewati berbagai macam

Ramadhani,
siswa kelas XII Teknik Alat Berat

347
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

348
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

tes. Khususnya jurusan saya, tidak boleh cacat fisik, harus sehat jasmani
dan rohani, dan mengikuti tes psikologi, tuturnya.
Saat menginjak kelas XI, Rama melaksanakan Prakerin di United
Tractor cabang Banjarmasin di Km 13,5 selama tiga bulan. Ia bekerja
seperti karyawan lainnya, hanya saja lebih sebagai helper mekanik untuk
servis, perbaikan dan penggantian komponen jika ada yang rusak, dan
semua kegiatan dilakukan mekanik. Saya senang bisa magang di sini.
Ternyata ilmu selama di sekolah jauh berbeda jika langsung terjun di
lapangan, katanya. Bahkan, ketika selesai magang saya mendapat
bayaran sebelas tiga juta rupiah, per bulannya satu juta, ungkap remaja
kelahiran Banjarmasin, 15 Januari 1999 ini.
Rama mengungkapkan, ia melaksanakan magang sebanyak dua kali.
Kedua kalinya dilaksanakan ketika awal kelas XII selama tiga bulan juga.
Magang kedua saya di pelabuhan Kota Banjarmasin. Yang saya kerjakan
sama seperti ketika magang kelas satu. Tapi kali ini saya diberikan porsi
untuk servis mesin sendiri. Meskipun tetap di bawah pantauan
mekanik utama, katanya.
Pengalaman lain disampaikan Andi
Ferani Hermawan, siswa Kelas XII
Paket Keahlian Teknik Mekatronika.
Ia memilih SMK Negeri 5
Banjarmasin karena sekolah
ini jadi sekolah yang paling
diunggulkan. Saya juga
tahu dari teman-teman
saya, dari orang tua saya
bahwa sekolah ini bagus.
Saya waktu SMP pernah
ikut kompetisi Karate di
sini, dan saat itu saya
melihat disiplinnya ketat.
Nah dari situ saya mulai
tertarik, katanya.
Selain itu, ia memilih
Teknik Mekatronika, katanya,

Andi Ferani Hermawan,


siswa kelas XII Teknik Mekatronika

349
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

karena sejak SMP tertarik dengan dunia IT. Banyak sekali perubahan yang
ia peroleh. Bahkan saat ini ia telah membuat mekanik robotika. Karya ini ia
persiapkan untuk lomba LKS tingkat Provinsi Kalimantan Selatan. Proyek ini
dibuat menggunakan barang-barang bekas. Kemudian juga digunakan untuk
kelas XII sebagai nilai kelulusan, kata remaja kelahiran Kediri 25 Agustus 1999
itu.
Andi juga mengaku bangga karena sekolahnya benar-benar telah membentuk
karakternya. Saya merasa telah berubah drastis kalau dibandingkan dengan
saat SD dan SMP. Saya dilatih tentang waktu, disiplin, kerapian, cara mengatur
waktu juga. Jadi saya benar-benar tidak salah masuk sekolah ini, katanya.

Teaching Factory dan Teaching Industry


Untuk menyiapkan lulusannya siap memasuki dunia kerja bahkan siap
menciptakan lapangan kerja, SMK Negeri 5 Banjarmasin menerapkan model
pembelajaran teaching factory. Kami mendirikan unit usaha di dalam sekolah
dalam bentuk Unit Produksi Jurusan untuk mendukung proses pembelajaran.
Produknya bisa berupa barang dan jasa, kata Syahrir, Kepala SMK Negeri 5

350
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Banjarmasin. Dalam unit usaha itu, siswa sebagai employee melakukan praktik
kerja sesuai dengan program keahlian keahliannya.
Selain itu, SMK Negeri 5 Banjarmasin juga menerapkan model pembelajaran
teaching industry. Dalam konsep teaching industry, SMK Negeri 5 Banjarmasin
bekerjasama dengan industri menyediakan tempat produksi atau menjadi
pelaksana bisnis sub kontrak atau sebagai plasma. Dalam kegiatan itu, industri
melakukan transfer knowledge kepada SMK Negeri 5 Banjarmasin. papar
Syahrir.
Menurut Syahrir, proses pembelajaran ini memberikan banyak manfaat,
antara lain sebagai pengenalan atmosfer industri bagi seluruh civitas akademi.
Sebagai sarana latihan praktik siswa. Sebagai sumber pendapatan siswa,
karena biaya pendidikan tidak dibebankan sepenuhnya kepada orang tua siswa.
Dan instruktur (guru praktik) akan selalu tertantang untuk memperbaiki dan
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Denny juga menilai model pembelajaran teaching industry memberi
keuntungan nyata berupa profit. Profit akan diperoleh jika disertai manajemen
yang baik, karena ini merupakan kegiatan bisnis nyata, katanya. Profit hasil
usaha itu pun dapat digunakan untuk pemeliharaan dan pengembangan sumber
daya secara mandiri.

Beasiswa ke Luar Negeri


Salah satu program andalan SMK Negeri 5 Banjarmasin adalah program
pertukaran siswa dan guru. Saat ini, SMK Negeri 5 Banjarmasin menjalin
kerjasama dengan negara Thailand melalui MoU yang telah disepakati. Ada
beberapa sekolah di Thailand yang mengikuti program ini, antara lain Nakhon Si
Thammarat College, Uttaradit Vocational College, dan SIAMTECH College. Pihak
Thailand pun memberi peluang dan kesempatan untuk magang di dunia industri
yang ada di Thailand.
Sejauh ini, Program Partnership yang dimulai sejak tahun 2014 ini berjalan
dengan baik dan terus berlanjut setiap tahun demi peningkatan Kualitas guru
dan siswa dalam menghadapi MEA. Melalui program ini, siswa dan guru SMK
Negeri 5 Banjarmasin berkesempatan untuk magang dan belajar di sekolah-
sekolah di Thailand. Begitu pula sebaliknya, para guru dan siswa di Thailand pun
berkesempatan magang dan belajar di SMK Negeri 5 Banjarmasin.
Selain itu, sekolah juga mengadakan kerjasama untuk program beasiswa
dengan berbagai universitas. Salah satunya adalah dengan universitas yang ada
di China melalui program SEAMOLEC. Telah ada beberapa lulusan SMK Negeri

351
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

5 Banjarmasin yang memanfaatkan program beasiswa tersebut. Adapula


kerjasama dengan pihak dari Philipina, Korea, Jepang, dan lain sebagainya.
Ada pula program kerjasama beasiswa dengan universitas yang ada di Batam,
Universitas Sahid Jakarta, dan lain sebagainya.
Drs. H. Gusti Syaihuni, Wakil Ketua Komite mengaku senang dengan
program beasiswa ini. Menurutnya, beasiswa hingga ke luar negeri dapat
memberikan ilmu dan pengalaman baru tentang pendidikan. Dengan program
ini, kepercayaannya terhadap SMK Negeri 5 Banjarmasin pun bertambah.
Sejak awal, saya lebih senang memilih SMK, karena di sini anak diberi bekal
tambahan skill dan kompetensi selain pelajaran akademik. Jika ada siswa yang
mau langsung kerja atau meneruskan kuliah, silahkan saja. Namun saya selalu
sarankan pada anak, kalau bisa mereka bekerja sambil kuliah, kata peniunan
PNS ini.

Wujudkan Sekolah Berkarakter


Gusti mengatakan, SMK Negeri 5 Banjarmasin juga concern terhadap
pendidikan karakter. Karena karakter merupakan kunci awal sebuah
kesuksesan. Usaha yang dilakukan antara lain, mengadakan penghijauan
lahan kosong, memanfaatkan lahan kosong
untuk tanaman obat-obatan, membuat sumur
resapan, membuat lubang biopori di seluruh
sudut lahan terbuka, serta pengelolaan
sanitasi sekolah (kamar mandi dan
wastafel untuk cuci tangan).
Serta menyediakan tempat
untuk mengelola sampah
organik menjadi kompos. Ini
semua kami lakukan demi
membentuk karakter
anak yang cinta dan
peduli lingkungan.
Goal-nya nanti

Drs. Gusti Syaihuni, Wakil Ketua


Komite Sekolah dan Emelliyani,
Sekretaris Komite Sekolah.

352
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

mereka akan segan membuang sampah sembarangan. Mereka akan benci


melihat lingkungannya kotor dan gersang, imbuhnya.
Selain itu, pihak sekolah juga menerapkan karakter religius, dalam hal ini ilmu
terkait Iman dan Taqwa. Sepandai apapun siswa itu harus tetap dilandasi ilmu
agama yang kuat agar tidak keluar dari rambu-rambu yang telah ada. Tujuannya
supaya anak-anak ini nanti tidak mudah terpengaruh/kebablas dengan
pergaulan-pergaulan bebas. Saya menyadari betul di zaman yang serba edan
seperti saat ini pergaulan sudah sangat berbahaya. Salah melangkah sedikit
kita bisa njungkel. Utamanya anak yang masih muda-muda. Diperlukan tameng
untuk menangkal itu samua, yakni kepahaman agama yang kuat, kata laki-laki
kelahiran Kotawatingin Barat, 16 Juni 1945 itu.
Selain itu, Emelliyani, Sekretaris Komite menambahkan, karakter jujur juga
menjadi nomor satu di sekolah ini. Khususnya dalam hal contek-mencontek saat
ujian. Yang biasa dilakukan adalah mendoktrin siswa dengan kata-kata bahwa
mencontek itu awal tindakan korup. Sebab secara tidak langsung kalian meniru
milik orang lain. Kalau orang itu tidak ikhlas berarti kalian mencuri, katanya. Dan
juga sikap jujur sangat diperlukan di dunia kerja. Jujur itu nilainya mahal, sekali
ketahuan bohong maka akan susah dipercaya lagi, imbuhnya.

353
SMK NEGERI 5
KOTA BANJARMASIN

354
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Kemudian, faktor utama keberhasilan sekolah adalah kedisiplinan. Oleh


karena itu, sekolah menyusun peraturan kepada seluruh warga sekolah tidak
boleh terlambat. Diharapkan, kedisiplinan menjadi budaya yang terus melekat
bagi warganya, khususnya para siswa. Kedisiplinan yang diterapkan yaitu masuk
sekolah pukul 7.30 WITA. Lalu ada tim tatib yang terdiri atas guru BK dan Waka
Kesiswaan. Tugasnya adalah mencatat poin jika ada siswa atau guru melakukan
tindak indisipliner. Jika siswa lebih dari tiga kali melanggar, maka akan dipanggil
orangtuanya, katanya.
Endarta, Des, M.Eng., pengawas SMK di Banjarmasin mengatakan, program
penguatan karakter merupakan solusi tepat untuk kemajuan pendidikan,
utamanya di Kota Banjarmasin. Ia pun mengatakan bahwa keunggulan SMK
Negeri 5 Banjarmasin merupakan buah kerja keras semua civitas yang di
dalamnya. Sebagai pengawas yang membina 7 SMK di Kota Banjarmasin, ia pun
berharap kiat dan strategi SMK Negeri 5 Banjarmasin dalam meraih berbagai
keberhasilan dapat ditularkan ke sekolah-sekolah lain. Saya berharap ke
depan semakin banyak SMK di Banjarmasin yang memberikan hasil maksimal
terciptanya generasi siap kerja dan handal, ungkapnya.
Sebagai sekolah unggulan tak lantas membuat SMK Negeri 5 Banjarmasin
merasa paling top. Yang terpenting adalah terus menyiapkan sekolah
agar selalu menjadi yang terbaik dalam mencetak
generasi siap kerja. Sekaligus
mendidik siswa untuk memiliki jiwa
entrepreneur.

Endarta, Des, M.Eng


Pengawas SMK Dinas Pendidikan
Banjarmasin

355
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

356
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

SMK NEGERI 5 KOTA MAKASSAR


Provinsi Kalimantan Selatan

357
SMK Negeri 5 Kota Makassar

DARI BELMO
Berubah
untuk Maju

U
dara panas terasa ketika menginjakkan kaki di
Kota Makassar. Di Kota Angin Mamiri dengan
Pantai Losari yang begitu elok ini kami datang
untuk mengunjungi salah satu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Rujukan. Sekolah
itu adalah SMK Negeri 5 Makassar, yang beralamat di Jl. Sunu
No. 162 Kota Makassar. Sesampainya di sekolah, dari desain
bangunan sekolah ini menampakkan berdiri cukup lama. Hanya
satu bangunan yakni kantor sekolah yang terlihat sudah bergaya
minimalis dan modern, sepertinya hasil renovasi. Lingkungan
sekolah ini banyak ditumbuhi pohon-pohon besar, memberi
keteduhan dan kenyamanan. Sayangnya, hawa panas membuat
udara di sekolah ini terasa gerah.

358
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN


Berdiri di atas lahan seluas 3,95 hektare, SMK Negeri 5 Makassar
ini sejatinya sekolah ini menempati lahan cukup luas. Dalam ringkasan
sejarahnya, SMK Negeri 5 Makassar berdiri sejak tahun 1974, atau 42 tahun
silam. Pada awalnya sekolah ini bernama Sekolah Teknologi Menengah (STM)
Pembangunan. Menjadi salah satu dari delapan STM Pembangunan yang ada
di Indonesia kala itu. Ketujuh STM lainnya semua ada di Pulau Jawa. Tahun
1997 sekolah ini mengalami perubahan nama, seiring dengan perubahan
regulasi oleh pemerintah pusat serta untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Perubahan nama tersebut dari STM Pembangunan Ujung Pandang berubah
menjadi SMK Negeri 5 Makassar. Tetapi di papan nama masih menyertakan kata
pembangunan, menjadi SMK Neger 5 (Pembangunan) Makassar.
Dengan visi Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Profesional
Terkemuka SMK Negeri 5 Makassar memiliki beberapa misi, antara lain:
Menyelenggarakan Pendidikan Reguler berdasarkan Kurikulum dan Standar
Pendidikan Nasional dengan Pendekatan CBT; Menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan singkat (jangka pendek) melalui Program Career Centre (CC)/

359
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

Andi Umar Patta, S.Pd., M.Si


Kepala SMK Negeri 5 Makassar.

Life Skill; Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan guru dengan sistem


kemitraan dalam rangka sertifikasi kompetensi guru; Mengembangkan
manajemen pendidikan yang mengacu kepada Manajemen Berbasis Sekolah;
dan Mengembangkan pembinaan kegiatan ekstra kurikuler sebagai peningkatan
prestasi akademik dan non akademik. Visi misi itu ibaratnya rambu-rambu,
dengan visi misi pergerakan kami menjadi lebih terarah. Kami juga mempunyai
motto khusus, yakni Berubah untuk Maju, tegas Andi Umar Patta, S.Pd., M.Si,
Kepala SMK Negeri 5 Makassar.
Andi Umar mengatakan dirinya menjabat Kepala SMK Negeri 5 Makassar
baru lima bulan lalu. Sebelumnya, jabatan kepala sekolah diisi Drs. M. Rusli, M
Pd, dan Drs. H. Chaidir Madja, M.Pd. Masa keemasan sekolah ini konon ketika
dipimpin Chaidir Madja. Prestasi gemilang banyak diraih hingga mengharumkan
sekolah dan Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar. Baru beberapa

360
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

bulan lalu saya diangkat menjadi kepala sekolah di sini. Sebelumnya saya guru
teknik mesin selama 12 tahun. Jabatan terakhir sebagai Ketua Paket Keahlian
Pemesinan. Saat ini dalam upaya membangun kembali kekompakan seluruh
SDM di sekolah ini. Saya sangat bersyukur diangkat di sini, tidak asing lagi
dengan guru-guru, dengan lingkungan dan segala seluk-beluk sekolah. Kami
bertekad untuk maju dan meraih kembali kejayaan sekolah, terang Andi Umar
yang kelahiran Kabupaten Selayar 45 tahun silam itu.

Berkembang Menjadi Paket Keahlian


Pada awal berdiri, SMK Negeri 5 Makassar membuka lima jurusan/paket
keahlian yang dikenal dengan istilah BELMO. Kepanjangan dari lima jurusan yang
meliputi, Bangunan, Elektronika Komunikasi, Listrik Industri, Mesin Konstruksi
dan Otomotif. Adanya perubahan menjadi SMK Negeri 5 Makassar dibarengi
pula pengembangan jurusan menjadi 12 paket keahlian meliputi:
1. Paket Keahlian Konstruksi Bangunan (Batu dan Beton)
2. Paket Keahlian Gambar Bangunan
3. Paket Keahlian Elektronika Industri
4. Paket Keahlian Teknologi Komputer dan Jaringan
5. Paket Keahlian Mekatronika
6. Paket Keahlian Instalasi Tenaga Listrik
7. Paket Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara
8. Paket Keahlian Teknik Pemesinan
9. Paket Keahlian Leknik Las
10. Paket Keahlian Kendaraan Ringan
11. Paket Keahlian Mekanik Alat Berat
12. Paket Keahlian Konstruksi Geomatika
Paket Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan (Batu dan Beton), membekali
peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten
dalam melakukan pekerjaan sebagai teknisi bidang konstruksi batu dan beton
secara mandiri atau wirausaha, mengembangkan pelayanan sebagai teknisi
bidang konstruksi batu dan beton yang ada di dunia industri, serta melakukan
pekerjaan sebagai teknisi bidang konstruksi batu dan beton yang profesional.
Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan, membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten melakukan pekerjaan
sebagai drafter/juru gambar dalam pekerjaan perencanaan bangunan,
melakukan pekerjaan sebagai drafter/juru gambar dalam pekerjaan pelaksanaan

361
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

bangunan, serta melakukan pekerjaan jasa penggambaran


bangunan secara mandiri/ berwirausaha di Studio Gambar.
Paket Keahlian Teknik Elektronika Industri, membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
agar kompeten dalam beberapa hal, meliputi: keselamatan
dan kesehatan kerja, teori dasar elektronika, dasar-dasar
pekerjaan bengkel elektronika, dasar elektronika digital dan
komputer, besaran listrik menggunakan alat ukur analog dan
digital, elektronika dasar terapan, perakitan dan pengoperasian
komputer menggunakan sistem operasi DOS dan Windows,
serta pemrograman peralatan sistem otomasi elektronik
yang berkaitan dengan I/O berbantuan; mikroprosessor dan
mikrokontroller. Selain itu kompeten juga dalam pemrograman
peralatan sistem otomasi elektronika yang berkaitan dengan I/O
bebantuan; PLC, komputer, pneumatik, gambar teknik elektronika
menggunakan komputer, perencanaan pemeliharaan peralatan
elektronik sistem otomasi elektronika, perakitan peralatan dan
perangkat elektronik sistem otomasi elektronika, dan perakitan
peralatan dan perangkat elektronik sistem otomasi elektronika.
Paket Keahlian Teknik Komputer Jaringan, bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan
sikap agar kompeten dalam Instalasi Jaringan Lokal (Local Area
Network), konfigurasi jaringan komputer lokal, sistem operasi
jaringan, instalasi perangkat dan konfiguarasi jaringan berbasis
luas (Wide Area Network), operating system server, administrasi
server dalam jaringan, web data base, dan perancangan WAN.
Paket Keahlian Teknik Mekatronika, bertujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap
agar kompeten dalam: dasar-dasar listrik dan elektronika, teknik
digital, keselamatan kerja dan lingkungan hidup, gambar teknik
dasar, elektronika dasar, pengukuran dan alat ukur, pekerjaan
bengkel elektronika, sistem mikroprosessor dan mikrokontroller,
bahan mesin, mesin perkakas, sensor, pneumatik dan hidrolik,
dan PLC.
Paket Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik, bertujuan
untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan dapat
menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan

362
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

363
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

dan seni, mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam
paket keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik, agar dapat bekerja baik
secara mandiri atau mengisi pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga
kerja menengah, serta mendidik peserta didik agar mampu memilih karier,
berkompetisi dan mengembangkan sikap profesional dalam paket keahlian
Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik.
Paket keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara, membina dan melatih
siswa di bidang perbaikan air conditioning, refrigerator dan alat- alat listrik yang
berhubungan dengan teknik pendingin. Alumni jurusan ini dapat bekerja di hotel-
hotel, instansi pemerintah dan perusahaan yang memerlukan teknisi di bidang
pendingin. Banyak juga yang membuka usaha sendiri di bidang reparasi kulkas
dan AC.
Paket Keahlian Teknik Pemesinan, membekali peserta didik dengan
ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten bekerja baik secara mandiri
atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia industri sebagai tenaga kerja

364
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

tingkat menegah dalam bidang Teknik Pemesinan, serta memilih karir, kompetisi
dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang Teknik Pemesinan.
Paket Keahlian Teknik Pengelasan, membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam menerapkan hidup
sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan, bekerjasama secara
mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga
kerja tingkat menengah dalam bidang teknik las, serta memilih karier, kompetisi
dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang teknik las.
Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, membekali peserta didik dengan
ketrampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam perawatan dan
perbaikan motor otomotif, perawatan dan perbaikan sistem pemindah tenaga,
perawatan dan perbaikan chasis dan suspensi otomotif, dan perawatan dan
perbaikan sistem kelistrikan otomotif.
Paket Keahlian Teknik Alat Berat, membekali peserta didik dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten melaksanakan
keterampilan dasar maintenance and repair, melepas dan memasang electric
alat berat, melepas dan memasang power train alat berat, melepas dan
memasang undercarriage alat berat (melepas dan memasang hidrolik alat berat
dan melaksanakan preventif maintenance).
Paket Keahlian Konstruksi Geomatika. Geomatika adalah kajian keilmuan dan
rekayasa yang mengacu kepada pendekatan terpadu dari kegiatan mengukur,
menganalisis, mengelola, menyimpan dan menyajikan deskripsi dan lokasi dari
data berbasis muka bumi (georeferenced) atau yang sering disebut sebagai
data spasial.

Memberlakukan Sistem Full Day School


Dengan berkembangnya paket keahlian yang ada di SMK Negeri 5 Makassar
berkembang pula jumlah siswa yang dididik di sekolah ini. Saat ini jumlah siswa
keseluruhan sebanyak 1800 siswa tersebar di 12 Paket Keahlian tersebut. Ada
beberapa Paket Keahlian yang rombelnya banyak, lantaran sangat diminati calon
siswa, juga tersedia fasilitas yang memadai. Tetapi ada pula Paket Keahliaan
yang menjadi incaran calon siswa tetapi hanya dibuka satu rombel saja. Kalau
yang rombelnya banyak itu ada Paket Keahlian Konstruksi Bangunan dan
Gambar Bangunan, kelas X saja Bangunan itu ada lima rombel. Paket Keahlian
TKJ yang kami buka tahun 2009 lalu juga cukup banyak peminatnya, tetapi kami
menyediakan satu rombel saja karena terbatas guru dan fasilitasnya, terang
Andi Umar.

365
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

Pembelajaran di SMK Negeri 5 Makassar berbeda dengan SMK-SMK


pada umumnya. Di sekolah ini pembelajaran berlangsung lima hari kerja
Senin-Jumat dan Full Day School atau sekolah sehari penuh. Masuk
jam 7.15 pulang jam 16.30 WITA (waktu Indonesia tengah) dengan dua
kali waktu istirahat, jam 9.30 dan jam 12.30 waktu Indonesia tengah.
Meskipun Full Day School nyatanya di SMK Negeri 5 Makassar juga
terdapat beragam kegiatan ekstrakurikuler. Mulai futsal, sepak bola, bola
basket, musik dan lain sebagainya. Ekstrakurikuler bisanya dilangsungkan
setelah jam belajar usai serta memanfaatkan hari sabtu.
Untuk menjadi siswa SMK Negeri 5 Makassar, maka lulusan SMP
bisa mendaftar seara online. Peserta yang lolos hanya diseleksi dari
nilau hasil UN yang diranking. Selain seleksi hasil UN, sekolah ini juga
menerapkan persyaratan khusus. Untuk perempuan harus memiliki tinggi
badan minimal 155 cm, sedangkan laki-laki minimal bertinggi badan 160
cm. persyaratan khusus lainnya, calon siswa juga harus mengikuti tes
kesehatan mata (tidak boleh buta warna).
Untuk memastikan siswa SMK Negeri 5 Makassar bebas narkoba
tidak ada syarat khusus saat mendaftar. tetapi ketika sudah syah menjadi
warga sekolah, dalam waktu-waktu tertentu biasanya dilakukan razia dan
pengecekan barang-barang terlarang tersebut. Kita juga bekerjasama
dengan BNN Kota Makassar, untuk mngecek urine untuk mengetahui
bebas narkoba atau positif. Kegiatan itu tanpa ada pemberitahuan ke
siswa dan langsung di lakukan pengecekan secara acak, kata Andi Umar.
Jumlah tenaga guru yang dimiliki sekolah ini kurang lebih sebanyak
108 guru, dengan 18 orang guru di antaranya adalah guru tidak tetap
(GTT). Guru-guru tersebut sebagian besar, sekitar 80 adalah guru
produktif. Sisanya adalah guru adaftif dan normatif. Guru-guru khususnya
yang produktif, berlatar belakang pendidikan tinggi negeri dan swasta.
Dan untuk memperkuat kompetensinya, mereka telah dilatih di beberapa
P4TK Malang dan di P4TK Bandung. Juga ada yang pernah dimagangkan
di Australia, Austria, Inggris, Belanda dan Malaysia. Mengimbangi tenaga
guru, sekolah ini juga didukung tenaga administrasi sekolah sebanyak 30
orang, 17 orang diantaranya pegawai tetap dan 30 orang pegawai tidak
tetap. Termasuk bagian administrasi tersebut adalah tukang kebun dan
satpam.
Siswa SMK Negeri 5 Makassar tidak dipungut biaya, alias gratis.
Tetapi sekolah ini menerima sumbangan pembangunan dari orangtua
siswa. Sumbangan pembangunan sifatnya sukarela. Di sini kebijakan
pemerintah daerah menggratiskan sekolah, tidak boleh ada pungutan liar.
Tetapi kami menampung sumbangan pembangunan dari orangtua murid.

366
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Kami tidak meminta dan menarik uang, sifatnya sumbangan dan sukarela tidak
ada ketentuan berapa rupiah yang harus di bayarkan. Dan ada juga yang tidak
menyumbang kalau memang benar-benar tidak mampu, lanjut Andi Umar.

Pendidikan Gratis Meminimkan Peran Komite


Kebijakan sekolah gratis ini berjalan kurang lebih sejak lima tahun lalu (2011).
Kebijakan ini dipandang bagus di satu sisi, tetapi kurang bagus di sisi lain. Bagi
komite sekolah kebijakan sekolah gratis ini sedikit banyak melemahkan peran
komite. Sangat dilema dengan kebijakan gratis itu. Kenapa? kita sebagai mitra
sekolah berupaya seoptimal menjembatani apa yang menjadi program sekolah
yang kita bawa ke orang tua siswa. Peran kita sekarang sangat kurang bahkan
menurun jauh. Kalau sebelum ada pendidikan gratis, alhamdulillah partisipasi
orang tua siswa jalan dan 100 persen dana komite mendukung program sekolah
dan tidak ada masalah dengan orangtua siswa, ujar Drs. A. Ramli Pungki, Ketua
Komite SMK Negeri 5 Makassar.

367
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

Drs. A. Ramli Pungki


Ketua Komite Sekolah

Lelaki kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan ini juga saat


belum ada pendidikan gratis, komite bisa mengumpulkan
uang sumbangan orangtua siswa hingga dua mliyar rupiah.
Tetapi saat ini hal itu sudah tidak bisa dilakukan dengan
mudah. Tetapi sekolah masih menerima sumbangan
dari orangtua murid. Di sini kita memediasi,
hanya memediasi saja. Dan sumbangan
sukarela itu ada yang tidak nyumbang,
ada yang hanya nyumbang 25 ribu rupiah
saja. Uang sumbangan itu nantinya kami
gunakan untuk pembangunan sekolah.
Jadi sekolah punya program di jual dan
kami yang mengerjakan, ujar Ramli.
Juga dikatakan oleh Ramli, bahwa
saat perekrutan siswa baru sudah
dilakukan komunikasi dengan beberapa
orangtua murid melaui wawancara. Kami
memberi pemahaman bahwa sekolah dalam
kondisi sekian dan kami butuh dana bantuan dari orang tua siswa. Jadi pada
tahun ini kami rencana akan mengundang semua orang tua siswa untuk kami
bicarakan. Prioritas kami orangtua murid baru , katanya.

Magang Industri di Tahun Keempat


SMK Negeri 5 Makassar sejak berdirinya sudah menerapkan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) atau Praktek Kerja Industri (Prakerin). Waktu belajar di
sekolah ini berlangsung selama empat tahun. Pada tahun keempat itulah
dilangsungkan pendidikan sistem ganda dengan menerjunkan siswa di dunia
industri selama 10 bulan. Ujian Nasional tetap dilangsungkan saat mereka
duduk di bangku kelas XII atau kelas III. Tak kurang dari 68 perusahaan yang
sudah bermitra dengan sekolah ini dan menjadi tempat praktek siswa di
industri. Ada perusahaa kecil ada juga perusahaa besar berskala nasional.
Beberapa perusahaan tempat siswa praktek industri biasanya juga merekrut
lulusan SMK 5 Makassar menjadi karyawannya.

368
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Beberapa perusahaan besar tersebut di antaranya adalah: PT Trakindo


Utama, PT. Semen Tonasa, PT. Huta Karya makassar, PT. Persero Angkasa Pura
I Cab. Bandar Udara Internasional Hasanuddin, Hotel Santika Makassar, PT.
PLN (Persero) Wilayah Sulsel dan Sultra Makassar, PT. Industri Kapal Indonesia
(Peresero) Makassar, PT. Nindya Karya (Persero) Makassar, PT. Antam Pomala,
PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV Cab. MKS, dan PT. Adhi Karya Makassar.
Selain itu juga ada PT. Semen BosowA Maros, PT. United Tractors, Tbk
Makassar, Televisi Republik Indonesia, INCO PT. Internasional Nikel Indonesia
Tbk Soroako, PT. Haji Kalla, PT. Brantas Abipraya Makassar , serta PT. Indomobil
Suzuki Internasional, Jakarta.
Andi Umar juga mengatakan tentang penyiapan siswa yang akan diterjunkan
di industri. Biasanya diberi pembekalan terlebih dahulu. Pembekalan ini kami
bagi menjadi beberapa, di antaranya pembekalan umum yang berisi tentang
pengenalan industri. Kemudian yang kedua bagaimana menanamkan sikap
disiplin dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang. Dalam pembekalan
ini juga kami mengajarkan bagaimana karakter anak kami. Tapi ketika masuk
di pembekalan jurusan masing-masing, kami lebih mengarah ke kompetensi.
Dan harapannya adalah ketika sampai di industri anak kami dapat beradaptasi,
kemudian bisa belajar dengan suasana kerja di industri tentang alam yang baru
mereka dapatkan. Kemudian dapat menjalin kerja sama dengan karyawan di
industri itu sendiri, terang Andi Umar.
Sementara, Subani Martonadi, S.Pd, guru
Kelistrikan, menambahkan komunikasi dengan
perusahaan terus dijalin. Komunikasi untuk
mengevaluasi dan menggali masukan-
masukan. Kita juga selalu melakukan
penjajakan terhadap perusahaan
baru yang belum kerjasama, terang
Subani, yang juga Wakil Kepala
Sekolah Bidang Hubungan Industri.
Selama magang industri, siswa
SMK Negeri 5 Makassar nantinya
juga akan membawa pulang sertifikat

Subani Martonadi, SPd


WKS Bidang Hubungan Industri

369
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

kompetensi. Sertifikat dari industri ini menjadi bukti tingkat kompetensi dan
kinerjanya. Apakah dia berkinerja baik atau kurang baik. Sehingga sertifikat ini
sangat bermanfaat bagi siswa kelak, mungkin untuk melamar di perusahaan
lain atau di luar kota.
Upaya menggandeng industri juga akan dibantu oleh alumni yang tergabung
dalam Ikatan Alumni (IKA) SMK Negeri 5 Makassar. Syamsul Alang yang biasa
disapa Syamsul sebagai Sektretaris IKA menuturkan, bahwa alumni sejauh ini
belum terkoordinasi dengan baik. Akibatnya juga belum bisa diberdayakan lebih
maksimal untuk SMK. Saya kira masih banyak alumni yang peduli, cuma mungkin
selama ini belum disatukan saja. Dulu pernah berjalan tetapi sempat tersendat
karena suatu hal, terang lelaki yang mantan karyawan Aneka Tambang ini.
Demikian juga dalam hal penjajakan dengan dunia insdustri, Syamsul merasa
alumni punya kewajiban membantu sekolah menjaring dan memilah mana
perusahaan yang layak. Bukan tidak mungkin, ada alumni kita yang sukses di
perusahaan tertentu, nah itu kita ajaklah berperan bagaimana perusahaannya
mungkin menerima siswa magang, syukur-syukur merekrut menjadi
karyawan, katanya. Lebih prioritas, lanjut Syamsul, ke depan
akan disisir perusahaan-perusahaan besar yang memiliki CRS.
Dana CSR dapat difungsikan kegiatan yang bermanfaat
untuk sekolah.

Syamsul Alang
alumni, karyawan Aneka Tambang

370
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Pemagangan Guru hingga BUMN Mengajar


Subani yang kelahiran Wonomulyo, Polewal Mandar, Sulawesi Barat itu juga
mengatakan ada beberapa program yang tengah giat dilakukan. Di antaranya
adalah penjajakan ke industri serta pengkajian internal untuk melangsungkan
kunjungan industri di semester-semester awal. Selain itu juga menjajaki industri
untuk kerjasama secara paten. Selama ini kerjasama selalu diupgrate tiap
tahun. Ada lagi program yang baru yakni BUMN Mengajar. Perwakilan BUMN ini
nanti datang ke sekolah untuk mengajar guru dan siswa. Juga ada pemagangan
guru di industri, ini sangat penting bagi kami, karena untuk meningkatkan
kompetensi guru. Jadi kalau tidak pernah bersentuhan dengan industri yang
kasihan siswanya, gurunya hanya membayang-bayangkan industri saja, lanjut
Subani.

371
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

SMK Negeri 5 Makassar juga memiliki Unit Produksi hasil kerjasama dengan
PT. Indomobil. Di tempat ini dilaksanakan pendidikan Teknisi selama satu tahun
dengan nama Suzuki Pembangunan. Kelas khusus ini diperuntukkan bagi siswa
yang berminat saja, dan telah menamatkan banyak tenaga kerja. Kebanyakan
langsung direkrut oleh PT. Galesong Pratama, kemudian dari sana disalurkan ke
seluruh Indonesia, ujar Subani. Disamping itu juga memiliki teaching factory
sebagai tempat perakitan laptop, LCD projector, notebook, dan PC Komputer,
yang hasilnya sudah disalurkan keberbagai SMK yang ada di Sulawesi selatan,
lanjut lelaki kelahiran Jawa Tengah ini. Magang industri untuk siswa kata Subani
salah satunya untuk menyiapkan tenaga kerja handal. Di industri lama itu
karena kita ingin anak-anak ini benar-benar siap kerja. Iklim industri harus benar-
benar menyatu dengan mereka, dan ini juga menjadi bagian dari kita menyiapkan
tenaga kerja handal menyongsong MEA.

372
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Target Meraih Kembali ISO Manajemen Mutu


Di sisi lain, era baru kepemimpinan kepala sekolah di SMK Negeri 5 Makassar
juga tampaknya membangkitkan semangat baru khususnya bagi guru-gurunya.
Salah satunya adalah Sugeng Wahyudi, guru Jurusan Bangunan ini menyambut
baik kepemimpinan Andi Umar Patta. Beliau masih muda, lama mengajar disini,
saya kira itu modal besar untuk memajukan SMK ini, kami sangat antusias dan
bersemangat, kata Sugeng yang sudah 26 tahun mengajar di SMK Negeri 5
Makassar.
Lelaki yang menjabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Manajemen Mutu ini
memiliki beberapa program prioritas. Di antaranya adalah upaya merebut
kembali ISO Manajemen Mutu yang sempat diraih tahun 2008 lalu tetapi sirna di
tahun 2011. Itulah masa lalu kami, dulu sekolah ini mendapat ISO 9001-2008
tentang manajemen mutu. Artinya dengan ISO itu membuktikan kita kinerjanya
sangat bagus, pengelolaan manajemen hingga lingkungan sekolah juga bagus.
Tetapi ada masa semua itu tidak kita urus, akhirnya kebanggaan kita hilang,
terang ayah dua anak ini.
Pembahasan mengenai ISO yang menjadi target diraih kembali sudah
dilaksanakan. Dan semuanya sudah kompak untuk bersiap dan
turun tangan. Tetapi mungkin ini tidak bisa
diwujudkan dala waktu cepat, karena untuk
meraihnya butuh proses lama dan dukungan
dana yang mencukupi. Sementara keuangan
yang kita kelola murni dari BOS, karena tidak
boleh memungut biaya, kata Sugeng.
Selama mengajar di SMK Negeri 5 Makassar
Sugeng juga mencermati keadaan siswa
dalam penguasaan kompetensi bidang
studi. Menurutnya banyak siswa yang
terlihat kurang menyukai jurusan yang
diambilny. Salah satunya adalah karena
mereka masuk melalui seleksi online.
Kita tidak pernah ketemu sebelumnya,

Sugeng Wahyudi,
WKS Bidang Manajemen Mutu

373
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

374
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

375
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

tiba-tiba hasil seleksi online kita terima. Ada proses berat ketika awal mengajar,
biasanya dan banyak di antara mereka yang kurang memperlihatkan minatnya
terhadap jurusan yang dipilihnya, ujar Sugeng. Komposisi pembelajaran di SMK
Negeri 5 Makassar, antara teori dan praktik perbandingannya adalah, 40 teori
dan 60 praktik. Dan keliahatan juga, tambah Sugeng, anak-anak SMK sepertinya
lebih menyukai praktik ketimbang teori. Meski hal itu belum ada survei yang
membahas hal tersebut.

Ragam Cerita Para Siswa


Beragam cerita juga kami gali dari para siswa, di antaranya ada Iqbal Sani,
Aswar Ilham Nur, dan Ananda Hidayat. Ketiganya duduk di bangku kelas XIII atau
IV dan tengah menjalankan magang industri. Tetapi hari itu sedang libur dan
datang ke sekolah. Kebetulan sedang ada libur dan di sekolah ada acara Class
Meeting, jadi kami ke sini, terang Iqbal Sani yang asli Maros, Sulawesi Selatan
itu.
Tiap hari, Iqbal naik motor ke sekolah, jarak rumah ke sekolah memang
terbilang dekat, hanya satu km saja. Iqbal mengambil Jurusan Konstruksi
Bangunan, baginya jurusan itu sudah dicita-citakan sejak SMP dulu. Tetapi ada
materi yang baginya terlalu sulit dipelajari, hingga susah untuk paham. Materi
volume pondasi, bagi saya sulit sekali itu, tidak bisa paham-
paham, kata lelaki yang ingin segera bekerja.
Sama halnya dengn Aswar Ilham Nur, atau yang
biasa disapa Ilham itu. Lelaki yang mengambil
Jurusan Listrik Industri ini tiap sekolah selalu
diantar ayahnya dengan sepeda motor. Jarak
dari rumahnya sekitar dua km. Ilham senang
bisa sekolah di SMK Negeri 5 Makassar dan
berkesempatan magang di Asosiasi Kontraktor
Nasional (Askonas) di Galesong, Sulawesi
Selatan. Kadang senang kadang jenuh juga
kerja itu. Tetapi selama magang ini saya mencoba

Iqbal Sani,
siswa kelas XII Konstruksi Bangunan

376
PROFIL SMK RUJUKAN BIDANG TEKNOLOGI DAN REKAYASA

SIAPKAN TEKNISI INDUSTRI MODERN

Aswar Ilham Nur,


siswa kelas XII Listrik Industri

menghilangkan jenuh dengan banyak beraktivitas.


Senangnya, mendapat teman baru, meskipun yang
magang di sana enam orang dari sini semua. Tetapi
karyawan baru bagi saya cukup membantu kami
menjadi pribadi yang lebih baik. Tentunya sikap
bekerja mereka yang menjadi contoh, terang
Ilham yang hobi pecinta alam dan mendaki
gunung itu.
Sama halnya dengan Ananda Hidayat
yang merupakan teman sekelas Ilham
di Listrik Industri, ia merasa banyak
mendapat hikmah selama proses magang.
Kebetulan saya magang di tempat yang
sama dengan Ilham tetapi beda bagian.
Jadi meskipun sekelas kami jarang juga
ketemu di tempat kerja, paling waktu
istirahat saja, ujar Ananda.
Sekolah di SMK Negeri 5 Makassar,
kata Ananda adalah keinginannya
sendiri dan keinginan orangtua. Saya ingin ke sini dan
orangtua memang juga ingin saya sekolah disini.
Katanya di sini fasilitasnya bagus-bagus, terus
pendidikannya juga bagus, dan magangnya itu
benar-benar magang, waktunya lama. Jadi
saya banyak tertariklah dengan sekolah ini,
pungkas Ananda.

Ananda Hidayat,
Siswa kelas XII Listri Industri

377
SMK NEGERI 5
KOTA MAKASSAR

378

Anda mungkin juga menyukai