Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya aktivitas-aktivitas operasi produksi dalam
suatu perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang
sebesar-besarnya dengan biaya sefesien mungkin. Perusahaan
untuk melakukan kegiatan operasinya memerlukan sumber daya-
sumber daya yang memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Perusahaan tidak ingin merugi yang diakibatkan akibat aktivitas-
aktivitas penggunaan sumber daya yang kurang efektif sehingga
berpengaruh pada penetapan harga yang cenderung tinggi.
Perubahan harga akan mengakibatkan perubahan atau
pergerakan kurva permintaan yang telah terbentuk, baik harga
itu mengalami penurunan atau pun kenaikan. Perubahan kurva
permintaan yang diakibatkan oleh kenaikan harga karna
ketidakefesiennya produksi akan mengakibatkan perubahan
interaksi permintaan dan penawaran yang terjadi dan
keseimbangan pasar pun akan berubah. Perubahan
keseimbangan pasar ini pada akhirnya berdampak pada
pembentukan surplus perusahaan itu sendiri. Harga yang
cenderung bergerak naik akan mengurangi surplus perusahaan
yang telah dicapai dan juga sebaliknya.

Pemecahan masalah bagaimana suatu perusahaan


mengatur suatu kegiatan operasi produksi agar dapat
meningkatkan keuntungan adalah bukan perkerjaan yang
mudah. Perusahaan memerlukan sejumlah teori yang dijadikan
sebagai pedoman dalam membaca situasi dalan kegiatan
produksi, situasi pasar untuk menetapkan harga yang tepat dan
wajar dan harga yang sanggup dibayar oleh konsumen. Hal inilah

Sukron Ali (0802983) | Teori Surplus Perusahaan (produsen) 1


yang sebagai dasar pemahaman bagaimana surplus perusahaan
terbentuk dari aktivitas-aktivitas operasi produksi perusahaan
yang mempengaruhi tingkat harga yang ditetapkan seminimal
mungkin dan aktivitas-aktivitas pasar yang membetuk
keseimbangan pasar dan pada akhirnya mampu mengantarkan
perusahaan dalam meraih keuntungan yang maksimum.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan di atas maka rumusan masalah dari teori surplus
perusahaan (surplus produsen) ini sebagai berikut: Bagaimana
surplus perusahaan (surplus produsen) itu akan tercapai?
Masalah konsep surplus perusahaan (surplus produsen)
tersebut menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana surplus perusahaan (surplus produsen) itu
akan tercapai?
2. Bagaimana surplus perusahaan (surplus produsen) itu
akan tercapai sehingga perusahaan mampu mencapai
keuntungan yang maksimum?
3. Bagaiman proses terbentuknya surplus perusahaan
(surplus produsen) dalam pasar persaingan, monopoli,
dan monopolistik?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk manambah ilmu pengetahuan dan pemahaman
lebih bagi para pembaca dan pengkaji makalah ini
tentang surplus perusahaan (surplus Produsen).
2. Untuk menambah pemahaman tantang bagaimana
proses tebentuknya surplus perusahaan (surplus
produsen).
3. Untuk menambah pemahaman tantang bagaimana
proses tebentuknya surplus perusahaan (surplus

Sukron Ali (0802983) | Teori Surplus Perusahaan (produsen) 2


produsen) sehingga perusahaan mampu meraih
keuntungan yang maksimum.
4. Untuk menambah pemahaman tantang bagaimana
proses tebentuknya surplus perusahaan (surplus
produsen) pada perusahaan yang bergerak di dalam
pasar persaingan sempurna, monopoli, dan monopolistik.
5. Sebagai bahan dasar pedoman pengambilan kebijakan
dalam kegiatan oparasi perusahaan dan penetapan
harga yang wajar.

1.4 Metode Penulisan


Penulisan makalah ini ditulis berdasarkan kajian pustaka
yang diambil dari referensi beberapa buku dan sebagian
referensi lain dari internet dengan perubahan-perubahan yang
semestinya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Surplus Produsen (perusahaan)


Surplus produsen adalah jumlah produsen yang
menguntungkan dengan menjual pada mekanisme harga pasar
yang lebih tinggi daripada harga mereka yang bersedia untuk
menjual.

Perhatikan bahwa surplus produsen umumnya mengalir


melalui kepada pemilik faktor-faktor produksi: dalam persaingan
sempurna, tidak ada surplus produsen timbul untuk perusahaan
individual. Ini adalah sama dengan mengatakan bahwa
keuntungan ekonomi didorong menjadi nol. Bisnis dunia nyata
umumnya memiliki atau mengontrol beberapa masukan mereka,
yang berarti bahwa mereka menerima surplus produsen karena
mereka: ini dikenal sebagai keuntungan normal, dan merupakan
komponen biaya peluang perusahaan. Jika faktor-faktor pasar

Sukron Ali (0802983) | Teori Surplus Perusahaan (produsen) 3


persaingan sempurna juga, surplus produsen pada akhirnya
berakhir sebagai sewa ekonomi kepada pemilik input langka
seperti tanah.
Dalam beberapa aliran heterodoks ekonomi, surplus
ekonomi menunjukkan total pendapatan yang berasal dari kelas
penguasa yang langka kepemilikan faktor-faktor produksi yang
baik diinvestasikan kembali.
Dalam ekonomi Marxis, istilah surplus mungkin juga
merujuk kepada nilai lebih, produk surplus dan surplus buruh.

2.2 JenisJenis Kelompok Produsen (perusahaan)


Kelompok produsen dapat dibagi dalam tiga kelompok
sehubungan dengan kemampuan menjualnya, yaitu:
1. Penjual Supermarginal
Penjual supermarginal adalah penjual yang berani menjual
produknya di bawah harga pasar. Produsen ini
menggunakan konsep dan falsafah produksi dalam
pemasarannya yaitu memproduksi barang sebanyak-
banyaknya kemudian menjualnya dengan harga yang
semurah-murahnya tapi tetap masih peroleh keuntungan.
2. Penjual Marginal
Penjual marginal adalah produsen yang menjual produknya
sama dengan harga pasar. Biasanya produsen ini hanya
menjual produknya di tempat-tempat yang tawar-menawar
tidak diberlakukan, sehingga mereka menyiasatinya
dengan memberi label harga produknya.
3. Penjual Submarginal
Penjual submarginal adalah kelompok penjual yang hanya
menjual produknya di atas harga pasar. Produsen kelompok
ini menganggap bahwa produknya sangat eksklusif, unik,
produsennya sangat ternama dan terkenal atau sejenisnya.

Sukron Ali (0802983) | Teori Surplus Perusahaan (produsen) 4


Analisis surplus konsumen dan produsen sebanarnya hanya
ditujukan pada kelompok konsumen dan produsen yang
submarginal dan supermarginal, karena dua kelompok ini yang
mungkin dapatkan surplus dari pembelian dan atau penjualan
produknya.
Konsumen akan dapatkan suplus jika preferensi harga yang
diperkirakannya lebih tinggi dari harga keseimbangan pasar.
Besarnya surplus tentu saja bergantung pada berapa banyak
jumlah kuantitas yang akan dibeli dikalikan dengan selisih harga
tersebut. Sedangkan produsen akan dapatkan surplus
penjualannya jika harga jual produknya lebih rendah dari harga
yang mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan
pasar.

2.3 Proses Terbentuknya Surplus Produsen


Gambar 1: Surplus Produsen
a (perusahaan) dan Konsumen

b E

Sukron Ali (0802983) | Teori Surplus Perusahaan (produsen) 5


Standar pada penawaran dan permintaan (S & D)
Diagram, surplus konsumen (CS) adalah area berbentuk
segitiga abE di atas tingkat harga dan di bawah kurva
permintaan, karena intramarginal konsumen membayar
lebih sedikit untuk item daripada maksimum bahwa
mereka akan membayar. Sebaliknya, surplus produsen (PS)
adalah area berbentuk segitiga bcE di bawah tingkat harga
dan di atas kurva penawaran, karena itu adalah jumlah
minimum produsen dapat menghasilkan.
Jika keseimbangan terjadi sehingga harga pasar telah
terbentuk maka tentu akan ada konsumen yang diuntungkan
karena merasa bahwa harga itu terlalu rendah. Demikian pula,
tentu ada saja produsen yang merasa diuntungkan karena
setelah dipertimbangkan harga keseimbangan itu terlalu tinggi.
Untuk memahami ini perhatikan gambar 1.
Harga keseimbangan adalah E. di antara para konsumen,
tentu ada kemungkinan yang sebenarnya mampu membeli lebih
tinggi dari harga yang telah ditetapkan, misalnya titik E
menggambarkan harga Rp.100. Karena harga hanya Rp.100,
maka ia merasa diuntungkan. keuntungan yang diterima oleh
masing-masing konsumen itu disebut consumer surplus (surplus
konsumen). Jika seluruh surplus konsumen yang diterima oleh
seluruh konsumen itu dijumlahkan, totalnya adalah seluas
segitiga abE.
Hal yang sama juga terjadi di antara para produsen. Di
anatara mereka ada yang sebenarnya -karena efesiensi
produksinya- mampu menjual lebih rendah dari harga
keseimbangan itu. keuntungan yang diterima oleh masing-
masing produsen itu di sebut producer surplus (surplus
produsen). Jika seluruh surplus porodusen yang diterima oleh
seluruh produsen itu dijumlahkan, totalnya adalah seluas segi
tiga bcE.
Jika pemerintah melakukan intervensi dengan menerapkan,
misalnya, pajak atau subsidi, maka grafik permintaan dan
penawaran menjadi lebih rumit dan juga mencakup daerah
surplus pemerintah mewakili. Dikombinasikan, surplus
konsumen, surplus produsen, dan pemerintah surplus (jika ada)
membuat surplus sosial atau total surplus. Total surplus adalah
ukuran utama dalam ekonomi kesejahteraan digunakan untuk
mengevaluasi efisiensi kebijakan yang diusulkan.

2.4 Surplus Perusahaan Pada Pasar Persainagn


Sempurna, Monopoli, dan Monopolistik.
Surplus produsen adalah harga jual suatu barang dikurangi
biaya produksinya dan produsen akan mendapat surplus
penjualannya jika harga jual produknya lebih rendah dari harga
yang mampu dibeli oleh konsumen dalam kondisi keseimbangan
pasar. Suatu alokasi sumber-sumber daya yang memaksimalkan
nilai surplus produsen adalah alokasi yang efisien. Para pembuat
kebijakan sering kali sangat memperhatikan efisiensi dan juga
pemerataan dari hasil-hasil ekonomi, akan tetapi pasar tidak
dapat mengalokasikan sumber-sumber daya secara efisien ketika
terjadi kegagalan pasar seperti adanya kekuasaan pasar atau
eksternalitas.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa surplus perusahaan
pada dasarnya adalah harga jual suatu barang dikurangi baiaya
produksinya. Oleh karena itu, dalam menganalisis proses
terbentuknya surplus produsen (surplus perusahaan) akan
diterangkan melalui pendekatan biaya-biaya produksi dan
tambahan keuntungan marginal; dalam hal ini adalah biaya
marginal (MC), biaya variabel rata-rata (AVC), biaya rata-rata
total (AC) dan tambahan keuntungan (MR).

2.4.1 Surplus Perusahaan Pada Pasar Persaingan Sempurna


Surplus perusahaan (surplus produsen) dalam pasar
persaingan sempurna akan terbentuk pada saat di mana
MR=MC, yang ditunjukkan dalam gambar 2.
AC
C/P

MC
AVC
c E
190

90
a
b
7

Gambar 2: Surplus Perusahaan Pada Pasar Persaingan


Sempurna
Kegiatan perusahaan akan mencapai surplus keuntungan
maksimum apabila jumlah produksi yang digambarkan dalam
grafik tercapai keadaan di mana MR=MC dan berlaklu pada
waktu produksi adalah 7 unit. Denghan demikian perusahaan
mencapai keuntungan maksimum apabila produksi adalah
sebanyak 7 unit. Jika seluruh surplus porodusen atau perusahaan
yang diterima oleh seluruh produsen itu dijumlahkan, totalnya
adalah seluas Eabc.
2.4.2 Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopoli
Gambar 3 menunjukkan bagaimana surplus perusahaan
dapat terjadi di mana keuntungan maksimum dicapai dengan
menggunakan pendekatan hasil penjualan marjinal sama dengan
biaya
HARGA marjinal.

MC

A AC
P

C B

Gambar 3: QSurplus
0
MR Perusahaan
D=AR
Pada Pasar Monopoli
D=AR Q JUMLAH BARANG

Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan pada


bentuk kurva-kurva tersebut. Kemudian telah diterangkan bahwa
keuntungan maksimum atau bisa disebut juga surplus
perusahaan maksimum dapat ditentukan dengan melihat pada
tingkat produksi yang mana keadaan MR=MC ada. Kurva MR dan
MC berpotongan pada waktu tingkat produksi sebanyak Q unit.
Hasil penjualan total adalah OP x OQ, atau sama dengan OPAQ.
Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan
OCBQ. Dengan demikian, surplus perusahaan maksimum
ditunjukkan oleh kotak PABC.
2.4.3 Surplus Perusahaan Pada Pasar Monopolistik
Surplus perusahaan yang dicapai dalam pasar
monopolisttik adalah sama dengan di surplus perusahaan pada
pasar monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang dihadapi
adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam pasar
persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan
adalah sebagian dari keseluruhan pasar.
HARGA

MC

P
A AC

C B

Gambar 4: Surplus
AC
MR
Perusahaan Pada Pasar Monopoli
D=AR Q JUMLAH BARANG

Gambar di atas menunujukkan keadaan bagaimana


surplus perusahaan pada pasar monopolistik dapat dicapai.
Grafik tersebut menunjukkan keadaaan di mana keadaan
MC=MR tercapai. Maka surplus keuntungan maksimum
perusahaan tercapai apabila jumlah produksi adalah sebanyak Q
unit dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. segi
tiga PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang
dinikmati perusahaan monopolistis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemecahan masalah bagaimana suatu perusahaan
mengatur suatu kegiatan operasi produksi agar dapat
meningkatkan keuntungan adalah bukan perkerjaan yang
mudah. Perusahaan memerlukan sejumlah teori yang dijadikan
sebagai pedoman dalam membaca situasi dalan kegiatan
produksi, situasi pasar untuk menetapkan harga yang tepat dan
wajar dan harga yang sanggup dibayar oleh konsumen. Harga
yang mahal mengakibatkan konsumen akan membayar terlalu
tinggi untuk membeli suatu barang dibanding benefit yang
konsumen dapatkan, jelas berdasarkan hukum permintaan,
permintaan perlahan akan turun dan mempengaruhi keadaaan
keseimbangan pasar serta secara tidak langsung surplus
perusahaan yang telah tercapai sebelumnya akan mengalami
penurunan dan berlaku juga sebaliknya. Hal inilah yang sebagai
dasar pemahaman bagaimana surplus perusahaan pada awalnya
terbentuk dari aktivitas-aktivitas operasi produksi perusahaan
yang mempengaruhi tingkat harga yang ditetapkan seminimal
mungkin dan aktivitas-aktivitas pasar yang membetuk
keseimbangan pasar dan pada akhirnya mampu mengantarkan
perusahaan dalam meraih keuntungan yang maksimum.
3.2 Saran
Memahami tentang teori surplus perusahaan (surplus
produsen) adalah penting untuk bagi siapa pun yang terlibat
dalam aktivitas operasi produksi, operasi pasar. Namun, dalam
pemahaman teori ini dibutuhkan juga pemahaman-pemahaman
teori-teori lain yang secara langsung berhubungan, misalnya:
teori permintaan, teroi penawaran, teori biaya dan produksi dan
lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai