DISUSUN OLEH :
I GEDE ARYA DIPTYA A
16160024
D. Akibat
Resiko bunuh diri dapat megakibatkan sebagai berikut :
1. Keputusasaan
2. Menyalahkan diri sendiri
3. Perasaan gagal dan tidak berharga
4. Perasaan tertekan
5. Insomnia yang menetap
6. Penurunan berat badan
7. Berbicara lamban, keletihan
8. Menarik diri dari lingkungan social
9. Pikiran dan rencana bunuh diri
10. Percobaan atau ancaman verbal
E. Psikopatologi
G. Penatalaksanaan
Pertolongan pertama biasanya dilakukan secara darurat atau dikamar
pertolongan darurat di RS, dibagian penyakit dalam atau bagian bedah.
Dilakukan pengobatan terhadap luka-luka atau keadaan keracunan, kesadaran
penderita tidak selalu menentukan urgensi suatu tindakan medis. Penentuan
perawatan tidak tergantung pada faktor sosial tetapi berhubungan erat dengan
kriteria yang mencerminkan besarnya kemungkinan bunuh diri. Bila keadaan
keracunan atau terluka sudah dapat diatasi maka dapat dilakukan evaluasi
psikiatri. Tidak adanya hubungan beratnyagangguan badaniah dengan
gangguan psikologik. Penting sekali dalam pengobatannya untuk menangani
juga gangguan mentalnya. Untuk pasien dengan depresi dapat diberikan terapi
elektro konvulsi, obat obat terutama anti depresan dan psikoterapi.
H. Intervensi
Rencana Keperawatan
TUM :
Klien tidak mencederai diri sendiri
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Kriteria Evaluasi :Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa
senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan,mau menyebutkan
nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan
perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi
Rencana Tindakan :
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik :
a. Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri dengan sopan.
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.
d. Jelaskan tujuan pertemuan.
e. Jujur dan menepati janji.
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar
TUK 2 : Klien dapat terlindung dari perlaku bunuh diri,
Kriteria evaluasi :Klien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri
Rencana Tindakan :
a. Jauhkan klien dari benda-benda yang dapat membahayakan.
b. Tempatkan klien diruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh
perawat.
c. Awasi klien secara ketat setiap saat
TUK 3 : Klien dapat mengekspresikan perasaannya,
Kriteria evaluasi :Klien dapat mengekspresikan perasaannya
Rencana Tindakan :
a. Dengarkan keluhan yang dirasakan klien.
b. Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan
dan keputusasaan.
c. Beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaannya.
d. Beri dukungan pada tindakan atau ucapan klien yang menunjukkan
keinginan untuk hidup.
Isaacs, Ann. (2006). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Keliat, Budi Anna. (2006) Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Maramis, W. F. (2006). Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga
University Press.
Yosep, I. 2010. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
Stuart dan Laraia. (2007). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. edisi 6.
St. Louis: Mosby Year Book.
STRATEGI PELAKSANAAN
A. Kondisi Klien
Sedih, marah, putus asa, tidak berdaya, memberikan isyarat verbal maupun
non verbal
B. Diagnosa Keperawatan
Resiko Bunuh Diri
C. Tujuan
1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
D. Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu
dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
a) Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
b) Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
c) Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
SP I p :
1) Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan
pasien
2) Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
3) Melakukan kontrak treatment
4) Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
5) Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
SP II p :
1) Mengidentifikasi aspek positif pasien
2) Mendorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri
3) Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu
yang berharga
SP III p :
1) Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
2) Menilai pola koping yang biasa dilakukan
3) Mengidentifikasi pola koping yang konstruktif
4) Mendorong pasien memilih pola koping yang konstruktif
5) Membimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
SP IV p :
1) Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
2) Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang
realistis
3) Memberi dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka
meraih masa depan yang realistis
SP Keluarga Pasien :
SP I k :
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko bunuh diri,
dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
3) Menjelaskan cara-cara merawat pasien risiko bunuh diri
SP II k :
1) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan
risiko bunuh diri
2) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
pasien risko bunuh diri
SP III k :
1) Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah
termasuk minum obat
2) Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa dijangkau oleh
keluarga
ORIENTASI:
Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa keperawatan yang akan merawat bapak
Nama Saya Gede Arya, biasa dipanggil Arya. Nama bapak siapa?Bapak Senang
dipanggil apa?
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini
Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang masalah yang bapak
alami ? Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30
menit
KERJA:
Bagaimana perasaan bapak setelah ini terjadi? Apakah dengan bencana ini bapak
paling merasa menderita di dunia ini ? Apakah bapak pernah kehilangan
kepercayaan diri?
Apakah bapak merasa tidak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada orang
lain?
Apakah bapak merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri?.
Apakah Bapak sering mengalami kesulitan berkonsentrasi ?
Apakah Bapak berniat unutuk menyakiti diri sendiri?Ingin bunuh diri atau
berharap bapak mati?Apakah Bapak pernah mencoba bunuh diri? Apa
sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang Bapak rasakan?
Baik Pak, sekarang saya akan mengajarkan kepada bapak untuk mengontrol rasa
ingin bunuh diri bapak. Jika bapak sedang merasa kesal atau marah bapak bisa
melakaukan teknik relaksasi nafas dalam.
Jadi caranya seperti ini ya pak, Pertama tutup mata bapak, dan bayangkan apa
yang mendorong bapak ingin melakukan tindakan bunuh diri, kemudian Bapak
tarik nafas lewat hidung secara perlahan, tahan 1-3 detik kemudian hembuskan
lewat mulut. Sekarang saya contohkan kemuan bapak coba ya?
Bagus sekali Bapak bisa melakukannya. Jadi jika rasa ingin bunuh diri itu
muncul bapak bisa melakukan relaksasi nafas dalam yang saya ajarkan.
TERMINASI:
Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi? Kalau rasa itu muncul
lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau
jam berapa saja latihannya?. Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan
latihan mengendalikan rasa ingin bunuh diri dengan cara yang kedua? Jam berapa
pak?Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama kita akan berlatih?Dimana
tempatnya
Baiklah, hari ini saya rasa cukup, besok kita berjumpa lagi.
Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang
bapak pelajari untuk mencegah rasa ingin bunuh diri ? Bagus, cobalah kedua cara
ini kalau bapak merasa ingin bunuh diri. Bagaimana kalau kita masukkan dalam
jadwal kegiatan harian bapak. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti
lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu rasa itu muncul! Besok pagi saya akan
ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu menilai koping
yang bisa dilakukan? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 08.00? Mau di
mana/Di sini lagi? Sampai besok ya. Selamat pagi
Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk
mencegah bunuh diri? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih
untuk mencegah bunuh diri. Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal ya!
Saya rasa hari ini cukup sekian dulu, besok saya akan menemui bapak lagi.
Sampai jumpa.