Anda di halaman 1dari 17

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)
PELAKSANAAN PONED

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/3

dr. Andi Nurmawanti


Puskesmas NIP.19750907 200212 2
Wua - Wua 006

Pengertian Pedoman program PONED adalah acuan atau standart yang diperuntukkan
bagi kementrian kesehatan,dinas kesehatan propinsi dan kabupaten/kota,
organisasi profesi dan seminat, lembaga swadaya masyarakat ( LSM), dan
masyarakat dalam mengelola penyelenggaraan puskesmas mampu PONED.
Tujuan TujuanUmum: Tersedianya pedoman penyelenggaraan puskesmas mampu
PONED.
Tujuan Khusus:
1. Diketahuinya langkah-langkah persiapan perencanaan dalam
meningkatkan fungsi puskesmas menjadi puskesmas mammpu PONED.
2. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED dalam upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan obstetric dan neonatal
emergency/komplikasi tingkat dasar.
3. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED sebagai pusat rujukan
antara dari puskesmas disekitarnya dalam bentuk satu kesatuan
jejaring/sistem rujukan regional untuk kasus obstetric dan neonatal
emergency/komplikasi di tingkat kecamatan dan atau di kabupaten/kota.
4. Adanya acuan dalam bentuk satu sistem rujukan obstetric dan neonatal
emergency dasar akan mendukung berfungsinya rumah sakit PONED
sebagai rujukan obstetric dan neonatal emergency/komplikasi di
wilayah kabupaten bersangkutan.

Kebijakan Landasan hukum yang terkait dengan pedoman program PONED adalah :
1. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN)
4. UU No.25 tahun 2009 tentang Layanan Publik.
5. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
7. UU No.24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
Social (BPJS)
Sasaran Untuk satu wilayah kabupaten/kota minimal ada 4 puskesmas mampu
PONED dengan sebaran yang merata.jangkauan pelayanan kesehatan
diutamakan gawat darurat obstetric neonatal (GDON) di seluruh
kabupaten/kota
Prosedur 1. Langkah pertama : Dinas kesehatan kabupaten/Kota memilih
Puskesmas rawat inap yang ada di wilayahnya untuk dikembangkan
menjadi puskesmas mampu PONED.
2. Langkah kedua : Memperhitungkan jumlah pasien yang akan
dilayani
3. Langkah ketiga: Mempersiapkan kebutuhan sumber daya kesehatan
yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan PONED
4. Langkah keempat: Mempersiapkan bangunan fasilitas pelayanan
rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas mampu PONED dan
kelengkapan sarana dan prasarananya
5. Langkah kelima: Mempersiapkan peralatan untuk penyelenggaraan
PONED
6. Langkah keenam: Mempersiapkan obat dan bahan habis pakai
7. Langkah ketujuh: Penataan Area Lingkungan
8. Langkah kedelapan: Mempersiapkan sarana pendukung pelayanan
PONED
9. Langkah kesembilan: Memfungsikan PONED di Puskesmas dan
upaya pemantapan selanjutnya

PELAYANAN IMUNISASI POLIO


SOP No. Dokumen:
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Unit Terkait 1. Puskesmas mampu PONED dengan jejaring sisem rujukannya


2. Puskesmas non PONED disekitarnya dengan jejaring rujukannya
3. Rumah sakit rujukan Spesialistik Obstetri Neonatal ( RS PONEK / Rumah
Sakit Sayang Ibu bayi)
4. Pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
5. Dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota
6. Lintas sector terkait, tingkat provinsi, kabupaten /kota , kecamatan
Organiasi profesi , LSM dan masyarakat peduli, media massa.
Dokumen terkait 1. Register KIA
2. Register bayi
3. Kartu Imunisasi
Rekaman historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
perubahan

PELAYNAN IMUNISASI BCG


STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN PROGRAM HIV AIDS
DI PUSKESMAS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua - Wua NIP.19750907 200212 2 006

Pngertian Penyelenggaraan program HIV AIDS adalah suatu upaya untuk


menggerakkan fungsi puskesmas yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan
(TIM) baik kegiatan yang berada dalam gedung maupun diluar gedung..
Tujuan Terselenggaranya program upaya kesehatan sesuai dengan pedoman
pelaksanaan Puskesmas yang berdaya guna dan berhasil guna.
Kebijakan
Sasaran Meliputi semua unit Puskesmas baik kegiatan di dalam maupun di luar
gedung.
Prosedur 1. Pelaksana program merencanakan materi penyelenggaraan.
2. Pelaksana program menyiapkan instrumen yang diperlukan.
3. Pelaksana program dengan rekomendasi dari Kepala Puskesmas
untuk melaksanakan penyelenggaraan program.
4. Pelaksana program mengkoordinasikan pelaksanaan program dengan
unit terkait.
5. Kepala Puskesmas mengkonfirmasikan penyelenggaraan program
kepada instansi vertikal.
6. Pelaksana program mengevaluasi hasil penyelenggaraan program.

Unit terkait Daftar Hadir


Notulen
Buku Hasil Kegiatan
Arsip Laporan
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN PROGRAM HIV AIDS
DI PUSKESMAS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua - Wua NIP.19750907 200212 2 006

Rekaman historis perubahan


Tgl Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1.
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN PENDERITA TB
DENGAN
STRATEGI DOTS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua - Wua NIP.19750907 200212 2 006

Pengertian Penderita TBC adalah penderita yang di dalam dahaknya ditemukan


kuman micobakterium tuberculosis melalui pemeriksaan mikroskopis
atau melalui pemeriksaan rotgen di peroleh hasil spesifik TBC yang
semuanya itu sesuai dengan strategi DOTS
Strategi DPTS adalah pelayanan pengobatan TBC dengan 5 strategi
penanggulangan TBC Nasional, dimana penegakan diagnosis dan follow
up pengobatan pasien TBC harus menggunakan paduan OAT yang sesuai
dengan standar pengobatan TBC Nasional

Tujuan Untuk melakukan skreening pada penderita yang di duga mempunyai


penyakit TB paru di Puskesmas Wua wua
Kebijakan SK Kepala puskesmas tentang
Sasaran Prosedur ini mengatur proses pelaksanaan skrening pada penderita suspek
TB Paru di Puskesmas Wua wua
Prosedur 1. Petugas menemukan penderita yang batuk lebih dari 2 minggu pada saat
pelayanan di BPU, BPG, KIA, klinik PTRM, Klinik IMS, KTS / KTIP
HIV
2. Petugas menganjurkan penderita untuk periksa dahak
3. Petugas menulis data pasien pada blangko TB 05 ( formulir permohonan
lab TBC untuk periksa dahak )
4. Petugas menjelaskan prosedur pengambilan dahak
5. Petugas memberikan 3 buah pot dahak dan form TB 05 pada suspek
6. Pasien menyerahkan sample dahak dan form TB 05 ke petugas
laboratorium pada hari berikutnya
7. Petugas laboratorium menerima sample dan form TB 05, kemudian
mencatat data suspek ke dalam buku TB 06 serta menulis nomor identitas
sediaan dahak
8. Petugas laboratorium membuat preparat sediaan sample dahak
9. Petugas laboratorium mengirim preparat sediaan dan TB 05 ke
Puskesmas PRM (Puskesmas Umbulharjo II) dengan buku ekspedisi
10. Petugas laboratorium mengambil hasil pemeriksaan dahak dari
Puskesmas PRM maksimal 5 hari kemudian
11. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan dahak pada buku TB
06
12. Petugas laboratorium menginformasikan hasil pemeriksaan kepada
petugas pengirim atau petugas pemegang program TB
13. Pada hari yang ditentukan pasien kontrol kembali ke puskesmas
14. Petugas memberikan konfirmasi hasil laboratorium pemeriksaan dahak
SPS dan menentukan tindak lanjut untuk pasien
Unit terkait Rekam medis
Blangko Tb 05, 06

Petugas menemukan penderita/suspek yang batuk lebih dari 2 minggu


Petugas
Petugas menganjurkan suspek menulis
untuk data
periksa suspek pada blangko TB
dahak

Bagan alir

Pasien menyerahkan sampel dahak & form Petugas


TB 05 pada
memberikan
petugas laboratorium
3 pot dahak dan
padaPetugas
form
hariTB
berikutnya
menjelaskan
05 kepada suspek
prosedur pemeriksaan da

oratorium menerima sample & TB 05, dan mencatat data suspek ke dalam buku TB 06 dan memberi nomor identitas sediaan
Petugas laboratorium membuatPetugas
preparat
laboratorium
sediaan dahak
mengririm ke puskesmas

Petugas laboratorium menginformasikan hasil pemeriksaan


Petugas
pada
laboratorium
petugas pengirim
Petugas
mencatatlaboratorium
atau
hasil
pemegang
pemeriksaan
mengambil
program
padahasil
TB
TB 06ke PRM maksimal 7

Petugas memberikan konfirmasi hasil laboratorium dan menentukan RTL


Pasien kontrol kembali
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)

PENANGANAN PENDERITA TB
DENGAN
STRATEGI DOTS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua - Wua NIP.19750907 200212 2 006

Rekaman historis perubahan


Tgl Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
PENDOKUMENTASIAN KEGIATAN
PERBAIKAN KINERJA

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/3

dr. Andi Nurmawanti


Puskesmas NIP.19750907 200212 2
Wua Wua 006

Pengertian 1. Dokumentasi adalah suatu pencatatan dan pelaporan informasi


tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dari semua
kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ( bidan, dokter/
perawat, dan petugas kesehatan lainnya).
2. Yang dimaksud pendokumentasian pada poin pertama adalah sebagai
berikut :
a) Tulisan yang berisi komunikasi tentang kenyataan yang
esensial untuk menjagakemungkinan kemungkinan yang
bisa terjadi untuk suatu periode.
b) Menyiapakan dan memelihara kejadian kejadian yang
diperhitungkan melaluilembaran catatan dokumen.
c) Membuat catatan pasien yang otentik tentang kebutuhan
pelayanan ,mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan,
menyelenggarakan , dan mengevaluasi.
d) Memantau catatan professional, dan data dari pasien.
Kegiatan pelayanan perkembangan pasien menjadi sehat atau
sakit dan hasil kegiatan pasien.
e) Melaksanakan kegiatan keperawatan misalnya : pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan , perawatan penurunan
penderitaan.

Tujuan Sebuah rangkaian kegiatan perbaikan kinerja mulai dari monitoring


dan penilaian kinerja,analisis kinerja,penyusunan rencana perbaikan
,pelaksanaan perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan
kinerja perlu didokumentasikan untuk menunjukkan kesinambungan
proses perbaikan kinerja dan merupakan sarana pembelajaran bagi
penanggung jawab upaya,pelaksana upaya,lintas upaya dan lintas sector
terkait.
Kebijakan SK pendokumentasian perbaikan kinerja
Sasaran Semua unit atau program.
Prosedur 1. Menyiapkan kerangka acuan kegiatan masing masing program.
2. Menetapkan waktu dan tempat untuk melakukan kegiatan
pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja.
3. Sasarannya adalah penanggung jawab masing masing program.
4. Melakukan pengecekkan terhadap kelengkapan dokumen dan bukti
bukti dari monitoring dan penilaian kinerja, analisis kinerja,
penyusunan rencana perbaikan, pelaksanaan perbaikan dan evaluasi
terhadap kegiatan perbaikan.
5. Membuat laporan kegiatan pendokumentassian kegiatan perbaikan
kinerja.
6. Menyusun rencana kegiatan program dengan kegiatan.
7. Menyerahakan hasil RKP kepada kepala puskesmas sebagai bentuk
pertanggung jawaban kegiatan
8. Mengarsipkan laporan dimasing masijng unit.
Unit terkait Semua unit/program
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN PONED
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua Wua NIP.19750907 200212 2 006

Rekaman historis perubahan


Tgl Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
RUJUKAN KE RUMAH SAKIT PONED

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua Wua NIP.19750907 200212 2 006

Pengertian Suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang memungkinkan


terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang
timbul, baik secara vertical maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang
lebih kompeten,terjangkau,rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah
administrasi.
Tujuan 1. Tersedianya pedoman prosedur rujukan di puskesmas sesuai
standar di semua fasilitas pelayanan kesehatan
2. Dapat terlaksananya prosedur operasional pra rujukan dan rujukan
pasien,
3. Dapat terlaksananya prosedur operasional member rujukan balik
pasien
4. Dapat terlaksananya prosedur operasional menerima rujukan balik
pasien
5. Dapat terlaksananya prosedur operasional rujukan lintas batas
6. Dapat terlaksananya prosedur operasional pengelolaan pasien di
ambulance yang sesuai standar
7. Dapat terlaksananya prosedur merujuk dan menerima rujukan
spesimen
Kebijakan Diharapkan dengan adanya sistem rujukan pasien dapat pertolongan
pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya
dapat terselamatkan,selain itu dengan adanya sistem rujukan,
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih
bermutu
Sasaran

Prosedur Pasien yang dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk.Adapun
criteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari:
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata
tidak mampu diatasi dan apabila telah diobati dan dirawat ternyata
memerlukan pemeriksaan ,pengobatan dan perawatan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap,tetapi
pemeiksaan harus disertai dengan pasien yang bersangkutan.
4. Mencantumkan terapi sementara.
5. Mencantumkan tindakan yang telah diberikan.
6. Mencantumkan alasan merujuk.
7. Mencantumkan tanda tangan dokter yang merujuk.
8. Pasien didampingi tenaga kesehatan saat merujuk kecuali untuk
rujukan rawat jalan.
9. Menggunakan ambulance transport kecuali untuk rujukan rawat jalan.
10. Memberikan edukasi pada pasien tentang proses rujukan.
11. Komunikasi dengan RS yang akan menjadi tujuan sebelum mengirim
pasien kecuali untuk rujukan rawat jalan dan kasus gawat darurat KIA.
12. Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnose ditegakkan kecualin untuk
rujukan rawat jalan.

Unit terkait Tata Usaha

Hal-hal yang
harus
diperhatikan

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN PONED
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua Wua NIP.19750907 200212 2 006

Rekaman historis perubahan


Tgl Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
(SOP)
RUJUKAN KEDALAM DAN
KELUAR,KE FASILITAS RUJUKAN
YANG LEBIH MAMPU

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua Wua NIP.19750907 200212 2 006

Pengertian Kasus yang dirujuk ke puskesmas mampu PONED, kemungkinan berasal


dari : Rujukan masyarakat dating sendiri sebagai pasien perorangan atau
keluarga, diantar/dirujuk oleh kader posyandu, dukun bayi ,dan lainnya,
dirujuk dari institusi masyarakat seperti posekesdes,polindes, dll. Rujukan dari
pelayanan kesehatan perorang tingkat pertama dari wilayah kerja puskesmas
mampu PONED, antara lain dari : Unit rawat jalan puskesmas, puskesmas
pembantu/ keliling, praktek dokter atau bidan mandiri ,fasilitas pelayanan
kesehatan perorangan tingkat pertama lainnya dan rujukan dari puskesmas
sekitar.
Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk melaksanakan system rujukan maternal neonatal
dengan memperbaiki system pelayanan kesehatan maternal neonatal untuk
mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.
Kebijakan Langkah langkah didalam melaksanakan system rujukan sesuai dengan
prosedur rujukan yang ada.
Sasaran

Prosedur 1. Petugas menganamnese pasien


2. Petugas melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik.
3. Petugas menentukan diagnosis
4. Petugas menyusun rencana rujukan
5. Petugas menghubungi tim PONED puskesmas Wua - wua
6. Petugas melakukan persiapan rujukan dan tindakan secara tepat sesuai
rencana yang disusun.
7. Petugas membuat surat rujukan
8. Petugas menuju /memilih fasilitas PONED diwilayah terdekat ditemani
oleh petugas
9. Petugas menyerahakan hasil diagnosis rujukan kepada tim PONED
Puskesmas Wua wua
10. Petugas menandatangi berita acara penyerahan pasien
11. Petugas membuat ringkasan kondisi pasien saat dirujuk
Unit terkait 1. Koordinator KIA dan PONED
2. Tim PONED puskesmas
3. Bidan wilayah
4. BPS terdekat
5. Puskesmas terdekat

Distribusi 1. Koordinator KIA dan PONED


2. Tim PONED puskesmas

Hal-hal yang
harus
diperhatikan

Rekaman historis perubahan


Tgl Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1.
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN PONED
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Andi Nurmawanti


Wua Wua NIP.19750907 200212 2 006

Rekaman historis perubahan


Tgl Mulai
No. Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1.

Anda mungkin juga menyukai