(SOP)
PELAKSANAAN PONED
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/3
Pengertian Pedoman program PONED adalah acuan atau standart yang diperuntukkan
bagi kementrian kesehatan,dinas kesehatan propinsi dan kabupaten/kota,
organisasi profesi dan seminat, lembaga swadaya masyarakat ( LSM), dan
masyarakat dalam mengelola penyelenggaraan puskesmas mampu PONED.
Tujuan TujuanUmum: Tersedianya pedoman penyelenggaraan puskesmas mampu
PONED.
Tujuan Khusus:
1. Diketahuinya langkah-langkah persiapan perencanaan dalam
meningkatkan fungsi puskesmas menjadi puskesmas mammpu PONED.
2. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED dalam upaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan obstetric dan neonatal
emergency/komplikasi tingkat dasar.
3. Diketahuinya fungsi puskesmas mampu PONED sebagai pusat rujukan
antara dari puskesmas disekitarnya dalam bentuk satu kesatuan
jejaring/sistem rujukan regional untuk kasus obstetric dan neonatal
emergency/komplikasi di tingkat kecamatan dan atau di kabupaten/kota.
4. Adanya acuan dalam bentuk satu sistem rujukan obstetric dan neonatal
emergency dasar akan mendukung berfungsinya rumah sakit PONED
sebagai rujukan obstetric dan neonatal emergency/komplikasi di
wilayah kabupaten bersangkutan.
Kebijakan Landasan hukum yang terkait dengan pedoman program PONED adalah :
1. UU No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
2. UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
3. UU No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN)
4. UU No.25 tahun 2009 tentang Layanan Publik.
5. UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
6. UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
7. UU No.24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
Social (BPJS)
Sasaran Untuk satu wilayah kabupaten/kota minimal ada 4 puskesmas mampu
PONED dengan sebaran yang merata.jangkauan pelayanan kesehatan
diutamakan gawat darurat obstetric neonatal (GDON) di seluruh
kabupaten/kota
Prosedur 1. Langkah pertama : Dinas kesehatan kabupaten/Kota memilih
Puskesmas rawat inap yang ada di wilayahnya untuk dikembangkan
menjadi puskesmas mampu PONED.
2. Langkah kedua : Memperhitungkan jumlah pasien yang akan
dilayani
3. Langkah ketiga: Mempersiapkan kebutuhan sumber daya kesehatan
yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan PONED
4. Langkah keempat: Mempersiapkan bangunan fasilitas pelayanan
rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas mampu PONED dan
kelengkapan sarana dan prasarananya
5. Langkah kelima: Mempersiapkan peralatan untuk penyelenggaraan
PONED
6. Langkah keenam: Mempersiapkan obat dan bahan habis pakai
7. Langkah ketujuh: Penataan Area Lingkungan
8. Langkah kedelapan: Mempersiapkan sarana pendukung pelayanan
PONED
9. Langkah kesembilan: Memfungsikan PONED di Puskesmas dan
upaya pemantapan selanjutnya
PENANGANAN PENDERITA TB
DENGAN
STRATEGI DOTS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Bagan alir
oratorium menerima sample & TB 05, dan mencatat data suspek ke dalam buku TB 06 dan memberi nomor identitas sediaan
Petugas laboratorium membuatPetugas
preparat
laboratorium
sediaan dahak
mengririm ke puskesmas
PENANGANAN PENDERITA TB
DENGAN
STRATEGI DOTS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/3
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/3
Prosedur Pasien yang dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk.Adapun
criteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari:
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi.
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata
tidak mampu diatasi dan apabila telah diobati dan dirawat ternyata
memerlukan pemeriksaan ,pengobatan dan perawatan di fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap,tetapi
pemeiksaan harus disertai dengan pasien yang bersangkutan.
4. Mencantumkan terapi sementara.
5. Mencantumkan tindakan yang telah diberikan.
6. Mencantumkan alasan merujuk.
7. Mencantumkan tanda tangan dokter yang merujuk.
8. Pasien didampingi tenaga kesehatan saat merujuk kecuali untuk
rujukan rawat jalan.
9. Menggunakan ambulance transport kecuali untuk rujukan rawat jalan.
10. Memberikan edukasi pada pasien tentang proses rujukan.
11. Komunikasi dengan RS yang akan menjadi tujuan sebelum mengirim
pasien kecuali untuk rujukan rawat jalan dan kasus gawat darurat KIA.
12. Pasien dirujuk 1x24 jam sejak diagnose ditegakkan kecualin untuk
rujukan rawat jalan.
Hal-hal yang
harus
diperhatikan
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN PONED
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/3
Hal-hal yang
harus
diperhatikan